JEB 17 Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Hal 61 - 74
Volume 1, Nomor 1 , Maret 2016
ANALISIS KEBANGKRUTAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ALTMAN Z-SCORE PADA PERUSAHAAN ASURANSI YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA ( PERIODE TAHUN 2010 – 2013 ) Syilviana1 Titiek Rachmawati2 Alumni Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya 1 Dosen Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya 2
[email protected],
[email protected] ABSTRAK The insurance company is a non-bank financial institutions which have a role that is not much different from the bank, which is engaged in the service provided to the community in addressing the risks that will occur in the future. The company was founded with the hope of generating profits so that they can survive in the long term for the infinite. In order for the survival of a company is maintained, then the management should be able to maintain or even more spur increased performance. Various analyzes were developed to predict the beginning of the bankruptcy of the company. One analysis is widely used today is the analysis of Altman Z-Score, which this analysis refers to the financial ratios of the company. The purpose of this study was to analyze the bankruptcy of the insurance companies that go public in Indonesia Stock Exchange year period 2010 – 2013. This study used a sample of four companies from the insurance sector. Source of data is done by using secondary data. The data is processed b the method of the Z-score formula Z = 1,2X1 + 1,4X2 + 3,3X3 + 0,6X4 + 1,0X5. With the description of Z < 1,81 the company categorized into companies that will be bankrupt, the value Z 1,81 < 2,99 then the company is considered to be in the grey area of bankrupt enterprises the possibility area and some are not, and the value of Z > 2,99 then the company is in a very healthy state so that the probability of bankruptcy is very little going on. In general, the results of these studies indicate that the four insurance companies namely PT Asuransi Bintang year 2010 value of Z = 0,798 year 2011 value of Z = 1,212 year 2012 value of Z = 1,732 year 2013 value of Z = 1,819, PT Asuransi Harta Aman Pratama year 2010 value of Z = 2,221 year 2011 value of Z = 1,601 year 2012 value of Z = 1,622 year 2013 value of Z = 1,701, PT Bina Dana Artha year 2010 value of Z = 2,015 year 2011 value of Z = 1,461 year 2012 value of Z = 1,667 year 2013 value of Z = 1,840, dan PT Multhi Artha Guna year 2010 value of Z = 2,502 year 2011 value of Z = 2,619 year 2012 value of Z = 2,633 year 2013 value of Z = 2,761, showed unfavorable results are categorized into companies that are in the grey area and the area of bankruptcy. Keywords : Financial Ratio Analysis, Analysis of bankruptcy, Altman Z-Score Analysis, Insurance Company, Go Public PENDAHULUAN Perusahaan asuransi lembaga
keuangan
bidang layanan jasa yang diberikan
merupakan
nonbank
kepada masyarakat dalam mengatasi
yang
resiko yang akan terjadi di masa yang
mempunyai peranan yang tidak jauh
akan
berbeda dari bank, yaitu bergerak dalam
datang.
mempunyai 61
Perusahaan
perbedaan
asuransi
karakteristik
JEB 17 Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Hal 61 - 74
Volume 1, Nomor 1 , Maret 2016
dengan perusahaan nonasuransi seperti
ini mengacu pada rasio-rasio keuangan
kegiatan Underwriting–Aktuaria, Klaim
perusahaan.
dan Reasuransi – Retroseri.
suatu hubungan atau perimbangan antara
Rasio
menggambarkan
Penjaminan (Underwriting) adalah
suatu jumlah tertentu dengan jumlah
proses penaksiran/penilaian dan peng-
yang lain. Sedangkan yang digunakan
golongan derajat resiko yang terkait
dalam analisis yaitu laporan neraca dan
pada calon tertanggung, serta pembuatan
laporan rugi laba.
keputusan untuk menerima atau menolak resiko tersebut. Aktuaria
Analisis
Z-Score
pertama
kali
(Actuaria)
diperkenalkan oleh Edward I.Altman
adalah fungsi pada suatu perusahaan
yang dikembangkan untuk menentukan
asuransi
kecenderungan
prinsip
yang
menerapkan
matematika
pada
prinsipasuransi,
kebangkrutan
perusa-
haan dan dapat juga digunakan sebagai
termasuk mengkalkulasi/memperhitung-
ukuran
kan daftar harga premi serta memastikan
keuangan. Dalam penelitian tersebut, ia
kesehatan perusahaan dari segi keuang-
menemukan lima rasio yang dapat
an. Klaim adalah beban yang menjadi
dikombinasikan
kewajiban perusahaan asuransi tehadap
matematis
pemegang polis sehubungan dengan
memprediksi kebangkrutan perusahaan.
perjanjian asuransi antara perusahaan
Hal yang menarik tentang Z-Score
asuransi dengan konsumen (pemegang
adalah
polis) akibat terjadi peristiwa yang di
memperhatikan
asuransikan atau yang jatuh tempo.
perusahaan.
