ANALISIS KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA PADA ASURANSI JIWA BRINGIN LIFE
SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE. Sy)
Oleh:
Achmad Zarkasi NIM: 106046201715
KONSENTRASI ASURANSI SYARIAH FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/2011
ANALISIS KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT. ASURANSI JIWA BRINGIN LIFE
Skripsi SssskDDDDDDDDIA Diajukan Kepada Fakultas Syariah Dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Syariah
Oleh:
Achmad Zarkasih Nim: 106046201715
Dibawah Bimbingan
PROGRAM STUDI MUAMALAT KONSENTRASI ASURANSI SYARIAH FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011 M / 1432 H
KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya keimanan dan keislaman. Dan juga memberikan saya kehidupan. Tak lupa shalawat serta salam saya panjatkan keharibaan Nabi Muhammad SAW. Yang membri penerang kegelapan umatnya. Dengan petunuk mu dan ajaran mu, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan kesabaran. Penulis juga tak lupa mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini, baik yang langsung atau tidak langsung berhubungan berhubungan dengan penulis. 1. Kepada Dekan Fakultas Syariah & Hukum , Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM. 2. Ketua Jurusan Mumalat (Ekonomi Islam), Ibu Dr. Euis Amalia, M.Ag. 3. Dan seluruh dosen yang telah memberikan ilmu pengetahuan, membimbing dan mengarahkan penulis sejak masa perkulianan sampai skripsi ini selesai. 4. Kepada pembimbing skripsi, Bapak Drs. Zainul Araifin Yusuf, M. Pd dan Ibu Dra. Nuriyah Thahir, MM. Terimakasih atas waktunya dalam memberikan saran-saran dan bimbingan kepada penulis selama penulisan skripsi ini. 5. Kepada pihak PT. Asuransi Jiwa Bringin Life , terima kasih kepada kepala divisi Manajemen sumber daya manusia Bapak Arif Toto Wibowo yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan riset. Maafkan
penulis jika selama dalam melakukan riset mengganggu waktu tugas bapak dalam pengumpulan data dan wawancara. 6. Kemudian penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sangat mendalam kepada kedua orang tua tercinta dan tersayang, Bapak Abdillah dan Ibunda Sarwinah. Beliau ini merupakan orang yang memberikan petunjuk kehidupan bagi penulis, dan Enci saya Saidah Paman Saya Sodri serata Kakak-kakak dan adik saya yang memberikan semangat dalam penulisan skripsi ini. 7. Kepada teman-teman Muamalat (Tkfl 2006), khususnya kepada Rizal Renaldi,
Ahmad Sopyan, Adimas, Mukhlasin, Ismoyo, Ersahdi, hajami,
Novi, Bunyati, Adinda, Eli, Faridah, Euis Liakarwati, Aip, Isnaniyah, Efa terima kasih untuk kalian semua yang telah bersama-sama dalam menjalani suka maupu duka selama perkuliahan. Dan teman-teman saya yang dirumah Muhammad Subhan, dondi, Abidin, Apri, kiki, Lia, Ibu Siti Robiah, Sule yang selalu menyemangati saya dalam penyelesaian skripsi. Demikian lah ucapkan terima kasih penulis haturkan kepada seluruh pihak, semoga Allah SWT membalas jasa-jasa kalian yang berlipat ganda. Penulis berharap skripsi ini bisa bermanfaat. Mengharap Kritik dan masukan Jakarta, 6 Januari 2011 M Jumadil Akhir 1431 H Penulis
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...........................................................1 B. Pembatasan Masalah .................................................................5 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................6 D. Kajian Pustaka ..........................................................................7 E. Kerangka Teori dan Kerangka Berfikir ..................................15 F. Metodologi Penelitian .............................................................16 G. Sistematika Penulisan .............................................................20
BAB II
LANDASAN TEORITIS A. Pengertian SDM .....................................................................21 B. Pandagan Islam Terhadap Kinerja .........................................22 1. Pandangan Islam Tentang Manusia .................................22 2. Pandangan Islam Tenteng Kinerja SDM .........................23 3. Islam dan Pengelolaan Sumber Daya...............................25 C. Analisa Kinerja Keuangan .....................................................26 1. Pengertian Keuangan ......................................................26 2. Tujuan Laporan Keuangan ..............................................27 3. Unsur-unsur Laporan keuangan ......................................28
4. Penilaian Kinerja a.
Permodalan .........................................................31
b. Kualitas Asset ......................................................32 c. Manajenmen ........................................................32 d. Rentabilitas ..........................................................33 e. Liquiditas .............................................................33 D. Strategi Pemasaran Asuransi Syariah 1. Pengertian Strategi Pamasaran Asuransi Syariah ............34 2. Fungsi dan Tujuan Pemasaran Asuransi Syariah ............36 3. Landasan Hukum Asuransi Syariah ................................38 4. Prinsip-Prinsip Pamasaran ...............................................42 E. Tingkat Produktifitas 1. Motivasi ...........................................................................44 2. Tingkat Kehadiran ...........................................................46 3. Kesejahteraan ..................................................................47 4. Kepuasan Kerja ...............................................................49 BAB III
GAMBARAN UMUM PT. ASURANSI MUBAROKAH A. Profil PT. Asuransi Mubarokah 1. Sejarah Singkat PT. Asuransi Jiwa Bringin Life .............50 2. Visi dan Misi PT. Asuransi Bringin Life .........................52 3. Struktur Organisasi PT. Asuransi Jiwa Bringin Life .......52 4. Produk-produk Asuransi Jiwa Bringin Life .....................54
BAB IV
DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA 1. Analisis Kinerja Keuangan PT. Asuransi Jiwa Bringin Life ..........................................................................................61 2. Sistem Pemasaran PT. Asuransi Jiwa Bringin Life ........95 3. Tingkat Produktifitas Sumber Daya Manusia PT. Asuransi Jiwa Bringin Life ............................................................99
BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan ..........................................................................101 B. Saran ....................................................................................103
Daftar Pustaka Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan tentunya mempuyai tujuan yang harus dicapai. Untuk mewujudkan dan mengembangkan eksistensinya memerlukan manajemen yang efektif dan efisien. Pemilihan dan penggunaan manajemen yang efektif dan efisien di lingkungan perusahaan dilakukan oleh manusia sebagai sumber daya. Manusia sebagai sumber daya keberadaanya sangat penting dalam perusahaan, karena sumber daya manusia menunjang perusahaan melalui karya, bakat, kreativitas, dorongannya dan peran nyata seperti yang disaksikan dalam setiap perusahaan atau pun dalam organisasi.1 Setiap organisasi yang berorentasi pada efisiensi dan efektifitas dalam suatu kegitannya akan selalu berusaha mencari dan mendapatkan sumber daya manusia atau tenaga kerja berpengalaman dan memiliki latar belakang pendidikan formal yang memadai, seperti yang disyaratkan pada setiap jabatan. Perusahaan sangat membutuhkan sumber daya manusia sebagai pelaku yang dapat menjalankan kegiatan perusahaan guna mencapai tujuan yang
1
Veithzal Rivai, Manajemen sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada 2004), Cet. Pertama, h. 6
diharapkan. Sumber daya yang dibutuhkan perusahaan adalah karyawan yang berkualitas dan profesional yang mampu menjalankan kegitan perusahaan.2 SDM atau manusia menjadi unsur pertama dan utama dalam setiap aktivitas yang dilakukan. Peralatan yang handal dan canggih tanpa peran aktif SDM, tidak berarti apa-apa. Sifat fundamental itu terletak pada kegitan pengelolaan sumber daya manusia yang lama, yang tidak terarah pada usaha mendayagunakan manusia untuk mewujudkan eksistensi organisasi/perusahaan yang kompetitif. Titik beratnya lebih ditekankan pada aspek-aspek administrasi dalam arti sempit, berupa kegiatan pelayanan ketatausahaan yang tertib dan sistematik. Pada giliran berikut memang terlihat beberapa perkembangan yang lebih maju, namun harus diterima kenyataan bahwa bobotnya lebih ditekankan pada kepentingan organisasi/perusahaan dan pemiliknya, yang kurang memperhatikan kepentingan SDM atau keseimbangan antara kepentingan kedua belah pihak.3 Apabila dikatakan bahwa SDM merupakan sumber daya terpenting yang dimiliki oleh suatu organisasi, salah satu implikasinya ialah bahwa investasi terpenting yang mungkin dilakukan oleh suatu organisasi adalah SDM. Pertanyaan yang dihadapi dan harus dijawab oleh organisasi bukan lagi apakah akan melakukan investasi dalam rangka pengembangan SDM yang dimilikinya,
2
Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005), Edisi kedua,
h.125 3
Hadari, Nawawi, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis yang kompetitif, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press 2003), Cet Kelima, h.38
melainkan berapa besar investasi yang harus dibuat. Artinya, pilihan yang teresdia bukan antara pengembangan SDM atau tidak, melainkan dalam bidang apa pengembangan itu dilakukan dengan intensitas yang bagaimana dan melalui Dalam kebijakan perusahaan yang baik, maka masalah SDM harus selalu menjadi perhatian. SDM sangat unik yang berbeda dari sifat asset-assetnya. SDM ini bekerja dengan sifat-sifatnya yang khas yang memiliki perasaan, pikiran, emosi, harapan, dan lain sebagainya. Ia berbeda dari asset lainnya yang tidak mempunyai perasaan. Produktivitas SDM sangat tergantung pada situasi lingkungannya. Ia akan berprestasi jika atas prestasinya itu dia dihargai. Sebaliknya jika upaya atau efforts yang dilakukannya tidak dihargai maka dia tidak akan berupaya untuk berprestasi. 4 Tantangan terbesar yang dihadapi oleh industri asuransi syariah bersumber pada dua hal utama yaitu Permodalan dan Sumber Daya Manusia. Tantangan-tantangan lain seperti masalah Teknologi Informasi, Image dan lain sebagainya merupakan akibat dari dua masalah utama tersebut.5 Sejalan dengan berkembangnya industri asuransi syariah, maka hal yang seharusnya dilakukan adalah industri asuransi syariah memiliki tenaga unggul dibidangnya masing-masing. Hanya dengan tenaga-tenaga unggul inilah asuransi syariah dapat bersaing di era global saat ini. 4
Sofyan, Syafri Harahap, Manajemen Komtemporer, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), cet,1, h.200 5 Artikel dikases pada 3 September 2010 http://Vibiznews.com /articles_financial.php?id
Keahlian yang sangat dibutuhkan meliputi keahlian manajemen risiko yang mampu memahami dan mengelola risiko-risiko yang terus berkembang secara dinamis. Keahlian manajemen islami yang mampu menggali nilai-nilai islami dan menerapkannya dalam praktik bisnis modern dan mampu memberikan solusi dari permasalahan-permasalahan yang ada. Keahlian ekonomi syariah untuk menggali transaksi kontrak, serta keahlian penunjang lainnya seperti akuntansi, teknologi informasi, pemasaran dan lain sebagainya yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis asuransi secara menyeluruh, yang terakhir adalah integritas, kejujuran dan kebersihan para professional asuransi syariah harus benar-benar mencerminkan keunggulan produknya yang syar’i. Terus bertambahnya perusahaan asuransi syariah merupakan kabar baik bagi perkembangan industri tersebut. Namun, sayangnya hal itu tidak diimbangi dengan ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) asuransi syariah yang berkualitas. Seringkali, pembukaan cabang atau divisi asuransi syariah baru hanya didukung jumlah SDM terbatas.6 Industri asuransi syariah dalam tahun-tahun terakhir ini pertumbuhannya cukup menakjubkan. Jika industri asuransi konvensional tumbuh rata-rata antara 20 - 25 persen, maka asuransi syariah mencapai 40 persen. Asuransi syariah pun terbukti tahan banting dari krisis moneter.
6
Artikel dikases pada 10 September 2010 dari http://Vibiznews.com/artikel_finansial.php?id
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis memberi judul skipsi ini dengan judul ini“ Analisis Kinerja Sumber Daya Manusia Pada Perusahaan Asuransi Jiwa Bringin Life.
B. Pembatasan Masalah Kinerja Sumber Daya Manusia pada setiap perusahaan asuransi syariah merupakan indikator yang sangat penting terhadap kinerja perusahaan tersebut. Hal-hal yang menjadi instrument bagi Kinerja Sumber Daya Manusia antara lain, kinerja keuangan perusahaan, sistem pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan, dan tingkat produktifitas kinerja Sumber Daya Manusia itu sendiri. Berdasarkan pada uraian latar belakang masalah yang dipaparkan sebelumnya, maka penelitian ini dibatasi pada penganalisaan Kinerja Sumber Daya Manusia di PT. Asuransi Jiwa Bringin Life berdasarkan pada indikator kinerja keuangan PT. Asuransi Jiwa Bringin Life, sistem pemasaran di PT. Asuransi Jiwa Bringin Life, dan Tingkat produktifiitas kinerja Sumber Daya Manusia di PT. Asuransi Jiwa Bringin Life. dengan demikian, perumusana masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini difokuskan pada pembahasan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah Kinerja Keuangan pada PT. Asuransi Jiwa Bringin Life Periode 2005 - 2009? 2. Bagaimanakah Sistem Pemasaran pada PT. Asuransi Jiwa Bringin Life?
3. Bagaimanakah Tingkat Produktifitas Kinerja Sumber Daya Manusia pada PT. Asuransi Jiwa Bringin Life?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Adapun tujuan penelitian yang saya lakukan adalah: 1. Mengetahui bagaimana Kinerja Keuangan PT. Asuransi Jiwa Bringin Life Periode 2005 - 2009. 2. Mengetahui bagaimana Sistem Pemasaran pada PT. Asuransi Jiwa Bringin Life. 3. Mengetahui Tingkat Produktifitas Kinerja Sumber Daya Manusia pada PT. Asuransi Jiwa Bringin Life. Sedangkan manfaat dari penelitian tersebut adalah: 1. Bagi Penulis. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang asuransi mubarakah khususnya pada kualitas sumber daya manusi di perusahaan tersebut. 2. Bagi Akademis. Khususnya mahasiswa konsentrasi asuransi syariah, skripsi ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi dalam peningkatan dan pengembangan pengetahuan mengenai asuransi syariah sebagai lembaga keuangan yang berbasis islami. 3. Bagi Asuransi Jiwa Bringin Life.
Hasil penelitian ini dapat di jadikan masukan bagi perusahan asuransi dalam mengembangkan kualitas SDM. 4. Bagi Masyarakat Hasil penenlitian ini diharapkan dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan yang lebih mendalam tentang dunia asuransi syariah.
D. Kajian Pustaka 1. Penelitian terdahulu dilakukan Shaffana, Tahun 2003 UIN Jakarta dengan Judul Manajemen Sumber Daya Manusia Asuransi Syariah (Studi Kasus PT. Asuransi Takaful Umum) Hasil Perencanaan sumber daya manusia merupakan kegiatan awal dan mendasar bagi perjalanan perusahaan ke depan. Karena kegitan perencanaan SDM memegang kendali atas tersedianya karyawan dalam jumlah dan kualifikasi, seperti pendidikan, keterampilan, dan pengalaman kerja, yang memadai sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Sistem rekrutmen yang efektif dan efisien adalah jika sumber tenaga kerja diambil dari daerah setempat (untuk posisi tertentu bisa dari pusat). Sumber perekrutan bisa berasal dari sekolah atau kampus (talent scoulting), iklan di media cetak atau melalui network yang diback-up dengan referensi. Pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia diselenggarakan dan diarahkan
untuk
membekali,
meningkatkan,
dan
mengembangkan
kompentensi kerja guna meningkatkan kemampuan, produktifitas, dan kesejahteraan. Penilaian kinerja dan kompensasi, mekanisme atau standarisasi penilaian kerja mengunakan skala tiga ratus enam puluh derajat, yaitu: evaluasi atau sistem penilaian dari semua arah. Berbagai elemen perusahaan berhak memberi penilaian atas kualitas kerja yang dilakukan elemen yang lainnya. Dan setiap kinerja yang dilakukan oleh karyawan berhak mendapat kompensasi atau disebut sistem penggajian. Sistem penggajian oleh perusahaan didasarkan atas kepangkatan, jabatan, keahlian, kecakapan, perstasi kerja, pengalaman kerja, kondite dan lain-lain atas karyawan yang bersangkutan. Pemutusan hubungan kerja (PHK) dilakukan terhadap karyawan yang tidak menghiraukan Surat peringatan terulis III dan atau pada masa berlakunya skorsing masih melakukan pelanggaran Disiplin, maka karyawan tersebut akan dikenakan (PHK) sesuai dengan UU No. 12/2000. Sementara itu surat peringatan tertulis III diberikan kepada karyawan yang telah melakukan pelanggaran tingkat IV sebagaimana yang telah ditentukan oleh perusahaan. Pelaksanaan manajemen sumber daya manusia di PT. Asuransi Takaful Umum berjalan bukan tanpa adanya kendala. Ada beberapa kendala yang dihadapi dalam aplikasi manajemen sumber daya manusia tersebut. Pertama adalah minimnya sumber daya manusia yang memiliki penguasaan di bidang syari’ah dan profesional di bidang asuransi. Penyelesaian yang
dapat di lakukan oleh pihak perusahaan adalah melakukan kerja sama dengan pendidikan yang memiliki kompentensi di bidang yang dibutuhkan tersebut. Kedua lemahnya penguasaan wawasan kesyari’ahan di kalangan para karyawan. Sehingga dalam tugas sebagai insan asuransi takaful tidak jarang melakukan perbutan-perbuatan yang bisa dianggap dapat mengurangi komitmen para prinsip agama islam. 2. Penelitian yang dilakukan Musrifah Tahun 2008 UIN Jakarta Judul Implementasi Pengembangan Kualitas SDM Pada Bank DKI Syariah Hasil a. Program pengembangan SDM merupakan suatu poses pemantangan karyawan baik mengenai kemampuan karyawan dalam menguasai pekerjaannya, tingkat emosional efisien waktunya dalam bekerja serta tanggung jawabnya atas tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Bank DKI Syariah mengambil langkah-langkah yang bersifat solutif, yaitu melakukan pengembangan potensi terhadap para karyawannya, dalam pengembagan pontensi, Bank DKI Syariah melakukan upaya-upaya perbaikan baik itu dari sisi pengetahuan tenteng ekonomi perbankan syariah maupun dari sisi perilaku (akhlak) para karyawan. Dari sisi pengetahuan, Bank DKI Syariah mengikuti sertakan para karyawan dalam pelatihan-pelatihan setta mendapat persetujuan dari Divisi SDM Bank DKI. Sedangkan dari sisi perilaku, Bank DKI Syariah membekali para karyawannya dengan pembinaan rohani yang tujuannya agar tidak
hanya memiliki karyawan yang berkompeten di bidangnya tetapi juga karyawan yang memiliki sifat amanah,siddiq, fathonah, dan tabligh. b. Program dan pelaksanaan pengembangan (pelatihan) SDM sangat penting bagi Bank DKI Syariah. Akan tetapi hasil yang didapat tidak semaksimal seperti yang diharapkan. Hal ini bisa disebabkan karena beberapa faktor, yaitu faktor eksten dan intern. Faktor eksten disebabkan oleh
kesalahan
yang
dilakukan
oleh
penyelenggara
pelatihan.
