ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG DISEBABKAN OLEH TINDAKAN OPORTUNIS MANAJER Oleh: Dara Karina Roosdiana Nurul Fachriyah, SE., MSA., Ak Jurusan Akuntansi, FEB Universitas Brawijaya Jl. MT Haryono 165, Malang Email:
[email protected] ABSTRACT The study objective is to analyze the determinant factors affecting auditor switching of manufacturing company caused by manager opportunistic action, namely audit opinion, changes in management, size of the client firm, complexity, and client’s firm growth. The sample of this study was determined using purposive sampling method. The number of population was 150 companies and the selected sample was 10 companies. This study uses a multiple regression method as a data analysis. The result showed that client’s firm growth influenced the auditor switching caused by manager opportunistic action while audit opinion, changes in management, size of the client firm, and complexity do not have impact on the auditor switching caused by manager opportunistic action.
Keywords: Auditor Switching, Audit Opinion, Changes in Management, Size of The Client Firm, Complexity, Client’s Firm Growth, Manager Opportunistic Action. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah opini audit, pergantian manajemen, ukuran perusahaan klien, kompleksitas dan pertumbuhan perusahaan menjadi faktor penentu adanya pergantian KAP pada perusahaan manufaktur yang disebabkan oleh tindakan oportunis manajer. Sampel penelitian dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling. Jumlah populasi yaitu 150 perusahaan dengan total sampel penelitian sebanyak 10 perusahaan. Penelitian ini menggunakan analisis multiple regression. Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap pergantian KAP yang disebabkan oleh tindakan oportunis manajer, sedangkan variabel opini audit, pergantian manajemen, ukuran klien dan kompleksitas tidak memiliki pergaruh terhadap pergantian KAP yang disebabkan oleh tindakan oportunis manajer.
Kata kunci: Pergantian KAP, Opini Audit, Pergantian Manajemen, Ukuran Perusahaan Klien, Kompleksitas, Pertumbuhan Perusahaan Klien, Tindakan Oportunis Manajer. PENDAHULUAN Kegiatan pasar modal di Indonesia akhir-akhir ini sudah berkembang sangat pesat. Berbagai macam jenis perusahaan telah melakukan kegiatan bisnisnya dan telah terdaftar sebagai perusahaan go public di Bursa Efek Indonesia. Kegiatan bisnis yang semakin meningkat membuat perusahaan mempunyai area bisnis yang juga semakin meluas. Maka dari itu, dalam pelaksanaan bisnis perusahaan dibutuhkan pihak dari luar perusahaan yang juga ikut mengevaluasi jalannya kegiatan-kegiatan perusahaan. Pada awal tahun 2000an masyarakat digemparkan dengan banyaknya kasus kecurangan yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar di dunia. Adanya kejadian tersebut membuat banyak pihak yang mempertanyakan tugas auditor dalam memperoleh keyakinan memadai tentang adanya laporan keuangan perusahaan yang bebas dari salah saji material maupun tindakan kecurangan. Salah satu kasus kecurangan di Indonesia yang diakibatkan oleh tindakan curang manajemen yaitu PT. Kereta Api Indonesia. Pada tahun 2003 dan sebelumnya, PT. Kereta Api Indonesia diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan sedangkan pada tahun 2004, perusahaan tersebut diaudit dengan kantor akuntan publik. Pada tahun 2005 diduga terjadi manipulasi data laporan keuangan yang dilakukan oleh PT. Kereta Api Indonesia. Hal ini terjadi karena kantor akuntan publik yang bertugas tidak mampu dalam mendeteksi kecurangan yang dilakukan perusahaan tersebut. Beberapa data disajikan oleh perusahaan tidak sesuai dengan standar akuntansi keuangan. Maka dari itu, aktivitas pergantian KAP yang dilakukan oleh perusahaan khususnya manajemen patut