Reasuransi adalah pihak yang menerima
tersebut sangat makmur, jika Z-Score
pertanggungan
suatu
menunjukkan nilai yang kurang baik,
penutupan asuransi. Retroseri adalah
maka perusahaan harus berhati-hati.
pelimpahan
perusahaan
Jika suatu perusahaan bangkrut, maka
reasuransi kepada perusahaan reasuransi
akan banyak pihak yang dirugikan.
lain.
Salah satunya bagi investor dan kreditor
Berbagai
ulang
risiko
dari
dari
analisis
dari
keseluruhan
dalam
yang
sebagai
kinerja
suatu
rumus
akurat
alat
dalam
analisis
bagaimana Meskipun
tanpa ukuran
perusahaan
dikembangkan
yang akan dirugikan. Investor akan
untuk memprediksi awal kebangkrutan
dirugikan karena telah menanamkan
perusahaan. Salah satu analisis yang
sahamnya di perusahaan dan kreditor
banyak
akan
digunakan
saat
ini
adalah
analisis Altman Z-Score, dimana analisis
rugi
memberikan 62
karena
telah
pinjaman
terlanjur
yang
pada
JEB 17 Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Hal 61 - 74
Volume 1, Nomor 1 , Maret 2016
akhirnya tidak dapat dilunasi (tidak
Pada Perusahaan Perbankan Go
tertagih).
Public di Bursa Efek Indonesia
Melihat mengenai
pentingnya informasi
prediksi
adanya
Dengan
Menggunakan
Model
Altman Z-Score ”.
potensi
kebangkrutan perusahaan, maka penulis bermaksud untuk melakukan penelitian
Pengertian Laporan Keuangan
dengan judul ”Analisis kebangkrutan
Menurut Sofyan Syafri Harahap
dengan menggunakan model altman Z-
(2009:105) pengertian laporan keuangan
Score pada perusahaan asuransi yang Go
adalah sebagai berikut:
Public di Bursa Efek Indonesia periode
”Laporan
tahun 2010 – 2013”.
kondisi keuangan dan hasil usaha suatu
keuangan
menggambarkan
perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Adapun jenis
Tinjauan Pustaka Penelitian
prediksi
laporan keuangan yang lazim dikenal
menggunakan
adalah : neraca atau laporan laba rugi,
metode Z-Score Altman sudah dilakukan
atau hasil usaha, laporan arus kas,
beberapa analisis sebelumnya, adapun
laporan perubahan posisi keuangan”.
kebangkrutan
mengenai
dengan
contoh beberapa penelitian terdahulu mengenai
metode
Z-Score
Dari beberapa definisi di atas
Altman
dapat
disimpulkan
bahwa
laporan
antara lain sebagai berikut:
keuangan merupakan hasil akhir dari
1. Sinta Kartika Wati (2008), ”Analisis
proses akuntansi, yang mencatat dan
Z-Score Dalam Mengukur Kinerja
mengolah
Keuangan
menggambarkan kondisi keuangan pada
Untuk
Kebangkrutan
Memprediksi Pada
setiap
transaksi
untuk
Tujuh
periode tertentu atau jangka waktu
Perusahaan Manufaktur di Bursa
tertentu yang dapat digunakan untuk
Efek Jakarta”.
kepentingan
Endri (2008), ” Prediksi Kebangkrutan
pihak-pihak
yang
membutuhkan.
Bank Untuk Menghadapi dan Mengelola Perubahan
Lingkungan
Bisnis
Tujuan Laporan Keuangan
Menggunakan Analisis Model Altman
Dalam bukunya Hadri Mulya
Z-Score ”.
