Analisis Kelayakan Pembuatan Ship Repair Dock oleh PT Niaga Sukses Bersama Robby Chong1, Dra. Inge Barlian AKT., M.Sc.2, Arip Budiono S.T., MBA., M.Kom.3 1,2) Fakultas
Teknologi Industri, Jurusan Teknik Industri, Universitas Katolik Parahyangan Jl. Ciumbuleuit 94, Bandung 40141 Email:
[email protected]
Abstrak Persaingan di industri pengiriman kargo laut menjadi semakin ketat sehingga perusahaan perlu melakukan efisiensi dalam operasinya yang salah satunya dapat dilakukan dengan melakukan perawatan atau perbaikan kapal sendiri. Di samping itu, perawatan atau perbaikan pada pihak ketiga seperti yang selama ini dilakukan memiliki kelemahan dimana waktu perbaikan yang relatif lama menimbulkan kerugian pada perusahaan karena waktu yang terbuang dapat digunakan untuk melakukan pengiriman. Perawatan dan perbaikan kapal yang dilakukan secara rutin dapat mengurangi waktu yang terbuang tersebut. Oleh karena itu, perusahaan ingin mengetahui kelayakan dari pendirian fasilitas perawatan atau perbaikan kapal sendiri yang disebut sebagai ship repair dock. Analisis aspek hukum dilakukan untuk mengetahui perizinan yang dibutuhkan dan hambatan dalam mengajukan perizinan usaha ship repair dock. Analisis aspek teknis dilakukan untuk mengetahui seluruh kegiatan operasional usaha dan peralatan yang dibutuhkan dan pemenuhan yang dapat dilakukan oleh pemilik usaha. Analisis aspek finansial dilakukan dengan melihat net present value, internal rate of return, dan payback period. Dari aspek hukum dinyatakan layak karena perizinan untuk usaha ship repair dock dapat dipenuhi. Pada aspek teknis dinyatakan layak karena peralatan, tempat, dan tenaga kerja yang dibutuhkan dapat dipenuhi dan seluruh kegiatan yang akan dijalankan sudah diketahui dan dapat dijalankan oleh penanggung jawab. Analisis aspek finansial dinyatakan layak berdasarkan penilaian dari net present value yang bernilai Rp 18.544.199.267,-, internal rate of return sebesar 23% dan payback period selama 4.26 tahun. Kata kunci: Analisis Kelayakan usaha, ship repair dock, IRR, NPV, Payback Period
1. Pendahuluan 1.1
Latar Belakang Masalah Pengiriman barang dilakukan oleh hampir seluruh perusahaan untuk mendistribusikan barang baik yang berupa material mentah, setengah jadi, atau produk jadi. Pengiriman barang tersebut dapat melalui berbagai macam jalur seperti jalur darat, udara, dan laut sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas pengiriman yang dibutuhkan. Pengiriman dapat dilakukan sendiri oleh perusahaan maupun melalui pihak ketiga yang dapat membantu pengiriman barang. PT Niaga Sukses Bersama adalah salah satu perusahaan yang menyediakan jasa pengiriman barang yang berbasis di Pontianak, Kalimantan Barat. Perusahaan menyediakan jasa shipping kargo melalui jalur laut dengan jalur pengiriman yang mencakup seluruh wilayah Indonesia. Kapal-kapal milk PT Niaga Sukses Bersama digunakan untuk mengirimkan barang-barang antar pulau di Indonesia. Peraturan Pemerintah Indonesia Nomor 51 tentang Perkapalan pasal 5 ayat 2 menyebutkan bahwa, βPemenuhan setiap
persyaratan kelaiklautan kapal sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dibuktikan dengan sertifikat kapal dan/atau surat kapal sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah ini.β Hal ini berarti setiap kapal yang berlayar harus memiliki sertifikat kapal yang dibutuhkan oleh kapal untuk dapat berlayar. Menurut Peraturan Pemerintah Indonesia Nomor 51 tentang Perkapalan pasal 99 ayat 1 sertifikat ini berlaku selama lima tahun dan harus terus diperbaharui selama kapal tersebut masih digunakan. Untuk mendapatkan sertfikat kelayakan, Kapal-kapal tersebut harus melalui proses inspeksi yang dilakukan oleh PT. Biro Klasifikasi Indonesia dan masuk dalam sebuah ship repair dock sebanyak dua kali setiap siklusnya yaitu pada tahun pertama dan tahun ketiga (dalam masa aktif sertifikat kelayakan). Setelah masa aktif sertifkat kelayakan kapal habis, kapal harus melakukan sertifikasi ulang agar dapat kembali berlayar. PT Niaga Sukses Bersama melakukan perawatan dan perbaikan terhadap kapal secara berkala untuk memastikan kelayakan operasional kapal dan mencegah terjadinya kerusakan saat berlayar. Selama ini,
