1
ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG PERIODE 2011-2013
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Oleh:
NAMA NIM
: ROSMAWATI : 302 1011 055
Diajukan untuk Memenuhi Sebagaian Prasyarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG 2014
2
ABSTRACT Rosmawati. 302.1011.055. Using the Analysis of Liquidity Ratio, Solvency Ratio, and Profitability Ratio to Measure the Financial Performance of Universitas Bangka Belitung’s Cooperative period 2011-2013. The purpose of this analysis is to assess the financial performance of KUBB (UBB’s cooperative) as seen from the Liquidity Ratio, Solvency Ratio, and Profitability ratio from year 2011 to 2013. The data processed in this study are the financial statements in the form of net income and balance sheet from 2011 to 2013. The method of data processing used in this study is Liquidity Ratio involving current ratio, quick ratio and cash ratio, Solvency Ratio involving the ratio of debt to total assets and the ratio of debt to equity ratio, and Profitability Ratio involving ratio of return on assets, ratio return on equity, ratio of net profit margin, and the ratio of gross profit margin. The data was then analyzed using the method of descriptive analysis by collecting, analyzing, and interpreting the data obtained from the cooperative hence giving a real-time description. The analyzed result was then used to measure the cooperative’s financial performance. The result of liquidity ratio analysis consisting of current ratio and quick ratio suggested that the cooperative's financial performance was very good, while the cash ratio from 2011 to 2013 showed a bad condition, but in 2012 the performance was good. The Solvency ratio consisting of the debt to assets ratio showed that the cooperative’s financial performance was good and total debt to equity ratio showed a less than good performance between 2011 and 2012, but it changed for the better in 2013. Profitability Ratio in the cooperative during 2011-2013 fluctuated due to the lack of efficiency and effectiveness in managing costs and sales, affecting the finance of the cooperative. Keywords: Financial Statement, Net Income Statement, Balance Sheet, cooperative’s Financial Statement, Liquidity Ratios, Solvency Ratios and Profitability Ratios. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Struktur perekonomian Indonesia membagi kegiatan ekonomi menjadi tiga (3) kelompok badan usaha, yaitu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), dan Koperasi. Dari ketiga kekuatan ekonomi nasional tersebut pemerintah mengharapkan agar dikembangkan menjadi komponen-komponen yang saling mendukung dan terpadu di dalam sistem ekonomi nasional. Dalam Undang-Undang No. 25 tahun 1992 Koperasi Indonesia adalah badan usaha yang beranggotaan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.
3
Kegiatan usaha yang dilakukan oleh koperasi meliputi kegiatan usaha atau pelayanan yang sangat membantu dan diperlukan oleh anggota koperasi serta masyarakat. Keberhasilan usaha atau kinerja dapat dilihat dari berbagai parameter yaitu hasil usaha yang bersifat financial maupun non financial. Kinerja financial dapat dilihat dari berbagai parameter, salah satunya adalah dari laporan keuangan yaitu berupa laba. Sedangkan kinerja non financial dapat dilihat dari berbagai aspek antara lain dari kepuasan konsumen, proses bisnis dan lain-lain. Mengukur kinerja keuangan merupakan suatu hal yang penting didalam menilai suatu efisiensi dan efektifitas suatu koperasi, demikian halnya dengan Koperasi Universitas Bangka Belitung yang berdiri pada tanggal 6 Oktober 2006 yang baru berumur 7 tahun ini mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Koperasi Universitas Bangka Belitung merupakan koperasi serba usaha yang menyediakan kebutuhan anggota atau masyarakat. Koperasi Universitas Bangka Belitung bertujuan untuk mensejahterakan anggota terutama karyawan Universitas Bangka Belitung. Dengan menempati gedung yang merupakan bagian dari Universitas Bangka Belitung. Koperasi mampu berjalan sampai saat ini dengan mengembangkan berbagai unit usaha yang dikelola diantaranya: unit usaha simpan pinjam, usaha kantin, usaha UBB mart, usaha pulsa, usaha fhotocopy dan lain sebagainya. Jumlah Anggota Koperasi Universitas Bangka Belitung Tahun 2009-2013 Tahun
Jumlah Anggota
2009 2010 2011 2012 2013
149 Orang 162 Orang 160 Orang 163 Orang 171 Orang
Sumber: Koperasi Universitas Bangka Belitung, 2014
pada tahun 2010 berjumlah 162 orang lebih banyak bila dibandingkan pada tahun 2009 yang hanya berjumlah 149 orang. Sementara pada tahun 2011 jumlah anggota mengalami penurunan menjadi 160 orang, sedangkan pada tahun 2012 jumlah anggota koperasi berjumlah 163 orang, namun pada tahun 2013 jumlah anggota koperasi meningkat menjadi 171 orang.Tabel 1.2 Data Jumlah Modal Sendiri, Jumlah Hutang, Jumlah Aktiva, dan Sisa Hasil Usaha Periode 2010-2013 (dalam rupiah) Uraian Jumlah Modal Sendiri Jumlah Hutang
2010 199.690.842,-
2011 211.634.188,-
2012 214.963.654,-
2013 256.212.384,-
228.599.274,-
130.292.232,-
164.183.218,-
143.207.742,-
Jumlah Aktiva
428.290.116,-
341.926.420,-
379.146.872,-
399.420.126,-
Sisa Hasil Usaha
88.549.812,-
50.593.214,-
13.266.819,-
19.170.503,-
Sumber : Laporan Keuangan Koperasi Universitas Bangka Belitung, data diolah 2014
Untuk mengetahui keberhasilan pada koperasi Universitas Bangka Belitung, maka diperlukan suatu analisis terhadap kinerja koperasi dengan menggunakan rasio keuangan, karena dengan perubahan-perubahan yang terjadi dilingkungan internal ataupun eksternal koperasi secara tidak langsung
4
