ANALISIS KOMPARATIP HASIL UN SMP TAHUN 2011 DAN 2012 KABUPATEN KLATEN Gunarto
Abstract : Gunarto, teacher, The Comperative Analysis of Junior High School National Examination Result At The Year 2011 and 2012 in Klaten Regency. This research is a qualitative descriptive research which based on the National Examination (UN) result document for the Junior High School (SMP) at the year 2011 and 2012 which is published by the information center and the national examination estimation in Jakarta. Collecting of the other data likes , the task documents , the result of the Final Mark (NA) can be found from the technical official functionary of the education dines service in Klaten Regency and the accomplishment partners of National Examination directly when the examination happened by the researcher. The preparation of the data using the qualitative analysis which used triangulation method, includes the data source , the result of data, and taking over the judgement. All of the components are chosed the most valid one by reductioning the data. The purpose of this research is giving the understanding to the common community and teachers about the result of the National Examination for the Junior High School (UN SMP) at the year 2011 and 2012 in Klaten Regency and the position at Surakarta Residency and at Central Java Province , and alsoto know the achievement of study according to KTSP. The result of this research shows that the National Examination for the junior high school in Klaten Regency the achievement has been decreasing, it can be seen from the average of the fourth (4) lessons, that is in the early it gets 6,90 at the year of 2011 becomes 6,65 at the year 2012. If we see them from each lessons,the increasing one is the Indonesian lesson that gets 7,30 at the year of 2011 becomes 8,25 at the year 2012. And according to the dimension of KTSP for the Indonesian lesson it can be said that it is achieved, whereas for the fourth (4) lessons eventhough the average mark can reach 6,65 it cannot be said that they are achieved because they have less mark than 75% from the amount of students who joined the National Examination get the average mark at the point of 6,65. KTSP wants 75% classically passed so it can be said that it is achieved, but if it is seen from each lesson ,so the Indonesian can be said that it is achieved. The conclusion, the participants of National Examination at the year 2012 in Klaten Regency has decreasing at about 0,25. Eventhough the rank at the residency is permanent that is at the third (3) position from the seventh (7) regencies/cities, but at the central java province decreasing to the fifteenth (15) rank which it was at the thirteenth (13) position before from the thirty five (35) regencies/cities. That is why the achievement of study according to KTSP has not been achieved yet. Key word : National Examination and Achievement of Study * Mahasiswa Pasca Sarjana S3 LD UNS
88
Magistra No. 82 Th. XXIV Desember 2012 ISSN 0215-9511
Analisis Komparatip Hasil UN SMPTahun 2011/2012 Kab. Klaten
PENDAHULUAN Latar Belakang
pilihan-pilihan jawaban yang ada pada UN. Menurutnya keberhasilan dunia pendidikan itu bagaimana menciptakan anak-anak untuk dapat
Pemerintah dalam hal ini Kementrian
berpikir kritis. “Tapi sayangnya, seluruh isi
Pendidikan dan Kebudayaan terus melaksanakan
pendidikan itu hanya direduksi oleh bahan-bahan UN
program peningkatan mutu pendidikan secara
yang hanya bersifat hafalan. Anak hanya dipatok
nasional dan menyeluruh diberbagai jenjang
untuk menghafal untuk mencari kelulusan melalui
pendidikan dari jenjang pendidikan dasar sampai
UN,” ujarnya. Dia juga mengkritik Menteri
pendidikan tinggi. Program peningkatan mutu
Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh yang
dijenjang pendidikan dasar SMP meliputi perangkat
menyatakan UN berhasil meningkatkan niat siswa
keras dan lunak. Perangkat keras diantaranya
untuk belajar. “Kelirunya, pemerintah memanfaatkan
dibangunnya gedung-gedung ruang kelas baru, ruang
ketakutan, ketegangan, dan kegelisahan siswa untuk
penunjang belajar lain seperti perpustakaan,
belajar. Padahal pendidikan itu seharusnya
laboratorium, ruang teknologi informasi, ruang
menyenangkan bukan paksaan, “tegasnya. Pernyataan
kesenian, dsb. Sedangkan perangkat lunak perbaikan
senada juga diungkapkan oleh anggota Dewan Kode
dan penyempurnaan kurikulum, diklat tenaga
Etik Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,
pendidik maupun tenaga kependidikan. Perbaikan
Mayling Oey Gardiner. Pendidikan selama ini hanya
sistem penilaian dan evaluasi untuk mengetahui mutu
mengutamakan hafalan, bukan membuat anak
hasil pendidikan jenjang SMP secara nasional maka
mengerti dan memahami materi pelajaran. “Ketika
pemerintah (Kemendikbud mengadakan evaluasi
saya mengajak berdialog mahasiswa tingkat pertama,
melalui Ujian Nasional (UN) yang setiap tahun
susah sekali. Karena mereka tidak pernah ditekankan
diadakan 2X (dua kali) yaitu UN utama dan susulan.
bagaimana memahami dan mengerti dijenjang
Dalam pelaksanaan UN acuannya adalah jelas yaitu
pendidikan sebelumnya, “terangnya. Membuat Stress.
standar pelaksanaan penilaian yang memedomani
Lebih lanjut dia mengatakan, kondisi riil saat ini,
permen No 20 Tahun 2007.
pelaksanaan UN hanya membuat sebagian siswa
Banyak pihak menyampaikan kritik bahkan
srees. “Apa yang akan dihasilkan kalau mereka tidak
bernada protes untuk tidak kesetujuannya dengan
bisa berpikir jernih? Kita sekarang ini hanya
adanya ujian nasional, seperti disampaikan
mendulang dan memaksakan hafalan, dan itu tidak
Budayawan Romo Mudji Sutrisno “UN Halangi Pola
bisa dilakukan terus pada era globalisasi ini,
Pikir Kreatif”. Beliau memberikan argumen siswa
“tandasnya. Guru besar ilmu matematika ITB, Iwan
hanya disodori jumlah soal pilihan-pilihan tertutup
Pranoto, mengkritik kebijakan pemerintah yang
jadinya hanya menciptakan generasi hafalan. UN
memberikan porsi 60% UN sebagai alat kelulusan.
