ANALISIS JABATAN
PRESENT : Drs. Djati Suroso, MM 1
LANDASAN HUKUM ► UU
Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan UU No.43 Tahun 1999. ► PP Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi PNS sebagaimana telah diubah dengan PP No.54 Tahun 2003. ► PERKA BKN NO : 12 TAHUN 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Analisis Jabatan ► PER MENNEG PAN DAN RB NO : 33 TAHUN 2011 tentang Pedoman Analisis Jabatan
UU No.43 Th 1999
Pasal 17
1) PNS diangkat dalam jabatan dan pangkat tertentu 2) Pengangkatan PNS dlm suatu jabatan dilaksanakan berdasarkan prinsip profesionalisme sesuai dg kompetensi, prestasi kerja, dan jenjang pangkat yg ditetapkan utk jabatan itu serta syarat obyektif lainnya tanpa membedakan jenis kelamin, suku, agama, ras atau golongan
3
Profesionalisme
Prinsip-2 pengangkatan Dalam Jabatan
kompetensi,
Prestasi kerja Jenjang pangkat tanpa membedakan jenis kelamin, suku, agama, ras atau golongan
Diperoleh dari hasil Analisis Jabatan 4
Analisis jabatan ?
5
Anjab adalah bagian dari proses manajemen sumber daya manusia yang digunakan untuk mendapatkan informasi jabatan Anjab adalah kegiatan utk memperoleh informasi jabatan yang disajikan secara sistematis Manfaat anjab adalah untuk kelembagaan, tatalaksana dan rekruitmen.
Pengertian Anjab PerMenPAN & RB Nomor 33 Th 2011
PERKA BKN NO. 12 TAHUN Analisis Jabatan 2011 adalah
proses pengumpulan, pencatatan, pengolahan dan penyusunan data jabatan menjadi informasi jabatan
PENGERTIAN ANALISIS JABATAN Proses, metode, dan teknik untuk mendapatkan data jabatan, mengolahnya menjadi informasi jabatan, dan menyajikannya untuk programprogram kelembagaan, kepegawaian serta ketatalaksanaan, dan memberikan layanan pemanfaannya bagi pihak-pihak yang menggunakannya. (LAN, 1990 : 2)
LANDASAN HUKUM ► UU
Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan UU No.43 Tahun 1999. ► PP Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi PNS sebagaimana telah diubah dengan PP No.54 Tahun 2003. ► PERKA BKN NO : 12 TAHUN 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Analisis Jabatan ► PER MENNEG PAN DAN RB NO : 33 TAHUN 2011 tentang Pedoman Analisis Jabatan
UU No.43 Th 1999
Pasal 17
1) PNS diangkat dalam jabatan dan pangkat tertentu 2) Pengangkatan PNS dlm suatu jabatan dilaksanakan berdasarkan prinsip profesionalisme sesuai dg kompetensi, prestasi kerja, dan jenjang pangkat yg ditetapkan utk jabatan itu serta syarat obyektif lainnya tanpa membedakan jenis kelamin, suku, agama, ras atau golongan 11
Profesionalisme
Prinsip-2 pengangkatan Dalam Jabatan
kompetensi,
Prestasi kerja Jenjang pangkat tanpa membedakan jenis kelamin, suku, agama, ras atau golongan
Diperoleh dari hasil Analisis Jabatan 12
Analisis jabatan ?
13
Anjab adalah bagian dari proses manajemen sumber daya manusia yang digunakan untuk mendapatkan informasi jabatan Anjab adalah kegiatan utk memperoleh informasi jabatan yang disajikan secara sistematis Manfaat anjab adalah untuk kelembagaan, tatalaksana dan rekruitmen.
Pengertian Anjab PerMenPAN & RB Nomor 33 Th 2011
PERKA BKN NO. 12 TAHUN Analisis Jabatan 2011 adalah
proses pengumpulan, pencatatan, pengolahan dan penyusunan data jabatan menjadi informasi jabatan
PENGERTIAN ANALISIS JABATAN Proses, metode, dan teknik untuk mendapatkan data jabatan, mengolahnya menjadi informasi jabatan, dan menyajikannya untuk programprogram kelembagaan, kepegawaian serta ketatalaksanaan, dan memberikan layanan pemanfaannya bagi pihak-pihak yang menggunakannya. (LAN, 1990 : 2)
Pengertian lain : Kegiatan proses, metoda, dan teknik untuk mengumpulkan data jabatan dan menyajikannya untuk berbagai kepentingan program. Jadi analisis jabatan terdiri atas tiga kegiatan pokok, yaitu : pengumpulan data jabatan, pengolahan data jabatan, dan penyajian informasi jabatan untuk berbagai program ( Tim Widyaiswara Depnaker, 2003 : 5 )
ASPEK apa YANG DIANALISIS ?
HASIL ANALISIS JABATAN
TAHAP PELAKSANAAN ANJAB A.
PERSIAPAN 1. Pembentukan Tim Analis 2. Pemberitahuan Kepada Pimpinan Unit B. PELAKSANAAN LAPANGAN 1. Pengumpulan Data 2. Pengolahan Data 3. Verifikasi Data 4. Penyempurnaan Hasil Olahan C. PENETAPAN HASIL 1. Presentasi Hasil 2. Pengesahan Hasil
TAHAP PELAKSANAAN ANJAB A.