Sedangkan faktor intern disebabkan karena individu itu sendiri, seperti kelalaian dan ketidak seriusan dalam mengikuti pelatihan. 3. Penelitian terdahulu yang dilakukan Listiy Tiyasari Tahun 2008 UIN Jakarta dengan Judul
Rekrutmen Sumber Daya Manusia Pada Bank DKI Syariah
Hasil a. Dengan diperolehnya hasil kuisioner dan analisis rekrutmen dalam rangka
memperoleh
sumber
daya
manusia
berkulitas
dapat
membuktikan bahwa peranan rekrutmen sangat penting dalam rangka memperoleh sumber daya manusia berkualitas. Dengan hasil responden sebagaian besar menjawab bahwa rekrutmen yang dilakukan oleh perusahaan ketat dan penyaleksian yang juga ketat hal ini membuktikan bahwa perusahaan mengharapkan tenaga
yang sesuai dengan yang
perusahaan harapkan untuk mengisi jabatan-jabatan yang tersedia. Perusahaan juga melakukan orentasi kepada karyawan baru dan melakukan pelatihan yang diwajibkan oleh sebagian besar sangat
bermanfaat untuk kemajuan prestasi kerja karyawan. Dan karyawan menilai atasan cukup bijak dalam melakukan penilaian atas hasil kerja mereka dan kompensasi yang diberikan oleh perusahaan sebagai balas jasa, responden menganggap perusahaan cukup adil. Dan dengan rekrutmen yang selektif maka Bank DKI Syariah dapat memperoleh sumber daya manusia berkulitas terbukti dengan karyawan memahami akan tugas-tugasnya, disiplin, memiliki motivasi kerja yang baik, teliti dan produktif kerja karyawan bagus. b. Hasil dari analsis fungsi manajemen berdasarkan kuesioner juga dapat disimpulkan yaitu responden menjawab bahwa fungsi manajemen yang teradapat di dalam perusahaan dapat berjalan dengan baik. Mulai dari perencanaan, responden menjawab perbaikan kinerja yang dilakukan oleh perusahaan berjalan dengan sangat baik dan mereka juga ikut marasakan dampak positifnya. Responden merasa pembagian tugas yang dilakukan oleh perusahaan cukup jelas dan sesuai dengan latar belakang pendidikan sehingga tercapai koordinasi yang baik dalam perusahaan. Responden juga menjawab atas cukup baik dalam memberikan pengarahan dan sangat memotivasi bawahan dalam bekerja sehingga karyawan lebih giat dalam menjalankan pekerjaannya tentunya dengan pelatihan yang telah mereka peroleh dari perusahaan sehingga karyawan lebih memahami tugasnya. Tentunya hasil pekerjaan karyawan tidak lepas dari peran atasan sebagai pengontrol yang
sebagian besar responden menjawab tugas atasan sangat baik dalam mengoreksi hasil kerja bawahannya. Fungsi manajemen sumber daya manusia Bank DKI Syariah sudah berjalan dengan selektif sehingga perusahaan dapat memperoleh karyawan yang berkulaitas, produktifitas kerja perusahaan dapat tercapai, kinerja perusahaan meningkat dari waktu ke waktu dan Bank DKI Syariah juga telah memperoleh laba. 4. Penelitian terdahulu dilakukan Helmi Mochmmad Irsyad Tahun 2010 Universitas Indonesia dengan Judul: Analisis Hubungan Tahapan Penilaian Kinerja Karyawan
terhadap Kepuasan Kerja Pada PT. Asuransi Umum
XYZ. Hasil a. Berdasarkan hasil analisis korelasi dan regresi menunjukkan bahwa faktor signifikan dengan kepuasan kerja karyawan PT. Asuransi Umum YXZ. Hal ini berarti apabila persepsi terhadap pinilaian kinerja tinggi maka kepuasan kerja tinggi pula, begitu pula sebaliknya. Atau dengan kata lain, apabila persepsi terhadap penilaian kinerja rendah, amak akan menurunkan kepuasan kerja karyawan. Berdasarkan nilai variabel independen X penilaian kinerja yang paling berpengaruh sangant kuat terhadap variabel dependen Y kepuasan kerja adalah variabel independen X5 yang di perlihatkan dari hasil nilai pearson conrrelations sebesar 0,800 dan berdasarkan pearson correlation product moment, X penilaian kinerja yang paling lemah pengaruhnya terhadap variabel
dependen Y kepuasan kerja adalah variabel independen
X4 yaitu
review kerja yang diperlihatkan dari hasil nilai pearson correlatians sebesar 0,356. b. Hubungan rendah pada Variabel X4 peninjauan kinerja / review yang dinilai dari hasil kuesioner pada pertanyan yang telah diisi oleh para responden pada penilaian ini dapatkan bahwa hasil kuesioner paling rendah dilihat dari pertanyaan atas saya dapat menciptakan kondisi kerja yang dapat memotivasi karyawan. Hal inilah yang adapat menjadi pertmbangan
bagi
perusahaan
untuk
dapat
mengedepankan
permasalahan ini untuk perbaikkan perusahaan di masa yang akan datang jika ingin kepuasan kerja karyawan di PT. Asuransi Umum XYZ semakin meningkat. 5. Penelitian terdahulu yang di lakukan oleh Dicky Nurdiansyah Tahun 2008 ITB, nim (21200141), dengan Judul “Pegaruh Promosi Jabatan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan.”7 SDM mempunyai peranan yang sangat penting dan dominan di dalam suatu perusahaan, oleh karena itu tenaga kerja yang telah dimiliki perusahaan sudah seharusnya di pelihara dan dikembangkan kualitasnya. Hal tersebut dapat tercapai
apabila
karyawan
diberi
kesempatan
untuk
maju
dan
mengembangkan karier dalam meningkatkan kemampuan, pengetahuan,
7
Dicky Nurdiansyah, “ Pegaruh Promosi Jabatan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan,” artikel diakses pada 2004 November 2004 dari http://www.diglib.unikom.ac.id/go.php?.id.
keahlian, serta keterampilan dirinya. Dalam menempuh pengembangan karier karyawan, perusahaan dapat menawarkan berbagai program promosi jabatan. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa besarnya Kd=14,6 persen yang berarti bahwa besarnya pengaruh program promosi terhadap prestasi kerja karyawan adaalah 14,6 persen, sisanya 85,4 persesn di pegaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian tersebut. Dari kelima penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Shaffana, Musrifah, Listiy Tiyasari, Helmi Mochmmad Irsyad dan Dcky Nurdiyansyah telah memiliki kesamaan dan perbedaan dengan penelitian yang penulis lakukan. Persamaan yang penulis maksud yaitu sama-sama berkaitan tentang SDM. Sadangkan letak perbedaan yaitu Shaffana melakukan penelitian di PT. Takaful Umum Jakarta dengan memakai metode Kualitatif, Musrifah melakukan penelitian di Bank DKI Syariah dengan memakai metode Kuantitatif-kualitatif dan perhitungan secara manual dan komputerisasi, Listiy Tiyasari melakukan penelitian di Bank DKI Syariah dengan memakai metode Kualitatif, Helmi Mochmmad Irsyad melakukan penilitian di PT. Asuransi Umum XYZ memakai metode Kuantitatif-Kualitatif dan perhitungan secara manual dan komputerisasi, Dcky Nurdiyansyah melakukan penelitian di BNI Bandung dengan deskritif dan vertifikatif. Yang membedakan skripsi saya dengan yang lain skripsi ini membahas tentang analisis keuangan, sistem pemasaran, tingkat produktifitas.
Dan tempat tinjauan di perusahaan asuransi mubarokah. Dan juga ada persamaannya yaitu sama-sama membahas tentang SDM.
E. Kerangka Teori dan Kerangka Konsep 1. Kerangka Teori atau Landasan Teori Kerangka teori atau landasan teori dari penulisan ini adalah mengenai kinerja SDM yang berpedoman pada beberapa refernsi yang berasal dari buku. Asuransi Syariah merupakan persiapan yang dibuat oleh sekelompok orang yang masing-masing menghadapi kerugian kecil sebagai suatu yang tidak dapat diduga. Apabila kerugian itu menimpa salah seorang dari mereka yang menjadi anggota perkumpulan itu, maka kerugian itu akan ditanggung bersama oleh mereka.8 SDM adalah manusia yang bekerja dilingkungan suatu organisasi (disebut juga personil, tenaga kerja, pekerja atau karyawan). a. SDM potensi manusia sebagai penggerak organisasi dalam mewujudkan eksistensinya. b. SDM adalah potensi yang merupakan asset dan berfungsi sebagai modal (non material atau non finansial) di dalam organisasi bisnis, yang dapat
8
111.
Heri Sudarsono, Bank & Lembaga Keuangan Syariah, (Yogyakarta: Ekonnisia, 2003), Cet 1.h.
diwujudkan menjadi potensi nyata (real) secara fisik dan non fisik dalam mewujudkan eksistensi organisasi.9
2. Kerangka Berfikir
PT. ASURANSI JIWA BRINGIN LIFE
ANALISIS KINERJA SDM
fddfdgd shjdhdhddhdgd KEUANGAN
PEMASARAN
TINGKAT PRODUKTIFITAS KINERJA SDM
F. Metode Penelitian 1. Ruang Lingkup Penelitian Dalam penelitian ini tempat yang digunakan sebagai tujuan penelitian adalah perusahaan asuransi, yaitu PT Asuransi Jiwa Bringin Life untuk memperoleh data yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Sebagai objek penelitian dibatasi pada laporan keuangan 2005-2006 dan 2008-2009 yang resmi dikeluarkan oleh PT. ASURANSI BRINGIN LIFE, dilihat perkembangan
9
h.17.
Moh. Rifai, Konsep Manajemen Perbankan Syariah, (Semarang: CV. Wicaksana, 2002)
setiap tahunnya. Dan Sistem Pemasaran, dan Tingkat Produktifitas Kinerja Sumber Daya Manusia.
2. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian Ditinjau darisegi metodologinya penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan kuantitatif dengan prosedur penelitain ini bersifat deksriptif analisis.10 Yaitu mendeskripsikan dan menganalisis temuan-temuan yang diperoleh, menggambarkan atau melukiskan secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat hubungan antar fenomena yang diselidiki.
3. Metode Pengumpulan Data Sumber data dimaksudkan semua informasi baik yang merupakan benda nyata, sesuatu yang abstrak, peristiwa/gejala.11 dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode yang berkaitan degan judul skripsi yang di bahas. Guna mendapatkan data yang di butuhkan dengan maksud untuk menjelaskan Kinerja Sumber Daya Manusia pada Asuransi Jiwa Bringin Life, sehinga mendapatkan dasar penelitian yang jelas. Metode pengumpulan data yang digunakan sebagai berikut:
10
Muhammad Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 199), Cet. 4, h. 63 Sukandarrumidi, Metode Penelitian Petunjuk Praktis Untuk penelitian Pemula, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2004), Cet. Kedua, h. 44. 11
1. Data Primer Data primer adalah yang langsung diperoleh dari sumber data pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian: a. Wawancara langsung dengan berbagai pihak yang terkait dengan PT. ASURANSI JIWA BRINGIN LIFE b. Observasi, yaitu Penelitian ini dilakukan secara pengamatan langsung dan pencatatan ke PT. Asuransi Jiwa Bringin Life, observasi merupakan pengamatan dan pencatatan obyek dengan sistematika yang diselidiki.
2. Data Sekunder Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang kita butuhkan. Adapun data sekunder yang penulis gunakanYaitu: a. Teknik dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengutip langsung data yang diperoleh dari lembaga (instansi) terkait yang berhubungan dengan penelitian yang penulis lakukan. Untuk memahami teori-teori, konsep-konsep yang berkenaan dengan objek penelitian melalui berbagai buku dan literature penelitian yang dianggap mewakili (representatif) dan berkaitan (relevan) dengan objek penelitian. Studi dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan data, membaca, dan memahami buku, literatur, catatan perkuliahan, artikel, jurnal dan data dari internet.
b.
Penelitian kepustakaan (Library Research), yaitu mengadakan kajian dengan menelusuri literature yang berkenaan dengan masalah yang diteliti baik berupa buku, majalah, artikel, dan lain sebagainya.
c.
Penelitian lapangan (Filed Research) yaitu penulis menggunakan penelitian dengan datang ke lapangan atau objek penelitian.
4. Metode analisis Data Metode analisis dilakukan dengan menggunakan beberapa alat analisis sebagai berikut: a. Analisis laporan keuangan Horizontal, atau disebut juga sebagai Time Series Analisis. b. Analisis Laporan Keuangan Vertikal, atau disebut juga sebagai Common Size Analisis.
5. Teknik Penulisan Teknik penulisan skripsi ini, penulis berpedoman pada buku “Pedoman Penulisan
Skripsi” yang diterbitkan oleh Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007.
G. Sistematika Penulisan Penulis membagi penulisan skripsi ini menjadi ke dalam 5 (lima) bab dan terdiri atas beberapa sub bab. Susunan Bab tersebut secara sistematis adalah sebagai berikut : BAB I
PENDAHULUAN Dalam bab ini berisikan tentang latar belakang masalah, perumusan dan pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kerangka teori, dan sistematika penulisan.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS Dalam bab ini berisikan mengenai tinjauan pustaka yang berkaitan dengan tinjauan umum pengetian SDM. pandangan islam terhadap SDM: pandangan islam tentang manusia, pandangan islam tentang kinerja SDM, islam dan pengelolaan SDM. Analisis kinerja asuransi: pengertian, tujuan laporan keuangan, unsur-unsur laporan keuangan, Penilaian kinerja Asuransi Syariah. Strategi Pemasaran: Pengertian, fungsi dan tujuan pemasaran, karakteristik pamasaran, langkahlangkah strategi pemasasaran. tingkat produktifitas kinerja: motivasi, tingkat kehadiran, kesejahteraan, kepuasan kerja.
BAB III
GAMBARAN UMUM PT. ASURANSI JIWA BRINGIN LIFE Dalam bab ini akan dibahas mengenai gambaran umum PT. Asuransi Jiwa Bringin Life. Terdiri dari profil PT. Asuransi Jiwa Bringin Life, sejarah singkat PT. Asuransi Jiwa Bringin Life, visi dan misi PT.
Asuransi Jiwa Bringin Life, struktur organisasi, dan Produk-produk Asuransi Jiwa Bringin Life BAB IV
DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA Dalam bab ini berisikan hasil telaah kualitatif dan kuantitatif terhadap terhadap data yang diperoleh dari hasil penelitian. Yang meliputi analisis trend, analisis common size.
BAB V
PENUTUP
Dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran atas penelitian yang dilakukan oleh penulis.
BAB II LANDASAN TEORITIS
A. Pengertian SDM Sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu. Pikiran dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya di motivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya.12 Sumber daya manusia adalah kekuatan daya pikir dan berkaya manusia yang masih tersimpan dalam dirinya yang perlu dibina dan digali serta dikembangkan untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi kesejahteraan kehidupan manusia. Sumber daya manusia adalah tempat menyimpan daya. Yang dimaksud dengan daya dalam hal ini ialah daya pikir atau daya cipta manusia yang tersimpan dalam dirinya. Berapa besar daya yang tersimpan itu tidak dapat diketahui secara pasti.13
12
Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta, Bumi Aksara, 2007), Cet. Kesembilan, h. 244. 13 Jusuf Sulit Almasdi, Aspek Sikap Mental Dalam Manajemen Sumber daya Manusia, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2000), Ed. Kedua h. 32.
B. Pandangan Islam Terhadap Kinerja SDM. 1. Pandangan Islam tentang Manusia Manusia merupakan makhluk yang memiliki kemampuan istimewa dan menempati kedudukan tertinggi diantara makhluk lainnya, yakni menjadi khalifah (wakil) Tuhan di muka bumi (Q.S. al-Baqarah 2:30)
Artinya:
Ingatlah
ketika
Tuhanmu
berfirman
kepada
para
malaikat:
“Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.”14 Islam menghendaki manusia berada pada tatanan yang tinggi dan luhur. Oleh karena itu manusia dikaruniai akal, perasaan, dan tubuh yang sempurna, Islam, melalui ayat-ayat al-Qur’an telah mengisyaratkan tentang kesempurnaan diri manusia, seperti antara lain disebutkan dalam surat at-Tin (95:4)
Artinya: “Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.15 Manusia diciptakan oleh Allah sebagai penerima dan pelaksana ajaran sehingga ia ditempatkan pada kedudukan yang mulia. Untuk mempertahankan 14 15
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsir, Jilid 1, 1983/1984, h. 80-89 Ibid., Jilid III, h. 766
kedudukannya yang mulia dan bentuk pribadi yang bagus itu, Allah melengkapinya dengan akal dan perasaan yang memungkinkannya menerima dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan membudayakan ilmu yang dimilikinya. Ini berarti bahwa kedudukan manusia sebagai makhluk yang mulia itu karena akal dan perasaan, ilmu penegtahuan dan kebudayaan yang seluruhnya dikatkan kepada pengabdian pada pencipta.16
2. Pandangan Islam tentang Kinerja SDM Dalam Islam kinerja sumber daya manusia harus mempunyai etos kerja yang bagus. Menurut Didin Hafidhuddin. Seorang muslim dalam hidupnya terutama dalam bekerja harus mempunyai etos kerja muslim, yaitu:17 1. Profesional Setiap pekerjaan yang dilakukan seorang muslim harus dilakukan dengan sungguh-sungguh untuk memperoleh hasil terbaik, sebagaimana firman Allah:
Artinya: “dan sesungguhnya kamu akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. An-Nahl 16 :93)
16
Zakia Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), Cet. III, h.3 Didin Hafidhuddin, Sifat Etos Kerja Muslim, artikel diakses 12 maret 2011 dari http://persis.or.id/site/modules.php?name=News&file=article=84, 17
2. Tekun Sungguh Islam tidak meminta penganut sekedar bekerja, tetapi juga meminta agar mereka bekerja dengan tekun dan baik. Dengan pengertian lain, bekerja dengan tekun dan menyeselaikan dengan sempura menurut islam, tekun dalam bekerja nerupakan suatu kewajiban dan perintah yang harus dilaksanakan oleh setiap muslim. 3. Jujur Islam memandang bahwa kejujuran dalam bekerja bukan hanya merupakan tuntutan, melainkan juga ibadah. Seorang muslim yang dekat dengan Allah, akan bekerja dengan baik untuk dunia dan akhirat. Allah SWT berfirman:
.Artinya:
“ Dan dia memperkenalkan (do’a) orang – orang beriman serta
mengerjakan amal saleh dan menambah (pahala) kepada mereka dari karunianya” (QS. As-Syura 42:26). 4. Amanah Islam memandang bahwa memenuhi amanah kerja merupakan jenis ibadah yang paling utama.
5. Kreatif Ketahuilah bahwa semakin hari urusan semakin bertambah, begitupun aneka kesalahan, tanggung jawab, potensi konflik, dan lain sebagainya. Karena jelas apa yang disabdakan Rasulullah SAW bahwa orang yang hari ini sama dengan hari yang kemarin adalah orang-orang yang merugi karena berarti tidak ada kemajuan dan tertinggal oleh perubahan. Satu-satunya orang yang beruntung adalah hari ini harus lebih baik dari pada hari kemarin, berarti selalu ada penambahan sesuatu yang bernanfaat. Inilah sikap perubahan yang diharapkan selalu terjadi pada setiap muslim.
