Analisis Kelayakan Finansial Pendirian Bengkel Rekondisi Komponen Alat Berat PT. Trakindo Utama Djoko Sihono Gabriel, Andri Putrantomo Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Depok 16424 Abstrak Proses rekondisi beberapa komponen alat berat yang selama ini dilakukan oleh PT. Trakindo Utama di fasilitas rekondisi di Singapura ternyata membutuhkan waktu yang cukup lama dan biaya yang cukup tinggi. Sehingga sebaiknya proses rekondisi komponen alat berat dilakukan di dalam negeri saja yaitu dengan mendirikan bengkel rekondisi komponen sendiri. Sehingga dapat mempercepat waktu yang dibutuhkan dan juga mengurangi biaya yang dikeluarkan. Dengan demikian diperlukan suatu analisis kelayakan finansial untuk menilai bahwa pendirian bengkel rekondisi komponen alat berat ini memiliki prospek yang baik untuk kedepannya. Kata kunci : rekondisi komponen alat berat, analisis kelayakan finansial
1. PENDAHULUAN Strategi rekondisi komponen di kembangkan untuk merekondisi komponen yang akan dilakukan di Fasilitas Caterpillar di Singapura. Komponen yang direkondisi disini merupakan komponen dari unit OffHighway Truck (OHT) atau Dump Truck dari model 777, 785, 789 dan 793. Komponen yang di rekondisi terdiri dari Engine, Torque Converter, Transmission dan Final Drive. Dari data total waktu pelayanan perbaikan komponen unit OHT didapat total waktu pelayanan rekondisi yang terbilang cukup lama. Sedangkan kebutuhan pelanggan akan komponen OHT tersebut sangat tinggi. Untuk itu diperlukan terobosan baru dalam proses rekondisi komponen alat berat ini, sehingga waktu yang perlukan dalam proses rekondisi komponen alat berat ini dapat dikurangi atau dipercepat. Berdasarkan hal tersebut maka sebaiknya proses rekondisi komponen alat berat ini dilakukan didalam negeri saja. Atau dengan kata lain perlu didirikan bengkel untuk merekondisi komponen alat berat ini di dalam negeri sehingga selain total waktu pelayanan rekondisi nya dapat dipersingkat juga biaya yang dibutuhkan akan lebih sedikit, dikarenakan dapat dihilangkannya biaya untuk pengiriman ke Singapura dan juga biaya untuk proses bea cukainya. Untuk itu diperlukan suatu analisis mengenai kelayakan finansial untuk pendirian bengkel rekondisi komponen alat berat tersebut. Dan memberikan penilaian terhadap aspek kelayakan tersebut sehingga dapat merekomendasikan perlu tidaknya didirikan bengkel rekondisi komponen alat berat tersebut.
2. METODE PENELITIAN
Pemasaran dapat dikarakterisasikan pada empat elemen berikut: filosofi bisnis, riset pasar, instrumen pemasaran dan rencana pemasaran dan anggaran. Untuk analisis kelayakan sangatlah penting untuk menentukan aktifitas pemasaran dan untuk menyiapkan jadwal waktu yang menunjukkan titik start dan durasi untuk aktifitas yang diperlukan proyek. Tujuan dari rencana aktifitas pemasaran adalah untuk menentukan alat dan sumber daya yang dibutuhkan, dan untuk mengkoordinasikan dan mengontrol pemasaran sebelum produksi sebaik pemasaran pada tahap operasional dari proyek. 2.2. Aspek Material dan Consumables Ada hubungan yang erat antara definisi kebutuhan pemasukan dan aspek lain dari formulasi proyek, seperti definisi dari kapasitas bengkel, lokasi dan pemilihan teknologi dan peralatan, sebagaimana satu sama lainnya saling berinteraksi. Pemilihan material dan suplai utamanya tergantung pada kebutuhan teknis dari proyek dan analisis suplai pasar. Dalam rangka untuk menjaga biaya dari analisis kelayakan berada pada tingkat yang masuk di akal, aspek kunci adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis dalam hal kebutuhan, ketersediaan, biaya dan resiko, yang signifikan bagi kelayakan suatu proyek. 