ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KP-RI) DI KOTAMADYA MALANG Djumahir, M.S. Idrus, dan U. Salim Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya
ABSTRAK Koperasi Pegzwai Republik Indonesia berbeda dengan koperasi lainnya, karena anggotanya terdiri dari pegawai dilingkungan instansi dirnana koperasi itu berada Banyak kemudahankemudahan yang diperoleh KP-RI baik ditinjau dari segi kebutuhan dana untuic simpanan (siipanan pokok dan siipanan wajib), rnaupun pengembalian pinjaman dari anggota KP-RI disamping fasilitas-fasititas lainnya yang diperoleh koperasi misalnya gedung sarana lain pada saat koperasi dibentuk. Bertitik tolak dari kemudahan dan fasilitas yang diperoleh koperasi seharusnya KP-RI dapat berkembang dengan pesat dan menjadi koperasi yang mandiri, tapi pada kenyataannya dari 66 KP-RI yang ada di Kotamadya Malang hanya 12 KP-RI yang berstatus mandii sedangkan sisanya 54 KP-RI dengan status belum mandiri. Oleh karena itu perlu dilakukan kajian untuk mengklasiiikasikan kelompok-kelornpok Koperasi Pegawai Republik Indonesia secara benar kedalam kinerja yang baik dan kinerja yang kurang baik dityau dari segi keuangannya. Penelitian ini mengatnbii populasi dari Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KP-RI) se Kotamadya Malang sebanyak 66 KP-RI yang terdii-&u? KP-RI mandii sebanyak 12 koperasi dan KP-RI belum mandii sebanyak 54 koperasi, dengan laporan keuangan selama 2 tahun (19971998) dari populasi tersebut data diambil untuk dilakukan analisa dengan menggunakan analisis diskriminan Hasil analisis diskriminan, metode simultan menunjukkan bahwa dengan nilai canonical coorelatioit sebeiar 0.713 berarti ada hubungan yang h a t antara rasio-rasio keuangan dan kinerja KP-RI WiIks Lambda sebesar 0.492, Chisquare = 87.609, sera sigmfaknsi = 0 000 berarti varabel pembeda (raio keuangan) secara nyata dapat membedakan pengelompokan KP-RI Dari semua variabel pembeda, dengan menggunakan tingkat kesalahan(a)0.05 maka terdapat 3 varaibel yang signifikan yaitu: X7 (GPM), Xll (JA) dan Xl2 (PNA) sedangkan varabel yang lainnya sebanyak 11 variabel tidak s i g n i h n yaitu XI (CR), X2 (ATR), X3 @R), & (DER), X5(TIE), Xg (FCCR), )(8 (PMOS), X9 (ROA), Xlo (ROE), X13 (MKA), x1.1(PAM). Hasil klasskasi KP-RI kedalam kelompok KP-RI Mandii (yang mempunyai kineja baik) yang diielompokkan benar sebanyak 16 KP-RI (66.70%) atau terjadi kesalahan pengelompokar sebanyak 8 KP-RI (33.30%). Kelompok KP-RI Belum Mandiri (yang berkii~erjah a n g baik) yang diielompokkan secara benar sebanyak 100KP-RI (92.60%) dm terjadi kesalahan pengelompokan sebanyak 8 KP-RI (7.40%). Sedan&an analisis diskriminan dengnan merode stepwise menunjukkan bahwa dari ke 14 variabel pembeda yang signifikan dalam pengelompokan KP-RI mandiri dan belum mandiri sebanyak 4 variabel yaitu: X5(TIE), Xg (PMOS), Xll (JA) dan X12(PNA). Hasii dari klasi6kasi KPRI kedalam kelompok KP-RI Mandiri bang mempunyai kinexja baik) yang dikelompokkan benar sebanyak 16 KP-RI (66.70%) atau terjadi kesalahan pengelompokan sebanyak 8 KP-RI (33.39%). Kelompok KP-RI Belum Mandiri (yang berkinerja kurang baik) yang dikelompokkan secara benar sebanyak 99 KP-RI (91.70%) dan terjadi kesalahan pengelompokan sebanyak 9 KP-RI (8,30%). Terdapat perubahan klasifikasi KP-RI antara klasifikasi oleh Kantor Departemen Koperasi dan hasii analisis diskriminan, baik dengan metode s i i t a n dan metode stepwisa.
JURNAL ILMU-ILMU SOSlAL (SOCIAL SCIENCES), VOL.13 - N0.1. PEBRUARI 2W1
Dari semua variabel yang ada, dua variabel pembeda yang utama untuk dijadikan dasar pengelompakan KP-RI dengan urutan pertarna yaitu Penjualan Pada Non Anggota (X12) dan urutan kedua adalah Jumlah Anggota (XI& Kata kunci: Kineja, penjualan pada non anggota, jumlah anggota
AN ANALYSIS OF THE FINANCIAL PERF'ORMANCE OF INDONESIAN CIVIL SERVANTS' CO-COPERATIVE SOCIETIES (KP-RI) IN MALANG MUNICIPALITY ABSTRACT As laid out in the constitution of 1945, co-operatives, together with state and private enterprises, was to be one of the pillars of the -Indonesian economy and society. In law the existence of these enterprises is no longer in question, indeed they have a place of honour in clause 33 of the 1945 constitution. This study found a total of 66 civil servants' co-operative societies operating in Malarig, of which 12 were independent and 54 were not. Their accounts for the years 1997 and 1998 were analyzed for this study. A stimulant method was employed in this researekBy using an error level(a)of 0.05 found 3 significant variables. These were X7 (GPM), X,l(JA) and X 12(PNA). There were also 11 other insignificant variables: Xx(CR), X2(ATR), X3(DR), &(DER), Xj(TIE), &@CCR), XdPMOS), x9@oA), xl0@OE), x13(=), x14(pAM). The results of this study show that of the independegt co-operatives (those w.th good results), 16 (66.70%) were put in the correct category, i.e. 8 (33.30%) had been wrongly categorized. Of the non-independent societies (those with poor results), 100 (92.60%) were in their right categoq and 8(7.40%) were not. Whereas, a discriminative analysis using a stepwise method revealed that of the 14 differentiating variables in categorizing independent from dependent co-operatives, only 4 were of significance: Xj(TIE), &(PMOS), Xll(JA), and XIZVNA). The results of the reclassiication of the co-operatives' groupings into the independent group (those with good results), put 16 (16.70%) into this group, 8 (33.30%) incorrectly entered into it. In dependent societies group (those with poor results) category, 99 (91.70%) had been correctly grouped and 9 (8.30%) had not. In conclusion, this study indicated a dierence in the classiication of co-operative societies between the figures given by the office of the department of co-operatives and the findings of this study (whether through stimulant or stop wise methods) Keywords: Performance, sales to non-members, the member of members.
