ANALISIS KURVA PERTUMBUHAN DOMBA PRIANGAN DAN PERSILANGANNYA DENGAN ST. CROIX DAN MOUTON CHAROLLAIS
Oleh : Dadan Mauluddin D14101024
DEPARTEMEN ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2005
RINGKASAN DADAN MAULUDDIN. D14101024. 2005. Analisis Kurva Pertumbuhan Domba Priangan dan Persilangannya dengan St. Croix dan Mouton Charollais. Skripsi. Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Pembimbing Utama : Dr. Ir. Ronny Rachman Noor, M.Rur.Sc Pembimbing Anggota : Dr. Ir. Ismeth Inounu, MS. Data bobot badan domba Priangan (PP) dan Persilangannya dengan St Croix (HH) dan Mouton Charollais (MM) sebanyak 488 ekor yang terdiri dari domba Priangan 149 ekor, St. Croix X Priangan (HP) 115 ekor, Mouton Charollais X Priangan (MP) 68 ekor, MP X HP (MHP) 101 ekor dan HP X MP (HMP) 55 ekor yang dikoleksi dari Stasiun Percobaan Balai Penelitian Ternak Ciawi, Bogor. Data tersebut digunakan untuk membandingkan tiga model kurva pertumbuhan non linear yaitu model Logistik, Gompertz dan Von Bertalanffy serta pengaruh genotipe dan lingkungan dalam keakuratan penjelasan data lapangan dan parameter kurva pertumbuhan dari model tersebut. Perbandingan antara genotipe, pengaruh interse mating dan efek heterosis dari parameter kurva pertumbuhan dilakukan berdasarkan rataan kuadrat terkecil dari parameter kurva pertumbuhan individu tiap model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model Von Bertalanffy merupakan model yang mempunyai keakuratan yang lebih baik dibandingkan model lainnya diikuti model Gompertz dan logistik berdasarkan jumlah kuadrat sisa, kuadrat tengah sisa dan koefisien determinasi, namun model Von Bertalanffy merupakan model yang relatif lebih sulit dalam proses penghitungan diikuti model Gompertz dan Logistik berdasarkan jumlah iterasinya. Model Logistik mempunyai Standar error parameter yang lebih rendah untuk parameter yang mempunyai interpretasi biologis yang sama yaitu Bobot dewasa (A) dan Laju pertumbuhan menuju dewasa (k) dibandingkan model lainnya yang berhubungan dengan kemudahan dalam proses penghitungan. Bobot dewasa (A) pada semua model dipengaruhi sangat nyata (p<0,01) oleh genotipe ternak, tahun kelahiran, jenis kelamin dan tipe lahir sapih, kecuali untuk model logistik yang dipengaruhi secara nyata (p<0,05) oleh tipe lahir sapih. Laju pertumbuhan menuju bobot dewasa (k) dipengaruhi sangat nyata (p<0,01) oleh tahun kelahiran pada semua model. Parameter B/M (konstanta integrasi/shape parameter) dari semua model dipengaruhi oleh tahun kelahiran, jenis kelamin, paritas dan tipe lahir sapih kecuali parameter B dari model Von Bertalanffy dipengaruhi secara nyata (p<0,05) oleh jenis kelamin. Persilangan mampu meningkatkan bobot dewasa (A) domba Priangan yang ditunjukkan dari keunggulan relatif berdasarkan model Logistik, Gompertz dan Von Bertalanffy secara berurutan adalah sebagai berikut: MP = 20,06;19,4 dan 19,26% HP=8,6; 8,17 dan 8,08% MHP=18,23; 16,92 dan 16,94% HMP = 20,21; 19,54 dan 19,51%. Persilangan menyebabkan penurunan dari laju pertumbuhan menuju bobot dewasa (k) dari domba Persilangan kecuali MHP yang ditunjukkan dengan keunggulan relatif berdasarkan model Logistik, Gompertz dan Von Bertalanffy
i
secara berurutan sebagai berikut: MP= -7,08;-4,42 dan -4,91% HP= -1,39; -0,73 dan -1,34% MHP= 6,28; 9,64 dan 7,18% HMP= -1,58; -0,39 dan -1,68%. Bobot dewasa (A) cenderung menurun pada domba Persilangan akibat dari proses interse mating yang juga menyebabkan terjadinya penurunan keunggulan relatif dari domba persilangan pada generasi selanjutnya. Sedangkan rataan laju pertumbuhan menuju bobot dewasa (k) mengalami perubahan yang sulit untuk diinterpretasikan karena jumlah data yang kurang yang juga menyebabkan pendugaan efek heterosis mempunyai bias yang besar selain karena pengaruh induk (maternal effect) serta kemungkinan adanya pengaruh maternal heterosis. Berdasarkan hasil penelitian dapat disarankan bahwa dalam studi pertumbuhan domba Priangan dan Persilangannya model Von Bertalanffy merupakan model paling utama yang disarankan untuk digunakan walaupun relatif lebih sulit dalam proses penghitungan. Berdasarkan kurva pertumbuhan domba MHP merupakan domba yang mempunyai prospek untuk dikembangkan lebih lanjut. Kata–kata kunci: kurva pertumbuhan, domba Priangan, persilangan, keunggulan relatif, heterosis