disoroti oleh pihak stakeholder mengingat terdapat kemungkinan bahwa manajemen bertindak secara oportunis. Penelitian ini mereplikasi penelitian yang dilakukan oleh Nazri et al. (2012). Akan tetapi peneliti melakukan pengembangan penelitian dalam hal memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap pergantian KAP yang disebabkan tindakan oportunis manajer. TINJAUAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS Teori Agensi Jensen dan Meckling (1976) mendefinisikan teori agensi sebagai suatu perjanjian dimana satu atau lebih orang (prinsipal) memerintah kepada orang lainnya
(agen) untuk melakukan suatu jasa atas nama prinsipal termasuk memberikan wewenang untuk beberapa pengambilan keputusan otoritas bagi prinsipal. Prinsipal yang dimaksud disini adalah para pemegang saham/pemilik/investor, sedangkan agen yaitu manajemen yang mengelola harta pemilik (prinsipal). Hubungan yang terdapat pada manajemen dan prinsipal menimbulkan konflik kepentingan diantara mereka. Hal ini terjadi karena manajemen (agen) ingin mendapatkan keuntungan untuk dirinya sendiri dan cenderung bertindak oportunis. Manajemen dipercayai untuk mengambil keputusan atas perusahaan, akan tetapi pengambilan keputusan tersebut biasanya hanya menguntungkan manajer dan tidak memperhatikan keuntungan pemilik seperti dalam pembelian aset perusahaan dari hasil laba yang telah diperoleh. Sedangkan pihak prinsipal ingin memaksimumkan nilai sekarang dari semua keuntungan yang diharapkan akan diperoleh di masa datang. Untuk mencegah tindakan-tindakan manajer yang tidak sesuai dengan tujuan perusahaan tersebut terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan. Manajer seringkali diberi sejumlah saham perusahaan sehingga mereka juga merasa bertanggung jawab atas kelangsungan perusahaan. Dalam perkembangannya teori agensi menurunkan teori lainnya yaitu teori akuntansi positif dimana teori ini dapat menjelaskan dan memprediksi perilaku manajer. Teori Akuntansi Positif Watts dan Zimmerman (1986) dalam Deegan dan Unerman (2006:206) menyebutkan bahwa teori akuntansi positif dapat menjelaskan tentang praktik akuntansi. Teori ini didesain untuk menjelaskan dan memprediksi perusahaan mana yang akan dan yang tidak akan menggunakan metode-metode tertentu. Teori ini dikembangkan berdasarkan asumsi ekonomi sentral dimana semua tindakan individu didorong dari kepentingan pribadi dan individu-individu tersebut akan bertindak dengan oportunis untuk meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri (Deegan dan Unerman, 2006:207). Salah satunya yang dapat dilihat adalah tindakan oportunis yang dilakukan oleh manajer tentang aktivitas manajemen laba. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui apa saja faktor selain manajemen laba yang berpengaruh terhadap pergantian KAP akibat dari tindakan oportunis manajer. Penggunaan variabel seperti opini audit didasarkan pada ketika perusahaan mendapatkan opini qualified, manajemen diduga akan melakukan tidakan oportunis dengan melakukan pergantian KAP yang mempunyai kualitas lebih rendah dari sebelumnya. Begitu juga dengan variabel pergantian manajemen, yang diduga ketika dalam suatu perusahaan terjadi pergantian manajemen maka manajemen baru akan bertindak oportunis dengan mengganti KAP yang lebih menguntungkan manajemen baru. Selain itu, variabel ukuran klien dan kompleksitas juga diduga ketika terjadi peningkatan total aset perusahaan dan anak perusahaan maka manajemen akan mengganti KAP ke yang lebih berkualitas rendah karena manajemen cenderung bertindak oportunis. Yang terakhir yaitu variabel pertumbuhan perusahaan dimana ketika terjadi peningkatan penjualan dari tahun-tahun sebelumya maka manajemen akan bertindak oportunis dengan mengganti KAP ke yang lebih rendah kualitasnya.
