ANALISIS FAKTOR YANG DIPENTINGKAN PENDENGAR RADIO PERTANIAN CIAWI (kasus pendengar di Desa Ciherang Kecamatan Dramaga)
Oleh FITRIA ANANDA H24104077
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013
SUMMARY
FITRIA ANANDA. H24104077. Analysis of the factors that importance of the listener of Agriculture Radio Ciawi in the case of the Ciherang Village Subdistrict Dramaga. Under the guidance of HJ. MIMIN AMINAH The Mass Media has a major role in disseminating information and entertainment needs of the community. One of the mass media which until now still attractive and utilized a lot of people to get the information was the radio. In the era of multimedia, radio enthusiasts are currently declining. radio have an amazing track record to indonesian . But now his role seems drowned out by the presence of the media, the internet, television and mobile phones. According to MARS Indonesia conducted a survey in the city, namely 8 Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Makassar, Balikpapan and Palembang contained in "consumer spending Behavior Indonesia 2009" shows the number of radio listeners in total was about 37%. The emergence of a new radio in Indonesia led to intense competition among radio. Each radio vying to create and offer an interesting and superior compared to other radio. Agriculture Radio Ciawi popularly known as RPC is Radio that established under the Ministry of Agriculture of the Republic of Indonesia. RPC is at 95.6 FM and 846 AM. The purpose of this research is: (1) identify the characteristics of listeners, (2) analyze the quality of service attributes are most important in determining listener satisfaction, (3) Analyze factors that affect satisfaction, (4) Formulate the necessary alternative its efforts the satisfaction of listeners. The Data used in this research is the primary and secondary data. Primary Data obtained from field research that has a direct relationship with the problems examined, through the dissemination of the questionnaire, interview and observation. Secondary Data obtained by way of doing studies library (library research) such as books, records or reports of companies, corporate work programme, papers, research reports, the internet and various other resources relevant to research topics as complementary data.. The analysis used in the study include the validity test , reliability test, and analysis of the factors. The results showed the attributes that importance from the listener in determining satisfaction of Agriculture Radio Ciawi (RPC) there are six factors, namely the first factor is called a factor of attention is to give award to faithful listeners RPC (0.819). The second factor is called a factor of excellence is an Agricultural Radio Ciawi broadcast style interesting (0.732). The third factor is called a factor is Agriculture Radio Ciawi has the greeting typical to greet listener (0.748). The fourth factor is called a factor of availability of facilities is the availability line phone (0.832). Then on the fifth factor is called a factor is the Radio signal supporting Agriculture Ciawi was arrested with good quality (no
barrier) (0.790). And the sixth Factor called power factor is the name Agriculture Radio station Ciawi easy to be known (0.660).
RINGKASAN FITRIA ANANDA. H24104077. Analisis Faktor Yang Dipentingkan Pendengar Radio Pertanian Ciawi. Di bawah bimbingan HJ. MIMIN AMINAH Media massa memiliki peran besar dalam menyebarkan informasi dan hiburan yang dibutuhkan masyarakat. Salah satu media massa yang sampai sekarang tetap menarik dan dimanfaatkan banyak orang untuk mendapatkan informasi adalah radio. Di era multimedia saat ini, peminat radio semakin berkurang. Padahal radio merupakan media yang punya rekam jejak yang menakjubkan. Namun kini perannya seolah tenggelam oleh kehadiran media televisi, internet, hingga telepon selular. Menuurut MARS Indonesia melakukan survei di 8 kota, yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Makassar, Balikpapan, dan Palembang yang termuat dalam “Perilaku Belanja Konsumen Indonesia 2009” menunjukkan jumlah pendengar radio secara total masih sekitar 37%. Munculnya radio-radio baru di Indonesia menimbulkan persaingan yang ketat diantara radio. Setiap radio berlomba-lomba menciptakan dan menawarkan program acara yang menarik dan unggul dibandingkan radio lainya. Radio Pertanian Ciawi atau lebih dikenal dengan RPC merupakan salah satu radio pertanian yang menyajikan program-program siaran radio bernuansakan pertanian dan pedesaan. RPC merupakan radio yang didirikan dibawah Departemen Pertanian Republik Indonesia (DEPTAN RI). RPC berada pada frekuensi FM 95,3 dan AM 846. Tujuan penelitian ini adalah : (1) Mengidentifikasi karateristik pendengar, (2) Menganalisis atribut kualitas jasa yang paling berpengaruh terhadap kepuasan pendengar, (3) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan, (4) Merumuskan alternatif strategi dalam upaya menigkatkan kepuasan pendengar. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari penelitian lapangan yang mempunyai hubungan langsung dengan masalah yang diteliti, melalui penyebaran kuesioner, interview, dan observasi. Data sekunder diperoleh dengan cara melakukan studi pustaka (library research) seperti buku, catatan atau laporan perusahaan, program kerja perusahaan, makalah, laporan penelitian, internet dan berbagai sumber lainnya yang relevan dengan topik penelitian sebagai data pelengkap. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji validitas, uji realibilitas, dan analisis faktor, yang bertujuan untuk menganalisis pengaruh antara variabel independen atribut siaran RPC seperti tangibles (berwujud), reliability (keandalan), responsiveness (keresponsifan), assurance (keyakinan), emphaty (kepedulian) terhadap variabel dependen yaitu kepuasan pendengar. Hasil penelitian menunjukkan atribut yang dipentingkan pendengar dalam menentukan kepuasan Radio Pertanian Ciawi terdapat enam faktor, yaitu faktor
pertama disebut faktor perhatian adalah memberikan perhargaan kepada pendengar setia RPC (0.819). Pada faktor kedua yang disebut faktor keunggulan adalah atribut gaya siaran Radio Pertanian Ciawi menarik (0.732). Pada faktor ketiga yang disebut faktor penyajian siaran adalah atribut mempunyai sapaan pendengar Radio Pertanian Ciawi yang khas (0.748). Pada faktor keempat yang disebut faktor fasilitas adalah atribut tersedianya line telepon (0.832). Kemudian pada faktor kelima yang disebut faktor pendukung adalah atribut sinyal Radio Pertanian Ciawi ditangkap dengan kualitas baik (tidak ada ganguan) (0.790). Dan Faktor keenam disebut faktor daya tangkap adalah atribut nama stasiun Radio Pertanian Ciawi mudah diingat/dikenal (0.660).
ANALISIS FAKTOR YANG DIPENTINGKAN PENDENGAR RADIO PERTANIAN CIAWI
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memeroleh gelar SARJANA EKONOMI pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor
Oleh FITRIA ANANDA H24104077
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013
Judul Skripsi : Analisis Faktor Yang DipentingkanPendengar Radio Pertanian Ciawi (KasusPendengar di DesaCiherangKecamatanDramaga) Nama : Fitria Ananda NIM : H24104077
Disetujuioleh Dosen Pembimbing
Ir. Hj.Mimin Aminah, MM NIP 19660907199103 2 002
Mengetahui Ketua Departemen
Dr. Ir. Jono M. Munandar, M. Sc NIP 19610123 198601 1 002
Tanggal Lulus:
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Medan pada tanggal 29 Agustus 1988. Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Drs. Zaidel Hamdi dan Dra. Farah Dini Yunius,M.Pd. Penulis memulai pendidikannya dari TK Al-Azhar Medan, kemudian melanjutkan ke Sekolah Dasar Negeri Sumur Batu 12 Pagi Jakarta pada tahun 1995. Pada tahun 2001, penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Bogor dan melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Bogor dan masuk dalam program IPS pada Tahun 2004. Pada Tahun 2007 penulis diterima di Politeknik Negeri jakarta melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru politeknik Negeri Jakarta di Jurusan Akuntansi Program Studi Keuangan dan Perbankan. Pada tahun 2010 Penulis melanjutkan pendidikan di Program Sarjana Alih Jenis Manajemen, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor. Selama menjadi mahasiswi di IPB penulis aktif dalam kegiatan organisasi kampus, diantaranya menjadi Bendahara II Executive of Management (EXOM) IPB periode 2011-2012. Selain itu penulis aktif dalam kegiatan kemahasiswaan yaitu sebagai panitia kegiatan seminar”Mahasiswa Mau Kemana“ Tahun 2011 dan panitia Tutor Belajar Mahasiswa Alih Jenis Manajemen Pada Tahun 2011.
v
KATA PENGANTAR Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan nikmat-Nya. Atas izin Tuhan YME penulis dapat menyelesaikan penelitian ini tepat pada waktunya sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Dalam penelitian skripsi ini penulis mengangkat judul “Analisis Faktor Yang Dipentingkan Pendengar Radio Pertanian Ciawi”. Penulis menyadari terdapat banyak kekurangan pada penulisan skripsi ini, karena hal tersebut penulis memohon maaf atas kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja. Namun demikian, penulis berharap skripsi ini dapat memberikan pengetahuan dan manfaat secara khusus bagi penulis dan pembaca pada umumnya. Bogor, Maret 2013
Penulis
vi
UCAPAN TERIMA KASIH Puji dan syukur dipanjatkan ke hadapan Allah SWT atas karuniaNya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Penelitian dengan judul Analisis Faktor yang Dipentingkan Pendengar Radio Pertanian Ciawi. Dengan selesainya penelitian hingga tersusunnya skripsi ini, penulis ingin menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Ir. Hj. Mimin Aminah, MM selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan, motivasi dan saran serta dorongan kepada penulis selama penelitian. 2. Dr. Muhammad Najib, S.TP, M.Si. sebagai Dosen Penguji pada sidang penulis yang telah bersedia meluangkan waktu serta memberikan saran dan kritik. 3. Nur Hadi Wijaya, S.TP, MM. Sebagai Dosen Penguji pada sidang penulis yang telah bersedia meluangkan waktu serta memberikan saran dan kritik. 4. Kedua orang tua, Zaidel Hamdi dan Farah Dini Yunius serta kakak dan adikku Almeira dan Raisa Goldatama atas segala dorongan, kasih sayang, perhatian, semangat, dan doa yang terus mengalir untuk keberhasilan penulis. 5. Kepala Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP), yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian. 6. Pak Dadan, Pak Tata serta crew dan staff Radio Pertanian Ciawi yang telah membantu selama penelitian sampai penyelesaian skripsi ini. 7. Seluruh Dosen dan Staf Alih Jenis Manajemen, terima kasih banyak untuk semua bantuan, pengajaran, dan motivasi yang luar biasa. 8. Teman-Teman EXOM (Executive of Management) Dendi, Nuni, Hendri, Agung, Wilfridus, Arnold, Kemas, Wawan dan Prass. 9. Teman-teman satu bimbingan Taufik, Dewinta, Rifi, Reza, Aji, Sieva, mbak Nia, dan mbak Lika atas motivasi dan dukungan untuk segera menyelesaikan tugas akhir. 10. Sahabat-sahabat terbaik Alih Jenis Manajemen : Ida, Lili, Putri, Ayu, Dika, David, Herman, Eka, Arfi, Teddy, Isti, Hervin, Randy, Fani, Trian, Pak de dan Bagus. Terima kasih untuk kebersamaan dan persaudaraannya.
iv
11. Teman-teman Alih Jenis Manajemen Angkatan 7,8,9 yang tidak bisa disebutkan satu persatu 12. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang belum disebutkan namanya. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan balasan atas seluruh kebaikan yang telah diberikan.
v
DAFTAR ISI Halaman RINGKASAN RIWAYAT HIDUP ……………………………………………………….. v PRAKATA .................................................................................................... vi UCAPAN TERIMA KASIH ........................................................................ vii DAFTAR ISI................................................................................................... ix DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xi DAFTAR TABEL ......................................................................................... xi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xi I.
PENDAHULUAN 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5
Latar Belakang ............................................................................... Rumusan Masalah .......................................................................... Tujuan Penelitian ............................................................................ Manfaat Penelitian ......................................................................... Ruang Lingkup ................................................................................
1 7 5 5 6
II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Pemasaran..................................................................... 7 2.1.1 Konsep Jasa ...............................................,............................ 7 2.2 Kepuasan Pelanggan............................................................................. 12 2.2.1 Strategi Kepuasan Pelanggan................................................... 14 2.2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan..... 15 2.2.3 Pengukuran Kepuasan Pelanggan ........................................... 17 2.3 Radio................................................................................................. 18 2.3.1 Karateristik Khalayak Radio .................................................. 19 2.3.2 Segementasi Pendengar .......................................................... 21 2.3.3 Isi Siaran radio ........................................................................ 27 2.4 Penelitian Terdahulu.......................................................................... 29 2.1
III. METODE PENELITIAN 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5
Kerangka Pemikiran Penelitian ..................................................... Lokasi dan Waktu ............................................................................ Jenis dan Sumber Data .................................................................... Metode Pengumpulan Data............................................................... Pengolahan dan Analisis Data ........................................................ 3.5.1 Uji Validitas ......................................................................... 3.5.2 Uji Reliabilitas ..................................................................... 3.5.3 Analisis Deskriptif ................................................................. 3.5.4 Analisis Faktor .......................................................................
ix
33 35 35 35 36 36 37 38 38
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1
Gambaran Umum Radio Pertanian Ciawi ........................................ 42 4.1.1 Profil Radio Pertanian Ciawi ................................................. 42 4.1.3 Struktur Organisasi RPC ....................................................... 46 4.1.4 Format Radio Pertanian Ciawi ............................................... 47 4.2 Gambaran Umum Wilayah Desa Ciherang ...................................... 54 4.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner ................................ 56 4.3.1 Hasil Uji Validitas .................................................................. 56 4.3.2 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................. 56 4.4 Karateristik Pendengar RPC ............................................................ 57 4.5 Atribut Tingkat Kepentingan Kualitas Siaran RPC dalam Menentukan Kepuasan Pendengar ............................................................... 62 4.5.1 Faktor Perhatian (Faktor 1) ..................................................... 68 4.5.2 Faktor Keunggulan (Faktor 2) ................................................ 70 4.5.3 Faktor Penyajian Siaran (Faktor 3) ......................................... 71 4.5.4 Faktor Fasilitas (Faktor 4) ...................................................... 73 4.5.5 Faktor Pendukung (Faktor 5) ................................................. 74 4.5.6 Faktor daya tangkap (Faktor 6) .............................................. 74 4.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pendengar Radio Pertanian Ciawi ....................................................................... 75 4.7 Upaya yang diperlukan untuk meningkatkan kepuasan pendengar ... 80 4.8 Impikasi Hasil Penelitian ................................................................... 82
KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan ................................................................................................ 84 2. Saran ........................................................................................................... 85 DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
86
LAMPIRAN ..................................................................................................... 89
x
DAFTAR TABEL Halaman 1. Hasil riset Voice of America tahuan 2012 ........................................... 2. Jumlah penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin Desa Ciherang .............................................................................................. 3. Mata pencaharian masyarakat Desa Ciherang .................................... 4. Tingkat pendidikan masyarakat Desa Ciherang ................................. 5. Hasil analisis KMO and Bartlett's Test ............................................... 6. Nilai communalities berdasarkan urutan ............................................. 7. Hasil analisis faktor .............................................................................
1 54 55 55 63 64 67
DAFTAR GAMBAR Halaman 1. Hasil survei pendengar berdasarkan 8 kota di Indonesia ............................ 2 2. Hasil Survei Pendengar Berdasarkan Kelompok Usia ................................ 3 3. Hasil Survei Pendengar Berdasarkan Strata Sosial Ekonomi ..................... 3 4. Diagram segitiga pemasaran jasa ................................................................ 10 5. Tingkat kepuasan pelanggan ....................................................................... 13 6. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan ............................ 16 7. Kerangka pemikiran penelitian ................................................................... 34 8. Hasil survei RPC berdasarkan jenis kelamin .............................................. 44 9. Hasil survei RPC berdasarkan usia pendengar ........................................... 44 10. Hasil survei RPC berdasarkan tingkat pendidikan ..................................... 45 11. Hasil survei RPC berdasarkan jenis pekerjaan ........................................... 45 12. Struktur organisasi RPC ............................................................................. 46 13. Karateristik pendengar RPC berdasarkan jenis kelamin ............................. 57 14. Karateristik pendengar RPC berdasarkan usia ........................................... 58 15. Karateristik pendengar RPC berdasarkan pendidikan ................................ 58 16. Karateristik pendengar RPC berdasarkan pekerjaan ................................... 59 17. Karateristik pendengar RPC berdasarkan intensitas mendengarkan siaran RPC ............................................................................................................. 60 18. Karateristik pendengar RPC berdasarkan lama mengenal RPC .................. 60 19. Karateristik pendengar RPC berdasarkan lama waktu mendengarkan siaran RPC ................. ................................................................................. 61 20. Karateristik pendengar RPC berdasarkan manfaat mendengarkan siaran RPC ............................................................................................................. 62 21. Scree Plot ..................................................................................................... 66
xi
DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Daftar stasiun radio di Bogor ............................................................... Kuesioner penelitian ............................................................................. Uji validitas dan realibilitas untuk tingkat kepentingan ........................ Uji validitas dan realibilitas untuk tingkat kinerja ................................ Anti-Image Matrices ............................................................................. Total Variance Explained .................................................................... Component Matrix(a) ........................................................................... Rotated Component Matrix(a) .............................................................. Penilaian tingkat kinerja siaran Radio Pertanian Ciawi .......................
xii
89 90 95 97 99 100 101 102 103
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Media massa memiliki peran besar dalam menyebarkan informasi dan hiburan yang dibutuhkan masyarakat. Setiap media massa memiliki masingmasing karakteristik yang berbeda dalam penyampaiannya. Saat ini terdapat beragam
media
yang
memberikan
informasi
dengan
berbagai
karakteristiknya, seperti media elektronik ; televisi, radio dan internet, serta media cetak, seperti koran, majalah, tabloid. Baik media cetak (printed media) atau media elektronik (electronic media) memiliki kelebihan dan keunggulannya masing-masing dalam menyebarluaskan informasi. Salah satu media massa yang sampai sekarang tetap menarik dan dimanfaatkan banyak orang untuk mendapatkan informasi adalah radio. Radio pertama kali ditemukan oleh Macroni pada tahun 1896. Keunggulan dari radio seperti biaya yang murah, kecepatan dalam mengakses siaran radio, jangkauan siaran yang luas sehingga dapat menjangkau daerah pedalaman, cepat, serta dapat didengarkan dimanapun sambil melakukan aktifitas. Di era multimedia saat ini, peminat radio semakin berkurang. Padahal radio merupakan media yang punya rekam jejak yang menakjubkan, karena perkembangan radio di Indonesia memiliki kaitan erat dengan sejarah perjuangan bangsa, seperti pada masa awal kemerdekaan, era demokrasi terpimpin, hingga orde baru ini. Namun kini perannya seolah tenggelam oleh kehadiran media televisi, internet, hingga telepon selular. Hal ini dapat dilihat dalam Tabel 1 berupa hasil riset Voice of America siaran Bahasa Indonesia tahun 2012 yang dipublikasikan oleh Broadcasting Board of Governors.
2
Tabel 1. Hasil Riset Voice of America siaran Bahasa Indonesia tahun 2012 No Hasil Riset 1.
Televisi masih menjadi media yang dominan di Indonesia, dimana 95,9% orang dewasa Indonesia menggunakan media ini untuk mendapatkan berita.
2.
Hampir semua (96,2%) pengguna internet di Indonesia menggunakan jejaring sosial dan 72% menggunakan internet untuk mencari berita ter-update.
3.
87% penduduk Indonesia menggunakan TV untuk mendapatkan berita, 36% melalui SMS, 11% memperoleh informasi dari radio dan hanya 7% yang masih menggunakan koran / majalah untuk mendapatkan berita
4.
Tahun 2010, 50% penduduk Indonesia mendengarkan radio untuk mendapatkan berita, angka tersebut anjlok menjadi 31% pada 2011 dan terus merosot tinggal 24% pada tahun 2012.
5.
Kepemilikan pesawat radio pada tahun 2011 sebesar 46%, sedangkan pada tahun 2012 merosot menjadi 38,1%
Sumber : Voice of America siaran Bahasa Indonesia, 2012 Selain itu, MARS Indonesia melakukan survei di 8 kota, yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Makassar, Balikpapan, dan Palembang yang termuat dalam “Perilaku Belanja Konsumen Indonesia 2009” menunjukkan jumlah pendengar radio secara total masih sekitar 37%.
45.4 13.2
37.5 36.6
34 16.5
41.1
50.1
Jakarta Bandung Semarang Surabaya Medan Makassar Balikpapan Palembang
Gambar 1. Hasil Survei Pendengar Berdasarkan 8 Kota di Indonesia (Mars Indonesia, 2009)
3
Berdasarkan data pada Gambar 1 bahwa Semarang menjadi kota yang warganya paling suka mendengar siaran radio sebesar 50,1%, disusul kemudian Palembang dan Surabaya. Sebaliknya, kota yang warganya paling banyak meninggalkan siaran radio adalah Balikpapan dan Medan.
28.3 47.4
18-25 tahun 26-34 tahun 35-55 tahun
36.4
Gambar 2. Hasil Survei Pendengar Berdasarkan Kelompok Usia (Mars Indonesia, 2009) Pada Gambar 2 bahwa karateristik pendengar radio berasal dari kelompok 18-25 tahun, yaitu sebesar 47,4%.
Berdasarkan Strata Sosial Ekonomi
36,2
39,2 A B C D & E
33,9 42,8
Gambar 3. Hasil Survei Pendengar Berdasarkan Strata Sosial Ekonomi (Mars Indonesia, 2009) Sementara pada Gambar 3 mayoritas pendengar radio berasal dari strata sosial ekonomi kategori B, yaitu dengan pengeluaran bulannya di bawah Rp 2.500.000 hingga Rp 1.250.000. Besarnya presentase pada strata sosial ekonomi kategori B adalah sebesar 42,8%. Dengan adanya penurunan pendengar radio, penyiaran radio harus semakin inovatif dan kreatif dalam menggarap program-program acaranya,
4
sehingga media ini dapat menghibur kembali menyapa pendengarnya yang masih tersisa. Begitu pula masyarakat di beberapa daerah terpencil atau pedesaan, telah menjadikan siaran radio sebagai media berita dan hiburan satu-satunya. Munculnya radio-radio baru di Indonesia menimbulkan persaingan yang ketat antar satu radio dengan lainnya. Setiap radio berlomba-lomba menciptakan dan menawarkan program acara yang menarik dan unggul dibandingkan radio lainya. Menurut data Direktorat Politik dan Komunikasi BAPPENAS tahun 2012, jumlah stasiun radio swasta di Indonesia sebanyak 2200 stasiun radio. Di Bogor terdapat tujuh belas stasiun radio. Tujuh belas stasiun Radio tersebut dapat dilihat pada Lampiran 1. Sebagian besar radio seperti radio swasta lebih berfokus pada hiburan, kalaupun memiliki acara berita/informasi bentuknya hanya sebagai sisipan dan hanya sedikit yang menyiarkan acara yang dikemas khusus untuk masyarakat pedesaan. Hal ini menimbulkan terlupakannya kebutuhan informasi bagi masyarakat pedesaan. Radio Pertanian Ciawi atau lebih dikenal dengan RPC merupakan salah satu radio pertanian yang menyajikan program-program siaran radio bernuansakan pertanian dan pedesaan. Pada awalnya RPC adalah radio komunitas dan kemudian berkembang menjadi radio yang bersifat semi komersial. RPC merupakan media komunikasi radio yang berada dibawah naungan Departemen Pertanian Republik Indonesia (DEPTAN RI). RPC berada pada frekuensi FM 95,3 dan AM 846. Radio Pertanian Ciawi mempunyai visi “Menjadi Suara Hati Masyarakat Pertanian”. Sasaran pendengar potensial RPC berada di wilayah meliputi kota maupun kapubaten Bogor sampai di beberapa wilayah Sumatera (Lampung dan Palembang). Sebagai radio yang didirikan oleh Deptan, Radio Pertanian Ciawi berperan untuk memberikan informasi yang luas kepada pendengar khususnya seputar pertanian serta menyelenggarakan program-program penyuluhan kepada petani. Salah satu cara agar siaran pertanian dapat menarik perhatian petani adalah dengan merangkum siaran tersebut secara jelas, padat dan berdurasi singkat.