PENDAHULUAN Tiga p e l h ekonomi Indonesia &antaranya adaIah Badan Uasha Milik Negara (BUMN),Swasta d m Koperasi, dimana masing-masing telah memberikan kontribusinya terhadap perkembangan per-
konornian Indonesia. Walaupun pada Era Reformasi saat ini telah dievaluasi bahwa ketiga pelaku tersebut mempufl~aik~~emahan-kelemaha Yang berakibat pada merosotnya perekonomian Indonesia. Hal tersebut tautama %di p d a ~ s i h a -
Analisis Kinerja Kerrmgml Koprasi Pegmai Republik hrdonesia (KP-RI) di Kodyahn-lalat~g
usaha skala besar baik BUMN maupun Swasta yang dapat menimbulkan biaya ekonomi tinggi, kredit macet dan sebagainya. - Koperasi merupakan bangun usaha yang selams dengan semangat dan jiwa gotong royong bangsa Indonesia, ini memang fakta. Hal ini telah menegaskan arti pentingnya koperasi, khususnya dalam perkonomian kita. Pentingnya koperasi juga telah terbukti dibeberapa negara, pengalaman Costarika misalnya Mereka mampu menaikkan kontribusi koperasi terhadap GDP-nya dari 5%. Caranya dmgan memperbaiki jaringan kerja koperasi dan meningkatkan kewirausahaan koperasi (Martaja, 1996:3l). Apalagi jika diketahui bahwa perkembangan dunia koperasi di Republik ini masih tertinggal jauh dibandingkan dengan pelaku ekonomi lainya yaitu sektor negara (BUMN) dan sektor swasta (Entang Sastraatmadja, 1996:34). Pemyataan yang sering terdengar adalah kinerja Pengusaha Kecil dan Koperasi (PPK) ditandai oleh produktivitas dan sunbangan terhadap ekonomi nasional yang terendah diantara pel& ekonomi lainnya. Mengapa? Karena cara pengelolaan usahanya h a n g efisien atau ti& mengikuti manajemen modern, SDM-nya kurang bermutu, ditambah lagi dengan modalnya sangat kecil dan teknologinya masih ketinggalan (Benny Pasaribu, 1996:34). Di Kotamadya Malang, dimana telah tumbuh dan berkembang Koperasi-Koperasi Pegawai Repubhk Indonesia (I8-RI), kehadiran koperasi tersebut banyak membantu anggotanya dalam meinenuhi kebutuhan dan kesejahteraan mereka (anggcta). Perkembangan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KP-RI) di Kodya Malang terlihat pada Tabel 1. Tabel 1. Perkembangan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KP-RI) Kotamadya Malang
1996 1997 1998 Sunk
64 65
66
data Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia Kociya Malane
Pada umurnnya kegiatan usaha dari koperasi di lingkungan Pegawai Rapublik Indonesia di Kotamadya Malang antara lain: penyediaan kebutuhan sehari-hari untuk rumah tangga, penyediaan fasilitas simpan pinjam dan kredit penunahanltanah bagi anggotanya. Didalam pemenuhan dan pelayanan terhadap anggota koperasi tidak lepas dari kinerja koperasi itu sendiri. Koperasi yang mempunyai kinerja yang baik akan dapat dengan baik membantu dan melayani untuk inensejahterakan para anggotanya. Oleh karena itu perlu dihkukan kajian untuk meng klasifhasikan kelompok-kelompok Koperasi Pegawai Republik Indonesia kedalam kinerja yang baik dan kinerja yang kurang baik ditinjau dari segi keuangannya. METODE PENELITIAN
a Lokasi Penelitian dan Penentuan Sampel Penelitian ini mengambil populasi dari Koperasi Pgawai Republik Indonesia (KP-RI) se Kotainadya Malang senanyak 66 KP-RI yang terdiri dari: KP-RI mandiri sebanyak 12 koperasi dan KPRI belum mandiri seba~yak54 koperasi, dengan laporan keuangan selatna 2 tahun (1997-1998)dari popula5i tersebut data dianbil untuk dilakukan analisa. Sutnber data yang dikutnpulkan dalan penelitian ini bersifat data primer dan data sekunder yang berasal dari daltim koperasi (sumber data internal) adalah berasal dari laporan keuangan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KP-RI) dari tahun 1997 sampai tahun 1998, maupun dari luar koperasi (sumber data ekstemal) yaitu data yang dipublikasikan oleh pemerintah maupun swasta atau lembaga lainnya yaitu: literatur, jurnal ilmiah, majalah, koran serta publikasi yang berkaitan dengan Kopeasi . Identifikasi Variabel Variabel-variabel yang akan diteliti dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu: 2. Dependent Variable, selanjutnya disebut variabe1 terikat yaitu kinerja keuangan (2).variabel ini merupakan variabel katagori yang mencerminkan kinerja keuangan Koperasi Pegawai
JURNAL ILMU-ILMU SOSIAL (SOCIAL SCIENCES), VOL.13 - NO.l, PEBRUARI 2W1
Rapublik Indonesia (KP-RI) yang menunjukan tingkat kesehatan keuangan KP-RI (katagori 1= sehat sedangkan katagori 2= kurang sehat ). b. Independent Variable, selanjutnya disebut variabel bebas yaitu varaibel-variabel sebagai pembeda untuk menentukan katagori dari variabe1 terikat (Z) yang merupakan kinerja keuangan KP-RI; yang terdiri dari: XI = CR (Current Ratio) Xz = ATR (Acid Test Ratio) X3 = DR (Debt Ratio) & = DER (Debt Equity Ratio) X5 = TIE (Time Interset Earned) 2& = FCCR (Fixed Change Coverage Ratia) X7 = GPM (Gross Profi Margin) & =PMOS (Profit Margin On Sales) X9 = ROA (Return On Total Assets) XI, =ROE (Return On Equity) XI = JA (Jumlah Angota Koperasi) X12 =PNA (Penjualan pada NON Anggota Koperasi) XI3 =MKA (Manfaat Kredit Bagi Anggota) X14 =PAM (Partisipasi Anggota terhadap Modal Koperasi) '
Dari data rasio keuangan KP-RI dianalisa dengan menggunakan analsis diskriminan, untuk mengetahui dan mengelompokkan KP-RI kedalam kelompok kinerja baik dan kelompok kinerja kurang baik. Jadi analisis diskriminan dapat digunakan untuk memahami beberapa kelompok yang berbeda untuk melakukan pengelompokan secara statistik kedalam kelompok-kelompok atau kedalqm kelas-kelas. Oleh karena itu analisis diskriminan dapat dipandang sebagai type analisis atau teknik analisis peramdan. Untuk menguji hipotesa yang telah diajukan, peneliti melakukan aiialisis data yang telah terkumpul selanjutnya dilakukan pengujian terhaciap variabel bebas (X) yang terdiri dari: XI=CR (Current Ratio), X2= ATR (Acid Test Ratioj, X3= DR (Debt Ratio), &=DER (Debt Equity Ratio), X5= TIE (Time Interset Earned), &= FCCR (Fixed Change Coverage Ratio), XF GPM (Gross Profit Margin), X8= PMOS (Profit Margin On Sales), X9= ROA (Return On Total Assets), Xlo= ROE
(Rerum On Equity), X1l= JA (Jumlah Angota KOperasi), Xlz= PNA (Penjualan pada NON Anggota Koperasi), X13= MKA (Manfaat Kredit Bagi Anggota), XI,= PAM (Partisipasi Anggota terhadap Modal Koperasi). Model analisis diskriminan untuk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KP-RI) adalah sebagai berikut: dirnaua : Z = Nilai Diskriminssi Xl = CR (Current Ibtio) X2 =ATR (Acid Test Ratio) X3 =DR (Debt Ratio) X, = DER (Debt Equity Ratio)
X5
= TIE (Time lntersetEarned)
&
= FCCR
X7
= GPM (Gross Pro$t
(Frxed Change Coverage Ratio) Margin)
& =PMOS (Profit Margin On Sales) X9 = ROA (Return On Total Assets) X10 =ROE (Return On Equity) Xll =JA (Jumlah Angota Koperasi) X12 =PNA (Penjualan pada NON Anggota Koperasi) X13 =MKA (ManLraat =edrt Bagi Anggota) X14 =PAM (Partisipasi Anggota terhadap Modal Koperasi) HASIL PENELITIAN
Hasil analisis diskkinan diperoleh, dari ke 14 variabel (bebas) pembeda yang berperan sebagai variabel pembeda dalam mengelompokkan KP-RI kedalam kelompok KP-RI Mandiri dan KPRI Belum Mandiri sebanyak 13 variabel. Untuk mengetahui hubungan antara variabel pembeda dengan variabel terikat dan sampai seberapa besar variabel terikat dijelaskan oleh variabel pembeda dapat dilihat dari nilai R (canonical correlation). Dari hasil analisis diskriminan menunjukkan bahwa nilai canonical corrzbtion sebesar 0,713 hal ini berarti bahwa 71,3% variabel terikat (lanerja KP-RI) dijelaskan oleh variabel pembeda yaitu rasio keuangan dan merupakan hubungan yang relatif h a t . Sedangkan untuk mengukur besarnya kemampuan untuk mengelompokan dari variabel pembeda (rasio keuangan) terhadap nil& diskriminan dapat dilihat dari hasil uji Chi-Square
A~disisKirierja Keztangan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (U-RI) di Kogva hlakaly
yaitu sebesar 87,609, Wilk Lambda sebesar 0,492 dan signifikansi sebesar 0,000 Untuk mengelompokan KP-RI kedalam kelompok KP-RI mandiri dan belum mandiri dapat dilihat dari perhitungan rata-rata ~iilaidiskriminan Viunctions of group centroids)dari masing-masing kelompok KP-RI, adalah sebagai berikut: Centroids dari kelompok KP-RI Mandiri (I) sebesar 2,139 Centroids dari kelompok KP-RI Belum Mandiri s (2) sebesar - 0,475 Sehingga batas nilai Z antara kelompok KPRI Mandiri dan KP-RI Belum Mandin dapat dihitung:
Jadi KP-PJ yang mempunyai nil& Z >= 0,000272 termasuk kelompok KP-RI Mandin bang berkinerja baik), sedangkan KP-RI yang mempunyai nilai Z < 0,000272 termasuk kedalam kelompok KP-RI Belum Mandiri (yang berlunerja kurang baik). Hasil pengelompokan dari fungsi diskriminan untuk kelompok KP-RI Mandiri dan KP-RI Belam Mandiri atas dasar nilai Z. Klasifikasi KP-RI (lihat Tabel 5) menunjukkan bahwa kelompok KP-RI Mandiri (yang mempunyai kinerja baik) yang dikelompokkan benar sebanyak 16 KP-RI (66,70%) atau terjadi kesalahan pengelompokan sebanyak 8 KP-RI (33,30%), yaitu: pada tahun 1997 ada 4 (empat) KP-RI terdiri dari KPRI-Bara Kankop, KPRI-DPUD,KPRI-RRIdan KPRI-Usanema,sedangkan tahun 1998 ada 4 (empat) KP-RI terdiri dari KPRI-Bara Kankop, KPRI-DPUD, KPRI-RRI dan KPRI-Usanema. Kelompok KP-RI Belum Mandiri (yang berkinerja kurang baik) yang dikelompokkan secara benar sebanyak 100 KP-RI (92,60%) dan terjadi kesalahan pengelompokan sebanyak 8 KP-RI (7,40%), yaitu: pada tahun 1997 ada 4 (empat) KP-RI terdiri dari KPRI-Balkis, KPRIGajayana, KPRI-Guyub Rukun dan KPRI-SLTPN2, sedangkan tahun 1998 ada 4 (ernpat) KP-RI terdiri dari KPRI-Balkis, KPRI-Gajayana, KPRI-Guyub
Rukun dan KPRI-LP.kelas 2. Jadi secara keseluruhan KP-RI yang diklasifikasi secara benar sebesar 88,00% sehingga terjadi kesalahan sebesar 12,00%. Perbedaan antara perhitungan yang dilakukan oleh Kantor Dep. Koperasi dan PPK di Kotamadya Malang dengan perhitungan dengan menggunakan analisis diskriminan. Pada perhitungan yang dilakukan Kantor Dep. Koperasi yang terdiri dari 11 kreteria dengan skor masing kriteria minimal 1 (satu) sedangkan untuk kriteria Kinerja Keuangan hanya memiliki skor maksimum 3. Ada perbedaan beberapa kriteria yang dijadikan faktor untuk menentukan kinerja koperasi seperti Rapat Anggota Tahuan, Kepengurusan, Sarana Koperasi dan sebagainya. Hasil analisa dikriminan dengan inetode stepwise, adalah sebagai berikut: Untuk mengelompokan KP-RI kedalam kelompok KP-RI mandiri dm belum man& dengan metode stepwise dapat dilihat dari perhitungan rata-rata d a i diskriminan Wunclions of group centroid) dari masing-masing kelompok KP-RI, dengan hasil sebagai berikut: Centroids dari kelornpok KP-RI Mandiri ( i ) sebesar 2,094 Centroids dari kelompok W-RI Belum Mandiri s (2) sebesar - 0,465 Sehingga batas ngai Z antara kelompok KP-RI Mandiri dan KP-RI Belum Mandiri dapat dihitung:
Jadi KP-RI yang mempunyai nilai Z >= 0,000272 termasuk kelompok KP-RI Mandiri (yang berkinerja baik), sedangkan KP-RI yang mempunyai nilai Z < 0,000272 termasuk kedalam kelompok KP-RI Belum Mandiri (yang berherja kurang baik). Hasil pengelompokan dari fungsi diskriminan dengan metode slepise (lihat Tabel 7), untuk kelompok KP-RI Mandiri dan KP-RI Belum Mandiri atas dasar nilai Z. Kelompok KP-RI Mandiri (yang
.