juga menentukan suatu keputusan yang akan dijalankan pada masa yang akan datang. Rasio yang digunakan dalam analisis ini adalah rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas. Rasio likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan koperasi dalam memenuhi kewajiban jangka pendek, sedangkan rasio solvabilitas merupakan kemampuan koperasi untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang dan rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan koperasi dalam mencapai keuntungan atau laba. Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas serta mengingat pentingnya kinerja keuangan bagi perkembangan usaha koperasi, maka penulis memilih judul “Analisis Rasio Likuiditas, Solvabilitas, dan Profitabilitas Untuk Mengukur Kinerja Keuangan Pada Koperasi Universitas Bangka Belitung Periode 2011-2013”. 1.2 Perumusan Masalah Dari uraian latar belakang diatas, maka permasalahan yang dibahas adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana Kinerja Keuangan Koperasi Universitas Bangka Belitung dilihat dari Rasio Likuiditas pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2013? 2. Bagaimana Kinerja Keuangan Koperasi Universitas Bangka Belitung dilihat dari Rasio Solvabilitas pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2013? 3. Bagaimana Kinerja Keuangan Koperasi Universitas Bangka Belitung dilihat dari Rasio Profitabilitas pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2013? 1.3 Batasan Masalah Batasan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Menganalisis laporan keuangan atas pengelolaan koperasi, khususnya kinerja keuangan yang datanya diambil pada tahun 2011 sampai dengan 2013. 2. Data yang diambil merupakan data laporan keuangan tahunan Koperasi Universitas Bangka Belitung tahun 2011 sampai dengan 2013 berupa neraca dan perhitungan rugi/laba atau laporan sisa hasil usaha. 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui dan menganalisis Kinerja Keuangan Koperasi Universitas Bangka Belitung dilihat dari Rasio Likuiditas pada tahun 2011 sampai tahun 2013. 2. Untuk mengetahui dan menganalisis Kinerja Keuangan Koperasi Universitas Bangka Belitung dilihat dari Rasio Solvabilitas pada tahun 2011 sampai tahun 2013. 3. Untuk mengetahui dan menganalisis Kinerja Keuangan Koperasi Universitas Bangka Belitung dilihat dari Rasio Profitabilitas pada tahun 2011 sampai tahun 2013. 1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini untuk menambah wawasan dan menerapkan teori-teori yang selama ini diperoleh dari bangku kuliah serta menambah
5
pengetahuan mengenai kinerja keuangan, rasio likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas serta memberikan rangsangan dalam melakukan penelitian lanjutan dengan topik dan pembahasan yang berkaitan dengan penelitian. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai referensi dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan topik tentang kinerja keuangan yang ditinjau dari rasio likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas pada Koperasi Universitas Bangka Belitung dimasa yang akan datang. 3. Manfaat Kebijakan Melalui penelitian ini, diharapkan peneliti dapat memberikan masukan bagi Koperasi Universitas Bangka Belitung dalam menyusun kebijakan pengelolaan laporan keuangan yang berhubungan dengan kinerja keuangan dimasa yang akan datang. LANDASAN TEORI 2.2.1 Pengertian Koperasi Istilah koperasi berasal dari bahasa inggris co-operation yang berarti usaha bersama. Dengan kata lain berarti segala pekerjaan yang dilakukan secara bersama-sama sebenarnya dapat disebut sebagai koperasi. Menurut UU No. 25 Tahun 1992 Pasal 1 mengatakan bahwa koperasi adalah badan usaha yang beranggotaan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Asas koperasi berdasarkan UU No. 17 Tahun 2012 ditetapkan bahwa asas koperasi berdasar atas asas kekeluargaan. 2.2.2 Jenis Koperasi Menurut Pandji Anoraga dan Ninik Widiyanti (2003:19-27) Secara garis besar jenis koperasi yang ada dapat di bagi menjadi 5 golongan, yaitu: 1. Koperasi Konsumsi 2. Koperasi Simpan Pinjam (koperasi kredit) 3. Koperasi Produksi 4. Koperasi Jasa 5. Koperasi Serba Usaha 2.3.1 Definisi Laporan Keuangan Menurut Brigham dan Houston (2010:84), laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas dengan angka-angka yang tertulis di atasnya, tetapi penting juga untuk memikirkan aset-aset nyata yang berada di balik angka tersebut. Menurut Susilo (2009:10), laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi yang memuat informasi-informasi dan memberikan keterangan-keterangan mengenai data ekonomi perusahaan yang terdiri dari daftar-daftar yang menunjukkan posisi keuangan dan hasil kegiatan perusahaan untuk satu periode yang meliputi neraca, laporan laba rugi dan laporan perubahan keuangan. Menurut Kasmir (2013:28-30) secara umum, Laporan keuangan dibagi menjadi lima, yaitu sebagai berikut: 1. Neraca 2. Laporan Laba Rugi
6
3. Laporan Perubahan Modal 4. Laporan Arus Kas 5. Laporan Catatan Atas Laporan Keuangan 2.4.1 Definisi Kinerja Keuangan Menurut Irham Fahmi (2012:239) kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Menurut Darsono (2010:47) kinerja keuangan ialah hasil kegiatan operasi perusahaan yang disajikan dalam bentuk angka-angka keuangan. Tahap-Tahap Dalam Menganalisis Kinerja Keuangan Menurut Irham Fahmi (2012:240), ada lima (5) tahap dalam menganalisis kinerja keuangan suatu perusahaan secara umum, yaitu: 1. Melakukan review terhadap data laporan keuangan. 2. Melakukan perhitungan. 3. Melakukan perbandingan terhadap hasil hitungan yang telah diperoleh. Metode yang paling dipergunakan untuk melakukan perbandingan ini ada dua yaitu: time series analysis and cross sectional approach. 4. Melakukan penafsiran (interpretation) terhadap berbagai permasalahan yang ditemukan. 5. Mencari dan memberikan pemecahan masalah (solution) terhadap permasalahan yang ditemukan. 2.5.1 Analisis Rasio Keuangan Menurut Irham Fahmi (2013:49) rasio keuangan adalah suatu kajian yang melihat perbandingan antara jumlah-jumlah yang terdapat pada laporan keuangan dengan mempergunakan formula-formula yang dianggap representatif untuk diterapkan. Menurut Kasmir (2008:104) menjelaskan analisis rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka yang lainnya. Menurut Sutrisno (2013:221) analisis rasio keuangan adalah menghubung-hubungkan elemen-elemen yang ada di laporan keuangan. 1. Rasio Likuiditas a. Rasio Lancar (Current Ratio) b. Rasio Cepat (Quick Ratio) c. Rasio Kas (Cash Ratio) 2. Rasio Solvabilitas (Leverage Ratio) a. Debt to Asset Ratio (Debt Ratio) b. Debt to Equity Ratio 3. Rasio Profitabilitas a. Return on Assets (ROA) b. Return on Equity (ROE) c. Net Profit Margin (NPM) d. Gross Profit Margin (GPM)
7
2.6 Penelitian Terdahulu No
Peneliti/Penerbit
Judul Penelitian
Variabel Penelitian
1.