3. Islam dan Pengelolaan Sumber Daya Manusia Dalam Islam Manusia terdiri dari tiga Unsur saling berkaitan yaitu hati, Akal dan jasad.18 Atau yang sekarang lebih dikenal dalam istilah Emosional Quotient (EQ) untuk kecerdasan emosional, Spiritual Qoutient (SQ) untuk kecerdasan spiritual atau jiwa dan Intelectual Quotient (IQ) kecerdasan intelektual yang merujuk ke fungsi akal manusia. Maka cangkupan pengelolaam sumber daya manusia yang berorentasi pada nilai syariah hendaklah mengelola semua unsur spiritual, fisik dan intelektual agar terbentuk manusia yang utuh dan intergral. Penegelolaan unsur-unsur manusia ini secara terpisah dapat mengakibatkan
18
Ummu Yasmin, Materi Tarbiyah: Panduan Kurikulum bagi Da’i dan Murabbi, (Solo: Media Insani Press, 2005) Cet. Ke-8, h. 109
split personality (kepribadian yang terpecah), menjadikan seseorang di satu sisi adalah orang yang cerdas secara intelektual berpangkat tinggi tapi spritualnya lemah mengakibatkan budaya korupsi. Amak Al-Quran mengambarkan tentang sumber daya manusia dalam dunia kerja yang unggul dengan memberikan contoh perekrutannya.
Artinya: “ Karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya” (AlQahshash : 26)
C. Analisis Kinerja Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah neraca dan perhitungan rugi –laba serta segala keterangan-keterangan yang dimuat dalam lampiran-lampiran antara lain laporan sumber dan penggunaan dana.19 Laporan keuangan adalah merupakan produk atau hasil akhir dari suatu proses akuntansi. Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan. Di samping sebagai informasi laporan keuangan 19
Bambang Susanto, Manajemen Keuangan, (Jakarta: PT. Sansu Moto, 1995), Cet. 1 h. 3.
juga sebagai pertanggung jawaban atau accountability. Dan juga dapat mengambarkan indikator kesuksesan suatu perusahaan mancapai tujaun.20 2. Tujuan Laporan Keuangan Asuransi Syariah adalah: Tujuan laporan keuangan asuransi syriah pada dasarnya sama dengan tujuan laporan keuangan yang berlaku secara umum dengan tambahan, antara lain, menyediakan:21 1. Informasi kepatuhan asuransi syariah terhadap prinsip syariah, serta informasi pendapatan dan beban yang tidak sesuai dengan prinsip syariah bila ada dan bagaimana pendapatan dan beban teersebut diperoleh serta penggunaannya. 2. Informasi untuk membantu mengevaluasi pemenuhan tanggung jawab asuransi syariah terhadap amanah atas dana peserta, pengelolaan resiko, serta pengelolaan investasi atas dana tersebut. 3. Informasi mengenai pemenuhan fungsi sosial asuransi syariah, termasuk pengelolaan dan penyaluran dana ZIS.
20
Dr. Sofyan Syafri Harahap, M.S.Ac, Akuntansi Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), Cet. 3 h.
20. 21
Abdul Ghoni dan Erny Arianty, Akuntansi Asuransi Syariah Antara Teori & Pratik,(Jakarta: Insco Consulting, 2007), h. 14.
1. Unsur-unsur Lapororan Keuangan Dalam praktik unsur laporan keuangan bank yang di maksud adalah sebagai berikut: a.
Neraca Neraca adalah laporan keuangan yang secara sistematis menyajikan takanposisi keuangan perusahaan pada suatu saat (tanggal) tertentu. Neraca disebut juga Laporan Posisi Keuangan. Laporan ini dibuat untuk menyajikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva, kewajiban, dan modal perusahaan. Jadi, neraca disusun untuk memenuhi tujuan laporan keuangan pada butir (a) sebagaimana disebutkan sebelumnya. Informasi dineraca diklafisifikasi sebagaimana dijelaskan.22 1) Sisi aktiva Sisi Akiva dalam laporan keuangan Asuransi Syariah terdiri dari:23 a)
Deposito
b)
Saham
c)
Obligasi
d) Surat Berharga yang diterbitkan atau dijamin oleh Pemerintah atau Bank Indonesia 22
Slamet Sugiri dan Bogat Agus Riyono, Akuntansi Pengantar 1, (Yogyakarta: Unit penerbit dan perce, 2001), h. 23. 23 Ghoni dan Arianty, Akuntansi Asuransi Syariah Antara Teori & Praktik,h.61
e)
Unit Penyertaan Reksadana
f)
Penyertaan Langsung
g) Bangunan dengan Hak Strata atau Tanah dengan Bangunan Untuk Investasi h) Pinjaman Polis i) Pembiayaan Murabahah j) Pembiayaan Mudharabah 2) Sisi Kewajiban (Pasiva) Sisi Pasivadalam laporan keuangan bank Asuransi Syariah terdiri dari: a)
Utang Klaim
b)
Utang Reasuransi
c)
Utang Komisi
d)
Utang Pajak
e)
Utang Zakat
f)
Utang Lainnya
g)
Dana Tabarru
h)
Tabungan Peserta
i)
Kontribusi yang belum merupakan pendapatan
3) Sisi Equitas Sisi Equitas dalam laporan keuangan Asuransi Syariah terdiri dari. a)
Cadangan Defisit
b)
Cadangan Equalization
c)
Saldo Dana peserta periode berjalan
d)
Modal kerja
e)
Cadangan
f)
Saldo Laba
b. Laporan rugi laba Laporan rugi laba adalah laporan keuangan yang secara sistematis menyajikan hasil usaha perusahaan dalam waktu tertentu. Laporan rugi laba menyajikan pendapat selama satu periode dan biaya-biaya untuk memperoleh pendapatan tersebut pada periode yang sama.24 c.
Laporan Arus Kas Laporan arus kas merupakan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas selama satu periode tertentu. Dalam laporan aliran kas, penerimaan dan pengeluran kas diklasifikasi menurut kegiatan operasi, kegiatan pendanaan, dan kegiatan investasi.25
d. Laporan Keuangan Gabungan dan Konsolidasi
24 25
Sugiri dan Riyono, Akuntansi Pengantar 1(Yogyakarta: AMP YKPN, 2002), h. 33. Ibid, h. 45.
Laporan gabungan merupakan laporan dari seluruh cabang-cabang bank yang bersangkutan baik yang ada di dalam negeri maupun luar negeri. Sedangkan laporan konsolidasi merupakan laporan bank yang bersangkutan dengan anak perusahaan.26 2.
Penilaian Kinerja Bank Untuk menilai kesehatan suatu bank dapat diukur dengan berbagai metode. Penilaian kesehatan akan berpengaruh terhadap kemampuan bank dan loyalitas nasabah terhadap bank yang bersangkutan. Salah satu alat untuk mengukur kesehatan bank adalah dengan analisis CAMEL (Capital, Asset, Management, Earning, Liquidity).27 a. Pemodalan Penilaian pertama untuk menentukan kondisi suatu bank adalah aspek permodalan (capital) suatu bank. Dalam aspek ini yang dinilai adalah permodalan yang dimiliki oleh bank yang didasarkan kepada kewajiban penyediaan modal minimum bank. Penilaian tersebut didasarkan kepada CAR (Capital Adequacy Ratio) yang telah ditetapkan oleh BI. Perbandingan rasio CAR adalah rasio modal terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR).
b. Kualitas Asset
26 27
Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2005), h. 243-244 Ibid, h. 43-45.
Mengukur kualitas asset bank. Dalam hal ini upaya yang dilakukan adalah untuk menilai jenis-jenis asset yang dimiliki oleh bank. Penilaian asset harus sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia dengan memperbandingkan antara aktiva produktif yang diklasifikasikan terhadap aktiva produktif. Kemudian rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif yang dibentuk (PPAPD) terhadap penyisihan penghapusan aktiva produktif yang wajib dibentuk (PPAPWD). Rasio ini dapat dilihat dari neraca yang telah dilaporkan secara berkala kepada Bank Indonesia. c. Manajemen Penilaian ketiga meliputi penilaian kualitas manajemen bank. Untuk menilai kualitas manajemen dapat dilihat dari kualitas manusia dalam mengelola bank. Kualitas manusia juga dilihat dari segi pendidikan serta pengalaman para karyawan dalam menangani berbagai kasus yang terjadi. Dalam aspek ini yang dinilai adalah manajemen permodalan, manajemen kualitas akitva, manajemen umum, manajemen rentabilitas dan manajemen likuiditas.28 d. Rentabilitas Aspek rentabilitas merupakan aspek yang dilakukan untuk mengukur kemampuan bank dalam meningkatkan keuntungan. Kemampuan ini dilakukan dalam suatu periode. Kegunaan aspek ini juga untuk 28
Ibid., h. 28
mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai bank yang bersangkutan. Bank yang sehat adalah bank yang diukur secara rentabilitas yang terus meningkat di atas standar yang telah ditetapkan. Penilaian ini meliputi juga hal-hal seperti: a. Rasio laba terhadap Total Aset (ROA) b. Pendapatan biaya operasi dengan pendapatan operasi (BOPO). e. Liquiditas Likuiditas
merupakan
suatu
indikator
mengenai
kemampuan
perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia.29 Bank dikatakan likuid jika pada saat ditagih bank mampu membayar. Kemudian bank juga harus dapat pula memenuhi semua pemohonan kredit yang layak dibiayai. Penilaian dalam aspek ini meliputi: a. Rasio kewajiban bersih Call Money terhadap Aktiva Lancar. b. Rasio kredit terhadap dana yang diterima oleh bank seperti KLBI, giro tabungan, depositi dan lain-lain. Disampiang dengan penilaian analisis CAMEL, kesehatan bank juga dipengaruhi hasil penilaian lainnya, yaitu penilaian terhadap:30
29
Drs. Lukman Syamsuddin M.A. Manajemen Keuangan Perusahaan, (Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2001) Cet. Keenam, h. 41. 30 Ibid., hal. 45
a. Pelaksanaan pemberian kredit usaha kecil (KUK) harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku. b. Pelaksanana pemberian kerdit ekspor sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. c. Pelanggaran terhadap ketentuan batas maksimum pemberian kredit (BMPK). d. Pelanggaran terhadap posisi devisa netto (PDN).
D. Strategi Pemasaran Asuransi Syariah. 1. Pengertian Strategi Pemasaran Asuransi Syariah. Kotler mendefinisikan pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang di dalamnya terdiri dari individu dan kelompok dalam mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.31 Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang saling berkaitan antara satu dengan yang lain bertujuan untuk merencanakan, menetukan harga, melakukan promosi serta mendistribusikan barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan pembelian yang ada khususnya kepada pembeli potensial.32
31
Abdullah Amir, SE., Strategi Pemasaran Asuransi Syari’ah, (Memenangkan Persaingan Usaha Bisnis Asuransi dan Bank syariah Secara Syari’ah), (Jakarta: PT. Grasindo, 2007), Cet. Pertama, h.1. 32 William J Stanton, Prinsip-prinsip Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 1994), h. 34.
Pemasaran adalah hasil perstasi kerja kegiatan usaha yang berkaitan dengan mengalirnya barang dan jasa dari produsen sampai ke konsumen. Di samping penafsiran ini terdapat pula pandangan yang lebih luas, yang menyatakan pemasaran merupakan proses kegitan yang mulai jauh sebelum barang-barang/ bahan-bahan masuk dalam proses produksi.33 Pemasaran syariah adalah bahwa dalam seluruh proses, baik proses penciptaan, proses penawaran maupun proses perubahan nilai (value), tidak boleh ada hal-hal yang bertentangan dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah dalam Islam. Sepanjang hal tersebut dapat dijamin, dan penyimpangan prinsip-prinsip muamalah tidak akan terjadi, maka bentuk transaksi apa pun dalam bisnis dibolehkan dalam syariat Islam. Karena itru, Allah mengingatkan agar senantiasa menghindari perbuatan zalim dalam bisnis termasuk dalam proses penciptaan, penawaran, dan proses perubahan nilai dalam pemasaran. Allah berfirman, ”Sesungguhnya
kebanyakan
dari
orang-orang
yang
bersyarikat
(berbisnis) itu sebagian dari mereka berbuat zalim kepada sebagian yang lain, kecuali orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, dan amat sedikit mereka ini.”” (Shaad: 24).34 Pemasaran menurut perspektif syariah adalah aktivitas yang dijalankan dalam kegiatan bisnis berbentuk kegiatan penciptaan nilai (value creating
33
Sofjanassauri, M.B.A, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), Cet. Ketuju, h. 3. 34 Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah Life And General Konsep dan Sistem Operasional, ( Jakarta: Gema Insani, 2004), h. 418.
activities) yang memungkinkan siapa pun yang melakukannya bertumbuh serta mendayagunakan kemanfaatannya yang dilandasi atas kejujuran, keadilan, keterbukaan, dan keikhlasan sesuai dengan proses yang berprinsip pada akad muamalah islami atau perjanjian transaksi bisnis dalam Islam.35
2.
Fungsi dan Tujuan Asuransi Syariah Persaingan bisnis di bidang ekonomi sudah semakin berkembang sesuai dengan kebutuhan pasar. Demikian juga dengan perusahaan asuransi yang diciptakan untuk memberikan perlindungan bagi para nasabah yang ikut serta didalamnya. Hal tersebut tidak terlepas dari tujuan dan fungsi perusahaan asuransi itu sendiri untuk memberikan rasa aman kepada masyrakat.
1. Tujuan Asuransi Syariah Ditinjau dari beberapa sudut, maka asuransi syariah mempunyai tujuan yang bermacam-macam, antara lain:36 1. Dari segi Ekonomi
35
Abdullah Amrin, Strategi Pemasaran Asuransi Syariah, ( Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 2007), h. 1. 36 Soisno Djojosoedarso. Prinsip-prinsip Manajemen Risiko Asuransi, (Jakarta: Salemba Empat, 2003) Ed. Revisi, h. 72-73
Mengurangi ketidak pastian dari hasil usaha yang dilakukan oleh sesorang atau perusahaan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan harapan. 2. Dari segi Hukum Memindahkan atau membagi risiko yang dihadapi suatu objek atau sutau kegiatan bisnis kepada pihak lain. 3. Dari segi Tata Niaga Membagi risiko yang dihadapi kepada semua peserta program asuransi. 4. Dari segi Kemasyarakatan Menanggung kerugian secara bersama-sama antara semua peserta program asuransi. 5. Dari segi Matematik Meramalkan besarnya kemungkinan terjadinya risiko dan hasil ramalan itu dipakai dasar untuk risiko kepada semua peserta (sekelompok peserta) program asuransi. b. Fungsi Asuransi Syariah 1. Fungsi utama asuransi adalah memberi kepastian. Karena pada dasarnya asuransi berusaha untuk mengurangi konsekuensi-konsekuensi yang tidak pasti dari suatu keadaan yang merugikan, yang sudah diperkirakan sebelumnya, sehingga biaya atau akibat financial dari kerugian tersebut menjadi pasti dan dapat dipastikan.
2.
Memberikan perlindungan terhadap kemungkinan terjadinya kerugian pada masa mendatang, itu sebenarnya yang melatarbelakangi ide adanya usaha asuransi.
3.
Memberikan ganti rugi / santunan kepada para pemengang polis.
4. Berusaha memperoleh penghasilan guna membiayai aktivitasnya dan akan menginvestasikan
sebagian dari dana yang terkumpul dari
pemegang polis (berupa premi asuransi) ke dalam barbagai sektor ekonomi yang dapat mempercepat laju pertumbuhan ekonomi dan sosial.
3. Landasan Hukum Asuransi Syari’ah Landasan dasar asuransi syariah adalah sumber dari pengambilan hukum praktik asuransi syariah. Karena sejak awal asuransi syariah dimaknai sebagai wujud dari bisnis pertanggungan yang didasarkan pada nilai-nilai yang ada dalam ajaran Islam, yaitu al-Qur’an dan sunnah Rasul, maka landasan yang dipakai dalam hal ini tidak jauh berbeda dengan metodologi yang dipakai oleh sebagai ahli hukum Islam.37 Hakikat asuransi secara islami adalah saling bertanggung jawab, saling bekerja sama atau bantu-menbantu dan saling melindungi penderitaan satu sama lain. Oleh karena itu berasuransi diperbolehkan secara syariat, karena
37
AM. Hasan Ali, Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam, Suatu Tinjauan Analisis Historis &Teoritis Pratik (Jakarta: Perdana Media, 2004) Ed. Pertama, hal. 104
prinsip-prinsip dasar syariah mengajak kepada setiap sesuatu yang berakibat adanya
jalinan sesama manusia dan
kepada sesuatu yang meringankan
bencana mereka sebagaimana firman Allah SWT. Dalam Al-qur’an Surat AlMaidah{5}:2 a
Artinya:”dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksaNya”.(al-Maidah: 2) Hadits Nabi SAW yang berbunyi ”setiap orang dari kamu adalah pemikul tanggung jawab dan setiap kamu bertanggung Jawab terhadap orang-orang dibawah tanggung jawab kamu.” ( HR Bukhari dan Muslim )
Dalam asuransi syariah juga dikenal akad tabarru yaitu hiba atau pemberian, dapat kita lihat dalam firman Allah,
Artinya: Kemudian jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari maskawin itu dengan senag hati, maka makanlah (ambillah) pemberian itu. (an-Nisaa: 4) a. Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No. 21/DSNMUI/X/2001 tentang pedoman umum asuransi syariah. Fatwa tersebut dikeluarkan karena regulasi yang tidak dapat dijadikan pedoman untuk menjalankan asuransi syariah.38 b. Peraturan perundangan-undangan yang telah dikeluarkan pemerintah berkaiatan dengan asuransi syariah yaitu: 1. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 421/KMK.06/2003 tentang penilaian kemampuan dan kepatutan bagi direksi dan komisaris perusahaan perasuransian. 2. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 422/KMK.06/2003 tentang penyelenggaraan usaha perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi. 3. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 423/KMK.06/2003 tentang pemeriksaan perusahaan perasuransian. 4. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003 tentang kesehatan keuangan perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi.
38
Gemala Dewi, Aspek-Aspek Hukum dalam Perbankan dan Perasuransi Syariah di Indonesia, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006), hal. 128.
5. keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 425/KMK.06/2003 tentang perizinan dan penyelenggaraan kegiatan usaha perusahaan penunjang usaha asuransi. 6. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 426/KMK.06/2003 tentang periziann usaha dan kelembagaan perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi. 7. Keputusan Direktur Jendral Lembaga Keuangan No. Keep. 4499/LK/2000 tentang jenis, penilaian dan pembatasan investasi perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi dengan sistem syariah.39 4. Prinsip-Prinsip Pemasaran dalam Islam Menurut Hermawan Kartajaya dan M. Syakir Sula dalam bukunya menjelaskan ada tujuh belas (17) prinsip-prinsip umum pemasaran syariah yang harus ada dalam perusahaan yang berbasis syariah. Ketujuh belas itu adalah sebagai berikut:40 1. Teknologi informasi untuk menuju perubahan yang nyata- information technology allows us to be transparent (change) 2. Bersaing secara sehat – be respectful to your competitors 3. Menjaring konsumen secara keseluruhan – The emergence of customers global paradox (customer)
39
Ibid., hal. 129.
