ANALISIS KONFLIK P E W F A A T A N LAHAN WILAYAH PESISIR (STUD1 KASUS PANTAI UTARA JAKARTA)
Oleh : RUDIANTO
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2004
ABSTRAK RUDIANTO. Analisis Konflik Pemanfaatan Lahan Wilayah Pesisir (Studi Kasus Pantai Utara Jakarta). Dibimbing oleh DIETRIECH G. BENGEN sebagai ketua dan DANIEL MONINTJA dan AKHMAD FAUZI sebagai anggota. Penelitian ini dimotivasi oleh pertanyaan yang tidak pernah berakhir mengenai konflik pemanfaatan lahan wilayah pesisir khususnya di Indonesia dan umumnya negara-negara berkembang. Squatter yang merupakan kelompok masyarakat yang tinggal didaerah kumuh, pada umumnya mendapatkan tekanan psikologi seperti intimidasi, teror, kekerasan, penculikan, penggusuran dan jarang terjadi penyelesaian terbaik dari pihak-pihak yang terkait untuk menyelesaikan konflik pemanfaatan lahan. Hasilnya baik Squatter maupun pemilik lahan tidak mendapatkan manfaat sama sekali dan mereka mengeluarkan biaya yang terlalu tinggi untuk memaksakan kepentingannya masing-masing. Kondisi tersebut dapat menurunkan produktivitas ekonominya dan irnplikasinya adalah lunerja ekonomi kawasan pesisir menunm. Alasan mengapa Squatter tertarik bertempat tinggal di kawasan pesisir Jakara Utara, karena harga sebidang lahan yang murah dan mudah mendapatkan mata pencaharian sebagai nelayan atau petani tambak. Alasan lainnya meliputi: (1) lokasi dekat dengan sumber daya perikanan; (2) kebutuhan tinggi terhadap tenaga buruh kasar; (3) jarak yang dekat antara rumah dan tempat pekerjaan; (4) sangat rendah biaya transportasi; ( 5 ) kebanggaan tinggal di Jakarta sebagai ibukota negara. Daya tarik kawasan pesisir Jakarta Utara bagi Squatter karena: (I) hak milik lahan tidak j elas batas-batasnya; (2)banyak lahan tidak bersertifikat; (3)pemindahan kepemilikan antar Squatter; (4)banyak lahan belum digarap; ( 5 ) perubahan kepemilikan lahan dari kepemilikan urnum ke pemilikan pribadi. Dengan mempertimbangkan karakteristik dari status hukum lahan kawasan pesisir yang tidak jelas, Squatter mempunyai kesempatan menyerobot lahan secara illegal dengan berbagai macam cara: ( I ) membayar lahan kepada pemilik lama di bawah harga pasar; (2) membayar uang kepada preman; (3)mendirikan rurnah tanpa ijin. Squatter menyerobot lahan kawasan pesisir pada kawasan-kawasan sungai, rawa, lahan yang belum dimanfaatkan, lahan sepanjang jalan kereta api, lahan reklamasi, lahan konservasi, dan lahan sepanjang "Jetty". Untuk menyelesaikan konflik lahan tersebut diperlukan pendekatan ekonomi dengan asumsi bahwa konflik adalah sebuah konsep. Sebagai sebuah konsep konflik dapat diukur dengan menggunakan variabel ekonomi yaitu manfaat (benejit)dan biaya (cost) yang hams diperhatikan dalam penilaian sumber daya alam yaitu nilai yang mempunyai manfaat langsung (use value) dan nilai yang tidak secara langsung bermanfaat (non use value). Semua nilai tersebut dhitung sebagai Total Economic Value (TEV) dan menjumlahkan use value dan non use value. GAMS (General Algebraic Modeling System) digunakan menghitung nilai rente lahan. Hasilnya ada lahan perlu dipertahankan, perlu diperluas, dan perlu ditambah Squatternya. Kawasan yang perlu mengeluarkan sebagian squatter nya meliputi Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit I, Ancol, Tanjung Priok dan Tugu Selatan Kawasan dipertimbangkan ditambah squatter meliputi: Pluit 11, Kali Baru, Marunda, Kamal Muara dan Cilincing. Berdasarkan analisis GAMS, persamaan regresi dan game theory diperoleh program resolusi konflik yaitu: (1) program pulang kampung; (2) program pemberdayaan squatter; (3) program konsolidasi lahan; (4) program pembangunan rumah susun. Program resolusi tersebut akan memberikan manfaat kepada squatter untuk mencapai rasa aman, bahagia, dan meningkatkan pendapatannya. Kata Kunci : Analisis Konflik, Squatter, Kepemilikan Lahan
ABSTRACT RUDIANTO. Conflict analysis of landuse in coastal area (case study in coastal north Jakarta). Supervised by DIETRIECH G. BENGEN as chairman with DANIEL MONINTJA and AKHMAD FAUZI as members. This Research was motivated by a never-ending question, which arises in coastal land use conflict especially in Indonesia, and generally in the Developing Countries. Squatters, a group of people living in the slum area, generally received many physiology stress like intimidation, terror, violence, kidnapping, force Squatter to move coming from the land owner and hardly meet the best solution among parties involved how to solve coastal land conflict problems. Its results both Squatters and landowner have no benefits at all and they spend extremely costly to force their each interest. Such condition could decrease their economic productivity. As a consequence the economic performance of coastal area is becoming declining. The reason why squatters interested living in North Jakarta Coastal Area is because of the low price a piece of land and easy to earn a living as fishermen or fishpond farmer. Other reason related include: (1) closed proximity to the fishery resources; (2) high demand for unskilled labors;(3) close distance between house and work location; (4) low transportation cost; and (5) high pride living in Jakarta as capital city. The attractiveness of North Jakarta coastal area for Squatters are due to the following: (1) no clear boundaries of land's property right; (2) many of lands uncertified; (3) transfer of ownership among Squatters; (4) many of land unexplored; (5) changing of land use ownership from public to private. By considering the unclear characteristics of juridical status of coastal land, Squatter has many opportunities to occupy the land illegally with the various following ways: (1) rent the land to the old residents under market price; (2) pay money for civilian; (3) build houses without permission. Squatter occupied Coastal land could