Hendry Andres Maith (2013) Jurnal EMBA Vol.1 No.3, Halaman. 619628.
Analisis Laporan Keuangan Dalam Mengukur Kinerja Keuangan Pada PT.Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.
1. Laporan Keuangan 2. Kinerja Keuangan
1. Rasio likuiditas perusahaan berada dalam keadaan yang baik. Dimana rasio lancar, rasio cepat dan rasio kas bahwa pada dasarnya mengalami kenaikkan. 2. Rasio solvabilitas perusahaan berada pada posisi insolvable. Dimana rasio solvabilitas keadaan modal perusahaan tidak mencukupi untuk menjamin hutang yang diberikan oleh kreditur. 3. Rasio aktivitas perusahaan dikatakan baik. Dimana pada keempat rasio aktivitas menunjukkan adanya peningkatan dari tahun ke tahun. 4. Rasio profitabilitas perusahaan dalam posisi yang baik. Dimana terjadinya peningkatan pada rasio profitabilitas.
2.
Widhi Widyasari (2012) Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis.
Analisis Rasio Likuiditas, Rentabilitas dan Efisiensi Penggunaan Modal Kerja Pada KPRI “ Mardiantosa” Kebumen.
1. Rasio Likuiditas 2. Rasio Rentabilitas 3. Efisiensi Penggunaan Modal Kerja
1. Tingkat likuiditas selama 5 tahun cenderung tinggi dan berfluktuasi. Rasio likuiditas yang cenderung tinggi menunjukkan kondisi yang baik dan memadai dalam membayar hutang dengan alat likuid yang ada, di sisi lain terdapat uang yang menganggur. 2. Tingkat rentabilitas selama 5 tahun cenderung rendah dan berfluktuasi. Perolehan laba cenderung berfluktuasi dengan perolehan pendapatan terbesar dari jasa penjualan, sedangkan total aktiva cenderung tinggi dengan komposisi yang besar pada piutang kredit sebagai akibat dari kegiatan simpan pinjam. Rasio rentabilitas yang cenderung rendah selama lima tahun menunjukkan kemampuan mengelola modal kerja untuk menghasilkan keuntungan masih belum maksimal akibat dana
Hasil Penelitian
3.
belum didayagunakan dengan efisien. 4. Tingkat perputaran modal kerja cenderung rendah. Perputaran modal kerja yang rendah dapat mengindikasikan adanya kelebihan
8 pada modal kerja yang cenderung tinggi. 5. Terdapat kelebihan modal kerja selama lima tahun yang cenderung berfluktuasi dari tahun ketahun. Kelebihan pada modal kerja ini tidak lain disebabkan karena adanya kelebihan dana yang diinvestasikan pada aktiva lancar. 3.
Rodif Hilman, Sientje Catharina Nangoy, Altje Lenny Tumbel, (2014) Jurnal EMBA Vol.2 No.1, Halaman 283294.
Kinerja Keuangan Menggunakan Analisis Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas Dan Profitabilitas Untuk Pengambilan Keputusan Pada PT. PLN Area Manado
1. Rasio Likuiditas 2. Rasio Leverage 3. Rasio Aktivitas 4. Rasio Profitabilitas 5. Pengambilan Keputusan
1. Rasio Likuiditas PT.PLN Area Manado dalam keadaan likuid. Dari tahun 2008-2012 stabil pada kisaran diatas angka 1 (satu). 2. Rasio Leverage menunjukan bagaimana kinerja perusahaan selama selang waktu tahun 2008 sampai dengan 2012 lebih banyak didanai oleh modal sendiri dibandingkan dengan pinjaman dari pihak ketiga. 3. Rasio Aktivitas sisi perputaran aktiva lancar perusahaan menunjukkan kinerja yang baik yaitu dengan mampu melakukan perputaran aktiva lancar selama beberapa kali dalam periode satu tahun. 4. Rasio Profitabilitas apabila dihubungkan dengan standar rasio perusahaan tahun 2008 sampai dengan 2012 PT PLN Area Manado dalam keadaan baik dan dapat dikatakan bahwa kondisi perusahaan dalam keadaan yang profitable atau rendable.
4.
Elangkumaran dan Karthika (2013)Proceeding s of the Third International Symposium, SEUSL: 6-7 July, Oluvil, Sri Lanka.
An analysis of liquidity, profitability and risk A study of selected listed food, beverage and tobacco companies in Sri Lanka
1. Rasio Likuiditas 2. Rasio Profitabilitas 3. Risiko
1. Berdasarkan pertimbangan posisi likuiditas makanan yang terdaftar, minuman & tembakau perusahaan yang rata-rata di bawah bila dibandingkan dengan standar.
Qasim Saleem (2011) Interdisciplinary Journal of Research in
Impacts of liquidity ratios on profitability (Case of oil and gas
1. Rasio Likuiditas 2. Rasio Profitabilitas 3. Laporan
5.
2. Rasio lancar dan cepat Posisi rasio yang terdaftar makanan, minuman dan tembakau perusahaan pada CSE tidak berbeda secara signifikan.Korelasi antara likuiditas dan profitabilitas adalah korelasi positif moderat dan likuiditas secara signifikan berdampak pada profitabilitas.
1. Bahwa
rasio likuiditas mempengaruhi rasio profitabilitas. Hanya ada satu batasan bahwa data hanya dari 6 tahun data
9 companies of Pakistan)
Business, Vol. 1, Issue. 7 halaman 95-98
Keuangan
karena ketersediaan kendala data.
