JETri, Volume 6, Nomor 1, Agustus 2006, Halaman 33-52, ISSN 1412-0372
ANALISIS KAPASITAS TRAFIK WAP PADA DAERAH URBAN DALAM SISTEM WLL DENGAN TEKNOLOGI DCS 1800 R. Deiny M. Wijayapraja. Dosen Jurusan Teknik Elektro-Fakultas Teknologi Industri Universitas Trisakti Abstract One of the cellular communication form is the data communication beside voice communication. Wireless Application Protocol (WAP) is a data communication which has complete features. This data/WAP communication might be a service in Wireless Local Loop (WLL) for the busy urban area. For example at Sudirman business area in Jakarta. If the cellular communication users in this area use this service actively it will increase the data communication traffic. To analyze the data/WAP communication traffic in urban WLL with DCS 1800 technology we may use several analyses from the DCS 1800 itself and some simulation of urban WLL area. They’ll give the illustration of the data/WAP communication traffic capacity and the prediction about availability channel in an urban WLL using DCS 1800 technology. There is a case study - the future prediction - which 202 data/WAP channels in demand. DCS 1800 technology could gives 55% of its 350 data/WAP channels while some recent BTS have to increase 3 to 67 times of their 3 to 82 available data/WAP channels to handle the case study’s demand. Recently, the data/WAP communication traffic is about 2% of the total communication traffic. It means that DCS 1800 provides just 21 data/WAP channels of its 350 total data/WAP channels today. Keywords: cellular, communication, WAP, WLL, urban
1. Pendahuluan Saat ini sistem komunikasi tanpa kabel atau wireless berkembang sangat cepat dan tidak hanya terbatas pada komunikasi suara atau voice tetapi juga dalam bentuk tulisan dan gambar. Wireless Application Protocol (WAP) adalah suatu layanan komunikasi data dalam bentuk tulisan dan gambar. WAP adalah penggabungan komunikasi wireless dengan internet, sehingga pengguna telepon genggam dapat memperoleh informasi internet melalui telepon genggamnya seperti daftar tempat-tempat penting, saham, lalu-lintas, dan layanan interaktif seperti pesan tiket, banking, dan chatting. Pelayanan WAP idealnya dapat diletakkan sebagai salah satu layanan dalam aplikasi Wireless Local Loop (WLL). WAP untuk aplikasi
JETri, Tahun Volume 6, Nomor 1, Agustus 2006, Halaman 33-52, ISSN 1412-0372
WLL yang merupakan sistem komunikasi tanpa kabel untuk suatu daerah tertentu ini sangat bermanfaat untuk daerah bisnis yang sibuk, sebagai contoh adalah daerah Sudirman, Jakarta. Dalam hal ini pengguna telepon genggam yang berada di kawasan tersebut dapat berinterkasi melalui telepon genggamnya untuk hal-hal yang menjadi kesibukan di kawasan tersebut seperti pemesanan karcis, harga saham, lalu-lintas, dan keamanan. Penelitian ini akan menganalisis kepadatan trafik penggunaan komunikasi data/WAP di daerah urban. Tujuannya adalah untuk menghitung kapasitas trafik suatu BTS pada aplikasi WLL menggunakan DCS 1800 untuk pelayanan komunikasi data/WAP di daerah urban. Analisis ini berdasarkan kapasitas dari teknologi DCS 1800 dan hasil penghitungan kepadatan trafik penggunaan komunikasi data/WAP saat ini. Hal ini menjadi acuan untuk pengembangan komunikasi wireless masa mendatang. Manfaat dari penelitian ini dapat dilihat dari beberapa sisi. Manfaat yang pertama adalah evaluasi untuk pengembangan teknologi WLL yang dilengkapi WAP dalam hal kapasitas trafik. Manfaat kedua adalah memperoleh, meningkatkan dan membantu memasyarakatkan pengetahuan berkaitan dengan WAP dan WLL di Indonesia dan kalangan akademis pada khususnya.
2. Teori Pendukung 2.1. Wireless Local Loop (WLL) Wireless Local Loop (WLL) adalah penggunaan metode jaringan tanpa kabel untuk implementasi pada suatu loop lokal dari telekomunikasi umum dengan menggunakan akses radio dan spektrum frekuensi sebagai pengganti kabel tembaga. Karakteristik lingkungan dari pengguna sistem WLL dapat dibagi menjadi tiga kelompok. Ketiga kelompok karakteristik lingkungan pengguna WLL tersebut adalah (1) Urban dengan trafik komunikasi tiap
34
R. Deiny M. Wijayapraja, Analisis Kapasitas Trafik WAP Pada Daerah Urban Dalam Sistem WLL
pemakai sekitar 150 mE, (2) Suburban dengan trafik tiap pemakai sekitar 70 mE, (3) Rural dengan trafik tiap pemakai sekitar 50 mE.
