ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MATERI KELISTRIKAN OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS XI SMK YP DELANGGU KLATEN 1
Joko Rochmadi, 2Muhammad Yahya 1 Akademi Teknologi AUB Surakarta 2 Pendidikan Akuntansi FKIP UMS E-mail: 1
[email protected],
[email protected] ABSTRACT The purpose of this study is to determine factors that influence students’ motivation in vocational automotive electrical major in SMK YP Delanggu Klaten either partially or simultaneously. The study was conducted at SMK YP Delanggu Klaten. The population is all class XI students majoring in automotive, around 128 students, while the sample was 40 students by using purposive sampling techniques. Data collection was through questionnaires. Data analysis techniques used multiple linear regression analysis, by testing the accuracy of the model (F test, the coefficient of determination, the accuracy of parameter estimators and predictors of donation, and the assumption of classical test (test of normality, linearity test, heteroscedasticity test, and test of multicollinearity). The results of this study were: (1) There is a partial influence of student’s interest and knowledge of student’s motivation (0.036 <0.05). (2) There is a partial influence on school facilities and students' motivation (0.015 <0.05). (3) There is no partial influence in the way teachers impose student’s motivation (0.938> 0.05). (4) There are simultaneous influences of the independent variables (interest and knowledge of students, school facilities and infrastructure, and how teachers teach) to the dependent variable (student’s motivation) (F = 17.523). R Square = 59% means that changes in student’s motivation is influenced by variables in the study by 59% in relative terms and the remaining 41% are influenced by variables other than research. Effectively research variables affect student’s motivation to change their interest and knowledge which reaches 28.26%, school facilities and infrastructure reaches 29.88%, and the way teachers teach stands by 0.82%. Keywords: learning, otomotive, motivation karena dengan rendahnya motivasi
PENDAHULUAN Rendahnya motivasi belajar siswa
belajar, sebenarnya tidak mungkin
dituding sebagai penyebab
siswa
dapat
menguasai
bahan
rendahnya kualitas lulusan sebuah
pembelajaran dengan baik, namun
pendidikan. Pada berbagai sekolah
harus diluluskan demi kelangsungan
faktor motivasi
sekolahan tersebut. Hal ini menjadi
menjadi dilematis,
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol 26, No.2, Desember 2016, ISSN:1412-383
75
relevan, karena secara tidak langsung
tujuan utamanya dalam mengikuti
didukung oleh kebanyakan siswa yang belajar
hanya
sekedar
untuk
operasional
kendaraan,
disamping
memperoleh ijazah saja dan bukan
sistem
permesinannya.
Dalam
untuk ilmu pengetahuannya.
kelistrikan otomotif ada dua hal yang
Motivasi mendorong seseorang
harus dipahami, listrik adalah sesuatu
melakukan sesuatu untuk mencapai
yang abstrak, sehingga harus tahu sifat
tujuan yang ingin dicapainya. Disini
dan hukum-hukum kelistrikan. Untuk
motivasi
penting,
berfungsinya sistem kelistrikan harus
motivasi merupakan konsep yang
ada komponen-komponen pendukung
menjelaskan
seseorang
untuk mengendalikan listrik tersebut,
berperilaku. Apabila terdapat dua anak
oleh karena itu harus paham tentang
yang memiliki kemampuan sama dan
kelengkapan
memberikan peluang dan kondisi yang
kelistrikan otomotif.
adalah
sangat
alasan
sama untuk mencapai tujuan, kinerja
komponen-komponen
Materi
kelistrikan
otomotif
dan hasil yang dicapai oleh anak yang
merupakan mata pelajaran yang wajib
termotivasi
baik
diikuti oleh siswa SMK program studi
dibandingkan dengan anak yang tidak
teknik otomotif. Mata pelajaran ini
termotivasi.
memiliki
akan
lebih
Motivasi
menentukan
tujuan,
agar
siswa
tingkat berhasil atau gagalnya kegiatan
mengetahui dan memahami teknologi
belajar siswa. Belajar tanpa motivasi
kelistrikan otomotif yang sangat cepat
sulit untuk mencapai keberhasilan
kemajuannya
secara optimal (Hamalik, 2005: 108).