perusahaan belum memiliki fasilitas perbaikan sendiri sehingga kapal-kapal milik PT Niaga Sukses Bersama dibawa ke bengkel perbaikan/perawatan yang berlokasi di daerah Cirebon untuk perbaikan atau maintenance. Kapal-kapal tersebut dibawa dan diperbaiki selama satu bulan atau lebih tergantung dari kerusakan atau maintenance yang dilakukan. Waktu satu bulan tersebut dinilai sangat lama karena kapal-kapal dapat melakukan pengiriman pada waktu tersebut. Selain itu, perawatan/perbaikan tersebut selama ini memerlukan biaya yang relatif besar yaitu sebesar 27% dari biaya operasional perusahaan. Kapal-kapal milik PT Niaga Sukses Bersama mengalami kerusakan dibagian mesin dan body sehingga harus diperbaiki ke ship repair dock. Kerusakan yang dialami oleh PT Niaga Sukses Bersama adalah seperti cooling system yang tidak bekerja maksimal, kebocoran di oil seal, tekanan pompa oli yang kurang kuat, terjadi penyumbatan pada nozzle penyemprotan bahan bakar akibat penimbunan plak-plak sisa pembakaran tidak sempurna, penggantian oli yang tidak terjadwal dan tidak teraturnya proses maintenance mesin. Selain karena kerusakan, kapal harus secara berkala dirawat dalam ship repair dock. Kerusakan pada kapal dapat terjadi baik karena alasanalasan tersebut atau karena keadaan laut yang tak menentu dan air laut yang mempercepat proses karat. Kapal-kapal PT Niaga Sukses Bersama yang baru ataupun lama tentu saja tidak lepas dari kerusakan-kerusakan ini. Kapal-kapal PT Niaga Sukses Bersama melewati laut dalam berbagai kondisi hingga rawan dan dapat mengalami kerusakan pada bagian tubuh atau mesin. Saat ini PT Niaga Sukses Bersama belum memiliki ship repair dock sendiri dan melakukan perbaikan pada perusahaan perbaikan kapal. Kapal yang mengalami kerusakan melakukan perbaikan akan masuk ke bengkel atau ship repair dock untuk dibawa ke darat. Setiap melakukan perbaikan, perusahaan harus mengeluarkan biaya yang signifikan bagi keuangan perusahaan. Pada tahun 2013 kapal Sumber Glory menghabiskan biaya sebesar Rp. 874.200.000,- untuk perbaikan, sedangkan kapal Dana Bahari menghabiskan Rp. 1.862.000.000,-. Biaya tersebut dapat digunakan untuk perluasan perusahaan dengan membeli kapal baru tetapi digunakan untuk perbaikan dan perawatan
kapal. Persaingan yang semakin ketat antar perusahaan pengiriman barang membuat perusahaan dituntut untuk meningkatkan efisiensi dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya. Persaingan di industri pengiriman kargo laut mejadi semakin ketat sehingga perusahaan perlu melakukan efisiensi yang salah satunya dapat dilakukan dengan melakukan perawatan atau perbaikan kapal sendiri. Disamping itu, perawatan atau perbaikan pada pihak ketiga seperti yang selama ini dilakukan memiliki kelemahan dimana waktu perbaikan yang relatif lama sehingga menimbulkan kerugian pada perusahaan karena waktu yang terbuang dapat digunakan untuk melakukan pengiriman. Perusahaan merasa membutuhkan untuk membuat sebuah ship repair dock agar dapat melakukan pengecekan sebelum melakukan pengiriman barang. Hal ini dibutuhkan untuk mengetahui apakah kapal yang akan dikirim layak untuk berlayar dan dapat meminimasi kemungkinan kerusakan pada kapal. Perusahaan telah memikirkan alternatif untuk membuat ship repair dock sebagai anak perusahaan sehingga dibutuhkan sebuah uji kelayakan untuk mengetahui apakah ship repair dock tersebut akan menguntungkan bagi perusahaan. Ship repair dock yang akan dibuat, akan menjadi sebuah anak perusahaan dari PT Niaga Sukses Bersama. Anak perusahaan ini akan dikhususkan untuk memperbaiki kapalkapal PT Niaga Sukses Bersama. Oleh karena itu, perusahaan ingin mengetahui kelayakan dari pendirian fasilitas perawatan atau perbaikan kapal. 1.2
Identifikasi dan Perumusan Masalah Dalam pembuatan ship repair dock dibutuhkan pengetahuan dan penelitian lebih lanjut tentang teknik perbaikan yang harus dilakukan, biaya-biaya yang harus dikeluarkan, dan apakah ship repair dock ini dapat dijalankan. Untuk dapat mengurangi kemungkinan kerusakan kapal. Perusahaan diharapkan dapat meminimasi pengeluaran yang selama ini dikeluarkan untuk perbaikan kapal pada perusahaan lain. Perusahaan juga diharapkan dapat melakukan pengecekan dan pencegahan terjadinya kerusakan yang mungkin terjadi pada kapal-kapal yang akan berangkat melakukan pengiriman. Usaha yang terkait dengan perbaikan kapal tentunya terikat dengan peraturan-peraturan yang berkaitan
