ANALISIS KURIKULUM DAN MODEL PEMBELAJARAN GEOGRAFI PERTEMUAN PERTAMA
DESKRIPSI • •
•
Mata kuliah ini mengkaji tentang kurikulum dan model pembelajaran Geografi yang berkaitan dengan analisis terhadap pengembangan dan implementasi kurikulum yang sedang berlaku saat ini juga sebelumnya. Perbandingan kurikulum Geografi dikaji baik antar kurikulum dari waktu ke waktu maupun antar-negara. Selain itu, mata kuliah ini juga menganalisis model-model pembelajaran Geografi yang efektif dapat dilaksanakan dalam menyampaikan konsep, prinsip, generalisasi maupun keterampilan Geografi. Inovasi kurikulum dan pembelajaran Geografi menjadi kajian dalam perkuliahan ini untuk membangun innovativeness mahasiswa berkaitan dengan relevansi kebutuhan masyarakat lokal, nasional maupun dengan kehidupan global dan kemajuan teknologi yang memberikan konsekuensi terhadap kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki tidak hanya kompetensi-kompetensi yang berorientasi kepada kehidupan masyarakat sekitarnya saja tetapi juga dengan kehidupan yang lebih luas.
TUJUAN • Melalui mata kuliah analisis kurikulum dan model pembelajaran diharapkan mahasiswa memiliki kemampuan untuk: (1) menganalisis dan mengevaluasi secara kritis berkaitan dengan pengembangan serta implementasi kurikulum Geografi (2) mengembangkan model-model pembelajaran yang sesuai untuk Geografi (3) melakukan inovasi kurikulum dan pembelajaran Geografi.
MATERI YANG DIKAJI • • • • • • •
konsep dan prinsip-prinsip Geografi model, inovasi, dan evaluasi kurikulum perbandingan kurikulum Geografi implementasi kurikulum Geografi pemahaman dan prinsip pembelajaran pendekatan dan model pembelajaran Geografi inovasi pembelajaran Geografi
REFERENSI • Miller and Seller, (1985), Curriculum perspectives and practice. N. Y.: Longman. • Gredler, Margaret E. (1992). Learning and Instruction: Theory Into Practice, N.Y.: Macmillan Pub. Co. • Marsden, W.E. (1976). Evaluating Geography Curriculum, N.Y.: Longman Inc.
ANALISIS KURIKULUM • Analisis merupakan suatu proses kajian untuk memberikan dukungan mengenai nilai dan arti sesuatu yang dipertimbangkan seperti orang, benda, kegiatan, keadaan atau sesuatu kesatuan tertentu • Analisis merupakan suatu proses atau tindakanuntuk memberi makna atau nilai sesuatu • Analisis berhubungan pula dengan pemberian nilai atau arti untuk menunjukkan jalan pemecahan atau memberikan kualitas yang dinilai
RUANG LINGKUP • Analisis terhadap kurikulum sebagai suatu program atau dokumen 1. Analisis tujuan dan kompetensi yang diharapkan 2. Analisis terhadap pengalaman belajar yang direncanakan 3. Analisis terhadap strategi belajar mengajar 4. Analisis terhadap program penilaian
RUANG LINGKUP • Analisis terhadap kurikulum sebagai implementasi 1. Apakah implementasi kurikulum yang dilaksanakan oleh guru sesuai dengan program yang direncanakan? 2. Apakah setiap program yang direncanakan dapat dilaksanakan oleh guru? 3. Sejauh mana siswa dapat berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai? 4. Apakah secara keseluruhan implementasi kurikulum dianggap efektif dam efisien?
PENGEMBANGAN KURIKULUM: ISI, IMPLEMENTASI, MONITORING, DAN EVALUASI
LATAR BELAKANG 1. Reformasi Bidang Kurikulum 2. Permasalahan Mutu Pendidikan 3. Permasalahan Relevansi
Perlu Dilakukan Perubahan Kurikulum
REFORMASI BIDANG KURIKULUM • Perkembangan dan perubahan dunia secara struktural. • Desentralisasi dalam sektor pendidikan. (Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999) • Pengembangan kompetensi.
PERMASALAHAN MUTU PENDIDIKAN • Prestasi belajar yang dicapai siswa lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara lain. • Anak-anak Indonesia hanya mampu menguasai 30% materi bacaan. • Dibandingkan dengan 38 negara peserta loma, siswa kelas 2 SLTP berada pada urutan ke-32 untuk IPA dan ke-34 untuk Matematika.
PERMASALAHAN RELEVANSI
• Pengangguran terbuka, meskipun kesempatan kerja tinggi. • Proporsi siswa yang melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi kecil.
ACUAN PERUBAHAN KURIKULUM 1. 2. 3. 4. 5.
