ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PELAYANAN APARAT KANTOR DISTRIK PIYAIYE KABUPATEN DOGIYAI PROPINSI PAPUA Riko Gesmani Abstrak Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja Pelayanan Aparat Distrik Piyaiye Kabupaten Dogiyai dan untuk mengetahui faktor yang paling besar mempengaruhi Kinerja Pelayanan Aparat Distrik Piyaiye Kabupaten Dogiyai Provinsi Papua. Penelitian ini dilaksanakan di Distrik Piyaiye Kabupaten Dogiyai Provinsi Papua Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh staf pegawai Kantor Distrik Piyaiye Kabupaten Dogiyai dan masyarakat Distrik Piyaiye Kabupaten Dogiyai, dengan total populasi sebanyak 100 orang. Teknik penarikan sampel menggunakan purposive sampling, sehingga didapat sampel sebanyak 63 orang. Alat analisis menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan kerja, daya tanggap dan motivasi kerja secara signifikan mempengaruhi kinerja pelayanan aparat di Kantor Distrik Piyaiye Kabupaten Dogiyai. Hasil pengujian koefisien regresi secara serempak dengan uji F menunjukkan F hitung sebesar 90,0058. Hasil ini menunjukkan bahwa variabel-variabel yang digunakan dalam model secara serempak atau bersama-sama mempengaruhi variabel terikat. Hal ini berarti variabel kemampuan kerja, daya tanggap dan motivasi kerja secara bersama-sama mampu menjelaskan variabel kinerja pelayanan. Nilai R2 sebesar 0,720 menunjukkan bahwa variasi kemampuan kerja, daya tanggap dan motivasi kerja dapat menjelaskan variasi kinerja pelayanan sebesar 72 persen, sedangkan sisanya sebesar 28 persen disebabkan oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian. Kata kunci : Kemampuan Kerja, Daya Tanggap, Motivasi Kerja dan Kinerja Pelayanan Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Satya Wiyata Mandala Nabire - Papua Kabupaten Dogiyai memberikan kesempatan
PENDAHULUAN Sejalan dengan Otonomi Daerah yang
kepada Pemerintah Distrik Piyaiye dalam
diberikan oleh Pemerintah Pusat melalui
rangka
desentralisasi seluas-luasnya kepada daerah
tangganya sendiri baik dalam bidang sosial,
dalam rangka pembinaan administrasi, tetapi
budaya,
juga suatu kewenangan daerah dalam rangka
kesehatan serta dibidang Pemerintahan secara
mengurus
strategis dan sebagainya.
rumah
tangganya
sendiri,
khususnya Papua diamanatkan dalam UU No.
mengurus
ekonomi,
dan
mengatur
politik,
rumah
pendidikan,
Berdasarkan adanya Undang – undang
21 tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi
no 32 Tahun
Papua. Dalam konteks ini Kinerja Aparat
Daerah, maka kinerja aparat Pemerintah
Pemerintah Provinsi Papua secara umum dan
Distrik
secara khusus kinerja Aparat Pemerintah
pelayanan
50
harus
2004 tentang Pemerintah
mampu
yang
dan
memberikan
sebaik-baiknya
kepada
administrasi
pemerintahan
yang
perlu
profesional, efektif dan efisien. Namun
dikembangkan sesuai dengan prosedur yang
demikian sesuai dengan situasi dan kondisi
ada.
dan perkembangan pembangunan dewasa ini
masyarakat, maupun
baik
pelayanan
pelayanan
publik
yang
bersih,
berwibawa,
Salah satu hal yang erat kaitannya
dan dalam mengadapi era reformasi disegala
dengan persoalan pemerintah adalah masih
bidang, citra pegawai negeri sipil dalam
belum mantapnya koordinasi pemerintah yang
masyarakat masih belum sesuai dengan yang
dilaksanakan oleh berbagai unsur aparatur di
diharapkan.
berbagai daerah, persoalan yang sering ada
Penyelenggara Tugas Pemerintahan dan tugas
diberbagai instansi antaranya masih kurang
– tugas pembangunan belum sepenuhnya
efektifnya koordinasi yang kerja rendah,
dirasakan oleh masyarakat dalam memberikan
mekanisme kerja dalam rangka pelayanan
pelayanan
terhadap masyarakat belum teratur, disiplin
membutuhkan.