JURNAL ILMU-ILMU SOSIAL(S0CIAL SCIENCES). VOL.13 - NO.l, PEBRUARI 2001
mempunyai kinerja baik) yang dikelompokkan RI) dengan kata lain bahwa Wilks' Lambda sebenar sebanyak 16 KP-RI (66,70%) atau terjadi besar 0,492, Chi-Square sebesar 87,609 dan Signikesalahan pengelompokan sebanyak 8 KP-RI fikansi sebesar 0,000 ini berarti bahwa variabel (33,30%), yaitu: pada tahun 1997 ada 4 (empat) pembeda (rasio keuangan) secara nyata dapat mem KP-RI terdiri dari KPRI-Bara Kankop, KPRI-DPUD, bedakan kinerja KP-RI Mandiri dan KP-RI Belum KPRI-RRI dan KPlU-Usanema, sedangkan tahun Mandiri. Dari hasil analisis diskriminan dengan 1998 ada 4 (empat) KP-RI terdiri dari KPRT-Bara metode simultan (lihat Tabel 5) untuk kelompok Kankop, KPRI-DPUD, KPRI-RRI dan KPRI-Usa- KP-RI Mandiri (24 KP-RI) dikelompokan secara nema Kelompok KP-RI Belum Mandiri bang ber- benar sebanyak 16 KP-RI (66,7%), salah dikelomkinerja kurang baik) yang dikelompokkan secara pokkan sebanyak 8 KP-RI (33'3%) dan kelompok benar sebanyak 99 KP-RI (91,70%) dan terjadi ke- KP-RI Belum Mandiri (108 KP-RI) dikelompokan salal~anpengelompokan sebanyak 9KP-RI (8,30%) secara benar sebanyak 100 KP-RI (92,6%), salah yaitu: pada tahun 1997 ada 5 (luna) KP-RI terdiri dikelompokkan sebanyak 8 KP-RI (7,4%), sedangdari KPRI-Balkis, KPN-Gajayana, KPRI-Guyub kan dengan metode stepwise (lihat Tabel 6) untuk Rukun, KPRI-SLTP Negeri 2 dan KPRI-SLTPN2, kelompok KP-RT Mandiri (24 KP-RT) dikelompoksedangkan tahun 1998 ada 4 (empat) KP-RI terdiri kan secara benar sebanyak 16 KP-RI (66,7%), dari KPRI-Balkis, KPRI-Gajayana, KPRI-Guyub salah dikelompokkan sebanyak 8 KP-RI (33,3%) Rukun,dan KPRI-SLTP Negeri 2. Jadi secara kese- dan untuk kelompok KP-RI- Belurn Mandiri (108 luruhan KP-RI yang diklasifikasi secara benar se- KP-RI) dikelompokan secara benar sebanyak 99 besar 87,00% selungga terjadi kesalahan sebesar KP-RI (91,7%), salah dikelompokkan sebanyak 9 13,00%. KP-RI (8,3%).Jadi semila variabel pembeda (rasio Hasil Pengelompokan dengan metode step- keuangan) tersebut mampu membecakan KP-RI wise berbeda dan lebih jelek jika dibandingkan de- mandiri dan KP-RI belum mandiri di Kotamadya ngan metode shnultan karena mempunyai tingkat Malang. Dari Tabel 4 (Umtandardized canonical drskesalahan pengelompokan lebih besar 13%, yaitu untuk kelompok I8-RI Belum Mandiri ada tam- criminant fuction coejcient) dapat diketahui hu- bahan kesalahan pengelompokan sebanyak 2 (dua) bungan antara variabel penlbeda (rasio keuangan) KP-RI yang terdiri dari: tahun 1997 adalah KPRI- dengan kinerja KP-RI, dengan model persamaan LP.Kelas 2 dan tahun 1998 KPRI-SLTP Negeri 2, analisisnya sebagai berikut : sedangkan untuk kelompok KP-RI Mandiri tidak ada perbedaan pengelompokan (sama dengan pengelompokan dengan metode simultan). Pengujian Hipotesa Pengujian Hipotesa Pertama Hipotesa pertama: "Diduga bahwa rasio likuiditas,rasio leverage dan rasio profitabilitas mmpu membedakan kelompok KP-RI Mandiri dan KP-RI Belum Mandiri di Kotamadya Malang". Hasil andisis diskriminan menunjukkan nilai Canonical Correlation, Wilks' Lambda, F-rasio dan Signifikasinya adalah sebagai berikut: Nilai canonical correlat~on= 0,713 menggambarkan bahwa ada hubungan yang kuat antara rasio likuiditas, rasio leverage dan ~ a s i oprofitabilitas keuangan dengan variabel terikat (kmerja KP-
/-Current Ratio (XI) =0,00 ini menyatakan bahwa current ratio (hkuditas) dapat mempengaruhi nilai diskriminan ddam pengelompokan kinerja KP-RI Mandiri dan KP-RI Belum Mandiri sebesar 0,00 artinya berapapun tambahan atau pengurangan dana untuk meningkatkanl men-kan tingkat W d i t a s KP-RI, ha1 ini tidak akan merubah nilai diskriminan wtuk pengelompokan KPRI mandirilbelum mandiri. Likuiditas merupakan ukuran kemampuan koperasi untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya, nilai rata-rata rasio
d~zalrsrrKiiier/o Keucntgatt Koperasi Pegmai Republrk htdonesro (W-RI) dl Koodya Malang
likuiditas (XI) = 1190,24% (11,9 dibanding 1) sedangkan standar yang ditentukan oleh Kantor Dep.Koperasi dan PPK sebesar 125% (1,25:1) berarti KP-RI di Kotamadya Malang mempunyai nilai rata-rata lebih besar. Nilai rata-rata rasio llkuiditas dari hasil analisis diskriminan sebesar 1190,24% disebabkan oleh karena adanya dua KP-RI yang mempunyai tingkat likuiditas cukup besar yaitu KPRI-Kodipenda dan KPRI-SMA Negeri 5 dengnan rasio antara 103:1 sampai dengan 316:1 sehingga mempengaqhi terhadap perhitungau rata-rata rasio likuiditas seluruh KP-RI. Pada dua KP-RI tersebut mempunyai hutang jangka pendek yang sangat kecil sedangkan hampir semua modal sendiri digunakan untuk lnelayani pinjiunan anggota, sehingga pos piutang KP-RI sebagai komponen dari aktiva lancar menjadi besar, hsamping itu sebagian besar KP-RI di Kotamadya Malang bergerak dalatu bidang usaha simpan pit~jamdengan proporsi dana yang dirnihki hampir semua digunakan untuk penyaluran kredit pada anggota sehingga pos piutang pada aktiva lancar junlahnya besar. Dari hasil analisis diskriminan (Tabel 3) variabel ini tidak signifikan (0,430), jadi variabel ini tidak dapat menjelaskan pengelompokan KP-RI Mandiri dan KP-RI Belum Mandiri. Hasil pmelitian ini terbukti berbeda dengan hasil penelitian dari peneliti yang lainya.
diri. Hasil penelitian ini terbukti berbeda dengan hasil penelitian dari peneliti yang lainya .
