Online Jurnal of Natural Science Vol 4(1) :32-45 Maret 2015
ISSN: 2338-0950
Analisis Kandungan Timbal Pada Buah Apel (Pyrus Malus.L)Yang Dipajangkan Dipinggir Jalankota Palu Menggunakan Metode Spektrofotometriserapan Atom Analysis Of Lead Content In Apple ( Pyrus Malus.L ) Which Was Displayed Alongside A Road City Of Palu Using Atomic Absorption Spectrophotometry Winarna1*), Rismawaty Sikanna2) dan Musafira2) 1
2)
Alumni Jurusan Kimia, Fakultas MIPA Universitas Tadulako, Palu Lab Kimia Analitik Jurusan Kimia, Fakultas MIPA Universitas Tadulako, Palu
ABSTRACT Research on the analysis of the lead contentin apple (Pyrus MalusL.) are sold inmultiple locations Palu. This study aims to determine themetal content of lead in apples with and without skin. This research was conducted in two phases each phase of destruct ion stage of sample and determination of the metal content of lead in the sample. Lead concentrations were determined using atomic absorption spectro photo metrymethod. Obtained datain dicated that the lead content was highest on the sample from Singa manga raja street, with exposure time of 12 days, gained the lead content in apple swith the skin of 0.178 ppm. While sample from Undata street for exposure timeof 12 days, gained the lead contentin apples with skin of 0.174ppm. Keywords: apples, lead concentrations, atomic absorption spectrophotometry
ABSTRAK Telah dilakukan penelitian tentang analisis kandungan timbal pada buah apel (Pyrus Malus L.)yang dipajangkan pada jl.Sisingamangaraja dan jl.Undata kota Palu menggunakan metode spektrofotometri serapan atom. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan logam timbal pada buah apel. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap masing-masing tahap destruksi sampel dan tahap penentuan kadar logam timbal dalam sampel. Konsentrasi timbal ditentukan menggunakan metode spektrofotometri serapan atom, hasil yang diperoleh menunjukkan kandungan timbal yang paling tinggi terdapat dijalan Sisingamangaraja dengan waktu pemaparan 12 hari, kandungan timbal yang diperoleh pada buah apel dengan kulit sebesar 0,178 ppm. Sedangkan dijalan undata untuk waktu pemaparan 12 hari, kandungan timbal yang diperoleh pada buah apel dengan kulit 0,174 ppm Kata kunci : Buah apel, konsentrasi timbal, spektrofotometri serapan atom.
Corresponding Author :
[email protected] 32
Online Jurnal of Natural Science Vol 4(1) :32-45 Maret 2015
I.
ISSN: 2338-0950
PENDAHULUAN
kendaraan bermotor dikota palu saat ini
Tingkat kemacetan pada jalan raya
mencapai angka yang cukup tinggi yaitu
yang tak
dapat
ditekan,
menunjukkan
69.646 unit (DITLANTAS) dan setiap tahun
semakin banyaknya masyarakat sebagai
bertambah. Hal ini disebabkan masyarakat
pengguna
jalan
kota Palu
kendaraan
bermotor.
Dari
banyaknya
kendaraan pribadi (Badan Pusat Statistik,
kendaraan
bermotor
inilah
terciptanya
2011).Dari data badan lingkungan hidup
yang
mengendarai
lebih banyak
berbagai pencemaran lingkungan (Guntari
(BLH)
dan Kamal, 2008). Salah satu pencemar
terdeteksi adanya di udara logam berat
berbahaya emisi gas buang kendaraan
timbal (Pb) adalah Jl.Moh. yamin dan Jl.
bermotor adalah senyawa Pb dan termasuk
Diponegoro
ke dalam golongan logam berat yang
sedangkan Jl. RE. Martadinata (Tondo)
berbahaya bagi lingkungan (Handayani dan
sebesar 0.0021 ppm.
Priyatno, 2009).
di
udara
Palu
jalan
sebesar
<
yang
0.0007
telah
ppm
Logam timbal (Pb) dapat masuk ke
Menurut Fardiaz (1992), konsentrasi timbal
dikota
menggunakan
perkotaan
di pinggir jalan dalam keadaan terbuka. Hal
kemungkinan mencapai lima sampai lima
ini akan lebih berbahaya lagi apabila
puluh kali lebih besar dari daerah-daerah
makanan tersebut dipajangkan dalam waktu
pedesaan.
yang lama (Marbun, 2009). senyawa timbal
Semakin
di
daerah
tubuh melalui makanan jajanan yang dijual
jauh
dari
daerah
perkotaan, semakin rendah kosentrasi Pb di
(Pb)
udara. Selanjutnya menurut Palar (1994)
kendaraan bermotor merupakan salah satu
jumlah senyawa Pb yang jauh lebih besar
sumber pencemaran terhadap buah-buahan
dibandingkan dengan senyawa-senyawa lain
yang dijual di pinggir jalan (Guntari dan
dan tidak terbakar. Musnahnya Pb dalam
Kamal, 2009).
peristiwa
pembakaran
pada
mesin
yang
Hasil
terdapat
penelitian
dalam
asap-asap
Handayani
dan
menyebabkan jumlah Pb yang dibuang ke
Priyatno (2009) menunjukan lama dalam
udara melalui asap buangan kendaraan
waktu pemaparan berpengaruh terhadap
bermotor menjadi sangat tinggi.