40
Hermawan dan Syakir Sula , Syariah Marketing, (Jakarta: Mizan, 2006), Cet.II, h. 151
4. Menjadikan nilai-nilai spritual sebagai prinsip dasar perusahaan – Develop a spiritual-based organization (company) 5. Melihat target pasar secara keseluruhan – View market universally (segmentation) 6. Membidik hati dan jiwa calon konsumen – Target customer’s heart and soul (targeting) 7. Membangun sistem kepercayaan – Build a belifed system (positioning) 8. Diferensiasi yang berbeda dalam konteks dan konten – Differ your self with a good package of content and context (diferensiation) 9. Jujur dalam membentuk bauran pemasaran – be honest with your 4P (marketing mix) 10. Menerapkan ukhuwah sebagai dasar dalam pejualan – practice a relationship-based selling (selling) 11. Karakter merek yang islami – Use a spiritual brand Character (brand) 12. Perubahan yang lebih baik dalam pelayanan – Service should have the ability to transform (services). 13. Menerapkan proses bisnis yang amanah – practice a reliable business process. 14. Membangun nilai yang baik di mata konsumen – Create value to your stakeholders (scorecard). 15. Membangun inspirasi yang mulia – create a noble cause (inspiration)
16. Menjadikan budaya perusahaan yang beretika – Develop an ethical corporate culture (culture). 17. pengukuran yang jelas dan trasparan – Meansurement must be clear and transparen (institution). Dari ketujuh belas prinsip diatas, empat prinsip pertama yang terdiri dari change, competitor, customer dan company menjelaskan lanskap bisnis syariah. Ketiga elemen pertama adalah elemen-elemen utama dari lanskap bisnis, sedangkan faktor terakhir, company merupakan faktor internal yang penting dalam proses pembuatan strategi. Prinsip lima sampai prinsip tiga belas menerangkan sembilan elemen dari arsitektur bisnis strategis, yang terbagi menjadi tiga paradigma yaitu: syariah marketing strategy untuk memenangkan mind share, syariah marketing tactic untuk memenangkan market share dan syariah marketing value untuk memenangkan heart-share. Kemudian tiga prinsip terakhir adalah prinsip-prinsip yang membahas soal inspirasi (inspiration) budaya (culture) dan institusi (institution). Ketiga disebut enterprise.
E. Tingkat Produktifitas Produktivitas adalah hubungan antara keluaran atau hasil organisasi dengan masukan yang diperlukan. Produktivitas dapat dikualifikasi dengan
membagi keluaran dan masukan. Menaikkan produktivitas dapat dilakukan dengan memperbaiki rasio produktivitas.41 Produktivitas mempunyai keterkaitan atau memberikan dampak terhadap kegiatan lainnya. Produktivitas dapat meningkatkan kepuasan kerja,42 motivasi, tingkat kehadiran, kesejahteraan. 1. Motivasi43 Menurut Edwin B Flippo mendefinisikan motivasi sebagai salah satu keahlian, dalam mengarahkan pegawai dan organisasi agar mau bekerja secara berhasil, sehingga keinginan para pegawai dan tujuan oragnisasi sekaligus tercapai. Sedangkan menurut American Encyclopedia adalah kecenderungan (suatu sifat yang merupakan pokok pertentangan) dalam diri seseorang yang membangkitkan topangan dan mengarahkan tindakannya. Menurut N. Manulang mendefinisikan motivasi sebagai pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer memberikan inspirasi, semangat dan dorongan kepada orang lain, dalam hal ini karyawan untuk mengambil tindakan-tindakan. Pemberian dorongan ini bertujuan untuk menggiatkan karyawan agar mereka bersemangat dan dapat mencapai hasil sebagai mana dikehendaki.
41
Prof. Dr. Wibowo, S.E., M. Phil, Manajemen Kinerja, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2009), h. 265. 42 Ibid, h. 275 43 Suhendra dan Murdiyah Hayati, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Kerjasama Lembaga Penelitian UIN Jakarta dengan Jakarta Press, 2006, Cet. 1, h. 91-
Motivasi merupakan sesuatu yang sangat pokok yang menjadi dorongan seseorang untuk bekerja. Inti pemberian motivasi adalah menumbuhkan kesadaran diri pada karyawan bahwa bekerja merupakan suatu kebutuhan dalam hal ini Islam mengajarkan bahwa tujuan dan target yang hendak dicapai dari pemberian motivasi adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan Etos kerja dan kualitas Kerja: Etos kerja adalah sikap mendasar terhadap diri dan dunia yang dipancarkan hidup, jika karyawan sudah memiliki etos kerja dan kualitas kerja yang baik maka akan menghasilkan timbulnya suasana kompetisi secara sehat untuk mengembangkan diri dan perusahaan. 2. Meningkatkan Pengetahuan dan Keterampilan: dengan perhatian yang baik terhadap masalah ini maka akan menghasilkan tenga kerja yang kreatif dan inovatif yang siap untuk menghadapi persaingan bisnis yang akan dihadapi perusahaan dalam waktu ke waktu. 3. Meningkatkan Ibadah kepada Allah: Kegiatan Ibadah karyawan harus menjadi prioritas utama perusahaan, karena dengan kualitas ibadah yang baik akan timbul keyakinan pada diri mereka bahwa kejujuran dan sikap ihsan (mengerjakan sesuata dengan ikhlas meskipun tidak diawasi oleh atasan karena mereka menyakini bahwa Allah akan mengawasi mereka). Sehingga karyawan akan mengerahkan segenap potensi dirinya dalam bekerja tanpa harus diawasi secara langsung oleh atasannya.
2. Tingkat Kehadiran Presensi atau kehadiran merupakan kehadiran karyawan yang berkenaan dengan tugas dan kewajibannya. Pada umumnya suatu instansi / organisasi selalu mengharapkan kehadiran karyawannya tepat waktu dalam setiap jam kerja sehingga pekerjaannya akan mempengaruhi terhadap produktivitas kerja, sehingga suatu organisasi tidak akan mencapai tujuannya secara optimal. Presensi / kehadiran karyawan dapat diukur melalui : a. Kehadiran karyawan ditempat kerja. b. Ketepatan karyawan datang / pulang kerja. c. Kehadiran karyawan apabila mendapat undangan mengikuti kegiatan / acara dan organisasi. 3. Kesejahteraan Menurut Malayu S.P. Hasibuan kesejahteraan adalah balas jasa lengkap (materi dan non materi yang diberikan oleh pihak perusahaan berdasarkan
kebijaksanaan.
Tujuannya
untuk
mempertahankan
dan
memperbaiki kondisi fisik dan mental karyawan agar produktifitasnya meningkat. Kesejahteraan dapat dipandang sebagai uang bantuan lebih lanjut kepada karyawan. Terutama pembayarannya kepada mereka yang sakit, uang
bantuan untuk tabungan karyawan, pembagian berupa saham, asuransi, perawatan dirumah sakit, dan pensiun. Pentingnya program kesejahteraan yang diberikan kepada karyawan dalam rangka meningkatkan disiplin kerja karyawan yang dikemukakan oleh Hasibuan adalah: “Pemberian kesejahteraan akan menciptakan ketenangan, semangat kerja, dedikasi, disiplin dan sikap loyal terhadap perusahaan sehingga labour turnover relative rendah.” Dengan tingkat kesejahteraan yang cukup, maka mereka akan lebih tenang dalam melaksanakan tugastugasnya. Dengan ketenangan tersebut diharapkan para karyawan akan lebih berdisiplin. Menurut I.G. Wursanto menyatakan bahwa : Kesejahteraan sosial atau jaminan sosial bentuk pemberian penghasil baik dalam bentuk materi maupun dalam bentuk non materi, yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan untuk selama masa pengabdiannya atau pun setelah berhenti karena pensiun, lanjut usia dalam usaha memenuhi kebutuhan materi maupun non materi kepada karyawan dengan tujuan untuk memberikan semangat atau dorongan kerja kepada karyawan.
Menurut Andre. F. Sikulu menyatakan bahwa : Kesejahteraan karyawan adalah balas jasa yang diterima oleh pekerja dalam bentuk selain upah atau gaji langsung.
Tujuan dan manfaat Program Kesejahteraan Karyawan Program kesejahteraan yang diberikan oleh perusahaan, lembaga atau organisasi pada pegawainya hendaknya bermanfaat, mendorong
tercapainya
tujuan
perusahaan
yang
sehingga dapat efektif.
Program
kesejahteraan karyawan sebaiknya sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan dan tidak melanggar peraturan pemerintah. Adapun tujuan program kesejahteraan pada pegawai menurut Malayu S.P. Hasibuan adalah : 44
1. Untuk meningkatkan kesetiaan dan ketertarikan pegawai dengan perusahaan. 2. Memberikan ketenangan dan pemenuhan kebutuhan bagi pegawai beserta keluarganya. 3. Memotivasi gairah kerja, disiplin dan produktifitas pegawai. 4. Menurunkan tingkat absensi. Dan labour turn over. 5. Menciptakan lingkungan dan suasana kerja yang baik serta nyaman. 6. Membantu lancarnya pelaksanaan pekerjaan untuk mencapai tujuan.
4. Kepuasan Kerja Yang dimaksud dengan kepuasan kerja ialah sikap seseorang terhadap pekerjaannya. Artinya secara umum dapat dirumuskan bahwa
44
Admin, artikel diakses pada 12 http://arozieleroy.wordpress.com/2010/07/12/ kesejahteraan-karyawan
Juli
2007
seseorang yang memiliki rasa puas terhadap organisasi dimna ia berkarya. Sebaiknya, orang yang tidak puas terhadap pekerjaannya apapun faktor-faktor penyebab ketidak puasan itu seperti gaji yang rendah, pekerjaan yang membosankan, kondisi kerja yang kurang memuaskan.45 Kepuasan kerja dalam pekerjaan adalah kepuasan kerja yang dinikmati dalam pekerjaan dengan memperoleh pujian hasil kerja. Penempatan, perlakuan, peralatan, dan suasana lingkungan kerja yang baik. Karyawan yang lebih suka menikmati kepuasan kerja dalam pekerjaan akan lebih mengutamakan pekerjaannya dari pada balas jasa walaupun balas jasa itu penting.46 Menurut Keith Davis mengemukakan bahwa “job satisfaction is the favorableness or unfavorableness with employess view their work”. (kepuasan kerja adalah perasaan menyokong atau tidak menyokong yang dialami pegawai dalam bekerja). Menurut Wexley dan Yuki mendefinisikan kepuasan kerja “is the way an employee feels about his or her job”. (adalah cara pegawai merasakan dirinya atau pekerjaannya). Berdasarkan pendapat Keith Davis, Wexley, dan Yuki tersbut di atas, kepuasan kerja adalah suatu perasaan yang menyokong atau tidak menyokong diri pegawai yang berhubungan dengan pekerjaannya maupun dengan kondisi dirinya. Perasaan yang berhubungan dengan pekerjaan 45
Prof. Dr. Sondang P. Siagian, MPA, Teori Motivasi dan Aplikasinya, (Jakarta: Bina Aksara, 1989), Cet. 1, h. 126. 46 Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, h. 202.
melibatkan aspek-aspek seperti upah gaji yang diterima, kesempatan pengembangan karir, hubungan dengan pegawai lainnya, penempatan kerja, jenis pekerjaan, struktur organisasi perusahaan, mutu pengawasan. Sedangkan perasaan yang berhubungan dengan dirinya, antara lain umur, kondisi kesehatan, kemampuan, pendidikan.47
BAB III Gambaran Umum PT. Asuransi Jiwa Bringin Life A. Profil PT. Asuransi Jiwa Bringin Life 1. Sejarah Singkat PT. Asuransi Bringin Life PT. Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera berdiri berdasarkan Akte Nomor: 116 tanggal 28 Oktober 1987 yang dibuat oleh Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, Notaris di Jakarta, dan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia 47
A. A. Anwar Prabu Mangkunegara. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007) Cet. Ketuju. h. 117
No. Kep.181/ KM 13 / 1988 tanggal 10 Oktober 1988 tentang Pemberian Ijin Usaha dalam Bidang Asuransi Jiwa kepada PT. Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera dengan menggunakan merek dagang BRINGIN LIFE.48 BRINGIN LIFE sebagai salah satu perusahaan asuransi jiwa nasional terbesar di Indonesia, pada awalnya dibentuk guna memenuhi kebutuhan dan memberikan pelayanan kepada nasabah perbankan, khususnya nasabah kredit kecil BRI. Namun dalam perkembangan selanjutnya mengingat akan kebutuhan jasa asuransi yang meliputi; asuransi jiwa, asuransi kesehatan, program dana pensiun, asuransi pendidikan, kecelakaan diri, annuitas, dan program kesejahteraan hari tua cukup besar, maka bisnis BRINGIN LIFE merambah pasar di luar BRI untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, baik secara individu maupun kumpulan.
Untuk lebih meningkatkan pelayanan jasa asuransi kepada masyarakat luas, BRINGIN LIFE membuka kantor-kantor penjualan di beberapa kota besar di Indonesia untuk memperluas pangsa pasar serta memberikan pelayanan yang lebih baik dan lebih dekat kepada nasabah.49 Seiring dengan berkembangnya kantor-kantor penjualan tersebut, Bringin Life juga dilengkapi dengan petugas-petugas penjualan yang handal di lapangan yang bertugas sebagai konsultan bagi nasabah dalam membantu menemukan program asuransi yang tepat sesuai dengan kebutuhan. 48
Diakses pada 10 desember 2010 dari http://www.bringinlife.com 49
Ibid
Pada tahun 1995, atas dasar keputusan Menteri Keuangan RI No. Kep184/KM.17/1995 BRINGIN LIFE mendirikan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat akan kebutuhan pensiun di hari tua. BRINGIN LIFE juga mulai membuka unit usaha baru berupa Asuransi Syariah. Izin operasional Kantor Cabang Syariah BRINGIN LIFE telah dikeluarkan oleh Menteri Keuangan sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor : KEP-007/KM.6/2003 tanggal 21 Januari 2003. BRINGIN LIFE secara terus menerus selalu mengembangkan produknya, baik program asuransi individu, asuransi kumpulan maupun bancassurance. Hal ini tak lain adalah untuk selalu menyesuaikan dengan perkembangan dan kondisi saat ini dan di masa mendatang agar selalu dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
2. Visi Dan Misi PT. Asuransi Bringin Life Visi PT. Asuransi Bringin Life Menjadi perusahaan asuransi jiwa yang terkemuka Di Indonesia. Misi PT. Asuransi Bringin Life 1. Melaksanakan bisnis asuransi jiwa secara professional di Indonesia. 2. Memberikan pelayanan prima kepada Nasabah dan Pemegang Saham melalui jaringan kerja yang luas. 3. Memberikan keuntungan Pemegang Saham dan meningkatkan kesejahteraan pegawai.
3. Struktur Organisasi PT. Asuransi Bringin Life 1. Dewan Komisaris Purwanto: Komisaris Utama Ali Mudin: Komisaris 2. Dewan Direksi Sultan Hamid: Direktur Utama Kukuh Prihadi: Direktur Trihadi Deritanto: Direktur Sugeng Soedibjo: Direktur 3. Jaringan Kerja a. Kantor cabang yang terbesar di Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan dan Sulawesi. b. Mitra Kerja Bank Rakyat Indonesia (Persero) 4. Reasuransi a. PT. (Persero) Reasurasnsi Umum Indonesia b. PT. Tugu Jasatama Reasuransi Indonesia c. PT. Maskapai Reasuransi Indonesia 5. Konsultan Keuangan Dan Akunting Kantor Akuntan Publik Rasin Ichwan dan Rekan 6. Aktuaris Perusahaan/ Actuarial Ocke Kumiandi
7. Konsultan Hukum Roesidi Prawiro Atmodjo, SH Numudin, SH 8. Bankir / Bankers a. Semua Bank BUMN b. Bank Umum Swasta Nasional dan Bank Asing Terpilih. 9. Dewan Pengawas Syariah KH. Ma’ruf Amin Prof. KH. Ali Mustafa Yaqub. MA Drs. H. Moh. Hidayat MBA, MBI
4. Produk – produk Asuransi Jiwa Bringin Life. 1. Produk individu a. Bringin Sehat BRINGIN SEHAT hadir sebagai kesempurnaan perlindungan Anda, terutama dalam menghadapi saat tak terduga yang mengakibatkan Anda harus dirawat di rumah sakit. Alasan utama memiliki BRINGIN SEHAT Adanya Perlindungan Jiwa. Jaminan perawatan di rumah sakit berupa santunan harian sebagai akibat suatu penyakit atau kecelakaan yang dapat terjadi
kapanpun dan dimanapun Anda berada.Penggantian santunan harian sejumlah nominal tertentu (sesuai dengan Plan yang dipilih) berdasarkan lamanya perawatan di rumah sakit. Dapat memiliki lebih dari 1 (satu) polis dengan akumulasi meksimum santunan sebesar Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah) Ketentuan:
Usia masuk asuransi minimum 20 tahun dan maksimum 55 tahun.
Masa asuransi adalah 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang setiap tahunnya.
Pembayaran premi adalah Premi Tunggal.
Lama perawatan di rumah sakit maksimum adalah 60 (enam puluh) hari perawatan dalam setahun dengan minimum perawatan adalah 2 (dua) hari, kecuali perawatan akibat kecelakaan akan ditanggung sejak mulai perawatan di rumah sakit.
Pelayanan rawat inap dilakukan di semua rumah sakit di Indonesia dengan sistem penggantian biaya (reimbursement)
Penggantian biaya (reimbursement) adalah sebesar yang tertera pada kuitansi dengan maksimum penggantian sesuai Plan asuransi yang dipilih.
b. Produk Briprotek BRIPROTEK dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan Anda akan berbagai Perlindungan dalam satu solusi berasuransi. BRIPROTEK
meliputi jaminan asuransi jiwa, kecelakaan diri, asurnasi kesehatan serta jaminan perawatan untuk penyakit kritis. Ketentuan:
Minimal usia masuk Tertanggung (calon nasabah) adalah 17 tahun dan maksimal adlaah 55 tahun.
Minimum masa kontrak atau masa pertanggungan adalah 5 (lima) tahun dan maksimum adalah 10 tahun.
Masa asuransi ditambah usia Tertanggung pada saat masuk asuransi tidak melebih 65 (anm puluh lima) tahun.
Premi dibayarkan secar tunggal (sekaligus).
Keunggulan: 1. Akhir Masa Asuransi,
Apabila Tertanggung hidup pada akhir masa asuransi , maka akan menerima 100% Jumlah Uang Pertanggungan (JUP) awal.
2. Meninggal Dunia biasa (Wajar)
Apabila Tertanggung mengalami musibah meninggal dunia dalam masa asuransi, maka Penerima Manfaat akan menerima santunan sebesar JUP saat meninggal dunia.
Kenaikan JUP sebesar 10 % pertahun.
3. Meninggal Dunia Akibat Kecelakaan
Apabila Tertanggung mengalami musibah meninggal dunia dalam masa asuransi akibat kecelakaan , maka Penerima Manfaat akan menerima santunan sebesar 200 % JUP pada saat mengalami musibah.
Kenaikan JUP sebesar 10 % pertahun.
4. Cacat Tetap Akibat Kecelakaan
Apabila Tertanggung mengalami musibah cacat tetap total akibat kecelakaan , maka akan menerima santunan sebesar 100 % JUP saat mengalami musibah kecelakaan
Apbila Tertanggung mengalami musibah cacat tetap sebagian akibat kecelakaan dalam masa santunan sebesar prosentase penggantian sesuai dengan ketentuan khusus Polis yang berlaku
Kenaikan JUP sebesar 10 % pertahun.