J -Debt Euuitv Ratio (&) dengan koefisien diskriminan = -0,768, menunjukkan bahwa setiap tambahan debt equity ratio sebesar 1 maka nilai disriminan akan berkurang sebanyak 0,768 keadaan ini akaq mengarah pada kinerja KP-RI Belurn Mandiri. Makin besar debt equity ratio berarti hutang KP-RI makin besar jika tingkat bunga dalam kecenderungan meningkat akan menjadi beban pada KP-RI akan tetapi jika tingkat bunga ada kecenderungan menurun hal ini akan menguntungkan KP-RI dan akan mengarah pada kinerja KP-RI Mandiri. Hasil analisis diskriminan Tabel 3 variabel ini tidak signifikan (0,078): jadi debt equity rasro tidak dapat menjelaskan perbedaan pengelompokan KP-RI Mandiri dan KP-RI Bukan Mandiri. Hasil penelitian ini terbukti berbeda dan mempunyai koefisien arah yang berlawanan dengan hasil penelitian dari peneliti yang lainya. J -Time Intmest Earned (Xs) dengan koefisien diskriminan = -0,061 menunjukkan bahwa time intererest earned mempunyai pengaruh negatif terhadap nilai diskriminan pengelompokan KP-RI, jika rasio time interest earned naik sebesar 1,maka nilai diskriminan akan berkurang sebesar 0,061 dan kinerja KP-RI menuju pada KP-Rl Belum Mandiri. Berbeda dengan' teori yang ada bahwa jika time interest earned bertambah berarti kemampuan SHU KP-RI untuk membayar bunga dari hutangnya semakin baik hal ini mengarah pada kinerja KP-RI Mandiri. Hasil analisis diskriminaii Tabel 3 variabel ini tidak signifikan(0,095), jadi variabel ini tidak dapat menjelaskan perbedaan pengelompokan KP-RI Mandiri dan KP-RI Bukan Mandiri. Hasil penelitian ini terbukti berbeda de2gm hasil penelitian dari peneliti yang lainya.
J-Debt Ratio (X3 ) dengan koefisien diskriminan 1,044 ini menyatakan bahwa debt ratio secaa positif dapat mempengaruhi dalam pengelompokkan kinerja KP-RI Mandiri dan KP-RI Belum Mimdiri, dengan bertambahnya debt ratio sebesar I maka nilai diskriminan akan bertambah sebesar 1,044 berarti pengelompokan KP-RI menuju kearah mandiri. ~ e bratio i ~nerupakanperbandingan antara hutang dengan total asset y&g mempunyai arti sampai seberapa besar total aktiva di belanjai oleh dana yang berasal dari hutang, makin besar debt ratio makin bak kinerja KP-R[ tapi Fsr- 4-Fixed Charze Covera~eRatio (X6) dengan tainbahannya dalam batas solvabiitas minimal koefisien diskriminan =0,049 menunjukkan bahwa 110%. ' ~ a s ianalisis l diskriminan Tabel 3 variabel fixed charge coverage ratio secara positif dapat ini tidak'signifikan (0,131) jadi debt rasio secara mempengaruhi nilai diskriminan pengelompokan nyata tidak dapat menjelaskan perbedaan penge- kinerja F9-RI Mandiri dan KP-RI Belum Mandiri. lompokan KP-RI Mandiri dan KP-RI Bukan Man- Setiap pertambahan 1 fixed charge coverage ratio =
JURNAL
ILMU-ILMU SOSlAL (SOCIAL SCIENCES), VOL.13 - NO.l,
PEBRUARI M01
maka nilai diskriminan akan bertambah sebesar 0,049. Fixed charge coverage ratio merupakan alat untuk menkemampuan sisa hasil usaha setelah pajak menutup beban tetap, maldn besar rasio ini maka kernampmu KP-RT untuk menutup beban tetapnya makin besar, hal ini mengarah pada kinerja KP-RI Mandiri. Hasil analisis diskriminan Tabel 3 vatiabel ini tidak sig-nifikan (o,lo), jsdi n~atatidak KP-N dapat menjelaskan perbedaan secara pengelompokan Mandiri dan KP-RI Bukan Mandiri.
Hasil penelitian ini terbukti berbeda dengan hasil penelitian dari peneliti yang lainya.
4-Return, On Assets (X9) dengan koefisien diskriminan = -7,682 menunjukkan bahwa Return on assets secara negatif dapat mempengaruhi nilai diskriminan dalam pengelompokan kinerja KP-IU Mandiri dan KP-RI Belum Mandrri, jika rasio return on assets bertambah 1 maka nilai diskriminap Am berkurang =besar 7,68i, keadaa. ini bertentangan dengan teori yaitu jika rasio return on assets berarti keuntungan. KP-M bertambah Mawin (X,) dengan koefisien (KP-N dalamktXidaan rendabel) dmk i n j a KP-RI -Gross d i s m a n =0,627 h d menunjean bahwa menearah pads KP-rn Mandiri. Standar yang direntabilitas dari KantOr seara positf gioss projt margin dapat mempe- gunakan untuk Dep. K O P ~ ~ PPK 10% sedmg ngaruhi &lampengelompokm b e j a W-RI Manrata dari hasil a n a l i ~ ' 0,090 ~ 0 ~ atau 9% berarti diri dan KP-RI Belum Mandiri, jika rasio gross berada dibawah ketentuan standar ha1 ini disebabprofrr margin bertambah I nilai kan karena perbedaan antma b i a ~ a bertambah sebesm sebesar 0,627 dan keini akan mag& b e r j a K ~ - R I an- hut~ e n g d a nbun@ dad P Y ~ diri dan sedengan teofi bahwa mh besar kredit perbedaannya terlalu kecil. Hail analisis Tabel 3 varizbel ini tidak signifikan keuntungan makin baik kinerja KP-RI Hasil ma- Ai-linan (0,215), jadi variabel ini tidak dapat menjelaskan 3 vadabel ini siman lisis diskriminan perbedaan pengelompokan KP-RI Mandiri dan KP(0,035), jadi variabel ini secara nyata dapat menRI Bukan Mandiri. Hasil penelitian ini terbukti j e l d a n perbedaan pge~ompkan w-RI~ ~ d f i sama dengan hasil penelitian dad peneliti yang W-RI Bukan ~ ~ d ~~d g .penelitian ini lainnya. terbukti berbeda dengan hasil penelitian dari peneliti yang lainya. J-Return On Eau* (Xlo)dengan koefosien dis= 4,289 mmmjukkan b a w a SXXKa ~ o s i (Xs)deagm koefisien J - f i 0 f i Margin On tif Return on equify dapat mempengadi dalam d i S w n = -0,180 rnnun bahwa m profit n KP-RI Mmdiri dan KP-RI margrn on sales dap& mempengsecara nega- ~ e n g e l o m ~ k akinds Belum Mandiri, jika rasio return on equity bertif dalam pengelompokan kinerja KP-RT Mandiri tambah sebesar 1% maka nilai diskriminan kinerja clan KP-RI Belurn Mandiri, setiap kenaikan rasio KP-RI bertambah sebesar 4,289%, hal ini sesuai profit margin on sales sebesar 1 maka nilai disd a g m kori dimana return on equiw mn~pakan b e k g gbesar 0,180 seman slat IUltUk kemam~uan ~fiSZSi hhgga h e j a KP-N mengarah pa& W-RI Belum penmaan equi@ (modal sen&) m a m e m perM a d e ha1 ini bertenwan dengan teori yaib oleh labs b a i h setelah ~ a j a k ( S W setelah P ~A) jika rase Profit margin on sales b-bah maka makin besar rasio ini bersni 16naja KP-RI mengW-RI akan mengunhlngkan KP-RT dan mengarah pada KP-RI Mandiri merupakan alat arah pada KP-RI Mmdiri. Patokau yang dqpakau untuk mengukur kemampuah penjdan untuk untuk ukuran rentabilitas dari Kantor Dep. Kopememperoleh Iaba-Hasil analisis diskriminan Tabel rasi dan PPK sebesar 10% sedang rata-rata dari vm, ini tidak Signih(o,320), jadi variabel hasil analisa ROE 13,17% berarti masih berada di k e t e n m m d a r . Hufi masis ~~~m ini tid& &pat menj&&m perb& pengelomTabel pokan KP-RI ~ ~ d idan r iKP-RI B~ ~ d t n . 3 variabel ini tidak sigaifikan (0;620), jadi variabel ini tidak dapat menjelaskan perbedaan
~~
me
~
i i
JURNAL ILMU-ILMU SOSlAL (SOCIAL SCIENCES), VOL.13 - NO.1, PEBRUARI 2031
maka nilai diskriminan akan bertambah sebesar 0,049. Fixed charge coverage ratio merupakan alat untuk mengukur kemampuan sisa hasil isaha setelahpajak untuk menutup beban tetaP7 mal& besar rasio ini maka kemampuan KP-RT untuk menutup beban tetapnya makin besar, hal ini mengarah pada kinerja KP-RI Mandiri. Hasil analisis diskriminan Tabel 3 variabel ini tidak sig-nifikan (0,10), jadi variabel ini secara nyata tidak dapat menjelaskan perbedaan pengelompokan KP-RT Mandiri dan KP-RI Bukan Mandiri.
