Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Biologi Melalui Pemanfaatan Alat Peraga pada Siswa Kelas IXD SMP Negeri 2 Delanggu Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2013/2014 Kusparyanto Guru SMP Negeri 2 Delanggu, Kabupaten Klaten Email:
[email protected] Abstak, Tujuan penelitian ini adalah pemanfaatan alat peraga dalam meningkatkan prestasi belajar biologi siswa kelas IXD SMP Negeri 2 Delanggu Kabupaten Klaten dan seberapa besar peningkatan partisipasi siswa dalam pembelajaran Bilogi melalui pemanfaatan alat peraga. Penelitian ini dilaksakan dikelas IXD, yang terdiri dari perempuan 8 anak dan laki-laki 13 anak sehingga berjumlah 21 anak. Prosedur penelitian dengan menggunakan penelitian tindakan kelas, sedangkan teknik pengumpulan data berupa lembar observasi guru, lembar obeservasi siswa dan tes ulangan harian, sedangkan teknik analisa data dengan cara membandingkan hasil observasi guru siklus I, II, III, hasil observasi siswa siklus I, II, III dan hasil ulangan harian siswa pada siklus I, II, III. Skor kinerja guru pada siklus I yaitu 86= 68,8%, pada siklus II 105 = 84% dan pada siklus III 112 = 90,4% ini menunjukan adanya peningkatan kinerja guru. Hasil observasi partisipasi siswa pada siklus I 55,9%, pada siklus II 72,6% dan pada siklus III 89,3%. Hasil ini menunjukan adanya peningkatan partisipasi siswa. Sedangkan hasil tes ulangan harian pada siklus I nilai rata-rata 65,95, pada siklus II nilai rata-rata 76,42 dan pada siklus III nilai rata-rata 81,66. Berdasarkan nilai hasil ulangan harian tersebut menunjukan adanya peningkatan nilai ulangan harian siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Penilitian dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan alat peraga dapat meningkatkan prestasi belajar Biologi dan partisipasi siswa kelas IXD SMP Negeri 2 Delanggu Tahun Pelajaran 2013/2014. Dengan memanfaatkan alat peraga dapat meningkatkan kinerja guru. Kata-kata Kunci: prestasi belajar, paritisipasi siswa, kinerja guru, alat peraga
The Effort to Increase Biology Learning Achievement by Using Learning Instrument to the IXD Students of SMP Negeri 2 Delanggu, Klaten, in the Academic Year of 2013/2014 Kusparyanto Teacher of SMP Negeri 2 Delanggu, Kabupaten Klaten Email:
[email protected] Abstract, The objective of this research is to use the learning instrument to increase students’ Biology learning achievement of IXD students of SMP Negeri 2 Delanggu, Klaten and how far the increasing of students’ participation in the Biology learning process through the using of learning instrument. This research was carried out in class IXD, involved 8 girls and 13 boys, so the total is 21 students. The research procedure is classroom action research. The technique of collecting data is the teachers observation sheet, students observation sheet and formative test, meanwhile data analysis technique was by comparing the result of teacher observation on cycle I, II, III, result of students observation on cycle I, II, III, and the result of formative test on cycle I, II, III. The score of teacher’s performance on cycle I is 86=68.8%, on cycle II 105=84% and on cycle III 112=90.4%, this showed any increasing of teachers’ performance. The result of
113
114
JURNAL PENDIDIKAN, VOLUME 22, NOMOR 2, JULI 2013