dengan surat izin usaha dan surat kepemilikan tanah. Harus dilihat apakah PT Niaga Sukses Bersama dapat memenuhi aspek hukum yang dibutuhkan dalam pembuatan ship repair dock ini. Selain untuk memenuhi aspek hukum dari pembuatan ship repair dock, pembuatan ship repair dock tentu saja membutuhkan tenaga ahli yang mampu menjalankan perbaikan pada kapal-kapal yang dimiliki oleh PT Niaga Sukses Bersama. Agar dapat menjalankan perbaikan pada kapal membutuhkan keahlian dan pengetahuan yang cukup akan struktur kapal, material yang digunakan, dan cara pengoperasian mesin yang dibutuhkan untuk perbaikan. Sehingga ship repair dock yang dibuat harus memiliki tenaga ahli yang memiliki kemampuankemampuan tersebut. Mesin-mesin dan peralatan pendukung yang dibutuhkan seharusnya dapat memenuhi kebutuhan perbaikan dari kapal-kapal dan kebutuhan pada saat sertifikasi kapal. PT Niaga Sukses Bersama harus melihat apakah ship repair dock yang akan dibuat layak secara aspek teknisnya. Pembuatan ship repair dock tersebut merupakan investasi besar yang akan dibuat oleh PT Niaga Sukses Bersama sehingga akan menggunakan dana yang besar dari perusahaan. Investasi yang sangat besar tersebut harus dilihat apakah layak secara aspek finansial dan seharusnya dapat menguntungkan bagi perusahaan dalam jangka panjang. Berdasarkan identifikasi masalah di atas, rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian di PT Niaga Sukses Bersama ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kelayakan pembukaan ship repair dock dari aspek hukum? 2. Bagaimana kelayakan pembukaan ship repair dock dari aspek teknis? 3. Bagaimana kelayakan pembukaan ship repair dock dari aspek finansial? 1.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi Penelitian Dalam penyederhanaan penelitian ini, dibuat beberapa batasan. Batasan ini dibuat juga dengan tujuan agar pembahasan lebih fokus pada inti masalah yang ingin diteliti sehingga tidak meluas. Batasan yang ada adalah tidak ada perubahan jumlah kapal dari PT Niaga Sukses Bersama selama sepuluh tahun.
1.5
Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Beberapa manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini, yaitu : 1. Pengembangan Keilmuan Ship repair dock adalah objek yang menarik karena sangat berpotensi untuk dikembangkan mengingat Indonesia adalah negara maritim yang dapat memaksimalkan pengiriman melalui jalur laut. Pulau Kalimantan yang penuh dengan kota-kota yang masih dalam tahap pembangunan tentu saja dapat mengandalkan pengiriman melalui jalur laut. Penelitian ini memberikan pengetahuan lebih akan kelayakan pembuatan ship repair dock di Kalimantan Barat. 2. Perusahaan Perusahaan mendapatkan analisis kelayakan pembuatan ship repair dock dan diharapkan dapat mendapatkan laba yang lebih besar karena berkurangnya biaya perawatan dan perbaikan. 3. Peneliti Peneliti dapat menambah pengetahuan mengenai pembuatan ship repair dock dan pengetahuan mengenai analisis kelayakan usaha. 4. Pembaca Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk dijadikan literatur atau referensi analisis kelayakan usaha. 1.6
Metodologi Penelitian Dalam melakukan suatu penelitian dibutuhkan beberapa tahapan yang sistematis untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik. Setiap penelitian memiliki sistematika dan langkah kerja yang berbeda dengan yang lainnya. Gambar I.1 merupakan bentuk visualisasi yang menunjukkan tahapan-tahapan dalam melakukan penelitian.
Pemenuhan perizinan tersebut kemudian akan dipenuhi oleh pihak ship repair dock. Berikut adalah tabel dari kemudahan perizinan ship repair dock. Tabel 2. Pemenuhan Perizinan No.
Gambar 1. Metodologi Penelitian
2.
Analisis Aspek Kelayakan Untuk melakukan analisis kelayakan usaha, langkah yang harus dilakukan adalah melakukan analisis pada setiap aspek yang dibutuhkan. Untuk membuat ship repair dock dibutuhkan analisis aspek hukum. Batasan atau parameter yang dijadikan pertimbangan dalam penentuan kelayakan aspek hukum adalah persyaratan dari izin tersebut.
