ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA MINAT MEMBACA DI PERPUSTAKAAN PADA SISWA SMP NEGERI 3 KOTA GORONTALO Oleh Armini Damopolii, Rena L. Madina, Murhima A. Kau
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang rendahnya minat membaca di perpustakaan pada siswa SMP Negeri 3 Kota Gorontalo. Anggota populasi dalam penelitian ini meliputi seluruh siswa SMP Negeri 3 Kota Gorontalo yang berjumlah 557 orang siswa. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 15 % dari jumlah populasi yakni 83 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum minat membaca siswa di SMP N 3 Kota Gorontalo dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal, besarnya pengaruh kedua faktor mencapai 78,04 %. Persentase ini merupakan akumulasi faktor internal berpengaruh pada minat membaca siswa yakni sebesar 78,22 % berada pada kategori berpengaruh sedangkan pengaruh yang disebabkan oleh faktor eksternal sebesar 77,86 % berada pada kategori berpengaruh. Hubungannya dengan temuan ini, maka dapat dikemukakan beberapa saran yakni untuk lebih mengoptimalkan pelayanan dan perlengkapan, koleksi buku perlu ditambah sesuai kebutuhan para siswa-siswinya. Kepada kepala sekolah dan para guru lebih meningkatkan minatnya untuk membaca, guru memberi tugas kepada siswa untuk membaca di perpustakaan, pihak sekolah menertibkan untuk penerbitan majalah, membuat dan menulis di mading dengan tertib. Kata Kunci : Minat Membaca
Armini Damopolii, selaku peneliti pada SMP Negeri 3 Kota Gorontalo, 1Dra. Hj. Rena L. Madina M.Pd, 2Murhima A. Kau S.Psi, M.Si, Psi selaku dosen tetap pada Jurusan Bimbingan dan Konseling di Universitas Negeri Gorontalo.
Membaca pada era globalisasi informasi ini merupakan suatu keharusan yang mendasar untuk membentuk perilaku seorang siswa. Dengan membaca seseorang dapat menambah informasi dan memperluas ilmu pengetahuan serta kebudayaan. Tetapi tanpa adanya minat, siswa tidak akan tertarik untuk membaca. Minat merupakan faktor yang sangat penting yang ada dalam diri setiap manusia. Meskipun motivasinya sangat kuat, tetapi jika minat tidak ada tentu kita tidak akan melakukan sesuatu yang dimotivasikan pada kita. Begitu pula halnya kedudukan minat dalam membaca menduduki tingkat teratas, karena tanpa minat seseorang sukar akan melakukan kegiatan membaca. Ketidakpedulian kita akan aktivitas membaca boleh jadi akibat dari kondisi masyarakat kita yang tidak pernah membaca, akibat tidak terbiasa dengan budaya menulis (terbiasa dengan budaya lisan), kedalam bentuk masyarakat yang tidak hendak membaca seiring masuknya teknologi telekomunikasi dan informatika. Akibatnya masyarakat kita lebih senang nonton televisi daripada membaca.Pembelajaran di Indonesia belum membuat anak-anak/siswa/mahasiswa harus membaca (lebih banyak lebih baik) dan mencari informasi/pengetahuan lebih dari apa yang diajarkan. Orang lebih senang mengunjungi tempat hiburan untuk menghabiskan waktu seperti taman rekreasi, tempat karaoke, mall, supermarket, dan lain-lain dari pada membaca buku. Sarana untuk memperoleh bacaan, seperti perpustakan atau taman bacaan, masih merupakan barang aneh dan langka. Hampir di semua sekolah, jenis dan jenjang pendidikan perpustakaannya masih belum memenuhi standar sarana dan prasarana pendidikan. Melalui membaca seseorang memperoleh fakta, konsep, prinsip, dan lainnya tanpa dibatasi ruang dan waktu. Kegiatan membaca juga dapat dilakukan hampir di setiap saat. Selain itu dengan membaca kita tidak harus melakukan pengamatan secara langsung pada obyek tertentu (dalam beberapa hal). Bertolak dari membaca, kita dapat berdiskusi mengenai hal yang harus dipecahkan. Penumbuhan dan pemeliharaan minat baca diharapkan dapat meningkatkan minat dan hasil belajar seseorang. Sebaliknya, dengan minat
belajar yang tinggi diharapkan dapat menumbuhkan budaya baca. Sikap sebagai seorang siswa dalam meningkatkan minat membaca adalah dengan memanfaatkan waktu luang untuk membaca serta memanfaatkan jasa perpustakaan dan membiasakan diri untuk mencari informasi di perpustakaan sekolah dan melakukan kegiatan membaca dengan senang hati. Tujuan utama membaca adalah yntuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi makna bacaan. Makna, arti (meaning) erat sekali berhubungan dengan maksud tujuan, atau intensif kita dalam membaca (Tarigan, 2008:9). Sebagai
