ANALISIS FAKTOR KEPRIBADIAN DAN KEPERCAYAAN NASABAH TERHADAP PREFERENSI MEMILIH PRODUK LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH (LKS)
SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE. Sy)
Oleh : ERNI PUJI ASTUTI NIM 21311035
PROGRAM STUDI S1PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2016
ii
iii
iv
MOTTO Rasulallah SAW bersabda: “Barang siapa menempuh suatu jalan demi menimba ilmu pengetahuan agama, pasti Allah membuat mudah baginya jalan menuju surga” (HR. Muslim). Rasulallah
bersabda:
SAW
“Barang
siapa
berharap
Allah
membebaskannya dari kesulitan yang dihadapi kelak di hari kiamat, maka berilah tempo kepada orang yang belum sanggup melunasi hutangnya atau meringankannya.” (HR Bukhari). “Kebenaran itu dari Tuhanmu, karena itu janganlah engkau (Muhammad) termasuk orang-orang yang ragu.” (Q.S Ali-Imron: 60). “Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?.” (Q.S Ar-Rahman: 13).
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya tulis ini untuk: My beloved Suparman, Ngatmi dan Bagus Suryo romadhoni
serta keluarga
besarku, terima kasih atas dukungan dan do’a kalian semua. Almamaterku IAIN Salatiga Serta semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini.
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kepada Allah SWT yang memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi yang berjudul Analisis Faktor Kepribadian dan Kepercayaan Nasabah Terhadap Preferensi
Memilih Produk Lembaga
Keuangan Syariah (LKS). Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menghantarkan dari zaman jahiliyah hingga zaman islamiyah ini. Skripsi ini disusun dan diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana dalam ilmu Perbankan Syariah. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini baik secara moril maupun spiritual. Ucapan terima kasih oleh penulis ditujukan kepada: 1. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri Salatiga. 2. Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. 3. Fetria Eka Yudiana, M.Si. selaku Ketua Jurusan S1-Perbankan Syariah. 4. Ahmad Mifdlol, Lc., M.S.I selaku dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu, memberi arahan, masukan dan menyempurnakan skripsi ini. 5. Farkhani, S. Hi., M. H selaku dosen pembimbing akademik.
vi
6. Seluruh dosen dan staff Jurusan S1-Perbankan Syariah Islam IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, pengetahuan dan wawasan. 7. Kedua orang tuaku dan adikku tercinta, serta seluruh keluarga besarku yang selalu memberikan dukungan dan doa. 8. Seluruh pihak BMT Sumber Usaha Kembangsari, Tengaran yang banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. 9. Muhammad Abdurrahman yang selalu memberikan dukungan, saran, dan doa. 10. Sahabatku tercinta Izul, Ninung, Vivi, Nia, Mutik, Nana, Nida, Eli, Isna, Rizky terima kasih atas hiburan, bantuan, saran, doa dan dukungan yang telah kalian berikan. 11. Teman-teman S1- Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga serta semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung turut membantu penyelesaian skripsi ini. Semoga amal baik mereka mendapatkan balasan yang terbaik dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, sehingga kritik dan saran penulis harapkan. Akhirnya hanya kepada Allah SWT penulis serahkan segalanya dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membaca dan mempelajarinya. Aamiin. Salatiga, 14 Desember 2015 Penulis
Erni Puji Astuti
vii
ABSTRAK
Puji Astuti, Erni. 2015. Analisis Faktor Kepribadian dan Kepercayaan Nasabah Terhadap Preferensi Memilih Produk Lembaga Keuangan (LKS) di BMT Sumber Usaha Kembangsari, Tengaran). Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Program Studi Perbankan Syariah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Ahmad Mifdlol, Lc.,MS.I Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya faktor kepribadian nasabah, dan faktor kepercayaan nasabah terhadap preferensi memilih produk lembaga keuangan syariah (LKS), Tengaran. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Sampel yang diambil sebanyak 100 responden. Pengujian statistik menggunakan uji ttes, ftest, dan uji koefisien determinasi (R2). Hasil uji statistik yang telah dilakukan telah mendapatkan hasil sebagai berikut: hasil uji t test dan f test menunjukkan bahwa faktor kepribadian nasabah dan faktor kepercayaan nasabah berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap preferensi memilih produk lembaga keuangan syariah, baik secara simultan maupun secara parsial. Hasil dari uji koefisien determinan (R2) menunjukkan bahwa faktor kepribadian nasabah dan faktor kepercayaan nasabah mempengaruhi preferensi memilih produk lembaga keuangan syariah (LKS) dengan nilai determinan (R2) sebesar 56,6% dengan sisa sebesar 43,4% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model. Kata Kunci: Kepribadian nasabah, Kepercayaan nasabah dan Preferensi memilih produk lembaga keuangan syariah (LKS)
viii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL................................................................................
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING..........................................................
ii
PENGESAHAN KELULUSAN..............................................................
iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI.................................................
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN........................................................... v KATA PENGANTAR..............................................................................
vi
ABSTRAK................................................................................................
viii
DAFTAR ISI............................................................................................. ix DAFTAR TABEL..................................................................................... xi DAFTAR GAMBAR................................................................................
xiii
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................
xiv
BAB I
BAB II
BAB III
PENDAHULUAN..................................................................
1
A.
Latar Belakang Masalah.................................................
1
B.
Rumusan Masalah..........................................................
7
C.
Tujuan Penelitian............................................................ 7
D.
Kegunaan Penelitian....................................................... 8
E.
Sistematika Penulisan..................................................... 8
LANDASAN TEORI.............................................................
10
A.
Telaah Pustaka................................................................ 10
B.
Landasan Teori...............................................................
14
1.
Kepribadian ............................................................
14
2.
Kepercayaan............................................................
24
3.
Teori Preferensi.......................................................
30
C.
Kerangka Penelitian.......................................................
42
D.
Hipotesis.........................................................................
45
METODE PENELITIAN...................................................... 47 A.
Jenis Penelitian...............................................................
ix
47
BAB IV
B.
Lokasi dan Waktu Penelitian.......................................... 47
C.
Populasi dan Sampel......................................................
47
D.
Teknik Pengumpulan Data.............................................
47
1.
Sumber dan Jenis Data............................................
47
2.
Teknik Pengumpulan Data......................................
49
3.
Skala Pengukuran Data...........................................
50
4.
Instrumen Penelitian................................................ 51
E.
Metode Analisis.............................................................. 52
F.
Model Penelitian............................................................. 60
G.
Alat Analisis...................................................................
61
ANALISIS DATA..................................................................
63
A.
Deskripsi Objek Penelitian.............................................
63
B.
Deskripsi Data Responden.............................................
65
1.
65
2.
Karakteristik Responden......................................... a.
Usia Responden................................................ 65
b.
Jenis Kelamin Responden................................
66
c.
Pekerjaan Responden.......................................
67
d. Pendapatan Responden....................................
67
Analisis Data...........................................................
68
a.
b.
Uji Instrumen.................................................... 68 1.
Uji Reliabilitas..........................................
68
2.
Uji Validitas..............................................
69
Uji Hipotesis..................................................... 71 1.
Uji Asumsi Klasik.....................................
71
a.
Uji Multikolinearitas.......................... 71
b.
Uji Heteroskedasitas..........................
c.
Uji Normalitas.................................... 73
d.
Uji Linearitas...................................... 76
72
2.
Analisa Regresi Linier Berganda..............
3.
Uji Statistik................................................ 79 a.
Uji ttest................................................
x
77
79
b. c.
2
80
Koefisien Determinasi (R )................
81
Pembahasan ...................................................................
82
PENUTUP..............................................................................
87
C. BAB V
Uji Ftest...............................................
A.
Kesimpulan..................................................................... 87
B.
Saran ..............................................................................
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xi
87
DAFTAR TABEL Tabel 2.1
Reasert Gap..............................................................................
Tabel 2.2
Hipotesis Penelitian..................................................................... 45
Tabel 3.1
Bobot Nilai Questioner..............................................................
50
Tabel 3.2
Indikator Variabel Dependen dan Independen..........................
51
Tabel 4.1
Usia Responden.........................................................................
65
Tabel 4.2
Jenis Kelamin Responden..........................................................
66
Tabel 4.3
Pekerjaan Responden.................................................................
67
Tabel 4.4
Pendapatan Responden...............................................................
68
Tabel 4.5
Hasil Uji Reliabilitas................................................................... 69
Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas......................................................................
70
Tabel 4.7
Hasil Uji Multicollinearity Metode VIF.....................................
71
Tabel 4.8
Hasil Uji Heteroskedastisitas....................................................... 72
Tabel 4.9
Hasil Uji Kolmogrov Smirnov Test............................................. 75
Tabel 4.10
Hasil Uji Linearitas.....................................................................
76
Tabel 4.11
Hasil Uji Linear Berganda..........................................................
77
Tabel 4.12
Hasil Uji Ttest..............................................................................
80
Tabel 4.13
Hasil Uji Ftest (Uji Simultan)....................................................... 81
Tabel 4.14
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)........................................
82
Tabel 4.15
Hipotesis.....................................................................................
86
xii
12
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1
Kepercayaan Objek Manfaat...................................................
29
Gambar 2.2
Kerangka Penelitian..................................................................
43
Gambar 4.1
Grafik Histogram......................................................................
74
Gambar 4.2
Grafik Normal Plot...................................................................
74
xiii
DAFTAR LAMPIRAN Kuesioner Analisis Deskriftif Responden Hasil Uji Realibilitas Hasil Uji Validitas Hasil Uji Multicollinearity Hasil Uji Heteroscedasticity Hasil Uji Linearitas Hasil Uji Linearitas Berganda Hasil Uji Ttest Hasil Uji Ftest Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Lembar Konsultasi Pembimbing Daftar Riwyat Hidup
xiv
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, hal ini merupakan salah satu pendorong munculnya lembaga keuangan (bank) yang bedasarkan prinsip syariah. Kehadiran bank syariah di Indonesia masih relatif baru, yaitu pada awal tahun 1990-an. Lahirnya bank syariah pertama di Indonesia merupakan hasil kerja tim perbankan MUI yaitu dengan dibentuknya PT Bank Muamalat Indonesia (BMI) yang akte pendiriannya ditandatangani tanggal 1 November 1991. Pengertian bank menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1998 adalah sebuah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat. Sedangkan pengertian perbankan syariah adalah badan usaha berupa bank yang mengoperasikan usahanya berdasarkan prinsip bagi hasil yang berupa kaidah ajaran islam. Bank Islam bisa dikatakan lembaga keuangan atau perbankan yang operasionalnya dan produknya dikembangkan berlandaskan Al-Qur’an dan Hadist Nabi SAW. Atau dengan kata lain, lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembayaran dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat Islam.
xv
Dalam kerangka dasar akuntansi syariah, yang disusun oleh dewan standar akuntansi keuangan (Ikatan Akuntansi Indonesia), Dewan Syariah Nasional (DSN), Bank Indonesia, Dewan
Keuangan dan Praktisi,
menjelaskan : syariah merupakan ketentuan hukum islam yang mengatur aktivitas umat manusia yang berisi perintah dan larangan, baik yang menyangkut hubungn interaksi vertikal dengan Tuhan maupun interaksi horizontal dengan sesama makhluk. Prinsip Syariah yang berlaku umum dalam kegiatan muamalah (transaksi syariah) mengikat secara hukum bagi semua pelaku dan stakeholder entitas yang melakukan transaksi syriah. Perbedaan prinsip syariah dengan prinsip konvensional sangat jelas, dalam pelaksanaannya bank konvensional menggunakan prinsip sistem bunga, karena bank konvensional hanya mementingkan keuntungan yang akan diterima, sementara pihak lain harus menanggung kerugian yang sangat besar. Berbeda dengan bank syariah, bank syariah tidak menggunakan prinsip bunga (riba) tetapi menggunakan prinsip bagi hasil. Hal ini disesuaikan dengan pandangan dalam agama islam yang jika mendapatkan keuntungan maka semua pihak mendapat keuntungan, sebaliknya jika salah satu pihak (konsumen) mendapat kerugian maka pihak bank tidak langsung meminta bagiannya. Dalam Al-Qur’an sudah dijelaskan bahwa bunga bank (riba) itu haram, seperti firman Allah dalam Q.S ar-Rum:39
َّ َاَّلل َو َمب آت َ ْيتُم ِ ّمه زَ كَبةٍ ت ُ ِريدُونَ َوجْ ه ِاَّلل ِ َّ َبس فَ ََل يَ ْربُو ِعند ِ ََّو َمب آت َ ْيتُم ِ ّمه ِ ّربب ً ِلّيَ ْرب َُو فِي أ َ ْم َوا ِل الن ْ فَأ ُ ْولَئِ َك ُه ُم ْال ُم َض ِعفُون
xvi
“Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhoan Allah. Maka yang berbuat demikian itulah orang-orang yang melipatgandakan (pahalanya).” (Q.S Ar-Rum: 39) Lembaga
keuangan
syariah
merupakan
badan
usaha
yang
kekayaannya terutama berbentuk aset keuangan atau tagihan, yang fungsinya sebagai lembaga intermediasi keuangan antara unit defisit atau unit surplus dan menawarkan secara luas berbagai jasa keuangan, misalnya simpanan, kredit, asuransi, penyediaan mekanisme, dan merupakan bagian dari sistem keuangan dalam ekonomi modern dalam melayani masyarakat. Lembaga keuangan
syariah
menjalankan
keuangan
menjalankan
kegiatannya
berdasarkan prinsip syariah Islam. Lembaga keuangan syariah terdiri dari bank dan non-bank (asuransi, pegadaian, BMT, reksa dana, pasar modal, BPRS). Yang dimaksud lembaga keuangan syariah dalam hal ini termasuk Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) adalah lembaga keuangan yang usaha produknya memberikan kredit dan jasajasa lain dalam pembayaran serta peredaran uang yang beroperasi disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariahdan berorientasi mengikuti ketentuan-ketentuan syariat Islam. Dalam penelitian konsumen merupakan salah satu hal yang diperlukan dari waktu ke waktu dalam kegiatan pemasaran. Setiadi (2005) menjelaskan bahwa konsumen adalah entitas yang mudah berubah. Keinginan mereka tidak selalu dalam garis lurus, kadang berkelok sangat cepat. Untuk itu diperlukan studi tentang perilaku konsumen agar mudah untuk diantisipasi.
xvii
Nasabah merupakan faktor terpenting yang harus dimanage karena maju dan berkembangnya sebuah bank syariah tersebut tergantung dari jumlah
nasabah
operasionalnya.
yang
dimilikinya,
Banyak
penelitian
berawal
dari
mengemukakan
kebenaran sistem bahwa
nasabah
mempertimbangkan banyak kriteria dalam pemilihan bank mereka. Yang termasuk dalam kriteria tersebut adalah kepribadian dan kepercayaan. Kepercayaan merupakan kriteria ini karena keyakinan nasabah untuk mempertahankan hubungan jangka panjang dengan bank syariah. Secara teoritis pengambilan keputusan dipengaruhi oleh banyak faktor baik faktor internal maupun faktor lingkungan eksternal konsumen itu sendiri. Faktor yang berasal dari dalam diri nasabah yang diyakini mempengaruhi keputusannya adalah kepribadian mereka. Kepribadian merupakan salah satu bagian dari faktor internal tersebut. Kepribadian merupakan keadaan manusia sebagai seorang individu atau keseluruhan sifatsifatmerupakan wataknya. Dalam faktor lainnya adalah faktor kepercayaa. Kepercayaan nasabah pada bank syariah didukung adanya rasa aman dan kepercayaan dalam kemudahan bertransaksi, sehingga kepercayaan dapat diukur dengan menggunakan indikator rasa aman yang dirasakan nasabah ketika menabung di perbankan syariah. Dalam mempelajari perilaku konsumen akan mengetahui kesempatan yang baru yang berasal dari belum terpenuhinya kebutuhan dan mengidentifikasi untuk mengadakan segmentasi pasar, Swastha dan Irawan (2001: 105). Demikian juga Peter dan Olson (1996: 8) mengatakan bahwa
xviii
dalam hal pengembangan strategi pemasaran, sifat dinamis perilkau konsumen menyiratkan bahwa seseorang tidak boleh berharap bahwa suatu strategi pemasaran yang sama dapat memberikan hasil yang sama di sepanjang waktu, pasar dan industri. Perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-barang dan jasa ekonomis termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakantindakan tersebut . Konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian dipengaruhi oleh tiga hal, yaitu faktor internal (dilihat dari individu konsumen), eksternal (pengaruh lingkungan atau sosial), dan strategi pemasaran (aplikasi perilaku konsumen terhadap strategi pemasaran) (Assael, 2000 dan Dwiningsih, 2003). Pada penelitian terdahulu Himyar Pahrizal, Ubud Salim dan Umar Nimran (2010) terdapat faktor yang mempengaruhi kepribadian, kelas sosial dan budaya pengusaha terhadap strategi pemasaran dan keputusan menjadi nasabah, pada penelitian tersebut menunjukkan bahwa kepribadian tidak berpengaruh pada strategi pemasaran. Sedangkan penelitian oleh Dwita Darmawati dan bambang Subekti (2007) menyatakan bahwa pengaruh budaya, sosial, kepribadian, dan psikologis terhadap pembelian Syar’ie mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan. Penelitian yang dilakukan oleh Alfi (2015) terdapat beberapa faktor dalam mempengaruhi pilihan untuk menabung di perbankan syariah,
xix
antaranya pengaruh religiusitas, produk bank, kepercayaan, pengetahuan, dan pelayanan di bank syariah. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa pilihan menabung pada perbankan syariah dipengaruhi adanya religiusitas dan kepercayaan. Sedangkan penelitian Mustakim Muchlis (2013) dalam faktor kepercayaan dan agama bukan merupakan faktor utama menjadi nasabah bank syariah. Menurut Hiyar Pahrizal, Ubud Salim dan Umar Nimran (2010) kepribadian merupakan kepribadian nasabah yang merefleksikan sifat-sifat penuh perhatian, bersemngat, cemas, sadar diri, orisinal, penuh ingin tahu,berhati lembut, mudah percaya, peka terhadap nurani, teratur dan tertib. Menurut Ahiffman dan Kanuk (2010) kepribadian merupakan karakteristik psikologis batin yang baik menentukan dan mencerminkan bagaimana seseorang merespon lingkungannya. Menurut Alfi (2015) kepercayaan merupakan indikator yang paling bermakna
adalah
kemudahan
bertransaksi.
