Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perusahaan
221
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN BERPINDAH KANTOR AKUNTAN PUBLIK PADA PERUSAHAAN YANG LISTING DI BEI PADA TAHUN 2005-2007 Estralita Trisnawati dan Hansen Wijaya Universitas Tarumanagara
Abstract The purpose of thus research is to know whether the accountant opinion, public accountant firm’s size, the percentage of the change of Return on Assets, and financial distress may influence limited corporations in Indonesia to change their auditors. This research is hypothesis testing. Secondary data consists of financial statements and certified public accountant’s statement of limited corporations listed in Bursa Efek Indonesia (BEI) from 2005 until 2007. The data is analyzed with logistic regression. This research results in public accountant firm’s size as variable influencing auditor changes and the accountant opinion, the percentage of the change of Return on Assets, and financial distress as variables not influencing auditor changes. Keywords: Limited Corporation, Auditor Changes
PENDAHULUAN Pihak manajemen berkepentingan untuk menyajikan laporan keuangan sebagai suatu gambaran prestasi kerja. Laporan ini berpotensi dipengaruhi kepentingan pribadi. Sementara pihak ketiga, yaitu pihak ekstern selaku pemakai laporan keuangan sangat berkepentingan untuk mendapatkan laporan keuangan yang dapat dipercaya. Akuntan publik sebagai pihak yang independen berperan untuk menengahi kedua pihak dengan kepentingan berbeda tersebut dengan cara memberi penilaian dan pernyataan pendapat (opini) terhadap kewajaran laporan keuangan yang disajikan.
221
222
Jurnal Akuntansi, Volume 9, Nomor 3, September 2009 : 221 - 240
Meningkatnya kebutuhan jasa audit berpengaruh terhadap perkembangan profesi akuntan publik di Indonesia. Bertambahnya jumlah Kantor Akuntan Publik (untuk selanjutnya disebut KAP) yang beroperasi dapat menimbulkan persaingan antara KAP yang satu dengan lainnya, sehingga memungkinkan perusahaan untuk berpindah dari satu KAP ke KAP lain. Hal ini juga didukung dengan UU KAP yang mengatur bahwa setiap KAP hanya diperbolehkan melakukan audit untuk lima tahun buku berturut-turut, sedangkan seorang akuntan publik maksimal tiga tahun berturut-turut untuk sebuah perusahaan yang sama. Maka untuk mengetahui beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan auditor, maka dilakukanlah beberapa penelitian yang membahas mengenai pengaruh dari faktor-faktor yang mempengaruhi pergantian KAP pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia. Dari latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: ”Apakah opini akuntan, ukuran KAP, persentase perubahan ROA, dan kesulitan keuangan perusahaan mempengaruhi perusahaan di Indonesia berpindah KAP?”
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Teori tentang Auditor Changes Auditor changes merupakan perpindahan auditor (KAP) yang dilakukan oleh perusahaan klien. Memilih auditor merupakan keputusan penting dalam kelangsungan hidup sebuah perusahaan. Reputasi terhadap kualitas audit secara signifikan tergantung dari reputasi auditor itu sendiri. Oleh sebab itu, pemilihan auditor juga akan memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Davidson, Jiraporn, dan DaDalt (2006) mengemukakan bahwa ada beberapa motivasi yang mendasari sebuah perusahaan untuk berpindah KAP, yaitu menginginkan auditor baru yang lebih efektif, mengharapkan adanya pengembangan dalam kredibilitas perusahaan dengan kualitas audit yang lebih baik, mengurangi audit fee, dan adanya perubahan dalam hubungan kontraktual. Lennox (2000) menyatakan bahwa rasionalisasi dari mengganti KAP dengan KAP lain yang sudah punya nama karena reputasinya baik akan menambah nilai dari perusahaan. KAP yang besar akan memberikan kualitas audit yang lebih tinggi dan menawarkan kredibilitas yang lebih baik terhadap laporan keuangan klien daripada KAP yang kecil. Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan berpindah KAP:
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perusahaan
223