upaya
menumbuhkembangkan
suatu
keterampilan,
pembelajaran membaca akan lebih efektif apabila didukung oleh faktor-faktor baik yang berasal dari dalam diri siswa sendiri maupun dari luar siswa. Faktor dari dalam diri siswa yang dapat mendorong siwa aktif membaca adalah tumbuhnya motivasi. Ini dapat dibangkitkan dengan cara pemberian minat dan motivasi siswa. Guru sangat bertanggung jawab untuk mendekatkan anak-anak pada sastra, karena itu sekolah harus mempunyai program promosi perpustakaan yang baik dan teratur selain mempunyai koleksi buku yang bervariasi, bermutu dan memadai. Pengaturan dan letak perpustakaan yang mudah dicapai dan menyenangkan tentu saja berpengaruh untuk menarik minat anak mengunjungi perpustakaan. Minat
membaca
dan
kemampuan
membaca
memang
sangat
memprihatinkan. Hal ini disebabkan metode yang diberikan terhadap siswa pada umumnya kurang bahkan tidak menyenangkan. Sebagian besar metode yang ada hanya berorientasi pada hasil bukan pada proses. Rendahnya minat membaca siswa menjadikan kebiasaan membaca yang rendah, dan kebiasaan membaca yang rendah ini menjadikan kemampuan yang rendah. Menurut Bunanta (2004:75) minat membaca harus ditumbuhkan sejak balita, sedangkan keterampilan membaca bisa ditumbuhkan setelah usia tujuh tahun, dan sebelum diajari keterampilan membaca, minat anak sudah harus tumbuh terlebih dahulu.
Membaca merupakan kebutuhan dan kegiatan sehari-hari setiap manusia, membaca juga sangat penting dalam kehidupan masyarakat yang semakin kompleks, setiap aspek kehidupan melibatkan kegiatan membaca sehingga kemampuan membaca membaca merupakan tuntutan realitas kehidupan sehari-hari manusia. Buku adalah gudang pengetahuan yang hanya dapat dimiliki oleh seseorang apabila mempunyai pemahaman yang berarti pengetahuan bagi kehidupannya. Berbagai judul buku dan berbagai koran diterbitkan setiap hari, ledakan informasi menimbulkan tekanan pada setiap guru atau pendamping siswa untuk menyiapkan bacaan yang memuat informasi yang relevan untuk anak didiknya, walaupun tidak semua informasi perlu dibaca tetapi jenis-jenis bacaan tertentu yang sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan tentu perlu dibaca, membaca merupakan peranan terpenting dalam kehidupan sehari-hari. Sutarno (2006:110) menyatakan sangat jelas sekali, bahwa minat terhadap bacaan tertentu merupakan adanya dorongan yang kuat, atau dorongan yang timbul dari dirinya, bahkan dapat dikatakan dorongan motivasi yang tinggi dari dirinya sendiri, walaupun pada hakikatnya tidak terlepas juga dorongan dari faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya minat membaca seseorang. Tingginya minat membaca juga dapat dipengaruhi faktor-faktor yang bersifat langsung dan tidak langsung. Faktor yang bersifat langsung diantaranya adalah faktor dari orang tua (keluarga), guru atau pendidik, pengelolah perpustakaan dan masyarakat sekitar (lingkungannya). Kemudian faktor yang yang bersifat tidak langsung seperti halnya sumber bacaan (penyedia), pemerintah dan swasta yang berminat dan peduli terhadap dunia pendidikan. Rendahnya minat membaca besar sekali dampaknya terhadap bidangbidang kehidupan yang lain, baik secara langsung maupun tidak langsung. Membaca adalah sebuah proses untuk menjadi orang yang selalu diinginkan atau tecapainya harapan yang tinggi. Membaca dapat dijadikan sebagai alat untuk mencapai perubahan dari masyarakat tradisional ke masyarakat modern, sehingga kebiasaan membaca dapat mengurangi kendala dalam dunia
pendidikan, mempercepat perubahan serta merupakan media pengembangan kekuatan. Setiap orang pasti menginginkan hidupnya berkualitas, apabila seseorang
menginginkan
hidupnya
menjadi
berkualitas
tentunya
mememanfaatkan, mengembangkan, menguasai ilmu pengetahuan yang yang terus
ditingkatkan
dan
mengembangkan
sumber
daya
manusianya.
