ANALISIS KEUNGGULAN KOMPARATIF DAN KOMPETITIF USAHATANI JAGUNG DAN PADI DI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW PROPINSI SULAWESI UTARA
ZULKIFLI MANTAU
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
SURAT PERNYATAAN
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa segala pernyataan dalam tesis saya yang berjudul:
ANALISIS KEUNGGULAN KOMPARATIF DAN KOMPETITIF USAHATANI JAGUNG DAN PADI DI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW PROPINSI SULAWESI UTARA
merupakan gagasan atau hasil penelitian tesis saya sendiri dengan bimbingan Komisi Pembimbing, kecuali yang dengan jelas ditunjukkan sumbernya. Tesis ini belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar pada program sejenis di perguruan tinggi lain. Semua data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan dapat diperiksa kebenarannya.
Bogor, Agustus 2009
Zulkifli Mantau NRP. H353070191
ABSTRACT
ZULKIFLI MANTAU. The Analysis of Comparative and Competitive Advantages of Maize and Paddy Farming in Kabupaten Bolaang Mongondow, North Sulawesi Province (HARIANTO as a Chairman and NUNUNG NURYARTONO as a Member of the Advisory Committee). The aims of this research are : (1) to analyze the profitability of maize and paddy farming in Kabupaten Bolaang Mongondow, (2) to analyze the comparative and competitive advantages of maize and paddy farming in Kabupaten Bolaang Mongondow, (3) to analyze the impact of government policy on competitiveness of maize and paddy farming in Kabupaten Bolaang Mongondow, (4) to analyze the price changed sensitivity of input, output and wage of labor on comparative and competitive advantages of maize farming in Kabupaten Bolaang Mongondow. The analysis method use a Policy Analysis Matrix (PAM). The PAM results showed that private and social profitability of maize farming are Rp. 218 926 and Rp. 3 045 938. Private Cost Ratio of maize and paddy farming were 0.97 and 0.69. Domestic Resources Cost Ratio of maize and paddy farming were 0.65 and 0.68. Based on the results of Output Transfer and Nominal Protection Coefficient on Output can be indicated that output price in domestic market was lower than output price in international market. Based on the results of Input Transfer and Nominal Coefficient on Input can be indicated that there’s subsidy policy impact in input price of maize farming. In additional, factor transfer result indicated that there’s tax policy impact in domestic factors. The result of Effective Protection Coefficient of maize (0.80) indicates that there’s low protection of maize product in Bolmong. Net Transfer result was negative. The profitability rates of maize farming just only 7 percent in private price. Subsidy Ratio to Producers was negative. It means that there’s a high budget of production budget of maize farming, especially in private factor. Finally, based on sensitivity analysis can be shown that the ninth scenario (fertilizer price decreased 10 percent and output price increased 30 percent) was the best scenario with result of private and social profitabilities, PCR and DRCR are Rp. 3 027 171/ year and Rp. 6 849 398/ year, 0.69 and 0.46. Keywords : comparative and competitive advantages, maize and paddy farming, Policy Analysis Matrix
RINGKASAN
ZULKIFLI MANTAU. Analisis Keunggulan Komparatif dan Kompetitif Usahatani Jagung dan Padi di Kabupaten Bolaang Mongondow Propinsi Sulawesi Utara (HARIANTO sebagai Ketua, dan NUNUNG NURYARTONO sebagai Anggota Komisi Pembimbing). Pemerintah Indonesia menargetkan swasembada jagung pada tahun 2007 setelah pencanangan kebijakan Revitalisasi Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (RPPK) pada tahun 2005. Selanjutnya pemerintah daerah Propinsi Sulawesi Utara menyambut RPPK 2005 tersebut dengan meluncurkan Crash Program Agribisnis, dimana ditetapkan beberapa komoditas pertanian dan perikanan yang menjadi prioritas utama untuk ditumbuh kembangkan yaitu jagung, rumput laut dan VCO (Virgin