PERSIAPAN 1. Pembentukan Tim Analis 2. Pemberitahuan Kepada Pimpinan Unit B. PELAKSANAAN LAPANGAN 1. Pengumpulan Data 2. Pengolahan Data 3. Verifikasi Data 4. Penyempurnaan Hasil Olahan C. PENETAPAN HASIL 1. Presentasi Hasil 2. Pengesahan Hasil
HASIL AKHIR ANALISIS JABATAN Informasi jabatan
23
Penyusunan Informasi Jabatan
Untuk menyusun informasi jabatan diperlukan data antara lain : 24
1.NAMA JABATAN
Nama Jabatan adalah sebutan untuk memberi ciri dan gambaran atas isi jabatan, yang berupa sekelompok tugas yang melembaga atau menyatu dalam suatu wadah jabatan.
Dengan kata lain nama jabatan dimaksudkan bisa memberikan gambaran pengertian pada pembaca atas jabatan tsb dan dapat membedakan dengan jabatan lain.
CARA MEMBERIKAN NAMA JABATAN
1. Untuk Jabatan Struktural, diberi nama sebagaimana bunyi dalam Surat Keputusan misalnya : Kepala, Direktur, Ketua, dll 2. Untuk Jabatan Non Struktural, bila
sudah ada nama yang melembaga atau membaku/standard digunakan nama tsb. Misalnya : Pengagenda, Pengarsip, Pengetik, Peneliti, Instruktur, Penyuluh, Widyaiswara dll
3. Bila belum ada nama yang melembaga, Untuk jabatan keahlian (melakukan fungsi penemuan dan pengembangan/profesional) Tingkat tinggi : AHLI …… Tingkat menengah : TEKNISI ……..
Untuk jabatan yang berhubungan dengan mesin apabila yang berperan dominan orangnya OPERATOR MESIN…….
Apabila yang berperan dominan pelayanan mesin PELAYAN MESIN foto copi, giling…… Apabila memperbaiki mesin : MONTIR.. MEKANIK..
Untuk jabatan yang membuat sesuatu dengan seperangkat alat dan dengan keterampilan tertentu : TUKANG….
Selain itu dapat menggunakan awalan PE……. Dirumuskan dari bahan kerja : PENGOLAH DATA…... Dirumuskan dari hasil kerja : PENGUMPUL DATA….. Dirumuskan dari tugas pokok : PENGAGENDA SURAT dll
Prinsip Pencatuman NAMA JABATAN
Ringkas Substantif Jelas dan dapat memberikan pengertian yang tepat bagi pembaca Penamaan JFU dapat dirumuskan berdasarkan: ◦ ◦ ◦ ◦
Bahan (Pengumpul, Pengadministrasi) Alat (Operator) Hasil (Penyusun, Pengonsep) Proses (Pemroses, Pengolah)
29
2. KODE JABATAN
Hal ini dimaksudkan sebagai pembeda dengan jabatan lain, dan untuk memudahkan dalam pengadministrasiannya.
Pemberian kode jabatan untuk suatu instansi, biasanya penyusunannya didasarkan atas letak jabatan tsb dalam unit kerja.
3. UNIT KERJA
Yaitu Unit Kerja dimana PNS itu bekerja saat sekarang. Misalnya Unit Organisasi Dinas….., Biro…., Kantor…. Dst. Mencerminkan tempat atau letak keberadaan suatu jabatan
4. Ikhtisar Jabatan Merupakan uraian singkat yang menggambarkan ruang lingkup tugas jabatan yang disusun dalam satu kalimat, jelas dan tuntas mengenai APA yang dikerjakan karyawan dalam jabatan tsb, BAGAIMANA dikerjakan dan TUJUAN/MAKSUD APA dilaksanakan Ikhtisar jabatan biasa disebut dengan JOB SUMMARY atau ringkasan Uraian Tugas.
Prinsip Penulisan Ikhtisar Jabatan !! Merupakan cerminan uraian jabatan dalam bentuk ringkas Memberikan gambaran umum tentang kompleksitas jabatan Digambarkan dalam satu kalimat, yang mencerminkan: ◦ Apa yang dikerjakan (what) ◦ Bagaimana cara mengerjakan (how) ◦ Mengapa/untuk apa dikerjakan (why) Manajerial: Memimpin dan melaksanakan objek kerja (What) berdasarkan/sesuai dengan..... (How) agar/untuk/sebagai... (Why)
Fungsional: Melaksanakan objek kerja (What) berdasarkan/sesuai dengan..... (How) agar/untuk/sebagai...(Why) 33
Contoh : 1 Nama Jabatan : Jaksa Perkara Pidana Ikhtisar
Jabatan :
Mengusut suatu perkara pidana, mengajukan, menuduh dan menuntut terdakwa (APA) berdasarkan buktibukti dan saksi-saksi yang syah di depan sidang pengadilan (BAGAIMANA) agar dilakukan tindakan hukum terdakwa (TUJUAN).