Peningkatan sumber daya manusia itu harus dimulai sedini mungkin, sehingga dapat tumbuh dengan kuat sebagai tunas bangsa dan penerus cita-cita perjuangan bangsa. Ada berbagai pendapat mengenai membaca, minat atau gairah membaca pada anak-anak khususnya siswa-siswi yang sedang belajar, dalam belajar sangat berkaiatan dengan baca-membaca, tentunya tidak terlepas juga dari faktor-faktor yang mempengaruhi atau yang mengahambat terhadap minat membaca buku-buku yang mereka gemari. Rendahnya minat membaca pada siswa-siswa SMP perlu adanya upaya yang kongkrit untuk mengatasinya. Berdasarkan hasil observasi, baik pada jam istirahat ataupun saat jam kosong yang menunjukkan bahwa siswa jarang ke perpustakaan sekolah. Mereka lebih suka menggunakan waktu luang di sekolah dengan mengobrol di kantin, bermain-main, bahkan ada yang tetap berdiam di dalam kelas tanpa aktivitas. Tidak adanya minat untuk membaca, karena salah satu faktornya mengenai fasilitas-fasilitas yang ada di sekolah, seperti koleksi-koleksi buku di perpustakaan sekolah masih kurang mencukupi, karena antara jumlah siswa dengan buku yang dibutuhkan kurang seimbang dan tidak adanya motivasi untuk membaca buku. Orang tua dan guru mempunyai peran yang sangat menentukan dalam usaha meningkatkan minat dan kebiasan membaca. Berangkat dari fenomena-fenomena yang ada di atas tersebut, maka penulis ingin meneliti mengenai minat membaca siswa, ataupun faktor-faktor yang mempengaruhi maupun yang mengahambat, serta upaya-upaya dalam meningkatkan minat membaca berupa penelitian ini berjudul “ Analisis
Faktor-Faktor Penyebab Rendahnya Minat Membaca di Perpustakaan pada Siswa SMP Negeri 3 Kota Gorontalo “. Berdasarkan uraian latar belakang, maka dapat di identifikasi masalah utama dalam penelitian ini adalah : 1. Ketika pada jam istirahat siswa-siswa lebih senang menggunakan waktu untuk bermain. 2. Tidak adanya motivasi dari diri sendiri maupun dari orang lain 3. Kurangnya fasilitas yang ada di Perpustakaan Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah : Faktor-faktor apakah yang menyebabkan rendahnya minat membaca di perpustakaan pada siswa SMP Negeri 3 Kota Gorontalo ? Berdasarkan perumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
faktor-faktor
penyebab
rendahnya
minat
membaca
di
perpustakaan pada siswa SMP Negeri 3 Kota Gorontalo. Penelitian ini diharapkan ada manfaatnya bagi dunia pendidikan. Adapun manfaat dari penelitian adalah sebagai berikut : a. Manfaat Praktis a) Bagi siswa ; setelah penelitian ini dilaksanakan maka diharapkan mampu meningkatkan minat membaca pada diri siswa di sekolah maupun di rumah. b) Bagi guru ; sebagai bahan masukan agar guru berupaya dalam meningkatkan minat membaca pada siswa. c) Bagi Peneliti ; hasil penelitian ini, disamping sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi, juga dapat bermanfaat sebagai salah satu sumber pengetahuan dan pengalaman yang baru. b. Manfaat Teoritis Secara teoritis manfaat yang diharapkan adalah dengan penelitian ini akan memperkaya kajian tentang faktor-faktor penyebab rendanya minat membaca di perpustakaan pada siswa.