(2013:14) menyatakan bahwa laporan
2. ST.Ibrah Mustafa Kamal ( 2012 ), ”
keuangan untuk tujuan umum adalah
Analisis
Prediksi
Kebangkrutan
laporan keuangan yang ditujukan untuk 63
JEB 17 Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Hal 61 - 74
Volume 1, Nomor 1 , Maret 2016
memenuhi kebutuhan bersama sebagian
informasi
besar
Laporan
dapat mengambil keputusan apakah
keuangan untuk tujuan umum termasuk
ia akan mempertahankan sahamnya,
juga laporan keuangan yang disajikan
menjual, atau menambahnya.
pengguna
laporan.
dalam dokumen publik lainnya seperti
ini
pemegang
saham
2. Investor
laporan tahunan atau prospektus.
Investor dalam hal tertentu juga
Dari tujuan-tujuan tersebut di atas
sama seperti pemegang saham, bagi
dapat disimpulkan bahwa tujuan laporan
investor potensial ia akan melihat
keuangan adalah menyediakan informasi
kemungkinan
tentang kondisi keuangan perusahaan
yang akan diperoleh dari perusahaan
bagi pihak internal dan eksternal untuk
yang dilaporkan.
membantu
dalam
potensi
keuangan
pengambilan
keputusan.
Pengertian
Analisis
Laporan
Keuangan Pihak-pihak
yang
Analisis
Memerlukan
laporan
keuangan
meliputi penelaahan tentang hubungan
Laporan Keuangan Laporan keuangan sangat berarti
dan kecenderungan atau trend untuk
sekali bagi pihak yang membutuhkan
mengetahui apakah keadaan keuntungan,
atau yang berkepentingan. Menurut
hasil usaha dan kemajuan keuangan
Harahap (2009:120), pihak-pihak yang
perusahaan
memerlukan laporan keuangan antara
memuaskan. Analisa dilakukan dengan
lain:
pengukuran hubungan antara unsure-
1. Pemegang saham
unsur laporan keuangan dan bagaimana
memuaskan
atau
tidak
Pemegang saham ingin mengetahui
perubahan unsur-unsur itu dari tahun ke
kondisi keuangan perusahaan, asset,
tahun
utang, modal, hasil, biaya, dan laba.
perkembangannya.
Ia
juga
melihat
mengetahui
arah
prestasi
Menurut Sofyan Syafri Harahap
pengelolaan
(2009:333): ”Analisis laporan keuangan
manajemen yang diberikan amanah.
adalah menguraikan pos-pos laporan
Juga
perkembangan
keuangan menjadi unit informasi yang
perusahaan dari waktu ke waktu,
lebih kecil dan melihat hubungannya
perbandingan dengan usaha sejenis,
yang bersifat signifikan atau yang
dan
mempunyai makna antara satu dengan
perusahaan
ingin
untuk
dalam
mengetahui
perusahaan
lainnya.
Dari 64
JEB 17 Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Hal 61 - 74
Volume 1, Nomor 1 , Maret 2016
yang lain baik antara data kuantitatif
Rasio-rasio prediksi kebangkrutan Z-
maupun data non-kuantitatif dengan
Score Altman
tujuan
untuk
mengetahui
kondisi
Analisis kebangkrutan dengan
keuangan lebih dalam yang sangat
metode
Z-Score
penting dalam proses menghasilkan
diperkenalkan
keputusan yang tepat”.
Altman
pertama
professor
yang
kali
Edward
digunakan
I.
untuk
memprediksi kebangkrutan berdasarkan data-data keuangan perusahaan.
Pengertian Kebangkrutan Menurut Hanafi dan Halim (2007:262) ”Kebangkrutan akan cepat terjadi di
Perhitungan Analisis Z-Score Altman
negara yang sedang mengalami kesulitan
Fungsi diskriminan
ekonomi, karena kesulitan akan memicu
Altman adalah :
semakin
Z = 1,2X1 + 1,4X2 + 3,3X3 + 0,6X4 +
cepatnya
kebangkrutan
perusahaan yang mungkin tadinya sudah
1,0X5
lemah
Keterangan :
perekonomiannya,
kemudian
semakin lemah dan akhirnya bangkrut”. Berdasarkan pendapat
para
dari
ahli
beberapa
X1: Working Capital to Total Assets
tersebut,bahwa
(Modal Kerja / Total Aktiva) X2: Rentained Earnings in Total Assets
atau situasi dimana perusahaan gagal tidak
mampu
lagi
diturunkan
Z : Overall Indeks (Indeks Keseluruhan)
kebangkrutan merupakan suatu keadaan
atau
yang
(Laba yang Ditahan / Total Aktiva)
memenuhi
X3: Earning Before Interest and Taxes
kewajiban-kewajiban karena perusahaan
to Total Assets (Laba Sebelum
mengalami kekurangan dan ketidak
Bunga & Pajak (EBIT) / Total
cukupan dana untuk menjalankan atau
Aktiva)
melanjutkan usahanya sehingga tujuan ekonomi
yang
ingin
dicapai
X4: Market Value of Equity to Book
oleh
Value of Debt Ratio (Nilai Pasar
perusahaan tidak bisa di capai.