Contoh : 2 Nama Jabatan : Kepala Subbag.TU Ikhtisar
Jabatan :
Melakukan tata usaha Biro/Dinas…(APA) dengan cara membuat rencana kegiatan, membagi tugas, memberi petunjuk, membimbing, menyelia dan mengkoordinasikan pelaksanaan surat-surat administrasi, kebutuhan ATK pada Biro/Dinas … (BAGAIMANA) agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar (TUJUAN).
5. KEDUDUKAN DALAM STRUKTUR
Mencerminkan posisi jabatan apakah jabatan struktural atau non-struktural (Sesuai SOTK) Menggambarkan kedudukan: ◦ Atasan langsung ◦ Atasan dari Atasan langsung ◦ Jabatan yang dianalisis ◦ Jabatan lain yang memiliki atasan langsung yang sama Jabatan yang dianalisis diberi tanda (diarsir)
36
6.URAIAN TUGAS Adalah paparan atau bentangan atas semua tugas jabatan yang merupakan upaya pokok yang dilakukan pemegang jabatan dalam memproses bahan kerja menjadi hasil kerja dengan menggunakan perangkat kerja dan dalam kondisi pelaksanaan tertentu ( LAN, 1990 : 5 )
URAIAN TUGAS
URAIAN TUGAS YANG BAIK HARUS
Sistematis, bahwa uraian tugas tsb harus memenuhi aturan, bentuk, syaratsyarat tertentu Ringkas, artinya perlu menggunakan kata-kata dan kalimat yang singkat dan benar sehingga pembacanya tidak perlu waktu yang lama untuk memahaminya
Jelas, artinya harus dapat memberi isi dan maksud yang jelas dan dapat dipahami oleh pembacanya
Tepat, maksudnya harus menyajikan uraian yang sesuai dan cocok seperti apa yang dimaksudkan oleh isi jabatan
PENYUSUNAN URAIAN TUGAS
memperhatikan
Syarat isi, dimaksudkan agar uraian tugas dapat mencerminkan secara tersurat dan atau tersirat akan obyek, cara dan tujuannya. Salah satu cara yang digunakan adalah diuji dengan kalimat : What ? Apa yg dikerjakan sipemegang Jabatan How ? Bagaimana cara tugas itu dilakukan Why ? Mengapa/untuk tujuan apa tugas itu dilakukan
CONTOH 1 Nama Jabatan Bendaharawan Penerimaan
Mencatat penerimaan uang dalam buku kas untuk bukti pertanggungjawaban
Pola susunan kalimat pada tugas yang fungsi pekerjanya erat dengan data, maka polanya : predikat – obyek bersifat data dan keterangan cara serta tujuan.
CONTOH 2 Menyiapkan komputer dan menghidupkannya ke posisi on agar siap dioperasikan; (Pola susunan kalimat pada tugas yang fungsi pekerjaannya erat dengan Alat, polanya adalah : predikat – obyek berujud Alat dan kata keterangan cara serta tujuan
CONTOH 3 Mengasah gergaji menggunakan kikir agar gergaji menjadi tajam (Pola susunan kalimat pada tugas yang fungsi pekerjaannya erat dengan benda, polanya adalah : Predikat – obyek berujud benda dan kata keterangan cara serta tujuan)
7. BAHAN KERJA
BAHAN KERJA adalah masukan yang diproses dengan tindak kerja (tugas) menjadi hasil kerja.
Bahan kerja akan menyatu atau menjadi bagian dari hasil kerja.
BAHAN KERJA
Bahan kerja dapat berupa BENDA BERUJUD misalnya KAYU merupakan bahan kerja tukang kayu untuk menghasilkan mebel. BENDA TAK BERUJUD misalnya DATA merupakan bahan kerja Pengolah Data, INFORMASI merupakan bahan kerja pramu informasi.
Prinsip Penulisan BAHAN KERJA
Adanya masukan yang diproses dengan tindak kerja (tugas) menjadi hasil kerja Bahan kerja dapat diolah menjadi hasil kerja, jika ada perangkat kerja (alat kerja) contoh: ◦ ◦
Surat masuk (untuk diagendakan) Peraturan, Referensi atau buku (untuk penyusunan materi bintek)
46
8. ALAT KERJA
biasanya
digunakan berulang-ulang dan tidak menjadi bagian hasil kerja.
ALAT KERJA BERUPA Mesin, misalnya mesin
1. ketik bagi pengetik, mesin bubut logam bagi operator mesin bubut dll
2. Perkakas tangan, misalnya pahat bagi tukang kayu, martil bagi teknisi pengolahan mineral dll
3. Perlengkapan, alat yang tidak langsung digunakan untuk memproses bahan menjadi hasil kerja, tetapi diperlukan untuk menunjang pemrosesan tsb. Misalnya sarung tangan bagi analis kimia dll 4. Alat-alat lain yang tidak dikatagorikan sebagai mesin, perkakas tangan dan perlengkapan. Misalnya Bagan, Lembaran UU dll
Prinsip Penulisan ALAT KERJA Adanya Sarana yang dipergunakan untuk mengolah bahan kerja menjadi hasil kerja Alat kerja tidak terbatas pada sarana materiil, dapat juga berupa peraturan, pedoman, prosedur kerja atau acuan lain yang digunakan dalam pelaksanaan tugas Contoh:
◦ ◦
Stetoskop digunakan dokter dalam memeriksa pasien Peraturan Kepala BKN nomor 12 tahun 2011 digunakan oleh Analis Kepegawaian untuk melaksanakan Analisis Jabatan
50
9. HASIL KERJA HASIL KERJA adalah produk yang harus dicapai oleh jabatan, hasil ini dapat berupa :
BENDA misalnya : ketikan surat, hasil kerja jabatan juru ketik.