Kajian Teori Minat membaca adalah suatu kebutuhan untuk memenuhi tuntutan intelektual, spiritual, dan pengembangan pribadi, disamping itu juga bermanfaat untuk mengetahui hal-hal yang aktual disekelilingnya serta untuk mengisi waktu luang. Menurut Muktiono (2003: 16) bahwa membaca buku memang kegiatan yang soliter. Meskipun kegiatan membaca bisa dikembangkan menjadi kegiatan yang melibatkan banyak orang, motivasi dan dorongan dari dalam individu
yang membuat kegiatan
ini
dilakukan. Oleh karena
itu,
pengembangan budaya baca tidak bisa lain mesti dilengkapi dengan upayaupaya pribadi setiap individu untuk menekuni bacaan. Motivasi dan dorongan dalam membaca tak jarang ditimbulkan oleh adanya kebiasaan dan contoh dari keluarga. Dalam keluargalah minat dan kebiasaan membaca mulai dibentuk. Jika dalam sebuah keluarga tidak terdapat teladan dalam kegiatan membaca dan mencintai buku, benih-benih kecintaan membaca dalam diri anak-anak sulit untuk tumbuh subur. Adhim (2007 : 115) mengemukakan bahwa membaca merupakan kegiatan yang sangat bagus dan sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas dirinya. Membaca dapat menjadi identitas yang diperjuangkan oleh anak , menjadi prestasi sekaligus prestise yang perlu diraih dengan sungguh-sungguh. Sejalan dengan pernyataan di atas Rahim (2008:28) mengemukakan bahwa minat membaca ialah keinginan yang kuat disertai usaha-usaha seseorang untuk membaca. Seseorang yang mempunyai minat membaca yang kuat akan diwujudkannya dalam kesediannya untuk mendapat bahan bacaan dan kemudian membacanya atas kesadaran sendiri atau dorongan dari luar. Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pada minat membaca terkandung unsur keinginan, perhatian, kesadaran dan rasa senang untuk membaca. Minat membaca adalah suatu kecenderungan kepemilikan keinginan atau ketertarikan yang kuat dan disertai usaha-usaha yang terus menerus pada diri seseorang terhadap kegiatan membaca yang dilakukan secara terus menerus dan diikuti dengan rasa senang tanpa paksaan, atas
keinginannya sendiri atau dorongan dari luar sehingga seseorang tersebut mengerti atau memahami yang dibacanya. Tujuan Membaca Tarigan (2008:9) mengatakan bahwa tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. Makna atau arti (meaning) erat sekali berhubungan dengan maksud tujuan atau intensif kita dalam membaca. Sunar (Krismanto,2009) mengemukakan bahwa ada 3 tujuan membaca secara umum, yaitu : 1) membaca sebagai suatu kesenangan dan tidak melibatkan proses pemikiran yang rumit. Aktivitas ini biasanya dilakukan untuk mengisi waktu senggang. Contohnya, membaca novel, komik, atau majalah, 2) membaca untuk meningkatkan pengetahuan dan informasi. Contohnya, membaca buku pelajaran atau buku ilmiah, dan 3) membaca untuk dapat melakukan suatu pekerjaan atau profesi. Contohnya, membaca buku keterampilan teknis yang praktis atau buku ilmiah populer. Unsur-Unsur Minat Membaca Unsur-unsur yang dapat memperlancar perkembangan minat membaca siswa menurut Rahman ( http://alirahmankamy.wordpress.com /2010/04/23/ peranan-guru-dalam-meningkatkan-minat-baca-anak/) 1. Keluarga 2. Sekolah 3. Pemerintah Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Membaca Purves & Beach (Arisma,2012) mengemukakan ada 2 kelompok besar faktor yang mempengaruhi minat membaca anak yaitu : a.
Faktor Personal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri anak, yaitu meliputi usia, jenis kelamin, integensi, kemampuan membaca, sikap dan kebutuhan psikologis.
b.
Faktor Institusional adalah faktor-faktor di luar diri anak, yaitu meliputi ketersediaan jumlah buku-buku bacaan dan jenis-jenis bukunya, status
sosial ekonomi orang tua dan latar belakang etnis, kemudian pengaruh orang tua, guru dan teman sebaya anak. Minat membaca tidak dengan sendirinya dimiliki oleh seorang siswa melainkan harus dibentuk. Pembentukan ini disebabkan adanya dorongan yang mendorong lahirnya perilaku yang mengarah pada pencapaian suatu tujuan. Jadi dari pendapat di atas dapat disimpulkan, minat untuk membaca dipengaruhi oleh dua faktor sebagai berikut. 1)
Faktor Internal Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri anak itu sendiri, antara lain : intelegensi, pengetahuan bahasa yang dimiliki, kebutuhan dasar anak, jenis kelamin, dan faktor psikologi anak.
2)
Faktor Eksternal Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri anak, antara lain : sosial ekonomi keluarga, orang tua, tersediannya buku-buku, guru dan pengaruh teman sebaya.
