JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
ANALISIS KEPATUHAN CREW PESAWAT MILITER TERHADAP PROSEDUR KESELAMATAN PENERBANGAN DI PUSAT PENERBANGAN SEMARANG
Oktaviana Lety Rani, Ekawati, Bina Kurniawan Bagian Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro Email :
[email protected] Abstract :Aviation safety is a condition that formed as the result of the right and neatly organized flight operations based on the right operation procedures and technical feasibility of the structure and infrastructure along with supporting flight. Helicopter Bell 42 EP with serial number HA 5171 crashed on March 2016 in Poso, Central Sulawesi caused by the failure of flight safety procedures. Flight safety procedures are the responsibility of the crew that must be carried on the flight activity This study aimed to analyze the compliance of military air crew to flight safety procedures. This research used descriptive method with indepth interview approach and observation. Key informants in this study contain of 5 people and 3 people as informants triangulation. The results showed the crew has a good knowledge of flight safety procedures. The attitude of the crew of the flight safety procedures is a very important thing, but the delivery of safety demo to all the passengers is uneven. Tools foe safety are available both inside and outside the plane such as flight manual, live vest, life craft, fire extinguisher, emergency doors, safety belt, glass breaking tool or an ax, and first aid kit. Training for flight crew are safety meeting, night flight training, flight emergency, and practice exams. Control with koba (routine investigation for checking things to endanger aircraft condition) has not been implemented to its fullest. Reward and punishment is given in accordance with the implementation of safety procedures. Flight center parties need to create a safety demo procedure and increase the control of the implementation of flight safety procedures. Keyword
: Flight Safety Procedures, Compliance
557
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
PENDAHULUAN
Berdasarkan Undang-Undang Nomor
Latar Belakang
34
Tahun
Tentara
2004
Nasional
Tentang Indonesia
mengamanatkan tugas pokok TNI
Transportasi udara mempunyai peranan yang sangat penting dalam
adalah
menyediakan
pelayanan
perang (OMP) dan operasi militer
pengangkutan
selain perang (OMSP) yang salah
jasa
transportasi
untuk
melakukan
operasi
manusia dan barang antara bandara
satunya
udara yang satu ke bandar udara
wilayah pertahanan semesta.
yang lain, antara bandar udara asal ke
mendasar dalam bidang pertahanan di
bandar udara tujuan, yang berjauhan
Negara Indonesia, TNI tentunya wajib
letaknya dalam suatu Negara ataupun
melaksanakan tugas dengan aman
antar Negara, menggunakan sarana
dan selamat. Namun, dalam aktivitas
pesawat udara melalui alur (rute)
penerbangan
(1)
penerbangan.
adalah
untuk
pemberdayaan
militer,
(3)
TNI
Peran
masih
memiliki beberapa kasus kecelakaan
Menurut Undang –
Undang nomor 1 tahun 2009 tentang
pesawat.Dalam
penerbangan pada pasal 1 disebutkan
sejak tahun 2006-2015 terdapat 18
bahwa penerbangan adalah segala
kasus
sesuatu
yang
yang
berkaitan
dengan
kecelakaan hampir
korban jiwa.
udara, bandar udara, angkutan udara,
Data
penerbangan, fasilitas
dan serta
penunjang
terakhir,
pesawat
semuanya
militer
menelan
kasus
kecelakaan
pesawat militer pada tahun 2016
keamanan kegiatan
tahun
(4), (5), (6)
penggunaan wilayah udara, pesawat
keselamatan
10
(sampai bulan Maret) tercatat dua
dan
kasus
umum
(2)
kecelakaan
yaitu
pertama
lainya. Penerbangan militer memiliki
terjadi pada bulan Februari, pesawat
manfaat dalam bidang pertahanan
latih TNI AU jatuh menimpa rumah
dan
Negara
penduduk di Malang.Dalam kejadian
tersebut
tersebut terdapat tiga korban jiwa.
dilaksanakan oleh Tentara Nasional
Selanjutnya yang terjadi pada bulan
keamanan
Indonesia.