Local Switch Local Switch
Radio Base WirelessSwitch Switch Radio Wireless Base
Cellular Telephone Cellular Telephone Telephone Telephone
Gambar 1. Sistem WLL
2.2. Teknologi DCS 1800 Untuk Sistem WLL Digital Cellular System DCS 1800, merupakan pengembangan dari GSM dengan pergeseran pita operasi ke 1800 MHz. Selain itu DCS 1800 memiliki pita frekuensi yang lebar yaitu 150 MHz. Pergeseran pita frekuensi ini menjadikan jangkauan DCS 1800 menjadi sekitar 7 km yang berarti setengah kali lebih kecil dibandingkan dengan GSM.
2.3. Wireless Application Protocol (WAP) Wireless Application Protocol (WAP) adalah suatu layanan komunikasi data atau akses internet yang dilakukan pada telepon genggam atau seluler. Dengan teknologi WAP maka pengaksesan internet dapat dilakukan melalui telepon seluler yang ukurannya relatif jauh lebih kecil dan praktis dibandingkan perangkat komputer.
35
JETri, Tahun Volume 6, Nomor 1, Agustus 2006, Halaman 33-52, ISSN 1412-0372
Pada masa ini WAP diaplikasikan pada jaringan komunikasi GSM sebagai sistem komunikasi seluler yang paling banyak digunakan oleh para operator. Perbedaan antara internet dan WAP adalah pada gateway atau proxy. Gateway atau proxy pada WAP berfungsi untuk menyederhanakan bentuk protokol komunikasi. Hal ini terlihat dalam tampilan WAP pada layar telepon seluler berupa bentuk kartu-kartu dalam layar yang terbatas sehingga tidak seperti tampilan pada layar monitor komputer untuk internet.
Origin Server
WAP Gateway/ Proxy
Client WSP Request (URL) WAP User Agents
HTTP Request (URL) CGI Scripts etc
Encoders and Decoders
The Internet
W ireless Network WAP Protocol Stock
Protocol Conversion
HTTP Response (WML)
WML WML Scripts
WSP Response (Binary WML) WAP Protocols
Internet Protocols
Gambar 2. Sistem WAP Arsitektur WAP terdiri atas beberapa lapisan atau layer. Layerlayer tersebut adalah : Application Layer Disebut sebagai Wireless Application Environment (WAE). Merupakan lingkungan yang berisi Wireless Markup Language (WML) dan WMLScript dalam bentuk tampilan unit interaksi yang disebut sebagai cards.
36
R. Deiny M. Wijayapraja, Analisis Kapasitas Trafik WAP Pada Daerah Urban Dalam Sistem WLL
Session Layer Disebut Wireless Session Protocol (WSP) yang memiliki dua layanan. Layanan pertama adalah connection-oriented yang beroperasi di atas Wireless Transaction Protocol (WTP) dan yang kedua adalah connectionless-oriented yang beroperasi di atas Wireless Datagram Protocol (WDP). Transaction Layer Disebut Wireless Transaction Protocol (WTP) yang menyediakan layanan connection-oriented. Security Layer Disebut Wireless Transport Layer Security (WTLS) yang merupakan protokol keamanan untuk digunakan pada lapisan transport WAP. Transport Layer Disebut Wireless Datagram Protocol (WDP) yang memberikan layanan pada lapisan-lapisan di atasnya. WDP melakukan komunikasi menggunkan salah satu layanan bearer yang ada. Bearer Merupakan tempat beroperasinya WAP yang disediakan oleh operator komunikasi seluler. Contohnya adalah GSM, DCS 1800, CDMA, dan GPRS
3. Metodologi Penelitian 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian yang dilakukan ini adalah suatu penelitian terhadap kepadatan trafik dari suatu layanan komunikasi wireless atau seluler dalam bentuk data. Layanan tersebut adalah Wireless Application Protocol sedangkan sistem komunikasi wireless yang digunakan adalah Wireless Local Loop. Sistem Wireless Local Loop atau WLL ini sendiri menggunakan teknologi DCS 1800. Wireless Application Protocol (WAP) dalam penelitian ini mewakili suatu layanan data pada komunikasi wireless atau seluler sehingga pada penelitian ini disebut dengan data/WAP. Layanan yang dapat diberikan oleh WAP ini dianggap cukup lengkap karena merupakan suatu layanan internet pada telepon seluler. Wireles Local Loop (WLL) pada penelitian ini merupakan suatu komunikasi wireless untuk suatu cakupan daerah yang terbatas pada daerah
37
JETri, Tahun Volume 6, Nomor 1, Agustus 2006, Halaman 33-52, ISSN 1412-0372
