ANALISIS KINERJA KECAMATAN KEJAKSAN KOTA CIREBON Oleh : Diah Ayu Purbasari, Sri Suwitri, Ida Hayu D. JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO Jalan Profesor Haji Soedarto Sarjana Hukum, Tembalang, Semarang 12693 Telepon (024) 7465407 Faksimile (024) 7465405 Laman : http://www.fisip.undip.ac.id email :
[email protected]
ABSTRAK Organisasi dibentuk untuk mencapai tujuan tertentu. Keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan ditentukan oleh bagaimana kinerja organisasi tersebut. Kinerja organisasi merupakan hasil dari kegiatan kerjasama antara komponen organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan organisasi. Kecamatan merupakan instansi yang memiliki tugas pelaksana teknis kewilayahan di bawah kabupaten atau kota. Kota Cirebon memiliki lima kecamatan dan Kecamatan Kejaksan merupakan kecamatan dengan capaian sasaran strategis paling rendah. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis kinerja Kecamatan Kejaksan dan menganalisis aspek-aspek yang mendukung dan menghambat kinerja Kecamatan Kejaksan Kota Cirebon. Kinerja Kecamatan Kejaksan dianalisis dari dimensi produktivitas dan keadilan. Produktivitas Kecamatan Kejaksan Kota Cirebon belum tercapai karena program dan kegiatan yang terealisasi belum tercapai sesuai dengan target yang direncanakan. Kecamatan Kejaksan Kota Cirebon belum memperhatikan keadilan untuk masyarakat karena dilihat dari kegiatan yang dibuat dan alokasi anggaran untuk masyarakat jumlahnya sangat sedikit apabila dibandingkan dengan untuk internal Kecamatan Kejaksan. Dari dimensi-dimensi yang diteliti maka dapat disimpulkan jika kinerja Kecamatan Kejaksan belum optimal. Aspek yang mendukung kinerja Kecamatan Kejaksan adalah kepemimpinan sedangkan aspek yang menghambat adalah SDM, partisipasi masyarakat, dan anggaran. Berdasarkan aspek penghambat yang ditemui, saran yang dapat penulis berikan yaitu kekurangan pegawai dapat diatasi dengan menambah pegawai sukarelawan, membuat program atau kegiatan yang lebih inovatif, dan Kecamatan Kejaksan sebaiknya lebih memperhatikan alokasi anggaran baik anggaran untuk internal maupun untuk masyarakat. Kata Kunci: Kinerja Organisasi, Produktivitas, Keadilan
1
PERFORMANCE ANALYSIS OF KEJAKSAN DISTRICT CIREBON CITY By : Diah Ayu Purbasari, Sri Suwitri, Ida Hayu D. JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO Jalan Profesor Haji Soedarto Sarjana Hukum, Tembalang, Semarang 12693 Telepon (024) 7465407 Faksimile (024) 7465405 Laman : http://www.fisip.undip.ac.id email :
[email protected]
ABSTRACT Organization formed to achieve goals. The success of organization in achieving the goals determined by how the performance of the organization. Organizational performance is the result of cooperative activities between the components of organization in order to realize the goals of the organization. Subdistrict is an agency which has the task of regional technical implementation under the regency or city. Cirebon City have five districts and Kejaksan District has achievement with lowest strategic target. The purpose of this study is to analyze the performance of Kejaksan District and analyze aspects that support and obstacle the performance of Kejaksan District Cirebon City. Kejaksan District analyzed the performance by the dimensions of productivity and fairness. Productivity Kejaksan District of Cirebon City has not been achieved realization of the programs and activities with the planned target. Kejaksan District of Cirebon City not attention to justice for society as seen from the activities and the amount budget allocations for the public is smaller than for the internal of Kejaksan District. According to dimensions researched, it can be concluded if the performance of Kejaksan District is not optimal. Aspect that support the performance of Kejaksan District is leadership and obstacle aspects are human resources, society participation, and budget. Based of obstacle aspects, the author give advice for increasing employee volunteers, make programs or activities that are more innovative in order to increase public participation, and Kejaksan District should give more attention for budget allocation between internal and society. Keywords : Organizational Performance, Productivity, Justice