Perumusan Hipotesis Pengaruh Opini Audit terhadap Pergantian KAP yang Disebabkan Tindakan Oportunis Manajer Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia setiap tahunnya akan melaporkan laporan keuangan auditan yang berisi opini dari auditor. Opini tersebut dapat berubah sesuai dengan kondisi perusahaan. Perusahaan yang tidak puas dengan opini dari auditor bisa saja mengganti auditornya untuk tahun selanjutnya. Maka dari itu, faktor ini dapat menjadi penyebab pergantian KAP di perusahaan yang disebabkan tindakan oportunis manajer. H1: Opini Audit berpengaruh positif terhadap Pergantian KAP yang disebabkan tindakan oportunis manajer Pengaruh Pergantian Manajemen terhadap Pergantian KAP yang Disebabkan Tindakan Oportunis Manajer Dalam kurun waktu tertentu, perusahaan biasanya mengadakan pergantian manajemen. Pergantian manajemen yang dimaksud dapat berupa pergantian direktur oleh perusahaan. Hal ini dapat terjadi hampir di setiap perusahaan. Adanya pergantian tersebut menyebabkan diterapkannya kebijakan baru yang dibuat oleh manajemen yang baru. Kebijakan yang dibuat pun beragam dan salah satu bentuknya seperti menunjuk KAP baru untuk mengaudit perusahaan mereka. Penunjukkan kantor akuntan publik dilakukan karena KAP adalah salah satu hal penting dalam menentukan kelangsungan perusahaan. Manajemen baru ingin KAP yang ditunjuk dapat bekerjasama dengan baik, terutama dalam hal yang menguntungkan manajemen. H2: Pergantian Manajemen berpengaruh positif terhadap Pergantian KAP yang disebabkan tindakan oportunis manajer Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Pergantian KAP yang Disebabkan Tindakan Oportunis Manajer Ukuran perusahaan klien yang semakin meningkat, membuat manajer semakin ingin mengambil keuntungan dari perusahaan. Manajer ingin mempunyai kendali besar dalam perusahaan dan semakin ingin bertindak sesuai keinginannya. Semakin tinggi total aset perusahaan, manajemen ingin melakukan perikatan dengan KAP yang bisa dikendalikan oleh manajemen itu sendiri, sehingga hasil audit pun dapat disesuaikan dengan keinginan manajemen. H3: Ukuran Perusahaan Klien berpengaruh positif terhadap Pergantian KAP yang disebabkan tindakan oportunis manajer
Pengaruh Kompleksitas terhadap Pergantian KAP yang Disebabkan Tindakan Oportunis Manajer Variabel kompleksitas yang dihitung dengan peningkatan anak perusahaan dapat berpengaruh terhadap pergantian KAP karena manajemen ingin mengendalikan perusahaan dengan melakukan pergantian KAP sesuai dengan keinginan manajer. Semakin banyak anak perusahaan, maka semakin tinggi keinginan manajer untuk melakukan perikatan dengan KAP yang dapat dikendalikan oleh manajer. Mengingat manajer ingin dipandang baik oleh stakeholder. Hal ini dapat menyebabkan manajer akan melakukan perikatan dengan KAP yang berkualitas lebih rendah dari sebelumnya. H4: Kompleksitas Perusahaan berpengaruh positif terhadap Pergantian KAP yang disebabkan tindakan oportunis manajer Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap Pergantian KAP yang Disebabkan Tindakan Oportunis Manajer Perusahaan yang mengalami pertumbuhan akan cenderung melakukan pergantian KAP karena manajemen ingin bekerjasama dengan KAP yang dapat dikendalikan oleh manajemen. Mengingat pertumbuhan perusahaan yang dihitung dengan proksi kenaikan penjualan dari tahun sebelum-sebelumnya juga secara otomatis akan meningkatan laba perusahaan. Manajemen yang ingin mendapatkan bonus yang lebih banyak atas kenaikan laba tersebut akan melakukan pergantian KAP sesuai dengan yang diharapkan untuk dapat diajak kerjasama oleh manajemen. H5: Pertumbuhan Perusahaan Klien berpengaruh positif terhadap Pergantian KAP yang disebabkan tindakan oportunis manajer
