Khadijah, Analisis Kesalahan Penggunaan... Analisis Kesalahan Penggunaan Ejaan Pada Karangan Khadijah1
ABSRAK Penelitian ini berjudul ”Analisis Kesalahan Pengunaan Ejaan pada Karangan Siswa Kelas VIII SMP Cut Mutia Banda Aceh”. Permasalahan pada penelitian ini adalah “Bagaimanakah pengunaan ejaan pada karangan siswa kelas VIII SMP Cut Mutia Banda Aceh?” Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data agar dapat mengetahui bagaimana pengunaan kaidah ejaan yang disempurnakan dalam penulisan karangan pada siswa kelas VIII SMP Cut Mutia Banda Aceh. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Cut Mutia Banda Aceh yang berjumlah 28 siswa. Jumlah populasi relative sedikit sehingga tidak diambil sampel, sehingga penelitian ini merupakan penelitian populasi (total sampling). Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Cut Mutia sudah mampu menulis karangan dengan mengunakan ejaan yang disempurnakan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriftif. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 28 karangan siswa, hanya 3 karangan saja yang tidak banyak terdapat kesalahan pengunaan huruf, dan pengunaan kata. Kesalahan yang paling banyak ditemukan pada karangan siswa meliputi: (1) penulisan huruf kapital, (2) pengunaan kata depan di, (3) pengunaan tanda titik dan tanda koma. Maka, pengujian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini tidak terbukti kebenarannya atau dengan kata lain ditolak. Kata Kunci: Analisis Kesalahan, Ejaan Yang Disempurnakan
1
Khadijah, Dosen Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah – STKIP Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh, Email:
[email protected] ISSN 2338-0306
Volume I Nomor 1. Januari – Juni 2013 | 11
Khadijah, Analisis Kesalahan Penggunaan...
mengantikan Ejaan Van Ophuijsen sejak tahun
A. PENDAHULUAN Sebagai bahasa resmi Negara, bahasa
1946 sampai dengan 1972.
Indonesia berfungsi di antaranya sebagai
Tujuan
mengantikan
Ejaan
Van
bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga
Ophuijsen menjadi ejaan Republik ialah
pendidikan. Oleh karena itu, penggunaan
sebagai upaya penyederhanaan ejaan bahasa
bahasa Indonesia secara baik dan benar, lisan
Indonesia. Dalam kaitan ini, Badudu (1983:
dan tulisan di lembaga pendidikan merupakan
35-38)
suatu keharusan. Selain sebagai keharusan,
perubahan ejaan tersebut menyangkut tujuh
pengunaan bahasa Indonesia juga termasuk
masalah, yaitu sebagai berikut.
sebagai usaha pembinaan dan pengembangan bahasa sebagai pelestarian budaya bangsa. Penerapan kaidah yang telah ditetapkan dalam
EYD
ketika
menulis
sebenarnya
menjelaskan
bahwa
perubahan-
1) /oe/ seperti pada kata goeroe, soeroeh, diganti dengan /u/ , menjadi guru, suruh. 2) Akibat
dari
perubahan
tidaklah mudah. Oleh karena itu, untuk
menjadi
/u/,
menguasai keterampilan menulis ini, pemakai
seperti
laoet,
bahasa
berlatih
berubah menjadi laut, mau, sauh,
menulis. Siswa sudah diajarkan menulis
tetapi harus dibedakan dari /au/
karangan sejak berada di sekolah dasar, namun
pada kata kerbau, lampau, pulau;
dalam menerapkan ejaan yang baik dan benar,
/au/ pada laut merupakan dua
siswa banyak menghadapi kendala dalam
huruf yang dapat diceraikan atas
membuat karangan yang baik dan benar.
suku-sukunya
menjadi
B.
TEORITIS
sedangkan
pada
1.