(Hankam) Tugas
(1)
Maret 2016, dimana pada peristiwa ini
Indonesia.
TNI AD menggunakan helikopter jenis
558
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
Bell 412 EP dengan nomor HA 5171
membahas
yang sedang melaksanakan tugas
Analisis Kepatuhan Crew Pesawat
operasi perbantuan kepada Polri di
Militer
Poso
Keselamatan Penerbangan di Pusat
Pesisir
Selatan,
Kabupaten
Sulawesi Tengah. Dalam kejadian ini terdapat 13 orang korban jiwa. Berdasarkan
lebih
lanjut
mengenai
Terhadap
Prosedur
Penerbangan Semarang.
(7),(8)
hasil
METODE PENELITIAN
survei
pendahuluan yang telah dilakukan
Penelitian
ini
menggunakan
penulis pada awal bulan April 2016
penelitian kualitatif dengan pendektan
dengan
wawancara
melakukan
wawancara
mendalam
dan
kepada Kepala Seksi Keselamatan
observasi.Teknik pengambilan sampel
Terbang
dan
Kerja
(KASI
penelitian ini menggunakan purposive
di
Pusat
sampling.Kriteria informan utama yaitu
Darat
crew pesawat dengan jam terbang
Angkatan
lebih dari 50 jam, tidak menjabat
SLAMBANGJA) Penerbangan
Angkatan
Skadron-11/Serbu Darat
Semarang
TNI
diketahui
bahwa
sebagai IP (Instructur Pilot), dan
pesawat Bell 412 EP yang jatuh di
memiliki
Poso
Informan triangulasi dalam penelitian
pada
bulan
Maret
2016
rating
ini
Semarang. Menurut sumber bahwa
(Kepala Seksi Keselamatan Terbang
kecelakaan yang terjadi disebabkan
dan Kerja) dan dua orang penumpang
karena adanya pelanggaran prosedur
pesawat militer.
yaitu
larangan
menggunakan
handphone
KASI
Bell-412
merupakan milik skadron 11/serbu
keselamatan
adalah
pesawat
Pengumpulan data penelitian
saat
dilakukan
dengan
sedang terbang.Dikemukakan bahwa
,wawancara
adanya
(indepthinterview)
sinyal
dari
SLAMBANGJA
penggunaan
cara
observasi mendalam
dan dokumentasi.
handphone di atas pesawat tersebut
Sedangkan validitas pada penelitian
menimbulkan petir sehingga pesawat
kualitatif ini menggunakan pendekatan
kehilangan kontrol dan terjatuh.
triangulasi. . Dalam penelitian ini
Dengan tersebut
maka
latar penulis
belakang
triangulasi yang digunakan adalah
tertarik
triangulasi
559
sumber.Triangulasi
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
sumber, yaitu melalui pembandingan
4. Memiliki
dan pengecekan kembali kepercayaan suatu
informasi
dengan
yang
memeriksa
Bahasa
Inggris rata-rata
diperoleh
data
kemampuan
5. Cepat
yang
dalam
berkalkulasi
matematik dan fisika.
didapatkan melalui sumber lainnya.
6. Biasanya bila sudah lulus semua
Sumber lainnya adalah wawancara
persyaratan diatas, calon siswa
kepada informan triangulasi.
(9)
akan diajak terbang oleh instruktur untuk mengetahui takut tidaknya
HASIL DAN PEMBAHASAN
siswa akan ketinggian, juga syaraf
A. Karakteristik Informan
motorik siswa, tanggap tidaknya
Informan utama berjumlah 5
siswa akan persoalan yang biasa
orang yang merupakan 1 kelompok
diberikan instruktur kepada calon
crew pesawat penerbangan militer
penerbang,
dan semua informan utama berjenis
Berdasarkan
terdiri dari kapten penerbang/pilot,
(Technical
pembantu/co-pilot, Inspector),
avionik
TI dan
Pendidikan
Badan
Penerbang
khusus
Angkatan
Militer
tersebut
dapat
diketahui
bahwa
informan
sudah
memenuhi
kriteria,
karena
pendidikannya
pada
penerbangan.