students’ participation on cycle I is 55.9%, on cycle II is 72.6% and on cycle III is 89.3%. This result shows the increasing of students’ participation. Meanwhile, the average score of formative test on cycle I is 65.95, on cycle II is 76.42 and on cycle III is 81.66. Based on the formative test score, the result shows that there is any increasing of students’ formative score in following the learning process. This research shows that the using of learning instrument can increase the achievement of learning Biology and the students’ participation of the IXD students of SMP negeri 2 Delanggu in the academic year of 2013/2014. Using the learning instrument can increase the teacher’s performance. Keywords: learning achievement, students participation, teacher performance, learning instruments
Pendahuluan Perkembangan dan kemajuan suatu bangsa sangat erat hubungannya dengan masalah pendidikan. Pendidikan bukan sekedar sebagai media dalam menyampaikan kebudayaan dan meneruskannya dari generasi ke generasi, melainkan dapat merupakan situasi kemasyarakatan dan mengembangkannya didalam kehidupan bangsa. Salah satu pilar utama dalam manajemenmutu pembelajaran adalah hubungan sinergis antara guru dengan siswa. Guru harus membangun hubungan sinergis dengan siswa, menciptakan suasana yang benar-benar kondusif bagi efektifitas proses pembelajaran. Guru dituntut untuk dapat mengenali, memahami dan menguasai berbagai model pembelajaran yang dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan pembelajaran aktif dan menyenangkan siswa. Banyak cara yang digunakan untuk meningkatkan mutu proses pembelajaran. Namun banyak diketemukan fakta yang menunjukkan bahwa mutu proses pembelajaran di sekolah masih kurang memuaskan. Oleh karena itu diperlukan adanya sebuah sebuah inovasi pembelajaran agar proses pembelajaran itu dapat berlangsung lebih efektif dan menyenangkan sehingga tujuan pokok peningkatan mutu pendidikan dapat tercapai secara optimal. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa di sekolah SMP Negeri 2 Delanggu Kabupaten Klaten masih banyak kegiatan belajar mengejar yang berlangsung secara konvensional atau menggunakan strategi pembelajaran tradisional, artinya guru mentransformasi ilmu pengetahuannya dengan menggunakan metode ceramah sehingga pembelajaran berpusat pada guru (teacher centered) . Siswa lebih banyak dijadikan obyek daripada subyek pembelajaran. Dalam proses belajar mengajar, guru lebih banyak memegang kendali dan cenderung lebih banyak menyelesaikan materi tanpa memperdulikan bagaimana kondisi siswa terutama perhatian siswa. Siswa merasa kesulitan untuk mempelajari mata pelajaran tersebut, kegiatan belajar mengajar menjadi monoton dan suasana pembelajaran terasa membosankan . Sehingga dapat ditebak prestasi belajar siswa rendah. Hal ini dapat dilihat di kelas IX D nilai rata-rata harian mata pelajaran IPA Biologi 64,75 , itu jauh dari hasil yang diharapkan karena masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70 . Dengan memperhatikan kenyataan di lapangan tersebut maka upaya untuk mengatasi masalah itu adalah proses proses pembelajaran di kelas perlu mendapat perhatian yang intensif agar siswa dapat mempelajari IPA Biologi sesuai yang diharapkan. Oleh karena itu maka penulis mencoba mencari pemecahan masalah tersebut dengan menggunakan salah satu media pembelajaran yaitu pemanfaatan alat peraga.Secara umum media yang
Kusparyanto, Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Biologi Melalui Pemanfaatan…. 