Hasil penelitian ini terbukti berbeda dengan hasil penelitian dari peneliti yang - Iainya. J-Return On Assets ( X g ) dengan koefisien dis&an = -7,682 m&nunjukkanbAWa Return on assets secara negatif dapat mempengaruhi nilai diskriminan dalam pengelompokan kinerja I@-RI Mandiri W-RI Belum Mandiri jka rrasio return on assets bertambah 1 maka nilai diskriminan akan berkurang sebesar 7,682, keadaan ini bertentangan dengan teori yaitu jika rasio return on assets berarti keuntungan. KP-RI bertambah (KP-RId a l a keadaan rendabel) dan kineda W-RI mengarah pada KP-RI Mandiri. Standar yang digunakan untuk ukuran ~entabilitasdari Kantor Dep. Koperasi dm PPK sebesar 10% sedang ratarata dari hasil analisa ROA 0,090 atau 9% berarti berada~dibawah ketentuan standar hal ini disebab~ ka" karena perbedaan antara biaya bungs hutang ~engasilan bunea ~en~duran kredit perbedaannya terlalu kecil. Hasil analisis diskrir~linanTabel 3 varizSel ini tidak sipifikan (0,215), jadi variabel ini tidak dapat menjelaskan perbedm ~ e ~ g e l o ~ ~KP-N o k a nMmdiri I@RI Bukan Manditi. Hasil penditian ini terbukti sama dengan hasil penelitian dari peneliti yang ''linnya.
Mar& (X7) dengm koefisien =0,627 hal menm,ukkan bahwa s e w a positif gross proJit margin dapat mempengd ddam pengelompokan lainwa KP-RI M ~ diri dan KP-RI ~ ~ 1 jika rasio gross bertambah 1 da nilaid i profit bertambah sebesx sebesar 0,627 dm keadaan ini mengarah pads kinerja KP-W Mandiri sesuai dengan teori bahwa makin besN keuntungan makin baik kinerja KP-RI Hasil ana~ ~ 3 variabel b ~ ini l signifikan lisis (0,03 j), ja& variabel ini xcara nyaa &pat menperbedm pengelompokan KP-RI M~,.,& dan W-RTBukan din. ~~~apeoelitim ini terbukti berbeda dengan hasil penelitian dari peneliti yang lainya. J-Return On Eauiht (Xlo)dengan koefosien disman = mcnunjukkan bahwa s m a posiJ-Plofu Margin On D[s) denga koefisien d i S M a n = -0,180 menunj&an bAwa profit tif Return on equity dapat mempengaruhi dalam m r p n on sales dapat mempengaruhi secara nega- pengelornpokan kinerja KP-RI tif dalam pengelompokan kinerja KP-RI Mandiri Belum Mandiri, jika rasio return on equiq berdm I@-RI ~~l~~ ~ ~ ~ d set.ap i r i , kenaikan rasio tambah sebesar 1% maka nilai diskimhan kinerja profit margin on sales sebesar 1 maka nilai dis- KP-RI bertambah sebesar 4,289%, hal ini sesuai man m - ~ b e r h m g sebesar 0,180 se- dagan teori d~~~ return on equig meru~akan klgga k j a D-N mengar& pa& W-RI Belum dat uoh* mengukur kernampurn atau efisensi memperhal ini bertenagan dengan teori yaih pengpaan equity (modal sendiri) jika Profit margin on sales bertambah maka oleh labs bersih setelah (SHU setelah pajak) akan menguntungkm KP-EU dan kinda KP-EU makin besar rasio ini b e r d kinerja KP-RI mengrnengar& W-RI Mmdiri mcrup&an KP-RIMadiri. patokan Ymg d i g ~ n a k a mh* ukuran rentabilitas dari Kanto~Dep. KOP* untuk mengb kernampuan p e n j d m memperoleh laba.Hasi1 analisis diskriminan Tabel rasi dan PPK sebesar 10% sedang rata-rata dari 3 variabel ini tidak signifikan(o,320), jadi v h ~ e l hasil analisa ROE 13,17% berarti masih berada di menjelaskan perb& pengelam- "aS ketentuan standar. Hasil analisis diskriminan ini tidak 3 variabel ini tidak signi£ikan (0,6201, jadi ~ ~ d i n iTabel , pokao KPKPRI ~ ~ d i m-R1 ~ i~~h variabel ini tidak &pat menjelaskan perbedaan J -Gross
~~~w
47289
I
Analisis Kineria Kezietrcozgmt Kopermi Pegawai Republik buionesia (U-RI) di ROnya hlalang
pengeloinpokan KP-RI Mandiri dan.KP-RI Bukan Mandiri.
4 -Jumlah Aneeota (XI1)dengan nilai koefisien =0,001 menunjukkan bahwa secara positif jurnlah anggota koperasi dapat mempengaruhi dalam pengelompokan kinerja KP-RI Mandiri dan KP-RI Belum Mandiri, jika anggota koperasi bertambah sebesar 1 maka nilai diskriminan KP-RI bertambah sebesar 0,001 p-bahan ini terlalu kecil atau hampir tidak ada. Hasil analisis diskriminan Tabel 3 variabel ini signifikan (O,OOO), jadi variabel ini secara nyata dapat menjelaskan perbedaan pengelompokan KP-RI Mandiri dan KP-RI Bukan Mandiri. 4-~eniualanvada Non Angeota (Xlz) dengan nilai koefisien =6,067 menunjukkan bahwa penjualan pada non anggota secara positif dapat mempengaruhi dalan pengelompokan kinerja KP-RI Mandiri dan KP-RI Belum Mandiri, jika penjualan pada non anggota naik sebesar 1 maka nilai diskriminan KP-RI akan bertarnbah sebesar 6,067. Hal ini sama dengan teori bahwa dengaa pertambahan omset penjualan maka keuntungar~KP-RI akan bertambah d m akan menaikkan kinerja KP-RI. Hasil analisis disknminan Tabel 3 variabel ini signifikan (0,000) jadi variabel ini secara nyata dapat menjelaskan perbedaan pengelompokan kP-RI Mandiri dan KPRI Bukan Mandiri.
ini tidak signifikan (0,286), jadi variabel ini secara nyata tidak dapat menjelask? perbedaan pengelompokan KP-RI Mandiri dan KP-RI Bukan Mandiri. -Patisi~asi Anggota Terhadav Modal dengan koefisien diskriminan = -0,334 mnenunjukkan bahwa partisipasi anggota terhadap modal koperasi secara negatif dapat mempengaruhi nilai diskriminan KP-RI dalanl pengelompokan kinerja KP-RI Mandiri dan KP-RI Belwn Mandiri, jika rasio ini bertambah sebesar 1 maka nilai diskriminan akan berhrang sebesar 0,334, jika dilihat dari sisl pengurnpulan dana dengan bertambahnya simpanan sukarela maka modal KP-RI bertambah h a t hal ini akan mengarah pada kinerja KP-RI mandiri, akan tetapi jika dilihat dari posisi simpanan sukarela yang merupakan pinjaman jangka pendek dari KP-RI yang setiap saat dapat ditarik kernbali dan pinjaman tersebut mernpunyai beban bunga hal ini mengurangi SKU KP-RI sehingga kinerja KP-RI mengarah pada KP-RI belum ;nandiri.Hasil analisis diskriminan Tabel 3 variabel ini tidak signiftkan (0,063), jadi variabel ini secara nyata tidak dapat menjelaskan perbedaan pengelompokan KP-RI Mandiri dan KP-RI Bukan Mandiri.