1. Opini auditor Perusahaan memerlukan jasa auditor independen untuk melakukan pemeriksaan atas laporan keuangannya. Pemeriksaan oleh auditor menghasilkan suatu opini yang diperlukan oleh shareholder dalam melakukan perencanaan dan pengambilan keputusan bagi perusahaan. Opini auditor dapat mempengaruhi perusahaan untuk tetap menggunakan jasa audit dari KAP tersebut atau tidak. Perusahaan tentunya menginginkan auditor memberikan opini wajar tanpa pengecualian atas laporan keuangannya. Tandiderung (2006) menyatakan bahwa perusahaan akan berpindah ke KAP yang mungkin dapat memberikan opini sesuai dengan yang diharapkan perusahaan jika auditor saat ini tidak dapat memberikan opini wajar tanpa pengecualian (tidak sesuai dengan harapan perusahaan). Carcello dan Neal (2003) menyatakan bahwa manajemen akan memberhentikan auditornya sebagai suatu bentuk hukuman atas opini yang tidak diharapkan perusahaan atas laporan keuangannya dan berharap untuk mendapatkan auditor yang lebih mudah diatur. Joher, Ali, dan Annuar (2000) menyatakan bahwa kemungkinan besar perusahaan akan mengganti auditornya apabila tuntutan dari perusahaan tidak terpenuhi oleh auditor. Lennox (2000) berhasil membuktikan bahwa qualified opinion merupakan salah satu determinan yang memicu perpindahan auditor yang dilakukan oleh klien. Meskipun memang tidak terbukti bahwa perusahaan yang menerima qualified opinion akan menerima opini yang lebih baik setelah melakukan auditor switch. 2. Ukuran KAP Tentunya sebuah perusahaan memiliki kecenderungan untuk mendapatkan pelayanan jasa audit yang lebih baik dan memiliki kredibilitas yang tinggi di mata masyarakat. Hal ini dapat diwujudkan dengan cara berpindah ke KAP yang berskala lebih besar. Mardiyah (2002) mengemukakan bahwa expertise KAP merupakan salah satu atribut dalam jasa KAP besar. Adanya faktor expertise itu akan menentukan perubahan auditor oleh perusahaan sehingga perusahaan lebih memilih KAP besar. Menurut Arens, Elder, dan Beasley (2008:27), ada 4 kategori KAP yaitu Big Four International Firms, National Firms, Regional and Large Local Firms, dan Small Local Firms. Dalam penelitiannya, Joher, Ali, dan Annuar (2000) mengklasifikasikan ukuran KAP sebagai Big Four dan NonBig Four (saat itu disebut Big Five). Davidson, Jiraporn, dan DaDalt (2006)
224
Jurnal Akuntansi, Volume 9, Nomor 3, September 2009 : 221 - 240
juga mengklasifikasikan ukuran KAP ke dalam Big Four dan Non-Big Four (saar itu disebut Big Five). Tate (2007) menyatakan bahwa perusahaan lebih memilih untuk berpindah ke KAP yang lebih besar daripada KAP yang kecil. Kartika (2006) mengemukakan fenomena bahwa persepsi expensive/mahalnya kantor akuntan akan menentukan kesuksesan klien. Dalam penelitiannya, Kartika menyimpulkan bahwa ukuran KAP mempengaruhi suatu perusahaan untuk berpindah KAP. 3. Persentase perubahan ROA Brigham dan Joel (2001:89) mengatakan bahwa profitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan, dan menunjukkan pengaruh gabungan dari likuiditas, manajemen aktiva, dan kewajiban terhadap hasil operasi yang dapat dilihat dengan pengembalian atas total aktiva. Higgins (2004:35) menyatakan bahwa ROA dapat menunjukkan sebaik apakah kinerja manajemen terhadap semua sumber daya yang dimiliki perusahaan. ROA merupakan tolak ukur efisiensi perusahaan, yaitu seberapa baik perusahaan mengalokasikan dan mengatur sumber daya yang dimilikinya. Mardiyah (2002) menyatakan bahwa persentase perubahan ROA merupakan salah satu proksi atas reputasi klien/client reputation ROA merupakan indikator keuangan untuk melihat prospek bisnis dari suatu perusahaan. Semakin tinggi nilai ROA berarti semakin efektif pula pengelolaan aktiva perusahaan dan semakin baik pula prospek bisnisnya. Myers, Palmrose, dan Scholz (2003:86) juga menggunakan profitabilitas untuk melihat kinerja manajemen karena menurutnya semakin kecil profitabilitas dari suatu perusahaan maka perusahaan tersebut akan lebih mungkin untuk melakukan kesalahan dalam melaporkan laporan keuangannya. Persentase perubahan ROA dapat dihitung dengan membagi selisih antara ROA tahun tertentu dan tahun sebelumnya dengan ROA tahun sebelumnya itu kemudian mengalikannya dengan 100%. 4. Kesulitan keuangan perusahaan Higgins (2004:42) menyatakan bahwa biasanya ukuran financial leverage didapat dengan membandingkan book value dari liabilities perusahaan terhadap book value assets. Semakin besar rasio leverage yang dimiliki oleh suatu perusahaan, maka kemungkinan resiko keuangannya akan semakin tinggi pula. Hal ini dapat menyebabkan perusahaan yang memiliki resiko keuangan yang tinggi akan cenderung untuk memilih
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perusahaan
225
menggunakan jasa dari KAP yang lebih besar dengan harapan bahwa KAP tersebut memiliki keahlian yang lebih untuk memberikan analisis terhadap situasi yang ada, serta dapat meningkatkan kredibilitas pada laporan audit jika dibandingkan dengan KAP yang lebih kecil. Salah satu indikator untuk menentukan kesulitan keuangan perusahaan adalah dengan menggunakan rasio leverage. Ukuran rasio leverage yang paling umum digunakan adalah perbandingan antara total kewajiban dengan total aktiva (debt to assets ratio). Tingginya debt ratio akan meningkatkan potensi kebangkrutan suatu perusahaan. Kondisi perusahaan klien yang terancam bangkrut cenderung meningkatkan evaluasi subjektivitas dan kehati-hatian auditor. Dalam kondisi seperti ini suatu perusahaan akan cenderung melakukan pergantian KAP.
HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN Berbagai penelitian mengenai perpindahan KAP yang dilakukan perusahaan telah dilakukan. Ringkasan penelitian tersebut terlihat pada tabel berikut ini. TABEL 1 MATRIKS PENELITIAN TERDAHULU No.
Nama Peneliti
Judul Penelitian
Variabel Dependen
Independen Qualified opinion, merger, management changes, ekspansi Profitability ratio, growth ratio, leverage ratio, opini auditor
1.
Kawijaya dan Juniarti (2002)
Faktor-faktor yang Mendorong Perpindahan Auditor (Auditor Switching)
Auditor switching
2.
Rachmania dan Melissa (2004)
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pergantian Auditor
Pergantian auditor
Hasil Penelitian
Qualified opinion, merger, management changes, dan ekspansi tidak memiliki pengaruh terhadap pergantian auditor Profitability ratio dan leverage ratio berpengaruh terhadap pergantian auditor, sedangkan opini auditor dan growth ratio tidak berpengaruh terhadap pergantian auditor
226 3.
4.
Jurnal Akuntansi, Volume 9, Nomor 3, September 2009 : 221 - 240
Kartika (2006)
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Klien Melakukan Pergantian Kantor Akuntan Publik (Auditor Changes) Damayanti dan Faktor-faktor yang Sudarma Mempengaruhi (2008) Perusahaan Berpindah KAP
Auditor changes
Ukuran KAP, persentase perubahan ROA
Ukuran KAP dan persentase perubahan ROA memiliki pengaruh terhadap pergantian auditor
Perusahaan berpindah KAP
Pergantian manajemen, opini audit, audit fee, kesulitan keuangan perusahaan, ukuran KAP, persentase perubahan ROA
Audit fee dan ukuran KAP mempunyai pengaruh terhadap pergantian KAP, sedangkan pergantian manajemen, opini auditor, kesulitan keuangan perusahaan, dan persentase perubahan ROA tidak memiliki pengaruh terhadap pergantian KAP
Sumber: Damayanti dan Sudarma (2008), review beberapa artikel Dari uraian tersebut di atas, hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan di Indonesia berpindah KAP adalah sebagai berikut: opini akuntan, ukuran KAP, persentase perubahan ROA, dan kesulitan keuangan perusahaan. Perumusan Hipotesis Opini auditor Ukuran KAP
H1 H2 Pergantian KAP
Persentase Perubahan ROA
H3 H4
Kesulitan Keuangan Perusahaan H5
Gambar 1. Bagan Hipotesis
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perusahaan
227
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Damayanti & Sudarma (2008), maka terdapat lima hipotesis atas yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini, yaitu: H1: Ada pengaruh dari opini auditor terhadap pergantian KAP pada perusahaan yang listing di BEI H2: Ada pengaruh dari ukuran KAP terhadap pergantian KAP pada perusahaan yang listing di BEI H3: Ada pengaruh dari persentase perubahan ROA terhadap pergantian KAP pada perusahaan yang listing di BEI H4: Ada pengaruh dari kesulitan keuangan perusahaan terhadap pergantian KAP pada perusahaan yang listing di BEI H5: Ada pengaruh dari opini auditor, ukuran KAP, persentase perubahan ROA, dan kesulitan keuangan perusahaan terhadap pergantian KAP pada perusahaan yang listing di BEI
METODE PENELITIAN Pendekatan Penelitian Penelitian ini tergolong sebagai hypotesis testing. Dalam penelitian ini diteliti hubungan/pengaruh opini akuntan, ukuran KAP, persentase perubahan ROA, dan kesulitan keuangan perusahaan sebagai variabel independen, terhadap perusahaan go public di Indonesia berpindah KAP sebagai variabel dependennya. Populasi dan Sampel Obyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2005-2007. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100 perusahaan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan metode purposive judgement sampling dengan tujuan mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan. Menurut Gay dan Diehl dalam Aritonang (2007:105), untuk penelitian deskriptif dibutuhkan sampel minimal 10 persen dari jumlah populasinya. Obyek penelitian yang dijadikan sampel sebanyak 100 perusahaan dari 350 perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia, atau sekitar 28 persen dari jumlah populasinya.