Sumber data: Diolah peneliti, 2014
2.7
Kerangka Pemikiran KOPERASI UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG (KUBB)
Laporan Keuangan Koperasi Universitas Bangka Belitung tahun 2011, 2012, dan tahun 2013
Neraca (Balance sheet)
Laporan Sisa Hasil Usaha (SHU)
Rasio Likuiditas
Rasio Solvabilitas
Rasio Profitabilitas
Kinerja Keuangan Koperasi Universitas Bangka Belitung (KUBB) Sumber: Diolah penulis. 2014
METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode Penelitian kuantitatif yaitu data penelitian berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan statistik Sugiyono (2013:13). 3.2 Definisi Operasional Variabel Tabel.III.1 Konsep Definisi Operasional Variabel Variabel
Konsep Variabel
Indikator
Skala
Rasio Likuiditas a.Current Ratio (rasio lancar)
Membandingkan antara aktiva lancar yang dimiliki dengan hutang jangka pendek.
x 100% =...%
Rasio
10
b.Quick Ratio (rasio cepat)
c.Rasio kas atau cash ratio
Menunjukkan kemampuan dalam membayar hutang lancar dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai persediaan.
Mengukur seberapa besar uang yang benar-benar siap untuk digunakan untuk membayar utang.
Rasio x 100% =...%
x 100%
Rasio
=...%
Rasio Solvabilitas a. Rasio Total Utang Terhadap Aktiva atau DTA (Debt To Total Asset)
Mengukur kemampuan koperasi dalam menjamin hutanghutangnya dengan sejumlah aset yang dimiliki.
b. Rasio Total Utang Terhadap Ekuitas (Debt to Total Equity Ratio)
Rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas.
x 100% =...%
x 100% =...%
Rasio
Rasio
Rasio Profitabilitas a. Return On Assets (ROA)
b.Return On Equity (ROE)
c. Net Profit Margin (NPM)
Mengukur kemampuan untuk menghasilkan keuntungan yang akan digunakan untuk menutup investasi yang dikeluarkan. Mengukur kemampuan dalam menghasilkan keuntungan dengan modal sendiri yang dimiliki. Mengukur laba bersih setelah pajak terhadap penjualan.
x 100% =...% Rasio
x 100% =...% Rasio
x 100% =...% Rasio
d. Gross Profit Margin (GPM)
Mengukur efisiensi pengendalian harga pokok atau biaya produksi.
Sumber : Berbagai penelitian
x 100% =...%
Rasio
11
3.3
Metode Pengumpulan Data
3.3.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Data kuantitatif Yaitu data numeric untuk dapat menghasilkan penafsiran yang kokoh atau dengan kata lain berupa angka yang diperoleh dari laporan keuangan yang berhubungan dengan penulisan ini, seperti jumlah karyawan, laporan sisa hasil usaha, dan neraca pada Koperasi Universitas Bangka Belitung. 2. Data kualitatif Yaitu nilai dari perubahan-perubahan yang tidak dapat dinyatakan dalam angka-angka. Jadi data kualitatif adalah data berupa kata atau kalimat, gambar, skema yang belum diangkakan. Data kualitatif yang peneliti peroleh dari Koperasi Universitas Bangka Belitung tidak berbentuk angka seperti, gambaran umum koperasi. 3.3.2 Sumber Data 1. Data Primer Menurut Saryono dan Mekar Dewi Anggraeni (2013:178) data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian dengan mengenakan alat pengukuran atau alat pengambil data, langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari. 2. Data Sekunder Menurut Saryono dan Mekar Dewi Anggraeni (2013:178) data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitiannya. Biasanya berupa data dokumentasi atau data laporan yang telah tersedia. 3.4 Teknik Pengumpulan Data 1. Riset Kepustakaan (Library Research) Yaitu metode pengumpulan data dengan mempelajari karya-karya ilmiah, buku-buku dan literatur yang berhubungan dengan judul dan masalahmasalah yang akan dibahas untuk dijadikan landasan teori. 2. Dokumentasi Yaitu kegiatan mencari data atau variabel dari sumber berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, agenda, dan sebagainya. Yang diamati dalam studi dokumentasi adalah benda mati. Data dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan yaitu neraca dan laporan laba rugi atau sisa hasil usaha Koperasi Universitas Bangka Belitung Periode 2011-2013 berkaitan dengan masalah yang diteliti. 3. Wawancara atau interview Yaitu pengumpulan data melalui tanya jawab dengan responden atau pihakpihak yang berkompeten. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan
12
dengan pihak pengurus Koperasi Universitas Bangka Belitung untuk mendapatkan data yang mendukung penelitian ini yaitu jumlah anggota dan gambaran umum Koperasi Universitas Bangka Belitung. 3.5 Metode Analisis Data Untuk memecahkan masalah dalam penelitian ini, maka analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Menurut Arikunto (2006:10) penelitian deskriptif yaitu dengan cara mengumpulkan, mengklasifikasikan, menganalisis, dan menginterpretasikan data-data yang diperoleh dari perusahaan sehingga dapat memberikan gambaran dengan keadaan yang sebenarnya. Menurut Sugiyono (2013:238) statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.2.1 Analisis Rasio Likuiditas Rasio ini merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam melunasi sejumlah utang jangka pendek, umumnya kurang dari satu tahun. 1. Rasio Lancar (Current Ratio) digunakan untuk membandingkan antara jumlah aktiva lancar dengan hutang lancar, mulai dari tahun 2011 sampai dengan 2013. Current Ratio =
x 100%
Uraian
Aktiva Lancar
Kewajiban Lancar
Hasil
Tahun 2011
Rp 279.200.527
Rp 64.687.732
431,61%
Rp 338. 927.235
Rp 39.276.218
862,93%
Rp 369.266.745
Rp 80.562.241
458,36%
Tahun 2012 Tahun 2013
Sumber: Laporan Keuangan Koperasi Universitas Bangka Belitung data diolah, 2014
Pada tahun 2011 current ratio Koperasi Universitas Bangka Belitung sebesar 431,61%, hal ini berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar akan dijamin dengan Rp 4,316 aktiva lancar. Pada tahun 2012 current ratio koperasi mengalami kenaikkan sebesar 431,32% menjadi 862,93% berarti setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan Rp 8,629 aktiva lancar, kenaikkan ini disebabkan oleh kenaikkan aktiva lancar sebesar Rp 338.927.235 dan menurunnya hutang lancar sebesar Rp 39.276.218. Pada tahun 2013 current ratio koperasi mengalami penurunan sebesar 404,57% menjadi 458,36%, hal ini berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin oleh Rp 4,583 aktiva lancar, penurunan ini disebabkan kenaikkan aktiva lancar sebesar Rp 369.266.745 dan diikuti kenaikkan hutang lancar sebesar Rp 80.562.241.