Modal/Nilai Buku Hutang) X5: Sales
to
Total
(Penjualan/Total Aktiva)
65
Assets
JEB 17 Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Hal 61 - 74
Volume 1, Nomor 1 , Maret 2016
data kualitatif yang juga merupakan data
Kerangka Konseptual
primer yang digunakan adalah berupa data singkat tentang sejarah obyek penelitian
yang
diperoleh
melalui
wawancara dengan karyawan PT. Bursa Efek Indonesia.
Responden dan Populasi Pemilihan
responden
dalam
penelitian ini adalah lima perusahaan yang terdapat dalam sektor
asuransi
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu PT Asuransi Bintang Tbk, PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk, PT Asuransi Bina Dana Artha Tbk, PT Asuransi Multhi Artha Guna Tbk.
Metode Analisis Data Analisis data kuantitatif adalah analisis data dengan menggunakan data Metode Penelitian
berupa angka-angka. Dalam penelitian
Sumber dan Jenis Data
ini, peneliti menggunakan analisis data
Sumber data penulisan ini adalah
kuantitatif dengan menggunakan metode
data sekunder. Data sekunder adalah
Z-Score Altman. Prediksi kebangkrutan
data yang diperoleh dari pihak kedua
yang diformulasikan oleh Altman dalam
yaitu dari Bursa Efek Indonesia.
bentuk
Jenis
data
yang
digunakan
dalam
persamaan
yang
kemudian
dikenal dengan metode Z-Score Altman.
penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu data kualitatif dan data
Gambaran Umum Obyek Penelitian
kuantitatif. Data kualitatif adalah data
Sejarah keberadaan pasar modal
yang disajikan dalam bentuk uraian kata-
Sejarah keberadaan pasar modal
kata yang menjelaskan tentang keadaan
di Indonesia dapat ditarik jauh ke
yang sebenarnya, pada penelitian ini
belakang sejak zaman Hindia Belanda, 66
JEB 17 Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Hal 61 - 74
Volume 1, Nomor 1 , Maret 2016
tepatnya pada 14 Desember 1912.
PT Asuransi Bina Dana Artha
Ketika itu Amsterdamse Effectenbeurs
PT Asuransi Bina Dana Artha
(Pasar Modal Amsterdam) membuka
Tbk didirikan dan berkedudukan di
cabang bursa efek di Batavia (Jakarta),
Jakarta sesuai dengan Akta Notaris
terutama untuk memperjual belikan efek
Kartini Mulyadi SH No.78 tertanggal 12
saham
perusahaan
Oktober 1982, Perusahaan bergerak
perkebunan belanda yang beroperasi di
dalam bidang Asuransi kerugian dengan
Indonesia, serta obligasi pemerintah
jenis pertanggungan kebakaran, kendara-
Belanda.
an bermotor, rekayasa, tanggung gugat,
dan
obligasi
pengangkutan, alat berat, kesehatan, aneka dan lain-lain.
PT Asuransi Bintang Tbk PT Asuransi Bintang Tbk adalah salah satu perusahaan asuransi umum
PT Asuransi Multi Artha Guna
tertua, didirikan pada 17 Maret 1955
PT Asuransi Multi Artha Guna
oleh sejumlah pahlawan kemerdekaan
Tbk telah menjadi bagian dari dunia
ex-1945:
bisnis
Soedarpo
Sastrosatomo,
Indonesia
sejak
tanggal
14
Idham, Wibowo, Pang Lay Kim, Ali
November 1980. Setelah beroperasi
Budiarjo, Roestam Moenaf, JR Koesman
selama 25 tahun, pada tanggal 23
dan Ismet.