urban atau pusat bisnis yang sibuk. Sistem WLL ini menggunakan teknologi DCS 1800 yang bekerja pada frekuensi 1800 MHz dan merupakan pengembangan dari sistem komunikasi seluler GSM. Teknologi DCS 1800 ini dapat diaplikasikan pada sistem WLL pada daerah urban karena dapat melayani daerah yang terbatas namun dengan kapasitas yang cukup besar dapat menampung trafik komunikasi yang padat. Dalam penelitian ini WLL-DCS 1800 diwakili oleh sebuah BTS GSM sebagai model. Penelitian ini bersifat deskriptif dan matematis. Walaupun sistem komunikasi ini diperkirakan pada masa-masa mendatang baru akan terealisasi optimal tetapi penelitian ini mengacu pada kondisi dan data yang ada dan berlaku saat ini. 3.2. Variabel – Variabel Penelitian Dalam penelitian ini diperlukan variabel-variabel untuk diolah secara matematis. Variabel-variabel ini dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok yang nantinya dapat saling melengkapi ataupun menjadi perbandingan. Berikut ini adalah kelompok-kelompok variabel tersebut. Variabel Untuk DCS 1800 Untuk melakukan analisis dari sudut teknologi DCS 1800, variabelvariabel yang diperlukan adalah lebar pita / bandwidth dari DCS 1800, lebar tiap kanal, jumlah kanal, kapasitas trafik berdasarkan tabel Erlang B, trafik pengguna dalam daerah urban, dan standar perbandingan penggunaan komunikasi data dan suara. Variabel jumlah kanal dapat diperoleh melalui persamaan berikut.
Jumlah kanal =
Lebar Pita Lebar Kanal
Variabel Untuk BTS Model Untuk memperoleh perhitungan dari BTS model ini diambil dengan dua cara. Yang pertama adalah dari kapasitas trafik sebuah BTS tersibuk pada daerah urban yang ada saat ini dan yang kedua adalah melalui rata-rata trafik dari BTS-BTS tersibuk pada radius tertentu di daerah urban tersebut. Baik cara pertama ataupun kedua memiliki variabel yang sama
38
R. Deiny M. Wijayapraja, Analisis Kapasitas Trafik WAP Pada Daerah Urban Dalam Sistem WLL
yaitu kapasitas trafik BTS, trafik daerah urban tempat BTS tersebut berada, jumlah kanal yang terjadi berdasarkan kapasitas trafik BTS dari tabel Erlang B, dan perbandingan penggunaan komunikasi data dan suara. Variabel Untuk Data/WAP Variabel yang diperlukan untuk perhitungan terhadap data/WAP dari segi trafik komunikasi adalah melalui perbandingan trafik komunikasi. Perbandingan ini adalah perbandingan antara trafik komunikasi data dengan trafik komunikasi suara. Terdapat dua macam perbandingan trafik komunikasi data dan suara dalam penelitian ini. Yang pertama adalah secara teoritis yaitu 50% : 50% dan yang kedua dari laporan lapangan operator komunikasi seluler yaitu 2% : 98%. Variabel Untuk Perhitungan Trafik Variabel untuk perhitungan trafik adalah jumlah kanal, trafik komunikasi dalam satuan Erlang, jumlah pengguna, trafik tiap pengguna, waktu genggam, dan jumlah akses data/WAP yang dapat terjadi. Untuk perhitungan trafik ini persamaan-persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut. a. Menghitung jumlah pengguna berdasarkan trafik Jumlah pengguna =
Trafik yang ada ( Erlang ) Trafik tiap pengguna ( Erlang )
b. Menghitung akses yang dapat terjadi dalam 1 jam (c) a=cxh Di mana a adalah trafik yang ada (Erlang), c adalah akses yang dapat terjadi, dan h adalah waktu genggam dalam satuan detik per satu jam.
3.3. Definisi Operasional Variable Batasan dan satuan dari variabel-variabel yang dipergunakan pada penelitian ini adalah : Lebar Pita/Bandwidth dan Lebar Kanal
39
JETri, Tahun Volume 6, Nomor 1, Agustus 2006, Halaman 33-52, ISSN 1412-0372
Lebar pita atau bandwidth adalah lebar frekuensi tempat suatu teknologi komunikasi wireless dalam hal ini adalah DCS 1800 bekerja. Lebar kanal adalah lebar frekuensi dari kanal-kanal yang terdapat di dalam pita atau bandwidth. Kedua variabel ini dalam satuan Hertz (Hz). Jumlah Kanal Jumlah kanal adalah kanal-kanal komunikasi yang terdapat dalam suatu lebar pita. Jumlah ini diperoleh melalui pembagian lebar pita oleh lebar kanal. Kapasitas Dan Kepadatan Trafik Kapasitas trafik adalah kemampuan yang diberikan oleh suatu teknologi seperti DCS 1800 atau suatu BTS untuk menampung trafik komunikasi yang terjadi. Kepadatan trafik adalah tingkat kesibukan suatu komunikasi yang terjadi dan bervariasi tergantung lingkungannya. Satuan untuk variabel trafik ini adalah Erlang dan bersama dengan jumlah kanal membentuk suatu tabel Erlang B. Radius Radius adalah jarak yang dapat dicakup oleh suatu BTS dalam satuan km dan dari radius ini dapat dibentuk luas daerah cakupan WLL dalam satuan km2. Jumlah Pengguna Jumlah pengguna adalah asumsi dari jumlah pengguna komunikasi seluler dalam suatu daerah komunikasi dan dalam hal ini adalah pengguna pada daerah urban. Perbandingan Penggunaan Komuniksai Data Dan Suara Perbandingan ini diperoleh dari asumsi dari literatur yang bersangkutan secara teoritis dan data lapangan operator komuniksai seluler.
