ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL,Tbk (PERIODE 2012 - 2014) Nama NPM Jurusan Pembimbing
: Yogie Pratama : 29213478 : Akuntansi : Dr. Lana Sularto, SE, MMSI
LATAR BELAKANG MASALAH Laporan keuangan menyajikan posisi keuangan perusahaan dan kinerja perusahaan dalam memperoleh laba. Posisi keuangan ditunjukan dalam laporan neraca. Dalam laporan neraca tersebut dapat kita ketahui kekayaan atau asset yang dimiliki perusahaaan (disisi aktiva) dan disisi pasiva dapat kita ketahui darimana dana – dana untuk membiayai aktiva (dari modal sendiri atau hutang) tersebut kita peroleh serta biaya kegiatan perusahaan. Sedangkan kinerja perusahaan dapat kita lihat pada laporan laba – rugi yang diterbitkan oleh perusahaan. Laporan yang diterbitkan oleh perusahaan memang memberikan informasi dan kondisi keuangan perusahaan tetapi laporan tersebut perlu kita analisis lebih lanjut dengan analisa keuangan yang ada untuk mendapatkan informasi yang lebih berguna dan spesifik dalam menjelaskan posisi dan kondisi keuangan perusahaan. Alat analisa yang digunakan adalah rasio likuiditas, rasio profitabilitas, dan rasio solvabilitas.
RUMUSAN MASALAH • Bagaimanakah Analisis Laporan Keuangan menurut rasio likuiditas dan berapa tingkat rasio likuiditas PT. Astra International,Tbk untuk periode 2012 sampai 2014? • Bagaimanakah Analisis Laporan Keuangan menurut rasio Solvabilitas dan berapa tingkat rasio Solvabilitas PT. Astra International,Tbk untuk periode 2012 sampai 2014? • Bagaimanakah Analisis Laporan Keuangan menurut rasio profitabilitas dan berpa tingkat rasio Profitabilitas PT. Astra International,Tbk untuk periode 2012 sampai 2014?
BATASAN MASALAH
Dalam penulisan ini penulis hanya menganalisis bagaimanakah Analisis Laporan Keuangan menurut Rasio Likuiditas, Solvabilitas, dan Profitabilitas dan berapa tingkat rasio Likuiditas, Solvabilitas, dan Profitabilitas PT. Astra International,Tbk berdasarkan laporan keuangan periode 2012 sampai 2014.
TUJUAN PENELITIAN • Untuk mengetahui tingkat Likuiditas PT. Astra International,Tbk untuk periode 2012 sampai 2014. • Untuk mengetahui tingkat Solvabilitas PT. Astra international,Tbk untuk periode 2012 sampai 2014. • Untuk mengetahui tingkat Profitabilitas PT. Astra international,Tbk untuk periode 2012 sampai 2014.
HASIL PENELITIAN Jenis Rasio Rasio Likuiditas Current Ratio Cash Ratio Quick Ratio Rasio Solvabilitas Debt to Asset Ratio Debt to Equity Ratio Long Term Debt to Equity Ratio Rasio Profitabilitas Return On Asset Return On Equity Net Profit Margin
2012
2013
2014
Standar Rasio (Kasmir:2008)
1,39 kali 20,40% 1,05 kali
1,24 kali 26,08% 0,98 kali
1,32 28,43% 1,02 kali
2 kali 50% 1,5 kali
50,72% 102,93%
50,38% 101,52%
48,98% 96,16%
35% 90%
42,62%
34,53%
35,06%
100%
12,48% 25,32% 12,09%
10,42% 20,98% 11,50%
9,37% 18,39% 10,97%
30% 40% 20%
HASIL PENELITIAN 1. Analisis rasio Likuiditas – Current Ratio dari tahun 2012 ke tahun 2013 menurun, namun pada 2014 sedikit meningkat meskipun tidak melebihi pada tahun 2012. Masih jauh dari kata memuaskan karena belum mencapai standar rasio. Rasio lancar yang dimiliki perusahaan pada tahun 2012 sampai 2014 masih dibawah standar rasio dan perlu ditingkatkan untuk tahun selanjutnya. Hal ini penting mengingat rasio yang menyamai standar rasio yang dibutuhkan guna menumbuhkan tingkat kepercayaan berbagai pihak kepada perusahaan. Perusahaan harus meningkatkan aset lancarnya dan meningkatkan pembayaran utang lancarnya agar kondisi perusahaan membaik sesuai standar rasio.
HASIL PENELITIAN – Cash Ratio dari tahun 2012 sampai 2014 terus meningkat, tetapi belum mencapai standar rasio. Kenaikan tersebut terjadi karena kenaikan kas dan setara kas lebih besar dibanding utang lancarnya, dan mengalami kenaikan karena terjadi peningkatan keuntungan perusahaan sehingga ada peningkatan membayar utang. Bisa dilihat kas dan utang lancarnya dari laporan keuangannya apakah mengalami kenaikan atau penurunan. Perlu ditingkatkan lagi mengingat rasio masih jauh dari standar rasio. – Quick Ratio dari tahun 2012 ke tahun 2013 menurun, namun pada 2014 sedikit meningkat meskipun tidak melebihi pada tahun 2012. Masih sangat jauh dari standar rasio. Perlu ditingkatkan kas dan piutang perusahaan sehingga ada peningkatan membayar utang untuk mencapai standar rasio.