menurutnya hanya merupakan tembok besar yang
Menurutnya, kebijakan tersebut tidak memiliki dasar
menghalangi pengembangan pola pikir kreatifitas
yang jelas. “Kenapa UN diberi bobot poirsi 60%,
siswa, karena kemampuan anak hanya diukur dengan
sedangkan sekolah hanya 40%? Padahal yang
Magistra No. 82 Th. XXIV Desember 2012 ISSN 0215-9511
89
Analisis Komparatip Hasil UN SMPTahun 2011/2012 Kab. Klaten
mengerti tentang kemampuan siswa itu sekolah dan
soal, Tahun 2012 ada 5 model/variasi soal. Sedangkan
para guru, “kritiknya. Meski demikian, dia bukan anti-
tahun 2013 direncanakan ada 20 variasi/model soal.
UN. Namun yang dia inginkan, UN dilaksanakan
(Wakil sekjen Komisi Pendidikan Nasional. Solopos
hanya sebagai pemetaan atas keberhasilan proses
7 Oktober 2012). Hal ini dimaksudkan agar perolehan
pendidikan di Indonesia. “UN itu sejatinya dibutuhkan
UN yang terekam mendekati kenyataan kemampuan
untuk
yang dimiliki peserta didik.
memetakan
pendidikan,
bagaimana
pelayanannya. Tapi memang tidak logis jika standar
Sedangkan alasan tetap diadakan UN antara
siswa di Papua disamakan dengan siswa di Jakarta, “
lain pemerataan pendidikan diseluruh tanah air,
Suara Merdeka 26 November 2012, halaman 9,
kemudian menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
Edukasia.
dibidang pendidikan, mengatasi kesenjangan mutu
Sekalipun banyak kritik dan nada sumbang,
pendidikan didaerah satu dengan lainnya.
tetapi pemerintah tetap mengadakan Ujian Nasional
Berdasarkan uraian diatas jelas ada benang
karena pemerintah juga memiliki tujuan dan alasan
merah antara tujuan UN dan pelaksanaannya sehingga
daripada pelaksanaan Ujian Nasional.
ada pihak-pihak yang belum sepaham dan sepandang.
Tujuan UN diantaranya untuk mengetahui
Untuk itu penulis mengangkat persoalan UN tersebut
capaian prestasi/mutu pendidikan secara nasional,
yang dilaksanakan di kabupaten klaten propinsi jawa
memotivasi setiap sekolah untuk terus meningkatkan
tengah. Fakta menunjukkan bahwa hasil rata-rata UN
prestasi pendidikan setiap tahun. Untuk mengetahui
SMP th 2012 = 6,65, sedangkan NA (Nilai Akhir) =
daya serap program pendidikan yang telah ditetapkan
38,80 pada tahun 2011 = 6,90 (enam koma Sembilan
setiap tahun yang ketiga komponen ini digunakan
nol) sedangkan NA = 29,25. Sehingga rumusan
untuk mengevaluasi, menganalisis, merencanakan dan
masalahnya adalah pertanyaan pertama : bagaimana
memperbaiki program pendidikan kedepan.
hasil UN di klaten tahun 2012 ? Kedua : apakah hasil
Ujian Nasional secara langsung maupun tidak
UN Kabupaten klaten tahun 2012 masih memenuhi
langsung dapat meningkatkan mutu pendidikan karena
daya serap klasikal sesuai KTSP? Ketiga : Bagaimana
adanya UN sekolah diseluruh Indonesia selalu
posisi UN klaten ditingkat eks karisidenan Surakarta
mempersiapkan untuk menghadapi UN, dan fihak
dan provinsi Jawa Tengah ?
kemendikbudpun untuk dapat merekam hasil UN yang falid dan mendekati kemampuan yang dimiliki para
Tujuan
peserta didik maka menyiapkan teknis dan menyediakan sarana yang sebaik mungkin. Untuk teknis adalah pengaturan pelaksanaan UN dari tingkat pusat sampai sekolah. Di sekolah diatur tiap ruang jumlah peserta, tempat duduk, pengawas ruang dsb. Sarana yang disediakan pemerintah adalah soal Ujian Nasional mulai tahun 2011 disediakan 2 model/variasi
90
a.
Membantu pendidik, tenaga kependidikan, orangtua peserta didik dan masyarakat pada umumnya agar lebih mudah membaca dan memahami perkembangan hasil UN dari tahun 2010/2011 ke tahun 2011/2012 jenjang SMP Kabupaten Klaten
Magistra No. 82 Th. XXIV Desember 2012 ISSN 0215-9511
Analisis Komparatip Hasil UN SMPTahun 2011/2012 Kab. Klaten
b.
c.
Mengetahui posisi hasil UN jenjang SMP
(2003:101) “prestasi belajar adalah realisasi atau
Kabupaten Klaten ditingkat eks karisidenan
pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial
Surakarta dan tingkat provinsi jawa tengah pada
atau kapasitas yang dimiliki seseorang”.
tahun 2010/2011 dan 2011/2012
Mengetahui prestasi belajar Syah (2006:150)
Mengetahui ketuntasan proses belajar mengajar
mempunyai pendapat sendiri bahwa : Kunci
kelas IX tahun pelajaran 2010/2011 dan tahun
pokok yang memperoleh ukuran dan data hasil
2011/2012 sesuai KTSP untuk mata pelajaran
belajar siswa adalah mengenai garis-garis besar
yang diuji nasionalkan se kabupaten klaten
indikator (petunjuk adanya prestasi tertentu) dikaitkan dengan jenis prestasi yang hendak
Manfaat
diungkapkan atau diukur.