115 digunakan di sini antara lain realita berupa torso, charta kulit, charta ginjal, charta paru, charta hati, model ginjal, model kulit, model paru, model hati yang berkaitan dengan topik materi yang sedang dipelajari. Penggunaan alat peraga dalam proses pembelajaran dapat menimbulkan reaksi siswa terhadap penjelasan guru, hal itu memungkinkan siswa untuk menyentuh obyek kajian pelajaran, mengkonkretkan konsep yang abstrak, dan dapat mendeskripsikan suatu masalah. Penggunaan alat peraga pembelajaran memungkinkan siswa untuk lebih banyak melakukan kegiatan seperti melihat, menyentuh,merasakan, atau mengalami melalui alat peraga. Siswa akan mencoba sendiri, memodifikasi sendiri serta menerapkan sendiri apa yang dipelajarinya, dengan demikian partisipasi siswa dalam pembelajaran akan lebih meningkat. Penggunaan alat peraga pembelajaran dapat memunculkan suatu gejala atau fenomena yang dapat ditangkap oleh siswa sehingga dapat menimbulkan keingintahuan siswa terhadap materi pelajaran. Rasa keingintahuan siswa ini dapat menimbulkan permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan materi yang sedang dipelajari. Peranan media tersebut akan tampak ketika media di tampilkan saat pembelajaran, kemudian di ikuti dengan serangkaian pertanyaan-pertanyaan yang merupakan bentukbentuk permasalahan konsep materi yang harus dipecahkan secara bersama-sama. Permasalahan yang dimunculkan pada dasarnya merupakan konsep-konsep yang harus dipelajari oleh siswa. Permasalahan yang muncul tidak harus berasal dari guru, tetapi dapat pula berasal dari siswa. Permasalahan yang muncul dari siswa selama pembelajaran merupakan bentuk rasa keingintahuan siswa terhadap media yang sedang diamatinya. Oleh karena itu perlu adanya suatu upaya yang dilakukan siswa dalam rangka mengungkap dan menyelesaikan permasalahan tersebut. Adapun pemecahannya dilakukan oleh siswa dengan menggunakan penalaran (logika), memanfaatkan literatur yang sesuai, ataupaun berdiskusi dengan siswa yang lain, sehingga pada akhirnya siswa menjadi aktif terlibat di dalam kegiatan belajar mengajar yang sedang berlangsung. Melalui penggunaan alat peraga, maka dapat menimbulkan keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Keterlibatan yang dimaksud adalah keterlibatan secara fisik maupun mental, dimana harus selalu berkaitan satu sama lain. Dengan demikian keterlibatan secara fisik maupun mental tersebut akan membuahkan aktivitas belajar yang optimal serta dapat mempertinggi kualitas proses belajar mengajar yang pada akhirnya dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Penelitian bertujuan untuk mengetahui: (1). Pemanfaatan alat peraga dalam meningkatkan prestasi belajar Biologi siswa kelas IX D SMP Negeri 2 Delanggu Kabupaten Klaten pada sistem ekrkresi pada manusia. (2). Adanya peningkatan partisipasi siswa dalam pembelajaran biologi melalui pemanfaatan alat peraga pada sistem ekrkresi pada manusia. Manfaat praktis, untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang telah diajukan dalam penelitian ini. Manfaat teoritis: (a). Sebagai sumbangan pemikiran terhadap dunia pendidikan dalam rangka peningkatan prestasi belajar biologi. (b). Sebagai bahan masukan bagi guru akan pentingnya alat peraga pendidikan. (c). Sebagai bahan pertimbangan dan acuan bagi penelitian di masa yang akan datang. Manfaat penelitian bagi siswa, guru dan komponen pendidik terkait di sekolah. Bagi Lembaga Pendidikan/ Instansi/ Sekolah: (a). Meningkatkanhasil prestasi belajar siswa dalam pembelajaran biologi. (b). Tumbuhnya motivasi guru dalam mengembangkan proses pembelajaranyang bermutu. (c). Tumbuhnya
116
JURNAL PENDIDIKAN, VOLUME 22, NOMOR 2, JULI 2013