Selanjutnya
sekolah setiap
informan juga telah mengikuti latihan
menjadi
terbang dan memiliki jam terbang >50
penerbang TNI AD yaitu : 1. Penerbangan
hal
SMU IPA yang kemudian melanjutkan
Pusat
Darat (PUSDIK PENERBAD) bahwa persyaratan
terbang
setiap informan merupakan lulusan
mekanik. Menurut
bakat
(aptitudetest).
kelamin laki-laki.Satu timcrew yang
penerbang
dan
jam. biasanya
Informan
hanya menerima lulusan SMU IPA
penelitian
2. Panjang kaki dari pangkal paha
ini
SLAMBANGJA
minimal 100 cm
triangulasi
dalam
adalah
KASI
(Kepala
Seksi
Keselamatan Terbang dan Kerja) dan
3. Harus lulus tes kesehatan meliputi
dua orang penumpang pesawat militer
jantung,mata dll
yatiu penumpang yang merupakan personel TNI AD dan penumpang
560
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
yang bukan merupakan personel TNI
perlu untuk disediakan dikarenakan
AD.
baling-baling
pesawat
tetap
akan
berfungsi atau berputar bahkan ketika B. Analisis Hasil Observasi Dalam
mendukung
penelitian,
peneliti
mesin mati secara tiba-tiba. Untuk hasil
beberapa sarana seperti life vest dan
melakukan
life craft tidak berada di pesawat
observasi pada pesawat jenis Bell-
karena
412.Observasi yang dilakukan adalah
digunakan
terhadap sarana yang wajib dimiliki
yaitu
pesawat dan wajib untuk disediakan
penerbangan di atas lautan sehingga
dalam
disediakan
suatu
penerbangan
sesuai
peralatan pada
saat
tersebut keadaan
pesawat
sebelum
hanya tertentu
melakukan
penerbangan.
dengan peraturan mengenai prosedur
Saat melakukan pengamatan peneliti
keselamatan
penerbangan
menemukan bahwa di dalam pesawat
Berdasarkan hasil observasi yang
yang merupakan tempat penyimpanan
dilakukan hampir seluruhnya tersedia
bahan bakar dalam kondisi yang
dan dalam kondisi yang baik atau
kurang bersih, terdapat sampah dan
layak digunakan. Dari hasil observasi
beberapa
juga ditemukan bahwa flightmanual
seharusnya berada di tempat tersebut.
barang
yang
tidak
tidak terdapat di dalam pesawat yang seharusnya
selalu
ada
di
C. DeskripsiTingkat Pengetahuan
dalam
pesawat, saat observasi flightmanual
Dalam
penelitian
ini
berada di ruang staff dengan alasan
pengetahuan informan utama dilihat
sedang
dari apa yang informan utama ketahui
dilakukan
pengecekan.
NOTAM juga tidak berada di pesawat
dari
dikarenakan
NOTAM
penerbangan, baik prosedur sebelum
merupakan tanggung jawab dari pihak
melakukan penerbangan, saat sedang
bandara, sehingga akan diberikan
dalam penerbangan, dan prosedur
saat akan melakukan penerbangan.
setelah
Selain itu payung udara juga tidak
Sebelum
tersedia di pesawat, menurut crew
harus diadakan preflightcheck seperti
pesawat bahwa payung udara tidak
checksurat perintah terbang, check
laporan
561
prosedur
melakukan melakukan
keselamatan
penerbangan. penerbangan
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
buku
flightmanual,
perlengkapan
sesuai
menyiapkan
kelima informan utama bahwa sikap
tugas
informan utama terhadap prosedur
dan
sebagainya. Begitupun juga informan
keselamatan
penerbangan
adalah
utama mengetahui apa saja tindakan–
penting
bahkan
sangat
tindalan
penting.memberikan
keselamatan
penumpang seperti
terhadap
sebelum
menyiapkan
terhadap penumpang
bahwa
keberangkatan
beberapa
tanggapan
pelaksanaan
keselamatan
di
prosedur
lapangan
telah
peralatan
berjalan
seperti life vest dan life craft. Saat
terdapat
dalam
berdasarkan pendapat yaitu menurut
penerbangan,
setiap
dengan
baik.