13
2. Rasio Cepat (Quick Ratio). Rasio ini menunjukkan besarnya alat likuid yang paling cepat yang bisa digunakan untuk melunasi hutang lancar. Quick Ratio = Uraian Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013
x 100% AL- Persediaan
Hutang Lancar
Hasil
Rp 271.501.759
Rp 64.687.732
419,71%
Rp 330.321.542
Rp 39.276.218
841,02%
Rp 358.548.921
Rp 80.562.241
445,05%
Sumber: Laporan Keuangan Koperasi Universitas Bangka Belitung data diolah, 2014
Pada tahun 2011 quick ratio Koperasi Universitas Bangka Belitung sebesar 419,71%, hal ini berarti bahwa setiap hutang lancar senilai Rp 1,00 akan dijamin oleh quick assets senilai Rp 4,197. Pada tahun 2012 quick ratio koperasi mengalami kenaikkan sebesar 421,31% menjadi 841,02% yang berarti bahwa setiap hutang lancar senilai Rp 1,00 akan dijamin oleh quick assets senilai Rp 8,410, hal ini terjadi karena adanya penurunan hutang lancar sebesar Rp 39.276.218, sementara quick assets mengalami kenaikkan senilai Rp 330.321.542. Pada tahun 2013 quick ratio koperasi mengalami penurunan sebesar 395,97% menjadi 445,05%, setiap hutang lancar senilai Rp 1,00 akan dijamin oleh quick assets senilai Rp 4,450, penurunan ini disebabkan oleh kenaikkan quick assets sebesar Rp 358.548.921 dan diikuti kenaikkan hutang lancar sebesar Rp 80.562.241. 3. Rasio Kas (Cash Ratio). Rasio yang membandingkan antara kas dan aktiva lancar yang bisa segera menjadi uang kas dengan hutang lancar.Cash Ratio = Uraian Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013
x 100% Kas & Bank
Hutang Lancar
Hasil
Rp 58.005.534
Rp 64.687.732
89,67%
Rp 79.165.873
Rp 39.276.218
201,56%
Rp 67.931.189
Rp 80.562.241
84,32%
Sumber: Laporan Keuangan Koperasi Universitas Bangka Belitung data diolah, 2014
pada tahun 2011 cash ratio Koperasi Universitas Bangka Belitung sebesar 89,67%, berarti pada tahun 2011 setiap Rp 1,00 hutang lancar akan dijamin dengan Rp 0,896 kas koperasi. Pada tahun 2012 cash ratio koperasi mengalami kenaikkan sebesar 111,89% menjadi 201,56% , setiap Rp 1,00 hutang lancar akan dijamin dengan Rp 2,015 kas koperasi, kenaikkan ini disebabkan oleh kenaikkan total kas dan bank sebesar Rp 79.165.873 dan menurunnya hutang lancar sebesar Rp 39.276.218. Pada tahun 2013 cash ratio koperasi mengalami penurunan sebesar 117,24% menjadi 84,32%, hal ini berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar akan dijamin oleh Rp 0,843 kas koperasi, penurunan ini disebabkan menurunnya total kas dan bank
14
sebesar Rp 67.931.189 dan diikuti kenaikkan hutang lancar sebesar Rp 80.562.241. 4.2.2 Analisis Rasio Solvabilitas Dengan menganalisis rasio solvabilitas Koperasi Universitas Bangka Belitung bertujuan menunjukkan beberapa hal berkaitan dengan modal sendiri dan modal pinjaman serta mengetahui kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya. 1. Rasio Hutang Terhadap Total Aktiva (Debt to Total Assets Ratio). Rasio yang menunjukkan perbandingan antara total hutang dengan total aktiva. Debt to Total Assets Ratio =
x 100%
Uraian
Total Hutang
Total Aktiva
Hasil
Tahun 2011
Rp 130.292.232
Rp 341.926.420
38,10%
Rp 164.183.218
Rp 379.146.872
43,30%
Rp 143.207.742
Rp 399.420.126
35,85%
Tahun 2012 Tahun 2013
Sumber: Laporan Keuangan Koperasi Universitas Bangka Belitung data diolah, 2014
pada tahun 2011 total debt to total assets ratio Koperasi Universitas Bangka Belitung senilai 38,10%, hal ini berarti bahwa setiap Rp 1,00 total hutang akan dijamin dengan Rp 0,381 total aktiva. Pada tahun 2012 total debt to total assets ratio koperasi mengalami kenaikkan sebesar 5,20% menjadi 43,30% yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 total hutang akan dijamin Rp 0,433 total aktiva, hal ini terjadi karena adanya kenaikkan total hutang sebesar Rp164.183.218 dan diikuti kenaikkan total aktiva senilai Rp 379.146.872. Pada tahun 2013 total debt to total assets ratio koperasi mengalami penurunan sebesar 7,45% menjadi 35,85%, hal ini berarti bahwa setiap Rp 1,00 total hutang akan dijamin dengan Rp 0,358 total aktiva, penurunan ini disebabkan oleh menurunnya total hutang sebesar Rp 143.207.742 dan diikuti kenaikkan total aktiva sebesar Rp 399.420.126. 2. Rasio Hutang Terhadap Ekuitas (Debt To Equity Ratio). Rasio hutang terhadap total ekuitas adalah rasio yang menggambarkan perbandingan antara hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan tersebut untuk memenuhi seluruh kewajibannya. Debt to Equity Ratio =
x 100%
Uraian
Total Hutang
Total Ekuitas
Hasil
Tahun 2011
Rp 130.292.232
Rp 211.634.188
61,56%
Rp 164.183.218
Rp 214.963.654
76,37%
Rp 143.207.742
Rp 256.212.384
55,89%
Tahun 2012 Tahun 2013
Sumber: Laporan Keuangan Koperasi Universitas Bangka Belitung data diolah, 2014
15
pada tahun 2011 total debt to total equity ratio Koperasi Universitas Bangka Belitung senilai 61,56%, hal ini berarti bahwa setiap Rp 1,00 total hutang akan dijamin dengan Rp 0,615 modal sendiri. Pada tahun 2012 total debt to total equity ratio koperasi mengalami kenaikkan sebesar 14,81% menjadi 76,37% yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 total hutang akan dijamin dengan Rp 0.763 modal sendiri, hal ini terjadi karena adanya kenaikkan total hutang sebesar Rp164.183.218 dan diikuti kenaikkan total ekuitas senilai Rp 214.963.654. Pada tahun 2013 total debt to total equity ratio koperasi mengalami penurunan sebesar 20,48% menjadi 55,89%, hal ini berarti bahwa setiap Rp 1,00 total hutang akan dijamin dengan Rp 0,558 modal sendiri, penurunan ini disebabkan oleh menurunnya total hutang sebesar Rp 143.207.742 dan diikuti kenaikkan total ekuitas sebesar Rp 256.212.384. 4.2.3 Analisis Rasio Profitabilitas Dengan menganalisis rasio profitabilitas Koperasi Universitas Bangka Belitung bertujuan menunjukkan kinerja koperasi dalam memperoleh laba atau laba bersih atas penjualan, biaya operasi dan laba operasi perusahaan. 1. Return On Assets (ROA). Rasio ini untuk mengetahui hasil atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. Return On Asset = x 100% Uraian
