Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
ISSN 2302-0253 pp. 1- 13
13 Pages
ANALISIS KINERJA PELAYANAN AIR BERSIH BADAN LAYANAN UMUM DAERAH SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM TIRTA MON MATA KOTA CALANG KABUPATEN ACEH JAYA Marlina1, Eldina Fatimah2, Said Musnadi2 1)
Magister Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2) Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
Abstract : The development of Calang city as the capital of Aceh Jaya district caused the additional demand for services, especially water services. However BLUD SPAM Tirta Mon Mata as the embryo of company has not been able to increase the area of water services, especially service coverage, some areas do not get water supply for 24 hours. Water quality is a concern to the public because of the mercury content in the raw water and water have experienced turbidity during the rainy season. This research is aimed at determining the factors that influent the performance of water services BLUD SPAM Tirta Mon Mata in Calang City, Aceh Jaya, technically by knowing level of community satisfaction, and finding out the performance of water services, as well as, the most dominant factor affecting the performance of services based on the Decree of the Minister of Home Affairs No. 47 of 1999. Analysis of service performance was undertaken by referring to Decree of Minister of Home Affairs No.47/1999 with financial, operational and administration aspects. Analytic Hierarchy Process (AHP) was used to determine the dominant factor which affects the performance of water services. There are 90 respondents had chosen as samples of cluster random sampling. From the analysis result, the coverage of service reached 75% from total population of Calang. The quality of distributed water met the standard of clean water set in Regulation of the Minister of Health of Republic of. 492/MenKes/Per/IV/2010, but did not meet the bacteriological water quality criteria. The outcome of EPANET 2.0 Simulation showed the velocity of water flow in a pipe of the distribution network ranged from 0 to 1.01 meter/second and pressure of water on the end of the pipe was around 12.26 to 29.22 meters. The customers felt quite satisfied with the performance of water services BLUD SPAM Tirta Mon Mata with a value of 3.04. Performance assessment of water services based on Minister of Home Affairs Decree No 47 of 1999 was categorized into a less performance classification with an average value of 36.42. Operational aspect was the most important factor which affecting performance of clean water supply. Keywords: clean water, performance service, customer satisfaction, AHP Abstrak: Perkembangan Kota Calang sebagai ibu kota Kabupaten Aceh Jaya menyebabkan terjadinya penambahan permintaan pelayanan khususnya pelayanan air bersih. Namun BLUD SPAM Tirta Mon Mata sebagai cikal bakal perusahaan daerah belum mampu menambah pelayanan air bersih terutama cakupan pelayanan, sebagian daerah belum mendapatkan suplai air bersih selama 24 jam. Kualitas air menjadi kekhawatiran masyarakat karena adanya kandungan merkuri dalam air baku dan mengalami kekeruhan pada saat musim hujan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja pelayanan air bersih BLUD SPAM Tirta Mon Mata Kota Calang, Kabupaten Aceh Jaya secara teknis, tingkat kepuasan masyarakat, dan untuk mengetahui kinerja pelayanan air bersih serta faktor yang paling dominan mempengaruhi kinerja pelayanan berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 1999. Analisis kinerja pelayanan dianalisis berdasarkan Kepmendagri No.47/1999 terhadap aspek keuangan, operasional dan administrasi. Analisis Analytic Hierarchy Process (AHP) digunakan untuk menetapkan faktor dominan yang mempengaruhi kinerja pelayanan air bersih. Dari hasil analisis diperoleh bahwa cakupan pelayanan sudah mencapai 75% dari total penduduk Kota Calang. Kapasitas produksi air yang didistribusikan sebesar 1.728 m3/hari. Kehilangan air sekitar 37,44 %. Kualitas air yang didistribusikan sudah memenuhi standar air bersih yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
Volume 1, No. 1, Agustus 2012
-1
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 492/MenKes/Per/IV/2010, namun belum memenuhi untuk syarat kualitas air secara bakteriologi. Hasil simulasi menunjukkan kecepatan aliran air didalam pipa (velocity) jaringan distribusi berkisar antara 0 1,01 meter/detik dan tekanan air (pressure) diujung pipa sekitar 12,26 – 29,22 meter. Pelanggan merasa cukup puas terhadap kinerja pelayanan air bersih BLUD SPAM Tirta Mon Mata dengan nilai 3,04. Penilaian kinerja pelayanan air bersih berdasarkan Kepmendagri No 47 Tahun 1999, termasuk dalam klasifikasi kinerja kurang dengan rata-rata nilai sebesar 36,42. Aspek operasional adalah faktor yang paling dominan yang mempengaruhi kinerja air bersih. Kata kunci : air bersih, kinerja pelayanan, kepuasan pelanggan, AHP
Kabupaten Aceh Jaya, yang merupakan bagian
bersih dan sebagian daerah yang sudah ada
dari
jaringan
Provinsi
Aceh,
kabupatennya adalah
dengan
ibu
kota
Calang dan terletak
pipa
distribusi
juga
belum
menadapatkan suplai air selama 24 jam sehari.
disalah satu kecamatan yaitu kecamatan Krueng
Selain masalah cakupan pelayanan air
Sabee, merupakan wilayah yang mempunyai
bersih oleh BLUD SPAM Tirta Mon Mata
potensi alam yang berlimpah, sebagai contoh
sebagai salah satu Badan Layanan Umum
pertanian, perkebunan dan pertambangan emas.