228
Jurnal Akuntansi, Volume 9, Nomor 3, September 2009 : 221 - 240
Data dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan auditan perusahaan publik tahun 2005 sampai 2007 yang diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) yang tersedia di Pojok BEI Universitas Tarumanagara. Identifikasi Variabel Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pergantian KAP. Variabel ini diukur dengan menggunakan variabel dummy, yaitu dengan memberikan kode untuk pengukurannya. Kode 0 untuk perusahaan yang tidak berpindah KAP, sedangkan kode 1 untuk perusahaan yang berpindah KAP. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini ada empat, yaitu: 1. Opini Auditor Variabel ini diukur dengan menggunakan variabel dummy dengan memberikan kode 0 untuk perusahaan yang mendapatkan unqualified opinion dan kode 1 untuk perusahaan yang mendapatkan opini selain unqualified opinion. 2. Ukuran KAP Variabel ini diukur dengan menggunakan variable dummy dengan mengelompokkan KAP-KAP yang besar (Big Four) dengan KAP-KAP di luar KAP Big Four. Untuk Haryanto Sahari & rekan (PWC), Purwanto, Sarwoko dan Sandjaya (Ernst & Young), Siddharta, Siddharta & Widjaya (KPMG), Osman Ramli Satrio & rekan (Deloitte) akan diberi kode 0, sementara untuk KAP lainnya di luar big four diberi kode 1. 3. Persentase Perubahan ROA Variabel ini didapat dengan membagi selisih antara ROA tahun tertentu dan tahun sebelumnya dengan ROA tahun sebelumnya itu kemudian mengalikannya dengan 100%. 4. Kesulitan Keuangan Perusahaan Variabel ini diukur dengan menggunakan perbandingan antara total kewajiban dengan total aktiva (Debt to Assets Ratio).
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perusahaan
229
Model Analisis Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear. Teknik pengolahan data memakai program aplikasi Statistical Package for Social Sciences (SPSS) Ver. 16. Model regresi linear berganda yang digunakan adalah:
CHG = a + x1.OPI + x2.KAP + x3.ROA + x4.DTAR Keterangan: a = konstanta CHG = pergantian KAP OPI = opini auditor KAP = ukuran KAP ROA = persentase perubahan ROA DTAR = kesulitan keuangan perusahaan (Debt To Asset Ratio) Pengujian Hipotesis Teknik pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji regresi linear berganda. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, uji asumsi klasik terlebih dahulu dilakukan untuk mendapatkan parameter yang baik dalam melakukan penelitian. Uji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, uji autokorelasi, uji heterokedastisitas dan uji multikolinieritas. Sedangkan uji regresi linear berganda dilakukan untuk menarik kesimpulan kemungkinan adanya pengaruh yang signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen. Dalam uji regresi linear, digunakan uji nilai t, uji nilai F dan uji koefisien (R). Baik uji nilai t, uji nilai F dan uji koefisien (R), menggunakan tingkat signifikansi () 5%.