JASA misalnya : layanan tamu, hasil kerja jabatan pramu tamu.
HASIL KERJA
INFORMASI misalnya : kumpulan data, hasil kerja pengumpul data. Untuk Jabatan Struktural, disamping hasil yang sifatnya teknik yang dihasilkan oleh tugas-tugas teknik, juga hasil dari tugas manajerial. Hasil kerja dihasilkan dari bahan kerja.
9. TANGGUG JAWAB Rincian
atas segala sesuatu yang dipertanggungjawab kan kepada pemegang jabatan beserta segiseginya.
Wujud obyek tanggung jawab meliputi : bahan kerja, perangkat kerja, hasil kerja, orang, proses, metode dan teknik, hubungan kerja, kerahasiaannya, pelaksanaan kerja. Segi-segi tanggung jawab meliputi : kualitas, kuantitas, keselamatan, kelancaran, ketetapan, keberanian.
Prinsip Penulisan TANGGUNG JAWAB
Adanya kewajiban yang melekat pada jabatan, yang terkait dengan benar atau salahnya pelaksanaan tugas. Tanggung jawab jabatan dapat meliputi tanggung jawab terhadap: ◦ ◦ ◦ ◦
Bahan kerja (Kerahasiaan data) Alat Kerja (Kelengkapan peralatan kerja) Hasil Kerja (Keakuratan laporan) Proses Kerja (Kesesuaian pelaksanaan terhadap peraturan/SOP)
tugas
55
10. WEWENANG Wewenang
adalah hak dan kekuasaan pemegang jabatan untuk mengambil sikap atau tindakan tertentu.
Wewenang
berfungsi untuk mendukung hasil pelaksanaan tugas.
Wewenang dibedakan menjadi WEWENANG FORMAL ciri-cirinya bersifat mutlak, tidak bisa diganggu gugat, dan dilindungi peraturan perundang-undangan
.WEWENANG INFORMAL ciri-cirinya bersifat tidak mutlak dan biasanya tidak dilindungi oleh peraturan perundang-undangan
Prinsip Penulisan WEWENANG
Adanya hak pemegang jabatan untuk memilih alternatif dalam mengambil keputusan/ tindakan yang diakui secara sah oleh semua pihak Wewenang dapat terkait dengan: ◦ ◦ ◦ ◦
Bahan Kerja (a.l: Mengembalikan bahan kerja yang tidak sesuai)pemeriksa usul KP Alat Kerja (a.l:Melakukan pemeliharaan perangkat kerja yang digunakan)operator Komputer Hasil Kerja (a.l:Menyebarluaskan informasi yang dihasilkan kepada orang lain)penyusun Informasi Proses Kerja (a.l:Menetapkan prosedur kerja) pemroses Ijin.
58
11. Nama Jabatan yang ada dibawahnya
Disebutkan nama Jabatan yang berada dibawah Jabatan ybs. Sesuai dalam Struktur Organisasi Untuk jabatan non struktural tidak perlu mencantumkan nama jabatan yang ada dibawahnya.
12. KORELASI JABATAN
Dalam melaksanakan tugas pemegang jabatan selalu berhubungan dengan jabatan lain, baik timbal balik maupun
vertikal, horizontal maupun diagonal. searah,
KORELASI JABATAN
Dapat juga korelasi jabatan yang berupa hubungan jabatan yang satu dengan unit dan jabatan lain, baik didalam maupun diluar lingkungan unit kerja.
13. KONDISI LINGKUNGAN KERJA Keadaan lingkungan pemegang jabatan dalam melakukan tugasnya
tempat kerja, keadaan udara, sinar cahaya, suara, getaran dan letak. meliputi keadaan
Kondisi Lingkungan Kerja
Adalah kondisi didalam dan disekitar pemangku jabatan dalam melaksanakan tugastugas jabatan dalam mengolah bahan kerja dengan perangkat kerja menjadi hasil kerja.
Kondisi Lingkungan Kerja
Kondisi lingkungan kerja meliputi aspek keadaan tempat kerja, udara, suhu, cahaya, suara, getaran dan letak.
14. RESIKO BAHAYA Dalam
bekerja, pemegang jabatan mungkin menghadapi bahaya pisik, baik yang berupa kecelakaan maupun yang berupa penyakit.
RESIKO BAHAYA
Bahaya tsb dapat disebabkan karena bahan kerja yang diproses, perangkat kerja yang digunakan dalam bekerja, proses kerja, hasil kerja atau karena keadaan tempat kerja.