Keberadaan Kurikulum Pendidikan Nasional Pendidikan dalam Era Globalisasi Kurikulum dalam Era Globalisasi Desentralisasi Pendidikan
KEBERADAAN KURIKULUM • Bersifat subyek akademik dan sentralistik; tujuan: siswa menguasai materi pelajaran • Isi kurikulum kurang menyentuh kebutuhan kehidupan siswa • Kurang mampu mengantarkan siswa ke arah tujuan pendidikan nasional. • Kurang memberdayakan peran sekolah dan partisipasi masyarakat setempat.
PENDIDIKAN NASIONAL • Landasan filosofis: Pancasila. • Landasan yuridis: Undang-undang Dasar 1945. • Landasan sosiologis: Pendidikan sebagai suatu pranata sosial. • Visi pendidikan nasional: Terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia.
PENDIDIKAN DALAM ERA GLOBALISASI
• Pemahaman mengenai budaya silang dan belajar melihat dunia dari perspektif yang berbeda, • Pembelajaran holistik • Pelibatan potensi masyarakat untuk pemberdayaan sekolah.
KURIKULUM DALAM ERA GLOBALISASI • Pendekatan studi dengan cara integratif untuk memahami dunia. • Fokus terhadap performance yang menyerap perspektif dunia secara komprehensif. • Pendidikan sebagai komponen utama dari daya saing ekonomi. • Fokus terhadap pendekatan interdisipliner. • Pelaksanaan cooperative learning untuk memahami peningkatan pluralistik dalam masyarakat.
DESENTRALISASI PENDIDIKAN • Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 Pasal 11; pendidikan termasuk bidang kewenangan yang diberikan kepada daerah. • Masalah desentralisasi pendidikan: pembiayaan, kesenjangan mutu, efisiensi pengelolaan pendidikan, pemerataan, dan pelibatan masyarakat dalam pendidikan. • School Based Management (SBM): kreativitas kepala sekolah, kepedulian masyarakat, dan berkurangnya beban pemerintah.
KONTEKS PERUBAHAN KURIKULUM 1. 2. 3. 4. 5.
Wajib Belajar 9 Tahun Standar Pelayanan Minimal Kurikulum Berdiversifikasi Kurikulum Berbasis Kompetensi Bentuk Kurikulum
WAJIB BELAJAR 9 TAHUN •
Kendala utama: Kesadaran masyarakat masih rendah. Angka putus sekolah tinggi dan angka melanjutkan sekolah rendah. Angka partisipasi kasar dan murni di SLTP rendah.
•
Perlu pendekatan komprehensif yang persuasif berlandaskan sosio-kultural.
STANDAR PELAYANAN MINIMAL • Keputusan Menteri Pendidikan Nasional nomor 053/U/2001 tanggal 19 April 2001. • Spesifikasi teknis yang dijadikan patokan minimal oleh daerah kabupaten dan kota. • Acuan bagi propinsi berkenaan dengan pelayanan minimal oleh daerah kabupaten dan kota sesuai dengan indikator yang ditentukan • Kewenangan untuk melaksanakan kurikulum yang sesuai dengan standar minimal, sehingga jaminan mutu minimal dicapai
KURIKULUM BERDIVERSIFIKASI • Memberi kesempatan kepada setiap sekolah untuk memiliki ciri khas dan pusat keunggulan. • Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan bakat dan kemampuan tertentu secara optimal. • Jalan keluar yang efektif untuk mengatasi mutu dan relevansi pendidikan, karena potensi daerah dan peserta didik diakomodasi. • Mengembangkan kemampuan yang bersifat kopetitif dalam skala global.
KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI •
•
• •
Kompetensi merupakan standar kemampuan minimal yang harus dimiliki oleh setiap keluaran sekolah. Meliputi keberhasilan yang terkait dengan: (1) apa yang diketahui dan dapat dilakukan oleh siswa (2) pembelajaran yang mengembangkan cara-cara belajar (3) program pengajaran ilmu-ilmu dasar dan budi pekerti, dan (4) acuan pokok penilaian atau indikator penilaian. Adanya kemampuan minimal yang sama dan pengembangan yang optimal sesuai kebutuhan dan minat siswa. Adanya kemampuan atas bahan dan lingkup ajar secara maju dan berkelanjutan untuk menjadi mahir dalam bahan dan lingkup ajar yang bersangkutan.
BENTUK KURIKULUM • Kurikulum yang dikembangkan bergerak dari humanistik menuju ke subyek akademis yang bertumpu kehidupan sehari-hari. • Pada awal jenjang sekolah dasar, kurikulum diorientasikan kepada kurikulum humanistik melalui konsep learning how to learn yang merupakan dasar untuk belajar pada tahap-tahap berikutnya. • Menjelang akhir pendidikan dasar, kurikulum ideal mulai bergeser dari kurikulum humanistik kepada kurikulum subyek akademis yang bertumpu kepada kehidupan masyarakat daerah di mana siswa tinggal. • Kurikulum aktual memberikan peluang untuk mengembangkan kreativitas berpikir siswa.