2.3. Aspek Lokasi Kriteria utama dalam memilih lokasi dan tempat yang sesuai harus selalu diidentifikasi pada tahapan awal dari studi. Kualitatif analisis dari kebutuhan kunci ini kemudian dapat mengijinkan penilaian dari sejumlah lokasi dan tempat yang potensial, dan penolakan bagi yang tidak memenuhi kriteria. Alternatif yang tersisa kemudian dilihat lagi dengan analisis kualitatif dan kuantitatif yang mendalam dengan kriteria teknis dan finansial, meliputi aspek
2.1. Aspek Pasar
Analisis kelayakan..., Andri Putrantomo, FT UI, 2013
sosial, lingkungan dan ekonomi dari pemilihan lokasi dan tempat. 2.4. Aspek Permesinan dan Teknologi Sebagai bagian integral dari permesinan pada tahap kelayakan adalah pemilihan teknologi yang sesuai, sebagaimana perencanaan dari akuisisi dan penyerapan teknologi ini. Ketika pilihan teknologi menentukan proses produksi yang akan diutilisasi, keefektifan manajemen dari transfer teknologi dibutuhkan agar sesuai dengan syarat dan ketentuan, dan keahlian yang dibutuhkan tersedia atau dikembangkan. Kebutuhan permesinan dan peralatan harus ditentukan dalam hubungannya dengan teknologi dan proses yang akan diutilisasi, kondisi lokal dan kemampuan manusia. Pengembangan keahlian perlu untuk direncanakan melalui program training pada berbagai tingkatan. 2.5. Aspek Organisasi dan Overhead Aspek ini berkaitan dengan pengorganisasian dan pengelolaan sumberdaya-sumberdaya yang terlibat dalam pelaksanaan proyek. Analisis dilakukan berkenaan dengan model dan personal manajerial yang digunakan dalam proses pengambilan keputusankeputusan yang berhubungan dengan perencanaan dan operasional harus sesuai dengan bentuk dan tujuan dari proyek. 2.6. Aspek Sumber Daya manusia Ketika program produksi, kapasitas bengkel, proses teknologi yang dikerjakan dan organisasi bengkel di tentukan, kebutuhan sumber daya manusia pada berbagai tingkatan dan selama tahapan proyek yang berbeda-beda harus ditentukan, seperti ketersediaan dan biayanya. Kesuksesan implementasi dan pengoperasian dari proyek industri membutuhkan berbagai macam kategori sumber daya manusia manajemen, staf dan pekerja- dengan keahlian dan pengalaman yang cukup. Analisis kelayakan harus mengidentifikasi dan menggambarkan macam kebutuhan dan ketersediaan dari sumber daya manusia begitu pula dengan kebutuhan training. Analisis harus memberikan beberapa perhatian pada definisi dan penilaian dari keahlian yang merupakan faktor kritis dari kesuksesan proyek. 2.7. Analisis Finansial Tujuan utama analisis finansial adalah untuk menentukan proyeksi mengenai anggaran yang akan digunakan secara efisien dengan cara mengestimasi penerimaan dan pengeluaran pada saat pelaksanaan proyek serta pada masa-masa yang akan datang setiap tahunnya. Rencana anggaran dari suatu proyeksi analisis finansial dilakukan untuk mengetahui berapa besar investasi yang dibutuhkan dan sumber dana yang digunakan untuk membiayai pelaksanaan proyek. Analisis finansial dapat juga digunakan sebagai pertimbangan dalam permohonan kredit
investasi dan kredit modal kerja serta penjadwalan pelunasan kredit yang digunakan untuk membiayai pembangunan proyek.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Aspek Pasar Berikut adalah forecast komponen alat berat model OHT yang akan direkondisi, yang telah diolah berdasarkan metode regresi. Data yang diolah berdasarkan dari data jumlah komponen alat berat model OHT yang di rekondisi di fasilitas rekondisi Caterpilar di Singapura selama tahun 2012.