Upaya Fisik dan Resiko Bahaya
Upaya fisik adalah penggunaan bahan kerja menjadi hasil kerja dengan menggunakan perangkat kerja. Penggunaan organ fisik untuk melakukan upaya fisik tersebut meliputi bagian tubuh.
Upaya Fisik dan Resiko Bahaya
Penggunaan organ tubuh untuk melakukan upaya fisik dapat menimbulkan resiko bahaya, misalnya jatuh, terkilir atau patah kaki.
15. SYARAT JABATAN
Syarat jabatan adalah kualifikasi yang harus dipenuhi pemegang jabatan untuk dapat melaksanakan pekerjaan atau memangku jabatan.
SYARAT Syarat utama bagi pemegang jabatan untuk JABATAN dapat melaksanakan
pekerjaannya secara wajar ialah kemampuan kerja. Kemampuan kerja dapat dimiliki jika ia menguasai pengetahuan kerja, sedangkan pengetahuan kerja dapat diperoleh dari pengalaman kerja, pendidikan formal kursus atau pelatihan.
SYARAT JABATAN
SYARAT KETERAMPILAN KERJA KOMPETENSI KERJA PENGETAHUAN KERJA LATIHAN KERJA PENDIDIKAN PENGALAMAN KERJA BAKAT KERJA TEMPERAMEN KERJA MINAT KONDISI FISIK DAN UPAYA FISIK
Disamping syarat-syarat yang sifatnya material, analisis jabatan, dalam praktek dikenal pula syarat-syarat yang non teknis analisis jabatan misalnya pangkat, kelakuan baik dari pihak yang berwajib dll
Seseorang dapat berhasil dalam pendidikan, kursus atau pelatihan dan dapat berhasil mendapatkan pengalaman kerja yang disyaratkan jika ia memiliki bakat kerja, temperamen kerja dan syarat pisik.
KETERAMPILAN KERJA
Tingkat kemampuan untuk melakukan suatu pekerjaan atau suatu bagian pekerjaan yang hanya dapat diperoleh dari praktek, baik melalui latihan praktek maupun melalui pengalaman. Tanpa melalui praktek, orang tidak dapat mempunyai keterampilan, suatu keterampilan dapat mencakup aspek2 mental, fisik dan sosial.
Aspek MentalSosial dan Fisik
Aspek Mental yaitu kecakapan
kerja fikiran seperti menganalisa data, membuat keputusan, menghitung, hafal dsb. Aspek Sosial yaitu kecakapan berhubungan dengan orang lain, seperti mempengaruhi pendapat, berpidato, menawarkan barang dsb. Aspek Fisik yaitu kecakapan melakukan gerakan fisik seperti,lari mencangkul, duduk lama, mengayuh dayung sampan dsb.
Contoh Salah satu Syarat Untuk Pengetik adalah : Duduk lama dalam sikap tubuh tertentu, 10 jari tangan menghentak-hentak tombol mesin ketik dan mata melihat pada konsep surat.
KOMPETENSI KERJA
Surat/tanda kompetensi kerja merupakan pernyataan yang dikeluarkan oleh Pemerintah atau badan-badan tertentu, bahwa pemilik surat/tanda tersebut telah memiliki standar keterampilan untuk mampu melaksanakan pekerjaan tertentu.
KOMPETENSI KERJA
Biasanya dijadikan persyaratan bagi pekerjaan yang mempunyai dampak keselamatan bagi manusia atau kerugian materiil yang besar jika salah menerapkannya misalnya penerbang, dokter, pengemudi, apoteker dsb.
PENGETAHUAN KERJA
yaitu pengetahuan yang harus dimiliki seseorang agar dapat melaksanakan pekerjaan dengan wajar.
PENGETAHUAN KERJA
Pengetahuan kerja merupakan dasar bagi seseorang untuk memperoleh keterampilan kerja, karena tanpa memiliki pengetahuan kerja yang diperlukan orang tidak mungkin memilki keterampilan kerja yang disyaratkan.
PENDIDIKAN Dalam menentukan syarat pendidikan perlu dipertimbangkan : ◦
◦
Pendidikan yang seharusnya, yaitu pendidikan yang sebaiknya dijadikan syarat. Pendidikan Alternatif, Jika tidak didapat pendidikan yang seharusnya, maka dicari tenaga dengan pendidikan lain.
LATIHAN KERJA
Latihan adalah pembinaan dan penciptaan keterampilan dan pengetahuan kerja peserta latihan. Latihan kerja yang menjadi syarat jabatan dapat dinyatakan menurut macam serta tingkatan latihan, menurut phase pelakasanaan apakah Pra-penempatan atau Latihan Peningkatan Keterampilan.
PENGALAMAN KERJA
Pengalaman kerja akan memantapkan dan mengembangkan keterampilan dan pengetahuan kerja, sikap mental dan fisik yang tidak diperoleh dari latihan.
PENGALAMAN KERJA
Syarat pengalaman kerja dinyatakan menurut pekerjaan yang harus dan pernah dilakukan serta lama melaksanakan pekerjaan tersebut.