5
Radio Pertanian Ciawi (RPC) berupaya menyajikan program-program siaran yang menarik bagi pendengarnya yang dikemas secara akrab, santai, dan kekeluargaan. Program siaran yang disiarkan oleh RPC tidak hanya pertanian saja, tetapi terdapat juga program siaran yang dikemas untuk semua khalayak. RPC juga terus meningkatkan kualitas pelayanan radio seperti kualitas penyiar, kualitas waktu siaran, kualitas signal dll. sehingga bisa menjadi radio yang dinikmati dan diminati oleh pendengarnya. Keseluruhan acara
tersebut pada hakekatnya untuk menyajikan informasi dan hiburan dengan maksud untuk menarik dan mempertahankan pendengarnya. 1.2. Perumusan Masalah Perkembangan sejumlah stasiun radio di Bogor mengakibatkan adanya persaingan yang ketat diantara stasiun-stasiun radio itu sendiri. Radio Pertanian Ciawi (RPC) sebagai radio komersil dibawah Departemen Pertanian yang memiliki jangkauan pemancar FM sebesar 10.000 watt. Namun pada tahun 2008 daya pemancar FM diturunkan menjadi 5.000 watt. Penurunan jangkauan pemancar FM menjadi 5.000 watt dikarenakan penurunan anggaran pada Deptan (Departemen Pertanian). Dampak penurunan daya pemancar FM tersebut akan mempengaruhi penerimaan sinyal Radio Pertanian Ciawi yang diterima oleh pendengar RPC. Adanya perubahan ini memungkinkan adanya perubahan kepuasan. Oleh karena itu dalam penelitian ini akan di uji : 1. Bagaimana karateristik pendengar Radio Pertanian Ciawi (RPC). 2. Atribut kualitas jasa apakah yang dianggap penting dalam menentukan kepuasan pendengar Radio Pertanian Ciawi (RPC). 3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kepuasan pendengar Radio Pertanian Ciawi (RPC). 4. Upaya apakah yang diperlukan untuk meningkatkan kepuasan pendengar Radio Pertanian Ciawi (RPC).
1.3. Tujuan Penelitian
6
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui dan menganalisis kepuasan pendengar terhadap siaran Radio Pertanian Ciawi (RPC). Adapun tujuan penelitian lebih rinci adalah sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi karateristik pendengar 2. Menganalisis atribut kualitas jasa yang paling penting dalam menentukan kepuasan pendengar 3. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pendengar 4. Merumuskan cara menigkatkan kepuasan pendengar 1.4. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan untuk beberapa pihak yang berkepentingan antara lain : 1. Bagi RPC Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dalam rangka menentukan strategi untuk meningkatkan kepuasan pendengar RPC. 2. Bagi Penulis Sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan dalam mengidentifikasi menganalisis masalah serta mencari solusi dari permasalahan yang tersebut. 1.5. Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian Berdasarkan wawancara mendalam dengan pihak RPC, Penelitian ini difokuskan pada pendengar di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor. Menurut pihak RPC pendengar RPC banyak terdapat di Kecamatan Dramaga, karena itu pihak RPC meminta peneliti untuk mensurvei kepuasan pendengar di Kecamatan Dramaga. Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara acak.
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.
Manajemen Pemasaran Didalam suatu perusahaan manajemen pemasaran mempunyai peranan yang penting untuk mencapai tujuan perusahaan. Tugas manajemen
pemasaran
adalah
melakukan
perencanaan
mengenai
bagaimana mencari peluang pasar untuk melakukan pertukaran barang dan jasa
dengan
konsumen.
Setelah
itu,
manajemen
pemasaran
mengimplementasikan rencana tersebut dengan cara melaksanakan strategi-strategi pemasaran untuk menciptakan dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan konsumen demi tercapainya tujuan perusahaan. Menurut Kotler (2002), pengertian manajemen pemasaran adalah proses pernecanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran individu dan organisasi. Sedangkan pengertian manajemen pemasaran menurut Kotler dan Armstrong (2003), manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi dan pengendalian dari program yang dirancang untuk menciptakan,
membangun, dan mempertahankan pertukaran
menguntungkan dengan pembeli sasaran demi
yang
mencapai tujuan
organisasi. Jadi dapat diartikan bahwa Manajemen Pemasaran adalah proses perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli demi memenuhi dan mencapai individu dan organisasi. 2.1.1 Konsep Jasa Menurut Kotler (2002), definisi jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak ke pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun, produksinya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan dengan suatu produk fisik. Sedangkan menurut Lovelock
8
dan Wright (2005), jasa adalah tindakan atau kinerja yang menciptakan
manfaat
bagi
pelanggan
dengan
mewujudkan
perubahan yang diinginkan dalam diri atau atas nama penerima jasa tersebut. Jasa buka suatu barang, melainkan suatu proses atau aktivitas yang tidak berwujud (Lupiyoadi, 2006). Menurut Rangkuti (2006), jasa merupakan pemberian suatu kinerja atau tindakan tak kasat mata dari suatu pihak kepada pihak lain. Zeithaml et al. (2006) mendefinisikan jasa sebagai suatu kegiatan ekonomi yang outputnya bukan produk, jasa dikonsumsi bersamaan dengan waktu produksi dan memberikan nilai tambah, serta bersifat tak berwujud. Menurut Kotler (2002), Jasa memiliki empat karateristik yang sangat mempengaruhi rancangan program pemasaran, yaitu : 1.
Intangibility (tidak berwujud) Jasa memiliki sifat tidak berwujud. Tidak seperti halnya produk fisik, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar, ataupun dicium sebelum dibeli. Seseorang tidak dapat menilai hasil dari jasa sebelum membeli jasa tersebut terlebih dahulu. Mereka akan menarik kesimpulan mengenai mutu jasa dari tempat, orang, peralatan, alat komunikasi, simbol, dan harga yang mereka lihat.
2.
Inseparability (Tidak terpisahkan) Umumnya jasa dijual terlebih dahulu kemudian diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan dimana penyedia jasa juga merupakan bagian dari jasa tersebut, baik penyedia maupun pelanggan akan mempengaruhi hasil dan jasa tersebut.
3.
Variability (Bervariasi) Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan nonstandardized output yang berarti bahwa terdiri dari banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis, tergantung kepada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut dihasilkan.
9
4.
Perishability (Mudah lenyap) Jasa merupakan komoditas yang tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan jika permintaan jasa bersifat konstan sehingga bila tidak digunakan maka jasa tersebut akan berlalu begitu saja. Umumnya permintaan jasa bervariasi dan dipengaruhi faktor musiman. Selanjutnya Kotler (2002) menyatakan bahwa keunggulan
suatu produk jasa tergantung dari keunikan serta kualitas yang diperlihatkan oleh jasa tersebut, apakah sudah sesuai dengan harapan dan keinginan pelanggan. Suatu cara perusahaan jasa untuk tetap dapat unggul bersaing adalah dengan memberikan jasa dengan kualitas yang lebih tinggi dari pesaingany secara konsisten. Harapan pelanggan dibentuk oleh pengalaman masa lalunya, pembicaraan dari mulut, serta promoosi yang dilakukan oleh perusahaan jasa (Supranto,2001). Parasuraman, Zeithaml, dan Berry dalam Supranto (2001), membentuk model kualitas jasa yang menyoroti syarat-syarat utama untuk memberikan kualitas jasa yang diharapkan. Ada lima kesenjangan yang mengakibatkan kegagalan dalam penyampaian jasa, yaitu : a.
Kesenjangan antara harapan pelanggan dan persepsi manajemen. Manajemen tidak selalu memahami benar apa yang menjadi keinginan pelanggan.
b.
Kesenjangan antara persepsi manajemen dengan spesifikasi kualitas jasa Manajemen
mungkin benar
dalam memahami
keinginan
pelanggan, tetapi tidak menetapkan standar pelaksanaan yang spesifik. c.
Kesenjangan antara spesifikasi kualitas jasa dan penyampaian jasa Para personel mungkin tidak terlatih baik dan tidak mampu memenuhi standar.
10
d.
Kesenjangan antara penyampaian jasa dan komunikasi eksternal Harapan konsumen dipengaruhi oleh penyataan yang dibuat wakil-wakil dan iklan perusahaan
e.
Kesenjangan antara jasa yang dialami dan jasa yang diharapkan Terjadi bila konsumen mengukur kinerja perusahaan dengan cara yang berbeda dan memiliki persepsi yang keliru mengenai kualitas jasa Rangkuti (2003) menyatakan bahwa sukses suatu industri jasa
tergantung pada sejauh mana perusahaan mampu mengelola ketiga aspek berikut, yaitu : 1.
Janji perusahaan mengenai jasa akan disampaikan kepada pelanggan
2.
Kemampuan perusahaan untuk membuat karyawan mampu memenuhi janji tersebut
3.
Kemampuan karyawan untuk menepati janji kepada pelanggan Model kesatuan ketiga aspek tersebut dikenal sebagai segitiga
jasa, dimana setiap sisi segitiga mewakili setiap aspek Model kesatuan dari ketiga aspek tersebut dikenal sebagai segitiga jasa, dimana sisi segitiga mewakili setiap aspek. Kegagalan di satu sisi menyebabkan segitiga roboh yang berarti distribusi jasa tersebut gagal. Pembahasan industri jasa harus
meliputi perusahaan,
karyawan, serta pelanggan. hal ini dapat dilihat pada Gambar 1 Pelanggan
Internal Marketing
External Marketing
menyampaikan
menetapakan janji mengenai
produk/jasa sesuai yang
produk/jasa yang akan
telah dijanjikan
disampaikan
Manajemen
Karyawan Internal Marketing membuat agar produk/jasa yang disampaikan sesuai dengan yang dijanjikan
Gambar 4. Diagram segitiga pemasaran jasa (Rangkuti, 2003)
11
Irawan (2003) menyatakan bahwa konsep ServQual yang dikembangkan oleh Parasuraman, Zeithaml, dan Berry adalah konsep yang paling banyak digunakan oleh para pelaku bisnis dalam hal pelayanan pelanggan. Ketika pertama konsep dari dimensi pelayanan diformulasikan
terdapat
10
(sepuluh)
dimensi,
setelah
itu
disederhanakan menjasi 5 (lima) dimensi, yaitu: 1. Tangible, karena suatu service tidak bisa dilihat, tidak bisa dicium, dan tidak bisa diraba, maka aspek tangible menjadi penting sebagai aturan ukuran terhadap pelayanan. Atribut dari dimensi tangible selain berupa gedung dan peralatan, dapat juga berupa materi promosi (brosur dan leaflet). 2. Reliability, yaitu dimensi yang mengukur keandalan dari perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggannya. Dibandingkan dengan empat dimensi kualitas pelayanan lainnya, dimensi ini dianggap paling penting bagi pelanggan dari berbagai industri jasa. Ada 2 aspek dari diemnsi ini, yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan seperti yang dijanjikan, dan seberapa jauh suatu perusahaan mampu memberikan pelayan yang akurat. 3. Responsiveness, merupakan dimensi kualitas pelayanan yang paling dinamis. Harapan pelanggan terhadap kecepatan pelayanan hampir dapat dipastikan akan berubah dengan kecenderungan naik dari waktu ke waktu 4. Assurance,
dimensi
kualitas
yang
berhubungain
dengan
kemampuan perusahaan dalam menanamakan rasa percaya dan keyakinan kepada para pelanggannya. Ada 4 aspek dari dimensi ini, yaitu keramahan, kompetensi, kredibilitas, dan keamanan. 5. Emphaty, dimensi yang memberikan peluang besar untuk memberikan pelayanan yang bersifat suprise. Sesuatu yang tidak diharapkan pelanggan. banyak cara yang dapat dilakukan untuk menyenangkan pelanggan, misalnya: memberikan ucapan selamat kepada para pelanggan pada saat hari ulang tahun atau hari raya.
12
2.2.
Kepuasan Pelanggan Kepuasan (Satisfaction) berasal dari bahasa latin yaitu satis yang berarti enough atau cukup dan facere yang berarti to do atau melakukan. Sebuah kepuasan bisa didefinisikan sebagai persepsi terhadap sesuatu yang telah memenuhi harapannya. Menurut Kotler (2004:10) kepuasan pelanggan
yaitu
tingkatan
dimana
anggapan
kinerja
(perceived
performance) produk yang akan sesuai dengan harapan seorang pelanggan. Kotler (2002) juga menyatakan perasaan senang atau kecewa seseorang muncul setelah membandingkan antara persepsi dan kesannya terhadap kinerja atau hasil dari suatu produk dan harapan dari produk tersebut. Jika kinerja memenuhi harapan maka pelanggan akan puas, sebaliknya jika kinerja tidak memenuhi harapan maka pelanggan akan kecewa. Sementara itu jika kinerja melebihi harapan maka pelanggan akan puas. Menurut Engel, dkk dalam
Sumarwan (2003), “Satisfaction is
defined here asa a post consumption evaluation that a choose alternative at least meet or exceeds expectation”. Kepuasan pelanggan merupakan evaluasi purnabeli, dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya sama atau melampaui harapan pelanggan, sedangkan ketidakpuasan pelanggan muncul apabila tidak memenuhi harapan. Menurut Supranto (2011) istilah kepuasan pelanggan merupakan label yang digunakan oleh pelanggan untuk meringkas suatu himpunan aksi atau tindakan terlihat, terkait produk atau jasa. Purnomo (2003) mengartikan kepuasan pelanggan sebagai “perbedaan antara harapan dan kinerja atau hasil yang diharapkan”, maksudnya adalah kepuasan pelanggan tercipta jika pelanggan merasa output atau hasil pekerjaan sesuai dengan harapan mereka, atau bahkan melebihi harapan pelanggan. Kepuasan pelanggan ditentukan oleh persepsi pelanggan atau performance produk atau jasa dalam memenuhi harapan pelanggan (Irawan, 2003). Pelanggan merasa puas apabila harapannya terpenuhi atau akan sangat puas jika harapan pelanggan terlampaui. Harapan adalah kunci pokok bagi setiap pelaku bisnis yang terlibat dalam kepuasan pelanggan.
13
Tanpa mengenal keinginan pelanggan, sangatlah sulit untuk perusahaan untuk mampu memberikan kepuasan yang optimal untuk pelanggannya. Menurtut Supranto (2001), pelanggan harus dipuaskan. Jika mereka tidak puas, mereka akan meninggalkan perusahaan dan akan menjadi pelanggan bagi pesaing. Tingkat kepuasan pelanggan dapat digambarkan sebagai berikut: Tujuan perusahaan Kebutuhan dan keinginan konsumen Produk Harapan konsumen terhadap produk
Nilai produk Bagi konsumen
Tingkat kepuasan konsumen
Gambar 5. Tingkat kepuasan pelanggan (Engel, et al. 1994) Dari berbagai pendapat para ahli diatas, maka bisa disimpulkan bahwa definisi kepuasan pelanggan adalah respon atau tanggapan dari perilaku yang ditunjukkan oleh pelanggan dengan membandingkan antara kinerja atau hasil yang dirasakan dengan harapan dan keinginan pelanggan. Sebenarnya perusahaan tidak cukup hanya sekedar mengejar kepuasan pelanggan. Perusahaan juga harus mampu menciptakan pelanggan-pelanggan setia yang baru dan mempertahankan pelanggan setia yang lama. Keberhasilan perusahaan dalam memberikan nilai dan kepuasan pada pelanggannya akan menimbulkan pertumbuhan dan keuntungan bagi perusahaan.
14
2.2.1 Strategi Kepuasan Pelanggan Pada dasarnya strategi kepuasan pelanggan menyebabkan pesaing harus berusaha keras dan memerlukan biaya tinggi dalam usahanya merebut pelangan suatu perusahaan. Menurut Schnaars (1991) dalam Tjiptono (2006) kepuasan pelanggan merupakan strategi jangka panjang yang membutuhkan komitmen, baik menyangkut dana maupun sumber daya manusia. Ada beberapa strategi yang dapat dipadukan untuk meraih dan meningkatkan kepuasan pelanggan, antara lain : 1. Strategi pemasaran berupa Relationship Marketing Merupakan strategi dimana suatu transaksi antara penjual dan pembeli berkelanjutan dan tidak berakhir setelah proses penjualan selesai. Dengan kata lain terjalin suatu kemitraan dengan pelanggan secara terus-menerus. Strategi ini dapat diimplementasikan dengan membuat daftar nama pelanggan, mencakup catatan penting lainnya mengenai pelanggan yang dianggap perlu dibina hubungan jangka panjang. Dengan tersedianya informasi semacam itu, maka diharapkan perusahaan dapat memuaskan para pelanggan secara lebih baik, yang pada gilirannya dapat menumbuhkan loyalitas pelanggan sehingga terjadi pembelian ulang. 2. Strategi Superior Customer Service Merupakan strategi dimana perusahaan berorientasi untuk menawarkan pelayanan yang lebih baik daripada pesaing. Hal ini membutuhkan dana yang besar, kemampuan sumber daya manusia, dan usaha yang gigih agar dapat tercipta suatu pelayanan superior. Akan tetapi perusahaan akan memperoleh manfaat yang sangat besar dari pelayanan yang lebih baik. 3. Strategi Unconditional Service Guarantee Strategi ini berintikan komitmen untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan yang pada gilirannya akan menjadi sumber dinamisme penyempurnaan mutu produk atau jasa dan kinerja
15
perusahaan. Selain itu juga akan meningkatkan motivasi para karyawan untuk mencapai tingkat kinerja yang lebih baik. 4. Strategi Penanganan Keluhan Yang Efisien Penanganan keluhan memberikan peluang untuk mengubah seorang pelanggan yang tidak puas menjadi puas. Kecepatan dan ketepatan penanganan merupakan hal yang penting bagi terwujudnya
kepercayaan
pelanggan terhadap
perusahaan.
Karena semakin lama keluhan ditangani, maka pelanggan akan berfikir bahwa perusahaan tidak mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan. Semua pihak yang ada dalam perusahaan berhak dan wajib turut campur dalam penanganan keluhan terutama pihak manajemen puncak. 5. Strategi Peningkatan Kinerja Perusahaan Meliputi berbagai upaya seperti, melakukan pemantauan dan pengukuran kepuasan pelanggan secara berkesinambungan, memberikan pendidikan dan pelatihan menyangkut komunikasi, salesmanship, dan public relations kepada pihak manajemen dan karyawan, memasukkan unsur kemampuan untuk memuaskan pelanggan ke dalam sistem penilaian prestasi karyawan, dan memberikan empowerment yang lebih besar kepada para karyawan dalam melaksanakan tugasnya. 6. Menerapkan Quality Function Deployment Yaitu praktik untuk merancang proses sebagai tangapan terhadap kebutuhan pelanggan, QFD berusaha menerjemahkan apa yang dibutuhkan pelanggan menjadi apa yang dihasilkan organisasi. Dengan demikian, QFD memungkinkan suatu perusahaan untuk memprioritaskan kebutuhan pelanggan, menemukan tanggapan inovatif terhadap kebutuhan tersebut, dan memperbaiki proses hingga mencapai efektivitas maksimum. 2.2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan Menurut Irawan (2002), terdapat lima pendorong utama kepuasan pelanggan, yaitu:
16
1. Mutu produk Konsumen atau pelanggan akan merasa puas jika setelah membeli dan menggunakan produk tersebut, mendapatkan mutu produk yang baik. 2. Harga Begi pelanggan yang sensitif, harga yang murah adalah sumber kepuasan yang penting karena mereka kan mendapat value for money yang tinggi. 3. Service quality (ServQual) Karena mutu produk dan harga seringkali tidak mampu menciptakan keunggulan bersaing dalam hal kepuasan dan keduanya
relatif
mudah
ditiru,
perusahaan
cenderung
menggunakan pendorong ini. 4. Emotional Factor Konsumen yang merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa orang lain akan kagum terhadap dia bila menggunakan produk dengan merek tertentu akan cenderung mempunyai tingkat kepuasan yang lebih tinggi. Pendorong ini biasanya berhubungan dengan gaya hidup seperti mobil, pakaian, kosmetik dan sebagainya. 5. Kemudahan Kemudahan yang didukung dengan kenyamanan dan efisiensi dalam mendapatkan produk fisik atau jasa akan mendorong kepuasan pelanggan. Kualitas layanan
Kualitas produk Kepuasan
Faktor emosional
Pelanggan
Harga
Loyalitas
Biaya dan kemudahan
Gambar 6. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan (Irawan, 2002)
17
2.2.3 Pengukuran Kepuasan Pelanggan Ada beberapa metode yang bisa dipergunakan setiap perusahaan untuk mengukur dan memantau kepuasan pelanggan pesaing. Menurut Kotler (2004) , terdapat empat perangkat untuk melacak dan mengukur kepuasan pelanggan. keempat perangkat tersebut adalah sebagai berikut: 1. Sistem Keluhan dan Saran Setiap organisasi yang berorientasi pada pelanggan (customer oriented) perlu menyediakan kesempatan dan akses yang mudah dan nyaman bagi para pelanggannya guna menyampaikan saran, kritik, pendapat dan keluhan pelanggan. Media yang digunakan bisa berupa kotak saran yang ditempatkan di lokasi-lokasi strategis (yang mudah dijangkau atau sering dilewati pelanggan), kartu komentar (yang diisi langsung maupun yang dikirim via pos kepada peruahaan), saluran telepon khusus bebsa pulsa, website dan lain-lain. 2. Ghost Shopping (Mystery Shopping) Salah satu cara memperoleh gambaran mengenai kepuasan pelanggan adalah dengan memperkerjakan beberapa orang ghost shopper untuk berperan atau berpura-pura sebagai pelanggan potensial produk perusahaan pesaing. Mereka diminta beriteraksi dengan staf penyedia jasa dan menggunakan produk/jasa perusahan. 3. Lost Customer Analysis Sedapat mungkin perusahaan menghubungi para pelanggan yang telah berhenti membeli atau yang telah pindah pemasok agar dapat memahami mengapa hal itu terjadi dan supaya dapat mengambil kebijakan perbaikan atau penyempurnaan selanjutnya. 4. Survei Kepuasan Pelanggan Sebagian besar riset kepuasan pelanggan dilakukan dengan menggunakan metode survei, baik survei melalui pos, telepon, email, website, maupun wawancara langsung.
18
Gerson (2001), mengemukakan beberapa manfaat dari pengukuran kepuasan pelanggan yaitu: 1.
Pengukuran menyebabkan orang memiliki rasa berhasil dan berprestasi, yang kemudian diterjemahkan menjadi pelayanan prima kepada pelanggan.
2.
Pengukuran memberitahukan apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki mutu dan kepuasan pelanggan serta bagaimana harus melakukannya.
3.
Pengukuran memberikan umpan balik segera pada pelaksana, terutama bila pelanggan sendiri yang mengukur kinetrja pelaksana atau perusahaan yang memberikan pelayanan.
4.
Pengukuran bisa dijadikan dasar penentuan standar kinerja dan prestasi yang harus dicapai, yang akan mengarahkan menuju peningkatan mutu dan kepuasan pelanggan.
5.
Pengukuran memotivasi orang untuk melakukan dan mencapai tingkat produktivitas yang lebih tinggi.
2.3.
Radio Radio merupakan media yang memiliki ciri khas tersendiri. Pemanfaatan radio semakin lama semakin bertambah. Sebagai salah satu media massa, radio memiliki karateristik yang khas dibandingkan media massa lain yaitu (Riswandi, 2009) yaitu: 1.
Imajinatif, pesan radio dapat mengajak pendengarnya untuk berimajinasi.
2.
Auditif, sifat radio untuk didengar sehingga dengan demikian sampai di pendengaran hanya sepintas dan tidak dapat diulangi kembali.
3.
Mengandung ganguan, baik berupa ganguan yang disebabkan faktor semantik maupun oleh faktor teknis.
4.
Akrab. Meskipun radio merupakan media komunikasi massa, akan tetapi radio siaran bisa “menyapa” pendengar secara pribadi, seolaholah teman akrab yang hadir di tengah-tengah pendengarnya.
19
5.
Identik dengan musik, radio adalah saran hiburan termurah dan tercepat sehingga menjadi media utama untuk mendengarkan musik. Sedangkan menurut Effendy (1991) menjelaskan bahwa radio
siaran memiliki gaya tersendiri (radio siaran style). Gaya radio siaran ini disebabkan beberapa sifat radio siaran. 1) Imajinatif. Karena hanya indera pendengaran yang digunakan oleh khalayak dan pesannya pun selintas, maka radio siaran dapat mengajak komunikannya untuk berimajinasi. 2) Auditori. Auditori merupakan konsekuensi dari radio siaran untuk didengar secara selintas. 3) Akrab. Sifat radio siaran adalah akrab dan intim karena pada umumnya kita mendengar radio siaran sambil melakukan pekerjaan sesuatu. 4) Materi siaran. Radio siaran bergaya percakapan (conversational style) Ketika khalayak menerima pesan dari radio siaran, khalayak yang berada dalam tatanan mental yang pasif dan bergantung pada jelas atau tidaknya kata-kata yang diucap penyiar. Oleh karena itu radio siaran dianggap memiliki kekuatan yang begitu besar dan memiliki kekuasaan yang begitu hebat terhadap khalayaknya. Menurut Effendy (1991), ada tiga faktor penyebab yang membuat radio memiliki kekuatan yaitu: 1. Daya langsung Daya langsung radio siaran berkaitan dengan proses penyusunan dan penyampaian pesan pada pendengarnya yang relatif cepat. 2. Daya Tembus Daya tembus memungkinkan khalayak dapat mengakses informasi, sekalipun terbentang jarak yang jauh. 3. Daya tarik Daya tarik ini radio siaran disebabkan sifatnya yang serba hidup berkat tiga unsur yang ada padanya, yaitu musik, kata-kata, dan efek suara (sound effect).
20
2.3.1 Karateristik Khalayak Radio Khalayak bisa disebut dengan istilah penerima, pendengar, audience, decoder, atau komunikan. Khalayak adalah salah satu aktor dari proses komunikasi (Changara,2006). Radio merupakan salah satu media massa tentunya juga memiliki khalayak yang terlibat. Biasanya khalayak dari media massa radio disebut sebagai khalayak pendengar. Menurut Changara (1998) dalam Firlani (2002), khalayak adalah salah satu pemeran dalam proses komunikasi. Unsur khalayak tidak boleh diabaikan. Sebab berhasil atau tidaknya proses komunikasi massa bisa berupa individu, kelompok atau masyarakat. McQuail (2005) karateristik individu yang berkaitan dengan khalayak media massa meliputi jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan. Sari dalam Puspitasari (2009) menyatakan bahwa pada prinsipnya yang dimaksud dengan khalayak dalam komunikasi massa adalah sejumlah manusia yang menerima suatu pesan dalam waktu yang sama kendati berada pada tempat yang berjauhan dan tidak mengenal serta tidak dapat mengadakan interaksi sevara langsung dengan komunikator. Ia menambahkan secara garis besar terdapat dua tipe khalayak, yaitu general public audience dan specialized
audience. General public audience merupakan
khalayak yang sangta luas, heterogen dan anonim secara lengkap. Contoh konkrit dari general public audience ini adalah pemirsa televisi dan pendengar radio. Sedangkan specialized audience dibentuk dari beberapa macam kepentingan bersama antara anggotanya sehingga lebih homogen (paling tidak sama satu aspek tertentu). Menurut Masduki (2002) membagi pendengar radio dalam empat kategori yakni pendengar aktif, pasif, selektif dan spontan. Pendengar spontan adalah pendengar yang tanpa sengaja mendengar suatu siaran radio dan relatif lebih mudah teralih perhatiannya pada hal lain. Pendengar pasif adalah pendengar yang
21
sering mendengarkan suatu progran radio tetapi jarang melakukan interaksi dengan penyiar dan hanya mendengarkan siaran radio saja. Pendengar selektif adalah pendengar yang hanya memilih untuk mendengarkan program siaran tertentu yang memang diminati olehnya, baik dikarenakan kualitas program yang ditawarkan maupun karena tertarik terhadap penyiar yang bersiaran.
Pendengar aktif
adalah
pendengar
yang selalu
mendengarkan siaran suatu stasiun radio dan mereka juga sering aktif berinteraksi dengan penyiar pada saat siaran berlangsung dengan mengirimkan sms atau telepon ke stasiun radio yang bersangkutan. Dalam interaksinya dengan radio, ada enam macam perilaku mendengar (Masduki,2004) yaitu: 1.
Rentang konsentrasi dengarnya pendek, karena menyimak radio sambil mengerjakan berbagai kegiatan lain.
2.
Perhatiannya dengan cepat beralih oleh orang atau peristiwa disekitarnya, karena baginya radio merupakan “teman santai”.
3.
Tidak dapat menyerab informasi banayak dalam sekali dengar, karena daya ingat yang terbatas akibat dari aktivitas pendengarannya yang selintas.
4.
Lebih tertarik pada hal-hal yang mempengaruhi kehidupan mereka secara langsung.
5.
Secara mental dan literal (melek huruf) mudah mematikan radio.
6.
Umumnya pendengar terdeteksi secara konstan sehingga tidak dapat diketahui apakah mereka pintar, heterogen, dan fanatik
2.3.2 Segmentasi Pendengar Pada awal perkembangan industri penyiaran Indonesia, pengelola media penyiaran pada umumnya membidik audien hanya berdasarkan perkiraan saja. Mereka hanya memperkirakan saja siapa audien mereka dan apa yang dibutuhkan oleh audien (Morissan, 2005). Tentunya hal ini membuat segala sesuatunya ditentukan dari
22
sisi pihak pengelola itu sendiri. Mereka memposisikan diri mereka seolah – olah mereka adalah audien. Padahal mengetahui apa saja kebutuhan audien merupakan hal yang penting karena pelaku media massa tidak akan bisa hanya sekedar menghadirkan sebuah program penyiaran saja tanpa tahu apa yang di inginkan oleh audien. Menurut Effendy (1991), pendengar merupakan sasaran komunikasi massa melalui media siaran radio. Pendengar adalah massa atau sejumlah orang yang sangat banyak yang sifatnya heterogen dan terpencar-pencar di berbagai tempat. Oleh karena itu, penerapan segmentasi pendengar tidak akan bisa diterapkan hanya berdasarkan sebuah perkiraan, karena suatu masyarakat akan mengalami perubahan begitu juga dengan kebutuhan mereka, setiap perusahaan media massa harus memahami akan perubahan yang terjadi disekitar lingkunganya dengan melakukan pengamatan lingkungan. Dengan persaingan media penyiaran yang semakin ketat membuat pelaku media massa harus bisa menarik perhatian audien. Dalam hal ini pelaku media harus mengerti akan keberagaman pendengar yang ada karena akan sangat sulit untuk bisa memenuhi kebutuhan mereka semua akan informasi dan hiburan yang mereka butuhkan sehingga media penyiaran memerlukan sebuah segmentasi pendengar. Pengertian segmentasi pendengar oleh Morissan (2005) adalah suatu kegiatan untuk membagi – bagi atau mengelompokkan audien kedalam kotak kotak yang lebih homogen ketika audience sudah dikelompokkan, maka akan terlihat kebutuhan yang sama dari audien tersebut sehingga segmen – segmen yang lain yang tidak sesuai dengan kebutuhan mereka bisa ditinggalkan. Penetapan jenis segmentasi pendengar radio terbagi dalam beberapa kategori antara lain :
23
A. Segmentasi Demografis Segmentasi yang didasarkan demografis merupakan segmentasi pada kependudukan yang berkaitan dengan jumlah, struktur serta pertumbuhanya. Data demografi sangat diperlukan, karena berhubungan dengan bagaimana media penyiaran menilai potensi pendengar yang tersedia dalam wilayah geografi yang dapat dijangkau. Dan hal itu bisa diamati melalui berbagai komponen
seperti
tingkat
penghasilan,
pekerjaan,
usia,
pendidikan dan lain sebagainya. Adapun penjelasan mengenai komponen dalam segmentasi demografis antara lain : 1) Usia Segmentasi yang sering diambil oleh stasiun radio biasanya adalah segmentasi Demografis dari segi usia, pendengar dibedakan menurut usia dibagi dalam kategori anak-anak, remaja, dewasa dan orang tua. Namun terkadang pembagian usia akan dikelompokkan dalam kategori yang lebih spesifik. 2) Jenis kelamin Isi media masa akan mempengaruhi siapa yang akan manggunakan media tersebut. Begitu juga dengan radio, ketika informasi berkaitan dengan tips kecantikan, memasak dan berbagai hal yang berhubungan dengan wanita tentu akan disukai dan menarik minat pendengar wanita. Sama halnya bila ada informasi yang berkaitan dengar kebutuhan laki – laki misalnya saja informasi seputar olah raga, mesin dan seba
gainya.
Sehingga
penentuan
informasi
yang
disampaikan melalui radio juga perlu diperhatikan sesuai dengan target pendengar agar program siaran yang dibuat nantinya bisa berhasil. 3) Pekerjaan Jenis pekerjaan khalayak juga akan berpengaruh dengan jenis program tertentu dalam media massa. Seperti halnya dengan media massa radio, kalangan eksekutif menyukai pogram
24
siaran talk show seputar dunia bisnis, berita lebih suka dengan lagu – lagu pop Indonesia atau wastern music. Sedangkan untuk pekerjaan kasar kebanyakan menyukai musik dangdut. 4) Pendidikan Pendengar juga bisa dikelompokkan menurut pendidikan yang dicapai. Pendidikan yang berhasil diselesaikan tentu akan menentukan tingkat kecerdasan dan peemahaman pendengar akan penerimaan sebuah informasi tertentu. Sehingga pada akhirnya akan menentukan juga pilihan informasi yang mereka butuhkan. Pendengar yang berpendidikan tinggi biasanya menyukaai informasi yang membutuhkan pikiran ataupun membutuhkan sebuah analis. Wawasan mereka luas sehingga mampu menerima informasi yang cukup berat untuk dikonsumsi. Bagi mereka, informasi merupakan sebuah kebutuhan penting yang harus di penuhi. Berbeda dari pendengar yang masih dalam taraf belajar di sekolah atau bahkan hanya mencapai pendidikan tingkar rendah. Tentu mereka akan lebih menyukai informasi ringan yang menghibur dan mudah di pahami. 5) Penghasilan Penghasilan audien akan menentukan kelas social mereka serta mempengaruhi kemampuan mereka untuk mengakses informasi melalui media massa. Hal ini akan menentukan pula program siaran seperti apa yang tepat untuk suatu kelas social tertentu sehingga program siaran biasa lebih tepat sasaran. 6) Agama Segmentasi agama biasanya akan mempengaruhi bentuk program siaran yang akan dibuat. Seperti halnya radio yang membidik segmentasi pendengar beragama islam akan
25
membuat beberapa program yang bertemakan agama islam seperti halnya ceramah. Segmentasi agama juga biasanya didunakan untuk memasarkan produk tertentu misalnya saja majalah atau buku agama. B. Segmentasi Geografis
Dalam segmentasi geografis, pendengar akan di bagi atau dikelompokkan menurut suatu wilayah daerah atau geografis tertentu seperti Negara, provinsi, kota hingga suatu lingkungan tertentu. Biasanya pemasang iklan juga melihat kepada segmentasi geografis yang dibidik oleh suatu stasiun radio karena setiap wilayah memiliki karakter pendengar yang juga akan berbeda – beda. C. Segmentasi Geodemografis Segmentasi geodemografis merupakan gabungan dari segmentasi demografis
dan
segmentasi
geografis.
Pendengar
yang
menempati wilayah geografis tertentu akan memiliki karakter demografis yang sama pula. Misalnya saja pendengar yang memiliki pemukiman elit di kota besar akan cenderung memiliki karakter tingkat penghasilan, pendidikan dan pekerjaan yang hamper sama. Begitu pula dengan mereka yang bermukim di pedesaan, akan memiliki tingkat penghasilan, pendidikan, hingga pekerjaan yang cenderung sama. D. Segmentasi psikografis.
Psikografis merupakan segmentasi berdasarkan gaya hidup dan kepribadian seseorang. Misalnya saja seorang wanita karir akan memiliki gaya hidup yang berbeda dengan ibu rumah tangga. Tentu kebutuhan mereka akan sesuatu informasi juga akan berbeda. Biasanya seorang wanita karir akan lebih suka mendengarkan program siaran. Menurut Kotler (2005), syarat untuk dapat menghasilkan segmentasi yang efektif adalah :
26
1. Dapat diukur ukuran, daya beli, dan profil segmen dapat diukur 2. Besar segmen cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani. Segmen tersebut harus merupakan kelompok homogen terbesar yang memungkinkan perancangan strategi khusus 3. Dapat diakses segmen dapat dijangkau dan dilayani secara efektif 4. Dapat dibedakan segmen-segmen secara konseptual dapat dipisah-pisahkan dan memberikan tanggapan yang berbeda terhadap unsur dan program yang berbeda 5. Dapat dilaksanakan program-program yang efektif dapat dirumuskan untuk menarik dan melayani segmen-segmen tersebut Strategi pemasaran berdasarkan segmentasi menurut Tony Proctor (2000) terdiri dari dua tipe yaitu : a. Single Segment Strategy Strategi pemasaran berdasarkan satu jenis segmentasi saja dan berkonsentrasi pada pemenuhan kebutuhan berdasarkan satu jenis segmentasi. Dalam Fandy Tjiptono (2008) disebut Concentrated Marketing atau berkonsentrasi pada segmen tunggal. b. Multi Segment Strategy Strategi pemasaran yang menggabungkan beberapa segmen untuk tujuan meraih pasar yang lebih luas dan kesempatan yang lebih
besar.
Hal
ini
memungkinkan
untuk
perusahaan
memikirkan banyak jenis promosi atau pemasaran yang sesuai untuk semua segmen yang telah dipilih. Kemudian, menurut Kotler (2005) segmentasi dapat dibentuk dengan banyak cara. Salah satunya dengan mengidentifikasi segmen
27
preferensi atau pola segmentasi berdasarkan preferensi. Pola segmentasi pasar tersebut antara lain:
Preferensi homogen: menunjukkan pasar dimana semua konsumen secara kasar memiliki preferensi yang sama. Pasar itu tidak menunjukkan segmen alami.
Preferensi tersebar: preferensi konsumen yang mungkin tersebar ke seluruh bidang, yang menunjukkan bahwa preferensi konsumen sangat beragam
Preferensi terkelompok: pasar mungkin menunjukkan kelompok preferensi yang khas, yang dinamakan segmen pasar alami dimana hal ini mempengaruhi positioning dari perusahaan/organisasi.
2.3.3 Isi Siaran radio Produksi
siaran
merupakan
keterampilan
memadukan
wawasan, kreativitas, dan kemampuan mengoperasikan peralatan produksi (Masduki, 2004). Sedangkan menurut Morissan (2005), memproduksi
program
siaran
memerlukan
kemampuan
dan
keterampilan sehingga menghasilkan produksi program yang menarik untuk didengar. Secara umum program siaran radio terdiri atas dua jenis, yaitu musik dan informasi. Kedua jenis program ini kemudian dikemas dalam berbagai bentuk yang pada intinya hatus bisa memenuhi kebutuhan khalayak dalam hal musik dan informasi. Pada umumnya setiap stasiun radio memiliki cara masingmasing dalam mengemas siarannya agar menarik perhatian khalayak pendengar. Penyajian suatu siaran yang menarik oleh stasiun radio akan menetukan keberhasilan dari radio tersebut untuk menjaring khalayak pendengar dalam menyiarkan suatu informasi. Program siaran radio yang sering disajikan oleh pihak stasiun radio untuk dikemas secara menarik seperti siaran berita, talk show, hiburan, jingle radio, dan infotainment radio. Menurut Morissan (2005) bentuk penyajian berita radio terdiri atas: (1) Siaran langsung (live report), yaitu reporter mendapatkan fakta atau
peristiwa dari lamanya dan pada saat
28
bersamaan melaporkannya dari lokasi. (2) Siaran Tunda, reporter mendapatkan fakta dari lapangan, kemudian kembali ke studio untuk mengolahnya terlebih dahulu sebelum disiarkan. Adapun masih menurut Morissan (2005) tiga bentuk talk show yang banyak digunakan oleh stasiun radio adalah: (1) One-on-oneshow, yaitu bentuk perbincangan saat penyiar dan narasumber mendiskusikan suatu topik dengan dua posisi mikropon terpisah d ruang studio yang sama. (2) Panel discussion, pewawancara sebagai moderator hadir bersama sejumlah narasumber. (3) Call in show, program perbincangan yang hanya melibatkan telepon dari pendengar. Topik ini ditentukan oleh penyiar kemudian pendengar diminta untuk memberikan Sementara itu infotainment, yang merupakan singakatan dari information and entertainment berupa kombinasi sajian siaran informasi dan hiburan dikemas secara easy listening. Infotainment dalam kemasan yang lebih lengkap disebut majalah udara yaitu suatu acara yang memadukan antara musik, lagu, tuturan informasi, berita, dan iklan (Morissan, 2005). Biasanya tema yang dibahas dalam program ini antara lain wawancara artis penyanyi yang membahas album barunya, interaktif dengan pendengar membahas suatu tema tertentu, dan lain-lain. Agar acara yang disiarkan oleh stasiun radio menarik, beberapa petunjuk yang dapat dijadikan sebagai patokan. Seperti sasarannya harus jelas, acaranya spesifik, memiliki keutuhan, beragam, waktu penyiaran yang tepat, orisinil, kualitas terjaga, dan bahasanya harus sederhana (Munthe, 1996). a. Acara harus sesuai sasaran. Sasaran yang akan dituju harus jelas. Hal ini penting untuk memudahkan pengelola siaran dalam mengolah bahan siaran. Misalnya suatu program acara ditujukan kepada anak remaja b. Acara harus utuh. Pembahasan materi harus dijaga agar tidak keluar dari konsep yang telah dibuat. Mulai dari pengantar,
29
permasalahan, pembahasan, dan penyelesaian masalah secara sistematis. c. Kemasan acara harus bervariasi. Acara dikemas dalam bentuk yang bervariasi. Variasi dapat ditampilkan dalam dua bentuk, yaitu dialog dan monolog. Menurut Tede (2012) Keunggulan sebuah acara ditentukan oleh lima faktor, yaitu: 1.
Materi sesuai dengan kebutuhan pendengar
2.
Kemasan acara yang interaktif dan memikat
3.
Pemanduan yang kreatif
4.
Penempatan waktu siar pada jam siar utama
5.
Interaksi/partisipasi pendengar yang besar Keberhasilan stasiun radio dalam menyajikan suatu program
siaran akan ditentukan oleh seberapa banyak pendengar yang tertarik untuk mendengarkan program siaran yang disajikan. Selain itu, keberhasilan suatu progam siaran yang disajikan oleh pihak stasiun radio akan digunakan dalam menjaring khalayak pendengar yang lebih banyak untuk mau mendengarkan program siaran tersebut. Ada atau tidaknya khalayak yang mengikuti tau mendengarkan acara yang disajikan oleh stasiun radio tentunya menentukan keberhasilan dari program tersebut dalam menyajikan suatu siaran yang menarik pendengar (Kermite, 1997) 2.4.
Hasil Penelitian Terdahulu Marwanti (2006) melakukan penelitian dengan judul analisis kepuasan pendengar terhadap program siaran Radio Pertanian Ciawi. Penulis mengukur tingkat kepuasan pendengar terhadap kinerja PT Radio Pertanian Ciawi dengan diagram kartesius dan tabulasi silang dengan uji Chi-Square. Hasil karateristik respondennya adalah laki-laki sebesar 56 persen, kelompok usia 20-30 tahun sebesar 38 persen, tingkat pendidikan SMA sebesar 52 persen, jenis pekerjaannya adalah karyawan sebesar 28 persen, tingkat pendapatan kurang dari 1 juta sebesar 46 persen, frekuensi mendengarkan siaran RPC sering sebesar 67 persen, lama mengenal RPC
30
6 sampai 12 bulan yang lalu sebesar 54 persen, manfaat yang didapat dari RPC adalah hiburan sebesar 51 persen. Hasil pengukuran diagram kartesius menunjukkan bahwa terdapat satu atribut di kuadran A, di kuadran B ada tujuh belas, kuadran C ada tiga belas dan di kuadran D ada dua atribut. Berdasarkan peringkat atribut, pendengar
radio
dalam
memilih
program
siaran
radio,
lebih
mengutamakan dimensi reliability atau kehandalan yaitu kemampuan manajemen stasiun radio untuk melaksanakan jasa, kemudian dimensi assurance, kemudian diikuti berturut-turut oleh dimensi tangible, emphaty dan responsiveness. Dari hasil analisis tabulasi silang antara profil responden dengan tingkat kepentingan dan kinerja secara umum didapatkan bahwa penilaian tingkat kepentingan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, sedangkan penilaian terhadap kinerja dipengaruhi oleh usia dan jenis pekerjaan responden. Kurniawan
(2006) melakukan penelitian
terhadap kepuasan
pendengar PT Radio Ika Lesmana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayortitas pendengar Radio Lesmana adalah perempuan, pegawai dan mahasiswa, dan merupakan pendengar yang setia dan loyal kepada Radio Lesmana. Frekuensi mendengar Radio Lesmana oleh pendengar sangat tinggi yang menggambarkan kesetiaan terhadap Radio Lesmana. Atribut kualitas jasa yang dianggap penting adalah sinyal Radio Lesmana yang ditangkap dengan kualitas baik(tidak ada ganguan/noise). Penulis mengukur tingkat kepuasan pendengar terhadap kinerja PT Radio Lesmana dengan Customer Satisfaction Index (CSI) dan Importance Performance Analysis (IPA). Secara keseluruhan dapat dikatakan tingkat kepuasan responden terhadap kinerja dan kualitas Radio Lesmana sudah tinggi dengan hasil Customer Satisfaction Index 86,01%. Akan tetapi perusahaan juga harus terus melakukan perbaikan terhadap atribut-atribut kualitas jasa yang nilai kerjanya masih dibawah tingkat kepentingan. Galiano (2006) melakukan penelitian yang hampir serupa yaitu Analisa Kepuasan Pendengar Terhadap Kualitas Siaran Radio Kalimaya Bhaskara FM (Studi pada Mahasiswa Universitas Brawijaya Malang).
31
Penulis menggunakan Customer Satisfaction Index (CSI) dan Importance Performance Analysis (IPA) sebagai alat analisis untuk mendapatkan hasil penelitian. Hasil penelitian yang diperoleh para pendengar menganggap penting dimensi kualitas pelayanan yang memiliki bobot berkisar antara 426 sampai dengan 468. Atribut yang dianggap paling penting oleh pendengar adalah pengetahuan, wawasan dan kapasitas penyiar yang memiliki skor sebesar 468. Atribut yang dianggap kurang penting adalah kekuatan frekuensi, sehingga kepuasan dari pendengar/mahasiswa terhadap kualitas siaran Radio Kalimaya Bhaskara paling besar ditentukan oleh pengetahuan, wawasan dan kapasitas penyiar. Tingkat kinerja Radio Kalimaya Bhaskara berdasarkan pada penilaian pendengar atas atribut kualitas siaran berkisar antara 379 sampai dengan 400. Atribut yang pelaksanaannya paling tinggi adalah kekuatan frekuensi. Sedangkan item yang pelaksanaannya paling rendah adalah cara penyampaian informasi, sehingga atribut yang dianggap pelaksanaannya paling baik adalah kekuatan frekuensi. Kemudian berdasarkan pada nilai kesesuaian dan kuadran pada diagram kartesius, dapat diketahui bahwa item kesediaan dalam menanggapi saran dan kritik merupakan prioritas utama dalam melakukan perbaikan. Variabel yang digunakan oleh penulis adalah dimensi kualitas pelayanan
yang
terdiri
dari
kehandalan
(reliability),
tanggapan
(responsiveness), perhatian (empathy), jaminan (assurance) dan bukti fisik (tangibles) yang kemudian dijabarkan menjadi beberapa atribut variabel. Metode analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisa Kepentingan-Kinerja (Important Performance Analysis). Haryono (2004) melakukan penelitian yang berjudul Analisa Kepuasan Pendengar Terhadap Siaran Cakrawala FM 98,30 di Jakarta. Adapun alat analisis yang digunakan penulis adalah Customer Satisfaction Index (CSI) dan Importance Performance Analysis (IPA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa menurut konsumen atribut yang penting adalah atribut lagu-lagu baru (4,58); luas jangkauan siaran (4,36); serta signal Radio Cakrawala (4,32). Sedangkan atribut yang paling memuaskan
32
konsumen adalah atribut lagu-lagu baru (4,02); beroperasi selama 24 jam (3,99); mayoritas program acara menggunakan bahasa pengantar mandarin (3,89). Dari hasil penelitian tersebut didapatkan bahwa para responden merasa atribut pelayanan Radio Cakrawala FM 98,30 adalah penting dan mereka juga puas akan atribut-atribut tersebut.
III. 3.1.
METODE PENELITIAN
Kerangka Pemikiran Dalam menghadapi persaingan di antara stasiun radio, RPC harus memiliki strategi khusus. Salah satu strateginya adalah dengan mengetahui kepuasan pendengar. Seperti mengetahui karateristik pelanggan serta memenuhi
kebutuhan
dan
keinginan
pelanggan.
RPC
harus
memperhatikan hal-hal yang dianggap penting oleh para pendengar agar mereka merasa puas. Untuk itulah maka perusahaan RPC perlu menilai faktor-faktor apa yang akan mempengaruhi kepuasan pendengarnya dan apakah telah terpenuhi. Penelitian ini menggunakan atribut siaran RPC yang dikelompokkan ke dalam lima dimensi kualitas jasa, yaitu tangible (berwujud), reliability (keandalan), responsiveness (kesigapan), assurance (kepastian), dan emphaty (empati).
34
Radio Pertanian Ciawi
Siaran RPC
Tanggapan Pendengar Terhadap Siaran RPC
Karateristik Pendengar
Analisis Deskriptif
Tingkat Kepentingan
Analisis Faktor
Faktor Yang Dipentingkan Pendengar Pada Siaran RPC Upaya Untuk Meningkatkan Kepuasan Pendengar RPC Saran/Rekomendasi Untuk Radio Pertanian Ciawi Gambar 7. Kerangka pemikiran
Tingkat Kinerja RPC
35
3.2.
Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Radio Pertanian Ciawi (RPC), yang berlokasi di PPMKP Komplek Mega Jalan Pertanian PO.Box 26 Ciawi Bogor 16720 dan di Desa Ciherang Kecamatan Dramaga Bogor. Pemilihan Desa Ciherang Kecamatan Dramaga karena pihak Radio Pertanian Ciawi meminta peneliti untuk mensurvei pendengar RPC di wilayah tersebut. Waktu pelaksanaan penelitian ini dilakukan selama dua bulan, dimulai dari bulan Agustus sampai November 2012
3.3.
Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber pertama. Data primer tersebut meliputi pengisian kuesioner oleh pendengar Radio Pertanian Ciawi maupun wawancara baik kepada pendengar Radio Pertanian Ciawi dan pihak manajemen Radio Pertanian Ciawi. Data sekunder diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi yang berupa literatur perusahaan, catatan atau laporan perusahaan, program kerja perusahaan, studi kepustakaan, makalah, artikel, internet dan berbagai sumber lainnya yang relevan dengan topik penelitian sebagai data pelengkap.
3.4. Metode Pengumpulan Data Metode pengambilan data yang dilakukan pada penelitian ini dengan cara observasi langsung, wawancara, dan penyebaran kuesioner untuk mendapatkan data primer, sedangkan untuk mendapatkan data sekunder berasal dari studi pustaka. Metode pemilihan sampel yang digunakan yaitu metode probability sampling dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Responden tersebut adalah pelanggan atau pendengar yang pernah mendengarkan Radio Pertanian Ciawi dan bersedia menjadi responden. Jumlah responden dalam penelitian ini ditentukan dengan rumus Slovin dalam Umar (2005) yaitu: n
N .......................................................................................... (1) (1 Ne 2 )
36
Keterangan: n = jumlah sampel N = jumlah populasi e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel populasi yang dapat ditolerir 10 %. Diketahui jumlah penduduk di Desa Ciherang Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor tahun 2011 yang merupakan daerah jangkauan siaran RPC (coverage area) terdapat 12158 jiwa. Sehingga dapat diperoleh jumlah sample sebanyak: n
n
12158 1 12158(10%) 2
12158 100 121.58
n 100 Berdasarkan perhitungan tersebut, maka jumlah sample yang digunakan dalam penelitian adalah 100 orang responden yang merupakan pendengar RPC. 3.5.
Pengolahan dan Analisis Data 3.5.1 Uji Validitas Uji
validitas
menunjukkan
sejauhmana
alat
pengukur
(instrumen) mengukur apa yang ingin diukur. Kuesioner dapat dikatakan valid (sah) jika memiliki butir-butir pertanyaan kuesioner yang saling berhubungan dengan konsep-konsep yang diinginkan. Apabila ada pertanyaan yang tidak berhubungan, berarti pertanyaan tersebut tidak valid (sah) yang kemudian akan dihilangkan atau diganti ataupun dihilangkan dengan konsep pertanyaan lain yang valid (sah). Rumus yang digunakan dalam uji validitas ini adalah teknik korelasi Product Moment sebagai berikut (Umar, 2005):
rxy
n XY X Y
(n X 2 ( X ) 2 )(n Y 2 ( Y ) 2 )
.................................. (2)
37
Keterangan : rxy = Korelasi antar X dan Y n = Jumlah responden X = Skor masing-masing pertanyaan Y = Skor total Korelasi Product Moment adalah suatu indikator dikatakan valid, apabila n = 100 dan α = 0,1 , maka r tabel = 0,361 dengan ketentuan (Arikunto, 2006:184) : Hasil r hitung > r tabel (0,361) = valid Hasil r hitung < r tabel (0,361) = tidak valid Dalam penelitian ini dilakukan pengujian terhadap kuesioner dengan uji validitas dan reliabilitas. Pengujian dilakukan terhadap 30 orang responden dan diolah dengan menggunakan Software SPSS versi 15 dan dibantu dengan Microsoft Excel 2007. Validitas kuesioner dapat dilihat dari nilai korelasi (r) antara skor total dengan skor masing-masing pertanyaan. 3.5.2 Uji Reliabilitas Setelah uji validitas, maka kuesioner yang digunakan perlu diuji reliabilitasnya untuk menunjukkan konsistensi suatu ukur yang digunakan dalam penelitian. Kuesioner yang reliabel adalah kuesioner yang dicobakan secara berulang-ulang terhadap kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan teknik Alpha Cronbach. Adapun rumus yang digunakan adalah : r
2 k 1 ......................................................................... (3) k 1 2
Jika
Xi
2
i2
X i2
N
N
..................................................................... (4)
38
Dimana: r
= koefisien reabilitas yang dicari
k
= jumlah butir pertanyaan
i2
= varian butir-butir pertanyaan
δi
= varian skor tes
Σ Xi = jumlah skor jawaban subyek untuk butir pertanyaan ke n N = jumlah populasi 3.5.3 Analisis Deskriptif Analisa deskriptif digunakan untuk mengetahui karakteristik RPC.
pendengar
Analisa ini disajikan dalam bentuk sederhana
dengan mengelompokkan responden berdasarkan jawaban yang sama dan kemudian dipresentasekan berdasarkan jumlah responden. Presentase tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :
P
fi
fi
x100%
................................................................... (5)
Keterangan P = Presentase responden yang memilih kategori tertentu fi = Jumlah responden yang memilih kategori itu ∑fi = Total Jawaban 3.5.4 Analisis Faktor Analisis faktor merupakan suatu teknik dalam statistika multivariat untuk menganalisis hubungan internal antara variabelvariabel. Menurut Supranto (2004) Analisa faktor merupakan suatu kelas prosedur, utamanya dipergunakan untuk mereduksi data atau meringkas, mengeskstraksi sejumlah faktor besama (common factor) dari gugusan variabel asal X1, X2, ..., Xp sehingga banyaknya faktor lebih sedikit dari variabel asal X dan sebagian besar informasi variabel X tersimpan dalam faktor. Pengolahan analisis faktor ini dibantu dengan program SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 15 for Windows. Secara
39
matematis, analisis faktor menyerupai analisis regresi berganda dalam hal adanya kombinasi linear yang diperlihatkan setiap variabel pada faktor-faktor yang mendasarinya. Perbedaannya adalah dalam analisis regresi berganda dikenal dengan adanya dependent variabel (variabel tak bebas) dan independent variabel (variabel bebas) dimana analisis faktor
adalah
teknik
yang
bersifat
interdependensi.
Metode
interdependensi adalah teknik yang mencoba untuk membagi suatu variabel menjadi beberapa kelompok atau untuk memberi arti pada sekelompok variabel (Wibisono, 2000). Menurut Santoso (2012) analisis faktor adalah analisis statistik yang mencoba menemukan hubungan (interrelationship) antara sejumlah peubah-peubah yang saling independen satu dengan yang lain, sehingga dapat dibuat satu atau beberapa kumpulan peubah yang lebih sedikit dari jumlah peubah awal. Kumpulan peubah itu disebut sebagai faktor dan faktor tersebut tetap mencerminkan peubah-peubah aslinya. Tujuan utama analisis faktor adalah menggambarkan hubungan antara variabel-variabel yang tidak teramati kuantitasnya yang disebut sebagai faktor umum. Adapun kegunaan dari analisis faktor adalah data summarization, yaitu mengidentifikasi adanya hubungan antar peubah dengan melakukan uji korelasi, serta data reduction, yakni melakukan proses pembuatan suatu kelompok peubah tertentu. Prinsip utama analisis faktor adalah korelasi, sedangkan asumsiasumsi yang terkait dengan korelasi analisis faktor adalah : a. Besar korelasi atau korelasi antar peubah independen harus cukup kuat, misalnya diatas 0,5. b. Besarnya korelasi
parsial, korelasi antar peubah
dengan
menganggap tetap peubah yang lain harus kecil. Pada SPSS, deteksi terhadap korelasi parsial diberikan melalui pilihan antiimage correlation. c. Pengujian seluruh matriks korelasi (korelasi antar peubah), yang diukur dengan besaran Measure Sampling Adequancy (MSA).
40
Pengujian ini mengharuskan adanya korelasi nyata di antara paling sedikit beberapa peubah. d. Pada beberapa kasus, asumsi normalitas dari peubah atau faktor harus dipenuhi. Proses dasar dari analisis faktor oleh Santoso (2012) adalah : 1. Menentukan variabel apa saja yang akan dianalisis. 2. Menguji
variabel-variabel
yang
akan
ditentukan,
dengan
menggunakan metode Barlett test of sphericity dan pengukuran Measure Sampling Adequancy (MSA). 3. Melakukan proses inti pada analisis faktor, yakni factoring, atau menurunkan satu atau lebih faktor dari variabel-variabel yang telah lolos pada uji variabel sebelumnya. 4. Melakukan proses Factor Rotation atau rotasi terhadap faktor yang telah terbentuk. Tujuan rotasi adalah untuk memperjelas peubah yang masuk ke dalam faktor tertentu. Beberapa metode rotasi :
Orthogonal Rotation, adalah memutar sumbu 900 dengan proses rotasi metode Orthogonal, baik Quartimax, Varimax dan Equimax.
Oblique Rotation, adalah memutar sumbu ke kanan, tetapi tidak harus 900. Proses rotasi dengan metode Oblique, baik Oblimin, Promax, Orthoblique dan lainnya.
5. Interpretasi atas faktor yang terbentuk, khususnya memberi nama atas faktor yang terbentuk tersebut yang dianggap dapat mewakili variabel-variabel anggota faktor tersebut. Menurut Wibison (2000) tahapan dalam interpretasi adalah : a. Dimulai
dari
variabel
pada
urutan
pertama
dengan
menggerakkan faktor paling kiri ke faktor paling kanan pada setiap baris untuk mencari bilangan dengan nilai mutlak paling besar dalam baris tersebut. b. Mengetahui variabel-variabel mana yang masuk dalam faktor
41
c. Mengulang poin a dan b sehingga semua variabel telah tercakup dalam faktor-faktor ekstraksi d. Mengevaluasi bila terdapat variabel yang tidak memiliki bobot yang signifikan untuk mengetahui relevansi variabel dalam penelitian yang dilakukan. e. Interpretasi atau analisis faktor yang telah terbentuk, dengan memberi nama atas faktor yang terbentuk tersebut. Pemberian nama harus mewakili karateristik dari variabel-variabel asal Terdapat dua hasil utama dari analisis faktor ini, yaitu : 1. Nilai communality suatu peubah atau variabel, adalah jumlah keragaman peubah tersebut yang dijelaskan oleh faktor-faktor utama yang dipilih. Semakin tinggi nilai communality, maka peubah tersebut semakin berpengaruh dalam proses keputusan. 2. Ekstraksi peubah atau variabel ke dalam komponen utama. Untuk
menentukan
jumlah
komponen
utama,
dipilih
komponen utama dengan nilai eigenvalue di atas 1,00. Nilai ini menunjukkan kepentingan relatif masing-masing faktor dalam
menghitung
keragaman
seluruh
variabel
yang
dianalisis. Pengelompokkan variabel ke dalam komponen utama berdasarkan nilai loading terbesar dari variabel tersebut.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.
Gambaran Umum Radio Pertanian Ciawi 4.2.1 Profil Radio Pertanian Ciawi Radio Pertanian Ciawi (RPC) mulai mengudara pada tanggal 6 Februari 2004 dengan frekuensi gelombang 107,7 FM dan 846 AM. Untuk memperluas jangkauan dan komersialisasi siaran, maka sesuai UU No. 32 Tahun 2002 Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menerbitkan Izin Penyelenggaraan Penyiar (IPPI), pada tanggal 15 Januari 2007 RPC mengalami perubahan dari radio yang berbasis komunitas menjadi radio bersifat komersil dengan menggunakan frekuensi 95,3 FM. Perubahan status radio menjadi bersifat lebih komersil tidak hanya guna memperluas jangkauan siaran tetapi sasaran yang diperoleh juga lebih luas dan beragam. Implikasi perubahan status RPC dari radio komunitas menjadi radio komersil terhadap perubahan program tidak mengalami perubahan yang signifikan. Divisi program RPC tetap memproduksi berbagai program yang mengedepankan informasi pertanian yang tentunya bermafaat bagi pendengar. Motif RPC merubah status radio karena dilatarbelakangi oleh permintaan masyarakat, karena dengan saluran radio komunitas, kualitas daya pancar dan siar RPC kurang bagus untuk didengar. Oleh karena itu, RPC berinisiatif memperluas daya jangkau dan siar tersebut dengan menggunakan saluran komersial yang tentunya memiliki kualitas yang bagus dan mampu mencapai jangkauan yang lebih luas. RPC berada pada kawasan puncak, Bogor. Tepatnya di Jalan raya Puncak Km 11 Komplek Mega Pusat Pelatihan dan Kepemimpinan Pertanian Ciawi (PPMKP) Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian Departemen Pertanian, Desa Bendungan, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Sebagai radio yang berada dibawah pimpinan PPMKP Departemen
43
Pertanian maka RPC mempunyai visi “Menjadi Suara Hati Masyarakat Pertanian”. Sedangkan Misinya adalah: 1. Mengembangkan kualitas sumberdaya pertanian 2. Menyuarakan aspirasi masyarakat pertanian 3. Mengkomunikasikan kebijakan pembangunan pertanian 4. Menjadi media hiburan yang sehat bagi pendengar 5. Menjadi media hiburan yang sehat bagi pendengar 6. Membangun jejaring kerja masyarakat pertanian Radio Pertanian Ciawi (RPC) merupakan satu-satunya radio yang bernuansakan pertanian dan pedesaan dengan sajian program acara yang dikemas secara akrab, santai dan penuh kekeluargaan. Sumber dana Radio Pertanian Ciawi berasal dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) PPMKP sebesar 250 juta. Mayoritas penggunaan dana digunakan untuk operasional Radio Pertanian Ciawi. Segmen Radio Pertaniaan Ciawi adalah pendengar potensial yang berada di Bogor Kota dan Kabupaten, sebagian Cianjur, sebagian Sukabumi, Depok, dan sebagian Provinsi Banten. Untuk target pendengar RPC terdiri dari petani dan keluarganya (petani, pemuda tani, dan wanita tani), generasi muda pedesaan, LSM, pengusaha agribisnis, petugas pertanian, penyuluh pertanian, serta masyarakat umum lain yang memiliki perhatian terhadap bidang pertanian. RPC memposisikan sebagai radio agri infotainment. Ciri khas tersebut yang membedakan RPC dari radio komersil lainnya. Narasumber yang hadir dalam siaran RPC di bidang pembangunan pertanian diantaranya didukung oleh Kemenetrian Pertanian,
Kemenetrian
Kemenetrian
Tenaga
Kehutanan,
Kerja
dan
Kemenetrian Transmigrasi,
Kesehatan, Kemenetrian
Pendidikan Nasional, Perguruan Tinggi, Pemda Kabupaten/Kota, dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Radio Pertanian Ciawi merupakan organisasi yang tidak berdiri sendiri. Setiap sumber informasi yang akan disampaikan bekerja sama dengan kelembagaan yang terkait di sekitar lokasi RPC. RPC bekerja sama dengan pihak
44
penyelenggara kegiatan pembangunan bidang pertanian, seperti Kelompok Tani Nelayan Andalan dan Himpunan Kelompok Tani Indonesia (HKTI) untuk melakukan siaran luar di studio mini yang RPC miliki. Karateristik pe pendengar ndengar RPC berdasarkan survei yang pernah dilakukan sebelumnya oleh pihak RPC pada tahun 2004 yang digolongkan berdasarkan demografi, yakni jenis kelamin, usia pendengar, tingkat pendidikan, pendidikan dan jenis pekerjaannya. nya. Berikut grafik hasil survei Radio Pertanian Ciawi pada tahun 2004 : a. Hasil Survei RPC Berdasarkan Jenis Kelamin
PRESENTASE
80% 60%
60%
40%
40%
20% 0% Sex PRIA
WANITA
Gambar 8. Hasil survei RPC berdasarkan jenis enis kelamin (Profil Organisasi RPC,2004) Pendengar RPC sebesar 60 persen adalah laki-laki, laki laki, sedangkan pendengar wanita sebesar 40 persen. b. Hasil Survei RPC Berdasarkan Usia Pendengar 30%
PRESENTASE
25% 20% 15% 10%
< 20 Th 20 - 30 Th 30 - 40 Th 40 - 50 Th >50 Th
5% 0%
Gambar 9. Hasil survei RPC berdasarkan usia pendengar endengar (Profil Organisasi RPC,2004)
45
Dari segi usia, pendengar RPC sebesar 15 persen berusia < 20 tahun, 20-30 tahun sebesar 30 persen, 30-40 persen sebesar 30 persen, 40-50 tahun sebesar 20 persen, dan usia > 50 tahun sebesar 5 persen.
PRESENTASE
c. Hasil Survei RPC Berdasarkan Tingkat Pendidikan
60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
SLTP
SLTA
PT
Gambar 10. Hasil survei RPC berdasarkan tingkat pendidikan (Profil Organisasi RPC, 2004) Berdasarkan tingkat pendidikan, sebagian besar pendengar RPC berlatar pendidikan SLTA sebesar 50 persen, SLTP sebesar 25 persen, dan perguruan tinggi sebesar 25 persen. d. Hasi Survei RPC Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Gambar 11. Hasil survei RPC berdasarkan jenis pekerjaan (Profil Organisasi RPC, 2004) Berdasarkan jenis pekerjaan pendengar RPC, petani sebesar 40, pengusaha sebesar 20 persen, pelajar/mahasiswa sebesar 15 persen, karyawan sebesar 10 persen, dan ibu rymah tangga sebesar 15 persen.
46
4.1.2 Struktur Organisasi RPC Berdasarkan Surat Keputusan Kepala PMPSDMP No. 16/SK/630/02/2005 tentang struktur organisasi yang ditetapkan pada tanggal 19 Februari 2005, dalam pelaksanaannya RPC dipimpin oleh Kepala Stasiun yang bertanggung jawab langsung kepada Kepala Pusat. Kedudukan tertinggi adalah penanggung jawab yang bertanggung jawab terhadap seluruh aspek pengelolaan RPC yang ditempati langsung oleh kepala PPMPK Ciawi. Pengembangan format, program, naskah, multimedia, penelitian, dan pengembangan siaran radio baik on air maupun off air diserahkan kepada tim kreatif yang terdiri dari para penyuluh pertanian, pustakawan, dan widyaisyawara untuk bertanggung jawab sepenuhnya. Penanggung Jawab Umum Kepala Pusat PPMKP
Penanggung Jawab Pengelolaan RPC PPMKP
Tim Penasehat
Operasional
Teknis
Manajemen
Divisi Program
Penanggung Jawab Harian
Tim Kreatif
RPC PPMKP
Divisi Pemasaran
Divisi Operasional/Teknis
Gambar 12. Struktur Organisasi RPC (Profil Organisasi, 2004) Keterangan : : Garis Hubungan Langsung : Garis Koordinasi/Konsultasi
47
Tim penasehat selalu memberikan arahan, kritik, dan saran kepada pengelola siaran sebagai bahan pertimbangan bagi kepala stasiun yang bertanggung jawab terhadap kelancaran siaran. Divisi program bertugas merancang isi dan produksi siaran serta menentukan penjadwalan program yang dapat menarik pendengar serta memonitor, mengevaluasi, dan membuat laporan berkaitan dengan
pengembangan
program
RPC.
Divisi
program
ini
bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan program siaran yang memiliki sub divisi penata musik, yang bertugas merancang jenis musik apa yang cocok untuk diputar pada saat program siaran yang berlangsung. Koordinator penyiar yang bertugas menyeleksi siapa penyiar yang cocok untuk membawakan suatu program acara, penanggung jawab berita pertanian dan non pertanian. Divisi pemasaran bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan operasional, administrasi atau keuangan, dan perlengkapan RPC diserahkan kepada divisi teknis dan operasional. Sementara divisi rumah tangga dan perlengkapan (operasional/teknis) ditugaskan untuk mengontrol dan merawat segala perlengkapan dan fasilitas untuk absensi karyawan,
kebersihan dan
kepentingan bersama di seputar
lingkungan RPC-PPMKP Ciawi. 4.1.3 Format Radio Pertanian Ciawi Secara umum program RPC dibagi menjadi dua jenis yaitu program off-air dan on-air. Program off-air merupakan kegiatan yang diselenggarakan RPC di luar bentuk broadcast (on-air) yang meliputi kegiatan : (1) RPC fans club yang dimotori oleh kontak tani, petani, dan masyarakat umum, (2) jumpa pendengar, dan (3) berbagai kegiatan sosial. Adapun untuk program on-air, siaran RPC mengudara setiap hari yaitu mulai jam 5.00 sampai jam 24.00. Program on-air RPC dituangkan ke dalam lima prioritas program utama sesuai dengan urutan prioritasnya, yaitu: (1) pendidikan, penyuluhan, dan informasi pertanian, (2) informasi layanan
48
masyarakat, (3) siraman rohani, (4) hiburan, (5) pelestarian budaya. Kelima program utama tersebut mempunyai format presentase sebagai berikut : pendidikan (penyuluhan pertanian) sebesar 45 persen, hiburan 30 persen, agama 15 persen, dan budaya 10 persen. Program RPC yang disajikan dengan gaya siaran yang akrab, santai, dan kekeluargaan. Program siaran RPC terbagi menjadi 2, yaitu program acara harian dan program acara mingguan : Program Acara Harian 1. Cahaya Pagi : Setiap hari Pk.05.00 – 06.00 Tidak hanya lahir saja yang perlu disegarkan tetapi rohanipun demikian. Menghadirkan penceramah yang kompeten, acara ini membuka kesempatan mitra RPC untuk berdialog langsung dengan nara sumber melalui telepon atau layanan SMS. Khusus hari minggu tajwid untuk belajar membaca Alqur’an dg benar dibimbing oleh ustadz. 2. Agri Info
: Senin – Sabtu Pk. 06.00 – 09.00
Pembangkit semangat bagi mitra yang akan beraktivitas.Ke kantor, sekolah, sawah/kebun, pasar dan lain-lain. Dilengkapi dengan informasi seputar harga pasar komoditas pertanian langsung dari lokasi pasar, atau sentra pertanian (kebun, sawah dll), isu – isu hangat seputar pertanian dan umum, serta kunjungan kepada mitra tani dan mitra RPC yang sedang merayakan hari bahagia. 3. Juwita: Senin – Sabtu Pk. 09.00 – 10.00 Untuk kaum wanita yang ingin menjadi idola di rumah tangga dengan memiliki keterampilan, pengetahuan, dan wawasan luas tentang dunia wanita yang meliputi pengetahuan gizi, kesehatan, dapur , psikologi keluarga, hukum dll. Khusus edisi Rabu menyajikan pengolahan pasca panen komoditas pertanian terutama pangan non beras. Disajikan dengan narasi maupun interaktif dengan menghadirkan nara sumber yang kompeten dibidangnya.
49
4. Pojok Dangdut: Senin – Sabtu Pk. 10.00 – 12.00 Ayo request lagu dangdut diacara ini sambil menyapa teman, sahabat, kerabat , si Do’i atau calon Do’i melalui telepon, SMS dan ikutlah menyuarakan pendapat seputar topik/materi pertanian yg disajikan 5. Bincang Siang : Senin – Kamis Pk. 12.00 – 14.00 Sosialisasi dan bahasan berbagai macam kebijakan/program pemerintah di bidang pertanian, Kehutanan dan Lingkungan, serta isyu yg sedang ngetrend di masyarakat, menghadirkan nara sumber yang langsung berkaitan membuat acara ini sangat Up to date. 6. Ngaso: Setiap Jum’at dan Sabtu Pk. 12.00 – 14.00 Istirahat sejenak dari segala macam aktivitas yang melelahkan ditemani lagu – lagu easy listening dari manca negara akan membuat badan kembali segar dan bersemangat melanjutkan aktivitas. Acara ini diselingi pula dengan info – info singkat dan ringan seputar pertanian. 7. Putar Donk: Setiap hari kecuali Rabu dan Minggu PK.14.00 – 16.00 Request lagu – lagu Indonesia terbaru dan kirim – kirim salam special, disinilah tempatnya!!! Silakan gabung melalui telp, SMS dan ikutlah menyuarakan pendapat/tanggapan anda tentang berbagai topik/ materi pertanian yg disampaikan. 8. Karedok: Senin – Jum’at Pk. 16.00 – 17.30 Program yang disajikan bagi mitra tani, masyarakat pertanian, pemerhati pertanian, penyuluh pertanian, dan petugas pertanian membahas tentang tekhnis budidaya, penanggulangan hama dan penyakit tanaman/hewan, varietas – varietas unggul dll yang dikemas
dalam
bentuk
obrolan/dialog
interaktiv
untuk
menambah wawasan, mengetahui lebih jelas dan memotivasi pelaku
agribisnis
agar
mau
dan
mampu
menerapkan
pengetahuan, rakitan teknologi terapan sebagaimana anjuran.
50
9. Kumandang Senja : Setiap hari Pk. 17.30 – 18.30 Tausyiah singkat, pengajian Alqur’an, saritilawah, hadist dan sajian lagu – lagu rohani menjelang dan setelah Adzan Maghrib. 10. Rehat/News: Setiap hari kecuali Senin dan Jum’at Pk. 18.30 – 20.00 Program yang dikemas untuk menemani pendengar beristirahat selepas melakukan berbagai aktifitas, menemani pendengar yang masih ada di perjalanan pulang atau menemani istirahat makan malam. Diselingi info – info terbaru dan ringan seputar pertanian dan lain-lain. 11. Wancana : Senin – Rabu Pk. 20.00 – 22.00 Talkshow yang membahas dan menyampaikan hal – hal yang sebenarnya perlu dilakukan oleh pemegang kebijakan, terkait dengan kebijakan atau permasalahan seputar pertanian atau umum yang sedang hangat diperbincangkan di masyarakat. Menghadirkan nara sumber yang berkompeten dibidangnya dan mengajak pendengar ikut serta melalui telp. 12. Hiburan Malam: Senin – Jum’at Pk .22.00 – 24.00 Teman istirahat menuju keperaduan. Diselingi request lagu melalui telp dan SMS Program Acara Mingguan 1. NGOPI (Ngobrol Pagi) : Minggu Pk. 07.00 – 09.00 Banyak hal yang terjadi selama sepekan berjalan, isu terhangat dan menarik disajikan sebagai topik obrolan. Diselingi dengan informasi harga pasar, informasi tempat wisata dan cuplikan berita surat kabar. 2. Teropong Desa : Setiap hari kecuali hari Minggu Pk. 06.00 – 06.30 Program yang dikemas dalam bentuk wawancara langsung dengan seorang tokoh yang berhasil dalam membangun desanya baik dari sudut pertanian, usaha kecil maupun bidang-bidang lain.seperti Kehutanan dan Lingkungan, kesehatan dan lainnya.
51
Suasana dan aktifitas pelaku diceritakan oleh penyiar seolah – olah pendengar dibawa hanyut dalam keadaan nyata dilapangan. 3. Juwita Herbal : Jum’at Pk. 09.00 – 11.00 Menyajikan Acara untuk konsultasi pengobatan
secara
tradisional dengan memanfaatkan tumbuhan berkhasiat/tanaman obat,(TOGA) bisa interaktif langsung lewat telephon dan sms. Menghadirkan nara sumber seorang pakar pengobatan herbal/ alternatif. 4. Pasar Kita : Minggu Pk. 09.00 – 11.00 Menjual, mencari komoditas pertanian atau sesuatu barang. Dilengkapi dengan informasi kebutuhan pasar berikut
trend
harga pasar yang tengah berlaku. Pencari atau penjual langsung menawarkan produk atau barangnya melalui telepon. Acara ini menjadi ajang temu bisnis melalui radio. 5. AGRI (Aksi Dan Gaya Remaja masa Kini) : Minggu Pk. 11.00 – 13.00 Ajang bagi anak muda yang punya prestasi, kreasi serta bakat untuk tampil berbagi cerita dan pengalaman seputar prestasinya. Disini pula tempat promosi bagi artis penyanyi lokal maupun nasional untuk album terbaru mereka. 6. Konteswara : Minggu Pk. 13.00 – 15.00 Hobby dan bisa berolah vocal ??? menyanyi???
Tunjukan
kebisaan anda dengan mengikuti acara ini. Diiringi organ tunggal atau musik karaoke, anda bebas pilih lagu untuk dinyanyikan. Lima terbaik akan dipilih setiap minggunya untuk tampil dibabak final yang dilangsungkan diminggu pertama setiap bulan. 7. KITRA (Kintunan ti Para Mitra) : Rabu Pk.14.00 – 16.00 dan Minggu Pk.15.00 – 17.00 Request lagu – lagu sunda, sambil kirim – kirim salam/bertukar info dan tips seputar pertanian sesama mitra melalui telp, SMS dengan bahasa pengantar sunda.
52
8. Info Tani : Minggu Pk. 17.00 – 17.30 Menyajikan rangkuman berita – berita pertanian selama sepekan, dikutip dari Kliping berita pertanian yang diterbitkan Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat Kementerian Pertanian serta hasil liputan RPC di lapangan. 9. Swara Andika : Sabtu 16.00 – 17.30 Untuk
pengembangan
dan
sosialisasi
program
pramuka
khususnya saka taruna bumi, diramu dengan musik dan dialog interaktif dengan menghadirkan nara sumber. 10. Tepang Sono Petani : Jum’at Pk. 18.30 – 20.00 Unek – unek, curahan hati, kritisi, keinginan dan aspirasi petani tersaji diacara ini. Dengan nara sumber petani, masyarakat tani dll. 11. Campursari : Senin Pk.18.30 – 20.00 Membahas berbagai macam budaya Jawa dengan bahasa pengantar bahasa Jawa diselingi request lagu – lagu berbahasa Jawa. 12. Ngawangkong : Rabu Pk. 20.00 – 22.00 Melestarikan
budaya
sunda,
agar tidak
terlupakan
atau
tergantikan oleh budaya masa kini. Pendengar bisa ikut serta memberikan masukan atau bertanya melalui telp. Bahasa pengantar sunda. 13. Rona Wisata : Jum’at Pk. 20.00 – 22.00 Bingung mau kemana libur akhir pekan ? Pilih – pilih lokasi wisata yang tidak hanya memberikan kesenangan tapi juga pendidikan dan pengetahuan tentang berbagai macam hal terutama yang menyangkut pertanian, dengarkan saja info – info lokasi/tempat wisata di kawasan Bogor dan di berbagai wilayah di Indonesia, terutama yang menawarkan wisata agro hanya di Rona Wisata.
53
14. Kajian Islam : Kamis Pk. 20.00 – 22.00 Dialog dan ceramah ustadz – ustadz RPC (bergiliran setiap minggu) langsung dengan audience di studio RPC dan disiarkan live melalui 95,3 FM dan 846 AM 15. Curhat (blak – balakan) : Sabtu 20.00 – 22.00 Membutuhkan masukan untuk masalah – masalah yang sedang dihadapi ? Curahkan isi hati yang membuat beban pikiran dengan menyampaikannya diacara ini. Dibahas dan dipecahkan bersama oleh host dan mitra dengan saran – sarannya memalui telp. Saran hanya bersifat masukan saja. 16. Nostalgia Kita : Minggu 20.00 – 22.00 Request lagu kenangan lengkap dengan berbagai kisah mengapa lagu tersebut menjadi kenangan. Dapat diikuti melalui telepon. 17. Suka-Suka : Sabtu Pk. 22.00 – 24.00 Mau ngomong apa saja silakan, asal sopan. Acara ini memberikan kesempatan untuk berbagi cerita – cerita lucu, tebak – tebakan ,pengalaman dll. Khusus minggu II dan IV setiap bulan disajikan Wayang Golek dengan menampilkan dalang – dalang kenamaan (recorded). 18. Album Keroncong : Jum’at Pk. 22.00 – 24.00 Request lagu – lagu berirama keroncong, melalui telepon dan diselingi informasi – informasi pertanian. 19. Gelar Golek
Sabtu Pk. 20.00 – 24.00
Program yang diperuntukkan
dalam
memelihara
dan
melestarikan budaya sunda, Dari data yang diperoleh acara ini banyak direspon terutama untuk kelompok umur diatas 40 tahun.
54
4.2.
Gambaran Umum Wilayah Desa Ciherang 4.2.1 Kondisi Geografi Ciherang merupakan desa yang berada di wilayah Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Desa Ciherang mempunyai luas wilayah 251,57 Ha/m2 yang terbagi dalam enam dusun, sebelas Rukun Warga (RW), dan empat puluh sembilan Rukun Tetangga (RT). Berada di ketinggian 196 meter di atas permukaan laut dengan curah hujan 250-450 mm/th dan suhu rata-rata harian 250C – 320C. 4.2.2 Kondisi Demografi Jumlah penduduk Desa Ciherang hingga bulan Desember 2011 tercatat sebanyak 12158 jiwa dengan komposisi jumlah penduduk laki-laki sebanyak 6277 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 5881. Adapun data jumlah penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin Desa Ciherang dapat dilihat pada Tabel 2 dan data mata pencaharian masyarakat Desa Ciherang dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 2. Jumlah penduduk menurut kelompok umur kelamin Desa Ciherang No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Kelompok Umur 0–4 5–9 10 – 14 15 – 19 20 – 24 25 – 29 30 – 34 35 – 39 40 – 44 45 – 49 50 – 54 55 – 59 60 keatas Jumlah
Jumlah Jiwa Laki-laki Perempuan 751 663 598 545 550 532 589 549 658 584 558 511 475 491 465 442 428 418 376 333 328 263 232 197 269 353 6277 5881
Sumber : Data Monografi Desa Ciherang 2011
dan jenis Jumlah 1414 1143 1082 1138 1242 1069 966 907 846 709 591 429 622 12158
55
Tabel 3. Mata pencaharian masyarakat Desa Ciherang Jenis Pekerjaan Petani Pedagang Pegawai Negeri Sipil Wiraswasta Pensiunan / Purnawirawan Pengusaha Peternak Tukang Bangunan Karyawan Swasta Buruh Industri
Jumlah (Jiwa) 258 775 545 1421 59 231 16 154 297 1639
Sumber : Data Monografi Desa Ciherang 2011 Tingkat pendidikan penduduk Desa Ciherang sebagian besar adalah tamatan SLTA/sederajat. Di Desa Ciherang terdapat empat sekolah dasar. Sementara untuk penduduk yang ingin melanjutkan pendidikan ke SLTP dan SLTA harus bersekolah di luar wilayah desa tersebut. Begitu pula dengan Sarjana Muda/Akademi, S1, S2, dan S3. Tabel 4 menjelaskan tentang tingkat pendidikan masyarakat Desa Ciherang. Tabel 4. Tingkat pendidikan masyarakat Desa Ciherang Tingkat Pendidikan Belum Sekolah Tidak Tamat SD Tamat SD Tamat SLTP Tamat SLTA Tamat akademi / Diploma Sarjana
Jumlah (Jiwa) 763 105 1509 3221 4829 895 584
Sumber : Data Monografi Desa Ciherang 2011 4.3.
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner 4.3.1 Hasil Uji Validitas Uji validitas kuesioner dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur tersebut mengukur apa yang ingin diukur. Pengujian kuesioner dilakukan terhadap 30 orang responden (N=30). Uji validitas dilakukan dengan menggunakan metode Product
56
Moment Pearson pada tingkat kepercayaan 90% (α = 0,1). Validitas kuesioner dilihat dari nilai korelasi (r) antara skor total dengan skor masing – masing pertanyaan. Dengan menggunakan jumlah responden sebanyak 30, maka nilai r tabel pada taraf signifikan (α = 0,1) = 0,361 (Simamora, 2004). Butir pertanyaan dinyatakan valid jika nilai r hitung lebih dari r tabel. Untuk tingkat kepentingan diperoleh hasil r hitung dengan nilai korelasi antara 0,362 sampai dengan 0,678. Dan tingkat kinerja diperoleh hasil r hitung hitung dengan nilai korelasi antara 0,369 sampai dengan 0,764 dan tidak ada yang lebih kecil dari r tabel 0,361. Hasil uji validitas tingkat kepentingan dan tingkat kinerja terhadap 30 responden menunjukkan r hitung tidak ada yang lebih kecil dari r tabel 0,361. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel di dalam kuesioner valid dan layak untuk diolah ke tahap selanjutnya. Hasil perhitungan uji validitas dapat dilihat pada Lampiran 3 dan Lampiran 4. 4.3.2 Hasil Uji Reliabilitas Setelah kuesioner dinyatakan valid maka dilakukan uji reliabilitas. Metode yang digunakan untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini adalah teknik Cronbach’s Alpha yaitu teknik mencari reliabilitas melalui software SPSS 15. Berdasarkan hasil pengujian dengan teknik tersebut menunjukkan bahwa tingkat kepentingan memiliki nilai alpha sebesar 0,855 untuk 30 responden. Dan tingkat kinerja memiliki nilai alpha sebesar 0,892. Nilai alpha tersebut lebih besar dari 0,60 hal ini menunjukkan bahwa variabel pada kuesioner tersebut reliabel. Hasil pengujian validitas dan reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran 3 dan Lampiran 4. 4.4.
Karateristik Pendengar RPC Karateristik pendengar RPC dapat diidentifikasi berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, intensitas mendengar siaran
57
RPC, lama mengenal RPC, lama waktu mendengarkan siaran RPC dan manfaat mendengarkan siaran RPC. 4.4.1 Jenis Kelamin Berdasarkan hasil pengolahan data dari penelitian ini kepada Berdasarkan 100 responden, dapat diketahui jenis kelamin sebagian besar pendengar RPC sebesar 78 persen adalah laki-laki laki laki dan 22 persen adalah perempuan. Karateristik pendengar RPC berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Gambar 13.
Laki-Laki Laki
22%
Perempuan 78%
Gambar 13. 13 Karateristik pendengar RPC berdasarkan jenis kelamin 4.4.2 Usia Usia pendengar RPC pada penelitian ini diketahui bahwa pendengar terbanyak pertama berada pada usia antara 21 21-30 tahun dengan presentase sebesar 48 persen, kemudian pendengar yang berusia 31-40 31 40 tahun yang menjadi terbanyak kedua dengan presentase 27 persen, lalu yang lainnya yaitu pada nasabah berusia presentase 41-50 50 tahun sebesar 14 persen, kemudian pendengar yang lebih dari 50 tahun sebesar 8 persen dan pendengar berusia kurang dari 20 tahun sebesar 3 persen. Karateristik pendengar RPC berdasarkan usia dapat dilihat pada Gambar 14.
58
3% 8%
< 20 tahun 21-30 30 tahun
14%
31-40 40 tahun 48%
27%
41-50 50 tahun > 50 tahun
Gambar 14. 14 Karateristik pendengar RPC berdasarkan usia 4.4.3 Pendidikan Karateristik pendidikan pendengar RPC dalam penelitian ini dibagi menjadi Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menegah Pertama (SMP), Sekolah Menegah Atas (SMA), D1/D2/D3, S1 dan Pasca Sarjana (S2 atau S3). Pendegar yang berpendidikan SMA mendominasi sebesar sebesar 43 persen, kemudian SMP sebesar 24 persen, SD sebesar 22 persen, S1 sebesar 10 persen, S2/S3 sebesar 1 persen dan D1/D2/D3 sebesar 0%. Karateristik pendengar RPC berdasarkan pendidikan pendidi dapat dilihat pada Gambar 15.
1% 0%
10%
SD 22%
SMP SMA D1/D2/D3 S1
43%
24%
S2 / S3
Gambar 15. 15 Karateristik pendengar RPC berdasarkan pendidikan
59
4.4.4 Pekerjaan Pendengar RPC pada penelitian ini memiliki latar belakang pekerjaan yang beragam. Pendengar RPC yang berprofesi sebagai karyawan sebesar 35 persen, berprofesi sebagai pedagang sebesar 25 persen,
berprofesi sebagai petani sebesar 15 persen, ber berprofesi
sebagai ibu rumah tangga sebesar 12 persen, berprofesi sebagai lainnya sebesar 11 persen dan berprofesi sebagai pelajar sebesar 2 persen. Hasil ini menunjukkan bahwa Radio Pertanian Ciawi sebagai radionya masyarakat pertanian belum sepenuhnya mengenai mengenai sasaran. Karateristik pendengar RPC berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada Gambar Gamba 16. Pedagang
Petani
Pelajar
Karyawan
Ibu Rumah Tangga
Lainnya
11% 25%
12%
15% 35% 2%
Gambar 16. 16 Karateristik pendengar RPC berdasarkan pekerjaan 4.4.5 Intensitas Mendegarkan Siaran RPC Berdasarkan intensitas mendengarkan siaran RPC, pendengar RPC yang lebih dominan dalam penelitian ini adalah kadang kadang-kadang mendengarkan siaran RPC sebesar 47 persen, kemudian sering mendengarkan
siaran
RPC
sebesar
40
persen
dan
jarang
mendengarkan siaran R RPC PC sebesar 13 persen. Karateristik pendengar RPC berdasarkan intensitas mendengarkan siaran RPC dapat dilihat pada Gambar 17. 17
60
Sering
Kadang-Kadang
Jarang
13% 47% 40%
Gambar 17. 17 Karateristik pendengar RPC berdasarkan intensitas mendengarkan siaran RPC 4.4.6 Lama Mengenal RPC Pendengar RPC yang mendominasi telah mengenal Radio Pertanian Ciawi (RPC) dalam penelitian ini yaitu pendengar RPC yang telah mengenal sejak 11-33 tahun yang lalu sebesar 53 persen, pendengar RPC yang telah mengenal sejak 3-5 3 5 tahun yang lalu sebesar sar 29 persen, pendengar RPC yang telah mengenal sejak lebih dari 5 tahun yang lalu sebesar 12 persen dan pendengar RPC yang telah mengenal sejak kurang dari 1 tahun sebesar 6 persen. Karateristik pendengar RPC berdasarkan lama mengenal RPC dapat dilihat pada ada Gambar 18. 18 < 1 tahun
1-3 tahun
3-5 tahun
> 5 tahun
6% 12%
29% 53%
Gambar 18. 18 Karateristik pendengar RPC berdasarkan lama mengenal RPC
61
4.4.7 Lama Waktu Mendengarkan Siaran RPC Lama waktu mendengarkan siaran RPC yang mendominasi pendengar RPC dalam penelitian ini adalah pendengar RPC yang mendengarkan siaran RPC selama 46-90 46 90 menit yaitu sebesar 45 persen, kemudian pendengar RPC yang mendengarkan siaran RPC selama 91--1800 menit yaitu sebesar 32 persen, berikutnya pendengar RPC yang mendengarkan siaran RPC selama lebih dari 180 menit yaitu sebesar 12 persen dan pendengar RPC yang mendengarkan siaran RPC selama 10-45 10 menit yaitu sebesar 11 persen.Karateristik Karateristik pendengar RPC berdasarkan lama waktu mendengarkan siaran RPC dapat dilihat pada Gambar 19. 19 10-45 10 menit
46-90 menit
12%
91-180 menit
> 180 menit
11%
32% 45%
Gambar 19. 19 Karateristik pendengar RPC berdasarkan lama waktu mendengarkan siaran RPC 4.4.8 Manfaat Mendengarkan Siaran RPC Manfaat yang dirasakan pendengar RPC dalam penelitian ini setelah mendengarkan siaran RPC adalah sebesar 50 persen pendengar RPC untuk mendapat informasi, 40 persen pendengar RPC untuk mendapat hiburan dan 10 persen pendengar RPC untuk mengisi waktu waktu luang. Karateristik pendengar RPC berdasarkan manfaat mendengarkan siaran RPC dapat dilihat pada Gambar 20 20.
62
Mendapat Informasi
Mendapat Hiburan
Mengisi Waktu Luang
10%
40%
50%
Gambar 20. 20 Karateristik pendengar RPC berdasarkan manfaat mendengarkan siaran RPC 4.5.