teknologi
Kaitanya materi
dengan
kelistrikan
motivasi,
otomotif
seiring perkembangan
EFI
(Electronic
Fuel
Injection). Namun pada kenyataannya
perlu
siswa cenderung kurang termotivasi
dipelajari agar siswa dapat mengikuti
dalam mengikuti pelajaran kelistrikan
perkembangan teknologi kelistrikan
otomotif, karena siswa menganggap
sepeda motor dan mobil sebagai
kelistrikan otomotif berkaitan dengan
sarana
hal yang abstrak dan sulit, salah
transportasi yang penting,
karena kelistrikan adalah salah satu sistem
pendukung
utama
sedikit akan berakibat fatal.
dalam
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol 26, No.2, Desember 2016, ISSN:1412-383
76
Motivasi berasal dari motive
ketiga fungsi motivasi sebagai berikut
atau dengan bahasa latinnya, yaitu
1) Pendorong orang untuk berbuat
movere, yang berarti “mengerahkan”.
dalam mencapai tujuan. 2) Penentu
Seperti yang dikatakan Liang Gie
arah perbuatan yakni kearah tujuan
dalam bukunya Martoyo (2000: 35)
yang hendak dicapai. 3) Penyeleksi
motive atau dorongan adalah suatu
perbuatan sehingga perbuatan orang
dorongan
pangkal
yang mempunyai motivasi senantiasa
seseorang melakukan sesuatu atau
selektif dan tetap terarah kepada
bekerja.
tujuan yang ingin dicapai.
yang
menjadi
Seseorang
termotivasi,
yaitu
yang
sangat
orang
yang
Berdasarkan arti dan fungsi
melaksanakan upaya substansial, guna
motivasi dapat disimpulkan bahwa
menunjang
motivasi itu bukan hanya berfungsi
tujuan-tujuan
produksi
kesatuan kerjanya, dan organisasi di
sebagai
mana ia bekerja. Seseorang yang tidak
perbuatan
termotivasi, hanya memberikan upaya
penentu hasil perbuatan. Motivasi
minimum dalam hal bekerja. Dengan
akan mendorong untuk bekerja atau
demikian motivasi atau motivation
melakukan sesuatu perbuatan dengan
berarti pemberian motif, penimbulan
sungguh-sungguh
motif atau hal yang menimbulkan
selanjutnya akan menentukan pula
dorongan
hasil pekerjaannya.
atau
keadaan
yang
menimbulkan dorongan. Dapat juga
penentu
terjadinya
tetapi
juga
suatu
merupakan
(tekun)
dan
Minat dan Pengetahuan
dikatakan bahwa motivation adalah
Minat merupakan alat motivasi
faktor yang mendorong orang untuk
yang pokok. Proses belajar akan
bertindak
berjalan dengan lancar apabila disertai
dengan
cara
tertentu
(Martoyo, 2000: 55).
dengan minat. Minat dalam hal ini
Menurut Sabri (1996: 42),
merupakan
suatu
siswa yang dalam proses belajar
menetap
mempunyai motivasi yang kuat dan
mengarahkan
jelas pasti akan tekun dan berhasil
tertentu
belajarnya.
kemudian
dimungkinkan
Kepastian oleh
sebab
itu adanya
pada
keinginan
diri pada
sebagai
yang
siswa
untuk
suatu
pilhan
kebutuhannya,
dilanjutkan
untuk
mewujudkan dalam tindakan nyata
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol 26, No.2, Desember 2016, ISSN:1412-383
77
dengan adanya perhatian pada obyek
Menurut Usman kemampuan
yang diinginkannya itu untuk mencari
profesional guru bukan saja bertugas
informasi dirinya.