2
Kecamatan
PENDAHULUAN
Kecamatan
Lemahwungkuk, Kecamatan Pekalipan
A. Latar Belakang Organisasi
Kesambi,
dibentuk
untuk
dan Kecamatan Harjamukti. Adapun
mencapai tujuan tertentu. Keberhasilan
pengukuran
kinerja
organisasi dalam mencapai tujuan
berdasarkan capaian strategis yaitu
ditentukan oleh bagaimana kinerja
Kecamatan
organisasi tersebut. Tuntutan terhadap
99,75%, Kecamatan Lemahwungkuk
kinerja yang baik tidak hanya pada
sebesar 98,55%, Kecamatan Pekalipan
organisasi sektor privat saja akan
sebesar 95,2%, Kecamatan Kesabi
tetapi sektor publik pun dituntut hal
sebesar
yang sama. Berdasarkan Peraturan
Kejaksan sebesar 91,75% (sumber :
Walikota No. 58 Tahun 2008 tentang
LAKIP Kecamatan se-Kota Cirebon
Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan
Tahun 2013). Kecamatan Kejaksan
pada
Cirebon,
adalah kecamatan dengan capaian
kedudukan kecamatan adalah unsur
strategis paling rendah dan memiliki
pelaksana pemerintah Kota Cirebon
jumlah
yang dipimpin oleh seorang camat
Berdasarkan penjabaran pada latar
yang
belakang, maka penulis ingin meneliti
Pemerintah
berada
Kota
di
bawah
dan
Harjamukti
92,37%,
pegawai
dan
sebesar
Kecamatan
paling
“ANALISIS
sedikit.
KINERJA
bertanggungjawab kepada walikota.
tentang
Kota
KECAMATAN KEJAKSAN KOTA
Cirebon
memiliki
lima
kecamatan yaitu Kecamatan Kejaksan,
CIREBON.”
3
2. Menurut Keban manajemen publik
B. Tujuan Adapun tujuan penelitian ini
Untuk
menganalisis
Kecamatan
Kejaksan
kinerja
3. Kinerja
Kota
Masana hasil
Cirebon. 2.
Untuk
manajemen
instansi
pemerintah. (Keban, 2008 : 92-93)
adalah : 1.
adalah
mengidentifikasi
dan
Organisasi Sembiring
dari
diantara
menurut merupakan
kegiatan para
kerjasama
anggota
atau
menganalisis aspek-aspek yang
komponen organisasi dalam rangka
mendukung
mewujudkan
dan
menghambat
kinerja Kecamatan Kejaksan Kota
organisasi.
(Sembiring, 2012 : 82) 4. Produktivitas
Cirebon.
tujuan
menurut
Wibowo
adalah hubungan antara keluaran
C. Teori Teori-teori
yang
digunakan
atau
hasil
masukan
dalam penelitian ini adalah :
organisasi yang
dengan
diperlukan.
(Wibowo, 2007 : 241) 1. Barton
dan
Chappel
melihat 5. Keadilan
menurut
Kumorotmo
administrasi publik sebagai the mempertanyakan
distribusi
dan
work of government atau pekerjaan alokasi
layanan
yang
yang dilakukan oleh pemerintah. diselenggarakan oleh organisasi (Keban, 2008 : 5) pelayanan publik. (Sembiring, 2012 : 100)
4
dengan informan lainnya dan dengan
D. Metode Penelitian Penelitian yang digunakan oleh
suatu dokumen yang berkaitan.
peneliti adalah penelitian kualitatif.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Informan dalam penelitian ini adalah
Kinerja Kecamatan Kejaksan Kota
sepuluh orang pegawai Kecamatan
Cirebon
Kejaksan Kota Cirebon. Sumber data
1. Produktivitas
berasal dari data primer yang diperoleh
a. Kesesuaian
melalui
observasi
dan
wawancara
sedangkan data sekunder diperoleh
antara
Visi,
Misi,
Tujuan, Sasaran, Kebijakan dan Program Kecamatan Kejaksan
dari dokumen, tertuis yaitu LAKIP. Visi Kecamatan Kejaksan Kota Teknik pengumpulan data melalui wawancara
terstruktur
Cirebon
adalah
“Terwujudnya
dengan Kecamatan Kejaksan Kota Cirebon
menggunakan
interview
guide, sebagai pelayanan publik yang baik,
dokumentasi, dan observasi. Data yang profesional, efektif, dan efisien di Kota terkumpul kemudian dianalisis melalui
Cirebon.” Dari visi tersebut lalu
reduksi data, penyajian data, dan dijabarkan ke dalam dua misi, dua verifikasi.