iklim pembelajaran siswa aktif di sekolah. Bagi guru: (a). Mengetahui strategi pembelajaran yang bervariasi untuk memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran. (b). Diperoleh alat peraga pendidikan yang cocok untuk pembelajaran. (c). Diperoleh strategi pembelajaran yang tepat untuk materi sistem ekrkresi manusia. Bagi siswa: (a). Menumbuhkan motivasi siswa dalam proses pembelajaran. (b). Meningkatkan prestasi siswa baik secara kognitif maupun afektif. (c). Meningkatkan partisipasi siswa dalam belajar. (d). Meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar. (e). Meningkatkan ketrampilan sosial siswa dalam bergaul di lingkungan sosialnya. Metode Penelitian Dalam pelaksaan penelitian perlu menyusun tahap-tahap yang harus dilaksanakan antara lain: menentukan tempat dan waktu penelitian, menyiapkan instrumen penelitian. Karena penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang penelitiannya dilakukan oleh guru oleh sekolah tempat mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan pembelajaran sehingga diperoleh hasil yang optimal dan prosedur yang efektif maka yang perlu dipersiapkan yaitu kelas yang akan dipakai, waktu yang ditentukan sesuai jadwal kegiatan dan instrumen penelitian yang terdiri atas lembar observasi guru, lembar observasi siswa, dan tiga set soal tes. Pada Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan tiga siklus, setiap siklus terdiri dari empat komponen pokok yaitu: Perencanaan atau Planing, Tindakan atau Acting, Pengamatan atau Observasing dan Refleksi atau Reflecting. Penelitian Tindakan Kelas terdiri dari empat komponen pokok, yaitu: Perencanaan atau planning, Tindakan atau acting, Pengamatan atau observing, Refleksi atau reflecting yang harus dilaksanakan pada tiap-tiap siklusnya. Data yang dianalisa adalah pengamatan aktivitas guru dan prestasi belajar yang diperoleh selama berlangsungnya penelitian tindakan kelas, yang berupa nilai hasil ulangan harian pada setiap siklusnya. Sedangkan teknis analisa data yang digunakan adalah analisis perbandingan, artinya peristiwa atau kejadian yang timbul pada siklus pertama, siklus kedua, dan siklus ketiga dibandingkan kemudian didiskripsikan ke bentuk data penilaian yang berupa kata-kata yang dapat menggambarkan keadaan secara sistematis. Kejadiankejadian yang terekam serta data yang diperoleh akan ditabulasikan secara nominal kemudian ditentukan prosentasenya. Dari prosentase itu akan dideskripsikan kearah kecenderungan tindakan guru, prestasi/hasil belajar siswa dan partisipasi siswa dalam bentuk tabel dan grafik. Hasil Penelitian dan Pembahasan Langkah awal dalam melaksanakan penelitian yaitu menyiapkan instrumen yang berupa tes 1, tes 2, dan tes 3. Masing-masing tes diungkap tentang tingkat kesulitan butir, daya beda butir, dan reliabilitas tes. Masing-masing reliabilitas tes 1, tes 2, dan tes 3 adalah: 0,774, 0,750, dan 0,766. Sedangkan peningkatan prestasi belajar siswa pada waktu mengikuti proses pembelajaran dapat diperoleh dari hasil ulangan harian siswa setelah selesainya proses belajar mengajari dengan menggunakan instrumen berupa lembar soal ulangan harian yang
Kusparyanto, Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Biologi Melalui Pemanfaatan…. 117 dilaksanakn setelah selesai proses pembelajaran dari siklus pertama sampai siklus ke tiga yang berupa nilai ulangan harian. Berdasarkan hasil nilai ulangan harian tersebut maka dapat disajikan tabel sebagai berikut. Tabel 1. Data Peningkatan Prestasi Belajar Biologi Rentang
Siklus I
Siklus II
Siklus III
Nilai
Jumlah
%
Jumlah
%
Jumlah
%
41 - 50
4
19,1
-
-
-
-
51 - 60
6
28,4
1
4,7
-
-
61 - 70
4
19,1
6
28,6
2
9,5
71 - 80
4
19,1
9
42,9
10
47,7
81 - 90
3
14,3
4
19,1
7
33,3
91 - 100
-
-
1
4,7
2
9,5
Jumlah
21
100
21
100
21
100
Rata - rata
1385 : 21 = 65,95 1605 : 21 = 76,42 1715 : 21 = 81,66
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui peningkatan prestasi belajar biologi pada setiap siklus dengan membandingkan prosesntase nilai rata-rata ulangan harian pada siklus I, siklus II dan siklus III. Prosentase peningkatan prestasi belajar biologi dapat digambarkan dalam bentuk grafik sebagai berikut.