BAKAT KERJA Bakat adalah kapasitas khusus atau kemampuan potensial yang disyaratkan bagi seseorang untuk dapat mempelajari beberapa tugas atau pekerjaan
TOT
BAKAT KERJA Persyaratan bakat merupakan salah satu kriteria dasar untuk menilai kesesuaian potensi seseorang dengan jabatan tertentu.
JENIS BAKAT KERJA ◦
G : Intelegensi
◦
V : Bakat Verbal
◦
N : Bakat Numerik
◦
S : Bakat Pandang Ruang
◦
P : Bakat Pencerapan Bentuk
◦
Q : Bakat Ketelitian
◦
K : Koordinasi Motorik
◦
F : Kecekatan Jari
◦
M : Kecekatan Tangan
◦
E : Koordinasi Mata-Tangan-Kaki
87
G= Inteligensia
Yaitu kemampuan belajar secara umum
V = BAKAT VERBAL (Verbal Aptitude)
Yaitu kemampuan untuk memahami arti kata-kata dan menggunakannya secara effektif Kemampuan memahami bahasa, memahami hubungan antara kata-kata dan memahami arti keseluruhan kalimat dan paragraf.
N= BAKAT NUMERIK (Numerical Aptitude) Kemampuan untuk melakukan operasi ARTHEMETIK secara cepat dan akurat S = BAKAT PANDANG RUANG ( Spatial Aptitude) Kemampuan berfikir secara visual mengenai bentuk-bentuk geometris, untuk memahami gambar-gambar dari benda-benda 3 dimensional Kemampuan untuk mengingat kaitan dari gerakan-gerakan benda dalam ruangan.
P =BAKAT PENYERAPAN BENTUK ( Form Perception)
Kemampuan mencerap perincianperincian yang berkaitan dengan obyek atau dalam gambar atau dalam bahan grafik. Kemampuan mengingat perbedaanperbedaan yang kecil dalam bentuk dan bayangan benda, panjang dan lebar garis-garis
Q = BAKAT KETELITIAN (Clerical Perception) Kemampuan mencerap perincian yang berkaitan dalam bahan verbal atau dalam tabel Kemampuan mengetahui adanya perbedaan huruf-huruf dan angkaangka dalam copy, dalam percobaan percetakan dan lain-lainnya.
K= BAKAT KORDINASI MOTOR (Motor Coordination)
Kemampuan untuk mengkoordinir mata dan tangan dan jari secara cepat dan cermat dalam membuat gerakan yang tepat Kemampuan untuk membuat gerak balasan secara cermat dan tangkas
F = BAKAT KECEKATAN JARI (Finger Dexterity)
Kemampuan menggerakkan jari dan menggerakkan obyek-obyek kecil dengan jari secara cepat, cermat dan tepat
M = BAKAT KECEPATAN TANGAN (Manual Dexterity)
Kemampuan menggerakkan tangan dengan mudah dan penuh keterampilan Bekerja dengan tangan dalam gerakangerakan menempatkan dan memutar
E = BAKAT KORDINASI MATA-TANGANKAKI (Eye-Hand-Foot Coordination)
Kemampuan menggerakkan tangan dan kaki secara kordinatif satu sama lain sesuai dengan rangsangan penglihatan
C= BAKAT MEMBEDAKAN WARNA (Color Discrimination)
Kemampuan memadukan atau membedakan berbagai warna, yang asli, yang gemerlapan. Mengenal warna khusus atau kombinasi warna dengan mengingatnya dan mampu memahami kombinasi warna yang selaras atau kontras.
TEMPERAMEN KERJA
Dalam Anjab, temperamen kerja diartikan sebagai syarat kemampuan penyesuaian diri yang harus dipenuhi pekerja untuk bekerja sesuai dengan kharakteristik jabatan.
TEMPERAMEN KERJA
Temperamen kerja yang disyaratkan bagi suatu jabatan dipertimbangkan dari hasil, bahan, peralatan, kegiatan kerja, tempat kerja, resiko bahaya dll.
TEMPERAMEN
Temperamen kerja merupakan syarat kemampuan penyesuaian diri yang harus dipenuhi sesuai dengan sifat pekerjaan. Terdapat 10 jenis temparemen kerja.
100
JENIS TEMPERAMEN KERJA 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
D (DCP) : Directing-Control-Planning F (FIF) : Feeling-Idea-Fact I (INFLU) : Influencing J (SJC) : Sensory & Judgmental Criteria M (MVC) : Measurable and Verifiable Criteria P (DEPL) : Dealing with People R (REPCON) : Repetitive and Continuous S (PUS) : Performing under Stress T (STS) : Set of Limits, Tolerance and Other Standards V (VARCH) : Variety and Changing Conditions
101
TABEL ILUSTRASI TEMPERAMEN Kode
Penjelasan
Illustrasi
D
Kemampuan menyesuaikan diri menerima tanggung jawab untuk kegiatan memimpin, mengendalikan atau merencanakan
Jabatan yang mencakup kegiatan berunding, mengorganisir, memimpin, mengawasi, merumuskan atau mengambil keputusan akhir
F
Kemampuan menyesuaikan Jabatan yang menuntut diri dengan kegiatan yang kreativitas, pengungkapan mengandung penafsiran diri atau imajinasi perasaan (Feeling), Gagasan (Idea), atau fakta (Fact) dari sudut pandangan pribadi
I
Kemampuan menyesuaikan diri untuk pekerjaanpekerjaan mempengaruhi orang laing terkait pendapat, sikap atau pertimbangan mengenai gagasan
Jabatan dimana pemangkunya melakukan pemberian motivasi, meyakinkan orang lain atau berunding
102
TABEL ILUSTRASI TEMPERAMEN Kode Penjelasan Illustrasi (2) J Kemampuan menyesuaikan Jabatan-jabatan yang diri pada kegiatan pembuatan kesimpulan, penilaian atau pembuatan keputusan berdasarkan kriteria rangsangan indera atau pertimbangan pribadi
pelaksanaannya melibatkan penginderaan (rangsangan) dari satu atau beberapa indera manusia.