Dengan
kata
terhadap
lain
bahwa
masyarakat
yang
Sejalan dengan Undang – undang No
kerja aparatur pemerintah yang belum baik, masih
rendah.
23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
pemerintahan
dalam
maupun Peraturan Pemerintah (PP) No. 53
pembangunan dan pelayanan masyarakat
Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri
merupakan sumber motivasi utama yang
Sipil tersebut ditekankan maka pembinaan
harus diemban oleh aparatur pemerintah.
Pegawai Negeri Sipil diupayakan sebagai
Kondisi lain yang sangat mempengaruhi
salah satu bentuk operasional pembangunan
proses berkelanjutan dalam penyelenggaraan
dibidang
kegiatan pelayanan kepada masyarakat saat
Departemen
Dalam
Negeri
ini yang masih terus dirasakan masyarakat
Pemerintah
Daerah
diarahkan
baik di tingkat kota/kabupaten maupun di
terwujudnya Pegawai Negeri Sipil (PNS)
tingkat distrik adalah pelayanan administrasi
yang
pemerintahan. Hal ini sesuai dengan tuntutan
berdasarkan
penyelenggaraan pemerintahan yang bersih,
profesional, keahlian dan keterampilan serta
tertib dan teratur dalam pelaksanaan tugas –
kemantapan
tugas
aparatur perlu ditingkatkan secara kogitasi
sehingga
etos
Penyelenggaraan
kerja
pemerintahan.
Perlu
diupayakan
aparatur
baik
negara
dengan
lingkungan kepada
pengembangan
prestasi
sikap
dilingkungan
kerja,
mental,
kapasitas
kemampuan
penataan jajaran Perangkat Pegawai Negeri
dan
Sipil (PNS) yang bertugas, sehingga yang
pendidikan pelatihan, penguasaan, bimbingan,
terlaksana
penyelenggaraan
pelayanan
51
berkesinambungan
karir
melalui
upaya
konsultasi melalui pembinaan motivasi dan
prnsip pelayanan yang sederhana, tertib,
koordinasi berdasarkan etika dan disiplin.
murah, transparan dan tidak dikrminatif. Berdasarkan permasalahan diatas menarik
Oleh karena itu Pegawai Negeri Sipil (PNS)
dapat
melaksanakan
tugas
untuk diteliti
yang
mengenai
Yang
Analisis Faktor-
diembankan kepadanya dengan baik. Aparatur
Faktor
Mempengaruhi
berkualitas adalah aparatur yang mempunyai
Pelayanan Aparat Kantor
sistem kerja secara efektif dan efisien yang
Kabupaten Dogiyai Prpopinsi Papua”. Adapun
dapat mengasilkan karya nyata yang dapat
Kinerja
Distrik Piyaiye
pokok
masalah
dalam
dilihat dan diketahui masyarakat luas. Hal ini
penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-
dapat dilakukan dengan upaya pengembangan
faktor yang mempengaruhi kinerja pelayanan
pegawai
aparat Distrik Piyaiye Kabupaten Dogiyai dan
melalui
suatu
pendidikan
dan
mengetahui
pelatihan. Berdasarkan
pengamatan
awal
faktor
mempengaruhi
di
yang
kinerja
paling
besar
pelayanan
aparat
lapangan terdapat beberapa permasalahan
Distrik Piyaiye Kabupaten Dogiyai. Manfaat
terkait kinerja pelayanan aparat Distrik
Penelitian ini adalah :
Piyaiye Kabupaten Dogiyai antara lain :
1. Sebagai
perkembangan
1. Kemampuan kerja yang dimiliki oleh
mengenai
aparat masih rendah.