kandungan Pb pada buah apel yang dijual
Palu adalah kota yang luasnya
secara terbuka dan Menurut Guntari dan
mencapai 395,06 Km2 dan mempunyai lalu
Kamal (2008) tidak terdapat perbedaan yang
lintas yang cukup padat. Adapun jumlah
bermakna pada kadar timbal dan berkulit
Analisis Kandungan Timbal Pada Buah Apel (Pyrus Malus.L)Yang Dipajangkan Dipinggir Jalankota Palu Menggunakan Metode Spektrofotometriserapan Atom
(Winama dkk) 33
Online Jurnal of Natural Science Vol 4(1) :32-45 Maret 2015
ISSN: 2338-0950
tipis yang diambil pada lokasi penjualan yang
berbeda.
penelitian
Berdasarkan
sebelumnya
dari
hasil
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
badan
mengetahui kandungan logam timbal (Pb)
lingkungan hidup (BLH) tentang adanya
pada buah apel yang dipajangkan pada
pengaruh lama waktu pemaparan dari lokasi
Jl.Sisingamangaraja dan Jl.Undata dengan
yang berbeda ditunjang dari data Badan
variasi waktu pemajangan.
lingkungan Hidup (BLH)
dan
1.2 Tujuan penelitian
dan kebiasaan
1.3 Manfaat penelitian
masyrakat dalam mengkonsumsi buah apel Hasil penelitian ini, diharapkan dapat
terkait dengan jenis kulitnya (dengan kulit
menjadi acuan untuk analisis logam Timbal
dan tanpa kulit, maka pada penelitian ini
(Pb) atau senyawa lain dalam suatu bahan
akan dilakukan kajian kandungan Pb pada
atau campuran. Selain itu hasil penelitian ini
buah apel yang dijajakan di beberapa lokasi
dihaharapkan dapat memberikan sumbangan
kota Palu yang telah terdeteksi adanya
terhadap pengembangan IPTEK khususnya
timbal berdasarkan lama waktu pemajangan
pengembangan ilmu kimia analitik atau ilmu
(0, 3, 6, dan 12 hari).
analisis kimia 1.1 Rumusan masalah II. Berdasarkan
hasil
penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Klasifikasi Botani Tanaman Apel
sebelumnya menunjukan bahwa lama waktu pemajangan
berpengaruh
terhadap
kandungan Timbal(Pb) pada buah apel dan dari data badan lingkungan hidup (BLH) dikota palu terdeteksi adanya timbal. Maka permasalahan yang timbul dalam penelitian ini adalah berapa kandungan timbal (Pb)
Gambar 2.1 Buah Apel
pada buah apel yang dipajangkan pada Jl.Sisingamangaraja dan Jl.Undata dengan variasi waktu pemajangan ( 0, 3, 6, dan 12
Regnum
: Plantae (Tumbuhan)
Sub Regnum
: Tracheobionta
(Tumbuhan berpembuluh)
hari) yang terhadap buah apel.
Divisi
: Spermatophyta
(Menghasilkan biji) Analisis Kandungan Timbal Pada Buah Apel (Pyrus Malus.L)Yang Dipajangkan Dipinggir Jalankota Palu Menggunakan Metode Spektrofotometriserapan Atom
(Winama dkk) 34
Online Jurnal of Natural Science Vol 4(1) :32-45 Maret 2015
ISSN: 2338-0950
Sub Divisi
: Angiospermae
dangkal, kulit agak kasar dan tebal, pori-pori
Kelas
: Dicotyledoneae
buah kasar dan renggang, tetapi setelah tua
Sub Kelas : Dialypetalae
menjadi halus dan mengkilat. Warna buah
Ordo
: Rosales
hijau kemerah-merahan, hijau kekuning-
Famil
: Rosaceae (suku
kuningan, hijau berbintik-bintik, merah tua
mawar-mawaran)
dan sebagainya sesuai dengan variatesnya.
Genus
: Pyrus
Bijinya ada yang berbentuk panjang dengan
Spesies
: Pyrus malus L.
ujung meruncing, ada yang brujung bulat dan tumpul, ada pula yang bentuknya antara
Apel (Pyrus malus) dapat hidup subur di daerah yang mempunyai temperatur
pertama dan kedua (Handayani dan Prayitno
udara dingin. Tumbuhan ini di Eropa
2009).
dibudidayakan terutama di daerah subtropis
Buah apel merupakan buah yang
bagian Utara. Sedang apel lokal di Indonesia
lebih tahan lama dari pada buah-buah
yang terkenal berasal dari daerah Malang,
lainnya (umur petik 114 hari umur dan umur
Jawa Timur. Atau juga berasal dari daerah
pemasaran/penyimpanan 21-28 hari). Buah
Gunung
apel yang telah disimpan memiliki rasa yang
Pangrango,
Indonesia,
apel
Jawa
dapat
Barat.