3.4. Prosedur Penarikan Sampel Penarikan sampel dalam penelitian ini adalah berdasarkan pertimbangan. Penjelasannya adalah sampel yang dimaksud adalah trafik komunikasi dari unit BTS dan pertimbangannya adalah keberadaan satu atau lebih unit BTS pada daerah urban yang trafiknya sibuk dan dalam radius tertentu.
40
R. Deiny M. Wijayapraja, Analisis Kapasitas Trafik WAP Pada Daerah Urban Dalam Sistem WLL
3.5. Analisis Data Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini adalah perhitungan matematis. Perhitungan matematis dilakukan terhadap datadata yang diperoleh untuk dianalisis dan dibandingkan dengan hipotesis dan suatu contoh aplikasi.
4. Hasil Dan Pembahasan 4.1. Deskripsi Objek Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi objek utama adalah kapasitas trafik komunikasi dari layanan data/WAP. Analisis terhadap kapasitas trafik layanan data/WAP ini pun akan dilihat dari empat tinjauan. Tinjauan pertama adalah dari kapasitas trafik yang dapat disediakan oleh teknologi DCS 1800. Tinjauan kedua dilakukan dengan kapasitas standar suatu BTS dari operator komunikasi seluler yang ada saat ini di daerah urban. Sedangkan tinjauan ketiga dan keempat adalah berdasarkan laporan dari lapangan terhadap beberapa BTS yang dibuatkan menjadi acuan suatu pemodelan daerah urban WLL dalam radius tertentu. Pemodelan daerah urban WLL ini diambil dari beberapa BTS model dalam radius tertantu yang dianggap sebagai daerah cakupan WLL. Kemudian dihitung kapasitas trafik yang terjadi. Sehingga dapat diketahui karakteristik pengguna dan kapasitas trafik yang terjadi saat ini di lapangan. BTS-BTS model yang digunakan dalam tinjauan kedua dan ketiga berada di daerah urban Semanggi dan Sudirman, Jakarta. 4.2. Proses Dan Hasil Analisis Kapasitas Trafik Data/WAP 4.2.1. Tinjauan Analisis Teknologi DCS 1800 Untuk analisis kapasitas trafik data/WAP dengan teknologi DCS 1800 ini diberikan parameter-parameter sebagai berikut. Lebar pita frekuensi : 150 MHz Lebar kanal : 0,2 MHz Trafik pengguna di daerah urban : 150 mE (untuk selanjutnya adalah 0,15 Erlang) a. Analisis Secara Teoritis Analisis ini dilakukan berdasarkan standar dari RisTI Telkom dengan perbandingan 50% untuk komunikasi data dan 50% untuk
41
JETri, Tahun Volume 6, Nomor 1, Agustus 2006, Halaman 33-52, ISSN 1412-0372
komunikasi suara. Sehingga analisis trafik komunikasi data/WAP adalah sebagai berikut. 1) Jumlah kanal Jumlah kanal =
=
Lebar Pita Lebar Kanal 150 MHz 0,2 MHz
= 750 kanal 2) Dengan 750 kanal dari tabel Erlang B dengan GOS 2% diperoleh kepadatan trafik 688,2 Erlangs 3) Dengan asumsi trafik komunikasi data 50% dari 688,2 Erlangs maka kapasitas trafik komunikasi data/WAP sebesar 344,1 Erlangs 4) Kanal trafik untuk komunikasi data sebesar 344,1 Erlangs berdasarkan tabel Erlang B dengan GOS 2% adalah 350 kanal 5) Pengguna yang dapat terlayani dengan trafik 0,15 Erlang tiap pengguna dihitung dengan persamaan 3.2 sebagai berikut: Jumlah pengguna terlayani=
=
Trafik yang ada ( Erlang ) Trafik tiap pengguna ( Erlang ) 344 ,1 Erlangs 0,15 Erlang
= 2294 pengguna 6) Akses yang terjadi bila seseorang berkomunikasi data selama 3 menit (180 detik) dalam waktu 1 jam (3600 detik) adalah: a=cxh 344,1 = c x (180/3600) maka c = 6882