Kemudahan
bertransaksi
merupakan salah satu cara untuk mempertahankan loyalitas para penabung, selain itu juga mempertimbangkan adanya rasa aman, serta keunggulan dan nama/citra. Menurut Mowen dan Miwon (2002) kepercayaan adalah semua pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen, dan semua kesimpulan yang dibuat oleh konsumen tentang objek, atribut dan manfaat. Penelitian ini menggunakan nasabah menabung karena dengan nasabah menabung dapat menambah modal bagi BMT kemudian disalurkan ke pembiayaan atau penyaluran produk-produk lainnya yang berdampak pada
xx
peningkatan laba BMT itu sendiri (Oktaviana, 2015). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Khasan (2012) terbukti nasabah tabungan lebih banyak dibandingkan dengan nasabah pembiayaan. Ketika konsumen memutuskan menggunakan jasa perbankan tertentu, produk tabungan (simpanan) mereka adalah yang mereka beli pertama kali. Tabungan adalah salah satu produk yang menandakan bahwa konsumen menjadi nasabah BMT atau bank tersebut. Berdasarkan permasalahan yang mendasari penelitian di atas, upaya masyarakat untuk memilih produk di bank syariah, hal ini penulis menjadikan alasan
untuk
memilih
judul
“Analisis
Faktor
Kepribadian
dan
Kepercayaan Nasabah Terhadap Preferensi Memilih Produk Lembaga Keuangan Syariah (LKS). B.
Rumusan Masalah 1.
Apakah faktor kepribadian nasabah bisa mempengaruhi masyarakat Salatiga memilih produk perbankan syariah?
2.
Apakah faktor kepercayaan nasabah bisa mempengaruhi masyarakat Salatiga memilih produk perbankan syariah?
3.
Bagaimana mengetahui faktor yang dominan terhadap preferensi dalam memilih produk perbankan syariah?
C.
Tujuan Penelitian Tujuan yang diinginkan penulis dalam penelitian ini adalah : 1.
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keinginan konsumen untuk memilih produk di lembaga keungan syariah (LKS)
xxi
2.
Agar keinginan konsumen bisa tercapai dan teruaskan dalam memilih produk yang sudah diketahui.
3.
Konsumen benar-benar nyaman dalam menjalankan produk yang sudah dipilih.
D.
Kegunaan Penelitian a.
Bagi penulis Untuk melatih pola pikir ilmiah dan menambah wawasan penulis mengenai sikap konsumen yang bingung dengan produk di lembaga keuangan syariah (LKS)
b.
Bagi IAIN Salatiga Untuk menambah referensi dan informasi bagi mahasiswa akademik khususnya mahasiswa Perbankan Syariah S1
E.
Sistematika Penelitian Pada sistematika Bab 1 Pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penilitian. Pada sistematika Bab 2 Landasan Teori membahas tentang kajian pustaka berisi tentang telaah pustaka, kerangka teori, dan kerangka penelitian (hipotesis). Dalam metode penelitan Bab 3 Metode Penelitian berisi jenis penelitian (kualitatif dan kuantitatif), lokasi waktu, populasi dan sempel, teknik penelitian data, skala pengukuran, definisi konsep, instrumen peneltian, uji instrumen (penelitian), dan alat analisis.
xxii
Dalam analisa penelitian Bab 4 Analisis Data ini berisi diskripsi objek penelitian dan analisa data dan pembahasan, Dalam analisa penelitian Bab 5 Penutup berisi tentang kesimpulan dan saran-saran dari penulis.
xxiii
BAB II LANDASAN TEORI A. Telaah Pustaka Beberapa penelitan yang berkaitan dengan analisis faktor kepribadian, kepercayaan dan sikap nasabah, antara lain penelitian yang dilakukan oleh Himyar Pahrizal, Ubud Salim, dan Umar Nimran (2012) berjudul “Pengaruh kepribadian, kelas sosial, dan budaya pengusaha terhadap strategi pemasaran dan keputusan menjadi nasabah Bank Syariah Mandiri di Sumatra Barat”. Penelitian yang dilakukan menggunakan penelitian kuantitatif dalam analisi data. Analisis data kuantitatif terdiri dari analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensia. Dari hasil pengujian hipotesis menyatakan bahwa dengan nilai P sebesar 0,315 dan C.R sebesar 1.004, variabel eksogen kepribadian mempunyai pengaruh positif yang tidak signifikan terhadap variabel endogen keputusan menjadi nasabah dengan bertambahnya
nilai
koefisien
standardizes
estimate
0,054.
Artinya
bertambahnya sebesar satu satuan, maka hanya meningkatkan atau menguatkan keputusan menjadi nasabah 5,4%. Dari hasil hipotesis dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang berarti dari hubungan secara langsung variabel laten kepribadian terhadap variabel laten keputusan menjadi nasabah. Dwita Darmawati dan Bambang Subekti (2007) yang berjudul Analisis pengaruh budaya, sosial, kepribadian, dan psikologis terhadap keputusan pembelian shar’ie (survei pada nasabah Bank Muamalat Indonesia cabang Purwokerto) penelitian ini bertujuan mengetahui seberapa signifikan variabel
xxiv
sosial, budaya, kepribadian, dan psikologi terhadap keputusan pembelian Shar’ie. Metode yang dilakukan berupa metode melalui penyebaran kuesioner. Hasil pengujian hipotesis secara parsial dari variabel kepribadian dan psikologis menunjukkan pengaruh yang positif dan signifikan. Hal ini menunjukkan dengan besarnya F hitung yang lebih besar dari F tabel dan t hitung variabel psikologis yang masing-masing lebih besar dari pada t tabel. Penelitian yang dilakukan oleh Alfi Mulikhah Lestari (2015) berjudul “Pengaruh religiusitas, produk bank, kepercayaan, pengetahuan, dan Pelayanan terhadap preferensi Menabung pada perbankan syariah (studi kasus pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang), bertujuan untuk mengetahui religiusitas, produk bank, kepercayaan, pengetahuan, dan pelayanan terhadap preferensi menabung pada perbankan syariah. Metode yang digunakan menggunakan kuesioner yang skala likert. Data yang diuji menggunakan uji validitas dan reliabilitas dilakukan dengan menggunakan IBM SPSS 22.0 dari variabel yang digunakan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan menabung di Bank Syariah. Sedangkan penelitian Mustakim Muchlis (2013) yang berjudul “Faktor-faktor yang mempengaruhi nasabah dalam memilih bank “Syariah atau Konvensional”, bertujuan untuk mengetahui hasil keputusan nasabah memilih bank syariah atau konvensional. Dari faktor-faktor yang dipilih, faktor kepercayaan tidak berpengaruh signifikan walaupun kebanyakan nasabah beragama islam, tetap saja kebanyakan nasabah memilih jasa perbankan konfensional.
xxv
Pada penelitian terdahulu Himyar Pahrizal, Ubud Salim dan Umar Nimran (2010) terdapat faktor yang mempengaruhi kepribadian, kelas sosial dan budaya pengusaha terhadap strategi pemasaran dan keputusan menjadi nasabah, pada penelitian tersebut menunjukkan bahwa kepribadian tidak berpengaruh pada strategi pemasaran. Sedangkan penelitian oleh Dwita Darmawati dan bambang Subekti (2007) menyatakan bahwa pengaruh budaya, sosial, kepribadian, dan psikologis terhadap pembelian Syar’ie mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan. Penelitian yang dilakukan oleh Alfi (2015) terdapat beberapa faktor dalam mempengaruhi pilihan untuk menabung di perbankan syariah, antaranya pengaruh religiusitas, produk bank, kepercayaan, pengetahuan, dan pelayanan di bank syariah. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa pilihan menabung pada perbankan syariah dipengaruhi adanya religiusitas dan kepercayaan. Sedangkan penelitian Mustakim Muchlis (2013) dalam faktor kepercayaan dan agama bukan merupakan faktor utama menjadi nasabah bank syariah. Research Gap Tabel 2.1 Isu Kepribadian terhadap preferensi memilih produk Perbankan Syariah
Penulis 1. Himyar Pahrizal, Ubud Salim dan Umar Nimran
Judul Pengaruh kepribadian, kelas sosial dan budaya pengusaha terhadap strategi pemasaran dan keputusan menjadi nasabah bank mandiri di sumatra Barat
xxvi
Hasil penelitian Sikap tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan nasabah.
2. Dwita darmawati dan bambang subekti
Kepercayaan 1. Alfi terhadap Mulikhah preferensi Lestari memilih produk perbankan syariah
2. Mustakim Muchlis
Analisis pengaruh budaya, sosial, kepribadian, dan psikologis terhadap keputusan pembelian shar’e (survei pada nasabah bank Muamalat Indonesia cabang Purwokerto) Pengaruh religiusitas, produk bank, Kepercayaan, pengetahuan, dan Pelayanan terhadap preferensi Menabung pada perbankan syariah (studi kasus pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang) Faktor-faktor yang mempengaruhi nasabah dalam memilih bank “Syariah atau Konvensional”
Variabel kepribadian memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian Shar’ie.
Dalam variabel kepercayaan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap menabung di perbankan syariah
Faktor kepercayaan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap bank Syari’ah.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu gabungan variabel dan tempat. Penelitian sebelumnya menggunakan berbagai variabel yang mempengaruhi kepribadian nasabah, diantaranya penelitian yang berjudul Pengaruh Kepribadian, Kelas Sosial dan Budaya Pengusaha terhadap Strategi Pemasaran dan Keputusan menjadi Nasabah (Himyar Pahrizal, Ubud Salim dan Umar Nimran, 2010), Penelitian lainnya berjudul Analisis Pengaruh Budaya, Sosial, Kepribadian dan Psikologi terhadap Keputusan Pembelian Shar’ie (2007). Ada juga penelitian tentang faktor-
xxvii
faktor yang mempengaruhi nasabah (Mustakim, 2013). Sedangkan variabel yang dipilih dalam penelitian ini menggabungkan Kepribadian dan Kepercayaan Nasabah. Tempat yang dipilih peneliti adalah BMT Sumber Usaha Kembangsari, Tengaran, karena BMT Sumber Usaha termasuk BMT yang perkembangannya ckup baik dan sudah memiliki beberapa cabang. Citra BMT Sumber Usaha cukup bagus di masyarakat sekitar, kepercayaan yang diberikan pihak BMT sudah seperti yang diharapkan nasabah. Landasan Teori 1. Preferensi Memilih Produk Perbankan Syariah Keterkaitan teori dengan faktor-faktor yang mempengaruhi nasabah preferensi memilih produk perbankan syariah : 1) Kepribadian a.
Pengertian Kepribadian Memahami kepribadian konsumen adalah penting bagi pemasar karena kepribadian bisa terkait pada prilaku konsumen. Perbedaan dalam kepribadian konsumen akan mempengaruhi perilakunya dalam memilih atau membeli produk, karena konsumen akan membeli barang yang sesuai dengan kepribadiannya masingmasing. Pemahaman terhadap kepribadian sangat bermanfaat bagi pemasar, karena kepribadian dapat dijadikan dasar dalam melakukan pemangsaan pasar. berikut ini pengertian kepribadian yang dirumuskan oleh para ahli;
xxviii
a) Shiffman dan Kanuk. (2010), Kepribadian didefinisikan sebagai karakteristik psikologis batin yang baik menentukan dan mencerminkan bagaimana seseorang merespon lingkungannya. b) Engel, Blackwell, dan Miliard, (1995 hal.433), Kepribadian memiliki banyak makna, dalam studi konsumen, kepribadian didefinisikan sebagai respon yang konsisten terhadap rangsangan lingkungan. c) Mower dan Minor, 1998, hal 198, Kepribadian didefinisikan sebagai pola khas perilaku, termasuk pikiran dan emosi, yang menjadi ciri masing-masing individu untuk situasi hidupnya. d) Solomon (2009), Kepribadian, yang mengacu pada seseorang yang unik makeup psikis dan bagaimana secara konsisten mempengaruhi cara seseorang merespon lingkungannya. b. Teori-Teori Kepribadian Dalam teori atau ancangan utama terhadap studi kepribadian digunakan dalam penelitian konsumen : Psikoanalisis, sosialspikologis, dan faktor ciri (trait-factor) (Setiadi 2003) , yaitu: a) Teori Psychoanalitis Teori psikoanalitis menekanan pada sifat-sifat kepribadian yang tidak disadari sebagai hasil dari konflik masa kanak-kanak. Konflik diturunkan menjadi 3 komponen yang terdiri atas: 1. Id (libido) Id mengendalikan kebutuhan dan kepentingan individu yang paling dasar seperti rasa lapar, haus, seks, dan xxix
pertahanan diri. Id adalah sumber kekuatan yang dibawa sejak lahir yang mengendalikan perilaku dan merupakan sub-sistem dari kepribadian. 2. Superego Superego adalah tali kekang untuk id, sehingga superego menjadi penekan gejolak-gejolak nafsu yang ada pada manusia. Seperti halnya id, superego bekerja tanpa disadari dan sering menekan perilaku yang didasarkan pada id. Oleh karena itu, superego adalah sesuatu yang ideal yang ada pada manusia. Superego menjadi motivasi untuk bertindak secara bermoral. Superego menetapkan suatu norma yang memungkinkan ego memutuskan apakah sesuatu itu benar atau salah. 3. Ego Merupakan unsur yang bisa disadari dan dikontrol oleh manusia. Ego berfungsi menjadi penengah antara id dan seperego. Ego berusaha menyeimbangkan apa yang ingin dipenuhi oleh id dan apa yang dituntut oleh supereg agar sesuai dengan norma sosial. Ego bekerja dengan prinsip realitas (reality prinsiple), yaitu ia berusaha agar manusia dapat memenuhi kebutuhan fisiologisnya tetapi sesuai dengan aturan baik dan buruk menurut masyarakat.
xxx
b) Teori Sosio-Psikologis Teori psikologis berbeda dengan teori psikoanalisis dalam dua hal penting. Pertama, variabel sosiallah, bukan naluri biologis, dan dipertimbangkan sebagai determinan yang paling penting dalam pembentukan kepribadian. Kedua, motivasi perilaku diarahkan untuk memenuhi kebutuhan itu. c) Teori Faktor Ciri (Trait-Factor theory) Teori faktor ciri merupakan ancangan kuantitatif terhadap studi kepribadian. Teori ini mengendalikan bahwa kepribadian individu terdiri dari atribut predisposisi yang pasti yang disebut ciri (trait). Ciri didefinisikan secara lebih spesifik sebagai cara apa saja yang dapat dibedakan dan relatif abadi di mana individu berbeda satu sama lain. Ciri secara alternatif dapat dianggap sebagai variabel perbedaan individu (A.R Buss dan W. Poley : 1976). c.