sebagai
wawasan
bagi
sebagai pendidik akan tetapi juga juga
Menurut
Dimyati
dan
memiliki tugas-tugas kemanusiaan dan
Mudjiono (2000: 9) ada beberapa hal
kemasyarakatan,
namun
demikian
yang dapat mempengaruhi motivasi
kemampuan
esensial
yang
belajar siswa, diantaranya: 1) Cita-cita
berhubungan dengan tugas utama guru
dan aspirasi siswa, 2) Kemampuan
yang harus dimiliki oleh seorang guru
siswa, 3) Kondisi siswa, 4) Kondisi
sebagai pengajar dan pendidik.
lingkungan siswa, dan 5) Upaya guru
Kemampuan profesional guru
dalam membelajarkan siswa.
menurut Bafadal (2004: 45) antara lain
Sarana dan Prasarana Sekolah
meliputi: 1) Kemampuan membuat
Sarana adalah segala sesuatu
rencana pengajaran, 2) Kemampuan
yang mendukung secara langsung
mengajar,
termasuk
terhadap kelancaran proses belajar
pengajaran,
dan
mengajar,
mengadakan hubungan antar pribadi
misalnya
media
3)
penilaian Kemampuan
pembelajaran, alat-alat peraga praktek,
dengan murid.
perlengkapan
lainya.
Hubungan dengan murid hendaknya
Sedangkan prasarana adalah segala
berdasarkan kecintaan, sehingga guru
sesuatu yang secara tidak langsung
tahu
dapat mendukung keberhasilan proses
membutuhkan pertolongan.
belajar
sekolah
dan
benar
saat-saat
murid
mengajar,
misalnya
jalan,
Hasil penelitian yang dilakukan
gedung,penerangan
sekolah,
kamar
oleh Otoshi, Heffernan (2011) dengan
kecil dan lainya. Kelengkapan sarana
judul ”An Analysis of a Hypothesized
prasarana
Model
akan
membangkitkan
EFL
students’
Motivation
motivasi siswa dalam belajar dan
Based on Self Determination Theory.”
dapat
Meneliti
membantu
pelaksanaan
proses
guru
dalam
pembelajaran
tentang
motivasi
siswa
terhadap pemahamannya pada sekolah
(Suryosubroto, 2004: 115).
yang
diinginkan
atau
keinginan
terhadap pelajaran yang dipilih yaitu bahasa
Inggris
terhadap
variabel-
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol 26, No.2, Desember 2016, ISSN:1412-383
78
variabel anatomy, relatedness, dan
Berdasarkan penelitian ketiga orang
competence menyebabkan terjadinya
tersebut (Zadok, Leiba, dan Nachmias,
hubungan sebab akibat terhadap faktor
2011) dengan menggunakan metode
intrinsik
variabel
deskriptif diketahui bahwa sebagian
competence hanya berpengaruh pada
besar siswa ada perbedaan yang
variabel utama (variabel dependen
signifikan di antara para siswa tetapi
bahasa Inggris).
keduanya samasama termotivasi untuk
motivasi,
dan
Hasil penelitian yang dilakukan
melakukan latihan dan menguji diri
oleh Zadok, Leiba, dan Nachmias
sendiri
(2011) dengan judul ”Drills, Games or
online tersebut.
Test? Evaluating Students’ Motivation in
Different
Online
terhadap Hasil
Learning
permainan
game
penelitian
yang
dilakukan oleh Bernaus dan Gardner
Activities, Using Log File Analysis”.
(2008)
Meneliti tentang motivasi anak apakah
Motivation
bermain permainan (game), berlatih
Perceptions, Student Motivation, and
atau
perbedaan
English
Achievement”
tersebut dengan obyek game online
tentang
pengaruh
menggunakan analisis file log. Pada
lingkungan baik guru maupun siswa
komputer online atau warnet sering
terhadap
ujian?