Jenis Perizinan
Kesanggupan
1
Surat izin usaha
Mudah
2
Surat izin usaha khusus
Mudah
3
Surat izin gangguan
Menengah
4
Izin membangun bangunan
Menengah
Berdasarkan Tabel 2, pemenuhan perizinan tersebut dinilai dapat dipenuhi sehingga pada aspek hukum dinilai layak. Setelah melakukan analisis aspek hukum, langkah berikutnya adalah melakukan analisis aspek teknis. Pada aspek teknis, dilakukan analisis kebutuhan lokasi, peralatan, aturan kerja, tenaga kerja, dan layout. Lokasi yang digunakan untuk ship repair dock adalah pinggiran Sungai Rengas. Sungai Rengas adalah anak sungai dari Sungai Kapuas sehingga akses jalan menuju Pelabuhan Senghie yang merupakan pelabuhan utama Kota Pontianak mudah.
Tabel 2. Pemenuhan Perizinan No. 1
Jenis Perizinan Surat izin usaha
Persyaratan Mengisi form Memiliki akte pendirian perusahaan; Memiliki nomor pokok wajib pajak perusahaan;
2
Surat izin usaha khusus
3
Surat izin gangguan
4
Izin membangun bangunan
Memiliki modal usaha; Memiliki penanggung jawab; Memiliki surat keterangan domisili perusahaan; dan Memiliki tenaga ahli di bidang perawatan dan perbaikan kapal Formulir dan persetujuan dari warga sekitar tempat usaha tersebut. Tanda bukti status kepemilikan hak atas tanah atau perjanjian pemanfaatan tanah; Data kondisi/situasi tanah (letak/lokasi dan topografi); Data pemilik bangunan; Surat pernyataan bahwa tanah tidak dalam status sengketa; Surat pemberitahuan pajak terhutang bumi dan bangunan (SPPT-PBB) tahun berkenaan; dan Dokumen analisis mengenai dampak dan gangguan terhadap lingkungan, atau upaya pemantauan lingkungan (UPL)/upaya pengelolaan lingkungan (UKL) bagi yang terkena kewajiban.
Gambar 2 Lokasi Sungai Rengas (Sumber: https://www.google.co.id/maps) Peralatan yang dibutuhkan untuk membuat sebuah ship repair dock tidaklah sedikit. Peralatan ini juga membutuhkan biaya investasi yang besar dan juga terkena depresiasi. Jumlah untuk sestiap peralatan ditentukan dari besarnya kebutuhan perbaikan yang dilihat dari massa kapal milik PT Niaga Sukses Bersama. Kapal yang memiliki massa paling besar adalah KM Niaga Bahari 2 dengan kapasitas 2337 ton. Berikut adalah daftar peralatan yang dibutuhkan oleh sebuah ship repair dock.
Tabel 3 Daftar Peralatan No.
Alat 1
Mesin Bubut
2
Mesin Bubut Mesin Kompresor Mesin Roll Bending Mesin Press Hydraulic Mesin Las Listrik DC
3 4 5
Spesifikasi Panjang 10 meter swing 800 Panjang 2 meter swing 500 1/2 HP Variable Roll
Jumlah 1 2 1
Axis
Press 1
300 ton
1
6500 watt
3
Mesin Drill Mesin Shaping Tabung Oksigen Tabung LPG
Jenis Radial
1
Jenis Horizontal
1
50 kg
3
50 kg
3
Panjang 18 meter
8
12
Airbag Mesin Winch
Kapasitas 4500 ton
1
13
Mobil Crane
Kapasitas 150 ton
1
14
Kapasitas 5 ton
1
15
Forklift Air Conditioner
1
16
Komputer
1 PK Dapat menggunakan AutoCAD
17
Exhaust Meja Administrasi
6 7 8 9 10 11
18
2 1
Meja 2 x 0,5 meter
2