be found in river area, swamp, unutilized land either government or private, land along the railway, reclamation land, conservation land and land along "Jetty" area. To solve the coastal land conflicts, an economics approach is needed with assumption that conflict is a concept. As a concept, conflict could be measured by using economic variables called benefits and costs to be taken into account in natural resources. Natural resources in coastal area have two values. They are use value and non-use value. All values will be calculated as Total Economic Value (TEV) which sum a use value and non-use value. GAMS (General Algebraic Modeling Sysstem) was used to calculated the value of land rents. The result of such running model produce: the land should be maintained, should be expanded and should be added of squatters. The region considered to move out of its squatter covers Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit I, Ancol, Priok, Tugu Selatan. Whereas the region considered moving in Squatters covers Pluit 11, Kali Baru, Marunda, Kamal Muara and Cilincing. Based on GAMS analysis, regression equations and game theory, it is prepared resolution conflict program consists of (1) back to village program; (2) Squatter empowerment program; (3) Land consolidation program and; (4) Flat housing program. Such resolution program will contribute benefit to the existence of squatter, in order to achieve safety, happiness, and increasing their income. Keywords : Conflict Analysis, Squatters, Property Right
SURAT PERNYATAAN
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa segala pernyataan dalam disertasi saya yang berjudul : Analisis Konflik Pemanfaatan Lahan Wilayah Pesisir (Studi Kasus Pantai Utara Jakarta) merupakan gagasan atau hasil penelitian disertasi saya sendiri, dengan pembimbingan komisi Pembimbing, kecuali yang dengan jelas ditunjukkan rujukannya. Disertasi ini belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar pada program sejenis di perguruan tinggi lain. Semua data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan dapat diperiksa kebenarannya.
ANALISIS KONFLIK PEMANFMTAN LAHAN WILAYAH PESISIR (STUD1 KASUS PANTAI UTARA JAKARTA)
Oleh : RUDIANTO
DISERTASI Sebagai salah satu syarat untuk Memperoleh gelar Doktor pada Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2004
Judul Disertasi
:
ANALISIS KONFLIK PEMANFAATAN LAHAN WILAYAH PESISIR (Studi Kasus Pantai Utara Jakarta)
Nama Mahasiswa
:
Rudianto
Nomor Pokok
: SPL.995119
Program Studi
:
Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Kelautan
Menyetujui, Komisi Pembimbing,
Prof. ~ r Ir.. Dietriech G. ~ e n g e DEA d Ketua
Prof. Dr. Ir. Daniel R Monintia Anggota
Dr. Ir. Akhmad Fauzi, M.Sc. Anggota Mengetahui, Ketua Program Studi 0
Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS.
Tanggal Lulus: 31 MARET 2004
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Palopo pada tanggal 15 Juli 1957 sebagai anak kedua dari Bapak Sersan Mayor (Purn.) Supangat Adenan, BA. (alm.) dan Ibu Supiah. Penulis menyelesaikan Sekolah Menengah Atas di SMPP Negeri Lawang pada tahun 1976 dan melanjutkan Sekolah Strata I di Fakultas Geografi Jurusan Hidrologi, Universitas Gajahmada Yogyakarta (UGM) dan selesai pada tahun 1982. Pada tahun 1991 penulis melanjutkan kuliah Program Master (Strata 2) pada Institute Of Social Studies (ISS) Den Haag - Negeri Belanda dan selesai pada tahun 1992. Selanjutnya penulis mengikuti studi pada Program Doktor (Strata 3) pada Program Perencanaan Wilayah dan Desa (PWD) IPB, pada tahun 1999 sampai dengan tahun 2000 dan selanjutnya pindah jurusan pada Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Kelautan (SPL) IPB pada tahun 2000. Pada tahun 1982, setelah penulis menyelesaikan studi S 1, penulis bekerja pada Stasiun Penelitian Kelautan - LIPI di Ambon, kemudian bekerja di BAPPENAS pada Deputi Sosial Budaya di Biro Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Setelah itu penulis bekerja di Direktorat Bina Program Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum selama lebih kurang 15 tahun. Pada tahun 1997 - 1998 penulis ditunjuk sebagai Kepala Seksi Bilateral Direktorat Bina Program Ditjen Cipta Karya. Pada tahun 1998-1999 penulis ditunjuk menjadi Kepala Seksi Evaluasi Bantuan Luar Negeri Direktorat Bina Program Ditjen Cipta Karya. Pada tahun 1999 penulis pindah bekerja di Lingkungan Pemerintah Kota Depok dan berturut-turut pernah menduduki jabatan Kepala Bidang Fisik dan Prasarana pada Bappeda Kota Depok tahun 1999 - 2000, kemudian menjabat Kepala Bidang Statistik dan Pelaporan Bappeda Kota Depok tahun 2000 - 200 1. Menjabat sebagai Kepala Sub Dinas Bina Marga Dinas PU Kota Depok merangkap PLH Kepala Dinas PU Kota Depok th 2001 - 2002. Kemudian ditunjuk menjabat Kepala Sub Dinas Mobilitas Penduduk pada Dinas Kependudukan Kota Depok pada tahun 2002. Pada tahun 2003 penulis pindah kerja ke Pemerintah Kota Batu dan ditunjuk sebagai Kepala Bidang Irigasi pada Dinas Sumberdaya Air dan Energi Kota Batu dari tahun 2003 - sekarang. Penulis menikah dengan Ir. Dwi Meinita Dewi Irawati pada tahun 1986 dan telah dikaruniai satu orang putra yaitu Lutfi Hidayat yang lahir di Jakarta pada tahun 1997. Karya ilmiah berjudul: Identrfikasi Kawasan Potensi Ikan di Teluk Dalam Ambon dengan Mempergunakan Osciloskop. Karya ilmiah ini diterbitkan oleh majalah LIPI tahun 1983. Paper lainnya berkaitan dengan tugas di Departemen PU dan diterbitkan oleh Majalah PU seperti: (a) Peranan Analisis Dampak Lingkungan Dalam Proyek ke PU-an; (b) Strategi, Sistem dun Mekanisme Pengembangan Program Regional; (c) Perbaikan Kualitas Lingkungan Pedesaan dalum Konteks Pembangunan Desa. Paper lain yang ditulis untuk seminar meliputi: (a) Potensi Kota Depok Menghadapi Era Globalisasi; (b) Ident~Jikasi Kondisi Air Tanah Di Kawasan Pesisir Cilacap.