42
R. Deiny M. Wijayapraja, Analisis Kapasitas Trafik WAP Pada Daerah Urban Dalam Sistem WLL
jadi akses yang dapat terjadi adalah 6882 7) Kapasitas rata-rata 1 buah kanal data adalah dapat melayani 6 pengguna dan dalam 1 jam mampu menampung sekitar 19 akses berdurasi 3 menit b. Analisis Secara Lapangan Analisis ini dilakukan berdasarkan laporan lapangan dari operator komunikasi seluler dimana perbandingannya adalah 2% untuk komunikasi data dan 98% untuk komunikasi suara. Sehingga analisis trafik komunikasi data/WAP adalah sebagai berikut. 1) Jumlah kanal dihitung sama dengan analisis teoritik diatas: Jumlah kanal = 750 kanal 2) Dengan 750 kanal dari tabel Erlang B dengan GOS 2% diperoleh kepadatan trafik 688,2 Erlangs 3) Dengan asumsi trafik komunikasi data 2% dari 688,2 Erlangs maka diperoleh kapasitas trafik komunikasi data/WAP sebesar 13,76 Erlangs 4) Kanal trafik yang harus disediakan untuk komunikasi data sebesar 13,76 Erlangs berdasarkan tabel Erlang B dengan GOS 2% adalah 21 kanal 5) Pengguna yang dapat terlayani dengan trafik 0,15 Erlang tiap pengguna dihitung dengan persamaan 3.2 sebagai berikut: Jumlah pengguna terlayani =
13,76 Erlangs 0,15 Erlang
= 91 pengguna 6) Akses yang dapat terjadi bila seseorang berkomunikasi data selama 3 menit (180 detik) dalam waktu 1 jam (3600 detik) adalah: a=cxh 13,76 = c x (180/3600) maka: c = 275
43
JETri, Tahun Volume 6, Nomor 1, Agustus 2006, Halaman 33-52, ISSN 1412-0372
7) Kapasitas rata-rata 1 buah kanal data adalah dapat melayani 4 pengguna dan dalam 1 jam mampu menampung sekitar 13 akses berdurasi 3 menit 4.2.2. Tinjauan Analisis Dengan Kapasitas BTS Sebagai Model WLL Urban Radius 2 KM Analisis kapasitas trafik data/WAP melalui BTS sebagai model WLL ini menggunakan sebuah BTS GSM operator seluler saat iniyang digunakan di daerah urban Jakarta dalam hal ini adalah daerah Jalan Sudirman. BTS ini dianggap sebagai sebuah pemancar WLL. Parameterparameter analisis ini adalah sebagai berikut. Kapasitas trafik sebuah BTS : 20 Erlangs Trafik pengguna di daerah urban : 0,15 Erlang a. Analisis Secara Teoritis 1) Kapasitas trafik komunikasi data/WAP sebesar 10 Erlangs. 2) Kanal trafik untuk komunikasi adalah 17 kanal 3) Pengguna yang dapat terlayani adalah 66 pengguna 4) Akses yang terjadi untuk 3 menit (180 detik) dalam waktu 1 jam (3600 detik)adalah 200 5) Kapasitas rata-rata 1 buah kanal data adalah dapat melayani 3 pengguna dan dalam 1 jam mampu menampung sekitar 11 akses berdurasi 3 menit b. Analisis Secara Lapangan 1) Kapasitas trafik komunikasi data/WAP sebesar 0,4 Erlang. 2) Kanal trafik untuk komunikasi data adalah 3 kanal 3) Pengguna yang dapat terlayani 2 pengguna 4) Akses yang terjadi untuk 3 menit (180 detik) dalam waktu 1 jam (3600 detik) adalah 8 5) Kapasitas rata-rata 1 buah kanal data adalah dapat melayani 1 pengguna dan dalam 1 jam menampung sekitar 2 akses berdurasi 3 menit 4.2.3. Tinjauan Analisis Dengan Model Wilayah WLL Urban Radius 1 Km Analisis dengan pemodelan suatu wilayah WLL urban dengan radius 1 km ini dilakukan dengan menggunakan kapasitas trafik 6 buah BTS yang berada di daerah urban yang sibuk dan ramai di Jalan Sudirman dan Gatot Subroto, Jakarta dalam 5 hari kerja.
