JURNAL SKRIPSI SURVEI TENTANG KINERJA GURU PENJASORKES BERSERTIFIKASI DI SMP NEGERI Se Se-KECAMATAN KECAMATAN KLATEN UTARA KABUPATEN KLATEN TAHUN 2012
Oleh: AGUS SUSANTO K4608039
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012
SURVEI TENTANG KINERJA GURU PENJASORKES BERSERTIFIKASI DI SMP NEGERI Se-KECAMATAN KLATEN UTARA KABUPATEN KLATEN TAHUN 2012 SURVEY ON PERFORMANCE ON CERTIFIED PENJASORKES TEACHER IN A JUNIOR HIGH SCHOOL CIVIL IN DISTRICT NORTHERN KLATEN OF REGENCY KLATEN IN 2012 Agus Susanto FKIP UNS Solo
[email protected] ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Kinerja Guru Penjasorkes Bersertifikasi di SMP Negeri Se-Kecamatan Klaten Utara Kabupaten Klaten Tahun 2012. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Sumber data diperoleh dari responden yang terdiri dari Siswa, Guru non-Penjasorkes dan Kepala Sekolah SMP Negeri seKecamatan Klaten Utara tahun 2012 berjumlah 170 Orang. Teknik pengumpulan data dengan angket tertutup (quesioner). Validitas dan reliabilitas data menggunakan SPSS 16. Teknik analisis data dengan deskriptif yang didasarkan pada analisis kuantitatif melalui frekuensi dan prosentase. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Kinerja guru Penjasorkes bersertifikasi di SMP Negeri se-Kecamatan Klaten Utara Kabupaten Klaten tahun 2012 adalah baik. Dari hasil analisis angket Kinerja guru Penjasorkes bersertifikasi di SMP Negeri se-Kecamatan Klaten Utara Kabupaten Klaten tahun 2012 diperoleh skor jawaban keseluruhan dari semua aspek sebanyak 30338 dengan prosentase 81,1% yang masuk dalam kategori baik. Hal ini ditunjukan pada masing – masing indikatornya, (a) Kinerja guru Penjasorkes bersertifikasi di SMP Negeri se-Kecamatan Klaten Utara Kabupaten Klaten tahun 2012 dari aspek Kompetensi Pedagogik diperoleh skor 7532 dengan prosentase 80,55% yang masuk dalam kategori baik. (b) Kinerja guru Penjasorkes bersertifikasi di SMP Negeri se-Kecamatan Klaten Utara Kabupaten Klaten tahun 2012 dari aspek Kompetensi Kepribadian diperoleh skor 5655 dengan prosentase 83,16% yang masuk dalam kategori baik. (c) Kinerja guru Penjasorkes bersertifikasi di SMP Negeri se-Kecamatan Klaten Utara Kabupaten Klaten tahun 201 dari aspek Kompetensi Sosial diperoleh skor 6164 dengan prosentase 80,57% yang masuk dalam kategori baik. dan (d) Kinerja guru Penjasorkes bersertifikasi di SMP Negeri se-Kecamatan Klaten Utara Kabupaten Klaten tahun 2012 dari aspek Kompetensi Profesional diperoleh skor 10987 dengan prosentase 80,7% yang masuk dalam kategori baik.
Kata Kunci: Guru Penjasorkes, kinerja guru, sertifikasi guru ABSTRACT The purpose of this study is to determine: The Performance of Certified Penjasorkes Teacher in Junior High School Civil in North Klaten of District Klaten in 2012. This study used quantitative descriptive methods. The source data obtained from respondents consisting of Students, Teachers non- Penjasorkes and Principal Junior High School Civil in North Klaten in 2012 amounted to 170 people. The techniques of collecting the data by enclosed questaionnaire (questioner). The Validiy and reliability of the data using SPSS 16. The technique of descriptive data analysis that is based on a quantitative analysis through the frequency and percentage. The result showed that: (1) The performance of Certified Penjasorkes Teacher in Junior High School Civil in Nort Klaten of District Klaten in 2012 was good. From the analysis of questionnaires the Performance of Certified Penjasorkes Teacher in Junior High School in North of District Klaten in 2012 get scores of all aspects of of the overall answer is 30388 with a percentage of 81,1% that include in good category. This is indicated in each indicator, (a) The Performance of Certified Penjasorkes Teacher in Junior High School Civil in North Klaten of District Klaten in 2012 from the aspect of Pedagogic Competence get the score 7532 with 80,55% percentage that include into good category. (b) The Performance of Certified Penjasorkes Teacher in Junior High School Civil in North Klaten of District Klaten in 2012 from the aspect of Competence personality 5655 with a percentage score obtained 83,16% who include into good category. (c) The Performance of Certified Penjasorkes Teacher in Junior High School Civil in North Klaten of District Klaten in 2012 the aspect of Social Competence score obtained 6164 with the percentage of 80,57% that include into good category. and (4) The Performance of Certified Penjasorkes Teacher in Junior High School Civil in North Klaten of District Klaten in 2012from the aspect of Profesional Competence score obtained 10987 with the percentage of 80,7% that include into good category. Keyword: Penjasorkes Teacher, teacher performance, teacher certification
sumber daya manusia yang berkualitas
A. PENDAHULUAN Globalisasi
merupakan
pula.