Desember 2005 Perseroan resmi tercatat sebagai perusahaan public di Bursa Efek
PT Asuransi Harta Aman Pratama
Jakarta. Perjalanan penting PT Asuransi
Tbk
Multi Artha Guna Tbk dimulai dari PT Asuransi
Harapan Aman
taggal 14 November 1980, perusahaan
Pratama (Perusahaan) didirikan pada
mengawali
tanggal 28 Mei 1982 berdasarkan Akta
perusahaan yang memberikan pelayanan
Notaris Trisnawati Mulia, SH No.76
asuransi yang terpercaya. Perusahaan
yang
berkantor pusat di Surabaya dan pada
telah
disahkan
oleh
Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dalam
saat
Surat Keputusan No. C2-1325.HT.01.01.
cabang utama.
kiprahnya
itu Jakarta
merupakan
sebagai
kantor
Th.82 tanggal 21 September 1982. Hasil Penelitian dan Pembahasan Dengan melihat hasil Z-Score di atas dapat diketahui bahwa PT Asuransi 67
JEB 17 Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Hal 61 - 74
Volume 1, Nomor 1 , Maret 2016
Bintang pada periode tahun 2010 dengan
sebesar 2,22146936273. Pada kondisi
nilai Z sebesar 0,7980184162, tahun
ini,
2011
bangkrut ada pula yang tidak. Tinggal
dengan
nilai
Z
sebesar
ada
kemungkinan
1,212906442, dan tahun 2012 dengan
bagaimana
nilai
perusahaan dapat segera mengambil
Z
sebesar
1,73222245933
pihak
perusahaan
merupakan kategori perusahaan dengan
tindakan
potensial bangkrut. Hal ini dikarenakan
masalah yang di ambil perusahaan.
X3 pada tahun 2010 bernilai negatif, dimana
X3
merupakan
rasio
untuk
managemen
segera
mengatasi
Pada tahun 2011 nilai Z sebesar
laba
1,60134062811, pada tahun 2012 nilai Z
sebelum pajak terhadap total aktiva.
sebesar 1,6134062811, dan pada tahun
Setelah dianalisis, nilai X3 yang negatif
2013 nilai Z sebesar 1,70137396727
tersebut diakibatkan oleh laba sebelum
yang
pajak yang negatif atau mengalami
mengalami penurunan dan dikategorikan
kerugian. Pada tahun 2011 dan 2012
sebagai
nilai Z mengalami kenaikan tetapi
perhitungan di atas terlihat bahwa
perusahaan masih berpotensi bangkrut.
perusahaan tidak bisa meningkatkan
Pada tahun 2013 nilai Z pada PT Asuransi
Bintang
menunjukan
perusahaan
bahwa
nilai
bangkrut.
Z
Dari
kinerjanya dimana perusahaan terus
mengalami
mengalami kebangkrutan. Nilai X1 yang
peningkatan dengan nilai Z sebesar
rendah dikarenakan sedikitnya selisih
1,81997080469
dikategorikan
antara aktiva lancar dengan kewajiban
sebagai perusahaan grey area. Dari
lancar sehingga menghasilkan modal
perhitungan di atas terlihat bahwa data
kerja yang sedikit dan dimana X3
keuangan perusahaan dari tahun ke
sebagai
tahun tidak ada peningkatan pada laba
terhadap total aktiva menunjukkan nilai
dan
yang sangat kecil.
tetapi
penjualannya
maka
sebaiknya
perusahaan
kinerjanya
agar
tidak
dari
itu
rasio
laba
sebelum
pajak
memperbaiki
Dengan melihat hasil Z-Score di
mengalami
atas dapat diketahui bahwa PT Bina
kebangkrutan secara terus menerus.
Dana Artha pada periode tahun 2010
Dengan melihat hasil Z-Score di
merupakan kategori perusahaan dengan
atas dapat diketahui bahwa PT Harta
potensial grey area dengan nilai Z
Aman Pratama pada periode tahun 2010
sebesar 2,0152079614. Pada keadaan
merupakan kategori perusahaan dengan
seperti
potensial grey area dengan nilai Z
berkewajiban untuk memperbaiki kinerja 68
ini
managemen
perusahaan
JEB 17 Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Hal 61 - 74
Volume 1, Nomor 1 , Maret 2016
keuangan yang ada sehingga tidak akan
Dengan melihat hasil Z-Score di
menimbulkan
kebangkrutan
pada
atas dapat diketahui bahwa PT Multhi
perusahaan.