ii
ABSTRACT Growth Curve Analysis of Priangan Sheep and Crossbreds with St. Croix and Mouton Charollais Mauluddin D., R.R. Noor., I. Inounu Body weight data of Priangan (PP) and crossbreds with St. Croix (HH) and Mouton Charollais sheep (MM) (totally 488 heads, consisted of 149 Priangan Sheep, 115 St. Croix X Priangan (HP), 68 Mouton Charollais X Priangan (MP), 101 MP X HP (MHP) and 55 HM X HP (HMP) heads) were collected at Experimental Station in Indonesian Research Institute for Animal Production. The data were utilized for comparing three non linear growth curve models, i.e Logistic, Gompertz and Von Bertalanffy and the effect of genotype and environment on the goodness of fit, computational simplicity and growth curve parameters. Comparison of genotype, effect interse mating and estimate of heterosis effect were done using Least Square Means methods from growth curve parameter for each models. The results show that the Von Bertalanffy model had better goodness of fit when compared to Gompertz and Logistic models based on the value of Sum Squares Error, Mean Square Error and coefficients of determination, but the model more complicate to compute than the Gompertz and Logistic models regarding on iteration process. Logistic models had smaller standard error for the parameter that have biological interpretation mature size (A) and rate of maturing (k) than others in regard of it’s simplicity in computation. Mature size (A) in all models affected significantly (P<0.01) by genotype, year of birth, sex and type birth and rearing, except in logistic models affected significantly (P<0.05) by type of birth and rearing. Rate of maturing (k) was affected significantly (P<0.01) by year of birth in all models. B/M parameter (integration constant/shape parameter) in all models affected significantly (P<0.01) by year of birth, sex, parity and type of birth and rearing except for the B parameter in Von Bertalanffy model affected significantly (p<0.05) by sex. Crossbreeding increased the mature size (A) compared with Priangan sheep. Relative superiority of mature size (A) of the crossbreds sheep in Logistic, Gompertz and Von Bertalanffy models for MP = 20.6, 19.4 and 19.26 % for HP = 8.6, 8.17 and 8.08 % for MHP = 18.23, 16.92 and 16.94 % for HMP = 20.21, 19.54 and 19.51%, respectively. Crossbreeding decreased rate of maturing (k) of when compared to Priangan sheep. Relative superiority of rate of maturing (k) of the crossbreds sheep in Logistic, Gompertz and Von Bertalanffy models for MP= -7.08, -4.42 and -4.91% for HP =- 1.39, -0.73 and -1.34% for MHP = 6.28, 9.64 and 7.18% for HMP = -1.58, -0.39 and -1.68%, respectively. Mature size (A) tend to decrease in crossbreds sheep because of the interse mating process that make decreased in relative superiority of mature size (A) in the next generation. Rate of maturing (k) fluctuated heavily make it very difficult in biological interpretation because of small sample size that resulted large deviation in predicted heterosis values due to maternal effect and maternal heterosis. Based on this result, it is recommended that Von Bertalanffy model can be used to describe the growth curve model in Priangan sheep and the crossbreds although the model more complicate to compute. It’s indicated that MHP sheep has good prospect to develop further based on growth curve. Keywords: growth curve, Priangan sheep, crossbreeding, relative superiority, heterosis iii