Kerangka Teoritis Penelitian Opini Audit Pergantian Manajemen Ukuran Perusahaan Kompleksitas Pertumbuhan Perusahaan
Pergantian KAP
METODE PENELITIAN Populasi dan sampel Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2009-2014. Sampel penelitian ini yaitu perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (2009-2014). Metode penyampelan dilakukan dengan purposive sampling. Perusahaan yang dijadikan sampel penelitian harus memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut: 1. Terdaftar sebagai perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008-2014 secara berturut-turut. 2. Menerbitkan laporan keuangan untuk periode yang berakhir 31 Desember 2008 sampai 31 Desember 2014 secara lengkap disertai dengan laporan auditor independen. 3. Melakukan pergantian KAP selama tahun 2009 sampai dengan tahun 2014. 4. Memiliki kelengkapan informasi yang dibutuhkan selama penelitian. Tabel 3.1 Prosedur Pemilihan Sampel Keterangan Jumlah (perusahaan) Perusahaan-perusahaan manufaktur yang 150 berturut-turut terdaftar dui BEI sejak 2008-2014 Perusahaan yang tidak melakukan 106 pergantian KAP Data tidak lengkap 34 Total Sampel 10 Jenis dan sumber data Dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan yaitu data dokumenter. Hal ini dikarenakan data yang diambil yaitu data dalam bentuk laporan keuangan perusahaan. Selain itu, dalam penelitian ini sumber data yang digunakan adalah sumber data sekunder. Variabel Penelitian Variabel Dependen 1. Pergantian KAP Pergantian KAP dibagi menjadi empat bagian, yaitu sebagai berikut: a. Pergantian KAP dari Big Four ke Non Big Four diberi nilai 4.
b. Pergantian KAP dari Big Four ke Big Four atau Non Big Four ke Non Big Four diberi nilai 3. c. Pergantian KAP dari Non Big Four ke Big Four diberi nilai 2. d. Tidak melakukan pergantian KAP diberi nilai 1. Variabel Independen 1. Opini Audit Opini audit dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu opini unqualified dan opini qualified. Variabel penelitian opini audit diukur dengan menggunakan variabel dummy. Opini audit tersebut dilihat pada saat tahun dimana perusahaan melakukan pergantian KAP. Apabila perusahaan mendapat opini audit unqualified (tanpa modifikasian) akan diberi kode 1 sedangkan apabila perusahaan mendapat opini audit qualified (dengan modifikasian) akan diberi kode 0. 2. Pergantian Manajemen Variabel pergantian manajemen diukur dengan variabel dummy. Pergantian manajemen dilihat setahun sebelum terjadinya pergantian KAP. Apabila terjadi pergantian manajemen di perusahaan maka akan diberi kode 1, sedangkan jika perusahaan tidak melakukan pergantian manajemen akan diberi kode 0 (Nazri et al., 2012). 3. Ukuran Perusahaan Klien Variabel ukuran perusahaan klien diukur dengan menggunakan natural logarithm dari total aset ditahun terjadi pergatian KAP (Wijayanti, 2010). 4. Kompleksitas Perusahaan Variabel kompleksitas perusahaan diukur dengan variabel dummy. Saat jumlah cabang perusahaan kurang dari lima akan diberi kode 0, sedangkan jika jumlah cabang lebih dari sama dengan lima akan diberi kode 1 pada setahun sebelum terjadinya pergantian KAP (Nazri et al., 2012). 5. Pertumbuhan Perusahaan Klien Variabel pertumbuhan perusahaan klien diukur dengan perubahan penjualan selama dua tahun sebelum pergantian KAP (Nazri et al., 2012). Perhitungan adalah sebagai berikut: X