Daerah, terdapat juga masalah kualitas air yang
Saat ini penambangan emas menjadi salah satu
sangat
mata pencaharian masyarakat Kabupaten Aceh
penambangan
Jaya. Adanya perkembangan Kota Calang
dikhawatirkan masyarakat
sebagai ibukota Kabupaten, diikuti
dengan
kandungan merkuri dalam air baku dan kualitas
pertambahan penduduk, menyebabkan terjadi
air yang mengalami kekeruhan pada musim
penambahan permintaan pelayanan, terutama
hujan.
erat
kaitannya emas
dengan
kegiatan
sebagaimana yaitu
yang adanya
permintaan pelayanan terhadap pelayanan air
Permasalahan lain yang juga dialami oleh
bersih. Di lain pihak, Badan Layanan Umum
BLUD SPAM Tirta Mon Mata di mana sebagai
Daerah Sistem Penyediaan Air Minum (BLUD
badan
SPAM) Tirta Mon Mata selaku instansi
kemandirian dalam pengelolaannya agar dapat
penyediaan air bersih belum mampu menambah
meningkatkan kinerja dan penghasilannya.
pelayanan
cakupan
Kinerja BLUD SPAM Tirta Mo Mata adalah
pelayanan. Suplai air bersih Kota Calang harus
tingkat keberhasilan pengelolaan BLUD dalam
mencukupi pelayanan total jumlah penduduk
satu tahun buku tertentu, di mana penilaiannya
Kota Calang sebanyak 14.247 jiwa dengan
sangat
jumlah kepala keluarga (KK) sebanyak 2882
tingkat prestasi yang telah dicapai oleh PDAM
KK pada tahun 2011. Sementara jumlah
dalam suatu periode tertentu. Oleh karena itu
pelanggan air bersih yang telah tersambung
tingkat keberhasilan PDAM dapat dicapai
dengan
2162
melalui peningkatan kinerja baik di bidang
sambungan rumah (SR). Sehingga belum semua
keuangan, operasional maupun administrasi.
rumah tangga di Kota Calang yang terlayani air
Permasalahan kinerja BLUD penting untuk
air
bersih,
jaringan
pipa
terutama
mencapai
layanan
umum
diperlukan
daerah
untuk
diperlukan
menggambarkan
Volume 1, No.1, Agustus 2012
-2
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala diteliti karena merupakan salah satu cikal bakal
air bersih dan wawancara dengan pihak BLUD
pengembangan kapasitas perusahaan daerah
SPAM Tirta Mon Mata dilakukan untuk
yang diharapkan dapat memberikan sumbangan
mengetahui
terhadap pendapatan asli daerah ke depan, dan
terhadap pelayanan air bersih dan penilaian
dapat memberikan analisis
terhadap kinerja
kinerja pelayanan air bersih yang digunakan pa
BLUD berdasarkan Kepmendagri Nomor 47
analisis AHP. Data sekunder diperoleh dengan
Tahun 1999,
mendatangi dinas yang terkait seperti Badan
disamping itu penelitian yang
sejenis belum dilaksanakan didaerah tersebut. Permasalahan yang dibahas pada penelitian ini meliputi faktor-faktor apa saja
yang
tingkat
kepuasan
pelanggan
Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Aceh Jaya dan BLUD SPAM Tirta Mon Mata yang
mempengaruhi kinerja pelayanan air bersih
meliputi
BLUD
Kota
terdahulu dan dokumen/jurnal/berkas lain yang
Calang, Kabupaten Aceh Jaya ditinjau secara
berhubungan dengan pelayanan air bersih.
teknis, tingkat kepuasan masyarakat dan kinerja
Dalam penelitian ini, alat
pelayanan air bersih. Selain itu, aspek yang
digunakan meliputi kuisioner, alat perekam,
paling dominan yang mempengaruhi kinerja
pita
pelayanan air bersih berdasarkan Kepmendagri
kualitas air, stop watch, software Epanet 2.0
No 47 Tahun 1999 juga dipaparkan dalam
dan peralatan pendukung lainnya.
SPAM
Tirta
Mon
Mata
tulisan ini.