5. Rawat Inap di Rumah Sakit
Apabila Tertanggung mengalami musibah sakit dan perlu perawatan di rumah sakit, maka akan menerima santunan harian sebesar 1 % (satu persen) dari JUP saat mengalami musibah, dengan maksimal santunan sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah).
Santunan yang dibayarkan adalah sebesar santunan rawat inap (sesuai polis) sesuai jumlah hari rawat inap (dengan besaran sesuai kuitansi)
Jaminan santunan harian selama perawatan di rumah sakit diberikan hingga 60 (enal puluh) hari pertahun.
Kenaikan JUP sebesar 10 % pertahun.
6. Penyakit kritis (Dread Disease)
Jaminan terhadap 31 jenis penyakit kritis dalam masa asuransi.
Apabila
Tertanggung,
mengalami
salah
satu
penyakit
kritis
(berdasarkan hasil diagnosa Dokter) , maka akan menerima santunan sebesar 50 % (lima puluh prosen) dari JUP pada saat terjadi musibah.
Santunan Penyakit Kritis berlaku setelah melewati masa tunggu 90 (sembilan puluh) hari terhitung sejak tanggal berlakunya polis .
Kenaikan JUP sebesar 10 % pertahun.
7. Jaminan Nilai Tunai
Apabila
Tertanggung
mengundurkan
diri
dari
kepesertaan
BRIPROTEK , maka kepada Penerima Manfaat akan dibayarkan Nilai Tunai sesuai dengan masa asuransi yang telah dilalui.
Tertanggung dapat mengundurkan diri dari Kepesertaan apabila Pertanggungan telah berjalan sekurang-kurangnya selama 1 (satu) tahun.
c. Produk Dana Abadi
DANA ABADI dari Bringin Life merupakan program asuransi yang akan memberikan perlindungan finansial berupa santunan bagi orang-orang yang Anda cintai apabila terjadi suatu musibah yang tak diinginkan pada Anda, kapanpun dan dimanapun. DANA ABADI akan menjadi investasi yang tak ternilai bagi keluarga yang Anda tinggalkan karena akan menjamin kelangsungan kesejahteraan keluarga sehingga terhindar dari kesulitan finansial. KEUNGGULAN:
Pengelolaan dana ditangani secara profesional
Santunan sebesar 100 % JUP bila mengalami musibah meninggal dunia
Jaminan santunan meninggal dunia berlaku hingga seumur hidup
Jaminan Nilai Tunai apabila Pemegang Polis mengundurkan diri dari kepesertaan.
KETENTUAN:
Minimal usia peserta adalah 20 tahun dan maksimum 64 tahun.
Premi dibayarkan secara Tunggal / Sekaligus.
d. Produk Bringin Investama. BRINGIN INVESTAMA merupakan gabungan antara Tabungan yang diinvestasikan dan Proteksi meninggal dunia dengan rider yang dapat ditambahkan berupa santunan meninggal dunia akibat kecelakaan, penyakit kritis, santunan harian rawat inap, cacat tetap total akibat sakit maupun kecelakaan.
BRINGIN INVESTAMA menyediakan fasilitas cara pembayaran dan masa pembayaran premi yang fleksibel. Manfaat Utama:
Jika Tertanggung meninggal dunia dalam masa asuransi, maka Penerima Manfaat akan menerima santunan duka sebesar 100 % (seratus persen) Jumlah Uang Pertanggungan (JUP) ditambahkan dengan Nilai Tunai yang terbentuk.
Jika Tertanggung hidup pada akhir kontrak, maka Penerima Manfaat akan menerima Nilai Tunai pada akhir kontrak.
Jika Tertanggung mengundurkan diri dalam masa asuransi, maka Penerima Manfaat akan menerima Nilai Tunai pada saat mengundurkan diri.
Manfaat Tambahan (Rider):
Jika Tertanggung meninggal dunia akibat kecelakaan dalam masa asuransi, maka Penerima Manfaat akan menerima santunan duka sebesar 200% JUP ditambahkan dengan Nilai Tunai.
Jika Tertanggung mengalami musibah sakit sehingga perlu rawat inap di rumah sakit, maka Penerima Manfaat akan menerima santunan harian sebesar 1 % JUP maksimum Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) selama
perawatan inap di rumah sakit maksimum hingga 60 (enam puluh) hari dalam setahun.
Jika Tertanggung mengalami musibah terdiagnosa satu dari 31 jenis penyakit kritis dan memerlukan perawatan segera, maka Penerima Manfaat akan menerima santunan sebesar 50 % (lima puluh persen) JUP.
Jika Tertanggung mengalami musibah cacat tetap total akibat sakit maupun kecelakaan, maka Penerima Manfaat akan menerima santunan sebesar 100 % (seratus persen) JUP
Ketentuan Utama:
Minimal usia masuk Tertanggung (calon nasabah) adalah 17 tahun.
Masa kontrak asuransi minimal 5 (lima) tahun, dan maksimum 20 (dua puluh) tahun.
Premi dibayarkan dalam bentuk rupiah dan dapat dibayarkan secara sekaligus (tunggal) atau reguler (tahunan, semesteran atau triwulanan).
BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Kinerja Keuangan Asuransi Jiwa Bringin Life NO 1 2 3 4 5
Tahun 2005 2006 2007 2008 2009
Aktiva 697.231.000.000 743.315.000.000 1.088.675.000.000 1.665.449.000.000 1.712.341.000.000
Jumlah 697.231.000.000 46.084.000.000 391.444.000.000 968.218.000.000 1.015.110.000.000
Persentase 100% 106% 156% 238% 245%
Aktiva Asuransi Jiwa Bringin Life pada tahun 2005 sebesar Rp. 697,231,000,000. Aktiva Tahun 2006 sebesar Rp. 743,315,000,000, mengalami kenaikan sebesar Rp. 46,084,000,000 atau sebesar 106%. Tahun 2007 aktivanya sebesar Rp. 1,088,675,000,000 atau sebesar 156%. Aktiva Tahun 2008 sebesar Rp. 1,665,449,000,000, mengalami kenaikan sebesar Rp. 968,218,000,000 atau sebesar 238%. Dan pada tahun 2009 aktiva sebesar Rp. 1,712,341,000,000, mengalami kenaikan sebesar Rp. 1,015,110,000,000 atau sebesar 245%.
B. Analisis 1. Analisis Trend Analysis Asuransi Jiwa Bringin Life mempunyai kinerja Sumber daya manusia yang sangat baik. Bisa dilihat dari segi kinerja keuangan dari tahun ketahun dimana pada tahun 2005 total pendapatan aktiva sebesar Rp.697,231,000,000. Pada tahun 2006 sebesar Rp. 743,315,000,000. Pada tahun 2007 sebesar Rp. 1.088.679.000.000. Pada tahun 2008 sebesar Rp 1,665,449,000,000. Dan pada tahun 2009 total aktiva sebesar Rp. 1,712,341,000,000. Untuk itu, untuk melihat kinerja sdm dari segi kinerja keuangan Asuransi Jiwa Bringin Life. Maka penulis akan menggunakan analisis trend dan common size. Analisis
trend
ini
bertujuan
untuk
mengetahui
tendensi
atau
kecenderungan keadaan keuangan suatu perusahaan di masa yang akan datang baik kecenderungan naik, turun atau tetap. Analisis ternd yang dilakukan pada Asuransi Jiwa Bringin Life yang meliputi dari neraca dan laporan rugi untuk
periode tahun 2005 - 2009. Yang mana analisis trend yang dilakukan pada laporan keuangan pada tahun 2005 yang dijadikan sebagai tahun dasar. Berdasarkan hasil analisis ternd yang dilakukan, yang menjadi unsurunsur meliputi neraca dan laporan rugi laba pada PT. Asuransi Jiwa Bringin Life sebagai mana disajikan dalam bentuk tabel (1.1) untuk neraca dan tabel (2.1) untuk laporan rugi laba dapat disajikan sebagai berikut:
TABEL (1.1) NERACA PT. ASURANSI JIWA BRINGIN LIFE TAHUN 2005-2006 URAIAN
2005
2006
Deposito Berjangka & Sertifikat Deposito
86.962.000.000
140.676.000.000
Saham
44.230.000.000
23.967.000.000
Obligasi dan MTN
176.234.000.000
176.020.000.000
Surat Berharga yang diterbitkan atau dijamin oleh Pemerintah BI
41.549.000.000
47.157.000.000
Unit Penyertaan Reksadana
89.060.000.000
87.762.000.000
Penyertaan Langsung Bangunan dengan Hak Strarta atau Tanah dengan Bangunan Untuk Investasi Pinjaman Hipotik
52.339.000.000
54.607.000.000
686.000.000
686.000.000
731.000.000
701.000.000
Kas dan Bank
20.230.000.000
13.936.000.000
Tagihan Premi Penutup Langsung
96.567.000.000
102.135.000.000
Tagihan Reasuransi
22.596.000.000
20.776.000.000
5.650.000.000
4.400.000.000
20.055.000.000
19.405.000.000
8.487.000.000
5.771.000.000
150.000.000
108.000.000
31.705.000.000
45.208.000.000
697.231.000.000
743.315.000.000
Utang Klaim
3.237.000.000
1.999.000.000
Utang Reasuransi
2.452.000.000
1.933.000.000
Utang Pajak
7.750.000.000
1.314.000.000
Biaya yang Harus dibayar
4.809.000.000
442.000.000
Pinjaman Polis Pembiayaan Murabahah Pembiayaan Mudharabah Investasi
Tagihan Hasil Investasi Bangunan dengan Hak Strarta atau Tanah dengan Bangunan Untuk dipakai sendiri Perangkat Keras Komputer Aktiva Tetap Aktiva Lain Jumlah Akiva
Utang Zakat Utang Lain
8.604.000.000
1.111.000.000
Kewajiban Imbalan Kerja Kewajiban Pajak Tangguhan
1.016.000.000
260.000.000
27.868.000.000
7.059.000.000
466.584.000.000
507.517.000.000
Dana Tabarru
6.359.000.000
7.080.000.000
Tabungan Peserta
3.560.000.000
8.481.000.000
Cadangan Atas Premi yang Belum Merupakan Pendapatan
9.612.000.000
10.979.000.000
749.000.000 486.864.000.000
532.000.000 534.589.000.000
120.000.000.000
120.000.000.000
Jumlah Utang Cadangan Premi (Kewajiban Manfaat Polis Masa Depan)
Cadangan Klaim (Estimasi Kewajiban Klaim) Jumlah Cadangan Teknis Pinjaman Subordinasi Modal Disetor Agio Saham Cadangan Kenaikan (penurunan) Surat Berharga Selisih Akiva Tetap Selisih Penjabaran Mata Uang Saldo Laba Jumlah Pasiva
(110.000.000) 62.499.000.000
81.777.000.000
697.231.000.000
743.315.000.000
Data Dari: PT. Asuransi Jiwa Bringin Sejahtera
TABEL (1.1) NERACA PT. ASURANSI JIWA BRINGIN LIFE TAHUN 2007-2008 URAIAN Deposito Berjangka & Sertifikat Deposito
2007
2008
128.020.000.000
232.230.000.000
Saham Obligasi dan MTN
111.825.000.000 144.036.000.000
60.414.000.000
122.385.000.000 Surat Berharga yang diterbitkan atau dijamin oleh Pemerintah BI
88.448.000.000
288.483.000.000
135.010.000.000
98.792.000.000
Penyertaan Langsung Bangunan dengan Hak Strarta atau Tanah dengan Bangunan Untuk Investasi Pinjaman Hipotik Pinjaman Polis Pembiayaan Murabahah Pembiayaan Mudharabah Investasi Kas dan Bank
26.549.000.000
23.724.000.000
18.298.000.000
18.298.000.000
704.000.000
17.283.000.000
31.861.000.000
27.523.000.000
Tagihaan Premi Penutup Langsung Tagihan Reasuransi
80.144.000.000 64.131.000.000
165.817.000.000 42.152.000.000
4.919.000.000
7.269.000.000
19.150.000.000 6.058.000.000 5.910.000.000
18.114.000.000 5.408.000.000 3.643.000.000
223.614.000.000
533.914.000.000
1.088.675.000.000 2.574.000.000 46.392.000.000
1.665.449.000.000 2.843.000.000 662.000.000
3.088.000.000 479.000.000
1.883.000.000 161.000.000
566.000.000 4.085.000.000
4.085.000.000 4.085.000.000
57.184.000.000
13.719.000.000
Unit Penyertaan Reksadana
Tagihan Hasil Investasi Bangunan dengan Hak Strarta atau Tanah dengan Bangunan Untuk dipakai sendiri Perangkat Keras Komputer Aktiva Tetap Aktiva Lain Jumlah Akiva Utang Klaim Utang Reasuransi Utang Pajak Biaya yang Harus dibayar Utang Zakat Utang Lain Kewajiban Imbalan Kerja Kewajiban Pajak Tangguhan Jumlah Utang Cadangan Premi (Kewajiban Manfaat
799.712.000.000
Polis Masa Depan)
1.334.671.000.000
Dana Tabarru Tabungan Peserta Cadangan Atas Premi yang Belum Merupakan Pendapatan Cadangan Klaim (Estimasi Kewajiban Klaim) Jumlah Cadangan Teknis Pinjaman Subordinasi Modal Disetor Agio Saham Cadangan Kenaikan (penurunan) Surat Berharga Selisih Akiva Tetap Selisih Penjabaran Mata Uang Saldo Laba Jumlah Pasiva
9.622.000.000
13.397.000.000
18.684.000.000
18.991.000.000
24.419.000.000
2.209.000.000
496.000.000 852.933.000.000
42.026.000.000 1.225.985.000.000
120.000.000.000
170.000.000.000
17.645.000.000
17.645.000.000
(81.000.000) 40.994.000.000 1.088.675.000.000
196.000.000 45.340.000.000 1.665.449.000.000
Data Dari: PT. Asuransi Jiwa Bringin Sejahtera
TABEL (1.1) NERACA PT. ASURANSI JIWA BRINGIN LIFE TAHUN 2009 URAIAN Deposito Berjangka & Sertifikat Deposito Saham Obligasi dan MTN
2009 594.655.000.000 22.714.000.000 146.202.000.000
Surat Berharga yang diterbitkan atau dijamin oleh pemerintah BI Unit Penyertaan Reksadana Penyertaan Langsung Bangunan dengan Hak Strarta atau Tanah dengan Bangunan Untuk Investasi Pinjaman Hipotik Pinjaman Polis Pembiayaan Murabahah Pembiayaan Mudharabah Investasi Lain Kas dan Bank Tagihan Premi Penutup Langsung Tagihan Reasuransi Tagihan Hasil Investasi Bangunan dengan Hak Strarta atau Tanah dengan Bangunan Untuk dipakai sendiri Perangkat Keras Komputer Aktiva Tetap Aktiva Lain Jumlah Akiva Utang Klaim Utang Reasuransi Utang Pajak Biaya yang Harus dibayar Utang Zakat Utang Lain Kewajiban Imbalan Kerja Kewajiban Pajak Tangguhan Jumlah Utang Cadangan Premi (Kewajiban Manfaat Polis Masa Depan) Dana Tabarru Tabungan Peserta Cadangan Atas Premi yang Belum Merupakan Pendapatan Cadangan Klaim (Estimasi Kewajiban Klaim)
312.122.000.000 81.505.000.000 24.991.000.000 18.298.000.000 671.000.000
18.285.000.000 127.680.000.000 31.456.000.000 8.266.000.000 17.875.000.000 3.519.000.000 5.227.000.000 298.874.000.000 1.712.341.000.000 10.590.000.000 17.347.000.000 23.000.000 4.550.000.000 4.521.000.000 6.492.000.000 43.523.000.000 1.015.927.000.000 14.915.000.000 23.786.000.000 15.915.000.000 155.443.000.000
Jumlah Cadangan Teknis Pinjaman Subordinasi Modal Disetor Agio Saham Cadangan Kenaikan (penurunan) Surat Berharga Selisih Akiva Tetap Selisih Penjabaran Mata Uang Saldo Laba Jumlah Pasiva
1.418.549.000.000 140.000.000.000 220.000.000.000 17.645.000.000
196.000.000 64.992.000.000 1.712.341.000.000
Data Dari: PT. Asuransi Jiwa Bringin Sejahtera
TABEL (1.2) ANALISIS TREND NERACA PT. ASURANSI JIWA BERINGIN LIFE TAHUN 2005-2009 URAIAN Deposito Berjangka & Sertifikat Deposito
2005
2006
2007
2008
2009
100%
161%
147%
267%
683%
Saham Obligasi dan MTN
100% 100%
Surat Berharga yang diterbitkan atau dijamin oleh Pemerintah BI 100% Unit Penyertaan Reksadana 100% Penyertaan Langsung 100% Bangunan dengan Hak Strarta atau Tanah dengan Bangunan Untuk Investasi 100% Pinjaman Hipotik Pinjaman Polis 100% Pembiayaan Murabahah Pembiayaan Mudharabah Investasi Kas dan Bank 100% Tagihan Premi Penutup Langsung 100% Tagihan Reasuransi 100% Tagihan Hasil Investasi 100% Bangunan dengan Hak Strarta atau Tanah dengan Bangunan Untuk dipakai sendiri 100% Perangkat Keras Komputer 100% Aktiva Tetap 100% Aktiva Lain 100% Jumlah Akiva 100% Utang Klaim 100% Utang Reasuransi 100% Utang Pajak 100% Biaya yang Harus dibayar 100% Utang Zakat Utang Lain 100% Kewajiban Imbalan Kerja 100% Kewajiban Pajak Tangguhan
54% 99%
252% 81%
136% 69%
51% 82%
113% 88% 104%
213% 151% 51%
694% 110% 45%
751% 91% 47%
100%
2667%
2667%
2667%
95%
96%
2346%
91%
68% 105% 91% 77%
157% 82% 284% 87%
136% 171% 186% 128%
90% 132% 139% 146%
96% 67% 72% 142% 106% 61% 78% 16% 9%
95% 71% 3940% 705% 156% 79% 1892% 40% 9,9%
90% 63% 2428% 1684% 238% 87% 26% 24% 3.3%
89% 41% 3484% 942% 245% 327% 707% 0,29% 94%
12% 25%
6,6% 402%
47% 402%
52% 638%
Jumlah Utang
100%
25%
205%
49%
156%
Cadangan Premi (Kewajiban Manfaat Polis Masa Depan)
100%
108%
171%
286%
217%
Dana Tabarru Tabungan Peserta Cadangan Atas Premi yang Belum Merupakan Pendapatan Cadangan Klaim (Estimasi Kewajiban Klaim) Jumlah Cadangan Teknis Pinjaman Subordinasi Modal Disetor Agio Saham Cadangan Kenaikan (penurunan) Surat Berharga Selisih Akiva Tetap Selisih Penjabaran Mata Uang Saldo Laba Jumlah Pasiva
100% 100%
111% 238%
151% 524%
210% 533%
234% 668%
100%
114%
245%
22%
100% 100%
71% 105%
66% 175%
5610% 278%
165% 20753 % 246%
100%
100%
0%
141%
183%
100% 100%
130% 106%
65% 156%
72% 238%
103% 245%
Sumber Data dari: PT. Asuransi Jiwa Bringin Life (data diolah)
TABEL (1.2) LABA RUGI PT. ASURANSI JIWA BRINGIN LIFE TAHUN 2005-2006 URAIAN Pendapatan Pendapatan Premi