Keabsahan
data tujuan,
lima
sasaran,
empat
delapan
program
menggunakan triangulasi sumber yang kebiajakan,
dan
dapat dilihat dari membandingkan sehingga wawancara
antara
informan
dapat
dikatan
jika
ada
satu kesesuian antara visi, misi, tujuan, sasaran,kebijakan,
dan
program
5
Kecamatan Kejaksan Kota Cirebon.
Untuk mencapai produktivitas
Selain itu, pembuat visi dan misi
organisasi, Kecamatan Kejaksan tidak
Kecamatan Kejaksan Kota Cirebon
hanya
berpedoman
daya
Walikota
pada
visi
Cirebon.
keselarasan
antara
dan
misi
Sehingga
ada
visi
dan
misi
mengkoordinasikan yang
dimiliki
sumber
saja
tetapi
Kecamatan Kejaksan juga bekerjasama dengan
pihak-pihak
terkait
yang
Kecamatan Kejaksan dengan Kota
berhubungan dengan program atau
Cirebon.
kegiatan yang akan dilaksanakan oleh
Adanya kesesuaian antara visi,
Kecamatan
Kejaksan.
Kecamatan
misi, tujuan, sasaran, kebijakan, dan
Kejaksan Kota Cirebon bekerjasama
program Kecamatan Kejaksan Kota
dengan instansi terkait, LSM, dan
Cirebon
masyarakat
tidak
lepas
dari
peran
dalam
melaksanakan
pimpinan yaitu Camat Kecamatan
program dan kegiatan yang ditetapkan.
Kejaksan
Instansi-instansi
seorang
Kota
Cirebon.
pemimpin,
Camat
Sebagai dapat
terkait
tersebut
diantaranya Disdukcapil, Disperindag,
merangkul bawahannya untuk bekerja
Dinsos,
sesuai tupoksinya agar dapat mencapai
Bappeda dan BLH. LSM terkait seperti
visi dan misi Kecamatan Kejaksan
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
Kota Cirebon.
(LPM) dan Komunitas Peduli Sungai.
b. Kerjasama Kerjasama
dan
Hasil
dari
Dinas
Masyarakat
PU,
seperti
Kelurahan,
RT,
RW,
masyarakat di wilayah Kecamatan
6
Kejaksan dan pemilik badan usaha
menghasilkan
(toko atau CV).
prasarana.
Hasil
sarana
dan
Kecamatan
Dalam bekerjasama dengan pihak
Kejaksan dengan Disdukcapil dan
lain, hambatan yang paling sering
Disperindag menghasilkan pelayanan
ditemui Kecamatan Kejaksan apabila
E-KTP. Hasil kerjasama Kecamatan
ingin bekerjasama adalah partisipasi
Kejaksan dengan Dinsos dan LPM
masyarakat terkadang kurang. Padahal
menghasilkan
Kecamatan Kejaksan sudah berupaya
masyarakat.
kerjasama
ATK,
pemberdayaan Hasil
kerjasama
mensosialisasikan
program
dan
Kecamatan Kejaksan dengan Dinas PU
kegiatan melalui RT dan RW namun
menghasilkan gedung. Hasil kerjasama
masyarakat kurang antusias dengan
Kecamatan
dengan
program atau kegiatan yang diadakan
kelurahan, Bappeda dan masyarakat
oleh Kecamatan Kejaksan. Kerjasama
menghasilkan
Hasil
Kecamatan Kejaksan dengan instansi-
Kejaksan
instansi lain maupun pihak swasta
kerjasama
Kejaksan
musrenbang. Kecamatan
dengan BLH dan Komunitas Peduli
tidak menemui hambatan.