HASIL PENELITIAN Statistik Deskriptif Jenis data dalam penelitian ini terbagi menjadi dua kategori, yaitu (1) data nominal (CHG, OPI, dan KAP); dan (2) data rasio (DTAR dan ROA). Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap kondisi kesulitan keuangan (DTAR) menunjukkan nilai minimum sebesar 4%, nilai maksimum sebesar 199% dengan rata-rata sebesar 54,21%. Hasil analisis dengan
230
Jurnal Akuntansi, Volume 9, Nomor 3, September 2009 : 221 - 240
menggunakan statistik deskriptif terhadap perubahan ROA menunjukkan nilai minimum sebesar -157,30%, nilai maksimum sebesar 155,73% dengan ratarata sebesar 16,0846%. Pengujian Asumsi Klasik Uji asumsi klasik secara teoritis dilakukan untuk memberikan keyakinan bahwa hasil penelitian yang sah telah terpenuhi. Selain itu, pengujian ini juga merupakan syarat yang harus dipenuhi oleh data yang diteliti. Suatu model regresi yang baik dan layak dipakai untuk memprediksi variabel dependen berdasarkan masukan variabel independen adalah model regresi yang memenuhi asumsi normalitas serta tidak terjadi gejala multikolinearitas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas, serta tidak memiliki korelasi antara variabel yang satu dengan varibel yang lain. Setelah pengujian asumsi klasik terpenuhi, kemudian dilakukan pengujian hipotesis. Berikut ini adalah hasil dari pengujian asumsi klasik: 1. Uji normalitas Uji normalitas bertujuan untuk memberikan keyakinan bahwa variabel pengganggu atau residual (variabel independen dan variabel dependen ataupun keduanya) memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Pengujian normalitas yang digunakan dalam model ini adalah pengujian dengan menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov. Menurut Nugroho (2005:112), apabila nilai Asymp, Sig. (2-tailed) > level of significant () maka data terdistribusi secara normal, tetapi apabila nilai Asymp, Sig. (2tailed) < level of significant ( maka data tidak terdistribusi secara normal. TABEL 2 HASIL UJI NORMALITAS ONE-SAMPLE KOLMOGOROV-SMIRNOV TEST
N Normal Parametersa
Mean Std. Deviation
PERSENTASE
DEBT TO ASSET
PERUBAHAN ROA
RATIO
100
100
16.0846
.5421
69.02232
.32596
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perusahaan
Most Extreme Differences
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
231
Absolute
.117
.082
Positive
.117
.082
Negative
-.063
-.062
1.170
.819
.129
.514
Output SPSS Kolmogorov-Smirnov tersebut menunjukkan bahwa nilai Asymp, Sig. (2-tailed) untuk persentase perubahan ROA > level of significant (0,129 > 0,05) dan nilai Asymp, Sig. (2-tailed) untuk debt to asset ratio > level of significant (0,514 > 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel persentase perubahan ROA dan debt to asset ratio terdistribusi secara normal sehingga dapat digunakan dalam model regresi. 2. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji adanya korelasi antar variabel bebas (independen) dalam suatu model regresi. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan nilai Variance Inflation Factor (VIF). Menurut Nugroho (2005:58), nilai cut-off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10. Jika nilai VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,10, maka data tersebut tidak terdeteksi multikolinearitas.
232
Jurnal Akuntansi, Volume 9, Nomor 3, September 2009 : 221 - 240
TABEL 3 HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS COEFFICIENT CORRELATIONS a
Collinearity Statistics Model 1
Tolerance
VIF
(Constant) opini auditor
.925
1.081
ukuran KAP
.978
1.022
persentase perubahan ROA
.990
1.010
debt to asset ratio
.949
1.054
Nilai tolerance dari keempat variabel independen tersebut berkisar antara 0,925-0,990 dan nilai VIF dari keempat variabel independen tersebut berkisar antara 1,010-1,081. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance yang kurang dari 0,10 dan nilai VIF yang lebih dari 10. Sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat korelasi antar variabel independennya, yang berarti bahwa tidak terdapat multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi. 3. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji kemungkinan adanya korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya) dalam suatu model regresi linear. Pengujian autokorelasi yang digunakan dalam model ini adalah pengujian dengan menggunakan Durbin-Watson test (D-W test). Menurut Uyanto (2006:218), apabila +1 D-W value +3, berarti tidak terdapat autokorelasi.
233
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perusahaan
TABEL 4 HASIL UJI AUTOKORELASI MODEL SUMMARYb Std. Error of the Model
R
R Square .454a
1
Adjusted R Square
.206
Estimate
.173
Durbin-Watson
.45700
2.120
a. Predictors: (Constant), debt to asset ratio, persentase perubahan ROA, ukuran KAP, opini auditor b. Dependent Variable: pergantian KAP
Pada tabel di atas terlihat angka Durbin-Watson sebesar +2,120. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat autokorelasi positif maupun negatif, yang berarti bahwa model regresi tidak terdapat masalah autokorelasi. 4. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji kemungkinan terjadinya ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain atau untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas dalam suatu model regresi. Pengujian heteroskedastisitas yang digunakan dalam model ini adalah pengujian dengan menggunakan Uji Glejser. Menurut Ghozali (2007:109), apabila nilai significant > level of significant () maka data variabel terbebas dari heteroskedastisitas dan apabila nilai significant < level of significant () maka data variabel tidak terbebas dari heteroskedastisitas. TABEL 5 HASIL UJI GLEJSER COEFFICIENTS a Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
t
Sig.