Aturan kerja yang diidentifikasi seperti aturan dilarang merokok dibutuhkan karena kapal-kapal yang diperbaiki telah mengangkut muatan yang mudah terbakar. SOP juga dibutuhkan karena ship repair dock adalah usaha yang menggunakan alat berat dan material bermassa besar. SOP yang dibutuhkan adalah SOP penaikan kapal ke darat, SOP penurunan kapal ke laut, SOP penggunaan mesin, SOP pemotongan plat baja, SOP penempelan plat baja, SOP penyimpanan plat baja, SOP pemindahan plat baja, dan SOP pengecekan material. Kebutuhan tenaga kerja untuk ship repair dock juga perlu untuk diperhatikan karena ship repair dock membutuhkan pekerja yang dapat mengoperasikan alat-alat untuk melakukan perbaikan. Dibutuhkan sebuah pengaturan job description dan kriteria pemilihan pekerja. Selain itu dibutuhkan juga sebuah struktur organisasi yang memperjelas kondisi perusahaan. Layout dibutuhkan untuk dapat mengidentifikasi dan memperjelas kebutuhan penggunaan lahan. Lahan yang digunakan untuk ship repair dock adalah seluas 130 m x 90 m. Berikut adalah layout dari ship repair dock
Gambar 3 Layout Ship Repair Dock Langkah terakhir pada proses analisis kelayakan usaha adalah analisis aspek finansial. Analisis aspek finansial dimulai dengan mencari nilai investasi awal. Investasi awal untuk ship repair dock dapat dilihat di tabel 4. Tabel 4 Investasi Awal Investasi Awal
Tanah Pembeba san Lahan dan Perataan Bangunan Kantor
Biaya
Rp 142,857.14
Rp 30,000,000.0 0
Rp 2,500,000.00
Juml ah
1170 0
1
450
Bangunan Bengkel
Arsitek
AutoCad
Pagar komputer ac meja kursi Mesin Bubut 10 meter Mesin Bubut 2 meter
Rp 1,500,000.00 Rp 150,000,000. 00 Rp 51,030,000.0 0 Rp 300,000.00 Rp 9,000,000.00 Rp 3,000,000.00 Rp 1,000,000.00 Rp 500,000.00 Rp 850,000,000. 00 Rp 50,000,000.0 0
510
Satu an mete r perse gi
paket mete r perse gi mete r perse gi
1
jasa
1
lisen si
350
mete r
2
unit
2
unit
2
unit
2
unit
1
unit
2
unit
Total Rp 1,671,428,571 .43
Rp 30,000,000.00 Rp 1,125,000,000 .00 Rp 765,000,000.0 0 Rp 150,000,000.0 0 Rp 51,030,000.00 Rp 105,000,000.0 0 Rp 18,000,000.00 Rp 6,000,000.00 Rp 2,000,000.00 Rp 1,000,000.00 Rp 850,000,000.0 0 Rp 100,000,000.0 0
Mesin Kompreso r Mesin Roll Bending Mesin Press Hydraulic Mesin Las Mesin Drill Mesin Shaping Airbag Mesin Winch Mobil Crane Forklift Biaya pengurus an perizinan
Rp 6,500,000.00 Rp 270,000,000. 00 Rp 202,500,000. 00 Rp 6,000,000.00 Rp 16,414,000.0 0 Rp 70,000,000.0 0 Rp 72,000,000.0 0 Rp 5,582,500,00 0.00 Rp 1,305,000,00 0.00 Rp 2,401,298,70 1.00 Rp 100,000,000. 00
1
unit
1
unit
1
unit
1
unit
Rp 6,500,000.00 Rp 270,000,000.0 0 Rp 202,500,000.0 0 Rp 6,000,000.00
1
unit
Rp 16,414,000.00
1
unit
12
unit
1
unit
1
unit
1
unit
1
paket
Total
Rp 70,000,000.00 Rp 864,000,000.0 0 Rp 5,582,500,000 .00 Rp 1,305,000,000 .00 Rp 2,401,298,701 .00 Rp 100,000,000.0 0 Rp 15,698,671,27 2.43
Setelah mendapatkan investasi awal, perhitungan untuk fixed cost, variable cost, dan penentuan harga dilakukan. Demand ship repair dock ini telah ditentukan dengan menggunakan jadwal perbaikan milik PT Niaga Sukses Bersama. Setelah itu dilakukan perhitungan harga untuk biaya jasa perbaikan dari ship repair dock. Biaya ini didapat dengan margin keuntungan sebesar 200% yang ditentukan dari survey bengkel-bengkel kapal lainnya. Setelah melakukan perhitungan harga, dilakukan perhitungan untuk cash flow yang didapat dengan menjumlahkan hasil penjualan dengan variable cost dan fixed cost. Setelah mendapatkan cash flow, dapat dihitung nilai bersih sekarang atau yang disebut dengan net present value dengan rumus dari Pers. 1.
NBS = βPW=1 AK W (FBNSB,W ) β IA
Pers. 1
Kemudian akan dilakukan perhitungan dari IRR dengan rumus dari Pers. 2 dan MARR dari Pers. 3.