–
pengetahuan faktor
yang
2. Sebagai bahan masukan bagi Kantor
secara cepat dan tepat serta tanggap
Distrik Piyaiye secara khusus dan secara
terhadap keinginan masyarakat
umum bagi Pemerintah Daerah Kabupaten
3. Kurangnya motivasi kerja aparat sehingga
Dogiyai dalam meningkatkan kinerja
berdampak pada loyalitas kerja. mampu
ilmu
bagi
Distrik Piyaiye Kabupaten Dogiyai.
membantu dan menyediakan pelayanan
belum
Faktor
pemikiran
mempengaruhi kinerja pelayanan Aparat
2. Kurangnya kesanggupan aparat untuk
4. Aparat
bahan
pelayanan aparat.
mewujudkan
penyelenggaraan pelayanan prima dengan
52
KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS Adapun kerangka pikir penelitian ini adalah sebagai berikut : ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PELAYANAN APARAT DI KANTOR DISTRIK PIYAIYE KABUPATEN DOGIYAI
Variabel X Kemampuan Kerja (X1)
Daya Tanggap (X2)
Motivasi kerja (X3)
Variabel Y Kinerja Pelayanan Aparat Populasi dalam penelitian ini adalah
HIPOTESIS H1: Diduga kemampuan kerja, daya tanggap
seluruh staf pegawai Kantor Distrik Piyaiye
dan motivasi kerja mempengaruhi kinerja
Kabupaten Dogiyai dan masyarakat Distrik
pelayanan aparat di Kantor Distrik Piyaiye
Piyaiye Kabupaten Dogiyai yang berjumlah
Kabupaten Dogiyai.
100 orang dan teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive
METODE PENELITIAN
sampling.Adapun sampel dalam penelitian ini
Populasi dan Teknik Sampel
sebanyak 63 orang.
Sampel Penelitian No. Responden Jumlah 1. Pegawai Distrik 33 2. Kepala Kampung/Desa 8 3. Kepala Suku 2 4. 5 Tokoh Agama 5. 10 Tokoh Pemuda 6. Tokoh Perempuan 5 Jumlah Total 63 orang Sumber Data : Kantor Distrik Piyaiye, 2015
53
pelayanan secara cepat dan tepat serta
Teknik Analisis Data Untuk mengetahui besarnya pengaruh dari
beberapa
faktor
terhadap
tanggap terhadap keinginan masyarakat.
kinerja
3. Motivasi Kerja adalah sikap mental aparat
pelayanan aparat, digunakan analisis statistik
untuk lebih termotivasi dalam bekerja
regresi berganda dengan formulasi sebagai
sehingga terbentuk loyalitas kerja.
berikut :
4. Kinerja pelayanan aparat adalah hasil
Y = α + β1X1 + β2X2 +β3X3 + e
kerja yang dapat dicapai oleh seseorang
Dimana :
atau sekelompok orang dalam suatu
Y
= Kinerja Pelayanan Aparat
organisasi sesuai dengan kewenangan dan
α
= konstanta
tanggungjawab
β1,β2,β3 = koefisien regresi X1 = kemampuan kerja X3 = motivasi kerja
X2 = daya tanggap e = error
ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN Kemampuan Kerja
1. Kemampuan kerja adalah kemampuan dan
Kemampuan
aparat untuk menyediakan
kemampuan
pelayanan yang terpercaya.
No
1 2 3 4
membantu
dan
aparat
kerja
merupakan
untuk
menyelesaikan
pekerjaan sesuai dengan target kerja yang
2. Daya Tanggap adalah kesanggupan aparat untuk
dalam
rangka mencapai tujuan organisasi.
Definisi Operasional
keandalan
masing-masing
telah ditentukan.
menyediakan
Tabel 1 Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Kemampuan Kerja Item Pertanyaan Pendapat responden TS N Aparat Distrik Piyaiye memiliki ketrampilan yang 33 21 memadai Aparat Distrik Piyaieye telah mampu menyediakan 44 12 pelayanan yang terpercaya Aparat Distrik Piyaiye memiliki kecakapan dalam 37 18 bekerja Untuk mewujudkan kinerja pelayanan yang baik, Aparat 11 Distrik Piyaiye harus memiliki pendidikan dan ketrampilan yang memadai Sumber : Hasil olahan data primer, 2015
54
S 9 7 8 52
Tanggapan responden sebagaimanan pada tabel 1 menunjukkan bahwa dari 63
Daya Tanggap
responden yang memberi tanggapan terhadap
Daya
tanggap
merupakan
item-item pernyataan Kemampuan kerja,
kesanggupan aparat untuk membantu dan
memberikan gambaran bahwa Aparat Distrik
menyediakan pelayanan secara cepat dan
Piyaiye belum memiliki kemampuan kerja
tepat
dan
masyarakat.