100%
Dimana: = Persentase perubahan pendapatan = Penjualan pada tahun sebelum pergantian KAP = Penjualan pada dua tahun sebelum pergantian KAP
Metode Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Model estimasi yang digunakan untuk membentuk persamaan regresi yaitu metode ordinary least square (OLS), sedangkan untuk menguji hipotesis penelitian digunakan multiple regression. Dalam penelitian ini menggunakan software SPSS 20 untuk menguji pengaruh antar variabel-variabel independen terhadap variabel dependen. Model persamaan regresi berganda penelitian ini adalah sebagai berikut: SWITCH = α + β1OPINI+ β2MAN + β3CLT + β4COM + β5GROW + e Keterangan: SWITCH = Pergantian KAP β1OPINI = Opini Auditor β2MAN = Pergantian manajemen β3CLT = Ukuran Perusahaan Klien β4COM = Kompleksitas Perusahaan β5GROW = Pertumbuhan Perusahaan Klien α = Konstanta e = Residual eror HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Uji Asumsi Klasik Uji Multikolonieritas
Variabel (Constant) Opini Audit Pergantian Manajemen 1 Ukuran klien Kompleksitas Pertumbuhan Perusahaan
Tabel 4.1 Hasil Uji Multikolonieritas Collinearity Statistics Tolerance VIF .948 .968 .973 .986 .973
1.055 1.034 1.028 1.014 1.028
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat hasil nilai toleransi menunjukkan tidak ada varibel independen yang memiliki nilai toleransi kurang dari 0.10. Hasil perhitungan VIF juga menunjukkan hal yang sama yaitu tidak ada satu variabel independen yang memiliki VIF lebih dari 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolonieritas antar variabel dalam model regresi.
Uji Heteroskedastisitas
Grafik 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan grafik 4.1 diatas, dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai dalam penelitian ini. Uji Normalitas
Grafik 4.2 Hasil Uji Normalitas
Berdasarkan grafik di atas menunjukkan bahwa pola distribusi berbentuk simetris, sehingga dapat disimpulkan bahwa data residual terdistribusi normal. Uji statistik yang dilakukan pada penelitian ini akan menjadi valid.
Hasil Uji Hipotesis Koefisien Determinasi Tabel 4.2 Koefisien Determinasi R Square Adjusted R Square
Model
R
1
.354
.125
.044
Std. Error of the Estimate .89036
Berdasarkan table 4.7 di atas dapat dilihat nilai dari R2 sebesar 0.044 atau 4.4%. Hal ini menujukkan bahwa kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependennya yaitu sebesar 4.4%, sedangkan sisanya sebesar 95.6% dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya. Uji Statistik t
Model
1
(Constant) Opini Audit Pergantian Manajemen Ukuran klien Kompleksitas Pertumbuhan Perusahaan
Tabel 4.3 Hasil Uji Hipotesis Unstandardized Standardized t Coefficients Coefficients B Std. Beta Error 3.198 1.843 1.735 -.327 .658 -.065 -.497 -.145 .292 -.064 -.495 -.039 .060 -.084 -.648 -.342 .253 -.174 -1.355 -.914 .417 -.283 -2.193
Sig.
