ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN STRATEGI BISNIS PADA HOTEK EDOTEL DI PANGKALPINANG Oleh : Maryati Fakultas Ekonomi, Universitas Bangka Belitung
ABSTRACT Maryati. 302.0921.008. Analysis of Financial Performance and Business Strategy at the Hotel Edotel in Pangkalpinang.
This analysis aims to assess the financial performance of the company that seen from the Profitability Ratios and SWOT analysis at edOTEL Hotel in Pangkalpinang,in 2008 until 2012. The data used to assess the financial performance of the company are financial statement of the income statement in 2008 until 2012 and interviews to measure the SWOT analysis. Data processing method used analysis of Profitability ratio covering profit margin, operating efficiency ratio, gross profit margin ratio and analysis SWOT analysis. Data collecting method used observation, interview and documentation. The purpose of the SWOT analysis is to determine what factors that support and hinder improvements in business strategy at edOTEL hotel in Pangkalpinang and strategies that can be done to improve the hotel business for the future. Then, the data analyze using descriptive quantitative analysis method, i.e. by analyzing and describing the data and analysis result that have been analyzed using ratio analysis as a measuring instrument of company’s financial performance and SWOT analysis as a measuring instrument of business starategy. The Object of the study is edOTEL Hotel in Pangkalpinang. Based on the analysis of profitability ratio, it can be concluded that company's financial performance in 2008 until 2012 was fluctuated due to the less effective and efficient of managing the cost of sales so the it impacts on the hotel financial performance. While, based on SWOT analysis, the internal factors of business strategy at edOTEL hotel should be improved in which the power factor should be maximized and utilized and over again in order to achieve the expected goals, and also the weakness factors still have a lot of improvement. The external factors still have to be used in which there are opportunities factors should be utilized and further enhanced and the threat factors should be wary of another in order to avoid problems that might be occur in the future. Keywords : Financial Statements, Income Statement, Company's financial performance, profitability ratio, business strategy, SWOT Analysis.
Naskah Publikasi Fakultas Ekonomi, Universitas Bangka Belitung, 2014
Page 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pariwisata salah satu bagian dari kegiatan perekonomian negara kita yang menjadi andalan penghasilan devisa yang tak kalah peranan pentingnya seperti halnya ekspor non migas dan migas. Negara bergantung banyak dari industri pariwisata ini sebagai sumber pajak dan pendapatan untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Hotel merupakan usaha yang padat modal, karena pengelolaannya memerlukan pembiayaan yang besar, itu semua diambil dari pendapatan hotel. Biaya Operasonal hotel memerlukan biaya untuk pendirian fisik, sarana dan prasarana dan sumber daya manusia yang memerlukan kekhususan dalam keterampilan (skill). Untuk itu dilakukan pengambil tempat penelitian di hotel edOTEL, yang beralokasi di jalan girimaya bukit besar kota pangkalpinang, didirikan pada tahun 2006, yang badan usahanya dimiliki oleh pemerintah daerah ( Pemda ), namun untuk pengelolahannya dikelolah oleh SMK N 3 pangkalpinang atau edOTEL sendiri. Dengan jumlah kamar 22 kamar yang terdiri dari: 13 superior room, 8 deluxe room dan 1 suite room, 1 restoran dan 2 meeting room. Masalah pokok yang dihadapi dalam pengelolaan atau manajemen hotel edOTEL adalah rendahnya kinerja keuangan dan kinerja bisnisnya, yaitu antara lain sebagai berikut: sarana prasarana pendukung operasional hotel belum memadai terutama pada akses transportasi, lokasi hotel edOTEL yang tidak Naskah Publikasi Fakultas Ekonomi, Universitas Bangka Belitung, 2014
Page 2
strategis dan pangsa pasar terbatas, yaitu terletak pada belakang sekolah dan rumah - rumah penduduk sehingga tingkat hunian rendah. Sehingga berdasarkan financescale-nya yang dilakukan oleh pengamatan penelitian terlihat bahwa struktur revenue atau keuntungan yang didapat ternyata tidak jauh berbeda dengan peningkatan dari biaya operasionalnya. Tabel l.2 Daftar Laporan Keuangan Laba/Rugi Hotel edOTEL Pangkalpinang Tahun: 2008 – 2012 Tahun
Penjualan atau Pendapatan
Pengeluran Biaya Operasional
Pajak 10%
Laba atau Penjualan Bersih
2008
Rp 588.311.000
Rp312.614.950
Rp 58.831.100
Rp216.864.950
2009
Rp858.442.800
Rp 321.989.850
Rp 85.844.280
Rp 450.608.670
2010
Rp1.090.011.000
Rp 367.774.200
Rp 109.011.000
Rp 613.225.800
2011
Rp521.222.000
Rp 216.063.400
Rp 52.122.200
Rp 253.036.400
2012
Rp 482.926.500
Rp 205.520.000
Rp 48.292.650
Rp229.113.850
Total
Rp 3.540.913.300
Rp1.423.962.400
Rp 354.101.230
Rp 1.762.849.670
Sumber : Hotel edOTEL di Pangkalpinang
Berdasarkan tabel I.2 data laporan laba rugi merupakan laporan tahunan Hotel edOTEL Pangkalpinang, dengan tujuan melihat kondisi penjualan setiap tahunnya. Hotel edOTEL pada tahun 2008 memperoleh penjualan bersih Rp 216.864.950, sedangkan pada tahun 2009 mengalami kenaikan sebesar Rp 233.743.720 menjadi Rp 450.608.670, ini disebabkan karena Hotel edOTEL baru didirikan, sehingga kenaikan dalam penjualan sangat tinggi dan pada tahun 2010 tingkat penjualan sebesar Rp 162.617.130 menjadi Rp 613.225.800, sedangkan pada tahun 2011 dan 2012 mengalami penurunan, yaitu pada tahun 2011 terjadi penurunan sebesar (Rp 360.189.400) menjadi Rp 253.036.400 dan tahun 2012 Naskah Publikasi Fakultas Ekonomi, Universitas Bangka Belitung, 2014
Page 3
terjadi penurunan sebesar (Rp 23.922.550) menjadi Rp 229.113.850 yang disebabkan karena mengalami permasalahan kurangnya promosi dan banyaknya pesaing pada hotel – hotel yang ada di pangkalpinang Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul : “Analisis Kinerja Keuangan dan Strategi Bisnis Hotel edOTEL di Pangkalpinang Tahun ( 2008 – 2012 )”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas yang telah diuraikan mengenai Analisis Kinerja Keuangan dan Strategi Bisnis Hotel edOTEL maka dapat diambil beberapa rumusan masalah diantaranya : Bagaimana kinerja keuangan Hotel edOTEL, sejak tahun 2008 sampai 2012 dengan menggunakan rasio Profit Margin, Operating Efficiency Ratio dan Gross Profit Margin? Dan Bagaimana Strategi Bisnis Hotel edOTEL dengan menggunakan Analisis SWOT? C. Batasan Masalah Berdasarkan masalah dalam penelitian ini bertujuan untuk mencegah pembahasan yang terlalu luas agar mendapatkan pencapaian manfaat yang lebih baik sehingga hanya membahas mengenai analisis kinerja keuangan dan strategi bisnis hotel edOTEL di pangkalpinang dengan data yang diambil dari tahun 2008 – 2012
Naskah Publikasi Fakultas Ekonomi, Universitas Bangka Belitung, 2014
Page 4
D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini sebagai berikut: Untuk mengetahui hasil kinerja keuangan Hotel edOTEL, sejak tahun 2008 sampai 2012 dengan menggunakan rasio Profit Margin, Operating Efficiency Ratio, Gross Profit Margin. Untuk mengetahui hasil Strategi Bisnis Hotel edOTEL dengan menggunakan Analisis SWOT.