tumbuh
Di
lebih enak, dari pada saat dipetik dari kebun
dan
apabila
tetap mengalami pernafasan dan penguapan,
yang
maka apabila dibiarkan buah akan masak,
mempunyai ketinggian sekitar 1200 meter di
lewat masak dan busuk, proses ini disebut
atas
apel
respirasi (Bambang, 1996). Secara umum
dikategorikan sebagai salah satu anggota
proses respirasi dapat ditulis sebagai brikut
keluarga mawar-mawaran dan mempunyai
(Frank dan Cleon, 1991) :
tinggi batang pohon dapat mencapai 7-10
C2H12O6 + 6O2
meter. Daun apel sangat mirip dengan daun
Energi
berkembang
dengan
dibudidayakan
permukaan
pada
baik daerah
laut.Tumbuhan
tumbuhan bunga mawar. Berbentuk bulat
6CO2 + 6H2O +
Gambar 2.2 Reaksi Respirasi
telur dan dihiasi gerigi-gerigi kecil pada Kandungan gizi dalam 100 gram buah apel
tepiannya (Anonim, 2010).
adalah 58 kkal energi, 4 gram lemak, 3 gram
Buah apel mempunyai bentuk bulat
protein, 14,9 karbohidrat, 900 IU vitamin, 7
sampai lonjong bagian pucuk buah berlekuk
mg tiamin, 3 mgriboflavin, 2 mg niacin, 5 Analisis Kandungan Timbal Pada Buah Apel (Pyrus Malus.L)Yang Dipajangkan Dipinggir Jalankota Palu Menggunakan Metode Spektrofotometriserapan Atom
(Winama dkk) 35
Online Jurnal of Natural Science Vol 4(1) :32-45 Maret 2015
ISSN: 2338-0950
mg vitamin C, 0,04 mgvitamin B1, 0,04
keseimbangan gula darah serta menurunkan
mg vitamin B2, 6 mg kalsium, 3 mg zat
tekanan dan kolesterol (Nurharisah, 2012).
besi, 10 mg fosfor, dan 130 mg potasium
2.2 Timbal (Pb)
(kalium).
Logam timbal atau timah hitam (Pb)
Disamping itu, fungsi apel sebagai
merupakan logam berat yang terdapat secara
pencegahan peyakit terletak pada kandungan
alami di dalam kerak bumi dan tersebar ke
karoten dan pektinnya. Karoten memiliki
alam dalam jumlah kecil melaui proses
aktivitas sebagai vitamin Adan antioksidan
alami maupun buatan. Apabila timbal
yang berguna untuk menangkal radikal
terhirup atau tertelan oleh manusia, akan
bebas penyebab penyakit radikal bebas.
beredar mengikuti aliran darah, diserap
Pektin adalah salah satu jenis serat yang
kembali di dalam ginjal dan otak, dan
bersifat larut dalam air. Karena berbentuk
disimpan di dalam tulang dan gigi. Manusia
gel,
terkontaminasi timbal melalui udara, debu,
pektin
dalam
memperbaiki
otot
pencernaan dan mendorong sisa makanan padasaluran
pembuangan.
juga
Logam Pb merupakan logam lunak
dikenal sebagai antiokkolesterol karena
yang berwarna kebiru-biruan atau abu-abu
dapat
keperakan dengan titik leleh pada 327,5 oC
pengikat
merupakan
asam
ekskresi
Pektin
air, dan makanan (Fauzi, 2008).
empedu
dari
yang
metabolisme
dan titik didih 1.740
o
C pada tekanan
kolesterol. Makin banyak asam empedu
atmosfer. Timbal mempunyai nomor atom
yang diikat oleh pektin dan terbuang keluar
terbesar dari semua unsur yang stabil, yaitu
tubuh,
yang
82. Seperti halnya merkuri yang juga
jumlah
merupakan logam berat. Timbal adalah
kolesterol akan menurun. Selain itu pektin
logam yang dapat merusak sistem syaraf jika
juga dapat menyerap kelebihan air dalam
terakumulasi dalam jaringan halus dan
air, memperlunak feses, serta mengikat dan
tulang untuk waktu yang lama (yusuf, 2008
menghilangkan racun dalam usus.
dalam Kurniawati, 2011).
makin
dimetabolisme
banyak yang
kolesterol artinya
Buah apel memiliki indeks glikemik
Pencemaran lingkungan oleh timbal
yang sangat rendah. Hal ini berarti bahwa
kebanyakn berasal dari aktifitas manusia
kadar gula alami yang terdapat dalam apel
yang mengekstraksi dan mengeksploitasi
tidak mempengaruhi naiknya gula darah.
logam tersebut. Timbal digunakan untuk
Konsumsi apel secara teratur dapat menjaga Analisis Kandungan Timbal Pada Buah Apel (Pyrus Malus.L)Yang Dipajangkan Dipinggir Jalankota Palu Menggunakan Metode Spektrofotometriserapan Atom
(Winama dkk) 36
Online Jurnal of Natural Science Vol 4(1) :32-45 Maret 2015
ISSN: 2338-0950
berbgai kegunaan terutama sebagai bahan
untuk
perpipaan,
bensin,
terbakar, titik bakarnya harus diturunkan
baterai, pigmen dan amunisi. Manusia
melalui peningkatan bilangan oktan dengan
menyerap timbal melalui udara, debu, air
penambahan timbal dalam bentuk Tetra
dan
Ethyl Lead (TEL). Namun dalam proses
bahan
makanan.