UCAPAN TERIMA KASIH Syukur Alhamdulillah, wassyukurillah, disertasi yang berjudul "Analisis Konflik Pemanfaatan Lahan Wilayah Pesisir (Studi Kasus Pantai Utara Jakarta)" telah selesai disusun berdasarkan hasil penelitian selama kurang lebih 6 bulan.. Berkat rahmat dan hidayah dari Allah SWT yang telah melimpahkan semua karunia dan nikrnat-Nya kepada penulis, sehingga penulis telah berhasil menulis disertasi ini sehingga apa yang diharapkan oleh penulis dapat tercapai dengan hasil yang maksimal. Pertama-tama penulis ingin sampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada guru saya, sahabat saya Dr. Ir. Akhmad Fauzi M.Sc. atas segala bantuan dan bimbingan serta dorongan semangat selama penyusunan disertasi ini. Dr. Ir. Akhmad Fauzi M.Sc. telah memberikan motivasi baik yang bersifat substansi akademis maupun yang bersifat moral. Penulis tidak menyangka bahwa hasil yang telah dicapai dalam disertasi ini telah memberikan surnbangsih yang besar kepada dunia ilmu pengetahuan dengan diimplementasikannya teori-teori yang telah diajarkan oleh beliau seperti model GAMS (General Algebralic Modelling Systems), Game Theory yang menghasilkan temuan baru baik ditinjau dari segi akademik maupun dari segi kebijakan publik. Ucapan terima kasih yang tidak ternilai juga kami sampaikan kepada Bapak Dr. Ir. Dietriech G. Bengen, DEA. selaku ketua komisi pembimbing yang dengan tekun dan sabar senantiasa memberikan dorongan dan masukan yang tak ternilai terhadap aspek substansi disertasi ini. Kepada Prof. Dr. Ir. Daniel R. Monintja selaku anggota komisi pembimbing yang telah meluangkan waktu dan memberikan sumbangan pemiluran dan pengayaan materi penelitian ini sehingga materi disertasi mencapai kualitas yang diharapkan. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Walikota Depok yang telah memberikan ijin secara prosedur birokrasi selama penulis mengikuti perkuliahan dan melakukan penelitian lapangan. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada Bapak Drs. H. Muhammad Imam Kabul, M.Si., Walikota Batu yang telah memberikan ijin kepada penulis selama berlangsungnya beberapa kali sidang komisi, seminar, ujian tertutup sampai dengan ujian terbuka serta dorongan semangat untuk segera menyelesaikan disertasi ini. Pengorbanan yang luar biasa dari istri penulis tercinta Ir. Hj. Dwi Meinita Dewi Irawati yang telah dengan penuh kesabaran dan penuh pengertian senantiasa mendampingi penulis selama mengikuti pendidikan Program Doktor di IPB. Istri penulis telah banyak memberikan inspirasi dan motivasi yang tidak ternilai harganya dalam kehidupan penulis sehingga apa yang menjadi cita-cita penulis dapat terealisasi. Anakku Luthfi Hidayat juga telah memberikan semangat dan dorongan yang tak ternilai harganya. Kepada Bapakku Supangat Adenan, BA. (Alm.) penulis mengucapkan terima kasih atas bimbingannya selama ini, juga kepada Ibuku Supiah dan Ibuku Umiyati penulis ucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya. Kepada adikku Satriyo Hutomo dan Murdianto penulis ucapkan terima kasih. Akhirnya semoga karya tulis ini dapat bermanfaat kepada negeriku tercinta Indonesia dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan serta dapat diaplikasikan untuk kemaslahatan umat manusia yang akan datang. Amin.
PRAKATA Penelitian ini didasarkan kepada bentuk keprihatinan penulis terhadap persoalan Squatter di negara dunia ketiga pada umurnnya dan Indonesia pada khususnya. Persoalan Squatter dari jaman ke jarnan senantiasa menjadi isu sentral dan belum diketemukan kebijakan penanganannya secara tepat. Berangkat dari masalah ini penulis mencoba melakukan penelitian mengenai Squatter untuk menemukan bentuk resolusi yang tepat untuk menangani Squatter. Akar permasalahan Squatter terletak kepada konflik pemanfaatan lahan dengan pemilik lahan yang sah. Untuk lebih memfokuskan masalah Squatter ini, penulis melakukan penelitian mengenai konflik pemanfaatan lahan di kawasan pesisir di pantai utara Jakarta. Syukur Allhamdulillah, kami panjatkan kepada Allah SWT bahwa atas segala rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Penelitian ini dan menemukan sebuah kerangka pikir yang lebih komprehensif tentang bagaimana mengatasi sebuah persoalan interaksi sosial dengan menggunakan analisis ekonomi. Solusi yang dihasilkan dari penelitian ini dapat merubah paradigma pengambil keputusan tentang bagaimana menangani persoalan Squatter di kawasan pesisir Jakarta Utara. Hasil penelitian ini merupakan implementasi dari analisis ekonomi terhadap permasalahan interaksi sosial yang dalam studi-studi empiris masih sangat langka. Penelitian ini dharapkan dapat juga memberikan nuansa berfikir baru dan masukan kebijakan yang lebih komprehensif dalam menangani Squatter yang lebih manusiawi, tanpa penggusuran, dan memberikan suasana win-win antara Squatter dan pemilik lahan. Penulis menyadari bahwa resolusi konflik tersebut masih memerlukan pembuktian di lapangan, namun dengan hasil analisis di dalam Qsertasi ini yang dapat menyajikan beberapa informasi penting dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan pimpinan wilayah DKI dalam menangani persoalan Squatter. Akhirnya penulis berharap bahwa dengan penelitian ini diperoleh informasi penting dan masukan kebijakan yang komprehensif dan menyeluruh dalam menyelesaikan persoalan konflik pemanfaatan lahan di kawasan pesisir. Penulis menyadari bahwa penyelesaian sebuah konflik sangat tidak mudah diselesaikan mengingat banyaknya kepentingan yang terkait baik yang berupa kepentingan politik, kepentingan ekonomi, kepentingan sosial, dan kepentingan budaya. Namun demikian berangkat dari semangat untuk kebersamaan dan keselarasan pandang dari pelbagai pihak yang terkait dengan berbasis kepada untuk "kepentingan bersama" Insya Allah masalah konflik dapat diselesaikan secara musyawarah dan mufakat.