Sejarah EYD
merupakan diftong yang tidak
Ejaan yang digunakan dalam bahasa
boleh
Indonesia
harus
banyak
maka
/oe/
kata-kata
maoe,
dipisahkan
saoeh,
la-ut, kerbau
atas
suku-
Indonesia sekarang dinamakan dengan Ejaan
sukunya, kata-kata itu menjadi
yang Disempurnakan (EYD). Sebelum ejaan
ker-bau, lam-pau.
ini diresmikan
(16 Agustus 1972) di
3) Bunyi hamzah atau bunyi sentak
Indonesia telah berlaku beberapa ejaan. Ejaan
ain seperti pada kata ta’, na’,
pertama bahasa Indonesia adalah Ejaan Van
ma’lum, ra’yat, ditulis dengan
Ophuijsen. kemudian Ejaan Soewandi. Ejaan
huruf
Van Ophuijhen (nama seorang guru besar
maklum, rakyat.
/k/
menjadi
tak,
nak,
Belanda yang juga pemerhati bahasa) yang
4) /e/ pada kata benar, keras dengan
diberlakukan pada tahun 1901 sampai dengan
/ē/ pada ekor, besok, disamakan
Indonesia Merdeka (1946). Ejaan Soewandi
saja menjadi /e/ . Jadi /e/ tidak lagi diberi garis di atasnya.
ISSN 2338-0306
Volume I Nomor 1. Januari – Juni 2013 | 12
Khadijah, Analisis Kesalahan Penggunaan... 5) Kata ulang boleh diberi angka 2,
A a
/a/
J j
/jé/
S s
/ès/
hanya harus diperhatikan bagian
B b
/bé/
K k
/ka/
T t
/té/
C c
/cé/
L l
/èl/
U u
/u/
D d
/dé/
M m
/èm/
V v
/vé/
E e
/é/
N n
/én/
W w
Wé/
jalan, boleh di tulis dengan ber-
F f
/èf/
O o
/o/
X x
/èks/
jalan2 , kekanak-kanakan, boleh
G g
/gé/
P p
/pé/
Y y
/yé/
H h
/ha/
Q q
/ki/
Z z
/zèt/
I i
/i/
R r
/èr/
mana yang diulang. Bagian yang tidak diulang harus dipisahkan dari bagian yang diulang dengan tanda hubung, misalnya berjalan-
2
ditulis ke-kanak an. 6) Tanda trema seperti pada katakata
qur’an,
rabiul
‘awal,
Pemakaian huruf dalam penulisan
dinama’i mulai di hilangkan. bahasa
ejaan yang disempurnakan meliputi huruf
asalnya tidak memakai e pepet,
vokal (a, e, i, o, dan u), huruf konsonan (b, c,
dalam bahasa Indonesia tak usah
d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan
mendapat e pepet, seperti praktek,
z), huruf diftong (ai, au, dan oi) dan gabungan
administrasi
huruf konsonan (kh, ng, ny, dan sy).
7) Kata-kata
baru
dalam
bukan
peraktek,
administerasi, dan sebagainya. Salah seorang pakar bahasa Prof.
3. Pemakaian Huruf Kapital Penulisan huruf
kapital telah diatur
Samsuri mencoba menyusun konsep ejaan
dalam buku Pedoman Penulisan Ejaan Bahasa
baru
yang
Indonesia yang Disempurnakan. Namun, pada
sumbangan
bagian ini penulis merangkumkan kembali
pikiran seorang ilmuan bagi penyempurnaan
peraturan penulisan huruf kapital berdasarkan
ejaan bahasa Indonesia. Ada kesamaan yang
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang
tampak
Ejaan
Disempurnakan (Depdikbud, 2005:13) sebagai
Pembaharuan, Melindo, dan Samsuri, yaitu
acuan atau landasan teori yang digunakan
keinginan untuk menghilangkan yang terdiri
dalam penelitian ini.
bahasa
diciptakan
Indonesia.
dianggap
pada
Konsep
sebagai
ketiga
konsep
atas dua huruf penanda satu fonem. Jadi huruf-
Adapun rangkuman tersebut adalah
huruf seperti: /tj/, /dj/, /nj/, /ch/, akan
sebagai berikut.
dihilangkan dan diganti dengan tanda /c/, /j/,
1) Huruf kapital atau huruf
besar dipakai
/ny/ dan /kh/.
sebagai huruf pertama awal kalimat.
2. Pemakaian Huruf
Misalnya:
Abjad yang digunakan dalam ejaan bahasa
a. Apa yang sedang dikerjakannya?