Coconut Oil). Mengacu dari strategi kedua kebijakan RPPK yaitu peningkatan daya saing, produktivitas, nilai tambah dan kemandirian produksi dan distribusi PPK melalui praktek usaha pertanian yang baik (good agriculture practice), maka perlu dilakukan penelitian dan atau kajian mengenai aspek daya saing (keunggulan komparatif dan kompetitif) khususnya komoditi jagung di Bolaang Mongondow yang merupakan sentra jagung di Sulawesi Utara selain juga terkenal sebagai lumbung berasnya Sulawesi Utara, agar dapat dirumuskan suatu kebijakan yang sesuai (langkah-langkah intervensi) untuk pengembangan komoditas unggulan tersebut, dimana sasaran akhirnya tidak terlepas dari faktor peningkatan produksi dan kesejahteraan petani (berhubungan dengan strategi pertama yaitu pengurangan kemiskinan dan kegureman petani). Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis aspek profitabilitas usahatani jagung dan padi di Kabupaten Bolaang Mongondow, (2) menganalisis keunggulan komparatif dan kompetitif usahatani jagung dan padi di Kabupaten Bolaang Mongondow, (3) menganalisis dampak kebijakan pemerintah terhadap daya saing usahatani jagung dan padi di Bolaang Mongondow, dan (4) menganalisis sensitivitas perubahan harga input, output dan upah tenaga kerja terhadap keunggulan komparatif dan kompetitif usahatani jagung di Bolaang Mongondow. Metode analisis menggunakan Policy Anylisis Matrix (PAM). Dengan PAM dapat diketahui nilai profitabilitas privat dan sosial, Private Cost Ratio (PCR) untuk rasio keunggulan kompetitif, Domestic Resources Cost Ratio (DRCR) untuk rasio keunggulan komparatif dan aspek divergensi atau dampak kebijakan yang terdiri dari Output Transfer (OT), Nominal Protection Coefficient on Output (NPCO), Input Transfer (IT), Nominal Coefficient on Input (NPCI), Factor Transfer (FT), Effective Protection Coefficient (EPC), Profitability Coefficient (PC) dan Surplus Ratio to Producer (SRP). Dari 100 orang petani responden diperoleh hasil usia rata-rata sebesar 45 tahun dengan pendidikan terakhir umumnya sekolah dasar (49 persen). Petani responden di lima kecamatan lokasi penelitian (Poigar, Bolaang, Bolaang Timur, Lolayan dan Lolak) semuanya bermata pencaharian utama dari kegiatan usahatani, baik tanaman pangan, peternakan maupun perkebunan. Sebagian besar petani merupakan pemilik lahan, hanya satu kecamatan saja yang keseluruhan
petaninya tidak memiliki lahan atau hanya menggarap (HGU) yaitu di Kecamatan Lolak (Desa Lolak II). Hasil analisis PAM menunjukkan profitabilitas privat usahatani jagung dan padi masing-masing sebesar Rp. 218 926 dan Rp. 3 870 106 dengan RC-ratio sebesar 1.02 dan 1.39, sedangkan provitabilitas sosial masing-masing sebesar Rp. 3 045 938 dan Rp. 3 446 567 per dua musim tanam dengan RC-ratio sebesar 1.33 untuk jagung dan 1.37 untuk padi. Berdasarkan nilai PCR dapat dikemukakan bahwa usahatani jagung memerlukan 0.97 satuan untuk dapat bersaing dengan usahatani padi yang hanya memerlukan tambahan biaya faktor domestik pada harga privat sebesar 0.69 satuan. Nilai DRCR usahatani jagung menunjukkan bahwa setiap US $ 1.00 yang dibutuhkan untuk mengimpor produk tersebut, hanya membutuhkan biaya domestik sebesar US $ 0.65, artinya untuk memenuhi kebutuhan domestik, maka komoditas jagung sebaiknya di produksi sendiri di Bolaang Mongondow dan tidak perlu didatangkan atau diimpor dari daerah atau negara lain. Demikian halnya dengan usahatani padi yang memiliki nilai DRCR sebesar 0.68. Sehingga dapat dikemukakan bahwa kedua komoditas tersebut lebih menguntungkan diproduksi di dalam Kabupaten Bolaang Mongondow daripada mengimpornya. Selanjutnya berdasarkan analisis dampak kebijakan dalam Tabel PAM diperoleh hasil untuk usahatani jagung nilai OT negatif (Rp. -3 016 041.83) dengan NPCO 0.75 sedangkan usahatani padi nilai OT positif (Rp. 944 028.37) dengan NPCO 1.07. Hasil ini menunjukkan harga domestik jagung lebih rendah dari harga internasionalnya sebaliknya harga domestik padi (beras) lebih tinggi dari harga internasionalnya, yang mengindikasikan adanya kebijakan disinsentif terhadap output jagung (pajak komoditas). Hasil IT baik usahatani jagung maupun padi sama-sama negatif, yaitu Rp. -1 219 818.82 dan Rp. -785 522.96 dengan NPCI masing-masing 0.64 dan 0.62. Hasil ini menunjukkan secara implisit adanya subsidi terhadap faktor input yang besarannya 64 persen untuk jagung dan 62 persen untuk padi. Sebaliknya hasil FT yang positif, yaitu Rp. 1 030 788.26 untuk jagung dan Rp. 1 306 012.31 untuk padi menunjukkan adanya subsidi sebesar nilai-nilai tersebut terhadap faktor domestik masing-masing usahatani. Nilai EPC untuk jagung lebih kecil dari satu (0.80) sedangkan padi lebih besar dari satu (1.16) yang menunjukkan adanya kebijakan proteksi terhadap komoditi padi (beras). Nilai NT dan SRP usahatani jagung yang negatif menunjukkan adanya pengurangan surplus produsen (petani) dan tingginya biaya produksi, dengan rasio keuntungan pada harga privat hanya sebesar 7 persen (PC). Berdasarkan analisis sensitivitas maka kebijakan yang dapat diambil pemerintah daerah pada usahatani jagung di Bolaang Mongondow adalah dengan menurunkan harga pupuk sebesar 10 persen dan menaikkan harga output sebesar 30 persen (skenario ke-9). Kata kunci :
keunggulan komparatif dan kompetitif, Policy Analysis Matrix, usahatani jagung dan padi
© Hak cipta milik IPB, tahun 2009 Hak cipta dilindungi Undang-Undang 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB 2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB
ANALISIS KEUNGGULAN KOMPARATIF DAN KOMPETITIF USAHATANI JAGUNG DAN PADI DI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW PROPINSI SULAWESI UTARA
ZULKIFLI MANTAU
Tesis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Mayor Ilmu Ekonomi Pertanian
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
Penguji Luar Komisi: Dr. Ir. Heny K.S. Daryanto, M.Ec
Judul Tesis
:
Analisis Keunggulan Komparatif dan Kompetitif Usahatani Jagung dan Padi di Kabupaten Bolaang Mongondow Propinsi Sulawesi Utara
Nama Mahasiswa
:
Zulkifli Mantau
Nomor Pokok
:
H353070191
Mayor
:
Ilmu Ekonomi Pertanian
Menyetujui, 1. Komisi Pembimbing
Dr. Ir. Harianto, MS Ketua
Dr. Ir. Nunung Nuryartono, MS Anggota
Mengetahui,
2.
Koordinator Mayor Ilmu Ekonomi Pertanian
Prof. Dr. Ir. Bonar M. Sinaga, MA
Tanggal Ujian Tesis : 13 Juli 2009
3. Dekan Sekolah Pascasarjana IPB
Prof. Dr. Ir. Khairil A.Notodiputro, MS
Tanggal Lulus: 4 September 2009
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, atas rakhmat dan hidayah-Nya sehingga Tesis Program Magister Sains ini dapat terselesaikan. Tesis ini mengkaji dan mengulas mengenai aspek-aspek daya saing serta kebijakan bagi usahatani jagung dan padi di Kabupaten Bolaang Mongondow Propinsi Sulawesi Utara. Dengan selesainya tesis ini, penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dr.Ir. Harianto, MS selaku Ketua Komisi Pembimbing dan Dr.Ir. Nunung Nuryartono, MS selaku Anggota Komisi Pembimbing, yang telah memberikan arahan, saran serta pemikirannya dari awal penulisan proposal sampai dengan penyelesaian tesis ini. Terima kasih yang sama penulis sampaikan pula kepada Dr.Ir. Heny K.S. Daryanto, M.Ec selaku penguji luar komisi. Banyak terima kasih penulis sampaikan juga kepada : 1. Kepala Badan Litbang Pertanian – Deptan serta Kepala BPTP Sulawesi Utara yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk melanjutkan pendidikan S-2 di IPB. 2. Prof.Dr.Ir. Bonar M. Sinaga, MA selaku Koordinator serta seluruh staf dosen dan pegawai Mayor Ilmu Ekonomi Pertanian SPS – IPB (mba Rubi, mba Yani, mba Aam, Ibu Kokom, Pak Husen) yang telah banyak membantu dan memberikan bimbingan, wawasan kepada penulis selama kuliah di EPN - IPB. 3. Para Penyuluh Pertanian Lapangan, Ketua GAPOKTAN, Kepala Desa dan petani responden di Desa Poigar, Bolaang, Langagon, Lolayan dan Lolak II yang telah banyak membantu penulis memperoleh data dan informasi selama penelitian lapang berlangsung.