Bogor, Maret 2004
Penulis
DAFTAR IS1 Halaman PRAKATA ......................................................................................................
1
..
DAFTAR IS1 ............................................................................................
11
DAFTAR TABEL ......................................................................................
v
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................
x
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................
xiv
.
1 PENDAHULUAN ................................................................................... 1.1 Latar Belakang ................................................................................. .......................................................................... 1.2 Perumusan Masalah .. 1.3 Tujuan Penelltian .............................................................................. 1.4 Hipotesis Penelitian .......................................................................... 1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................
.
2 LANDASAN TEORI ............................................................................... 2.1 Nilai Pemanfaatan Lahan ................................................................. 2.1.1 Sejarah Pemanfaatan Lahan ................................................. 2.1.1.1 Sejarah Pemanfaatan Lahan di Amerika ............... 2.1.1.2 Sejarah Pemanfaatan Lahan di Jepang ................... 2.1 . 1.3 Sejarah Pemanfaatan Lahan di Eropa ..................... 2.1.1.4 Sejarah Pemanfaatan Lahan di Indonesia............... 2.1.2 Rente Lahan .......................................................................... 2.2 Wilayah dan Lahan Pesisir ............................................................... 2.2.1 Definisi Wilayah Pesisir ........................................................ 2.2.2 Karakteristik Wilayah Pesisir ................................................ 2.2.3 Lahan Wilayah Pesisir ........................................................... 2.3 Kajian Literatur Tentang Pemanfaatan Lahan ................................... 2.4 Konflik Pemanfaatan Lahan .............................................................. 2.4.1 Konflik Lahan Yang Berpengaruh Terhadap Aspek Ekonomi ................................................................................ 2.4.1.1 Efisiensi ................................................................. 2.4.1.2 Alokasi dan Distribusi ........................................... 2.4.2 Konflik Pemanfaatan Lahan Yang Berpengaruh Terhadap Aspek Ruang (Spasial) .......................................................... 2.4.3 Konflik Pemanfaatan Lahan Yang berpengaruh Terhadap Aspek Sosial .......................................................................... 2.4.4 Konflik Pemanfaatan Lahan Yang Berpengaruh Terhadap Aspek Geo-Politik ................................................................. 2.5 Konflik Pemanfaatan Lahan di Wilayah Pesisir................................ 2.6 Resolusi Konflik ................................................................................ 2.6.1 Teori Permainan (Game Theory) .......................................... 2.6.2 Teori Optimasi.......................................................................
1 1 4 9 9 9
2.6.3 Kebijakan Publik Pemanfaatan Lahan .................................. 2.6.3.1 Redistribusi Lahan .................................................. 2.6.3.2 Institusi Ekonomi ...................................................
.
3 METODOLOGI ....................................................................................... 3.1 Kerangka Pemecahan Masalah.......................................................... .. 3.2 Ruang Lingkup Penelitlan ................................................................. 3.3 Waktu Penelitian ............................................................................... 3.4 Perolehan Data .................................................................................. 3.5 Teknik dan Analisis Data .................................................................. 3.6 Skenario Modeling ............................................................................
.
4 KEADAAN UMUM ................................................................................. 4.1 Sejarah Terbentuknya Kotamadya Jakarta Utara ............................. 4.1.1 Sejarah Pelabuhan Sunda Kelapa dan Tanjung Priok ........... 4.1.2 Sejarah Pola Pemukiman Kawasan Pesisir Jakarta Utara ... 4.1.3 Sejarah Wilayah Pesisir Jakarta Utara Dari Segi Fisik ........ 4.2 Kondisi Fisik dan Geografis Wilayah Jakarta Utara ......................... 4.3 Penduduk dan Ketenagakerjaan ....................................................... 4.3.1 Penduduk ............................................................................... 4.3.2 Distribusi Penduduk ............................................................. 4.3.3 Ketenagakerjaan ................................................................... 4.3.4 Pengangguran ....................................................................... 4.4 Sosial Budaya ................................................................................... 4.4.1 Pendidikan ............................................................................. 4.4.2 Kesehatan .............................................................................. 4.4.3 Agama ................................................................................... 4.5 Perekonomian ................................................................................... 4.5.1 Umum .................................................................................... 4.5.2 Perturnbuhan Ekonomi ......................................................... 4.5.3 Pendapatan Per Kapita .......................................................... 4.5.4 Tingkat Inflasi ...................................................................... 4.5.5 Sarana Perekonomian ............................................................ 4.6 Kondisi Daerah Penelitian ................................................................ 4.6.1 Obyek Penelitian .................................................................. 4.6.2 Lokasi Penelitian .................................................................. 4.6.3 Gambaran Squatters di Kecamatan Penjaringan ................... 4.6.4 Gambaran Squatters Kecamatan Pademangan ..................... 4.6.5 Gambaran Squatters Kecamatan Tanjung Priok .................. 4.6.6 Gambaran Squatters Kecamatan Koja .................................. 4.6.7 Gambaran Squatters Kecamatan Cilincing ..........................
.
