ANALISIS FAKTOR KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA PADA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 Dwi Avita Nurhidayah, M.Pd Dosen Prodi Pendidikan Matematika FKIP UNMUH Ponorogo Email:
[email protected] ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor penyebab kesulitan belajar matematika siswa SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo pada penerapan Kurikulum 2013. Kerangka pemikiran penelitian ini adalah ada beberapa faktor-faktor penyebab kesulitan belajar matematika siswa SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo pada penerapan Kurikulum 2013, hal ini yang menyebabkan prestasi belajar matematika yang dicapai kurang memuaskan. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif. Fokus penelitian ini adalah siswa kelas X IPS 2 SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan observasi, wawancara dan angket atau kuesioner yang terdiri dari butir-butir pertanyaan yang dipergunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan faktor-faktor kesulitan belajar siswa. Hasil penelitian yang diperoleh antara lain: 1) Faktor fisiologi, faktor sosial, faktor emosional, faktor intelektual, faktor pedagogik. 2) Upaya guru yang sudah dilakukan antara lain: pada setiap pembelajaran bertanya pada sisiwa tentang materi yang belum dipahami, menumbuhkan keaktifan siswa dalam belajar, membantu memperbaiki kebiasaan belajar siswa, memotivasi siswa setiap pembelajaran matematika. Kata kunci: Faktor kesulitan belajar, kurikulum 2013 untuk meningkatkan rasa ingin tahu siswa
PENDAHULUAN Kurikulum 2013 sudah terapkan
dan mendorong siswa untuk aktif. Pada
sejak tahun ajaran 2013/2014 di beberapa
kurikulum baru, siswa bukan lagi menjadi
sekolah
obyek tapi justru menjadi subyek dengan
sasaran.
Dengan
perubahan
kurikulum ini tentunya menuntut guru dan
ikut mengembangkan tema yang ada.
siswa untuk belajar sesuai dengan kurikulum 2013,
sebab
proses
Dalam Permendibud nomor 81A
pembelajarannya
Tahun
2013
tentang
implementasi
berbeda dengan KTSP, pada kurikulum
kurikulum 2013 bahwa proses pembelajaran
2013 menggunakan pendekatan saintifik.
menggunakan prinsip: berpusat pada peserta
Dari sudut pandang proses pembelajaran,
didik, mengembangkan kreativitas peserta
perubahan kurikulum 2013 memiliki tujuan
didik, menciptakan kondisi menyenangkan 1
dan menantang, bermuatan nilai, etika estetika,
logika
menyediakan
dan
pengalaman
Berdasarkan permasalahan diatas,
kinestetika, belajar
maka perumusan masalah pada penelitian ini
yang
adalah
beragam melalui penerapan berbagai stategi dan
metode
pembelajaran
1. Faktor apa saja yang menyebabkan
yang
kesulitan belajar
matematika
siswa
menyenangkan, konstektual, efektif, efisien
SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo pada
dan bermakna. Peserta didik merupakan
penerapan Kurikulum 2013?
subjek yang memiliki kemampuan untuk secara
aktif
mencari,
mengkonsruksi
dan
2. Apa saja upaya yang dilakukan guru
mengolah,
untuk mengatasi
menggunakan
masalah kesulitan
belajar siswa?
pengetahuan. Untuk itu pembelajaran harus berkenaan
dengan
diberikan
kesempatan
yang
siswa
untuk
kepada
TINJAUAN PUSTAKA 1. Kesulitan Belajar
mengkonstruksi pengetahuan dalam proses
Ada beberapa sumber yang patut
kognitifnya, agar benar-benar memahami
diduga sebagai penyebab dasar kesulitan
dan dapat menerapkan pengetahuan. Siswa
siswa. Sumber itu dapat digunakan sebagai
perlu didorong untuk bekerja memecahkan
dasar
masalah, menemukan segala sesuatu untu
Beberapa di antaranya menurut Cooney,
dirinya dan berupaya keras mewujudkan
Davais dan Henderson (1975) ialah:
ide-idenya.
1. Faktor Phisiologis
Keberhasilan dipengaruhi
dipengaruhi dari dalam maupun dari luar diri
4. Faktor Intelektual
orang yang belajar. Seorang akan berhasil
5. Faktor Pedagogis
jika
pada
faktor,
dirinya
ada 1. Faktor Phisiologis
keinginan untuk belajar. Belajar sangat diperlukan bagi setiap individu, terutama bagi
seorang
anak
akan
(konjektur).
2. Faktor Sosial 3. Faktor Emosional
belajar
banyak
belajar
dugaan
baik
dalam
oleh
dalam
menyusun
Bredker, seperti dikutip Cooney dkk.
memperoleh
dalam
bukunya
The
Diagnosis
and
pengetahuan mengenai apa yang mereka
Treatmen of Learning Difficulties (1975)
pelajari.
melaporkan adanya hubungan antara faktor
RUMUSAN MASALAH
phisiologis dan kesulitan belajar. Persentase 2
kesulitan belajar siswa yang mempunyai
memberikan
gangguan penglihatan lebih tinggi daripada
daripada anak dalam lingkungan
yang
yang tidak memiliki itu.
tidak
mengalami
gangguan
penglihatan. Persentase kesulitan belajar dari
siswa
memiliki
kesempatan
lebih
baik belajar
Faktor sosial di dalam kelas juga dapat
gangguan
berpengaruh
terhadap
kelancaran
atau
pendengaran lebih tinggi dari pada yang
kesulitan belajar siswa. Siswa yang tidak
tidak mengalaminya. Abuse, seperti juga
dapat bergaul dengan teman sekelasnya,
dikutip Cooney dkk. (1995), melaporkan
atau tidak memiliki teman, merasa terpencil
bahwa siswa yang menelan pil ekstasi
dan merasa sangat terhina oleh sedikit
tulisannya tidak jelas, kemalasannya naik
olokan atau ejekan temannya, bahkan yang
luar
tidak langsung sekalipun. Seseorang yang
biasa,
menunjukkan rasional,
sekonyong-konyong perangai
depresi,
sebaliknya:
yang
tidak
mendapat
tak sadar, takut, atau
tertawa-tawa.
pengakuan
dalam kelas matematika, misalnya, dapat
Tampilannya
terdorong
semakin
labil: berubah tiba-tiba, kesehatan menurun.
menggunakan
2. Faktor Sosial
lingkungan
Tidak semua orang tua peduli terhadap keberhasilan anaknya.
atau Ada
yang
keberadaannya
maju
hal belajar
jika
ia
positifnya.
Jadi
di
pun
sekolah
merupakan salah satu faktor sosial.
ketidakberhasilan
Demikian pula siswa yang mengalami
kepeduliannya
masalah
sosial
berusaha
mengambil
berlebihan dan secara bervariasi sampai ada
perhatian di muka guru dan berusaha
yang sama sekali tidak peduli. Variasi
mendekati guru karena kurang serasinya
kepedulian
hubungan
ini
berdampak
terhadap
dengan
teman-temannya.
motivasi belajar siswa. Keluarga yang
Secara
memiliki kemudahan untuk memberikan
introvert (tertutup) atau terlalu extrovert
mainan edukatif pada saat anaknya masih
mungkin sebagai reaksi terhadap tekanan
di pendidikan dasar, misalnya mainan yang
sosial dari teman-temannya atau dari orang
digunakan untuk menyusun bangunan yang
tuanya.
dapat divariasikan, atau majalah-majalah
umum
siswa
yang
terlalu
3.Faktor Emosional
yang berisi tantangan-tantangan edukatif, mainan
yang
memungkinkan
Siswa
anak
matematika
memanipilasi bentuk atau model, akan 3
yang
sering gagal dalam
mudah
berfikir
tidak
rasional,
takut,
pada
mampu memecahkan masalah terutama
matematika. Jika demikian maka hambatan
soal-soal terapan atau soal cerita. Kesulitan
ini menjadi “melekat”.
siswa
ini secara sederhana dikatakan, meskipun
faktor
tidak tepat, biasanya akibat dari rendahnya
yang
cemas,
termasuk
benci
Masalah dalam
emosional dapat disebabkan antara lain:
tingkat kecerdasan yang dimiliki siswa
a. Obat-obatan tertentu, seperti obat
tersebut.
penenang, ekstasi, dan lain-lain
5.Faktor Pedagogik
b. Kurang tidur
Di antara penyebab kesulitan belajar
c. Diet yang tidak tepat
siswa,
faktor
kurang
tepatnya
guru
d. Hubungan yang renggang dengan teman
mengelola pembelajaran merupakan faktor
terdekat
yang paling menentukan. Guru yang kurang
e. Masalah tekanan dari situasi keluarganya
memperhatikan kemampuan awal yang
di rumah.
dimiliki siswa akan menyebabkan apa yang
4.Faktor Intelektual
diajarkan menjadi sulit untuk dipahami kesulitan
oleh siswa. Cara guru memilih pendekatan
belajar disebabkan oleh faktor intelektual,
dalam mengajar dan kecepatan guru dalam
biasanya
dalam
menjelaskan konsep- konsep matematika
menguasai konsep, algoritma, dan prinsip
akan sangat berpengaruh terhadap daya
matematika yang dipelajari walaupun telah
serap
berusaha
yang
memberikan motivasi belajar kepada siswa
mengabstraksi,
serta kurang mengelola PR siswa dengan
Siswa
yang
mengalami
selalu
tidak
berhasil
mempelajarinya.
mengalami
kesulitan
mengeneralisasi,
Siswa
mendeduksi
siswa.
Guru
yang
baik akan menyebabkan siswa kurang
dan
mengingat konsep-konsep maupun prinsip-
tertarik belajar matematika.
prinsip
2. Kurikulum 2013
biasanya
akan
matematika sulit,
merasa
bahwa
meskipun guru telah
Menurut Anita Lie (2012) keberhasilan
mengimbanginya dengan berbagai usaha. Sifat
dan
struktur
suatu
matematika
gagasan
dalam
mengabstarksi,
ini.
Siswa
kurikulum
merupakan
proses
panjang, mulai dari kristalisasi berbagai
memerlukan kemampuan siswa yang cukup hal
kurang
dan
konsep
ideal
tentang
yang
sulit
pendidikan, perumusan desain kurikulum,
menggeneralisasi
dan
persiapan
mendeduksi ide-ide matematika kurang
pendidik
dan
tenaga
kependidikan, serta sarana dan prasarana, 4
tata kelola pelaksanaan kurikulum termasuk
2013 untuk semua jenjang dilaksanakan
pembelajaran dan penilaian pembelajaran
dengan menggunakan pendekatan saintifik
dan kurikulum.
yaitu
pendekatan
pembelajaran
yang
Menurut Permendibud nomor 81A
berpusat pada peserta didik yang memiliki
tahun 2013 bahwa proses pembelajaran
kriteria sebagai berikut : (1) Materi
menggunakan
pada
pembelajaran berbasis pada fakta atau
peserta didik, mengembangkan kreativitas
fenomena yang dapat dijelaskan dengan
peserta
kondisi
logika atau penalaran tertentu, bukan
menyenangkan dan menantang, bermuatan
sebatas kira-kira, khayalan, legenda atau
nilai, etika estetika, logika dan kinestetika,
dongeng semata, (2) Penjelasan guru,
menyediakan pengalaman belajar yang
respon peserta didik dan interaksi edukatif
beragam melalui penerapan berbagai stategi
guru-peserta didik terbebas dari prasangka
dan
yang
yang serta-merta, pemikiran subjektif atau
menyenangkan, konstektual, efektif, efisien
penalaran yang menyimpang dari alur
dan bermakna.
berpikir
prinsip:
didik,
menciptakan
metode
Pada
berpusat
pembelajaran
kurikulum
mengembangkan suasana
2013
dan
kritis,
belajar yang
menerapkan
masalah
ide-ide
dan
hipotetik
dan
tepat
dalam
mengaplikasikan (4)
Mendorong
materi dan
dalam
melihat
perbedaan,
kesamaan dan tautan satu sama lain dari
meniti anak tangga yang membawa peserta
materi pelajaran. (5) Mendorong dan
didik kepemahaman yang lebih tinggi, yang
menginspirasi
semula dengan bantuan guru tetapi semakin lama semakin mandiri. Pengalaman belajar pada proses pembelajaran antara lain:
peserta
didik
memahami,
menerapkan
mengembangkan
pola
berpikir
mampu dan yang
rasional dan objektif dalam merespon
mengumpulkan
mengasosiasi
dan
menginspirasi pesera didik mampu berpikir
belajar, mengembangkan kesempatan untuk
informasi,
analitis
pembelajaran.
sadar menggunakan strategi mereka untuk
menanya,
Mendorong
mengidentifikasi, memahami, memecahkan
mereka sendiri, menjadi sadar dan secara
mengamati,
(3)
menginspirasi peserta didik berpikir secara
guru
member kesempatan peserta didik untuk: menemukan
logis,
materi pembelajaran. (6) Berbasis pada
dan
konsep, teori dan fakta empiris yang dapat
mengkomunikasikan.
dipertanggungjawabkan.(7) Proses pembelajaran pada kurikulum 5
Tujuan
pembelajaran dirumuskan secara sederhana
bahwa prestasi adalah tingkat keberhasilan
dan
siswa
jelas,
namun
menarik
system
penyajiannya (Permendikbud 2013)
ditetapkan
2013
tentang
tujuan
dalam
Selanjutnya,
Dalam Permendikbud Nomor 81A Tahun
mencapai
yang
sebuah
Djamarah
telah
program.
(2008:
156)
menyatakan bahwa prestasi merupakan
implementasi dua
hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan
modus proses pembelajaran, yaitu proses
yang mengakibatkan perubahan dalam diri
pembelajaran
langsung
pembelajaran
tidak
pembelajaran
langsung
kurikulum
2013
mengembangkan
dan
proses
individu sebagai hasil dari aktivitas dalam
langsng.
Proses
belajar.
dimana
Secara
siswa
umum
faktor-faktor
yang
mengembangkan pengetahuan, kemampuan
mempengaruhi proses atau kegiatan belajar
berpikir dan keterampilan psikomotorik.
dan
Sedagkan
digolongkan menjadi dua yaitu :
proses
pembelajaran
tidak
selama
proses
atau
prestasi
belajar
dapat
a). Faktor individu yang belajar ( faktor
langsung dimana proses pendidikan yang terjadi
hasil
interen )
pembelajaran
b). Faktor lingkungan di luar individu
langsung tetapi tidak dirancang dalam
yang belajar ( faktor eksteren )
kegiatan khusus yang berkenaan dengan
Untuk lebih jelasnya berikut ini
pengembangan nilai dan sikap.
akan diuraikan lebih terinci tentang
3. Prestasi Belajar
kedua faktor yang mempengaruhi Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai
oleh
melakukan
seseorang
perubahan
setelah belajar,
belajar :
ia
(1). Faktor individu yang belajar ( faktor
baik
internal)
dimaupun di luar sekolah. Menurut Sudjana
Siswa
(2006) prestasi yang dimiliki siswa setelah
sebagai
pelajar
merupakan salah satu unsur yang
mereka menerima pengalaman belajarnya.
sangat penting dalam proses belajar
Abdurrahman (2003) berpendapat bahwa
mengajar. Berhasil tidaknya proses
prestasi belajar merupakan kemampuan
belajar bagi diri siswa akan tampak
yang diperoleh siswa setelah melalui
pada perubahan yang terjadi pada diri
kegiatan belajar.
siswa.
Muhibbin (2003: 141) mengemukakan 6
METODE PENELITIAN
menggunakan kurikulum 2013. Tujuan untuk menggali dan menjajagi data
1. Jenis Penelitian
yang ada dan mendukung data yang Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Menurut Moleong, kualitatif
ada.
(2007:5) penelitian
merupakan
penelitian
b. Angket
yang
Penelitian ini siswa disuruh mengisi
menggunakan latar ilmiah dengan maksud
angket
menafsirkan fenomena yang terjadi dan
sekolah, faktor lingkungan keluarga,
2. Fokus Penelitian
dan faktor lingkungan masyarakat.
penelitian
ini
fokus
pada
c. Observasi
penelitian ini adalah kelas X IPS 2 SMA
Observasi dilakukan untuk mengamati
Muhammadiyah 1 Ponorogo.
proses pembelajaran matematika dan
3. Lokasi Penelitian
menggunakan catatan lapangan.
Penelitian ini dilaksanakan di SMA
5. Teknik Analisis Data
Muhammadiyah 1 Ponorogo yang beralamat Jalan
Batoro
Katong
Nomor
Data yang diperoleh dari penelitian ini
6B
akan dianalisis dengan tahapan: data yang
Ponorogo. Lokasi ini dipilih karena sekolah
diperoleh dari hasil angket dikelompokkan
tersebut sudah menerapkan kurikulum 2013 sebagai sekolah percobaan
jenis-jenis faktor penyebab kesulitan belajar
yang telah
siswa. Data yang diperoleh dari wawancara
ditunjuk oleh Dinas Pendidikan Kabupaten
akan direduksi dengan cara menggolongkan,
Ponorogo.
kemudian membuang yang tidak perlu dan
4. Teknik Pengumpulan Data
selanjutnya
Adapun pengumpulan data pada penelitian
Sedangkan
ini adalah:
observasi
a. Wawancara Pada
belajar
faktor psikologis, faktor lingkungan
metode yang ada.
di
kesulitan
matematika berupa faktor fisiologis,
dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai
Pada
penyebab
data
yang
secra
naratif.
diperoleh
dari
akan dianalisis dengan cara
merekam data dan memaparkan secara
penelitian
ini
wawancara
deskriptif. Dengan deskripsi dan analisis
dilakukan kepada guru matematika dan
secara cermat selanjutnya diupayakan untuk
siswa kelas X IPS 2 yang telah menerima
disajikan
pelajaran
menemukan dan menentukan penyebab
matematika
kesulitan belajar yan dihadapi siswa kelas X 7
IPS 2 SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo
informan 2, ia memiliki nilai matematika
pada pelajaran matematika
yang rendah sejak SD sehingga minat belajarnya juga rendah. Menurut informan 3,
HASIL DAN PEMBAHASAN
dia
seorang
anak
yang
aktif
dalam
Hasil Penelitian
pembelajaran sebab pada saat pembelajaran
Pada penelitian ini, menggunakan
berlangsung sering bertanya pada guru
observasi dan instrumen kuesioner terbuka,
namun memiliki riwayat kesehatan yang
yaitu
kurang baik.
untuk
memperoleh
data
yang
mendalam dan detail mengenai faktor-faktor yang
menyebabkan
kesulitan
2.Guru matematika
belajar
Berdasarkan hasil wawancara dengan
matematika yang dialami oleh siswa SMA
guru matematika ada beberapa siswa yang
Muhammadiyah
memiliki tingkat kemampuan rendah. Pada
1
Ponorogo
pada
implementasi kurikulum 2013
saat proses pembelajaran berlangsung ada
a. Data hasil observasi
siswa
yang
kurang
memperhatikan,
Berdasarkan hasil observasi yang
berbicara sendiri dengan teman sebangku,
telah peneliti lakukan mengenai faktor-
ada yang melamun, ada yang sedang sakit,
faktor yang menyebabkan kesulitan belajar
ada
siswa antara lain faktor fisiologi, faktor
menunjukkan bahwa minat belajar siswa
sosial, faktor emosional, faktor intelektual,
kurang terhadap pembelajaran matematika
faktor pedagogik.
c.
b. Data hasil Wawancara
yang
bermain
gadget.
Hal
ini
Hasil kuesioner atau angket Berdasarkan hasil kuesioner yang
1. Siswa
telah diisi oleh siswa SMA Muhammadiyah
Berdasarkan hasil wawancara dengan
1 Ponorogo yang telah menempuh mata
siswa diperoleh bahwa ada beberapa siswa
pelajaran matematika kelas X IPS 2 dengan
yang
belajar
pendekatan saintifik pada pembelajaran
matematika. Menurut informan 1, seorang
matematika bahwa sebagian besar siswa
siswa
dalam
mengalami
kesulitan
pembelajaran tidak bisa fokus, hal ini
matematika
dikelas
disebabkan bahwa pelajaran matematika
pembelajaran
sangat
megalami
yang
sulit
mengakibatkan
kesulitan
pendiam
untuk malas
namun
yang sulit
X
belajar
karena
dirasa untuk
sulit
proses dan
dipelajari
sehingga
materinya
belajar.
Menurut
sehingga membuat siswa bosan dalam 8
juga
dalam
dipahami
pembelajaran matematika karena banyak rumus-rumus dipahami. kurang
matematika
besar
siswa
menjawab
harus
kadang-kadang guru menggunakan model
Hal ini mengakibatkan siswa
pembelajaran yang menyenangkan, kadang
berminat
yang
Sebagian
dalam
mempelajari
ya tidak. Jika materi masih banyak dan
matematika terutama dengan materi yang
waktunya sudah mendekati ujian maka
mereka rasa baru. Ditambah lagi materi
mengajarnya dipercepat.
yang lebih banyak dibanding kurikulum
Dengan
kurikulum
saait
ini
ada
sebelumnya dengan waktu yang sama.
beberapa siswa yang merasa tidak enjoy,
Menurut mereka materi-materi yang sulit
mereka
antara
sangat rumit dan susah dimengerti.Dalam
lain,
logaritma,
bangun
ruang,
pertidaksamaan dan yang lainnya.
belajar
putra
pembelajarannya
pembelajaran mereka tidak disuruh untuk
Kemudian orang tua yang kurang memperhatikan
menganggap
melakukan eksperimen, karena yang pernah
putrinya,
eksperimen itu pelajaran fisika, biologi dan
mereka menjelaskan bahwa orang tua
kimia saja.
mereka sibuk dengan pekerjaannya tiap hari.
Penilaian
pada
pembelajaran
Orang tua yang memiliki sedikit waktu
matematika yaitu sikap dan keterampilan
untuk anak-anaknya, sehingga banyak siswa
karena tidak hanya kognitif saja yang
yang semangat belajarnya kadang naik
dinilai. Namun ada siswa yang tidak suka
kadang turun.
dengan penilaian yang banyak dan ribet
Ada beberapa siswa yang memang
menurutnya.
Siswa
jarang
diminta
memberi alasan bahwa mereka mempunyai
mengumpulkan semua hasil yang diperoleh
penyakit tertentu yang memang jika kambuh
setelah pembelajaran selama satu semester
membuat tidak bisa berkonsentrasi dalam belajar, sehingga ada beberapa materi
Pembahasan
matematika tidak bisa dipahami dengan baik
1) Faktor Fisiologi
Kadang-kadang guru menggunakan
Faktor
yang
menjadi
penyebab
media pembelajaran dan kadang juga tidak.
kesulitan belajar siswa ini terkait dengan
Pada materi logaritma media yang dipakai
kurang berfungsinya otak, susunan saraf, hal
guru adalah kartu domino. Selain itu
ini ditunjukkan bahwa ada beberapa siswa
menjelaskan di power point dan papan tulis.
yang tidak mampu berkonsentrasi belajar karena 9
sedang
sakit
pada
waktu
pembelajaran berlangsung dan menjelang
orang tua dalam bekerja dan ada juga salah
ujian. Jika seseorang mengalami gangguan
satu orang tuanya bekerja ke luar negeri
fisik
sehingga mengakibatkan perhatian orang tua
atau
dalam
keadaan
sakit
akan
mengakibatkan lemah pada kondisi fisiknya,
terhadap anak sangat kurang.
sehingga saraf sensori dan motorisnya juga
Kemudian suasana pembelajaran juga
lemah. Jika seseorang kurang sehat maka
menentukan berhasil tidaknya belajar siswa.
akan dapat mengalami hambatan atau
Maka dari itu, pembelajaran disekolah
kesulitan belajar, karena ia akan mudah
hendaknya lebih efektif dan menyenangkan
capek,
daya
terutama pada mata pelajaran matematika.
konsentrasinya hilang, kurang semangat,
Dalam proses pembelajaran dikelas, guru
pikiran terganggu. Hal ini akan berdampak
menjadi pihak yang paling bertanggung
pada penerimaan pada pembelajaran kurang,
jawab dalam pengelolaan pembelajaran
karena saraf otak tidak mampu bekerja
dikelas.
secara
pembelajaran
mengantuk,
optimal
mengelola,
pusing,
dalam
memproses,
menginterpretasi
mengorganisasi
bahan
materi
dan
Model/metode/strategi/pendekatan yang
digunakan
sangat
menentukan kondusif atau tidaknya suasana
melalui
belajar.
Selanjutnya
bagaimana
guru
indranya.
menguasai situasi belajar siswa dan mampu
2) Faktor Sosial
menguasai dinamika kelas yang mempunyai
Faktor
sosial
merupakan
suatu
sifat dan karakter yang berbeda-beda.