(Constant)
.306
.047
6.541
.000
Opini auditor
.046
.040
1.132
.260
Ukuran KAP
.149
.041
3.603
.065
-7.663E-5
.000
-.273
.786
-.050
.061
-.821
.414
Persentase perubahan ROA Debt to asset ratio a. Dependent Variable: abs_res
234
Jurnal Akuntansi, Volume 9, Nomor 3, September 2009 : 221 - 240
Dari hasil di atas dapat terlihat bahwa nilai significant untuk empat variabel (opini auditor, ukuran KAP, persentase perubahan ROA, dan debt to asset ratio) > level of significant (0,05). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa variabel independen tersebut ter bebas dari heteroskedastisitas atau terdapat homokedastisitas. Model Regresi Linear Berganda Model regresi linear berganda yang terbentuk disajikan pada tabel di bawah ini: TABEL 6 HASIL ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA COEFFICIENTS a
Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
Sig.
(Constant)
.859
.111
.000
Opini auditor
.018
.096
.855
Ukuran KAP
-.473
.098
.000
Persentase perubahan ROA
.000
.001
.456
Debt to asset ratio
.076
.143
.600
Hasil pengujian terhadap koefisien regresi menghasilkan model berikut ini: CHG = 0,859 + 0,018 OPI - 0,473 KAP + 0,000 ROA + 0,076 DTAR
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perusahaan
235
PEMBAHASAN HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS Pembahasan Hasil Uji Hipotesis 1 Variabel OPI menunjukkan koefisien regresi positif sebesar 0,018 dengan tingkat signifikansi (p) sebesar 0,855, lebih besar dari ±=5%. Karena tingkat signifikansi (Sig.) lebih besar dari ±=5% maka hipotesis ke-1 tidak berhasil didukung. Penelitian ini gagal membuktikan adanya pengaruh opini auditor terhadap auditor changes. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Kawijaya & Juniarti (2002), Rachmania & Melissa (2004), dan Damayanti & Sudarma (2008) yang menyatakan bahwa opini auditor tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pergantian KAP. Hasil pengujian yang gagal menemukan adanya pengaruh signifikan diduga disebabkan karena pada umumnya perusahaan sampel telah mendapatkan opini unqualified. Selain itu, jika perusahaan menggunakan KAP Big Four, hal tersebut menyebabkan perusahaan tidak terlalu memiliki keleluasaan untuk melakukan perpindahan KAP apabila penugasan KAP oleh manajemen dianggap tidak lagi sesuai. Pergantian kelas KAP dari Big Four dikhawatirkan dapat menyebabkan adanya sentimen negatif dari pelaku pasar terhadap kualitas pelaporan keuangan dari perusahaan. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis 2 Variabel KAP menunjukkan koefisien regresi negatif sebesar 0,473 dengan tingkat signifikansi (p) sebesar 0,000, lebih kecil dari ±=5%. Karena tingkat signifikansi (Sig.) lebih kecil dari ±=5% maka hipotesis ke-2 berhasil didukung. Penelitian ini berhasil membuktikan adanya pengaruh ukuran KAP terhadap auditor changes. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Kartika (2006) dan Damayanti & Sudarma (2008). KAP Big Four dianggap memiliki kualitas yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan KAP non Big Four. Biasanya KAP besar menyediakan ukuran KAP yang lebih tinggi. Hasil pengujian yang menghasilkan arah pengaruh negatif menunjukkan bahwa perusahaan yang telah menggunakan jasa KAP Big Four memiliki kemungkinan yang lebih kecil untuk melakukan pergantian KAP. Adanya faktor expertise KAP akan menentukan perubahan audit sehingga perusahaan akan lebih memilih KAP Big Four untuk meningkatkan kredibilitas perusahaan di mata pelaku pasar modal.