Kepribadian Dan Perilaku Konsumen Dalam
perilaku
konsumen
ada
banyak
faktor
yang
mempengaruhi seperti faktor kebudayaan, faktor sosial, faktor pribadi, dan faktor psikologi dari pembeli. Setiap orang mengetahui pengertian kepribadian yang berbeda, tetapi tidak semua orang mengetahui pengertian kepribadian dengan benar. Kepribadian memiliki
pengertian
yang
luas,
kepribadian
bukan
hanya
mencangkup sifat-sifat yang positif, sifat-sifat yang menarik ataupun
xxxi
segala sesuatu yang nampak secara lahiriyah saja, tetapi juga meliputi dinamika individu. Dalam psikologi modern, kepribadian merupakan organisasi yang dinamis dari sistem psikofisis individu yang menentukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungannya secara unik. Kepribadian seseorang dewasa umumnya sekarang dianggap terbuat dari baik faktor keturunan maupun lingkungan, yang diperlunak oleh faktor situasi (Sutisna, 2002) : 1.
Keturunan. Keturunan merujuk ke faktor-faktor yang ditentukan pada saat pembuahan. sosok fisik, daya tarik wajah, kelamin, tempramen, komposisi otot dan reflek, tingkat energi, dan ritme hayati merupakan karakeristik-karakteristik yang dianggap sebagai atau sama sekali atau sebagian besar dipengaruhi oleh kedua orang tua. Pendekatan keturunan beragumen bahwa penjelasan paling akhir dari kepribadian seseorang individu adalah struktur molekul dari gen-gen, yang terletak dalam kromosom.
2.
Lingkungan. Di antara faktor-faktor yang menggunakan tekanan pada pembentukan kepribadian kita adalah budaya di mana kita dibesarkan, pengkondisian dini kita, norma-norma di antara keluarga, teman-teman, dan kelompok-kelompok sosial, serta pengaruh-pengaruh lain yang alami.
xxxii
3.
Situasi. Situasi mempengaruhi efek keturunan dan lingkungan pada kepribadian. Kepribadian seorang individu, sementara umumnya mantap dan konsisten, memang berubah dalam situasi yang berbeda Kepribadian adalah organisasi yang dinamis dari sistem
psikologi individu yang yang menentukan menyesuaikan dirinya terhadap
lingkungannya
secara
unik.
Kepribadian
biasanya
dijelaskan dengan menggunakan ciri-ciri seperti kepercayaan diri, dominasi, otonomi, ketaatan, kemampuan bersosialisasi, daya tahan dan kemampuan beradaptasi. Konsep kepribadian memiliki empat aspek penting. Pertama, perilaku menunjukkan konsisten setiap waktu. Kedua, perilaku membedakan seseorang dengan yang lain, sebuah karakteristik kepribadian tidak dapat dibagi oleh semua konsumen. Ketiga, perilaku berinteraksi dengan situasi, bahwa karakteristik kepribadian tidak berhungan erat dengan jenis perilaku tertentu. Keempat, pengukuran kepribadian tunggal tidak dapat memprediksi perilaku tertentu. Beberapa kepribadian ciri yang khusus dikembangkan untuk kepentingan studi perilaku konsumen (Schiffman dan Kanuk, 2000, hal. 100-105) sebagai berikut: a.
Kepribadian ciri inovatif konsumen
xxxiii
Kepribaadian
ciri
inovatif
menggambarkan
tingkat
penerimaan konsumen terhadap produk-produk atau jasa baru. b.
Dogmatisme Dogmatisme
adalah
sebuah
kepribadian
ciri
yang
mengukur tingkat kekuasaan seseorang dalam menerima segala sesuatu yang tidak dikenal atau mengenal informasi yang bertentangan dengan kepercayaan yang dimiliki. Konsumen yang memiliki tingkat dogmatisme yang tinggi akan menerima segala sesuatu yang tidak dikenalnya dengan kecurugaan, tidak yakin dan merasa tidak menyenangkan. c.
Karakter Sosial Karakter sosial merupakan sebuah kepribadian ciri yang memiliki arti sebagai inner directedness sampai kepada otherdirectedness. Kepribadian yang berkepribadian sebagai inner directedness akan beriorientasi kepada dirinya dalam membeli produk dan jasa. Sedangkan, konsumen yang berkepribadian other-directedness cenderung mempertimbangkan nilai-nilai yang dianut oleh orang-orang sekelilingnya agar bisa diterima oleh mereka.
d. Karakteristik Pribadi yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Keputusan membeli dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti pekerjaan, situasi ekonomi, dan kepribadian (Engel, F.J.,dkk: 1994).
xxxiv
1. Pekerjaan Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. 2. Situasi Ekonomi Situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan produk. 3. Kepribadian Kepribadian adalah sebagai pola perilaku konsisten dan bertahan lama (enduring). Oeh karena itu, variabel kepribadian bersifat lebih dalam daripada gaya hidup. e.
Dimensi Kepribadian Sekumpulan riset mengesankan mendukung bahwa lima dimensi kepribadian mendasari semua dimensi lain (Engel, F.J, dkk: 1994), faktor lima besar yaitu: a) Ekstraversi Suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang senang bergaul banyak bicara dan tegas. b) Sifat menyenangkan Suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang baik hati, kooperatif, dan mempercayai. c) Sifat mendengarkan kata hati
xxxv
Suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang bertanggung jawab, dapat diandalkan, tekun, dan berorientasi prestasi. d) Kemantapan emosional Suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang tenang, bergairah, terjamin (positif), lawan tegang gelisah, murung, dan tak kokoh (negatif). e) Keterbukaan terhadap pengalaman Suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang imajinatif, secara artistik peka, dan intelektual. Pemasar harus mampu memahami dimensi kepribadian karena memahami
dimensi
kepribadian
maka
pemasar
dapat
mengkategorikan sasaran pemasarannya ke dalam dimensi-dimensi kepribadian
tersebut
dengan
demikian
perusahaan
dapat
menciptakan produk-produk yang sesuai dengan kepribadian konsumennya. f.
Mengukur Kepribadian Melakukan
pengukuran
terhadap
kepribadian
seseorang
bertujuan untuk dapat mengetahui corak kepribadian secara pasti dan terinci. Dengan mengetahui corak atau tipe kepribadian seseorang, berarti pengenalan kita terhadap dirinya menjadi lebih sempurna, sehingga proses pendidikannya dapat disesuaikan dan lebih lancar.
xxxvi
Cara mengukur/menyelidiki kepribadian ada bermacammacam (Koswara : 1991 hal. 10) , antara lain: 1.
Observasi Menilaian
kepribadian
dengan
cara
mengganti/memperhatikan langsung tingkah laku serta kegiatan yang dilakukan oleh yang bersangkutan, terutama sikapnya, caranya, bicara, kerja, dan juga hasilnya. 2.
Wawancara (Interview) Menilai kepribadian dengan mengadakan tatap muka dan berbicara dari hati ke hati dengan orang yang dinilai. Agar diperoleh hasil yang murni, sebaiknya wawancara dilakukan secara santai, karena dengan cara ini suasananya menjadi akrab, pembicaraan saling terbuka, sehingga sesuatu yang diperlihatkan dan dikatakan orang yang di interview adalah murni.
3.
Inventory Inventory adalah sejenis kuesioner (pertanyaan tertulis) yang harus dijawab oleh responden secara ringkas, biasanya mengisi kolom jawaban dengan tanda cek. Inventory yang terkenal dan banyak digunakan untuk menilai kepribadian seseorang. Alat tes yang digunakan EPPS, 16 PF
4.
Teknik Proyektif Cara
lain
mengukur/menilai
kepribadian
dengan
menggunakan tekhnik proyektif. Si anak/orang yang dinilai akan
xxxvii
memproyeksikan pribadinya melalui gambar atau hal-hal lain yang dilakukannya. Tes uang digunakan adalah tes Rorschach, TAT, DAM. 5.
Biografi dan Autobiografi Riwayat hidup yang ditulis orang lain (biografi) dan ditulis sendiri (authobiografi) dapat juga untuk menilai kepribadian. Sejenis authobiografi yang paling sederhana dapat dibuat oleh murid-murid dengan judul tulisan pengalaman yang tak terlupakan atau cita-citaku setelah tamat sekolah dan lain sebagainya.
6.
Catatan Harian Catatan harian seseorang berisikan kegiatan-kegiatan yang dilakukan sehari-hari, dapat juga dianalisis dan dijadikan bahan penelitian kepribadian seseorang.
2) Kepercayaan a.
Pengertian Kepercayaan Kepercayaan merupakan hal yang penting bagi sebuah komitmen atau janji dan komitmen hanya dapat direalisasikan jika suatu saat nanti. Menurut Morgan dan Hunt (1994) menjelaskan beberapa manfaat dari adanya kepercayaan:
xxxviii
a) Kepercayaan dapat mendorong pemasar untuk berusaha menjaga hubungan yang terjalin dengan kerjasama dengan rekan perdagangan. b) Kepercayaan menolak pelihan jangka pendek dan memilih keuntungan jangka panjang dengan mempertahankan rekan yang ada. c) Kepercayaan hanya mendorong pemasar untuk mendatangkan resiko besar dengan bijaksana karena percaya bahwa rekannya tidak akan mengambil kesempatan yang dapat merugikan pasar. Menurut Sumarwan (2004) kepercayaan adalah kekuatan bahwa suatu produk memiliki atribut tertentu. Kepercayaan biasa disebut perkaitan objek-atribut (object-attribute lingkage), yaitu kepercayaan konsumen tentang kemungkinan adanya hubngan antara sebuah objek dengan atributnya yang relevan. Mowen dan Minor (2002) mendefinisikan kepercayaan konsumen sebagai semua pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen, dan semua kesimpulan yang dibuat oleh konsumen tentang objek, atribut, dan manfaatnya. Doney dan Canon dalam Aydin dan Ozer (2005) menyatakan bahwa kepercayaan merupakan suatu proses menghitung (calculative process) antara biaya yang dikeluarkan dengan hasil yang diperoleh. Pelayanan yang diterima sekarang akan berlanjut ke depannya, sehingga service quality berpengaruh positif terhadap trust.
xxxix
Kepercayaan (trust) menurut Sheth dan Mittal (dalam Ciptono, 2002) merupakan faktor paling krusial dalam setiap relasi, sekaligus berpengaruh pada komitmen. Trust bisa diartikan sebagai kesediaan untuk mengandalkan kemampuan, integritas dan motivasi pihak lain untuk
bertindak dalam
rangka
memuaskan
kebutuhan dan
kepentingan seseorang sebagaimana disepakati bersama secara implisit maupun eksplisit. Kepercayaan adalah kemauan seseorang untuk bertumpu pada orang lain di mana kita memiliki keyakinan padanya. Kepercayaan merupakan kondisi mental yang didasarkan oleh situasi seseorang dan konteks
sosialnya.
Ketika
seseorang mengambil suatu
keputusan, ia akan lebih memilih keputusan berdasarkan pilihan dari orang- orang yang lebih dapat ia percaya dari pada yang kurang dipercayai (Moorman, 1993). Dalam teori kepercayaan karya penting James W. Fowler. Fowler menjelaskan tentang kepercayaan adalah cara seorang pribadi – atau kelompok – memasuki aneka ragam lapangan daya hidup yang agak kompleks, yaitu cara ia menciptakan kesatuan dalam banyak sumber daya dan hubungan yang merupakan bahan baku hidup kita lewat tindak pemberian arti. Pada penelitian Maski (2010 : 49) tentang analisis keputusan nasabah menabung menunjukkan preferensi responden terhadap kepercayaan menabung pada bank syariah adalah karena didukung
xl
adanya rasa aman menabung dan kepercayaan memudahkan transaksi. Sehingga kepercayaan dapat diukur dengan menggunakan indikator adanya rasa aman yang dirasakan nasabah dalam menabung pada perbankan syariah serta kemudahan dalam melakukan transaksi. Faktor yang mendukung timbunya kepercayaan adalah reputasi atau citra bank yang merupakan suatu keunggulan atau atau atribut yang dapat menjadi daya tarik bagi nasabah. Reputasi atau citra yang dimiliki oleh perbankan syariah menjadi penting untuk membangun kepercayaan karena dengan label syariah akan menimbulkan sikap percaya terhadap profesionalitas perbankan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Dalam penelitian Gounaris dan Venetis (2002) (dalam Rusdin 2004) dikemukakan bahwa kepercayaan merupakan faktor penting dalam menjalin hubungan secara timbal balik. Di samping itu, secara empiris dapat diteliti peranan kualitas pelayanan dan keterikatan pelanggan sebagai penyebab adanya kepercayaan. Dengan
demikian
kepercayaan
dapat
ditinjau
sebagai
komponen yang berharga dalam setiap keberhasilan menjalin hubungan dan lebih jauh berfungsi sebagai upaya untuk mengurangi risiko serta membangun hubungan jangka panjang dan meningkatkan komitmen (Rusdin, 2004). b. Jenis-Jenis Kepercayaan Kepercayaan yang mewakili asosiasi yang konsumen bentuk di antara objek, atribut, dan manfaat, didasarkan atas proses xli
bembelajaran kognitif. Terdapat tiga jenis kepercayaan menurut Mowen (2001 : 312), yaitu: a) Kepercayaan Atribut Objek Pengetahuan tentang sebuah objek memiliki atribut khusus yang disebut kepercayaan atribut objek. Kepercayaan atribut objek menghubungkan sebuah atribut dengan objek, seperti seseorang, barang atau jasa, melalui kepercayaan atribut objek, konsumen menyatakan apa yang diketahui tentang sesuatu hal variasi atributnya. b) Kepercayaan Manfaat Atribut Seseorang
mencari
produk
dan
jasa
yang
akan
menyelesaikan masalah dan memenuhi kebutuhannya dengan kata lain memiliki atribut yang akan memberikan manfaat yang dapat dikenal. Hubungan antara atribut dan manfaat ini menggambarkan jenis kepercayaan kedua. Kepercayaan atribut manfaat merupakan persepsi konsumen tentang seberapa jauh atribut tertentu menghasilkan, atau memberikan manfaat tertentu. c) Kepercayaan Manfaat Objek Jenis
kepercayaan
ketiga
dibentuk
dengan
menghubungkan objek dan manfaatnya. Kepercayaan manfaat objek merupakan persepsi konsumen tentang seberapa jauh
xlii
produk, orang atau jasa tertentu yang akan memberikan manfaat tertentu.
Atribut
kepercayaan Atribut-Manfaat
Kendaraan Roda Empat
Manfaat
Kendaraan Jalan pedesaan
e
Kepercayaan objek-atribut
Kendaraan Sport serbaguna
Keperecaya an objekmanfaat
Objek
Gambar 2.1 pembentukan kepercayaan di antara objek, atribut, dan manfaat (Sumber: Mowen dan Minor, 2002) Kepercayaan konsumen (consumen belifes) adalah semua pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen dan semua kesimpulan yang dibuat konsumen tentang objek, atribut, dan manfaatnya. Objek (objects) dapat berupa produk, orang, perusahaan, dan segala sesuatu di mana seseorang memiliki kepercayaan dan sikap. Atribut (atributes) adalah karakteristik atau fitur yang dimiliki atau tidak dimiliki oleh objek. Terdapat dua atribut luas yang telah diidentifikasikan. Atribut intrinsik adalah segala sesuatu yang
xliii
berhubungan dengan sifat aktual produk, atribut ekstrinsik adalah segala sesuatu yang diperoleh dari aspek eksternal produk, seperti nama merek, kemasan, dan label. Manfaat (benefit) adalah hasil positif yang diberikan atribut kepada konsumen. (Paul S. Dick dan Arun K. Jain, Vol. 5, 1994, hal 28-35) 3) Teori Preferensi a.