Peningkatan Kinerja guru dan mendorong
Dari berbagai teori-teori diatas dapat
motivasi peserta didik untuk belajar lebih bersemangat
disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah suatu
untuk meraih prestasi yang lebih tinggi
hasil dari usaha belajar atau kegiatan belajar yang diperoleh melalui pengukuran dan penilaian baik angka, huruf serta tindakan yang mencerminkan
KAJIAN TEORI
hasil belajar. Prestasi belajar dalam periode 1.
Prestasi Belajar Prestasi merupakan hasil yang dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu. “prestasi” berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie. Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha”. Menurut Suratinah Tirtonegoro (2001:43), memberikan definisi “prestasi belajar sebagai hasil pengukuran serta penilaian usaha belajar yang dinyatakan dalam symbol, huruf, angka maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasl yang telah dicapai setiap anak dalam periode tertentu”. Sardiman (2005:46) Mendefinisi tentang prestos yakti, “Prestasi adalah kemampuan nyata yang merupakan hasil intekasi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik
tertentu dapat diperoleh dengan mendapat raport. 2.
Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN adalah kegiatan pengukuran dan penilaian kompetensi peserta didik secara nasional pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Sesuai pasal 1 ayat 1 Permendiknas Nomor 75 Tahun 2009. Ujian Nasional SMP adalah ujian yang dilaksnakan serentak secara nasional meliputi mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika dan IPA (BSNP). Dari uraian diatas dapat disimpulkan serentak seluruh nasional dan teknis perencanaan, pelaksanaan, penilaian, persyaratan, kelulusan ditentukan BSNP dan penyelenggara ada di sekolah.
dari dalam maupun dari luar diri individu dalam belajar”. Sedangkan menurut Sukmadinata
Magistra No. 82 Th. XXIV Desember 2012 ISSN 0215-9511
91
Analisis Komparatip Hasil UN SMPTahun 2011/2012 Kab. Klaten
3.
Modus (Mode) Menurut Sugiyono (2007: 46-57)
Dengan :
Modus merupakan teknik penjelasan
Md : Median
kelompok yang didasarkan atas nilai yang sedang populer (yang sedang menjadi mode) atau nilai yang sering muncul dalam kelompok tersebut. Untuk menghitung modus data yang telah disusun kedalam distribusi frekuensi/data
b
: Batas bawah, dimana median akan terletak
n
: Banyak data/jumlah sampel
p
: Panjang kelas interval
F
: Jumlah semua frekuensi sebelum kelas median
bergolong, dapat digunakan rumus sebagai f
berikut : ) Dengan :
5.
: Frekuensi kelas median
Mean Mean merupakan teknik penjelasan
Mo :
Modus
kelompok yang didasarkan atas nilai rata-rata dari
b
Batas kelas interval dengan frekuensi
kelompok tersebut. Rata-rata (mean) ini didapat
terbanyak
dengan menjumlahkan data seluruh individu
Panjang kelas interval
dalam kelompok itu, kemudian dibagi dengan
p
:
:
b1 :
Frekuensi pada kelas modus (frekuensi pada kelas interval yang terbanyak) dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sebelumnya
b2 :
jumlah individu yang ada pada kelompom tersebut. Rumus untuk menghitung mean dari data bergolong adalah :
Frekuensi kelas modus dikuranmgi frekuensi kelas interval berikutnya Dengan :
4.
Median
Me : Mean untuk data bergolong
Median adalah salah satu teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai tengah dari kelompok data yang telah disusun urutannya dari yang terkecil sampai yang terbesar, atau sebaliknya dari yang terbesar sampai yang terkecil.
fi : Jumlah data/sampel
Fi Xi : Produk perkalian antara fi pada tiap interval data dengan tanda kelas(Xi). Tanda Kelas (Xi) adalah rata-rata dari nilai terendah dan tertinggi setiap interval data.
Untuk menghitung median rumus yang digunakan adalah : )
92
Magistra No. 82 Th. XXIV Desember 2012 ISSN 0215-9511
Analisis Komparatip Hasil UN SMPTahun 2011/2012 Kab. Klaten
6.
Untuk data yang telah disusun dalam daftar
Rentang Data Rentang data (range) dapat diketahui dengan jalan mengurangi data yang terbesar
7.
frekuensi, kuartil Ki (i=1,2,3) dihitung dengan rumus
dengan data terkecil yang ada pada kelompok itu.
Ki= b + p
Rumusnya adalah ;
Dengan :
R=
b
dengan i = 1, 2, 3
: batas bawah kelas Ki, ialah kelas interval dimana Ki akan terletak,
Varians Salah satu teknik statistik yang digunakan untuk menjelaskan homogenitas kelompok
p
: panjang kelas Ki
F
: Jumlah frekuensi dengan tanda kelas lebih kecil dari tanda kelas Ki
adalah dengan varians. Varians merupakan jumlah kuadrat semua deviasi nilai-nilai
F
: frekuensi kelas Ki
individual terhadap rata-rata kelompok. Akar varians disebut standar deviasi atau simpangan baku. Varians populasi diberi simbol standar deviasi adalah
dan
. Sedangkan varians
untuk sampel diberi simbol
dan standar deviasi
PENGUMPULAN
DAN
PENGOLAHAN DATA Metode yang digunakan penulis adalah analisis data kualitatip dan kuantitatip sumber data mengambil
sampel diberi simbol s. 8.