aditif
Salah
untuk
satu
penyebab
mempermudah
timbal
bensin
premium
kehadiran timbal adalah pencemaran udara
pembakaran,
dilepas
kembali
yaitu akibat kegiatan tranportasi darat yang
bersama-sama sisa pembakaran lainnya ke
menghasilkan bahan pencemar seperti gas
udara dan siap masuk ke dalam sistem
CO2, hidrokarbon, SO2, dan tetraethyl lead,
pernafasan manusia (Darmono, 1995).
yang merupakan bahan logam timah hitam
Masa tinggal partikel Pb di udara
(timbal) yang ditambahkan ke dalam bahan
yang dikeluarkan oleh asap kendaraan
bakar berkualitas rendah untuk menurunkan
bermotor adalah selama 4-40 hari, sehingga
nilai oktan. Pb sebagai gas buang kendaraan
menyebabkan partikel Pb dapat disebabkan
bermotor dapat membahayakan kesehatan
oleh angin hingga mencapai jarak 100-1000
dan merusak lingkungan. Pb yang terhirup
Km dari sumber (Fergusson 1991). Sebagian
oleh manusia setiap hari akan diserap,
partikel timbal yang terkandung dalam udara
disimpan dan kemudian ditampung dalam
diendapkan pada jarak sejauh 33 M dari tepi
darah. Bentuk kimia Pb merupakan faktor
jalan raya (Widiriani 1996 dalam Ayu
penting yang mempengaruhi sifat-sifat Pb di
2002).
dalam
tubuh.
misalnya
Komponen
Pb
ke
dalam
tubuh
terabsorbsi oleh tubuh melalui kulit dan
pencernaan. Accidental poisoning seperti
membran mukosa. Pb organik diabsorbsi
termakannya
terutama melaui saluran pencernaan dan
kosentrasi
pernafasan dan merupakan sumber Pb utama
gejala keracunan timbal seperti
di
gastrointestinal akut, rasa logam pada mulut,
(Yusuf,
segera
Masuknya
manusia dapat melalui pernapasan dan
tubuh
Pb
organik dapat
dalam
tetraethil
Pb
2008
dalam
Kurniawati, 2011).
tinggi
dapat
timbal
dalam
mengakibatkan iritasi
muntah, sakit perut, dan diare (Rahardjo
Salah satu faktor yang menyebabkan tingginya
senyawa
kontaminasi
pada
Kisaran logam Pb normal dalam
bensin
tanaman umumnya berkisar 0,1-10 ppm
bertimbal yang masih tinggi di Indonesia
(Aly 1989 dalam Astuti 1997). Sedangkan
lingkungan
adalah
timbal
dalam Ayu 2002).
pemakaian
Analisis Kandungan Timbal Pada Buah Apel (Pyrus Malus.L)Yang Dipajangkan Dipinggir Jalankota Palu Menggunakan Metode Spektrofotometriserapan Atom
(Winama dkk) 37
Online Jurnal of Natural Science Vol 4(1) :32-45 Maret 2015
ISSN: 2338-0950
menurut Fergusson (1989) adalah < 3 ppm
2.3 Spektrofotometer Serapan Atom
dan pada daunnya 5-10 ppm. Menurut
Spektrofotometer
Serapan
Atom
Atom
(SSA)
fergusson (1989) kadar toksik Pb pada
Spektrofotometri
tanaman adalah -20 ppm dan pada daunnya
merupakan perangkat untuk analisis zat pada
30-300 ppm. Tanaman dengan tingkat
kosentrasi
keracunan Pb yang tinggi akan berbahaya
mudah diuapkan seperti Cu, Zn, Pb dan Cd
bagi yang mengkonsumsinya, sedangkan
umumnya ditentukan pada suhu rendah,
pada tanaman itu sendiri belum tentu
sedangkan untuk unsur-unsur yang tidak
menunjukkan gejala keracunan.
Serapan
rendah.
Logam-logam
yang
mudah diatomisasi diperlukan suhu suhu
WHO dan FAO menetapkan ambang
tinggi. Prinsip metode Aas adalah absorpsi
batas timbal pada makanan jajanan adalah 2
cahaya oleh atom, yang atom-atom tersebut
ppm dan ambang batas yang ditentukan oleh
menyerap cahaya pada panjang gelombang
Depkes
tertentu, tergantung pada sifat unsurnya
RI
adalah
2010).Indonesi
4
dalam
ppm hal
(Marbun, ini
telah
(Khopkar, 1990).
mengeluarkan ketentuan tentang kandungan timbal
diudara
sebagai
harga
Cara kerja spektrofotometri serapan
standar
atom adalah berdasarkan atas penguapan
ambang batas, diantaranya dari Pusat Sarana Pengendalian
Dampak
larutan sampel, kemudian logam yang
Lingkungan
terkandung di dalamnya diubah menjadi
(PUSARPEDAL) Departemen Kesehatan
atom bebas. Atom tersebut mengabsorpsi
menyatakan standar kosentrasi timbal di
radiasi
udara ambien yang diperkenankan adalah
dipancarkan dari lampu katoda (Hollow
dari
sumber
cahaya
yang
3
0,5 hingga 10 µg/m bagi kesehatan. Namun
Cathode Lamp) yang mengandung unsur
ketentuan ini tidak berlaku pada semua
yang
daerah indonesia, seperti sejak 1 juli 2001,
penyerapan radiasi kemudian diukur pada
pemerintah
telah
memperlakukan
akan
ditentukan.