Mengenai
sudah pasti terdapatnya file biling atau
meneliti
faktor-faktor
motivasi
dalam
prestasi
bahasa
atau faktor-faktor yang mempengaruhi
login tersebut. Tujuan dari penelitian
motivasi
ini adalah untuk mengetahui motivasi
tersebut
antara
lain:
integrativeness, Attitude towards the
anak-anak sekolah dalam berperilaku
Learning
belajar apakah dengan bermain game
Situation,
Intrumental
orientation, Parental encouragement,
tersebut merupakan salah satu bentuk
dan Language Anxiety.
motivasi untuk melatih kemampuan,
faktor-faktor
ataukah hanya untuk sekedar bermain atau
Student
Inggris.A dapun variabel pengaruh
menggunakan file log atau catatan
motivasinya,
Strategies,
meningkatkan
untuk login user. Peneliti ini meneliti
saja
dengan judul ”Teacher
keseluruhan
mengukur
motivasi
kemampuan diri sendiri (self-test).
tersebut berpengaruh
belajar
siswa
Diantara secara terhadap dalam
pencapaian prestasi bahasa Inggris. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol 26, No.2, Desember 2016, ISSN:1412-383
79
Hasil penelitian yang dilakukan
students in Taiwan” meneliti tentang
oleh Nilsen (2009) dengan judul
efek motivasi belajar, kemampuan
”influence
Academic
kualitas
Behaviour through Motivation, Self-
assisten.
Faktor-faktor
Efficacy and Value-Expectation: An
berpengaruh
terhadap
Action Research Project to Improve
kemampuan mahasiswa dan asisten
Learningí”
dosen
on
hubungan
Student
meneliti terhadap
tentang
total
belajar
dalam
dosen
dan yang
peningkatan
pembelajaran
salah
perilaku
satunya dipengaruhi oleh motivasi
mahasiswa dalam pembelajaran yang
belajarnya. Kesimpulan penelitian ini
dipengaruhi
faktor-faktor
adalah motivasi belajar dipengaruhi
value
oleh pencapaian kemampuan dalam
motivasi,
oleh self-efficacy,
expectation. Model
bidang
penelitian
tindakan
yang
studi
diantaranya
kualitas
pengajaran dan peer-assisted learning.
menyertakan faktor-faktor motivasi diantaranya
terhadap
Rumusan Masalah
perilaku
1. Apakah
akademis mahasiswa dalam belajar
faktor
minat
dan pembelajaran. Hasil penelitiannya
pengetahuan
menunjukkan bahwa motivasi belajar
pengaruh terhadap motivasi siswa
mahasiswa dipengaruhi oleh faktor-
kelas
faktor internal seperti self-efficacy,
pelajaran kelistrikan otomotif di
dan
SMK YP Delanggu Klaten?
nilai-nilai
harapan
terhadap
2. Apakah
bidang studi atau mata kuliah sehingga
dalam
faktor
prasarana
mampu meningkatkan belajarnya.
memiliki mengikuti
sarana
sekolah
dan
memiliki
pengaruh terhadap motivasi siswa
Hasil penelitian yang dilakukan
kelas
oleh Lee dan Yuan (2010), dengan judul
XI
siswa
dan
XI
dalam
mengikuti
pelajaran kelistrikan otomotif di
” The Effect of Learning
SMK YP Delanggu Klaten?
Motivation, Total Quality Teaching
3. Apakah faktor cara guru mengajar
and Peer-Assisted Learning on Study
memiliki
Achievement: Empirical Analysis from
pengaruh
terhadap
motivasi siswa kelas XI dalam
Vocational Universities or Colleges’
mengikuti
pelajaran
kelistrikan
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol 26, No.2, Desember 2016, ISSN:1412-383
80
otomotif di
SMK YP Delanggu
4. Faktor minat dan pengetahuan
Klaten?
siswa,
4. Apakah
prasarana
sekolah dan cara guru mengajar
pengetahuan siswa, sarana dan
secara simultan terhadap motivasi
prasarana sekolah, dan cara guru
siswa kelas XI dalam mengikuti
mengajar secara simultan memiliki
pelajaran kelistrikan otomotif di
pengaruh terhadap motivasi siswa
SMK YP Delanggu Klaten.
XI
minat
dan
dan
kelas
faktor
sarana
dalam
mengikuti
pelajaran kelistrikan otomotif di
Manfaat
SMK YP Delanggu Klaten?