METODE
Kuartil (K) Menurut Sudjana (1996 : 81-82) Jika sekumpulan data dibagi menjadi empat bagian yang sama banyak, sesudah disusun menurut urutan nilainya, maka bilangan pembagiannya disebut kuartil. Ada tiga buah kuartil, ialah kuartil pertama, kuartil kedua dan kuartil ketiga yang masing-masing disingkat dengan K1 , K2 , dan K3 . Pemberian nama ini dimulai dari nilai kuartil paling kecil. Untuk menentukan nilai kuartil caranya adalah ;
dari dokumen hasil UN Kabupaten Klaten jenjang SMP Tahun Pelajaran 2010/2011 dan 2011/2012 yang dikeluarkan oleh pusat penilaian UN melalui sistem informasi ujian nasional tahun 2011 dan 2012. Analisis data kuantitatip memakai analisis statistik yang menggunakan mean / kebanyakan (
, median
(Md), modus (Mode), Standar Deviasi /SD (S), range (R), variansi
dan lainnya. Untuk analisis
data kualitatip dengan mewawancarai pejabat teknis dinas pendidikan kabupaten klaten yaitu kepala bidang pendidikan dasar dan kasi SMP setelah
1) susun data menurut urutan nilainya
membaca dokumen penilaian UN. Pengambilan data
2) tentukan letak kuartil
kualitatip menggunakan sistem trianggulasi data
3) tentukan nilai kuartil
(reduksi sumber/dokumen, reduksi hasil), artinya data
Letak kuartil ke i, diberi lambang Ki
lebih dari satu hasil dipilih yang paling valid (reduksi)
ditentukan dengan rumus : Letak Ki = data ke
hasil wawancara untuk satu variabel yang memiliki
dengan i = 1, 2, 3
Magistra No. 82 Th. XXIV Desember 2012 ISSN 0215-9511
demikian juga sumber data dan hasil kesimpulannya.
93
Analisis Komparatip Hasil UN SMPTahun 2011/2012 Kab. Klaten
SAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN 1.
Sajian Data Tabel 1 : Data Pokok
Tahun
2011
2012
Jumlah Sekolah
107
107
Jumlah Peserta
15.391
14.724
Jumlah Lulus
13.229
10.597
2.162
4.127
Jumlah Tidak Lulus
Sistem Informasi Ujian Nasional Th. 2011 dan 2012 (Modifikasi)
Table 2 : Nilai Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2010/2011 dan 2011/2012
Nama Bahasa Bahasa Matematika IPA Jumlah Nilai Ujian Indonesia Inggris Tahun 2011 2012 2011 2012 2011 2012 2011 2012 2011 2012 Klasifikasi B A B D B C B B B B Rata-rata
7.30 8.25 6.68 5.49 6.51 6.28 7.22 6.56 27.61 26.6
Terendah
2.40 2.00 1.40 1.00 1.75 1.50 1.25 1.75 13.45 9.15
Tertinggi Standar Deviasi
9.80 10.00 10.00 9.80 10.00 10.00 10.00 10.00 38.75 39.4 1.03 1.08 1.44 1.55 1.72 2.05 1.39 1.69 4.61 5.29 Sistem Informasi Ujian Nasional Th. 2011 dan 2012 (Modifikasi)
94
Magistra No. 82 Th. XXIV Desember 2012 ISSN 0215-9511
Analisis Komparatip Hasil UN SMPTahun 2011/2012 Kab. Klaten
Table 3 Distribusi Nilai Ujian Nasional (Nilai Siswa) Tahun Pelajaran 2010/2011 dan 2011/2012
B.Indonesia
Mapel
B.Inggris
Matematika
IPA
Rerata Nilai
2011 2012 2011 2012 2011 2012 2011 2012 2011 Tahun Rentang Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Nilai 10.00 - 14 0.1 7 0.05 - 87 0.57 248 1.68 74 0.48 132 0.9 - -
2012 Jml % -
-
9.00-9.99 537 3.49 4576 31.1 773 5.02 275 1.87 1392 9.04 1818 12.4 1710 11.1 1522 10.3 429 2.79 643 4.37 8.00-8.99 4146 26.9 5560 37.8 2298 14.9 934 6.34 2252 14.6 1679 11.4 1710
24 1869 12.7 2414 15.7 1980 13.5
7.00-7.99 5806 37.7 2922 19.9 3406 22.1 1639 11.1 2883 18.7 2100 14.3 3697 25.5 2552 17.3 4425 28.8 3134 21.3 6.00-6.99 3401 22.1 1125 7.64 3854
25 2623 17.8 3101 20.2 2244 15.2 3920 21.3 3222 21.9 4649 30.2 4005 27.2
5.00-5.99 648 4.21 218 1.48 1408 9.15 1272 8.64 1447 9.4 1188 8.07 3271 6.98 1608 10.9 1637 10.6 1917
13
4.00-4.99 785 5.1 272 1.85 3152 20.5 5724 38.9 3146 20.4 3473 13.6 1075 9.49 3137 21.3 1775 11.5 2869 19.5 3.00-3.99
64 0.42
33 0.22 430 2.79 1884 12.8 912 5.93 1479
2.00-2.99
4 0.03
4 0.03
53 0.34 351 2.38 168 1.09 461 3.13 166 0.1 100 0.68
- -
8 0.05
1.00-1.99
-
-
-
-
10 0.06
3 0.02
- -
-
-
0.01-0.99
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
-
-
-
- -
-
-
0/Tdk lkp
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
- -
-
-
22 0.15
3 0.02
10 1461 1.08 579 3.93
34 0.23
16 0.01
64 0.4 168 1.14
Sistem Informasi Ujian Nasional Tahun 2011 dan 2012 (Modifikasi)
Magistra No. 82 Th. XXIV Desember 2012 ISSN 0215-9511
95
Analisis Komparatip Hasil UN SMPTahun 2011/2012 Kab. Klaten
PERBANDINGAN RATA-RATA NILAI PER MATA UJIAN TINGKAT KOTA/KABUPATEN UJIAN NASIONAL SMP/MTs TAHUN PELAJARAN 2010/2011 DAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Provinsi : Kota/Kab. :
03 – JAWA TENGAH 18 – KABUPATEN KLATEN
Jenis Sekolah Status Sekolah
: SMP : NEGERI DAN SWASTA
Gambar 1 (gabungan grafik tahun 2011 dan 2012)
2.