Artha Guna pada periode tahun 2010
Pada tahun 2011 nilai Z sebesar
nilai Z sebesar 2,50254460655, pada
1,46117303871, pada tahun 2012 nilai Z
tahun
sebesar 1,66756914238, dan pada tahun
2,61905128263, pada tahun 2012 nilai Z
2013 nilai Z sebesar 1,84005543568
sebesar 2,63339550457, dan pada tahun
menunjukkan
perusahaan
2013 nilai Z sebesar 2,76171614117
mengalami penurunan dengan nilai Z
merupakan kategori perusahaan dengan
sebesar
sebagai
potensial bangkrut yaitu berada pada
perusahaan bangkrut. Dapat dilihat dari
grey area. Dapat dilihat dari nilai Z
laporan keuangan di atas bahwa X1 yang
tersebut bahwa dari tahun ke tahun
rendah
antara
laporan keuangan PT Multhi Artha Guna
kewajiban lancar dan aktiva lancar
mengalami kenaikan tetapi tetap berada
sehingga menimbulkan modal kerja
pada kategori grey area di karenakan
yang sedikit , nilai X2 laba ditahan
kenaikan yang tidak terlalu besar.
dan
bahwa
dikategorikan
dikarenakan
selisih
terhadap total aktiva yang nilainya
2011
nilai
Z
sebesar
Dari setiap perhitungan rasio di
sangat rendah serta X3 dimana laba
atas
sebaiknya
perusahaan
sebelum pajak juga menunjukan nilai
meningkatkan
yang rendah , nilai X4 menunjukan
dimana nilai dari X5 yaitu penjualan
bahwa nilai buku hutang lebih tinggi
masih sangat kecil terhadap total aktiva
dibandingkan nilai pasar modal serta
sehingga
nilai X5 penjualan yang nilainya lebih
dihasilkan sangat sedikit.
hasil
laba
perlu
penjualannya
perusahaan
yang
rendah dari total aktivanya. Dari
perhitungan
menunjukkan perusahaan
bahwa
atas
manajemen
dapat
Interpretasi Setelah
menganalisis
data
mengatasi
keuangan keempat perusahaan pada
masalah keuangan yang ada , apabila
perusahaan asuransi di BEI dengan
tidak
laporan
metode analisis Altman Z-Score, dapat
maka
diketahui bahwa nilai variabel X1
perusahaan akan mengalami kebang-
(Modal Kerja/Total Aktiva), X2 (Laba di
krutan secara terus menerus.
Tahan/Total Aktiva), X3 (Laba sebelum
di
tidak
di
lakukan
keuangannya
dengan
analisis segera
Bunga dan Pajak/Total Aktiva), X4 69
JEB 17 Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Hal 61 - 74
Volume 1, Nomor 1 , Maret 2016
(Nilai Pasar Modal/Nilai Buku Hutang)
seperti tidak hanya asuransi kesehatan
dan X5 (Penjualan/Total Aktiva) sangat
saja melainkan asuransi kecelakaan,
mempengaruhi
Z-Score.
asuransi jiwa berjangka, asuransi untuk
Secara umum, hasil dari nilai Z pada
anak, asuransi terkait investasi, asuransi
keempat
tersebut
pendidikan, agar bisa bersaing dengan
menunjukkan hasil yang kurang baik
perusahaan asuransi asing yang sekarang
karena rata – rata perusahaan asuransi
ini lebih banyak dan lebih di minati oleh
yang terdapat di BEI diklasifikasikan ke
masyarakat Indonesia.
hasil
dari
perusahaan
dalam perusahaan bangkrut dan grey area. Akan tetapi perusahaan yang diprediksi
berpotensi
Kesimpulan
mengalami
Berdasarkan hasil penelitian dan
kebangkrutan pada tahun yang di teliti
pembahasan yang yang telah dilakukan
bukan
tersebut
pada 4 (Empat) perusahaan dalam
mengalami kebangkrutan hal ini hanya
perusahaan asuransi yang go public
sebagai
perusahaan
selama tahun 2010 , 2011 , 2012 , dan
tentang kondisi perusahaan tersebut
2013 dapat diambil kesimpulan sebagai
sehingga
berikut :
berarti
perusahaan
peringatan
bagi
perusahaan
dapat
mengantisipasi kemungkinan terburuk
1. PT Asuransi Bintang pada periode
yang akan terjadi pada perusahaan di
tahun 2010 dengan nilai Z sebesar
masa yang akan datang serta melakukan
0,7980184162, tahun 2011 nilai Z
perbaikan kinerja dan managemen pada
sebesar 1,212906442, dan pada tahun
perusahaan.