Calang
penelitian
yang
dilakukan
termasuk
dalam
di
Kota
wilayah
Kecamatan Krueng Sabee Kabupaten Aceh Jaya. Objek dalam penelitian ini adalah kinerja pelayanan air bersih BLUD SPAM Tirta Mon Mata Kota Calang Kabupaten Aceh Jaya. Data primer diperoleh dengan melakukan survei langsung sumber air baku/intake, instalasi pengolahan air, pengambilan dan pengujian sampel kualitas air sesuai dengan ketentuan SNI-06-2412-1991 serta pengukuran debit dan kecepatan aliran air pada sumber air baku, kran di IPA (Instalasi Pengolahan Air) dan kran pada sambungan rumah pelanggan sumber air baku. Penyebaran kuisioner kepada pelanggan 3-
ukur,
Volume 1, No. 1, Agustus 2012
hasil-hasil
peralatan
Pengumpulan
METODE PENELITIAN
Lokasi
laporan,
kuisioner
pengambilan
sampel
dan media yang
pengambilan
data
penyebaran
penelitian
sampel
primer
dengan
diawali
dengan
yang
ditinjau
dari
pengambilan lokasi dan penentuan jumlah sampel. Pengambilan lokasi sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik cluster random sampling yaitu pengambilan sampel yang dipisahkan sesuai dengan klasternya masing-masing. Pengklusteran lokasi dilakukan dari tingkat kecamatan, yang dibagi lagi atas beberapa desa. Dalam penelitian ini lokasi sampel merupakan daerah/desa layanan BLUD SPAM Tirta Mon Mata yang dibedakan berdasarkan katagori jauh, sedang dan dekat dari sumber air bersih. Dari 9 (sembilan) daerah layanan, kemudian dibagi sesuai dengan katagori desa sehingga didapat bahwa Desa Bahagia untuk katagori
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala desa yang jauh, Desa Keutapang untuk katagori
Kabupaten Aceh Jaya secara administratif
desa yang sedang dan Desa Kabong untuk
dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor
katagori desa yang dekat dengan sumber air.
4 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten
Penyebaran kuisioner kepada responden
Aceh Barat Daya, Kabupaten Gayo Lues,
yang mewakili populasi di lokasi sampel
Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten Nagan Raya
dilakukan
dan Kabupaten Aceh Tamiang di Provinsi
jumlah
secara acak (random). Penentuan
sampel
dapat
ditetapkan
apabila
Nanggroe Aceh Darussalam. Kabupaten Aceh
populasi sudah diketahui dengan menggunakan
Jaya secara geografis terletak pada lokasi
rumus Taro Yamane dalam
04022’-05016’ Lintang Utara dan 95010’-96003’
(Riduwan, 2008)
sebagai berikut: n
Bujur
N
Calang
kabupaten yang berjarak
1 Ne2 .................................................... …….. (1)
Dimana: n = jumlah sampel yang dicari (responden), N = jumlah populasi dan e = nilai kritis (batas ketelitian) : 1 % -10%
n
Timur.
merupakan
ibukota
156 km dari Kota
Banda Aceh (ibukota Propinsi). Wilayah Aceh Jaya merupakan bagian pantai barat dan daratan Kepulauan Sumatera yang membentang dari Barat ke Timur mulai dari Kaki Gunung Geurutee (perbatasan dengan Aceh Besar)
814 1 (814)(0.1)2
89,05 90sampel
sampai ke sisi Cot Paleng (perbatasan dengan Aceh Barat). Secara administrasi Kabupaten
Proporsi jumlah sampel menurut masing-
Aceh Jaya berbatasan dengan sebelah Utara
masing desa dihitung dengan membandingkan
berbatasan dengan Kabupaten Aceh Besar dan
jumlah pelanggan di lokasi sampel dengan
Kabupaten Pidie; Selatan berbatasan dengan
jumlah sampel untuk ketiga lokasi sampel
Kabupaten Aceh Barat dan Samudra Hindia;
dikalikan dengan jumlah sampel keseluruhan
Timur
yang hasilnya dapat dilihat pada Tabel 1.
Barat; dan Barat berbatasan dengan Samudera
berbatasan dengan Kabupaten Aceh
Hindia. Letak geografis Kabupaten Aceh Jaya HASIL DAN PEMBAHASAN
di Provinsi Aceh dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambaran Umum Kabupaten Aceh Jaya
Gambar 1. Letak Geografis Kabupaten Aceh Jaya (Sumber : RTRW Kabupaten Aceh Jaya 2009-2029, 2012)
Kota
Calang
merupakan
ibukota
Kabupaten Aceh Jaya, secara geografis terletak Volume 1, No.1, Agustus 2012
-4
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala di wilyah Kecamatan Krueng Sabee dengan
Sumber air baku dari Alue Sundak merupakan
ibukotanya Krueng Sabee. Secara administrasi
prioritas utama sumber air bersih. Lokasi
wilayah Kecamatan Krueng Sabee memiliki
sumber air baku berada pada ketinggian 45
luas kecamatan yang paling luas yaitu sekitar
meter dari permukaan laut (dpl) dan berjarak ±
588 Km2 dan terdiri dari 17 (tujuh belas) desa
21 kilometer dari lokasi IPA Krueng Sabee.
meliputi Desa Bahagia, Desa Sentosa, Desa
Sedangkan sumber air baku dari Sungai Krueng
Dayah Baro, Desa gampong Blang, Desa
Sabee berjarak sekitar 50 meter dari instalasi
Keutapang, Desa Panton Makmur, Desa Keude
pengolahan air.
Krueng Sabee, Desa Kabong, Desa Padang
Menurut
Damanhuri,
1989
dalam
Datar, Desa Datar Luas, Desa Ranto Panyang,
(Agustina, 2007) menjelaskan bahwa sistem
Desa Buntha, Desa Panggong, Desa Curek,
distribusi merupakan sistem yang berfungsi
Desa Alue Tho, Desa Mon Mata, Desa Paya
untuk
Seumantok. Jumlah penduduk di Kecamatan
memenuhi syarat ke seluruh daerah pelayanan.
