ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN INVESTASI DI INDONESIA
TESIS
Oleh
PARDAMEAN LUBIS 057018019/EP
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008
Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN INVESTASI DI INDONESIA
TESIS
Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Ekonomi Pembangunan Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara
Oleh
PARDAMEAN LUBIS 057018019/EP
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008
Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
Judul Tesis
:
Nama Mahasiswa Nomor Pokok Program Studi
: : :
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN INVESTASI DI INDONESIA Pardamean Lubis 057018019 Ekonomi Pembangunan
Menyetujui Komisi Pembimbing
(Dr. Sya’ad Afifuddin, SE, M.Ec) Ketua
(Kasyful Mahalli, SE, M.Si) Anggota
Ketua Program Studi,
Direktur,
(Dr. Murni Daulay, SE, M.Si)
(Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B., M.Sc)
Tanggal Lulus : 23 Pebruari 2008
Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
Telah Diuji Pada Tanggal
: 23 Pebruari 2008
PANITIA PENGUJI TESIS : Ketua
: Dr. Sya’ad Afifuddin, SE, MEc
Anggota
: Kasyful Mahalli, SE, M.Si : 1. Dr. Murni Daulay, M.Si 2. Irsad Lubis, SE. M.Sos. Sc, Ph.D 3. Drs. Iskandar Syarief, MA
Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
ABSTRAK
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Suku Bunga Dalam Negeri (IR) dan Pengaruh Pendapatan Nasional (NI) terhadap Permintaan Investasi di Indonesia, baik yang dilakukan Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanam Modal Asing (PMA). Penelitian ini dilaksanakan di Indonesia dengan menggunakan data sekunder dengan runtun waktu 1985 – 2005, yang bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia dan Bank Indonesia (BI). Model analisis data adalah model ekonometrika dengan metode persamaan Ordinary Least Square (OLS) dengan mempergunakan program eviews 4.1 sebagai pengolah data penelitian. Berdasarkan hasil estimasi, bahwa Suku Bunga Dalam Negeri (IR) berpengaruh negatif dan signifikan secara statistik terhadap permintaan investasi di Indonesia. Adapun Pendapatan Nasional (NI) berpengaruh positif dan signifikan secara statistik terhadap permintaan investasi di Indonesia.
Kata Kunci : Investasi (INV), Suku Bunga Dalam Negeri (IR), Pendapatan Nasional (NI), Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanam Modal Asing (PMA)
i Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
ABSTRACT
The main purpose of this research is to know about and if the influence in domestic rate of interest (IR) and Influence National Income (NI) to demand investment in Indonesian, of good the thing which Domestic Investment (DI) interest of the fact Foreign Direct Investment (FDI). This research is implementation in Indonesian made used of secondary data, which was annual report period 1985-2005, which collecting process was done by the Institution Center Statistic (BPS) Indonesian and Indonesian Bank (BI) involved in this research. Model used was econometric and it is analyzed by using with methods Ordinary Least Square (OLS), by way of used the program eviews 4.1. The pursuant to result estimate, of this research showed that the variable In domestic Rate of Interest (IR) has influencing with owning negative and significant statistically to investment demand in Indonesian for a while variable National Income having and effect on positive and significant statistically to investment demand Indonesian.
Key Word : Investment (INV), Domestic Rate of Interest (IR), National Income (NI), Domestic Investment (DI) and Foreign Direct Investment (FDI)
ii Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim Alahamdulillahi Rabbil’alamin, penulis haturkan kehadirat Allah SWT, serta Sholawat dan Salam keharibaan Nabi Muhammad SAW, keluarga dan sahabatnya. Atas berkat, rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Investasi di Indonesia”. Dalam menyelesaikan tesis ini penulis telah banyak menerima arahan dan bimbingan di Magister Ekonomi Pembangunan Universitas Sumatera Utara. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih yang yang tak terhingga dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada : 1. Prof. Chairuddin P. Lubis, DTM & H, SP.A(K), sebagai Rektor Universitas Sumatera Utara, yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas kepada kami untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Magister. 2. Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B.,M.Sc, sebagai Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, atas kesempatan menjadi mahasiswa program magister pada Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. 3. Dr. Murni Daulay, SE,MSi, sebagai Ketua Program Studi, Magister Ekonomi Pembangunan Universitas Sumatera Utara dan Selaku Dosen Pembanding dalam penulisan tesis ini, sampai dengan selesainya penyusunan tesis ini. 4. Dr. Sya’ad Afifuddin Sembiring, SE, M.Ec, sebagai Sekretaris Program Studi, Magister Ekonomi Pembangunan Universitas Sumatera Utara dan Selaku Ketua pada Komisi Pembimbing dalam Penyusunan tesis ini sampai dengan selesainya penyusunan tesis ini. 5. Kasyful Mahalli, SE, M.Si, sebagai anggota pada Komisi Pembimbing dalam Penulisan tesis sampai dengan selesainya penyusunan tesis ini. 6. Dr. Irsyad Lubis, SE, M.Soc, Sc, sebagai Dosen Pembanding dalam penulisan tesis ini, sampai dengan selesainya tesis ini.
iii Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
7. Drs. Iskandar Syarief, MA, sebagai pembanding dalam penulisan tesis ini, sampai dengan selesainya penyusunan tesis ini. 8. Ayahanda Almarhum H. Syahdan Lubis dan Ibunda Almarhumah Hj. Saibatul Aslamiah Lubis mohon doa restu dan berkatnya, semoga Allah SWT menerima segala amal dan ibadahnya. Amin dan hormat saya kepada mertua Sukamto dan Sujinah, mohon do’a restu dan berkatnya. 9. Isteriku Dharmawati SN, SE, dan anak-anakku Widyasningrum dan Karina Audina, semoga dalam lindungan dan pemeliharaan Allah SWT. Amin. 10. Seluruh Dosen, Staf Administrasi, Pegawai, rekan-rekan mahasiswa dan seluruh alumni Pascasarjana (S2) Magister Ekonomi Pembangunan (MEP) Universitas Sumatera Utara (USU) serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan berkat-Nya kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini dan Insya Allah dapat melanjutkan ke jenjang Doktor Ilmu Ekonomi dan semoga Allah SWT membalas semua kebaikan-kebaikan yang telah penulis terima dari semua pihak, dengan harapan semoga tesis ini dapat bermanfaat adanya. Amin.
Medan,
Pebruari 2008 Penulis
(Pardamean Lubis)
iv Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
RIWAYAT HIDUP
Nama
: Pardamean Lubis
Tempat/Tgl. Lahir
: Medan / 16 Maret 1968
Status
: Kawin
Pekerjaan
: Dosen Fakultas Ekonomi UTND
Agama
: Islam
Orang Tua
:
a. Ayah
: Alm. H. Syahdan Lubis
b. Ibu
: Almh. Hj. Saibatul Aslamiah Lubis
Pendidikan Formal : a. SDN. 060812 Medan, Lulus Tahun 1981 b. SMPN 2 Medan, Lulus Tahun 1984 c. SMAN 2 Medan, Lulus Tahun 1987 d. S1 Ekonomi (SE) UMA, Lulus Tahun 1993 e. S2 Magister Ekonomi Pembangunan (MEP) USU, Lulus Tahun 2008
Pekerjaan
:
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Tjut Nyak Dhien (UTND) Dari tahun 2000 sampai sekarang di Medan.
v Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK ...................................................................................................... i ABSTRACT......................................................................................................
ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................
iii
RIWAYAT HIDUP.........................................................................................
v
DAFTAR ISI...................................................................................................
vi
DAFTAR TABEL...........................................................................................
viii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................
ix
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................
x
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................
xi
BAB I
PENDAHULUAN ........................................................................
1
I.1.
Latar Belakang ..................................................................
1
I.2.
Perumusan Masalah ..........................................................
9
I.3.
Tujuan Penelitian ..............................................................
10
I.4.
Manfaat Penelitian ............................................................
10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...............................................................
11
II.1.
Pengertian Investasi ..........................................................
11
II.2.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Investasi ...................
13
II.3.
Perkembangan Investasi....................................................
15
II.4.
Teori Investasi dari Keynes...............................................
16
II.5.
Jenis-Jenis Investasi ..........................................................
18
II.6.
Penelitian Sebelumnya ......................................................
21
II.7.
Kerangka Konseptual Penelitian .......................................
23
II.8.
Hipotesis Penelitian...........................................................
23
BAB III METODE PENELITIAN..............................................................
24
III.1.
Ruang Lingkup Penelitian.................................................
24
III.2.
Jenis dan Sumber Data ......................................................
24
vi Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
III.3.
Model Analisis ..................................................................
24
III.4.
Metode Analisis ................................................................
26
III.5.
Defenisi dan Batasan Operasional ....................................
26
III.6.
Uji Kesesuaian (The of Godness of Fit)............................
27
III.7.
Uji Asumsi Klasik .............................................................
29
III.7.1.
Uji Multi Kolinieritas........................................
29
III.7.2.
Uji Autokorelasi ................................................
30
III.7.3.
Uji Linieritas .....................................................
30
III.7.4.
Uji Normalitas...................................................
31
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN.....................................................
32
IV.1. Perkembangan Investasi di Indonesia ...............................
32
IV.2. Perkembangan Pendapatan Nasional ................................
36
IV.3. Perkembangan Suku Bunga Dalam Negeri.......................
41
IV.4. Analisis dan Hasil Estimasi...............................................
43
IV.4.1.
Uji Kesesuaian (Test of Goodness of fit)..........
43
IV.4.2.
Uji Asumsi Klasik .............................................
50
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.....................................................
54
V.1.
Kesimpulan .......................................................................
54
V.2.
Saran dan Implikasi Kebijakan .........................................
54
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
56
vii Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
DAFTAR TABEL
Nomor I. 1.
Judul
Halaman
Rencana Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang disetujui Pemerintah Menurut Sektor, Tahun 2001-2005 (Miliar Rupiah)..........................................................................................
6
Rencana Penanaman Modal Asing (PMA) yang disetujui Pemerintah Menurut Sektor, Tahun 2001-2005 (Juta US $).........
8
IV. 3.
Perkembangan Investasi di Indonesia dari Tahun 1985 – 2005...
35
IV. 4.
Total Investasi (INV) dan Pendapatan Nasional (NI) ...................
39
IV. 5.
Suku Bunga dalam Negeri (IR) dan Total Investasi (INV)...........
41
IV. 6.
Hasil Estimasi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Investasi di Indonesia dengan Metode OLS..................................
44
IV. 7
Hasil Uji R (Koefisien Korelasi Parsial).......................................
50
IV. 8
Hasil Estimasi Uji Autokorelasi Dengan LM Test .......................
51
IV. 9
Hasil Estimasi uji Linearitas dengan Ramsey Reset Test .............
52
I. 2.
viii Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Judul
Halaman
II. 1.
Kurva Permintaan Investasi ..........................................................
17
II. 2.
Fungsi Investasi Otonom ..............................................................
18
II. 3.
Fungsi Investasi Terimbas ............................................................
19
II. 4.
Kerangka pemikiran faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di Indonesia .................................................
23
IV. 5.
Total Investasi di Indonesia ..........................................................
36
IV. 6.
Total Investasi dan Pendapatan Nasional (NI)..............................
40
IV. 7
Total Investasi dan Tingkat Suku Bunga Dalam Negeri...............
43
IV. 8.
Kurva Uji F- Statistik (Simultan)..................................................
46
IV. 9.
Kurva Uji t- Statistik IRD .............................................................
48
IV. 10. Kurva Uji t- Statistik NI................................................................
50
IV. 11. Hasil Estimasi Uji Normalitas dengan JB Test .............................
53
ix Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
DAFTAR SINGKATAN
BI
:
Bank Indonesia
BKPM
:
Badan Koordinasi Penanaman Modal
GDP
:
Gross Domestic Product
GNP
:
Gross National Product
INV
:
Invesment = Gross Domestic Fixed Capital Formation
JIBOR
:
Jakarta Inter Bank Offered Rate
LIBOR
:
London Inter Bank Offered Rate
MEC
:
Marginal Efficiency of Capital
NI
:
National Income
NNP
:
Net National Product
PMA
:
Penanaman Modal Asing (Foreign Direct Investment)
PMDN
:
Penanaman Modal Dalam Negeri (Domestic Investment)
SBI
:
Sertifikat Bank Indonesia (Bank Indonesia Certificate)
SIBOR
:
Singapore Inter Bank Offered Rate
x Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Judul
Halaman
1.