5 HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................ 5.1 Kondisi Perekonomian Jakarta Utara ............................................... 5.1.1 Pertumbuhan Ekonomi ......................................................... 5.1.1.1 Tingkat Pengangguran ........................................... 5.1.1.2 Rata-rata Indeks Harga Konsumen ......................... 5.1. 1.3 Produksi Lahan ...................................................... 5.1.1.4 Produksi dan Nilai Ikan .........................................
2.6.3 Kebijakan Publik Pemanfaatan Lahan .................................. 2.6.3.1 Redistribusi Lahan .................................................. 2.6.3.2 Institusi Ekonomi ...................................................
.
3 METODOLOGI ....................................................................................... 3.1 Kerangka Pemecahan Masalah.......................................................... 3.2 Ruang Lingkup Penelitian ................................................................. 3.3 Waktu Penelitian ............................................................................... 3.4 Perolehan Data .................................................................................. 3.5 Teknik dan Analisis Data .................................................................. 3.6 Skenario Modeling ............................................................................
.
4 KEADAAN UMUM ................................................................................. 4.1 Sejarah Terbentuknya Kotamadya Jakarta Utara ............................. 4.1.1 Sejarah Pelabuhan Sunda Kelapa dan Tanjung Priok ........... 4.1.2 Sejarah Pola Perrnukiman Kawasan Pesisir Jakarta Utara ... 4.1.3 Sejarah Wilayah Pesisir Jakarta Utara Dari Segi Fisik ........ 4.2 Kondisi Fisik dan Geografis Wilayah Jakarta Utara ......................... 4.3 Penduduk dan Ketenagakerjaan ....................................................... 4.3.1 Penduduk ............................................................................... 4.3.2 Distribusi Penduduk ............................................................. 4.3.3 Ketenagakerjaan ................................................................... 4.3.4 Pengangguran ....................................................................... 4.4 Sosial Budaya ................................................................................... 4.4.1 Pendidikan ............................................................................. 4.4.2 Kesehatan .............................................................................. 4.4.3 Agama ................................................................................... 4.5 Perekonomian ................................................................................... 4.5.1 Umum .................................................................................... 4.5.2 Pertumbuhan Ekonomi ......................................................... 4.5.3 Pendapatan Per Kapita .......................................................... 4.5.4 Tingkat Inflasi ...................................................................... 4.5.5 Sarana Perekonomian ............................................................ 4.6 Kondisi Daerah Penelitian ................................................................ 4.6.1 Obyek Penelitian .................................................................. 4.6.2 Lokasi Penelitian .................................................................. 4.6.3 Gambaran Squatters di Kecamatan Penjaringan ................... 4.6.4 Gambaran Squatters Kecamatan Pademangan ..................... 4.6.5 Gambaran Squatters Kecamatan Tanjung Priok .................. 4.6.6 Gambaran Squatters Kecamatan Koja .................................. 4.6.7 Gambaran Squatters Kecamatan Cilincing ..........................
.
5 HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................ 5.1 Kondisi Perekonomian Jakarta Utara ............................................... 5.1.1 Pertumbuhan Ekonomi ......................................................... 5.1.1.1 Tingkat Pengangguran ........................................... 5.1.1.2 Rata-rata Indeks Harga Konsumen ......................... 5.1.1.3 Produksi Lahan ...................................................... 5.1.1.4 Produksi dan Nilai Ikan .........................................
5.2
5.3 5.4 5.5 5.6 5.7 5.8 5.9
5.1.2 Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial .......................... 5.1.3 Keuangan dan Perbankan ...................................................... 5.1.4 Program Pemulihan Kerusakan Lingkungan ......................... Konflik Pemanfaatan Lahan Kawasan Pesisir Pantai Utara Jakarta . 5.2.1 Konflik Pemanfaatan Lahan di Kelurahan Kamal Muara Kecamatan Penjaringan ........................................................ 5.2.2 Konflik Pemanfaatan Lahan di Kelurahan Kapuk Muara Kecamatan Penjaringan ........................................................ 5.2.3 Konflik Pemanfaatan Lahan di Kelurahan Penjaringan Kecamatan Penjaringan ........................................................ 5.2.4 Konflik Pemanfaatan Lahan di Kelurahan Pluit Kecamatan Penjaringan ........................................................................... 5.2.5 Konflik Pemanfaatan Lahan di Kelurahan Ancol Kecamatan Pademangan........................................................ 5.2.6 Konflik Pemanfaatan Lahan di Kelurahan Tanjung Priok Kecamatan Tanjung Priok ..................................................... 5.2.7 Konflik Pemanfaatan Lahan di Kelurahan Tugu Selatan Kecamatan Koja ................................................................... 5.2.8 Konflik Pemanfaatan Lahan di Kelurahan Kali Baru Kecamatan Cilincing ............................................................ 5.2.9 Konflik Pemanfaatan Lahan di Kelurahan Cilincing Kecamatan Cilincing ............................................................ 5.2.10 Konflik Pemanfaatan Lahan di Kelurahan Marunda Kecamatan Penjaringan ........................................................ Kurva Biaya Penertiban dan Nilai Lahan Squatter .......................... Kurva Biaya Penertiban dan Nilai Sewa .......................................... Kurva Biaya Penertiban ,Nilai Lahan dan Nilai Sewa .................... Kurva Biaya Penertiban dengan Nilai Rente .................................... Land Rent Frontier ........................................................................... Nilai Rent Optimal ........................................................................... Resolusi Konflik ............................................................................... 5.9.1 Konsep Resolusi Konflik ...................................................... 5.9.2 Operasionalisasi Resolusi Konsep Berdasarkan GAMS ........ 5.9.3 Analisis Kerugian Pemilik Lahan.......................................... 5.9.4 Program Resolusi Konflik ..................................................... 5.9.5 Pertimbangan Ekologis.......................................................... 5.9.6 Implementasi Game Theory dalam Penyusunan Program Resolusi Konflik ....................................................................
6. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ....................................................................................... 6.2 Saran .................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL Hal.