Sungai adalah terciptanya lingkungan
c. Hasil
dan sungai yang bersih dan bebas banjir. Hasil kerjasama Kecamatan Kejaksan dengan pemilik badan usaha
Program
Kecamatan
Kejaksan Produktivitas
Kecamatan
Kejaksan dapat dilihat dari hasil program apakah program tersebut
7
terealisasi
semua
atau
tidak.
Berdasarkan hasil penelitian input
kegiatan dimana realisasinya sebesar 93%.
yang dimiliki Kecamatan Kejaksan
Tidak
tercapainya
realisasi
dalam merealisasikan program dan
program dan kegiatan sesuai dengan
kegiatan adalah SDM, anggaran, dan
target disebabkan adanya kegiatan
waktu. Dari hasil wawancara diketahui
yang tidak direalisasikan yaitu ada
jika hampir semua SDM bekerja
beberapa
apabila ingin melaksanakan program
terealisasi seperti kegiatan pengadaan
dan kegiatan.
mesin absensi untuk tahun 2013 dan
Anggaran
yang
tidak
digunakan
pengadaan
fasilitas
kebersihan
berasal dari pemerintah daerah dan
lingkungan
masyarakat.
Organisasi
dialokasikan
dikatakan
kegiatan.
pada
program
dan
produktif
apabila
dapat
masing-masing
menghasilkan hasil yang maksimal
program dan kegiatan berbeda-beda
dengan input minimal. Dilihat realisasi
berdasarkan kegiatan apa yang akan
program dan kegiatan dapat diketahui
dilaksanakan tetapi rata-rata waktu
jika
yang menjadi target dan realisasi
produktif karena dengan sumber daya
program adalah satu tahun. Input
yang tersedia tidak dapat dimanfaatkan
berupa
secara efektif dan efisien sehingga
sebesar
Waktu
yang
kegiatan
anggaran Rp.
yang
digunakan
556.337.341,00
dan
menghasilkan 8 program dan 31
Kecamatan
Kejaksan
belum
realisasinya tidak sesuai dengan target yang telah direncanakan.
8
Kendala yang dihadapi oleh
biaya untuk masyarakat dibandingkan
Kecamatan Kejaksan dalam mencapai
dengan alokasi biaya untuk internal
produktivitas yaitu kurangnya SDM
Kecamatan
Kecamatan Kejaksan. Sumber Daya
Kejaksan memiliki 8 program dan
Manusia yang ada di Kecamatan
tiap-tiap program memiliki jumlah
Kejaksan Kota Cirebon berjumlah 16
kegiatan yang berbeda-beda. Dari 8
orang.
program
Jumlah
SDM
Kecamatan
Kejaksan.
tersebut,
Kecamatan
4
program
Kejaksan jumlahnya sangat kurang
merupakan program untuk internal
bahkan tiap kepala seksi sebagai
(pegawai dan kantor) dan 4 program
pelaksana teknis tugas camat tidak
lainnya
memiliki
bawahan/staf.
masyarakat.
pegawai
di
pegawai
diberi
tupoksinya
Kurangnya
Kecamatan tugas
sehingga
Kejaksan di
luar
menyebabkan
adalah
program
untuk
Dari 4 program untuk internal jumlah kegiatannya adalah 26 kegiatan tetapi
dari
4
program
untuk
pegawai tidak fokus dengan apa yang
masyarakat jumlah kegiatannya hanya
menjadi tanggung jawabnya.
5
2. Keadilan
wawancara
dengan
personil
kecamatan,
Kecamatan
Kejaksan
Keadilan Kecamatan Kejaksan
kegiatan.
Berdasarkan
hasil
dapat dilihat dari distribusi program
membuat program dan kegiatan sesuai
dan kegiatan yang diperlukan secara
dengan
adil serta dapat dilihat dari alokasi
masyarakat, visi dan misi, maupun
kebutuhan
personil
dan
9
tujuan
dan
sasaran
Kecamatan
Walaupun
Kecamatan
kinerja Kecamatan Kejaksan adalah
Kejaksan sudah berusaha berbuat adil
kepemimpinan Camat sudah efektif
namun apabila dilihat dari pembagian
sehingga
kegiatan, kegiatan untuk masyarakat
antara visi, misi, tujuan, sasaran,
sangat kurang karena hanya ada lima
kebijakan, dan program Kecamatan
kegiatan. Jumlah alokasi anggaran
Kejaksan.
untuk masyarakat pun lebih sedikit
menghambat yaitu kurangnya SDM di
(Rp.