tantangan bagi semua bangsa didunia, termasuk
bangsa Indonesia. Bangsa
yang maju adalah bangsa yang dapat memberikan kesejahteraan bagi warga negaranya baik dibidang pendidikan, ekonomi, kesehatan, politik maupun sosial. Pendidikan merupakan pilar utama dari peradaban suatu bangsa yang mendasari dari semua bidang dalam kehidupan, yang mencerminkan kualitas dari individu maupun dari suatu bangsa. Menciptakan negara yang maju tidaklah mudah, diperlukan banyak usaha untuk mengembangkan sumber daya yang ada didalam negara itu sendiri, misalnya dengan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan kompeten
Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan bagian dari usaha
pemerintah
mengembangkan kualitas pendidikan yang didalamnya mengandung unsur yang
menunjang
akademis
maupun
non
akademis. Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai penduduk terbesar
didunia
yang
mempunyai
banyak sumber daya manusia yang dapat dikembangkan untuk mendukung kemajuan negara Indonesia. Sumber daya yang berkualitas didapatkan dari dunia pendidikan, jika suatu negara mempunyai sistem pendidikan yang berkualitas maka akan menghasilkan
individu
untuk
berkembang secara maksimal, seperti konsep
diri,
tanggung
prinsip,
jawab
kreatifitas,
dan
ketrampilan
individu. Aspek kognitif, psikomotor dan
afektif
secara
tidak
langsung
berkembang dalam proses pembelajaran pendidikan
jasmani
kesehatan,
oleh
pembelajarannya
olahraga
dan
karena
itu
dalam
harus
disesuaikan
dengan karakteristik perkembangan dan pertumbuhan peserta didik.
dalam bidang yang ditekuni baik dalam bidang
dalam
Samsudin berpendapat
(2008:3)
bahwa
“Pendidikan
Jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktifitas direncanakan
jamani dan
secara
sistematisk
bertujuan untuk meningkatkan individu secara
organik,
perseptual, emosional”.
kognitif,
neuromoskuler, sosial
Pendidikan
dan
Jasmani
Olahraga dan Kesehatan merupakan pendidikan yang tidak bisa dipisahkan
Profesi sebagai guru saat ini
dari pendidikan secara keseluruhan. pendidikan
menjadi primadona bagi masyarakat.
disekolah tidak akan sempurna bila
Masa depan yang menjanjikan menjadi
didalamnya tidak diajarkan penjasorkes,
daya tarik sendiri untuk ditekuninya
melalui program pendidikan jasmani
profesi ini. Perkembangan yang sangat
olahraga
pesat dalam pendidikan ini memacu
Proses
pelaksanaan
dan
diupayakan
kesehatan
peranan
mengembangkan
dapat
pendidikan
kepribadian
secara
guru
maupun
mengambangkan
utuh, tanpa pendidikan jasmani proses
bertahan
pendidikan akan pincang karena tidak
sebagai guru.
Pada pendidikan
dasarnya
paling
jasmani
program
olahraga
dan
diri
dalam
guru agar
dunia
untuk mampu
pendidikan
Guru merupakan komponen
terpenuhinya kebutuhan dari individu dalam tumbuh dan berkembangnya.
calon
menentukan
dalam
sistem
pendidikan secara keseluruhan yang harus mendapat perhatian utama. Guru
kesehatan memiliki kepentingan yang
memegang
relatif sama dengan program pendidikan
pembangunan pendidikan khususnya
yang
yang diselenggarakan secara formal
lainnya
pembelajaran,
dalam
hal
yaitu
ranah
sama-sama
disekolah.