M
Kemampuan menyesuaikan diri dengan kegiatan pengambilan kesimpulan, pembuatan pertimbangan atau pembuatan keputusan berdasar kriteria yang dapat diukur atau diuji
Jabatan-jabatan yang melaksanakan tugas-tugas terkait dengan evaluasi data, nilai, angka-angka .
P
Kemampuan menyesuaikan diri dalam berhubungan dengan orang lain lebih dari hanya penerimaan dan pemberian instruksi
Jabatan-jabatan yang menuntut hubungan dengan orang lain dalam situasi komunikasi yang intens/mendalam
103
TABEL ILUSTRASI TEMPERAMEN (3) Kode Penjelasan
Illustrasi
R
Jabatan-jabatan yang tugas-tugasnya dilaksanakan secara rutin yang tidak memberikan variasi atau kesempatan untuk membuat pertimbangan pribadi
S
Kemampuan menyesuaikan diri dengan kegiatan yang berulang atau secara terus-menerus melakukan kegiatan yang sama sesuai dengan perangkat prosedur, urutan atau kecepatan tertentu Kemampuan menyesuaikan diri untuk bekerja dengan ketegangan jiwa tanpa kehilangan ketenangan walaupun jika berhadapan dengan keadaan darurat kritis,
Jabatan-jabatan yang mengandung bahaya atau resiko sampai ke tingkat yang berarti, ketegangan jiwa, atau membutuhkan konsentrasi intens secara terus menerus
104
TABEL ILUSTRASI TEMPERAMEN Kode Penjelasan Illustrasi (4) T Kemampuan menyesuaikan Jabatan-jabatan yang diri dengan situasi yang menghendaki pencapaian dengan tepat menurut batasbatas/indikator/kriteria, toleransi atau standarstandar tertentu
V
memiliki tugas/pekerjaan yang harus dilaksanakan dengan tepat, cermat, terperinci atau dengan sangat teliti dalam penggunaan bahan, pekerjaan terkait dengan angka, penyiapan catatan atau inspeksi Kemampuan menyesuaikan Jabatan-jabatan yang diri untuk melaksanakan memiliki tugas-tugas yang berbagai tugas yang sering beragam/ berbeda baik berganti dari tugas yang secara teknologi, prosedur, satu ke tugas yang lainnya, lingkungan kerja, atau yang berbeda sifatnya tanpa syarat mental/fisik dalam kehilangan efisiensi atau pelaksanaannya. ketenangan diri 105
MINAT
Minat ialah kecenderungan untuk terserap dalam suatu pengalaman dan mengembangkannya, sedangkan “Ke-engganan” adalah kecenderungan untuk menghindari sesuatu. Minat merupakan komponen yang penting dalam Anjab
MINAT KERJA ?
Minat kerja merupakan kecenderungan memiliki kemauan, keinginan, dan kemampuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan dengan baik berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki. Menggunakan teori minat bipoler dari Dr.William C. Cottle dan teori karier/kepribadian Holland.
107
JENIS MINAT KERJA HOLLAND Pilihan untuk melakukan •
Realistik
Aktifitas-aktifitas yang memerlukan manipulasi eksplisit, teratur atau sistematik terhadap obyek/alat/benda/mesin
•
Investigatif
Aktifitas yang memerlukan penyelidikan observasional, simbolik dan sistematik terhadap fenomena dan kegiatan ilmiah
•
Artistik
Aktifitas yang sifatnya ambigu, kreatif, bebas dan tidak sistematis dalam proses penciptaan produk/karya bernilai seni
•
Sosial
Aktifitas yang bersifat sosial atau memerlukan keterampilan berkomunikasi dengan orang lain
•
•
Kewirausahaan Aktifitas yang melibatkan kegiatan pengelolaan/manajerial untuk pencapaian tujuan organisasi Konvensional
Aktifitas yang memerlukan manipulasi data yang eksplisit, kegiatan administrasi, rutin dan klerikal.
108
KESESUAIAN MINAT KERJA HOLLAND NO
Tipe Kepribadian
Karakteristik
Kesesuaian
1.
Realistik : kegiatan fisik
Stabil, kokoh, praktis
Mekanik, dl.
2.
Investigatif: berfikir, pemahaman
Analitis, orisinal, serba ingin tahu, mandiri
Ilmuan/peneliti, dll
3.