Indonesia terdiri atas huruf-huruf berikut.
b. Tolong Ambilkan buku itu.
Nama tiap huruf disertakan disebelahnya.
c. Untuk mencapai cita-cita, manusia
Huruf
Nama
ISSN 2338-0306
Huruf
Nama
Huruf
Nama
harus bekerja keras.
Volume I Nomor 1. Januari – Juni 2013 | 13
Khadijah, Analisis Kesalahan Penggunaan... 2) Huruf kapital dipakai sebagai uruf pertama
nama orang tertentu, nama instansi, atau
petikan langsung.
nama tempat.
Misalnya:
Misalnya:
a. Adik
bertanya
”Kapan
kita
Perdana
pulang?”
Menteri
Nehru,
Wakil
Presiden Hamzah Haz, Laksamana
b. Ayah menasehati ”Hati-hati, nak!”
Muda Udara Husein Sastranegara,
c. ”Kemarin Fitria terlambat,” kata
Seketaris
Adi 3) Huruf
Jendral
Perhubungan,
kapital
pertama
dipakai sebagai
dalam
ungkapan
huruf
Departemen
Gubernur
Nanggroe
Aceh Darussalam.
yang
Huruf
kapital
tidak
dipakai
berhubungan dengan nama Tuhan dan
sebagai huruf pertama nama jabatan atau
kitab suci, termasuk kata ganti untuk
pangkat yang tidak diikuti nama orang,
Tuhan.
nama instansi, atau nama tempat.
Misalnya:
Misalnya:
Allah, Yang Maha Esa, Yang Maha
a. Siapakah gubernur
Pengasih, Alkitab, Al-Quran, Weda.
dilantik itu?
Bimbinglah hamba-Mu, ya Tuhan. Ke jalan yang Engkau beri rahmat. 4) Huruf
kapital
pertama
dipakai sebagai
nama
gelar
yang baru
b. Ia di lantik menjadi mayor jendral. 6) Huruf
huruf
kapital
dipakai sebagai
huruf
pertama unsur-unsur nama orang.
kehormatan,
Misalnya:
keturunan, dan keagamaan yang diikuti
Amir Hamzah, Abdullah Ali Nasution,
nama orang.
Dewi Sartika, Teuku Umar, Wage
Misalnya:
Rodolf Supratman.
Mahaputra Muhammad Yamin, Sultan
7) Huruf
kapital
dipakai sebagai
huruf
Iskandar Muda, Haji Badawi Usman,
pertama nama bangsa, suku bangsa, dan
Imam Syarif, Nabi Ibrahim.
bahasa.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama
nama
gelar
Misalnya:
kehormatan,
bahasa Indonesia, suku Dayak, suku
keturunan, dan keagamaan yang tidak
Aceh, bangsa Indonesia.
diikuti nama orang.
Huruf
Misalnya:
5) Huruf kapital sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti
dipakai
suku, dan nama bahasa yang tidak dipakai T
ahun ini ayahnya pergi naik haji.
tidak
sebagai huruf pertama nama bangsa, nama
a. Dia baru diangkat menjadi sultan. b.
kapital
sebagai bentuk dalam kata turunan. Misalnya: mengindonesiakan
kata
asing,
keingris-ingrisan
nama orang atau dipakai sebagai penganti ISSN 2338-0306
Volume I Nomor 1. Januari – Juni 2013 | 14
Khadijah, Analisis Kesalahan Penggunaan... 8) Huruf
kapital dipakai sebagai huruf
garam inggris, gula jawa, jeruk bali,
pertama nama tahun, bulan, hari raya, dan
rambutan
peristiwa-peristiwa bersejarah.
ambon.
Misalnya:
aceh,
pisang
10) Huruf kapital dipakai sebagai huruf
tahun Hijriah, bulan Januari, bulan
pertama
Maulid, hari Jumat, hari Lebaran, hari
lembaga
Natal,
ketatanegaraan, seperti nama dokumentasi
Proklamasi
Kemerdekaan
Indonesia.
semua
unsur
nama
negara,
pemerintahan,
dan
resmi, kecuali kata depan dan kata
Huruf
kapital tidak dipakai
sebagai huruf pertama peristiwa sejarah
hubung. Misalnya:
yang tidak dipakai sebagai nama.