Tabel 1
Hirarki dari Penggunaan Lahan "Central Business Distric" dan Nilai Lahan .................................................................................................... 29 Konsekwensi Pahala (PayofJ)dari Permainan Pertukaran (Jasa).........
58
Distribusi Lokasi dan Jumlah Pengambilan Sampel Squatter .............
77
Laju Rata-rata Perturnbuhan Penduduk di Jakarta Utara Tahun 19902000 ................................................................................................
96
Profil Kependudukan Kelurahan Kamal Muara Kecamatan Penjaringan .......................................................................................... 116 Status Lahan di Kelurahan Kamal Muara Kecamatan Penjaringan
....
117
Peruntukan Lahan Kelurahan Kamal Muara, Kecamatan Penjaringan (Ha)....................................................................................................... 118 Bangunan Menurut Jenisnya di Kelurahan Kamal Muara, Kecamatan . . Penjanngan ........................................................................................... 119 Status Lahan di Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan (Ha) ...................................................................................................... 12 1 Peruntukan Lahan Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan (Ha) ...................................................................................................... 122 Bangunan Menurut Jenisnya di Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan . . Penjaringan ........................................................................................... 123 Profil Kependudukan Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan (Jiwa) .................................................................................................... 125 Status Lahan di Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan (Ha) .......... 125 Peruntukan Lahan Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan (Ha) ...... 127 Bangunan Menurut Jenisnya di Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan ........................................................................................... 12 8 Profil Kependudukan Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan (Jiwa) ................................................................................ 130 Status Lahan di Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan (Ha)....................................................................................................... 13 1
18
Peruntukan Lahan Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan (Ha)....................................................................................................... 132 Bangunan Menurut Jenisnya di Kelurahan Penjaringan, Kecamatan . . Penjaringan........................................................................................... 134 Profil Kependudukan Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan (Jiwa) .................................. ................................. ........... .... .... .... ..... 136 Status Lahan di Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan(Ha) ....... 136 Peruntukan Lahan Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan (Ha)... 138 Bangunan Menurut Jenisnya di Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan.......................................................................................... 139 Profil Kependudukan Kelurahan Tanjung Priok, Kecamatan Tanjung Priok (Jiwa) .......................................................................................... 141 Status Lahan di Kelurahan Tanjung Priok, Kecamatan Tanjung Priok (Ha).......................................................................... ................ ........... 141 ,
,
Peruntukan Lahan Kelurahan Tanjung Priok, Kecamatan Tanjung Priok (Ha) .............. .............................................................................. 142 ,
Bangunan Menurut Jenisnya di Kelurahan Tanjung Priok, Kecamatan Tanjung Priok .................................................................... 143 Profil Kependudukan Kelurahan Tugu Selatan, Kecamatan Koja (Jiwa) .................................................................................................... 145 Status Lahan di Kelurahan Tugu Selatan, Kecamatan Koja (Ha)
.......
145
Peruntukan Lahan Kelurahan Tugu Selatan, Kecamatan Koja (Ha) ... 147 Bangunan Menurut Jenisnya di Kelurahan Tugu Selatan, Kecamatan Koja ...................................................................................................... 148 Profil Kependudukan Kelurahan Cilincing, Kecamatan Cilincing (Jiwa) .................................................................................................... 150 Status Lahan di Kelurahan Cilincing, Kecamatan Cilincing (Ha) ...... 150 Peruntukan Lahan Kelurahan Cilincing, Kecamatan Cilincing (Ha) .. 151 Bangunan Menurut Jenisnya di Kelurahan Cilincing, Kecamatan Cilincing ............................................................................................... 152 Profil Kependudukan Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilincing (Jiwa) .................................................................................................... 153
37
Status Lahan di Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilincing (Ha) ........ 154
38
Peruntukan Lahan Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilincing (Ha). ... 155 Bangunan Menurut Jenisnya di Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilincing ............................................................................................... 155 Profil Kependudukan Kelurahan Marunda, Kecamatan Cilincing (Jiwa) .................................................................................................... 158 Status Lahan di Kelurahan Marunda, Kecamatan Cilincing (Ha). ....... 158 Peruntukan Lahan Kelurahan Marunda, Kecamatan Cilincing (Ha).... 159 Bangunan Menurut Jenisnya di Kelurahan Marunda, Kecamatan Cilincing ............................................................................................... 160 Kategori, Jenis dan Kriteria Konflik Pemanfaatan Lahan Kawasan 167 Pesisir .................................................................................................. Pelbagai Kuwa Frontier Pemanfaatan Lahan ..................................... 191 Penentuan Kawasan Berdasar Kategori Konflik Antara Biaya Penertiban clan Nilai Lahan .................................................................. 192 Lokasi Squatter Yang Berada Didalam dan Diluar Kurva Nash Equilibria Untuk Biaya Penertiban Rp. 250.000.000 dengan Nilai Lahan .................................................................................................... 194 Lokasi Squatter Yang Berada Didalam dan Diluar Kuwa Nash Equilibria Untuk Biaya Penertiban dan Nilai Lahan (Skenario Biaya Penertiban Naik 28,6 %) ...................................................................... 196 Lokasi Squatter Yang Berada Didalam dan Diluar Kuwa Nash Equilibria Untuk Biaya Penertiban dan Nilai Lahan (Skenario Nilai Lahan Naik 10 %)................................................................................. 197 Lokasi Squatter Yang Berada Didalam dan Diluar Kurva Nash Equilibria Untuk Biaya Penertiban dan Nilai Lahan (Skenario Biaya Nilai Penertiban Naik 28,6 % dan Nilai Lahan Naik 10 %)................. 198 Summary Pelbagai Simulasi Persamaan Kurva Biaya Penertiban dan Nilai Lahan Squatter ............................................................................ 199 Penentuan Kawasan Berdasar Kategori Konflik Antara Biaya Penertiban Dengan Nilai Sewa............................................................. 200 Lokasi Squatter Yang Berada Didalam dan Diluar Kurva Nash Equilibria Untuk Biaya Penertiban dan Nilai Sewa ............................. 20 1
54
Lokasi Squatter Yang Berada Didalam dan Diluar Kurva Nash Equilibria Untuk Biaya Penertiban Naik 28,6 % ................................. 202 Lokasi Squatter Yang Berada Didalam dan Diluar Kurva Nash Equilibria Untuk Biaya Penertiban dan Nilai Sewa (Skenario Nilai Sewa Naik 10 %).................................................................................. 203 Lokasi Squatter Yang Berada Didalam dan Diluar Kurva Nash Equilibria Untuk Biaya Penertiban dan Nilai Sewa (Skenario Biaya Penertiban Naik 28,6 % dan Nilai Sewa Naik 10 %) ........................... 204 Summary Pelbagai Simulasi Persamaan Kuwa Biaya Penertiban dan Nilai Lahan Squatter ............................................................................ 205 Perbandingan Antara Biaya Penertiban Dengan Nilai Lahan dan Antara Biaya Penertiban dengan Nilai Sewa ....................................... 208 Nilai Rente Lahan Yang Diokupasi Squatter ...................................... 209 Nilai Pemanfaatan Lahan (Efisien) dengan Land Rent Frontier ......... 2 14 Perhitungan Nilai Rent Optimal .......................................................... 2 18 Kepentingan Pelbagai Stakeholder.......................................................