Krueng Sabee yang mengalami peningkatan
Sistem distribusi meliputi pompa distribusi,
dari tahun ke tahun, berdasarkan Aceh Jaya
pipa transmisi, pipa distribusi dan reservoir
Dalam Angka 2011, sebanyak 14.247 jiwa yang
distribusi. Suplai air melalui pipa induk
terdiri dari 7.567 jiwa laki-laki dan 6.680 jiwa
direncanakan
perempuan.
(continuous system) selama 24 jam. Namun
mendistribusikan
air
yang
telah
mengalir secara terus menerus
BLUD SPAM Tirta Mon Mata didirikan
kenyataannya, sebagian daerah mendapatkan
berdasarkan Peraturan Bupati Aceh Jaya Nomor
aliran air selama 24 jam sehari sebagian lagi
17 Tahun 2008 tanggal 27 Nopember 2008
tidak. Daerah yang mendapat aliran air selama
tentang Pembentukan Badan Layanan Umum
24 jam adalah Desa Keutapang, Desa Dayah
Daerah Sistem Penyediaan Air Minum Tirta
Baro, Desa Gampong Blang dan Desa Sentosa
Mon Mata Kabupaten Aceh Jaya.
sedangkan daerah yangtidak mendapat aliran air
Jumlah pelanggan di wilayah pelayanan
selama 24 jam atau maksimal 12 jam umumnya
BLUD SPAM Tirta Mon Mata sebesar 2162
daerah-daerah yang jauh dari sumber air atau
pelanggan atau sekitar 10.810 jiwa dengan
reservoir distribusi yaitu Desa Bahagia, Panton
asumsi bahwa satu kepala keluarga terdiri dari 5
Makmur dan Kabong. Desa Bahagia dan Panton
(lima) anggota. Sedangkan wilayah Kecamatan
Makmur yang merupakan desa terjauh dan
Krueng Sabee yang terdiri dari 17 desa dengan
ujung dari jaringan pipa distribusi. Sedangkan
jumlah penduduk sebesar 14.247 jiwa atau
Desa Kabong walaupun dekat dengan sumber
sekitar 3.979 kepala keluarga.
air (IPA Krueng Sabee) namun BLUD SPAM
Sumber air baku untuk kebutuhan air
Tirta Mon Mata membuat sistim buka tutup
bersih pada IPA Krueng Sabee berasal dari dua
dimana kran dibuka pada pagi hari puku 06.00
sumber yaitu
Alue Sundak Desa Curek dan
sampai dengan pukul 18.00 ditutup kembali.
Sungai Krueng Sabee, Desa Rantau Panyang.
BLUD SPAM Tirta Mon Mata juga mengatur
5-
Volume 1, No. 1, Agustus 2012
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala sistem operasional pompa distribusi untuk
pelanggan dengan menggunakan pipa distribusi
melakukan penghematan biaya listrik dan
yang berdiameter, 110 mm, 90 mm dan 63 mm.
operasional. Pompa yang dioperasionalkan
Dari proses diatas dapat disimpulkan
berjumlah 2 (dua) unit dan mempunyai
bahwa
kapasitas masing-masing 10 liter/detik. Adapun
menggunakan sistem kombinasi yaitu gabungan
jadwal pengoperasian pompa distribusi yaitu:
dari sistem gravitasi dan pemompaan dimana
-
Pukul 22.00 - 24.00 selama dua jam pompa
air
distribusi dimatikan
pengolahan dialirkan ke jaringan pipa distribusi
Pukul 00.00 - 03.00 atau selama tiga jam
dengan pompa dan reservoir distribusi yang
satu unit pompa dihidupkan
dioperasikan secara bersama-sama.
-
-
-
sistem
minum
pengaliran
dari
sumber
air
bersih
atau
instalasi
Pukul 03.00 - 09.00 dua unit pompa dihidupkan selama 6 jam
Analisis
Pukul 09.00 - 22.00 atau selama 13 jam
mempengaruhi kinerja pelayanan air bersih
masing-masing pompa dihidupkan selama
BLUD SPAM Tirta Mon Mata Kota Calang
4 jam.
Kabupaten Aceh Jaya
faktor-faktor
teknis
yang
Dalam Trifunovic (2006) menjelaskan
Dari hasil perhitungan jumlah kebutuhan
bahwa pendistribusian air bersih terdapat tiga
air bersih untuk Kota Calang terlihat bahwa
sistem pengaliran yang pemilihan jenisnya
besarnya kapasitas produksi sebesar 1728
disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan
m3/hari dimana pompa diasumsikan beroperasi
yaitu: pengaliran sistem gravitasi, pemompaan
selama 24 jam sehari dan standar kebutuhan air
dan kombinasi.