belum
memiliki
ketrampilan
yang
serta
tanggap
terhadap
keinginan
memadai, hal ini tentu saja akan berdampak pada pelayanan kepada masyarakat. Tabel 2 Deskripsi Jawaban Responden mengenai Daya Tanggap Aparat Terhadap Pekerjaan No Item Pertanyaan Pendapat responden TS N 1 Aparat Distrik Piyaiye mampu menyediakan pelayanan 35 23 yang cepat dan tepat 2 Aparat tanggap terhadap kemauan dan keinginan 37 17 masyarakat 3 Prosedur pelayanan yang dilakukan oleh aparat berbelit- 13 22 belit Sumber : Hasil olahan data primer, 2015
pelayanan
Tanggapan responden sebagaimana
S 5 9 28
yang cepat dan tepat tanpa
prosedur yang berbelit-belit.
pada Tabel 2 menunjukkan bahwa dari 63 responden yang memberi tanggapan terhadap item-item pernyataan Daya Tanggap Aparat,
Motivasi Kerja
memberikan gambaran bahwa aparat Distrik
Motivasi Kerja adalah sikap mental
Piyaiye belum mampu memberikan pelayanan
aparat untuk lebih termotivasi dalam bekerja
yang
sehingga terbentuk loyalitas kerja.
baik
pegawai
kepada belum
masyarakat, mampu
artinya
menciptakan
55
Tabel 3 Deskripsi Jawaban Responden mengenai Motivasi Kerja Aparat No Item Pertanyaan Pendapat responden TS N S 1 Motivasi Kerja sangat dibutuhkan oleh aparat dalam bekerja 12 51 2 Sikap mental yang baik telah dimiliki oleh aparat 31 21 11 3 Aparat memiliki loyalitas kerja tinggi terhdapap tugas dan 31 19 13 tanggungjawabnya Sumber : Hasil olahan data primer, 2015 Tanggapan responden
sebagaimana pada
Kinerja Pelayanan Aparat
63
Kinerja pelayanan aparat adalah hasil
responden yang memberi tanggapan item-
kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau
item pernyataan Motivasi Kerja Aparat,
sekelompok orang dalam suatu organisasi
memberikan gambaran bahwa Aparat Distrik
sesuai
Piyaiye belum memiliki motivasi kerja,
tanggungjawab masing-masing dalam rangka
sehingga loyalitas kerja aparat belum nampak
mencapai tujuan organisasi.
Tabel
3
menunjukkan
bahwa
dari
dengan
kewenangan
dan
dalam pekerjaan. Tabel 4 Deskripsi Jawaban Responden mengenai Kinerja Pelayanan Aparat No Item Pertanyaan Pendapat responden TS N 1 Target kerja yang ditetapkan dalam pekerjaan tercapai 33 17 dengan baik oleh Aparat 2 Aparat menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu 26 22 3 Aparat mengahsilkan pekerjaan yang berkualitas sesuai 31 24 dengan keinginan dan harapan masyarakat Sumber : Hasil olahan data primer, 2015 Tanggapan responden sebagaimana
Dogiyai.
responden yang memberi tanggapan terhadap pernyataan
Kinerja
15 8
Kantor Distrik dan masyarakat di Kabupaten
pada Tabel 4 menunjukkan bahwa dari 63
item-item
S 13
Perhitungan statistik dalam analisis
Pelayanan
regresi berganda yang digunakan dalam
Aparat memberikan gambaran bahwa kinerja
penelitian ini adalah dengan menggunakan
pelayanan aparat Distrik Piyaiye belum
program SPSS selengkapnya dapat dilihat
menunjukkan hasil yang memuaskan bagi
pada Tabel 5 berikut ini :
56
Tabel 5 Hasil Analisis Regresi Berganda Variabel Koefisien Nilai t Signifikan (P) Konstanta
6,699
7,201
0,000
Kemampuan kerja
0,331
2,355
0,022
Daya Tanggap
0,267
2,178
0,033
Motivasi Kerja
0,518
2,859
0,006
R square
0,720
R adjusted square
0,716
F value
90,0058
N = 63
Sumber : Data Primer diolah, 2015
Berdasarkan tabel 5 dapat dijelaskan
sedangkan
sisanya
sebesar
28
persen
bahwa hasil pengujian koefisien regresi secara
disebabkan oleh variabel-variabel lain yang
individual dengan uji t menunjukkan bahwa
tidak dimasukkan dalam model penelitian.