.088 .621 .623 .520 .181 .033
Berdasarkan tabel 4.8 di atas, hasil pengujian menghasilan model regresi sebagai berikut: SWITCH = 3.198 – 0.327 OPINI – 0.145 MAN – 0.039 CLT – 0.342 COM – 0.914 GROW + e
Pembahasan Hasil Penelitian Pembahasan Hasil Uji Hipotesis 1 Dari hasil uji hipotesis penelitian menunjukkan bahwa hipotesis ke-1 ditolak. Hal tersebut berarti bahwa opini audit tidak berpengaruh terhadap pergantian KAP yang disebabkan tindakan oportunis manajer. Penyebab ditolaknya hipotesis ini dapat disebabkan karena adanya faktor lain yang menyebabkan pergantian KAP, seperti tindakan yang dilakukan manajer dalam melakukan pergantian KAP karena adanya keinginan untuk lebih memajukan perusahaan. Opini unqualified yang diterima dari hasil pergantian KAP berarti bahwa manajemen telah berusaha dalam melakukan perbaikan di perusahaan selama setahun, sehingga perbaikan tersebut dapat berdampak pada didapatkannya opini unqualified oleh perusahaan. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis 2 Penelitian ini menunjukkan bahwa variabel pergantian manajemen tidak berpengaruh terhadap pergantian KAP yang disebabkan oleh tindakan oportunis manajer. Hipotesis yang menyatakan bahwa variabel pergantian manajemen berpengaruh terhadap pergantian KAP tidak berhasil dibuktikan yang dapat disebabkan karena beberapa hal, seperti contohnya manajemen baru tidak semua bertindak oportunis dalam mengelola perusahaan. Dimungkinkan mereka cenderung ingin mendapatkan kualitas KAP yang terbaik dengan melakukan pergantian KAP. Dengan adanya kualitas KAP yang baik, maka manajemen dapat menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Manajemen tidak semata-mata ingin bertindak oportunis karena manajemen kemungkinan juga mempunyai rasa memiliki terhadap perusahaan dimana tempat mereka bekerja. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis 3 Penelitian ini menunjukkan bahwa variabel ukuran klien tidak berpengaruh terhadap pergantian KAP yang disebabkan oleh tindakan oportunis manajer. Ukuran klien perusahaan yang diproksikan dengan total aset perusahaan menunjukkan bahwa manajer di dalam perusahaan yang mempunyai total aset yang meningkat tidak cenderung melakukan tindakan oportunis. Dimungkinkan terdapat beberapa hal lain yang menyebabkan manajemen mengganti KAPnya. Ukuran klien yang meningkat berarti terdapat dua kemungkinan dimana manajemen ingin terus mengembangkan perusahaan dengan meningkatkan kualitas auditornya atau manajemen malah cenderung bertindak oportunis. Penelitian ini tidak berhasil membuktikan bahwa manajemen bertindak oportunis yang berarti dimungkinkan manajemen ingin lebih mengembangkan perusahaan dengan melakukan pergantian KAP.
Pembahasan Hasil Uji Hipotesis 4 Penelitian ini tidak berhasil membuktikan adanya pengaruh variabel kompleksitas terhadap pergantian KAP yang disebabkan tindakan oportunis manajer. Sama halnya dengan variabel ukuran perusahaan klien, variabel kompleksitas yang menunjukkan bahwa anak perusahaan bertambah tidak berpengaruh terhadap pergantian KAP yang disebabkan tindakan oportunis manajer. Perusahaan yang memiliki entitas anak yang cukup banyak atau dalam penelitian ini yaitu lebih dari lima entitas anak maka terdapat kemungkinan perusahaan mempunyai lingkup audit yang juga sangat luas. Ketika perusahaan klien mengalami peningkatan jumlah entitas anak, dimungkinkan manajemen akan cenderung memilih KAP yang lebih berkualitas untuk melakukan tugas audit. Penelitian ini membuktikan bahwa manajer tidak bertindak oportunis disaat terjadi peningkatan jumlah anak perusahaan. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis 5 Penelitian ini berhasil membuktikan adanya pengaruh pertumbuhan perusahaan klien terhadap pergantian KAP yang disebabkan tindakan oportunis manajer. Dapat disimpulkan ketika perusahaan mengalami peningkatan penjualan maka manajer cenderung tergoda dengan keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Maka dari itu, manajer ingin mencari cara agar mereka dapat mempunyai kendali penuh pada perusahaan dan menikmati hasil yang didapatkan. Cara yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan pergantian KAP, dimana manajemen akan melakukan perikatan kepada KAP yang mempunyai kualitas lebih rendah daripada sebelumnya. KAP yang mempunyai kualitas rendah biasanya mempunyai tingkat independensi yang rendah juga, sehingga KAP cenderung dapat diajak kerjasama dengan perusahaan yang dikendalikan oleh manajemen yang oportunis.
KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini menguji faktor-faktor yang mempengaruhi pergantian KAP yang disebabkan tindakan oportunis manajer. Faktor-faktor tersebut yaitu opini audit, pergantian manajemen, ukuran perusahaan klien, kompleksitas, dan pertumbuhan perusahaan. Dari hasil penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi adanya pergantian KAP yang disebabkan tindakan oportunis manajer yaitu pertumbuhan perusahaan, sedangkan penelitian ini tidak berhasil membuktikan adanya pengaruh faktor opini audit, pergantian manajemen, ukuran perusahaan klien, dan kompleksitas terhadap pergantian KAP yang disebabkan tindakan oportunis manajer. Pertumbuhan perusahaan dapat berpengaruh karena manajer dimungkinkan tergoda dengan keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Maka dari itu, manajer ingin mencari cara agar mereka dapat mempunyai kendali penuh pada perusahaan dan menikmati hasil yang didapatkan. Cara yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan pergantian KAP, dimana manajemen akan melakukan perikatan kepada
KAP yang mempunyai kualitas lebih rendah daripada sebelumnya. KAP yang mempunyai kualitas rendah biasanya mempunyai tingkat independensi yang rendah juga, sehingga KAP cenderung dapat diajak kerjasama dengan perusahaan yang dikendalikan oleh manajemen yang oportunis. Keterbatasan Penelitian Adapun beberapa keterbatasan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Hasil dari perhitungan koefisien determinasi masih menunjukkan hasil yang tidak tinggi yaitu sebesar 4,4% dalam hal ini kemampuan variabel independen dalam menjelaskan veriabel dependen hanyalah sebesar 4,4%, sedangkan sisanya yaitu 95,6% dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar model penelitian. Maka dari itu, model regresi yang terbentuk masih perlu diperbaiki dengan menambah variabel-variabel lain yang diduga dapat berpengaruh terhadap pergantian KAP. 2. Penelitian ini masih belum bisa membedakan adanya pergantian KAP yang dilakukan oleh perusahaan secara voluntary atau mandatory. Saran Dari beberapa keterbatasan yang telah disebutkan, maka peneliti akan memberikan saran untuk penelitian-penelitian selanjutnya yaitu sebagai berikut: 1. Peneliti selanjutnya dapat menambahkan beberapa variabel seperti contohnya variabel fee audit, financial distress, dan lain lain yang diduga berpengaruh terhadap pergantian KAP yang disebabkan tindakan oportunis manajer, sehingga kemampuan dari model regresi yang terbentuk dalam menjelaskan variabel dependennya akan meningkat. 2. Untuk penelitian dengan periode tahun 2015 keatas sudah dapat memastikan pergantian KAP yang dilakukan secara voluntary karena adanya peraturan baru dengan pergantian KAP dimana peraturan tersebut tidak mengharuskan perusahaan melakukan pergantian KAP, sehingga peneliti selanjutnya dengan periode penelitian diatas tahun 2015 secara otomatis dapat meneliti pergantian KAP yang dilakukan dengan sukarela oleh perusahaan. DAFTAR PUSTAKA
Adha, R.P. 2013. Tindakan Pencegahan, Pendeteksian, dan Audit Investigatif dalam Meminimalisasi Kecurangan Laporan Keuangan (Studi Kasus Bank Cimb Niaga Sepanjang Surabaya ). Skripsi. Program Sarjana Universitas Gajah Mada. Adityawati. 2011. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pergantian Kantor Akuntan Publik pada Perusahaan Manufaktur di Indonesia. Skripsi. Malang: Program Sarjana Universitas Brawijaya.