236
Jurnal Akuntansi, Volume 9, Nomor 3, September 2009 : 221 - 240
Pembahasan Hasil Uji Hipotesis 3 Variabel ROA menunjukkan koefisien regresi positif sebesar 0,000 dengan tingkat signifikansi (Sig.) sebesar 0,456, lebih besar dari ±=5%. Karena tingkat signifikansi (p) lebih besar dari ±=5% maka hipotesis ke-3 tidak berhasil didukung. Penelitian ini gagal membuktikan adanya pengaruh perubahan ROA terhadap auditor changes. Hasil dari penelitian ini mendukung hasil dari penelitian Damayanti & Sudarma (2008) yang juga tidak menemukan adanya pengaruh dari persentase perubahan ROA terhadap pergantian KAP. Tetapi hasil ini bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kartika (2006) yang menyatakan bahwa persentase perubahan ROA memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pergantian KAP. Hasil penelitian menunjukkan adanya fenomena walaupun kesulitan keuangan cenderung menyebabkan perusahaan untuk melakukan pergantian KAP, akan tetapi pertimbangan pihak manajemen untuk mempertahankan reputasi perusahaan berkaitan dengan ukuran KAP dimata para shareholdersnya masih menjadi faktor utama bagi perusahaan untuk tetap mempertahankan penggunaan jasa KAP lama. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis 4 Variabel DTAR menunjukkan koefisien regresi positif sebesar 0,076 dengan tingkat signifikansi (p) sebesar 0,600, lebih besar dari ±=5%. Karena tingkat signifikansi (Sig.) lebih besar dari ±=5% maka hipotesis ke-4 tidak berhasil didukung. Penelitian ini gagal membuktikan bahwa kesulitan keuangan yang diproksikan terhadap debt to asset ratio berpengaruh terhadap auditor changes. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Damayanti & Sudarma (2008). Tingginya debt ratio akan meningkatkan potensi kebangkrutan suatu perusahaan. Kondisi perusahaan klien yang terancam bangkrut cenderung meningkatkan evaluasi subjektivitas dan kehati-hatian auditor. Dalam kondisi seperti ini suatu perusahaan akan cenderung melakukan pergantian KAP. Auditor changes juga bisa disebabkan karena perusahaan sudah tidak lagi memiliki kemampuan untuk membayar biaya audit yang dibebankan oleh KAP yang diakibatkan penurunan kemampuan keuangan perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesulitan keuangan justru tidak menjadi faktor penyebab perusahaan untuk melakukan perpindahan KAP. Hal tersebut disebabkan karena sebagian besar perusahaan yang dijadikan sampel menggunakan jasa KAP Non Big Four, dengan demikian perpindahan ke
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perusahaan
237
penggunaan jasa KAP Big Four justru akan semakin menyulitkan kondisi keuangan perusahaan karena kenaikan jasa audit. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis 5 Uji F dilakukan untuk mengetahui kemungkinan variabel independen (opini auditor, ukuran KAP, persentase perubahan ROA, dan debt to asset ratio) secara bersama-sama atau simultan mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (pergantian KAP), atau untuk mengetahui kemungkinan model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau tidak. Menurut Nugroho (2005:53), jika probabilitas (pada kolom significant) < level of significant (0,05), maka H5 diterima. Berikut ini adalah tabel yang menampilkan hasil pengujian koefisien regresi secara bersama-sama: TABEL 7 HASIL UJI F ANOVA b Model 1
F Regression
Sig. 6.176
.000a
Residual Total a. Predictors: (Constant), debt to asset ratio, persentase perubahan ROA, ukuran KAP, opini auditor b. Dependent variable: pergantian KAP
Pada tabel di atas dapat dilihat probabilitas (pada kolom significant) sebesar 0,000. Karena probabilitas lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05), maka H5 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang siginifikan antara opini auditor, ukuran KAP, persentase perubahan ROA, dan debt to asset ratio secara bersama-sama terhadap pergantian KAP dengan tingkat keyakinan 95%. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Damayanti & Sudarma (2008).