HASIL PENELITIAN 2. Analisis Rasio Solvabilitas – Debt to Asset Ratio pada tahun 2012 mencapai 51%, hal ini sangat jauh dari kata memuaskan karena melebihi standar rasio. Tahun 2013 menjadi 50%, namun tetap dikatakan belum memuaskan. Begitu pula pada tahun 2014 yang hanya berubah menjadi 49%. Penurunan tersebut terjadi karena kenaikan total utang lebih kecil dibanding total asetnya. Mengalami penurunan karena aset perusahaan yang dibiayai oleh utang lebih kecil dari tahun 2012 sampai 2014. – Debt to Equity Ratio tahun berada diatas standar rasio, yaitu 103%. Tahun 2013 berada pada 102%, masih belum mendekati standar rasio. Pada tahun 2014 semakin membaik namun belum dapat dikatakan memuaskan karena masih berada diatas standar rasio. Penurunan tersebut terjadi karena kenaikan total utang lebih kecil dibanding total modalnya. Berdasarkan hasil perhitungan rasio diatas dapat disimpulkan bahwa struktur pembiayaan perusahaan lebih banyak menggunakan pinjaman dibanding modal. Dengan kondisi seperti ini tentu saja akan cukup menyulitkan bagi perusahaan untuk mendapatkan tambahan pinjaman yang baru dari kreditor,bisa dilihat total utang dan total modalnya dari laporan keuangannya apakah dia mengalami kenaikan atau penurunan.
HASIL PENELITIAN – Long Term Debt to Equity Ratio tahun 2012 mencapai 43%, hal ini sangat baik karena berada dibawah rata-rata industri. Tahun 2013 semakin baik mencapai 35%. Pada tahun 2014 tetap sama seperti tahun 2013 mencapai 35%. Penurunan tersebut terjadi karena kenaikan total utang jangka panjang lebih kecil dibanding total modalnya. Mengalami penurunan karena ada penurunan penjaminan utang oleh modal. Berdasarkan hasil perhitungan rasio diatas dapat disimpulkan bahwa struktur pembiayaan perusahaan lebih banyak menggunakan pinjaman dibanding modal. Dengan kondisi seperti ini tentu saja akan cukup menyulitkan bagi perusahaan untuk mendapatkan tambahan pinjaman yang baru dari kreditor,bisa dilihat total utang jangka panjang dan total modalnya dari laporan keuangannya apakah dia mengalami kenaikan atau penurunan.
HASIL PENELITIAN 3. Analisis Rasio Profitabilitas – Return On Asset tahun 2012 mencapai 12,48%, masih jauh dari standar rasio. Tahun 2013 menurun menjadi 10,42%. Selanjutnya tahun 2014 semakin menurun, yaitu pada angka 9,37%. Penurunan tersebut terjadi karena penurunan laba bersih lebih besar, total asetnya meningkat dari tahun 2012 sampai 2014. Laba bersih menurun dibanding total asset dari tahun 2012 sampai 2014 karena penurunan produk atau jasa yang dijual dan juga disebabkan karena kontribusi total asset terhadap laba bersih meningkat dari tahun 2012 sampai 2014. – Return On Equity tahun 2012 hanya mencapai 25,32%, cukup jauh dari standar rasio. Tahun 2013 menurun menjadi 20,98%. Selanjutnya pada tahun 2014 semakin menurun dan sangat jauh dari standar rasio. Penurunan tersebut terjadi karena penurunan laba bersih, sedangkan total ekuitasnya terus meningkat dari tahun 2012 sampai 2014. Dengan demikian telah terjadi penurunan kinerja manajemen dalam menghasilkan laba bagi perusahaan,bisa dilihat laba bersih dan total equitasnya dari laporan keuangannya apakah dia mengalami kenaikan atau penurunan.
HASIL PENELITIAN – Net Profit Margin tahun 2012 hanya mencapai 12,09%, sedangkan standar rasio 20%. Tahun 2013 menurun menjadi 11,50%. Pada tahun 2014 juga menurun menjadi 10,97%. Penurunan terjadi karena menurunnya laba bersih, tetapi penjualan bersih yang terus meningkat menjadikan Net Profit Margin semakin kecil dari tahun 2012 sampai 2014. Dengan demikian telah terjadi penurunan kinerja manajemen dalam menghasilkan laba bagi perusahaan,bisa dilihat laba bersih dan penjualan bersihnya dari laporan keuangannya apakah dia mengalami kenaikan atau penurunan.
KESIMPULAN Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang dikemukakan pada bab - bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1.
2.
3.
Dari hasil perhitungan rasio likuiditas, terlihat kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban atau hutang jangka pendeknya belum cukup baik karena presentase yang dihasilkan masih dibawah standar rasio likuiditas. Dari hasil perhitungan rasio solvabilitas, terlihat kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya (baik kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang) kurang baik karena presentase yang dihasilkan berada diatas standar rasio. Dari hasil perhitungan rasio profitabilitas, terlihat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba belum cukup efisien karena selalu terjadi penurunan dan cukup jauh dari standar rasio pada tahun 2013 & 2014.
SARAN Berdasarkan hasil analisis penambahan, penulis dapat memberikan saran-saran sebagai berikut : 1.
2. 3.
Aset lancar pada perusahaan harus lebih ditingkatkan dan perusahaan harus menekan kewajiban jangka pendek. Karena kas yang lebih besar daripada hutang bisa menjadikan keadaan perusahaan yang likuid. Perusahaan seharusnya menekankan jumlah utang jangka panjang perusahaan dengan meningkatkan laba perusahaan. Sebaiknya tingkat penjualan barang atau jasa perusahaan harus lebih ditingkatkan agar tidak terjadi penurunan laba.
TERIMA KASIH