yaitu 100 liter/orang /hari. Maka dengan jumlah
Sistem pengaliran air yang dikelola oleh
penduduk Kota Calang untuk 17 desa yang ada
BLUD SPAM Tirta Mon Mata dimulai dari air
sekitar 14.247 jiwa, sehingga jumlah kebutuhan
yang telah diolah dan memenuhi syarat air
air
bersih
dengan
liter/hari atau 1.424,7 m3/hari. Sedangkan
yang
sampai dengan awal tahun 2012, cakupan
berkapasitas 20 liter per detik melalui pipa
wilayah layanan baru mencapai 9 (sembilan)
transmisi berdiameter 200 milimeter, sebagian
desa
air bersih menuju ke daerah pelayanan yang ada
sebanyak 2.162 sambungan rumah/pelanggan.
di sekitar Desa Krueng Sabee yaitu
Desa
Asumsi jumlah anggota dalam satu rumah
Keude Krueng Sabee, Datar Luas dan Kabong
adalah 5 orang, sehingga jumlah kebutuhan air
dan sebagian lagi menuju ke reservoir distribusi
yang
yang berada di Kuala Meurisi dengan kapasitas
1.081.000 liter/hari atau 1.081 m3/hari. Dari
20 m3 dan Gunung Balam Desa Dayah Baro
hasil tersebut diketahui terjadi kehilangan air
kemudian
menggunakan
dialirkan
pompa
distribusi
3
secara
keseluruhan
dengan
diharus
jumlah
adalah
1.424.700
sambungan
terdistribusi
adalah
rumah
sebesar
dengan kapasitas 330 m . Dari kedua reservoir
sebesar 37,44% dan masih lebih besar dari
tersebut secara gravitasi air didistribusikan ke
standar yang diharuskan yaitu 20%. Sedangkan Volume 1, No.1, Agustus 2012
-6
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala apabila diasumsikan pompa dioperasikan sesuai
sebesar 75,88% dari total jumlah penduduk, ini
dengan jadwal pengoperasiannya maka jumlah
sudah mendekati target pencapaian MDGs yaitu
3
kebutuhan produksi sebesar 1440 m /hari, maka
80%
jumlah
penyediaan air bersih pada tahun 2015.
kehilangan
air
sebesar
24,93%.
penduduk
terlayani
oleh
sistem
Kehilangan air ini bisa termasuk kehilangan air
Dari hasil observasi dan perhitungan
untuk kelancaran operasi dan pemeliharaan
terhadap debit dan kecepatan aliran air yang
fasilitas,kebutuhan non domestik yang tidak
berlokasi di sumber air baku, IPA Krueng Sabee
diperhitungkan dalam penelitian ini.
dan juga sambungan rumah pelanggan yang
Dari hasil perhitungan di atas diperoleh bahwa cakupan pelayanan yaitu perbandingan
diakukan pada musim hujan dan kemarau dapat dilihat pada Tabel 1.
jumlah penduduk yang terlayani dengan total jumlah penduduk yang ada di Kota Calang Tabel 1. Hasil Perhitungan Debit dan Kecepatan Aliran Air N o 1
2
Debit (m3/detik) 79,88 0,11
Kecepatan Aliran (m/detik) 0,71 -
0,57 0,1225
0,471
Sungai Krueng Sabee Kran WTP
67,35 0,147
0,898
Sambungan Rumah
0,57
-
Kondisi
Lokasi
Hujan
Sungai Krueng Sabee Kran IPA Krueng Sabee Sambungan Rumah Alue Sundak
Kemara u
Keterangan langsung dari IPA
-
langsung dari IPA
Pada penelitian ini, analisis kualitas air
sampel air yang diambil dari tiga titik
dilakukan berdasarkan parameter fisika, kimia
pengambilan yaitu Sumber air baku/intake, IPA
dan bakteriologi. Lokasi pengambilan sampel
dan Kran pada kondisi musim hujan dan
kualitas air dilakukan di 3 (tiga) titik yaitu
kemarau menunjukkan bahwa kualitas air
sumber
berdasarkan syarat fisik
air
baku
kran/sambungan
/intake,
rumah
IPA
dan kimia sudah
Untuk
memenuhi standar air bersih yang ditetapkan
lokasi intake yaitu Alue Sundak, Desa Curek
berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI
dan Sungai Krueng Sabee. Lokasi pengambilan
Nomor
sampel air di IPA yaitu IPA Krueng Sabee
untuk syarat kualitas air secara bakteriologi
sedangkan di sambungan rumah yaitu salah satu
belum memenuhi syarat yaitu jumlah E.Coli
sambungan
dan Coliform berjumlah 0 (nol) sesuai dengan
rumah
pelanggan.
dan
pelanggan
di
Desa
Keutapang. Pengambilan sampel dilakukan pada kondisi hujan dan kemarau. Berdasarkan hasil analisa kualitas air dari 6 (enam) jenis
7-
Volume 1, No. 1, Agustus 2012
492/MenKes/Per/IV/2010.
Namun
baku mutu. Berdasarkan hasil ilustrasi simulasi analisis EPANET 2.0 dapat dilihat pada Gambar 2.