LANDASAN TEORITIS
A. Kinerja Keuangan Kemampuan seorang manajer keuangan untuk beradaptasi dengan perubahan mencari dana, menginvestasi aktiva serta mengelolanya secara bijaksana akan sanggup mempengaruhi kesuksesan perusahaan dan ekonomi secara keseluruhan. Menurut Poppy Alexano dalam buku manajemen keuangan (2012:41) Manajemen keuangan atau kinerja keuangan merupakan manajemen yang mengatur segala hal yang berhubungan dengan masalah keuangan atau pendanaan, manajemen keuangan sering juga didefinisikan sebagai cara merencanakan,
menganggarkan,
memeriksa,
mengelolah,
mengendalikan,
mencari, dan menyimpan dana atau uang bagi sebuah lembaga atau prusahaan. Sedangkan menurut John J. Wild dalam buku analisis laporan keuangan (2010:16) kinerja keuangan merupakan penggunaan laporan keuangan untuk menganalisis
Naskah Publikasi Fakultas Ekonomi, Universitas Bangka Belitung, 2014
Page 5
posisi dan kinerja keuangan perusahaan, dan untuk menilai kinerja keuangan di masa depan. B. Pengertian Laporan Keuangan Menurut Kasmir (2010:7), laporan keuangan adalah “Laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu perode tertentu”. Pendapatan lain juga dinyatakan oleh Djarwanto yang dikutip oleh Kasmir (2010:10), laporan keuangan adalah: “Hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan”. C. Tujuan Laporan Keuangan Tujuan laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan (2009:3) adalah sebagai berikut: Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan pada suatu perusahaan sehingga memberi manfaat bagi sejumlah besar pengguna (stakeholders) dalam pengambilan keputusan ekonomi. D. Jenis Laporan Keuangan Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan terdiri dari beberapa jenis, tergantung maksud dan tujuan pembuatan laporan keuangan tersebut. Masingmasing laporan keuangan memiliki arti sendiri dalam melihat kondisi keuangan perusahaan, baik secara bagian, maupun secara keseluruhan. Secara umum, laporan keuangan terdiri atas neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas. E. Rasio Keuangan
Naskah Publikasi Fakultas Ekonomi, Universitas Bangka Belitung, 2014
Page 6
Kondisi keuangan perusahaan dan kinerjanya, dalam analisis keuangan perlu melakukan pemeriksaan atas berbagai aspek kesehatan keuangan perusahaan. Dengan menggunakan alat analisis laporan keuangan, terutama bagi pemilik usaha dan manajemen, dapat diketahui berbagai hal yang berkaitan dengan keuangan dan kemajuan perusahaan. Alat yang sering digunakan selama pemeriksaan adalah rasio keuangan. Menurut Van Horne (2009:202) rasio keuangan (financial ratio) didefiniskan sebagai: “Sebuah indeks
yang
menghubungkan dua angka akuntansi dan di dapat dengan membagi satu angka dengan angka lainnya”. Nafarin (2009:772) menyatakan bahwa: “Rasio keuangan (financial ratio) adalah rasio yang membandingkan secara vertikal maupun horizontal dari pos yang terdapat dalam laporan keuangan yang dapat dinyatakan dalam persentase, kali, dan absolut.” Rasio profitabilitas menurut Kasmir (2010:196) merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini dapat dilakukan dengan membandingkan berbagai komponen yang ada di laporan keuangan, terutama neraca dan laporan laba rugi. Tujuannya untuk melihat perkembangan perusahaan dalam rentang waktu tertentu, baik penurunan atau kenaikan. Jenis-jenis rasio profitabilitas yang dapat digunakan adalah: 1.
Margin Laba (profit margin) Margin laba adalah rasio yang membandingkan laba bersih setelah pajak dengan penjualan bersih. Margin laba kotor menunjukkan laba yang relatif terhadap perusahaan. Sedangkan, margin laba bersih merupakan ukuran keuntungan dengan membandingkan antara laba setelah bunga dan
Naskah Publikasi Fakultas Ekonomi, Universitas Bangka Belitung, 2014
Page 7
pajak dibandingkan dengan penjualan. Manajemen sering mengevaluasi kemampuan mereka
dalam menghasilkan keuntungan dari seluruh
pendapatan dari penjualan yang dilakukan.Untuk menghitung margin laba dapat dihitung dengan cara:
Profit Margin =
2.
Net Income Total Revenue
x 100%
Rasio Efisiensi Operasional (Operating Efficiency Ratio) Operating Efficiency Ratio disebut juga Gross Operating Profit Ratio. Rasio ini digunakan untuk mengukur kinerja manajemen sesungguhnya tanpa dipengaruhi oleh biaya – biaya yang timbul akibat keputusan pemilik atau investor, seperti : penyusutan, bunga pinjaman bank dan asuransi. Sedangkan, pendapatan dan biaya yang terjadi dalam operasional dari revenue center maupun support center sepenuhnya dapat dikendalikan manajemen. Sehingga, pengukuran operating efficiency ratio
merupakan
pengukuran
kemampuan
manajemen
dalam
menghasilkan keutungan tanpa dipengaruhi keputusan pemilik.