Data Penelitian ..............................................................................
58
2.
Hasil Estimasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Investasi di Indonesia....................................................................
59
3.
Hasil Estimasi Uji Multicollinearity IR ........................................
60
4.
Hasil Estimasi Uji Multicollienarity NI ........................................
61
5.
Hasil Estimasi Uji Multicollienarity dengan LM Test..................
62
6.
Hasil Estimasi Uji Linieritas dengan Ramsey Reset Test.............
63
7.
Hasil Estimasi Uji Normalitas dengan JB Test .............................
64
8.
Hasil Estimasi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Investasi di Indonesia....................................................................
65
9.
Hasil Estimasi Uji Multicollienarity dengan LM Test..................
65
10.
Hasil Estimasi Uji Linieritas dengan Ramsey Reset Test.............
66
11.
Hasil Estimasi Uji Normalitas dengan JB Test .............................
66
12.
Hasil Estimasi Uji Multicollienarity NI ........................................
67
13.
Hasil Estimasi Uji Multicollinearity IR ........................................
67
14.
Hasil Estimasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Investasi di Indonesia....................................................................
68
15.
Hasil Estimasi Uji Multicollienarity LNIR ...................................
68
16.
Hasil Estimasi Uji Linieritas dengan Ramsey Reset Test.............
69
17.
Hasil Estimasi Uji Multicollienarity LNNI...................................
69
18.
Uji Linieritas dengan Ramsey Reset Test .....................................
70
19.
Hasil Estimasi Uji Normalitas dengan JB Test .............................
70
20.
Hasil Estimasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Investasi di Indonesia....................................................................
71
xi Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
21.
Hasil Estimasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Investasi di Indonesia....................................................................
71
Hasil Estimasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Investasi di Indonesia....................................................................
72
Hasil Estimasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Investasi di Indonesia....................................................................
72
24.
Hasil Estimasi Uji Multicollienarity LNINV................................
73
25.
Hasil Estimasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Investasi di Indonesia....................................................................
73
26.
Hasil Estimasi Uji Multicollienarity LNINV................................
74
27.
Hasil Estimasi Uji Multicollienarity LNINV................................
74
28.
Hasil Estimasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Investasi di Indonesia....................................................................
75
Hasil Estimasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Investasi di Indonesia....................................................................
76
30.
Hasil Estimasi Uji Multicollienarity NI ........................................
76
31.
Hasil Estimasi Uji Multicollienarity IRD .....................................
77
32.
Hasil Estimasi Uji Multicollienarity IRL......................................
77
33.
Hasil Estimasi Uji Normalitas dengan JB Test .............................
78
34.
Hasil Estimasi Uji Multicollienarity dengan LM Test..................
78
35.
Hasil Estimasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Investasi di Indonesia....................................................................
79
36.
Hasil Estimasi Uji Multicollienarity NI ........................................
79
37.
Hasil Estimasi Uji Multicollienarity IRD .....................................
80
38.
Hasil Estimasi Uji Multicollienarity IRL......................................
80
39.
Hasil Estimasi Uji Normalitas dengan JB Test .............................
81
40.
Hasil Estimasi Uji Multicollienarity dengan LM Test..................
81
41.
Hasil Estimasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Investasi di Indonesia....................................................................
82
42.
Hasil Estimasi Uji Multicollienarity NI ........................................
82
43.
Hasil Estimasi Uji Multicollienarity IRD .....................................
83
22. 23.
29.
xii Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
44.
Hasil Estimasi Uji Multicollienarity IRL......................................
83
45.
Hasil Estimasi Uji Normalitas dengan JB Test .............................
84
46.
Hasil Estimasi Uji Multicollienarity dengan LM Test..................
84
47.
Hasil Estimasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Investasi di Indonesia....................................................................
85
48.
Hasil Estimasi Uji Multicollienarity dengan LM Test..................
85
49.
Hasil Estimasi Uji Multicollienarity NI ........................................
86
50.
Hasil Estimasi Uji Multicollienarity IR ........................................
86
51.
Hasil Estimasi Uji Multicollienarity EKS.....................................
87
52.
Hasil Estimasi Uji Normalitas dengan JB Test .............................
87
53.
Hasil Estimasi Uji Multicollienarity dengan LM Test..................
88
54.
Hasil Estimasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Investasi di Indonesia....................................................................
89
55.
Hasil Estimasi Uji Multicollienarity dengan LM Test..................
89
56.
Uji Linieritas dengan Ramsey Reset Test .....................................
90
57.
Hasil Estimasi Uji Normalitas dengan JB Test .............................
90
58.
Grafik INV, NI, EKS dan IR.........................................................
91
59.
Hasil Estimasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Investasi di Indonesia....................................................................
91
60.
Hasil Estimasi Uji Multicollienarity EKS.....................................
92
61.
Hasil Estimasi Uji Multicollienarity IR ........................................
92
xiii Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang Pembangunan merupakan rangkaian kegiatan yang terencana menuju keadaan masyarakat ke arah kehidupan yang lebih baik dari pada kondisi yang lalu. Sejak tahun 1969 pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia mulai melaksanakan pembangunan disegala bidang. Dalam mempercepat pembangunan nasional di segala bidang agar terlaksananya tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia, pemerintah memerlukan modal yang besar. Akan tetapi kemampuan pemerintah dalam menyediakan modal untuk keperluan mempercepat pembangunan terbatas. Oleh karena itu, sebagai salah satu aspek dalam kebijakan pemerintah perlu melakukan usaha-usaha agar memperoleh lebih banyak dana untuk pembangunan. Usaha pengerahan modal untuk maksud tersebut dapat dibedakan dalam pengerahan modal dalam negeri yakni bagian dari kekayaan masyarakat Indonesia, termasuk hak-hak dan benda-benda baik yang dimiliki oleh negara maupun swasta nasional atau swasta asing yang berdomisili di Indonesia untuk diabdikan kepada pembangunan ekonomi nasional telah ditetapkan dalam Undang-undang Nomor 6 Tahun 1968 (UU No. 6/1968) tentang Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Sedangkan dalam rangka pemanfaatan modal luar negeri untuk diabdikan pada pembangunan ekonomi nasional telah ditetapkan dalam Undang-undang Nomor 1 tahun 1967 (UU No. 1/1967) tentang Penanaman Modal Asing (PMA).
1 Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
2
Semenjak diberlakukannya UU No. 1 Tahun 1967 Jo No. 11 Tahun 1970 tentang Penanaman Modal Asing (PMA) dan UU No. 6 Tahun 1968 Jo No. 12 Tahun 1970 tentang penanaman modal dalam negeri (PMDN), investasi cenderung terus meningkat dari tahun ke tahun. Walaupun demikian pada tahun-tahun tertentu sempat juga terjadi penurunan. Kecenderungan peningkatan bukan hanya berlangsung pada investasi oleh kalangan masyarakat atau sektor swasta baik PMDN atau PMA, namun juga penanaman modal oleh pemerintah. Sementara itu prioritas penanaman modal yang berasal dari luar negeri diberikan pada pembiayaan yang berbentuk investasi asing langsung atau PMA. Pada dasarnya dalam melaksanakan pembangunan ekonomi, akumulasi uang luar negeri merupakan suatu gejala yang wajar. Hal ini dikarenakan kondisi tabungan dalam negeri yang masih rendah sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukannya investasi secara memadai. Dan negara yang tidak mempunyai tabungan dalam negeri yang cukup untuk membiayai pembangunan tersebut, pada umumnya menutup kesenjangan tersebut dengan mencari sumber dari luar negeri. Sehingga tidak mengherankan apabila begitu besarnya arus modal dari negara maju mengalir ke negara sedang berkembang termasuk diantaranya Indonesia. Untuk itu pemerintah harus berusaha untuk menarik dana pinjaman dari pada donatur yang berasal dari luar negeri. Indonesia sebagai negara berkembang merupakan tujuan dari kegiatan investasi, baik yang dilakukan oleh investor asing maupun yang dilakukan oleh investor dalam negeri. Tidak dapat dipungkiri bahwa pada saat ini Indonesia
Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
3
memerlukan investasi baru untuk mengurangi tingkat pengangguran yang setelah krisis ekonomi melanda negeri ini semakin parah. Semakin tinggi tingkat pengangguran maka tingkat kemiskinanpun semakin tinggi, hal ini mengakibatkan pendapatan masyarakat semakin rendah dan akhirnya mengurangi pendapatan nasional Indonesia. Selain faktor-faktor di atas juga faktor lain yang sangat mempengaruhi kegiatan investasi yang berasal dari dalam negeri dari kegiatan investasi yaitu suku bunga. Suku bunga yang terlalu tinggi akan mempengaruhi nilai sekarang (present value) aliran kas perusahaan, sehingga kesempatan-kesempatan investasi yang ada tidak akan menarik lagi. Suku bunga yang tinggi juga akan meningkatkan biaya modal yang harus ditanggung perusahaan. Disamping itu suku bunga yang tinggi juga akan menyebabkan return yang diisyaratkan investor dari suatu investasi akan meningkat. Rendahnya suku bunga, akan meningkatkan investor karena kredit yang di berikan bank masih menguntungkan untuk melakukan investasi. Ketika suku bunga rendah, investasi akan meningkat. Investasi sebagai penanaman modal atau sering disebut juga dengan pembentukan modal, merupakan suatu komponen yang menentukan tingkat pengeluaran agregat suatu negara. Karena itu dalam pembangunan ekonomi, peranan investasi sangatlah penting. Semakin tinggi investasi, pendapatan nasional akan mengalami peningkatan terhadap barang dan jasa akan bertambah. Berdasarkan teori yang telah ada hubungan antara suku bunga dengan kegiatan investasi adalah berhubungan negatif.
Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
4
Sukirno (2004) mengatakan terdapat hubungan yang kebalikan (negatif) di antara suku bunga dan jumlah investasi yaitu : apabila suku bunga rendah lebih banyak investasi akan dilakukan oleh perusahaan-perusahaan, tetapi sebaliknya kenaikan suku bunga akan menyebabkan pengurangan dalam jumlah investasi. Kunawangsih dan Antyo (2005) mengatakan bahwa investasi merupakan fungsi dari suku bunga, dimana I = f (i). Hubungan antara suku bunga dan investasi adalah negatif. Bila suku bunga tinggi, investasinya rendah, demikian pula sebaliknya. Murni (2006) faktor yang menentukan terjadinya investasi dalam suatu negara disebabkan oleh banyak hal. Investasi tidak hanya dipengaruhi oleh pendapatan nasional saja, tapi lebih banyak di pengaruhi oleh perkembangan bunga. Bila suku bunga (i %) naik, akan menurunkan investasi (I). Sebaliknya bila suku bunga turun akan menaikkan investasi Perhitungan pendapatan nasional secara sederhana : Y = C+S dan Y= C+I. Unsur investasi dalam pendapatan nasional adalah variabel yang sangat mudah mengalami kegoncangan dan sangat tidak stabil. Karena investasi sangat dipengaruhi beberapa faktor, disamping pertimbangan psikologis para pengusaha. Kaitan investasi dengan pendapatan nasional demikian penting, dalam pembahasan ekonomi secara makro investasi dibahas secara mendalam, untuk melihat faktor-faktor yang menyebabkan naik turunnya investasi dalam perekonomian. Kegoncangan yang terjadi pada investasi akan menimbulkan dampak rentetan yang lebih hebat pada pendapatan nasional. Dengan bekerja multiplier effect (angka pengganda), penurunan
Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
5
investasi akan memberikan dampak penurunan yang lebih besar (parah) terhadap pendapatan nasional. Penurunan investasi akan menyebabkan tingkat pendapatan nasional menurun di bawah kapasitas pendapatan nasional. Peranan investasi terhadap kapasitas produksi nasional memang sangat besar, karena investasi merupakan penggerak perekonomian, baik untuk penambahan faktor produksi maupun berupa peningkatan kualitas faktor produksi. Investasi ini nantinya akan meperbesar pengeluaran masyarakat (permintaan efektif) melalui peningkatan pendapatan masyarakat dengan bekerja multiplier afect. (Mulia Nasution : 108). Investasi sangat diharapkan sebagai penggerak pertumbuhan perekonomian Indonesia, karena terbatasnya dana yang dimiliki pemerintah. Untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi ini peran investasi oleh swasta sangat diharapkan, baik investasi dalam negeri (PMDN) maupun investasi luar negeri (PMA). Dalam lima tahun terakhir nilai total PMDN yang disetujui pemerintah mengalami fluktuasi setiap tahunnya, dengan penurunan tertinggi terjadi pada tahun 2001 yaitu 56.94 persen, dimana dari nilai sebesar Rp. 58.674.0 miliar pada tahun 2001 turun menjadi Rp. 25.262.3 miliar pada tahun 2002. Tetapi sebaliknya di tahun 2003 nilai total investasi PMDN yang disetujui pemerintah mengalami kenaikan dengan nilai investasi Rp. 48.484.8 miliar atau naik 91.93 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Namun pada tahun 2004 total investasi dari PMDN yang disetujui pemerintah kembali mengalami penurunan yaitu hanya mencapai Rp. 36.747.6 miliar atau turun 24.21 persen. Posisi sampai akhir tahun 2005 nilai total PMDN kembali mengalami
Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
6
kenaikan walaupun nilai investainya masih di bawah tahun 2001 yaitu hanya mencapai Rp. 50.577.4 miliar atau naik 37.63 persen. Tabel I.1. Rencana Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang disetujui Pemerintah Menurut Sektor, Tahun 2001-2005 (Miliar Rupiah) Sektor (1) Pertanian, Kehutanan & Perikanan Pertambangan Industri Angkutan Listrik, Perdagangan dan Jasa Lainnya Jumlah
2001 (2) 1,378.1 (2.35) 1,198.2 (2.04) 43,966.6 (74.9) 1,489.0 (2.54) 1,635.2 (2.79) 9,006.9 (15.35) 58,674.0 (100.00)
2002 (3) 1,453.7 (5.75) 786.7 (3.11) 15,853.5 (62.76) 3,117.7 (12.34) 1,612.6 (6.38) 2,438.1 (9.65) 25,262.3 (100.00)
2003 (4) 1,929.1 (3.98) 752.8 (1.55) 40,442.7 (83.41) 2,022.0 (4.17) 633.4 (1.31) 2,704.8 (5.58) 48,484.8 (100.00)
2004 (5) 1,847.9 (5.03) 662.4 (1.80) 20,631.6 (56.15) 1,885.1 (5.13) 9,695.4 (26.38) 2,025.2 (5.51) 36,747.6 (100.00)
2005 (6) 4,494.1 (8.89) 982.3 (1.94) 26,807.9 (53.00) 2,375.1 (4.70) 10,330.4 (20.42) 5,587.6 (11.05) 50,577.4 (100.00)
Sumber : BPPS, Laporan Perekonomian Indonesia, 2005. Nilai investasi yang terserap di sektor industri mencapai puncaknya pada tahun 2001 dengan nilai investasi Rp. 43.966.6 milyar. Pada tahun 2002 nilai investasi sektor industri hanya menyerap Rp. 15.855.5 miliar atau turun hingga 63.94 persen dan kembali mengalami kenaikan di tahun 2003 walaupun nilainya masih dibawah tahun 2001 dengan nilai investasi mencapai Rp. 40.442.7 miliar. Pada tahun 2004 investasi di sektor industri kembali mengalami penurunan hingga 48.98 persen atau hanya menyerap nilai sebesar Rp. 20.631.6 miliar.
Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
7
Saat ini ada kecenderungan investor asing mengalihkan investasinya dari negara maju ke negara-negara berkembang yang pertumbuhan ekonominya sedang meningkat. Hal ini merupakan peluang bagi pemerintah dalam upaya menarik minat investor asing menanamkan kembali modalnya di Indonesia. Sebagai negara berkembang yang sedang membangun, Indonesia membutuhkan dana yang cukup besar untuk membiayai pembangunan. Di samping usaha mobilisasi dana dari dalam negeri, dana investasi dari luar negeri di luar penjaman pemerintah juga terus diupayakan. Salah satu faktor yang menarik bagi investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia adalah masih cukup tinggi potensi keuntungan investasi di Indonesia, hal tersebut tercermin dari selisih suku bunga dari laur negeri yang cukup tinggi. Selain itu faktor risiko investasi di Indonesia juga mulai membaik, di dorong oleh konsistensi dan koordinasi kebijakan moneter, fiskal dan sektor riil. Aliran investasi asing ke pasar modal Indonesia dalam lima tahun terakhir menunjukkan pergerakan yang fluktuatif, disebabkan karena belum adanya pergerakan yang signifikan dalam fundamental perekonomian di dalam negeri. Belum masuknya investasi asing secara signifikan disebabkan karena investor asing sangat berhati-hari dan selektif untuk melakukan investasi dan kegiatan ekonomi di Indonesia. Hal ini terlihat dari rencana PMA yang disetujui pemerintah pada tahun 2001 tercatat US $ 15.043.9 juta. Kemudian tahun 2002 nilai PMA yang disetujui pemerintah hanya sebesar US $ 9.744.1 juta atau mengalami penurunan 35.23 persen.
Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
8
Tabel I.2. Rencana Penanaman Modal Asing (PMA) yang disetujui Pemerintah Menurut Sektor, Tahun 2001-2005 (Juta US $) Sektor
2001
(1) Pertanian, Kehutanan & Perikanan
(2) 391,7 (2.60) 118,7 (0.79) 5.144,4 (34.20) 373,3 (2.48) 1.899,1 (12.62) 7.116,7 (47.31) 15.043,9 (100.00)
Pertambangan Industri Angkutan Listrik, Perdagangan dan Jasa Lainnya Jumlah
2002 (3) 458,9 (4.71) 49,2 (0.50) 3.208,2 (32.92) 3.713,2 (38.11) 1.764,9 (18.11) 549,7 (5.64) 9.744,1 (100.00)
2003 (4) 178,9 (1.35) 17,8 (0.13) 6.457,4 (48.89) 4.160,2 (31.50) 1.106,7 (8.38) 1.286,2 (9.74) 13.207,2 (100.00)
2004
2005
(5) 329,7 (3.21) 66,3 (0.64) 6.334,3 (61.63) 586,5 (5.71) 1.079,7 (10.51) 1.880,8 (18.30) 10.277,3 (100.00)
(6) 606,0 (4.67) 775,9 (5.98) 6.028,0 (46.44) 3.107,3 (23.94) 301,0 (2.32) 2.161,1 (16.65) 12.979,3 (100.00)
Sumber : BPPS, Laporan Perekonomian Investasi, 2005 Pada tahun 2003 nilai PMA yang disetujui pemerintah mengalami kenaikan sebesar 35,54 persen menjadi US $ 13 207,2 juta, namin turun kembali di tahun 2004 dengan nilai investasi sebesar US $ 10 277,3 juta atau turun 22,18 persen dari tahun sebelumnya yang berarti ada penurunan minat investor dari luar untuk melakukan investasi baru di Indonesia. Perkembangan investasi di Indonesia mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Pada dasawarsa 1970-an bagian terbesar investasi berasal dari sektor pemerintah, namun pada dasawarsa 1990-an kondisinya terbaik, yaitu sebagian besar investasi domestik berasal dari dunia usaha dan masayrakat. Laju perkembangan investasi di Indonesia dipengaruhi oleh banyak faktor baik faktor lingkungan internal maupun lingkungan eksternal. Masih rendahnya peningkatan
Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
9
investasi di Indonesia di sebabkan oleh faktor ekonomi dan non ekonomi yang mempunyai dampak imbas rendahnya pertumbuhan ekonomi. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi permintaan investasi di Indonesia yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah : Pendapatan Nasional, suku bunga dalam negeri untuk kredit investasi PMDN dan PMA. Dan tentu saja permintaan investasi juga di pengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar penelitian ini. Melihat pentingnya peranan penanaman modal baik yang dilakukan PMDN dan PMA, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut dan menuangkannya dalam tesis yang berjudul “Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Investasi di Indonesia”.
I.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu : 1. Bagaimana pengaruh suku bunga dalam negeri terhadap permintaan investasi di Indonesia ? 2. Bagaimana pengaruh pendapatan nasional (National Income) terhadap permintaan investasi di Indonesia ?
Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
10
I.3. Tujuan Penelitian Penelitian ini secara umum bertujuan : 1. Untuk mengetahui pengaruh suku bunga dalam negeri terhadap permintaan investasi di Indonesia. 2. Untuk mengetahui pengaruh pendapatan nasional terhadap permintaan investasi di Indonesia.
I.4. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat untuk : 1. Sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi pemerintah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di Indonesia. 2. Sebagai tambahan wawasan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan permintaan investasi di Indonesia 3. Sebagai bahan referensi bagi peneliti berikutnya, terutama yang berminat di bidang investasi di Indonesia dengan ruang lingkup dan kajian yang berbeda.
Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Pengertian Investasi Penanaman modal atau lebih sering disebut investasi mempunyai banyak pengertian yang berbeda diantara para pakar ekonomi. Deliarnov (1999) dalam bukunya mengemukakan bahwa investasi merupakan pengeluaran perusahaan secara keseluruhan yang mencakup pengeluaran untuk membeli bahan baku/mental, mesinmesin dan peralatan pabrik serta semua peralatan modal lain yang diperlukan dalam proses produksi. Pengeluaran untuk keperluan bangunan kantor, pabrik tempat tinggal karyawan dan bangunan konstruksi lainnya. Perubahan nilai stok atau barang cadangan sebagai akibat dari perubahan jumlah dan harga. Todaro (2000), menyatakan bahwa sumber daya yang akan digunakan untuk meningkatkan pendapatan dan konsumsi di masa yang akan datang disebut sebagai investasi. Dengan demikian investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau perbelanjaan penanam-penanam modal atau perusahaan untuk membeli barangbarang
modal
dan
perlengkapan-perlengkapan
produksi
untuk
menambah
kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian sehingga investasi disebut juga dengan penanaman modal atau pembentukan modal.
11 Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
12
Suparmoko dan Maria R. (2000) Investasi adalah pengeluaran yang ditujukan untuk menambah atau mempertahankan persediaan kapital (capital stock). Persediaan kapital ini terdiri dari pabrik-pabrik, mesin-mesin kantor dan barang tahan lama lainnya yang dipakai dalam proses produksi, termasuk dalam persediaan kapital adalah rumah-rumah dan persediaan barang-barang yang belum di jual atau di pakai pada tahun yang bersangkutan (inventory). Investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau pengeluaran penanaman modal dan perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapanperlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian (Sukirno, 2004). Secara singkat, investasi (investment) dapat didefenisikan sebagai tambahan bersih terhadap stok kapital yang ada (net addition to existing capital stock). Istilah lain dari investasi adalah pemupukan modal (capital formation) atau akumulasi modal (capital accumulation) (Nanga, 2005). Investasi tidak berarti pembelian saham, obligasi, atau asset keuangan lainnya. Investasi terdiri dari belanja untuk (1) pabrik dan peralatan baru, (2) rumah baru, dan (3) kenaikan persediaan netto. Investasi usaha mencakup pembelian barang kapital saat ini atas ekspektasi adanya penerimaan di masa mendatang (McEachern, 2000). Ada tiga bentuk pengeluaran investasi, yakni (1) investasi tetap bisnis (business fixed investment) mencakup peralatan dan struktur yang perusahaan beli untuk proses produksi. (2) investasi residensial (residential investment) mencakup perumahan baru yang orang beli untuk ditinggali dan yang dibeli tanah untuk
Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
13
disewakan. (3) investasi persediaan (inventory investment) mencakup barang-barang yang perusahaan tempatkan digudang termasuk bahan-bahan dan perlengkapan, barang setengah jadi dan barang jadi (Mankiw, 2000).
II.2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Investasi Investasi yang ditamakan pada suatu negara atau daerah, ditentukan oleh beberapa faktor, yang antara lain : (Sukirno, 2004). 1. Suku bunga Tingkat bunga menentukan jenis-jenis investasi yang akan memberikan keuntungan kepada para pemilik modal (investor). Para investor hanya akan menanamkan modalnya apabila tingkat pengembalian modal dari mdoal yang ditanamkan (return onf investment), yaitu berupa persentase keuntungan netto (belum dikurangi dengan tingkat bunga yang dibayar) yang diterima lebih besar dari tingkat bunga. Seorang investor mempunyai dua pilihan di dalam menggunakan modal yang dimilikinya yaitu dengan meminjamkan atau membuangkan uang tersebut (deposito), dan menggunakannya untuk investasi. Dalam hal dimana pendapatan yang akan diperoleh adalah lebih besar dari tingkat bunga, maka pilihan terbaik adalah mendepositokan uang tersebut dan akan menggunakannya untuk investasi apabila tingkat keuntungan yang diperoleh adalah lebih besar dari tingkat bunga yang akan di bayar. 2. Tingkat keuntungan investasi yang diramalkan.
Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
14
Ramalan mengenai keuntungan dimasa depan akan memberikan gambaran pada investor mengenai jenis usaha yang prospektif dan dapat dilaksanakan dimasa depan dan besarnya investasi yang harus dilakukan untuk memenuhi tambahan barang-barang modal yang diperlukan. 3. Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya Dengan bertambahnya pendapatan nasional maka tingkat pendapatan masyarakat akan meningkat, daya beli masyarakat juga meningkat, total aggregat demand meningkat yang pada akhirnya akan mendorong tumbuhnya investasi lain (induced invesment). 4. Keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan Semakin besar keuntungan yang diperoleh perusahaan, maka akan mendorong para investor untuk menyediakan sebahagian dari keuntungan yang diperoleh untuk investasi-investasi baru. 5. Situasi politik Kestabilan politik suatu negara akan menjadi pertimbangan tersendiri bagi investor terutama para investor asing, untuk menanamkan modalnya. Mengingat bahwa investasi memerlukan jangka waktu yang relatif lama untuk memperoleh kembali modal yang ditanam dan memperoleh keuntungan sehingga stabilitas politik jangka panjang akan sangat diharapkan oleh para investor. 6. Kemajuan teknologi
Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
15
Dengan adanya temuan-temuan teknologi baru (inovasi), maka akan semakin banyak kegiatan pembaharuan yang akan dilakukan oleh investor, sehingga semakin tinggi tingkat investasi yang akan dicapai.
7. Kemudahan-kemudahan yang diberikan pemerintah Tersedianya berbagai sarana dan prasarana awal, seperti jalan raya, listrik dan sistem komunikasi akan mendorong para investor untuk menanamkan modalnya di suatu daerah. Disamping itu adanya bentuk insentif yang diberikan pemerintah seperti keringanan-keringanan di dalam perpajakan (tax holiday). Yaitu suatu keringanan di dalam pembebanan pajak yang diberikan kepada suatu peruahaan yang mau menanamkan modalnya agar keuntungan yang diperolehnya ditanamkan kembali kedalam bentuk investasi baru atau jika perusahaan yang bersangkutan mau dan bersedia menanamkan investasinya di suatu daerah dalam kurun waktu tertentu. Investari adalah salah satu faktor penggerak pertumbuhan ekonomi
II.3. Perkembangan Investasi Subandi (2005) Untuk mendapatkan gambaran mengenai perkembangan investasi dalam suatu negara dari waktu ke waktu ada 3 cara (berdasarkan tiga gugus data) yaitu dengan : 1. Menyoroti kontribusi pembentukan modal domestik bruto dalam konteks permintaan agregat, yakni dengan melihat sumbangan variabel (I) dalam identitas
Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
16
pendapatan nasional {Y = C + I + G + (X-M)}. Dimana data I merupakan data keseluruhan investasi domestik bruto, yang meliputi investasi swasta (PMDN dan PMA), maupun investasi dari pemerintah. 2. Mengamati data-data PMA dan PMDN, hal ini berarti hanya mengamati investasi dari kalangan usaha swasta saja, tanpa memperhatikan investasi pemerintah. 3. Menelaah perkembangan dana investasi yang dilakukan oleh dunia perbankan. Cakupan data dengan cara ini relatif lebih terbatas, karena belum memperhitungkan modal sendiri yang dinamakan oleh investor. Namun demikian untuk memperoleh gambaran perihal perkembangan investasi, cara ini sama halnya dengan kedua cara sebelumnya.
II.4. Teori Investasi dari Keynes Pada bukunya The General Theory of Employment, Interest and Money 1936, John Maynard Keynes mendasar teori tentang permintaan investasi atau konsep efisensi marjinal kapital (marginal efficiency of capital atau MEC). Sebagai suatu defenisi kerja, MEC dapat didefenisikan sebagai tingkat perolehan bersih yang diharapkan (expected net rate of return) atas pengeluaran kapital tambahan. Tepatnya, MEC adalah tingkat diskonto yang menyamakan aliran perolehan yang diharapkan dimasa yang akan datang dengan biaya sekarang dari kapital tambahan. Secara matematis, MEC dapat dinyatakan dalam bentuk formula sebagai berikut :
Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
17
Ck =
Rn R1 R2 ......................... + + ... + 1 2 (1 + MEC ) (1 + MEC ) (1 + MEC ) n
(1)
Dimana R adalah perolehan yang diharapkan (expected return) dari suatu proyek, dan Ck adalah biaya sekarang (current cost) dari modal tambahan. Subskrip atau superskrip menggambarkan tahun 1,2 .. k-n. Sedangkan hubungan antara permintan investasi dan tingkat bunga (r) dengan MEC tertentu, oleh Keynes dinyatakan dalam bentuk fungsi sebagai berikut : I = f (i)
(given MEC)
……………………………………………
(2)
Secara grafik, hubungan anatara investasi dan tingkat bunga dapat digambarkan sebagai berikut :
Sumber : Nanga (2005) Gambar II.1. : Kurva Permintaan Investasi
Dalam gambar II.1 di atas terlihat bahwa apabila tingkat bunga turun misalnya dari i1 ke i2 akan menyebabkan permintaan investasi meningkat dari I1 ke I2, dan hal
Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
18
yang sebaliknya akan berlaku kalau tingkat bunga mengalami kenaikan (Nanga, 2005).
II.5. Jenis-jenis Investasi Rosyidi (1999) pembagian investasi menurut jenisnya. Pembagian tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : (1) Autonomus investment dan induced investment. Autonomus investment (Investasi otonom) adalah investasi yang besar kecilnya tidak dipengaruhi oleh pendapatan, tetapi dapat berubah oleh karena adanya perubahan-perubahan faktor-faktor di luar pendapatan. Faktor-faktor selain pendapatan yang mempengaruhi tingkat investasi seperti itu adalah, tingkat bunga, pendapatan nasional, kebijaksanaan pemerintah, harapan para pengusaha, dan sebagainya. Oleh karena sifatnya yang tidak dipengaruhi oleh tingginya tingkat pendapatan, maka bentuk fungsinya adalah berupa garis lurus horisontal seperti yang
Investasi (I)
ditunjukkan oleh gambar II.2.
l
0
Pendapatan Y)
Sumber : Rosyidi (2005) Gambar II.2.: Fungsi investasi Otonom
Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
19
Indirect investment (investasi terimbas) adalah bersebelahan dengan autonomious interestment. Induced investment ini sangat dipengaruhi oleh tingkat pendapatan. Pengaruh pendapatan atas investasi terimbas seperti itu tampak seperti gambar II.3. Didalam gambar II.3. ini pun investasi diletakkan pada sumbu tegak, sedangkan sumbu datar dipakai untuk menyatakan pendapatan. Fungsi investasi adalah I (Y), dimana fungsi itu menyatakan tingginya tingkat investasi terimbas pada pelbagi tingkat pendapatan. Fungsi investasi itu condong ke kanan atas, untuk menyatakan bahwa antara tingkat investasi dengan tingkat pendapatan terdapat hubungan positif. Juga fungsi I (Y) itu dilukiskan sedemikian rupa, sehingga memotong sumbu Y dari bawah, dimaksudkan untuk menyatakan bahwa terdapat investasi negatif pada suatu tingkat pendapatan yang rendah (yaitu tingkat pendapatan nol hingga (Y2). Dengan perkataan lain, para pengusaha berpendapat bahwa rendahnya tingkat pendapatan nasional (kurang atau sama dengan (Y2) justru akan membawa bencana bagi kehidupan usaha mereka di masa datang.
Sumber : Rosyidi (2005) Gambar II.3. : Fungsi Investasi Terimbas
Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
20
(2) Public investment dan private investment. Public investment adalah investasi atau penanaman modal yang dilakukan oleh pemerintah. Yang dimaksud dengan perkataan pemerintah di sini adalah baik pemerintah pusat, maupun pemerintah daerah tingkat satu, tingkat dua, kecamatan, maupun desa. Pendek kata, public investment tidak dilaksanakan oleh pihak-pihak yang bersifat personal : investasi ini bersifat impersonal, dalam arti kata resmi. Sedangkan private investment adalah kebalikannya. Private investment adalah investasi yang dilaksanakan oleh swasta.
(3) Domestic investment dan foreign investment. Domestic artinya adalah dalam negeri, sedangkan foreign artinya luar negeri. Dengan itu jelaslah bahwa domestic investment adalah penanaman modal dalam negeri di dalam negeri, sedangkan foreign investment adalah penanaman modal asing. Sebuah negara yang memiliki banyak sekali faktor produksi alam (natural resources) dan/atau faktor produksi tenaga manusia (human resources) namun tidak memiliki faktor produksi modal (capital) yang cukup untuk mengolah sumbersumber yang dimilkinya itu, akan mengundang modal asing ini agar sumber-sumber yang ada di dalam negeri tetapi belum termanfaatkan sepenuhnya itu bisa digali sehingga tidak mubazir.
Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
21
(4) Gross investment (investasi bruto) Adalah total seluruh investasi yang diadakan atau yang dilaksanakan pada suatu ketika. Dengan demikian, investasi bruto ini dapat bernilai positif ataupun nol (yakni : ada atau tidak ada investasi sama sekali), tetapi tidak akan bernilai negatif. Dimaksudkan dengan investasi bruto di sini dalah semua jenis investment yang dilaksanakan di suatu negara, dengan tidak peduli jenis investasi apa sajakah yang dilaksanakan itu. (Rosyidi, 1999)
II.6. Penelitian Sebelumnya Kerr and Peter (2001), dimana studinya mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi arus modal asing (FDI) masuk ke China pada periode 1980-1998 dengan pendekatan error correction models (ECM). Variabel yang diteliti dalam studi ini adalah tingkat upah, nilai tukar, tingkat suku bunga, pajak yang dikenakan dan tingkat keterbukaan ekonominya (ekspor-impor) sebagai faktor yang mempengaruhi perkembangan FDI di China. Hasil studi menunjukkan hampir semua variabel yang diteliti memiliki tanda yang sesuai dengan teori ekonomi (hipotesis) dan memberikan pengaruh yang signifikan kecuali tingkat suku bunga. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Setiawan (2002) menemukan bahwa faktor yang mempengaruhi investasi asing langsung (FDI) di Indonesia adalah pertumbuhan ekonomi (GDP), tingkat tabungan domestik (DSR), utang luar negeri (RFD), inflasi (INF), dan investasi asing langsung kecuali investasi asing langsung tahun sebelumnya (RFDI(-1)) memberikan pengaruh yang positif dan signifikan
Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
22
kecuali investasi asing langsung tahun sebelumnya tidak signifikan. Sedangkan nilai tukar rupiah (ER), pengeluaran pemerintah (RGE), angkatan kerja (LF), neraca perdagangan (RTB), dan kebijakan pemerintah sebagai dummy variabel (GP) memberikan pengaruh yang negatif dan signifikan kecuali kebijakan pemerintah yang tidak signifikan pada tingkat kepercayaan 10 % selama periode 1976-2000. Sarwedi (2002) dalam studinya tentang investasi asing langsung di Indonesia dan faktor yang mempengaruhinya menemukan bahwa variabel ekonomi (GFP, Growth, Wage dam Ekspor) mempunyai hubungan positif dengan FDI, sedangkan variabel non ekonomi yaitu stabilitas politik (SP) mempunyai hubungan negatif. Sementara hasil studi Erdal and Tatoglu (2002) menunjukkan bahwa variabel besarnya pangsa pasar, keterbukaan ekonomi untuk barang-barang dari luar negeri, infrastruktur yang memadai, dan pasar dalam negeri yang menarik memiliki dampak yang positif terhadap perkembangan arus modal asing (FDI) di Turkey. Sedangkan variabel nilai tukar yang tidak stabil memberikan pengaruh yang negatif terhadap perkembangan DFI selama kurun waktu yang diteliti yakni 1980-1998. Sedangkan dampak dari tidak stabilnya ekonomi adalah negatif dan tidak signifikan terhadap perkembangan FDI di Turkey selama kurun waktu yang diteliti. Hasil studi yang dilakukan Amiruddin (2005) menemukan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB). Pengeluaran pemerintah, ekspor memilih pengaruh yang positif dan signifikan kecuali tingkat suku bunga dan inflasi mempunyai pengaruh yang negatif secara statistik terhadap perkembangan investasi dalam pembangunan daerah Sumatera Utara.
Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
23
II.7. Kerangka Konseptual Penelitian IR
TOTAL INVESTASI (INV)
NI Gambar II.4. Kerangka konseptual pemikiran faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di Indonesia Keterangan : IR NI INV
: Tingkat Suku Bunga Dalam Negeri : Pendapatan Nasional : Permintaan Investasi
II.8. Hipotesis Penelitian Berdasarkan perumusan masaha dan kajian empiris yang telah dilakukan oleh penelitian sebelumnya, maka hipotesis yang akan diuji kebenarannya dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Suku bunga dalam negeri (ceteris paribus) berpengaruh negatif terhadap permintaan investasi di Indonesia. 2. Pendapatan Nasional (cateris paribus) berpengaruh positif terhadap permintaan investasi di Indonesia.
Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
BAB III METODE PENELITIAN
III.1. Ruang Lingkup Penelitian Ruang
lingkup
penelitian
ini
difokuskan
pada
fakor-faktor
yang
mempengaruhi permintaan investasi di Indonesia. Penelitian ini dilaksanakan di Indonesia dengan menggunakan metode ekonometrika dengan data sekunder yang bersifat kuantitatif dengan runtun waktu (time series) dari tahun 1985 – 2005.
III.2. Jenis dan Sumber Data Data yang dipergunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder dengan jenis data runtun waktu (time series) selama kurun waktu 1985-2005. Data yang digunakan bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS), Bank Indonesia (BI). Data yang dibutuhkan untuk menjadi bahan penelitian ini antara lain : tingkat suku bunga dalam negeri, pendapatan nasional, juga sumber-sumber lain seperti : Jurnaljurnal dan hasil-hasil penelitian terdahulu yang releven dengan judul penulisan tesis ini.
III.3. Model Analisis Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model yang dapat membuktikan adanya pengaruh antara variabel bebas (Independent Variable)
24 Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
25
terhadap variabel terikat (Dependent Variable), sebagai determinan terhadap permintaan investasi di Indonesia dan sekaligus untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan, maka dibentuk model matematisnya sebagai berikut : INV = f (IR ; NI) ………………………………………………….. (3) Dari fungsi matematis tersebut dibentuk dalam model ekonometrika yakni sebagai berikut : INV = β0 + β1 IR + β2 NI + μ ……………………………………… (4) Dari model ekonometrika tersebut kemudian dispesikasikan kedalam model semi-log, kemudian dibuat kedalam bentuk lin-log, sebagai berikut INV = β0 + β1 IR + β2 Ln NI + μ ………………………………….. (5) Dimana : INV
: permintaan investasi (Rupiah)
IR
: Suku bunga dalam negeri (Persen)
NI
: Pendapatan Nasional (Rupiah)
Ln
: Logaritma Natural
µ
: Disturbance term
β0
: Konstanta
β1 ; β2
: Koefisien Regresi
Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
26
III.4. Metode Analisis Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS) dengan model semi-log, khususnya dengan model lin-log. Hal ini dimungkinkan untuk melihat seberapa besar pengaruh dari faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di Indonesia selama kurun waktu 1985 – 2005. Dan sebagai alat analisis yang digunakan untuk mengolah data tersebut adalah dengan bantuan Program Eviews 4.1.
III.5. Defenisi dan Batasan Operasional Dalam penelitian ini devenisi dan batasan operasionalnya sebagai berikut : 1. Permintaan Investasi (INV), adalah penanaman modal yang dilakukan oleh sektor swasta nasional (PMDN) maupun swasta asing (PMA) di Indonesia dalam satuan milyar rupiah. 2. Suku bunga dalam negeri (IR), adalah suku bunga simpanan berjangka (interest rate of time deposits) dari Bank Persero (State Banks) setiap tahunnya, dalam satuan persen. 3. Pendapatan Nasional (National Income) = NI adalah nilai akhir dari Produk Domestik Bruto (PDB) dengan harga berlaku, dalam miliyar rupiah.
Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
27
III.6. Uji Kesesuaian (Test of Goodness of fit) 1.
Uji t-parsial (partial test) Uji t-statistik merupakan pengujian yang bertujuan untuk mengetahui apakah
koefisien regresi signifikan atau tidak terhadap variabel dependen dengan asumsi variabel independen lainnya konstan. Dalam uji t ini digunakan hipotesis sebagai berikut : H0 : b1 = 0 HA : b1 ≠ 0 Dimana b1 adalah koefisien variabel independen ke-i adalah nilai parameter hipotesis biasanya nila b dianggap = 0. Artinya tidak ada pengaruh variabel X1 terhadap Y. Bila nilai thitung > ttabel maka pada tingkat kepercayaan tertentu, H0 ditolak. Hal ini berarti bahwa variabel independen yang diuji berpengaruh secara nyata terhadap variabel independen. Nilai thitung diperoleh dengan rumus : t hitung =
βi Se( β i )
Dimana : βi
= koefisien regresi variabel independen ke-i
Se (βi) = standard error dari variabel independen ke-i
Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
28
2. Uji-F (Over all test) Uji F-statistik ini digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel independen secara bersama-sama/serentak terhadap variabel dependen. Untuk pengujian f-statistik digunakan hipotesa sebagai berikut : H0 : b1 = b2 ... = bk = 0 (tidak ada pengaruh) HA : b1 ≠ 0 (ada pengaruh) untuk i = l .... k Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai Fhitung dengan ftabel . jika fhitung > Ftabel maka H0 ditolak, yang berarti variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel independen. Nilai Fhitung dapat diperoleh dengan rumus :
Fhitung =
R 2 / k −1 (1 − R 2 ) /( n − k )
Dimana : R2 = koefisien determinasi k = banyaknya variabel total yang diperkirakan, satu diantaranya unsur intercept n = jumlah sampel kriteria : H0 diterima jika F-hitung < F-tabel HA diterima jika F-hitung > F-tabel 3. Koefisien Determinasi (R2) Untuk mengukur besarnya sumbangan variabel X1, X2 dan X3 terhadap variasi (naik turunnya) Y digunakan koefisien determinasi. Nilai R2 digunakan antara 0
Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
29
sampai 1 (0 < R2 < 1) semakin mendekati 1 berarti semakin tepat garis regresi untuk meramalkan nilai variabel terikat Y.
III.7. Uji Asumsi Klasik
Ada beberapa permasalahan yang akan terjadi dalam model regresi linier yang secara statistik permasalahan tersebut dapat mengganggu model yang telah ditentukan, bahkan dapat menyesatkan kesimpulan yang diambil dari persamaan yang terbentuk. Untuk itu perlu melakukan uji penyimpangan asumsi klasik, yang terdiri dari : (Nachrowi dan Usman : 2005)
III.7.1. Uji Multikolinieritas
Interprestasi dari persamaan regresi linier secara implasit bergantung pada asumsi bahwa variabel-variabel bebas dalam persamaan tersebut tidak saling berkorelasi. Jika dalam sebuah persamaan terdapat multikolinieritas maka akan menimbulkan beberapa akibat, untuk itu perlu di deteksi multikolinieritas dengan besaran-besaran regresi yang di dapat sebagai berikut : 1. Variasi besar (dari taksiran OLS) 2. Interval kepercayaan lebar (karena variasi besar sehingga standar error besar yang berdampak pada inverval kepercayaan lebar). 3. Uji-t (t rasio) tidak signifikan 4. R2 tinggi tetapi tidak banyak variabel yang signifikan dari uji-t.
Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
30
5. Terkadang nilai taksiran koefisien yang di dapat akan mempunyai nilai yang tidak sesuai dengan yang sebenarnya, sehingga dapat menyesatkan interprestasi.
III.7.2. Uji Autokorelasi
Autokorelasi dapat didefenisikan sebagai korelasi antara anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu. Dalam konteks regresi, model regresi linier klasik mengansumsikan bahwa autokorelasi seperti itu tidak terdapat dalam distribusi. Dengan menggunakan lambang E (µi, µj) = 0 ; ≠ j. secara sederhana dikatakan bahwa model klasik mengansumsikan unsur gangguan yang berhubungan dengan pengamatan lain yang manapun. Untuk mendeteksi adanya outokorelasi dalam model penelitian ini dilakukan uji Lagrange Multiplier Test (LM Test). Dengan membandingkan nilai X2hitung dengan X2tabel, dengan kriteria penilaian sebagai berikut : 1. Jika nilai X2hitung > X2tabel, maka hipotesis yang menyatakan bahwa tidak ada autokorelasi dalam model empiris yang digunakan ditolak. 2. Jika nilai X2hitung < X2tabel, maka hipotesis yang menyatakan bahwa tidak ada autokorelasi dalam model empiris yang digunakan tidak dapat di tolak.
III.7.3. Uji Linieritas
Uji linieritas digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan sudah benar. Apakah fungsi yang digunakan sebaiknya berbentuk linier, kuadrat atau kubik. Apakah suatu variabel baru relevan atau tidak dimasukkan dalam
Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
31
model. Untuk uji linearitas dalam penelitian ini digunakan Uji Ramsey (Ramsey RESET test), yaitu dengan membandingkan nilai F hitung dengan f tabel. Kriteria keputusannya sebagai berikut : 1. Bila nilai Fhitung > Ftabel, maka hipotesis yang menyatakan bahwa spesifikasi model yang digunakan dalam bentuk linier adalah benar ditolak. 2. Bila nilai Fhitung < Ftabel, maka hipotesis yang menyatakan bahwa spesifikasi model yang digunakan dalam bentuk fungsi linier adalah benar tidak dapat ditolak.
III.7.4. Uji Normalitas
Asumsi model egresi linier klasik adalah bahwa faktor penggnggu µi mempunyai nilai rata-rata yang sama dengan nol, tidak berkorelasi dan mempunyai varian yang konstan. Dengan asumsi ini, OLS estimator atau penaksir akan memenuhi sifat-sifat statistik yang diinginkan, seperti ketidakbiasaan dan mempunyai varian yang minimum. Untuk dapat mengetahui normal atau tidaknya faktor pengganggu µi dilakukan dengan J-B test (Jarque-Bera test). Uji ini menggunakan hasil estimasi residual dan chisquare probability distribution, yaitu dengan membandingkan nilai JBhitung = X2hitung dengan nilai X2tabel, dengan kriterian keputusan sebagai berikut : 1. Bila nilai JB hitung > nilai X2 tabel, maka hipotesis yang menyatakan bahwa residual µi adalah berdistribusi normal ditolak. 2. Bila nilai JB hitung < nilai X2tabel, maka yang menyatakan bahwa residual µi adalah berdistribusi normal tidak dapat ditolak.
Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1. Perkembangan Investasi di Indonesia Kebijaksanaan tentang penanaman modal (invesment), ditetapkan oleh pemerintah melalui UU No. 1 tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing (PMA) dan UU No. 6 tahun 1968 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Kemudian di sempurnakanlah dengan berlakunya masing-masing UU No. 11 dan No. 12 tahun 1970. Proyek-proyek PMA dan PMDN adalah proyek-proyek yang disetujui pemerintah. Proyek-proyek PMDN merupakan penjumlahan proyek-proyek baru ditambah dengan proyek PMA yang beralih status menjadi PMDN, dikurangi proyek PMDN yang dicabut izin usahanya. Proyek-proyek PMA merupakan penjumlahan proyek-prpyek baru dikurangi proyek PMA yang beralih status menjadi PMDN dan proyek PMA yang dicabut izin usahanya. Proyek-proyek PMDN dan PMA yang telah disetujui pemerintah dapat dilihat menurut sektor ekonomi dan menurut sektor lokasi. Proyek-proyek PMDN dan PMA menurut sektor ekonomi meliputi : 1. Pertanian, perburuan, kehutanan dan perikanan 2. Pertambangan dan penggalian
32 Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
33
3. Perindustrian 4. Listrik, Gas dan Air 5. Konstruksi 6. Perdagangan besar dan eceran 7. Transpor, perdagangan dan perhubungan 8. Lembaga keuangan, perasuransian, real estate dan jasa perusahaan 9. Jasa masyarakat, sosial dan perorangan Proyek-proyek PMDN dan PMA yang telah disetujui pemerintah menurut sektor ekonomi yang paling besar menyerap investasi adalah sektor perindustrian (manufactory) ; sektor perdagangan besar dan eceran, restoran dan hotel, sektor transpor, perdagangan dan perhubungan, kemudian di susul oleh sektor lainnya. Proyek-proyek PMDN dan PMA menurut sektor lokasi meliputi : 1. Pulau Jawa 2. Pulau Sumatera 3. Pulau Kalimantan 4. Pulau Sulawesi 5. Pulau Bali dan Nusatenggara 6. Pulau Maluku dan Papua
Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
34
Proyek-proyek penanaman modal luar negeri yang telah disetujui pemerintah menurut negara asal meliputi : 1. Amerika 2. Eropa 3. Asia 4. Australia 5. Afrika 6. Negara lainnya Investasi dalam penelitian ini merupakan keseluruhan investasi domestik bruto, meliputi baik investasi swasta (PMDN dan PMA) yang di peroleh dari Produk Domestik Bruto atas dasar harga berlaku menurut pengeluaran (Type of expenditure). Pembentukan modal tetap domestik bruto (Gross Domestic Fixed Capital Formation) adalah bagian dari Produk Domestic Bruto (Gross Domestic Product). Pembentukan modal tetap domestik bruto didefenisikan sebagai pengadaan, pembuatan dan pembelian barang-barang modal yang selaras dari dalam negeri (domestic) dan modal baru ataupun bekas dari luar negeri. Barang modal adalah peralatan yang di gunakan untuk berproduksi dan biasanya umur pakai satu tahun atau lebih. (BPS, 2006). Pembentukan modal tetap domestik bruto dapat dibedakan atas : a. Pembentukan modal dalam bentuk bangunan / konstruksi b. Pembentukan modal dalam bentuk mesin-mesin dan alat-alat perlengkapan.
Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
35
c. Pembentukan modal dalam bentuk alat angkutan, dan d. Pembentukan modal untuk barang modal lainnya. Data pembentukan modal tetap domestik bruto (I) dalam konteks identitas pendapatan nasional {Y = C + I + G + (X - M)}. Indonesia dihitung dan disajikan oleh Biro pusat statistik (BPS) secara kuartal dan tahunan. Tabel IV.1. Perkembangan Investasi di Indonesia dari Tahun 1985 – 2005 Tahun 1985 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 Sumber : BPS, 2005
INVESTASI 22366,90 24781,90 30980,20 38356,30 47705,70 59758,00 67487,70 74148,60 86667,30 105380,60 131182,30 157652,70 177686,10 243043,40 226015,80 275881,30 323875,30 353967,00 392788,60 492849,90 599795,20
Seperti berikut pada gambar IV.1. bahwa pembentukan modal domestik bruto (I) yang dilakukan baik pihak swasta (PMDN dan PMA) maupun Pemerintah di Indonesia menunjukkan perkembangan yang ekspansif. Bila dilihat perkembangan
Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
36
modal domestik Bruto di tahun 1985 sampai dengan 1997 pertumbuhan investasi masih rendah, tetapi setelah krisis moneter berakhir modal domestik bruto mulai meningkat khususnya di tahun 2001, sampai di tahun 2005.
700000 600000 500000 400000
INV
300000 200000 100000 0 1985
1988
1991
1994
1997
2000
2003
Gambar IV.1 : Total Investasi di Indonesia (PMDN dan PMA)
IV.2. Perkembangan Pendapatan Nasional Istilah "Pendapatan Nasional" dapat berarti sempit dan berarti luas. Dalam arti sempit, “Pendapatan Nasional” adalah terjemahan langsung dari National Income. Sedangkan dalam arti luas, “Pendapatan Nasional” dapat menunjuk ke Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP) ; atau Gross National Product (GNP) ; Produk Nasional Neto (PNN) atau Net National Product (NNP); atau merujuk ke Pendapatan Nasional (PN) alias National Income (NI). Keempat konsep “Pendapatan Nasional” ini (PDB, PNB, PNN dan PN) berbeda satu sama lain.
Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
37
Teori makro ekonomi menjelaskan dengan rinci, pengertian dari masingmasing konsep ini sehingga tampak jelas perbedaannya. Dalam penelitian ini, istilah “Pendapatan Nasional” digunakan dalam arti sempit, sehingga hanya merujuk ke konsep National Income (NI). Di Indonesia, data mengenai pendapatan nasional dikumpulkan dan di hitung serta disajikan oleh Biro Pusat Statistik. Penghitungan Pendapatan Nasional Indonesia dinilai dengan Produk Domestik Bruto (PDB), baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. PDB pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang di hasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu negara tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi. PDB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa dihitung menggunakan harga berlaku pada setiap tahun, sedangkan PDB atas dasar harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa tersebut yang dihitung menggunakan harga berlaku pada tahun tertentu sebagai dasar. Untuk menghitung angka-angka PDB ada tiga pendekatan yang dapat digunakan, yaitu : a. Menurut pendekatan Produksi, PDB adalah jumlah nilai tambah atas barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi di wilayah suatu negara dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun) unit-unit produksi tersebut dalam penyajian ini di kelompokkan menjadi 9 lapangan usaha (sektor) yaitu : 1. Pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan, 2. Petambangan dan penggalian,
Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
38
3. Industri pengolahan, 4. Listrik, Gas dan Air Bersih, 5. Konstruksi, 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran, 7. Pengangkutan dan komunikasi, 8. Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan, 9. Jasa-jasa termasuk jasa layanan pemerintah. Setiap sektor tersebut dirinci lagi menjadi sub-sub sektor. b. Menurut pendekatan pendapatan, PDB merupakan jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi di suatu negara dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Balas jasa faktor produksi yang di maksud adalah upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal dan keuntungan semuanya sebelum di potong pajak penghasilan dan pajak langsung lainnya. Dalam defenisi ini PDB mencakup juga penyusutan dan pajak tidak langsung neto (pajak tak langsung dikurangi subsidi). c. Menurut pendekatan pengeluaran, PDB adalah semua komponen permintaan akhir yang terdiri dari : 1. Pengelauran konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta nirlaba ; 2. Pengeluaran konsumen pemerintah ; 3. Pembentukan modal tetap domestik bruto ; 4. Perubahan investasi ; dan 5. Ekspor neto (X-M). Secara konsep ketiga pendekatan tersebut akan menghasilkan angka yang sama. Jadi, jumlah pengeluaran akan sama dengan jumlah barang dan jasa akhir yang dihasilan dan kurang sama pula dengan jumlah. Pendapatan untuk faktor-faktor produksi. (BPS, 2005). Pendapatan Nasional (National Income) dalam hal ini menggunakan pendekatan pengeluaran angka PDB menurut pendekatan pengelauran, sedang PDB, baik atas dasar harga berlaku maupun harga konstan di bagi lagi dalam dua bagian
Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
39
yaitu : Menurut lapangan usaha (industrie origin) dan penggunaan atau jenis pengeluaran (type of expenditure). Jadi dalam penelitian ini penulis mengambil Pendapatan Nasional (National Income) atas dasar harga berlaku menurut pendapatan, pengeluaran dari PDB sebagai data-data dalam tesis ini seperti terlihat di bawah ini. Tabel. IV.2. Total Investasi (INV) dan Pendapatan Nasional (NI) Tahun INV 1985 22366,90 1986 24781,90 1987 30980,20 1988 38356,30 1989 47705,70 1990 59758,00 1991 67487,70 1992 74148,60 1993 86667,30 1994 105380,60 1995 131182,30 1996 157652,70 1997 177686,10 1998 243043,40 1999 226015,80 2000 275881,30 2001 323875,30 2002 353967,00 2003 392788,60 2004 492849,90 2005 599795,20 Sumber : BPS, 2005
NI 84609,60 86827,30 105424,30 126231,30 150084,10 177287,30 211408,50 237721,50 279563,30 324109,50 390935,80 463229,00 538045,00 847591,60 943030,70 1147331,30 1301794,90 1605042,30 1750304,80 2018536,50 2454148,80
Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
40
Pada harga berlaku perkembangan pendapatan nasional mulai meningkat secara tajam di mulai tahun 1999 sampai dengan tahun 2005. Berdasarkan tabel IV.2. diatas, pendapatan nasional dan total investasi di Indonesia secara teori menunjukkan adanya hubungan yang saling mempengaruhi. Pada satu sisi, untuk meningkatkan pendapatan nasional di perlukan investasi yang relatif besar sehingga investasi menjadi sumber pendapatan nasional. Namun pada sisi yang lain, setiap melakukan investasi, para investor akan melihat terlebih dahulu besar laju pertumbuhan pendapatan nasional. Dari tabel IV.2. diatas, dapat dilihat perkembangan pendapatan nasional (NI) di Indonesia yang terus meningkat selama kurun waktu 1985-2005, sedangkan total investasi (swasta maupun pemerintah) untuk kurun waktu yang sama mengalami perkembangan yang fluktuatif, sehingga untuk melihat hubungan kedua variabel tersebut secara deskriptif melalui data yang tersedia sangat sulit dilakukan. 3000000 2500000 2000000 INV
1500000
NI
1000000 500000 0 1985
1988
1991
1994
1997
2000
2003
Gambar IV.2. Total Investasi dan Pendapatan Nasional (NI)
Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
41
IV.3. Perkembangan Suku Bunga Dalam Negeri Suku bunga menentukan jenis-jenis investasi yang memberi keutungan kepada para pengusaha dan dapat di laksanakan. Para pengusaha hanya akan melaksanakan keinginan untuk menanam modal apabila tingkat pengembalian modal dari investasi yang dilakukan, yaitu persentase keuntungan yang akan diperoleh sebelum di kurangi bunga uang yang di bayar, lebih besar dari bunga. Oleh sebab itu dalam analisis makroekonomi, analisis mengenai investasi lebih di tekankan kepada menunjukkan peranan suku bunga dalam menentukan tingkat investasi dan akibat perubahan suku bunga ke atas investasi dan pendapatan nasional (Sukirno : 2004). Tabel IV.3. Suku Bunga dalam Negeri (IR) dan Total Investasi (INV) Tahun 1985 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005
IR 19,30 17,80 18,70 19,60 19,40 19,05 21,14 18,80 16,34 14,25 14,51 15,08 15,37 19,39 20,97 16,35 17,11 17,50 15,54 14,10 14,98
INVESTASI 22366,90 24781,90 30980,20 38356,30 47705,70 59758,00 67487,70 74148,60 86667,30 105380,60 131182,30 157652,70 177686,10 243043,40 226015,80 275881,30 323875,30 353967,00 392788,60 492849,90 599795,20
Sumber : BPS, 2005
Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
42
Suku bunga merupakan salah satu instrumen kebijakan moneter untuk mengendalikan jumlah uang beredar, sehingga laju inflasi dapat dikendalikan. Tetapi disisi lain tingkat suku bunga juga menjadi pedoman bagi investor yang di gunakan sebagai pembanding terhadap investasi yang ditanamkan menguntungkan atau tidak. Berdasarkan tabel IV.3. diatas, pada awal tahun 1985 an hingga 1991, perkembangan suku bunga dalam negeri terus meningkat sebesar 21,14 % dan sebagai akibatnya total investasi dari tahun 1985 sampai dengan tahun 1991 relatif rendah. Perkembangan selanjutnya pada tahun 1991 sampai dengan krisis moneter di akhir tahun 1997 tingkat suku bunga mengalami fluktuasi yang tidak menentu sampai tahun 1999 sebagai inbasnya. Hal ini juga mengakibatkan total investasi mengalami kenaikan sampai tahun 1997, kemudian total investasi turun kembali sampai tahun 1999 sebesar 83,9 %. Barulah di tahun 2000 an sampai tahun 2005 tingkat bunga dalam negeri terus turun hingga mencapai 14,98 % dan total investasi terus mengalami peningkatan di dalam kurun waktu tersebut. Perkembangan suku bunga dalam negeri untuk investasi berdasarkan suku bunga kredit rupiah menurut kelompok bank, dimana kelompok bank memberikan suku bunga kredit rupiah untuk modal kerja (working capital) dan investasi (investment). Kelompok bank tersebut yaitu : Bank Persero, (State Banks); Bank Pemerintah Daerah (Regional Government Banks); Bank Swasta Nasional (Private National Banks), Bank Asing dan campuran (Foreign and Joint Banks). Bank Umum (Coavercial Banks). Dalam penelitian ini penulis mengambil suku bunga deposit rupiah untuk investasi dari bank persero.
Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
43
700000 600000 500000 400000
IRD
300000
INV
200000 100000 0 1985
1987
1989
1991
1993
1995
1997
1999
2001
2003
2005
Gambar IV.3. Total Investasi dan Suku Bunga Dalam Negeri Baik penanaman modal dalam negeri (Domestic Investement) maupun penanaman modal asing (Foreign Direct Investment) sangat memperhatikan tingkat suku bunga asing yang berlaku baik Libor (London Inter Bank Offered) Rate atau Sibor (Singapore Inter Bank Offered Rate). Disamping itu juga mambandingkan dengan tingkat suku bunga dalam negeri khususnya suku bunga kredit investasi.
IV.4. Analisis dan Hasil Estimasi IV.4.1. Uji Kesesuaian (Test of goodness of fit) Untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di Indonesia, maka dilakukan estimasi dengan model log-lin untuk data skunder yang time series dengan kurun waktu 21 tahun dengan menggunakan program eviews 4.1. Hasil dari analisis regresinya di peroleh model estimasi sebagai berikut :
Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
44
Tabel IV.4. Hasil Estimasi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Investasi di Indonesia dengan Metode OLS INV =
-1400679 – 8621.832 IR + 133567.0 Ln NI (-2.069835)***
(10.11419)***
R2 = 0.889622 F-statistic = 0.877358 Durbin – Watson Stat = 1.376203 Sumber : Lampiran 2 Keterangan : Angka dalam kurung adalah nilai t-statistik *** Signifikan pada α 10 % Berdasarkan hasil estimasi pada tabel IV.4 diatas, di peroleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0.889622 yang berarti secara keseluruhan variabel bebas dalam persamaan tersebit (IRD, IRL dan NI) mampu menjelaskan variasi permintaan investasi di Indonesia sebesar 89 % dan sisanya sebesar 11 % di jelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam model persamaan tersebut. Selanjutnya bila di analisis lebih mendalam seberapa jauh pengaruh variabel independen dalam model secara bersama-sama (simultan) menjelaskan variabel dependen, maka diperoleh pengaruhnya terhadap permintaan investasi di Indonesia memberikan pengaruh yang signifikan secara statistika dengan tingkat kepercayaan 90 %. Hal ini bisa dilihat dari nilai F statistik sebesar (72.53798) yang lebih besar dari Ftabel sebesar 3.10 % pada α 5 % atau α 0.05. Ini berarti bahwa secara bersama-sama (simultan) variabel suku bunga dalam negeri, dan pendapatan nasional berpengaruh nyata terhadap permintaan investasi di Indonesia.
Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
45
Bila pengujian koefisien uji F statistik dilakukan testnya maka di peroleh sebagai berikut : 1) Hipotesis H0 = β1 = β2 = 0 HA = β1 ≠ β2 ≠ 0 2) α = 5 % ; n = 21 ; k = 4 df (k -1 ; n - 1) = 4 ; 20, maka Ftabel = 3.10 3) Statistik penguji :
R 2 / K −1 maka, (1 − R 2 ) (n − k) = 72.53798
Fhitung = Fhitung
4) Kriteria : terima H0 apabila fhitung < Ftabel terima HA apabila Fhitung > Ftabel. 5) Kesimpulan Terima HA, karena Fhitung > ftabel yaitu 72.53798 > 3.10 Berdasarkan hasil perhitungan diatas, di mana Fhitung > Ftabel, dengan demikian HA diterima, artinya bahwa secara simultan IR, dan NI berpengaruh nyata terhadap permintaan investasi di Indonesia dengan tingkat kepercayaan 95 % atau α = 5 %.
Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
46
Gambar IV.4. Kurva Uji F- Statistik (Simultan) Namun apabila di lakukan berdasarkan uji tstatistik (uji secara parsial), maka variabel independen (variabel bebas) nya yakni tingkat suku bunga dalam negeri (IR), Pendapatan Nasional (NI) memberikan pengaruh yang signifikan secara statistik terhadap permintaan investasi di Indonesia. Berikut ini hasil uji t statistik dari masing-masing variabel bebas sebagai berikut : a. Tingkat Suku Bunga Dalam Negeri (IR) Dari hasil print out komputer dengan mempergunakan program eviews IV.1. di peroleh hasil tingkat suku bunga dalam negeri memiliki tanda koefisien regresi terbesar -8621.832 dengan nilai statistik sebesar -2.069835 yang lebih kecil dari ttabel sebesar -1.725. Hal ini berarti suku bunga dalam negeri memberikan pengaruh nyata terhadap permintaan investasi di Indonesia 90 %, atau α = 0.10. Ini memberi kesan apabila tingkat suku bunga dalam negeri meningkat 1%, cateris paribus, maka akan terjadi penurunan permintaan investasi di Indonesia sebesar -8621.832 miliar rupiah. Hal ini sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang negatif antara tingkat suku bunga dalam negeri dengan permintaan investasi di
Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
47
Indonesia, ceteris baribus. Hasil penelitian ini semakin menguatkan hasil studi yang dilakukan oleh Amiruddin (2005). Bila dilakukan uji t statistik terhadap tingkat suku bunga dalam negeri (IR) adalah sebagai berikut : 1) Hipotesis : H0 : β1 = 0 HA : β1 ≠ 0 2) α = 10 % ; n = 21 ; k = 4 n-1 = 1.725 t.0.10 = 1.725 3) Statistik penguji : t hitung =
β1 = −2.069835 Se (β1 )
4) Kriteria Terima H0 apabila -thitung > - ttabel Terima HA apabila -thitung < -ttabel 5) Kesimpulan Terima HA, karena -thitung < - ttabel -2.069835 < -1.725) Berdasarkan hasil perhitungan diatas dapat ditentukan bahwa –thitung <-ttabel (-2.069835 < -1.725), dengan demikian HA di terima, artinya bahwa tingkat suku bunga dalam negeri berpengaruh nyata dan signifikan mempengaruhi permintaan
Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
48
investasi di Indonesia pada tingkat kepercayaan 90 % atau α = 10 %. Bila di gambarkan tampak sebagai berikut :
Gambar IV.5. Kurva Uji t- Statistik IRD
b. Pendapatan Nasional (NI) Dari hasil estimasi di peroleh bahwa pendapatan nasional (National income) mempunyai hubungan yang positif dan sangat berpengaruh nyata dan signifikan terhadap permintaan investasi di Indonesia dengan tingkat kepercayaan 90 % atau dengan α = 0.10. Koefisien regresi Pendapatan Nasional (NI) sebesar 10.11419, dengan demikian apabila ada peningkatan pendapatan nasional mendorong permintaan investasi di Indonesia sebesar 10.11419 miliar rupiah. Hasil ini sesuai dengan hipotesa yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara Pendapatan Nasional (NI) dengan permintaan investasi di Indonesia, Ceteris Paribus. Hasil temuan ini sejalan dengan hasil penelitian yang di lakukan sebelumnya. Sarwedi (2002) dan Setiawan (2002).
Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
49
Bila dilakukan uji t-statistik terhadap Pendapatan Nasional (NI) adalah sebagai berikut : 1) Hipotesis H0 : β1 = 0 HA : β1 ≠ 0 2) α = 10 % ; n = 21 ; k = 4 n-1 = 20 t.0.10 = 1.725 3) Statistik penguji t hitung =
β1 = 10.11419 Se (β1 )
4) Kriteria Terima H0 apabila thitung < ttabel Terima HA apabila thitung > ttabel 5) Kesimpulan Terima HA, karena thitung > ttabel (10.11419 > 1.725) Berdasarkan hasil perhitungan diatas dapat ditentukan bahwa thitung > ttabel (10.11419 > 1.725) dengan demikian HA diterima, artinya pendapatan nasional (NI) sangat berpengaruh nyata terhadap permintaan investasi di Indonesia pada tingkat kepercayaan 90 % atau α = 10 %.
Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
50
Gambar IV.6. Kurva Uji t- Statistik NI
IV.4.2. Uji Asumsi Klasik a. Multikollinearity
Dalam mendeteksi masalah multicollinearity ini, Farrar dan Glamber menyarankan untuk menggunakan metode multikolinearitas parsial. Hasil dari uji seperti pada tabel di bawah ini : Tabel IV.5. Hasil Uji R (Koefisien Korelasi Parsial) Variabel
Nilai R2
IR = f (IR ; NI)
0.096876
NI = f (IR ; NI)
0.096876
Sumber : Lampiran 3 – 4 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai R2 INV, IR, NI = 0.889622 lebih besar dari nilai R2 dalam regresi parsial, maka dengan mengikuti rule of tumb dari metede ini dapat di simpulkan bahwa dalam model tersebut tidak ditemukan adanya multicollinearity.
Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
51
b. Autokorelasi
Dalam mendiagnosis ada tidaknya korelasi, dapat di lakukan dengan uji Lagrange Multiplier (LM test). Uji ini lebih baik di bandingkan dengan Durbin Watson test (DW-test), karena lebih mudah di interprestasikan dan dapat diterapkan untuk regresi yang menggunakan variabel Lagged sekalipun. Berikut ini hasil estimasi dari uji lagrange multiplier (LM test) seperti yang ditampilkan pada tabel IV.6. di bawah ini. Tabel IV.6. Hasil Estimasi Uji Autokorelasi Dengan LM Test Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic 5.772949 Probability Obs*R-squared 8.802177 Probability
0.012957 0.012264
Sumber : Lampiran 5 Berdaarkan hasil uji LM test diatas, menunjukkan bahwa besarnya nilai X2hitung (Obs* R-square) = 8.802177 lebih kecil dari nilai X2tabel = 27,587. (X2hitung (8.802) X2tabel (27,587)). Pada level signifikan 5 %. Dengan demikian hipotesis nol (H0) yang menyatakan bahwa tidak ada autokorelasi di terima. Artinya tidak ada autokorelasi antara Suku Bunga Dalam Negeri (IR), dengan Pendapatan Nasional (NI) terhadap permintaan investasi di Indonesia.
Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
52
c. Uji Linearitas (Ram Sey Reset Test)
Uji ini dilakukan berkaitan dengan masalah spesifikasi kesalahan yakni apakah spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak, sehingga melalui uji linearitas ini dapat diketahui bentuk model empiris (linier, kuadrat atau kubik) dan menguji variabel yang relevan untuk dimasukkan dalam model empiris. Berikut ini dapat disajikan hasil estimasi dan uji Ramsey reset test seperti tabel IV.7 berikut ini. Tabel IV.7. Hasil Estimasi uji Linearitas dengan Ramsey Reset Test Ramsey RESET Test: F-statistic 32.25785 Log likelihood ratio 22.34097
Probability Probability
0.000027 0.000002
Sumber : Lampiran 6 Berdasarkan hasil estimasi-estimasi uji Ramsey Reset Test diatas, di peroleh besarnya nilai Fhitung (Statistik) sebesar 32.25785 {Fhitung (32.258) > Ftabel 3.10)} pada level signifikan 95 % atau α = 5 %. Dengan demikian, melalui uji Ramsey Reset test ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol (H0) yang menyatakan spesifikasi model yang digunakan tidak dalam bentuk liniear adalah benar tidak dapat ditolak. Ini berarti bahwa model spesifikasi yang benar dalam model regresi tersebut adalah dengan model lin-log yakni INV = β0+β1 IR+ β2 Ln NI+μ.
d. Uji Normalitas (Jarque – Bera Test)
Uji ini dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya faktor gangguan yang dapat diketahui melalui uji Jarque-Bera Normality (JB test). Uji ini
Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
53
menggunakan hasil estimasi residual dan Chi-Square Probality Distribution. Berikut ini hasil estimasi yang dilakukan dengan uji Jarque-Bera (JB test) seperti tampak pada Gambar IV.7 di bawah ini.