peran
utama
Guru
dalam
menentukan
mengembangkan tiga ranah utama yaitu
keberhasilan peserta didik, terutama
ranah kognitif, ranah psikomotor dan
dalam kaitannya dengan proses belajar-
ranah afektif. Kurikulum pendidikan
mengajar. Guru merupakan komponen
jasmani
yang
kesehatan
dan
olahraga
paling
berpengaruh
terhadap
materiya mencakup berbagai aspek
terciptanya proses dan hasil pendidikan
yaitu permainan, dan olahraga, aktifitas
yang berkualitas. Dalam rangka meningkatkan
pengembangan, aktifitas ritmik, aktifitas air,
pendidikan
luar
kelas,
dan
mutu
pendidikan
di
Indonesia,
kesehatan. Dengan berpartisipasi dalam
pemerintah melakukan berbagai upaya,
aktifitas fisik siswa dapat menguasai
diantaranya
ketrampilan dan pengetahuan sehingga
kualitas guru melalui penataran dan
terbentuk individu yang berkualitas
pelatihan maupun strata pendidikan,
secara utuh.
namun cara seperti itu dirasa belum
dengan
meningkatkan
mutu
lebih dibandingkan guru yang belum
pendidikan di Indonesia. Dalam rangka
bersertifikasi pendidikan. Peranan atau
peningkatan kemampuan guru sebagai
kinerja guru penjasorkes terlebih yang
tenaga profesional dikeluarkan aturan
telah bersertifikasi pendidikan tidak
atau
tentang
terbatas dalam proses pembelajaran
Sertifikasi
saja, namun peranan sebagai orangtua
merupakan perwujudan dari Undang-
kedua disekolah juga sangat penting
Undang tahun 2005 dan Peraturan
untuk
Pemerintah
yang
didik. Guru penjasorkes merupakan
bertujuan unuk meningkatkan mutu
orang yang dekat dengan siswa, baik
tenaga pendidikan di Indonesia.
secara
lahiriah
Kinerja
yang
mampu
untuk
meningkatkan
kebijakan
sertifikasi
pemerintah
pendidikan.
19
tahun
Sertifikasi
2005
merupakan
proses
pembelajaran
maupun dilakukan
peserta
batiniah. dalam
pemberian sertifikat pendidik kepada
melaksanakan
guru yang telah memenuhi persyaratan
penjasorkes,
tertentu,
kualifikasi
pembelajaran penjasorkes, sikap dan
akademik, kompetensi, sehat jasmani
tingkah laku, komunikasi dengan guru
dan rohani serta memiliki kemampuan
maupun peserta didik dan sebagai
untuk mewujudkan tujuan pendidikan
seorang motifator dalam proses belajar
nasional
dengan
mengajar maupun kehidupan sehari-
peningkatan kesejahteraan yang layak.
hari. Sebagai guru penjasorkes yang
Sebagai
telah
yaitu
yang
guru
memiliki
dibarengi
yang
profesional
pembelajaran penguasaan
lulus
sertifikasi
materi
pendidik
diharapakan mempunyai kompetensi,
seharusnya mampu untuk menerapkan
yaitu
pedagogik,
model pembelajaran penjasorkes yang
kompetensi
tepat agar peserta didik terlibat aktif
kompetensi
kompetensi
kepribadian,
profesional dan kompetensi sosial. Guru yang telah mendapatkan sertifikasi
pendidikan
mengalami
dalam
proses
disekolah
yang
belajar-mengajar bertujuan
untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
perubahan dalam pekerjaannya. Beban
Guru yang telah bersertifikasi
kinerja guru yang telah bersertifikasi
pendidikan mendapatkan tunjangan atau
pendidik minimal 24 jam mengajar
gaji yang lebih besar, yang cukup untuk
setiap minggunya, tanggung jawab yang
memenuhi kebutuhan hidup seorang
guru. Dengan gaji yang besar tersebut
Berdasarkan uraian dalam latar
diharapkan menjadi penyemangat guru
belakang masalah tersebut, rumusan
dalam melaksanakan kinerjanya sebagai
permasalahan
tenaga pendidik. Namun juga gaji yang
Bagaimana Kinerja Guru Penjasorkes
besar tersebut malah menjadi hambatan
Bersertifikasi
tersendiri
Kecamatan Klaten Utara Kabupaten
dari
guru
melaksanakan kinerjanya.
dalam Anggapan
penelitian
di
SMP
ini
adalah
Negeri
Se-
Klaten Tahun 2012. Tujuan penelitian ini adalah
dari guru sendiri bahwa kinerja seperti apapun yang dilakukan tidak akan
untuk
mempengaruhi pendapatannya, karena
Penjasorkes
telah
Negeri Se-Kecamatan Klaten Utara
ditanggung
oleh
pemerintah
menjadi kekurangan tersendiri dari guru
mengetahui
Kinerja
Bersertifikasi
di
Guru SMP
Kabupaten Klaten Tahun 2012.
yang telah bersertifikasi pendidik yang dapat mempengaruhi kinerjanya dalam
B. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di
proses pencapaian tujuan pendidikan. Kecamatan
Klaten
Utara
SMP
Negeri
yang
ada
diwilayah
26
kecamatan Klaten Utara Kabupaten
Kecamatan yang ada di kabupaten
Klaten, yaitu SMP N 1 Klaten, SMP N
Klaten.