Operating Efficiency Ratio =
Income Before Fixed Charge Total Revenue
Naskah Publikasi Fakultas Ekonomi, Universitas Bangka Belitung, 2014
x 100%
Page 8
3.
Gross Profit Margin Rasio ini digunakan untuk mengetahui persentasi laba dari kegiatan usaha murni dari perusahaan yang bersangkutan setelah dikurangi biayabiaya. Untuk menghitung margin laba dapat dihitung dengan cara:
GPM =
Operating Income - Operating Expense Operating Income
x 100%
F. Strategi Bisnis Menurut Hax dan Majluf dalam Salusu (2008:100) mencoba menawarkan rumusan yang komprehensif
tentang strategi sebagai
berikut: 1. Ialah suatu pola keputusan yang konsisten, menyatu, dan integral. 2. Menentukan dan menampilkan tujuan organisasi dalam artian sasaran jangka panjang, program bertindak, dan prioritas alokasi sumber daya. 3. Menyeleksi bidang yang akan digeluti atau akan digeluti organisasi. 4. Mencoba mendapatkan keuntungan yang mampu bertahan lama, dengan memberikan respon yang tepat terhadap peluang dan ancaman dari
lingkungan
eksternal
organisasi,
dan
kekuatan
serta
kelemahannya. 5. Melibatkan semua tingkat hirarki dan organisasi. Sedangkan menurut Mc Nichols dalam Salusu (2008:101) mengungkapkan: Strategi adalah suatu seni menggunakan kecakapan dan sumber daya suatu organisasi untuk mencapai sasaranya melalui
Naskah Publikasi Fakultas Ekonomi, Universitas Bangka Belitung, 2014
Page 9
hubunganya yang efektif dengan lingkungan dalam kondisi yang paling menguntungkan. G. Analisis Linkungan Bisnis dan Strategi Analisis atas proyek perusahaan di masa depan merupakan salah satu tujuan terpenting analisis bisnis. Analisis ini merupakan pekerjaan yang subjektif dan kompleks, agar dapat menjalankannya efektif harus menggunakan perspektif lintas disipin. Hal ini menunjukan pada analisis lingkungan dan strategi bisnis. Menurut K.R. Subramanyam dan John. J. Wild dalam buku Financial Statement Analysis (2010:13): Analisis lingkungan bisnis dan strategi terdiri atas dua bagian yaitu: 1. Analisis industri (industry analysis) merupakan langka pertama, mengingat prospek dan struktur industri sangat menentukan profitabilitas perusahaan. 2. Analisis strategi (strategy analysis) merupakan evaluasi atas keputusan
bisnis
perusahaan
dan
keberhasilan
perusahaan
membangun keunggulan kompetitifnya. Analisis lingkungan bisnis dan strategi memerlukan pengetahuan tentang kekuatan ekonomi dan industri, serta memerlukan pengetahuan tentang manajemen strategi, kebijakan bisnis, produksi, manajemen logistik, pemesaran dan ekonimi manajerial. Analisis SWOT sebagai alat formulasi strategi Menurut Rangkuti (2011: 198) Secara kualitatif alat analisis yang digunakan
adalah
analisis
SWOT,
yaitu
suatu
analisis
Naskah Publikasi Fakultas Ekonomi, Universitas Bangka Belitung, 2014
yang
Page 10
mengidentifikasi berbagai faktor untuk merumuskan strategi. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan
peluang
(opportunities),
namun
secara
bersamaan
dapat
meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan tantangan (threats). Proses pengambilan keputusan strategis berkaitan dengan pengembangan visi, misi, tujuan, strategi dan kebijakan organisasi”. H. Kerangka Pemikiran
HOTEL EDOTEL
Kinerja Keuangan
feed back
Strategi Bisnis
Analisis SWOT:
Rasio Keuangan: 1. Profit Margin 2. Operating Efficiency Ratio 3. Gross Profit Margin
1. Faktor internal: kekuatan dan kelemahan 2. Faktor Eksternal: ancaman dan peluang
Kesimpulan
Dari kerangka pikir di atas, dapat dijelaskan bahwa hotel melakukan dua proses kegiatan yaitu kinerja keuangan dan strategi bisnis dimana memiliki pengaruh besar terhadap kinerja hotel. Kedua proses tersebut menggunakan alat
Naskah Publikasi Fakultas Ekonomi, Universitas Bangka Belitung, 2014
Page 11
analisis masing – masing, untuk menentukan kinerja keuangan menggunakan rasio keuangan (Profit Margin, Operating
Efficiency
Ratio, Gross Profit
Margin). Dan untuk menentukan pilihan keputusan strategik dalam hotel akan digunakan analisis SWOT. Kemudian memberikan feedback kepada hotel mengenai hasil penelitian tersebut.