22 1
Konsep Resolusi Konflik dan Optimalisasi ........................................ 222 Pedoman Perumusan Resolusi Konflik dengan GAMS ....................... 223 Solusi Optimal Konflik Pemanfaatan Lahan di Milik Lahan Pemerintah (Model 1) .......................................................................... 227 Solusi Optimal Konflik Pemanfaatan Lahan di Milik Lahan Pemerintah (Model 2) Lahan Dinilai Dengan Harga Pasar.. ................ 23 1 Solusi Optimal Konflik Pemanfaatan Lahan di Milik Lahan Pemerintah Dengan Asumsi Harga Pasar dan Pemerintah Memberi Kompensasi Rp. 5 Juta (Model 3) ........................................................ 234 Solusi Optimal Konflik Pemanfaatan Lahan di Milik Lahan Pemerintah (Model 4) Dengan Asumsi Harga Pasar dan Squatter Menerima Kompensasi Rp. 5 Juta ........................................................ 237 Solusi Optimal Konflik Pemanfaatan Lahan di Milik Lahan Pemerintah (Model 5) Asumsi : Lahan Dinilai Mempergunakan Harga pasar dan Squatter menerima kompensasi Rp. 1 Juta dan Membelanjakan Rp. 200.000 ............................................................... 24 1 Solusi Optimal Konflik Pemanfaatan Lahan di Milik Lahan Swasta (Model 6) ............................................................................................. 245
71
Solusi Optimal Konflik Pemanfaatan Lahan di Milik Lahan Swasta (Model 7) dengan mempergunakan Harga Pasar ................................. 246
72
Solusi Optimal Konflik Pemanfaatan Lahan di Milik Lahan Swasta (Model 8) dan Squatter menerima kompensasi Sebesar Rp. 5 J u t s ....................................................................................... 247
73
Solusi Optimal Konflik Pemanfaatan Lahan di Milik Lahan Swasta (Model 9) Dengan Asumsi Harga Pasar dan Squatter Menerima Kompensasi Rp. 1 Juta ......................................................................... 248
74
Solusi Optimal Konflik Pemanfaatan Lahan di Milik Lahan Swasta (Model 10) Dengan Asumsi Harga Pasar dan Squatter Menerima Kompensasi Rp. 1 Juta dan Membelanjakan Rp. 200.000 ................... 249
75
Bentuk Resolusi Konflik Berdasarkan GAMS ..................................... 284
76
Sasaran Program Resolusi Konflik Pemanfaatan lahan ...................... 285
77
Perkiraan Keberhasilan Program Berdasarkan Game Theory.............. 288
DAFTAR GAMBAR Gambar
Hal .
1
Hukum dan peraturan Proyek Penyesuaian Ulang Lahan ....................
15
2
Struktur Sistem Feodal .........................................................................
16
3
Suplay dan Llemand Lahan ..................................................................
31
4
Perbedaan "Land Rent" Dari Tiga Luas Lahan yang berbeda Kualitas Lokasi dan Jarak dari Pasar ..................................................................
33
Batas Program Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Lautan yang Berlaku Sekarang dan Masa Yang akan Datang .................................
35
5 6
Kerangka Pendekatan Resolusi Konflik Pemanfaatan Lahan Wilayah . . Pes~slr................................................................................................ 79
7
Pureto Optimal ....................................................................................
80
8
"Nush Bargaining Game" ....................................................................
80
9
Nosh Equilibrium .................................................................................
81
10
Zone Konflik dan Non Konflik ............................................................
82
II
Land Rent Frontier ...............................................................................
85
12
Model Nash Equilibrium Squatter dan Pemilik Lahan ........................
85
13
Batavia Tahun 1650..............................................................................
91
14
Batavia Tahun 1700 . 1800..................................................................
91
15
Batavia Tahun 1800 .1900.................................................................
91
16
Batavia Setelah Tahun 1900.................................................................
91
17
Peta Lokasi Jakarta Utara .....................................................................