Republik
Misalnya:
Permusyawaratan Rakyat, Lembaga
a. Soekarno
dan
telah
Adat
dan
Majelis
Kebudayaan
Keputusan
bangsanya.
Indonesia, Nomor 57, Tahun 1972. senjata
membawa
Presiden
Aceh,
memproklamasikan kemerdekaan
b. Perlombaan
9) Huruf
Hatta
Indonesia,
Huruf
Republik
kapital tidak dipakai
resiko pecahnya perang dunia.
sebagai huruf pertama jika unsur nama
kapital
huruf
negara,
tidak
ketatanegaraan,
pertama
dipakai sebagai
istilah
georgafi
yang
lembaga
memakai unsur nama diri.
dokumen resmi.
Misalnya:
Misalnya:
Asia Tenggara, Bukit Barisan, Danau
sebuah
pemerintahan, badan
republik,
dan
serta
nama
beberapa
badan
Toba, Sungai Musi, Gunung Sibayak,
hukum, menurut undang-
Lembah
undang.
Baliem,
Teluk
Benggala,
Danau Toba Huruf
11) Huruf kapital tidak dipakai
kapital
pertama
setiap
dipakai sebagai unsur
bentuk
huruf ulang
sebagai huruf pertama jika istilah geografi
sempurna yang terdapat pada nama badan,
yang bukan nama.
lembaga pemerintah, dan ketatanegaraan,
Misalnya:
serta dokumentasi resmi.
berlayar ke teluk, mandi di sungai, menyeberangi
selat,
melewati
Misalnya: Perserikatan Bangsa-Bangsa, Yayasan
lembah.
Ilmu-Ilmu
Huruf kapital juga tidak dipakai
Dasar Republik Indonesia, Rancangan
sebagai huruf pertama nama geografi sebagai jenis. Misalnya:
sosial,
Undang-Undang
Undang-Undang Kepegawaian. 12) Huruf
kapital dipakai sebagai huruf
pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) di dalam nama
ISSN 2338-0306
Volume I Nomor 1. Januari – Juni 2013 | 15
Khadijah, Analisis Kesalahan Penggunaan... buku, majalah, surat kabar, dan judul
a. Kita harus menghormati bapak
karangan kecuali kata di, ke, dari, dan,
dan ibu kita.
yang, untuk yang tidak terletak pada posisi
b. Semua kakak dan adik saya sudah
awal.
berkeluarga.
Misalnya:
c. Anak itu tidak mau menghormati
a. Harian Serambi Indonesia terbit di Aceh.
ayahnya. 15) Huruf
b. Dia membaca majalah Bahasa dan
dipakai sebagai
huruf
pertama kata ganti anda.
Sastra.
Misalnya:
c. Saya telah membaca buku Dari
a. Sudahkan Anda sholat?
Eve Maria ke Jalan Lain ke Roma
b. Surat Anda sudah kami terima
di perpustakaan. 13) Huruf
kapital
sebulan yang lalu.
kapital dipakai sebagai huruf
c. Kami
pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat dan sapaan.
berharap
Anda
mau
membalas surat kami secepatnya. 4.
Materi Pembelajaran
Misalnya:
Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia
Dr.
doktor
meliputi penguasaan kebahasaan, kemampuan
M.A.
master of art
memahami,
S.H.
sarjana hukum
kemampuan mengunakan bahasa Indonesia.
Prof.
Professor
Secara umum, pembelajaran bahasa mencakup
Tn.
Tuan
aspek-aspek
Sdr. 14) Huruf
saudara kapital
pertama
kata
mengapresiasikan
sastra,
mendengarkan,
dan
berbicara,
membaca, dan menulis.
dipakai sebagai penunjuk
huruf
hubungan
Untuk materi-materi yang harus dikuasai oleh
siswa
dijabarkan
dalam
bentuk
kekerabatan seperti bapak, ibu, kakak,
kebahasaan, pemahaman, dan penguasaan.
adik, dan paman yang dipakai sebagai
Adapun penjabarannya yaitu:
penyapaan dan pengacuan.