Pengujian Hipotesa Kedua Hipotesa kedua: "Diduga bahwa rasio likuiditas, rasio leverage d m rasio profitabilitas dapat di jadikan pembeda yang signifikan terhadap penge4- anf fa at Kredit Bagi Anegota (XI$ dengan koelompokan KP-RI Mandiri dan KP-RI Belum Manfisien diskriminan =0,696 menunjukkan bahwa diri di Kotamadya Malang". secara positif manfaat kredit bagi anggota dapat Dari hasil analisis diskriminan dengan metode mempengaruhi dalam pengelompokan kinerja KPRI Mandiri dan KP-RI Belum Mandiri, makin simultan, nilai Canonical Correlation, Wilks' banyak kredit yang disalurkan p&daanggota makin Lambda, F rasio dan Sigmfikinsinya, bahwa variabaik kinerja KP-RI atau menuju pada kinerja KP-RI be1 pembeda yang signifikan dalam mengelomMandiri. Jika rasio manfaat kredit bagi anggota pokkan KP-RI Mandiri dan KP-RI Belum Mandiri naik sebesar 1 maka nilai diskriminan KP-RI nail yaitu: Gross Profit Margin &), Jumlah Anggota ,), Penjualan Pada Non Anggota (Xiz). sebesar 0,696, ha1 iri sama dengan t&ri bahwa (XI Dengan metode terscbut dari tiga kelompok penyaluran kredit terhadap anggota makin besar rasio keuangan yaitu rasio likuiditas, rasio levemaka KP-Rl mengarah pada KP-RI Mandiri apalagi rage dan rasio proftabilitas hanya rasio profitasebagian besar bidang usaha KP-RJ adalah simpan bilitas saja yang merupakan pembeda yang signipinjam, makin banyak kredit yang disalurkan fikan ditambah dengan variabel yang lain yaitu makin banyak pula pendapatan bunga yang diterima. Hasil analisis diskriminan Tabel 3 variabel jumlah anggota dan penjualan pada non anggota.
JURNAL ILMU-ILMU SOSIAL (SOCIAL SCIENCES). VOL.13 - NO.l, PEBRUARI 2001
Rasio Likuidrtas digunakan untuk mengukur kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendek dan secara umum KP-RI di Kotamadya Malang mempunyai rata-rata tingkat likuiditas lebih dari standar (125% atau 1,25:1) sehingga dengan kemampuan likuiditas yang hampir sama untuk semua KP-RI, maka ukuran likuiditas tidak dapat memberikan kontribusi yang secara nyata dapat membedakan dalam mengelompokkan KP-RI Mandiri dan KP-RI Belum Mandiri. Rasio Leverage adalah merupakan ukuran yang digunakan untuk melihat besamya pinjaman (hutang) dibandingkan dengan modal sendiri atau dengan total aktiva yang dimiliki KP-RI. Makin besar rasio leverage berarti makin besar jumlah hutang yang digunakan untuk membelanjai aktiva KP-RI, jika rasio leverage besar maka KP-RI akan banyak menanggung beban tetap dari hutang yaitu angsuran dan bunga sedangkan jika rasio leverage kecil maka hutang KP-RI makin kecil d m beban tetap KP-RI yang berasal dari hutang akan semakin makin kecil, akan tetapi apabiia KP-RI akal memperluas usaha dengan mempertahankan tingkat rasio leverage yang kecil berarti hams menggali dana dan dalam KP-RI (dari anggota) misalnya dengan meggalaklcan simpanan sukarela, men&kan besarnya simpanan wajib, menambah anggota ban^ KP-RI jika memunglunkan serta menyisihkm sebagian dari SHU sebagai simpanan sukarela anggota untuk pemupukan modal KP-RI. Kantor Dep.Koperasi d a . PPK menentukan bahwa tingkat solvabilitas sebesar 110% artinya bahwa jumlah aktiva yang dimiliki oleh KP-RI senilai 110% dari hutang I(I.'-RI, dan jika KP-RI dilikuidasi maka dari hasil penjualan aktiva yang dimiliki masih dapat di pakai untuk membayar hutang-hutangnya dengan, kata lain KP-RI dalam keadaan solvabel. Sedangkan rata-rata tingkat levegare (debt to equity) KPRI sebesar 0,58 atau 58% artinya jumlih hutmg KP-RI s3besar 58% dari modal sendiri atau perbandingan antara hutang dengan modal sendiri 0,58:1. Dan jika dibandimgkau dengan aktiva yang dibelanjai dari dana yang berasal dari pinjaman dan modal sendiri (0,58+1 = 1,58), maka tingkat solvabilitas KP-RI = 1,58:0,58 = 3:l atau 300%.
Artinya jika KP-RI dilikuidasi masih mampu membayar hutang-hutangnya. Dengan rata-rata rasio leverage (KP-RI Mandiri = 0,75, W-FtI Belum Mandiri = 0,55 dan ratarata total = 0,58), karena nilai rata-rata rasio leverage untuk seluruh KP-RI mempunyai nilai yang hampir sama sehingga rasio ini secara nyata tidak dapat dipakai untuk pengelompokan KP-RI Mandiri dan 0 - R 3 Belum Mandiri. Rasio Proj?tabilitas. Khusmya untuk gross profit margin antara nilai rata-rata untuk KP-RI Mandiri sebesar 0,10, KP-RI Beluii Mandiri sebesar 0,05 dan rata-rata total sebesar 0,06 maka terdapat perbedaan rata-rata yang mencolok antar kelompok KP-RI tersebut sehingga rasio gross profit margin secara nyata dapat digunakan sebagai pembeda kelompok KP-RI Mandiri dan KPRI BelumMandiri. Dari tiga variabd pembeda yang signifikan yaitu: Gross Profit Margin (X7)Jumlah Anggota ,(XII),Penjualan Pada Non Anggota (Xlz)dapat diuraikan sebagai berikut: J-Gross Profit Marpin (X7) dengan tingkat signifikansi -0,035, menunjukkan bahwa Gross profit margin secara nyata dapat menentukan kelompok KP-RI Man& dm KP-RI Belum Mandiri. Gross Profit Margin merupakan ukuran untuk men& efisiensi terhadap omset penjualan, dengan kata lain sampai seberapa besar keuntungan kotor yang diterima dibandingkan dengan omset penjualan yang dapat diraih, makin tinggi rasio grosas profit margin makin efisien usaha yang dilakukan dari penjualan barang pada konsumen, akan tetapi rasio ini hanya dapat digunakan untuk koperasi yang mempunyai usaha dagang atau industri. Hanya KPRI yang mempunyai usaha dagang atau industri yang mampu membantu dalam penilaian untuk pengelompokan kedalam KP-RI Mandiri. Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil peneiitian yang lainnya.
J - ~ u m l a hA n ~ ~ o (Xll) ta dengan tingkat signifikansi =0,000, menunjuldcan bahwa Jumlah Anggota secara nyata dapat mernpengaruhi terhadap pengelompokan KP-RI Mandiri dan KP-RI Belum Mandiri. Jumlah anggota koperasi merupakan
Analisis Kinerjo Kercmgan Kopermi Pegawai Republik Indonesia (KP-H)di Kodya Malrg
sarana untuk memperbesar modal karena modal sendiri KP-RI berasal dari simpanan pokok dan simpanan wajib anggota, dengan besarnya simpanan tertentu, makin banyak . anggota makin banyak modal koperasi yang berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib clan simpanan sukarela. Jadi jumlah anggota koperasi yang lebih besar akan membantu dalam penilaian KP-RI menjadi KP-RI Mandiri,karena besar daiam usaha pengumpulan modal yang berasal dari simpanan. J-Peniualan Pada Non A n ~ ~ o t(X12) a dengan
Jadi dari semua rasio keuangan tersebut (14 rasio) setelah diandisis hanya 4 rasio (time interest earned, profit margin on sales, jumlah anggota dan penjualan pada non anggota) yang signifikan untuk membedakan KP-RI Mandiri dan KP-RI Belum Mandiri. Dan dari kedua metode tersebut ada 2 rasio yaitu: Jumlah Anggota (Xll) dan Penjualan Pada Non Anggota (X12) yang signifikan, jadi untuk mengelompokkan kinerja KP-RI cukup dilihzlt dari kedua variabel tersebut dengan urutan pertama dalah (X12)dan kedua (XII).