EBIT
Total Aktiva
Hasil
Tahun 2011
Rp 50.593.214
Rp 341.926.420
14,79%
Rp 13.266.819
Rp 379.146.872
3,49%
Rp 19.170.503
Rp 399.420.126
4,79%
Tahun 2012 Tahun 2013
Sumber: Laporan Keuangan Koperasi Universitas Bangka Belitung data diolah, 2014
pada tahun 2011 return on assets Koperasi Universitas Bangka Belitung senilai 14,79%, hal ini berarti bahwa setiap Rp 1,00 total aktiva yang ditanamkan akan memperoleh laba sebesar Rp 0,147. Pada tahun 2012 return on assets koperasi mengalami penurunan sebesar 11,3% menjadi 3,49% yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 total aktiva yang ditanamkan akan memperoleh laba sebesar Rp 0,034, hal ini terjadi karena EBIT mengalami penurunan sebesar Rp 13.266.819 dan total aktiva mengalami kenaikkan sebesar Rp 379.146.872. Pada tahun 2013 return on assets koperasi mengalami kenaikkan sebesar 1,30% menjadi 4,79%, hal ini berarti bahwa setiap Rp 1,00 total aktiva yang ditanamkan akan memperoleh laba sebesar Rp 0,047, kenaikkan ini disebabkan adanya kenaikkan EBIT sebesar Rp 19.170.503 dan diikuti kenaikkan total aktiva sebesar Rp 399.420.126, 2. Rasio Hasil Pengembalian atas Ekuitas (Return On Equity). Rasio ini memperlihatkan sejauh mana perusahaan mengelola modalnya secara efektif, mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang telah dilakukan pemilik modal sendiri. Return On Equity =
x 100%
16 Uraian
EBIT
Modal Sendiri
Hasil
Tahun 2011
Rp 50.593.214
Rp 211.634.188
23,90%
Rp 13.266.819
Rp 214.963.654
6,17%
Rp 19.170.503
Rp 256.212.384
7,48%
Tahun 2012 Tahun 2013
Sumber: Laporan Keuangan Koperasi Universitas Bangka Belitung data diolah, 2014
pada tahun 2011 return on equity Koperasi Universitas Bangka Belitung senilai 23,90%, hal ini berarti bahwa setiap Rp 1,00 modal sendiri akan memperoleh laba bersih sebesar Rp 0,239. Pada tahun 2012 return on equity koperasi mengalami penurunan sebesar 17,73% menjadi 6,17% yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 modal sendiri akan memperoleh laba bersih sebesar Rp 0,061, hal ini terjadi karena EBIT mengalami penurunan sebesar Rp 13.266.819 dan modal sendiri mengalami kenaikkan sebesar Rp 214.963.654. Pada tahun 2013 return on equity koperasi mengalami kenaikkan sebesar 1,31% menjadi 7,48%, hal ini berarti bahwa setiap Rp 1,00 modal sendiri akan memperoleh laba bersih sebesar Rp 0,074, kenaikkan ini disebabkan adanya kenaikkan EBIT sebesar Rp 19.170.503 dan diikuti kenaikkan modal sendiri sebesar Rp 256.212.384. 3. Net Profit Margin (NPM). Margin laba bersih adalah rasio yang membandingkan laba bersih setelah pajak dengan total penjualan. Net Profit Margin =
x 100%
Uraian
EBIT
Penjualan
Hasil
Tahun 2011
Rp 50.593.214
Rp 743.744.265
6,80%
Rp 13.266.819
Rp 346.546.750
3,82%
Rp 19.170.503
Rp 327.479.882
5,85%
Tahun 2012 Tahun 2013
Sumber: Laporan Keuangan Koperasi Universitas Bangka Belitung, data diolah 2014
pada tahun 2011 net profit margin Koperasi Universitas Bangka Belitung senilai 6,80%, hal ini berarti bahwa setiap Rp 1,00 penjualan menghasilkan laba bersih sebesar Rp 0,068. Pada tahun 2012 net profit margin koperasi mengalami penurunan sebesar 2,98% menjadi 3,82% yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 penjualan menghasilkan laba bersih sebesar Rp 0,038 , hal ini terjadi karena EBIT mengalami penurunan sebesar Rp 13.266.819 dan diikuti menurunya penjualan sebesar Rp 346.546.750. Pada tahun 2013 net profit margin koperasi mengalami kenaikkan sebesar 2,03% menjadi 5,85%, hal ini berarti bahwa setiap Rp 1,00 penjualan menghasilkan laba bersih sebesar Rp 0,058, kenaikkan ini disebabkan adanya kenaikkan EBIT sebesar Rp 19.170.503, sementara penjualan mengalami penurunan sebesar Rp 327.479.882. 4. Gross Profit Margin Ratio. Rasio ini mengukur tingkat laba kotor dibandingkan dengan volume pendapatan yang menunjukkan semakin besar
17
hasil rasio semakin baik keadaan operasi perusahaan, karena menunjukkan harga pokok penjualan relatif lebih rendah dibandingkan penjualan.Gross Profit Margin =
x 100%
Uraian
Laba Kotor
Penjualan
Hasil
Tahun 2011
Rp 563.596.939
Rp 743.744.265
75,77%
Rp 157.244.375
Rp 346.546.750
45,37%
Rp 151.273.756
Rp 327.479.882
46,19%
Tahun 2012 Tahun 2013
Sumber: Laporan Keuangan Koperasi Universitas Bangka Belitung, data diolah 2014
pada tahun 2011 gross profit margin Koperasi Universitas Bangka Belitung senilai 75,77%, hal ini berarti bahwa setiap Rp 1,00 pendapatan yang dihasilkan akan memperoleh laba kotor sebesar Rp 0,757. Pada tahun 2012 gross profit margin koperasi mengalami penurunan sebesar 30,40% menjadi 45,37% yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 pendapatan yang dihasilkan akan memperolah laba kotor sebesar Rp 0,453, laba kotor koperasi mengalami penurunan sebesar Rp 157.244.375 dan diikuti menurunya penjualan sebesar Rp 346.546.750. Pada tahun 2013 gross profit margin koperasi mengalami kenaikkan sebesar 0,82% menjadi 46,19%, hal ini berarti bahwa setiap Rp 1,00 pendapatan yang dihasilkan akan memperolah laba kotor sebesar Rp 0,461, kenaikkan ini disebabkan adanya penurunan laba kotor sebesar Rp 151.273.756 dan diikuti penurunan penjualan sebesar Rp 327.479.882. No
Variabel Standar Likuiditas