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan suatu penelitian yang dianalisis, karenanya dalam kedua penelitian ini pengukuran terhadap gejala yang diamati menjadi penting, sehingga pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan daftar pertanyaan yang disusun berdasarkan pengukuran terhadap variabel yang diteliti yang kemudian menghasilkan data kuantitatif. untuk menunjang pembahasan dalam penelitian ini, maka dilakukan dengan menggunakan penelitian dasar evaluasi. B. Metode Pengumpulan Data 1. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam peneltian ini adalah: Data Kuantitatif, yaitu data numeric untuk dapat menghasilkan penafsiran yang kokoh atau dengan kata lain data ini berupa angka yang diperoleh dari laporan keuangan
Naskah Publikasi Fakultas Ekonomi, Universitas Bangka Belitung, 2014
Page 12
yang berhubungan dengan penulisan ini, seperti jumlah karyawan, Laporan Laba atau Rugi (Income Statement) pada Hotel edOTEL. Data Kualitatif, yaitu nilai dari perubahan-perubahan yang tidak dapat dinyatakan dalam angkaangka (statistik). Jadi data kualitatif adalah data yang berupa kata dan atau kalimat, gambar, skema yang belum diangkakan. Data kualitatif yang peneliti peroleh dari hotel edotel
tidak berbentuk angka seperti, gambaran umum
perusahaan, hasil kuesioner, dan informasi-informasi yang diperoleh dari pihak lain yang menunjang penelitian. 2. Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua macam, yaitu: Data primer adalah data yang diperoleh langsung oleh peneliti dari objek penelitian melalui observasi atau pengamatan langsung dan wawancara secara langsung dengan staff karyawan sesuai dengan data yang diperlukan peneliti dalam penelitian. Data Skunder adalah semua data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek penelitian, yaitu data tersebut diperoleh peneliti dari dokumen-dokumen perusahaan dan buku-buku literatur yang memberikan informasi yang dibutuhkan peneliti. C. Teknik Analisis Data Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kuantitatif yang menggunakan metode analisis rasio keuangan dan analisis data kualitatif yang menggunakan metode analisis SWOT yaitu:
Naskah Publikasi Fakultas Ekonomi, Universitas Bangka Belitung, 2014
Page 13
1. Analisis Rasio Keuangan Analisis rasio keuangan ini menggunakan rasio profitabilitas, menurut Kasmir (2010:196) merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Jenis-jenis rasio profitabilitas yang dapat digunakan dalam teknik analisis ini adalah: Margin laba adalah rasio yang membandingkan laba bersih setelah pajak dengan penjualan bersih, Operating Efficiency Ratio disebut juga Gross Operating Profit Ratio dan Gross Profit Margin. Rasio ini digunakan untuk mengetahui persentasi laba dari kegiatan usaha murni dari perusahaan yang bersangkutan setelah dikurangi biaya-biaya. 2. Analisis SWOT Menurut Rangkuti (2011: 198) Secara kualitatif alat analisis yang digunakan
adalah
analisis
SWOT,
yaitu
suatu
analisis
yang
mengidentifikasi berbagai faktor untuk merumuskan strategi. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan
peluang
(opportunities),
namun
secara
bersamaan
dapat
meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan tantangan (threats). Untuk analisis SWOT ini, dalam mengolah data menggunakan metode
deskriptif,
dengan
analisis
data
yang
dilakukan
tanpa
menggunakan analisis statistik dan tidak terkait dengan skor dan skala. Data yang diperoleh merupakan hasil penelitian yang telah di analisis, dibahas kemudian disimpulkan dalam bentuk paparan yang bersifat deskriptif.
Naskah Publikasi Fakultas Ekonomi, Universitas Bangka Belitung, 2014
Page 14
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Rasio Profitabilitas Dengan menganalisis Rasio Profitabilitas Hotel edOTEL Pangkalpinang bertujuan menunjukan kinerja perusahaan dalam memperoleh laba dan laba bersih atas penjualan, biaya opersi dan laba operasi perusahaan. Rasio menunjukkan kinerja perusahaan selama satu periode akuntasi. Penulis melakukan analisis berupa margin laba (profit margin), rasio efisiensi operasional (operating efficiency ratio), gross profit margin ratio, sedangkan tahun yang digunakan adalah tahun 2008 sampai dengan tahun 2012. 1. Margin Laba (profit margin) Margin laba adalah rasio yang membandingkan laba bersih setelah pajak dengan penjualan bersih. Margin laba kotor menunjukkan laba yang relatif terhadap perusahaan. Sedangkan, margin laba bersih merupakan ukuran keuntungan dengan membandingkan antara laba setelah bunga dan pajak dibandingkan dengan penjualan. Manajemen sering mengevaluasi kemampuan mereka dalam menghasilkan keuntungan dari seluruh pendapatan dari penjualan yang dilakukan. Tabel IV.2 Perhitungan Profit Margin Hotel edOTEL Uraian Tahun 2008
Laba bersih (x) Rp 216.864.950
Pangkalpinang
Rp
Penjualan (y) 588.311.000
Naskah Publikasi Fakultas Ekonomi, Universitas Bangka Belitung, 2014
Hasil (x) : (y) 36,86%
Page 15
Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012
Rp Rp Rp Rp
450.608.670 613.225.800 253.036.400 229.113.850
Rp 858.442.800 Rp 1.090.011.000 Rp 521.222.000 Rp 482.926.500
Sumber: Laporan Keuangan Hotel edOTEL Pangkalpinang, data diolah, 2014
52,49% 56,25% 48,54% 47,44%
Berdasarkan Net Profit Margin pada Hotel edOTEL Pangkalpinang pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 menunjukkan pada tahun 2008 sebesar 36,86%, pada tahun 2009 sebesar 52,49%, pada tahun 2010 sebesar 56,25%, pada tahun 2011 sebesar 48,54%, dan pada tahun 2012 sebesar 47,44%, untuk tahun 2011 dan 2012 mengalami penurunan tingkat penjualan dari tahun sebelumnya. Dalam hasil analisis rasio Net Profit Margin menunjukkan pada tahun 2008 hasil rasio yang diperoleh 36,86%, pada tahun 2009 hasil rasio meningkat sebesar 15,63% menjadi 52,49%, pada tahun 2010 meningkat sebesar 3,76% menjadi 56,25%, sedangkan pada tahun 2011 dan tahun 2012 mengalami penurunan, yaitu pada tahun 2011 terjadi penurunan sebesar 7,71%, sehingga rasio yang diperoleh menjadi 48,54% dan pada tahun 2012 sebesar 1,1% menjadi 47,44%. 2. Rasio Efisiensi Operasional (Operating Efficiency Ratio) Rasio ini digunakan untuk mengukur kinerja manajemen sesungguhnya tanpa dipengaruhi oleh biaya – biaya yang timbul akibat keputusan pemilik atau investor, seperti : penyusutan, bunga pinjaman bank dan asuransi. Sedangkan, pendapatan dan biaya yang terjadi dalam operasional dari revenue center maupun support center sepenuhnya dapat dikendalikan manajemen. Sehingga, pengukuran operating efficiency ratio merupakan pengukuran