tingkat signifikansi = 0,000, menunjukkan bahwa KESWULAN DAN SARAN Penjualan Pada Non Anggota secara nyata dapat Kesimpulan menentukan pengelompokan KP-RI Mandiri dan Dari hail penelitian dan pembahasan bab KP-RI Belum Mandiri. Penjualan Pada Non Anggota adalah omset penjual& yang diperoleh d& sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan sekonsumen diluar anggota koperasi, jadi hanya KP- bagai berikut: Rasio likuiditas dari KP-RI di Kotamadya RI yang melayani penjuala untuk umum yang Malang (1190%) berada diatas ketentuan Kantor dapat membantu untuk mendapatkan nilai diskriDep. Koperasi dan PPK Kotamadya Malang seminan yang lebih besar untuk menjadi KP-RI Mandiri. Sementara banyak KP-RT ymg melakukan besar .l25% disebabkan oleh karena kebanyakan usahanya dibidang sirnpan pinjam yang pada KP-RI bergerak dibidvlg usaha simpan pinjam seumumnya hanya melayani nasabah sedang untuk hingga banyak modal ymg tertanam dalam aktiva melayani umum hanya dapat dilakukan oleh KP-RI lancar. Rasio rentabilitas untuk gross profit margin yang usahanya bergerak dibidang selain simpan =6% dan return on assets =9% berada dibawah pinjam misalnya pertokob, apotik, kantin, per- rata-rata yang ditentukan oleh Kantor Dep. Koperasi dan PPK Kotamadya Malang sebesar lo%, sewaan, foto copy dan sebagainya. Jadi dari semua rasio keuangan tersebut (14 sedangkan profit rnarghi on sales =39,8% dan rasio) setelah dianalisis hanya ada 3 rasio yaitu: return on equity =13, I.% berada ditas standar. Hipotesa pertama dapat dibuktikan, bahwa profit margin (XT), jumlah anggota (XI]) dan pensemua variabel pembeda (rasio keuangan) dapat jualan pada non anggota (XI2) yang signifikan untuk mengelompokkan KP-RI Mandiri dan KP-RI membedakan pengelompokan kinerja KP-RI kedalam dua kelompok yaitu KP-RI Mandiri dan KPBelum Mandiri. Hasil analisis diskriminan dengan metode RI Belum Mandiri. Dari hasil analisis diskriminan stepwise.Dengan Standardized Cannonical Dzscri- dengan metode simultan untuk kelompok KP-RI minant Function ~ o e ~ c i e n ada t s 4 variabel yaitu: Mandiri (24 KP-RI) dikelompokan secara benar Interest Time Earned (Xj) = -0,150, Pro@ Margin sebanyak 16 KP-RI (66,7%), salah dikelompokkan On Sales (Xs) = -0,170, Jumlah Anggota (XI1) = sebanyak 8 KP-RI (33,3%). Kelompok KP-RI 0,187, Penjualan Pada Non Anggota (X12)= 0,880 Belum Mandiri (108 KP-RI) dikelompokan secara Sedangkan dengan Unstandardized Canno- benar sebanyak 100 KP-RI (92,6%), salah dikenical Discriminant Function Coeficients ada 4 lompokkan sebaayak 8 KP-RI (7,4%). Dengan variabel yaitu: Constants = -0,503, Time Interest metode stepwise untuk kelompok KP-RI Mandiri (24 KP-RI) dikelompokan secara benar sebanyak Earned (Xs) = -0,011, Profit Margin On Sales (Xs) = -0,163, Jumlah Anggota (Xll) = 0,001,Penjualan 16 KP-RI (66,7%), salah dikelompokkan sebanyak 8 KP-RI (33,3%) dan untuk kelompok KP-RI Pada Non Anggota (X12) = 6.280. Belum Mandiri (108 KP-RI) dikelompokan secara
-
JURNAL ILMU-ILMU SOSIAL (SOCIAL SCIENCES), VOL.13 N0.1. PEBRUARI 2001
benar sebanyak 99 KP-RT (91,7%), salah dikelompokkan sebanyak 9 KP-RI (8,3%). Ada perbedaan antara pengelompokan yang dilakukan Kantor Dep. Koperasi dan PPK dengan pengelompokan hasil penelitian ini. Perbedaan tersebut disebabkan oleh karena dari kesebelas (11) kriteria yang dikeluarkan Dep. Koperasi dan PPK untuk kineja keuangan hanya memperoleh porsi kecil yaitu dua kriteria. Hipotesa kedua, bahwa variabel yang signifikan dalam pengelompokan KP-RI kedalam kelompok KP-RI Mandiri dan KP-R1 Belum Mandiri dari tahun 1997-1998, dengan menggunakan metode simultan adalah: Gros Pofit Margin (X7),Jurnlah Angota (X1 dan Penjualan Pada Non Anggota (XI& dan jika m e n p a l c a n metode stepwise adalah: Time Interest Earned (X5),Pofit Margin On Sales (&), Jumlah Anggota (X11) dan Pen-jualan Pada Non Anggota XI^). Hasil penelitian ini terdapat perubahan pengelompokan KP-RI Mandiri dan KP-RI Belum Mandiri. Dengan metode simultan dari ke 132 KP-Kl (Tahun 1997-1998) yang masuk kedalam kelompok KP-RI Mandiri sebanyak 24 KP-RI (18%%) dengan perincian dari kelompok KP-RI Mandiri yang benar dikelompokkan sebanyak 16 KP-RI, kelompok KP-RI Belum Mandiri salah dikelompok yang seharusnya masuk kelompok KP-RI Mandiri sebanyak 8 KP-RI yaitu: tahun 1997 sebanyak 4 KP-RI (Bara Kankop, DPUD, RRI d m Usanema), tahun 1998 sebanyak 4 KP-RI (Bara Kankop, DPUD, RRI dan Usanema). Sedangkan yang masuk kelompok KP-RI Belum Mandiri sebanyak 108 (82%), dengan perincian: kelompokk KP-RI Belum Mandiri yang dikelompokkan secara benar sebanyak 100 KP-RI dan kelompok KP-RI Mandiri yang salah dikelompok W g seharusnya masuk kelompok KP-RI Belum Mandiri sebanyak 8 KP-RI yaitu: tahun 1997 sebanyak 4 KP-RI (KPRI-Bfis, KPRI-Gajayana, KPRI-Guyub Rukun dan KPNSLTPN 2), tahun 1998 ada 4 KP-RI (KPRT-Balkis, KPRI-Gajayana, KPRI-Guyub Rukun dan KPRI-LP. Kelas 2). Dengan metode stepwise dari 132 KP-RI (tahun 1997 & 1998) yang masuk kedalam kelompok KP-RI Mandiri sebanyak 24 KP-RI (18%%) dengan perincian clari kelompokk KP-RI Mandiri
yang benzr dikelompokkan sebanyak 16 KP-RI dan kelompok KP-RI Belum Mandiri yang salah dikelompok yang seharusnya masuk kelompok KPRI Mandiri sebanyak 8 KP-RI yaitu: tahun 1997 se banyak 4 KP-RI (KPRI-Bara Kankop, KPRI-DPUD, KPRI-RRI dan KPRI-Usanema), tahun 1998 sebanyak 4 KP-IU (KPRI-Bara Kaukop, KPRI-DPW, KPRI-RRI dan KPRI-Usanema). Sedangkan kelompok KP-RI Belum Mandiri sebanyak 108 (82%), dengan perincian kelompokk KP-RI- Belum Mandni yang dikelompokkan secara benar sebanyak 99 KP-RI dan kelompok KP-RI Mandi. yang salah dikelompok yang seharusnya masuk kelompok KP-RI Belum Mandiri sebanyak 9 KP-RI yaitu: tahun 1997 sebanyak 5 KP-RI (KPRI-Balkis, KPRIGajayana, KPRI-Guyub Rukun, KPRI-SLTPN2, KPRI-LP.Kelas 2), tahun 1998 sebanyak 4 KP-RI (KPRI-Balkis,KPRI-Gdayana, KPRI-Guyub Rukun, K3RT-LP Kelas 2). Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang lainnya, perbedaannya ini disebabkan karena: IPenelitian ini hanya menggunakan 3 (tiga) kelompok dari ke 4 (empat) rasio k e u a n g a q h g kan untuk rasio Ativitas tidak digunakan karena sebagian besar KP-RI bergerak dibidang usaha simpan pinjam, jadi pada bidang usaha ini tidak ada persediaan barang yang digunakan untuk men&tung rasio tingkat perputarm persediaan barang. lSebagian besar usahannya dibidang simpan pinjam sehingga rata-rata rasio likuiditas KP-RI lebih tinggi dibandhg dengan rasio likuiditas KUD dan Perusahaan Daerah. M Perbedaan juga terjadi pada pengklasifikasian. Pada hasil penelitian terhadap pengelompokan KUD dilakukan terhadap KUD Mandiri (KCTD yang sudah mapan) untuk d:&elompokkan pada kelom-pok KUD Mandiri sehat dan KUD Mandiri h a n g sehacsehingga kesalahan pengelompokan pada KUD retatif lebih kecil, yang terdiri dari kesalahan pengelompokan KUD Mandiri sehat =5,3% dm KUD Mandiri h a n g sehat =9,3%. Sedangkan pada penelitian ini dilakukan pada semua KP-RI Mandii maupun KP-RI Belum Mandiri sehingga tingkat kesalahan pengelom-
Analisis Kinerja Keu'mgmKoperasi Pegawai Republik Indonesia (KP-Ri) di Kodyn Makmg