πΌπ
π
= π1 +
πππ1 (πππ1 βπππ2 )
Γ (π2 β π1 ) TV
MARR = (1+IRR)n
Pers. 2
tersebut dilakukan untuk mengetahui seberapa cepat akan didapatkan keuntungan. Berikut adalah contoh perhitungan untuk aspek finansial untuk tahun 0, 1, dan 2 Tabel 5 Perhitungan NPV, Cash Flow, dan Present Value untuk Tahun 0, 1, dan 2. Tahun 0 Perbaik an Kecil Sales Price
Varia ble Cost
Unit Contr ibutio n Margi n
Estim asi Dem and/ tahun
Perbaik an Sedang Perbaik an Besar Perbaik an Kecil Perbaik an Sedang Perbaik an Besar Perbaik an Kecil Perbaik an Sedang Perbaik an Besar Perbaik an Kecil Perbaik an Sedang Perbaik an Besar
Net Profit
Investasi awal
Present Value (tahun ke-0)
2 Rp 256,975,61 3 Rp 649,141,38 8 Rp 2,023,592, 025 Rp 97,937,531 Rp 293,812,59 4 Rp 979,375,31 3 Rp 159,038,08 1 Rp 355,328,79 4 Rp 1,044,216, 713
15
15
5
5
0
0
Rp 4,005,500,0 00.00
Rp 4,162,215, 187.50
Rp (770,645,07 2) Rp 3,234,854,9 28 Rp 3,080,814,2 17
Rp (800,796,5 60) Rp 3,361,418, 627 Rp 3,048,905, 784
Rp (15,698,67 1,272)
Fixed Cost Operasional: Cash Flow
1 Rp 247,300,00 0 Rp 624,700,00 0 Rp 1,947,400,0 00 Rp 94,250,000 Rp 282,750,00 0 Rp 942,500,00 0 Rp 153,050,00 0 Rp 341,950,00 0 Rp 1,004,900,0 00
Rp (15,698,67 1,272) Rp (15,698,67 1,272)
Perhitungan NPV, IRR, MARR, dan Payback Period menjadi pertimbangan bagi peneliti untuk menentukan apakah analisis dari sisi finansial dinilai layak atau tidak. Nilai IRR yang lebih besar dari MARR menandakan bahwa investasi dapat dinilai layak. NPV yang bernilai positif menandakan bahwa investasi tersebut mendapatkan laba. Payback period yang relative singkat menjadi nilai tambah bagi pembuatan ship repair dock.
Pers. 3
Setelah perhitungan tersebut, akan dihitung discounted payback period. Hal
Tabel 6 NPV, IRR, MARR, dan Payback Period
NPV IRR MARR Discounted Payback Period
Rp
18,544,199,267 23% 17%
4.26
3. Analisis Pada aspek hukum, terdapat beberapa aturan yang harus dipenuhi seperti izin usaha khusus, bentuk badan perusahaan, dan izin membangun bangunan izin gangguan. Menurut situs bpmpt.kuburaya.go.id hanya izin-izin tersebut dibutuhkan untuk membuat usaha ship repair dock. Aturan-aturan ini dapat dipenuhi oleh perusahaan, karena syarat pemenuhannya adalah seperti NPWP, penanggung jawab, modal usaha, dan biaya yang harus dipenuhi. Pada aspek teknis memiliki tujuan untuk menjelaskan mengenai aktivitas operasional pada usaha ship repair dock. Dalam usaha ini diperlukan sebuah tempat lokasi perbaikan. Tempat perbaikan diperlukan sebagai tempat beraktivitas yang utama dari ship repair dock. Lokasi tempat produksi berada pada tepian Sungai Renggas, Kubu Raya, Kalimantan Barat. Lokasi tersebut memiliki panjang sebesar 130 meter dan lebar tanah sebesar 90 meter. Ukuran tanah tersebut dipilih karena dibutuhkan tempat yang luas untuk menarik kapal ke darat, dan untuk menyimpan peralatan-peralatan dari ship repair dock. Pertimbangan pemilihan tempat perbaikan di lokasi tersebut adalah karena daerah tersebut merupakan jalur yang harus dilewati oleh kapalkapal yang hendak berlabuh ke pelabuhanpelabuhan yang ada di Kalimantan Barat, selain itu lokasi tersebut adalah lokasi yang memiliki harga tanah yang masih murah. Luas tanah yang sesuai dengan kebutuhan ship repair dock merupakan pertimbangan lainnya. Di samping itu, lokasi tersebut adalah lokasi yang masih kosong, sehingga sangat memungkinkan untuk melakukan perluasan usaha pada daerah tersebut. Pembuatan layout ship repair dock bertujuan untuk dapat memberikan gambaran mengenai ship repair dock yang digunakan. Selain pembuatan layout, dilakukan identifikasi kebutuhan SOP untuk mengetahui apa saja SOP yang dibutuhkan oleh perusahaan. Tujuan dari identifikasi SOP ini adalah untuk mencegah terjadinya kesalahan-kesalahan pada proses perbaikan sehingga meminimalisisr