kemampuan kerja, daya tanggap dan motivasi kerja secara signifikan mempengaruhi kinerja
Kemampuan Kerja
pelayanan aparat di Kantor Distrik Piyaiye
Kemampuan kerja merupakan salah
Kabupaten Dogiyai. Hasil
satu faktor penting untuk meningkatkan
pengujian
regresi
kinerja pelayanan aparat. Berdasarkan hasil
secara serempak dengan uji F menunjukkan F
analisis regresi pada table 5 menunjukkan
hitung
ini
bahwa pengaruh kemampuan kerja terhadap
menunjukkan bahwa variabel-variabel yang
kinerja pelayanan signifikan dengan nilai
digunakan dalam model secara serempak atau
signifikasi 0,002. Dengan koefisien regresi
bersama-sama mempengaruhi variabel terikat.
0,002 dapat diartikan jika kemampuan kerja
Hal ini berarti variabel kemampuan kerja,
bertambah 1% maka kinerja pelayanan aparat
daya tanggap dan motivasi kerja secara
akan bertambah sebesar 0,002%, dengan
bersama-sama mampu menjelaskan variabel
asumsi variabel lain tetap.
sebesar
koefisien
90,0058.
Hasil
kinerja pelayanan.
Secara teoritis kemampuan kerja dan
Nilai R2 sebesar 0,720 menunjukkan bahwa
variasi
kemampuan
kerja,
kinerja pelayanan adalah suatu bentuk yang
daya
sama dan mempunyai hubungan erat. Dengan
tanggap dan motivasi kerja dapat menjelaskan
kemampuan kerja relatif lebih besar maka
variasi kinerja pelayanan sebesar 72 persen,
57
memungkinkan kinerja pelayanan meningkat
bertambah sebesar 0,022%, dengan asumsi
(Sutrisno, 2010).
variabel lain tetap. Implikasi
Implikasi terhadap kemampuan kerja
terhadap
daya
tanggap
yaitu bahwa dengan kemampuan kerja aparat
adalah aparat semakin tanggap terhadap
yang meningkat maka kinerja pelayanan
situasi pekerjaan maka kinerja pelayanan akan
aparat akan semakin baik. Aparat semakin
semakin baik. Tanggap untuk memberikan
handal dalam bekerja semakin menunjang
pelayanan pada masyarakat dengan cepat dan
kinerja pelayanan. Dengan kinerja pelayanan
tepat,
yang baik tentu saja akan berdampak pada
Masyarakat mengingkinkan pelayanan yang
kualitas pelayanan masyarakat. Masyarakat
mudah dan bisa terselesaikan tepat waktu
menginginkan
akurat,
dalam pengurusannya. Pengurusan yang tidak
nyaman dan cepat. Oleh karena itu aparat
rumit dan tanpa pungutan-pungutan liar
meski membekali diri dengan memiliki
sangat diinginkan oleh masyarakat. Oleh
kapasitas
dan
karena itu aparat meski mempunyai rasa
mampu
tanggung jawab untuk bisa mewujudkan
pelayanan
intelektual,
penguasaan
yang
ketrampilan
teknologi
agar
dengan
prosedur
yang
mudah.
kinerja pelayanan yang baik.
menunjukkan kinerja yang baik. Daya Tanggap Faktor daya tanggap merupakan hal
Motivasi Kerja Faktor motivasi kerja merupakan hal
yang berperan dalam menunjang kinerja
yang berperan dalam menunjang kinerja
pelayanan aparat. Daya Tanggap adalah
pelayanan aparat. Motivasi Kerja adalah sikap
kesanggupan aparat untuk membantu dan
mental aparat untuk lebih termotivasi dalam
menyediakan pelayanan secara cepat dan
bekerja sehingga terbentuk loyalitas kerja.
tepat
serta
tanggap
terhadap
Berdasarkan hasil analisis regresi pada
keinginan
tabel 4.5 menunjukkan bahwa motivasi
masyarakat.