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Gambar 2. Hasil Ilustrasi Simulasi Terhadap Tekanan dan Kecepatan Pada Pipa
Kecepatan (velocity) pada
aliran jaringan
air
didalam
distribusi
pipa
berkisar
antara 0-1,01 meter/detik belum sesuai dengan kebutuhan
ataupun
sudah memenuhi standar yang ditetapkan. Hasil
pengamatan
di
lapangan
juga
kebutuhan
dilakukan namun hanya satu titik sampel saja
pelanggan yaitu 0,6-3 meter/detik. Sedangkan
yang berlokasi di salah satu sambungan rumah
untuk besarnya tekanan air (pressure) diujung
di Desa Dayah Baro. Pengamatan sampel
8-
standar
pipa yaitu sekitar 12,26 – 29,22 meter dan
Volume 1, No. 1, November 2012
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala menggunakan alat manometer yang dipasang
pelayanan yang hasilnya dapat dilihat pada
pada sambungan rumah. Hasil pengamatan
Tabel 2.
menunjukkan bahwa tekanan rata-rata sebesar 5 – 12
Dari Tabel 2, kemudian dihitung nilai
meter dengan jadwal pompa yang
kepuasan pelanggan secara keseluruhan dimana
beroperasi tidak 24 jam sehari. Berdasarkan
jumlah nilai dikalikan dengan bobot masing-
data
dapat
masing kriteria kepuasan yang dihasilkan dari
disimpulkan bahwa tekanan pada ujung pipa
jawaban responden. Bobot kriteria kepuasan
jaringan distribusi sudah memenuhi tekanan
adalah sangat puas dengan bobot 5, puas
minimum yaitu 0,5-1 atm (1 atm sama dengan
dengan bobot 4, cukup puas dengan bobot 3,
10 meter) pada titik pelayanan dan tekanan
kurang puas dengan bobot 2, sangat tidak puas
maksimum yaitu 10-90 meter.
dengan bobot 1 dan tidak menjawab dengan
hasil
pengamatan
tersebut
Dari hasil ini terlihat bahwa dengan
bobot 0. Kemudian jumlah total dari masing-
berkurangnya kecepatan aliran pipa dan tekanan
masing jawaban responden dikalikan bobot.
mengakibatkan
tidak
Hasilnya adalah rata-rata nilai kriteria kepuasan
mendapatkan aliran air 24 jam sehari melainkan
pelanggan. Hasil perhitungan selengkapnya
9-23 jam sehari. Hal ini sesuai dengan hasil
dapat dilihat pada Tabel 3. Kemudian dari
observasi
sebagian
Tabel 3 tersebut, berdasarkan total hasil
masyarakat yang tinggal di Desa Bahagia,
perkalian jumlah jawaban responden dengan
Panton Makmur dan Kabong mendapatkan
bobot dicari nilai rata-rata yang diperoleh
aliran air selama 9-23 jam.
dengan membagikan total dengan jumlah
di
sebagian
lapangan
masyarakat
bahwa
jawaban responden. Dari perhitungan tersebut Analisis Kepuasan Masyarakat Terhadap
didapat
Pelayanan Air Bersih Yang Dikelola Oleh
pelanggan terhadap pelayanan air bersih yaitu
BLUD SPAM Tirta Mon Mata
3.04 atau dibulatkan menjadi 3, sehingga dapat
Secara keseluruhan kepuasan pelanggan
nilai
dikatagorikan
rata-rata
pada
kiteria
kriteria
kepuasan
cukup
puas.
terhadap pelayanan air bersih yang dilakukan
Kesimpulan yang dihasilkan dari perhitungan
oleh BLUD SPAM Tirta Mon Mata dapat
distribusi frekuensi untuk penilaian kriteria
dilakukan
frekuensi
kepuasan pelanggan terhadap pelayanan air
distribusi
bersih
secara
perhitungan
kumulatif.
distribusi
Perhitungan
BLUD
SPAM
Tirta
Mon
Mata
frekuensi keseluruhan pelayanan dilakukan
menyatakan bahwa rata-rata pelanggan merasa
dengan menjumlahkan masing-masing jawaban
cukup puas terhadap pelayanan yang telah
responden
diberikan oleh BLUD SPAM Tirta Mon Mata
berdasarkan
tingkat
kepuasan
dengan nilai kriteria kepuasan sebesar 3,04
9-
Volume 1, No. 1, Agustus 2012
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Tabel 2. Distribusi Frekuensi Penilaian Kepuasan Pelanggan Terhadap Pelayanan BLUD SPAM Tirta Mon Mata Distribusi frekuensi (orang) Sangat Kurang Cukup Tidak Puas Puas Puas Puas 0 0 8 60
No
Kepuasan Pelayanan
Tidak Menjawab
1
Kualitas air dimusim kemarau
0
2
Kualitas air dimusim hujan
0
4
25
39
3
Kuantitas air
0
0
0
4
Pencatatan meteran air
3
0
5
Tarif/biaya rekening
13
0
6
Kontinuitas air
0
7
Peneraan meter air
8
Sangat Puas
Jumlah Responden
22
90
20
2
90
7
58
25
90
15
11
50
11
90
12
13
44
8
90
0
22
12
45
11
90
7
4
56
8
14
1
90
Waktu penyambungan baru
46
0
5
12
21
6
90
9
Kemampuan penanganan pengaduan
40
0
5
9
22
14
90
10
Fasilitas loket pelayanan
11
0
10
28
38
3
90
11
Pelayanan yang diberikan
11
0
5
25
49
0
90
12 13
Waktu pembayaran Ketersediaan informasi Total
13 13 157
0 0 8
5 32 192
12 19 203
48 23 492
12 3 118
90 90
Tabel 3. Perhitungan Penilaian Kepuasan Pelanggan
No
Kriteria Kepuasan
1
(1) Tidak menjawab
2
Distribusi Frekuensi (%) Jumlah Jawaban responden Jumlah Jawaban x Bobot Bobot
Sangat Tidak Puas
(2) 157
(3) 0
(4)=(2)x(3) 0,00
8
1
8,00
3
Kurang Puas
192
2
384
4
Cukup Puas
203
3
609
5
Puas
492
4
1968
6
Sangat Puas
118
5
590
Total
1170
15,00
3559 3,04
Rata-rata=( (total (4)/total (2))
Analisis kinerja pelayanan air bersih BLUD
penilaian
SPAM Tirta Mon Mata Kota Calang
penggolongan tingkatan keberhasilan BLUD
Kabupaten
SPAM Tirta Mon Mata. Lebih jelasnya dapat
Kepmendagri
Aceh
Jaya
berdasarkan
No 47 Tahun 1999
digabungkan
dan
dilakukan
dilihat pada Tabel 4.