2005
679.928.000.000
2006
772.546.000.000
Premi Reasuransi
(12.159.000.000)
(19.484.000.000)
3.742.000.000
(1.367.000.000)
13.354.000.000
9.612.000.000
9.612.000.000
10.979.000.000
671.511.000.000
751.695.000.000
37.932.000.000
54.564.000.000
913.000.000
1.078.000.000
Jumlah Pendapatan Beban Klaim dan Manfaat
710.356.000.000
807.336.000.000
a. Klaim dan Manfaat Dibayar
531.753.000.000
609.437.000.000
b. Klaim Reasuransi c. Kenaikan (Penurunan) KMPMD
(31.909.000.000)
(15.922.000.000)
41.019.000.000
40.933.000.000
c. 1. KMPMD Tahun/Triwulan berjalan
466.584.000.000
507.517.000.000
c. 2. KMPMD Tahun/Triwulam lalu
425.565.000.000
466.584.000.000
4.950.000.000
721.000.000
d. 1. Dana Tabarru Tahun/Triwulan berjalan
6.359.000.000
7.080.000.000
d. 2. Dana Tabarru Tahun/Triwulan lalu
1.409.000.000
6.359.000.000
2.294.000.000
4.921.000.000
Penurunan (kenaikan) CAPYBMP a. CAPYBMP Tahun/Semester Lalu b. CAPYBMP Tahun/Semester berjalan Jumlah Pendapatan neto Hasil Investasi Imbalan Jasa DPLK Jasa Manajemen Lainnya Pendapatan Lain
d. Kenaikan (Penurunan) Dana Tabarru
e. Kenaikan (Penurunan) Tabungan Peserta
e.1. Tabungan Peserta Tahun/Triwulan berjalan
3.560.000.000
8.481.000.000
e. 2. Tabungan Peserta Tahun/Triwulan lalu
1.266.000.000
3.560.000.000
370.000.000
(218.000.000)
749.000.000
532.000.000
379.000.000
749.000.000
548.477.000.000
639.873.000.000
a. Beban Komisi-Tahun Pertama
35.504.000.000
33.986.000.000
b. Beban Komisi- Tahun Lanjut
2.216.000.000
1.374.000.000
c. Beban Komisi- Overiding
398.000.000
1.670.000.000
d. Beban Lainnya
870.000.000
1.201.000.000
Jumlah Biaya Akuisisi
38.987.000.000
38.231.000.000
Beban Pamasaran
10.509.000.000
10.009.000.000
Berban Umum dan Administrasi
83.150.000.000
76.241.000.000
Imbalan Kerja
746.000.000
367.000.000
Hasil (beban) Lain
186.000.000
1.271.000.000
681.684.000.000
763.450.000.000
Laba (Rugi) Sebelum Zakat Zakat
28.672.000.000
43.886.000.000
Laba (Rugi) Sebelum Pajak
28.672.000.000
43.886.000.000
Pajak Penghasilan
(5.502.000.000)
(3.636.000.000)
f. Kenaikan (Penurunan) EKK f. 1. EKK Tahun/Triwulan berjalan f. 2. EKK Tahun/Triwulan Lalu Jumalah Beban Biaya Akuisisi
Jumlah Beban
Laba Setelah Pajak
23.170.000.000
40.250.000.000
TABEL (1.2) LABA RUGI PT. ASURANSI JIWA BRINGIN LIFE TAHUN 2007-2008 URAIAN Pendapatan Pendapatan Premi
2007 922.818.000.000
2008 1.281.540.000.000
Premi Reasuransi Penurunan (kenaikan) CAPYBMP a. CAPYBMP Tahun/Semester Lalu
(70.518.000.000)
(57.149.000.000)
(13.440.000.000) 10.979.000.000
22.210.000.000 24.419.000.000
24.419.000.000 838.860.000.000 90.671.000.000
2.209.000.000 1.246.602.000.000 (41.411.000.000)
1.399.000.000
1.970.000.000
b. CAPYBMP Tahun/Semester berjalan Jumlah Pendapatan neto Hasil Investasi Imbalan Jasa DPLK Jasa Manajemen Lainnya Pendapatan Lain Jumlah Pendapatan Beban Klaim dan Manfaat a. Klaim dan Manfaat Dibayar b. Klaim Reasuransi c. Kenaikan (Penurunan) KMPMD
930.930.000.000
1.207.161.000.000
736.291.000.000 (69.729.000.000) 106.838.000.000
810.702.000.000 (57.571.000.000) 411.381.000.000
c. 1. KMPMD Tahun/Triwulan berjalan
799.712.000.000
1.341.926.000.000
507.517.000.000
799.712.000.000
2.542.000.000
3.775.000.000
9.622.000.000
13.397.000.000
7.080.000.000
9.622.000.000
10.283.000.000
307.000.000
10.684.000.000
18.991.000.000
8.481.000.000 (36.000.000)
18.684.000.000 41.530.000.000
496.000.000 532.000.000
42.026.000.000 496.000.000
786.109.000.000
1.210.122.000.000
c. 2. KMPMD Tahun/Triwulam lalu d. Kenaikan (Penurunan) Dana Tabarru d. 1. Dana Tabarru Tahun/Triwulan berjalan d. 2. Dana Tabarru Tahun/Triwulan lalu e. Kenaikan (Penurunan) Tabungan Peserta e.1. Tabungan Peserta Tahun/Triwulan berjalan e. 2. Tabungan Peserta Tahun/Triwulan lalu f. Kenaikan (Penurunan) EKK f. 1. EKK Tahun/Triwulan berjalan f. 2. EKK Tahun/Triwulan Lalu Jumalah Beban Klaim dan
Manfaat Biaya Akuisisi a. Beban Komisi-Tahun Pertama b. Beban Komisi- Tahun Lanjut c. Beban Komisi- Overiding d. Beban Lainnya Jumlah Biaya Akuisisi Beban Pamasaran Berban Umum dan Administrasi Imbalan Kerja Hasil (beban) Lain Jumlah Beban Laba (Rugi) Sebelum Zakat Zakat Laba (Rugi) Sebelum Pajak Pajak Penghasilan Laba Setelah Pajak
32.098.000.000 1.286.000.000 3.226.000.000 12.883.000.000 49.493.000.000 13.657.000.000 72.884.000.000 5.232.000.000 0 927.375.000.000 3.555.000.000
27.203.000.000 1.887.000.000 12.464.000.000 33.596.000.000 75.150.000.000 16.864.000.000 72.797.000.000 2.841.000.000 4.105.000.000 1.373.669.000.000 (166.508.000.000)
3.555.000.000 260.000.000 3.815.0000.000
(166.508.000.000) 169.343.000.000 2.835.000.000
TABEL (1.2) LABA RUGI PT. ASURANSI JIWA BRINGIN LIFE TAHUN 2009 URAIAN Pendapatan
2009
Pendapatan Premi Premi Reasuransi Penurunan (kenaikan) CAPYBMP a. CAPYBMP Tahun/Semester Lalu
657.629.000.000 (33.756.000.000) (13.706.000.000) 2.209.000.000
b. CAPYBMP Tahun/Semester berjalan Jumlah Pendapatan neto Hasil Investasi Imbalan Jasa DPLK Jasa Manajemen Lainnya Pendapatan Lain Jumlah Pendapatan Beban Klaim dan Manfaat a. Klaim dan Manfaat Dibayar b. Klaim Reasuransi c. Kenaikan (Penurunan) KMPMD c. 1. KMPMD Tahun/Triwulan berjalan c. 2. KMPMD Tahun/Triwulam lalu d. Kenaikan (Penurunan) Dana Tabarru
15.915.000.000 610.167.000.000 94.970.000.000
d. 1. Dana Tabarru Tahun/Triwulan berjalan d. 2. Dana Tabarru Tahun/Triwulan lalu e. Kenaikan (Penurunan) Tabungan Peserta e.1. Tabungan Peserta Tahun/Triwulan berjalan e. 2. Tabungan Peserta Tahun/Triwulan lalu f. Kenaikan (Penurunan) EKK f. 1. EKK Tahun/Triwulan berjalan f. 2. EKK Tahun/Triwulan Lalu Jumalah Beban Klaim dan Manfaat Biaya Akuisisi a. Beban Komisi-Tahun Pertama b. Beban Komisi- Tahun Lanjut c. Beban Komisi- Overiding d. Beban Lainnya Jumlah Biaya Akuisisi Beban Pamasaran Berban Umum dan Administrasi
13.000.000 705.150.000.000
527.796.000.000 (23.236.000.000) (43.205.000.000) 1.298.721.000.000 1.341.926.000.000 1.517.000.000 14.915.000.000 13.397.000.000 4.795.000.000 23.786.000.000 18.991.000.000 113.417.000.000 155.443.000.000 42.026.000.000 581.084.000.000 15.460.000.000 460.000.000 1.715.000.000 33.991.000.000 51.626.000.000 8.139.000.000 31.621.000.000
Imbalan Kerja Hasil (beban) Lain Jumlah Beban Laba (Rugi) Sebelum Zakat Zakat Laba (Rugi) Sebelum Pajak Pajak Penghasilan Laba Setelah Pajak
(11.528.000.000) 683.998.000.000 21.152.000.000 21.152.000.000 21.152.000.000
TABEL (1.2) ANALISIS TREND LABA RUGI PT. ASURANSI JIWA BERINGIN LIFE TAHUN 2005-2009 URAIAN Pendapatan Pendapatan Premi
2005
2006
100%
113%
2007 136%
2008 188%
2009 96%
Premi Reasuransi Penurunan (kenaikan) CAPYBMP a. CAPYBMP Tahun/Semester Lalu b. CAPYBMP Tahun/Semester berjalan Jumlah Pendapatan neto Hasil Investasi Imbalan Jasa DPLK Jasa Manajemen Lainnya Pendapatan Lain Jumlah Pendapatan Beban Klaim dan Manfaat a. Klaim dan Manfaat Dibayar b. Klaim Reasuransi c. Kenaikan (Penurunan) KMPMD c. 1. KMPMD Tahun/Triwulan berjalan c. 2. KMPMD Tahun/Triwulam lalu d. Kenaikan (Penurunan) Dana Tabarru Kd. 1. Dana Tabarru Tahun/Triwulan berjalan d. 2. Dana Tabarru Tahun/Triwulan lalu e. Kenaikan (Penurunan) Tabungan Peserta e.1. Tabungan Peserta Tahun/Triwulan berjalan e. 2. Tabungan Peserta Tahun/Triwulan lalu f. Kenaikan (Penurunan) EKK f. 1. EKK Tahun/Triwulan berjalan
100%
160%
580%
470%
277%
100%
36%
-359%
593%
366%
100%
71%
82%
182%
16%
100% 100% 100%
114% 111% 143%
254% 124% 239%
22% 185% 109%
165% 90% 250%
100%
118%
153%
215%
0%
100%
113%
131%
169%
99%
100% 100%
114% 49%
138% 218%
152% 180%
99% 72%
100%
99%
260%
102%
105%
1005%
108%
171%
287%
278%
100%
109%
119%
187%
315%
100%
14%
51%
76%
30%
100%
111%
151%
210%
234%
100%
451%
502%
682%
950%
100%
214%
448%
13%
209%
100%
238%
300%
100%
281%
670% 1475,00%
100%
58%
-9,73%
11224%
30653%
71%
66%
5610%
20753%
100%
533% 668,00% 1500%
f. 2. EKK Tahun/Triwulan Lalu Jumalah Beban Biaya Akuisisi a. Beban Komisi-Tahun Pertama b. Beban Komisi- Tahun Lanjut c. Beban Komisi- Overiding d. Beban Lainnya Jumlah Biaya Akuisisi Beban Pamasaran Berban Umum dan Administrasi Imbalan Kerja Hasil (beban) Lain Jumlah Beban Laba (Rugi) Sebelum Zakat Zakat Laba (Rugi) Sebelum Pajak Pajak Penghasilan Laba Setelah Pajak
100% 100%
197% 116%
140% 143%
130% 220%
11088% 105%
100%
95%
90%
76%
43%
100% 100% 100% 100% 100%
62% 41% 72% 98% 95%
58% 810% 1480% 126% 130%
85% 3131% 2797% 192% 160%
20% 430% 2830% 132% 77%
100% 100% 100% 100% 100%
91% 49% 683% 111% 153%
88% 701% 0% 136% 12%
87% 380% 2206% 201% 580%
38% 0% 6197% 100% 73%
100% 100% 100%
153% 66% 173%
12% -4,72% 164%
580% 0% 12%
73% 0% 91%
Data Dari: PT. Asuransi Jiwa Bringin Sejahtera (data diolah)
a. Neraca (Aktiva) Total aktiva pada tahun 2005, sebesar Rp. 697.231.000.000. dan pada tahun 2006 sebesar Rp. 743,315,000,000. Dimana pada tahun 2005mengalami kenaikan sebesar Rp. 46.084.000.000 dengan persentase (106%).pada tahun 2007 total aktiva sebesar Rp.1.088.675.000.000 mengalami kenaikan sebesar Rp. 391.444.000.0000, atau sebesar persentase (156%). Dan pada total aktiva pada
tahun 2008 sebesar Rp. 1665.449.000.000 dimana aktiva pada tahun 2008 mengalami kenaikan sebesar (238%). Dan pada tahun 2009 total aktiva sebesar Rp. 1.712.341.000.000 mengalami kenaikan sebesar persentase (245%). Kenaikan ini dikarenakan adanya perubahan sebagai berikut: 1. Penambahan Deposito Berjangka & Sertifikat Deposito pada tahun 2005 sebesar Rp. 86,962,000,000 sedangkan pada tahun 2006 sebesar Rp. 140.676.000.000 dengan selisih kenaikan sebesar Rp.53.714.000.000 atau persentase
kenaikan
(161%).
Pada
tahun
2007
sebesar
Rp.
128.020.000.000 dengan selisih kenaikan sebesar Rp. 41.058.000.000 atau persentase kenaikan (147%). Dan pada tahun 2008 deposito berjangka den sertifikat deposito sebesar Rp. 232.230.000.000 dengan mengalami kenaikan sebesar (267%). Pada tahun 2009 deposito berjangka dan sertifikat deposito sebesar Rp. 594.655.000.000 dengan mengalami kenaikan sebesar (683%). 2. Saham pada tahun 2005 sebesar Rp. 44.230.000.000. dan pada tahun 2006 saham
sebesar Rp. 23.967.000.000. Dimana pada tahun 2006
mengalami penurunan sebesar Rp. 20.263.000.000 atau sebesar persentase (54%). Pada tahun 2007 saham sebesar Rp. 111.825.000.000, pada tahun 2007 ini saham mengalami kenaikan sebesar RP. 67.595.000.000 atau mengalami kenaikan sebesar (252%). Dan pada tahun 2008 saham sebesar Rp. 60.414.000.000 dan pada tahun 2008 mengalami kenaikan sebesar persentase (136%). Pada tahun 2009 saham
sebesar Rp. 22.714.000.000 mengalami penurunansebesar persentase (51%) dibandingkan pada tahun sebelumnya yang mengalami kenaikan. 3. Obligasi dan MTN pada tahun 2005 sebesar Rp. 176.234.000.000. pada tahun 2006 obligasi dan MTN sebesar Rp. 176.020.000.000, diman pada tahun 2006 mengalami penurunan sebesar Rp. 214.000.000 atau persentasenya sebesar (99%). Pada tahun 2007 obligasi dan MTN sebesar Rp. 144.036.000.000, pada tahun 2007 ini mengalami penurunan sebesar Rp. 32.198.000.000, atau persentase (118%). Dan pada tahun 2008 obligasi dan MTN sebesar Rp. 122.385.000.000, mengalami penurunan sebesar persentase (69%) dari tahun dasar. Pada tahun 2009 obligasi dan MTN sebesar Rp. 146.202.000.000, mengalami penurunan sebesar persentase (82%) dibandingkan pada tahun 2005.
b. Neraca ( Pasiva) Total pasiva pada tahun 2005, sebesar Rp. 697.231.000.000. dan pada tahun 2006 sebesar Rp. 743,315,000,000. Dimana pada tahun 2005-20006 mengalami kenaikan sebesar Rp. 46.084.000.000 dengan persentase (106%). Dan pada tahun 2007 total pasiva sebesar Rp. 1.088.675.000.000 atau mengalami kenaikan sebesar RP. 391.444.000.000. atau sebesar persentase (156%). Pada total pasiva pada tahun 2008 sebesar Rp. 1665.449.000.000 dimana pasiva pada tahun 2008 mengalami kenaikan sebesar (238%). Dan pada tahun 2009 total pasiva
sebesar Rp. 1.712.341.000.000 mengalami kenaikan sebesar persentase (245%). Kenaikan ini dikarenakan adanya perubahan sebagai berikut: 1. Cadangan Teknis Cadangan teknis dari tahun ketahun mengalami kenaikan pada tahun 2005, cadangan teknis berjumlah sebesar Rp. 486.864.000.000. pada tahun 2006 cadangan teknis sebesar Rp. 534.584.000.000, dan mengalami kenaikan sebesar Rp. 47.720.000.000 atau sebesar persentase (110%). Pada tahun 2007 cadangan teknis sebesar Rp. 852.933.000.000, dimana pada tahun 2007 mengalami kenaikan sebesar Rp.366.069.000.000 atau sebesar persentase (175%). Dan pada tahun 2008 cadangan teknis sebesar Rp. 1.418.549.000.000, mengalami kenaikan sebesar (291%). Pada tahun 2009 mengalami kenaikan dari pada tahun 2005. Dimana cadangan teknis pada tahun 2009 berjunlah sebesar Rp. 1.225.985.000.000 atau peresntase sebesar (251%). Kenaikan ini disebabkan karena ada pos-pos tertentu yang mengalami kenaikan. Sehingga jumlah cadangan mengalami kenaikan. 2. Modal Sendiri Pada modal dan saldo laba terus meningkat pada tahun 2005 - 2009. Pada periode 2005 modal sebesar (100%) atau senilai Rp. 120,000,000,000. Dan pada tahun 2006 modal mengalami tidak naik melainkan tetap yaitu sebesar (100%) atau senilai Rp. 120,000,000,000. Pada tahun 2007 tidak mengalami kenaiakn melainkan tetap sebesar Rp. 120.000.000.000 atau sebesar (100%). Dan pada tahun berikutnya modal yaitu tahun 2008 menjadi sebesar Rp. 170,000,000,000 dimana pada tahun 2008 modal mengalami kenaikan sebesar Rp. 50,000,000,000
atau sebesar persentase (141%). Pada tahun 2009 modal sebesar Rp. 220,000,000,000. Dan pada tahun 2009 modal mengalami kenaikan sebesar Rp. 100,000,000,000 atau sebesar persentase (183%). Serta saldo laba mengalami naik turun pada tahun 2005 saldo laba sebesar Rp. 62,499,000,000. Sedangkan pada tahun 2006 saldo laba senilai Rp. 81,777,000,000, mengalami kenaiakn sebesar Rp. 19,278,000,000 atau sebesar persentase (130%). Dan pada tahun 2008 saldo laba sebesar Rp. 45,340,000,000 dimana pada tahun 2008 saldo laba mengalami penurunan sebesar Rp. 17,159,000,000 atau sebesar persentase( 72%). Dan pada tahun 2009 saldo laba ini mengalami kenaikan sebesar Rp. 2,493,000,000 atau senilai persentase (103%), peningkatan ini disebabkan karena adanya pos-pos tertentu uyang mengalami kenaikan terutama pada pos modal dan saldo laba yang mengalami kenaikan.
c. Laporan Rugi Laba Untuk laporan keuangan rugi laba pada PT. Asuransi Jiwa Bringin Life tahun 2005 - 2009 terihat adanya pos-pos yang mengalami perubahan-perubahan sebagai berikut: 1. Pendapatan Pendapatan PT. Asuransi Jiwa Bringin Life meningkat dari tahun ke tahun dibandingkan pada tahun sebelumnya. Pada tahun 2005 dimana pendapatan sebesar Rp. 710,356,000,000, atau sebesar persentase (100%) karena pada tahun
2005 ini dianggap tahun dasar. Pada tahun 2006 pendapatan sebesar Rp. 807,336,000,000, dan mengalami peningkatan pada tahun 2006 sebesar Rp. 96,980,000,000 taua sebesar persentase (113%). Pada tahun 2007 pendapatan sebesar
Rp.