kenyataan yang tidak dapat dibantah jika
3) Faktor Emosional
orang tua dan masyarakat sekeliling sedikit
Faktor-faktor yang menjadi penyebab
banyak akan berpengaruh terhadap kegiatan
kesulitan belajar siswa ini terkait dengan
belajar dan kecerdasan seseorang. Oleh
kurang mendukungnya perasaan hati (emosi)
karena itu, ada beberapa faktor penyebab
siswa
kesulitan belajar yang terkait dengan sikap
sungguh. Ada siswa yang tidak suka
dan keadaan keluarga serta masyarakat
terhadap mata pelajaran tertentu karena sulit
sekeliling
mendukung
dipahami ataupun materinya terlalu banyak
seseorang tersebut untuk belajar sepenuh
serta ia sering gagal memperoleh nilai yang
hati. Ada beberapa siswa yang merasa
maksimal. Hal ini merupakan contoh dari
kurang diperhatikan oleh orang tuanya. Hal
faktor
ini disebabkan karena kesibukan kedua
kesulitan belajar. Ada beberapa siswa
yang
kurang
10
untuk
belajar
emosional
secara
yang
sungguh-
menyebabkan
merasa bosan dalam pembelajaran sehingga
yaitu
guru
kurang
berdampak pada hasil atau nilai yang kurang
pembelajaran, sehingga membuat sebagian
optimal.
siswa
4) Faktor Intelektual
bersemangat dalam belajar matematika.
cenderung
berinovasi
bosan
dan
dalam
kurang
Faktor faktor yang menjadi penyebab
Padahal materi pada matematika ini sangat
kesulitan belajar siswa ini terkait dengan
penting bagi siswa sebagai bekal untuk
kurang sempurna tingkat kecerdasan siswa.
belajar matematika dikelas yang lebih tinggi
Kesulitan belajar disekolah sering terjadi
nanti. Komposisi materi pada mata pelajaran
jika materinya sulit dipahami dan soal-soal
matematika ini sangat padat untuk ditempuh
yang diberikan oleh guru sulit untuk
dalam
dipecahkan. Hal ini senada dengan hasil
matematika ini sangat banyak dengan waktu
penelitian
yakni
pembelajaran hanya satu semester. Hal ini
pemahaman terhadap matematika dapat
tentu saja membuat siswa merasa kesulitan
diukur melalui kemampuan siswa dalam
dalam mempelajari matematika.
menyelesaikan
Upaya yang dilakukan guru antara lain: 1. pada setiap pembelajaran guru bertanya pada sisiwa tentang materi yang belum dipahami, 2. menumbuhkan keaktifan siswa dalam belajar, 3. membantu memperbaiki kebiasaan belajar siswa, 4. memotivasi siswa setiap pembelajaran matematika 5. menggunakan media pembelajaran
Materi
Qohar
(2011:
28)
persoalan
matematika
matematika.
materi
matematika
SMA/MA mulai kelas X ada 12 bab, sehingga materi ini merupakan materi wajib untuk dipahami betul konsep materinya. Banyak materi pada matematika pada kelas X ini yang sulit untuk dimengerti bagi siswa. Hal
ini
disebabkan
pemahaman
dan
karena
kurangnya
penguasaan
konsep
terhadap materi matematika, banyak materi
satu
semester.
Artinya,materi
yang sulit dipahami antara lain: materi
KESIMPULAN Berdasarkan analisis hasil penelitian
logaritma,
dapat disimpulkan sebagai berikut:
dimensi
tiga,
trigonometri,
1) Faktor-faktor yang menyebabkan siswa
pertidaksamaan, peluang.
kesulitan belajar matematika antara lain:
5) Faktor Pedagogik Faktor
yang
menjadi
faktor fisiologi, faktor sosial, faktor
penyebab
kesulitan belajar ini terkait dengan belum
emosional,
sempurnanya tugas guru dalam mengajar,
pedagogik. 11
faktor
intelektual,
faktor
2) Upaya guru yang sudah dilakukan antara
Djamarah, Syaiful Bahri.2000. psikologi
lain: pada setiap pembelajaran bertanya
Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
pada sisiwa tentang materi yang belum
Muhibbin, Syah. 2003. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya
dipahami, menumbuhkan keaktifan siswa dalam belajar, membantu memperbaiki
Sudjana, Nana. 1990. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya
kebiasaan belajar siswa, memotivasi siswa setiap pembelajaran matematika.
Syaiful, Djamarah. 2008. Rahasia Sukses DAFTAR PUSTAKA Cooney,
Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta
D. A. 1975. Dynamics of Teaching Secondary School Mathematics, Boston: Houghton Mifflin Company,
Syah, Muhibbin. 2005. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Bobby DePorter dan Mike Hernacki, 2005. Quantum Learning. Bandung: Kaifa
12