Ana, I.N.H. 2011. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perusahaan Melakukan Pergantian Kantor Akuntan Publik (Studi empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI). Skripsi. Malang: Program Sarjana Universitas Brawijaya. Arens A.A., Elder R.J., dan Beasley M.S. 2012. Auditing and Assurance Servicesfourteenth Edition. Pearson: England. Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian-Edisi Revisi 2010. Jakarta: Rineka Cipta. Boynton, W.C., dan Johnson, R.N. 2006. Modern Auditing. Edisi Delapan. Amerika: Prentice Hall Chadegani, A.A., Mohamed, Z.M ., dan Jari, A. 2011. The Determinant Factors of Auditor Switch among Companies Listed on Tehran Stock Exchange. International Conference on Sociality and Economics Development 10, 352-357. Chandra, Rudy. 2010. Analisis Pemilihan Saham oleh Investor Asing di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi, 17 (2), 101-113. Damayanti, S., dan Sudarma, M. 2007. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perusahaan Berpindah Kantor Akuntan Publik. Simposium Nasional Akuntansi 11, Pontianak. Deegan, C., dan Unerman J. 2006. Financial Accounting Theory – European Edition. Amerika: McGraw-Hill. Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Hudaib, M., dan Cooke, T.E. 2005. Qualified Audit Opinions and Auditor Switching. ISSN 1473-2904. Indonesia Capital Market Directory (ICMD). Indriantoro, N. dan Supomo, B. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi &Manajemen. PT BPFE: Yogyakarta. International Standard on Auditing. Istifarah, K.S. 2012. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pergantian Kantor Akuntan Publik (Auditor Switching) pada Perusahaan Publik yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Malang: Program Sarjana Universitas Brawijaya.
Jensen, M., dan Meckling, W. 1976. Theory of the Firm: Managerial Behavior Agency Cost, and Ownership Structure. Journal of Finance Economics 3, 305360. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 359/KMK.06/2003. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 423/KMK.06/2002.
Mardiyah, A.A. 2002. Pengaruh Faktor Klien dan Faktor Auditor Change. Simposium Nasional Akuntansi V. Semarang. Messier, W.F., dan Boh, M. 2003. Auditing and Assurance: A Systemic Approach (3th edition). Amerika: McGraw-Hill. Mulyadi. 2002. Auditing Buku 1. Edisi 6. Jakarta: Salemba Empat. Nasser, A.T.A., Wahid, E.A., Narzi, S.N.F.S.M., dan Hudaib, M. 2006. Auditor client Relationship: The Case of Audit Tenure and Auditor Switching in Malaysia. Managerial Auditing Journal, 21 (7), 724-737. Nazri, S.N.F.S.M., Smith, M., dan Ismail, Z. 2012. Factors Influencing Auditor Change: Evidence from Malaysia. Asian Review of Accounting 2012, (20): 222240 . Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2015 tentang Praktik Akuntan Publik. Prastiwi, A. 2009. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pergantian Auditor: Studi Empiris Perusahaan Publik Di Indonesia. Jurnal Dinamika Akuntansi, 1(1):62-75. Pratini I.G.A.A., dan Astika, I.B.P. 2013. Fenomena Pergantian Auditor di Bursa Efek Indonesia. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 5(2): 470-482. Rachmawati, S. 2011. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perusahaan Publik Melakukan Pergantian Kantor Akuntan Publik (Auditor Changes) (Studi Empiris pada Perusahaan Publik yang Terdaftar di BEI Tahun 2006 - 2009). Skripsi. Malang: Program Sarjana Universitas Brawijaya.
Salleh, K., dan Jasmine, H. 2014. Audit Rotation and Audit Report: Empirical Evidence from Malaysian PLCs over the Period of Ten Years. Social and Behavioral Science (145): 40-50. Scott, W.R. 2009. Financial Accounting Theory. Toronto: Prentice Hall Sinarwati, Ni Kadek. 2010. Mengapa Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Melakukan Pergantian Kantor Akuntan Publik?. Simposium Nasional Akuntansi 13, Purwokerto. Strawser, J.R., dan Strawser, R.H. 2001. Auditing: Theory and Practice- Ninth Edition. Amerika: Globus Printing. Tuanakotta, Theodorus M. 2013. Audit berbasis ISA (International Standards on Auditing). Jakarta: Salemba Empat. UU No. 5 2011 Kantor Akuntan Publik. Wijayanti, M.P. 2010. Analisis Hubungan Auditor-Klien: Faktor-faktor yang Mempengaruhi Auditor Switching di Indoenesia. Skripsi. Program Sarjana Universitas Diponegoro. www.idx.co.id. Diakses pada tanggal 10 November 2015.