930.930.000.000
dan
mengalami
kenaikan
sebesar
Rp.
220.574.000.000 atau sebesar persentase (131%). Dan pada tahun 2008 total pendapatan sebesar Rp. 1,207,161,000,000, dan pada tahun 2008 ini pendapatan meningkat sebesar persentase (169%). Dan pada tahun berikutnya yaitu pada tahun 2009 pendapatan sebesar Rp. 705,150,000,000 mengalami penurunan sebesar persentase (99%) atau senilai Rp. 5,206,000,000. 2. Beban atau Biaya Operasional. Biaya operasional mengalami kenaikan dari tahun ketahun. Dibandingkan pada tahun dasar yaitu tahun 2005 sebesar Rp. 681,684,000,000. Pada tahun 2006 biaya oprasional sebesar Rp. 763,450,000,000, dimana pada tahun 2006 biaya oprasioanl mengalami kenaikan sebesar Rp. 81,766,000,000 atau seniali persentase (112%). Pada tahun 2007 biaya operasional sebesar Rp. 927.375.000.000, mengalami kenaikan sebesar Rp. 245.691.000.000 atau persentase kenaiakn sebesar (136%). Pada tahun 2008 beban atau biaya opresional sebesar Rp. 1,373,669,000,000, dimana pada tahun 2008 ini beban atau biaya operasional mengalami kenaikan sebesar persentase (201%). Dan pada tahun 2009 beban atau biaya operasional sebesar Rp. 683,998,000,000 pada tahun 2009 mengalami kenaikan sebesar persentase (100%). 3. Laba usaha
Laba pada tahun 2005 sebesar Rp. 23,170,000,000, laba mengalami kenaikan pada tahun 2006 yang awalnya pada tahun 2005 sebesar Rp. 23,170,000,000 dan pada tahun 2006 sebesar Rp. 40,250,000,000 dimana kenaikan ini sebesar Rp. 17,080,000,000 atau seniali persentase (173%). Dan pada tahun 2007 laba usaha sebesar Rp. 3.815.000.000, pada tahun 2007 ini laba usaha mengalami penurunan sebesar Rp. 19.355.000.000, atau persentase penurunan sebesar (183%). Pada tahun 2008 laba usaha sebesar Rp. 2,835,000,000 dimana pada tahun 2008 laba usaha mengalami penurunan sebesar rp. 20,335,000,000 atau senilai persentase (12%). Pada tahun 2009 laba mengalami penurunan yang pada tahun 2009 laba hanya sebesar Rp. 21,152,000,000 mengalami penurunan ini sebesar Rp. 2,018,000,000 atau sebesar peresntase (91%). Turun naiknya laba usaha dipengaruhi oleh pendapatan dan beban-beban perusahaan.
2. Analisis Common Size Analisis common size ini dilakukan untuk melihat struktur keuangan baik dari daftar Neraca, Laba/Rugi. Utuk melihat sturktur keuangan ini maka laporan keungan dikonversikan ke bentuk persentase dengan menentukan nilai dasarnya terlebih dahulu. Sedangkan untuk menentukan nilai dasar neraca maka yang di jadikan nilai
dasar neraca yaitu aktivanya. Sedangkan untuk laporan rugi laba yang menjadi nilai dasarnya adalah pendapatan. Dimana analisis common size bisa meliahat kecenderungan yang terjadi pada prospeknya dimasa mendatang. Hasil analisis common size neraca dan laporan keuangan disajikan pada tabel 2.1 untuk neraca dan untuk laporan rugi laba pada tabel 2.2.
TABEL (2.1) ANALISIS COMON SIZE NERACA PT. ASURANSI JIWA BERINGIN LIFE TAHUN 2005- 2009 URAIAN Deposito Berjangka & Sertifikat Deposito Saham
2005
2006
2007
2008
2009
12.47% 6.34%
18.93% 3.22%
12% 10%
13.94% 3.63%
34.73% 1.33%
Obligasi dan MTN Surat Berharga yang diterbitkan atau dijamin oleh Pemerintah BI Unit Penyertaan Reksadana Penyertaan Langsung Bangunan dengan Hak Strarta atau Tanah dengan Bangunan Untuk Investasi Pinjaman Hipotik Pinjaman Polis Pembiayaan Murabahah Pembiayaan Mudharabah Investasi Kas dan Bank Tagihan Premi Penutup Langsung Tagihan Reasuransi Tagihan Hasil Investasi Bangunan dengan Hak Strarta atau Tanah dengan Bangunan Untuk dipakai sendiri Perangkat Keras Komputer Aktiva Tetap Aktiva Lain Jumlah Akiva Utang Klaim Utang Reasuransi Utang Pajak Biaya yang Harus dibayar Utang Zakat Utang Lain Kewajiban Imbalan Kerja Kewajiban Pajak Tangguhan Cadangan Premi (Kewajiban Manfaat Polis Masa Depan) Dana Tabarru Tabungan Peserta Cadangan Atas Premi yang Belum Merupakan Pendapatan
25.28%
23.68%
13%
7.35%
8.54%
5.99% 12.77% 7.51%
6.34% 11.81% 7.35%
8,1% 12% 2,4%
17.32% 5.92% 1.42%
18.23% 4.76% 1.46%
0.10%
0.09%
1,6%
1.10%
1.07%
0.10%
0.09%
0,06%
1.04%
0.04%
2.90%
1.87%
3%
1.65%
1.08%
13.85% 3.24% 0.81%
13.74% 2.80% 0.59%
7,4% 6% 0,45%
9.96% 2.53% 0.44%
7.46% 1.84% 0.48%
2.87% 1.22% 0.02% 4.54% 100% 0.46% 0.35% 1.11% 0.69%
2.61% 0.80% 0.01% 6.08% 100% 0.27% 0.26% 0.18% 0.06%
2% 0,5% 0,5% 21% 100% 0,2% 4,2% 0,3% 0,04%
1.09% 0.32% 0.22% 32.06% 100% 0.17% 0.04% 0.11% 0.01%
1.04% 0.20% 0.31% 17.45% 100% 0.62% 1.01% 0.00% 0.27%
1.23% 0.16%
0.15% 0.03%
0,05% 3,7%
0.25% 0.25%
0.26% 0.38%
66.92% 0.91% 0.51%
68.28% 0.95% 1.14%
73% 0,8% 1,7%
80.14% 0.80% 1.14%
59.33% 0.87% 1.39%
1.38%
1.48%
2,2%
0.13%
0.93%
Cadangan Klaim (Estimasi Kewajiban Klaim) Pinjaman Subordinasi Modal Disetor Agio Saham Cadangan Kenaikan (penurunan) Surat Berharga Selisih Akiva Tetap Selisih Penjabaran Mata Uang Saldo Laba Jumlah Pasiva
0.10%
0.07%
0,04%
2.52%
17.21%
16.14%
11%
10.21%
9.10% 8.17% 12.84%
1.10%
1.03%
1,6%
8.96% 100%
-0.01% 0,007% 0.01% 11.00% 3,7% 2.72% 100% 100% 100%
Data Dari: PT. Asuransi Jiwa Bringin Sejahtera (data diolah)
0.01% 3.79% 100%
TABEL (2.2) ANALISIS COMMON SIZE LABA RUGI PT. ASURANSI JIWA BERINGIN LIFE TAHUN 2005 -2009 URAIAN Pendapatan Pendapatan Premi Premi Reasuransi Penurunan (kenaikan) CAPYBMP a. CAPYBMP Tahun/Semester Lalu b. CAPYBMP Tahun/Semester berjalan Jumlah Pendapatan neto Hasil Investasi Imbalan Jasa DPLK Jasa Manajemen Lainnya Pendapatan Lain Jumlah Pendapatan Beban Klaim dan Manfaat a. Klaim dan Manfaat Dibayar b. Klaim Reasuransi c. Kenaikan (Penurunan) KMPMD c. 1. KMPMD Tahun/Triwulan berjalan c. 2. KMPMD Tahun/Triwulam lalu d. Kenaikan (Penurunan) Dana Tabarru d. 1. Dana Tabarru Tahun berjala d. 2. Dana Tabarru Tahun/Triwulan lalu
2005
2006
2007
2008
2009
95.72% -1,71%
95.70% -2,41%
99% -8,57%
106.16% -4,73%
93.26% -4,79%
0.53%
-0,17
-1,44%
1.84%
-1,94
1.91%
1.19%
1,1%
2.02%
0.13%
1.35% 94.53% 5.34% 0.13%
1.36% 93.10% 6.76% 0.13%
2,6% 90,11% 9,7%
0.18% 103.27% -3,43 0.16%
2.27% 86.53% 13.47%
0,15% 100%
100%
100%
100%
100%
96.95% -5,28 %
95.24% -2,51%
93,66% -8,87%
66.99% -4,76%
91.00% -0.04%
7.51%
6.41%
13,59%
34.00%
85.07%
79.31% 101,7%
110.89%
77.00%
72.92% 64,46%
66.08%
-7,43% 223.49 % 230.93 %
0.90%
0.11% 0,32%
0.31%
2.60%
1.16%
1.11% 1,22%
1.11%
2.60%
0.26%
0.99% 0,90%
0.80%
2.30%
e. Kenaikan (Penurunan) Tabungan Peserta e.1. Tabungan Peserta Tahun/Triwulan berjalan e. 2. Tabungan Peserta Tahun/Triwulan lalu f. Kenaikan (Penurunan) EKK f. 1. EKK Tahun/Triwulan berjalan f. 2. EKK Tahun/Triwulan Lalu Jumalah Beban Biaya Akuisisi a. Beban Komisi-Tahun Pertama b. Beban Komisi- Tahun Lanjut c. Beban Komisi- Overiding d. Beban Lainnya Jumlah Biaya Akuisisi Beban Pamasaran Berban Umum dan Administrasi Imbalan Kerja Hasil (beban) Lain Jumlah Beban Laba (Rugi) Sebelum Zakat Zakat Laba (Rugi) Sebelum Pajak Pajak Penghasilan Setelah Pajak
0.42%
0.81% 1,3%
0.02%
0.82%
0.65%
1.32% 1,35%
1.60%
4.10%
0.23%
0.56% 1,07% -0,03 0,004%
1.54%
3.26%
3.43%
19.52%
0.08%
0.14% 0.08% 0,06% 0.07% 0.12% 0,06% 100% 100% 100% 91.00% 88.90% 5.68% 3.60% 1.02% 4.40% 3.08% 2.30% 100.78 % 99.20% 1.54% 1.31% 12.19% 9.98% 0.11% 0.05% 0.03% 0.17% 13.87% 11.51% 123.75 % 109.03% 123.75 % 109.03% 23,75% -9,03% 3,40% 5,27%
3.50% 26.75% 0.04% 7.23% 100% 100%
64,85% 2,6% 6,52% 26,03%
36.19% 2.51% 16.60% 44.70%
29.94% 0.89% 3.32% 65.84%
100% 1,47% 7,86% 0,56% 0% 9,89%
100% 1.23% 5.30% 0.21% 0.30% 7.04% 873,03%
99.29% 1.21% 4.62% 0.00% 1.70% 7.53%
9,31
0,68% 6,81% 4,11%
0%
873,03% 0% 5973% 0% 2,06% 3,09%
Sumber Dari: PT.Asuransi Jiwa Bringin Sejahtera (data diolah)
Dari analisis common size laporan keuangan tahun2005 - 2009 terlihat adanya peubahan sebagai berikut: a. Neraca (Aktiva) a) Aset pada Asuransi Jiwa Bringin Life pada tahun 2005 sebagian masih berbetuk saham (6,34%), Obligasi dan MTN (25,28%), surat berharga yang ditebitkan BI (5,99%). Hal tersebut terjadi karena ada sebagian aset belum di salurkan ke pembiyaan. Pada tahun 2006, 2008 dan 2009 saham 3,22%, 3,63%, 1,33%. Obligasi 23,68%, 7,35%, 8,54%, saham dan obligasi saja yang mengalami penurunan. Surat berharga yang diterbitkan oleh BI mengalami kenaikan sebesar 6,34%, 17,32%, 18,23%. b) Aktiva Tetap Jumlah aktiva tetap lain mengalami kenaikan pada tahun 2005-2009. Tetapi masih lebih sedikit mengalami kenaikannya. Dibandingkan pada aktiva lain, yang mana kenaikannya sebesar 4,54%, 6,08%,21% ,32,08%, 17,45%. b. Neraca (Pasiva) 1) Kewajiban Jangka Pendek Kewajiban jangka pendek pada tahun 2005 masih sangat kecil sebesar 0,16%. Kewajiban jangka pendek yang terbsear terjadi pada tahun 2005 adalah biaya yang masih harus dibayar serbesar 0,69% dari nilai pasiva. Pada thun 2009 tabungan peserta dan dana tabarru meupakan kewajiban jangka pendek sebesar tabungan peserta 1,39% dan dana tabarru 0,87% dari nilai pasiva.
2) Kewajiban Jangka Panjang Pada tahun 2008 persentase yang tertinggi terjadi cadangan premi sebesar 80,14% atau senilai 1,334,671,000,000. Di bandingkan pada tahun sebelumnya pada tahun 2005 cadangan premi sebesar 66,92%, sedangkan pada tahun 2006 sebssar 68,28% tahun 2007 sebesar 73%. Sedangkan pada tahun 2009 sebesar 59,33% . 3) Modal Pada modal dari tahun ketahun modal Asuransi Jiwa Bringin Life mengalami penurunan. Bisa di lihat pada modal disetor, pada tahun 2005 persentasenya sebesar 17,21% sedangkan pada tahun 2006 menurun sebesar 16,14%, dan pada tahun 2007 sebesar 11%. pada tahun 2008 sebesar 10,21%, pada tahun 2009 sebesar 12,84%. Jadi persentase yang paling terbesar atau tertinggi terjadi pada tahun 2005 sebesar 17,21% . c. Laporan Rugi Laba 1. Pendapatan Pada pendapatan premi dari tahun ketahun bahwa, pendapatan premi mengalami naik turun bisa dilihat dari tahun 2005 sampai 2009. Pada tahun 2005 persentasenya sebesar 94,53%, sedangkan pada tahun 2006 mengalami penurunan sebesar 93,10% , pada tahun 2007 mengalami penurunan sebesar 90%. pada tahun 2008 naik sebssar 103,27% dan pada tahun 2009 mengalami penurunan sebesar 86,53% .
Dari uraian di atas bisa disimpulkan bahwa kinerja perusahaan dari tahun ke tahun. Mengalami naik turun pendapatannya. Jadi untuk tahun mendatang bisa diperdiksikan bahwa kinerja perusahaan harus berkerja dengan baik lagi untuk meningkatkan pendapatanya. 2. Beban Oprasional Jumlah terbesar beban atau biaya pada tahun 2005 yaitu pada beban pemasaran, beban umum dan administrasi, dan imbalan kerja. Pada tahun 2006, 2008 dan 2009, sejalan dengan berkembangnya usahanya. Asuransi Bringin Life akan bertambahnya jumlah nasabahnya sehingga kelaim dan manfaat yang harus dibayar akan mengalami naik turun pada tahun 2005, 2006, 2008, 2009 persentase terhadap beban kelaim dan manfaat dibayar sebesar 96,95%, 95,24%,93%,66,99% dan 91,00%. 3. Laba Usaha Laba menunjukan perubahan yang naik turun dari tahun ke tahunnya dibandingkan pendapatan. Pada tahun 2005 asuransi mendapat laba sebesar 3,30%, pada tahun 2006 meningkat sebesar 5,00%, pada tahun 2007 sebesar 4,11%. Tetapi pada tahun 2008 mengalami penurunan sebesar 0,23% dan pada tahun 2009 meningkat sebesar 3,00%. Apabila pos-pos beban diimbagi kenaikan pada pos pendapatan. Maka hal tersebut berdampak positif pada laba perusahaan yang terus meningkat pada tahun-taun yang akan datang.
C. Sitem Pemasaran asuransi Jiwa Bringin Life Dengan Asuransi Bringin Life yang semakin berkembang, maka perusahaan Asuransi Bringin Life menggunakan sistem pemasaran sebagai berikut: pertama, membuka kontor cabang dan membuka grup marketing departemen yang bertujuan untuk meningkatkan jangkauan pasar.50 Kedua, berkerja sama dengan Bancasuren dimana Bancasuren menyediakan produk-produk Asuransi Bringin Life. Yang bertujuan untuk mempermudah jangkauan masyarakat yang ingin mengetahui, dan yang ingin menjadi nasabahnya. Dan memperluas bisnisnya. Ketiga, Asuransi Bringin Life menggunakan strategi pemasaran yaitu, Sasarannya masyarakat menegah atau menegah kebawah. Yang mana Asuransi Bringin Life menyediakan produk-produk yang terjangkau bagi masyarakat menegah atau menegah kebawah. Disamping itu, Asuransi Bringin Life lebih mementingkan pelayanan yang memuaskan bagi nasabahnya dengancara memberikan pelayanan atau pemahaman terhadap asuransi dan menyarankan yang terbaik buat nasabah. Pemasaran merupakan bagi semua bagian dalam perusahaan Dennis W. Goodwin memberikan contoh, dari banyak kegiatan yang terlibat dalam poses pemasaran adalah mempertimbangkan analisis suatu perusahaan asuransi yang harus dibuat, sebelum dapat menawarkan produk asuransi atas kehilangan
50
Arieff Toto Wibowo, Kepala Bagian Manajemen Sumber Daya Manusia & Umum, Wawancara Pribadi Jakarta, 25 November 2010
pendapatan bagi perorangan (disability income). Sebagai bagian dari poses pemasaran, perusahaan asuransi harus melakukan hal-hal berikut:51 a. Menganalisis pasar/harga yang diharapkan dan yang sedang berlaku bagi penutupan asuransi kehilangan pendapatan perorangan. Langkah ini diambil untuk memastikan adanya pembelian yang potensial agar dapat menetukan dan menawarkan produk semacam itu. b. Menetukan macam produk asuransi disability income jangka panjang atau jangka pendek yang diinginkan orang serta keuntungan dan gambaran yang dibutuhkan mereka, sehingga produk yang tepat dapat ditawarkan. c. Menetapkan harga bagi setiap penutupan yang dapat diterima oleh pembeli yang potensial dan dapat mencangkup klaim yang diharapkan serta baiaya lainnya. d. Metetapkan sistem distribusi yang paling efisien agar dapat mencapai pembeli yang potensial atas produk tersebut. e. Meneliti kembali keterangan tentang peraturan asuransi dalam penerapan hukum dimana produk tersebut akan dipasarkan. f. Menetukan bahan-bahan promosi apa sebaiknya dipakai untuk memberi tahu tentang produk tersebut kepada pembeli dan distributor yang potensial.