1. Materi
Misalnya:
pembelajaran
kebahasaan
mencakup lafal, ejaan, tandan baca,
a. ”Kapan Bapak berangkat?”
kosakata,
b. Adik bertanya”Apa itu, Bu?”
karangan. Lafal yang baik dan wajar perlu
c. Para ibu mengunjungi Ibu Hasan.
diperkenalkan sejak dini, termasuk cara
d. Besok Paman akan datang.
pengungkapan yang jelas dan intonasi
Huruf
struktur,
paragraph,
dan
kapital tidak dipakai
yang wajar sesuai situasi kebahasaan.
sebagai huruf pertama kata penunjuk
Ejaan dan tanda baca diajarkan tahap demi
hubungan kekerabatan yang tidak dipakai
tahap
dalam pengacuan dan penyapaan.
mengunakannya,
Misalnya:
membaca maupun menulis.
ISSN 2338-0306
untuk
membiasakan baik
untuk
siswa kegiatan
Volume I Nomor 1. Januari – Juni 2013 | 16
Khadijah, Analisis Kesalahan Penggunaan... 2. Materi pembelajaran pemahaman diambil
ejaan
yang
diteliti
meliputi:
kesalahan
dari bahan mendengarkan dan membaca,
penulisan huruf, penulisan kata, pengunaan
yang meliputi pengembangan kemampuan
unsur serapan, dan pengunaan tanda baca.
dan
Oleh karena itu, data yang diperoleh dari
menyerap
gagasan,
pendapat,
pengalaman, pesan, dan perasaan yang
karangan
dilisankan atau ditulis mencakup karya
berdasarkan pengelompokan tersebut.
sastra terjemahan.
2.
3. Meteri pembelajaran penguasaan diambil dari dari bahan berbicara dan menulis, yang meliputi pengembangan kemampuan, pengungkapan
gagasan,
pendapat,
pengalaman, dan pesar perasaan.
Indonesia dapat pula dipadukan atau dikaitkan dengan mata pelajaran lain, seperti IPA, IPS atau Matematika.
tersebut
dikelompokan
Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital Kesalahan pada penulisan huruf kapital
dapat dilihat pada contoh data berikut ini. (1) Pada hari minggu saya membantu ibu saya
4. Materi pembelajaran bahasa dan sastra
membersihkan
rumah,…….
di
(paragraf
halaman 1,
baris
pertama. Siti Sarah) (2) karena bersih itu sebagian dari iman saya pun suka kalau rumah saya bersih
Berdasarkan penjabaran tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran pemahaman diambil dari bahan mendengar, membaca dan menulis.
karena enak di huni…… (paragraf 1, baris pertama. Bustanul Jordan) (3) karena allah menyukai bersih dan indah, indah/bersih tidak hanya allah
Dalam proses belajar mengajar, meteri tentang
siswa
ejaan
khususnya
pengunaan
yang menyukai……. (paragraf 2, baris pertama. M.Taufiq)
pemakaian huruf, penulisan unsur serapan
(4) …….dia waktu disekolah sangat jahat
penulisan kata dan pengunaan tanda baca
makanya dia di kirim ke jakarta.
dituangkan dalam renana pembelajaran yang
(paragraf 3, baris terakhir. Asri Hadi)
dibagi dalam beberapa pertemuan. Materi
(5) Pada hari minggu saya dan warga
tentang ejaan terbagi dalam beberapa kegiatan
kampung
menulis,
Membersihkan
yakni
menulis
kreatif,
menulis
bergotong-royong kali
di
kampong
dan menulis surat resmi.
(paragraf 1, baris 1. Dikky Kelana
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
Perkasa)
Hasil Penelitian
(6) ….sehingga
yang
got
karangan, menulis laporan, menulis karangan,
1.
kami
dan
mampu
lama…..
menampung
Data penelitian ini merupakan hasil dari
banyak orang yg Sholat pada hari
analisis kesalahan pada karangan siswa kelas
Raya idul fitri, maupun idul kurban.