berpengaruh
Berdasarkan hasil analisis regresi pada
signifikan
terhadap
kinerja
tabel 5 menunjukkan bahwa pengaruh daya
pelayanan aparat dengan nilai signifikan
tanggap terhadap kinerja pelayanan aparat
sebesar 0,006. Dengan koefisien regresi
signifikan dengan nilai signifikasi sebesar
sebesar 0,006 dapat diartikan jika motivasi
0,022. Dengan koefisien regresi 0,022 dapat
kerja bertambah 1%, maka kinerja pelayanan
diartikan jika daya tanggap aparat bertambah
aparat akan bertambah sebesar 0,006 dengan
1% maka kinerja pelayanan aparat akan
asumsi variabel lain tetap.
58
Implikasi terhadap motivasi kerja
motivasi kerja dapat menjelaskan variasi
adalah aparat semakin termotivasi dalam
kinerja pelayanan sebesar 72%, sedangkan
bekerja maka kinerja pelayanan akan semakin
sisanya sebesar 28% disebabkan oleh
baik. Dorongan atau semangat kerja sangat
variabel-variabel
dibutuhkan
dimasukkan dalam model penelitian.
bagi
aparat,
karena
dengan
semangat kerja yang tinggi akan muncul
lain
yang
tidak
3. Dapat disimpulkan bahwa Kemampuan
loyalitas kerja yang tinggi pula.
Kerja, Daya Tanggap dan Motivasi Kerja
Kesetiaan terhadap pekerjaan meski
berpengaruh secara signifikan terhadap
dimiliki oleh masing-masing aparat, tanpa ada
Kinerja Pelayanan Aparat Distrik Piyaiye
paksaan dengan tulus dan kejujuran bahwa
Kabupaten Dogiyai.
tugas yang diberikan adalah sebuah tanggung jawab yang harus dilaksanakan. Oleh karena itu aparat hendaknya memiliki motivasi dalam
DAFTAR PUSTAKA
bekerja, guna menunjang kinerja pelayanan
Amstrong, Michael, Manajemen Sumberdaya Manusia, Alex Media Computindo, Jakarta, 1991
aparat. Kesimpulan 1. Dari
63
responden
yang
Ateng Syafrudin, Pengaturan Koordinasi Pemerintahan Daerah, Tarsito Bandung, 1976
memberi
tanggapan terhadap item-item pernyataan
Fathoni, Abdurrahmat, Organisasi & Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan Pertama, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta, 2006
kemampuan kerja, daya tanggap dan motivasi kerja sebagian besar responden memberikan
tanggapan
bahwa
kemampuan kerja, daya tanggap dan
Gomes, Faustino Cardoso, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kedua, Penerbit ANDI, Yogyakarta, 2003
motivasi kerja aparat belum maksimal artinya bahwa Aparat Distrik Piyaiye belum sepenuhnya memilki kemampuan
Handoko, T. Hani, Manajemen Personalia dan Sumberdaya, BPFE, Yoyakarta, 1996
kerja, kurang tanggap terhadap tugas dan tanggungjawab,
serta
belum
memilki Hasibuan, Melayu S.P., Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta, 2005
motivasi kerja yang tinggi. 2. Koefisien determinasi (R2) = 0,720 atau 72%
menunjukkan
bahwa
variasi
Husein Umar,Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, PT Raja Grafindo, Jakarta, 2007
kemampuan kerja, daya tanggap dan
59
Koentjoroningrat, Metode Penelitian Masyarakat; PT. Gramedia, Jakarta, 1991
Syarif Hidayat, Otonomi Daerah Dalam Persfektif Lokal ( Pusat Penelitian Ekonomi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2E – LIPI)), Jakarta, 2001
Nawawi hadari, Metode Penelitian Bidang Sosial, UGM Press, Yogyakarta, 1983 Notoadmojo & Robbins,S, Organisasi, Prehallindo, 1998
Perilaku
Thoha Miftah, Kepemimpinan Manajemen, Edisi ke-8, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2001
S.P. Siagian, Perilaku Organisasi dalam Perspektif Evektifitas, PT Grasindo, cetakan ke empat, 1983
Umar, Husein, Riset Sumberdaya Manusia Dalam Organisasi, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005
60