Aspek-Aspek Minat Membaca Menurut Tarigan (2008: 12) aspek-aspek minat membaca adalah : a. Aspek kesadaran yaitu aspek yang mengungkap seberapa jauh subyek menyadari, mengetahui dan memahami manfaat membaca buku. Aspek perhatian terhadap membaca buku, yaitu aspek yang mengungkap perhatian dan ketertarikan subyek dalam membaca buku. b. Aspek rasa senang, yaitu aspek yang mengungkap seberapa rasa senang subyek terhadap kegiatan membaca buku. c. Aspek frekuensi, yaitu seberapa sering subyek membaca buku. Meningkatkan Minat Membaca Minat baca perlu ditanamkan dan dipupuk pada diri setiap manusia (siswa) baik oleh diri sendiri atau oleh orang lain, untuk dapat diharapkan prestasinya terus meningkat di masa yang akan datang. Guna meningkatkan minat membaca ada banyak cara yang perlu dilakukan, termasuk diantaranya seperti yang dikemukaka Tarigan (2008:105) adalah: 1. Menyediakan Waktu Untuk Membaca
2. Memilih Bacaan Yang Baik dan Kita Butuhkan Metode Penelitian Dalam sebuah penelitian metode merupakan cara yang digunakan dalam melaksanakan suatu kegiatan penelitian. Penelitian ini didesain secara kuantitatif yang bersifat deskriptif, yaitu akan mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi minat membaca di perpustakaan pada siswa SMP Negeri 3 Kota Gorontalo. Anggota populasi dalam penelitian ini meliputi seluruh siswa SMP Negeri 3 Kota Gorontalo yang berjumlah 557 orang siswa. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 15 % dari jumlah populasi yakni 83 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif. Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum minat membaca siswa di SMP Negeri 3 Kota Gorontalo dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal, besarnya pengaruh kedua faktor mencapai 78,04 %. Persentase ini merupakan akumulasi faktor internal berpengaruh pada minat membaca siswa yakni sebesar 78,22 % berada pada kategori berpengaruh sedangkan pengaruh yang disebabkan oleh faktor eksternal sebesar 77,86 % berada pada kategori berpengaruh. Data indikator faktor internal seperti dijelaskan sebelumnya merupakan akumulasi beberapa item pernyataan yang masing-masing pernyataan memperoleh persentase antara 73,90 % sampai dengan 83,28 %. Perolehan persentase yang bervariasi dipengaruhi oleh minat siswa itu sendiri. Dalam kegiatan membaca kondisi psikologi anak akan mempengaruhi minat membaca siswa misalnya siswa yang sedang dalam keadaan resah, sedih ataupun kacau pikirannya, kebanyakan orang bila dalam keadaan tersebut maka gairahnya untuk membaca akan berkurang atau mungkin hilang. Berbeda jika dia dalam keadaan senang/gembira orang tersebut akan sangat bersemangat untuk membaca. Sedangkan, faktor jenis kelamin berada pada persentase 83,28 % misalnya siswa perempuan lebih senang membaca majalah
dan laki-laki lebih senang membaca tentang kepahlawanan, maka perempuan dan laki-laki memiliki minat dan selera yang berbeda. Selanjutnya faktor eksternal juga menunjukkan pengaruh yang begitu besar pada minat membaca siswa. Guru memiliki peran yang sangat besar terhadap menumbuhkan minat membaca siswa. Misalnya siswa akan lebih berminat membaca buku apabila ia diberi tugas untuk membaca buku. Kenyataan yang ada di SMP Negeri 3 Kota Gorontalo anak-anak tidak akan membaca buku apabila tidak ada tugas dari guru dan itu yang membuat minat membaca siswa rendah. Selain guru, tersedianya buku-buku di perpustakaan juga membuat minat membaca siswa rendah, karena koleksi buku-buku yang ada di perpustakaan masih kurang dan penataannya kurang menarik sehingga siswa tidak suka mengunjungi perpustakaan. Data lain yang menunjukkan bahwa faktor eksternal berpengaruh pada minat membaca siswa dapat dilihat dari faktor lingkungan keluarga. Dari data hasil pengolahan angket tentang minat membaca siswa di perpustakaan SMP Negeri 3 Kota Gorontalo, orang tua berada pada persentase 79,59 % dengan kategori berpengaruh. Data ini didukung oleh beberapa hal yakni keadaan ekonomi keluarga, kurangnya motivasi dari orang tua, dan orang tua yang tidak membiasakan anak untuk membaca sejak dini. Kondisi seperti ini tidak jarang ditemukan di lingkungan keluarga. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa secara umum minat membaca di perpustakaan pada siswa SMP N 3 Kota Gorontalo dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal, besarnya pengaruh kedua faktor mencapai 78,04 %. Persentase ini merupakan akumulasi faktor internal berpengaruh pada minat membaca siswa yakni sebesar 78,22 % berada pada kategori berpengaruh sedangkan pengaruh yang disebabkan oleh faktor eksternal sebesar 77,86 % berada pada kategori berpengaruh. Jika dilihat dari besarnya pesentase maka faktor dominan yang mempengaruhi rendahnya minat membaca siswa di perpustakaan yakni faktor psikologis siswa berada
pada 74,90 %, faktor lingkungan sekolah berada pada persentase 77 %, faktor lingkungan keluarga berada pada pesentase 79,14 %. Saran Perpustakaan merupakan salah satu fasilitas untuk meningkatkan minat membaca siswa, namun hingga kini perpustakaan masih kurang dalam hal pelayanan dan perlengkapan koleksinya. Untuk itu agar perpustakaan di SMP Negeri 3 Kota Gorontalo untuk lebih mengoptimalkan pelayanan dan perlengkapan, koleksi buku perlu ditambah sesuai kebutuhan para siswasiswinya. Minat membaca pada siswa dikatakan tergolong rendah, oleh karena itu kepada kepala sekolah dan para guru lebih meningkatkan minatnya untuk membaca, dan berbagai upayanya yang dapat mendukung serta meningkatkan gairah membaca para siswa, seperti mengubah model pengajarannya, guru memberi tugas kepada siswa untuk membaca di perpustakaan, pihak sekolah menertibkan untuk penerbitan majalah, membuat dan menulis di mading dengan tertib. Sekolah juga harus menyediakan buku-buku pelajaran yang lengkap. Dan untuk orang tua perlu memberikan motivasi untuk membaca buku di rumah dan membiasakan membaca buku di setiap ada waktu luang. Penelitan ini dilakukan pada siswa SMP, sehingga tidak menutup kemungkinan bagi peneliti selanjutnya untuk mencoba penelitian ini dengan menggunakan subyek lain dan karakteristik lain.
DAFTAR PUSTAKA Adhim, M. Faizil. 2007. Membuat Anak Gila Membaca Edisi Revisi.Bandung : PT. Mizan Pustaka Akbar, R dan Hawadi. 2001. Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta : PT. Grasindo Arikunto, 2010. Prosedur Penelitian (suatu pendekatan teori dan praktek). Jakarta: Rineka Cipta Arisma, Olinda A. Peningkatan Minat dan Kemampuan Membaca Melalui Penerapan Program Jam Baca Sekolah di Kelas VII SMP Negeri 1 Puri. Skripsi. (http://repository.um.ac.id.pdf. diakses 3 Maret 2014) Bunanta, Murti. 2004. Buku Mendongeng dan Minat Membaca. Jakarta: Pustaka Tangga Bafadal, Ibrahim. 2005. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara Ismawati. 2011. Hubungan Minat membaca Buku-Buku Pendidikan Agama Islam dengan Sikap Keberagaman Siswa SMK Nusantara II .Skripsi. (http://www.repository.uinjkt.ac.id. diakses 7 Agustus 2013) Muktiono, J. D. 2003. Aku Cinta Buku.Meningkakan Minat membaca pada anak. Jakarta : PT.Elex Media Komputindo Nurhadi. 2005. Membaca Cepat dan Efektif. Bandung: Sinar Baru. Rahim, Farida. 2008. Pengajaran Membaca di Sekolah dasar. Jakarta: Bumi Aksara Riduwan, 2012. Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dab R & B. Bandung: Alfabeta Sutarno NS. 2006. Perpustakaan Dan Masyarakat : Edisi Revisi. Jakarta: Sagung Seto. Sudjana, 2005. Metode Statistika . Bandung : Tarsito
Sunar, Dwi Prasetyono. 2008. Rahasia Mengajarkan Gemar Membaca Pada Anak Sejak Dini. Yogyakarta: Think Tarigan,H.G. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Edisi Revisi. Bandung: Angkasa. Wiwik Danu Krismanto. 2009. Minat Membaca Pada Anak Ditinjau Dari Dukungan Orang Tua. Skripsi (http://www.jurnal.fkip.uns.ac.id.Di akses 2 Juli 2013) Rahman, Ali. 2010. ( http://alirahmankamy.wordpress.com /2010/04/23/ perananguru-dalam meningkatkan-minat-baca-anak/) Di akses Maret 2014