2012
Dengan adanya analisis Z-Score
dengan
nilai
Z
sebesar
1,73222245933 merupakan kategori
Altman perusahaan dapat memprediksi
perusahaan
kondisi
pihak
bangkrut. Pada tahun 2013 nilai Z
perusahaan dapat melakukan tindakan
perusahaan menjadi 1,81997080469
yang
yang dikategorikan sebagai grey area.
perusahaan
benar
sehingga
dan
tepat
untuk
kelangsungan usahanya.
dengan
potensial
Hal ini perusahaan seharusnya lebih
Dengan melihat hasil data di atas
meningkatkan kinerjanya karena data
perusahaan asuransi yang terdaftar di
keuangan dari tahun ke tahun tidak
BEI harus lebih memperbaiki kinerjanya
ada
dan banyak mempromosikan produk –
penjualannya
produk yang di hasilkan oleh perusahaan 70
peningkatan
pada
laba
dan
sehingga perusahaan
JEB 17 Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Hal 61 - 74
Volume 1, Nomor 1 , Maret 2016
kemungkinan besar akan mengalami
4. PT Multi Artha Guna pada periode
kepailitan.
tahun 2010 dengan nilai Z sebesar
2. PT Harta Aman Pratama pada periode
2,50254460655, tahun 2011 nilai Z
tahun 2010 dikategorikan ke dalam
sebesar 2,61905128263, tahun 2012
perusahaan grey area dengan nilai Z
nilai Z sebesar 2,63339550457, dan
2,22146936273
pada tahun 2013 nilai Z sebesar
sedangkan
pada
periode tahun 2011 nilai Z sebesar
2,76171614117
dikategorikan
1,60134062811, pada tahun 2012
dalam perusahaan grey area.
ke
nilai Z sebesar 1,62245351544, dan pada tahun 2013 nilai Z sebesar
Saran
1,70137396727 perusahaan dikatego-
Berdasarkan kesimpulan di atas,
rikan ke dalam posisi bangkrut.
maka penulis dapat mengajukan saran–
Penurunan nilai tersebut seharusnya
saran yang diharapkan dapat menjadi
menjadi perhatian managemen untuk
bahan pertimbangan bagi perusahaan.
memperbaiki kinerjanya.
Adapun saran–saran dari penulis adalah
3. PT Bina Dana Artha pada periode
sebagai berikut:
tahun 2010 dikategorikan ke dalam
1. Untuk PT Asuransi Bintang , PT
perusahaan grey area dengan nilai Z
Harta Aman Pratama , PT Bina Dana
2,0152079614
Artha dan PT Multhi Artha Guna
sedangkan
pada
periode tahun 2011 nilai Z sebesar
seharusnya
1,46117303871, pada tahun 2012
terhadap laporan keuangannya di
nilai Z sebesar 1,66756914238, dan
karenakan
pada tahun 2013 nilai Z sebesar
tunjukkan oleh perhitungan Z-Score
1,84005543568 perusahaan dikatego-
perusahaan asuransi yang terdaftar di
rikan ke dalam posisi bangkrut. Dari
BEI
perhitungan di atas menunjukkan
kebangkrutan dan berada di posisi
bahwa manajemen perusahaan tidak
grey area serta perusahaan lebih
dapat mengatasi masalah keuangan
meningkatkan kinerjanya agar tetap
yang ada, apabila tidak di lakukan
bisa
analisis laporan keuangannya dengan
asuransi milik asing yang sekarang
segera
banyak
maka
perusahaan
akan
mengalami kebangkrutan secara terus
71
dari
hasil
berpotensi
evaluasi
yang
di
mengalami
bersaing dengan perusahaan
Indonesia.
menerus.
melakukan
di
minati
masyarakat
JEB 17 Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Hal 61 - 74
2. Diharapkan dapat
penelitian
Volume 1, Nomor 1 , Maret 2016
Bringham, Eugene F. 2005. Manajemen Keuangan : Teori dan Praktek. Jakarta : Salemba Empat.
selanjutnya
menggunakan
sampel
perusahaan yang lebih banyak dan beragam agar mendapat hasil yang
Deanta. 2009 . Excel Untuk Analisis Laporan Keuangan dan Prediksi Kebangkrutan Perusahaan. Yogyakarta : Gava Media.