Penilaian kinerja pelayanan air bersih
Dari hasil penilaian terhadap ketiga aspek
(PDAM) menggunakan peraturan Kepmendagri
kinerja
tersebut
No 47 Tahun 1999 yang meliputi penilaian
disimpulkan
terhadap aspek keuangan, operasional dan
keuangan BLUD SPAM Tirta Mon Mata pada
administrasi. Hasil analisis dari ketiga aspek
dari
tahun
selama
bahwa
nilai
2009-2011
2009-2011 kinerja
termasuk
Volume 1, No.1, Agustus 2012
dapat aspek
dalam - 10
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala klasifikasi kinerja kurang dengan nilai rata-rata
didistribusikan dan kontinuitas air selama 24
36,42.
jam
Tabel 4.
Rekapitulasi Nilai Kinerja BLUD SPAM Tirta Mon Mata Tahun 20092011
No
Aspek
1
Tahun
Rata-
sehari
dengan
terus
meningkatkan
produktifitas pemanfaatan instalasi produksi. Peneraan meter air menjadi salah satu faktor pendukung untuk mengatasi faktor kehilangan
2009
2010
2011
rata
Keuangan
13,5
13,5
12,75
13,25
air yang besar akan memberikan dampak
2
Operasional
14,46
13,62
17,02
15,03
kepercayaan dan kepuasan kepada pelanggan
3
Administrasi
8,33
8,33
8,75
8,47
yang berakibat pada munculnya kemauan dan
Jumlah
36,29
34,45
38,52
36,42
Klasifikasi
Kurang
Kurang
Kurang
Kurang
kemampuan masyarakat untuk mendapatkan air bersih dan juga membayarnya. Upaya ini
Kinerja
memberikan dampak yang sangat signifikan Faktor
dominan
yang
mempengaruhi
kinerja pelayanan air bersih BLUD SPAM Tirta
terhadap
aspek
keuangan
dan
aspek
administrasi.
Mon Mata dianalisis dengan metode AHP
Dari aspek keuangan yang menjadi faktor
terhadap ketiga aspek kinerja pelayanan dan
yang sangat mempengaruhi adalah efektivitas
indikatornya masing-masing. AHP dipilih untuk
penagihan sebesar 17,7 % dan jangka waktu
mendapatkan bobot tiap indikator. Pembobotan
penagihan
indikator ini diperoleh dari pendapat/opini para
mengupayakan efektivitas penagihan untuk
ahli yaitu orang orang yang dinilai mempunyai
memperoleh penerimaan dari penjualan air
pengetahuan atau pengalaman memadai terkait
yang lebih banyak dari pelanggan sehingga
indikator-indikator
secara langsung rasio laba terhadap aktiva
tersebut
dalam
bentuk
kuisioner.
utang
sebesar
17,1%.
Dengan
produktif akan meningkat.
Dari hasil analisis AHP terhadap ketiga
Sedangkan dari aspek administrasi, faktor
aspek penilaian diperoleh bahwa faktor yang
yang paling dominan mempengaruhi adalah
paling
kinerja
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
pelayanan adalah aspek operasional sebesar
(RKAP) yang merupakan penjabaran dari
37,68% kemudian disusul aspek keuangan
rencana
32,08% dan terakhir aspek administrasi 30,25%.
mencakup
dominan
mempengaruhi
Sementara dari analisis AHP untuk aspek
jangka
panjang
rencana
perusahaan.
secara
tahunan
dan
anggaran
jangka
panjang
kerja
Rencana
operasional, diketahui bahwa faktor yang paling
perusahaan merupakan juga perumusan tujuan
mempengaruhi
dan
kinerja
pelayanan
adalah
sasaran
yang
hendak
dicapai
oleh
kualitas air distribusi dan kontinuitas air dengan
perusahaan harus dibuat secara skala prioritas.
prioritas
14,32%
Selain itu untuk membuat pihak-pihak lain
Upaya
percaya dan mendukung usaha-usaha yang
peningkatan kinerja pelayanan air bersih yang
dilakukan maka pengelola harus membuat
disarankan yaitu mengontrol kualitas air yang
laporan tertib internal secara periodik, tepat
lebih
dibandingkan
11 -
tinggi
elemen
sebesr
yang
lain.