Gambar 1. Grafik Peningkatan Prestasi Belajar Keterangan: 0 = Prestasi belajar biologi siswa sebelum diberi tindakan I = prestasi belajar biologi siswa pada siklus I II = prestasi belajar biologi siswa pada siklus II III = prestasi belajar biologi siswa pada siklus III
118
JURNAL PENDIDIKAN, VOLUME 22, NOMOR 2, JULI 2013
Sedangkan peningkatan peran serta siswa dalam mengikuti proses kegiatan belajar mengajar dapat diperoleh dari hasil pengamatan pertisipasi siswa dari siklus pertama sampai siklus ketiga dengan menggunakan lembar observasi partisipasi siswa yang dilaksanakan pada waktu berlangsung proses pembelajaran dan diamati oleh pengamat bersamaan dengan pengamatan kinerja guru waktu mengajar. Berdasarkan pengamatan tersebut, maka dapat disajikan tabel sebgai berikut. Tabel 2. Data Peningkatan Partisipasi Siswa Siklus I NO
Siklus II
Siklus III
Uraian ya
tidak
ya
tidak
ya
tidak
1
Siswa fokus terhadap materi pelajaran
12
9
13
8
18
3
2
Sorot mata siswa tertuju kearah kegiatan belajar mengajar
13
8
17
4
19
2
3
Siswa tidak melamun saat pelajaran berlangsung
13
8
16
5
19
2
4
Siswa selalu siap saat ditunjuk guru untuk menjawab atau melakukan perintah
13
8
13
8
19
2
Keberanian mengemukakan pendapat Berpatisipasi dalam kegiatan persiapan, proses dan kelanjutan belajar
10
11
13
8
19
2
12
9
18
3
19
2
7
Usaha dan kreatifitas siswa belajar
12
9
18
3
20
1
8
Kemandirian dalam belajar siswa
9
12
14
7
17
4
Jumlah
94
74
122
46
150
18
55,9
44,1
72,6
27,4
89,3
10,7
5 6
Presentase (%)
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui pengingkatan partisipasi siswa dalam pembelajaran biologi pada setiap siklus dengan membandingkan prosentase siswa yang menjawab “ya” dengan siswa yang menjawab “tidak” pada siklus I, siklus II dan siklus III. Prosentase peningkatan partisipasi siswa dalam pembelajaran biologi dapat digambarkan dalam bentuk grafik berikut.
Kusparyanto, Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Biologi Melalui Pemanfaatan…. 119
Gambar 2. Grafik peningkatan partisipasi siswa Keterangan: 0 I II III
= Partisipasi belajar biologi siswa sebelum diberi tindakan = Partisipasi belajar biologi siswa pada siklus I = Partisipasi belajar biologi siswa pada siklus II = Partisipasi belajar biologi siswa pada siklus III = “ya” = Siswa berpartisipasi = “tidak” = Siswa tidak berpartisipasi
Simpulan dan Saran Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: (1). Pemanfaatan alat peraga dapat meningkatkan prestasi belajar biologi siswa kelas IX D SMP Negeri 2 Delanggu Kabupaten Klaten pada sistem ekskresi pada manusia yang dibuktikan dengan meningkatnya hasil ulangan harian dari siklus I sebesar 65,95 %, siklus II sebesar 76,42 % dan siklus III sebesar 81,66 %. (2). Ada peningkatan partisipasi siswa kelas IX D SMP Negeri 2 Delanggu Kabupaten Klaten dalam pembelajaran biologi melalui pemanfaatan alat peraga pada sistem ekskresi pada manusia yang dibuktikan dengan adanya kenaikan persentase hasil observasi dari siklus I sebesar 55,9 %,siklus II sebesar 72,6 % dan siklus III sebesar 89,3 %. (3). Sedangkan hasil observasi performance guru juga mengalami peningkatan yang ditandai dengan kenaikan persentase hasil pengamatan pada siklus I sebesar 68.8%,siklus II sebesar 84% dan siklus III sebesar 90.4%. (4). Pemanfaatan alat peraga dapat meningkatkan performance guru, prestasi belajar dan partisipasi siswa dalam pembelajaran biologi melalui pemanfaatan alat peraga pada sistem ekskresi pada manusia.
120
JURNAL PENDIDIKAN, VOLUME 22, NOMOR 2, JULI 2013
Saran dari penelitian ini adalah pemanfaatan alat peraga akan lebih efektif, jika penggunaannya digunakan secara kelompok kecil yang terdiri maksimal 4 orang. Untuk kelompok yang jumlah anggotanya lebih besar dari 4 kurang efektif.
Daftar Rujukan Abdul Majid. (2008). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Arief S. Sadiman. (2002). Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Azhar Arsyad. (2006). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo. Depdiknas. (2007). Model Pembelajaran terpadu IPA. Jakarta: Depdiknas. Depdiknas. (2007). Model Silabus Dan Rencana Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas. Mukhtar. (2008). Pengajaran Remedial. Jakarta: PT Nimas Multima. Suwarto. (2008). Jenis-jenis dan karakteristik tes. Sukoharjo: Univet Bantara. Suwarto. 2012. Pengembangan Tes Diagnostik Dalam Pembelajaran.Yogyakarta: Pustaka Pelajar