kemungkinan terjadinya kecelakaan. Selain itu identifikasi SOP bertujuan untuk memudahkan pekerja untuk mengetahui aliran pekerjaan dari aktivitas utama pada ship repair dock. Pada SOP pengecekan material dilakukan pengecekan sisa bahan baku yang tersedia, kemudian dilakukan pemesanan bahan baku apabila ada bahan baku yang tidak mencukupi untuk digunakan pada hari berikutnya. SOP pemotongan plat baja bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan yang terjadi karena plat baja yang terpotong. SOP penempelan plat baja juga dinilai dibutuhkan mengingat plat baja adalah material dengan massa yang besar. SOP penaikan kapal ke darat dan SOP penurunan kapal ke laut juga dibutuhkan karena kapal-kapal yang akan diperbaiki sangat berbahaya karena massa bendanya yang sangat besar. SOP penyimpanan plat baja dan SOP penyimpanan plat baja dibutuhkan agar para pekerja dapat berhati-hati dalam menangani plat baja yang dapat menyebabkan cedera tersebut. SOP penggunaan mesin juga dibutuhkan agar pekerja-pekerja tersebut dapat berhati-hati dalam menggunakan mesin-mesin yang dapat menyebabkan cedera berat. Pada aspek finansial digunakan sebuah input awal berupa jumlah hari dalam satu bulan sebanyak 30 hari. Pada bagian analisis finansial diberikan beberapa macam input berupa required rate of return (RRR) yang merupakan tingkat suku bunga pengembalian investasi. RRR sebesar 5% diperoleh berdasarkan tingkat suku bunga deposito pada bank BCA. Penyamaan tingkat RRR dengan tingkat deposito dikarenakan jumlah investasi yang dilakukan dalam deposito tidak berubahubah dalam kurun waktu setiap tahun dibandingkan dengan tingkat suku bunga dalam reksadana maupun dalam persahaman yang selalu mengalami kenaikan dan penurunan tingkat suku bunga. Biaya yang terdapat pada usaha ship repair dock antara lain adalah biaya peralatan, pembelian lokasi, pembuatan bangunan, perataan tanah, tenaga kerja, listrik, air, dan material. Pada peralatan produksi dan peralatan penjualan terdapat umur depresiasi selama sepuluh tahun yang disebabkan oleh horizon penelitian selama sepuluh tahun. Oleh karena itu, seluruh peralatan produksi dan penjualan memiliki umur pakai yang sama, yaitu sepuluh tahun. Biaya depresiasi per tahun merupakan hasil pembagian antara harga
produk dan umur depresiasi, dimana menunjukkan beban biaya peralatan yang muncul dalam waktu satu tahun. Biaya listrik dan air dihitung dalam keadaan pessimistic. Pada biaya listrik diberikan penetapan waktu pemakaian peralatan sehari yang cukup lama untuk memberikan keadaan pessimistic. Biaya air ditetapkan menurut www.pambdg.com mengenai tarif air kategori niaga dengan kebutuhan air per bulan sebanyak 20 m 3 untuk memberikan keadaan pessimistic. Tenaga kerja pada seluruh bagian memiliki gaji yang sama sebesar Rp. 2.300.000 dan bonus sebesar Rp. 50.000 setiap bulannya. Penyamaan besar upah tersebut dikarenakan beban kerja yang tidak berbeda jauh. Bonus tidak diberikan rutin setiap bulannya, namun untuk memberikan keadaan pessimistic diberikan pemberian bonus sebesar Rp. 50.000 setiap bulannya untuk setiap pekerja. Pembelian alat las DC sebanyak tiga unit disebabkan proses pemotongan dan penempelan yang sangat memakan waktu membutuhkan efisiensi pengerjaan sehingga Biaya-biaya pada aspek finansial dikelompokkan menjadi investasi awal, fixed cost operasional, fixed cost keseluruhan, dan variable cost. Investasi awal dari usaha ini meliputi peralatan perbaikan, peralatan administrasi, dan pembelian lokasi ship repair dock. Investasi awal muncul pada saat sebelum usaha dijalankan, yaitu tahun ke nol. Fixed cost operasional dari usaha ini meliputi sewa tempat produksi, sewa tempat penjualan, tenaga kerja bagian produksi, tenaga kerja bagian penjualan, listrik, air, gas, trashbag, pulsa, dan brosur. Biaya tersebut akan selalu muncul setiap bulannya selama usaha dijalankan. Pada fixed cost keseluruhan merupakan penjumlahan dari depresiasi peralatan per tahun dan fixed cost operasional. Penggunaan depresiasi peralatan per tahun yang menjadi input perhitungan dikarenakan agar dapat diketahui besar biaya peralatan yang dikeluarkan dalam waktu satu tahun. Hal ini bertujuan untuk melakukan perhitungan BEP. Variable cost dalam usaha ship repair dock meliputi kebutuhan material untuk perbaikan, biaya tenaga kerja, dan biaya listrik. Setelah didapatkan biaya untuk pembuatan setiap perbaikan, dilakukan perhitungan Harga Pokok Produk (HPP). Perhitungan HPP dilakukan untuk mengetahui berapakah harga produk yang dibutuhkan untuk melakukan