Pengertian Preferensi Preferensi konsumen merupakan suatu tindakan konsumen dalam memilih suatu barang sesuai dengan tingkat kebutuhan. Preferensi dapat terbentuk melalui pola pikir konsumen yang didasari oleh beberapa alasan, antara lain, (Bilson Simamora, 2003: 87): a) Pengalaman yang diperolehnya Konsumen merasakan kepuasan dalam membeli produk dan merasakan kecocokan dalam mengkonsumsi produk yang dibelinya, maka konsumen akan terus-menerus menggunakan produk tersebut b) Kepercayaan turun-temurun Kepercayaan ini dikarenakan kebiasaan dari keluarga menggunakan produk tersebut, setia terhadap produk yang selalu dipakainya karena manfaat dalam pemakaian produk tersebut, sehingga konsumen memperoleh kepuasan dan manfaat dari produk tersebut.
xliv
Preferensi konsumen dapat diketahui dengan mengukur tingkat kegunaan atau nilai penting pada setiap produk atau jasa. Penilaian terhadap produk atau jasa menggambarkan sikap konsumen terhadap produk atau jasa tersebut, sehingga dapat mencerminkan preferensi konsumen dalam menggunakan atau mengkonsumsi suatu produk atau jasa. Menurut Simamora (2003: 88), ada beberapa langkah yang harus dilalui sampai konsumen membentuk preferensi, yaitu : a. Diasumsikan
bahwa
konsumen
melihat
produk
sebagai
sekumpulan atribut, konsumen yang berbeda memiliki persepsi yang berbeda tentang atribut apa yang relevan. b. Tingkat
kepentingan
atribut
berbeda-beda
sesuai
dengan
kebutuhan dan keinginan masing-masing, konsumen memiliki penekanan yang berbeda-beda dalam atribut apa yang paling penting. c. Konsumen mengembangkan sejumlah kepercayaan tentang letak produk pada setiap atribut. d. Tingkat kepuasan konsumen terhadap produk akan beragam sesuai dengan perbedaan atribut. e. Konsumen akan sampai pada sikap terhadap merek yang berbeda melalui prosedur evaluasi. Setiap individu memiliki preferensi dalam menentukan berbagai pilihan untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam melakukan
xlv
pemenuhan kebutuhan, konsumen pasti memiliki kendala-kendala yang dihadapinya seperti pendapatan yang dimiliki, waktu, selera, dan kendala lainnya. Setiap
individu
memiliki
keinginan
untuk
memenuhi
kebutuhannya sehari-hari, bahkan kebutuhan yang diinginkan melebihi batas kemampuan yang dimiliknya. Kebatasan tersebut merupakan kendala yang dihadapi oleh masing-masing individu yakni dari segi pendapatan. Hal tersebut merupakan suatu permasalahan bagi individu dalam menentukan pilihan untuk memenuhi kebutuhannya, karena individu memiliki perilaku dan preferensi yang berbeda. Perilaku konsumen merupakan tingkah laku konsumen di pasaran dalam menetukan pilihan (preferensi) terhadap barang yang akan di belinya. Perilku konsumen terjadi karena pendapatan yang terbatas, sedangkan keinginan untuk melakukan konsumsi tidak terbatas. Hal ini menyebabkan konsumen harus lebih selektif lagi dalam memilih barang sesuai dengan keinginan, kemampuan dalam membeli barang dan sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Menurut Karim (2014 : 52 - 53), terdapat tiga sifat dasar yang berhubungan dengan pilihan rasional terhadap preferensi dalam membuat atau menyusun semua rangking, kondisi atau situasi mulai dari yang paling disukai hingga yang paling tidak disukai, yaitu :
xlvi
1.
Kelengkapan ( completeness ) Jika A dan B adalah dua kondisi, maka tiap orang harus bisa menspesifikasikan : A lebih disukai dari pada B, atau sebaliknya, atau sama-sama disukai.
2.
Transitivitas ( transitivity ) Jika seseorang mengatakan bahwa dia lebih suka A dari pada B, dan B lebih disukai dari pada C, maka dia harus lebih menyukai A dari pada C.
3.
Kontinuitas ( continuity ) Jika seseorang mengatakan A lebih disukai daripada B, maka situasi yang mirip dengan A harus lebih disukai dari pada B. Salah satu untuk memahami perilaku konsumen yaitu
preferensi konsumen, yang bertujuan untuk menggambarkan alasanalasan mengapa orang lebih suka terhadap suatu barang daripada barang lain. Preferensi adalah kemampuan dalam memilih dengan cara mengurutkan tinggi rendahnya daya guna yang diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok barang yang berbeda. b. Preferensi Menabung a) Preferensi Menabung Menurut Ekonomi Konvensinal Dalam ekonomi konvensional, kosumen diasumsikan selalu bertujuan untuk memperoleh kepuasan (utility) dalam kegiatan konsumsinya. Dalam konteks ekonomi, utilitas memiliki kecenderungan dalam preferensi konsumen untuk xlvii
mencukupi kebutuhan hidup dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Dugaan Keynes mengenai fungsi konsumsi yang berkaitan dengan kegiatan menabung adalah Keynes menduga bahwa ada kecenderungan mengkonsumsi marginal, terdapat rasio konsumsi terhadap pendapatan, dan pendapata merupakan determinasi sehingga tingkat bunga terhadap pengeluaran individu dari pendapatannya bersifat tidak penting (Mankiw, 2007
:
447). Namun
demikian
dugaan
Keynes
yang
menghubungkan konsumsi dan pendapatan saat ini memiliki hubungan yang tidak utuh dikarenakan ketika seseorang memutuskan berapa banyak mengkonsumsi dan berapa banyak yang ditabung, mereka mempertimbangkan masa kini dan masa depan. Sehingga seseorang perlu membuat tradeoff agar dapat memperkirakan pendapatan yang akan diterima di masa depan (Mankiw, 2007 : 450). b) Preferensi Menabung Menurut Ekonomi Islam Memilih untuk memperoleh kepuasaan (utility) dalam kegiatan konsumsinya. Sedangkan berbeda dengan ekonomi islam, dimana yang menjadi tujuan dari kegiatan konsumsinya adalah
kecenderung
untuk
mendapatkan
kemaslahatan.
Kandungan maslahah tersebut terdiri dari manfaat dan berkah, dimana yang berarti manfaat terdiri dari (Al-Arif, 2011 :156 157):
xlviii
a.
Manfaat material, adalah berupa diperolehnya tambahan harta atau kekayaan bagi konsumen sebagai akibat pembelian suatu barang dan jasa. Manfaat fisik dan psikis, adalah berupa terpenuhinya kebutuhan fisik atau psikis manusia.
b.
Manfaat intelektual, adalah berupa terpenuhinya kebutuhan akal manusia ketikaa ia mengkonsumsi suatu barang atau jasa.
c.
Manfaat terhadap lingkungan, adalah berupa eksternalisasi positif dari konsumsi suatu barang atau jasa yang dapat dirasakan oleh sekitarnya.
d.
Manfaat jangka panjang, adalah dengan terpenuhinya kebutuhan duniawi jangka panjang.
c) Perbedaan Preferensi Konvensional dan Ekonomi Islam Dalam preferensi, konsumen lebih menyukai barangbarang tertentu dibanding dengan barang-barang lain. Ada tiga asumsi dalam preferensi, yaitu: 1.
Komplit/kelengkapan, konsumen mengetahui nilai utilitas dari semua pilihan yang diinginkannya.
2.
Transitif/konsisten,
konsumen
selalu
konsisten
dalammembuat suatu pilihan antara berbagai kombinasi barang yang ada.
xlix
3.
Lebih banyak lebih disukai (tanpa kepuasan), konsumen tidak merasa puas sepenuhnya meskipun sudah memperoleh semua barang kebutuhanya. Tetapi dalam ekonomi islam, hal tersebut bertentangan
dengan asumsi konvensional. Penelitian yang dilakukan oleh Said Sa’ad Marthon dalam bukunya Ekonomi Islam; Ditengah Krisis Global menyatakan bahwa sepanjang konsumen dapat berpegang teguh pada aturan dan kaidah syariah dalam berkonsumsi, maka konsumen dikatakan sebagai rasional (kecerdasan). Ada beberapa aturan yang dijadikan sebagai pegangan untuk mewujudkan rasionalitas dalam berkonsumsi, yaitu: 1.
Tidak boleh hidup bermewah-mewah.
2.
Larangan
melampaui
batas,
berlebih-lebihan
(tidak
proporsional) dan orang yang tidak cerdas, dimana melakukan perbuatan yang bertentangan dengan Syariah. 3.
Keseimbangan dalam berkonsumsi.
4.
Larangan
berkonsumsi
atas
barang
dan jasa
yang
membahayan. Dari penjelasan di atas dapat dibedakan bahwa preferensi dalam ekonomi konvensional lebih mengutamakan pencapaian kepuasan dalam hal mengkonsumsi suatu barang. Sedangkan dalam ekomoni Islam menganjurkan untuk mengkonsumsi
l
sesuatu secara tidak berlebih-lebihan, dalam artian memakai sesuatu barang yang benar-benar dibutuhkan, bukan semata karena keinginan. 2. Produk Perbankan Syariah a.
Pengertian Perbankan Syariah Bank islam berarti bank yang tata cara beroperasinya didasarkan tata cara bermuamalat secara islam, yakni mengacu kepada ketentuanketentuan Al-Qur’an dan Hadist. Sedangkan “Muamalat” adalah ketentuan-ketentuan yang yang mengatur hubungan manusia dengan manusia,
baik
hubungan
pribadi
maupun
perorangan
dengan
masyarakat (Abdul Wahaf Khailaf, 1983, hal.46). Menurut UU No. 21 tahun 2008 pasal 1 ayat (1) Perbankan Syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah, mencangkup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usaha. Dalam Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syarah disebut bahwa Bank Syriah adalah yang menjalankan kegiatan ushanya berdasarkan prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat. b.
Prinsip-Prinsip Perbankan Syariah Bank
syariah
dituntut
untuk
menjalankan
kegiatannya
berdasarkan prinsip-prinsip syariah (hukum Islam). Berikut ini
li
beberapa prinsip-prinsip yang ada dalam bank syariah (Antonio, 2001: 85 - 134): 2) Prinsip titipan atau simpanan (Al-Wadi’ah) Al-Wadiah dapat diartikan sebagai titipan murni dari satu pihak ke pihak lain, baik individu maupun badan hukum, yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip menghendaki. Secara umum terdapat dua jenis al-wadiah, yaitu: a) Wadiah Yad Al-Amanah (Trustee Depository) Yaitu akad penitipan barang/uang dimana pihak penerima titipan tidak diperkenankan menggunakan barang/uang yang dititipkan dan tidak bertanggung jawab atas kerusakan atau kehilangan barang titipan yang bukan diakibatkan perbuatan atau kelalaian penerima titipan. Adapun aplikasinya dalam perbankan syariah berupa produk safe deposit box. b) Wadiah Yad adh-Dhamanah (Guarantee Depository) Merupakan akad penitipan barang/uang dimana pihak penerima titipan dengan atau tanpa izin pemilik barang/uang dapat memanfaatkan barang/uang titipan dan harus bertanggung jawab terhadap kehilangan atau kerusakan barang/uang titipan. Semua manfaat dan keuntungan yang diperoleh dalam penggunaan barang/uang titipan menjadi hak penerima titipan. Prinsip ini diaplikasikan dalam produk giro dan tabungan.
lii
3) Prinsip Bagi Hasil b) Mudharabah Mudharabah atau penanaman modal adalah penyerahan modal uang kepada orang yang berniaga sehingga ia mendapatkan presentase keuntungan (Al-Mushlih dan AshShawi, 2004). Berdasarkan kewenangan, prinsip mudharabah dapat diklasifikasikan menjadi dua bentuk, yaitu: a. Mudharabah Mutlaqah, yaitu bentuk kerjasama antara shahibul maal dan mudharib yang cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu, dan daerah bisnis. Penerapan mudharabah mutlaqah dapat berupa tabungan dan deposito sehingga tedapat dua jenis penghimpunan dana yaitu: tabungan mudharabah dan deposito mudharabah. b. Mudharabah Muayyadah, yaitu yaitu bentuk kerjasama antara shahibul maal dan mudharib di mana mudharib memberikan batasan kepada shahibul maal mengenai tempat, cara dan obyek investasi. c)
Musyarakah Musyarakah merupakan akad bagi hasil ketika dua atau lebih pengusaha pemilik dana/modal bekerja sama sebagai mitra usaha, membiayai investasi usaha baru atau yang sudah berjalan. Mitra usaha pemilik berhak ikut serta dalam
liii
manajemen perusahaan, tetapi tidak merupakan keharusan. Para pihak dapat membagi pekerjaan mengelola usaha sesuai kesepakatan dan mereka juga meminta gaji/upah untuk tenaga dan keahlian untuk usaha tersebut. 4) Prinsip Jual Beli Jual beli (buyu’, jamak dari ba’i) atau perdagangan atau perniagaan atau trading secara erminologi fikih Islam berarti tukar menukar harta atas dasar saling ridho (rela), atau memindhkan kepemilikan dengan imbalan pada suatu yang diizinkan (Santoso, 2003). Implikasinya berupa: a. Murabahah, yaitu istilah dalam fikih Islam yang berarti suatu bentuk jual beli tertentu ketika penjual menyatakan biaya perolehan barang, meliputi harga barang dan biaya-biaya yang lain yang dikeluarkan untuk memperoleh barang tersebut, dan tingkat keuntungan (margin) yang diinginkan. b. Salam, merupakan bentuk jual beli dengan pembayaran di muka dan penyerahan barang di kemudian hari (advanced payment atau forward buying atau future sales) dengan harga, spesifikasi, jumlah, kualitas, tanggal dan tempat penyerahan yang jelas, serta disepakati sebelumnya dalam perjanjian. c. Istisna’, adalah akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan
liv
tertentu yang disepakati antara kedua belah pihak Mustashni’ (pembeli) dan Shani’ (penjual). d. Ijarah wa iqtina’ (sewa beli) adalah bentuk akad turunan dan kombinasi antara sewa menyewa dan jual beli. 5) Prinsip Sewa (Al-Ijarah) Sewa atau ijarah adalah akad yang dilakukan atas dasar suatu manfaat imbalan imbalan jasa. Dalam implikasi akad ijarah bisa diaplikasikan dalam dua bentuk meliputi: (1) Ijarah; (2) Ijarah Muntahiya Bittamlik merupakan transaksi sewa dengan perjanjian untuk menjual atau menghibahkan objek sewa di akhir periode sehingga transaksi diakhiri dengan alih kepemilikan objek sewa. 6) Prinsip Multijasa Pembiayaan
multi
jasa
merupakan
pembiayaan
yang
didasarkan atas dasar memberikan jasa baik berupa sewa barang maupun sewa jasa di mana pihak bank akan memperoleh kompensasi berup upah atau sewa. Jenis akad yang biasa digunakan perbankan syariah, yaitu: a.
Al-Wakalah, adalah pelimpahan kekuasaan oleh sau pihak (muwakil) kepada pihak lain (wakil) daam hal-hal yang boleh diwakilkan.
b.
Al-Kafalah, adalah Jaminan, beban, atau tanggungan yang diberikan oleh penanggung (kafil) kepada pihak ketiga untuk
lv
memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung (makful). c.
Al-Hawalah, merupakan pengalihan utang/piutang dari orang yang berhutang/berpiutang kepada orang lain yang wajib menaggungnya/menerimanya.
d.
Rahn, merupakan limpahan kekuasaan oleh satu pihak kepada pihak lain (bank) dalam hal yang boleh diwakilkan.
e.
Sharf, adalah jual beli suatu valuta dengan valuta lain.
B. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian menggambarkan pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terkait, yaitu faktor kepribadian dan faktor kepercayaan terhadap preferensi memilih produk. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji permasalahan tentang keputusan nasabah untuk memilih produk pada Lembaga Keuangan Syariah di BMT Sumber Usaha Kembangsari Tengaran, dimana variabel bebas (independent) terdiri dari faktor kepribadian nasabah (X1) dan kepercayaan nasabah (X2), sedangkan variabel terkait (dependent) adalah preferensi memilih produk (Y). Untuk memperjelas variabel yang mempengaruhi nasabah memilih produk Lembaga Keuangan Syariah di BMT Sumber Usaha Kembangsari, Tengaran penulis membuat kerangka penelitian sebagai berikut: Dari hasil analisis penelitan yang telah dilakukan oleh peneliti lain serta penjabaran tentang teori-teori mengenai masing-masing variabel dan
lvi
hubungannya, maka dapat dirumuskan suatu kerangkan penelitian sebagai berikut:
Kepribadian Nasabah
Preferensi memilih produk lembaga keuangan syariah (LKS)
Kepercayaan Nasabah
Gambar 2.2 Kerangka Penelitian C. Hipotesis Penelitian yang menggunakan hipotesis adalah penelitian dengan pendekatan ilmiah, sedangkan yang tidak menggunakan hipotesis adalah riset dengan menggunakan pendekatan naturalis. Ada beberapa sumber yang menyebutkan pengertian hipotesis, yaitu 1.
F.M, Andrews, et al, L. (2011) menyebutkan bahwa hipotesis merupakan suatu jawaban bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul.
2.
J.W, Buckley et al. M.H (2006) mendefinisikan bahwa hipotesis adalah suatu bentuk pernyataan yang sederhana mengenai harapan peneliti akan berhubungan antara variabel-variabel dalam suatu masalah untuik diuji dalam penelitian.
3.
Kelinger (2006) mendefinisikan hipotesis adalah pernyataan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih. lvii
Berdasarkan tinjauan dan kajian terhadap penelitian terdahulu yang relevan, maka hipotesis yang akan diujikan kebenarannya secara empiris adalah : 1.