Banyaknya
panjang gelombang tertentu menurut jenis
penggunaan bensin tanpa timbal pada
logamnya (Darmono, 1995).
kendaraan bermotor diwilayah jakarta dan
Pengurangan intensitas radiasi yang
sekitarnya dengan standar baku mutu udara
diberikan sebanding dengan jumlah atom
ambien untuk Pb yang ditetapkan adalah 2
pada tingkat tenaga dasar yang menyerap
3
µg/m (Yun, 2002 dalam Ansar 2003).
energi radiasi tersebut. Dengan mengukur
Analisis Kandungan Timbal Pada Buah Apel (Pyrus Malus.L)Yang Dipajangkan Dipinggir Jalankota Palu Menggunakan Metode Spektrofotometriserapan Atom
(Winama dkk) 38
Online Jurnal of Natural Science Vol 4(1) :32-45 Maret 2015
ISSN: 2338-0950
intensitas radiasi yang diteruskan (transmisi)
selesai. Penelitian akan dilaksanakan di
atau mengukur intensitas radiasi yang
Laboratorium
diserap maka kosentrasi unsur di dalam
Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu
cuplikan
Pengetahuan Alam Universitas Tadulako.
dapat
ditentukan
(Gunandjar,
1985).
Kimia
Analitik
Jurusan
3.2 Alat dan Bahan Kelebihan analisis unsur dengan Bahan dasar yang digunakan dalam
SSA antara lain analisis dapat dilakukan
penelitian ini adalah buah apel, sedangkan
dengan cepat, ketelitian tinggi sampai tingkat
runut
(kemungkinan
bahan pembantu yaitu larutan HNO3 pekat
untuk
(65%), aquades, dan larutan standar Pb 1000
menentukan kosentrasi semua unsur pada
ppm.
kosentrasi runut), dan tidak memerlukan
Alat
pemisahan (penentuan suatu unsur dapat
yang
digunakan
dalam
penelitian ini yaitu spektrofotometer serapan
dilakukan dengan kehadiran unsur lain,
atom PG 990, blender, oven, hot plate, p
asalkan katoda berongga yang diperlukan
neraca analitik (Adventure), Vakum corong
tersedia). Alat ini memiliki sensitivitas yang
buchner,
sangat tinggi, sehingga sering dijadikan
Pipet
volume,
kertas
saring,
aluminium foil, dan alat-alat gelas yang
sebagai pilihan utama dalam menganalisis
umum digunakan dalam laboratorium.
unsur logam yang kosentrasinya sangat kecil
3.3 Rancangan Penelitian
(ppm bahkan ppb). Penentuan kosentrasi unsur logam dalam sampel dapat dilakukan
Rancangan yang digunakan pada
antara absorbansi terhadap kosentrasi larutan
penelitian ini yaitu menggunakan rancangan
standar. Hal ini sesuai dengan Hulum
acak
Lambert-Beer
menyatakan bahwa
pengelompokan ini menggunakan waktu
jumlah energi yang diserap (absorbansi)
pemanjangan dan lokasi dengan variasi
sebanding dengan kosentrasi (C) (Khopkar,
waktu pemajangan dan lokasi pemajangan
1984).
adalah variabel terikat dan konsentrasi
III.
yang
kelompok
(RAK).
Di
mana
timbal pada buah apel dengan kulit adalah
METODOLOGI PENELITIAN
variabel terikat. Penelitian ini menggunakan 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian
ini
ualangan
dilaksanakan
2
kali
dengan
jumlah
unit
percobaan 16 kali.
berlangsung pada bulan Mei2013 sampai Analisis Kandungan Timbal Pada Buah Apel (Pyrus Malus.L)Yang Dipajangkan Dipinggir Jalankota Palu Menggunakan Metode Spektrofotometriserapan Atom
(Winama dkk) 39
Online Jurnal of Natural Science Vol 4(1) :32-45 Maret 2015
ISSN: 2338-0950
Pengambilan sampel terdiri dari dua lokasi yang berbeda yaitu jl.Undata Palu dan
3.3 Prosedur Kerja
jl.Sisingamangaraja, Penelitian ini dilaksanakan dalam
karena
tempat
ini
merupakan lokasi yang ramai dilalui oleh
tiga tahap yaitu tahap pengambilan sampel,
kendaraan bermotor (Badan Lingkungan
dengan variasi waktu pemajangan yaitu 0
Hidup, 2013).
hari, 3 hari, 6 hari, dan 12 hari, selanjutnya tahap destruksi sampel dan penetuan kadar
3.3.5 Destruksi Sampel (Handayani dan
timbal dalam sampel.