Volume 1, No. 1, Agustus 2012
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala waktu dan akuntabel.
klasifikasi kinerja kurang dengan rata-rata nilai pencapaian kinerja sebesar 36,42.
SIMPULAN DAN SARAN
Hasil analisis Analytical Hierachy untuk
Kesimpulan
ketiga aspek penilaian kinerja pelayanan
Berdasarkan
hasil
analisis
data
dan
air bersih yang mempengaruhi kinerja
pembahasan dapat disimpulkan : 1.
Secara
teknis,
adalah aspek operasional sebesar 37,68%,
cakupan
pelayanan
kemudian disusul aspek keuangan 32,08%
mencapai 75,88% dari total penduduk Kota
dan terakhir aspek administrasi 30,25%.
Calang. Kapasitas produksi air yang didistribusikan Kualitas
sebesar
air
m3/hari.
1.728
yang
didistribusikan
Pengembangan cakupan wilayah perlu dilakukan sesuai dengan perkembangan
memenuhi standar air bersih, namun untuk
jumlah penduduk di Kota Calang dan
syarat kualitas air secara bakteriologi
sekitarnya
belum memenuhi syarat dengan nilai
pelayanan air bersih untuk meningkatkan
E.Coli dan Coliform berjumlah 0 (nol).
kepuasan pelanggan baik dari segi teknis
Dari hasil simulasi EPANET menunjukkan
dengan memperhatikan syarat kualitas air
kecepatan
pipa
bersih, pengaliran air selama 24 jam
(velocity) pada jaringan distribusi berkisar
sehingga masyarakat mendapat kualitas
antara 0 - 1,01 meter/detik belum sesuai
dan kuantitas air bersih yang baik.
0,6
3.
1.
berdasarkan syarat fisik dan kimia sudah
aliran
air
di
dalam
dengan standar perencanaan teknis yaitu
2.
Saran
–
meter/detik,
Perlunya penelitian lebih lanjut mengenai kondisi eksisting jaringan distribusi dengan
keseluruhan untuk tekanan air (pressure)
melakukan pengukuran dilapangan untuk
diujung pipa berkisar antara 12,26 – 29,22
mengetahui besarnya tekanan pada pipa
meter.
distribusi. penilaian
namun
meningkatkan
secara
Hasil
3
2.
dengan
kriteria
kepuasan
3.
Untuk analisis kondisi eksisting jaringan
pelanggan secara keseluruhan terhadap
distribusi
kinerja pelayanan air bersih BLUD SPAM
software analisis jaringan yang lebih sesuai
Tirta Mon Mata, pelanggan merasa cukup
dikarenakan software EPANET 2.0 baik
puas dengan pelayanan air bersih dengan
digunakan
nilai kriteria kepuasan pelayanan sebesar
jaringan pipa baru. Asumsi yang dipakai
3,04.
pada
Penilaian kinerja pelayanan air bersih
dilapangan seperti asumsi aliran dengan
terhadap aspek keuangan, operasional dan
tekanan
administrasi selama 2009-2011 BLUD
kebocoran,
disarankan
untuk
EPANET
penuh,
untuk
sebuah
tidak
mencari
perencanaan
sesuai
kondisi
mengabaikan
koefisien
kekasaran
faktor pipa
SPAM Tirta Mon Mata termasuk dalam Volume 1, No.1, Agustus 2012
- 12
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala dianggap sama dan tidak mengalami perubahan. DAFTAR PUSTAKA Aceh Jaya Dalam Angka 2011, Calang. Agustina, D.V., 2007. Analisa Kinerja Sistem Distribusi Air Bersih PDAM Kecamatan Banyumanik Di Perumnas Banyumanik (Studi Kasus Perumnas Banyumanik Kel. Srondol Wetan). Semarang: Universitas Diponegoro. Kecamatan Krueng Sabee Dalam Angka 2011. Kabupaten Aceh Jaya. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 1999 Tentang Pedoman Penilaian Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum, Jakarta. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.492/MenKes/Per/IV/2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum, Jakarta. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18/PRT/M/2007 Tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air
13 -
Volume 1, No. 1, Agustus 2012
Minum, Jakarta. SNI 06-2412-1991 Tentang Metode Pengambilan Contoh Kualitas Air, Jakata. Suryadi, K. dan Ramdhani, M.A, 2002. Sistem Pendukung Keputusan, Suatu Wacana Struktural Idealisasi dan Implementasi Konsep Pengambilan Keputusan. Bandung: Rosda. Rencana Tata Ruang Wiayah Kabupaten Aceh Jaya 2011-2031, Calang. Riduwan, 2008. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta. Rossman, L.A., 2000. EPANET 2 User Manual, Water Supply and Water Resources Division National Risk Management Research Laboratory Cincinnati, OH 45268. Trifunovic, N., 2006. Introductin to Urban Water Distribution, UNESCO-IHE LECTURE NOTE SERIES, BALKEMA. UK: Taylor and Francis Group London.