Namun,
perbedaan
pendapat
penumpang diingatkan untuk duduk
pendapat
dengan tenang di pesawat, dilarang
merupakan personel TNI AD sebelum
untuk mengaktifkan handphone dan
melaksanakan penerbangan dilakukan
dilarang merokok.Setelah melakukan
briefing
penerbangan, tindakan keselamatan
akan
yang diberikan kepada penumpang
penyampaian
yaitu memberikan informasi terkait
dan cara pengunaannya kepada crew
penerbangan
dan juga penumpang.
seperti
jam
penumpang
terkait
yang
penerbangan
dilakukan sarana
yang
termasuk keselamatan
keberangkatan, durasi penerbangan, E. Deskripsi Ketersediaan Sarana
dan tempat/lokasi pendaratan serta melakukan
mekanisme
penumpang membantu
secara
penurunan
safety,
penumpang
untuk
Sarana yang
yaitu
dimaksudkan
dalam penelitian ini adalah alat yang
dari
digunakan
pesawat.
untuk
menunjang
terlaksananya prosedur keselamatan penerbangan. Bentuk sarana dalam
D. DeskripsiSikap
Crew
Pesawat
pelaksanaan prosedur keselamatan
Militer Dalam penelitiannya
penerbangan penelitian adalah
ini,
objek
yang
terdapat
di
pesawat yaitu flight manual, live vest,
prosedur
life
craft,
fire
extuinguisher
pintu
keselamatan kerja dan berdasarkan
emergency, seatbelt, alat pemecah
hasil wawancara mendalam dengan
kaca atau palu, dan first aid kit.
562
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
Sarana yang terdapat diluar pesawat
untuk memastikan bahwa prosedur
yaitu logbook pesawat, laporan flight
keselamatan
plan, dan laporan NOTAM. Sarana
berjalan
yang terdapat dalam pelaksanaan
Pengawasan dilakukan oleh salah
prosedur keselamatan sudah cukup
satu
baik yang ditinjau dari ketersediaan
Keselamatan Terbang dan Kerja yang
dan juga kondisinya
selanjutnya
penerbangan dengan
bagian
semestinya.
yang
Pelatihan dalam
penelitian
pengawasan
yang dilakukan oleh SLAMBANGJA
yang
dimaksud
pertama,
pengecekan
rutin
setiap hari yang disebut pengecekan
berupa
KOBA.KOBA merupakan pengecekan
penyampaian materi atau teori terkait
terhadap kondisi pesawat, apakah
dengan
keselamatan
terdapat hal-hal yang membahayakan
penerbangan.Pelatihan
ini
bagi kondisi pesawat seperti batu
pelatihan
adalah
yaitu
crew
mengikuti
ini
disebut
disebut
SLAMBANGJA..Bentuk F. Deskripsi Pelatihan
sudah
yang
dikenal
dengan sebutan safety meeting.Selain
dibawah
safety meetingterdapat juga beberapa
sampah, kabel atau kawat.Kedua,
pelatihan terbang yang dilaksanakan
melakukan
di pusat penerbangan yaitu pelatihan
pesawat dan juga mendata setiap
yang tujuannya untuk menguji atau
penerbang.Ketiga,
mengevaluasi penerbang yang baru
kondisi pesawat dengan melakukan
saja menyelesaikan pendidikannya di
koordinasi
sekolah
operasi.Selain itu SLAMBANGJA juga
penerbang
serta
latihan
pesawat,
atau
sertifikasi
yaitu
dengan
terdapat
terhadap
memantau
flight-her
dan
terbang seperti latihan terbang malam,
wajib
latihan terbang emergency dan latihan
pelaksanaan
terbang bagi penerbang yang tidak
dengan
melakukan penerbangangan minimal
dalam pelaksanaan prosedur serta
6 bulan.
wajib menghentikan penerbangan jika
untuk
terus tugas
Pengawasan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kegiatan 563
setiap
mengingatkan
kondisi cuaca tidak baik.