Prayitno, 2009) Buah apel terlebih dahulu dicuci
3.3.1Pembuatan Larutan Induk Pb 1000 dengan
ppm
aquades,
kemudian
buah
apel
Ditimbang 1,634 gram Pb(NO3)2
dengan kulit dipotong-potong kecil. Setelah
dimasukkan ke dalam labu ukur 1000 ml
itu dagingnya dikeringkan. Pengeringan
dan ditepatkan dengan akuades hingga tanda
dilakukan
batas.
dengan suhu 60 oC. Kemudian dihaluskan
dengan
menggunakan
oven
menggunakan blender. Sampel sebanyak 5 3.3.2 Pembuatan Larutan Baku Pb 100
gram dimasukkan ke dalam gelas kimia.
ppm
Setelah itu ditambahkan HNO3 pekat (65%) Larutan induk Pb 1000 ppm dipipet
sebanyak 5 ml dan aquadest 10 ml.
100 ml ke dalam labu ukur 1000 ml dan
Kemudian
ditepatkan dengan akuades hingga tanda
dipanaskan
menggunakan
batas.
hot
hingga
plate.
setengah
Setelah
itu
menyaring menggunakan vakum buchner.
3.3.2 Pembuatan Standar
Deret
Larutan
Filtrat yang diperoleh dimasukkan ke dalam labu ukur 10 ml selanjutnya ditepatkan
Larutan baku 100 ppm dipipet ke
dengan aquadest hingga tanda batas.
dalam labu ukur 50 ml masing-masing 0, 0,025, 0,050, 0,075, 0,010 ml untuk
3.3.6 Penentuan kadar logam Pb dalam
pembuatan
sampel (Syukri, 2012)
larutan
standar
0,
0,05,
0,10,0,15, 0,20 ppm.
Analisis dengan
3.3.4 Deskripsi Pengambilan Sampel
kadar timbal
menggunakan
dilakukan
spektrofotometer
serapan atom pada panjang gelombang Analisis Kandungan Timbal Pada Buah Apel (Pyrus Malus.L)Yang Dipajangkan Dipinggir Jalankota Palu Menggunakan Metode Spektrofotometriserapan Atom
(Winama dkk) 40
Online Jurnal of Natural Science Vol 4(1) :32-45 Maret 2015
ISSN: 2338-0950
(λmax) 217 nm. Perlakuan ini dilakukan
diperkotaan adalah penggunaan kendaraan
secara duplo.
dengan
IV.
menggunakan
bensin
yang
mengadung timbal.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Buah apel merupakan salah satu Pencemaran menghasilkan dampak yang
buruk
bagi
buah yang disukai oleh hampir penduduk
kesehatan
didunia,
masyarakat.Misalnya saja pencemaran udara
memiliki
kendaraan bermotor. Di lingkungan yang
di udara ikut terbawa masuk dalam buah apel lewat proses respirasi tersebut, berarti
terdapat secara alami di lingkungan baik air,
dapat dikatakan bahwa logam timbal salah
udara maupun tanah sekitar 12,5 mg/L
satu pencemar diudara.
dalam kerak bumi. Selain pengaruh alam
Penyebaran logam Pb dipengaruhi
keberadaan Pb di lingkungan dapat berasal manusia
oleh besarnya partikel, keadaan angin dan
yang
cuaca. Partikel besar jatuh berupa debu
menghasilkan limbah Pb sehingga kosentrasi
dijalan, sedangkan renik timbal yang sangat
Pb di lingkungan dapat menigkat seiring dengan
kemajuan
teknologi
kecil melayang diudara sebagai aerosol.
dan
Aerosol ini sangat berbahaya karena dapat
pertambahan jumlah penduduk (Syukri,
terhirup langsung ke paru-paru melalui
2012).
saluran pernafasan diudara. Oleh karena itu,
Udara diperkotaan tidak akan pernah lepas
apabila terjadi pencemaran udara yang
dari pengaruh pencemaran selama manusia
mengakibatkan kualitas udara turun sesuai
masih beraktifitas di daerah tersebut. Akibat dari
ulah
manusia
berarti
dengan peruntukannya, berarti pencemaran
dapat
udara tidak dapat dikendalikan lagi dan
mempengaruhi kebersihan udara dan salah satu
yang sangat
berlangsung, oksigen dan senyawa yang ada
Logam Pb merupakan unsur yang
aktifitas
gizi
1997), lewat lentisel tersebut proses resprasi
bagi
kesehatan manusia (Ganiswarna,1995).
berbagai
kandungan
lubang udara yang disebut lentisel (Esau,
dalam makanan dan air dapat menyebabkan
dari
penduduk
banyak. Buah apel pada kulitnya memiliki
kadar logam beratnya tinggi, kontaminasi
berakibatburuk
satunya
yaitu tepatnya dikota palu. Dalam buah apel
timbal (Pb) yangterdapat dalam asap-asap
yang
salah
indonesia yang berada di sulawesi tengah
yang berupa logam-logam berat seperti
keracunan
dan
yang
dapat
mencemari
dapat melampaui ambang batas normal. Hal
udara
ini akan berdampak buruk terhadap mahluk
Analisis Kandungan Timbal Pada Buah Apel (Pyrus Malus.L)Yang Dipajangkan Dipinggir Jalankota Palu Menggunakan Metode Spektrofotometriserapan Atom
(Winama dkk) 41
Online Jurnal of Natural Science Vol 4(1) :32-45 Maret 2015
hidup
seperti
gangguan
ISSN: 2338-0950
kesehatan,
tersebut didapatkan buah apel pada saat
lingkungannya maupun ekonomi. Masyrakat
penanaman buah apel, logam timbal dari
kota palu banyak menjajakan buah apel
tanah
letaknya dipinggir jalan raya tanpa disadari
menyerap nutrisi dan air dalam tanah, yang
buah tersebut telah terserap oleh logam berat
kemudian
yang berasal dari asap kendaran,
tanaman hingga mencapai buah. kemudian
adapun
logam tersebut yaitu timbal (Pb).