Perkembangan
4 Klaten, SMP N 6 Klaten dan MTs N
didaerah
ini
merupakan
salah
satu
dari
pendidikan maju
Klaten. Penelitian dilaksanakan pada
dibanding daerah lain di kabupaten
bulan Oktober minggu ke-3 sampai
Klaten, hal ini bisa dilihat dari kualitas
minggu ke-5. Populasi dalam penelitian
SDM nya, baik guru maupun siswa.
adalah
Kualitas akademik dari SMP Negeri
Bersertifikasi
yang ada diKecamatan Klaten Utara
Kecamatan Klaten Utara Kabupaten
tidak berbeda jauh satu sama lain .
Klaten tahun 2012. Dengan responden
Kecamatan Klaten Utara memiliki 4
penelitian Kepala Sekolah, Guru Non
SMP Negeri, yang terdiri dari SMP N 4
Penjasorkes dan Siswa.
Klaten, SMP N 1 Klaten, SMP N 6
Teknik
terbilang
Klaten, dan MTs N Klaten.
lebih
seluruh di
Guru
Penjasorkes
SMP
Negeri
pengumpulan
se-
data
dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan angket. Angket adalah
daftar pertanyaan yang didistribusikan
Menyusun matrik/spesifik data atau
melelui
menyusun indikator, 3) Menyusun kisi-
pos
untuk
diisi
dan
dikembalikan atau dapat juga dijawab di
kisi
bawah pengawasan peneliti (Nasution,
angket, 5) Menentukan skala nilai setiap
2003:128). Selanjutnya dijelaskan juga
altenative
oleh Cholid Narbuko & Abu Achmadi
Instrumen ( try out ), 7) Revisi angket,
(2007:76) bahwa angket adalah suatu
8) Menyusun perangkat angket lengkap.
daftar
yang
berisikan
angket, 4) Merumuskan item
pertanyaan
jawaban,
6)
Ujicoba
Rancangan dalam penelitian ini
mengenai suatu masalah atau bidang
adalah
yang akan diteliti.
pendekatan survei yang bertujuan untuk
Tekhnik dalam
pengumpulan
penelitian
ini
Metode
Deskriptif
dengan
data
menentukan kesamaan status dengan
menggunakan
cara membandingkan dengan standar
kuesioner atau angket yang digunakan
yang telah dipilih atau ditentukan.
untuk mencari data tentang persepsi analisis data dalam penelitian
kepala sekolah, guru non penjasorkes dan siswa terhadap kompetensi guru penjasorkes yang telah bersertifikasi pendidik di Sekolah Menengah Pertama Negeri Se-Kecamatan Klaten Utara Kabupaten Klaten tahun 2012.
dengan 1) Data dari angket yang di dapat berupa kualitatif, data tersebut dianalisis dengan pengkodean data, 2) Mengkuatitatifkan
yaitu menggunakan kuesioner yang berbentuk angket. Metode angket atau kuisioner adalah sejumlah pertanyaan yang digunakan untuk memperoleh
item
pertanyaan dengan memberikan tingkattingkat
Instrumen dalam penelitian ini
jawaban
jawaban,
skor 3)
untuk
masing-masing
Menghitung
frekuensi
untuk tiap-tiap kategori jawaban yang ada pada masing-masing variabel atau subvariabel, 4) Dari hasil perhitungan dalam rumus, akan dihasilkan angka
informasi dan responden dalam arti
dalam bentuk prosentase, 5) Analisis
laporan atau hal-hal yang ia ketahui
data
(Suharsimi
tujuan penelitian, sehingga digunakan
Arikunto,
Langkah-langkah angket
(Faisal
dalam
1998:124). membuat
penelitian
analisis
disesuaikan
prosentase.