95
18
Persentase Penggunaan Lahan menurut Statusnya Di Kelurahan Kamal Muara. Kecamatan Penjaringan. Jakarta Utara......................... 117
19
Persentase Penggunaan Lahan menurut Penggunaan Di Kelurahan Kamal Muara. Kecamatan Penjaringan. Jakarta Utara......................... 119
20
Persentase Penggunaan Lahan menurut Statusnya Di Kelurahan Kapuk Muara. Kecamatan Penjaringan. Jakarta Utara......................... 121
21
Persentase Penggunaan Lahan menurut Penggunaan Di Kelurahan Kapuk Muara Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.......................... 122 Persentase Penggunaan Lahan menurut Statusnya Di Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara ....................................... Persentase Penggunaan Lahan menurut Penggunaan Di Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara ....................................... Persentase Penggunaan Lahan menurut Statusnya Di Kelurahan Penjaringan ,Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara............................ Persentase Penggunaan Lahan menurut Penggunaan Di Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara............................ Persentase Penggunaan Lahan menurut Statusnya Di Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara.................................... Persentase Penggunaan Lahan menurut Penggunaan Di Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara.................................... Persentase Penggunaan Lahan menurut Statusnya Di Kelurahan Tanjung Priok, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara.................... Persentase Penggunaan Lahan menurut Penggunaan Di Kelurahan Tanjung Priok, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara. ................... Persentase Penggunaan Lahan menurut Statusnya Di Kelurahan Tugu Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.. ................................... Persentase Penggunaan Lahan menurut Penggunaan Di Kelurahan Tugu Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara ..................................... Persentase Penggunaan Lahan menurut Statusnya Di Kelurahan Cilincing, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. ................................... Persentase Penggunaan Lahan menurut Penggunaan Di Kelurahan Cilincing, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara .................................... Persentase Penggunaan Lahan menurut Statusnya Di Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara ..................................... Persentase Penggunaan Lahan menurut Penggunaan Di Kelurahan Kal ibaru, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara..................................... Persentase Penggunaan Lahan menurut Statusnya Di Kelurahan Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara .................................... Persentase Penggunaan Lahan menurut Penggunaan Di Kelurahan Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara ....................................
38
Perbandingan Antara Lahan Eksisting dengan Target Pemanfaatan Lahan Di Kelurahan Kamal Muara ...................................................... 170 Perbandingan Antara Lahan Eksisting Dengan Target Pemanfaatan Lahan Di Kelurahan Kapuk Muara ...................................................... Perbandingan Antara Lahan Eksisting Dengan Target Pemanfaatan Lahan Di Kelurahan Penjaringan ......................................................... Perbandingan Antara Lahan Eksisting Dengan Target Pemanfaatan Lahan Di Kelurahan Pluit ..................................................................... Perbandingan Antara Lahan Eksisting Dengan Target Pemanfaatan Lahan Di Kelurahan Ancol ................................................................... Perbandingan Antara Lahan Eksisting Dengan Target Pemanfaatan Lahan Di Kelurahan Tanjung Priok ..................................................... Perbandingan Antara Lahan Eksisting Dengan Target Pemanfaatan Lahan Di Kelurahan Tugu Selatan ....................................................... Perbandingan Antara Lahan Eksisting Dengan Target Pemanfaatan Lahan Di Kelurahan Kalibaru .............................................................. Perbandingan Antara Lahan Eksisting Dengan Target Pemanfaatan Lahan Di Kelurahan Cilincing ............................................................. Perbandingan Antara Lahan Eksisting Dengan Target Pemanfaatan Lahan Di Kelurahan Marunda .............................................................. Plot Biaya Penertiban (Total = Rp. 250 juta) Dengan Nilai Lahan ..... Plot Biaya Penertiban (Total = Rp. 350 Juta) Dengan Nilai Lahan ..... Plot Biaya Penertiban (Total = Rp 250 Juta) .Nilai Lahan naik 10% Plot Biaya Penertiban (Total = Rp.350 Juta) .Nilai Lahan naik 10% . Overlay Untuk semua Skenario Nilai ...................................................
Pareto Optimal Antara Biaya Penertiban dengan Nilai Lahan ........... Plot Biaya Penertiban (Total = Rp. 250 Juta) Dengan Nilai sewa ....... Plot Biaya Penertiban (Total = Rp.350 juta) Dengan Nilai Sewa ........ Plot Biaya Penertiban (Total = Rp. 250 Juta) Dengan Nilai Sewa Naik 10%.............................................................................................. Plot Biaya Penertiban (Total = Rp. 350 Juta) Nilai Sewa Naik 10% .
58
Overlay Untuk Semua Skenario (Nilai Sewa)...................................... 205
59
Pareto Optimal Antara Biaya Penertiban dengan Nilai Sewa........... 206 Plot Biaya Penertiban (Rp. 250 Juta) Terhadap Nilai Lahan dan Nilai Sewa ................................................................................................... 207 Plot Biaya Penertiban (Rp. 250 Juta) .Net Rent .................................
210
Plot Biaya Penertiban (Total = Rp. 350 Juta) .Net Rent ..................... 210 Plot Biaya Penertiban (Rp. 250 Juta ) .Net Rent (Nilai Lahan Naik 211 10%) ..................................................................................................... Plot Biaya Penertiban (Total = Rp 250 Juta) .Net Rent (Nilai Sewa 10%) .................................................................................................. 211 Plot Biaya Penertiban (Total = Rp.350 Juta) .Net Rent (NL dan NS 212 naik 10 %) ............................................................................................ Overlay Untuk semua Skenario (Net Rent) ..........................................
212
Pareto Optimal Antara Nilai Rente denganBiaya Penertiban .......... 213 Keterkaitan Antara Kepadatan Penduduk dengan Nilai Lahan ............ 215 Keterkaitan Antara Kepadatan Penduduk dengan Nilai Sewa ............. 215 Keterkaitan Antara Nilai Sewa dengan Nilai Lahan ........................... 216 Keterkaitan Antara Kepadatan Bangunan Dengan Nilai Lahan ........... 216 Keterkaitan Antara Kepadatan Bangunan Dengan Nilai Sewa ............ 217 I. and Rent Frontier ..............................................................................
218
Nilai "Rent Optimar' di Masing-masing Wilayah Squatter dan Nilai Rata-rata "Rent Optimal" ..................................................................... 219 Vantage Point Konflik Pemanfaatan Lahan ......................................... 221 Penyusunan Model Berdasarkan Keterkaitan Squatter Yang Menempati Lahan Pemerintah dan Swasta ........................................ 225 Lokasi Kantong Konflik Pemanfaatan Lahan .....................................
283
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I
: Data Sekunder Hasil Survey
Lampiran 2
: Model 1 - Model 1 0 Hasil Operasi GAMS