44
R. Deiny M. Wijayapraja, Analisis Kapasitas Trafik WAP Pada Daerah Urban Dalam Sistem WLL
Dari data 6 BTS tersebut maka parameter untuk analisis ini adalah sebagai berikut. Trafik rata-rata harian sebuah BTS : 3,84 Erlangs Trafik wilayah WLL urban radius 1 Km : 3,84 x 6 = 23,04 Erlangs Trafik pengguna di daerah urban : 0,15 Erlang a. Analisis Secara Teoritis 1. Kapasitas trafik komunikasi data/WAP sebesar 11,52 Erlangs. 2. Kanal trafik untuk komunikasi data adalah 18 kanal 3. Pengguna yang dapat terlayani 76 pengguna 4. Akses yang terjadi untuk 3 menit (180 detik) dalam waktu 1 jam(3600 detik) adalah 230 5. Kapasitas rata-rata 1 buah kanal data adalah dapat melayani 4 pengguna dan dalam 1 jam mampu menampung sekitar 12 akses berdurasi 3 menit b. Analisis Secara Lapangan 1) Kapasitas trafik komunikasi data/WAP sebesar 0,461 Erlang. 2) Kanal trafik untuk komunikasi data adalah 3 kanal 3) Pengguna yang dapat terlayani adalah 3 pengguna 4) Akses terjadi untuk 3 menit (180 detik) dalam waktu 1 jam (3600 detik) adalah 9 5) Kapasitas rata-rata 1 buah kanal data adalah dapat melayani 1 pengguna dan dalam 1 jam menampung sekitar 3 akses berdurasi 3 menit 4.2.4. Tinjauan Analisis Dengan Model Wilayah WLL Urban Radius 2 Km Analisis dengan pemodelan suatu wilayah WLL urban dengan radius 2 km ini dilakukan dengan menggunakan kapasitas trafik 17 buah BTS yang berada di daerah urban yang sibuk dan ramai di Jalan Sudirman dan Gatot Subroto, Jakarta dalam 5 hari kerja. Dari data 17 BTS tersebut maka parameter untuk analisis ini adalah sebagai berikut. Trafik rata-rata harian sebuah BTS : 8,25 Erlangs Trafik wilayah WLL urban radius 2 Km : 8,2 x 17 = 140,25 Erlangs Trafik pengguna di daerah urban : 0,15 Erlang a. Analisis Secara Teoritis 1) Kapasitas trafik komunikasi data/WAP sebesar 70,13 Erlangs. 2) Kanal trafik untuk komunikasi data adalah 82 kanal
45
JETri, Tahun Volume 6, Nomor 1, Agustus 2006, Halaman 33-52, ISSN 1412-0372
3) Pengguna yang dapat terlayani hádala 467 pengguna 4) Akses yang dapat terjadi untuk 3 menit (180 detik) dalam waktu 1 jam (3600 detik) adalah 1402 5) Kapasitas rata-rata 1 buah kanal data adalah dapat melayani 5 pengguna dan dalam 1 jam mampu menampung sekitar 17 akses berdurasi 3 menit b. Analisis Secara Lapangan 1) Kapasitas trafik komunikasi data/WAP sebesar 2,8 Erlangs. 2) Kanal trafik untuk komunikasi data adalah 7 kanal 3) Pengguna yang dapat terlayani adalah 18 pengguna 4) Akses yang dapat terjadi untuk 3 menit (180 detik) dalam waktu 1 jam (3600 detik) adalah 56 5) Kapasitas rata-rata 1 buah kanal data adalah dapat melayani 2 pengguna dan dalam 1 jam menampung sekitar 8 akses berdurasi 3 menit Tabel 1. Rangkuman Keempat Analisis Trafik Data/WAP Untuk WLL Urban Tinjauan Analisis keParameter 1. DCS 1800 2. BTS WLL 3. WLL 1Km Kap. trafik Acuan
688,2 E b
23,04 E
140,25 E
a
b
a
b
a
b
Trfk. Data (Erlang) 344,1 13,76
10
0,4
11,52
0,461
70,13
2,8
Kanal
350
21
17
3
18
3
82
7
Pengguna
2294
91
66
2
76
3
467
18
Akses*
2668
275
200
8
236
9
1402
56
46
a
20 E
4. WLL 2Km
R. Deiny M. Wijayapraja, Analisis Kapasitas Trafik WAP Pada Daerah Urban Dalam Sistem WLL
Tabel 2. Jumlah Kanal Dan Kapasitas Satu Kanal Data/WAP Untuk WLL Urban Tinjauan Analisis keParameter
Kap. trafik Acuan Jml. Kanal
1. DCS 1800
2. BTS WLL
3. WLL 1Km
4. WLL 2Km
688,2 E
20 E
23,04 E
140,25 E
a
b
a
b
a
b
a
b
350
21
17
3
18
3
82
7
Kapasitas Satu Kanal Pengguna
6
4
3
1
4
1
5
2
Akses*
19
13
11
2
12
3
17
8