Bringham, Eugene F. and J.Fred Weston, 1990 Essentials of Managerial Finance, Ninth Edition, The Dryden Press, ADicision of Holt, Rinihard and Wiston,Inc. Hasil penelitian ini didaiat bahwa rasio ke- Dillon, William R., and Gold stein Mathew, 1984. Muluangan yang paling dominan dalam mengelompok tivariate Data Analysis: Methods and Applikan KP-RI mandiri dan belum mandiri adalah Pencations, John Wiley and Sons, Inc , Canada. jualan Pada Non Anggota (X lz). Entang, Sastraatmadja, 1996. Panca Usaha Koperasi dan Kendalanya , Pikiran Rakyat, Tahun-Nomor: Saran XXX/291, Hal-Kolom: W3-9, Sabtu, 20 Januari 1996 I Perlu dilakukan pengkajian ulang terhadap 11 (sebelas) kriteria Koperasi Perkotaan Mandiri Hair JR, Joseph F, Anderson, Rolp E Ronld L. Tatham, Black,Wiliam C,1978. Multivariate Data Analydan memberikan bobot yang besar terhadap sis, Maxwell Macmillan International, New York kinerja keuangan. Oxford Singapore, Sidney. IUntuk menyamakan pembuatan laporan keJR, Joseph F., Anderson, Rolp E.Ronld L., Black, Hair uangan diperlukan audit oleh tenaga akuntan terWilliam C.,1992. Multivariate Data Analysis, hadap laporan keuangan sehingga mudah meWith Reading, Macmillan Publishing Company, lakukan analisa terhadap laporan keuangan terThirt Edition, New York. sebut khususnya bagi peneliti. Harnpron,John J., 1989. Financial Decision Making I Untuk lebih mempertajam h a i l penelitian dapat (Concept, Problem and Cases), Fourth edition, dilakukan penelitian terhadap koperasi-koperasi Prentice Hall International Inc., New Jersey. dengan Sidang uszha yang sama (homogen). Malhotr%.NareshK., 1996. Marketing Research: An I Bimbingan dan pelatihan dari instaasi terkait diApplied Orientation, Prentice Hall International perlukan untuk membina KP-RI yanz belum Inc. New Jersey. mandiri agar menjadi KP-RI mandiri, terutama Martaja, 1996 Pengembangan Koperasi, Kendalan dan bimbingan dalam pembuatan laporan keuangan. Solusinya, Jaya Karta, Tahun-Nomor : VIV2703, I Bagi KP-RI mandiri hendaknya dilakukm moniHal-Kolom: IV/4-9, Sabtu, 13 Juli 1996 toring serta pelatihan untuk mempertahankan Robert and Lussier, 1996. A Startup Businiess Succes Versus Failure Predication Model for The Retail status kernandiriannya. Industry, Mid-Atlentic, Journal of Business,ISSN 0723-9334 Vol. 32 p. 79-92 UCAPAN TERIMA KASIH Husnan, 1985. Manajemen Keuangan, Teori Suad, ~en"ulissampaikan terima kasih kepada Bpk dan Penerapan (Keputusan Jangka Pendek), Dekan Fakultas Ekonorni Unibraw, Bpk. Manager Edisi Revisi, BPFE Yogyakarta. PKPRl Kodya Malang, dan Bpk Kepala Kankop Uma Sekaran, 1984. Research Methods for Business, Kodya Malang. Southern illinois University at Carbondale. Weston, J Fred and Thomas E. Copeland, 1992. ManaDAFTAR PUSTAJ~A jemen Keuangan, Edisi Kedelapan, Tejemahan, Altman, Edward I, Haldeman, Robert G dan NarayaJaka Wasana dan Kirbrandoko, Penerbit Erlangga, man. P, 1977. Zeta Analysis, Journal of Banking Jakarta and Finance, Vo1.29,No.54 Weston, J & Eugene F. Bringham, 1981. Management Benny, Pasaribu, 1996. Faktor PengaruS Kinerja PengKcuangan, Jdid 1, Edisi N,Ditejemahkan oleh usaha Kecil dan Koperasi, Bisnis Indonesia, Soemita, Penerbit Sinar Baru Bandung. Tahun-Nomor: XI13424, Hal-Kolom: XU4-9, Ka- Xavier, G. Francis, 1980. Fundamental and Advanmis, 4 April 1996 ced Accounting, Vol. 2, Tata Mc. Graw Hill Beaver, William H, 1966 Financial Ratios as Predictor Publishing Limited New Delhi, India of Failure, Journal of Accounting Review. pokannya relatif lebih besar yaitu kesalahan pengelompokan KP-RI Mandiri =33,33% dan kesdahan pengelompokan KP-RT = 7,4%.
-
JURNAL ILMU-ILMU SOSIAL (SOCIAL SCIENCES), VOL.13 NO.l, PEBRUARI 2W1
Tabel 2. Sebelas kriteria Koperasi Mandiri Perkotaan
I
2. Rapat Anggota Tahunan 3. Kepengurusan
4. Partisipasi Anggota
5. Pengelolaan Koperasi
.
6. Sarana Usaha
_ .I7. Manfaat Koperasi
Tidak terpenuhi Terpenuhi Tidak terpenuhi Terpenuhi <30% 30% - 40% 40% - <SO% >SO% Tidak ads Ada Tidak terpenuhi Terpenuhi
10%
8. Kekayaan bersih terhadap aktiva
9a. Realisasi rencana kerja dan anggaran koperasi
9b. Pembinaan dan pendidian anggota 10.HasiI audit laporan keuangan
>lo% 10% - 20% >20% <80% 80% -1000/0 Tidak dilakukan Dilakukan Tidak terpenuhi
1 1. Kinerjakeuangan (rasio likuiditas, rasio solvabiitas 75% - <90% dan rasio rentabiitas) Standar keuangan: 90% 1000? Likuiditas = 125%, Rentabilitas = lo%, Solvabilitas = 110% >loo% Catatan: Skor minimal adalah 11 tanpa ada skor no1 Stunber data: Kantor Dep. Koperasi dan PPK Kotamadya Malang
-
0 1
0 1 0 1 2 3 0
1 0 1 0 1 0 1 2 0 1 2
0 1
2 3
Analisis Kinerja Keumgan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KP-X)di Kodya Malang
Tabel 3. Hasil uji Wilks' Lambda, F ratio dan signifikansi
I
I Current ratio
1
I
.Acid test ratio 3 .Debt ratio 4 Debt equity ratio 5 Time interest earned 6 Fixed charge coverage ratio 7 Gross profit margin 8 Prifit margin on sales 9 Return on total assets 10 Return on equity 11 Jumlah anaaota 12 Penjualan pada non anggota 13 Manfaat kredit bagi anggota 14 Partisi~asianggota terhadao modal Sumber: Data diolah 2
I
XI x 2
0.995 0.995
X?
0.983
1
0.627 0.665 2.309
1
&
0.976
3.155
0.131 0.078
XS
0.979
2.828
0.095
&
0.979 0.966
2.742 4.533
0.100 0.035
0.992 0.988
0.996 1.554
0.320 0.215
0.998
0.247 52.887
0.620 0.000
118.110 1.147 3.503
0.000 0.286
x 7
xs X9 XIO X11 x 1 2
0.711 0.524 0.991 0.974
x 1 3
XIa
1
0.430 0.416
0.063
Tnbel4. Standardized Caanonical Discriminant Fungtion Coefficients (SCDFC) dan [Jnstandardized Caanonical Disceminant Fungtion Coefficients (UCDFC) dengan metode simultan
No
1
Rnsio Keurngaa 1 Current ratio (XI) 2 Debt ratio (X?) 3 Debt equity ratio &) 4 Time interest earned (X5) 5 Fixed charge coverage ratio &) 6 Gross profit margin (X,) 7 Pr5t margin on sales (Xa) 8 Return i n total assets (X9) 9 Return on equity (Xlo) 10 Jumlah anggota (X1 11 Peniualan vada non anagota (XI7) 12 Manfaat kredit bagi anggota ( X ~ J ) Partisivasi angnota terhadav modal (XI*) 13 14 Constants Sumber: Data diolah
1
SCDFC
UCDFC
- 0.014
0.000
0.217 - 0.395
1.044
- 0.804
- 0.768 - 0.061
0.649
0.049
0.069
- 0.188 - 0.413 0.292
0.224
I
.
I
0.627
- 0.180 - 7.680 0.428 0.001
0.850
6.067
0.113
0.696
- 0.022
- 0.334
0
- 0.936
I
-
JURNAL ILMWLMU SOSIAL (SOCIAL SCIENCES), VOL.13 N0.1, PEBRUARI XX)1
Tabel 5. Hasil pengelompokan berdasar nilai Z untuk kelompok KP-RI Mandiri dan KP-RI Belum Mandiri (Tahun 1997-1998), metode Simultan
1. KP-RI Mandiri
24
100.00
16
66.70
8
33.30
2. KP-RI Belum Mandiri
108
100.00
8
7.40
100
92.60
Sumber: Data diolah
Tabel 6. Standardized Caanonical Discriminant Fungtion Coefficients (SCDFC) dan Unstandardiid Caanonical Discriminant Fungtion Coeflcients (UCDFC) dengan metode Stepwise
I
I Time interest earned (X5)
1 2
Prifit margin on d e s (&) 3 Jumlah anggota (XI 4 Penjualan pada non anggota (Xlz) 5 Constants Sumber: Data diolah
1
- 0.01 1 - 0.163
I
0.001
I
- 0.150 - 0.170 0.187 0.880
6.280 - 0.503
Tabel 7. Hasil pengelompokan berdasar nilai Z untuk kelompok KP-RI Mandiri dan KP-RI Belum Mandiri (Tahun 1997-1998), metode Stepwise Predikii Anggota Kelompok KP-KI Belum Mandiri 'W-TMsndiri ) Jumlah 1 K 1 - Jumlah I ' O h . --,,. '
KeJompok KP-Rt . ^ -"
--
,
-
1. KP-RI Mandiri 2. KP-RI Belum Mandiri
Sumber: Data diolah
I-
*
E ~ U S
Juriniiih ,}
",
.
:%
I
I
I
I
24
100.00
16
66.70
8
33.30
108
100.00
9
8.30
99
91.70
1