STRATEGI PERUBAHAN KURIKULUM
1. Isi Kurikulum 2. Implementasi 3. Monitoring dan Evaluasi
ISI KURIKULUM •
Pada kurikulum aktual, perubahan diarahkan pada model pembelajaran “mencari dan menemukan” pengetahuan.
•
Perubahan isi kurikulum masih dalam kerangka subyek akademik dan dikembangkan berbasis pada kompetensi: 1. dapat membentuk kepribadian nasional dengan berorientasi kepada karakter khas masing-masing daerah 2. memberikan kontribusi pada nilai-nilai demokrasi yang berkembang di masyarakat 3. relevan dengan kebutuhan masyarakat baik lokal maupun global 4. berorientasi ke masa depan 5. dapat memenuhi kompetensi yang memuat dengan jelas pencapaian tiap jenjang.
IMPLEMENTASI •
Implementasi kurikulum dikembangkan dengan berorientasi kepada kurikulum humanistik menuju rekonstruksi sosial dan teknologi.
•
Pada awal pendidikan dasar dikembangkan kurikulum humanistik untuk pengembangan pribadi, seperti kemampuan membaca, menulis, dan berpikir kritis, serta keberanian mengeluarkan ide atau gagasan, dan bekerja sama perlu ditonjolkan.
•
Pada pertengahan dan akhir pendidikan dasar dikembangkan kurikulum berorientasi pada alam kehidupan dan alam pekerjaan dipadukan dengan kurikulum subyek akademik.
•
Pada jenjang menengah dikembangkan kurikulum disiplin ilmu dengan tetap bersandar pada kehidupan dan lingkungan masyarakat sebagai sumber kurikulum.
MONITORING DAN EVALUASI (1) •
•
Evaluasi dilakukan terhadap komponen kurikulum (materi, sarana dan prasarana, dan guru). Evaluasi komponen materi : 1. kesesuaian dengan kompetensi yang dituntut. 2. pengakomodasian akan tuntutan relevansi dengan kebutuhan masyarakat (skala lokal maupun global). 3. pemenuhan akan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 4. pembentukan kepribadian siswa yang utuh dan berakhlak mulia.
MONITORING DAN EVALUASI (2) • • • •
•
Evaluasi sarana dan prasarana berkaitan dengan fasilitas yang dapat menunjang pemenuhan kompetensi yang dituntut. Evaluasi guru berkaitan dengan implementasi kurikulum dalam pembelajaran di kelas. Evaluasi terhadap program kurikulum dilakukan setiap 5 tahun dan secara parsial evaluasi dilakukan setiap 3 tahun. Evaluasi tahunan dilakukan guna mengetahui kemajuan program secara makro dan masukan bagi program kurikulum berikutnya. Evaluasi mikro, dilakukan sesuai dengan kurikulum berbasis kompetensi dan berdiversifikasi, dan diserahkan kepada masingmasing sekolah.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
1. Kesimpulan 2. Rekomendasi
KESIMPULAN (1) • Mutu dan relevansi pendidikan masih menghadapi masalah.
• Pengembangan kurikulum mengacu berbagai peraturan dan kebijakan yang terkait Sisdkinas, perkembangan iptek, dan dampak globalisasi. • Perubahan kurikulum dilaksanakan dalam konteks Wajar 9 tahun, SPM, kurikulum berdiversifikasi, dan kurikulum berbasis kompetensi.
KESIMPULAN (2) • Isi kurikulum: sejumlah kompetensi yang terkait dengan mata pelajaran dengan mempertimbangkan aspek humanistik, rekonstruksi sosial, dan teknologi. • Implementasi kurikulum subyek akademis berbasis kompetensi dimulai dari pengembangan pribadi menuju kehidupan dan alam pekerjaan. • Evaluasi kurikulum dilakukan untuk menilai program (efektivitas dan efisiensi) di tingkat pusat dan daerah dan masyarakat.
REKOMENDASI •
Pengembangan isi kurikulum tetap berdasarkan subyek akademik tetapi didasarkan pada kompetensi.
•
Implementasi kurikulum berbasis kompetensi direkomendasikan bergerak dari kurikulum kurikulum humanistik menuju kurikulum rekonstruksi sosial dan teknologi.
•
Fokus evaluasi kurikulum adalah komponen kurikulum yang berkenaan dengan materi, sarana dan prasarana, dan guru.
•
Evaluasi program secara menyeluruh tiap 5 tahun, evaluasi program parsial tiap 3 tahun, evaluasi program makro tiap tahun, dan evaluasi program mikro disesuaikan dengan kondisi sekolah.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH