UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI STRATA -1 MEDAN
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG WIRAUSAHAWAN MEMULAI USAHA KECIL (STUDI KASUS PADA PAJAK USU)
DRAFT SKRIPSI OLEH: FAJRINUR 030502044 DEPARTEMEN MANAJEMEN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Uuntuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan 2007
Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
ABSTRAK Fajrinur, (2007). Melakukan Penelitian berjudul Analisis Faktor-faktor yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU Kampus Universitas Sumatera Utara) pada tahun 2007. Dosen pembimbing Dra. Marhaini, MS. Ketua Departemen Manajemen Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, Msi. Dosen Penguji I; Dra. Setri Hiyanti Siregar. Dosen Penguji II; Drs. Bongsu Hutagalung, Msi. Krisis ekonomi Indonesia pada tahun 1997, telah diikuti oleh pertambahan tenaga kerja disektor informal seperti pada usaha kecil, salah satu usaha kecil tersebut adalah di kampus Universitas Sumatera Utara, seperti Pajak USU. Di lokasi ini terdapat berbagai pedagang mikro (usaha kecil) yang berjualan makanan dan pedagang yang menjual barang non makanan dengan konsumen yang cukup ramai. Wirausahawan merupakan seorang penjuang yang tangguh, pada awalnya mungkin dia membangun usahanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri, tetapi begitu usahanya berkembang, maka wirausahawan tersebut dapat menjadi penolong bagi beberapa orang maupan banyak orang. Sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan isu yang sangat menarik untuk dicermati dan disikapi. Hal ini dapat dilihat pada saat krisis melanda, dimana banyak pengusaha besar yang gulung tikar, akan tetapi sebagian besar Usaha kecil Menengah (UKM) tetap eksis sampai sekarang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan metode analisis kuantitatif melalui analisis regresi berganda, dan dilengkapi dengan pengujian asumsi klasik. Responden yang digunakan adalah pedagang makanan pada Pajak USU dengan jumlah 27 responden yang diambil melalui metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel peluang dan variabel emosional serta pengaruh yang negatif dan tidak signifikan untuk variabel modal, pendidikan, dan pengalaman, terhadap memulai usaha kecil pada Pajak USU. Kata kuci: Modal, peluang, pendidikan, emosional, dan pengalaman terhadap memulai usaha kecil pada pajak USU.
Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Analisis Faktor-faktor yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil studi kasus pada Pajak USU”. Tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen Program studi S1 Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara. Penulis menyadari skripsi ini masih kurang dari kesempurnaan, karena itu penulis mengharap saran dan kritik dari semua pihak yang dapat membangun untuk menjadikan skipsi ini lebih baik lagi. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Pada
kesempatan
ini
dengan
kerendahan
hati,
penulis
ingin
menghanturkan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam penulisan skripsi ini, terutama kepada: 1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 2. Ibu Prof. DR. Ritha F. Dalimunthe, SE, MSi selaku Ketua Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara. 3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA selaku Sektaris Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara. 4. Ibu Dra. Marhaini, MS selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dalam proses bimbingan serta memberikan arahan dalam penyempurnaan penulisan skripsi ini.
Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
5. Ibu Dra. Setri Hiyanti Siregar selaku dosen penguji I; dan Bapak Drs. Bongsu Hutagalung, MSi selaku dosen penguji II yang telah memberikan memberikan masukan untuk penyempurnaan penulisan skripsi ini. 6. Seluruh dosen dan pegawai di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara untuk semua jasa-jasanya dan memberikan bantuan selama perkuliahan. Dan seluruh karyawan Departemen manajemen. 7. Seluruh pedagang usaha mikro khususnya pedagang makanan di lingkungan Pajak USU yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner yang diedarkan dan mau diwawancarai oleh penulis. 8. Kedua orang tuaku tercinta H. Rusly dan Azizah Tengku Ben, atas kasih sayang, doa, kesabaran, motivasi yang tak pernah mengenal lelah. Darah, keringat, dan air mata kalian tak pernah dapat tergantikan dengan apapun. Ayah-Mamiku terima kasih atas semuanya. 9. Abang dan adik-adikku, Azmar, ST, Atie, SPd, Rizal (Sang calon sarjana yang kubanggakan) dan kedua adinda tersayang, Mulia dan Dedek nan lembut hati yang telah memberikan semangat, kasih sayang, perhatian, bantuan moril dan material yang tak henti-hentinya. 10. Keluarga M. Yusuf dan Ny. Nurantiah (om dan Bundaku), sepupuku semata wayang Aneuk Riskey terima kasih atas kasih sayang dan dukungannya yang tulus serta telah menerimaku sebagai anggota baru dikeluarganya. 11. Keluarga Umar B. Hasibuan, S.Fam dan Trie Astuti, Amd, adikku Naifasya Hanun Hasibuan yang selalu menyayangiku dalam suka maupun duka. 12. My family, Papa Andika, SE & mamah Lena, Saudaraku Leady (calon sarjana yang ku nantikan), QQ, Ika, Ima dan TermiX, Lela di kota dingin, Takengon. Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
13. Teman-teman terbaikku yang selalu memberi bantuan dan semangat selama ini, Farida,SE ”Vie, Syarifah,SE ”ipeh, Triono Best,S.sos (terima kasih kalian selalu ada). Meylda, Dhani, Ananda, Leli ”Lyra (calon Sarjana Ekonomi). Teman seperjuanganku, Yanti, Suar, wina, Seri, ViE, Junita, cha, ’aya (teman selamanya ya!). Teman-teman kostku: Ijur Sweety, Nora, Rahmi, kak hotna, kak adhe, QQ, Aad, Diana, Mi2, Eza, Fi3 (hanya kasih sayang ini untuk kalian dan tak pernah ku lupakan kita pernah bersama-sama). Friend biside me, Antonyku, Verryku, AKP Rijal, Hasrad, irza, Sayed, Fendhy, Arga, Aan, Adiet, Arie, Gulo, Deni, Fida, B’Sabri, B’sutris, Luna, Prity, Lala, Dinza, Zulfa, anak2 Roll, Clueb Hendonis, Dhe Javu, Nagoya dan Anak-anak Resimen Mahasisawa KP USU (karena kalian hidup ini penuh warna). 14. Semua teman-teman Departemen Manajemen stambuk 2003 (ganjil/genap) yang tak bisa penulis sebutkan satu persatu. Akhirnya, semoga kebaikan yang telah diberikan kepada penulis dibalas oleh Allah SWT dengan sebaik-baik balasan.
Medan, November 2007 Penulis
Fajrinur
Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK ............................................................................................... i KATA PENGANTAR .............................................................................. ii DAFTAR ISI ............................................................................................ v DAFTAR TABEL ..................................................................................... viii DAFTAR GAMBAR ................................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1 A. Latar Belakang ......................................................................... 1 B. Perumusan Masalah .................................................................. 5 C. Hipotesis .................................................................................. 5 D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................. 5 E. Kerangka Konseptual ................................................................ 6 F. Metode Penelitian ..................................................................... 7 1. Batasan Operasional ............................................................ 7 2. Defenisi Operasional Variabel ............................................. 8 3. Skala Pengukuran Variabel ................................................. 9 4. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................... 10 5. Responden .......................................................................... 10 6. Jenis Data ............................................................................ 11 7. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 11 8. Metode Analisis Data .......................................................... 12
BAB II URAIAN TEORITIS ................................................................. 16 A. Pengertian Usaha Kecil dan Ciri-ciri Usaha Kecil ..................... 16 B. Pengertian Wirausahawan dan Ciri-ciri Wirausahawan ............. 18 C. Faktor-faktor yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil .............................................................. 23 D. Tahap Menyusun Rencana Usaha ............................................. 26
Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
BAB III GAMBARAN UMUM PAJAK USU ...................................... 29 A. Sejarah Singkat Pajak USU ...................................................... 29 B. Proses Perizinan Pajak USU ..................................................... 31 C. Gambaran Umum Pedagang di Pajak USU ............................... 33 D. Konsumen di Pajak USU .......................................................... 36
BAB IV ANALISIS DATA ..................................................................... 37 A. Analisis Deskriptif Responden ................................................. 37 1. Karateristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............ 37 2. Karateristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ..... 38 3. Karateristik Responden Berdasarkan Umur ......................... 39 4. Karateristik Responden Berdasarkan Status ......................... 39 5. Karateristik Responden Berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja . 40 6. Karateristik Responden Berdasarkan yang Membuat Pembukuan .......................................................... 41 B. Analisis Deskriptif Variabel ..................................................... 41 1. Variabel Modal ................................................................... 42 2. Variabel Peluang ................................................................. 43 3. Variabel Pendidikan ............................................................ 44 4. Variabel Emosional ............................................................. 45 5. Variabel Pengalaman .......................................................... 46 6. Variabel Memulai Usaha Kecil ........................................... 47 C. Analisis Deskriptif Statistik ..................................................... 48 D. Analisis Statistik Kuantitatif ..................................................... 49 1. Uji Validitas ........................................................................ 49 2. Uji Reliabilitas .................................................................... 51 E. Analisis Kelayakan Model ........................................................ 52 1. Pengujian Normalitas Data .................................................. 52 2. Pengujian Multikolinieritas ................................................. 53 3.Pengujian Autokorelasi ........................................................ 53 4. Pengujian Homokesdatisitas/Heterokesdastisitas ................. 54
Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
F. Analisis regresi Berganda ......................................................... 55 G. Pengujian Hipotesis .................................................................. 58 1. Uji Signifikan Simultan (Uji – F) ....................................... 58 2. Uji Signifikan Individual (Uji – t) ....................................... 60 3.Uji Koefision Determinan (R2) ............................................. 62 H. Hasil Penelitian ........................................................................ 63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................. 64 A. Kesimpulan .............................................................................. 64 B. Saran ........................................................................................ 65
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Perkembangan UKM (Usaha Kecil Menengah) Menurut Sektor Ekonomi tahun 2004/2005 ................................................ 2 Tabel 1.2 Defenisi Operasional variabel ...................................................... 9 Tabel 1.3 Intrumen Skala Likert ................................................................. 10 Tabel 3.1 Data Pribadi Pedagang di Pajak USU .......................................... 33 Tabel 3.2 Data Pribadi Pedagang di Pajak USU Berdasarkan Tingkat Pendidikan ...................................................................... 35 Tabel 4.1 Karateristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ..................... 37 Tabel 4.2 Karateristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ............ 38 Tabel 4.3 Karateristik Responden Berdasarkan Umur .................................. 39 Tabel 4.4 Karateristik Responden Berdasarkan Status ................................. 39 Tabel 4.5 Karateristik Responden Berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja .......... 40 Tabel 4.6 Karateristik Responden Berdasarkan yang Membuat Pembukuan 41 Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Variabel Modal ........................... 42 Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden Variabel Peluang ......................... 43 Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Responden Variabel Pendidikan .................... 44 Tabel 4.10 Distribusi Jawaban Responden Variabel Emosional ................... 45 Tabel 4.11 Distribusi Jawaban Responden Variabel Pengalaman .................. 46 Tabel 4. 12 Distribusi Jawaban Responden Variabel Memulai Usaha Kecil ............................................................................... 47 Tabel 4.13 Reliabilitas Kuesioner ................................................................ 51 Tabel 4.14 Coefficients(a) ........................................................................... 53 Tabel 4.15 Model Summary(b) ................................................................... 54 Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
Tabel 4.16 Analisis Regresi Berganda (Coefficients) ................................... 56 Tabel 4.17 ANOVA(b) ................................................................................. 59 Tabel 4.18 Analisis Coefficien Determinan (Model Summary) .................... 62
Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual ................................................................ 7 Gambar 4.1 Normality Probability Plot ........................................................ 52 Gambar 4.2 Scatterplot ................................................................................ 55
Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Usaha kecil menengah merupakan unit usaha yang banyak dijumpai (dominan) pada setiap negara, salah satunya termasuk Indonesia. Pada umumnya UKM (Usaha Kecil Menengah) terbagi dua yaitu: usaha kecil dan usaha menengah. Usaha kecil juga merupakan salah satu bagian penting dari perekonomian suatu negara ataupun daerah, peran penting tersebut telah mendorong banyak negara termasuk juga Indonesia agar terus berupaya untuk mengembangkan UKM (Usaha Kecil Menengah). Di samping UKM (Usaha Kecil Menengah) ada usaha mikro, usaha mikro adalah usaha yang bersifat menghasilkan pendapatan dan dilakukan oleh rakyat kecil (menengah). Ciri-ciri usaha mikro antara lain, modal usahanya tidak lebih dari Rp 10 juta (tidak termasuk tanah dan bangunan), tenaga kerja tidak lebih dari lima orang, sebagian besar menggunakan anggota keluarga dan menghadapi persaingan yang ketat. (www.smeru.or.id / newslet microbusinesses.2004). Setidaknya terdapat tiga alasan yang mendasari negara berkembang, dan pentingnya keberadaan UKM (Usaha Kecil Menengah), yaitu pertama, kinerja UKM (Usaha Kecil Menengah) cenderung lebih baik dalam hal menghasilkan tenaga kerja yang produktif. Kedua, sebagai bagian dari dinamika UKM (Usaha Kecil Menengah) yang sering mencapai peningkatan terhadap produktivitas yang baik melalui investasi maupun perubahan teknologi. Ketiga, karena sering diyakini bahwa UKM (Usaha Kecil Menengah) memiliki keunggulan dalam hal flexsibilitas dari pada usaha besar (Barney, dkk, 2001:249). Lebih lanjut usaha Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
kecil telah memainkan peran penting dalam hal menyerap tenaga kerja, meningkatkan
jumlah unit usaha, dan mendukung pendapatan rumah tangga
(Kuncoro, 2000:15). Tabel 1.1 Perkembangan UKM (usaha kecil menengah) Menurut Sektor Ekonomi tahun 2004-2005 No Sektor Ekonomi Jumlah Unit Pertambahan 2004 2005 Jumlah % 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan 1.5947 1.619 25 1,57 dan Perilklanan 2 Pertambangan dan Penggalian 710 505 -205 -28,87 3 Industri Pengolahan 10.753 10.881 128 1,91 4 Listrik, Gas, dan Air bersih 416 386 -30 -7,21 5 Bangunan 7.231 8.871 1.640 22,68 6 Pedagang, Hotel, dan Restauran 22.759 24.702 1.943 8,54 7 Pengangkutan, dan Komunikasi 3.032 3.109 77 2,54 8 Keuangan, Persewaan, dan 5.990 6.716 725 12,1 Jasa perusahaan 9 Jasa-jasa 7.095 6.573 -522 -7,36 Total 59.580 63.361 3.781 5,18 Sumber: BPS (Biro Pusat Statistik, tahun 2006).
Alasan yang lain UKM (Usaha Kecil Menengah) telah menjadi isu yang menarik untuk dicermati dan disikapi, karena ada beberapa alasan: 1. Saat krisis sektor UKM (Usaha Kecil Menengah) masih dapat bertahan (tetap eksis). 2. Perhatian pemerintah terhadap sektor UKM (Usaha Kecil Menengah) yang masih kurang dan dikotomi antara pelaku usaha mikro dengan pelaku usaha menengah dan pelaku ekonomi pasar. 3. Sektor UKM (Usaha Kecil Menengah) yang cukup banyak dan sangat potensial dalam menyerap tenaga kerja.
Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
4. Sektor UKM (Usaha Kecil Menengah) memiliki peran penting dalam kostribusinya cukup besar dalam struktur perekonomian Indonesia. (www.smeru.or.id profil usaha kecil dan menengah, Wahyuni, dkk, 2005). Menurut Queen, dkk dalam (Pandji, 2002:244), faktor-faktor yang mendorong wirausahawan untuk memulai usaha kecil antara lain, inovatif, berani mengambil resiko dan proaktif. Akan tetapi faktor-faktor yang mendorong wirausahawan untuk memulai usaha kecil yang lebih dominan adalah modal, peluang, pendidikan,emosional, dan peng (Pandji, 2003:243). Dan menurut Longenecker faktor-faktor yang mendorong wirausahawan memulai usaha kecil adalah pengalaman. Dengan faktor-faktor tersebut seorang wirausahawan mampu menciptakan ide-ide yang cemerlang, optimis dalam berusaha untuk memikirkan dan mengembangkan gagasan baru untuk diminati banyak orang. Serta memiliki motivasi untuk berkarya yang secara mandiri tidak bergantung pada orang lain dan selalu berinisiatif untuk maju dalam melakukan yang terbaik untuk mencapai keberhasilan usaha. Fenomena yang terjadi saat ini adalah terdapat banyaknya pedagang UKM (Usaha Kecil Menengah) dengan berbagai macam dagangan yang berbeda antara satu pedagang dengan pedangan lainnya. Cara pedagang usaha kecil ini memasarkan usahanya pada umumnya menggunakan strategi bervariasi dengan usaha besar, yakni harganya yang lebih murah dibandingkan dengan tempat lainnya dan porsi makanan yang banyak. Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Guntur (2004:3), menyatakan bahwa Pajak USU sudah mempunyai nama sebagai tempat usaha kecil (mikro) Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
dikalangan mahasiswa dan siswi sekolah di kota Medan serta kalangan masyarakat pada umumnya. Dengan mendagangkan berbagai macam hasil produksi dagangan yang ditawarkan oleh para pedagang cukup banyak perhatian para konsumen. Hal ini merupakan salah satu alasan mengapa Pajak USU merupakan usaha mikro yang banyak diminati oleh para konsumen. Pajak USU merupakan salah satu tempat UKM (Usaha Kecil Menengah) yang berada di kampus Universitas Sumatera Utara. Pada awalnya Pajak USU merupakan kumpulan dari berbagai pedagang, mereka berjualan dengan mendirikan tenda-tenda untuk menjual berbagai macam proses produksi dagangan dan kebutuhan mahasiswa. Kemudian setelah direnovasi pada tahun 2005 Pajak USU tampaknya lebih eksis dan lebih berkembang. Hal ini dapat dilihat dengan tersedianya lapangan parkir bagi para pengunjung, selain itu dapat dilihat juga bertambahnya pedagang yang berjualan dan ada juga dagangan yang sama. Menurut penelitian Siregar (1996:4), pedagang yang berjualan di lingkungan Pajak USU rata-rata mempunyai tenaga kerja sebanyak 1 (satu) sampai 3 (tiga) orang yang sebagian besar berasal dari keluarganya sendiri, teman ataupun tetangga mereka. Pajak USU termasuk usaha mikro, apabila dilihat dari ciri-ciri dan pengertiannya. Akan tetapi karena pengertian yang masih tumpang tindih antara usaha mikro dengan usaha kecil, maka usaha mikro dimasukkan ke dalam katagori usaha kecil. (www.smeru.or.id/newslet mircobusinesses.2004). Melihat fenomena di atas maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “Analisis Faktor-faktor yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU)”. Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah faktor modal, peluang, pendidikan, emosional, dan pengalaman berpengaruh positif terhadap memulai usaha kecil pada Pajak USU?
C. Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara yang hendak dicari kebenarannya melalui riset. Dikatakan jawaban sementara karena hipotesis pada dasarnya merupakan jawaban dari permasalahan yang telah dirumuskan dalam perumusan masalah, sedangkan kebenaran dari hipotesis perlu diuji terlebih dahulu melalui analisis data (Suliyanto, 2006:53). Berdasarkan latar belakang masalah dan kerangka konseptual, maka hipotesis penelitian adalah sebagai berikut: “Variabel modal, peluang, pendidikan, emosional dan pengalaman berpengaruh positif terhadap memulai usaha kecil pada Pajak USU”.
D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian. 1. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai peneliti adalah: Untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mendorong wirausahawan memulai usaha kecil pada Pajak USU dan faktor mana yang paling dominan.
Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
2. Manfaat Penelitian a. Bagi penulis Penelitian ini merupakan suatu kesempatan untuk menerapkan teori-teori dan literatur yang penulis peroleh di bangku perkuliahan, dan mencoba membandingkan dengan yang ada di lapangan. b. Bagi pedagang Untuk memberikan sumbangan saran dan masukan mengenai memulai usaha dan apa saja yang harus dipersiapkan. c. Bagi pihak lain Sebaga referensi maupun perbandingan dalam melakukan penelitian pada bidang yang sama.
E. Kerangka Konseptual Kerangka konseptual adalah pondasi utama di mana sepenuhnya proyek penelitian ditujukan, dalam hal ini merupakan jaringan antar variabel yang secara logis diterangkan, dikembangkan, dan dielaborasi dari perumusan masalah yang telah diindentifikasi melalui proses wawancara, obsevasi, dan survei literatur (Kuncoro, 2003:44). Memulai usaha bukanlah perkara yang mudah. Ada orang memulai usaha karena tidak ada pilihan lain selain membuka usaha sendiri, karena pendidikan yang rendah membuat dia sulit dalam mencari pekerjaan. Dan ada juga orang membuka usaha karena lebih senang memilih usaha sendiri dari pada bekerja pada orang lain (Pandji, 2002:234).
Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
Menurut Pandji memulai usaha adalah suatu langkah untuk menjalankan semua rencana usaha, baik rencana yang akan dijalankan itu untuk usaha besar ataupun untuk usaha kecil. Maka dengan demikian dalam kerangka penelitian ini dikemukakan variabel yang akan diteliti, yaitu modal, peluang, pendidikan, emosional dan pengalaman sebagai X1, X 2, X 3, X4,X5 dan memulai usaha kecil sebagai Y. Faktor-faktor yang mendorong wirausahawan a. Modal b. Peluang c. Pendidikan d. Emosional e. Pengalaman
Memulai Usaha Kecil
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Sumber: (Pandji, 2002), dan (Longenecker, 2000), diolah penulis
F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional Batasan operasional dalam penelitian ini adalah: a. Variabel Independen (X) yang terdiri dari faktor modal (X1), peluang (X2), peluang (X3 ), emosional (X4 ) dan pengalaman (X5). b. Variabel dependen (Y) yakni memulai usaha kecil pada Pajak USU. c. Responden penelitian ialah pedagang makanan yang berjualan makanan di Pajak USU.
Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
2. Defenisi Operasional Variabel Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diteliti, yang terdiri dari: a. Variabel bebas adalah variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel lain. Adapun yang menjadi variabel bebas pada penelitian ini adalah: a. Modal (X1) yaitu sejumlah dana (alat) yang akan dipergunakan dalam memulai usaha baik untuk usaha kecil maupun besar dan untuk perkembangan berjalannya usaha. b. Peluang (X2) yaitu kesempatan yang diindenfikasi dan dirinci untuk melihat potensi usaha bagi wirausahawan kemudian diimplementasi untuk memberikan keuntungan bagi wirausahawan itu sendiri. c. Pendidikan (X3) yaitu keahlian (skill) dan teknik-teknik yang diperoleh oleh wirausahawan dalam memulai usaha kecil. d. Emosional (X4)
yaitu tindakan pribadi seseorang
yang
mampu
mempengaruhi emosinya dalam mengambil keputusan dalam memulai usaha yang meliputi: dorongan pribadi, karena tidak mempunyai pekerjaan. e. Pengalaman (X5) suatu keadaan yang pernah dialami, dijalani dan dirasakan. Kemudian diambil suatu keputusan untuk dijadikan pedoman dalam memulai usaha. b. Variabel terikat adalah variabel yang nilainya dipengaruhi variabel bebas. Adapun yang menjadi variabel terikat adalah memulai usaha kecil pada Pajak USU (Y).
Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
Tabel 1.2 Defenisi Operasional Variabel Variabel Indikator Skala ukur Modal (X1) a. Jumlah modal Likert b. Sumber modal c. Perolehan modal Peluang (X2) a. Lokasi yang strategis Likert b. Retribusi yang murah c. Izin usaha d. Jaminan keamanan Pendidikan (X3) a. Tingkat pendidikan Likert b. Jenis pendidikan non formal Emosional (X4) a. Dorongan pribadi Likert b. Usaha sampingan c. Usaha turun temurun dari keluarga d. Tidak mempunyai pekerjaan lain Pengalaman (X4) a. Pengalaman dari orang Likert lain b. Pengalaman diri sendiri Memulai usaha a. Modal Likert kecil (Y) b. Peluang c. Pendidikan d. Emosional e. Pengalaman Sumber: Diolah peneliti dari berbagai sumber.
3. Skala Pengukuran Variabel Pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian ini menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap pendapatan dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan titik tolak untuk menyusun item-item instumen yang dapat berupa pertanyaan (Sugiyono, 2004:86). Skala likert menggunakan lima tingkatan jawaban dapat dilihat pada Tabel 1.3. Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
No
Tabel 1.3 Intrumen skala likert Pertanyaan
Skor
1
Sangat Setuju
5
2
Setuju
4
3
Kurang Setuju
3
4
Tidak Setuju
2
5
Sangat Tidak Setuju
1
Sumber: Sugiono, (2004)
4. Lokasi dan waktu penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Pajak USU yaitu, kampus Universitas Sumatera Utara Medan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2007 sampai dengan September 2007. 5. Responden Jumlah keseluruhan pedagang yang ada di Pajak USU berjumlah 94 (sembilan puluh empat) pedagang, dengan ketentuan pedagang yang menjual barang makanan sebanyak 27 (dua puluh tujuh) pedagang dan pedagang yang menjual barang non makanan sebanyak 67 (enam puluh tujuh) pedagang. Maka yang dijadikan responden dalam penelitian ini adalah pedagang yang menjual barang makanan saja yakni diambil sebanyak 27 (dua puluh tujuh) pedagang, dengan memakai sistem sensus berarti seluruh jumlah pedagang barang makanan dijadikan sebagai responden. Penentuan responden dipilih dengan menggunakan motode purposive sampling, dimana responden dipilih dengan pertimbangan tertentu. Kriteria responden adalah minimal telah berjualan ± 6 (enam) bulan lebih. Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
6. Jenis Data Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data yakni: a. Data Primer Yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden yang terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan daftar pertayaan/ kuesioner dan wawancara dengan responden. b. Data Sekunder Yaitu data yang diperoleh melalui studi dokumentasi dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, majalah, informasi dari tempat penelitian ataupun internet untuk mendukung penelitian ini. 7. Teknik Pengumpulan Data a. Wawancara Dilakukan dengan semua pedagang usaha makanan di Pajak USU khususnya pedagang makanan. b. Observasi Melakukan pengamatan langsung pada objek yang diteliti. c. Daftar pertanyaan / kuesioner Mengumpulkan data dengan cara mengajukan pertanyaan melalui daftar pertanyaan pada responden yang terpilih, yakni pedagang makanan . d. Studi dokumentasi Mengumpulkan data-data melalui informasi dari buku-buku, tulisan ilmiah, dan internet yang memiliki relevansi dengan penelitian.
Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
8. Metode Analisis Data 1. Metode Analisis Deskriptif Yaitu merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada melalui pengumpulan, menyusun dan menganalisis data sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai objek penelitian. 2. Metode Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda dilakukan untuk mengadakan prediksi nilai dari variabel terikat yaitu memulai usaha kecil (Y) dengan ikut memperhitungkan nilai-nilai variabel bebas yang terdiri dari modal (X1), peluang (X2), Pendidikan (X3), emosional (X4), dan pengalaman (X5) sehingga dapat diketahui pengaruh terhadap memulai usaha kecil pada Pajak USU. Analisis regresi berganda dalam penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi software SPSS (Statistic Product and Service Solution) 12,0 for Windows. Adapun model persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut: Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 +b4X4+b5X5+ e Dimana:
Y
= Memulai usaha kecil
a
= Konstanta
b1-b5
= Koefision regresi
X1
= Modal
X2
= Peluang
X3
= Pendidikan
X4
= Emosional
X5
= Pengalaman
e
= Standard error
Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
3. Pengujian Hipotesis a. Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah suatu kuesioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Validitas menunjukkan seberapa nyata suatu pengujian mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur melakukan tugasnya mencapai sasaran. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata dan benar. Reliabilitas menujukkan akurasi dan konsistensi dari pengukurannya. Dikatakan konsistensi jika beberapa pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang berbeda-beda (Jogiyanto, 2004:120). b. Uji Signifikan Simultan (Uji–F) Uji–F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh bersama-sama terhadap variabel terikat. Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = 0, artinya secara bersama-sama tidak dapat pengaruh dari variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5), yaitu faktor modal, peluang, pendidikan, emosional dan pengalaman terhadap memulai usaha kecil, yaitu variabel terikat (Y). Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ b5), artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh dari (X1, X2, X3, X4, X5), yaitu faktor modal, peluang, pendidikan, emosional dan pengalaman terhadap memulai usaha kecil, yaitu variabel terikat (Y). Kriteria pengambilan keputusan: Ho diterima jika Fhitung < Ftabel pada α = 5 % Ha diterima jika Fhitung > Ftabel pada α = 5 % Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
c. Uji signifikan silmutan (Uji–t) Uji–t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel secara bebas individual terhadap variabel terikat. Ho : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh dari variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5), yaitu faktor modal, peluang, pendidikan, emosional, dan pengalaman terhadap memulai usaha kecil, yaitu variabel terikat (Y). Ha : b1 ≠, artinya secara parsial terdapat pengaruh dari variabel bebas (X1, X2, X3, X4,X5), yaitu faktor modal, peluang, pendidikan, emosional, dan pengalaman terhadap memulai usaha kecil, yaitu variabel terikat (Y). Kriteria pengambilan keputusan: Ho diterima jika thitung < ttabel pada α = 5 % Ha diterima jika thitung > ttabel pada α = 5 % d. Koefision Determinan (R2) Koefision determinan (R2) pada intinya mengukur seberapa kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R2 semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5) adalah besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika R2 semakin mengecil (mendekati nol) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5) terhadap variabel terikat (Y) semakin mengecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. 4. Pengujian Asumsi Klasik Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
Sebelum dapat menggunakan model regresi linier berganda dalam menganalisis variabel-variabel, maka terlebih dahulu diuji syarat-syarat yang harus dipenuhi. Dengan kata lain menguji dengan model asumsi klasik, yakni sebagi berikut: 1. Uji Normalitas Data Pengujian normalitas data dilakukan untuk melihat normal tidaknya sebaran data yang akan dianalisis. Model regresi yang baik adalah distribusi normal atau mendekati normal. 2. Pengujian Multikolinearitas (korelasi yang sempurna) Pengujian ini untuk melihat apakah pada model regresi ditemukan korelasi antar variabel bebas. Jika terjadi korelasi maka dinamakan telah terdapat problem multikolinearitas pada penelitian ini. 3. Pengujian Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi linier terjadi korelasi antara kesalahan penganggu periode t dengan kesalahan penganggu pada periode t-1 (sebelumnya). 4. Pengujian Homoskesdastisitas/Heteroskesdatisitas Pengujian homoskesdastisitas/heteroskesdatisitas untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan antara variance dari residual suatu pengamatan kepengamatan lainnya. Jika variance dari residual dari suatu pengamatan
kepengamatan
lainnya
tetap
maka
akan
disebut
homoskesdastisitas dan jika variance berbeda disebut heteroskesdatisitas. Model regresi yang baik adalah homoskesdastisitas.
Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
BAB II URAIAN TEORITIS
A. Pengertian Usaha Kecil dan Ciri-ciri Usaha Kecil a. Pengertian Usaha Kecil Pengertian usaha kecil secara jelas tercantum dalam Undang-undang tentang usaha kecil Nomor 5 tahun 1995, yang disebut usaha kecil adalah memenuhi kriteria sebagai berikut: 1. Memiliki kekayaan (aset) bersih paling banyak Rp 200 juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. 2. Memiliki hasil penjualan tahunan (omset) paling banyak Rp 1 miliyar. 3. Milik Warga Negara Indonesia. 4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, atau terafiliasi baik langsung maupun tidak langsung oleh usaha besar atau usaha menengah, berbentuk badan usaha perseorangan, badan usaha tidak berbadan hukum (Iwantono: 2002:4). Menurut UU Nomor 9 Tahun 1999 ditetapkan bahwa usaha kecil adalah suatu unit usaha yang memiliki nilai asset neto (tidak termasuk tanah dan bangunan) tidak melebihi Rp 200 Juta atau penjualan pertahun tidak lebih besar dari Rp 1 Miliar, milik WNI, berdiri sendiri dan berafiliasi langsung atau tidak langsung dengan usaha menengah atau besar dan berbentuk badan usaha perseorangan, baik berbadan hukum maupun tidak berbadan hukum. Defenisi yang tercantum dalam UU tersebut sebagai dasar dalam mengelompokkan jenis-jenis usaha. Menurut Kementrian Negara Koperasi dan UKM, kelompok usaha kecil termasuk di dalam kelompok usaha mikro. Usaha Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
mikro adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan bersifat tradisional dan informal dalam arti belum terdaftar, belum tercatat dan berbadan hukum, dan hasil penjualan tahunan paling banyak RP 100 Juta. Sedangkan menurut (Biro Pusat Statistik) BPS (2005), usaha kecil adalah unit usaha dengan jumlah pekerja paling sedikit 5 (lima) orang dan paling banyak 19 (sembilan belas) orang termasuk pengusaha.
b. Ciri-ciri Usaha Kecil Menurut
istilah
umum
ketenagakerjaan
(http://www.Usaha
kecil
menengah) ciri-ciri industri berskala kecil adalah: a. Pemilik adalah golongan ekonomi lemah dan pada umumnya sekaligus menjadi pimpinan (single ownership and management). b. Hubungan kerja antara pengusaha dan pekerja masih bersifat kekeluargaan. c. Tidak mampu menyediakan jaminan (collateral) yang berguna untuk mendapatkan kredit dari dunia perbankan. d. Administrasi perusahaan pada umumnya masih bersifat sederhana, kurang teratur, dan belum berbadan hukum. Menurut Hutasuhut dalam (www.smeru.or.id) ciri-ciri dan watak usaha kecil adalah sebagai berikut: a. Mempunyai kepercayaan yang kurang kuat pada diri sendiri. b. Berorientasi pada tugas, hasil yang didorong oleh kebutuhan untuk berperstasi, berorientasi pada keuntungan, mempunyai ketekunan dan ketabahan, mempunyai tekad dan kerja keras.
Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
c. Mempunyai kemampuan dalam mengambil resiko dan mengambil keputusan secara tepat dan cermat. d. Mempunyai jiwa kepemimpinan, suka bergaul dan menanggapi saran dan kritik. e. Berjiwa inovatif, kreatif dan berorientasi kemasa depan.
B. Wirausahawan dan Ciri-ciri Wirausahawan a. Pengertian Wirausahawan Para ahli mendefenisikan wirausahawan dari pandangan atau segi yang berbeda-beda. Dari segi karateristik perilaku, wirausahawan (enterpreuer) adalah mereka yang mendirikan, mengolola, mengembangkan perusahaan atau usaha milik sendiri, atau mereka yang bisa menciptakan pekerjaan bagi orang lain. Defenisi ini mengandung asumsi bahwa setiap orang yang mempunyai kemauan normal bisa menjadi seorang wirausahawan asalkan mau dan mempunyai kesempatan untuk belajar dan berusaha. Pengertian wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang memiliki kemampuan dalam menggunakan sumber daya seperti financial (money), bahan mentah (materials), dan tenaga kerja (labour) untuk dapat menghasilkan suatu produk baru, bisnis baru, proses produksi, dan pergembangan organisasi usaha. Wirausahawan (entrepreneur) adalah seorang yang mempunyai kombinasi unsur-unsur dan elemem-elemen internal yang memiliki kombinasi motivasi, visi, komunikasi, dan dorongan semangat, serta kemampuan untuk memanfaatkan peluang usaha. Dalam kontek bisnis wirausahawan merupakan seorang pengusaha, tapi tidak
semua pengusaha adalah wirausahawan.
Karena
Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
wirausahawan itu merupakan salah satu pelopor dalam bisnis, inovator, penanggung jawab resiko yang mempunyai visi kedepan dan memiliki keunggulan dalam berprestasi dibidang usaha (Suryana, 2003:11). Kewirausahaan merupakan semangat perilaku dan kemampuan untuk memberikan tanggapan yang positif terhadap peluang untuk memperoleh keuntungan untuk diri sendiri atau pelayanan yang lebih baik terhadap pelanggan / masyarakat, dengan selalu berusaha mencari dan melayani langganan lebih banyak dan lebih baik, menyediakan produk yang lebih baik dan lebih bermanfaat dan menerapkan cara kerja yang lebih efesien, melalui keberanian mengambil resiko, kreativitas, inovasi, serta kemampuan manajemen (Sutrisno, 2003:3).
b. Ciri-ciri Wirausahawan Menurut Sulipan, (2005) memberikan kesimpulan bahwa ciri-ciri seorang wirausahawan yang baik adalah sebagai berikut: 1. Mempunyai semangat dan kemampuan untuk mengatasi kesulitan dan permasalahan. 2. Mempunyai kemampuan dalam menilai kesempatan-kesempatan didalam berwirausaha. 3. Mempunyai keberanian untuk mengambil resiko dalam menjalankan usahanya dalan mengejar suatu keuntungan. 4. Mempunyai daya, kreasi, imajinasi dalam mengembangkan bidang usaha yang digeluti. 5. Mempunyai cara menganalisa yang tepat, sistematis, dan metodologi dalam mengembangkan usahanya. Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
6. Memiliki kemampuan, kemajuan, dan tekad bulat dalam mengembangkan bidang usahanya guna mencapai kemajuan dan tujuan. 7. Membawa teknik baru dalam mengorganisasikan usahanya secara tepat guna, efektif, dan efesien. 8. Berusaha tidak komsumtif dan selalu menanamkan kembali keuntungan yang diperoleh di dalam kegiatan bidang usahanya. Sedangkan ciri-ciri wirausahawan secara umum adalah sebagai berikut: 1. Mempunyai kemauan yang kuat untuk berusaha. 2. Mempunyai perjuangan yang tidak mengenal lelah dalam berusaha. 3. Percaya pada kenyakinan terhadap diri sendiri untuk maju. 4. Bertanggung jawab atas kemampuan, dan kemajuan dalam bidang usahanya. 5. Pandai dalam cara bernegosiasi untuk memajukan bidang usahanya. 6. Berpikir positif untuk maju dalam bidang usahanya. 7. Berinisiatif, kreatif, dan disiplin terhadap kegiatan usahanya.
c. Manfaat Membuka Usaha Sendiri Kebanyakan wirausahawan membuka usahanya untuk kepusaan diri. Rutinitas yang membosankan, kreasi yang dihambat-hambat, birokrasi yang panjang dan kaku, atau suasana kerja yang tidak menyenangkan. Budaya (cultur) perusahaan yang tidak cocok merupakan hal yang bisa menciptakan motif, dan mendorong orang untuk segera mencari kebebasan. Jika mereka bekerja sebagai orang gajian, maka semua yang mereka lakukan hanya untuk pimpinan perusahaan. Sedangkan, dengan berwirausaha maka semua pekerjaan yang Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
dilakukan untuk dirinya sendiri. Ada beberapa keuntungan menarik yang bisa didapatkan dari membuka usaha sendiri (Sarosa, 2003:5) adalah sebagai berikut: 1. Pontensi penghasilan yang tak terbatas Membuka usaha berbeda dengan bekerja sebagai karyawan di perusahaan orang lain. Kalau bekerja sebagi karyawan, penghasilan adalah sebesar gaji (mungkin ditambah dengan tunjungan-tunjangan bila ada), di mana gaji dan tunjangan tersebut telah ditetapkan berdasarkan jabatan (masa kerja) oleh pemilik perusahaan. Dalam hal ini seseorang hanya bisa menerima keputusan yang dibuat oleh pemilik perusahaan. Sebaliknya, bila membuka usaha sendiri maka penghasilan yang didapatkan bisa dalam jumlah yang lebih besar, bahkan tidak terbatas, tergantung dari kinerja dan pengolahan usaha. Seseorang wirausahawan bebas menentukan berapa yang akan didapatnya, potensi untuk menerima penghasilan yang tidak terbatas ini merupakan daya tarik yang mengiurkan bagi seseorang untuk berwirausaha. 2. Memaksimalkan kemampuan Kemampuan yang dimaksud bisa berupa ide ataupun kemampuan yang lain seperti menjual, bernegosiasi, dan lain-lain. Dengan memiliki usaha sendiri maka wirausahawan memiliki kebebasan seluas-luasnya untuk bekreasi dengan ide-ide tersebut. Untuk bekerja dengan adanya batasan-batasan yang mungkin akan sering ditemui jika memilih untuk bekerja sebagai karyawan disuatu perusahaan. Sudah tentu dengan adanya kebebasan bekerja dan berkreasi secara maksimal maka semangat kerjapun tinggi. Semangat kerja yang tinggi inilah yang sangat diharapkan dapat membuahkan hasil yang maksimum bagi usaha sendiri, dengan berwirausaha seseorang bebas Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
berkreasi, akan tetapi maju tidaknya usaha tersebut tergantung pimpinannya dalam mengelola usaha tersebut. 3. Bebas mengatur waktu kerja Dengan menjadi karyawan, sebenarnya seseorang telah melakukan suatu transaksi dengan perusahaan tempat bekerja, yaitu jual beli. Seseorang telah menjual waktu dan kemampuannya untuk digunakan oleh perusahaan. Jika bekerja sebagai karyawan maka ada keterbatasan untuk bisa mengatur waktu, sebagian besar waktu dihabiskan di luar rumah. Akan tetapi seseorang, dapat mengatur waktu kerjanya sendiri jika memulai membuka usaha, bahkan jika usaha tersebut di rumah. Wirausahawan adalah seperti orang bebas yang mempunyai tanggung jawab, semakin sukses seorang wirausahawan semakin banyak waktu luangnya. Seorang wirausahawan bukanlah seseorang yang makin sibuk jika usahanya mulai berkembang. 4. Sikap mental yang mandiri Sebagai seorang manajer dalam usaha sendiri, maka bersikap mandiri dalam menjalankan usahanya yang merupakan tuntutan yang harus dilakukan. Sikap mental yang kuat dan mandiri sangat dibutuhkan pada saat sedang menghadapi masalah yang berat sehingga menuntut untuk dapat mengambil tindakan yang cepat dan tepat. Pada situasi seperti ini tidak ada siapapun yang bisa diandalkan selain diri sendiri, karena setiap wirausahawan merupakan manajer pada usahanya. Justru wirausahawan tersebut yang diharapkan oleh para karyawan untuk dapat mengatasi masalah yang sedang dihadapi. Kemandirian dan sikap mental yang kuat dalam berbisnis dan kehidupan pribadi si pengusaha sangat berkorelasi dan saling mempengaruhi. Self Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
manajemen (manajemen diri sendiri) merupakan hal yang sangat penting yang harus dilakukan oleh seorang wirausahawan untuk memberikan contoh bagi para bawahan atau karyawannya.
C. Faktor-faktor yang mendorong wirausahawan memulai usaha Kecil. Faktor apa sebenarnya yang mengerakkan seseorang untuk memiliki usaha sendiri. Pertanyaan ini kerap muncul ketika kesuksesan seseorang dipublikasi pada media, pengakuan ini bukanlah suatu hal yang mudah didapatkan. Lust of power atau haus akan kekuasaan dapat dikatakan sebagai alasan seseorang ingin menjadi wirausahawan, mereka yakin apabila mereka punya power atau kekuasaan, mereka dapat melakukan sesuatu lebih lancar dan lebih efisien (Abdinagoro, 2004:2). Dengan pengetahuan dan kemampuan yang mereka miliki dapatlah merubah cara pengerjaan sesuatu apapun (Pandji, 2002:243), maka faktor-faktor yang mendorong wirausahawan memulai usaha kecil adalah sebagai berikut: 1. Modal Modal merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam berbagai aktivitas yang dilakukan, karena modal dapat membiayai semua kegiatan operasional dalam usaha, seperti: untuk pengadaan bahan baku, membayar upah tenaga kerja, pemasaran, produksi dan lain-lain. Akan tetapi masalah modal kadangkala tidak menjadi masalah bagi orang yang mempunyai kelebihan dana, tetapi bagi orang yang yang mempunyai dana relatif kecil itu memang menjadi masalah. Kedua orang tersebut, ketika akan memulai usaha
Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
jelas mempunyai keinginan yang sama. Apabila seseorang mempunyai jiwa wirausahaan, maka dia mampu menciptakan nilai tambah dari keterbatasan. 2. Peluang Banyak orang membayangkan dirinya mengolola bisnis milik mereka sendiri, membuat keputusan-keputusan kunci, dan menghasilkan keuntungan. Peluang merupakan
suatu
kesempatan
dalam
menjalankan
usaha.
Seorang
wirausahawan harus dapat melihat dan memanfaatkan peluang sehingga dapat memberikan keuntungan bagi usahanya. Peluang atau kesempatan tidak datang berulang-ulang, tetapi mungkin hanya sekali saja dalam waktu yang sangat singkat, sehingga diperlukan antisipasi dan waktu yang tepat untuk melihat
berbagai
wirausahawan
peluang
harus
dapat
agar
tidak
mengukur
mengalami dan
kegagalan.
memperkirakan
Para ukuran
pertumbuhan dan potensi laba dari setiap peluang yang ada, dan berhati-hati dalam mengevaluasi peluang sebelum memilih pasar dan sasaran yang ingin dicapai. Ada tiga fase pendekatan mengindefikasi peluang dalam bisnis, yaitu: 1. Menemukan gagasan. 2. Mengindefikasi peluang yang ada. 3. Melaksanakan manajemen usaha yang diciptakan. 3. Pendidikan Pendidikan salah satu faktor yang diperlukan dalam memulai dan menjalankan usaha, baik usaha kecil maupun usaha menengah. Pendidikan diperlukan untuk membuat perencanaan bisnis yang meliputi perencanaan keuangan dan pengelolaan usaha. Pada umumnya hanya sedikit yang Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
mempumyai laporan keuangan yang sederhana, hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan. Pengetahuan tersebut dapat diperoleh melalui pendidikan formal, seperti: dari SMU atau Perguruan Tinggi, dan pendidikan non formal, seperti: pelatihan tentang UKM atau kursus. 4. Emosional Suatu keadaan yang mampu mempengaruhi tindakan seseorang untuk melakukan suatu rencana yang dikehendakinya. Tindakan emosional itu juga merupakan dorongan pribadi seseorang untuk melakukaan suatu kegiatan. Dengan dorongan emosi maka orang dapat bertindak sesuai dengan keinginannya. 5. Pengalaman Pengalaman merupakan pengetahuan yang didapat dari pekerjaan yang terakhir maupun pada pekerjaan yang pernah dilakukan pada masa sekarang. Dengan adanya pengalaman sering kali membuat seseorang untuk melihat kemungkinan untuk memodifikasi produk yang telah ada, memperbaiki pelayanan dan menduplikasikan konsep bisnis dalam lokasi yang berbeda. Pengalaman dapatlah merupakan suatu hal yang sangat berharga karena dengan adanya pengalaman seseorang dapat lebih memahami terhadap apa yang sedang dikerjakan (Longenecker, 2000:95).
Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
D. Tahap Menyusun Rencana Usaha Penyusunan rencana usaha bisa dilakukan dengan mengikuti langkahlangkah berikut, (Musrofi, 2004:139). 1. Bidang usaha Sebelum memulai usaha tentu timbul pertanyaan dari mana memulainya. Hal tersebut dapat dimulai dari ide usaha yang usaha dipilih, diterapkan, dan selanjutnya ditindak lanjuti. Persoalan yang sebenarnya, usaha yang di jalankan tersebut bergerak dibidang apa. Pada umunya kadang kala wirausahawan terjebak dalam persoalan ini. Mereka tidak menyadari atau mengetahui kearah mana usahanya akan berjalan untuk selanjutnya. 2. Visi dan tujuan Seseorang yang memulai usaha dari nol, biasanya tidak mau berpikir tentang nasib
usahanya
dalam
jangka
panjang,
yang
penting
jalan
dan
menguntungkan, begitu kira-kira yang sering ada dibenak orang. Hal ini pun tidak masalah. Namun, jauh lebih baik apabila ada visi dan misi, meskipun usaha itu dimulai dari usaha kecil. Dengan adanya visi, diharapkan orang akan tekun, dan terus menerus termotivasi menuju visi tersebut. Apabila tidak punya visi, hanya terfokus pada keuntungan jangka pendek. Ketika usaha kurang menguntungkan langsung mencari usaha baru atau memilih usaha yang lain, dan seterusnya. Dan bisa juga berhenti atau trauma untuk memulai usaha karena takut gagal lagi. Visi dapat diraih melalui beberapa tahapan. Setiap tahapan dilingkupkan kedalam tujuan jangka pendek. Tujuan yang baik adalah tujuan yang dapat Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
diperiksa dan terukur, apakah tujuan tersebut tercapai atau tidak. Tujuan yang terukur memenuhi lima kriteria, yaitu: spesifik (spesifik), Measurable (terukur), Accountabiliting (pertanggung jawaban), Realistic (realistik atau relevan). 3. Strategi Strategi merupakan jawaban dari pertanyaan bagaimana cara mencapai apa yang diinginkan dan dituju mempunyai implikasi pada semua aspek usaha, yang meliputi beberapa aspek yaitu: aspek pasar/pemasaran, aspek teknik/produksi, aspek lokasi, dan aspek manajemen. Aspek Pasar/Pemasaran Pemasaran merupakan pertukaran produk atau jasa dengan uang. Pasar merupakan sekelompok orang yang akan memanfaatkan produk atau jasa tersebut. Sebelum menjual produk atau jasa kepada pasar, yang pertama kali harus dilakukan adalah mengidentifikasi pasar tersebut. Proses pemasaran strategis, dengan aktivitas utama berupa pemilihan nilai yang mencakup aktivitas: a. Segmentasi pasar (segmentation). b. Penentuan target pasar (targeting). c. Penentuan posisi pasar (positioning). Proses pemasaran praktis dengan aktivitas inti berupa penciptaan nilai yang mencakup 4P yaitu: a. Spesifikasi produk atau jasa (product). b. Penetapan harga jual (price). c. Sistem distribusi (place/distribution). Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
d. Promosi (promotion). 3.2. Aspek Teknik/Produksi Rencana produksi pada dasarnya mencakup bagaimana proses produksi atau mekanisme usaha, penentuan apa saja fasilitas produksi yang dibutuhkan, berapa kapasitas produksi, bagaimana menyediakan bahan baku dan bahan pembantu, penyediaan mesin dan alat perlengkapan lainnya. 3.3. Aspek Lokasi Lokasi adalah faktor penting dalam usaha, jika seseorang akan memulai usaha, pemikiran dan pertimbangannya hanya terfokus pada keberhasilan jangka pendek. Aspek pemilihan lokasi usaha perlu dikaji secara serius karena menyangkut masalah efesiensi. Pada prinsipnya ada 3 (tiga) faktor yang menjadi bahan perbandingan untuk memilih lokasi usaha yaitu: 1. Bahan baku, pasar dan transportasi. 2. Lingkungan. 3. Lain-lain yang menunjang. 3.4. Aspek Manajemen Aspek Manajemen sangat penting untuk diperhatikan, menurut penelitian Dun, Bradstreet di Amerika Serikat, 90% kegagalan usaha disebabkan tidak bagusnya aspek manajemen (Musrafi, 2004:168). Aspek manajemen mencakup bagaimana pengelolaan orang-orang yang terlibat di dalam usaha.
Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
BAB III GAMBARAN UMUM PAJAK USU
A. Sejarah Singkat Pajak USU Pajak USU merupakan hasil kebijakan dari pihak rektorat USU dalam upaya melakukan pembenahan kampus USU. Pada umumnya pedagang yang sekarang berjualan di Pajak USU adalah pedagang-pedagang yang berdagang di sembarang tempat di lingkungan kampus USU, seperti di jalan Abdul Hamid dan jalan Dr. Mansyur Medan. Ada juga mereka yang berjualan di bawah pepohonan, trotoar jalan, halaman gedung kuliah, halaman laborotarium, dan tempat-tempat lainnya di lingkungan kampus USU. Keberadaan para pedagang di lingkungan kampus USU, pada awalnya tidak menimbulkan masalah, tetapi dengan bertambahnya jumlah pedagang yang berjualan dan adanya pengusuran pedangang kaki lima yang berjualan di pinggir jalan Dr.Mansyur oleh Pemko Medan, maka jumlah pedagang di lingkungan Pajak USU semakin banyak sehingga timbul masalah sampah yang tidak terkendali, tempat berjualan dijadikan sebagai tempat perjudian, dan terganggu keindahan yang mengakhibatkan lingkungan kampus USU terlihat kumuh. Berdasarkan perkembangan masalah yang muncul, seperti di atas maka pihak rektorat USU mengambilkan kebijakan melokalisasi para pedagang. Pada registrasi awal ada 100 (seratus) pedagang yang tempatnya di lokasi resmi, yaitu Fakultas Teknik, Fakultas Pertanian, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), stadion USU, dan di jalan Abdul Hakim. Para pedagang yang mendapat lokasi di jalan Abdul Hakim adalah pedagang yang semula berjualan di sepanjang trotoar di jalan Abdul Hakim, Fakultas Sastra, Fakultas Pertanian, dan Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
Fakultas Ilmu Politik (FISIPOL), ditambah dengan para pedagang yang mendaftar kemudian, maka jumlah semua pedagang pada saat itu sebanyak 35 (tiga puluh lima) pedagang. Penyalahgunaan lokasi yang diberikan kepada para pedagang dengan menjadikan lokasi sebagai tempat perjudian, munculnya masalah sampah, ketertiban dan sebagainya. Karena tidak terkontrol jumlah para pedagang menyebabkan pihak rektorat melakukan penertiban ulang dengan cara mengatur ulang para pedagang, dan penertiban ini dilakukan oleh pihak Satpam USU dengan melakukan registrasi ulang para pedagang. Pada saat melakukan penertiban lokasi yang ada untuk pedagang menjadi 3 (tiga) lokasi resmi yaitu stadion kampus USU, Fakultas Teknik, dan yang paling populer adalah Pajak USU (Pajus). Setelah berjalan lebih kurang 6 (enam) bulan, perpustakaan USU dan Pascasarjana Ekonomi USU membuat rencana untuk membangun tempat ibadah (mushola) di tempat para pedagang berjualan. Dengan demikian lokasi Pajak USU dipindahkan ke lokasi yang terletak diantara Fakultas Ekonomi, Fakultas Ilmu Politik (FISIPOL), Fakultas Hukum, dan Pascasarjana USU. Lokasi inilah yang disebut Pajak USU yang menjadi tempat penelitian penulis. Dibandingkan dengan 2 (dua) lokasi yang lainnya, Pajak USU adalah lokasi pedagang yang jauh lebih populer di kalangan mahasiswa USU, bahkan mahasiswa dari perguruan lainnya serta kalangan siswa SMP dan SMU di kota Medan. Beberapa istilah atau nama yang disebut oleh mahasiswa, antara lain pusat jajanan USU, mall kesawitan USU, akan tetapi penulis menyimpulkan yang Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
bersumber dari hasil wawancara dengan sejumlah siswa SMP dan SMU, mahasiswa dan mahasiswi USU, perguruan tinggi lainnya dan masyarakat biasa menjawab bahwa mereka lebih mengenal istilah Pajak USU dibandingkan dengan istilah lainnya. Para pedagang merasakan dampak positif apabila berjualan di lokasi resmi dibandingkan saat mereka berjualan di bawah perpohonan, trotoar jalan, halaman gedung kuliah, halaman laboratorium, dan tempat lainnya di lingkungan USU. Jika dahulu para pedagang harus siap-siap angkat kaki karena ada penertiban dari pihak Satpam USU, tetapi sekarang mereka tidak perlu takut hal itu terjadi lagi karena mereka sudah berjualan di tempat yang strategis yaitu Pajak USU.
B. Prosedur Perizinan Pajak USU 1. Pendaftaran Pedagang Para pedagang yang berjualan di Pajak USU diakui secara resmi oleh pihak rektorat USU. Oleh karena itu para pedagang harus mentaati segala peraturan yang diberlakukan oleh biro yang dibawahi oleh pihak Satpam USU, prosedur yang ditetapkan adalah berdasarkan aturan USU. Pihak Satpam USU bertanggung jawab sepenuhnya dalam perekrutan dan administrasi pedagang di Pajak USU. Para pedagang yang berjualan di Pajak USU harus sudah melaporkan dan mendapatkan izin dari pihak USU dan begitu juga dengan hak untuk melakukan pelarangan berjualan. Registrasi ulang diberlakukan setiap 12 (dua belas) bulan atau setahun sekali. Hal ini diberlakukan untuk memperoleh data ulang mengenai perkembangan terbaru para pedagang . Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
Pedagang yang belum mendapatkan izin, harus melakukan perjanjian dengan menandatangani peraturan yang berlaku antara lain: 1. Aktivitas pedagang yang diizinkan sampai jam 6 (enam) sore. 2. Tidak dibenarkan berjualan makanan pada bulan ramadhan (puasa) kecuali kebutuhan mahasiswa lainnya. 3. Tidak boleh membuang sampah sembarang. 4. Diwajibkan menjaga ketertiban seperti tidak boleh ada perjudian. 2. Pelaksanaan Keamanan Para pedagang yang berjualan di Pajak USU mendapatkan jaminan sepenuhnya untuk berjualan. Untuk itu para pedagang diwajibkan untuk membayar uang keamanan kepada pihak Satpam USU sebesar Rp 5.000,- (lima ribu rupiah) per hari untuk tiap tempatnya. Tetapi dari wawancara yang penulis lakukan dengan beberapa pedagang, ada sebagian pedagang yang mengatakan membayar uang tambahan sebanyak Rp 3.000,- (tiga ribu rupiah) sampai Rp 5.000,- (lima ribu rupiah) per hari untuk biaya jaga malam, biaya lampu sebesar 20.000,- (dua puluh ribu rapiah). Pembayaran ini dilakukan setiap harinya oleh pihak Satpam USU dengan mendatangi tiap-tiap tempat berjualan para pedagang yang berada di Pajak USU maupun yang bukan di Pajak USU tetapi lokasi para pedagang berjualan masih dalam kawasan lingkungan USU. 3. Pelaksanaan Kebersihan Sebagai upaya untuk menciptakan lingkungan yang bersih, pihak USU mewajibkan kepada para pedagang untuk membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan, pihak USU juga memberi fasilitas kamar mandi dengan beberapa kran air bersih untuk para pedagang untuk mengambil air bersih yang Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
tujuan pihak USU adalah menciptakan Pajak USU yang mandiri dan tidak membuat pihak-pihak lain merasa terganggu, dengan ketentuan para pedagang membayar uang air dan listrik sebesar Rp 40.000,- (empat puluh ribu rupiah) tiap bulan.
C. Gambaran Umum Pedagang di pajak USU Para pedagang di Pajak USU memiliki latar belakang yang berbeda-beda, perbedaan tersebut yang meliputi jenis kelamin, umur, status, pendidikan terakhir, dan alamat tempat tinggal para pedagang. Secara umum gambaran pedagang dapat dilihat pada hasil penyebaran kuesioner, wawancara, dan observasi yang dilakukan oleh penulis untuk penelitian ini, dapat dilihat pada Tabel 3.1
No S1
2 3 4
5 6 7
8 9
Tabel 3.1 Data Pribadi Pedagang di Pajak USU Nama Jenis Umur Lama Alamat Kelamin (tahun) Berjualan Agustini Perempuan 43 1 tahun Jln. Dahlan Ujung No. 64 Tanjung Morawa Ani Perempuan 34 6 tahun Jl. Cinta Karya No.70 Karang Rejo Ainus Sofia Perempuan 43 6 bulan Jl. Setia Budi Pasar I Medan Anik Supratmi Perempuan 35 15 tahun Jl. Jamin Ginting Gg. Ganepo No.16 Medan Budi Laki-laki 40 4 tahun Jl. Sukaria No.45 Pancing Batara Laki-laki 26 6 bulan Jl. Bersama No. 5 Hutahuruk Medan Ciko Perempuan 27 4 tahun Jl. Pelita I Gg. Kelapa No.6 Medan Perjuangan Dewi Perempuan 28 3 tahun Padang BulanMedan Dhieni Irma Perempuan 24 1 tahun Perumahan Bumi Liza Trutung blok 10
Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
10
Elis
Perempuan
35
1 tahun
11
Elmaniati
Perempuan
52
2,5 tahun
12
Henika
Perempuan
24
1 tahun
13
Israwati
Perempuan
54
5 tahun
14
Junaidi
Perempuan
33
7 tahun
15
Kasmawati
Perempuan
55
1 tahun
16
Mariana Hsn
Perempuan
43
1 tahun
17
Priyono
Laki-laki
35
3 tahun
18
Rajab
Laki-laki
55
27 tahun
19
Rahmat Lubis
Laki-laki
45
3 tahun
20
Laki-laki
39
6 tahun
21
Rahmat Syahputera Rival
Laki-laki
23
6 bulan
22
Surtaningsih
Perempuan
54
3 tahun
23
Samsuri
Perempuan
32
6 tahun
24
Sri Suryani
Perempuan
37
3 tahun
25
Sri Suherni
Perempuan
53
5 tahun
26
Theresia
Perempuan
25
2,5 tahun
27
Yenni Zahara
Perempuan
44
6 bulan
No.153 Jl. Medan Area Selatan No.56 Medan Jl. Utama No.56 Medan Jl. Kunci Gg. Saurdot No.19 Sekip Jl. Luku I Gg. Bersama No. 24 Medan Jl. Sei Batang hari No. 91 Medan Jl. Walet I No. 303 Perumnas Mandala Komplek Titipapan Indah Marealan Jl. Jamin Ginting No.383 medan Jl. Karya Darma No. 19 Medan Jl. Jamin Ginting No. 312A Padang Bulan Medan Jl. Bunga Cempaka No. 1 Medan Jl. Dr. Masyur Gg. Sipirok No. 28 padang bulan Medan Jl. Medan Area Selatan gg. Sekawan no.5 Medan Rawa Cangkuk III Bromo Jl. Selamat No. 4 Mandala Jl. Medan Area selatan Gg. Perwira No. 24 Medan Padang BulanMedan Jl. Kemenyan Raya No.82 Simalingkar
Sumber: Hasil Penelitian 2007 (data diolah)
Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
Para pedagang di Pajak USU tinggal pada alamat yang berbeda-beda, pada umumnya pedagang yang sudah lama berjualan di Pajak USU alamat tinggal mereka disekitar lingkungan USU, tetapi pedagang yang baru membuka usahanya di Pajak USU alamat tempat tinggal mereka bukan hanya sekitar lingkungan USU. Walaupun lokasi alamat pedagang yang berbeda-beda, pedagang yang beralamat tinggal yang jauh dari lingkungan USU tidak menjadikan hal itu sebagai hambatan dalam masalah bagi mereka, karena mereka juga dapat sampai pada lokasi berjualan setiap pagi hari sama seperti pedagang lainnya yang tinggal di lingkungan USU. Pedagang di Pajak USU memiliki tingkat pendidikan yang berbeda-beda, pendidikan para pedagang ada yang hanya sebatas tingkat SLTP, lulusan SMU/MA, Diploma, dan ada juga yang sudah memperoleh gelar sarjana Strata 1. Dapat dilihat dalam Tabel 3.2 Tabel 3.2 Data Pribadi Pedagang Pajak USU Berdasarkan Tingkat Pendidikan No Nama Jenis Kelamin Umur Pendidikan Terakhir 1 Batara Hutahuruk Laki-laki 26 tahun Strata 1 2
Chiko
Perempuan
27 tahun
Strata 1
3
Rival
Laki-laki
23 tahun
Strata 1
4
Theresia
Perempuan
25 tahun
Strata 1
5
Yenni Zahara
Perempuan
44 tahun
Strata 1
6
Dewi
Perempuan
28 tahun
Diploma
7
Dhieni Irma Liza
Perempuan
24 tahun
Diploma
8
Kasmawati
Perempuan
55 tahun
Diploma
9
Samsuri
Laki-laki
32 tahun
Diploma
10
Sri Suherni
Perempuan
53 tahun
Diploma
11
Agustini
Perempuan
43 tahun
SMA
12
Ani
Perempuan
35 tahun
SMA
Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
13
Ainus Sopia
Perempuan
43 tahun
SMA
14
Budi
Laki-laki
40 tahun
SMA
15
Elis
Perempuan
35 tahun
SMA
16
Elmaniati
Perempuan
52 tahun
SMA
17
Henika
Perempuan
24 tahun
SMA
18
Junaidi
Laki-laki
33 tahun
SMA
19
Mariana Hasan
Perempuan
43 tahun
SMA
20
Priyono
Laki-laki
35 tahun
SMA
21
Rahman Lubis
Laki-laki
45 tahun
SMA
22
Rahmat Syahputra
Laki-laki
39 tahun
SMA
23
Surtaningsih
Perempuan
54 tahun
SMA
24
Sri Suryani
Perempuan
37 tahun
SMA
25
Anik Supratmi
Perempuan
35 tahun
SLTP
26
Israwati
Perempuan
54 tahun
SLTP
27
Rajab
Laki-laki
55 tahun
SLTP
Sumber: hasil Penelitian 2007 (data diolah)
D. Konsumen di Pajak USU Istilah Pajak USU biasa dikatakan cukup terkenal sebagai tempat berbelanja atau tempat makan di kalangan mahasiswa, para pedagang di Pajak USU menjual berbagai macam barang dagangan baik dari makanan, minuman, serta barang non makanan. Dengan beragam barang yang didagangkan di Pajak USU, oleh kerena itu konsumen yang berbelanja di Pajak USU bukan hanya dari mahasiswa kampus USU saja tetapi juga siswa SLTP, SMU, mahasiswa dari perguruan tinggi lainnya, pengawai USU, dan juga masyarakat umum.
Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
BAB IV ANALISIS DATA
Pada penelitian ini digunakan dua metode untuk menganalisis data primer yang telah diperoleh, yaitu: metode analisis deskriptif dan metode analisis kuantitatif. Metode analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui secara umum gambaran responden penelitian. Sedangkan metode analisis kuantitatif digunakan untuk mengetahui validitas dan realibilitas data serta pengaruh antara variabel bebas (modal, pendidikan, peluang, emosional, dan pengalaman) terhadap variabel terikat (memulai usaha kecil) melalui pengolahan data primer dari kuesioner. Proses penganalisaan data ini peneliti menggunakan bantuan software SPSS 12.0 for windows.
A. Analisis Deskriptif Responden 1. Karateristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Berdasarkan data-data kuesioner yang disebarkan kepada 27 responden, diperoleh data mengenai jenis kelamin responden penelitian. Jumlah dan persentasi antara laki-laki dan perempuan dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Karateristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Persentase Laki-laki
10
27,04%
Perempuan
17
62,96%
Total
27
100%
Sumber: Penelitian 2007 (data diolah)
Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
Pada Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini adalah perempuan, yakni sebanyak 17 responden (62,96%) dan selebihnya adalah laki-laki, yakni sebanyak 10 responden (27,04%). 2. Karateristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan. Tabel 4.2 Karateristik Responden BerdasarkanTingkat Pendidikan Tingkat pendidikan Jumlah Persentase Strara 1
5
18,6%
Diploma
5
18,6%
SMA/SMU
14
51,8%
SLTP
3
11,2%
Total
27
100%
Sumber: Penelitian 2007 (data diolah)
Pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa pedagang usaha makanan di Pajak USU umumnya sudah mempunyai tingkat pendidikan yang lumayan bagus mulai lulusan SLTP hingga perguruan tinggi. Responden yang paling banyak adalah lulusan SMA/MU, yakni sebanyak 14 responden (51,8%), disusul oleh lulusan perguruan tinggi program diploma, yakni 5 responden (18,6%) dan Strata-1 juga 5 responden (18,6%). Sementara itu pedagang yang hanya lulusan SLTP sebanyak 3 responden (11,2%), oleh karena itu responden dalam penelitian ini umumnya mudah memberikan jawaban karena mereka memahami tujuan penelitian ini.
Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
3. Karateristik Responden Berdasarkan Umur Tabel 4.3 Karateristik Responden Berdasarkan Umur Umur responden Jumlah Persentase 26 – 35
12
44,4%
36 – 45
9
33,3%
46 – 55
3
11,2%
Total
27
100%
Sumber: Penelitian 2007 (data diolah)
Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa rata-rata usia responden adalah 35 tahun, dengan komposisi usia responden antara 26-35 tahun sebanyak 12 responden (44,4%), usia antara 36-45 tahun sebanyak 9 responden (33,3%), usia antara 46-55 tahun sebanyak 3 responden (11,2%). Kondisi usia pedagang juga merupakan faktor untuk membuat mahasiswa lebih akrab. 4. Karateristik Responden Berdasarkan Status Tabel 4.4 Karateristik Responden Berdasarkan Status Keterangan Jumlah Persentase Kawin/berumah tangga Belum Kawin
24
88,8%
3
11,2%
Total
27
100%
Sumber: Penelitian 2007 (data diolah)
Pada Tabel 4.4 menunjukkan bahwa sebagian besar responden sudah tergolong berumur, dan sebagian besar dari mereka (responden) sudah berstatus kawin atau berumah tangga, yakni sebanyak 24 responden (88,8%). Sementara Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
yang belum kawin atau belum berumah tangga hanya 3 responden (11,2%), oleh karena itu sebagian dari pedagang dibantu oleh anak dan istrinya dalam menjalankan usaha dagangnya. 5. Karateristik Responden Berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja Tabel 4.5 Karateristik Responden Berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja Tenaga kerja Jumlah Persentase 2
5
18,5 %
3
12
44,4%
4
6
22,2%
5
4
14,8%
Total
27
100%
Sumber: Penelitian 2007 (data diolah)
Pada Tabel 4.5 secara rata-rata setiap pedagang menggunakan tenaga kerja sebanyak 5 (tiga) orang dengan variasi mulai dari 1 (satu) orang hingga 5 (lima) orang. Sebagaimana ditunjukkan pada tabel yang paling banyak responden menggunakan tenaga kerja adalah 3 (tiga) orang, yakni 12 responden (44,4%), kemudian disusul dengan yang menggunakan tenaga kerja 4 (empat) orang, yakni 6 (enam) responden (22.6%), sementara pedagang yang menggunakan 5 (lima) orang tenaga kerja, yakni 5 responden (14,8%). Dan pedagang yang hanya menggunakan 2 (dua) orang tenaga kerja, yakni 5 (lima) responden (18,5%).
Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
6. Karateristik Responden Berdasakan yang Membuat Pembukuan Tabel 4.6 Karateristik Responden Berdasarkan yang Membuat Pembukuan Keterangan Jumlah Persentase Laporan L/R
14
51,8%
Neraca
4
14,8%
Catatan harian
9
33,4%
Total
27
100%
Sumber: Penelitian 2007 (data diolah)
Pada Tabel 4.6 dapat dilihat responden yang membuat pembukuan terhadap usahanya, mulai dari neraca, laporan laba/rugi dan catatan harian. Responden yang membuat laporan laba/rugi, yakni sebanyak 14 (empat belas) responden (51,8%), Sementara responden yang membuat neraca sebagai pembukuannya, yakni 4 (empat) responden (14,8%). Selebihnya semua pedagang hanya membuat pembukuannya adalah catatan harian, yakni sebanyak 9 (sembilan) responden (33,4%). Hal ini mungkin karena usaha yang mereka lakoni masih sangat sederhana walaupun demikian mereka sudah dapat menghitung laba dan rugi berdasarkan keahlian mereka.
B. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ini menggunakan 5 variabel bebas (independen) yaitu variabel modal, peluang, pendidikan, emosional, dan pengalaman serta satu variabel terikat (dependen) yaitu memulai usaha kecil pada Pajak USU.
Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
1. Variabel Modal Berdasarkan kuesioner yang telah disebarkan kepada 27 responden. Variabel modal terdiri dari 3 (tiga) pertanyaan (item). Distribusi jawaban responden tentang variabel modal dapat dilihat pada Tabel 4.7. Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Variabel Modal Setuju
Sangat
Item
Kurang
Tidak
Setuju
Setuju
Setuju
No F
%
F
%
F
%
Sangat Tidak Setuju
F
%
F
%
Total Total Res pon % den
1
10 37,05 11 40,74 6 22,22
-
-
-
-
100
27
2
11 40,74
8
29,65 8 29,65
-
-
-
-
100
27
3
6
7
25,92 7 25,92 4
11,12
100
27
22,23
14,81
Sumber: Penelitian 2007 (data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.7 di atas dapat dilihat bahwa persentase untuk pertanyaan nomor 1 (satu), tanggapan responden sangat setuju sebanyak 10 responden (37,05%), setuju 11 responden (40,74%), dan kurang setuju 6 responden (22,23%), Sementara pada nomor 1 (satu) tidak ada responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju. Selanjutnya pertanyaan nomor 2 (dua), tanggapan responden sangat setuju 11 responden
40,74%),
setuju
8
responden (29,65%), kurang setuju juga 8 responden (29,63%). Persentase untuk pertanyan nomor 3 (tiga), yaitu tanggapan responden sangat setuju 6 responden (22,22%), setuju 7 responden (25,92%), kurang setuju 7 responden (14,81%), dan 3 responden (11,12%) menjawab sangat tidak setuju. Jawaban responden pada variabel modal dapat dilihat pada tabel bahwa dari 3 pertanyaan (item) hanya ada 3 responden yang menjawab sangat tidak setuju. Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
2. Variabel Peluang Berdasarkan kuesioner yang telah disebarkan kepada 27 responden. Variabel peluang terdiri dari 4 (empat) pertanyaan (item). Distribusi jawaban responden tentang variabel peluang dapat dilihat pada Tabel 4.8. Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden Variabel Peluang Setuju
Sangat
Item
Kurang
Tidak
Setuju
Setuju
Setuju
No F
%
F
Sangat Tidak Setuju
Total %
Total Res pon den
%
F
%
F
%
F
%
33,34
1
3,70
-
-
-
-
100
27
14,81 2
7,40
1
3,70
100
27
1 3,70
2 7,41
100
27
-
-
100
27
4
17 62,96 9
5
8
29,64 12 44,45
4
6
13 48,15 11 40,74
-
-
7
13 48,15 12 44,45
2
7,40
-
-
Sumber: Penelitian 2007 (data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa persentase untuk pertanyaan nomor 4 (empat), tanggapan responden sangat setuju 17 responden (62,96%), setuju 9 responden (33,34%), dan 1 responden (3,70%) menjawab kurang setuju, tidak ada responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju. Untuk pertanyaan nomor 5 (lima), tanggapan responden sangat setuju 8 responden (29,64%), setuju 12 responden (44,45%), kurang setuju 4 responden (14,81%), tidak setuju 2 responden (7,40%), dan 1 responden (3,70%) menjawab sangat tidak setuju. Pada pertanyaan nomor 6 (enam), tanggapan responden sangat setuju 13 responden (48,15%), setuju juga 11 responden (40,74%), tidak setuju 1 responden (3,70%), dan 2 responden menjawab tidak sangat setuju. Untuk pertanyaan nomor Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
7 (tujuh), tanggapan responden sangat setuju 13 responden (48,15%), setuju 12 responden ( 44,45%), kurang setuju 2 responden (7,40%), tidak ada responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju. Dari data diatas menunjukkan bahwap peluang merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam memulai usaha kecil. 3. Variabel Pendidikan Berdasarkan kuesioner yang telah disebarkan kepada 27 responden. Variabel pendidikan terdiri dari 2 (dua) pertanyaan (item). Distribusi jawaban responden tentang variabel pendidikan dapat dilihat pada tabel 4.9. Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Responden Variabel Pendidikan Item
Setuju
Sangat
Kurang
Tidak
Setuju
Setuju
Setuju
No F
%
F
Sangat Tidak Setuju
%
F
%
F
%
F
%
Total %
Total Res pon den
8
15 55,56 9
33,33
3
11,12
-
-
-
-
100
27
9
12 44,44 12 44,44
3
11,12
-
-
-
-
100% 27
Sumber: Penelitian 2007 (data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.9 diatas dapat dilihat bahwa persentase untuk pertanyaan nomor 8 (delapan), tanggapan responden sangat setuju 15 responden (55,56%), setuju 9 responden (33,33%), kurang setuju 3 responden (11,12%), tidak ada responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju. Selanjutnya persentase untuk pertanyaan nomor 9 (sembilan), tanggapan sangat setuju 12 responden (44.44%). Sangat setuju juga 12 responden (44,44%), kurang setuju 3 responden (11,12%), tidak ada responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju pada pertanyaan nomor sembilan.
Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
4. Variabel Emosional Berdasarkan kuesioner yang telah disebarkan kepada 27 responden. Variabel emosional terdiri dari 4 (empat) pertanyaan (item). Distribusi jawaban responden tentang variabel emosional dapat dilihat pada tabel 4.10. Tabel 4.10 Distribusi Jawaban Responden Variabel Emosional Setuju
Sangat
Item
Kurang
Tidak
Setuju
Setuju
Setuju
No
F
%
%
F
10
7
25,92
7
25,92 4 14,81 6 22,23 3 11,12
100
27
11
12 44,46
8
29,62 5 18,52 1
3,70
1
3,70
100
27
12
5
7
25,92 4 14,81 2
7,41
9 33,34
100
27
13
10 37,04 10 37,05 2
3,70
4 33,34
100
27
7,40
F
1
%
F
%
Total Total Res pon % den
F
18,52
%
Sangat Tidak Setuju
Sumber: Penelitian 2007 (data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa persentase untuk pertanyaan nomor 10 (sepuluh), tanggapan sangat setuju 7 responden (25,92%), setuju juga 7 responden (25,92%),
kurang setuju 4 responden (14,81%), tidak setuju 6
responden (22,23%), dan 3 responden (11,12%) menjawab sangat tidak setuju. Untuk pertanyaan nomor 11 (sebelas), tanggapan responden sangat setuju 12 responden (44,46%), setuju 8 responden (29,62%), kurang setuju 5 responden (18,52%), tidak setuju 1 responden (3,70%), dan sangat tidak setuju juga 1 responden (3,70%). Pada pertanyaan nomor 12 (dua belas), tanggapan responden sangat setuju 5 responden (18,52%), kurang setuju 7 responden (25,92%), tidak setuju 2 responden (7,41%), dan 9 responden (33,34%) menjawab sangat tidak setuju. Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
Untuk pertanyaan nomor 13 (tiga belas), tanggapan responden sangat setuju 10 responden (37,04%), setuju juga 10 responden (37,05%), kurang setuju 2 responden (7,40%), tidak setuju 1 responden (3,70%), sangat tidak setuju 9 responden (33,34%). Dari data diatas dapat dilihat bahwa tidak ada responden yang tidak menjawab setiap butir pertanyaan yang diajukan, maka dapat dilihat variabel emosional merupakan salah satu variabel yang perlu dipertimbangkan dalam memulai usaha kecil. 5. Variabel Pengalaman Berdasarkan kuesioner yang telah disebarkan kepada 27 responden. Variabel pengalaman terdiri dari 2 (dua) pertanyaan (item). Distribusi jawaban responden tentang variabel pengalaman dapat dilihat pada tabel 4.11. Tabel 4.11 Distribusi Jawaban Responden Variabel Pengalaman Setuju
Sangat
Item
Kurang
Tidak
Setuju
Setuju
Setuju
No F
%
F
%
14
8
29,63
8
29,63
15
11 40,74
8
29,63
F
%
Sangat Tidak Setuju
Total %
Total Res pon den
F
%
F
%
9 33,34
1
3,70
1
3,70
100
27
8 29,63
-
-
-
-
100
27
Sumber: Penelitian 2007 (data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa persentase untuk pertanyaan nomor 14 (empat belas), tanggapan responden sangat setuju 8 responden (29,63%), setuju 8 responden (29,63%), kurang setuju 9 responden (33,34%), tidak setuju 1 responden (3,70%), dan sangat tidak setuju juga 1 responden (3,70%). Selanjutnya untuk pertanyan nomor 15 (lima belas), tanggapan responden sangat setuju 11 responden (40,74%), setuju 8 responden (29,63%), kurang setuju 8 responden (29,63%), tidak ada responden yang menjawab sangat Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
tidak setuju. Maka dapat disimpulkan bahwa semua responden yang ada di Pajak USU rata-rata sudah menjalankan usaha yang sama sebelum mereka berdagang di Pajak USU. 6. Variabel Memulai Usaha kecil Berdasarkan kuesioner yang telah disebarkan kepada 27 responden. Variabel memulai usaha terdiri dari 5 (lima) pertanyaan (item). Distribusi jawaban responden tentang variabel memulai usaha kecil dapat dilihat pada tabel 4.12. Tabel 4.12 Distribusi Jawaban Responden Variabel Memulai Usaha Kecil Setuju
Sangat
Item
Kurang
Tidak
Setuju
Setuju
Setuju
No F
%
16
14 51,85
17
4
18
F 9
%
F
%
33,34 4 14,81
Sangat Tidak Setuju
F
%
F
%
-
-
-
-
Total Total Res pon % Den
100
27
14,80 12 44,44 5 18,52 3 11,12 3 11,12
100
27
7
25,92
9
33,34 4 14,81 3 11,12 4 14,81
100
27
19
5
18,51
7
25,92 5 18,52 6 22,23 4 14,81
100
27
20
6
22,23 11 40,74 2
100
27
7,40
5 18,51 3 11,12
Sumber: Penelitian 2007 (data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa persentase untuk pertanyaan variabel memulai usaha (Y), nomor 16 (enam belas), tanggapan sangat setuju 14 responden (51,85%), setuju 9 responden (33,34%), kurang setuju 4 responden (14,81%), tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju pada pertanyaan nomor enam belas. Untuk pertanyaan nomor 17 (tujuh belas) tanggapan responden sangat setuju 4 responden (14,80%), setuju 12 responden (44,44%), kurang setuju 5 responden (18,52%), tidak setuju 3 responden (11,12%), sangat tidak setuju 3 responden (11,12%). Untuk pertanyaan nomor 18 Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
(delapan belas) tanggapan responden sangat setuju 7 responden (25,92%), setuju 9 responden (33,33%),
kurang setuju 4 responden (14,80%), tidak setuju 3
responden (11.12%), sangat tidak setuju 4 responden (14.81%). Pada pertanyaan nomor 19 (sembilan belas), tanggapan responden sangat setuju 5 responden (18,52%), setuju 7 responden (25,92%), kurang setuju 5 responden (18,52%), tidak setuju 6 responden (22,23%), sangat tidak setuju 4 responden (14,81%). Untuk pertanyaan nomor 20 (dua puluh), tanggapan responden sangat setuju 6 responden (22,23%), setuju 11 responden (40,74%), kurang setuju 2 responden (7,40%), tidak setuju 5 responden (18,50%), sangat tidak setuju 3 responden (11,12%).
C. Analisis Statistik Deskriptif Analisis regresi linear berganda dengan menggunakan metode enter, karena dengan metode enter seluruh variabel akan dimasukan kedalam analisis untuk dapat diketahui apakah variabel independen mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel dependen. Data akan diolah menurut data enter pada input SPSS versi 12,0. Pada Tabel Variabel Entered Removedb (terlampir) menunjukan hasil analisis statistik deskriptif sebagai berikut: a. Variabel
yang
dimasukkan
kedalam
persamaan
adalah
variabel
independen yaitu variabel modal, peluang, pendidikan, emosional dan pengalaman. b. Tidak ada variabel independen yang dikeluarkan (removed). c. Metode yang digunakan untuk memasukkan data yaitu metode enter. Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
Pada Tabel deskriptif Statistik (terlampir) menunjukkan analisis statistics deskriptif sebagai berikut: a. Rata-rata variabel modal = 13,6296 variabel peluang =17,4444 variabel pendidikan = 9,5185 veriabel emosional = 13,5158 dan variabel pengalaman = 13,5185. b. Standar deviasi pada variabel modal = 1,11452 variabel peluang = 1,01274 variabel pendidikan = 1,05139 variabel emosional = 1,71801 dan standar deviasi variabel pengalaman = 1,05139. c. Rata-rata variabel memulai usaha kecil (Y) = 19,4444 dan standar deviasi = 1,88788. d. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 27 pedagang usaha makanan di Pajak USU.
D. Analisis statistik kuantitatif 1. Uji Validitas Kuesioner disebarkan untuk menjadi sumber data yang baik, maka perlu digunakan uji validitas dan realibitas. Uji ini dilakukan dengan tujuan agar datadata yang diambil valid dan realibel, artinya benar-benar mengukur apa yang hendak diukur dan konstan dalam pengambilan data. Valid berarti data-data yang diperoleh dengan penggunaan alat (instrument) misalnya kuesioner, benar-benar dapat menjawab tujuan penelitian (Pratisto, 2004:241). Pengujian validitas instrumen digunakan dengan menggunakan program SPSS 12,0 for windows, dengan kriteria sebagai berikut: Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
1). Jika rhitung > rtabel, maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid. 2). Jika rhitung < rtabel, maka pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid. Pada hasil pengolahan dengan menggunakan bantuan software SPSS 12.0 untuk melakukan pengujian terhadap validitas dan reliabilitas pada tiap pertanyaan dan kuesioner yang akan diajukan, diperoleh data output sebagai berikut: 1. Pada kelompok Item Total Statistics, Scale Mean if Item Deleted menerangkan rata-rata total jika variabel tersebut dihapus. 2. Corrected Item Total Correlation merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrument. Untuk mengetahui validitas butir pertanyaan tersebut harus dibandingkan dengan r tabel - r tabel pada α = 0,05 dengan derajat bebas (df) = jumlah kasus - 2. Jumlah kasus adalah 27, jadi df = 27 - 2 = 25 r (0,05 : 25) pada uji satu arah = 0,396 3. Jika rhitung positif dan rhitung > rtabel maka butir pertanyaan tersebut valid. 4. Jika rhitung negatif atau rhitung < rtabel maka butir pertanyaan tersebut tidak valid. 5. rhitung dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total Correlation. 6. Dari 20 butir pertanyaan yang dibuat pada kuesioner, ternyata butir pertanyaan 11 tidak valid karena rhitung < rtabel. rhitung pada butir 11 adalah 0,327 dan lebih kecil dari rtabel yaitu 0,396 sehingga butir pertanyaan 11 harus dibuang (terlampir).
Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
Dengan porsedur yang sama, kembali dilakukan uji validitas dengan membuang butir pertanyaan 11 maka akan diperoleh output sebagai berikut: rtabel pada α = 5% dengan derajat bebas df = 19 – 2 = 17 Maka diperoleh r (0,05:17) pada uji satu arah = 0,482. Pada output dapat dilihat bahwa nilai Corrected Item Total Correlation (rhitung) semuanya lebih besar dari rtabel. Sehingga dapat disimpulkan bahwa 19 butir pertanyaan tersebut valid (terlampir). 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas merupakan tingkat keandalan suatu intrumen penelitian. Intrumen yang reliabel adalah intrumen yang apabila digunakan berulangkali untuk objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiono, 2003:110). Pengujian yang dilakukan dengan program software SPSS 12.0 for windows. Butir pertanyaan yang dinyatakan sudah valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut: 1). Jika ralfa positif atau > rtabel maka pertanyaan reliabel. 2). Jika ralfa negatif atau < rtabel maka pertanyaan tidak reliabel. Tabel 4.13 Realibilitas Kuesioner Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.939 19 Sumber: Penelitian 2007 (data diolah)
Pada 19 butir pertanyaan dengan tingkat signifikan 5% koefision alpha sebesar = 0,939, sedangkan rtabel = 0,482 berati ralpha positif dan lebih besar dari rtabel. Sehingga dapat disimpulkan bahwa butir-butir pertanyaan diatas bahwa telah Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
reliabel dan kuesioner telah dapat disebarkan dan dijadikan sebagai intrumen dalam penelitian ini.
E. Analisis Kelayakan Model Sebelum dapat menggunakan model regresi linier berganda dalam menganalisis variabel-variabel, maka terlebih dahulu diuji syarat-syarat yang harus dipenuhi. Dengan kata lain menguji dengan model asumsi klasik, yakni sebagi berikut: 1. Pengujian Normalitas Data Pengujian normalitas data dilakukan untuk melihat normal tidaknya sebaran data yang akan dianalisis. Model regresi yang baik adalah distribusi normal atau mendekati normal. Untuk melihat normalitas data menggunakan pendekatan grafik yaitu Normality Probability Plot. Gambar 4.1 Normality Probability Plot Observed Cum Prob 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
0.0
borP muC detcepxE
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Dependent Variable: Memulai_Usaha
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
Pada output SPSS P-P Plot of Regression, bahwa data cenderung lurus mengikuti garis diagonal sehingga data dalam penelitian ini cenderung terdistribusi normal seperti terlihat pada Gambar 4.1 2. Pengujian Multikolinearitas (korelasi yang sempurna) Pengujian ini untuk melihat apakah pada model regresi ditemukan korelasi antar variabel bebas. Jika terjadi korelasi maka dinamakan telah terdapat problem multikolinearitas pada penelitian ini. Cara mendeteksinya adalah dengan melihat nilai Variance Inflation Factor. Tabel 4.13 Nilai Value Inflaction Factor (VIF) dan Tolerance Coefficients(a)
Unstandardized Coefficients
Model
B 1
Std. Error
(Constant)
22.301 -.673 .380 -.496 .302 -.178 a Dependent Variable: Memulai_Usaha Modal Peluang Pendidikan Emosional Pengalaman
7.441 .294 .312 .316 .193 .317
Standardized Coefficients Beta -.397 .204 -.276 .275 -.099
Collinearity Statistics Toleranc e VIF .891 .955 .864 .870 .860
1.122 1.048 1.157 1.149 1.163
Sumber: Penelitian 2007 (Data diolah)
Suatu model regresi bebas dari problem multikolinearitas jika nilai VIF < 5. Pada Tabel 4.13 di atas dapat dilihat bahwa VIF < 5 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ditemukan problem multikolinearitas pada penelitian ini. 3. Pengujian Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi linier terjadi korelasi antara kesalahan penganggu periode t dengan kesalahan penganggu pada periode t-1 (sebelumnya).
Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
Hipotesisinya sebagai berikut: 1). Ho = Tidak ada autokorelasi 2). H1 = ada autokorelasi Tabel 4.14 Model Summary(b) Model Summary(b)
Adjusted R Std. Error of R R Square Square the Estimate Durbin-Watson .662(a) .438 .304 1.57487 1.978 a Predictors: (Constant), Pengalaman, Pendidikan, Peluang, Modal, Emosional b Dependent Variable: Memulai_Usaha kecil Model 1
Sumber: Penelitian 2007 (data diolah)
Pada Tabel 4.14 telah diperoleh Durbin-Watson (DW) hitung. Dengan menggunakan nilai signifikan α = 5 % dan jumlah sampel (n) = 27 serta jumlah variabel independen (k) = 6 maka dari tabel Durbin-Watson diperoleh du = 1,86 dan 4 – du = 2,14. Oleh karena itu DW hitung (1,978) ≥ du
(1,86) maka Ho
diterima atau tidak terjadi autokorelasi dalam model ini. 4. Pengujian Homoskesdastisitas / Heteroskesdatisitas Pengujian heteroskesdatisitas untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan antara variance dari residual suatu
pengamatan
kepengamatan lainnya. Jika variance dari residual dari suatu pengamatan kepengamatan lainnya tetap maka akan disebut homoskesdastisitas dan jika variance berbeda disebut heteroskesdatisitas. Model regresi yang baik adalah homoskesdastisitas.
Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
Gambar 4.2
Scatterplot Regression Standardized Residual -2
-1
0
1
2
noissergeR dezitnedutS laudiseR
-3 -2 -1 0 1 2
Dependent Variable: Memulai Usaha Scatterplot
Sumber: Penelitian 2007 (data diolah)
Gambar 4.2 menunjukkan bahwa titik tidak membentuk pola tertentu yang teratur tetapi titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y, hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi atau dengan kata lain data penelitian ini dianggap bersifat homoskesdastisitas.
F. Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas (modal, peluang,
pendidikan, emosional, dan
pengalaman) terhadap variabel terikat (memulai usaha kecil), dengan bantuan SPSS versi 12,0 dihasilkan output pada Tabel 4.15.
Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
Tabel 4.15 Coefficients(a) Coefficients(a) Unstandardized Coefficients
Model
1
(Constant) Modal Peluang Pendidikan Emosional
Standardized Coefficients
B 22.301
Std. Error 7.441
-.673 .380 -.496
.294 .312 .316 .193 .317
.302 -.178 a Dependent Variable: Memulai_Usaha kecil Pengalaman
t
Sig.
Beta 2.997
.007
-.397 .204 -.276
-2.292 1.816 -1.570
.032 .047 .131
.275 -.099
1.878 -.561
.042 .501
Sumber: Penelitian 2007 (data diolah)
Model regresi untuk persamaan ini dapat dilihat dari Tabel Coefficients(a) pada kolom B, yaitu: Y = 22,301X1 - ,0673 X2 + 0,380 X3 – 0,496 X4 + 0,302 – 0,178 X5 + e Dimana: Y = Memulai Usaha kecil
X1 = Modal
X1 = Modal
X2 = Peluang
X3 = Pendidikan
X4 = Emosional X5 = Pengalaman
Persamaannya dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Konstanta sebesar 22,301 menyatakan bahwa jika tidak ada faktor modal, peluang, pendidikan, emosional, dan pengalaman maka memulai usaha kecil pada Pajak USU tetap ada sebesar 22,301. 2. Koefision regresi (X1) sebesar -0,673 artinya setiap peningkatan variabel modal (X1) sebesar satuan nilai, maka akan terjadi penurunan memulai usaha kecil pada Pajak USU sebesar -0,673, begitu juga sebaliknya jika variabel modal (X1) mengalami penurunan sebesar satuan nilai maka memulai usaha kecil pada pajak USU maka akan mengalami peningkatan sebesar 0,673 Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
sehingga pola hubungan yang dimiliki modal (X1) dengan memulai usaha kecil pada Pajak USU adalah negatif. 3. Koefision regresi (X2) sebesar 0,380 artinya setiap peningkatan variabel peluang (X2) sebesar satuan nilai, maka akan meningkat memulai usaha kecil pada Pajak USU sebesar 0,380. Ini menunjukkan hubungan berbanding lurus antara faktor peluang (X2) dengan memulai usaha kecil pada Pajak USU maka pola hubungan positif. 4. Koefision regresi (X3) sebesar -0.496 artinya setiap peningkatan variabel pendidikan (X3) sebesar satuan nilai, maka akan terjadi penurunan memulai usaha kecil pada Pajak USU sebesar -0,496, begitu juga sebaliknya jika variabel pendidikan (X3) mengalami penurunan sebesar satuan nilai maka memulai usaha kecil pada pajak USU maka akan mengalami peningkatan sebesar 0,496 sehingga pola hubungan yang dimilik pendidikan (X3) dengan memulai usaha kecil pada Pajak USU adalah negatif. 5. Koefision regresi (X4) sebesar 0,302 artinya setiap peningkatan variabel emosional (X4) sebesar satuan nilai, maka akan meningkat memulai usaha kecil pada Pajak USU sebesar 0,302. Ini menunjukkan hubungan berbanding lurus antara faktor emosional (X4) dengan memulai usaha kecil pada Pajak USU maka pola hubungan positif. 6. Koefision regresi (X5) sebesar -0,178 artinya setiap peningkatan variabel pengalaman (X5) sebesar satuan nilai, maka akan terjadi penurunan memulai usaha kecil pada Pajak USU sebesar -0,178 begitu juga sebaliknya jika variabel pengalaman (X5) mengalami penurunan sebesar satuan nilai maka memulai usaha kecil pada Pajak USU maka akan mengalami peningkatan Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
sebesar 0,178 sehingga pola hubungan yang dimiliki pengalaman (X5) dengan memulai usaha pada Pajak USU adalah negatif.
G. Pengujian Hipotesis 1. Uji Signifikan Simultan (Uji-F) Uji–F dapat menunjukkan apakah semua variabel bebas (modal, peluang, pendidikan, emosional, dan pengalaman) yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh yang sama-sama terhadap variabel terikat (memulai usaha kecil) pada Pajak USU. Langkah-langkah dalam pengujian adalah sebagai berikut: a. Menentukan model hipotesis untuk Ho dan Ha b. Mencari nilai Ftabel dengan cara menentukan tingkat kesalahan (α) dan menentukan derajat kebebasan (df). c. Mencari nilai Fhitung dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS versi 12,0. d. Menentukan kriteria pengambilan keputusan. e. Kesimpulan: Hasil pengujian yang telah dilakukan: a. Model hipotesis yang dipergunakan dalam uji-F adalah sebagai berikut: Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = 0 Artinya sama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3, X4, dan X5) yaitu variabel modal, peluang, pendidikan, emosional, dan pengalaman terhadap memulai usaha kecil pada Pajak USU (Y).
Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ b5 ≠ 0 Artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3, X4, dan X5) yaitu variabel modal, peluang, pendidikan, emosional, dan pengalaman terhadap memulai usaha kecil pada Pajak USU (Y). b. Ftabel dapat dilihat pada α = 5%. Dengan derajad bebas pembilang = k – 1 = 6 – 1 = 5. Dan derajad penyebut = n – k = 27 – 5 = 22, maka Ftabel (0,05 : 5) = 2,68. c. Mencari nilai Fhitung dengan menggunakan tabel ANOVA sebagai hasil pengolahan data SPSS versi 12,0. Tabel 4.16 ANOVA(b) ANOVA(b)
Sum of Squares df Mean Square F Regression 40.582 5 8.116 3.272 Residual 52.085 21 2.480 Total 92.667 26 a Predictors: (Constant), Pengalaman, Pendidikan, Peluang, Modal, Emosional b Dependent Variable: Memulai_Usaha kecil Model 1
Sig. .024(a)
Sumber: Penelitian 2007 (data diolah)
d. Kriteria pengambilan keputusan: Ho diterima jika Fhitung < Ftabel pada α = 5 % Ha diterima jika Fhitung > Ftabel pada α = 5 % e. Dari tabel ANOVA diperoleh Fhitung sebesar 3,272 Maka Ha diterima karena Fhitung > Ftabel pada α = 5 % Artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dari variabel bebas (X1, X2, X3, X4, dan X5) yaitu variabel modal, peluang, pendidikan, emosional, dan pengalaman terhadap memulai usaha kecil pada Pajak USU (Y). Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
2. Uji Signifikan Individual (Uji-t) Uji–t dilakukan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas (independen) secara individual terhadap variabel terikat (dependen). Untuk melakukan uji–t menggunakan Tabel Coefficients. Langkah-langkah pengujian adalah sebagai berikut: a. Menentukan model hipotesis untuk Ho dan Ha. b. Mencari nilai ttabel dengan cara menentukan tingkat kesalahan (α) dan menentukan derajad kebebasan (df). c. Menentukan kriteria pengambilan keputusan. d. Mencari nilai thitung dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS versi 12,0. e. Kesimpulan. Hasil pengujian: a. Model hipotesis yang digunakan dalam uji – t adalah sebagai berikut: Ho : b1 - b5 = 0 artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3, X4, dan X5) yaitu variabel modal, peluang, pendidikan, emosional, dan pengalaman terhadap memulai usaha kecil pada Pajak USU (Y). Ha : b1 - b5= 0 artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3, X4, dan X5) yaitu variabel modal, peluang, pendidikan, emosional, dan pengalaman terhadap memulai usaha kecil pada Pajak USU (Y). b. ttabel diperoleh dengan derajat kebebasan = n – k n = jumlah sampel, yaitu 27 k = jumlah variabel yang digunakan, k = 6 Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
Dan derajad bebasnya adalah = n – k = 27 – 6 = 25 Uji – t yang digunakan adalah uji dua arah maka ttabel (0,025 : 21) = 2,080 c. Kriteria pengambilan keputusan Ho diterima jika -ttabel < thitung < ttabel pada α = 5 % Ha diterima jika thitung < -ttabel atau thitung > ttabel pada α = 5 % d. Dari Tabel Coefficients dapat dilihat: 1. Variabel Modal (X1), thitung = 2,292 dengan tingkat signifikan 0,03 Maka Ho diterima karena -ttabel < thitung pada α = 5 % Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel modal (X1) terhadap memulai usaha kecil pada Pajak USU. 2. Variabel peluang (X2), sebesar thitung = 1,816 dengan tingkat signifikan = 0,04 Maka Ha diterima jika thitung < ttabel pada α = 5 % Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel peluang (X2) terhadap memulai usaha kecil pada Pajak USU. 3. Variabel pendidikan (X3), thitung = -1,570 dengan tingkat signifikan = 0,13 Maka Ho diterima karena -ttabel < thitung < ttabel pada α = 5 % Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel pendidikan (X3) terhadap memulai usaha kecil pada Pajak USU 4. Variabel emosional (X4), sebesar thitung = 1,878 dengan tingkat signifikan = 0,04 Maka Ha diterima jika thitung < ttabel pada α = 5 % Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel emosional (X4) terhadap memulai usaha kecil pada Pajak USU. Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
5. Variabel pengalaman (X5), thitung = -0,561 dengan tingkat signifikan 0,50 Maka Ho diterima karena -ttabel < thitung < ttabel pada α = 5 % Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel pengalaman (X5) terhadap memulai usaha kecil pada Pajak USU. e. Dari data hasil penelitian diperoleh bahwa ada dua variabel yaitu peluang (X2) dan emosional (X4) yang mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap memulai usaha kecil pada Pajak USU (Y). 3. Pengujian Koefisien Determinan (R2 ) Pengujian koefisien determinan (R2) digunakan untuk persentase sumbangan variabel modal (X1), peluang ( X2), pendidikan (X3), emosional (X4), dan pengalaman (X5), terhadap memulai usaha kecil pada Pajak USU (Y) secara bersama-sama. Hasil pengujian koefision determinan dapat dilihat dengan menggunakan bantuan Sofware SPSS versi 12,0 pada Tabel 4.17. Tabel 4.17 Model Summary(b) Model Summary(b)
Adjusted R Std. Error of R R Square Square the Estimate Durbin-Watson .662(a) .438 .304 1.57487 1.978 a Predictors: (Constant), Pengalaman, Pendidikan, Peluang, Modal, Emosional b Dependent Variable: Memulai_Usaha kecil Model 1
Sumber: Penelitian 2007 (data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.17 di atas dapat dilihat bahwa koefision korelasi (R) sebesar 0,662 yang menunjukkan adanya hubungan dimana koefisien determinan R2 sebesar 0,438 berada diantara 0 ≤ R2 ≤ 1. Ini menunjukkan variasi memulai usaha kecil pada Pajak USU dipengaruhi oleh variasi variabel modal, peluang, pendidikan, emosional, dan pengalaman sebesar 43,8%. Dengan demikian nilai variabel yang tidak dimasukkan dalam model adalah e = 1 - 0,438 = 0,562 atau 56,2%. Dengan kata lain 56,2% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain. Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
H. Hasil penelitian Berdasarkan penjelasan dan analisis yang telah dikemukakan maka masalah yang terdapat dalam rumusan masalah telah dapat dijawab yaitu: 1. Terdapat pengaruh variabel modal (X1) yang tidak signifikan terhadap memulai usaha kecil pada Pajak USU. 2. Terdapat pengaruh variabel peluang (X2) yang signifikan terhadap memulai usaha kecilpada Pajak USU. 3. Terdapat pengaruh variabel pendidikan (X3) yang tidak signifikan terhadap memulai usaha kecil pada Pajak USU. 4. Terdapat pengaruh variabel emosional (X4) yang signifikan terhadap memulai usaha kecil pada Pajak USU. 5. Terdapat pengaruh variabel pengalaman (X5) yang tidak signifikan terhadap memulai usaha kecil pada Pajak USU. Melalui pengujian hipotesis, hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut: 1. Secara simultan variabel modal peluang, pendidikan, emosional, dan pengalaman memiliki pengaruh yang signifikan terhadap memulai usaha kecil pada Pajak USU. 2. Secara parsial / individual variabel peluang dan variabel emosional yang mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap memulai usaha kecil pada pajak USU (Y). Sementara variabel modal, pendidikan, dan pengalaman memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap memulai usaha pada pajak USU (Y).
Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi. Penulis memberikan kesimpulan atas penelitian yang telah dilakukan, serta memberikan saran yang mungkin akan bermanfaat bagi pengusaha (pedagang) dan pengolola Pajak USU untuk memperbaiki kekurangannya dalam upaya peningkatan terhadap baik pendapatan maupun kesinambungan usaha mereka pada masa yang akan datang. Adapun faktor-faktor yang mendorong wirausahawan memulai usaha kecil studi kasus pada Pajak USU adalah sebagai berikut: A. Kesimpulan 1. Variabel modal (X1) berpengaruh tetapi tidak signifikan terhadap memulai usaha kecil pada Pajak USU (Y). Hal ini dibuktikan besarnya nilai thitung (2,292) lebih besar dari ttabel (1,721). 2. Variabel peluang (X2) berpengaruh signifikan terhadap memulai usaha kecil pada Pajak USU (Y). Hal ini dibuktikan besarnya nilai thitung (1,816) lebih besar dari ttabel (1,721). 3. Variabel pendidikan (X3) berpengaruh tetapi tidak signifikan terhadap memulai usaha kecil pada Pajak USU (Y). Hal ini dibuktikan besarnya nilai thitung (-1,570) lebih kecil dari ttabel (1,721). 4. Variabel emosional (X4) berpengaruh signifikan terhadap memulai usaha kecil pada Pajak USU (Y). Hal ini dibuktikan besarnya nilai thitung (1,818) lebih besar dari ttabel (1,721).
Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
5. Variabel pengalaman (X5) berpengaruh tetapi tidak signifikan terhadap memulai usaha kecil pada Pajak USU (Y). Hal ini dibuktikan besarnya nilai thitung (-0,561) lebih kecil dari ttabel (1,721). 6. Secara simultan variabel modal, peluang, pendidikan, emosional, dan pengalaman memiliki pengaruh yang signifikan terhadap memulai usaha kecil pada Pajak USU. Hal ini dapat dilihat dari nilai Fhitung sebesar (3,272) dengan tingkat signifikan 0,024 ≤ 0,05 pada tingkat kepercayaan 95 %. 7. Secara parsial diantara variabel bebas yang diteliti ternyata variabel emosional (X4) yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap memulai usaha pada Pajak USU. Hal ini diketahui dari nilai Standardizer Coefficients tertinggi sebesar 0,275 dan nilai signifikan terkecil sebesar 0,04 di antara variabel bebas lainnya. 8. Melalui indentifikasi determinan diketahui bahwa nilai R2 sebesar 43,8% artinya bahwa memulai usaha kecil pada Pajak USU dipengaruhi oleh variabel modal, peluang, pendidikan, emosional, dan pengalaman.
B. SARAN Dengan adanya keterbatasan dalam penelitian ini sehingga peneliti belum dapat menjawab semua yang terkait veriabel memulai usaha kecil studi kasus pada pajak USU, maka saran yang dapat disampaikan oleh peneliti sebagai berikut: 1. Bagi pihak pedagang, harus meningkatkan daya inovasi dan kreativitas produk-produk yang dipasarkan serta meningkatkan kualitas dan pelayanan. 2. Bagi pihak pengolola, harus menyediakan sanitas yang baik dan bersih sehingga para konsumen merasa nyaman untuk membeli dan menikmati
Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
makanan di Pajak USU. Selain itu juga disediakan fasilitas air bersih untuk mempermudah kelancaran usaha. 3. Bagi pihak akademis, memberikan pelatihan untuk pembinaan usaha kecil, salah satunya dengan memberikan pelatihan mengenai perencanaan keuangan dan pencatatan laporan keuangan bagi usaha kecil. 4. Bagi pemerintah, pemerintah berkerja sama dengan pihak pembinaan usaha kecil, menyediakan pinjaman bagi usaha kecil dengan suku bunga yang rendah.
Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
DAFTAR PUSTAKA
Abdinagoro, Bramantoro. 2004. Langkah-langkah Menjalankan Bisnis. Republika, Jakarta Selatan. Anoraga, Pandji. 2004. Kewirausahaan dan Usaha Kecil. Rineka Cipta, Jakarta. Barney, Jay, William, Ouchi. 2001. Organization Economic. Edisi revisi, JosseyBass Publishet, London Biro Pusat Statistik (BPS), (2005). http://www.bps.go.id/sector/omset (16 Maret 2006). G Longenecker, Justin. Emban Pratia. 2000. Kewirausahawan Manajemen Usaha Kecil. Edisi bahasa Indonesis, Salemba Empat, Jakarta. Guntur, 2004. Analisis Sumber dan Penggunaan Dana Pada Usaha Dagangan Dipusat Jajanan USU, Medan, Skripsi S1 Fakultas Ekonomi Universutas Sumatera Utara, Medan. (Tidak dipublikasi). Irwantono, Sutrisno. 2002. Kiat Sukses Berwirausaha. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta Jogiyanto. 2004. Metodelogi Penelitian Bisnis. Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta. Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Erlangga, Jakarta. Musrofi, M. 2004. Kunci Sukses berwirausaha. PT. Alex Media Komputindo, Jakarta. Pratisto, Arif. 2004. Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistik dan Rancangan Percobaan dengan SPSS, edisi pertama, PT. Alex Media Komputindo, Jakarta. Sarosa, Pietra. 2003. Kiat Praktis Membuka Usaha. PT. Elex Media Komputindo, Jakarta. Siregar, 1996. Eksistensi dan Pengaruh Sektor Informal sebagai Tempat Jajanan Di lingkungan USU, Penelitian USU, Medan. (Tidak Dipublikasi). Suryana. 2003. Kewirausahaan: Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses, Jilid Pertama, edisi revisi, Salemba Empat, Jakarta.
Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
Sutrisno. 2003. Kewirausahaan: Manajemen Usaha Kecil. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta. Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis, edisi kelima, Alfabata, Jakarta. Sulipan. 2005. Mengembangkan Kemampuan dalam Bidang Usaha, http://
[email protected] (04 Mei 2005). Sulisyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. Penerbit Andi, yogyakarta. Zimmerer, Thomas W, Scarborough, Norman M. 2002. Pengantar Kewirausahaan dan Manajemen Bisnis Kecil, edisi Bahasa Indonesia, Prenhall Indonesia, Jakarta. Wahyuni, Rizki. 2004. New Letter, profil Usaha Kecil dan Menengah. http:// www.smeru.or.id (11 Maret 2005). www.smeru.or.id/newslet.2004.
Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
Lampiran I Kuesioner Analisis Faktor-faktor yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (studi kasus pada Pajak USU) 1. Cara pengisian kuesioner 1. Mohon memberikan jawaban yang sebenar-benarnya dengan cara memberikan tanda check ( √ ) pada kolom jawaban yang telah disediakan. 2. Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai menurut Bapak/Ibu/Saudara. Adapun makna tanda tersebut adalah sebagai berikut: a. SS = Sangat Setuju b. S = Setuju c. KS = Kurang Setuju d. TS = Tidak Setuju e. STS = Sangat Tidak Setuju 3. Setelah melakukan pengisian mohon Bapak/Ibu/Saudara mengembalikan kepada yang menyerahkan kuesioner. 2. Indentitas responden Nama Jenis Kelamin Status Tempat/Tanggal Lahir Umur Alamat Sekarang Pendidikan terakhir anda Jenis Dagangan Lama Berjualan Pembukuan yang anda buat
: : : : : : : : : Makanan & Minuman : Tahun/bulan : a. Neraca b. Laporan Laba/rugi c. Catatan harian.
Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
Modal No Pertanyaan 1
ST
S
KS
TS
STS
ST
S
KS
TS
STS
ST
S
KS
TS
STS
Modal pada saat anda memulai usaha kecil di Pajak USU berasal dari anda sendiri.
2
Jumlah modal yang anda butuhkan pada saat memulai usaha kecil di pajak USU Rp ± 10.000.000.-
3
Modal pada saat memulai usaha kecil di Pajak USU berasal dari keluarga atau teman anda.
Peluang No Pertanyaan 4
Pajak USU merupakan lokasi yang strategis untuk melakukan usaha dagangan makanan.
5
Menurut anda dengan retribusi yang murah membuat
anda lebih
beruntung untuk
memulai usaha kecil di Pajak USU. 6
Menurut
anda
untuk
mendapat
izin
berdagang di Pajak USU dapat diproses dengan mudah oleh pihak biro rektor USU. 7
Menurut anda jaminan keamanan yang diberikan pihak USU atas barang dagangan anda merupakan salah satu layanan kepada anda sebagai pedagang di Pajak USU.
Pendidikan No Pertanyaan 8
Pendidikan terakhir anda sudah cukup dalam profesi berdagang usaha makanan di Pajak USU
9
Menurut anda mengikuti pelatihan non formal
(kursus,
seminar)
dapat
Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
memperlancar anda dalam memulai dan menjalankan usaha kecil pada Pajak USU
Emosional No Pertanyaan 10
ST
S
KS
TS
STS
ST
S
KS
TS
STS
ST
S
KS
TS
STS
Alasan anda menjadi pedagang di Pajak USU adalah keinginan anda sendiri
11
Usaha makanan yang anda jalani sekarang merupakan usaha sampingan anda
12
Usaha makanan yang anda jalani sekarang merupakan
usaha
turun
temurun
dari
keluarga anda 13
Alasan anda menjadi pedagang di Pajak USU karena tidak mempunyai pekerjaan lain
Pengalaman No Pertanyaan 14
Pengalaman sukses orang lain merupakan inspirasi bagi anda untuk memulai usaha kecil di Pajak USU
15
Salah satu alasan anda memulai usaha di Pajak USU karena pernah memulai dan menjalankan usaha kecil yang sejenis sebelumnya
Memulai Usaha No Pertanyaan 16
Variabel modal merupakan faktor yang mendorong anda
memulai usaha kecil di
Pajak USU 17
Variabel peluang merupakan faktor yang mendorong anda memulai usaha kecil di
Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
Pajak USU 18
Variabel pendidikan merupakan faktor yang mendorong anda memulai usaha kecil di Pajak USU
19
Variabel emosional merupakan faktor yang mendorong anda memulai usaha kecil di Pajak USU
20
Variabel pengalaman merupakan faktor yang mendorong anda memulai usaha kecil di Pajak USU Terima kasih atas partisipasi Anda dalam Penelitian ini Semoga Usaha Anda Sukses
Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
LAMPIRAN II UJI VALIDITAS
Item-Total Statistics
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20
Scale Mean if Item Deleted 76.6500 76.7500
Scale Variance if Item Deleted 122.976 118.724
Corrected Item-Total Correlation .673 .850
Cronbach's Alpha if Item Deleted .931 .927
76.8500 76.4500 76.8000
123.713 124.050 123.537
.576 .660 .607
.932 .931 .932
76.7500
118.724
.850
.927
76.5500 76.6500 76.6500 76.8500 76.6000 76.7500
121.945 119.713 126.976 123.713 125.726 118.724
.691 .871 .486 .576 .327 .850
.930 .927 .934 .932 .939 .927
77.1000 76.3500 76.4500 76.6500 77.4500 76.6500 76.5500 76.7500
118.411 128.345 127.945 122.976 121.734 122.976 121.945 118.724
.535 .491 .470 .673 .472 .673 .691 .850
.935 .934 .934 .931 .936 .931 .930 .927
Reability Coefficients
N of Items = 20
N of Cases = 20 Alpha
=0.935
Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
Item-Total Statistics Setelah Penghapusan Butir 11
P1 P2
Scale Mean if Item Deleted 72.5000
Scale Variance if Item Deleted 113.632
Corrected Item-Total Correlation .683
Cronbach's Alpha if Item Deleted .935
72.6000
109.411
.868
.932
72.7000 72.3000
114.537 114.747
.574 .665
.937 .936
72.6500 72.6000 72.4000 72.5000 72.5000
114.345 109.411 113.095 110.684 117.842
.606 .868 .673 .870 .473
.937 .932 .935 .932 .939
72.7000 72.6000
114.537 109.411
.574 .868
.937 .932
72.9500
109.103
.545
.941
72.2000 72.3000 72.5000 73.3000 72.5000 72.4000 72.6000
119.116 118.326 113.632 113.274 113.632 113.095 109.411
.479 .488 .683 .443 .683 .673 .868
.939 .938 .935 .942 .935 .935 .932
P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20
Reability Coefficients
N of Items = 19
N of Cases = 20 Alpha
= 0.939
Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
Regression Item Statistics Mean Memulai_Usaha kecil Modal Peluang Pendidikan Emosional Pengalaman
Std. Deviation
N
19.4444
1.88788
27
13.6296
1.11452
27
17.4444 9.5185 13.5185
1.01274 1.05139 1.71801
27 27 27
7.5185
1.05139
27
Correlations
Pearson Correlation
Memulai Usaha kecil Modal Peluang Pendidikan Emosional
Sig. (1-tailed)
Pengalaman Memulai Usaha kecil Modal Peluang Pendidikan Emosional
N
Pengalaman Memulai Usaha kecil Modal
Memulai Usaha
Modal
Peluang
1.000
.121
.043
.058
-.254
.197
.121 .043 .058
1.000 .335 .230
.335 1.000 -.156
.230 -.156 1.000
.109 -.180 .040
-.077 -.093 .109
-.254 .197
.109 -.077
-.180 -.093
.040 .109
1.000 -.424
-.424 1.000
.
.273
.416
.387
.101
.163
.273 .416 .387
. .044 .125
.044 . .218
.125 .218 .
.294 .185 .422
.351 .322 .295
.101 .163
.294 .351
.185 .322
.422 .295
. .014
.014 .
27
27
27
27
27
27
27 27 27
27 27 27
27 27 27
27 27 27
27 27 27
27 27 27
27
27
27
27
27
27
27
27
27
27
27
27
Peluang Pendidikan Emosional Pengalaman
Pendidikan Emosional
Pengalaman
Variables Entered/Removed(b)
Model 1
Variables Entered Pengalaman, Pendidikan, Peluang, Modal, Emosional(a)
Variables Removed
Method
.
Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: Memulai_Usaha kecil Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
Model Summary(b) Adjusted R Std. Error of R R Square Square the Estimate Durbin-Watson .662(a) .438 .304 1.57487 1.978 a Predictors: (Constant), Pengalaman, Pendidikan, Peluang, Modal, Emosional b Dependent Variable: Memulai_Usaha kecil Model 1
ANOVA(b)
Model 1
Regression Residual
Sum of Squares 40.582
df
Mean Square 8.116
5
F 3.272
Sig. .024(a)
52.085 21 2.480 92.667 26 a Predictors: (Constant), Pengalaman, Pendidikan, Peluang, Modal, Emosional b Dependent Variable: Memulai_Usaha kecil Total
Coefficients(a) Unstandardized Coefficients
Model
B Std. Error 22.301 7.441 -.673 .294 .380 .312 -.496 .316 .302 .193 -.178 .317 a Dependent Variable: Memulai_Usaha kecil 1
Standardized Coefficients
t
Sig.
Beta
(Constant) Modal Peluang Pendidikan Emosional Pengalaman
Collinearity Statistics Tolerance
-.397 .204 -.276 .275 -.099
2.997 -2.292 1.816 -1.570 1.878 -.561
.007 .032 .047 .131 .042 .581
.891 .955 .864 .870 .860
VIF 1.122 1.048 1.157 1.149 1.163
Collinearity Diagnostics(a) Model
1
Dimen sion
1 2 3 4 5 6
Eigenva lue
5.952 .020 .015 .007 .005
Condition Index (Constant) 1.000 .00 17.201 .00 19.966 .00 29.874 36.218
.001 69.139 a Dependent Variable: Memulai_Usaha kecil
Modal .00 .01 .00
Variance Proportions Pendi Emosi Peluang dikan onal .00 .00 .00 .00 .03 .45 .00 .48 .02
Pengala man .00 .16 .33
.00 .04
.91 .05
.00 .40
.23 .23
.03 .28
.14 .29
.96
.03
.60
.03
.22
.09
Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
Residuals Statistics(a)
Predicted Value Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value Residual Std. Residual Stud. Residual Deleted Residual Stud. Deleted Residual Mahal. Distance Cook's Distance Centered Leverage Value
Minimum 17.2765 -1.735
Maximum 22.2223 2.224
Mean 19.4444 .000
Std. Deviation 1.24934 1.000
.468
.955
.731
.132
27
17.0227 -2.17065 -1.378
22.6855 2.57093 1.632
19.4879 .00000 .000
1.34191 1.41537 .899
27 27 27
-1.714
1.748
-.012
1.026
27
-3.35489 -1.803
2.97728 1.846
-.04341 -.009
1.85484 1.049
27 27
1.335 .000
8.589 .267
4.815 .054
2.033 .063
27 27
.330
.185
.078
27
.051 a Dependent Variable: Memulai_Usaha kecil
N 27 27
1
ycneuqerF
2
3
4
5
6
7
Dependent Variable: Memulai_Usaha
Histogram
Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009
Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU), 2007. USU Repository © 2009