96
Pembahasan Di kabupaten klaten pada tahun pelajaran
menjadi 28,029% tahun 2012 atau naik 11,398%.
2011/2012 jumlah sekolah yang mengikuti ujian
Apabila mengacu ketuntasan belajar klasikal
nasional ada 107 sedangkan jumlah peserta ada
pada KTSP yang menetapkan 75% dinyatakan
14.724 (empat belas ribu tujuh ratus dua puluh
tuntas dalam proses pembelajaran apabila secara
empat orang) yang lulus 10.597 (sepuluh ribu
klasikal 75% lulus dan karena kabupaten klaten
lima ratus sembilan puluh tujuh orang) tidak lulus
angka ketuntasannya baru mencapai 71,071 %.
4.127 (empat ribu seratus dua puluh tujuh orang)
Jadi dikatakan belum tuntas karena kurang dari
atau 28.029%. Jumlah siswa yang tidak lulus
75% yang lulus. Pada tahun 2011/2012 sekalipun
2012 bertambah yaitu dari 14,047% tahun 2011
jumlah peserta UN jenjang SMP lebih sedikit
Magistra No. 82 Th. XXIV Desember 2012 ISSN 0215-9511
Analisis Komparatip Hasil UN SMPTahun 2011/2012 Kab. Klaten
tetapi yang tidak lulus justru lebih banyak, dari
tahun 2011. Ketiga Matematika tahun 2011 rata-
angka rata-rata 4 mapel yang diuji naskan juga
rata 6,51 (enam koma lima satu) menjadi 6,28
menurun yang pada tahun 2011 mencapai 6,90
(enam koma dua delapan) pada tahun 2012. Nilai
(enam koma sembilan nol) menjadi 6,65 (enam
tertinggi 10,00 (sepuluh koma nol nol) menjadi
koma enam lima) pada tahun 2012.
10,00 (sepuluh koma nol nol) pada tahun 2011.
Dari tabel 2 dapat dibaca perolehan rata-
Nilai terendah 1,75 (satu koma tujuh lima)
rata UN jenjang SMP permapel kabupaten klaten.
menjadi 1,50 (satu koma lima nol). Standar
Pertama Bahasa Indonesia semula 7,30 (tujuh
deviasi 1,72 (satu koma tujuh dua) menjadi 2,05
koma nol tiga) menjadi 8,25 (delapan koma dua
(dua koma nol lima). Nilai matematika mendapat
lima). Nilai tertinggi 9,80 (sembilan koma
predikat cukup walaupun ada peseerta yang
delapan nol) tahun 2011 menjadi 10,00 (sepuluh
mendapat nilai 10 (amat baik) karena SD semakin
koma nol nol) tahun 2012. Nilai terendah semula
besar maka homoginitas nilai keseluruhan
2,40 (dua koma empat nol) menjadi 2,00 (dua
semakin tidak baik atau tidak merata. Keempat
koma nol nol). Devisi standar semula 1,03 (satu
IPA tahun 2011 7,22 (tujuh koma dua dua)
koma nol tiga) menjadi 1,08 (satu koma nol
menjadi 6,65 (enam koma enam lima) tahun
delapan). Jadi prestasi UN pada mapel Bahasa
2012. Nilai tertinggi 10,00 (sepuluh koma nol
Indonesia baik, ada peningkatan dan nilai
nol) tahun 2011 menjadi 10,00 (sepuluh koma
semakin homogen karena standar deviasi
nol nol) tahun 2012. Nilai terendah tahun 2011
semakin kecil. Kedua Bahasa Inggris semula 6,68
1,75 (satu koma tujuh lima) menjadi 1,75 (satu
(enam koma enam delapan) menjadi 5,49 (lima
koma tujuh lima) tahun 2012. SD 1,39 (satu koma
koma empat Sembilan). Nilai tertinggi 10,00
tiga sembilan) menjadi 1,69 (satu koma enam
(sepuluh koma nol nol) tahun 2011 menjadi 9,80
sembilan) tahun 2012. Ternyata nilai UN IPA juga
(sembilan koma delapan nol) tahun 2012. Nilai
mengalami penurunan dari 7,22 (tujuh koma dua
terendah 1,40 (satu koma empat nol) menjadi
dua) menjadi 6,56 (enam koma lima enam). Jadi
1,00 (satu koma nol nol) tahun 2012. SD 1,44
turun 0,66 (nol koma enam enam) dan karena
(satu koma empat empat) menjadi 1,55 (satu
SD nya semakin tinggi maka homoginitas nilai
koma lima lima). Variansi nilai semakin tidak
juga tidak baik/homogen.
baik/homogen karena SD semakin besar sedangkan rata-rata juga menurun dibandingkan
Magistra No. 82 Th. XXIV Desember 2012 ISSN 0215-9511
97
Analisis Komparatip Hasil UN SMPTahun 2011/2012 Kab. Klaten
Tabel 4 Ukuran gejala pusat Variansi, S2 dan Kuartil
1.
Mean ( X )
7,30
8,25
Mata Pelajaran Bhs. Inggris Matematika 2011 2012 2011 2012 6,28 6,51 5,49 6,68
2.
Modus (Mode)
6,91
8,68
5,65,
4,41
3,93
4,42
6,76
6,66
3.
Median (Md)
7,02
8,45
5,81,
4,84
5,85
6,27
7,06
6,55
4.
Standar Deviasi (S)
1,03
1,08
1,44
1,55
1,72
2,05
1,39
1,69
No.
Tahun
2
Bhs. Indonesia 2011 2012
1,0609 1,1664 2,0736 2,4025 2,9584 4,2025 1,9321 2,8561
5.
Variansi (S )
6.
Kuartil 1 (K1)
7,64
4,19
4,44
4,91
7.