masuk
terjadi
Pencemaran atau polusi udara akibat
melalui
diedarkan
peningkatan
akar
pada
keseluruh
pada
saat
bagian
hari
ke-tiga
menjadi 0,168 ppm. Hal ini disebabkan
asap yang dikeluarkan dari kendaraan
karena
jumlah
bermotor sangat berbahaya bagi kesehatan
1800/perhari Kemudian pada hari ke-enam
manusia. Sampel buah apel yang dianalisis
menurun menjadi 0,145 ppm, hal ini
yaitu sampel yang dijajakan pada 2 lokasi
disebabkan karna pada pemaparan di hari
yang berada di wilayah kota palu yaitu
ke-enam
jl.singamangaraja dan jl undata yang dekat
mempengaruhi timbal masuk dalam buah,
dengan akses jalan raya.
dimana buah apel terkena imbasan air hujan
terjadi
juga
Apel di Jalan Sisingamangaraja
jumlah
disebabkan analisis
kosentrasi
timbal
pemaparan
dalam buah apel dengan variasi waktu
dapat
dilihat
hujan
sehingga
kendaraan
faktor dihari
berkurang
cuaca. ke-12
Kemudian
apel
dengan
meningkat 0,178 ppm. Peningkatan yang
pemajangan berbeda yang berada dilokasi jl.sisingamangaraja
rata-rata
sehingga timbal dalam buah menurun dan
4.2 Kosentrasi Timbal (ppm) pada Buah
Hasil
kendaraan
terjadi disebabkan faktor cuaca yang cerah
pada
dan jumlah intensitas kendaraan meningkat.
Gambar 4.2, Sampel 1 pada 0 hari (kontrol) Kosentrasi Pb (ppm)
untuk lokasi singamangaraja kandungan timbalyang terdeteksi sebanyak 0,110 ppm. Dalam hal ini menurut Yulia (2006), kadar timbal alami dalam tanah berkisar 2-200 ppm dengan kandungan rata-rata 16 ppm.
0.2 0.15 0.1 0.05 0 0
dari hasil analisis diketahui bahwa pada nol
5
10
15
Waktu Pemajangan (Hari)
hari (sebagai control) buah apel telah memiliki kandungan logam timbal, hal Analisis Kandungan Timbal Pada Buah Apel (Pyrus Malus.L)Yang Dipajangkan Dipinggir Jalankota Palu Menggunakan Metode Spektrofotometriserapan Atom
(Winama dkk) 42
Online Jurnal of Natural Science Vol 4(1) :32-45 Maret 2015
ISSN: 2338-0950
Gambar 4.2 Grafik hubungan pengaruh waktu pemajangan terhadap Pb pada buah apel dengan kulit.
tempat
pemaparan
terdapat
beberapa
pepohonan dan tanaman.
Kosentrasi Pb (ppm)
4.3 Kosentrasi Timbal (ppm) pada Buah Apel di jalan Undata Palu Hasil analisis kosentrasi Pb dalam buah apel dengan variasi waktupemajangan berbeda yang berada dilokasi jl.undata palu dapat dilihat pada Gambar 4.3, Sampel 1 pada 0
0.2 0.15 0.1 0.05 0 0
hari (kontrol) untuk lokasi jl.undata palu
5
10
15
Waktu Pemajangan (Hari)
kandungan timbal yang terdeteksi sebanyak 0,077 ppm. kemudian terjadi peningkatan
Gambar 4.3 Grafik hubungan pengaruh waktu pemajangan terhadap Pb pada buah apel dengan kulit.
pada hari ke-tiga menjadi 0,162 ppm.Hal ini disebabkan faktor cuaca yang cerah dan jumlah intensitas kendaraan. Kemudian pada hari ke-enam menurun menjadi 0,152 ppm,
Menurut
Guntari
(2008),
tidak
Menurut Handayani, L dan Prayitno (2009),
terdapat perbedaan yang bermakna pada
hal ini disebabkan faktor cuaca dimana
kadar timbal dalam buah berkulit tipis dan
dihari pemaparan terjadi hujan dan juga
terdapat perbedaan yang bermakna pada
posisi sampel terletak pada posisi paling
kadar logam timbal dalam buah berkulit
luardari kios buah, sehingga buah-buah yang
tebal.
dipajangkan terkena imbas dari air hujan
pengambilan
sehingga timbal atau partikel-partikel yang
random jadi bukan diambil pada buah yang
melekat pada buah akan terbilas air hujan
sama untuk tiap-tiap lamanya hari.