Gambar 1. Forecast Engine Unit OHT
Gambar 2. Forecast Final Drive Unit OHT
Gambar 3. Forecast Torque Converter Unit OHT
Analisis kelayakan..., Andri Putrantomo, FT UI, 2013
Tabel 3. Proyeksi Biaya Consumables Deskripsi 2014 Consumables 1.365
2015 1.692
2016 2.123
2017 2.581
2018 3.057
2019 3.643
2020 4.190
(x IDR 1.000.000) 2021 2022 2023 4.882 5.617 6.384
Tabel 4. Total Proyeksi Biaya Material dan Consumables Deskripsi 2014 Material 58.309 Consumables 1.365 TOTAL 59.674
Gambar 4. Forecast Transmission Unit OHT Dari data forecast yang diperoleh untuk semua model dan komponen yang akan direkondisi, didapat data jumlah proyeksi volume komponen yang akan direkondisi. Tabel 1. Proyeksi Volume Komponen Yang Akan Direkondisi Deskripsi Model 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 16 19 22 25 28 32 35 38 41 44 ENGINE 777 8 8 11 12 13 16 16 19 20 21 ENGINE 785 7 8 9 12 12 15 16 17 20 20 ENGINE 789 18 21 24 28 31 34 37 40 44 47 ENGINE 793 9 12 12 15 16 17 20 20 23 24 TRANSMISSION 777 8 8 11 12 13 16 16 19 20 21 TRANSMISSION 785 8 8 11 12 13 16 16 19 20 21 TRANSMISSION 789 18 21 24 28 31 34 37 40 44 47 TRANSMISSION 793 9 12 12 15 16 17 20 20 23 24 TORQUE CONV 777 8 9 12 12 15 16 17 20 20 23 TORQUE CONV 785 8 9 12 12 15 16 17 20 20 23 TORQUE CONV 789 16 20 23 26 29 32 36 39 42 45 TORQUE CONV 793 14 17 20 24 27 30 33 36 40 43 FINAL DRIVE 777 7 8 9 12 12 15 16 17 20 20 FINAL DRIVE 785 8 9 12 12 15 16 17 20 20 23 FINAL DRIVE 789 15 18 21 24 28 31 34 37 40 44 FINAL DRIVE 793 Total 177 207 245 281 314 353 383 421 457 490
3.2. Aspek Material dan Consumables Berikut adalah proyeksi biaya material dan consumables yang diperlukan dalam proses rekondisi komponen alat berat unit OHT.
2015 71.440 1.692 73.132
2016 89.184 2.123 91.306
2017 109.323 2.581 111.904
2015 8.401 3.723 4.641 21.004 1.863 2.446 2.571 9.826 643 488 1.258 5.072 1.934 1.121 1.247 5.203 71.440
2016 10.311 5.427 5.535 25.444 1.974 3.565 3.747 11.904 681 690 1.778 6.182 2.412 1.337 1.762 6.434 89.184
2017 12.420 6.276 7.822 31.466 2.616 4.123 4.333 14.721 903 731 1.885 7.408 3.068 1.889 1.868 7.794 109.323
2018 14.745 7.206 8.292 36.928 2.958 4.734 4.976 17.276 1.021 969 2.497 8.758 3.658 2.003 2.475 9.639 128.135
2019 17.862 9.402 10.986 42.931 3.331 6.176 6.492 20.085 1.150 1.095 2.824 10.244 4.309 2.653 2.799 11.312 153.652
2020 20.709 9.966 12.422 49.523 4.154 6.547 6.881 23.168 1.434 1.234 3.180 12.216 5.024 3.000 3.152 13.151 175.761
2021 23.833 12.544 13.990 56.750 4.404 8.241 8.662 26.549 1.520 1.538 3.966 14.028 5.809 3.379 3.931 15.170 204.316
2019 153.652 3.643 157.295
2020 175.761 4.190 179.951
2021 204.316 4.882 209.198
(x IDR 1.000.000) 2022 2023 236.365 266.944 5.617 6.384 241.982 273.328
3.3. Aspek Lokasi Lokasi pendirian bengkel rekondisi komponen alat berat terletak di daerah Surabaya, tepatnya berada di Kawasan Industri Margomulyo yang berlokasi di antara Jalan Tol Gresik – Surabaya dan Jalan Margomulyo. Merupakan sebuah lokasi geografis yang sangat strategis, karena dekat dengan jalan tol dan pelabuhan.