Naskah Publikasi Fakultas Ekonomi, Universitas Bangka Belitung, 2014
Page 16
kemampuan manajemen dalam menghasilkan keutungan tanpa dipengaruhi keputusan pemilik. Tabel IV.3 Perhitungan Rasio Efisiensi Operasional Hotel edOTEL Pangkalpinang Uraian Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012
Pendapatan sebelum pajak (x) Rp 275.696.050 Rp 536.452.950 Rp 722.236.800 Rp 305.158.600 Rp 277.406.500
Penjualan (y) Rp 588.311.000 Rp 858.442.800 Rp 1.090.011.000 Rp 521.222.000 Rp 482.926.500
Sumber: Laporan Keuangan Hotel edOTEL Pangkalpinang, data diolah, 2014
Berdasarkan
Rasio
Efisiensi
Operasional
pada
Hasil (x) : (y) 46,86% 62,49% 66,25% 58,54% 57,44%
Hotel
edOTEL
Pangkalpinang pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 menunjukkan pada tahun 2008 sebesar 46,86%, pada tahun 2009 sebesar 62,49%, pada tahun 2010 sebesar 66,25%, pada tahun 2011 sebesar 58,54%, pada tahun 2012 sebesar 57,44%. Dalam hasil analisis rasio Efisiensi Operasional menunjukkan pada tahun 2009 hasil rasio meningkat 15,63%
menjadi 62,49%, jika di bandingkan
dengan tahun 2008, pada tahun 2010 meningkat sebesar 3,76% menjadi 66,25%, sedangkan pada tahun 2011 menurun dibandingkan tahun 2010 sebesar 7,71%, pada tahun 2012 juga mengalami penurunan sebesar 1,1%. 3. Gross Profit Margin Rasio ini mengukur tingkat laba kotor dibandingkan dengan volume pendapatan yang menunjukkan semakin besar hasil rasio semakin baik keadaan operasi perusahaan, karena menunjukkan harga pokok penjualan relatif lebih Naskah Publikasi Fakultas Ekonomi, Universitas Bangka Belitung, 2014
Page 17
rendah dibandingkan penjualan Rasio ini juga digunakan untuk mengetahui persentasi laba kotor dari kegiatan usaha murni dari perusahaan yang bersangkutan setelah dikurangi biaya-biaya. Tabel IV.4 Perhitungan Gross Profit Margin Ratio Hotel edOTELPangkalpinang Uraian Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012
Operating Income (x) Rp(260.696.050) Rp 470.134.950 Rp 613.234.800 Rp 253.036.400 Rp 229.113.850
Operating Expense (y) Rp 312.614.950 Rp 321.989.850 Rp 367.774.200 Rp 216.063.400 Rp 205.520.000
Hasil (x) – (y) : (x) -19,91% 31,51% 40,03% 14,61% 10,30%
Sumber: Laporan Keuangan Hotel edOTEL Pangkalpinang, data diolah, 2014 Rasio Laba kotor merupakan rasio dalam mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Berdasarkan analisis Rasio Laba Kotor (Gross Profit Margin Ratio) pada Hotel edOTEL Pangkalpinang diketahui pada tahun 2008 adalah (-19,91%), pada tahun 2009 adalah 31,51%, pada tahun 2010 adalah 40,03%, pada tahun 2011 adalah 14,61% dan pada tahun 2012 adalah 10,30%. Dari hasil analisis rasio laba kotor Hotel edOTEL Pangkalpinang menunjukkan pada tahun 2009 rasio meningkat 51,42% menjadi 31,51% jika dibandingkan dengan tahun 2008, pada tahun 2010 meningkat 8,52% menjadi 40,03% dibandingkan dengan tahun 2009, sedangkan pada tahun 2011 menurun dibandingkan tahun 2010 sebesar 25,42% menjadi 14,61%, pada tahun 2012 terjadi juga penurunan sebesar 4,31% dibandingkan dengan tahun 2011, tahun 2012 terjadi sedikit penurunan.
Naskah Publikasi Fakultas Ekonomi, Universitas Bangka Belitung, 2014
Page 18
B. Analisis SWOT Menurut Rangkuti (2011: 198) secara kualitatif alat analisis yang digunakan adalah analisis SWOT, yaitu suatu analisis yang mengidentifikasi berbagai faktor untuk merumuskan strategi. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan tantangan (threats). Analisis ini membandingkan antara faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman). Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. 1. Strenght ( Kekeuatan ): Dukungan Pemda Kota Pangkalpinang, Skill dan pelayanan karyawan secara profesional 2. Weaknesess ( Kelemahan ): Lokasi Hotel edOTEL yang tidak strategis, Produktivitas dalam tingkat hunian rendah, Kemampuan pengelolaan sumber daya manusia kurang, Akses Transportasi terbatas, Pangsa pasar terbatas. 3. Opportunity ( Peluang ): Perkembangan dalam tekhnologi informasi yang baik, Menjalinkan kerjasama dengan agen tour and travel, Kerjasama dengan pihak ketiga dalam pengelolaan hotel. 4. Threats (Ancaman): Adanya inflasi yang tinggi, Penambahan tingkat pesaing hotel semakin banyak, Gangguan keamanan, Persaingan terhadap yang tinggi. Berikut ini adalah matrik SWOT yang akan dipergunakan untuk menentukan strategis bisnis pada hotel edOTEL pangkalpinang.
Naskah Publikasi Fakultas Ekonomi, Universitas Bangka Belitung, 2014
Page 19
Tabel IV.5 Matrik SWOT Untuk Mengidentifikasi Isu-Isu Strategis
IFAS
STRENGHTS (S) 1.
Dukungan Pemda Kota Pangkalpinang 2. Skill dan pelayanan karyawan secara profesional
3.
Perkembangan dalam tekhnologi informasi yang baik Menjalinkan kerjasama dengan agen tour and travel. Kerjasama dengan pihak ketiga dalam pengelolaan hotel
Threats (T) 1. 2. 3. 4.
Lokasi Hotel edOTEL yang tidak strategis Produktivitas dalam tingkat hunian rendah Kemampuan pengelolaan sumber daya manusia kurang. Akses Transportasi terbatas Pangsa pasar terbatas
2. 3.
5. Opportunity (O)
2.
1.
4.
EFAS
1.
Weaknesses (W)
Adanya inflasi yang tinggi Penambahan tingkat pesaing hotel semakin banyak Gangguan keamanan. Persaingan terhadap harga yang tinggi
Strategi S - O 1.
2.
Melakukan pembenahan manajemen pengelolaan hotel dalam strategi bisnisnya(S-1,2 dan O-1,2,3) Melakukan kerjasama dengan pihak ketiga dalam pengelolaan hotel (S-1 dan O-3,4)
Strategi W–O 3.
4.