Hasil
dengan analisis
Sagala, 1981:35-39)
diprosentasekan dengan tabel kriteria
adalah 1) Menentukan tujuan angket, 2)
deskriptif prosentase, kemudian dengan
tafsiran dengan kalimat yang bersifat
SMP N 4 Klaten, SMP N 6 Klaten dan
kualitatif.
MTs N Klaten, dengan menggunakan metode angket atau kuesioner. Hasil
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
dilapangan
Hasil penelitian Kinerja Guru Penjasorkes
Bersertifikasi
di
SMP
kepada
kepala
penjasorkes
Kabupaten
terisikan.
Tahun
2012,
bahwa
dari
angket atau kuesioner yang dibagikan
Negeri Se- Kecamatan Klaten Utara Klaten
didapatkan
sekolah,
dan
guru
siswa
Gambaran
non
semuanya
Kinerja
Guru
responden berjumlah 170 orang yang
Penjasorkes
terdiri dari kepala sekolah, guru non
Negeri Se- Kecamatan Klaten Utara
penjasorkes dan siswa, yang didapatkan
berdasarkan penelitian diperoleh jumlah
dari 4 Sekolah Menengah Pertama
skor sebesar 30338 dengan prosentase
(SMP) Negeri yang ada di kecamatan
81,1 % dan termasuk dalam kategori
Klaten Utara , yaitu SMP N 1 Klaten,
baik.
Bersertifikasi
di
SMP
Tabel 1. Deskripsi Data Prosentase Kinerja Guru Penjasorkes Bersertifikasi di SMP Negeri se-Kecamatan Klaten Utara Kabupaten Klaten Tahun 2012 pada semua aspek kompetensi dari Semua Responden. Responden
N
Kriteria
Hasil Jawaban
Prosentase kinerja
Responden Sangat Baik 25 14,70% Kepala Sekolah Baik 98 57,64% 170 Guru NonBiasa 45 26,47% Penjasorkes Tidak Baik 1 0,58% Siswa Sangat Tidak Baik 1 0,58% Berdasarkan data distribusi responden (14,70%) menyatakan sangat prosentase diatas menunjukan bahwa
baik,
Kinerja Guru Penjasorkes Bersertifikasi
menyatakan
di SMP Negeri se-Kecamatan Klaten
(26,4%) menyatakan biasa, 1 responden
Utara Kabupaten Klaten tahun 2012,
(0,58%) menyatakan tidak baik dan 1
sebanyak 170 responden yang terdiri
responden (0,58%) menyatakan sangat
dari
tidak baik.
kepala
sekolah,
guru
non-
penjasorkes dan siswa menunjukan 25
98
responden Baik,
45
(57,
64%)
responden
Aspek yang digunakan sebagai
SMP
Negeri
se-Kecamatan
Klaten
dasar untuk mengetahui Kinerja Guru
Utara Kabupaten Klaten Tahun 2012
Penjasorkes
SMP
dalam penelitian ini memperoleh jumlah
Negeri se-Kecamatan Klaten Utara
skor 7532 dengan prosentase 80,55%
Kabupaten Klaten tahun 2012 terdiri
yang masuk dalam
dari 4 kompetensi, yaitu: 1) Kompetensi
Ditinjau dari pernyataan masing-masing
Paedagogik,
responden
Bersertifikasi
2)
di
Kompetensi
pada
kategori
aspek
baik.
kompetensi
Kepribadian, 3) Kompetensi Sosial dan
paedagogik sebagai pendidik diperoleh
4) Kompetensi Profesional.
hasil
seperti
disajikan
pada
tabel
sebagai berikut ini:
1. Kompetensi Pedagogik Aspek Kompetensi Pedagogik dari Guru Penjasorkes Bersertifikasi di
Tabel 2. Deskripsi Data Prosentase Kinerja Guru Penjasorkes Bersertifikasi di SMP Negeri se-Kecamatan Klaten Utara Kabupaten Klaten Tahun 2012 pada Aspek Kompetensi Pedagogik dari Semua Responden. Hasil Jawaban Prosentase Responden N Kriteria kinerja Responden Kepala Sekolah, Sangat Baik 27 15,88 % Guru NonBaik 95 55,88 % Penjasorkes, Biasa 40 23,52 % 170 Siswa Tidak Baik 6 3, 52 % Sangat Tidak Baik 2 1,17 %
Berdasarkan
data
distribusi
responden (23,53%) menyatakan biasa,
prosentase diatas menunjukan bahwa
6 responden (3,53%) menyatakan tidak
Kinerja Guru Penjasorkes Bersertifikasi
baik
di SMP Negeri se-Kecamatan Klaten
menyatakan sangat tidak baik.