ANALISIS KURVA PERTUMBUHAN DOMBA PRIANGAN DAN PERSILANGANNYA DENGAN ST. CROIX DAN MOUTON CHAROLLAIS
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Peternakan pada Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor
Oleh : Dadan Mauluddin D14101024
DEPARTEMEN ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2005
Judul : ANALISIS KURVA PERTUMBUHAN DOMBA PRIANGAN DAN PERSILANGANNYA DENGAN ST. CROIX DAN MOUTON CHAROLLAIS Nama : Dadan Mauluddin NRP : D14101024
Menyetujui, Pembimbing I
Pembimbing II
Dr. Ir. Ronny. R. Noor, M.Rur.Sc NIP.131 624 188
Dr. Ir. Ismeth Inounu, MS NIP. 080 056 205
Mengetahui, Dekan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor
Dr. Ir. Ronny. R. Noor, M.Rur.Sc NIP.131 624 188
Tanggal Lulus : 27 September 2005
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan pada tanggal 4 Januari 1983 di Cianjur, Jawa Barat. Penulis adalah anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Cucu Wiharna dan Ibu Ooy Roqayah. Pendidikan dasar diselesaikan Penulis pada tahun 1994/1995 di SDN Tegalsari yang dilanjutkan di bangku SMPN I Cikalongkulon yang diselesaikan pada tahun 1997/1998, kemudian jenjang pendidikan selanjutnya dijalani di SMUN I Cianjur yang diselesaikan pada tahun 2000/2001. Penulis pada tahun 2001 melalui jalur Ujian Seleksi Masuk IPB (USMI) terdaftar sebagai mahasiswa jurusan Ilmu Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Selama menempuh kuliah di IPB penulis pernah mengikuti beberapa organisasi diantaranya di Himaproter sebagai staf bidang Kewirausahaan tahun 2002, serta pada tahun 2003 sebagai ketua Animal Breeding Club. Penulis mendapatkan penghargaan Genetic Award 2002 yang memberi kesempatan penulis untuk menjadi asisten mata kuliah Dasar Ilmu Genetika Ternak tahun 2003/2004 dan 2004/2005 yang diasuh oleh Pembimbing utama. Penulis juga menjadi asisten pada beberapa mata kuliah diantaranya: Reproduksi Ternak dan Inseminasi Buatan 2003/2004 dan 2004/2005, Ilmu Pemuliaan Ternak tahun 2003/2004, Teknik Laboratorium Ilmu Pemuliaan dan Genetika Ternak tahun 2004/2005, Budidaya Marmot dan Kelinci 2004/2005 dan Manajemen Produksi Ternak Ruminansia Kecil tahun 2004/2005. Pada tahun 2005 kemudian penulis diperbantukan menjadi asisten di Laboratorium Ternak Ruminansia Kecil.
vi
KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Alloh SWT yang telah memberi saya kesempatan untuk belajar di jenjang pendidikan Perguruan Tinggi diantara begitu banyak orang yang hanya bisa berharap untuk memperolehnya. Sholawat dan Salam semoga terus tercurah kepada contoh dan panutan kita yang aplikatif dalam setiap segmen kehidupan Nabi Besar Muhammad SAW. Skripsi ini hanya merupakan karya kecil dari seorang manusia yang tidak tahu apa-apa yang mencoba mengambil atom-atom dari setitik ilmu Alloh Yang Maha Mengetahui. Skripsi ini pun tidak akan ada tanpa bantuan dari banyak tangan karena tulisan ini hanya merupakan kajian dari proses pertumbuhan dari data yang berasal dari program persilangan yang panjang dan melelahkan. Mengolah ribuan data dari ratusan ternak memang melelahkan tetapi sangat jauh lebih melelahkan dibandingkan proses pemeliharaan, penimbangan dan pengumpulan data selama bertahun-tahun. Penghargaan dan rasa hormat bagi seluruh staf dari mulai tingkat bawah sampai pejabat teras Balai Penelitian Ternak Ciawi terutama yang berkaitan dengan proyek pembentukan bangsa domba komposit ini. Karya ini bukan merupakan sesuatu yang baru untuk dunia peternakan di luar negeri namun kajian ini relatif langka di Indonesia. Semoga karya ini bukan merupakan karya terakhir dari penulis dan semoga dapat bermanfaat bagi pengembangan peternak domba dan dunia peternakan Indonesia pada umumnya. Sebagai karya seorang manusia yang mempunyai banyak keterbatasan skripsi ini pasti banyak kekurangan dan kesalahan oleh sebab itu saran dan kritik bagi perbaikan untuk karya selanjutnya sangat diharapkan.