lebih kuat dan akurat dan diharapkan peneliti selanjutnya dapat menggunakan model – model prediksi kebang-
Darsono dan Ashari. 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Yogyakarta : Andi.
krutan lainnya untuk dapat dijadikan sebagai pembanding dalam memprediksi kebangkrutan
Daulat
3. Penilaian kinerja keuangan dengan menggunakan Altman Z-Score pada perusahaan yang diprediksi berpotensi mengalami kebangkrutan pada tahun yang di teliti bukan berarti perusahaan tersebut
mengalami
kebangkrutan
pada tahun tersebut namun tidak ada salahnya
bagi
pihak
manajemen
Sihombing. 2008. Peranan Analisis Rasio Keuangan dalam Memprediksi Kesehatan Perusahaan Tekstil dan Alas Kaki yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Skripsi Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Sumatera Utara. Terpublikasikan melalui Link : http://repository.usu.ac.id/bitstrea m/123456789/4000/1/08E00629. pdf
perusahaan tetap dapat melakukan evaluasi
dan
meningkatkan
pengawasan kinerja
Endri. 2008. Prediksi Kebangkrutan Bank Untuk Menghadapi Dan Mengelola Perubahan Lingkungan Bisnis Menggunakan Analisis Model Altman’s ZScore. Perbanas Quarterly Review, Vol.2 No.1 Maret 2009. Terpublikasikan Melalui Link : http://www.pdfio.com/k188685.html
dalam
perusahaan
agar terhindar dari potensi kebangkrutan di tahun yang akan datang. Daftar Pustaka Ali Nurrudin. 2005. Analisis Prediksi Kebangkrutan Pada Perbankan Go Public Di Bursa Efek Jakarta. Skripsi Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Semarang. Terpublikasikan melalui Link : http://4f21.files.wordpress.com/2 011/05/1667.pdf
Harahap, Sofyan Syafri. 2009 . Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Hanafi, Mamduh dan Abdul Halim. 2007. Analisis Laporan Keuangan Edisi Revisi Cetakan Ketiga. Yogyakarta : Unit Penerbit dan Percetakan AMP : YKPN. 72
JEB 17 Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Hal 61 - 74
Volume 1, Nomor 1 , Maret 2016
http://id.wikipedia.org/wiki/Asuransi
Sinta Kartika Wati. 2008. Analisis ZScore Dalam Mengukur Kinerja Keuangan Untuk Memprediksi Kebangkrutan Pada Tujuh Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma. Terpublikasikan Melalui Link : www.gunadarma.ac.id/library/art icles/graduate/economy/2009/Art ikel_21205159.pdf
http://intanispratiwi.blogspot.com/2013/ 10/makalah-asuransi.html http://sogekingtools.blogspot.com/2011/ 12/populasi-dan-sampel-metodepenelitian.html Ikatan Akuntansi Indonesia ( IAI ). 2012. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta : Ikatan Akuntansi Indonesia ( IAI ).
ST.Ibrah Mustafa Kamal. 2012. Analisis Prediksi Kebangkrutan Pada Perusahaan Perbankan Go Public di Bursa Efek Indonesia Dengan Menggunakan Model Altman Z-Score. Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanudin Makassar. Terpublikasi Melalui Link : http://repository.unhas.ac.id/bitst ream/handle/123456789/1051/sk ripsi%20lengkap%20feb%20man ajemen%200312%20%20ST.IBRAH%20MUSTAFA %20KAMAL.pdf
Jumingan. 2009. Analisis Laporan Keuangan . Jakarta : Salemba Empat. Kasmir. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : PT Raja Grafindo. Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Rajawali. Mulya,
Hadri. 2013 . Memahami Akuntansi Dasar : Pendekatan Teknis Siklus Akuntansi Edisi 3. Jakarta : Mitra Wacana Media.
Munawir, S. 2007 . Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta : Liberty. Prihadi, Toto. 2011. Analisis Laporan Keuangan Teori dan Aplikasi. Jakarta : PPMI. Subramanyam, K.R. dan Jhon J. Wild. 2010. Analisis Laporan Keuangan Edisi 10.Jakarta : Salemba Empat. Sugiyono . 2008 . Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung : Penerbit Alfabeta. 73
JEB 17 Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Hal 61 - 74
Volume 1, Nomor 1 , Maret 2016
74