Utara Kabupaten Klaten tahun 2012,
2. Kompetensi Kepribadian
sebanyak 170 responden. Ditunjukan bahwa
27
responden
(15,88%)
dan
2
responden
Aspek
(1,17%)
Kompetensi
Kepribadian dari Guru Penjasorkes
menyatakan sangat baik, 95 responden
Bersertifikasi
(55,
Kecamatan Klaten Utara Kabupaten
88%)
menyatakan
Baik,
40
di
SMP
Negeri
se-
Klaten Tahun 2012 dalam penelitian ini
masing-masing responden pada aspek
memperoleh jumlah skor 5655 dengan
kompetensi
prosentase 83,16% yang masuk dalam
pendidik
kategori baik. Ditinjau dari pernyataan
disajikan pada tabel sebagai berikut ini:
Kepribadian diperoleh
sebagai
hasil
seperti
Tabel 3. Deskripsi Data Prosentase Kinerja Guru Penjasorkes Bersertifikasi di SMP Negeri se-Kecamatan Klaten Utara Kabupaten Klaten Tahun 2012 pada Aspek Kompetensi Kepribadian dari Semua Responden. N
Responden
Kepala Sekolah, Guru NonPenjasorkes, Siswa
Kriteria
170
Sangat Baik Baik Biasa Tidak Baik Sangat Tidak Baik
Hasil Jawaban Responden 50 93 24 2 1
Prosentase kinerja 29,41% 54,70% 14,11% 1,17% 0,58%
distribusi
Kabupaten Klaten tahun 2012. Dari
prosentase diatas menunjukan bahwa
Aspek Kepribadian ditunjukan bahwa
Kinerja Guru Penjasorkes Bersertifikasi
50 responden
di SMP Negeri se-Kecamatan Klaten
sangat baik, 93 responden (54,70%)
Utara Kabupaten Klaten tahun 2012.
menyatakan
Dari Aspek Kepribadian ditunjukan
(14,11%)
bahwa
responden (1,17%) menyatakan tidak
Berdasarkan
50
data
responden
(29,41%)
(29,41%) menyatakan
Baik,
24
menyatakan
baik
(54,70%)
menyatakan sangat tidak baik.
Baik,
24
responden (14,11%) menyatakan biasa, 2 responden (1,17%) menyatakan tidak baik
dan
1
responden
(0,58%)
menyatakan sangat tidak baik. Berdasarkan prosentase
dan
Penjasorkes
Bersertifikasi
(0,58%)
3. Kompetensi Sosial Aspek Kompetensi Sosial dari Guru Penjasorkes Bersertifikasi di SMP
distribusi
Kabupaten Klaten Tahun 2012 dalam
diatas
penelitian ini memperoleh jumlah skor
Guru
6164 dengan prosentase 80,57% yang
SMP
masuk dalam kategori baik. Ditinjau
histogram
bahwa
responden
2
Negeri se-Kecamatan Klaten Utara
data
menunjukan
1
biasa,
menyatakan sangat baik, 93 responden menyatakan
dan
responden
Kinerja di
Negeri se-Kecamatan Klaten Utara
dari
pernyataan
masing-masing
responden
pada
aspek
kompetensi
Sosial sebagai pendidik diperoleh hasil
seperti disajikan pada tabel sebagai berikut ini:
Tabel 4. Deskripsi Data Prosentase Kinerja Guru Penjasorkes Bersertifikasi di SMP Negeri se-Kecamatan Klaten Utara Kabupaten Klaten Tahun 2012 pada aspek Kompetensi Sosial dari Semua Responden. N
Responden
Kriteria
Kepala Sekolah Guru NonPenjasorkes Siswa
Sangat Baik Baik 170 Biasa Tidak Baik Sangat Tidak Baik Berdasarkan data distribusi
prosentase diatas menunjukan bahwa dari
Aspek
ditunjukan
Kompetensi
bahwa
Prosentase kinerja 23,52% 50,00% 23,35% 3,52% 0,58%
4. Kompetensi Profesional
Sosial
Dalam
penelitian
ini
responden
memperoleh jumlah skor 10987 dengan
(23,52%) menyatakan sangat baik, 85
prosentase 80,7% yang masuk dalam
responden (50%) menyatakan Baik, 38
kategori baik. Ditinjau dari pernyataan
responden (23,35%) menyatakan biasa,
masing-masing responden pada aspek
6 responden (3,52%) menyatakan tidak
kompetensi
baik
pendidik
dan
1
40
Hasil Jawaban Responden 40 85 38 6 1
responden
(0,58%)
menyatakan sangat tidak baik.