6 Series: Residuals Sample 1985 2005 Observations 21
5 4
Mean Median Maximum Minimum Std. Dev. Skewness Kurtosis
3 2 1 0 -100000
Jarque-Bera Probability 0
-1.83E-10 1464.263 165353.1 -84322.99 58362.81 0.843235 4.153696 3.653296 0.160952
100000
Sumber : Lampiran 8 Gambar IV.7. Hasil Estimasi Uji Normalitas dengan JB Test Berdasarkan hasil estimasi uji Jarque-Bera test diatas, diperoleh nilai Jarque Bera test-statistik sebesar 3.653296, sedangkan nilai X2tabel = 33.409. Pada level signifikan 99 % atau α = 0.01. Bila diuji pada level 90 % atau α = 0.10 level 95 % atau α = 0.05 dan level 98 % atau α 0.02 semuanya signifikan. Dengan demikian dapat di signifikan, bahwa nilai JB test statistik lebih kecil dari nilai X2tabel. {JB testhitung (3.653) < X2tabel (33.409)}, yang berarti model empiris yang digunakan mempunyai residual atau faktor pengganggu yang berdistribusi normal.
Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
V.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Suku bunga dalam negeri (IR) memberikan pengaruh yang negatif terhadap permintaan investasi di Indonesia. 2. Pendapatan Nasional (NI) memberikan pengaruh yang positif dan sangat signifikan terhadap permintaan investasi di Indonesia.
V.2. Saran dan Implikasi kebijakan Dari hasil studi empiris yang telah dilakukan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di Indonesia, maka dapatlah dikemukakan saran bagi pengambil kebijakan, antara lain : 1. Untuk meningkatkan investasi di Indonesia pemerintah perlu mempertahankan tingkat suku bunga dalam negeri yang relatif rendah, agar PMDN dan PMA merasa tertarik untuk melakukan investasi di Indonesia. 2. Pemerintah agar selalu berupaya meningkatkan pendapatan nasional (National Income) sebagai penggerak dan motivasi terhadap investasi dari penanam modal dalam negeri (PMDN) yang sangat diharapkan, maupun investasi dari luar negeri dari penanam modal asing (PMA) terhadap permintaan investasi di Indonesia.
54 Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
DAFTAR PUSTAKA
Amiruddin, 2005. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Investasi Dalam Pembangunan Daerah Sumatera Utara. Magister Ekonomi Pembangunan. Universitas Sumatera Utara, Tesis Tidak dipublikasikan. Asfia Murni, 2006. Ekonomika Makro. Penerbit PT. Refika Aditama, Bandung. Badan Pusat Statistik Indonesia 2006. Indikator Ekonomi, (Economic Indicators). Diterbitkan oleh : Badan Pusat Statistik, Jakarta – Indonesia. _________, 2005. Pendapatan Nasional Indonesia (National Income of Indonesia). Diterbitkan oleh : Badan Pusat Statistik, Jakarta – Indonesia. _________, 2005. Statistik Indonesia (Statiscal Yearbook Of Indonesia). Diterbitkan Badan Pusat Statistik, Jakarta – Indonesia. _________, 2005. Laporan Perekonomian Indonesia. Diterbitkan oleh : Badan Pusat Statistik, Jakarta – Indonesia. Boediono, 2001. Ekonomi Makro, Penerbit BPFE UGM-Yogyakarta. Gujarati Damodar, 2003. Ekonometrika Dasar, Alih Bahasa, Penerbit Erlangga, Jakarta. Guritno Mangkoesoebroto, 2001. Ekonomi Publik, Penerbit BPFE-Yogyakarta. Hasan, 2002. Pokok-pokok Materi Statistik - 2, Statistik Inferensif, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta. IG. Ray Widjayam 2005. Penanaman Modal, Pedoman Prosedur Mendirikan dan Menjalankan Perusahaan dalam Rangka PMA dan PMDN, Penerbit PT. Pradnya Paramita, Jakarta. I Made Wirarta, 2006. Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi, Penerbit Andi Yogyakarta. Irawan dan Suparmoko, 2002. Ekonomika Pembangunan, Penerbit BPFE-Yogyakarta Kuncoro, 2003. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi : Bagaimana Meneliti dan Menulis Tesis, Penerbit Erlangga, Jakarta.
55 Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
56
Mankiw,N., Gregory, 2003. Teori Ekonomi Makro, Alih Bahasa : Imam Nurmawan, Penerbit Erlangga, Jakarta. Mc. Eachien, William A., 2000. Ekonomi Makro, Alih Bahasa Sigit Triandaru, Penerbit Salemba, Empat, Jakarta. Muana Nanga, 2005. Makro Ekonomi : Teori, Masalah dan Kebijakan, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Nachrowi Djalal Nachrowi dan Hardius Usman, 2002. Penggunaan Teknik Ekonometri, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Nasir, 1999, Metode Penelitian, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta. Pratama Rahardja dan Mandala Manurung, 2004. Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikro Ekonomi dan Makro Ekonomi), Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. _________, 2004. Uang, Perbankan, dan Ekonomi Moneter (Kajian Kontekstual Indonesia), Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. Prawatyo, Adhira, 1994. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Investasi Swasta di Indonesia, 1969-1990. Yogyakarta. Skripsi FE-UGM, Tidak Dipublikasikan Program Pascasarjana, 2003. Pedoman Penulisan Proposal dan Tesis, Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Medan. Rudiger Dornbush, Stanley Fischer, Richard Startz, 2004. Makro Ekonomi. Edisi Bahasa Indonesia, Penerbit PT. Media Global Edukasi, Jakarta. Sarwedi. 2002. Investasi Asing Langsung di Indonesia dan Faktor yang Mempengaruhinya. Sadono Sukirno, 2004. Makroekonomi : Teori Pengantar, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. _________, 2004. Makroekonomi Modern : Perkembangan Pemikiran Dari Klasik Hingga Keynesian Baru, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Setiawan, Gandy, 2002. The Impact of Foreign Direct Investment on Indonesia’s Economic Growth KDI Sektoral of Public Policy and Management, Master Thesis.
Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
57
Soediyono Rekso Prayitno, 2000. Pengantar Ekonomi Makro, Edisi 6, Penerbit BPFE – Yogyakarta. Subandi, 2005. Sistem Ekonomi Indonesia, Penerbit Alfabeta, Bandung. Suharyadi dan Purwanto S.K, 2004. Statiska : Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern. Edisi I, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Suherman Rosyidi, 1999. Pengantar Teori Ekonomi : Pendekatan Kepada Teori Mikro dan Makro, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Suparmoko dan Maria R., 2000. Pokok-Pokok Ekonomika, Penerbit BPFE – Yogyakarta. Todaro, 2000. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga, Edisi Bahasa Indonesia. Buku II. Penerbit Erlangga. Jakarta Tulus T.H., Tambunan, 2001. Transformasi Ekonomi di Indonesia : Teori dan Penemuan Empiris, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Wahyu Ario Pratomo dan Paidi Hidayat, 2007. Pedoman Praktis Penggunaan Evieus Dalam Ekonometrika, Penerbit USU Press, Medan.
Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
Lampiran 1 : Data Penelitian Investasi, Pendapatan Nasional (NI), Tingkat Suku Bunga Dalam Negeri Dalam Runtun Waktu 1985 – 2005
TAHUN
INV
NI
IR
1985
22.366,9
84.609,6
17,80
1986
24.781,9
86.827,3
15,20
1987
30.980,2
105.424,3
16,99
1988
36.802,6
126.231,3
17,76
1989
47.705,7
150.084,1
18,12
1990
59.758,0
177.287,3
17,25
1991
67.487,7
211.408,5
20,96
1992
74.148,6
237.721,5
20,90
1993
86.667,3
279.563,3
15,73
1994
105.380,6
324.109,5
12,13
1995
131.182,3
390.935,8
13,94
1996
157.652,7
463.229,0
16,03
1997
177.686,1
538.045,0
15,55
1998
243.043,4
847.591,6
22,24
1999
256.015,8
943.030,7
27,90
2000
275.881,3
1.147.331,3
16,90
2001
323.875,3
1.907.589,6
14,64
2002
353.967,0
1.644.411,6
16,27
2003
392.788,6
1.750.304,8
12,83
2004
515.381,2
2.018.536,5
8,20
2005
657.625,1
2.454.148,8
8,33
58 Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
Lampiran 2. Hasil Estimasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Investasi di Indonesia
Method: Least Squares Date: 02/26/05 Time: 18:49 Sample: 1985 2005 Included observations: 21 White Heteroskedasticity-Consistent Standard Errors & Covariance Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C LNNI IR
-1400679. 133567.0 -8621.832
169622.8 13205.90 4165.469
-8.257613 10.11419 -2.069835
0.0000 0.0000 0.0431
R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood Durbin-Watson stat
0.889622 0.877358 61519.81 6.81E+10 -259.7485 1.376203
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion F-statistic Prob(F-statistic)
192437.1 175668.9 25.02367 25.17289 72.53798 0.000000
59 Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
Lampiran 3. Hasil Estimasi Uji Multicollinearity IR
Dependent Variable: IR Method: Least Squares Date: 02/26/05 Time: 18:58 Sample: 1985 2005 Included observations: 21 White Heteroskedasticity-Consistent Standard Errors & Covariance Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C LNNI
32.39076 -1.226350
9.883486 0.805968
3.277261 -1.521586
0.0040 0.1446
R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood Durbin-Watson stat
0.096876 0.049344 4.309241 352.8216 -59.42283 0.883753
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion F-statistic Prob(F-statistic)
16.46048 4.419661 5.849793 5.949272 2.038095 0.169632
60 Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
Lampiran 4. Hasil Estimasi Uji Multicollienarity NI
Dependent Variable: LNNI Method: Least Squares Date: 02/26/05 Time: 18:56 Sample: 1985 2005 Included observations: 21 White Heteroskedasticity-Consistent Standard Errors & Covariance Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C IR
14.29031 -0.078996
1.060739 0.065189
13.47203 -1.211792
0.0000 0.2404
R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood Durbin-Watson stat
0.096876 0.049344 1.093693 22.72711 -30.62759 0.121998
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion F-statistic Prob(F-statistic)
12.99000 1.121717 3.107389 3.206867 2.038095 0.169632
61 Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
Lampiran 5. Hasil Estimasi Uji Multicollienarity dengan LM Test
Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic Obs*R-squared
5.772949 8.802177
Probability Probability
0.012957 0.012264
Test Equation: Dependent Variable: RESID Method: Least Squares Date: 02/26/05 Time: 18:52 Presample missing value lagged residuals set to zero. Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C LNNI IR RESID(-1) RESID(-2)
-64299.74 5752.518 -402.8555 1.007090 -0.408265
170583.4 11680.08 2681.101 0.298042 0.327655
-0.376940 0.492507 -0.150257 3.379024 -1.246021
0.7112 0.6291 0.8824 0.0038 0.2307
R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood Durbin-Watson stat
0.419151 0.273939 49730.49 3.96E+10 -254.0442 1.628169
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion F-statistic Prob(F-statistic)
-1.83E-10 58362.81 24.67088 24.91958 2.886475 0.056405
62 Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
Lampiran 6. Hasil Estimasi Uji Linearitas dengan Ramsey Reset Test
Ramsey RESET Test: F-statistic Log likelihood ratio
32.25785 22.34097
Probability Probability
0.000027 0.000002
Test Equation: Dependent Variable: INV Method: Least Squares Date: 02/26/05 Time: 18:55 Sample: 1985 2005 Included observations: 21 White Heteroskedasticity-Consistent Standard Errors & Covariance Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C LNNI IR FITTED^2
-230004.0 13844.22 6117.103 2.25E-06
195052.8 17466.33 2320.730 4.22E-07
-1.179188 0.792623 2.635853 5.317867
0.2546 0.4389 0.0173 0.0001
R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood Durbin-Watson stat
0.961906 0.955184 37188.91 2.35E+10 -248.5780 1.156376
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion F-statistic Prob(F-statistic)
192437.1 175668.9 24.05505 24.25401 143.0884 0.000000
63 Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.
Lampiran 7. Hasil Estimasi Uji Normalitas dengan JB Test
6 Series: Residuals Sample 1985 2005 Observations 21
5 4
Mean Median Maximum Minimum Std. Dev. Skewness Kurtosis
3 2 1 0 -100000
Jarque-Bera Probability 0
-1.83E-10 1464.263 165353.1 -84322.99 58362.81 0.843235 4.153696 3.653296 0.160952
100000
64 Pardamean lubis : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan investasi di indonesia. USU e-Repository © 2008.