Keterangan : - 1,2,3 dan 4 adalah nomor tinjauan analisis berdasarkan nomor sub subbab pada bab ini. - a adalah acuan teoritis dari RisTI dengan penggunaan 50% trafik untuk komunikasi data - b adalah acuan lapangan dari operator seluler dengan penggunaan 2% trafik untuk komunikasi data - *) Jumlah akses berdurasi 3 menit yang dapat terjadi dalam 1 jam Contoh Aplikasi Penelitian Dalam contoh aplikasi ini yang ingin diketahui adalah kanal yang harus disediakan dalam suatu BTS WLL di daerah urban menggunakan teknologi DCS 1800 saat ini. Berikut ini adalah kondisi dari daerah yang akan diberikan aplikasi WLL urban tersebut. Radius WLL : 2 km Kepadatan pengguna : 5000 orang/km2 Trafik pengguna di daerah urban : 0,15 Erlang
47
JETri, Tahun Volume 6, Nomor 1, Agustus 2006, Halaman 33-52, ISSN 1412-0372
Jumlah Kanal 350 400 300 200
82
100
21
0
1 DCS 1800
Teori
17 3
18 3
2 BTS WLL
3 WLL 1 Km
7
Tinjauan Analisis
4 WLL 2 Km
Lapangan
Diagram 1. Perbandingan Jumlah Kanal
Jml. Pengguna 1 Kanal 8 6 6
4
4 0
Teori
3 1
2
5
4 1
2 Tinjauan Analisis
1 DCS 1800
2 BTS WLL
3 WLL 1 Km
4 WLL 2 Km
Lapangan
Diagram 2. Perbandingan Jumlah Pengguna Dalam 1 Kanal
1. Analisis Contoh Aplikasi Penelitian Analisis ini berdasarkan standar perbandingan trafik penggunaan komunikasi data sebesar 2% yang umumnya berlaku saat ini. Sehingga analisis trafik komunikasi data/WAP adalah sebagai berikut. 1) Luas daerah WLL dengan radius 2 km adalah : Luas daerah WLL = 3,14 x (2)2 = 12,56 Km2
48
R. Deiny M. Wijayapraja, Analisis Kapasitas Trafik WAP Pada Daerah Urban Dalam Sistem WLL
2) Dengan asumsi kepadatan pengguna adalah 5000 orang/Km2, maka kepadatan pengguna pada 12,56 Km2 adalah 62.800 orang. 3) Bila trafik pengguna di daerah urban adalah 0,15 Erlang, maka trafik komunikasi di daerah WLL tersebut adalah : 62.800 x 0,15 Erl = 9420 Erl. 4) Asumsi trafik komunikasi data adalah 2% dari 9420 Erlangs maka diperoleh kapasitas trafik komunikasi data/WAP sebesar 188,4 Erlangs. 5) Kanal trafik untuk komunikasi data adalah 202 kanal. 6) Pengguna yang dapat terlayani adalah 1256 pengguna. 7) Akses yang terjadi bila untuk 3 menit (180 detik) dalam waktu 1 jam (3600 detik) adalah 3768. 8) Kapasitas rata-rata 1 buah kanal data adalah harus dapat melayani 6 pengguna dan dalam 1 jam mampu menampung sekitar 18 akses berdurasi 3 menit. 2. Evaluasi Hasil Analisis Contoh Aplikasi Penelitian Pada evaluasi ini hasil analisis contoh aplikasi penelitian diperbandingkan dengan hasil tinjauan-tinjauan analisis sebelumnya. Dalam tabel 4.5 dan gambar 4.5 berikut perbandingan tersebut dapat dilihat. Tabel 3. Perbandingan Hasil Contoh Aplikasi Dengan Tinjauan Analisis
Parameter Kap. trafik Acuan
DCS 1800
BTS WLL
WLL 2Km
Contoh Aplikasi
688,2 E
20 E
140,25 E
9420 E
a
b
a
b
a
b
b
344,1
13,76
10
0,4
70,13
2,8
188,4
Kanal
350
21
17
3
82
7
202
Pengguna
2294
91
66
2
467
18
1256
Akses*
2668
275
200
8
1402
56
3768
Trfk. Data (Erlang)
49
JETri, Tahun Volume 6, Nomor 1, Agustus 2006, Halaman 33-52, ISSN 1412-0372
Keterangan : - 1,2,3, dan 4 adalah nomor tinjauan analisis berdasarkan nomor sub subbab pada bab ini. - a adalah acuan teoritis dari RisTI dengan penggunaan 50% trafik untuk komunikasi data. - b adalah acuan lapangan dari operator seluler dengan penggunaan 2% trafik untuk komunikasi data. - *) Jumlah akses berdurasi 3 menit yang dapat terjadi dalam 1 jam. Teknologi DCS 1800 dapat memberikan lebih sedikit dari separuh kapasitasnya untuk trafik komunikasi data. Dalam bentuk perhitungan adalah : % trafik disediakan DCS 1800 =
Trafik data Contoh Aplikasi x 100% Trafik data DCS1800
= (188,4/344,1) x 100% = 55%