1. a. Current Ratio
b. Cash Ratio
c. Quick Ratio
Persentase/Pengukuran
Kriteria
175% s/d 200%, nilai = 100 150% s/d < 175%, nilai = 75 125% - < 150%, nilai = 50 100% s/d < 125%, nilai = 25 < 100% atau > 200%, nilai = 0
Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Buruk
175% s/d 200%, nilai = 100 150% s/d < 175%, nilai = 75 125% - < 150%, nilai = 50 100% s/d < 125%, nilai = 25 < 100% atau > 200%, nilai = 0
Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Buruk
175% s/d 200%, nilai = 100 150% s/d < 175%, nilai = 75 125% - < 150%, nilai = 50 100% s/d < 125%, nilai = 25 < 100% atau > 200%, nilai = 0
Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Buruk
18 Standar Solvabilitas 2. a. Debt To Asset Ratio
b. Debt To Equity Ratio
3.
≤ 40%, nilai = 100 50% s/d 39%, nilai = 75 60% s/d 49%, nilai = 50 80% s/d 59%, nilai = 25 >80%, nilai = 0
Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Buruk
≤ 40%, nilai = 100 50% s/d 39%, nilai = 75 60% s/d 49%, nilai = 50 80% s/d 59%, nilai = 25 > 80%, nilai = 0
Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Buruk
≥ 10%, nilai = 100 7% s/d 10%, nilai = 75 3% s/d 6%, nilai = 50 1% s/d 2%, nilai = 25 < 1%, nilai = 0
Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Buruk
≥ 21%, nilai = 100 15% s/d 20%, nilai = 75 10% s/d 14%, nilai = 50 3% s/d 9%, nilai = 25 < 3%, nilai = 0
Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Buruk
> 15%, nilai = 100 10% s/d 14%, nilai = 75 5% s/d 9%, nilai = 50 1% s/d 4%, nilai = 25 < 1%, nilai = 0
Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Buruk
≥ 21%, nilai = 100 15% s/d 20%, nilai = 75 10% s/d 14%, nilai = 50 3% s/d 9%, nilai = 25 < 3%, nilai = 0
Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Buruk
Standar Profitabilitas a. Return On Asset
b. Return On Equity
c. Net Profit Margin
d. Gross Profit Margin
Sumber: KEP.MEN.NEG. koperasi & UKM No. 50/Dep.1/III/2010
PENUTUP 5.1 Kesimpulan 1. Dilihat dari rasio likuiditas, current ratio tahun 2011-2013 menunjukkan kinerja keuangan yang sangat baik karena memenuhi syarat current ratio yaitu diatas 200%, dimana tahun 2011 yaitu 431,61%, tahun 2012 sebesar 458,36% dan tahun 2013 sebesar 862,93%, sehingga selama tiga tahun koperasi dinilai mampu membayar hutang jangka pendeknya. Selanjutnya untuk quick ratio pada tahun 2011-2013 masing-masing sebesar 419,71%, 841,02% dan 445,05% menunjukkan kinerja keuangan sangat baik karena memenuhi syarat diatas 200%, sehingga selama tiga tahun koperasi mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan
19
menggunakan aktiva lancar. Sementara untuk cash ratio pada tahun 2011 dan 2013 masing-masing sebesar 89,67% dan 84,32% menunjukkan kinerja keuangan koperasi dalam kondisi buruk, sehingga koperasi tidak mampu membayar hutang jangka pendeknya dengan menggunakan kas dan bank yang tersedia. Namun cash ratio tahun 2012 sebesar 201,56% menunjukkan kinerja keuangan koperasi dinilai sangat baik karena memenuhi syarat diatas 200%, sehingga pada tahun ini koperasi mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya denga kas/bank yang tersedia. 2. Dilihat dari rasio solvabilitas dari debt to assets ratio pada tahun 2011 dan 2013 masing-masing sebesar 38,10% dan 35,85% ini berarti kinerja keuangan koperasi dalam kondisi sangat baik karena kurang dari 40%, hal ini menunjukkan bahwa koperasi dinilai mampu membayar semua hutang-hutangnya. Namun pada tahun 2012 debt to assets ratio sebesar 43,30%, hal ini menunjukkan kinerja keuangan koperasi dalam kondisi baik. Sehingga koperasi masih bisa membayar hutang-hutangnya. Selanjutnya untuk debt to equity ratio pada tahun 2011 dan 2012 masingmasing sebesar 61,56% dan 76,37% berarti kinerja keuangan koperasi dalam kondisi kurang baik. Sehingga koperasi tidak mampu membayar hutang-hutangnya. Namun pada tahun 2013 debt to equity ratio sebesar 55,89% sehingga kinerja keuangan koperasi dapat dikatakan dalam kondisi cukup baik. 3. Dilihat dari rasio profitabilitas untuk return on assets pada tahun 2012 dan 2013 masing-masing sebesar 3,49% dan 4,79% menunjukkan bahwa kinerja keuangan koperasi dalam kondisi cukup baik. Namun pada tahun 2011 return on assets sebesar 14,79% sehingga kinerja keuangan koperasi dinilai sangat baik karena lebih dari 10%. Dapat dikatakan koperasi mampu menghasilkan keuntungan dari aktiva yang diinvestasikan. Selanjutnya untuk return on equity pada tahun 2012 dan 2013 masing-masing sebesar 6,17% dan 7,48% hal ini menunjukkan bahwa kinerja keuangan koperasi dalam kondisi kurang baik. Namun pada tahun 2011 return on equity koperasi sebesar 23,90% sehingga kondisi kinerja keuangan koperasi dinilai sangat baik karena lebih dari 21%. Untuk net profit margin pada tahun 2012 kinerja keuangan koperasi dalam kondisi kurang baik yaitu sebesar 3,82%. Namun pada tahun 2011 dan 2013 kinerja keuangan koperasi dalam kondisi cukup baik yaitu sebesar 6,80% dan 5,85%. Selanjutnya untuk gross profit margin pada tahun 2011-2013 masing-masing sebesar 75,77%, 45,37% dan 46,19% sehingga selama tiga tahun menunjukkan kinerja keuangan koperasi dalam kondisi sangat baik karena lebih dari standar 21%. 5.2
Saran 1. Bagi pihak Koperasi Universitas Bangka Belitung harus memperhatikan dalam pengendalian biaya-biaya dan tingkat penjualan secara efisien dan efektif, sehingga dapat meningkatkan kemampuan dalam menghasilkan laba kotor, laba operasi, biaya operasi dan laba bersih yang berhubungan dengan tingkat penjualan dan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan operasionalnya pada setiap tahunnya yang menurun hasil kinerjanya.