Kuartil 3 (K3)
9,15
6,63
8,05
7,89
Modus dapat digunakan untuk mewakili kelompok nilai UN yang sering muncul atau memiliki frekuensi terbanyak apada kelompok itu. Sedangkan median adalah merupakan separoh dari jumlah kelompok (populasi) nilai yang terletak ditengah-tengah dari sekumpulan nilai (populasi). Jadi kedua uluran tersebut dapat untuk mengetahui gambaran nilai yang sering muncul atau muncul terbanyak yang satunya untuk mengetahui kondisi nilai separoh keatas dan separoh kebawah. Untuk mengetahui ketuntasan belajar pada KTSP yang paling
UN Bahasa Indonesia memperoleh nilai antara 8,00 – 8,99 dan sebagian besar berkisar 8,45 (modus). Sedangkan separuh dari peserta UN yaitu 7.362 memperoleh nilai antara 8,00 – 8,99 keatas atau 7.362 mendapat nilai 8,45 keatas dan 7.362 lainnya mendapat nilai kurang 8,45. Kemudian kuartil atas 3/4 x 14.724 = 11.043. Sedangkan K1= 7,64 K1 terletak pada interval 7,00 – 7,99. Jadi ada 3.681 peserta nilainya 7,64 kebawah dan 11.043 peserta UN nilainya lebih 7,64. Karena K3 – K1 = 9,15 – 7,64 = 1,51. Jadi 50% atau 7.362 memilih nilai tertinggi 9,152 dan
mendekati adalah ukuran kuartil bawah (K1) dan distribusi nilai diurutkan dari yang kecil, sedang
terendah 7,64 dengan beda nilai 1,51 dan 3.861 peserta mendapat nilai lebih 9,15. Peserta UN ke 11.043 terletak pada kelas interval 7,00 – 7,99. Jadi 75% (peserta 11.043) keatas mendapat nilai
kuartil atas menunjukkan nilai yang terletak ¾ (75%) dari atas atau ¼ (25%) dari bawah. Sehingga nilai kuartil bawah dapat digunakan menentukan ketuntasan proses belajar mengajar.
98
IPA 2011 2012 7,22 6,56
Seperti pada tabel 4 dapat dibaca dan dijelaskan sbb: Pertama mapel Bahasa Indonesia modus
antara 7,00 – 7,99. Kesimpulannya UN Mapel Bahasa Indonesia tuntas. Kedua mapel Bahasa Inggris modus terletak pada kelas rentang 4,00 – 5,99. Jadi jumlah peserta UN SMP yang
terletak pada kelas rentang 8,00 – 8,99 yang frekuensinya 5.560. Jadi sejumlah 5.560 peserta
mendapat nilai antara 4,00 – 5,99 ada 5.724 ( lima ribu tujuh ratus dua puluh empat ), median
Magistra No. 82 Th. XXIV Desember 2012 ISSN 0215-9511
Analisis Komparatip Hasil UN SMPTahun 2011/2012 Kab. Klaten
terletak pada kelas interval 4,00 – 5,99. Seporoh peserta UN ada 7.363, dan dari hitungan median mapel Bahasa Inggris 4,84 (empat koma delapan empat). Jadi ada 7.362 siswa nilai UN nya 4,84 keatas (4,84 atau lebih), sedangkan 7.362 siswa kurang dari 4,84. Kemudian kuartil bawah (K1) = 4,19. K1 artinya ¼ (25%) nilai peserta yang berada dibawah 4,19 ada 3.681 siswa sedangkan 10.093 siswa mendapat nilai 4,19 atau lebih. Kesimpulannya untuk prosentase ketuntasan adalah 75% dari jumlah peserta, sehinggga mapel bahasa inggris belum tuntas karena kurang 75% yang lulus. K3- K1 = 6,63 – 4,19 = 2,44. Jadi 3.681 peserta mendapat nilai kurang 4,19 sedangkan 50% atau 7.362 peserta mendapat nilai terendah 4,19 dan tertinggi 6,63 dengan beda nilai 2,44 dan 3.681 mendapat nilai lebih 6,63. Ketiga mapel Matematika modus ada pada kelas interval 4,00 – 5,99 yang frekuensinya 3.473. Jadi ada 3.473 siswa yang mendapat nilai antara 4,00 – 5,99 menurut hitungan modus, maka nilai matematika 4,42. Jadi nilai matematika UN sebagian besar berkisar angka 4,42. Untuk median ada pada kelas interval 6,00- 6,99. Jadi separoh peserta UN atau 7.362 siswa mendapat nilai 6,27 keatas atau 6,27 lebih. Sedangkan 7.362 mendapat nilai kurang dari 6,27. Sedangkan K1 = 4,44. Jadi 10.043 siswa nilainya berada 4,44 keatas. Karena 75% capaian nilainya berada pada 10 sampai 4,44. Jadi angka keberhasilan kurang