VIII SMP Cut Mutia Banda Aceh. Hasil
(paragraf 2, baris 4. Darmiadi)
analisis diperoleh melalui hasil karangan siswa
Dari data diatas tampak kesalahan
yang berjumlah 28 siswa. Aspek kesalahan
penulisan huruf kapital yang dipakai sebagai
ISSN 2338-0306
Volume I Nomor 1. Januari – Juni 2013 | 17
Khadijah, Analisis Kesalahan Penggunaan... huruf
(1) …..dan hari minggu saya pergi ke laut
pertama dalam ungkapan yang berhubungan
setelah memasak di rumah baru
dengan nama Tuhan dan kitab suci(3); huruf
bawak ke laut…. (paragraf 1, baris 7.
pertama istilah geografi(4); huruf pertama
Anis Chairunsa)
huruf
pertama
awal
kalimat(2,3);
nama tahun, bulan, hari raya, dan peristiwa-
(2) Bangun tidur saya langsung mencuci
peristiwa bersejarah(1,5,6).
mukak dan mulut dan saya keluar dari wece …. (paragraf 1, baris 3. Cici
Perbaikan penulisan kata-kata di atas adalah sebagai berikut.
Anggia)
(1) Pada hari Minggu saya membantu ibu saya
membersihkan
rumah,…….
di
(paragraf
(3) PADA
halaman 1,
SuATu
Hari
ADA
yang
bernama Rizal ia tinggAl Di SEBuaH
baris
GuBuk Kecil Dan BAuk Dan jorok…
pertama. Siti Sarah)
(paragraf 1, baris 1. Aulia Syahputra)
(2) Bersih itu sebagian dari iman, saya
Pada
data
di
atas
tampak
pun suka kalau rumah saya bersih
kesalahan penulisan kata dasar (1, 2dan 3)
karena enak di huni…… (paragraf 1,
dipengaruhi
baris pertama. Bustanul Jordan)
digunakan siswa. Dalam penyusunan kata-
dari
kata
yang
sehari-hari
(3) Allah menyukai bersih dan indah,
kata, siswa banyak terpengaruh pada ucapan
indah/bersih tidak hanya allah yang
sehari-hari(banyak pengulangan kata “dan”).
menyukai…….
Oleh karena itu, penulisan kata dasar juga
(paragraf
2,
baris
pertama. M.Taufiq)
tidak bisa lepas dari penulisan kalimat yang
(4) …….dia waktu disekolah sangat jahat makanya dia di kirim ke Jakarta. (paragraf 3, baris terakhir. Asri Hadi) (5) Pada hari Minggu saya dan warga kampung
bergotong-royong
membersihkan kampung
kali
kami
dan yang
got
Perbaikan kalimat-kalimat di atas adalah sebagai berikut. (1) …..dan hari Minggu saya pergi ke laut. Setelah memasak di rumah
di
barulah kami membawa makanan ke
lama…..
laut…. (paragraf 1, baris 7. Anis
(paragraf 1, baris 1. Dikky Kelana Perkasa) (6) …..sehingga
benar.
Chairunsa) (2) Bangun tidur saya langsung mencuci
mampu
menampung
muka dan mulut, setelah itu saya
banyak orang yang sholat pada hari
keluar dari WC…. (paragraf 1, baris
Raya Idul Fitri, maupun Idul Kurban.
3. Cici Anggia)
(paragraf 2, baris 4. Darmiadi) 3. Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Dasar Kesalahan penulisan kata dasar dapat di lihat pada contoh data berikut. ISSN 2338-0306
(3) Pada suatu hari, ada yang bernama seorang anak yang bernama Rizal. Ia tinggal di sebuah gubuk kecil, bau, dan jorok… (paragraf 1, baris 1. Aulia Syahputra). Volume I Nomor 1. Januari – Juni 2013 | 18
Khadijah, Analisis Kesalahan Penggunaan... Berdasarkan hasil penelitian penulis
4. Pembahasan Kesalahan yang dilakukan oleh siswa meliputi : (1) penulisan huruf,
(2)
dilapangan tentang “Analisis karangan siswa kelas
VIII
SMP
Cut
Mutia”
,
dapat
penulisan kata, dan (3) pengunaan tanda
disimpulkan sebagai berikut.
baca.