Atribut Tingkat Kepentingan Kualitas Menentukan tukan Kepuasan Pendengar
Siaran
RPC
dalam
Pendengar RPC mempunyai pandangan tentang atribut kualitas siaran mana yang dianggap penting ketika mereka mendengarkan siaran Radio Pertanian Ciawi. Hal tersebut merupakan bagian dari pemenuhan kebutuhan pendengar RPC. RPC Atribut tingkat kepentingan kualitas siaran RPC
dalam
menentukan
kepuasan
pendengar
dianalisis
dengan
menggunakan analisis faktor. f Analisis faktor digunakan untuk mereduksi sejumlah variabel dan akan membentuk sejumlah faktor yang lebih sedikit dari variabel sebelumnya. Data yang digunakan untuk analisis ini diperoleh dari hasil pengisian kuesioner yang disebarkan kepada responden yang merupakan pendengar siaran Radio Pertanian Ciawi dengan menanyakan seberapa tingkat kepentingan atribut kualitas siar siaran RPC terhadap masing – masing dimensi jasa tersebut. Tahap kedua yaitu pengujian korelasi antar variabel dalam preferensi konsumen yang dilakukan dengan metode Barlett’s Test of Sphericity dan pengukuran Kaiser-Meyer-Olkin Olkin Measure of Sampling Adequacy (KMO-MSA). (KMO Kaiser-Meyer-Olkin Olkin Measure of Sampling Adequacy (KMO-MSA) (KMO MSA) merupakan kesimpulan layak tidaknya analisis faktor dilakukan. Pada uji ini kisaran nilai yang harus diperoleh berkisar antara 0,5 sampai 1,0 untuk dikatakan layak melakukan analisis faktor. Barlett’s Test of Sphericity merupakan uji statistik utuk uk melihat apakah
63
benar atribut-atribut berkorelasi antar atribut. Hasil pengujian korelasi antar variabel dengan analisis faktor dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Hasil analisis KMO and Bartlett's Test KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity
Approx. Chi-Square Df Sig.
,718 577,853 190 ,000
Sumber: Data Primer diolah (2012) Pada Tabel 5 dapat dilihat bahwa angka indeks pembanding besarnya koefisien korelasi observasi dengan besarnya koefisien korelasi parsial (KMO) dan Barlett’s Test sebesar 0.718 dengan nilai sig. sebesar 0.000. Karena angka MSA pada penelitian ini sudah lebih besar dari 0.5 dan signifikasi jauh di bawah 0.05 (0.000<0.05), maka variabel dan sampel yang ada sudah dapat dianalisis lebih lanjut. Selanjutnya pengolahan dilakukan dengan tabel Anti-Image Matrix (Anti Image Correlation). Pada bagian ini angka-angka yang dilihat adalah angka-angka yang membentuk garis diagonal yang memiliki tanda “a” yang menandakan nilai MSA sebuah atribut pada tabel bagian Anti Image Correlation. Jika nilai MSA sama dengan satu maka variabel dapat diprediksi tanpa kesalahan oleh variabel lain. Nilai MSA kurang dari satu berarti variabel masih dapat diprediksi dan dapat dianalisis lebih lanjut. Variabel tidak dapat diprediksi dan tidak dapat dianalisis lebih lanjut, atau dikeluarkan dari variabel lainnya jika nilai MSA di bawah 0.5. Pada pengujian pertama dalam penelitian ini diperoleh nilai MSA diatas 0.5. Dalam perhitungan Tabel Anti Image Corellation semua nilai yang bertanda “a” memiliki nilai lebih dari 0.5 (0.559). Hal ini menunjukkan bahwa semua variabel dalam penelitian tidak perlu dilakukan proses pengujian ulang dimana variabel yang ada masih dapat diprediksi dan dapat dianalisis lebih lanjut. Nilai MSA dapat dilihat pada Tabel Anti Image Corellation (Lampiran 5). Tahap selanjutnya dalam analisis faktor adalah factoring. Metode factoring yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis komponen
64
utama (Principle Component Analysis). Analisis komponen utama menghasilkan kesimpulan terhadap hubungan antara sejumlah variabelvariabel yang saling independen satu dengan yang lain sehingga dapat dibuat satu atau beberapa kumpulan variabel yang lebih sedikit dari jumlah variabel awal, sehingga akhirnya dapat dikelompokkan variabel-variabel yang berkorelasi kuat yang merupakan variabel dominan yang mempengaruhi. Setelah proses factoring dilakukan, maka diperoleh nilai communalities. Communalities pada dasarnya adalah jumlah keragaman dari satu faktor mula-mula yang dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Nilai communalities menunjukkan seberapa baik tiap-tiap faktor dijelaskan atau diwakili oleh faktor yang terbentuk. Semakin tinggi nilai communalities
sebuah faktor, berarti semakin erat hubungannya dengan faktor yang terbentuk (Tabel 6). Tabel 6. Nilai Communalities berdasarkan urutan No.
Variabel
1.
13.
Radio Pertanian Ciawi memberikan penghargaan kepada pendengar setia Tersedianya line telepon Kru Radio Pertanian Ciawi melakukan kunjungan ke pendengar Operator Radio Pertanian Ciawi cepat melayani telepon yang masuk dari pendengar Gaya siaran Radio Pertanian Ciawi menarik Lokasi studio Radio Pertanian Ciawi mudah dijangkau Sinyal Radio Pertanian Ciawi ditangkap dengan kualitas baik (tidak ada ganguan) Nama stasiun Radio Pertanian Ciawi mudah diingat/dikenal Membentuk kelompok pendengar (Fans Club) Radio Pertanian Ciawi Saran dan kritik dari pendengar Radio Pertanian Ciawi cepat ditanggapi Mempunyai sapaan pendengar Radio Pertanian Ciawi yang khas Program acara Radio Pertanian Ciawi yang disiarkan beragam (bervariasi) dan orisinil Informasi yang disajikan sesuai dengan pendengar
13.
Informasi yang disajikan sesuai dengan pendengar
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Communality 0.747 0.736 0.704 0.690 0.681 0.673 0.672 0.669 0.656 0.647 0.636 0.622 0.604 0.604
65
Lanjutan Tabel 6. Nilai Communalities berdasarkan 14. 15. 16. 17. 18.
19. 20.
Penyiar Radio Pertanian Ciawi merespon permintaan (request) lagu oleh pendengar Narasumber yang hadir dalam siaran Radio Pertanian Ciawi kompeten dalam bidangnya Informasi yang disampaikan oleh penyiar Radio Pertanian Ciawi akurat Koleksi album lagu Radio Pertanian Ciawi lengkap Penyiar Radio Pertanian Ciawi memiliki pengetahuan dan kecakapan dalam materi siaran yang dibahas Penyiar Radio Pertanian Ciawi memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas Program acara Radio Pertanian Ciawi yang disiarkan beragam (bervariasi) dan orisinil
0.537 0.535 0.526 0.523 0.467 0.463 0.434
Sumber: Data Primer diolah (2012) Kemudian berdasarkan Tabel Total Variance Explained pada Lampiran 6 menjelaskan dasar jumlah faktor yang didapat dengan perhitungan angka. Persentase varians menjelaskan varians masing-masing faktor. Bila keseluruhan presentase varians dijumlahkan, maka faktorfaktor tersebut dapat menjelaskan 100 persen dari variabilitas seluruh faktor. Nilai eigenvalue menunjukkan kepentingan relatif masing-masing faktor dalam menghitung varians seluruh variabel yang dianalisis. Susunan eigenvalue selalu diurutkan dari yang terbesar sampai terkecil dengan kriteria bahwa angka eigenvalue dibawah satu tidak digunakan dalam menghitung jumlah faktor yang terbentuk. Dari hasil Total Variance Explained menunjukkan hanya ada enam faktor yang terbentuk, karena nilai eigenvalue dari ke enam faktor tersebut berada diatas angka satu (1.101) (Lampiran 6).
66
Scree Plot
5
Eigenvalue
4
3
2
1
0 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Component Number
Gambar 21. Scree Plot Grafik scree plot bertujuan untuk memudahkan dalam melihat pola penurunan eigenvalues. Pada Gambar 17 dapat terlihat bahwa terdapat enam faktor baru yang terbentuk untuk meringkas 20 variabel yang ada. Enam faktor tersebut terlihat pada titik-titik scree plot yang mempunyai nilai eigenvalues di atas satu. Analisis selanjutnya adalah pada tabel Component Matrix yang berisikan factor loading (yaitu nilai korelasi) antara suatu variabel dengan enam faktor yang terbentuk (Lampiran 7). Berdasarkan hasil pada tabel tersebut, maka akan dilakukan perbandingan besar korelasi dari factor loading variabel untuk menentukan sebuah variabel akan masuk ke dalam faktor yang mana. Dalam tabel component matrix ini, masih terdapat beberapa variabel yang tidak terlihat jelas perbedaan nyatanya, sehingga sulit dalam menentukan variabel tersebut akan masuk ke dalam faktor mana. Untuk mempertajam perbedaan factor loading setiap atribut dan untuk mempertahankan keadaan diantara faktor yang diekstrak tidak terdapat korelasi, maka harus dilakukan proses rotasi. Rotasi faktor
67
dilakukan dengan metode rotasi varimax. Metode rotasi varimax bertujuan untuk memperbesar nilai factor loading yang memang dulunya sudah besar dan memperkecil nilai factor loading yang dulunya memang kecil, sehingga diperoleh nilai factor loading yang menghasilkan nilai yang lebih jelas dan nyata. Tabel rotated component matrix tersebut memperlihatkan distribusi ke 20 variabel yang lebih jelas dan nyata pada faktor yang telah terbentuk (lampiran 8). Pengelompokkan suatu variabel ke dalam suatu faktor tertentu dapat dilihat dari nilai factor loadings terbesar yang mengimplikasikan bahwa korelasi terbesar dengan faktor yang telah terbentuk. Tabel 7. Hasil analisis faktor Faktor
Faktor 1
Faktor 2
Faktor 3
Faktor 4
Indikator Variabel
Faktor Loading
Radio Pertanian Ciawi memberikan penghargaan kepada pendengar setia
0.819
Crew Radio Pertanian Ciawi melakukan kunjungan ke pendengar Membentuk kelompok pendengar (Fans Club) Radio Pertanian Ciawi Penyiar Radio Pertanian Ciawi merespon permintaan (request) lagu oleh pendengar Gaya siaran Radio Pertanian Ciawi menarik Program acara Radio Pertanian Ciawi yang disiarkan sesuai dengan jadwal Penyiar Radio Pertanian Ciawi memiliki pengetahuan dan kecakapan dalam materi siaran yang dibahas Program acara Radio Pertanian Ciawi yang disiarkan beragam (bervariasi) dan orisinil Mempunyai sapaan pendengar Radio Pertanian Ciawi yang khas (mitra RPC) Informasi yang disajikan sesuai dengan pendengar Operator Radio Pertanian Ciawi cepat melayani telepon yang masuk dari pendengar Narasumber yang hadir dalam siaran Radio Pertanian Ciawi kompeten dalam bidangnya Tersedianya line telepon
0.805 0.701 0.511 0.732 0.698 0.560 0.519 0.748 0.692 0.596 0.509 0.823
68
Lanjutan Tabel 7. Hasil analisis faktor Faktor
Indikator Variabel
Faktor Loading
Faktor 4
Lokasi studio Radio Pertanian Ciawi mudah dijangkau Sinyal Radio Pertanian Ciawi ditangkap dengan kualitas baik (tidak ada ganguan) Koleksi album lagu Radio Pertanian Ciawi lengkap Nama stasiun Radio Pertanian Ciawi mudah diingat/dikenal Informasi yang disampaikan oleh penyiar Radio Pertanian Ciawi akurat
0.756
Faktor 5
Faktor 6
0.790 0.625 0.660 0.641
Sumber: Data Primer diolah (2012) 4.4.1 Faktor Perhatian (Faktor 1) Faktor perhatian memiliki nilai eigenvalue sebesar 5.875 dan merupakan faktor dengan nilai eigenvalues terbesar dibandingkan faktor lainnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor ini merupakan faktor yang paling dipertimbangkan pendengar dalam atribut yang paling penting dalam menentukan kepuasan pendengar Radio Pertanian Ciawi (RPC). Faktor ini dapat menerangkan keragaman data sebesar 24.848 persen (Lampiran 6). Nilai factor loading terbesar diperoleh pada atribut Radio Pertanian Ciawi memberikan penghargaan kepada pendengar setia dan crew Radio Pertanian Ciawi melakukan kunjungan ke pendengar yaitu sebesar 0.819 dan 0.805. Hasil factor loading tersebut menjelaskan bahwa atribut Radio Pertanian Ciawi memberikan penghargaan kepada pendengar setia
dan crew Radio Pertanian
Ciawi melakukan kunjungan ke pendengar adalah atribut
yang
paling penting dalam menentukan kepuasan pendengar terhadap siaran Radio Pertanian Ciawi (RPC) pada faktor perhatian ini. Radio Pertanian Ciawi memberikan penghargaan kepada pendengar setia adalah sebagai ucapan terima kasih kepada pendengar setia RPC yang selalu mendengarkan siaran Radio Pertanian Ciawi. Untuk itu pendengar RPC berharap pihak Radio Pertanian Ciawi dapat memberikan penghargaan atau dedikasi kepada pendengar setia RPC
69
baik materil maupun non-materil dengan cara melakukan kunjungan ke tempat pendengar RPC. Berdasarkan pengamatan di lapangan, atribut Radio Pertanian Ciawi memberikan penghargaan kepada pendengar setia itu jarang ditemukan. Kunjungan tersebut dapat meningkatkan keakraban antara pihak Radio Pertanian Ciawi dengan pendengar RPC. Berdasarkan wawancara mendalam dengan pihak Radio Pertanian Ciawi, RPC jarang melakukan kunjungan ke pendengar karena keterbatasan dana yang dimiliki oleh Radio Pertanian Ciawi. Loading terendah atribut pada faktor perhatian ini adalah penyiar Radio Pertanian Ciawi merespon permintaan (request) lagu oleh pendengar (0.511). Hasil faktor loading tersebut menjelaskan bahwa atribut penyiar Radio Pertanian Ciawi merespon permintaan (request) lagu oleh pendengar adalah kecil kepentingannya dalam menentukan
kepuasan
pendengar.
Berdasarkan
pengamatan
dilapangan, permintaan pemutaran lagu tertentu oleh pendengar diputar oleh penyiar RPC. Permintaan pemutaran lagu berhubungan dengan pemenuhan keinginan dari pendengar yang pada akhirnya nanti akan memunculkan loyalitas dari pendengar. Pendengar menghubungi RPC dengan cara menelepon maupun mengirim pesan melalui sms kepada Radio Pertanian Ciawi untuk me-request lagu yang ingin diputar. 4.4.2 Faktor Keunggulan (Faktor 2) Faktor yang kedua dinamakan faktor keunggulan. Faktor kedua memiliki nilai eigenvalue sebesar 1.891 dan menerangkan keragaman data sebesar 9.453 persen (Lampiran 6). Faktor kedua ini terdiri dari gaya siaran Radio Pertanian Ciawi menarik; program acara Radio Pertanian Ciawi yang disiarkan sesuai dengan jadwal; penyiar Radio Pertanian Ciawi memiliki pengetahuan dan kecakapan dalam materi siaran yang dibahas; program acara Radio Pertanian Ciawi yang disiarkan beragam (bervariasi) dan orisinil. Berdasarkan tabel rotated component matrix pada lampiran 8, terlihat bahwa
70
keempat variabelnya memiliki nilai factor loading yang positif. Artinya
jika
keempat
atribut
tersebut
dipertahankan
atau
ditingkatkan, maka pendengar akan semakin terpuaskan dengan siaran Radio Pertanian Ciawi (RPC). Loading atribut tertinggi pada faktor kedua ini adalah gaya siaran Radio Pertanian Ciawi menarik dengan nilai 0.732. Hasil factor loading tersebut menjelaskan bahwa atribut gaya siaran Radio Pertanian Ciawi menarik adalah atribut yang dianggap penting pada faktor keunggulan ini karena mempengaruhi kepuasan pendengar. Gaya siaran yang menarik yang dibawakan oleh penyiar akan menghasilkan siaran yang menyenangkan bagi pendengarnya. Membawakan gaya siaran yang menarik tentunya tidak terlepas dari kreatifitas penyiarnya. Untuk itu, penyiar RPC dituntut untuk memiliki gaya siaran yang menarik dalam membawakan siaran. Loading terendah atribut pada faktor kedua ini adalah program acara Radio Pertanian Ciawi yang disiarkan beragam (bervariasi) dan orisinil (0.519). Hasil faktor loading tersebut menjelaskan bahwa atribut program acara Radio Pertanian Ciawi yang disiarkan beragam (bervariasi) dan orisinil adalah kecil kepentingannya
dalam
menentukan
kepuasan
pendengar.
Berdasarkan pengamatan dilapangan, pendengar RPC merasa puas dengan program-program siaran RPC yang beragam dan orisinil. Berdasarkan wawancara mendalam dengan pihak Radio Pertanian Ciawi, pada awalnya dirancang untuk menyebarkan informasi, teknologi dan pengetahuan pertanian bagi mitra tani serta dapat mendorong timbulnya apresiasi masyarakat diluar pertanian menjadi
peduli
perkembangan
dan dan
mencintai
untuk
dunia
memenuhi
pertanian. kebutuhan
Seiring mitra/fans
berkembang tidah hanya menyajikan informasi pertanian secara umum (pertanian, kehutanan, peternakan dan perikanan), akan tetapi informasi - informasi lain seperti pendidikan, psikologi, budaya dan agama yang kemas dalam bentuk hiburan.
71
Kemudian menurut pendengar, program-program dari siaran Radio Pertanian Ciawi yang disiarkan beragam, diantaranya tentang informasi pertanian, hiburan, informasi untuk ibu rumah tangga, musik daerah, musik nasional dan musik internasional. Pendengar berharap Radio Pertanian Ciawi membuat program-program siaran yang lebih menarik lagi dari program siaran yang telah ada, agar pendengar Radio Pertanian Ciawi semakin puas. 4.4.3 Faktor Penyajian Siaran (Faktor 3) Penyajian siaran menjadi faktor ketiga yang muncil dalam analisis ini dengan nilai eigenvalue sebesar 1.684 dan menerangkan keragaman data sebesar 8.422 persen (Lampiran 6). Faktor ketiga ini terdiri mempunyai sapaan pendengar Radio Pertanian Ciawi yang khas; informasi yang disajikan sesuai dengan pendengar; narasumber yang hadir dalam siaran Radio Pertanian Ciawi kompeten dalam bidangnya; penyiar Radio Pertanian Ciawi memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas. Hal yang menjadi perhatian utama oleh pendengar pada faktor ketiga adalah mempunyai sapaan pendengar Radio Pertanian Ciawi yang khas dengan factor loading sebesar 0.748. Hasil factor loading tersebut menjelaskan bahwa atribut mempunyai sapaan pendengar Radio Pertanian Ciawi yang khas menjelaskan bahwa atribut ini merupakan atribut yang paling penting dalam mempengaruhi kepuasan pendengar pada faktor penyajian siaran ini. Untuk membedakan radio satu dengan lainnya, tentunya setiap
radio harus
memiliki
sapaan
khas dalam
menyapa
pendengarnya. Sapaan khas pada Radio Pertanian Ciawi adalah mitra RPC.
Berdasarkan
pengamatan
dilapangan,
pendengar
RPC
mengenal Radio Pertanian Ciawi melalui sapaan pendengar RPC yang khas itu. Oleh karena itu, RPC harus terus mensosialisasikan sapaan khas tersebut disetiap siarannya agar masyarakat semakin mengenal RPC. Loading terendah atribut pada faktor ketiga ini adalah Narasumber yang hadir dalam siaran Radio Pertanian Ciawi
72
kompeten dalam bidangnya (0.509). Hasil faktor loading tersebut menjelaskan bahwa atribut Narasumber yang hadir dalam siaran Radio Pertanian Ciawi kompeten dalam bidangnya adalah kecil kepentingannya
dalam
menentukan
kepuasan
pendengar.
Berdasarkan wawancara yang mendalam dengan pihak RPC, narasumber yang hadir dalam siaran Radio Pertanian Ciawi tidak hanya dari bidang pertanian saja seperti Kementrian Pertanian, tetapi hadir juga narasumber dari Kementrian Kehutanan, Kementrian Kesehatan, Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kementrian Pendidikan Nasional, Perguruan Tinggi, Pemda Kabupaten/Kota dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Kemudian berdasarkan pengamatan dilapangan, pendengar RPC puas dengan jawabanjawaban yang diberikan narasumber RPC terhadap materi yang dibahas pada suatu topik siaran RPC. Selain itu RPC memberikan kemudahan bagi pendengar ingin bertanya kepada narasumbernya melalui line telepon, sms atau datang langsung ke studio Radio Pertanian Ciawi. Sehingga pendengar akan medapatkan jawaban yang
memuaskan
mempersilahkan
sesuai kepada
dengan
harapannya.
pendengarnya
untuk
RPC
juga
bertanya
dikeesokannya atau tiga hari kemudian untuk bertanya kepada pihak RPC tentang materi siaran yang dibahas pada waktu itu dan akan ditindaklanjuti kepada narasumbernya. 4.4.4 Faktor Fasilitas (Faktor 4) Faktor keempat ini terdiri dari dua atribut, yaitu tersedianya line telepon dan lokasi studio Radio Pertanian Ciawi mudah dijangkau. Faktor ini memiliki nilai eigenvalue sebesar 1.397 dan dapat menerangkan keragaman data sebesar 6.986 persen (Lampiran 6). Loading tertinggi pada faktor fasilitas adalah atribut tersedianya line telepon (0.823). Hasil factor loading tersebut menjelaskan bahwa tersedianya line telepon merupakan atribut penting yang menentukan kepuasan pendengar pada faktor fasilitas ini. tersedianya line telepon merupakan salah satu fasilitas yang harus dimiliki setiap
73
radio, karena merupakan sarana media komunikasi antara radio dengan
pendengarnya.
Berdasarkan
pengamatan
dilapangan,
tersedianya line telepon sangat penting bagi pendengar RPC. Karena dengan tersedianya line telepon, pendengar dapat me-request lagu, memberikan kritik dan saran, serta mengajukan pertanyaan kepada penyiarnya. Namun jika permintaan pemutaran lagu atau pertanyaan kepada penyiar dan narasumber banyak, line telepon Radio Pertanian Ciawi akan sulit untuk dihubungi. Loading terendah atribut pada faktor keempat ini adalah lokasi studio Radio Pertanian Ciawi mudah dijangkau (0.756). Hasil faktor loading tersebut menjelaskan bahwa atribut lokasi studio Radio Pertanian Ciawi mudah dijangkau kecil kepentingannya dalam menentukan kepuasan mereka terhadap siaran Radio Pertanian Ciawi. 4.4.5 Faktor Pendukung (Faktor 5) Faktor kelima ini terdiri dari dua atribut, yaitu sinyal Radio Pertanian Ciawi ditangkap dengan kualitas baik (tidak ada ganguan) dan koleksi album lagu Radio Pertanian Ciawi lengkap. Faktor ini memiliki nilai eigenvalue sebesar 1.178 dan dapat menerangkan keragaman data sebesar 5.891 persen (Lampiran 6). Loading tertinggi atribut pada faktor pendukung adalah atribut sinyal Radio Pertanian Ciawi ditangkap dengan kualitas baik (tidak ada ganguan) (0.790). Hasil factor loading tersebut menjelaskan bahwa sinyal Radio Pertanian Ciawi ditangkap dengan kualitas baik (tidak ada ganguan) sangat penting dalam menentukan kepuasan pendengar pada faktor pendukung ini. Sinyal yang diterima oleh pendengar dengan kualitas baik (tidak ada ganguan) akan meninbulkan kenyaman bagi pendengar dalam mendengarkan siaran radio tersebut. Tetapi jika sinyal radio ditangkap yang selalu ada ganguan, akan membuat pendengar beralih ke gelombang radio yang sinyalnya lebih baik. Sinyal Radio Pertanian Ciawi berdaya 5000 watt.