menurut hitungan 6,55 dan terletak pada kelas interval 6,00 – 6,99 yang memiliki frekuensi 3.222. Jadi peserta UN IPA 3.222 siswa mendapat nilai antara 6,00 – 6,99 dan berkisar pada angka 6,55. Nilai mediannya 6,55 dan terletak pada kelas interval 6,00 – 6,99. Jadi 7.362 siswa mendapat nilai kurang 6,55 kebawah, dan 7.362 lainnya mendapat nilai 6,55 keatas. Sedangkan kuartil satu ( K1) = 4,91. Jadi 25% (1/4) dari jumlah peserta sekabupaten klaten yaitu 3.681 siswa mendapat nilai kurang dari 4,91 dan 75% nya atau 10.043 siswa mendapat nilai 4,91 atau lebih. Karena 25% nya nilainya kurang 4,91 dan 4,91 keatas atau 75% nya 10.043 siswa berada pada 10 – 4,91. Jadi yang lulus < 75%, maka mapel IPA SMP kabupaten klaten pada UN 2012 belum tuntas. Simpangan kuartil = K3 – K1 = 7,89 – 4,91 = 2,98. Jadi 50% peserta atau 7.362 peserta mencapai nilai tertinggi 7,89 dan terendah 4,91 dengan beda nilai 2,98. 3.651 peserta mendapat nilai < 4,91 dan 3.651 lagi mendapat nilai > 7,89. Posisi kabupaten klaten ditingkat ekskarisidenan Surakarta dan provinsi jateng. Eks karisidenan atau wilayah pembantu Gubernur (istilah sebelkum UU No 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah). Kabupaten klaten berada pada posisi ke 3 dari 7 kabupaten/kota, setah Boyolali dan Surakarta. Walupun posisi klaten tetap peringkat 3 ditingkat kab/kota namun
75%, maka disimpulkan mapel matematika pada UN 2012 belum tuntas. K3 – K1 = 8,05 – 4,44 = 3,61. Jadi 50% peserta atau 7.362 siswa mendapat nilai tertinggi 8,05 dan terendah 3,61 dengan beda
capaian nilai kabupaten klaten turun yakni dari 6,90 (enam koma Sembilan nol) tahun 2011 menjadi 6,65 (enam koma enam lima) tahun 2012. Hasil lengkap dapat dilihat pada tabel
nilai 3,61. 25% atau 3.861 mendapat nilaiu 4,44
berikut :
kebawah dan 3.681 lagi mendapat nilai lebih 8,05. Keempat mapel IPA modus nilai IPA
Magistra No. 82 Th. XXIV Desember 2012 ISSN 0215-9511
99
Analisis Komparatip Hasil UN SMPTahun 2011/2012 Kab. Klaten
Tabel 5 Rangking hasil Ujian Nasional 4 mapel Tahun Pelajaran 2010/2011 dan 2011/2012
Tahun 2011 No
Tahun 2012
Nama Nama Rataan Nilai Rataan Nilai Rangking Rangking Kab/Kota UN 4 Mapel Kab/Kota UN 4 Mapel
1 Sragen
7.22
1
Boyolali
6.98
1
2 Karanganyar
6.95
2
Surakarta
6.86
2
3 Klaten
6.90
3
Klaten
6.65
3
4 Wonogiri
6.85
4
Wonogari
6.56
4
5 Sukoharjo
6.74
5
Karanganyar
6.54
5
6 Boyolali
6.72
6
Sukoharjo
6.50
6
7 Surakarta
6.70
7
Sragen
6.24
7
(Modifikasi gb.1.2 dan 1.3)
100
Magistra No. 82 Th. XXIV Desember 2012 ISSN 0215-9511
Analisis Komparatip Hasil UN SMPTahun 2011/2012 Kab. Klaten
Posisi Kabupaten Klaten pada tahun 2011 pada urutan 13, dan pada tahun 2012 turun pada urutan 15. Hasil lengkap dapat dilihat tabel 6 berikut ini. Tabel 6 Capaian Hasil UN Jenjang SMP Tahun Pelajaran 2010/2011 dan 2011/2012 Berdasarkan Rangking Per Kabupaten/Kota Se Jateng
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Tahun 2011 Rata-rata Kab/Kota Rangking nilai 4 mapel Demak 7.85 1 Kudus 7.42 2 Magelang 7.36 3 Pati 7.26 4 Sragen 7.22 5 Pemalang 7.22 6 Salatiga 7.18 7 Grobogan 7.12 8 Semarang 7.00 9 Jepara 6.97 10 Brebes 6.96 11 Karanganyar 6.95 12 Klaten 6.90 13 Wonogiri 6.86 14 Tegal 6.84 15 Pekalongan 6.75 16 Sukoharjo 6.74 17 Boyolali 6.72 18 Rembang 6.72 19 Surakarta 6.70 20 Purbolinggo 6.67 21 Tegal 6.65 22 Wonosobo 6.62 23 Semarang 6.52 24 Banyumas 6.50 25 Magelang 6.49 26 Kendal 6.49 27 Temanggung 6.47 28 Kebumen 6.45 29 Purworejo 6.43 30 Cilacap 6.39 31 Banjarnegar 6.37 32 Blora 6.34 33 Pekalongan 6.27 34 Batang 6.23 35
Magistra No. 82 Th. XXIV Desember 2012 ISSN 0215-9511
Tahun 2012 Rata-rata Kab/Kota Rangking nilai 4 mapel Kab.Demak 8.43 1 Kab.Pati 7.81 2 Kota Semarang 7.73 3 Kab.Kudus 7.72 4 Kab.Grobogan 7.59 5 Kota Magelang 7.53 6 Kota Tegal 7.48 7 Kab.Jepara 7.38 8 Kota Salatiga 7.15 9 Kab.Pemalang 7.05 10 Kab.Boyolali 6.98 11 Kab.Brebes 6.89 12 Kota Surakarta 6.86 13 Kab.Kendal 6.78 14 Kab.Klaten 6.65 15 Kab.Tegal 6.62 16 Kota Pekalongan 6.61 17 Kab.Cilacap 6.60 18 Kab.Wonogiri 6.56 19 Kab.Kebumen 6.55 20 Kab.Kranganyar 6.54 21 Kab.Wonosobo 6.52 22 Kab.Sukoharjo 6.50 23 Kab.Magelang 6.48 24 Kab.Purworejo 6.47 25 Kab.Rembang 6.45 26 Kab.Semarang 6.44 27 Kab.Batang 6.44 28 Kab.Bnayumas 6.42 29 Kab.Purbalingga 6.41 30 Kab.Temanggun 6.36 31 Kab.Sragen 6.24 32 Kab.Banjarnegar 6.13 33 Kab.Pekalongan 6.08 34 Kab.Blora 6.03 35 Modifikasi gb 1.3
101
Analisis Komparatip Hasil UN SMPTahun 2011/2012 Kab. Klaten
Tabel 7 Distribusi Frekuensi Komulatip kurang dari Nilai UN jenjang SMP Tahun Pelajaran 2010/2011 & 2011/2012
Mapel
B.Indonesia
Tahun
2011
Rentang Jml Nilai
B.Inggris
2012
2011
Matematika 2012
2011
IPA
2012
Rerata Nilai
2011
2012
2011
2012
%
Jml
%
Jml
%
Jml
%
Jml
%
Jml
%
Jml
%
Jml
%
Jml
%
Jml
%
<1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