G. Deskripsi Pengawasan
megawasi crew
penerbang
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
H. Deskripsi
Reward
Dan
Kepatuhan terhadap prosedur
Punishment
keselamtaan penerbangan pada pusat
Pemberian
reward
yang
penerbangan
di
Semarang
yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah
dilihat
sesuatu
keseluruhan informan utama memiliki
yang
diberikan
kepada
dari
faktor
pemudah
crewpesawat militer karena sudah
pengetahuan
mendapatkan prestasi dengan yang
keselamatan
dikehendaki. Pemberian punishment
setelah penerbangan, apa yang harus
merupakan pemberian sesuatu yang
disiapkan serta bagaimana tindakan
tidak
keselamatan yang diberikan kepada
menyenangkan
karena
crewpesawat militer tidak melakukan
penumpang,
apa
terhadap
yang
diharapkan.
reward
prosedur
yang
bahwa
misi
dengan baik seperti menyelamatkan sandera.
Bentuk
diberikan
yaitu
reward KPLB
saat
dan
bagaimana
penerbangan
melaksanakan
prosedur
sebelum,
diberikan kepada personel TNI AD berhasil
mengenai
sikap
keselamatan
dan
beranggapan
keselamatan
penerbangan
adalah suatu keharusan.
yang
Faktor pemungkin, tersedianya
(Kenaikan
sarana yang mendukung pelaksanaan
Pangkat Luar Biasa), serta ucapan
prosedur
terima
berupa
extuinguisher,
life
pemberian cuti dan juga pemberian
craft.Informan
utama
uang
menurut
mengikuti
terdapat
wajib bagi semua crew pesawat militer
kasih
saku.
informan
yang
dapat
Selanjutnya, triangulasi
punishment terhadap crew pesawat yang
melanggar
keselamatan
seperti
vest
pelatihan
dan
juga yang
fire life telah
bersifat
dan telah dilaksanakan secara rutin.
prosedur
penerbangan
keselamatan
Faktor penguat diiperoleh atas
yaitu
pengawasan
akan
pelaksanaan
ditunda kenaikan pangkatnya, dipecat,
prosedur keselamatan terbang dan
dan harus melalui sidang dewan
kerja
penerbangan.
jawab
SLAMBANGJA.
Informan
utama
menyatakan
bahwa
I. Analisa
Kepatuhan
Crew
yang
pengawasan
Pesawat Militer
secara
564
merupakan
telah rutin
tanggung
dilaksanakan oleh
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
SLAMBANGJA.Namun, peneliti
pengamatan
penting
untuk
keselamatan
diri
menemukan
bahwa
sendiri dan penumpang serta wajib
pengecekan
KOBA
belum
untuk dilaksanakan.
dilaksanakan
dengan baik.
Faktor
3. Sarana
yang
digunakan
dalam
penguat selanjutnya yaitu pemberian
pelaksanaan prosedur keselamatan
reward dan punishment untuk crew
penerbangan adalah yaitu
pesawat. Terdapat reward bagi crew
manual, live vest, life craft, fire
pesawat yaitu KPLB dan ucapan
extuinguisher
terima
serta
safety belt, alat pemecah kaca atau
crew
palu, dan first aid kit. Kondisi
pesawat tidak melaksanakan tugas
sarana yang tersedia mecukupi dan
sesuai
dalam kondisi baik atau layak
kasih
terdapat
dari
pimpinan
punishment
prosedur,
jika
yaitu
tidak
mendapatkan cuti atau libur, ditunda
melalui
sidang
4. Pelatihan
dewan
informan
latihan
utama
harus
yang
dilakukan
saja
penerbangan SLAMBANGJA
dilakukan
menyelesaikan
terhadap
dilakukan dan
oleh
terlaksana
sudah cukup baik karena terdapat
postflightcheck.