Profesional diperoleh
sebagai
hasil
seperti
disajikan pada tabel sebagai berikut ini:
Tabel 5. Deskripsi Data Prosentase Kinerja Guru Penjasorkes Bersertifikasi di SMP Negeri se-Kecamatan Klaten Utara Kabupaten Klaten Tahun 2012 pada Aspek Kompetensi Profesional dari Semua Responden. Responden
Kepala Sekolah Guru NonPenjasorkes Siswa Berdasarkan
N
Kriteria
170
Sangat Baik Baik Biasa Tidak Baik Sangat Tidak Baik
data
distribusi
prosentase diatas menunjukan bahwa
Hasil Jawaban Responden 21 105 38 5 1
Prosentase kinerja 12,35% 61,76% 22,35% 2,94% 0,58%
dari Aspek Kompetensi Profesional ditunjukan
bahwa
21
responden
(12,35%) menyatakan sangat baik, 105
biasa, 5 responden (2,94%) menyatakan
responden (61,76%) menyatakan Baik,
tidak baik dan
38 responden (22,35%) menyatakan
menyatakan sangat tidak baik.
1 responden (0,58%)
D. KESIMPULAN Penelitian
tentang
Implikasi teoritik dari hasil
Kinerja
Kinerja Guru Penjasorkes Bersertifikasi
penelitian
di SMP Negeri se-Kecamatan Klaten
Paedagogik, Kompetensi Kepribadian,
Utara Kabupaten Klaten tahun 2012
Kompetensi Sosial dan Kompetensi
dilakukan di 4 Sekolah Menengah
Profesional
Pertama Negeri (SMP N) yang berada
penilaian dari kinerja guru Penjasorkes
di wilayah kecamatan Klaten Utara
Bersertifikasi didapatkan persepsi yang
Kabupaten Klaten, yaitu SMP N 1
berbeda-beda
Klaten, SMP N 4 Klaten, SMP N 6
responden (Kepala Sekolah, Guru non-
Klaten,
Dengan
penjasorkes dan Siswa). Setiap guru
responden dari Kepala Sekolah, Guru
penjasorkes memiliki kemampuan yang
non- Penjasorkes dan Siswa.
berbeda-beda
MTs
N
Klaten.
bahwa
yang
Kompetensi
dijadikan
dari
dasar
masing-masing
dalam
melakukan
Berdasarkan hasil penelitian ini
kinerjanya sebagai tenaga pendidik.
dapat disimpulkan bahwa Kinerja Guru
Oleh karena itu perlu adanya survai
Penjasorkes
pada
Bersertifikasi
di
SMP
kinerjanya
untuk
mengetahui
Negeri se-Kecamatan Klaten Utara
kualitas kinerja yang dilakukan dari
Kabupaten
Klaten
tahun
2012
guru penjasorkes yang telah bersrtifikasi
menunjukan
kriteria
Baik,
dengan
pendidikan. Hasil penelitian ini dapat
diperoleh jumlah skor penelitian sebesar
dijadikan sebagai bahan pertimbangan
30338 dengan prosentase 81,1 % dan
dalam
termasuk dalam kategori Baik.
kemampuan Kinerja Guru Penjasorkes
Berdasarkan hasil penelitian ini
evaluasi
Bersertifikasi
di
dan
SMP
meningkatkan
Negeri
se-
dapat diketahui bahwa Kinerja Guru
Kecamatan Klaten Utara Kabupaten
Penjasorkes
Klaten tahun 2012.
Bersertifikasi
di
SMP
Negeri se-Kecamatan Klaten Utara Kabupaten
Klaten
tahun
menunjukan kriteria Baik.
2012
Berdasarkan hasil penelitian ini penulis menyampaikan saran-saran sebagai berikut:
maupun masyarakat luas dan
1. Untuk Guru Penjasorkes a. Dari guru penjasorkes yang
menyesuaikan
diri
dengan
telah bersertifikasi pendidikan
suasana dan lingkungan kerja,
dapat
sehingga
mempertahankan
meningkatkan
dan
kemampuan
mengenai pemanfaatan media tekhnologi dan informasi untuk meningkatkan
hasil
belajar
dapat
menambah
hubungan baik antara lembaga dengan masyarakat luas. d. Dapat mempertahankan dasn lebih
meningkatkan
dan
kemampuan dalam mengajar
dapat dikombinasikan dengan
dan menambah materi pelajaran
kemampuan paedagogik dari
secara luas sehingga materi
guru
sendiri
akan lebih banyak didapatkan
sehingga proses pembelajaran
dari siswa dalam pembelajaran
dan hasil belajar akan lebih
penjasorkes.