238
Jurnal Akuntansi, Volume 9, Nomor 3, September 2009 : 221 - 240
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI Penelitian yang dilakukan memberikan hasil bahwa variabel ukuran KAP yang mempunyai pengaruh terhadap perusahaan publik di Indonesia berpindah KAP. Variabel yang lain, yaitu opini akuntan, persentase perubahan ROA, dan kesulitan keuangan perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap perusahaan publik di Indonesia berpindah KAP. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji F, disimpulkan bahwa secara bersama-sama opini auditor, ukuran KAP, persentase perubahan ROA, dan debt to asset ratio berpengaruh secara signifikan terhadap pergantian KAP pada tingkat keyakinan 95%. Obyek penelitian ini hanya terbatas dengan jumlah sampel sebanyak 100 perusahaan. Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya penggunaan sampel diperbanyak agar informasi yang dihasilkan lebih akurat. Penelitian berikutnya juga diharapkan menggunakan persentase yang sama pada setiap bidang usaha sesuai dengan proporsi sampel dengan populasinya agar setiap bidang usaha dapat terwakilkan secara merata. Periode pengamatan ini hanya dilakukan untuk jangka waktu 3 tahun yaitu tahun 2005-2007. Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya menggunakan periode pengamatan yang lebih panjang dan memilih waktu yang lebih dekat dengan penelitian untuk memberikan hasil yang lebih akurat. Variabel yang diuji dalam penelitian ini hanya terbatas pada 4 variabel saja, yaitu opini auditor, ukuran KAP, persentase perubahan ROA, dan debt to asset ratio. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah variabel lain di luar variabel yang digunakan dalam penelitian ini, seperti pergantian manajemen, audit fee, audit risk, client satisfaction, ekspansi, merger, dan growth ratio.
DAFTAR PUSTAKA Arens, Alvin A., Elder, Randal J., & Beasley, Mark S. Auditing and Assurance Service: an Integrated Approach. 10th edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall. 2008 Aritonang, Lerbin R. Riset Pemasaran. Edisi Pertama. Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia. 2007
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perusahaan
239
Brigham, Eugene F. & Joel F. Fundamentals of Financial Management. 8th Edition. New York: Hartcourt Houston. 2001 Carcello, J.V. & Neal, T.L. Audit Committee Characteristics and Auditor Dismissals Following “New” Going-Concern Reports. The Accounting Review. 78. (1). hal. 95-117. 2003 Davidson, Wallace N., Jiraporn, Pornsit, & DaDalt, Peter. Causes and Consequences of Audit Shopping: an Analysis of Auditor Opinions, Earnings Management, and Auditor Changes. Journal of Business and Economics. 45. (1). hal.69-87. 2006 Damayanti, S. & Sudarma, M. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perusahaan Berpindah KAP. Simposium Nasional Akuntansi XI. 2008 Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 2007 Higgins, Robert C. Analysis for Financial Management. 7th Edition. United States: McGraw-Hill. 2004 Joher, H.S.M., Ali, M., & Annuar, M.N. The Auditor Switch Decision of Malaysian Listed Firms: An Analysis of Its Determinants & Wealth Effect. http://bear.cba.ufl/hackenbrack/PAPER 24.pdf. 2000 Kartika, R.D. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Klien Melakukan Pergantian Kantor Akuntan Publik (Auditor Changes). Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya. 2006 Kawijaya, N. & Juniarti. Faktor-faktor yang Mendorong Perpindahan Auditor (auditor switch) pada Perusahaan di Surabaya dan Sidoarjo. Jurnal Akuntansi & Keuangan. 4. (2). hal. 193-205. 2002 Lennox, Stephen C. Do Companies Succesfully Engage in Opinion Shopping? Journal of Accounting and Economics. 29. hal. 321-337. 2000
240
Jurnal Akuntansi, Volume 9, Nomor 3, September 2009 : 221 - 240
Mardiyah, A.A. Pengaruh Perubahan Kontrak, Keefektifan Auditor, Reputasi Klien, Biaya Audit, Aktor Klien dan Faktor Auditor Terhadap Auditor Changes: Sebuah Pendekatan dengan Model Kontinjensi RPA. Simposium Nasional Akuntansi V. 2002 Myers, J.N., Palmrose Z., & Scholz, S. Mandatory Auditor Rotations Evidence from Restatement. Working Paper of University of Illinois, University of Southern California, and University of Kansas. 2003 Nugroho, Bhuono A. Strategi Jitu Memilih Metode Statistic Penelitian. Yogyakarta: Penerbit Andi. 2005 Rachmania, A. & Melissa. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan KAP dan Pengaruhnya terhadap Market Value Perusahaan. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Atma Jaya. 2004 Tandirerung, Y.T. Kajian tentang Independensi Auditor dari Aspek Sistem Penunjukkan KAP dan Pembayaran Fee Audit secara langsung oleh Klien. Thesis Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya. 2006 Tate, Stefanie L. Auditor change and auditor choice in nonprofit organizations. Auditing: A Journal of Practice & Theory. 26. (1). hal. 47-70. 2007 Uyanto, Stanislaus S. Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Edisi kedua. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu. 2006