Kecamatan
Kejaksan.
213.160.500,00)
apabila
Aspek
yang
mendukung
terwujudnya
Sedangkan
keselarasan
aspek
Kejaksan,
yang
partisipasi
dibandingkan dengan jumlah alokasi
masyarakat terkadang kurang terhadap
anggaran untuk internal Kecamatan
program dan kegiatan yang akan
Kejaksan
dilaksanakan
(Rp.
343.221.841,00).
oleh
Kecamatan
Anggaran yang tersedia sering terpakai
Kejaksan Kota Cirebon, dan anggaran
untuk
yang tersedia lebih banyak terpakai
anggaran
rutin
sehingga
kurangnya anggaran untuk kegiatan
untuk
masyarakat yang diusulkan oleh kepala
Kecamatan
seksi sebagai pelaksana teknis tugas
menambah program atau kegiatan
camat.
untuk masyarakat.
Aspek
yang
Mendukung
anggaran
rutin
Kejaksan
sehingga
sulit
untuk
dan
Menghambat Kinerja Kecamatan Kejaksan Kota Cirebon
10
distribusi
KESIMPULAN
program
kegiatan dan jumlah alokasi
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis maka
biaya
dapat disimpulkan jika :
dibandingkan
1. Sudah ada kesesuaian antara visi,
misi,
kebijakan
masyarakat dengan
untuk
internal
kecamatan
jauh
Kegiatan
untuk
sasaran,
berbeda.
dan
program
masyarakat sangat sedikit (5 kegiatan) apabila dibandingkan dengan kegiatan untuk internal
2. Untuk merealisasikan program kegiatan,
kecamatan (26 kegiatan) selain
Kecamatan
itu jumlah alokasi anggaran
Kejaksan bekerjasama dengan
untuk masyarakat lebih sedikit
berbagai pihak seperti instansi, pihak
untuk
tujuan,
Kecamatan Kejaksan.
dan
atau
swasta,
LSM,
apabila dibandingkan dengan
dan
jumlah alokasi anggaran untuk
masyarakat.
internal Kecamatan Kejaksan. 3. Dilihat dari hasil program, Kecamatan Kejaksan
belum
SARAN Berdasarkan
mencapai target (100%).
kesimpulan
di
atas, ada beberapa saran yang dapat 4. Dari segi keadilan, Kecamatan penulis berikan adalah sebagai berikut Kejaksan
belum :
memperhatikan keadilan untuk masyarakat karena dilihat dari
11
a. Produktivitas
anggaran
1. Kekurangan
pegawai
di
Kecamatan Kejaksan dapat diatasi dengan
menambah
pegawai
sukarelawan sehingga tidak ada lagi
overlapping
dan
pegawai
bekerja fokus pada tupoksinya. 2. Kecamatan Kejaksan
sebaiknya
membuat program atau kegiatan yang lebih inovatif agar menarik minat partisipasi program diadakan
masyarakat masyarakat dan oleh
sehingga terhadap
kegiatan
yang
Kecamatan
Kejaksan dapat meningkat.
digunakan
semaksimal
mungkin untuk masyarakat. DAFTAR PUSTAKA Keban, Yeremias T. 2008. Enam Dimensi Stategis Administrasi Publik (Konsep, Teori dan Isu). Yogyakarta: Gava Media. Sembiring, Masana. 2012. Budaya dan Kinerja Organisasi (Perspektif Organisasi Pemerintah). Bandung: Fokusmedia. Sinungan, Muchdarsyah. 2009. Produktivitas (Apa dan Bagaimana). Jakarta: Bumi Aksara. Sudarmanto. 2009. Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM (Teori, Dimensi Pengukuran, dan Implementasi dalam Organisasi). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Penerbit Alfabeta. Wibowo. 2011. Budaya Organisasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
b. Keadilan Kecamatan Kejaksan sebaiknya
LAKIP Kecamatan se-Kota Cirebon Tahun 2013
lebih memperhatikan alokasi anggaran baik anggaran untuk internal maupun untuk masyarakat sehingga alokasi anggaran tidak berat sebelah dan
12