Bogor, September 2005
Dadan Mauluddin
vii
DAFTAR ISI Halaman RINGKASAN……………………………………………………………
i
ABSTRACT……………………………………………………………...
iii
RIWAYAT HIDUP………………………………………………………
vi
KATA PENGANTAR…………………………………………………...
vii
DAFTAR ISI…………………………………………………………….
viii
DAFTAR TABEL……………………………………………………….
x
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………
xii
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………….
xiii
PENDAHULUAN……………………………………………………….
1
Latar Belakang…………………………………………………… Tujuan…………………………………………………………..... Manfaat………………………………………………………….. Hipotesis……………………………………………………….... TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………….... Domba Priangan………………………………………………..... Persilangan……………………………………………………..... Domba St. Croix………………………………………………..... Domba Mouton Charollais………………………………………. Evaluasi Hasil Persilangan……………………………………..... Pertumbuhan Domba…………………………………………….. Evaluasi Sifat Pertumbuhan……………………………………... Kurva Pertumbuhan Non Linear…………………………………. Model Logistik…………………………………………………... Model Gompertz………………………………………………… Model Von Bertalanffy………………………………………….. Proses Pendugaan Parameter Kurva Pertumbuhan........................ Pengaruh Genotipe dan Lingkungan terhadap Parameter Kurva Pertumbuhan……………………………………………………..
1 3 3 4 5 5 7 8 9 10 11 13 14 16 17 18 19 20
METODE PENELITIAN………………………………………………..
22
Lokasi dan Waktu Penelitian……………………………………. Ternak Penelitian………………………………………………... Pemberian Pakan………………………………………………... Penanganan Anak……………………………………………….. Bagan Analisis Data…………………………………………….. Analisis Data……………………………………………………. Data yang Digunakan……………………………………. Analisis Kurva Pertumbuhan………………………….... Interpretasi Biologis Parameter Kurva Pertumbuhan……
22 22 23 23 24 27 27 27 28 viii
Penentuan Titik Infleksi…………………………………. Penggunaan Program Komputer…………..…………….. Turunan Parsial Parameter Kurva Pertumbuhan…………
29 29 30
Metode Pendugaan Parameter Kurva Pertumbuhan Dengan Proses Iterasi dalam Penelitian yang Dilakukan…………………
31
Metode Perbandingan Model Non Linear……………………….. Jumlah Iterasi……………………………………………. Standard Error Parameter.................................................. Jumlah Kuadrat Sisa……………………………………… Kuadrat Tengah Sisa……………………………………... Koefisien Determinasi…………………………………….
32 32 32 33 33 33
Pengaruh Genotipe dan Lingkungan Terhadap Simpangan Baku, Tingkat Keakuratan dan Parameter Kurva Pertumbuhan…………
34
Perbandingan Antar Parameter Kurva Pertumbuhan………...……
35
Metode Perbandingan Parameter Kurva Pertumbuhan antar Genotipe Ternak………………………………………………….
36
Perbandingan Parameter Kurva Pertumbuhan antar Generasi yang Berbeda…………………………………………………….. Pendugaan Efek Heterosis Berdasarkan Performans Ternak Persilangan Beda Generasi..…………..………………………….
38
HASIL DAN PEMBAHASAN...…………………………………...........
39
37
Perbandingan Antar Model……………………………………….. Tingkat Kemudahan Penghitungan……………………….. Perbandingan Model dalam Tingkat Keakuratan………….
39 39 41
Perbandingan Antar Model dalam Estimasi Parameter Kurva Pertumbuhan……………………………………….
47
Karakteristik Pertumbuhan Domba Priangan dan Persilangannya..
52
Perbandingan Parameter Kurva Pertumbuhan Domba Persilangan pada Generasi yang Berbeda……………………………………… Perbandingan Keunggulan Relatif Domba Persilangan pada Generasi yang Berbeda….…………………………... Pendugaan Efek Heterosis Berdasarkan Perbandingan antar Generasi Domba Persilangan..……………………….
71
KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………........
75
UCAPAN TERIMAKASIH……………………………………………….
77
DAFTAR PUSTAKA…..………………………………………………….
78
LAMPIRAN……………………………………………………………….
82
60 68
ix