51
509-510
Syakir Sula, Asuransi, (Syari’ah Life And General) Konsep dan Sistem Operasional, h.
g. Menetapkan apakah akunting, underwriting, pelayanan pada pemegang polis, administrasi kalaim, serta sistem informasi perusahaan tersebut cukup untuk memenuhi permintaan yang akan dilaksanakan oleh sumber daya manusia perusahaan tersebut bila produk yang baru ditingkatkan dan dijual. h. Meneliti produk yang sama yang ditawarkan oleh pesaing-pesaing. Selain itu asuransi jiwa bringin life melakukan strategi pemasaran, dengan cara menggunakan program dasar yaitu bauran pemasaran (marketing mix) terdiri dari produk, price, Place, promotion.52 1. Produk Produk adalah merupakan keseluruhan konsep objek atau proses yang memberikan sejumlah nilai manfaat kepada konsumen53. Kualitas dari suatu produk harus menjadi perhatian utama dimana barang yang dijual harus jelas dan baik kualitasnya, agar calon nasabah dapat menilai dengan mudah terhadap produk tersebut. 2. Price (harga) Harga adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya.54 Dalam konsep ekonomi Islam, penetuan harga dilakukan oleh kekuatan pasar yaitu kekuatan 52
Arieff Toto Wibowo, Kepala Bagian Manajemen Sumber Daya Manusia & Umum, Wawancara Pribadi, Jakarta 25 November 2010 53 Ramabat Lupiyodi, Manajemen Pemasaran Jasa Teori dan Praktik, (Jakarta: Salemba Empat 2001). hal.58 54 David W. Caravens, Pemasaran Strategis, (Jakarta: Erlangga, 1996), Jilid 1, Ed 9,h. 8
permintaan dan kekuatan penawaran.55 Pertemuan antara permintaan dan penawaran harus terjadi secara rela sama rela, tidak ada pihak yang merasa terpaksa atau dipaksa melakukan transaksi pada tingkat harga tersebut. 3. Palce (tempat) Tempat adalah lembaga-lembaga yang memasarkan produk berupa barang atau jasa dari produsen sampai ke konsumen. Pemilihan saluran distribusi yang tepat mendukung kebijakan pemasaran yang lainnya. Hal ini dapat berpengaruh langsung kepada pelayanan perusahaan terhadap langganannya.56 Untuk itu perusahaan harus pintar-pintar memilih tempat utuk usahnya. Dimana tempat itu harus mudah terjangkau dan dilihat yang akan memudahkan konsumen untuk mengetahui. 4. Promotion Promosi merupakan cara langsung atau tidak lansung untuk mempengaruhi konsumen agar lebih suka membeli suatu merek barang tertentu.57 Dengan adanya promosi maka konsumen lansung memberikan tanggapan atau reaksi apakah produk tersebut memenuhi selera atau tidak. Jadi promosi dapat digunakan untuk jalan pendorong permintaan. Didalam menjalankan promosi Asuransi Jiwa Bringin Life menggunakan diantaranya dengan melalui agen, media elektonik seperti internet, radio,
55
Murti Sumarni, Marketing Perbankan, (Yongyakarta: Liberty, 1997), h.247 Sofyan Assauri, Manajemen Pemasaran, ( Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), Ed, 1, cet 7. H. 234 57 Murti Sumarni, Marketing Perbankan, h. 269 56
televisi dan media cetak seperti: koran, majalah dan mengadakan pameran kepada masyrakat luas.
D. Tingkat Produktifitas Kinerja Sumber Daya Manusia Asuransi Jiwa Bringin Life. Setiap perusahaan selalu berkeinginan agar tenega kerja yang dimiliki mampu meningkatkan produktivitas yang tinggi. Produktivitas tenaga kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor baik yang berhubungan dengan tenaga kerja itu sendiri maupun faktor lain seperti tingkat pendidikan, keterampilan, disiplin, sikap dan etika kerja, motivasi, gizi dan kesehatan, tingkat penghasilan, jaminan sosial, lingkungan kerja, iklim kerja, teknologi, sarana produksi, manajemen, dan prestasi.58 Tingkat produktifitas kinerja sumber daya manusia asuransi jiwa bringin life sangat baik. Karena asuransi jiwa bringin life dari tahun ke tahun selalu mendapat penghargaan atau prestasi yaitu.59 pada tahun 2003 diperoleh predikat sangat bagus untuk kinerja keuangan dari majalah Info Bank. Selain itu asuransi jiwa bringin life mendapat penghargaan pada tahun 2004 yaitu perusahaan asuransi jiwa di indonesia yang mendapat penghargaan Superbrands. Penghargaan-penghargaan bergensi yang telah diperoleh tersebut merupakan bentuk lain dari dukungan dan kepercayaan masyrakat 58
Edy, Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Kencana Perdana Group, 2009) Cet Ke-1, h, 109. 59 Hasil Wawan Cara Pada pihak Asuransi Jiwa Bringin Life Bapak Arieff Toto Wibowo.
terhadap Bringin Life. Pada tahun 2006 asuransi jiwa bringin life mendapat penghargaan berperdikat sangat bagus dari majalah info bank untuk kinerja keuangan yang dipublikasikan secara luas melalui media masa.
101
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Kinerja keuangan PT. Asuransi Jiwa Bringin Life sangatlah bagus bisa dilihat dari tahun-ketahun melalui laporan keuangan. Dimana laporan keuangan dianalisis memakai analisis ternd pada tahun 2005 jumalah aktiva sesbesar Rp. 697.231.000.000 dan pada tahun 2006 jumlah aktiva PT. Asuransi Jiwa Bringin Life sebesar Rp. 743.315.000.000. Mengalami kenaikan sebesar Rp. 46,084,000,000 Atau sebesar naik (106%). Pada tahun 2007 jumlah aktiva sebesar Rp. 1.088.675.000.000, dimana pada tahun 2007 aktiva mengalami kenaikan sebesar Rp.391.444.000.000 atau sebesar persentase (156%). Pada tahun 2008 jumlah aktiva PT. Asuransi Jiwa Bringin Life sebesar Rp. 1.665.449.000.000, mengalami kenaikan sebesar Rp. 968.218.000.000 atau sebesar naik (238%). Pada tahun 2009 jumlah aktiva PT. Asuransi Jiwa Bringin Life sebesar Rp.1.712.341.000.000. mengalami kenaikan sebesar Rp. 1.015.110.000.000 atau sebesar (245%). Sedangkan laporan keuangan bringin life dianalisis common size maka hasil yang didapatkan kinerja keuangannya baik. Karena dilihat dari tahun ketahun kinerja keuangan mengalami kestabilan dalam bentuk persentase tahun 2005-2006 dan 2008-2009 yaitu aktivanya 100%.
Jadi Prospek perkembagan Asuransi Jiwa Bringin Life
kedepan sangatlah baik, sehingga Asuransi Jiwa Bringin Life bisa
102
mengembagankan lagi bisnisnya dan bisa bersaing sehat dengan perusahaanperusahaan lainnya. 2. Sistem pemasaran yang dilakukan PT. Asuransi Jiwa Bringin Life dengan mendirikan kantor cabang yang bertujuan untuk menjangkau pasar. Dan menggunakan bauran pemasaran (marketing mix) terdiri dari produk, price, place, promotion. Dimana promosi yang dilakukan PT. Asuransi Jiwa Bringin Life diantaranya dengan melalui agen, media elektronik dan media cetak. Dan mengadakan pameran kepada masyarakat luas. Karena masih belum banyak perusahaan asuransi yang melakukan sistem pemasaran semacam itu. Sehingga PT. Asuransi Jiwa Bringin Life melihat bahwa sistem pemasaran ini sangatlah bagus diterapkan di PT. Asuransi Jiwa Bringin Life. 3. Tingkat produktifitas
kinerja sumber daya manusia PT. Asuransi Jiwa
Bringin Life sangatlah bagus terlihat dari kinerjanya. Karena PT. Asuransi Jiwa Bringin Life dari tahun ketahun selalu mendapat penghargaan dari berbagai instansi, yang meliputi perdikat kinerja keuangan dari majalah Info Bank. Penghargaan Superbrans. Yang mana penghargaan ini di peroleh PT. Asuransi Jiwa Bringin Life berkat dukungan masyarakat dan kepercayaan masyarakat atas keikut setaan masyarakat menjadi nasabah PT. Auransi Jiwa Bringin Life.
B. Saran-saran 1. Bagi perusahaan jaringan kerja sdm sudah baik yang memliki visi menjadi perusahaan asuransi jiwa yang termuka di Indonesia. Sebaiknya PT. Asuransi Jiwa Bringin Life lebih meningkatkan kinerja sumber daya manusia yang lebih bisa meningkatkan perstasinya. Sehingga PT. Asuransi Jiwa Bringin Life bisa lebih berkembang pesat dan maju. Maka dibutuhkanlah sumber daya manusia yang berkualitas, untuk itu PT. Asuransi Jiwa Bringin Life harus lebih menekan lagi perekrutan SDM atau calon pekerja yang sesuai dengan bidangnya atau paham terhadap asuransi. 2. Bagi Fakultas Syariah Dan Hukum yaitu dapat menjadi sumber referensi dan saran pemikiran bagi kalangan akademis dalam menunjang penulisan skripsi tentang hal kinerja sumber daya manusia. 3. Bagi masyrakat bisa lebih menetukan perusahaan yang mana atau lebih baik untuk menginvestasikan dananya sehingga masyarakat tidak merasa dibohogi atau ditipu.
HASIL WAWANCARA Nama
: Bapak Arieff Toto Wibowo
Jabatan
: Divisi MSDM & UMUM
Tanggal
: 17 Desember 2010
Lokasi
: Kantor Pusat PT. Asuransi Jiwa Bringin Life
1. PT. Asuransi Jiwa Bringin Life dalam merekrut sumber daya manusia melalui media. Media elektronik seperti Internet, radio. Media cetak seperti koran. Dan sumber-sumber referensi seperti melalui karyawan. Tenaga kerja yang direkrut maksimum usia 28 tahun, universitas terakreditas A, pendidikan minimum D3 diutamakan S1. 2. PT. Asuransi Jiwa Bringin Life memberikan motivasi kepada tenaga kerja yang mengalami penurunan minat bekerja dengan cara memberikan konseling, dan perusahaan memberikan hiburan rekreasi kepada seluruh tenaga kerja. Memberikan libur cuti. 3. Perusahaan Asuransi Jiwa Bringin Life menilai kinerja karyawan dengan formulasi sangat baik, baik sekali, cukup baik. 4. Dampak kesejahteraan bagi tenga kerja Asuransi Jiwa Bringin Life. Tenaga kerja mendapat tambahan penghasilan, sehingga tenaga kerja bisa lebih mencukupi kehidupannya dan tenaga kerja akan lebih giat bekerja karena mendapat insentif tambahan dari perusahaan.
5. Produktifitas kinerja sumber daya manusia Asuransi Jiwa Bringin Life sangatlah bagus, karena Asuransi Jiwa Bringin Life selalu mendapat penghargaan atas prestasi kinerja sumber daya manusia di Bringin Life. Dari berbagai instansi seperti penghargaan super Brand. Info Bank. 6. PT. Asuransi Jiwa Bringin Life dalam menghadapi persaingan yang begitu ketat dalam mengembangkan bisnisnya. Asuransi Jiwa Bringin Life melihat perusahaan asuransi semakin banyak di indonesia ini bukan mengangap perusahaan asuransi yang lain bukan pesaing melainkan rekan bisnis. Dan Asuransi Jiwa Bringin Life lebih mempunyai program menciptakan produk yang inovatif, dan meningkatkan pelayanan kepada nasabah sehingga nasabah merasa dihargai atau dihormati. 7. Strategi yang dilakukan Asuransi Jiwa Bringin Life yaitu dengan cara menetapkan target market penjualan kepada individu dan korporet. Sasaran yang dituju kepada masyarakat menengah dan masyarakat menengah kebawah. 8. Sistem pemasaran yang dilakukan PT. Asuransi Jiwa Bringin Life dengan cara menggunakan program dasar bauran pemasaran (marketing mix) yang terdiri dari produk, harga, tempat, promotion. 9. Strategi
pemasaran
bisa
meningkatkan
pendapatan.
Dengan
cara
memperbanyak organisasi penjualan, dengan membuka pasar sehingga produk yang diciptakan oleh Asuransi Jiwa Bringin Life bisa diketahui oleh
konsumen dan masyarakat, dan konsumen berminat untuk membeli produk sehingga perusahaan mendapat pendapata dari menjual produknya. 10. Syarat-syarat menjadi nasabah Asuransi Jiwa Bringin Life yaitu terdiri dari berdasarkan usia, sehat atau tidak sehat, mengisi SPAJ, meminta uang pertanggungan berapa.
Jakarta, 17 Desember 2010
Yang Diwawancarai
Bapak. Arieff Toto Wibowo
Pewawancara
Achmad Zarkasih
QUESTIONS LIST
1. Bagaimana Perusahaan Asuransi Jiwa Bringin Life Merekrut Sumber Daya manusia dalam Peningkat hasil? 2. Bagaimana Perusahaan Asuransi Jiwa Bringin Life memberikan motivasi kepada tenaga kerja yang mengalami masa penurunan minat bekerja? 3. Bagaimana Perusahaan Asuransi Jiwa Bringin Life menilai kinerja yang dilakukan karyawan? 4. Seberapa besar dampak kesejahteraan bagi peningkatan tenaga kerja? 5. Bagaimana tingkat produktifitas kinerja sumber daya manusia pada Asuransi Jiwa Bringin Life? 6. Bagaimana perusahaan Asuransi Jiwa Bringin Life dalam menghadapi persaingan yang begitu ketat dalam mengembangkan bisnisnya? 7. Apa strategi pemasaran yang dilakukan pada Asuransi Jiwa Bringin Life? 8. Bagaimana sistem pemasaran yang ada pada Perusahaan Asuransi Jiwa Bringin Life? 9. Apakah strategi pemasaran yang dilakukan Asuransi Bringin Life dapat meningkatkan pendapatan? 10. Apakah ada syarat khusus untuk menjadi nasabah Asuransi Jiwa Bringin Life?
Daftar Pustaka Al-Qur’an Al-Karim. Al-Hadits Rivai, Veithzal, Manajemen sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada 2004), Cet. Pertama. Dendawijaya,Lukman, Manajemen Perbankan, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005), Edisi kedua. Nawawi, Hadari, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis yang kompetitif, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press 2003), Cet Kelima. Syafri Harahap, Manajemen Komtemporer, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), cet,1. Artikel
dikases
pada
3
September
2010
http://Vibiznews.com
/articles_financial.php?id Nurdiansyah, Dicky, “ Pegaruh Promosi Jabatan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan,”
artikel
diakses
pada
2004
November
2004
dari
http://www.diglib.unikom.ac.id/go.php?.id. Sudarsono, Bank & Lembaga Keuangan Syariah, (Yogyakarta: Ekonnisia, 2003), Cet 1. Rifai, Moh, Konsep Manajemen Perbankan Syariah, (Semarang: CV. Wicaksana, 2002). Nazir, Muhammad, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 199), Cet. 4.
Sukandarrumidi, Metode Penelitian Petunjuk Praktis Untuk penelitian Pemula, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2004), Cet. Kedua. Hasibuan, Malayu S.P, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta, Bumi Aksara, 2007), Cet. Kesembilan. Almasdi, Jusuf Sulit, Aspek Sikap Mental Dalam Manajemen Sumber daya Manusia, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2000), Ed. Kedua. Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsir, Jilid 1, 1983/1984. Daradjat, Zakia, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), Cet. III. Hafidhuddin, Didin, Sifat Etos Kerja Muslim, artikel diakses 12 maret 2011 dari http://persis.or.id/site/modules.php?name=News&file=article=84. Susanto, Bambang, Manajemen Keuangan (Jakarta: PT. Sansu Moto, 1995), Cet. 1. Syafri, Harahap, Sofyan Syafri, Akuntansi Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), Cet. 3. Arianty, Emy dan Ghoni Abdul, Akuntansi Asuransi Syariah Antara Teori & Pratik, (Jakarta: Insco Consulting, 2007). Agus Riyono, Bogat dan Sugiri Slamet, Akuntansi Pengantar 1, (Yogyakarta: Unit penerbit dan perce, 2001). Syamsudin, Lukman, MA, Manajemen Keuangan Perusahaan (Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2001) Cet. Keenam. Amir, Abdullah, SE., Strategi Pemasaran Asuransi Syari’ah,
(Memenangkan
Persaingan Usaha Bisnis Asuransi dan Bank syariah Secara Syari’ah), (Jakarta: PT. Grasindo, 2007), Cet. Pertama.
J Stanton, William, Prinsip-prinsip Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 1994). Sofjanassauri, M.B.A, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), Cet. Ketuju. Syakir Sula, Muhammad, Asuransi Syariah Life And General Konsep dan Sistem Operasional ( Jakarta: Gema Insani, 2004). Amrin, Abdullah, Strategi Pemasaran Asuransi Syariah ( Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 2007). Djojosoedarso, Soisno, Prinsip-prinsip Manajemen Risiko Asuransi. (Jakarta: Salemba Empat, 2003) Ed. Revisi. Ali, AM. Hasan, Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam, Suatu Tinjauan Analisis Historis &Teoritis Pratik (Jakarta: Perdana Media, 2004) Ed. Pertama. Dewi, Gemala, Aspek-Aspek Hukum dalam Perbankan dan Perasuransi Syariah di Indonesia, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006). Syakir Sula, Muhammad dan Hermawan, Syariah Marketing, (Jakarta: Mizan, 2006), Cet, II. Wibowo, S.E., M. Phil, Manajemen Kinerja (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2009). Hayati, Murdiyah dan Suhendra, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta: Kerjasama Lembaga Penelitian UIN Jakarta dengan Jakarta Press, 2006, Cet.1. Admin, artikel diakses pada 12 Juli 2007 http://arozieleroy.wordpress.com/2010/07/12/ kesejahteraan-karyawan.
Siagian, Sondang P, MPA, Teori Motivasi dan Aplikasinya, (Jakarta: Bina Aksara, 1989), Cet. 1. Mangkunegara, A. Anwar Prabu, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007) Cet. Ketuju. Diakses pada 10 desember 2010 dari http://www.bringinlife.com Lupiyodi, Ramabat, Manajemen Pemasaran Jasa Teori dan Praktik, (Jakarta: Salemba Empat 2001). Caravens, David W, Pemasaran Strategis, (Jakarta: Erlangga, 1996), Jilid 1, Ed 9. Sumarni, Murti, Marketing Perbankan, (Yongyakarta: Liberty, 1997). Assauri, Sofyan, Manajemen Pemasaran ( Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), Ed, 1, cet 7. Sutrisno, Edy, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta: Kencana Perdana Group, 2009) Cet Ke-1.