Gambar 5. Peta Lokasi Bengkel Rekondisi 3.4. Aspek Permesinan dan Teknologi Mesin dan teknologi yang digunakan dalam proses rekondisi komponen alat berat ini meliputi: Teknologi thermal spray, yang terdiri dari Arc Spray, Flame Spray dan HVOF Teknologi permesinan, yang terdiri dari Grinding, Turning Tools dan Machine Centers Dalam bengkel rekondisi komponen alat berat ini ruangan yang di perlukan terdiri dari ruang untuk penerimaan dan pembongkaran komponen, ruang pembersihan komponen, ruang penyimpanan bagian komponen yang sudah dibongkar, ruang assembly komponen, ruang machine shop, ruang pengecatan dan ruang untuk pengetesan. Selain itu diperlukan juga ruang laboratorium, ruang warehouse dan juga ruang kantor. Berikut adalah gambar basic layout bengkel rekondisi komponen alat berat.
Tabel 2. Proyeksi Biaya Material Deskripsi Model 2014 ENGINE 777 6.674 ENGINE 785 3.513 ENGINE 789 3.831 ENGINE 793 16.984 FINAL DRIVE 777 1.318 FINAL DRIVE 785 2.308 FINAL DRIVE 789 2.426 FINAL DRIVE 793 7.946 TORQUE CONV 777 455 TORQUE CONV 785 409 TORQUE CONV 789 1.055 TORQUE CONV 793 3.828 TRANSMISSION 777 1.503 TRANSMISSION 785 925 TRANSMISSION 789 1.046 TRANSMISSION 793 4.090 TOTAL 58.309
2018 128.135 3.057 131.192
(x IDR 1.000.000) 2022 2023 27.257 31.007 13.997 15.578 17.447 18.494 66.171 74.923 5.368 5.938 9.195 10.234 9.665 10.757 30.957 35.051 1.853 2.049 1.631 1.988 4.204 5.124 16.014 18.187 6.842 7.797 4.214 4.466 4.167 5.079 17.384 20.270 236.365 266.944
Analisis kelayakan..., Andri Putrantomo, FT UI, 2013
utama untuk memenuhi kebutuhan tenaga mekanik di bengkel ini. Begitu juga dengan lulusan politeknik serta universitas yang diharapkan dapat mengisi posisi supervisory serta manajemen di bengkel ini. Pelatihan mengenai proses rekondisi serta cara pengoperasian mesin dan peralatan yang berada di bengkel ini mutlak diperlukan untuk menjamin operasional dan kualitas dari produk rekondisi komponen yang dihasilkan dari bengkel rekondisi ini. Berdasarkan data kebutuhan pekerja dan karyawan, maka dapat diperhitungkan berapa besar banyak pekerja dan karyawan yang diperlukan untuk operasional bengkel tersebut.
Laboratorium
Office
Machine Shop
Parts Staging
Paint Booth
Parts Cleaning
Wash Booth
Test Bench
Storage
Tool Room
Warehouse
Tabel 5. Biaya Kerja Langsung
Assembly Bays
Dyno Test
Front Office
Posisi Mekanik Quality Control Total
Shipping/ Receiving
Jumlah Gaji Pokok/bulan/orang Gaji Pokok tahunan 40 Rp 2.500.000 Rp 1.200.000.000 10 Rp 2.500.000 Rp 300.000.000 Rp 1.500.000.000
Tabel 6. Biaya Overhead Pekerja Gambar 6. Basic Layout Bengkel Rekondisi Alat Berat 3.5. Aspek Organisasi dan Overhead Dalam organisasi bengkel rekondisi komponen alat berat ini terdapat bagian-bagian yang saling mendukung antar satu bagian dengan bagian lainnya. Bagian operasional berfungsi untuk melaksanakan semua proses rekondisi komponen mulai dari pembongkaran komponen, proses perbaikan bagian komponen bila diperlukan hingga proses assembly kembali dengan suku cadang yang baru. Begitu juga bagian QC yang bertugas menginspeksi kondisi komponen dan menentukan suku cadang mana saja yang perlu di ganti atau di perbaiki. Selain itu juga bertugas untuk melakukan tes pada komponen yang sudah direkondisi, apakah sudah sesuai standar yang ditetapkan dan layak untuk digunakan kembali. Bagian lain yang juga sangat diperlukan adalah bagian marketing dan finance. Berikut adalah struktur organisasi di dalam bengkel rekondisi komponen alat berat. General Manajer