Melakukan peningkatan karyawan baik dari segi kualitas maupun kuantitas (W3 dan O-1) Melakukan pengadaan sarana dan prasarana (W-3,4 dan O-1,2,3)
Strategi S - T
Strategi W - T
5. Meningkatkan produktivitas yang baik terhadap pelayanan ( S-2 dan T-2,3,4) 6. Menyediakan fasilitasfasilitas hotel yang canggih dan memberikan harga yang terjangkau (T1,2,3,4)
7. Menerapkan manajemen yang komplainuntuk mengatasi pelanggan (W-2,3,4,5 dan T-2,4) 8. Meningkatkan Pengetahuan tentang dunia perhotelan dan bisnis (W-2,3,5 dan T2,4)
Sumber: Hasil analisis pengeolahan data, 2014
Naskah Publikasi Fakultas Ekonomi, Universitas Bangka Belitung, 2014
Page 20
Berdasarkan matriks SWOT tersebut dapat dilihat bahwa ada beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh hotel edOTEL untuk meningkatkan strategi bisnis dalam menghadapi persaingan dimasa yang akan datang. 1. Strategi
S – O (Strenghts – Opportunities): Strategi ini disusun dengan
menggunakan seluruh kekuatan dan peluang yang dimiliki. Beberapa strategi yang dapat diambil antara lain: a. Melakukan pembenahan manajemen pengelolaan hotel dalam strategi bisnisnya. Hotel edOTEL menghadapi faktor peluang berupa kesempatan dalam dukungan pemerintah daerah kota pangkalpinang, skill dan pelayanan karyawan secara profesional, maka kekuatan dan peluang tersebut sangat mendukung pembenahan manajemen pengelolaan hotel dalam strategi bisnisnya. b. Melakukan kerjasama dengan pihak ketiga dalam pengelolaan hotel Hotel edOTEL dalam kerjasama dengan pihak ketiga dalam pengelolaan hotel dengan adanya dukungan dari pemerintah daerah kota pangkalpinang, menjalinkan kerjasama dengan agen tour and travel, dan kerjasama dengan pihak ketiga dalam pengelolaan hotel. 2. Strategi W – O (Weakness – Opportunities): Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada, dengan cara mengatasi kelemahan yang dimiliki. Adapun strategi yang dapat dilakukan yaitu: a. Melakukan peningkatan karyawan baik dari segi kualitas maupun kuantitas
Naskah Publikasi Fakultas Ekonomi, Universitas Bangka Belitung, 2014
Page 21
Salah satu kelemahan yang dimiliki oleh hotel edOTEL kemampuan pengelolaan sumber daya manusia kurang, perkembangan tekhnologi informasi yang baik. b. Melakukan pengadaan sarana dan prasarana Kelemahan lain yang dihadapi hotel edOTEL untuk melakukan strategi bisnis adalah belum memadainya sarana dan prasaranan yang dimana kemampuan pengelolaan sumber daya manusia kurang, akses transportasi terbatas, perkembangan tekhnologi informasi dan komunikasi yang baik, menjalinkan kerjasama dengan agen tour and travel, kerjasama dengan pihak ketiga dalam pengelolaan hotel . 3. Strategi S – T (Strenghts – Threats): Strategi ini dilakukan dalam rangka memanfaatkan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang dihadapi. Adapun strategi yang dilakukan adalah : a. Meningkatkan produktivitas yang baik terhadap pelayanan Skill dan pelayanan karyawan secara, penambahan tingkat pesaing hotel semakin banyak, gangguan keamanan, persaingan terhadap harga yang tinggi. b. Menyediakan fasilitas-fasilitas hotel yang canggih dan memberikan harga yang terjangkau Adanya inflasi yang tinggi, penambahan tingkat pesaing hotel semakin banyak, gangguan keamanan dan persaingan terhadap harga yang tinggi. Naskah Publikasi Fakultas Ekonomi, Universitas Bangka Belitung, 2014
Page 22
4. Strategi W – T (Weakness – Threats): Strategi ini untuk mengatasi kelemahan yang berpadu dengan ancaman harus segera diatasi. Untuk mengatasi dapat diambil strategi sebagai berikut : a. Menerapkan manajemen yang komplain untuk mengatasi pelanggan Produktivitas dalam tingkat hunian rendah, kemampuan pengelolaan sumber daya manusia kurang, akses transportasi terbatas, pangsa pasar terbatas, penambahan tingkat pesaing hotel semakin banyak dan persaingan terhadap harga yang tinggi. b. Meningkatkan pengetahuan tentang dunia perhotelan dan bisnis Produktivitas dalam tingkat hunian rendah, kemampuan pengelolaan sumber daya manusia kurang, pangsa pasar terbatas, penambahan tingkat pesaing hotel semakin banyak, gangguan keamanan. Tabel. IV.6 IFAS (Internal Strategic Factors Analysis Summary) NO
Faktor Strategi Internal
Bobot
Rating
BxR
Komentar
0,25
4
1,00
Manfaatkan dengan baik
0,20
4
0,80
Tingkatkan
0,08
-2
-0,16
Perbaiki
0,10
-2
-0,20
Perbaharui
0,15
-3
-0,45
Perbaiki
Kekuatan (strenghts) 1. 2.
Dukungan Pemda Kota Pangkalpinang Skill dan pelayanan karyawan secara professional Kelemahan (weakness)
1. 2. 3.
Lokasi Hotel edOTEL yang tidak strategis Produktivitas dalam tingkat hunian rendah Kemampuan sumber daya yang kurang
4.
Akses Transportasi terbatas
0,10
-2
-0,20
Perbaiki
5.
Pangsa pasar terbatas
0,12
-3
-0,36
Perbaiki
Naskah Publikasi Fakultas Ekonomi, Universitas Bangka Belitung, 2014
Page 23
Jumlah Sumber: Hasil Analisis Data Tahun 2014
1,00
0,43
Berdasarkan hasil analisis diatas hasil analisis faktor strategi internal (IFAS) berupa kekuatan dan kelemahan diperoleh nilai sebesar 0,43 (skala 0 – 4 ) dan dapat disimpulkan bahwa faktor internal dari strategi bisnis pada hotel edOTEL pangkalpinang masih harus diadakan perbaikan dimana faktor kekuatan harus lebih tingkatkan dan dimanfaatkan serta lebih dimaksimalkan lagi agar dapat tercapat sasaran yang diharapkan danuntuk faktor kelemahan masih harus banyak perbaikan. Dari hasil perkalian antara bobot dan rating menghasikan angka plus yang artinya strategi dalam bisnis hotel berada pada kuadran 1 atau kuadran 2. Tabel.IV.7Eksternal Factors Analysis Summary (EFAS) NO
Faktor Strategi Internal
Bobot
Rating
BxR
Keterangan
Peluang (Opportunity) 1.