penjasorkes
disekolah,
penjasorkes
maksimal,
apalagi
dengan
2. Untuk
Kepala
Sekolah
selalu
dan
mendukung segala kemajuan dalam
penjasorkes
pelajaran penjasorkes disekolahan
akan semakin lebih kreatif dan
dan dapat memfasilitasi dari guru,
inovatif sehingga siswa akan
siswa ,sarana maupun prasarana
lebih antusias dalam pelajaran
yang mendukung kegiatan belajar
penjasorkes.
penjasorkes
perkembangan tekhnologi
jaman
guru
sehingg
akan
dan
didapatkan hasil belajar yang baik
menunjukan
kepribadian
dan prestasi baik disekolah maupun
sebagai
penjasorkes
luar sekolah.
b. Dapat
lebih
guru
memiliki
bersertifikasi yang lebih baik
3. Untuk dinas pendidikan hendaknya
lagi, sehingga dapat menjadi
dapat
teladan bagi peserta didik, guru
penataran dan seminar mengenai
lain
guru
dan
masyarakat
untuk
keberhasilan pendidikan.
mengadakan
penjasorkes
menambah
pelatihan,
yang
dapat
pengetahuan
dan
c. Dapat lebih berinteraksi atau
pengalaman dari guru penjasorkes
bergaul dengan siswa, guru lain
sehingga terjadi trensfer ilmu antara
dinas dengan guru maupun guru
dengan guru yang lain.
J. Gino, Suwarni, Suripto, Marwanto &
DAFTAR PUSTAKA Bambang Prasetyo & Lita M. Jannah. 2005.
Metode
penelitian
Kuantitatif.
Pembelajaran
Jakarta:
Rajagrafindo Persada
Sistem Pembelajaran. Jakarta: PT. Dian Rakyat.
Surakarta:
Yamin.
2006.
Sertifikasi
Profesi Keguruan di Indonesia. Jakarta: Gaung Persada Press. Masnur Muslich. 2007. Sertifikasi Guru
Narbuko, Cholid dan Abu Achmadi. Metodologi
I.
UNS Martinis
Beny A. Pribadi. 2009. Model Desain
2007.
Sutijan. 1998. Belajar dan
Penelitian.
Jakarta: Bumi Aksara
Menuju
Profesionalisme
Pendidik. Jakarta: PT. Bumi Angkasa.
Duwi Priyatno. 2009. 5 Jam Belajar Olah Data Dengan SPSS 17. Yogyakarta: ANDI OFFSET
Mohammad
Ali.
1993.
StrategiPenelitian Kependidikan Prosedur dan
E. Mulyasa. 2007. Standar Kompetensi
Strategi. Bandung: Angkasa.
dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Samsudin.
2008.
Pembelajaran
Pendidikan Jasmani Olahraga Gibson. 1987. Kinerja. http://id.wikipedia.org/wiki/2012/03/15/ Kinerja H.J.S. Husdarta. 2009. Manajemen Pendidikan
Jasmani.
Bandung:
Alfabeta.
Litera. Sanapiah Faisal. 1981. Dasar dan Teknik Surabaya:
Jamal M. Asmani. 2011. Buku Panduan Internalisasi Karakter
dan Kesehatan SMP. Jakarta:
di
Menyusun Usaha
Angket. Nasional
Surabaya
Pendidikan
Suharsimi Arikunto. 2005. Manajemen
Sekolah.
Penelitian. Jakarta: PT Rineka
Yogyakarta: Diva Press.
Cipta.
________________. 1998. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Yogyakarta:
Hikayat
Publishing.
Anak Didik Dalam
Tanpa Nama. 2006. Undang-Undang
Suatu
Pendekatan
Psikologis.
Nurdin.
2005.
Tentang Pendidikan.
Interaksi
Jakarta:
PT. Rineka Cipta. Syafrudin
Skripsi. Surakarta: FKIP UNS.
dan Peraturan Pemerintah RI
Syaiful B. Djamarah. 2005. Guru dan
Teoritis
Teaching. Tanpa Nama. 2012. Pedoman Penulisan
Suparlan. 2006. Guru Sebagai Profesi.
Edukatif
Kurikulum. Jakarta: Quantum
Guru
Profesional dan Implementasi
http://mohamed_shariffutm.blogspot.co m Diunduh pada tanggal 27 Juni 2011 pada pukul 21.30 WIB