Sekretaris
Manajer Operational
Manajer Finance
Supervisor Finance
Supervisor PPIC
Suoervisor Machine Shop
Manajer QC
Supervisor Power Train Bay
Supervisor Engine Bay
Supervisor QC
Manajer Marketing
Supervisor Marketing
Gambar 7. Struktur Organisasi Bengkel Rekondisi Komponen Alat Berat 3.6. Aspek Sumber Daya manusia Dalam pendirian bengkel rekondisi komponen alat berat ini tentu saja diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki kemampuan di bidang perbaikan alat berat. Lulusan-lulusan SMK yang berada di sekitar lokasi bengkel menjadi pilihan
Posisi Supervisor Total
Jumlah Gaji Pokok/bulan/orang Gaji Pokok tahunan 5 Rp 8.000.000 Rp 480.000.000 Rp 480.000.000
Tabel di bawah merupakan daftar manajemen dan karyawan yang tidak berhubungan langsung dengan produksi. Tabel 7. Daftar Gaji Manajemen dan Karyawan Posisi Jumlah Gaji Pokok/bulan/orang General Manajer 1 Rp 17.000.000 Manajer Operational 1 Rp 13.000.000 Manajer QC 1 Rp 13.000.000 Manajer Marketing 1 Rp 13.000.000 Manajer Finance 1 Rp 13.000.000 Supervisor 2 Rp 8.000.000 Staff 10 Rp 4.000.000 Marketing 5 Rp 4.000.000 Office Boy 6 Rp 1.000.000 Sekretaris 1 Rp 2.500.000 Resepsionis 1 Rp 1.000.000 Security 7 Rp 2.000.000 Driver 1 Rp 2.000.000 Total
Gaji Pokok tahunan Rp 204.000.000 Rp 156.000.000 Rp 156.000.000 Rp 156.000.000 Rp 156.000.000 Rp 192.000.000 Rp 480.000.000 Rp 240.000.000 Rp 72.000.000 Rp 30.000.000 Rp 12.000.000 Rp 168.000.000 Rp 24.000.000 Rp 2.046.000.000
3.7. Analisis Finansial Proyeksi finansial bertujuan untuk mengetahui seberapa besar modal yang dibutuhkan untuk mendirikan bengkel rekondisi komponen alat berat ini, berapa besarnya tingkat pengembalian, berapa lama payback period, serta beberapa hal lainnya. Proyeksi yang di anggarkan adalah proyeksi 10 tahun dari keseluruhan aspek finansial, mulai dari modal investasi dan modal kerja awal yang berisi besarnya biaya investasi yang diperlukan untuk mendirikan bengkel rekondisi komponen alat berat ini, proyeksi pendapatan tahunan yang berisi estimasi besarnya pendapatan baik dalam satuan unit maupun rupiah. Proyeksi biaya produksi tahunan yang berisi total biaya material, biaya tenaga kerja langsung, serta biaya operasi. Selain itu, dari sektor biaya tidak langsung terdapat biaya pemasaran, biaya overhead dan biaya depresiasi. Begitu juga mengenai proyeksi laba bruto tahunan, pajak, laba, arus kas, serta analisis kelayakan finansial.
Analisis kelayakan..., Andri Putrantomo, FT UI, 2013
Berikut adalah perhitungan dari total biaya aset tetap, yang terdiri dari bangunan, peralatan, mesin dan kendaraan.