Jumlah Kanal
400
350
300 202 200 100 0
82 21
17 3
DCS 1800
Teori
BTS WLL
7 WLL 2 Km
Opr. Seluler
Cont. Aplikasi
Cont. Aplikasi
Diagram 3. Perbandingan Jumlah Kanal Antara Tinjauan Analisis Dengan Contoh Aplikasi Bila dibandingkan dengan kondisi BTS yang ada saat ini maka tampak perlunya peningkatan kapasitas antara 3 kali sampai 19 kali dari
50
R. Deiny M. Wijayapraja, Analisis Kapasitas Trafik WAP Pada Daerah Urban Dalam Sistem WLL
ketersediaan kapasitas trafik komunikasi data untuk memenuhi jumlah trafik data dan kanal data yang diberikan oleh contoh aplikasi. Berarti bila DCS 1800 saat ini diterapkan untuk komunikasi data/WAP pada WLL urban maka kapasitasnya masih sangat besar. Bila DCS 1800 saat ini diterapkan untuk data/WAP di daerah WLL urban akan cukup memberikan kurang dari 2% kapasitas trafiknya atau kurang dari 21 kanal. Hal ini disebabkan kebutuhan kanal data/WAP saat ini dari perhitungan analisis adalah sekitar 3 sampai 7 kanal. Di masa mendatang kapasitas trafik ini dimungkinkan meningkat lebih dari dua kali lipat.
5. Kesimpulan Wireless Application Protocol (WAP) pada penelitian ini mewakili komunikasi data untuk penelitian mengenai trafik komunikasi yang dilakukan pada sistem Wireless Local Loop (WLL) di daerah urban menggunakan teknologi DCS 1800. Analisis pada penelitian ini dilakukan melalui empat tinjauan dan dari hasil analisis dan suatu contoh aplikasi data/WAP untuk WLL urban dihasilkan beberapa pernyataan yaitu; Kapasitas kanal data/WAP BTS baik pada posisi tunggal atau WLL saat ini adalah 3 sampai 82 kanal sehingga perlu peningkatan 3 sampai 67 kali lipat untuk memenuhi contoh aplikasi WLL urban yang dimungkinkan terjadi pada masa-masa mendatang. DCS 1800 dapat diterapkan untuk WAP pada WLL urban bila trafik komunikasi data/WAP adalah 2% sampai dengan 55% dari kapasitas data/WAP seperti contoh aplikasi, yang berarti DCS 1800 cukup menyediakan 21 sampai 202 kanal dari total 350 kanal untuk data/WAP. DCS 1800 masih memberikan kapasitas yang cukup banyak untuk komunikasi data/WAP bila diterapkan saat ini, karena pemakaian komunikasi data/WAP adalah 2% saja. Sehingga saat ini DCS 1800 cukup menyediakan 21 kanal dari 350 kapasitas kanal untuk data/WAP.
Daftar Pustaka 1) AU-System Radio. WAP White Paper. Jakarta : Ericsson WAP Seminar, 2000.
51
JETri, Tahun Volume 6, Nomor 1, Agustus 2006, Halaman 33-52, ISSN 1412-0372
2) Flood, J. E. Telecommunications Switching. Traffic and Networks. Hertfordshire : Prentice Hall International, 1995. 3) Hantoro, Gunadi D. Trend Teknologi Wireless Pada Bidang. Telekomunikasi. Bandung : Gematel No. 05/XXVIII, 1997. 4) Heijden, Marcel V. D. dan Marcus Taylor. Understanding WAP. Norwood: Artech House, Inc, 2000 5) Hermawan, Tommi dan Uke K. Usman, Digital Cellular System 1800 (DCS-1800). Bandung : Gematel Ed. 20, www.gematel.com, 2000. 6) Lee, William C.Y. Mobile Cellular Telecommunications. Singapore: McGraw-Hill, 1995. 7) Mardian, Deiny. Analisa Kapasitas Trafik Metode Akses FDMA, TDMA, Dan CDMA Terhadap Aplikasi Wireless Local Loop, Tugas Akhir. Jakarta : Universitas Trisakti, 1998. 8) Rappaport, Theodore S. Wireless Communication. New Jersey: Prentice Hall, 1996. 9) Seminar sehari. Wireless In The Local Loop Technology. Bandung: Forum Wireless Telkom, 1997. 10) Telekomunikasi Indonesia, P.T. Penelitian Dan Pengembangan Sistem Komunikasi Wireless Di Indonesia. Bandung: 1995. 11) Telekomunikasi Indonesia, P.T. Strategi Implementasi Wireless Di Indonesia ( Laporan Pertama ). Bandung : 1996
52