74
Loading terendah variabel pada faktor kelima ini adalah koleksi album lagu Radio Pertanian Ciawi lengkap (0.625). Hasil faktor loading tersebut menjelaskan bahwa atribut koleksi album lagu Radio Pertanian Ciawi lengkap kecil kepentingannya dalam menentukan kepuasan pendengar. Koleksi album lagu yang lengkap berhubungan dengan keinginan pendengar. Dengan tersedianya koleksi album yang lengkap, maka pendengar akan merasa senang karena lagu-lagu favoritnya diputar pada chanel radionya. 4.4.6 Faktor daya tangkap (Faktor 6) Faktor keenam ini terdiri dari dua atribut, yaitu Nama stasiun Radio Pertanian Ciawi mudah diingat/dikenal dan Informasi yang disampaikan oleh penyiar Radio Pertanian Ciawi akurat. Faktor ini memiliki nilai eigenvalue sebesar 1.101 dan dapat menerangkan keragaman data sebesar 5.506 persen (Lampiran 6). Loading tertinggi variabel pada faktor daya tangkap adalah atribut nama stasiun Radio Pertanian Ciawi mudah diingat/dikenal (0.660). Hasil factor loading tersebut menjelaskan bahwa nama stasiun Radio Pertanian Ciawi mudah diingat/dikenal sangat penting dalam menentukan kepuasan pendengar pada faktor daya tangkap ini. Berdasarkan pengamatan dilapangan, nama stasiun Radio Pertanian Ciawi kurang dikenal oleh masyarakat umum. Radio Pertanian Ciawi perlu melakukan sosialisasi, agar masyarakat umum lebih mengenal Radio Pertanian Ciawi. Loading terendah variabel pada faktor keenam ini adalah Informasi yang disampaikan oleh penyiar Radio Pertanian Ciawi akurat (0.641). Hasil faktor loading tersebut menjelaskan bahwa variabel Informasi yang disampaikan oleh penyiar Radio Pertanian Ciawi akurat adalah kecil kepentingan dalam menentukan kepuasan pendengar. Berdasarkan pengamatan dilapangan, informasi yang disampaikan penyiar RPC setiap hari disajikan dengan topik-topik baru serta didukung data yang akurat.
75
4.6.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pendengar Radio Pertanian Ciawi Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pendengar RPC diukur dengan
menjumlahkan jawaban dari pendengar RPC berdasarkan
kuesioner tingkat kinerja dalam penelitian ini. Pada penelitian ini menggunakan Skala Likert 5 tingkat, dimana penilaiannya jawaban sangat puas diberi skor 5, jawaban puas diberi skor, jawaban cukup puas diberi skor 3, jawaban kurang puas diberi skor 2 dan jawaban tidak puas diberi skor 1. Kemudian untuk menghitung total skor, jawaban 100 pendengar RPC dalam penelitian ini dijumlahkan ke bawah sehingga diperoleh total skor pada masing-masing atribut dari lima dimensi jasa (Lampiran 9). Dari dimensi jasa pada Lampiran 8 tentang penilaian tingkat kinerja siaran Radio Pertanian Ciawi menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pendengar RPC terhadap atribut siaran Radio Pertanian Ciawi yang dianggap memiliki kinerja paling memuaskan berdasarkan penilaian pendengar adalah koleksi album lagu Radio Pertanian Ciawi lengkap pada dimensi tangible dengan total skor 408. Sedangkan total skor terendah adalah atribut Radio Pertanian Ciawi memberikan penghargaan kepada pendengar setia pada dimensi emphaty dengan total skor 351. 1. Dimensi Tangible Dimensi tangible pada Lampiran 9, atribut koleksi album lagu Radio Pertanian Ciawi
lengkap (408) menjadi atribut peringkat
pertama yang mempengaruhi kepuasan pendengar RPC. Tersedianya koleksi album yang lengkap dan ter-update dapat membuat pendengar nyaman mendengarkan lagu-lagu favoritnya di stasiun radio itu, kemudian terpenuhinya keinginan lagu-lagu yang direquestnya. Radio Pertanian Ciawi yang mayoritas pendengarnya adalah masyarakat sunda, tentunya memiliki banyak koleksi lagu-lagu sunda. Selain lagu sunda koleksi lagu yang dimiliki oleh Radio Pertanian Ciawi adalah lagu campursari, keroncong, dangut, pop, band-band indie dan lainlain.
76
Berdasarkan wawancara mendalam dengan pihak Radio Pertanian Ciawi, beberapa koleksi lagu-lagu yang dimiliki oleh RPC ada yang berasal dari perusahaan-perusahaan yang memberikan dan mempromosikan album lagu barunya kepada Radio Pertanian Ciawi secara gratis. Pemutaran album lagu dari perusahaan tersebut dalam siaran Radio Pertanian Ciawi, tidak dikenakan biaya pemasangan iklan. Karena RPC adalah radio pemerintah, bukan radio yang mencari keuntungan. Untuk lagu dari band indie, Radio Pertanian Ciawi memperolehnya dari pertandingan kontes grup band yang diseleksi dari generasi muda Koleksi album lagu Radio Pertanian Ciawi
lengkap yang
berada pada atribut dengan total skor tertinggi dari dimensi tangible dan dari semua dimensi jasa lainnya, menunjukkan pendengar RPC puas dengan koleksi lagu-lagu yang dimiliki oleh Radio Pertanian Ciawi.Selanjutnya atribut nama stasiun Radio Pertanian Ciawi mudah diingat/dikenal (393), lokasi studio Radio Pertanian Ciawi mudah dijangkau (375) dan peringkat terendah pada dimensi tangible adalah tersedianya line telepon (371). 2. Dimensi Reliability Dimensi reliability pada Lampiran 9, atribut penyiar Radio Pertanian Ciawi memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas (398) menjadi
atribut
tertinggi
pada
dimensi
reliability.
Memiliki
pengetahuan dan wawasan luas sangat penting dimiliki oleh setiap penyiar Radio. Hal tersebut dikarenakan, semakin tinggi pengetahuan dan wawasan yang dimiliki oleh penyiar maka informasi yang disampaikan akan semakin bermutu dan terpercaya serta cara penyampaian yang digunakan akan memudahkan pendengar untuk memahami informasi tersebut. Dari hasil skor pada atribut penyiar Radio Pertanian Ciawi memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas pada dimensi reliability, menunjukkan pendengar RPC merasa puas dengan penyiar Radio Pertanian Ciawi karena menurut pendengar RPC, pesan atau
77
informasi yang disampaikan oleh penyiar Radio Pertanian Ciawi di setiap tema yang dibawakannya mudah dimengerti dan dipahami oleh pendengar RPC. Atribut selanjutnya dalam dimensi reliability adalah program acara Radio Pertanian Ciawi yang disiarkan sesuai dengan jadwal (390 program acara Radio Pertanian Ciawi yang disiarkan beragam (bervariasi) dan orisinil (383) dan sinyal Radio Pertanian Ciawi ditangkap dengan kualitas baik (tidak ada ganguan) (370). 3. Dimensi Responsiveness Dimensi responsiveness pada Lampiran 9, atribut informasi yang disajikan sesuai dengan pendengar (377) menjadi atribut tertinggi pada dimensi responsiveness. Informasi yang disajikan sesuai dengan pendengar, maksudnya adalah informasi yang disampaikan oleh penyiar sesuai dengan sasaran dari radio tersebut. Kesesuaian tersebut nantinya akan berpengaruh pada informasi yang akan disampaikan kepada pendengarnya. Jika informasi yang disajikan dalam siaran sesuai dengan pendengar, maka pendengar akan lebih mengerti maksud isi pesannya dan menjadikan isi pesan tersebut sebagi referensi
sumber
informasi
yang
memberikan
manfaat
bagi
pendengarnya. Sasaran Radio Pertanian Ciawi dengan frekuensi FM 95.3 adalah masyarakat pertanian di kota Bogor. Program-program siaran dari Radio Pertanian Ciawi berfokus pada pertanian. Ada juga program siaran Radio Pertanian Ciawi tentang kesehatan, kependudukan, perdagangan, hiburan, rohani, khusus untuk ibu-ibu seperti program siaran juwita dan lain-lain. Program-program tersebut diharapkan dapat menarik masyarakat non-pertanian untuk mendengarkan siaran Radio Pertanian Ciawi. Hasil karateristik pendengar yang dominan pada penelitian ini non-petani yaitu karyawan sebesar 35 persen. Karyawan yang mendengarkan siaran Radio Pertanian Ciawi berfokus pada hiburan. Menurut pihak Radio Pertanian Ciawi, karyawan yang mendengarkan siaran RPC mencari hiburan. Tetapi di setiap hiburan
78
lagu yang diputar pada siaran terdapat spot atau informasi seputar pertanian yang berdurasi singkat secara terus-menerus. Sedangkan untuk petani hanya sebesar 15 persen. Menurut petani, rendahnya mendengarkan siaran Radio Pertanian Ciawi karena rendahnya kepemilikan radio oleh petani. Mereka mendapatkan informasi tentang pertanian langsung dari penyuluh pertanian. Jam mendengarkan siaran RPC oleh petani adalah pada jam 06.00-09.00 dan jam 16-18.00. Harapan petani adalah informasi seputar pertanian terus dipertahankan, agar dapat meningkatkan kemampuan petani dalam menghasilkan produksi hasil panen yang berkualitas, sehingga mampu mendukung kegiatan usaha tani. Selain
atribut
informasi yang disajikan
sesuai
dengan
pendengar, atribut lainnya dalam dimensi responsiveness adalah Operator Radio Pertanian Ciawi cepat melayani telepon yang masuk dari pendengar (369), Penyiar Radio Pertanian Ciawi merespon permintaan (request) lagu oleh pendengar (368), Saran dan kritik dari pendengar Radio Pertanian Ciawi cepat ditanggapi (364). 4. Dimensi Assurance Dimensi assurance pada Lampiran 9, atribut narasumber yang hadir dalam siaran Radio Pertanian Ciawi kompeten dalam bidangnya (404) menjadi atribut tertinggi pada dimensi assurance. Narasumber merupakan orang yang meberi atau mengetahui secara jelas atau menjadi sumber informasi. Narasumber yang kompeten dalam bidangnya yang hadir dalam siaran radio, memberikan mafaat bagi pendengar
radio
dalam
menjawab
pertanyaan-pertanyaan
pendengarnya tentang informasi yang sedang sampaikan oleh penyiar radio. Biasanya dalam talk show radio, pendengar melakukan berkomunikasi dengan narasumber melalui media telepon, sms ataupun media komunikasi lainnya. Berdasarkan wawancara yang mendalam dengan pihak RPC, Radio Pertanian Ciawi berusaha untuk memberikan narasumbernarasumber yang terbaik dalam bidangnya, sehingga ketika pendengar
79
ingin bertanya kepada narasumbernya melalui line telepon, sms atau datang langsung ke studio Radio Pertanian Ciawi dan pendengar akan medapatkan jawaban yang memuaskan sesuai dengan harapannya. Untuk menghubungi Radio Pertanian Ciawi dapat menghubungi nomor 0251-8241190. Radio Pertanian Ciawi juga mempersilahkan kepada pendengarnya untuk bertanya dikeesokannya atau tiga hari kemudian untuk bertanya kepada pihak RPC tentang materi siaran yang dibahas pada waktu itu dan akan ditindaklanjuti kepada narasumbernya. Narasumber yang hadir dalam siaran RPC tidak hanya dari bidang pertanian saja seperti Kemenetrian Pertanian, tetapi hadir juga
narasumber
dari
Kemenetrian
Kehutanan,
Kemenetrian
Kesehatan, Kemenetrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kemenetrian Pendidikan Nasional, Perguruan Tinggi, Pemda Kabupaten/Kota, dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Atribut lainnya yang termasuk dimensi assurance adalah gaya siaran Radio Pertanian Ciawi menarik (395), penyiar Radio Pertanian Ciawi memiliki pengetahuan dan kecakapan dalam materi siaran yang dibahas (387), informasi yang disampaikan oleh penyiar Radio Pertanian Ciawi akurat (379). 5. Dimensi Emphaty Dimensi emphaty pada Lampiran 9, atribut mempunyai sapaan pendengar Radio Pertanian Ciawi yang khas (400) menjadi atribut tertinggi pada dimensi emphaty. Setiap stasiun radio pasti punya sapaan khas kepada pendengar setianya. Sapaan pendengar yang khas tersebut,
sebagi
bentuk
kedekatan
antara
penyiar
dengan
pendengarnya. Radio Pertanian Ciawi pun memiliki sapaan khas untuk para pendengar setianya, yaitu mitra RPC. Sapaan pendengar RPC yang khas itu selalu disampaikan berulang-ulang oleh penyiar Radio Pertanian Ciawi kepada pendengar setianya. Atribut lainnya yang termasuk dimensi emphaty adalah membentuk kelompok pendengar (Fans Club) Radio Pertanian Ciawi (373), Kru Radio Pertanian Ciawi melakukan kunjungan ke pendengar (356), kru Radio Pertanian Ciawi melakukan kunjungan ke pendengar (351).
80
4.7. Upaya Untuk Meningkatkan Kepuasan Pendengar Dalam upaya meningkatkan kepuasan pendengar Radio Pertanian Ciawi, kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh RPC dari hasil scoring kinerja (Lampiran 8) harus ditingkatkan, agar kepuasan pendengar meningkat. Kelemahan dari Radio Pertanian Ciawi terdiri dari : 1. Radio Pertanian Ciawi memberikan penghargaan kepada pendengar setia 2. Kru Radio Pertanian Ciawi melakukan kunjungan kepada pendengar 3. Saran dan kritik dari pendengar Radio Pertanian Ciawi cepat ditanggapi 4. Penyiar Radio Pertanian Ciawi merespon permintaan (request) lagu oleh pendengar 5. Operator Radio Pertanian Ciawi cepat melayani telepon yang masuk dari pendengar Dari kelemahan-kelemahan tersebut, upaya yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kepuasan pendengar adalah : 1. Radio Pertanian Ciawi memiliki kendala keterbatasan dana dalam melakukan kunjungan dan pemberian penghargaan kepada
pendengar.
Agar
kunjungan
dan
pemberian
penghargaan kepada pendengar dapat terlaksana, Radio Pertanian Ciawi dapat melakukan kerjasama dengan instansiinstansi terkait, LSM, masyarakat pencinta pertanian agar terlaksananya kegiatan tersebut. 2. Saran dan kritik dari pendengar harus segera ditanggapi dengan cepat. Karena jika saran dan kritik tidak dihiraukan dapat menyebabkan pendengar kecewa. Upaya yang dapat dilakukan oleh RPC adalah memfasilitasi komunikasi dengan pendengar terkait saran dan kritik, sebagai upaya dalam melakukan perbaikan-perbaikan terhadap siaran Radio Pertanian Ciawi.
81
3. Dalam merespon permintaan (request) lagu oleh pendengar kepada penyiar Radio Pertanian Ciawi, penyiar memiliki kendala keterbatasan waktu dalam memutar lagu dari pendengar
karena
banyaknya
permintaan.
Hal
ini
menyebabkan tidak semua lagu dapat diputar oleh penyiar. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kepuasan adalah permintaan pemutaran lagu oleh pendengar yang tidak dapat terpenuhi pada program siaran tersebut, akan diputarkan pada program siaran lain. Sehingga permintaan lagu oleh pendengar tetap terpenuhi. 4. Ketika program siaran tersebut sangat diminati oleh pendengar, Operator Radio Pertanian Ciawi sangat sibuk dalam melayani telepon yang masuk dari pendengar. Sehingga menyebakan tidak semua telepon dapat masuk ke Radio Pertanian Ciawi. Upaya yang diperlukan adalah menambah saluran telepon dan SMS. 4.8. Implikasi Hasil Penelitian Radio Pertanian Ciawi (RPC) harus dapat memahami keinginan dan harapan pelanggan agar pendengar merasa puas dengan siaran Radio Pertanian Ciawi. Berdasarkan faktor yang dipentingkan pendengar Radio Pertanian Ciawi, Radio Pertanian Ciawi perlu melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas siaran
sehingga
pendengar
semakin
meningkat.
Dengan
meningkatkan jumlah pendengar Radio Pertanian Ciawi, maka semakin dikenalnya Radio Pertanian Ciawi dikalang masyarakat umum. Oleh karena itu, upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh pihak Radio
Pertanian
Ciawi
untuk
dapat
mempertahankan
dan
meningkatkan kualitas siaran RPC, antara lain: 1. Berdasarkan atribut yang dipentingkan oleh pendengar RPC pada penelitian ini, adalah Radio Pertanian Ciawi perlu melakukan kunjungan ke para pendengar setia agar terjalin kedekatan dan
82
keakraban antara penyiar dan crew RPC dengan pendengar setia RPC dengan memberikan penghargaan kepada pendengar setia RPC. Namun karena keterbatasan dana, dapat melakukan kerjasama dengan instansi-instansi terkait, LSM dan masyarakat pencita pertanian. 2. Membawakan
gaya
siaran
menarik
akan
meningkatkan
pendengar RPC. Gaya siaran yang menarik yang dibawakan oleh penyiar Radio Pertanian Ciawi akan menghasilkan siaran yang menyenangkan bagi pendengarnya. Sehingga gaya siaran menarik yang dibawakan oleh penyiar Radio Pertanian Ciawi harus dipertahankan. 3. Tersedianya koleksi album yang lengkap dan ter-update harus dipertahankan,
agar
dapat
membuat
pendengar
nyaman
mendengarkan Radio Pertanian Ciawi. 4. Penambahan line telepon agar operator cepat melayani telepon yang masuk dikarenakan banyaknya permintaan dari pendengar
KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis faktor yang dipentingkan pendengar dalam siaran Radio Pertanian Ciawi, penelitian ini menghasilkan kesimpulan sebagai berikut : a. Karateristik pendengar berdasarkan presentase terbesarnya didominasi oleh laki-laki (78 persen), usia 21-30 tahun (48 persen), pendidikan SMA (43 persen), pekerjaan karyawan (35 persen), intensitas mendengarkan Radio Pertanian Ciawi sering (47 persen), lama mengenal Radio Pertanian Ciawi 1-3 tahun (53 persen), lama waktu mendengarkan siaran Radio Pertanian Ciawi 46-90 menit (45 persen) dan manfaat mendengarkan siaran Radio Pertanian Ciawi adalah mendapatkan hiburan (50 persen). b. Atribut yang paling penting dalam menentukan kepuasan pendengar RPC terdiri dari 6 faktor. Faktor pertama disebut faktor perhatian adalah Radio Pertanian Ciawi memberikan penghargaan kepada pendengar setia (0.819). Faktor kedua yang disebut faktor keunggulan adalah atribut gaya siaran Radio Pertanian Ciawi menarik (0.732). Pada faktor ketiga yang disebut faktor penyajian siaran adalah atribut mempunyai sapaan pendengar Radio Pertanian Ciawi yang khas (0.748).
Pada faktor keempat yang disebut faktor fasilitas adalah atribut tersedianya line telepon (0.832). Kemudian pada faktor kelima yang disebut faktor pendukung adalah atribut sinyal Radio Pertanian Ciawi ditangkap dengan kualitas baik (tidak ada ganguan) (0.790). Dan Faktor keenam disebut faktor daya tangkap adalah atribut nama stasiun Radio Pertanian Ciawi mudah diingat/dikenal (0.660). c.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan Radio Pertanian Ciawi adalah koleksi album lagu Radio Pertanian Ciawi
lengkap pada
dimensi tangible dengan total skor sebesar 408, selanjutnya narasumber yang hadir dalam siaran Radio Pertanian Ciawi kompeten dalam bidangnya dengan total skor sebesar 404, Mempunyai sapaan
84
pendengar Radio Pertanian Ciawi yang khas dengan total skor sebesar 400, Penyiar Radio Pertanian Ciawi memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas dengan total skor sebesar 398, Gaya siaran Radio Pertanian Ciawi menarik dengan total skor sebesar 395. Dan atribut yang paling kinerjanya paling kecil adalah Radio Pertanian Ciawi memberikan penghargaan kepada pendengar setia dengan total skor sebesar 351. d. Upaya
Radio
Pertanian
Ciawi
perlu
melakukan
kunjungan
memberikan penghargaan kepada pendengar setia RPC dengan cara dapat melakukan kerjasama dengan instansi-instansi terkait, LSM dan masyarakat pencita pertanian. Kemudian saran dan kritik dari pendengar harus segera ditanggapi dengan cepat dengan cara memfasilitasi komunikasi dengan pendengar terkait saran dan kritik, sebagai upaya dalam melakukan perbaikan-perbaikan terhadap siaran Radio Pertanian Ciawi. Selanjutnya merespon permintaan (request) lagu oleh pendengar kepada penyiar Radio Pertanian Ciawi dengan cara permintaan pemutaran lagu oleh pendengar akan diputarkan pada program siaran lain. Sehingga permintaan lagu oleh pendengar tetap terpenuhi. Operator Radio Pertanian Ciawi harus cepat melayani telepon yang masuk, upaya yang dapat dilakukan menambah saluran telepon. 2. Saran a. Melihat karateristik pendengar RPC pada penelitian ini adalah
karyawan, maka Radio Pertanian Ciawi perlu melakukan sosialisasi dan promosi khususnya kepada petani, agar sasaran Radio Pertanian Ciawi lebih tepat sasaran. b.
Berdasarkan atribut yang dipentingkan oleh pendengar RPC pada penelitian ini, adalah Radio Pertanian Ciawi perlu melakukan kunjungan dan memberikan penghargaan kepada pendengar dapat berkerjasama dengan instansi-instansi terkait dan LSM.
c. Berdasarkan kinerja Radio Pertanian Ciawi, melakukan kunjungan dan pemberian pengharghaan kepada pendengar dapat berkerjasama dengan instansi-instansi terkait dan LSM.
85
d. Penambahan line telepon agar operator cepat melayani telepon yang masuk, sehingga permintaan pendengar RPC dapat terpenuhi.
DAFTAR PUSTAKA Akira. 2011. Radio Streaming. http://kaze-akira.blogspot.com/2011/10/dafarstasiun-radio-di-bogor.html [3 Maret 2013] Anonim. 2012. Masihkah Radio Berjaya (Konsumsi Media di Indonesia 2012). http://radioclinic.com/2012/10/17/masihkah-radio-berjaya-konsumsimedia-di-indonesia-2012/ [30 Agustus 2012] Changara, H. 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta (ID) :PT Raja Grafindo Persada Effendy, O.U. 1991. Radio Siaran Teori dan Praktek. Bandung (ID) : Mandar Maju.I,J. 1995. Community Development : Creating community alternatives-vision, analysis and practice. Melbourne: Longman Engel, J. F., et.al. 1994. Consumer Behavior. DiteIjemahkan oleh F.X. Budiyanto. Perilaku Konsumen. Edisi keenam. Cetakan pertama. Jilid II. Jakarta (ID) : Binarupa Aksara. Firlani, F. 2002. Penggunaan Siaran Radio dan Televisi oleh Nelayan di Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu, Jakarta Utara [Skripsi]. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor. Galiano, A. 2006. Analisa Kepuasan Pendengar Terhadap Kualitas Siaran Radio Kalimaya [Skripsi]. Malang (ID) : Universitas Brawijaya Gearson, R. F. 2001. Mengukur Kepuasan Pelanggan, Seri Panduan Praktis No. 17. Jakarta (ID) : PPM. Haryono. 2006. Analisis kepuasan pendengar terhadap siaran radio cakrawala FM 98,30 PT. Radio Cakrawala Gitaswara di Jakarta [Skripsi] . Jakarta (ID) : Institut Bisnis dan Informatika Indonesia. Irawan, H. 2003. Indonesian Customer Satisfaction: Membedah Strategi Kepuasan Pelanggan Merek Pemenang ICSA. Jakatrta (ID) : PT Gramedia. Irawan, H. 2002. 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan. Jakarta (ID) : PT Elex Media Komputindo. Kelurahan Desa Ciherang. 2011. Data Monografi. Bogor (ID) : Kelurahan Ciherang Kermite. 1997. Upaya Peningkatkan Frekuensi Mendengarkan Radio Gajah Mada melalui Pemilihan Program Siaran yang Diminati di Kotamadya Semarang. http://eprints.undip.ac.id/8682/1/1997MM165.pdf [30 Agustus 2012] Kotler, P. 2002.Manajemen Pemasaran (Terjemahan Jilid II), edisi millenimum. Jakatrta (ID) : PT Prehalindo. Kotler dan Amstrong.2003.Dasar-Dasar Manajemen Pemasaran. Jakatrta (ID) : PT Indeks Kelompok Gramedia.