Faktor kepribadian nasabah terhadap preferensi memilih produk lembaga keuangan syariah (LKS) Penelitian yang dilakukan oleh Himyar Pahrizal, Ubud Salim, dan Umar Nimran (2010) menunjukkan faktor kepribadian tidak berpengaruh signifikan tehadap keputusan nasabah Bank Mandiri Syariah di Sumatera Barat. Berbeda halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Dwita Darmawati dan Bambang Subekti (2007) dalam faktor kepribadian yang menyatakan secara parsial berpengaruh tehadap keputusan pembelian Shar’E di Bank Muamalat Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut; H1 = faktor kepribadian nasabah berpengaruh positif terhadap preferensi memilih produk lembaga keuangan syariah (LKS)
2.
Faktor kepercayaan nasabah terhadap prefrensi memilih produk lembaga keuangan syariah (LKS) Penelitian yang dilakukan oleh Alfi (2015) menunjukkan faktor yang mempengaruhi kepercayaan menunjukkan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap preferensi menabung pada perbankan syariah. Lain halnya yang dilakukan oleh Mustakin Muchlis (2013) dalam faktor
lviii
kepercayaan dengan penelitian antara memilih bank syariah vs konvensional, tidak berpengaruh secara signifikan tehadap bank syariah. Berdasarkan hasil penelitian di atas, hipotesisnya sebagai berikut: H2 = faktor kepercayaan nasabah berpengaruh positif terhadap preferensi memilih produk lembaga keuangan syariah (LKS) Dengan demikian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini sebagai berikut: Tabel 2.2 Hipotesis Penelitian H1 H2
Faktor kepribadian nasabah berpengaruh positif terhadap preferensi memilih produk lembaga keuangan syariah (LKS) Faktor kepercayaan nasabah berpengaruh positif terhadap preferensi memilih produk lembaga keuangan syariah (LKS)
lix
BAB III METODE PENELITIAN A.
Jenis Penelitian Jenis penelitian menggunakan metode kuantitatif yaitu suatu metode yang menguraikan secara mendetail tentang suatu yang menjadi objek penelitian. Penelitian oleh Rahayu (2015) menurut Sulianto (2005 : 2) metode kuantitatif adalah semua data yang dinyatakan dalam bentuk angka. Penghitungan dari metode ini yaitu berdasarkan dari kuesioner yang diberikan kepada responden. Dari hasil skor atau nilai tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan bantuan SPSS untuk membuktikan adanya hubungan antara variabel-variabel penelitian.
B.
Lokasi dan Waktu penelitian Pelaksanaan pencarian data dalam pembuatan skripsi ini adalah bertempat di Lembaga keuangan syariah (LKS) di BMT Sumber Usaha, Kembangsari, Tengaran, Kab.Semarang beralamatkan di Komplek Ruko Ruko Pasar Kembangsari – Tengaran 50775 Ph. (0298) 326555. Waktu penelitian dimulai pada tanggal 30 September 2015 sampai November 2015.
C.
Populasi dan sampel 1.
Populasi Yang disebut dengan populasi adalah keseluruhan wilyah objek dan subyek penelitian yang ditetapkan untuk dianalisis dan ditarik kesimpulan oleh peneliti. Totalitas dari objek dan subyek penelitian
lx
yang digunakan peneliti tentunya yang memiliki hubungan atau memenuhi syarat-syarat tertentu dengan masalah yang akan dipecahkan (Bawono, 2006 : 28). Populasi yang dilakukan dalam sampel ini adalah nasabah BMT Sumber Usaha Kembangsari Tengaran dengan jumlah 8.155 nasabah. 2.
Sampel Sedangkan sampel adalah objek atau sunyek penelitian yang dipilih guna mewakili keseluruhan dari populasi. Hal ini dilakukan guna menghemat waktu dan biaya. Adapun tehnik untuk menentukan jumlah sampel adalah dengan rumus: 𝑠=
𝑃 𝑃. 𝑒 2 + 1
Keterangan : s
: Sampel
P
: Populasi
e
: Error atau tingkat kesalahan yang diyakini Dari 8.155 nasabah, peneliti akan mengambil 100 orang sebagai
sampel, dengan perhitungan berikut: 𝑠=
𝑃 𝑃. 𝑒 2 + 1
𝑠=
8155 8155. 0,12 + 1
𝑠=
8155 8155.0,01 + 1
𝑠=
8155 81.55 + 1
lxi
𝑠 = 98,7 𝑎𝑡𝑎𝑢 98 Setelah jumlah sampel diketahui, langkah selanjutnya adalah menentukan teknik yang digunakan untu mengambil sampel. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil teknik accidential sampling, yaitu agar penelitian lebih memperoleh responden (sampel) penelitian yang relevan dan memenuhi syarat data yang diharapkan (Supardi, 2005: 115). D.
Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dilakukan oleh peneliti dalam memperoleh data yang akan dianalisis atau diolah untuk menghasilkan suatu kesimpulan. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah: 1.
Sumber dan Jenis Data a. Data Primer Data Primer yang dilakukan oleh Bawono (2005 : 26) adalah pengambilan data yang diperoleh secara langsung oleh peneliti dari lapangan. Adapun metode yang digunakan untuk memperoleh data primer anatara lain: wawancara (interview), pengamatan (observasi), angket (questioner). b. Data Sekunder Data skunder adalah data yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi yang bukan pengolahnya. Data skunder dapat peroleh dari jurnal, majalah, buku, dan statistik maupun dari internet. Ketika peneliti menggunakan data yang diperolehnya dari Badan Pusat
lxii
Statistik, bisa dikatakan peneliti tersebut menggunakan data skunder (Bawono, 2006: 30). 2.
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan data yang akan dianalisis atau diolah untuk menghasilkan suatu kesimpulan (Bawono, 2006: 30). Adapun metode yang digunakan untuk memperoleh data skripsi ini antara lain: a. Wawancara (Interview) Wawancara adalah metode mengumpulkan data dengan jalan menanyakan langsung kepada seseorang yang dianggap ahli dalam bidangnya, dan pertanyaan yang diajukan sesuai dengan topik yang ditentukan dan akan dibahas secara jelas dan terinci. Wawancara dilakukan pada Bapak Sunarko, SE di BMT Sumber Usaha Kembangsari, Tengaran guna mendapatkan informasi tentang nasabah. b. Angket (Questioner) Angket atau kuesioner adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada objek penelitian yang bersedia memberikan respon sesuai dengan permintaan peneliti. c. Studi Kepustakaan Merupakan metode yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan informasi yang relevan dengan topik atau masalah
lxiii
yang sedang diteliti, dan informasi dapat diperoleh melalui laporan penelitian, karangan ilmiah, tesis dan lain sebagainya. 3.
Skala Pengukuran Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode survei yang menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) yang disampaikan langsung kepada responden. Metode kuesioner adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada objek penelitian yang mau memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna (Bawono, 2006: 29) dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan kuesioner kepada nasabah lembaga keuangan syariah sebagai responden yang akan menjawab semua item pertanyaan. Variabel-variabel di atas diukur menggunakan skala likert, yaitu memberikan ranking terhadap responden bisa berupa preferensi, perilaku dan sebagainya (Bawono, 2006:
31). Skala likert digunakan untuk
menjawab bagian pernyataan penelitian, kategori skala ini terdiri dari 5 tingkatan. Tabel 3.1 Pembobotan Nilai Untuk Jawaban Responden pada Quesioner No 1 2 3 4 5
Kategori Skala Bobot SS = Sangat Setuju 5 S = Setuju 4 R = Ragu-Ragu 3 TS = Tidak Setuju 2 STS = Sangat Tidak Setuju 1 Sumber: Anton Bawono (2006) dengan judul “Multivariate Analisys dengan SPSS”
lxiv
4.
Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan alat pengumpulan data berupa angket kuisioner dengan penilai continuous rating scale. Kuisioner tersebut terdiri dari empat bagian, yaitu : a.
Bagian pertama berisi tentang identitas responden yang meliputi, nama, alamat, nomor telepon, usia, jenis kelamin, pengahasilan, dan pekerjaan.
b.
Bagian kedua berisi tentang pertanyaan seputar variabel-variabel yang telah ditentukan, dengan kerangka sebagai berikut: Tabel 3.2 Indikator Variabel Dependen dan Variabel Independen Variabel Kepribadian nasabah
Sub Variabel Pekerjaan (Job)
No 1.
(Engel, F.J., dkk)
Situasi Ekonomi (Economy Situation) Kepribadian (Personality)
2.
3. 4. 5.
Kepercayaan nasabah
Aman
6.
Transaksi
7.
(Maski,2010: 49)
8. Citra Positif
9.
Profesional
10.
lxv
Indikator Lokasi pekerjaan yang dekat dengan BMT Sumber Usaha. Kebutuhan ekonomi yang masih kurang.
Beragama Islam. Tidak mengandung adanya ungsur riba dalam produk. Lingkungan yang mayoritas muslim. Terasa aman dalam menabung. Kemudahan dalam bertransaksi. Transaksi yang tidak berbelit-belit. Adanya citra positif dalam produk di BMT Sumber Usaha Pelayanan yang dikelola secara profesional.
Preferensi memilih produk lembaga keuangan syariah (LKS)
(Bilson Simamora, 2003: 87)
E.
Pengalaman
11. 12.
13. Kepercayaan turuntemurun
14.
15
Puas dalam produk di BMT Sumber Usaha. Terdapat kecocokan dalam menkonsumsi produk yang dibeli. Sulit pindah dari BMT Sumber Usaha Terus-menerus dalam menggunakan produk di BMT Sumber Usaha. Terdapat manfaat dari produk yang pilih.
Metode Analisis Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kuantitatif, dengan langkah sebagai berikut : 1. Uji Instrumen a. Uji Reliabilitas Analisis
ini
dipakai
untuk
mengetahui
sejauh
mana
pengukuran data dapat memberikan hasil relatif konsisten atau tidak berbeda jika diukur ulang pada subyek yang sama, sehingga dapat diketahui konsistensi atau keterandalan alat ukur (kuisioner). Pada prinsip nya uji reliabilitas digunakan untuk menguji data yang kita peroleh sebagai misal hasil dari jawaban kuisioner yang dibagikan. Suatu kuisioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban sesorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Teknik yang digunakan dalam pengukuran reliabilitas ini adalah teknik cronbach alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel jika nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,6 (Bawono, 2006: 63-64).
lxvi
b. Uji Validitas Analisis ini dipakai untuk mengukur seberapa cermat suatu test melakukan
fungsi
ukurnya
atau
telah
benar-benar
dapat
mencerminkan variabel yang diukur Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner tersebut mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Bawono, 2006: 68). Uji
validitas
dari
penelitian
ini
digunakan
untuk
mengungkapkan apakah pertanyaan pada kuisioner tersebut sahih atau tidak dengan cara menentukan korelasi antara score butir pertanyaan dengan total score-nya. Signifikan atau tidaknya penelitian ini dapat dilihat pada kolom atau baris total score, jika pada kolom atau baris tersebut masing-masing total butir pertanyaan mnghasilkan tanda bintang, berarti data tersebut signifikan. Tanda bintang ada dua kemungkinan (Bawono, 2006: 76): 1) Kalau berbintang satu itu berarti korelasi signifikan pada level 5% (0,05) untuk dua sisi 2) Kalau berbintang dua itu berarti korelasi signifikan pada level 1% (0,01) untuk dua sisi
lxvii
2. Uji Hipotesis a. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik merupakan tahapan yang penting dilakukan dalam proses analisis regresi. Apabila tidak terdapat gejala asumsi klasik diharapkan dapat dihasilkan model regresi yang handal sesuai dengan BLUE (Best Linier Unbiased Estimator), yang menghasilkan model regresi yang tidak biasdan handal sebagai penaksir. Pelanggaran terhadap asumsi klasik berarti model regresi yang diperoleh tidak banyak bermanfaat dan kurang valid. Di samping itu uji asumsi klasik berguna untuk melengkapi uji statistik yang telah dilakukan yaitu uji f, t dan determinasi (Bawono, 2006: 115). Uji asumsi klasik terdiri dari: 1) Uji Multicollinearity Multicollinearity adalah situasi di mana terdapat korelasi variabel-variabel bebas di antara satu dengan yang lainnya. Masalah multikolinearitas yang serius dapat mengakibatkan berubahnya tanda dari parameter estimasi (Bawono, 2006: 115). Untuk uji Multicollinearity ini peneliti menggunakan metode VIF (Varian Inflation Factor) dan nilai tolerance. Kedua nilai VIF dan
tolerance
ini, nilainya
berlawanan, kalau
tolerancenya besar maka VIF nya kecil dan sebaliknya. Nilai VIF tidak boleh lebih besar dari 5 (lima), jika lebih maka bisa dikatakan ada gejala multicollinearity, dan sebaliknya jika nilai VIF lebih
lxviii
kecil dari 5 maka tidak ada gejala multicollinearity. Demikian juga dengan nilai tolerance nya berarti sebaliknya (Bawono, 2006: 123). 2) Uji Heteroscendasticity Heteroskedastisitas terjadi apabila varian dari variabel penggau tidak sama untuk semua observasi, akibat yang timbul apabila terjadi heteroskendastisitas adalah penaksir tidak bias tetapi tidak efesien lagi baik dalam sampel besar maupun sampel kecil, serta uji t-testdan f-test akan menyebabkan kesimpulan yang salah (Bawono, 2006: 133). Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk uji heteroskedastisitas adalah metode white test. Uji ini dilakukan dengan meregresi residual kuadrat (Ui2) dengan variabel bebas dan perkalian variabel bebas. Apabila χ 2 hitung < χ2 tabel, maka hipotesis adanya heteroskedastisitas dalam model ditolak (Bawono, 2006: 145). 3) Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah variabel independen dan variabel dependen dalam model regresi memiliki distribusi normal atau tidak. Ada beberapa cara untuk mengujinya, salah satunya dengan analisa grafik. Dengan metode grafik kita dapat melihat data yang digunakan memberikan distribusi normal atau tidak dengan melihat grafik histogram dan normal probability plot (Bawono, 2006: 174).
lxix
4) Uji Linieritas Pengujian linearitas digunakan untuk menguji apakah spesifikasi model yang digunakan tepat atau lebih baik dalam spesifikasi model bentuk lain. Spesifikasi model dapat berupa linier, kuadratik atau kubik. Untuk melihat spesifikasi model yang tepat, salah satunya dengan uji langrange multiplier. Uji ini bertujuan untuk mendapatkan nilai X 2, untuk mendapatkan nilai X2 dengan cara mengalihkan jumlah data observasi dikalikan dengan R2 atau n * R2 (Bawono, 2006: 179). b. Uji Regresi Berganda Regresi ini digunakan untuk menganalisa data yang bersifat multivariate. Analisa ini digunakan untuk meramalkan nilai variabel dependen (Y), dengan variabel independen yang lebih dari satu (minimal dua), sehingga analisa regresi berganda sering disebut juga analisa multivariate, karenavariabel yang mempengaruhi anak turunnya variabel dependen (Y) lebih dari satu variabel independen (X). Sehingga regresi berganda ini lebih real dengan kenyataan dilapangan, bahwa sesuatu hal pasti dipengaruhi oleh banyak hal. Sedangkan untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsional atau hubungan kausal antara beberapa variabel independen (X1, X2,....) mempengaruhi variabel dependen (Y) dapat dilakukan dengan uji statistik. Persamaan regresi berganda dapat berupa sebagai berikut (Bawono, 2006: 85):
lxx
Y = β0 + β1X1+ β2X2+ e Dimana : Y : Preferensi memilih produk lembaga keuangan syariah (LKS) Βo : konstanta dari persamaan regresi β1 : Koefisien dari variabel independen X1 (Kepribadian nasabah) β2 : Koefisien dari variabel independen X2 (Kepercayaan nasabah) X1 : Kepribadian nasabah X2 : Kepercayaan nasabah e : residual atau prediction error c. Uji Statistik Uji statistik ini digunakan untuk melihat tingkat ketepatan atau keakuratan dari suatu fungsi atau persamaan utuk menaksir dari data yang kita analisa (Bawono, 2006: 88). Uji statistik ini dapat dilihat dari nilai: 1.
Uji ttest (uji secara individu) Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara individu atau sendiri-sendiri. Pengujian ini dilakukan secara parsialatau idividu, dengan menggunakan uji t statistik untuk masing-masing variabel bebas, dengan tingkat kepercayaan tertentu. Langkah-langkah pengujiannya:
lxxi
a) Menentukan hipotesis Ho : β1 = 0, artinya variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Ho : β1 ≠ 0, artinya variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. b) Menentukan t tabel Untuk menentukan t table dengan menggunakan tingkat α 5% dan derajat kepercayaan (dk) = α/2, n-k. Dimana : n : jumlah data k : jumlah variable c) Pengambilan keputusan Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan. Jika t hitung ≥ t tabel maka Ho ditolak, artinya ada pengaruh yang signifikan. Hipotesis yang digunakan dalam pengujian ini adalah : a.