Adapun kesimpulan tersebut adalah sebagai
Kesalahan
pemakaian
huruf
kapital
dilakukan karena banyaknya tulisan siswa
berikut. 1. Penulisan karangan oleh siswa belum
yang mengkombinasikan huruf-huruf kecil dan
mengunakan
huruf
dengan baik dan benar.
kapital,
sehingga
terjadi
banyak
kesalahan. Pengunaan huruf kapital juga tidak
2. Masih
ejaan
banyak
bahasa
ditemukan
kesalahan-
dilakukan siswa pada huruf pertama awal
kesalahan
kalimat, huruf pertama dalam ungkapan yang
penulisan kata, dan pemakaian tanda baca.
berhubungan dengan nama Tuhan dan nama
3. Kesalahan yang cukup tinggi terjadi pada
kitap suci, huruf pertama istilah geografi,
penulisan huruf, yakni pengkombinasian
contoh: minggu, idul fitri, jakarta.
huruf kecil dan huruf besar pada setiap
Kesalahan pengunaan huruf, yakni (1)
penulisan
Indonesia
huruf
kapital,
karangan siswa.
pengunaan kata dasar yang penulisannya
4. Kesalahan pengunaan tanda baca titik dan
terbawa unsur bahasa sehari-hari, contoh:
koma masih tinggi, karena siswa belum
bawak, mukak, wece, bauk. (2) Kesalahan
dapat membedakan mana anak kalimat dan
pengunaan kata turunan terjadi pada penulisan
mana induk kalimat.
imbuhan yang seharusnya penulisan imbuhan
5. Kesalahan pengunaan kata turunan, kata
ditulis serangkai dengan kata dasar, contoh: di
ulang,
tergolong
hiasi, ber gotong royong, di bersihkan. (3)
karena
hanya
Kesalahan pengunan bentuk ulang erjadi
karangan saja.
tidakterlalu
terjadi
berarti,
pada
beberapa
karena adanya jarak spasi antara kata ulang
6. Secara keseluruhan kesalahan pengunaan
tersebut sehingga terlihat salah, contohnya:
Ejaan yang Disempurnakan pada karangan
burung- burung, pohon- pohon. (4) Kesalahan
siswa kelas VIII tergolong masih sanggat
pengunaan kata ganti ku terjadi karena siswa
tinggi.
memisahkan
berpengaruh terhadap pembinaan dan
kata
ganti
tersebut
yang
Kesalahan
seharusnya ditulis serangkai dengan kata yang
pengembangan
mendahuluinya,
dengan benar.
contoh: teman-teman
ku,
tersebut
berbahasa
akan
Indonesia
rumah ku. (5) Kesalahan pengunan kata depan
E.
di
Alwi, Hasan et al. 1998. Tata Bahasa Baku Bahasa Idonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka. Anipudin, dkk. 2005. Cermat Berbahasa 2 Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
terjadi
karena
siswa
tidak
bisa
membedakan mana kata depan dan mana awalan di- , contoh: disekolah, disuruh, kerumah.
DAFTAR PUSTAKA
D. SIMPULAN ISSN 2338-0306
Volume I Nomor 1. Januari – Juni 2013 | 19
Khadijah, Analisis Kesalahan Penggunaan... Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosudur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Badudu, J. S. 1984. Inilah Bahasa Indonesia yang Benar. Jakarta: Gramedia. Chaer, Abdul. 1998. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Edisi Revisi. Jakarta: Rieneka Cipta. ___________ 1994. Linguistik Umum. Jakarta: Rieneka Cipta. Depdikbud. 2005. Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan. Bandung: Pusaka Setia. ---------------. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan. Keraf, Gorys. 1990. Tata Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama. Ende Flores: Nusa Indah. Pusat Bahasa. 1980. Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Jakarta: Balai Pustaka. ----------------. 1996. Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan. Jakarta: Pusat Bahasa. ---------------. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa. Samsuri. 1991. Analisis Bahasa. Jakarta: Erlangga. Sudjana. 1992. Metode Statistik. Bandung: Tirsito.
ISSN 2338-0306
Volume I Nomor 1. Januari – Juni 2013 | 20