keselamatan
yang
pelaksanaan prosedur keselamatan
Setelah
utama
baru
5. Pengawasan
mengingatkan
penumpang untuk tetap mematuhi
informan
latihan
penerbangan selama 6 bulan.
setiap crew melakukan koordinasi
penerbangan
latihan
penerbang yang tidak melakukan
Saat sedang dalam penerbangan
keselamatan.
malam,
pendidikannnya dan latihan bagi
preflightcheck dan juga briefing.
juga
terbang
dilakukan
merupakan ujian bagi personel
penerbangan sudah baik, Sebelum penerbangan
serta
emergency,
mengenai prosedur keselamatan
prosedur
prosedur
safetymeeting
1. Pengetahuan
2. Sikap
mendukung
keselamatan penerbangan disebut
KESIMPULAN
prosedur
yang
terlaksananya
penerbangan.
dan
emergency,
digunakan.
kenaikan pangkatnya, dipecat, dan harus
pintu
flight
beberapa bentuk pengawasan dan
yaitu
evaluasi.
sangat 565
Namun,
hasil
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
pengamatan
peneliti
masih
terbang
menemukan banyak sampah di
berdekatan
1.
Adisasmita, Sakti Adji. 2012. Penerbangan dan Bandar Udara. Graha Ilmu: Yogyakarta.
2.
Undang-Undang Nomor 1 tahun 2009 tentang Penerbangan.
3.
Undang-Undang Nomor 34 tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia
4.
Vivanews. 2015. 10 Tahun, 18 Pesawat TNI Alami Kecelakaan Fatal. http://nasional.news.viva.co.id/n ews/read/646437-10-tahun-18pesawat-tni-alami-kecelakaanfatal. Diakses pada tanggal 4 April 2016.
5.
Tribunnews. 2016. Inilah Daftar Kecelakaan TNI AU 5 Tahun Terakhir. http://www.tribunnews.com/nasi onal/2016/02/11/inilah-daftarkecelakaan-pesawat-tni-ausetahun-terakhir?page=2. Diakses pada 4 April 2016.
6.
Detiknews. 2016. Daftar Kecelakaan Pesawat TNI Selama 12 Tahun Terakhir. http://news.detik.com/berita/313 8700/ini-daftar-kecelakaanpesawat-tni-12-tahun-terakhir. Diakses pada 4 April 2016.
7.
BBC Indonesia. 2016. 'Tiga orang tewas' dalam kecelakaan pesawat latih TNI’ Dalam http://www.bbc.com/indonesia/b
bertentangan dengan pengecekan KOBA yang harusnya dilakukan setiap hari. 6. Reward yang diberikan kepada personel TNI AD yang berhasil melaksanakan misi dengan baik yaitu KPLB (Kenaikan Pangkat Luar Biasa), ucapan terima kasih mendapatkan
cuti
atau
pemberian uang saku. Sedangkan, punishment terhadap crew pesawat yang
melanggar
keselamatan
prosedur
penerbangan
yaitu
tidak mendapatkan cuti atau libur selama satu hari, ditunda kenaikan pangkatnya, dipecat, dan harus melalui
sidang
dewan
penerbangan. 7. Kepatuhan crew pesawat militer terhadap
prosedur
keselamatan
penerbangan sudah cukup baik. Namun,
terdapat
beberapa
prosedur yang belum dilaksanakan secara
maksimal
terdapat
DAFTAR PUSTAKA
dengan
penempatan bahan bakar. Hal ini
seperti
masih
sampah di dalam pesawat
dalam pesawat tepatnya di tempat yang
dan
yaitu
penyampaian safetydemo sebelum
566
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
erita_indonesia/2016/02/160210 _indonesia_pesawatjatuh_tigate was Diakses pada tanggal 7 April 2016. 8.
Kompas Nasional. 2016. Dalam http://nasional.kompas.com/read /2016/03/20/22402651/Ini.Identit as.13.Korban.Helikopter.Jatuh.di .Poso Diakses pada tanggal 7 April 2016.
9.
Bungin, Burhan. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: s.n, 2014
567