Ho : variabel-variabel bebas kepribadian nasabah dan kepercayaan nasabah tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (preferensi memilih produk lembaga keuangan syariah (LKS)).
b.
Ha : variabel-variabel bebas kepribadian nasabah dan kepercayaan
nasabah
lxxii
mempunyai
pengaruh
yang
signifikan terhadap variabel terikat (preferensi memilih produk lembaga keuangan syariah (LKS)). Dasar
pengambilan
keputusan
adalah
dengan
menggunakan angka probabilitas signifikansi, yaitu: a.
Apabila angka probabilitas signifikansi > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
b.
Apabila angka probabilitas signifikansi <0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
2.
Uji Ftest (uji secara serempak) Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh semua variabel X1,2,3.... (independen) secara bersama-sama dapat mempengaruhi variabel Y (dependen) (Bawono, 2006: 91). Langkah pengujiannya adalah: a.
Menentukan hipotesis Ho: β1, β2, .... βn = 0, artinya variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Ho: β1, β2, .... βn ≠ 0, artinya variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen.
b.
Menentukan F table Untuk memperoleh F tabel digunakan taraf signifikasi α = 5% dan derajat kebebasan (dk) = (n – k).
c.
Mencari F hitung dengan rumus R2 / (k − 1) f= 1 − R2 / (n − k)
lxxiii
Dimana:
d.
R2
= koefisien determinasi
K
= jumlah variabel independen
N
= jumlah sampel
Pengambilan keputusan Jika f hitung < f tabel, maka Ho ditolak artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara bersamasama berpengaruh terhadap variabel dependen. Jika f hitung > f tabel, maka Ho ditolak artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen (Y).
3.
Uji R2 (koefisien determinasi) Koefisien determinasi (R2) menunjukan sejauh mana tingkat hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen, atau sejauh mana kontribusi variabel mempengaruhi variabel dependen (Y) (Bawono, 2006: 92). Ciri-ciri nilai R2 adalah: a.
Besarnya nilai kefisien determinasi terletak antara 0 sampai dengan 1, atau (0 ≤ R2 ≤ 1).
b.
Nilai 0 menunjukan tidak adanya hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.
c.
Nilai 1 menunjukan adanya hubungan yang sempurna antara variabel independen dengan variabel dependen.
lxxiv
d.
Menghitung koefisien determinasi (R 2) untuk menilai besarnya sumbangan atau kontribusi variabel independen (X1,2,3,...) terhadap nilai variabel dependen (Y).
F. Model Penelitian Dengan variabel dependen preferensi memilih produk dan variabel independen kepribadian dan kepercayaan, maka persamaan Regresinya sebagai berikut: Preferensi memilih produk lembaga keuangan syariah (LKS) (Y) = β0 + β1KP + β2BI Dimana:
G.
Y
: Estimasi variabel dependen
β0
: Konstan dari persamaan regresi
β1
: Koefisien dari variabel independen kepribadian nasabah
β2
: Koefisien dari variabel independen kepercayaan nasabah
Alat Analisis Menurut pendekatan analisis data yang akan digunakan, penelitian ini akan menggunakan metode kuantitatif. Dimana penulis akan berusaha menekankan analisisnya pada data-data yang diolah dengan metode statistik kemudian hasilnya akan disajikan secara sistematik, sehingga dapat lebih mudah untuk dipahami dan disimpulkan, kemudian data hasil pengolahan statistik akan dijabarkan secara deskriptif. Olah data menggunakan aplikasi IBM SPSS statistic version 20. SPSS merupakan sebuah program komputer statistik yang berfungsi untuk
lxxv
membantu dalam memproses data-data statistik secara tepat dan cepat, serta menghasilkan berbagai output yang dikehendaki oleh para pengambil keputusan. IBM SPSS statistic 20 ini sangat membantu dalam proses pengolahan
data,
sehingga
hasil
dipertanggungjawabkan dan terpercaya.
lxxvi
olah
data
yang
dicapai
dapat
BAB IV ANALISIS DATA A. Deskripsi Objek Penelitian 1.
Profil BMT Sumber Usaha Pendirian
BMT
Sumber
Usaha
dilatarbelakangi
karena
banyaknya pengusaha dan pedagang mikro disekitar Desa Karang Duren yang mengalami kesulitan mendapat akses permodalan. Meskipun sebenarnya mereka mempunyai potensi untuk berkembang. Golongan tersebut di dominasi oleh kelompok ekonomi lemah dan dengan pendidikan yang terbatas. Langkah pintas biasanya diambil oleh beberapa di antara mereka dengan meminjam modal pada rentenir dengan bunga yang terkadang melampaui pendapatan dari mereka. Di antara akses yang dapat mereka peroleh adalah lembaga perbankan, namun biasanya mereka justru terkendala oleh sistem dan prosedur bank yang baku dan dengan proses yang lama. Dan juga perbankan yang lebih mengutamakan pengusaha tingkat menengah ke atas. Pendirian
BMT
Sumber
Usaha
dilatarbelakangi
karena
banyaknya pengusaha dan pedagang mikro di sekitar Desa Karang Duren yang mengalami kesulitan mendapat akses permodalan. Meskipun sebenarnya mereka mempunyai potensi untuk berkembang. Golongan tersebut di dominasi oleh kelompok ekonomi lemah dan dengan pendidikan yang terbatas. Langkah pintas biasanya diambil oleh beberapa di antara mereka dengan meminjam modal pada rentenir
lxxvii
dengan bunga yang terkadang melampaui pendapatan dari mereka. Di antara akses yang dapat mereka peroleh adalah lembaga perbankan, namun biasanya mereka justru terkendala oleh sistem dan prosedur bank yang baku dan dengan proses yang lama. Dan juga perbankan yang lebih mengutamakan pengusaha tingkat menengah ke atas. 2.
Visi dan Misi BMT Sumber Usaha a.
Misi BMT Sumber Usaha “Sebagai suatu badan usaha atau lembaga yang memiliki kegiatan yang berlandaskan syariah Islam dalam upaya meningkatkan dan atau mewujudkan kualitas kehidupan sosial dan ekonomi umat secara umum dan masyarakat di sekitar BMT Sumber Usaha.”
b.
Visi BMT Sumber Usaha -
Sebagai suatu badan usaha atau lembaga yang memiliki kegiatan yang berlandaskan syariah Islam dalam upaya meningkatkan dan atau mewujudkan kualitas kehidupan sosial dan ekonomi umat secara umum dan masyarakat di sekitar BMT Sumber Usaha.
-
Memberikan keuntungan yang wajar bagi pihak – pihak yang memiliki akses langsung maupun tidak langsung pada BMT Sumber Usaha.
-
Mengusahakan pertumbuhan BMT Sumber Usaha seoptimal mungkin.
-
Memberikan kontribusi positif bagi umat Islam.
lxxviii
-
Memberikan kondisi yang nyaman untuk bekerja.
B. Deskriptif Data Responden Setiap responden memiliki karakteristik masing-masing. Untuk itu dilakukan
pengelompokan
dengan
karakteristik
tertentu.
Adapun
karakteristik yang digunakan dalam penelitian ini adalah usia, jenis kelamin, pekerjaan dan penghasilan. Berikut ini adalah hasil pengelompokan responden berdasarkan kuesioner yang telah disebar. 1.
Karakteristik Responden a. Umur Responden Adapun data mengenai responden BMT Sumber Usaha Kembangsari Tengaran adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Usia Responden Usia
Jumlah
Presentase
< 20 tahun
9
9%
21 – 30 tahun
36
36 %
31 – 40 tahun
29
29 %
41 – 50 tahun
20
20 %
> 51 tahun
6
6%
Jumlah
100
100 %
Sumber: Data primer yang diolah, 2015 Berdasarkan di atas, dapat diketahui bahwa usia responden BMT Sumber Usaha Kembangsari Tengaran adalah usia kurang dari 20 tahun ada 9 orang atau 9%, usia 21 sampai 30 tahun ada 36
lxxix
orang atau 36 %, usia 31 sampai 40 tahun ada 29 orang atau 29%, usia 41 sampai 50 ada 20 orang atau 20%,usia di atas 51 tahun ada 6 orang atau 6%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa paling dominan responden BMT Sumber Usaha Tengaran 21 tahun sampai 20 tahun, hal ini karena lokasi BMT Sumber Usaha Kembangsari Tengaran sangat strategis. b. Jenis Kelamin Responden Data mengenai jenis kelamin responden BMT Sumber Usaha Kembangsari, Tengaran adalah sebagai berikut: Tabel 4.2 Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin
Jumlah
Presentase
Laki-laki
45
45 %
Perempuan
55
55%
Jumlah
100
100 %
Sumber: Data primer yang diolah, 2015 Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa jenis kelamin responden BMT Sumber Usaha Kembangsari, Tengaran adalah laki-laki sebanyak 45 orang atau 45 %, dan perempuan sebanyak 55 orang atau 55 %. Kondisi seperti ini disebabkan karena perempuan cenderung menjadi pemegang keuangan keluarga dan lebih banyak waktu di rumah, sehingga dengan sistem jemput bola di rumah/pasar yang diterapkan oleh BMT Sumber Usaha maka akan lebih banyak bertemu dengan nasabah.
lxxx
c. Pekerjaan responden Mengenai pekerjaan responden BMT
Sumber Usaha
Kembangsari, Tengaran adalah sebagai berikut: Tabel 4.3 Pekerjaan Responden Pekerjaan Responden
Jumlah
Presentase
Pelajar
8
8%
Mahasiswa
18
18%
Buruh
24
24%
PNS
14
14%
Lain-lain (pedagang)
36
36%
Jumlah
100
100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2015 Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa pekerjaan responden BMT Sumber Usaha Kembangsari Tengaran adalah yang diambil sebagai responden mayoritas berprofesi sebagai lainlain (pedagang) sebanyak 36 orang atau 36%. Sedangkan pelajar terdapat 8 orang atau 8%, jika mahasiswa sebanyak 18 orang atau 18%, buruh sebanyak 24 orang atau 24%, dan PNS (Pegawai Negeri Sipil) sebanyak 14 orang atau 14%. d. Penghasilan Responden Adapun data mengenai penghasilan responden BMT Sumber Usaha Kembangsari, Tengaran sebagai berikut:
lxxxi
Tabel 4.4 Pendapatan Responden Penghasilan
Jumlah
Presentase
< Rp. 500.000
26
26 %
Rp. 501.000 – Rp. 1.000.000
3
3%
Rp. 1.001.000 – Rp 1.500.000
39
39 %
Rp. 1.501.000 – Rp. 2.000.000
12
12 %
< Rp. 2.000.000
20
20 %
100
100 %
Sumber: Data Primer yng diolah, 2015 Dapat diketahui bahwa penghasilan responden BMT Sumber Usaha Kembangsari, Tengaran adalah < Rp. 500.000 terdapat 26 orang atau 26 %, Rp. 501.000 – Rp. 1.000.000 terdapat 3 orang atau 3 %, Rp. 1.001.000 – Rp 1.500.000 ada 39 orang atau 39 %, Rp. 1.501.000 – Rp. 2.000.000 terdapat 12 orang atau 12%, dan < Rp. 2.000.000 terdapat 20 orang atau 20%. Hal ini karena sesuai dengan penghasilan masing-masing nasabah. Besar kecilnya penghasilan akan mempengaruhi kemampuan menabung mereka untuk menabung. 2.
Analisis Data a.
Uji Instrumen 1. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur kehandalan suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel
lxxxii
penelitian. Untuk mengukur reliabilitas dengan menggunakan uji statistik adalah dengan melihat nilai cronbach alpha (α), suatu variabel dikatakan reliable jika nilai cronbach alpha (α) > 0,60 (Bawono, 2006: 68). Adapun hasil uji reliabilitas yang dilakukan terhadap instrumen penelitian ini dapat dijelaskan pada tabel berikut ini: Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas Cronbach Alpha (α)
Keterangan
Kepribadian (X1)
0,696
Reliable
Kepercayaan (X2)
0,822
Reliable
Preferensi
0,855
Reliable
Variabel
memilih
Produk (Y) Sumber: Data primer yang diolah, 2015 Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa masingmasing variabel mempunyai nilai cronbach alpha lebih dari 0,60 (α > 0,60), sehingga data tersebut dapat dikatakan reliable yang berarti bahwa kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kuesioner yang handal. Sehingga dengan data tersebut dapat digunakan untuk pengukuran dan penelitian berikutnya. 2.
Uji Validitas Sebuah data yang di dapat dari kuesioner, sebaiknya diuji validitas (Bawono, 2006: 68). Uji validitas digunakan untuk
lxxxiii
mengetahui valid atau tidaknya suatu kuesioner. Berikut ini hasil uji validitas pada setiap pertanyaan masing-masing variabel: Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Variabel
Item Pearson Significant Keterangan pertanyaan Correlation 2 Tailed ** Kepribadi- Pertanyaan 1 0,665 0,000 Valid an (X1) Pertanyaan 2 0,645** 0,000 Valid ** Pertanyaan 3 0,676 0,000 Valid Pertanyaan 4 0,682** 0,000 Valid ** Pertanyaan 5 0,698 0,000 Valid KepercaPertanyaan 6 0,710** 0,000 Valid ** yaan (X2) Pertanyaan 7 0,706 0,000 Valid ** Pertanyaan 8 0,792 0,000 Valid Pertanyaan 9 0,810** 0,000 Valid ** Pertanyaan 10 0,800 0,000 Valid Preferensi Pertanyaan 11 0,720** 0,000 Valid ** memilih Pertanyaan 12 0,727 0,000 Valid produk Pertanyaan 13 0,842** 0,000 Valid ** (Y) Pertanyaan 14 0,832 0,000 Valid ** Pertanyaan 15 0,853 0,000 Valid Sumber: Data Primer yang diolah, 2015 Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa korelasi butir pertanyaan 1 (satu) sampai 5 (lima) terhadap total skor butir pertanyaan kepribadian nasabah (X1) menunjukkan signifikan (berbintang dua) pada level 1% (0,01). Korelasi butir pertanyaan 6 (enam) sampai 10 (sepuluh) terhadap total skor butir pertanyaan kepercayaan nasabah (X2) menunjukkan signifikan (berbintang dua) pada level 1% (0,01). Korelasi butir pertanyaan 11 (sebelas) sampai 15 (lima belas) terhadap total skor butir pertanyaan preferensi memilih produk (Y) menunjukkan signifikan (berbintang dua) pada level 1% (0,01). Semua butir
lxxxiv
pertanyaan dinyatakan valid dan layak untuk penelitian berikutnya. b. Uji Hipotesis 1. Uji Asumsi Klasik a)
Uji Multikolineritas Multicollinearity adalah situasi di mana terdapat korelasi variabel-variabel bebas di antara satu dengan yang lainnya (Bawono, 2006:115). Dalam penelitian ini, teknik uji multikolinearitas yang digunakan adalah metode VIF (Varian Inflation Factor) dan nilai tolerance. Kedua nilai VIF dan tolerance ini, nilainya berlawanan, kalau tolerancenya besar maka VIF nya kecil dan sebaliknya. Nilai VIF tidak boleh lebih besar dari 5 (lima), jika lebih maka bisa dikatakan ada gejala multicollinearity, dan sebaliknya jika nilai VIF lebih kecil dari 5 maka tidak ada gejala multicollinearity. Demikian juga dengan nilai tolerance nya berarti sebaliknya. Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolineritas Metode VIF
Model
Coefficientsa Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity Coefficients Coefficients Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1,620 1,462 1,108 ,271 ,270 ,093 ,251 2,894 ,005 ,596 1,678
(Constant) Kepribadian 1 Kepercaya,581 ,089 ,568 6,550 ,000 an a. Dependent Variable: Preferensi Memilih Produk
Sumber: Data Primer yang diolah, 2015
lxxxv
,596 1,678
Dari tabel coefficient pada kolom collinearity statistics, dapat terlihat nilai tolerance dan VIF, di tabel tampak
bahwa
semua
variabel
lolos
dari
gejala
multikolinieritas karena nilai VIF nya lebih kecil dari 5. b) Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan nilai varian residual dengan varian setiap variabel independen (Bawono, 2006: 136). Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk uji heteroskedastisitas adalah metode white test. Uji ini dilakukan dengan meregresi residual kuadrat (Ui2) dengan variabel bebas dan perkalian variabel bebas. Apabila χ2 hitung < χ2 tabel, maka hipotesis adanya heteroskedastisitas dalam model ditolak (Bawono, 2006: 145). Tabel 4.8 Uji Heteroskedastisitas Model Summary Model R
1 a.