perbaikan. HPP yang dihitung adalah HPP untuk perbaikan kecil, perbaikan sedang, dan perbaikan besar. Jumlah perbaikan dibuat berdasarkan banyaknya dilakukan pengiriman oleh kapalkapal PT Niaga Sukses Bersama dan berdasarkan ketentuan dari peraturan pemerintah. Pada tanggal 29 November 2013 perbaikan kapal Niaga Bahari 2 milik PT Niaga Sukses Bersama yang dilakukan di PT DOK DAN PELAYARAN KODJA BAHARI. Terdapat berita acara yang menuliskan perbaikanperbaikan kapal yang memakan biaya Rp. 1.800.000.000.-. Biaya tersebut didapat setelah menghitung jumlah perbaikan pada kapal yang menggunakan 17,4 ton plat baja untuk perbaikan sedang. Hal ini mendasari jumlah plat baja yang digunakan pada perbaikan sedang, dengan keadaan pessimistic maka yang digunakan untuk perbaikan sedang adalah sebesar 30 ton. HPP tersebut kemudian diberikan margin 200%. Margin ini berdasarkan margin keuntungan dari perusahaanperusahaan perbaikan kapal yang memiliki margin keuntungan sebesar 300%. Pada aspek finansial, keuntungan dari ship repair dock tidaklah besar. Hal ini dikarenakan ship repair dock yang dibuat dengan tujuan efisiensi dari perawatan dan perbaikan kapal-kapal milik PT Niaga Sukses Bersama. Pada hasil perhitungan yang menghasilkan IRR sebesar 23% dan MARR sebesar 18%, analisis ini dapat dikatakan layak. Hal ini disebabkan oleh angka pengembalian investasi lebih besar dari yang diharapkan. Discounted payback period yang berjumlah 4.26 tahun juga dinilai dapat menjadi dasar penentuan yang dapat dipertimbangkan karena pengembalian invvestasi sebesar itu dinilai pantas. 4.
Kesimpulan dan Saran Dari penelitian yang telah dilakukan, terdapat kesimpulan yang dapat diambil untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya, yaitu: 1. Aspek hukum dinilai layak. 2. Aspek teknis dinilai layak. 3. Aspek finansial dinilai layak. Setelah dilakukan penelitian, terdapat beberapa saran untuk penelitian selanjutnya mengenai penerapan manajemen risiko berbasis ISO 31000, yaitu: 1. Bagi peneliti selanjutnya:
a. Peneliti selanjutnya sebaiknya mempertimbangkan apabila membuka ship repair dock kepada perusahaan lain. b. Peneliti selanjutnya sebaiknya melakukan penelitan pada bidang keselamatan dan keamanan kerja. 2. Bagi pemilik usaha ship repair dock: a. Untuk aspek hukum yaitu analisa dan pahami aturan internasional tentang ship repair dock dan tentang aturan pengelolaan lingkungan dalam taraf internasional. b. Untuk aspek hukum yaitu taati aturan dan hukum yang berlaku, sehingga Ship repair dock dapat terhindar dari pelanggaran dan resiko hukum. Selain itu lakukan perpanjangan perizinan apabila perizinan yang bersangkutan akan habis masa waktunya. c. Untuk aspek finansial adalah dengan mengurangi biaya pembelian bahan baku dengan terus mencari supplier dengan standar bahan baku yang sama tetapi dengan harga yang lebih murah. Berdasarkan perhitungan aspek finansial sebelumnya, ship repair dock dirasa dapat bertahan hingga sepuluh tahun. d. Pemilik ship repair dock sebaiknya memperhitungkan aspek-aspek lain diluar penelitian yang sudah dilakukan. 5. Daftar Pustaka BPPMPT. Perizinan Online. (http://bpmpt.tk/download/index.php?ca m=/Formulir Diakses tanggal 16 November 2016) Hansen, Don R., dan Maryanne M. Mowen. 2006. Cost Management Accounting and Control. South-Western, USA: Thomson Learning.
Newnan, Donald G. 1990. Engineering Economic Analysis. Jakarta, Indonesia: Binarupa Aksara. Nurmalina R, Sarianti T, Karyadi A. 2009.Studi Kelayakan Bisnis. Bogor: Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor. Suherman, Eman. 2010. Business Entrepreneur. Bandung, Indonesia: ALFABETA. Sundjaja, Ridwan S., Inge Barlian dan Dharma Putra. 2010. Manajemen Keuangan 2 Edisi 6. Bandung, Indonesia: Literata Lintas Media. Umar, Husein. 2001. Study Kelayakan Bisnis Edisi 3 Revisi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Yacob Ibrahim, H. M. 2009. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta, Indonesia: Rineka Cipta.