Perkembangan tekhnologi informasi yang baik
0,20
4
0,80
Manfatkan
2.
Menjalin kerjasama dengan agen tour and travel.
0,12
4
0,48
Tingkatkan
3.
Kerjasama dengan pihak ketiga dalam pengelolaan hotel
0,12
3
0,36
Tingkatkan
0,08
-2
-0,16
Perbaharui
0,12
-3
-0,36
Waspadai
Ancaman (Threats) 1.
Adanya inflasi yang tinggi
2.
Penambahan banyak
3.
Gangguan keamanan
0,08
-2
-0,16
Waspadai
4.
Persaingan terhadap harga tinggi
0,10
-2
-0,20
Perbaharui
tingkat
pesaing
Jumlah
hotel
1,00
0,76
Sumber: Hasil Analisis Data Tahun 2013
Berdasarkan tabel IV.7 diatas hasil analisis faktor strategi Eksternal (EFAS) berupa peluang dan ancaman diperoleh nilai sebesar 0,76 (skala 0 – 4 ), Naskah Publikasi Fakultas Ekonomi, Universitas Bangka Belitung, 2014
Page 24
sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor eksternal dari strategi bisnis hotel edOTEL pangkalpinang masih harus dimanfaatkan dimana faktor peluang yang ada harus lebih dimanfaatkan dan lebih ditingkatkan lagi serta pada faktor ancaman harus lebih diwaspadai lagi agar dapat menghindari masalah yang mungkin akan terjadi dimasa depan. Dari hasil tersebut dapat juga kita lihat bahwa hasil dari perkalian antara bobot dan rating menghasilkan angka plus yang artinya strategi bisnis hotel berada pada kuadran 1 dan kuadran 3. Keempat strategi diatas (ST, SO, WO, WT) yang dapat digunakan, maka untuk dapat menentukan strategi prioritas yang tepat dalam Hotel edOTEL di Pangkalpinang dalam menganalisis strategi bisnis, dalam hal ini dapat dilihat dari perpotongan antara IFAS (Internal Factor Analysis Summary) dengan EFAS (Eksternal Factor Analysis Summary). Untuk mencari titik yang menggambarkan kelemahan internal dapat dilihat pada hasil penjumlahan dari seluruh hasil perkalian antara bobot dan rating pada faktor kekuatan (Strenght) dan faktor kelemahan (Weakness) sehingga berdasarkan tabel IFAS diperoleh titik (0,43) pada sumbu Stenght-weakness. Kemudian untuk mengetahui titik yang menggambarkan faktor eksternal juga dapat dilihat dari penjumlahan seluruh hasil perkalian antara bobot dan rating pada faktor peluang (Opportunity) dan faktor ancaman (threats), sehingga berdasarkan tabel EFAS diperoleh titik (0,76) pada sumbu Opp ortunity-threat. Berdasarkan titik tersebut ditarik garis lurus yang masing-masing sejajar dengan sumbu lainnya untuk mencari titik potong yang menentukan kuadran
Naskah Publikasi Fakultas Ekonomi, Universitas Bangka Belitung, 2014
Page 25
strategi yang akan diprioritaskan dalam pelaksanaan berbagai strategi yang dihasilkan dalam tabel tersebut. Kemudian hasil akhirnya diperoleh titik potong {(2,26);(1,76)} di kuadran pertama (strenght-Opportunity) yang berarti bahwa seluruh strategi yang berada pada kuadran tersebut merupakan prioritas dalam analisis SWOT ini.
PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan latar belakang, landasan teori, analisis data dan hasil analisis Rasio Profitabilitas dan Analisis SWOT pada Hotel edOTEL di Pangkalpinang pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2012, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil rasio profitabilitas yang meliputi: a. Margin Laba (profit margin). Kinerja keuangan hotel selama lima tahun pada tahun 2010 merupakan tahun yang menunjukkan hasil rasio meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yaitu pada tahun 2008 dan tahun 2009. Sedangkan tahun 2011dalam tingkat penjualan atau pendapatan adalah tahun terendah selama lima tahun, disebabkan hotel belum dapat memaksimalkan
penjualan
dan
mengefesienkan
dalam
melakukan
pengendalian biaya-biaya pada tiap tahunnya. b. Rasio Efisiensi Operasional (Operating Efficiency Ratio). Menunjukkan pada tahun 2011 dan tahun 2012 merupakan tahun yang menunjukkan hasil rasio yang mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Untuk tahun 2008 Naskah Publikasi Fakultas Ekonomi, Universitas Bangka Belitung, 2014
Page 26
adalah tahun terendah selama lima tahun, dikarenakan Hotel edOTEL baru didirikan, sehingga kurang mengoptimalkan kinerja perusahaan.Sedangkan pada tahun 2010 adalah tahun yang menunjukan rasio meningkat dibandingkan tahun sebelum dan sesudahnya. c. Gross Profit Margin. Kinerja keuangan hotel selama lima tahun menunjukkan pada tahun 2008 merupakan tahun yang menunjukkan hasil rasio menurun dibandingkan tahun sesudahnya. Sedangkan tahun 2010 adalah tahun yang rasionya meningkat selama lima tahun. Kinerja keuangan hotel yang menunjukan penurunan pada tahun sebelumnya belum efesien yang disebabkan hotel belum dapat memaksimalkan penjualan dan mengefesienkan dalam melakukan pengendalian biaya-biaya pada tiap tahunnya sehingga dalam menghasilkan laba kotor, laba operasi, biaya operasi dan laba bersih yang dihasilkan mengalami kenaikan dan penurunan. 2. Hasil analisis SWOT menunjukan beberapa faktor-faktor yang mendukung dan menghambat strategi bisnis pada hotel edOTEL hasil dari faktor internal strategi bisnis pada hotel edOTEL pangkalpinang masih harus diadakan perbaikan dimana faktor kekuatan harus lebih tingkatkan dan dimanfaatkan serta lebih dimaksimalkan lagi agar dapat tercapat sasaran yang diharapkan dan untuk faktor kelemahan masih harus banyak perbaikan. Dan faktor eksternal masih harus dimanfaatkan dimana faktor peluang yang ada harus lebih dimanfaatkan dan lebih ditingkatkan lagi serta pada faktor ancaman harus lebih
Naskah Publikasi Fakultas Ekonomi, Universitas Bangka Belitung, 2014
Page 27
diwaspadai lagi agar dapat menghindari masalah yang mungkin akan terjadi dimasa depan.