Penelitian dapat dimanfaatkan secara teoritis antara lain: bagi peneliti dapat digunakan untuk mengetahui dan memahami faktor-faktor apa saja
Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari
yang mempengaruhi motivasi siswa
penelitian ini adalah untuk mengetahui
kelas XI dalam mengikuti pelajaran
pengaruh:
kelistrikan otomotif di SMK YP
1. Faktor minat dan pengetahuan
Delanggu. Bagi guru dapat digunakan
siswa terhadap motivasi siswa
sebagai
kelas
mengikuti
peningkatan kualitas siswa untuk mau
pelajaran kelistrikan otomotif di
belajar kelistrikan otomotif di sekolah
SMK YP Delanggu Klaten.
maupun sebagai bahan penambah
2. Faktor
XI
dalam
sarana
referensi
bagi
prasarana
kekayaan intelektual. Bagi sekolah
sekolah terhadap motivasi siswa
merupakan masukan bagi SMK YP
kelas
Delanggu dalam pelaksanaan proses
XI
dan
bahan
dalam
mengikuti
pelajaran kelistrikan otomotif di
pembelajaran
SMK YP Delanggu Klaten.
untuk
3. Faktor
cara
guru
mengajar
kelistrikan
mengadakan
memperbaiki
dan
otomotif, perubahan,
mempertahankan
terhadap motivasi siswa kelas XI
strategi penyelenggaraan pembelajaran
dalam
pelajaran
agar pengetahuan dan skill siswa pada
kelistrikan otomotif di SMK YP
materi kelistrikan otomotif meningkat.
mengikuti
Delanggu Klaten. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol 26, No.2, Desember 2016, ISSN:1412-383
81
1. Bagi siswa dapat dimanfaatkan
atau pengaruh antara variabel bebas
sebagai acuan untuk mempelajari kelistrikan
otomotif
dengan variabel terikat.
dan
meningkatkan motivasi diri dalam
Populasi dan Sampel Penelitian
mempelajari ilmunya.
Populasi dalam penelitian ini
2. Bagi guru dapat bermanfaat untuk
adalah seluruh siswa jurusan mesin
pengembangan diri dalam praktek
otomotif SMK YP Delanggu pada
pembelajaran kelistrikan otomotif
tahun
di sekolah.
berjumlah sebanyak 128 siswa. Untuk
ajaran
2011-2012
yang
3. Bagi dispora (dinas pendidikan
menentukan besarnya sampel dalam
dan olah raga) dapat digunakan
penelitian ini, penulis berpedoman
sebagai
maupun
pada pendapat Arikunto (2005: 56)
pertimbangan dalam pengelolaan
untuk pengambilan sampel adalah
belajar bagi sekolah-sekolah yang
sebesar 30%, maka penelitian ini
sejenis
meningkatkan
ditetapkan besar sampel dari populasi
kelistrikan
yaitu 30% x 128 = 42 siswa dibulatkan
bahan
acuan
untuk
kualitas
belajar
otomotif.
menjadi 40 siswa. Dengan demikian jumlah
METODE PENELITIAN ini
XI
jurusan
tersebut ada sebanyak 40 siswa.
merupakan
penelitian deskriptif kuantitatif dengan faktor-faktor
kelas
otomotif berdasarkan teknik sampling
Jenis dan Desain Penelitian Penelitian
siswa
pembelajaran
Teknik dan Metode Pengumpulan
yang
Data
terdiri dari minat dan pengetahuan
Adapun teknik dan metode
siswa (X1), sarana prasarana sekolah
pengumpulan
data
(X2), dan cara guru mengajar (X3),
menggunakan
instrumen
penelitian
angket
(kuisioner)
terhadap motivasi belajar (Y) melalui
yang
penelitian populasi. Desain penelitian yang
tertutup.