,434a Predictors:
R Square
,189
Adjusted
R Std. Error of the
Square
Estimate
,145
6,00932
(Constant),
Jumlah_X1X2,
Kepercayaan, Jumlah_X12, Jumlah_X22
Sumber : Data primer yang diolah, 2015
lxxxvi
Kepribadian,
Nilai R2 sebesar 0,189, maka dapat diketahui besarnya χ2 hitung yaitu 0,189 * 100 = 18,9. Dengan tingkat signifikan 5% dan df: 98 maka χ2 tabel =122,1080. Karena χ2
hitung
<
χ2
tabel,
maka
gejala
penyakit
heteroskedastisitas dalam model persamaan tidak ada. c)
Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah variabel independen dan variabel dependen dalam model regresi memiliki distribusi normal atau tidak (Bawono, 2006: 174). Dalam penelitian ini, penulis menggunakan analisa grafik yaitu dengan cara melihat histogram yang membandingkan data observasi dengan distribusi yang mendekati normal dan normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data yang sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari data distribusi normal. Jika distribusi normal maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mendekati garis normal. Berikut gambar grafik histogram dan normal probability plot:
lxxxvii
Gambar 4.1 : Output Viewer Regression Standarized Residual Sumber: Data primer yang diolah, 2015 Dalam grafik histogram di atas, digambarkan perbandingan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal, sehingga disimpulkan model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Gambar 4.2: Grafik Normal Plot Sumber : Data Primer yang diolah, 2015
lxxxviii
Grafik perbandingan
normal antara
plot
di
distribusi
atas
menggambarkan
kumulatif
dari
data
sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari data distribusi normal. Titik-titik yang tersebar pada grafik normal di atas menyebar disekitar garis diagonal mengikuti arah garis diagonal tersebut, sehingga bisa disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan memenuhi asumsi normalitas. Hasil uji normalitas di atas didukung oleh uji normalitas kolmogrov-smirnov test. Uji kolmogrov-smirnov test bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel residu memiliki distribusi normal atau tidak. Data distribusi normal, jika nilai sig (signifikansi) > 0,05. Data distribusi tidak normal, jika nilai sig. (signifikansi) < 0,05 (Adran, 2015). Hasil uji kolmogrov-smirnov test sebagai berikut: Tabel 4.9 Hasil Uji Kolmogrov Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 100 Normal Mean 0E-7 Parametersa,b Std. Deviation 1,89964376 Absolute ,084 Most Extreme Positive ,084 Differences Negative -,060 Kolmogorov-Smirnov Z ,841 Asymp. Sig. (2-tailed) ,480 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: Data primer yang diolah, 2015 lxxxix
Tabel diatas diketahui bahwa nilai kolmogrovsmirnov (K-S) sebesar 0,841 dan asymp. sig. (2-tailed) sebesar 0,480
> 0,05, yang berarti nilai residual
berdistribusi normal atau memenuhi asumsi normalitas. d) Uji Linearitas Uji linearitas digunakan untuk menguji apakah spesifikasi model yang digunakan sudah tepat atau lebih baik dalam spesifikasi model bentuk lain (Bawono, 2006: 179). Dalam pengujian ini, peneliti menggunakan uji lagrange multiplier untuk mendapatkan nilai X2 hitung, kemudian membandingkannya dengan nilai X 2 tabel. Berikut merupakan tabel hasil perkalian jumlah data dengan R2: Tabel 4.10 Hasil Uji Linearitas Model Summary Model
1
R
R Square
,018a
,000
Adjusted R
Std. Error of
Square
the Estimate
-,020
1,91879997
a. Predictors: (Constant), Jumlah_X22, Jumlah_X12
Sumber : Data primer yang diolah, 2015 Pengujian linearitas menggunakan uji langrange multiplier ditujukan untuk mencari perbandingan χ2 hitung dan χ2 tabel, yang mana:
xc
χ2 hitung = n * R2 = 100 * 0,000 = 0 Dengan tingkat signifikan 5% dan df: 98 maka χ2 tabel =122,1080. Dengan demikian dapat diketahui bahwa nilai χ2 hitung < χ2 tabel yaitu 0,000 < 122,1080, sehingga dapat disimpulkan bahwa spesifikasi model persamaan regresi linier adalah benar 2. Analisa Regresi Linear Berganda Regresi linear berganda digunakan untuk menjelaskan hubungan
antara
variabel
dependen
dengan
variabel
independen yang lebih dari satu. Dalam penelitian ini model persamaan regresi linear berganda yang disusun untuk mengetahui pengaruh kepribadian nasabah, kepercayaan nasabah adalah sebagai berikut: Preferensi memilih produk lembaga keuangan syariah (LKS) (Y): a0 + b1K1 + b2K2 + e Dengan menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 20 diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut: Tabel 4.11 Hasil Uji Linear berganda Coefficientsa Model
1
Unstandardized Coefficients B Std. Error
(Constant)
1,620
1,462
Kepribadian Kepercayaan
,270 ,581
,093 ,089
xci
Standardized Coefficients Beta ,251 ,568
t
Sig.
1,108
,271
2,894 ,005 6,550 ,000 Lanjutan.....
a. Dependent Variable: Preferensi Memilih Produk
Sumber: Data primer yang diolah, 2015 Berdasarkan tabel diatas, dapat dibuat model regresi linear berganda sebagai berikut: Preferensi memilih produk (Y): 1,620 + 0,270 K1 + 0,581 K2+ e Dimana: Y
= Preferensi memilih produk lembaga keuangan syariah (LKS)
K1 = Kepribadian nasabah K2 = Kepercayaan nasabah e
= residual atau predection eror
Arti model persamaan regresi linear berganda di atas adalah: a.
Nilai konstan (a0) = 1,620 diartikan bahwa ketika variabel K1 dan K2, konstan atau tidak ada atau sebesar 0, maka Y akan mengalami peningkatan sebesar 1,620 dengan asumsi cateris paribus.
b.
Nilai koefisien variabel K1 = 0,270, artinya jika variabel K1 mengalami peningkatan 1 satuan sedangkan K2 konstan atau tidak ada atau sebesar 0, maka Y akan mengalami peningkatan sebesar 0,270, dengan asumsi cateris paribus.
c.
Nilai koefisien variabel K2 = 0,581, artinya jika variabel K2 mengalami peningkatan 1 satuan sedangkan K1 konstan atau
xcii
tidak ada atau sebesar 0, maka Y akan mengalami peningkatan sebesar 0,581, dengan asumsi cateris paribus. Dari persamaan regresi tersebut dapat diketahui nilai koefisien regresi masing-masing variabel independen bertanda positif. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen berbanding lurus atau searah dengan variabel dependen, jika antara variabel independen mengalami perubahan (baik naik atau turun) maka variabel dependen akan berubah kearah yang sama (naik atau turun). 3. Uji Statistika a. Uji Ttest (Uji Parsial) Uji ttest digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara parsial atau individu (Bawono,2006: 89). Tingkat signifikansi antara variabel kepribadian nasabah dan kepercayaan nasabah terhadap preferensi memilih produk lembaga keuangan syariah (LKS) di BMT Sumber Usaha Kembangsari, Tengaran dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:
xciii
Tabel 4.12 Hasil Uji Ttest Coefficientsa Model
Unstandardized Coefficients B
Standardized Coefficients
Std. Error
t
Sig.
Beta
(Constant)
1,620
1,462
1,108
,271
1 Kepribadian
,270
,093
,251 2,894
,005
Kepercayaan
,581
,089
,568 6,550
,000
a. Dependent Variable: Preferensi Memilih Produk
Sumber: Data Primer yang diolah, 2015 Berdasarkan pada tabel di atas dapat diketahui bahwa: 1)
Nilai signifikansi variabel kepribadian nasabah (X1) adalah sebesar 0,005 lebih kecil dari 0,05, artinya ada pengaruh yang signifikan antara kepribadian nasabah (X1) terhadap preferensi memilih produk lembaga keuangan syariah (LKS) (Y).
2)
Nilai signifikansi variabel kepercayaan nasabah (X2) adalah sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05, artinya ada pengaruh yang signifikan antara kepercyaan nasabah (X2) terhadap preferensi memilih produk lembaga keuangan syariah (LKS) (Y).
b. Uji Ftest (Uji Silmultan) Uji F dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh variabel
independen
secara
bersama-sama
dapat
mempengaruhi variabel dependen (Bawono, 2006: 91). xciv
Hasil uji Ftest variabel kepribadian nasabah dan kepercayaan nasabah terhadap preferensi memilih produk lembaga keuangan syariah (LKS) di BMT Sumber Usaha dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.13 Uji Ftest (Uji Simultan)
Model
Sum of Squares
Regression 1Residual
ANOVAa df Mean Square
465,704 357,256
2 97
F
Sig.
232,852 63,223 ,000b 3,683
Total 822,960 99 a. Dependent Variable: Preferensi Memilih Produk b. Predictors: (Constant), Kepercayaan, Kepribadian Sumber: Data primer yang diolah, 2015 Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05 artinya variabel independen
(X)
secara
bersama-sama
(simultan)
mempengaruhi variabel dependen (Y) secara signifikan. c. Uji Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) menunjukkaan sejauh mana tingkat hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen (Bawono, 2006: 92). Hasil uji koefisien determinasi
(R2)
variabel
kepribadian
nasabah
dan
kepercayaan nasabah terhadap preferensi memilih produk lembaga keuangan syariah (LKS) di BMT Sumber Usaha dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
xcv
Tabel 4.14 Uji Koefisien Determinasi (R2) Model Summary Model
R
R Square
1
,752a
Adjusted R Square
,566
Std. Error of the Estimate
,557
1,91913
a. Predictors: (Constant), Kepercayaan, Kepribadian
Sumber: Data Primer yang diolah, 2015 Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa: 1. Koefisien korelasi (R) sebesar 0,752, artinya bahwa ada hubungan yang kuat antara variabel independen dengan variabel dependen (karena mendekati angka 1). 2.
Determinasi (R2) sebesar 0,566, artinya bahwa kontribusi variabel independen mempengaruhi variabel dependen sebesar
56,6%,
sedangkan
sisanya
sebesar
43,4%
dipengaruhi oleh variabel lain di luar model. 3. Pembahasan Berdasarkan hasil analisis regresi yang dilakukan dalam penelitian ini, diketahui bahwa kepribadian nasabah dan kepercayaan nasabah secara parsial dan simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap preferensi memilih produk lembaga keuangan syariah (LKS) di BMT Sumber Usaha Kembangsari, Tengaran. Penjelasan mengenai pengujian hipotesis akan diuraikan sebagai berikut: a. Pengaruh kepribadian nasabah (X1) terhadap preferensi memilih produk lembaga keuangan syariah (LKS) (Y)
xcvi
Hasil uji linier berganda menunjukkan besaran koefisien regresi variabel kepribadian nasabah bertanda positif, artinya kepribadian nasabah (X1) berbanding lurus atau searah terhadap kepuasan nasabah dan hasil uji statistik T test (uji parsial) menunjukkan nilai signifikansi kepribadian nasabah sebesar 0,005 < 0,05, artinya kepribadian nasabah berpengaruh signifikan terhadap preferensi memilih produk lembaga keuangan syariah LKS di BMT Sumber Usaha Kembangsari, Tengaran. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin baik kepribadian nasabah yang diketahui BMT akan berpengaruh positif terhadap preferensi memilih produk lembaga keuangan syariah (LKS) di BMT Sumber Usaha. Sehingga hipotesis pertama (H1) yang menyatakan kepribadian nasabah berpengaruh positif dan signifikan terhadap preferensi memilih produk lembaga keuangan syariah (LKS) di BMT Sumber Usaha Kembangsari diterima. Hasil ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Mower dan Minor (1998: 198) mendefinisikan kepribadian sebagai pola khas perilaku, termasuk pikiran dan emosi yang menjadi ciri masing-masing individu untuk situasi hidupnya. Penelitian dari Dwita Darmawati dan Bambang Subekti (2007) bahwa variabel kepribadian dalam keputusan pembelian Shar’ie menunjukkan pengaruh positif dan signifikan.
xcvii
Hal ini sesuai dengan larangan Allah yang bahwa seorang muslim tidak boleh , Allah SWT berfirman dalam Q.S Al-Baqarah ayat 275 yang artinya: ُ ش ْي َط َّ الش َبا ال َيقُْ ُهْىَ ِإال َك َوا َيقُْ ُم الَّزِي َيت َ َخب َُّطَُ ال س رَ ِلكَ ِبأًََّ ُِ ْن قَالُْا ِإًَّ َوا ْال َب ْي ُع ِهثْ ُل ّ ِ اى ِهيَ ْال َو ّ ِ َالَّ ِزييَ َيأ ْ ُكلُْى َّ الشبَا َّأ َ َح َّل َاَّلل َّ َه ْي عَاد ّ ِ اَّللُ ْالبَ ْي َع َّحَشَّ َم ِّ َ الشبَا فَ َو ْي َجا َءٍُ َهْْ ِع َظةٌ ِه ْي َسبِّ َِ فَا ًْت َ َِى فَلََُ َها ِ َّ ف َّأَهْ ُشٍُ إِلَى َ َسل َفَأُّلَ ِكَ أ َ ْ َااُ الٌَّ ِاس ُُ ْن فِي َِا َ ا ِلذُّى “orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melaikan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian iu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli tu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dn urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang telah kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka, mereka kekak di dalamnya.” b. Pengaruh kepercayaan nasabah (X2) terhadap preferensi memilih produk lembaga keuangan syariah (LKS) (Y) Hasil uji regresi linier berganda menunjukkan besaran koefisien regresi variabel kepercayaan nasabah bertanda positif, artinya kepercayaan nasabah berbanding lurus atau searah terhadap preferensi memilih produk lembaga keuangan syariah (LKS) dan hasil uji statistik Ttest (uji parsial) menunjukkan nilai signifikansi sikap sebesar 0,000 < 0,05, artinya kepercayaan nasabah berpengaruh positif dan signifikan terhadap preferensi memilih produk lembaga keuangan syariah (LKS) di BMT Sumber Usaha. Sehingga hipotesis kedua (H2) yang menyatakan kepercayaan
xcviii
nasabah berpengaruh positif dan signifikan terhadap preferensi memilih produk lembaga keuangan syariah (LKS) diterima. Hal ini mendukung dalam peneltian yang dilakukan oleh Alfi Mulikhah Lestari (2015) variabel kepercayaan terhadap preferensi menabung pada perbangkan syariah berpengaruh signifikan dan positif. c. Pengaruh kepribadian nasabah (X1) dan kepercayaan nasabah (X2) secara bersama-sama terhadap preferensi memilih produk lembaga keuangan syariah (LKS) (Y) Hasil uji regresi linier berganda menunjukkan besaran koefisien regresi variable kepribadian nasabah dan kepercayaan nasabah bertanda positif, artinya kepribadian nasabah dan kepercayaan nasabah berbanding lurus atau searah terhadap preferensi memilih produk LKS dan hasil uji variable secara simultan (Ftest) menunjukkan bahwa nilai signifikansi 0,000 < 0,05, sehingga hipotesis ketiga (H3) menyatakan bahwa variable independen (X) secara bersama-sama (simultan) berpengaruh positif
dan signifikan terhadap variable dependen (Y) dapat
diterima. Kesimpulannya, terjadi perubahan nilai pada setiap variable secara
sendiri-sendiri.
Bahwa
variable-indikator
dari
ariable
independent mampu mempengaruhi preferensi memilih produk lembaga keuangan syariah (LKS) di BMT Sumber Usaha.
xcix
Tabel 4.15 Hipotesis No. Hipotesis 1. Kepribadian nasabah berpengaruh positif dan signifikan terhadap preferensi memilih produk lembaga keuangan syariah (LKS) di BMT Sumber Usaha Kembangsari, Tengaran 2. Kepercayaan nasabah berpengaruh positif dan signifikan terhadap preferensi memilih produk lembaga keuangan syariah (LKS) di BMT Sumber Usaha Kembangsari, Tengaran 3. Kepribadian dan Kepercayaan nasabah secara bersama-sama (Simultan) berpengaruh positif dan signifikan terhadap preferensi memilih produk lembaga keuangan syariah (LKS) di BMT Sumber Usaha Kembangsari, Tengaran Sumber: Data primer yang diolah, 2015
c
Kesimpulan Diterima
Diterima
Diterima
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan rumusan masalah dan pemasaran kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Faktor kepribadian nasabah terhadap preferensi memilih produk lembaga keuangan syariah di BMT Sumber Usaha Kembangsari, Tengaran. Kepribadian nasabah berpengaruh positif dan signifikan terhadap preferens memilih produk lembaga keuangan syariah di BMT Sumber Usaha yaitu sebesar 0,005 karena lebih kecil dari 0.05 2. Faktor kepercayaan nasabah berpengaruh signifikan dan positif terhadap preferensi memilih produk lembaga Keuangan syariah di BMT Sumber Usaha sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. 3. Faktor kepercayaan nasabah memiliki pengaruh yang paling dominan terhadap preferensi memilih produk lembaga keuangan syariah (LKS) di BMT Sumber Usaha, yaitu sebesar 0,581 dibandingkan kepribadian nasabah yang hanya sebesar 0,270 B. Saran Berdasarkan kesimpulan penelitian, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut : 1.