B. Keterbatasan Penelitiaan ini mempunyai keterbatasan yang diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti berikutnya agar mendapatkan hasil yang lebih baik lagi. Adapun keterbatasan dalam penelitian tersebut adalah: 1. Penelitiaan ini hanya. melakukan wawancara langsung dan menggunakan laporan keuangan sebagai data dalam penelitian, untuk mengukur kinerja dapat dilihat pada aspek lainnya yang dapat mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan seperti keadaan pasar, karyawan, dan lainnya 2. Penelitian ini didasarkan pada satandar kebijakan hotel dan hasil pada tahun sebelumnnya sebagai pembadingan, sehingga hanya berlaku pada kinerja yang mencangkup lingkungan perusahaan dan tahun periodik. 3. Penelitian yang menggunakan laporan keuangan perusahaan bersifat privasi perusahaan, sehingga masih banyak faktor-faktor yang belum mendukung dalam hasil analisis baik faktor internal maupun eksternal. 4. Rasio keuangan yang digunakan adalah Rasio Profitabilitas dan untuk mengukur strategi bisnis hotel menggunakan analisis SWOT, karena lebih baik jika dilakukan analisis lainnya. C. Saran
Naskah Publikasi Fakultas Ekonomi, Universitas Bangka Belitung, 2014
Page 28
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan serta kesimpulan pada penelitian ini, adapun saran-saran yang dapat diberikan melalui hasil penelitiaan ini agar mendapatkan hasil yang lebih baik sebagai berikut: a. Bagi pihak manajemen atau hotel harus memperhatikan dalam pengendalian biaya-biaya dan tingkat pendapatan secara efesien dan efektif, sehingga dapat meningkatkan kemampuan hotel dalam menghasilkan laba kotor, laba operasi, biaya operasi dan laba bersih yang berhubungan dengan tingkat pendapatan dan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan operasionalnya pada setiap tahunnya
yang
menurun
hasil
kinerjanya.Serta
meningkatkan
atau
memperdalam strategi bisnis dalm mengambil langkah-langkah kedepannya, terutama dilihat dari faktor-faktor pendukung dan penghambat seperti faktor internal dan eksternal. Khususnya pada faktor kelemahannya dan ancaman, untuk mengatasi kelemahan yang terjadi pada hotel edOTEL pangkalpinang pihak hotel harus mengambil tindakan yang lebih profesional seperti melakukan pembenahan dalam kemampuan pengelolaan sumber daya manusia, meningkatkan sarana dan prasarana pendukung operasional hotel, melakukan perubahan pada pangsa pasar yang masih terbatas untuk umum,
dan
melakukan pengauditan secara berskala dalam pengawasan pihak-pihak terkait dalam operasional hotel. Sedangkan untuk menghadapi ancama dari luar maupun dari dalam hotel pihak hotel harus melakukan pengawasan yang ketat seperti halnya dalam persaingan terhadap tarif dan harga tinggi serta gangguangangguan yang terjadi kedepanya.
Naskah Publikasi Fakultas Ekonomi, Universitas Bangka Belitung, 2014
Page 29
b. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas objek penelitian pada perusahaan yang sejenis perhotelan, seperti pada hotel edOTEL, sehingga hasil penelitian yang dihasilkan dapat mempresentasikan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja keuangan berdasarkan Rasio Profitabilitas dan faktor-faktor internal dan eksternal pada hotel. Selain itu, peneliti selanjutnya diharapkan menambah variabel dan mengunakan rasio keuangan lainnya yang dapat mendukung hasil penelitian selain menggunakan Rasio Profitabilitas dan analisis SWOT saja, serta memperdalam metode dan periode pengamatan.
DAFTAR PUSTAKA
Alexano, Poppy. 2012. Manajemen Keuangan. Jakarta Firdaus A. Dunia, Wasilah Abdullah. 2009. Akuntansi Biaya. Salemba Empat Jakarta González Benito. 2013. Financial Performance analysis on Unique Hotel and Resorts. Hamdani, Muliawan dan Fitri Lukiastuti. 2011. Manajemen Strategik Dalam Organisasi. Yogyakarta: Caps. Ismani. 2011. Analisis Profitabilitas Untuk Mengukur Kinerja Keuangan Manajemen Hotel (Studi Kasus pada UNY-Hotel Yogyakarta). Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. IX, No. 2, Tahun 2011 Kasmir. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Rajawali Pers. Jakarta. Lin Zhang. 2010. Financial Performance In Hotel Hong Kong. Fakultas Ekonomi Umeå School of Business Hong Kong. Nafarin, M. 2009. Penganggaran Perusahaan. Edisi ketiga. Salemba Empat. Jakarta. Naskah Publikasi Fakultas Ekonomi, Universitas Bangka Belitung, 2014
Page 30
Nurzaimah. 2010. Analisis laporan Keuangan Guna Menilai Kinerja Pada PT. Hotel Indonesia Natour. Fakultas Ekonomi University of Sumatera Utara. Prasetyo, Bambang dan Jannah, Lina Miftahul. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi. Rajawali Pers. Jakarta. Rangkuti, Freddy. 2000. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Rangkuti, Freddy. 2011. SWOT Balanced Scorecard. Jakarta: Gramedia. Salusu, J. 2008. Pengambilan Keputusan Stratejik untuk organisasi publik dan organisasi nonprofit. Jakarta: Grasindo Sara paula. 2008. Analisis kinerja keuangan dan manajemen strategis pengembangan restoran canary di hotel mirah Bogor. Fakultas Ekonomi IPB-Bogor Agricultural University-2011. Soemarso. 2004. Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi kelima buku 1. Salemba Empat. Jakarta. Standar Akuntansi Keuangan /Ikatan Akuntansi Keuangan. 2009. Salemba Empat. Subramanyam K.R. dan John. J. Wild. 2010. Financial Statement Analysis. Jakarta Van Horne, James C dkk. 2009. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan. Edisi keduabelas buku 1. Salemba Empat. Jakarta. Wild, John J dkk. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Edisi kedelapan buku 1. Salemba Empat. Jakarta.
Naskah Publikasi Fakultas Ekonomi, Universitas Bangka Belitung, 2014
Page 31