Sosial : menolong, membantu orang lain
Ramah, kooperatif, pengeertian
Pekerja sosial, guru,konselor, dll
4.
Convensional : teratur, pasti, dll
Praktis, tdk imanigatif, kaku,dll
Arsiparis, manager, dll
5.
Kewirausahaan : kegiatan verbal Konfiden, Ambisius, PR, dll energik, dll
6.
Artistik : tidak teratur, tdk pasti,dll
Imaginatif,idealis, tdk praktis,dll
Musisi, reporter,dll
109
PENENTUAN MINAT DAN ALTERNATIFNYA No
Minat Pekerjaan
Alternatif Minat yang Dapat Dipilih
1
Realistik (R)
Konvensional
Investigatif
2
Investigatif (I)
Realistik
Artistik
3
Artistik (A)
Investigatif
Sosial
4
Sosial (S)
Artistik
Kewirausahaan
5
Kewirausahaan (Ke)
Sosial
Konvensional
6
Konvensional (K)
Kewirausahaan
Realistik
R
I
K
A
Ke
S
Keterangan: Minat kerja menurut Holland digambarkan sebagai hubungan heksagonal (segi enam) dimana setiap minat yang berdekatan memiliki korelasi/hubungan yang semakin besar. Teori ini yang mendasari penentuan alternatif minat yang dapat dipilih untuk suatu jabatan.
110
FUNGSI PEKERJA Dalam bekerja, pemegang jabatan
berhubungan dengan data, orang dan benda. Fungsi pekerja adalah fungsi yang menunjukkan intensitas hubungan pemegang jabatan terhadap data, orang dan benda.
FUNGSI PEKERJA
Intensitas hubungan ini ditingkat-tingkatkan, setiap tingkat diberi kode penunjuk dengan angka, angka yang kecil menunjukkan tingkat yang tinggi dan angka yang besar menunjukkan tingkat yang rendah.
FUNGSI PEKERJA Fungsi Terhadap Data
Fungsi Terhadap Orang
Fungsi Terhadap Benda
D0
Memadukan
O0
Menasehati
B0
Memasang (instalasi)
D1
Mengkoordinasikan
O1
Berunding
B1
Mengerjakan presisi
D2
Menganalisa
O2
Mengajar
B2
Mengontrol mesin
D3
Menyusun
O3
Menyelia
B3
Menjalankan mesin
D4
Menghitung
O4
Menghibur
B4
Mengerjakan dengan perkakas
D5
Membandingkan/ Mencocokkan
O5
Mempengaruhi
B5
Melayani mesin
D6
Menyalin
O6
Berbicara (Informasi)
B6
Memasukkan/ mengeluarkan barang ke/dari mesin
O7
Melayani
B7
Memegang
O8
Menerima Instruksi
113
16. Prestasi Kerja Yang Diharapkan
Hasil kerja apa yang di hasilkan oleh pemegang jabatan Sebutkan Jumlah satuannya Waktu yang diperlukan untuk menghasilkan satuan hasil tersebut berapa lama
17. BUTIR INFORMASI LAIN
Tuliskan informasi yang dapat disampaikan terkait dengan jabatan yang saat ini dipangku jika ada.
SELESAI
116
PEMANFAATAN INFORMASI JABATAN PERENCANAAN
PEGAWAI
REKRUTMEN & SELEKSI
HASIL ANJAB
PETA JABATAN URAIAN JABATAN SYARAT JABATAN
PERENCANAAN KARIER PENGANGKATAN DALAM JABATAN PENILAIAN KINERJA REMUNERASI DIKLAT
Analisis beban kerja (Analisis kebutuhan pegawai)
Standar kualifikasi Kriteria seleksi Pola karier
Standar kompetensi kerja/jabatan Penilaian kompetensi
Standar kinerja Kriteria kinerja Evaluasi jabatan (Bobot&peringkat jabatan)
Analisis kebutuhan diklat
117
DISTRIBUSI HIRAKHI TUGAS
JFU/JFT
IV/III/JFT
“PENYIAPAN BAHAN” “RANCANGAN” (kumpulan data/ (naskah/isian formulir,dll) Informasi,dll)
III/II/JFT
“RANCANGAN FINAL” (Koreksian naskah,/ancangan, dll)
II/I
“PENETAPAN” (Pedoman, Rencana,dll)
118
BUTIR INFORMASI JABATAN No
Identitas Jabatan
Uraian Jabatan
Syarat Jabatan
1
Nama Jabatan
Uraian Tugas
2
Kode Jabatan
Bahan Kerja
Pangkat dan Golongan Ruang Pendidikan
3
Unit Kerja Jabatan
Alat Kerja
Kursus/Pelatihan
4
Letak dalam Struktur
Hasil Kerja
Pengalaman Kerja
5
Ikhtisar Jabatan
Tanggung Jawab
Pengetahuan
6
Wewenang
Keterampilan
7
Korelasi Jabatan
Bakat Kerja
8
Kondisi Lingkungan Kerja
Temperamen Kerja
9
Keadaan/Resiko Bahaya Minat Kerja
10
Upaya Fisik
11
Kondisi Fisik
12
Fungsi Pekerja
119
SELESAI
120