Tabel 11. Kondisi Biaya Naik Biaya Naik IRR NPV
5% 26% 151.504
10% 24% 123.058
(x IDR 1.000.000) 15% 20% 21% 19% 94.612 66.166
Tabel 8. Total Biaya Aset Tetap Total Biaya Aset Tetap Jumlah Bangunan Rp 15.000.000.000 Total Investasi Peralatan Rp 341.000.000 Total Investasi Mesin Rp 15.932.000.000 Total Investasi Kendaraan Rp 1.365.000.000 Total Aset Tetap Rp 32.638.000.000
Analisis kelayakan finansial penting dilakukan untuk mengetahui profitabilitas dari suatu proyek. Beberapa parameter yang umum digunakan dalam menganalisis profitabilitas suatu proyek, seperti Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Profitability Index (PI) dan Payback Period (PP). Hasil analisis kelayakan finansial terhadap pendirian bengkel ini, dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Hasil Analisis Kelayakan Finansial Parameter Kelayakan NPV IRR PI PP
Nilai 180 Milyar 28% 2,1 4 Tahun 4 Bulan Rp
Gambar 9. Grafik Kondisi Biaya Naik Tabel 12. Kondisi Penerimaan Turun dan Biaya Naik (x IDR 1.000.000) Penerimaan Turun & Biaya Naik IRR NPV
5%
10%
22% 105.975
15% 32.000
15%
20%
7% -41.975
-5% -115.951
Dari hasil analisis sensitifitas, berikut adalah kondisi-kondisi yang diperkirakan akan dapat terjadi dan mempengaruhi nilai IRR dan NPV. Kondisikondisi yang diperkirakan itu adalah: • Kondisi apabila penerimaan turun • Kondisi apabila biaya naik • Kondisi apabila penerimaan turun dan biaya naik Ketiga kondisi di atas dikondisikan turun atau naik tiap sebesar 5%, lalu dilihat perubahan nilai IRR dan NPV nya. Tabel 10. Kondisi Penerimaan Turun Penerimaan Turun IRR NPV
5% 25% 134.421
10% 21% 88.892
(x IDR 1.000.000) 15% 20% 17% 12% 43.363 -2.167
Gambar 10. Grafik Kondisi Penerimaan Turun dan Biaya Naik
4. KESIMPULAN
Gambar 8. Grafik Kondisi Penerimaan Turun
Berdasarkan hasil analisis yang terdiri dari aspek pasar, aspek material, aspek lokasi, aspek permesinan, aspek organisasi, aspek sumber daya manusia dan analisis finansial yang dilakukan, menunjukkan bahwa pendirian Bengkel Rekondisi Komponen Alat Berat layak untuk dilaksanakan. Hasil analisis kelayakan finansial menunjukkan bahwa pendirian Bengkel Rekondisi Komponen Alat Berat layak untuk dilaksanakan karena memberikan hasil yang positif bagi perusahaan. Apabila investasi ini jadi direalisasikan maka akan memberikan economic value added bagi perusahaan sebesar Rp 180 milyar (nilai NPV). Pada tabel 9 menunjukkan
Analisis kelayakan..., Andri Putrantomo, FT UI, 2013
IRR sebesar 28%, hal ini memberikan hasil yang menguntungkan untuk berinvestasi. Selain itu payback period selama 4 tahun 4 bulan dapat menjadi jangka waktu pengembalian yang baik apabila dinilai cepat bagi perusahaan. Hasil analisis sensitifitas juga menunjukkan bahwa pada kondisi penurunan penerimaan dan kenaikan biaya, nilai IRR dan NPV yang didapat masih dalam batas yang normal untuk suatu investasi.
5. DAFTAR REFERENSI [1] Behrens, W. and Hawranek, P. M. Manual for the Preparation of Industrial Feasibility Studies. UNIDO, 1991. [2] Dayananda, Don et al. Capital Budgeting, Financial Appraisal of Investment Projects. Cambridge University Press, 2002. [3] Harinaldi. Prinsip-Prinsip Statistik untuk Teknik dan Sains. Penerbit Erlangga, 2005. [4] Parra, Robert J. and M. Fouzul Kabir Khan. Financing Large Projects. Pearson Prentice Hall, 2003. [5] Saphiro, Alan C. Capital Budgeting and Investment Analysis. Pearson Prentice Hall, 2005. [6] Soeharto, Iman. Manajemen Proyek dari Konseptual Sampai Operasional. Jakarta, Erlangga, Second Edition.
Analisis kelayakan..., Andri Putrantomo, FT UI, 2013
Analisis kelayakan..., Andri Putrantomo, FT UI, 2013