87
Kotler, P. 2004.Manajemen Pemasaran (Terjemahan Jilid I), Edisi Millenimum. Jakatrta(ID) : PT Indeks Kelompok Gramedia. Kotler, P. 2005. Manajemen Pemasaran Jilid 1. Jakarta (ID) : Indeks Gramedia. Kurniawan, D. 2006. Analisis Tingkat Kepuasan Pendengar Terhadap PT Radio Ika Lesmana [Skripsi]. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor. Lovelock, C dan Wright L.K.. 2005.Manajemen Pemasaran Jasa (Terjemahan). Jakatrta (ID) : Indeks. Lupiyoadi,R. 2006.Manajemen Pemasaran Jasa, edisi 2. Jakatrta (ID) : Salemba Empat. Marsnewsletter. 2010. Pendengar Setia Radio Capai 37%. http://marsnewsletter.wordpress.com/2010/01/13/pendengar-setia-radiocapai-37/ [30 Agustus 2012] Marwanti, Suci. 2006. Analisis Kepuasan Pendengar Terhadap Program Siaran Radio Pertanian Ciawi. [Tesis]. Jakarta (ID) : Universitas Pancasila. Masduki. 2004. Radioku...Radiomu...Radio Kita Pengantar Radio Komunitas. Yogyakarta (ID) : PT Combineti. Masduki. 2004. Menjadi Broadcaster Profesional. Yogyakarta (ID) : Pustaka Populer. McQuail, D. 2005. McQuails’s Mass Communication Theory. London (ENG): Saege Publication Ltd. Morissan. 2005. Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi. Tangerang (ID) : Ramdina Perkasa. Munthe, M. G. 1996. Media Komunikasi Radio (kumpulan karangan). Edisi-1. Jakarta (ID) : Pustaka Sinar Harapan. Proctor, T. 2000. Strategic Marketing: An Introduction. London (ENG) : Routledge. Purnomo, H. 2003. Pengantar Teknik Industri 1st Ed. Yogyakarta (ID) : Penerbit Graha Ilmu. Puspitasari, N. 2009. Persepsi Khalayak Pendengar Tentang Mutu Siaran Radio Pertanian Ciawi (Studi Kasus Desa Cileungsi Kecamata Ciawi dan Desa Ciriung Kecamatan Cibinong [Skripsi]. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor. [RPC] Radio Pertanian Ciawi. 2004. Profil Organisasi Radio Pertanian Ciawi. Bogor (ID) : RPC Rangkuti, F. 2006. Teknik Mengukur dan Strategi Meningkatkan Kepuasan Pelanggan (Measuring Customer Satisfaction). Jakarta (ID) PT Gramedia Pustaka Utama. Rangkuti, F. 2003. Riset Pemasaran. Jakarta (ID) : PT Gramedia Pustaka Utama. Riswandi. 2009, Dasar-Dasar Penyiaran. Jakarta (ID) : Graha ilmu.
88
Singgih, S. 2012. SPSS Statistik Multivariat. Jakarta (ID) : Penerbit PTElex Media Komputindo Kelompok Gramedia Sumarwan, U. 2003. Perilaku Konsumen. Jakarta (ID) : PT Ghalia Indonesia. Supranto, J. 2001. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan Pangsa Pasar. Jakarta (ID) : PT Rineka Cipta. Supranto, J. 2004. Analisis Multivariat Arti dan Interpretasi. Jakarta (ID) : Rieka Cipta. Tede, M. 2012.Pengaruh Program Siaran Radio Pertanian Ciawi Bagi pendengarnya (Kasus Pendengar di Desa Cileungsi, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor) [Skripsi]. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor. Tjiptono, F. 2006. Pemasaran Jasa. Malang (ID) : Banyumedia Publishing,. Umar, H. 2005. Metode Penelitian. Jakarta (ID) : Salemba Empat. Wibisono. 2000. Metodologi Penelitian. Edisi Pertama. Yogyakarta (ID) : BPFEYogyakarta. Zeithaml, V. A., Bitner, M. J. 2006. Service marketing. New York (NY) : Mc. Graw Hill.
LAMPIRAN
89
Lampiran 1. Daftar stasiun radio di Bogor Frekuensi 89.4 Mhz 90.6 Mhz 91.4 Mhz 93.0 Mhz 93.4 Mhz
Nama Radio Radio Siaran Pemerintah Kota Bogor Orentz Radio Radio Fajar Imani (Radio Fajari FM) Radio Teman FM
94.9 Mhz
Radio Kancah Irama Suara Indonesia (KISI FM) Radio Republik Indonesia (RRI Bogor Pro-1) Radio DOS-Q FM
95.3 Mhz
Radio Pertanian Ciawi
99.7 Mhz
Radio Temen Nagaswara (Nagaswara FM) Radio Ika Lesmana (Lesmana FM) Radio Citra Mega Swara (Megaswara FM) Radio Bahana Suara Alam (Radio WADI FM) Radio Swara Irama Kusuma Sena (Radio Elpas) Radio Bogor Madinatur Rasul
93.7 Mhz
100.1 Mhz 100.8 Mhz 102.0 Mhz 103.6 Mhz 106.0 Mhz 106.4 Mhz 106.8 Mhz 107.7 Mhz
Radio Al Huriyyah Voice (Radio Alvo FM) Radio Republik Indonesia (RRI Pro-2) Radio Komunitas Institut Pertanian Bogor (Agri FM)
Alamat Jalan Raya Pajajaran 125 Bogor Jalan Veteran 48A Bogor Jalan Kapten Yusuf 61 Sukamantri Bogor Jalan Bersih Komplek Pemda Bogor Jalan Puter 1 Bogor Jalan Pangrango 34 Bogor Perum. PTSC, Jalan Wijaya Kusuma 15 Cileungsi Bogor Jalan Raya Puncak Komp. Mega PPMKP Ciawi Bogor Jalan Lawan Gintung 27 Batu Tulis Bogor Jalan Sukamulya 15 Bogor Jalan Raya Tajur 118 Ciawi Bogor Jalan Veteran III Loji Tapos Cileungsi Bogor Jalan Cipaku Raya 16 Bogor Bogor Islamic (Center BIC), Jalan Raya Pajajaran 10 Bogor Jalan Tanjung 2 Kampus IPB Dramaga Jalan Pangrango 34 Bogor Jalan Kamper Node A Level 4 Kampus IPB Dramaga Bogor
90
Lampiran 2. Kuesioner ANALISIS KEPUASAN PENDENGAR TERHADAP SIARAN RADIO PERTANIAN CIAWI (RPC)
Tanggal
:
No Kuesioner : Kepada Responden yang terhormat, Kuesioner ini merupakan instrumen dalam penelitian yang berjudul “Analisis Kepuasan Pendengar Terhadap Siaran Radio Pertanian Ciawi”, guna penyelesaian tugas akhir pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, yang dilakukan oleh : Nama : Fitria Ananda NRP : H24104077 Kuesioner ini diedarkan untuk mengetahui tingkat kepuasan pendengar siaran Radio Pertanian Ciawi (RPC) . Untuk itu, saya sangat mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara(i) meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner ini. Masukkan dan informasi yang jujur, benar, dan akurat sangat diharapkan agar informasi ilmiah yang akan disajikan benar-benar dapat dipertanggung jawabkan dan berguna bagi peningkatan Radio Pertanian Ciawi (RPC). Informasi yang diterima dari hasil kuesioner ini bersifat rahasia dan dipergunakan untuk kepentingan akademis. Atas perhatian dan kerjasamanya saya ucapkan terima kasih.
Nama Alamat
No. Telepon
: .......................................................................................................... : .......................................................................................................... ........................................................................................................... ........................................................................................................... : ..........................................................................................................
91
Lanjutan lampiran 2. A. DATA RESPONDEN (Petunjuk : Berilah tanda √ pada pilihan jawaban yang sesuai dengan pertanyaan dan keadaan Anda) 1.
Jenis Kelamin (Gender) Laki-laki
2.
Perempuan
Usia Kurang dari 20 tahun 21-30 tahun 31-40 tahun 41-50 tahun Lebih dari 50 tahun
3.
4.
5.
Pendidikan Terakhir Tidak Sekolah
D3
SD
S1
SMP
S2
SMA
S3
Jenis Pekerjaan Pedagang
Karyawan
Petani
Ibu Rumah Tangga
Pelajar/Mahasiswa
Lainnya .............
Seberapa sering Anda mendengar siaran Radio Pertanian Ciawi (RPC) ? Sering Kadang-Kadang Jarang
6.
Sejak kapan Anda mengenal Radio Pertanian Ciawi ? Kurang dari 1 tahun yang lalu 1-3 tahun yang lalu 3-5 tahun yang lalu Lebih dari lima tahun
92
Lanjutan lampiran 2. Berapa lama waktu (dalam hitungan menit) Anda mendengarkan siaran
7.
Radio Pertanian Ciawi dalam sehari ? 10-45 menit 46-90 menit 91-180 menit Lebih dari 180 menit 8.
Manfaat yang Anda peroleh dari mendengarkan Radio Pertanian Ciawi ? Mendapat informasi Mendapat hiburan Mengisi waktu luang Lainnya .........
B. TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA Petunjuk : Bagian I
: Pada kolom tingkat kepentingan : Terhadap setiap pertanyaan, Anda dimohon memberikan tanda √ pada salah satu kotak pilihan yang telah disediakan, sesuai dengan Pandangan Anda sebagai pendengar Radio Pertanian Ciawi
(RPC) terhadap
tingkat kepentingan atribut-atribut jasa tersebut. Bagian II
: Pada kolom tingkat kinerja : Terhadap setiap pertanyaan, Anda dimohon memberikan tanda √ pada salah satu kotak pilihan yang telah disediakan sesuai dengan Pengalaman Anda sebagai pendengar Radio Pertanian Ciawi (RPC).
KETERANGAN: PILIHAN
Bagian I (Tingkat Kepentingan)
Bagian II (Tingkat Kinerja)
TP
Tidak Penting
Tidak Puas
KP
Kurang Penting
Kurang Puas
CP
Cukup Penting
Cukup Puas
P
Penting
Puas
SP
Sangat Penting
Sangat Puas
93
Lanjutan lampiran 2. No
TP
TANGIBLES (Berwujud) 1.
Nama stasiun Radio Pertanian Ciawi mudah diingat/dikenal
2.
Lokasi studio Radio Pertanian Ciawi mudah dijangkau
3.
Koleksi
album
lagu
Radio
Pertanian Ciawi lengkap 4.
Tersedianya line telepon RELIABILITY (Keandalan)
1.
Program acara Radio Pertanian Ciawi
yang
disiarkan
sesuai
dengan jadwal 2.
Program acara Radio Pertanian Ciawi yang disiarkan beragam (bervariasi) dan orisinil
3.
Sinyal Radio Pertanian Ciawi ditangkap dengan kualitas baik (tidak ada ganguan)
4.
Penyiar Radio Pertanian Ciawi memiliki
pengetahuan
dan
wawasan yang luas RESPONSIVENESS (Keresponsifan) 1.
Informasi yang disajikan sesuai dengan pendengar
2.
Penyiar Radio Pertanian Ciawi merespon permintaan (request) lagu oleh pendengar
3.
Saran dan kritik dari pendengar Radio Pertanian Ciawi cepat ditanggapi
4.
Operator Radio Pertanian Ciawi cepat melayani telepon yang masuk dari pendengar
II. KINERJA
I. KEPENTINGAN
PERNYATAAN
KP
CP
P
SP
TP
KP
CP
P
SP
94
Lanjutan lampiran 2. No
I.
PERNYATAAN
TP
KEPENTINGAN KP
CP
P
SP
II. TP
KINERJA KP
CP
P
ASSURANCE (Keyakinan) 1.
Penyiar Radio Pertanian Ciawi memiliki
pengetahuan
dan
kecakapan dalam materi siaran yang dibahas 2.
Informasi yang disampaikan oleh penyiar Radio Pertanian Ciawi akurat
3.
Gaya siaran Radio Pertanian Ciawi menarik
4.
Narasumber yang hadir dalam siaran Radio Pertanian Ciawi kompeten dalam bidangnya EMPHATY (Kepedulian)
1.
Kru
Radio
Pertanian
melakukan
kunjungan
Ciawi ke
pendengar 2.
Radio
Pertanian
Ciawi
memberikan penghargaan kepada pendengar setia 3.
Membentuk kelompok pendengar (Fans Club) Radio Pertanian Ciawi
4.
Mempunyai sapaan pendengar Radio Pertanian Ciawi yang khas
Saran dan komentar Anda untuk perbaikan/peningkatan siaran Radio Pertanian Ciawi (RPC) :
.................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................
TERIMA KASIH
SP
95
Lampiran 3. Uji validitas dan realibilitas tingkat kepentingan
Tingkat Kepentingan Uji Reliabilitas N Cases
Valid Excluded( a) Total
% 30
30,0
0
0
30
100,0
Reliability Statistics Cronbach's Alpha ,855
N of Items 20
Uji Validitas Total x11
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
x12
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
x13
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
x14
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
x21
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
x22
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
x23
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
x24
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
x31
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
,404(*) ,027 30 ,384(*) ,036 30 ,429(*) ,018 30 ,362(*) ,049 30 ,645(**) ,000 30 ,545(**) ,002 30 ,431(*) ,017 30 ,521(**) ,003 30 ,548(**) ,002
96
Lanjutan lampiran 3. N x32
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
x33
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
x34
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
x41
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
x42
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
x43
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
x44
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
x51
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
x52
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
x53
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
x54
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Total
Pearson Correlation
30 ,555(**) ,001 30 ,559(**) ,001 30 ,657(**) ,000 30 ,585(**) ,001 30 ,467(**) ,009 30 ,534(**) ,002 30 ,678(**) ,000 30 ,536(**) ,002 30 ,556(**) ,001 30 ,497(**) ,005 30 ,500(**) ,005 30 1
Sig. (2-tailed) N
30
97
Lampiran 4. Uji validitas dan realibilitas tingkat kinerja
Tingkat Kinerja Uji Reliabilitas Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded( a) Total
% 30
30,0
0
0
30
100,0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha ,892
N of Items 20
Uji Validitas
Total_Kinerja KinerjaX11
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
KinerjaX12
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
KinerjaX13
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
KinerjaX14
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
KinerjaX21
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
KinerjaX22
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
KinerjaX23
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
KinerjaX24
Pearson Correlation
,518(**) ,003 30 ,612(**) ,000 30 ,493(**) ,006 30 ,514(**) ,004 30 ,594(**) ,001 30 ,405(*) ,027 30 ,369(*) ,045 30 ,419(*)
98
Lanjutan lampiran 4. Sig. (2-tailed)
,021
N KinerjaX31
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
30 ,564(**) ,001
N KinerjaX32
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
30 ,456(*) ,011
N KinerjaX33
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
30 ,650(**) ,000
N KinerjaX34
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
30 ,764(**) ,000
N KinerjaX41
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
30 ,718(**) ,000
N KinerjaX42
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
30 ,764(**) ,000
N KinerjaX43
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
30 ,420(*) ,021
N KinerjaX44
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
30 ,628(**) ,000
N KinerjaX51
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
30 ,702(**) ,000
N KinerjaX52
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
30 ,707(**) ,000
N KinerjaX53
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
30 ,639(**) ,000
N KinerjaX54
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
30 ,635(**) ,000
N Total_Kinerja
Pearson Correlation
30 1
Sig. (2-tailed) N * Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
30
101
Lampiran 7. Component Matrix(a)
Component Matrix(a) 1
X11 X12 X13 X14 X21 X22 X23 X24 X31 X32 X33 X34 X41 X42 X43 X44 X51 X52 X53 X54
2
Component 3 4
5
6
0.3065 -0.3222
0.3452
0.5774
0.1303 -0.0452
0.2377
0.7297
0.0744
0.2667 -0.0836
0.4270 -0.2965 -0.1171
0.2328
0.3374
0.2669
0.6284 -0.3499
0.2259
0.0213
0.0057
0.3992
0.0914
0.4631
0.3092 -0.2276
0.4331 -0.0114 -0.2696
0.4952
0.0393
0.0456
0.0924
0.3449 -0.2407
0.4188 -0.0485 -0.1783
0.0686
0.4187
0.5311
0.4248
0.3913 -0.2387
0.1232
0.0627
0.2307
0.5235
0.4303
0.1005 -0.3021
0.1092
0.1763
0.5973 -0.1475 -0.2061 -0.3345
0.0604
0.0111
0.4900 -0.2639
0.4452 -0.2520 -0.2648
0.0718
0.7006
0.1068
0.0408 -0.2873 -0.2834
0.1539
0.5890
0.2573 -0.0302
0.3869
0.2300 -0.2749 -0.4413
0.2232
0.4853
0.3222 -0.0647 -0.0738
0.0602 -0.5732
0.6153
0.3404 -0.0374
0.1738
0.0486 -0.1410
0.1206 -0.0172
0.0557 0.1543
0.5311 -0.6307 -0.1209
0.0369 -0.0811 -0.0410
0.5411 -0.5558 -0.2452
0.1154 -0.1983 -0.1813
0.6364 -0.3175 -0.1877 -0.2761
0.0062 -0.1957
0.4579 0.0603 0.1263 0.2485 -0.5286 Extraction Method: Principal Component Analysis. a. 6 components extracted.
0.2556
102
Lampiran 8. Rotated Component Matrix(a)
Rotated Component Matrix(a) 2 0.1946
KinerjaX12 KinerjaX13 KinerjaX14
1 0.2412 0.0635 0.3235 0.0284
Component 3 4 0.0605 0.2627
0.1416 0.0981 0.0676
0.0231 0.0065 0.1292
KinerjaX21
0.0604
0.6982
KinerjaX22 KinerjaX23
0.5190 0.0217 0.3343
0.3840
0.2675 0.0513 0.1189
KinerjaX31 KinerjaX32
0.2001 0.0988 0.0920 0.0486 0.5114
0.2648 0.0464 0.1129
0.6916 0.1306
0.1678 0.1156
KinerjaX33 KinerjaX34 KinerjaX41 KinerjaX42
0.4522 0.3605 0.1288 0.1013
0.3019 0.1671 0.1419 0.1256 0.5602 0.2227
0.3768
0.5223 0.2286 0.1075 0.0652
KinerjaX11
KinerjaX24
0.5963 0.3125 0.0488
0.7565 0.0505 0.8229 0.1888
0.1415 0.0903 0.0310 KinerjaX52 0.8195 0.1577 0.1061 0.1268 KinerjaX53 0.7011 0.2389 0.0520 0.1220 KinerjaX54 0.1959 0.0136 0.7483 0.0032 Extraction Method: Principal Component Analysis. KinerjaX43 KinerjaX44 KinerjaX51
0.1524 0.0425 0.8054
0.7323 0.3968 0.0197
0.0637 0.5090 0.0609
a. Rotation converged in 10 iterations. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
6
5 0.2556
-0.6598
0.0548 0.6254 0.0560
-0.2699 -0.1238 0.1849
0.0992
-0.1247
0.2259 0.7900
0.0158 0.1481
0.3698
0.2104
0.0103 0.2100 0.0830 0.0672 0.1584 0.2204 0.2087 0.2980 0.1904
0.0594 0.4156
0.2322 0.1391 -0.1185
0.0710 0.0836
-0.1359 0.2870
0.0280
-0.1910
0.0222 0.3639 0.0417 0.6409
103
Lampiran 9. Penilaian tingkat kinerja siaran Radio Pertanian Ciawi No
I. KINERJA
PERNYATAAN
Total P
SP
Skor
15
74
10
393
1
32
58
9
375
0
0
23
46
31
408
0
4
35
47
14
371
TP
KP
CP
0
1
0
TANGIBLES (Berwujud) 1.
Nama stasiun Radio Pertanian Ciawi mudah diingat/dikenal
2.
Lokasi studio Radio Pertanian Ciawi mudah dijangkau
3.
Koleksi album lagu Radio Pertanian Ciawi lengkap
4. No
Tersedianya line telepon
I.
PERNYATAAN
TP
KINERJA
Total Skor
KP
CP
P
SP
0
17
76
7
390
1
28
58
13
383
RELIABILITY (Keandalan) 1.
Program acara Radio Pertanian 0 Ciawi yang disiarkan sesuai dengan jadwal
2.
Program acara Radio Pertanian 0 Ciawi yang disiarkan beragam (bervariasi) dan orisinil
3.
Sinyal Radio Pertanian Ciawi
0
7
30
55
8
370
0
0
14
74
12
398
I.
KINERJA
ditangkap dengan kualitas baik (tidak ada ganguan) 4.
Penyiar Radio Pertanian Ciawi memiliki
pengetahuan
dan
wawasan yang luas
No
PERNYATAAN
TP
KP
CP
P
Total SP
Skor
RESPONSIVENESS (Keresponsifan) 1.
Informasi
yang
disajikan
0
1
26
68
5
377
0
3
38
47
12
368
sesuai dengan pendengar 2.
Penyiar Radio Pertanian Ciawi merespon permintaan (request) lagu oleh pendengar
104
Lanjutan lampiran 9. No. 3.
I.
PERNYATAAN Saran
dan
pendengar
kritik
Radio
dari
KINERJA
TOTAL
TP
KP
CP
P
S
SKOR
0
5
36
49
10
364
0
1
36
56
7
369
Pertanian
Ciawi cepat ditanggapi 4.
Operator
Radio
Pertanian
Ciawi cepat melayani telepon yang masuk dari pendengar I. No
PERNYATAAN
TP
KINERJA KP
CP
P
Total SP
ASSURANCE (Keyakinan) 1.
Penyiar Radio Pertanian Ciawi memiliki
pengetahuan
Skor 1565
0
1
18
74
7
387
0
5
20
66
9
379
0
1
27
48
24
395
0
0
13
70
17
404
dan
kecakapan dalam materi siaran yang dibahas 2.
Informasi yang disampaikan oleh penyiar Radio Pertanian Ciawi akurat
3.
Gaya siaran Radio Pertanian Ciawi menarik
4.
Narasumber yang hadir dalam siaran Radio Pertanian Ciawi kompeten dalam bidangnya
No
I.
PERNYATAAN
TP
KP
KINERJA CP
P
Total SP
EMPHATY (Kepedulian) 1.
1480
Kru Radio Pertanian Ciawi melakukan
kunjungan
Skor
1
7
34
51
7
356
3
7
33
50
7
351
ke
pendengar 2.
Radio
Pertanian
memberikan
Ciawi
penghargaan
kepada pendengar setia
105
Lanjutan lampiran 9. No 3.
PERNYATAAN Membentuk
kelompok
I.
KINERJA
TOTAL
TP
KP
CP
P
SP
SKOR
1
1
34
52
12
373
0
2
16
62
20
400
pendengar (Fans Club) Radio Pertanian Ciawi 4.
Mempunyai sapaan pendengar Radio Pertanian Ciawi yang khas (mitra RPC)
Sumber: Data Primer diolah (2012)