20
2. Manajemen koperasi harus meningkatkan kualitas dalam mengelola, mengontrol dan menggunakan sumber daya yang dimiliki seperti persediaan, aktiva tetap, total aktiva, piutang dan pembelian secara efisien dan efektif sebaik mungkin dalam kegiatan dan aktivitas perusahaan agar meningkatkan kinerja keuangan koperasi dan mengevaluasi kinerja keuangan koperasi untuk tahun selanjutnya serta para pengurus koperasi harus bisa mencari anggota baru dalam koperasi, membuat program-program yang baru demi meningkatkan pendapatan bidang usaha yang telah dijalankan. 3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperluas objek penelitian dan menambah variabel menggunakan rasio keuangan lainnya seperti rasio aktivitas dan rasio pertumbuhan yang dapat mendukung hasil penelitian selain menggunakan rasio likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas saja, serta memperdalam metode dan periode pengamatan. DAFTAR PUSTAKA Alexano, Poppy. (2012). Manajemen Keuangan Untuk Pemula & Orang Awam. Jakarta : Laskar Aksara. Andres Maith, Hendry. (2013). “Analisis Laporan Keuangan Dalam Mengukur Kinerja Keuangan Pada PT.Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk”. Jurnal EMBA Vol.1 No.3 September 2013. http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/2130 diakses pada 18 Mei 2014. Anoraga, Panji dan Widiyanti, Ninik. (2003). Dinamika Koperasi. Jakarta : Bina Akdiasara dan Rineka Cipta: Jakarta. Ariefiansyah, Ryan & Margi Utami, Miyosi. (2013). Membuat Laporan Keuangan Gampang. Jakarta : Dunia Cerdas. Elangkumaran, P dan Kartikha, T. (2013). “An Analysis of Liquidity, Proftability, and Risk A Study of Selected Listed Food, Beverage and Tobacco Companies In Sri Lanka”. Proceedings of The Third International Symposium. SEUSL: 6-7, July, 2013. http://www.seu.ac.lk/researchandpublications/symposium/international/20 13/Mathematics%20&%20Computer/An%20analysis%20of%20liquidity, %20profitability.pdf diakses pada 20 April 2014. Fahmi, Irham. (2012). Analisis Laporan Keuangan. Bandung : Alfabeta. Fahmi, Irham. (2013). Pengantar Manajemen Keuangan; Teori dan Soal Jawab. Bandung : Alfabeta. Harmono. (2009). Manajemen Keuangan; Berbasis Balanced Scorecard. Jakarta : Bumi Askara.
21
Hilman, Rodif, Catharina Nangoy, Sientje dan Lenny Tumbel, Altje. (2014). “Kinerja Keuangan Menggunakan Analisis Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas Dan Profitabilitas Untuk Pengambilan Keputusan Pada PT. PLN Area Manado”. Jurnal EMBA Vol.2 No.1. http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/3815 diakses pada 19 Mei 2014. Houston dan, Brigham. (2010). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta : Salemba Empat. Kasmir, Dr. (2013). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Rajawali Pers. Kountur, Ronny. (2009). Metode Penelitian Untuk Penyusunan Skripsi dan Tesis. Jakarta : PPM. Limbong, Bernhard. (2012). Pengusaha Koperasi Memperkokoh Fondasi Ekonomi Rakyat. Jakarta : Margareta Pustaka. Muljono, Djoko. (2012). Buku Pintar Strategi Bisnis Koperasi Simpan Pinjam. Yogyakarta: Andi. Prawironegoro, Darsono. (2010). Manajemen Keuangan. Jakarta : Nusantara Consulting. Saleem, Qasim. (2011). “Impacts of Liquidity Rations on Profitability”. Interdisciplinary Journal of Research in Business. Vol. 1, Issu 7, pp. 9598, July, 2011. http://www.idjrb.com/articlepdf/idjrb7n9.pdf diakses pada 10 Juni 2014. Saryono dan Dewi Anggraeni, Mekar. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Dalam Bidang Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika. Subandi. (2010). Ekonomi Koperasi; Teori dan Praktik. Bandung : Alfabeta. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Manajemen. Bandung : Alfabeta. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta. Suryabrata, Sumadi. (2010). Metodologi Penelitian. Jakarta : Rajawali Pers. Sutrisno. (2013). Manajemen Keuangan; Teori Konsep dan Praktik. Yogyakarta : Ekonisia. Widyasari, Whidi. (2012). “Analisis Rasio Likuiditas, Rentabilitas, dan Efisiensi Penggunaan Modal Kerja Pada KPRI Mardisantosa Kebumen”. Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis. http://download.portalgaruda.org/article.php?article=74772&val=4721&tit le diakses pada 15 Juni 2014.