sehingga
timbal
dalam
buah
meningkat
disebabkan intensitas
0,174
faktor kendaraan
ppm.Hal
cuaca sangat
dan
ini sampel
disebabkan dilakukan
karena secara
Hasil analisis bahwa Pb pada buah
terdestruksi.Kemudian pemajangan dihari ke-12
Hal
apel yang berada pada dua lokasi kota palu
ini
yang paling banyak terserap yaitu lokasi
jumlah
jalan sisingamangaraja. Di mana disekitar
meningkat.
tempat pemaparan tersebut tidak begitu
Untuk lokasi jl.undata timbal yang terdeteksi
banyak pepohonan atau gedung-gedung,
tidak begitu banyak, karena disekitran
sehingga timbal lebih banyak menempel
Analisis Kandungan Timbal Pada Buah Apel (Pyrus Malus.L)Yang Dipajangkan Dipinggir Jalankota Palu Menggunakan Metode Spektrofotometriserapan Atom
(Winama dkk) 43
Online Jurnal of Natural Science Vol 4(1) :32-45 Maret 2015
ISSN: 2338-0950
Ayu, 2002. Mempelajari Kadar Mineral dan Logam Berat pada Komoditi Sayuran Segar di beberapa Pasar di bogor (skripsi). Bogor. Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
atau terserap pada buah yang dipajangkan dan
juga
disebabkan
faktor
jumlah
kendaraan sedangkan dilokasi jl.undata palu disekitar tempat pemaparan banyak terdapat
Anonim, 2011 Buah Apel(http://www.wikipedia.org) di akses pada tanggal 25 Mei 2012
pepohonan atau gedung-gedung bertingkat sehingga
timbal
yang
tercemar
oleh
kendaraan lebih banyak menempel pada Bambang, S. 1996. Budi Daya Apel. Yogyakarta. Kasinius.
daun-daun, pepohonan dan gedung-gedung dan jumlah intensitas kendaraan berkurang.
Darmono. 1995. Logam Dalam Sistem Biologi Mahluk Hidup. Universitas Pers. Jakarta.
Hasil data pengukuran kosentrasi diolah dengan menggunakan analisis sidik ragam (Lampiran 8), hasil analisis menunujan
Gunandjar. 1995. Diktat Kuliah Spektrofotometer Serapan Atom. 1-45. PPNYBATAN. Yogyakarta.
bahwa lokasi terhadap kosentrasi berbeda nyata dimana hasil tersebut menunjukan F hitung 4 lebih besar F tabel 1% sebesar 1,26.
Handayani, L dan Prayitno. 2009. Kajian Pengaruh Lama Waktu Pemaparan Terhadap Kandungan Pb Pada Buah Apel Yang Dijual Pada Buah Di Tepi Jalan Colombo. Sigma 12 (1) : 55-70
Sedangkan pada waktu pemajangan dengan kosentrasi tidak berbeda nyata dimna hasil menunjukan F hitung 0,25 lebih kecil F tabel 1% sebesar 7,59. Berdasarkan
uraian
di
atas
Marbun, N.B. 2010 Analisis Kadar Timbal (Pb) Pada Makanan Berdasarkan Lama Waktu Pajanan Yang Dijual Dipinggir Jalan Pasar I Padang Bulan Medan Tahun 2009. Skripsi. Fakultas Kesehatan masyarakat Universitas Sumatera Utara. Medan
dapat
disimpulkan bahwa: 1. Kandungan timbal pada buah apel dengan
kulit
di
jalan
Sisingamangaraja sebesar 0,178 ppm
Nurharisah, S. 2012. Makalah apel, Belimbing, Pepaya, dan kedondong. (http:// sucinurharisah. Blogspot.com diakses 28 februari 2013).
2. Kandungan timbal pada buah apel dengan kulit di jalan Undata palu, sebesar 0,174 ppm. V.
Palar, H. 1994. Pencemaran dan Toksikologi
DAFTAR PUSTAKA
Logam Berat. Jakarta.
Analisis Kandungan Timbal Pada Buah Apel (Pyrus Malus.L)Yang Dipajangkan Dipinggir Jalankota Palu Menggunakan Metode Spektrofotometriserapan Atom
(Winama dkk) 44
Online Jurnal of Natural Science Vol 4(1) :32-45 Maret 2015
ISSN: 2338-0950
Syukri, 2012. Analisis Logam Berat Timbal (Pb) Pada Garam Rakyat di Kelurahan Talise, Kec.Palu Timur. Skripsi. Jurusan Kimia Universitas Tadulako Palu.
Terhadap Logam Timbal. Skripsi. Jurusan Kimia Universitas Tadulako. Palu.
Yulia, A. 2006. Deteksi Logam Berat Pada Buah dan Daun Mahkota Dewa Dengan Metode Spektrofotometer Serapa Atom. Skripsi. Program Studi Kimia FMIPA. Institut Pertanian Bogor. Kurniawati, A. 2011. Kajian Daya Adsorpsi Lempung Teraktivasi Asam Klorida
Analisis Kandungan Timbal Pada Buah Apel (Pyrus Malus.L)Yang Dipajangkan Dipinggir Jalankota Palu Menggunakan Metode Spektrofotometriserapan Atom
(Winama dkk) 45