<2
0
0
0
0
10
0.06
22
0.15
3
0.02
34
0.23
1
0.01
3
0.02
0
0
0
0
<3
4
0.03
4
0.03
63
0.4
373 2.53 171 1.11 495 3.36
17
0.11 103
0.7
0
0
8
0.05
<4
68
0.45
37
0.25 493 3.19 2257 15.33 1083 7.04 1974 13.4 183 1.19 682 4.09
62
0.4
<5
853 5.55 309
<6
1501 9.76 527 3.58 5053 32.82 9253 62.85 5676 36.88 6635 45.06 2719 17.66 5427 36.32 3474 22.57 4962 33.7
<7
4902 31.86 1652 11.22 8907 57.86 11876 80.66 8777 57.03 8879 60.3 5990 38.91 8649 58.2 8123 52.78 8967 60.9
<8
10708 69.58 4574 31.07 12313 79.99 13515 91.79 11660 75.76 10979 74.56 9910 64.38 11201 75.53 12548 81.53 12101 82.18
<9
14854 96.52 10134 68.83 14611 94.92 14449 98.13 13912 90.39 12658 85.96 13607 88.4 13070 88.22 14962 97.21 14081 95.63
176 1.19
2.1 3645 23.67 7981 54.21 4229 27.48 5447 36.99 1644 10.68 3819 25.4 1837 11.93 3045 20.68
< 10.1 15391 100 14724 100 15391 99.99 14724 100 15391 100 14724 99.99 15391 99.99 14724 99.46 15391 100 14724 100 Modifikasi table 1 dan tabel distribusi komulatip
Distribusi frekuensi komulatip kurang dari seperti pada tabel 7 dapat digunakan membaca nilai perolehan siswa peserta UN 4 mapel tahun 2012. Disitu perbedaan skala kelompok nilai adalah satu, misalnya nilai Bahasa Indonesia siswa yang mendapat kurang dari 5 = 309 siswa yang mendapat kurang dari 7 = 1.652 siswa, kemudian Bahasa Inggris yang mendapat nilai kurang dari 6 = 9.253 siswa, yang kurang dari 8 = 13.515 siswa, kurang dari 4 = 2.257 siswa dst. Selanjutnya tabel distribusi frekuensi komulatip sangat membantu pembaca untuk mengetahui kondisi nilai siswa dengan beda / perbedaan satu angka
102
Magistra No. 82 Th. XXIV Desember 2012 ISSN 0215-9511
Analisis Komparatip Hasil UN SMPTahun 2011/2012 Kab. Klaten
SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Simpulan
Budayawan Romo Mudji Sutrisno. UN Halangi Pola
a.
Dengan disajikan tabel 1, 2, 3 dan gb.1 memudahkan para pembaca untuk mengetahui hasil 4 mapel yang dijelaskan dan sajikan sekabupaten klaten. Karena tabel tersebut hasil 4 mapel UN tahun 2011 dan 2012 telah digabung dan didekatkan pada grafik tiap mapel.
b.
Posisi kabupaten klaten dalam perolehan UN jenjang SMP ditingkat ekskarisidenan Surakarta tetap yaitu urutan ke 3 dari 7 kabupaten/kota. Tetapi secara riil peserta menurun karena tahun 2011 rataan mencapai 6,90 dan turun menjadi 6,65 tahun 2012. Jadi mengalami penurunan 0,25.
c.
Ketuntasan proses belajar mengajar yang mengacu KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) dan mendasarkan ketuntasan KBM secara klasikal adalah 75% maka kabupaten klaten belum tuntas karena agka kelulusan UN baru mencapai 71.971 lulus dan 28,02 % tidak lulus. Tetapi bila dilihat permapel dari 4 mapel yang diujikan untuk mapel Bahasa Indonesia adalah tuntas karena 88,78 % peserta UN mendapat nilai baik.
Pikir Kreatif. Suara Merdeka, 26 November 2012, hal 9 edukasia. Furqon Hidayatullah. Rencana Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan untuk memberlakukan 20 variasi soal pada UN tahun depan diminta memperhatikan kesiapan guru. Solopos hal 7, 17 Oktober 2012 Hasil UN Jenjang SMP, Tahun Pelajaran 2010/2011 dan tahun 2011/2012. Sistem Informasi Ujian Nasional tahun 2011 dan tahun 2012 Peraturan BSNP Nomor : 0148/SK-POS/BSNP/I/ 2011. Tentang Prosedur Operasi Standar Ujian Nasional Tahun 2011 Permendiknas Nomor 75, Tahun 2009. Tentang UN Petunjuk Teknis Subsidi Layanan Analisis Dan Mutu Pendidikan Tahun 2011 Sardiman dkk, 1996. Media Pendidikan. Jakarta:PT Rajawali Sudjana, 1996. Metode Statistik. Bandung:Transito
Saran
Sugiyono, 2003. Metode Statistik. Bandung:Transito
a.
Sukmadinata Nana Saodah, 2003. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung:Remaja Rusdakarya
Banyak variasi/model soal UN yang semakin banyak yang semula 2 model menjadi 5 model. Perlu mendapat perhatian para pendidik untuk memberikan perkembangan dan pengembangan model soal UN yang lebih variatif.
b.
Pengembangan model soal dan materi ajar agar sering digunakan melatih siswa.
Magistra No. 82 Th. XXIV Desember 2012 ISSN 0215-9511
Syah Muhibbin, 1995. Psikologi pendidikan baru. Bandung:PT Remaja Rusdakarya Tirtonegoro Sutratinah, 2001. Anak Supernormal dan Pendidikannya. Jakarta:Bina Aksara
103