Kepribadian nasabah di BMT Sumber Usaha sudah banyak yang mengetahui pentingnya lembaga keuangan yang berbasis syariah. Tetapi masih ada yang masih belum mengetahui tentang riba. Dalam
ci
hal ini, hendaknya pihak BMT memberikan penyuluhan pada nasabahnya dan calon nasabah yang ingin menabung di BMT Sumber Usaha. 2.
Kepercayaan nasabah terhadap produk LKS di BMT Sumber Usaha harus dijaga, agar citra positif yang melekat pada BMT tidak slah digunakan. Dan sistem pelayanan harus dikelola oleh pihak yang profesional, sehingga nasabah tertarik untuk memilih produk di LKS di BMT Sumber Usaha.
3.
Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat dijadikan referensi dalam penelitian sejenis, dan dapat dikembangkan lagi dengan pengembangan pada variabel dependen dan independen.
cii
ciii
DAFTAR PUSTAKA
A.R Buss dan W. Poley : 1976, dalam buku nya Nugroho J. Setiadi. 2003. Perilaku Konsumen Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Kencana. Jakarta. Al-Arif (2011) dalam Alfi Muslikhah Lestari. 2015. Pengaruh Leligiusitas, Produk Bank, Kepercayaan, Pengetahuan, dan Pelayanan terhadap Preferensi Menabung Pada Bank Syariah.Universitas Brawijaya Malang. Malang. Ascarya. 2007. Akad Dan Produk Bank Syariah. PT.rajagrafindo persada. Jakarta Assael. 2000 dan Dwiningsih. 2003. Penelitian sripsi Zhenti Rositasari. 2009. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keinginan Konsumen Untuk Menabung Pada Bank Syariah. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta. Hal.7 Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis dengan SPSS. Salatiga: STAIN Salatiga Press. Darmawati Dwita, dan Bambang Subekti. 2007. Analisis Pengaruh Kebudayaan, Sosial, Kepribadian Dan Psikologi Terhadap Keputusan Pembelian Shar’E (Survei Pada Nasabah Bank Muamalat Cabang Purwokerto). Purwokerto. (http://jp.feb.unsoed.ac.id/index.php/Porformance/article/viewFile/15/20) (3 Agustus 2015). Doney
dan
Canon
dalam
Aydin
dan
Ozer
(2005)
http://perpustakaanmanajemen.blogspot.co.id/2015/07/pengertiankepercayaan-menurut-para-ahli.html. diunduh pada tanggal 22 November
2015 jam 11.00. Engel, J. F., Blackwell, R. D, dan Miniard, P. W. (1994). Behavior 8th Ed. Forth Worth. The Dryden Press. Texas. http://perpustakaanmanajemen.blogspot.co.id/2015/07/pengertian-kepercayaanmenurut-para-ahli.html http://www.uin-alauddin.ac.id/download-3-MUSTAKIM%2520MUCHLIS.pdf https://banksyariahindo.wordpress.com/2011/12/20/tafsir-ar-ruum-ayat-39/
civ
https://nirawarna.wordpress.com/2011/07/04/faktor-kepribadian-dalam-perilakukonsumen/ J. Paul Peter, Jerry C. Olson, 1999. Consumer Behavior : Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran/ alih bahasa, Damos Sihombing, editor, Yati Sumiharti, Ed 4, jilid 1 Cet 1, Erlangga, Jakarta. Dalam skripsi skripsi Lutfi Efendi. 2009. Analiasis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Nasabah Pada Bank Mu’amalat Malang. UIN Malang. John C. Mowen dan Minor. 2002. Perilaku Konsumen. Erlangga. Jakarta. Karim (2014) dalam Alfi Muslikhah Lestari. 2015. Pengaruh Leligiusitas, Produk Bank, Kepercayaan, Pengetahuan, dan Pelayanan terhadap Preferensi Menabung Pada Bank Syariah.Universitas Brawijaya Malang. Malang. Khasan (2012). Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Kualitas Produk Terhadap Tingkat Kepuasan Nasabah. SKRIPSI. Institut Agama Islam Negeri Syekh Nurjati. Cirebon. Koswara. 1991. Psikologi Kepribadian. Leon Shiffman dan Leslie Lazar Kanuk. 2000. Perilaku Konsumen. PT. Indeks. Jakarta. Leon Shiffman dan Leslie Lazar Kanuk. 2010. Perilaku Konsumen. PT.Indeks. Jakarta. Lestari, Alfi Mulikhah. 2015. Pengaruh Religiusitas, Produk Bank, Kepercayaan, Pengetahuan, Dan Pelayanan Terhadap Preferensi Menabung Pada Perbnkan Syariah. Universitas Brawijaya Malang. Malang (http://jimfed.ub.ac.id/index.php/jimfed/article/viewFile/1598/1464) (3 Agustus 2015). M Syafii, Antonio. 2001. Bank Syariah dan Teori ke Praktek. Gema Insani. Jakarta. Mamang Sungadji,Etta dan Sopiah. 2013. Perilaku Konsumen Pendekatan praktis. Andi. Yogyakarta. Mankiw (2007) dalam Alfi Muslikhah Lestari. 2015. Pengaruh Leligiusitas, Produk Bank, Kepercayaan, Pengetahuan, dan Pelayanan terhadap Preferensi Menabung Pada Bank Syariah. Universitas Brawijaya Malang. Malang.
cv
Maski, Ghozali (2010). Analisis Keputusan Nasabah Menabung. Dalam Skripsi Alfi Muslikhah Lestari. 2015. Pengaruh Leligiusitas, Produk Bank, Kepercayaan, Pengetahuan, dan Pelayanan terhadap Preferensi Menabung Pada Bank Syariah. Universitas Brawijaya Malang. Malang. Moorman,1993 http://perpustakaanmanajemen.blogspot.co.id/2015/07/pengertiankepercayaan-menurut-para-ahli.html . Diunduh pada tanggal 2 Maret 2016 pada jam 11.00. Morgan dan Hunt, 1994 dalam Ellena, 2011. Ericson Damanik pada tanggal Senin, 23 November 2015 http://pengertian-pengertianinfo.blogspot.co.id/2015/11/pengertian-kepercayaan-trust-menurut.html
diunduh pada tanggal 2 Maret 2016 jam 11.00. Mowen (2002: 312) dalam Ericson Damanik pada tanggal Senin, 23 November 2015, http://pengertian-pengertian info.blogspot.co.id/2015/11/pengertian-kepercayaan-trust-menurut.html diunduh pada tanggal 2 Maret 2016 jam 11.00 Muchlis, Mustakim. 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nasabah Dalam Memilih Bank (Syariah Vs Konvensional). UIN Alaudin Makasar. Makasar. (www.uin-alaudin.ac.id/download-3MUSTAKIM%MUCHLIS.pdf) (3 Agustus 2015). Octafiana,Riska. 2015. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan, Brand Image Dan Dan Kepercayaan Terhadap Loyalitas Nasabah BMT Taruna Sejahtera. SKRIPSI. Fakultas Ekonomi Bisnis Islam Salatiga. Skripsi tidak dipublikasikan. Pabundu Tika, Moh. 2006. Metodologi Riset Bisnis. Bumi Angkasa. Jakarta. Pahrizal Himyar, Ubud Salim dan Umar Nimran. 2010. Pengaruh Kepribadian, Kelas Sosial, Dan Budaya Pengusaha Terhadap Strategi Pemasaran Dan Keputusan Menjadi Nasabah Bank Syariah Bank Mandiri Di Sumatra Barat. Universitas Brawijaya Malang. Malang. (https://lib.atmajaya.ac.id/default.aspx?tabID=61&src=a&id=273931) (3 Agustus 2015 ). Prasetijo, Ristianty dan John. J. O. Halauw. 2005. Perilaku Konsumen. Andi. Yogyakarta. Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M. Sc. 2011. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Ghalia Indonesia. Bogor.
cvi
Sakinah, Ulfah E. 2011. Sikap Dan Perilaku Hakim Agama Terhadap Perbankan Syariah. (Studi Di Lingkungan Pengadilan Tinggi Agama Bandar Lampung). UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta. (http://jimfed.ub.ac.id/index.php/jimfed/article/viewFile/1598/1464) (3 Agustus 2015). Setiadi, Nugroho J. 2003. Perilaku Konsumen Konsep dan Implikasi Strategi dan Penelitian Pemasaran. Kencana. Jakarta. Sheth
dan Mittal (dalam Ciptono,2002) Sriwijayanti’blog. https://sriwijayanti.wordpress.com/kepercayaan-trust diunduh pada tanggal 2 maret 2016 jam 11.30.
Simamora, Bilson. 2003. Panduan Riset Perilaku Konsumen. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Sumar’in.2012. Konsep Kelembagaan Bank Syariah. Graha ilmu. Yogyakarta. Sumarwan, Ujang. 2004. (Costumer Behavior: Theory and Marketing Application) Perilaku Konsumen, Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. PT. Ghalia Indonesia. Jakarta. Sungoto,Danang. 2013. Perilku Konsumen (Panduan Riset Sederhana Untuk Mengenali Konsumen). PT. Buku Seru. Jakarta. Supardi. 2005. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. UII Press. Yogyakarta. Sutisna. 2002. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. PT. Remaja Rosdakarya. Jakarta. Swastha, Basu dan Irawan, 1997. Manajemen Pemasaran Modern, edisi kedua, Liberty,Yogyakarta. Dalam skripsi Lutfi Efendi. 2009. Analiasis FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Nasabah Pada Bank Mu’amalat Malang. UIN Malang. Wahab,Abd. 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Perilaku Masyarakat Muslim Dalam Memilih Perbankan Syari’ah Di Kota Makasar. UIN Alaudin Makasar. Makasar. (http://www.uinalaudin.ac.id/download-2-ABD%20 WAHAB.pdf.) (3 Agustus 2015). Wahaf Khailaf, Abdul. 1983. Kaidah-Kaidah Hukum Islam. Risalah. Jakarta.
cvii
cviii
Nama : Erni Puji Astuti NIM : 21311035
QUESIONER ANALISIS FAKTOR KEPRIBADIAN, KEPERCAYAAN NASABAH TERHADAP PERFERENSI MEMILIH PRODUK LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH (STUDI KASUS DI BMT SUMBER USAHA TENGARAN) Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu, Saudara/i untuk turut berpartisipasi mengisi daftar pertanyaan di bawah ini, dengan cara memberikan tanda centang () pada kolom yang saya sediakan sesuai dengan keadaan bapak/ibu, saudara/saudari yang sesungguhnya. I.
IDENTITAS RESPONDEN Nama
: ………………
Alamat
: ………………
Usia
: ………………
Jenis kelamin
:
Pria
Wanita
Pekerjaan
:
Pelajar/ Mahasiswa
PNS
Buruh
Lain-lain
(Boleh tidak diisi)
(Pedagang)
Penghasilan per bulan :
< Rp 500.000,00 Rp 501.000,00 – 1.000.000,00 Rp 1.001.000,00 – 1.500.000,00 Rp 1.501.000,00 – 2.000.000,00 > Rp.2.000.000
No. Telp
: .……………
cix
II.
DAFTAR PERTANYAAN Untuk pertanyaan-pertanyaan berikut, bapak/ibu, saudara/i, saya mohon memberikan tanda centang () pada kolom jawaban, dimana : Sangat Tidak Setuju
Sangat Setuju
1
2
3
4
5
STS
TS
N
S
SS
Keterangan : STS : Sangat Tidak Setuju TS : Tidak Setuju N : Netral S : Setuju SS : Sangat Setuju No.
Pernyataan
A.
Kepribadian Nasabah Saya memilih produk LKS karena saya bekerja di sekitar LKS Saya memilih produk LKS karena situasi ekonomi yang masih kurang Saya memilih produk LKS karena saya beragama islam Saya memilih produk LKS karena tidak mengandung riba Saya memilih produk LKS karena saya berada di lingkungan orang muslim Kepercayaan nasabah Saya memilih produk LKS karena saya merasa aman jika menabung di LKS Saya memilih produk LKS karena kemudahan dalam bertransaksi Saya memilih produk LKS karena proses transaksi yang tidak berbelit-belit Saya memilih produk LKS karena memiiki citra yang positif Saya memilih produk LKS karena profesional dalam pelayanan
1 2 3 4 5 B. 1 2 3 4 5
STS
cx
Pilihan Jawaban TS N S
SS
VARIABEL DEPENDEN PREFERENSI MEMILIH PRODUK LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH No.
Pernyataan
STS
Pilihan Jawaban TS N S
1 Saya puas dengan produk LKS 2 Saya merasa cocok dengan produk LKS Saya merasa sulit untuk pindah dari LKS, 3 apapun kondisinya. Saya akan meneruskan produk LKS dari 4 keluarga Saya mendapatkan manfaat dari produk 5 LKS Terima kasih Bapak/Ibu/saudara/i atas kesediaan mengisi kuesioner ini dengan informasi yang sebenarnya.
…… September 2015
(................................) Responden
cxi
ST
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
X1 (kepribadian thd preferensi memilih produk LKS) X2 (kepercayaan thd preferensi memilih pro butir 1 butir 2 butir 3 butir 4 butir 5 butir 1 butir 2 butir 3 butir 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 5 5 5 4 4 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 2 5 5 5 4 4 4 4 3 4 5 5 3 4 4 4 5 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 2 5 3 3 3 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 2 4 4 4 4 4 3 4 5 2 5 5 5 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 4 3 3 3 3 2 4 5 5 5 4 3 4 5 4 2 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 3 4 4 3 4 4 3 4 5 3 4 3 3 3 3 3 3 5 3 4 4 3 4 4 4 4 4 5 3 3 4 2 3 2 2 4 4 3 4 4 4 4 2 2 4 4 3 3 3 3 3 1 1 4 5 3 4 3 3 3 3 2 3 5 3 4 3 3 2 2 1 2 2 4 4 3 4 4 5 3 4 5 5 4 4 3 5 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 1 5 5 3 5 3 3 4
cxii
40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80
4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4
4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 5 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4
4 5 3 4 4 3 4 3 5 3 4 3 4 4 4 5 4 4 3 3 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 3 4 4 5 5 4 4 3 3 5
4 5 3 4 4 3 4 3 5 4 4 4 5 4 3 5 4 3 4 4 4 4 3 5 5 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 3 3 5
cxiii
4 4 4 4 3 3 3 3 5 3 5 3 5 4 4 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 2 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 5
4 4 3 2 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 5 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4
4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 5 3 5 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 5 3 3 3 4 4 4 5 3 3 3 3 3 4
4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 5 3 3 4 5
4 4 3 4 4 4 4 3 5 4 3 4 4 3 5 4 3 3 5 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 5 3 4 3 4 5 5 3 3 4 5
81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100
4 5 5 3 5 4 4 5 3 4 5 4 4 3 3 4 3 3 4 3
4 5 5 3 5 5 4 5 4 5 4 3 5 3 4 3 4 3 4 4
5 5 5 3 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 3 3 5 4 4 5
5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 3 5 5
cxiv
5 5 5 3 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 3 3 5 4
4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 5 5 3 5 4
4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 3 5 4
5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 3 4 4 3 4 4 4
5 5 5 3 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 3 3 4 3 5 5
cxv
cxvi
cxvii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama
: Erni Puji Astuti
Tempat, TanggalLahir
: Kab. Semarang, 06 Februari 1992
JenisKelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Status Perkawinan
: Belum Nikah
Kewarganegaraan
: Indonesia
Alamat
: Singojayan Rt 01 Rw 1 Kel. Tingkir Tengah Kec. Tingkir, Salatiga
RiwayatPendidikan Tahun
Sekolahan/ Instansi
Jurusan
1997-1999
TK Al-Banin 22
1999-2005
SD N 2 Tingkir Lor Salatiga
2005-2008
SMP Negeri 3 Salatiga
2008-20011
MAN Negeri Salatiga
Bahasa
2011-2015
IAIN Salatiga
S1-Perbankan Syariah
Organisasi 2006-2007 : Anggota Kader Pramuka di SMP N 3 Salatiga 2010-2015 : Pengelola Perpustakaan Perkumpulan Remaja Menuju Akhlak Ihsan “PERMAI”.
cxviii
cxix