digunakan adalah penelitian
asosiatif
atau
korelasional
berupa
Angket
pengumpulan
yang
adalah
dengan
adalah data
cara dengan
menggunakan daftar isian atau daftar
digunakan untuk mencari hubungan
pertanyaan yang telah disiapkan dan
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol 26, No.2, Desember 2016, ISSN:1412-383
82
disusun sedemikian rupa sehingga
atau
pengujian
asumsi
responden mengisi atau menandai
dilakukan antara lain:
lembar jawaban yang tersedia. Metode
Uji Normalitas
regresi
kuesioner atau angket ini digunakan
Pengujian ini bertujuan untuk
untuk memperoleh data primer yaitu
menguji dalam sebuah model regresi
data tentang faktor intrinsik terdiri dari
variabel
minat dan pengetahuan siswa terhadap
dependen, atau keduanya mempunyai
kelistrikan otomotif, dan data tentang
distribusi normal ataukah tidak. Model
faktor ekstrinsik terdiri dari sarana
regresi yang baik adalah distribusi
prasaran dan cara guru mengajar.
data normal atau mendekati normal. Untuk
menguji
penelitian
Teknik Analisis Data Teknik
independen,
analisis
normalitas
dalam
menggunakan
One
yang
Sample Kolmogorov Sminorv Test.
menggunakan teknik korelasi dan uji
Dasar dalam pengambilan keputusan
regresi
adalah jika 2 -tailed > 0,05, maka
linier
data
ini
variabel
berganda,
karena
hubungan antar variabel yang terjadi
model
adalah linier antara variabel yang
normalitas dan sebaliknya (Gujarati,
mempengaruhi
2003: 148).
yaitu
minat
dan
regresi
memenuhi
asumsi
pengetahuan, sarana dan prasarana sekolah, dan cara guru mengajar
Uji Linearitas
terhadap variabel yang dipengaruhi
Uji ini sangat penting ,karena uji ini
yaitu
sekaligus
motivasi
siswa
dalam
meningkatkan pembelajaran otomotif.
dapat
digunakan
untuk
melihat apakah spesifikasi model yang kita gunakan sudah benar atau belum.
Adapun model regresi linier berganda
Dengan kata lain dengan uji linearitas
yang
misspecification
digunakan
adalah
sebagai
berikut.
dihindari.
Dalam penelitian ini akan digunakan
Y = k + a1X1 + a2X2 + a3X3 + u Teknik
dapat
analisis
lanjut
uji Ramsey. Uji Ramsey ini dengan
untuk
cara membandingkan nilai F-hitung
mengetahui kebaikan model estimasi
model dengan F-tabel. Jika F-hitung
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol 26, No.2, Desember 2016, ISSN:1412-383
83
nol
yang menyatakan
bahwa spesifikasi
dalam bentuk linier
residual,
adalah benar
maka
heteroskedastisitas
tidak dapat ditolak. (Gujarati, 2003;
terdapat
gejala
dalam
model
penelitian (Gujarati, 2006:93).
523). HASIL PENELITIAN Uji Multikolinearitas
Secara
deskriptif
dapat
dijelaskan (tabel 1) tentang minat dan Dalam menganalisis ada tidaknya
pengetahuan siswa terhadap materi
problem multikolinearitas digunakan Varians
Inflation
Factor
kelistrikan otomotif dengan rata-rata
(VIF),
nilai skor kuisioner sebesar 44.12 (dari
tolerance dan besaran korelasi antar
total nilai tertinggi yaitu 5 x 12 item
variabel independen. Pedoman suatu
pernyataan = 60, dan total nilai
model
regresi
yang
bebas
terendah = 1 x 12 item pernyataan =
adalah
nilai
12) menunjukkan secara kualitatif
tolerance yang rendah sama dengan
bahwa minat dan pengetahuan siswa
nilai
Jadi, nilai
terhadap materi kelistrikan otomotif
tolerance yang rendah sama dengan
rata-rata tinggi dengan simpangan
nilai
VIF=
baku (standard deviasi) sebesar 7,275
1/tolerance) dan menunjukkan adanya
berarti nilai skor terhadap minat dan
kolonieritas yang tinggi (Gujarati,
pengetahuan siswa antara 44.12 –
2006: 70)..
7,275 yaitu 36,845 hingga 44.12 +
multikolinearitas
VIF
diatas 10.
VIF
tinggi
(karena
7,275 yaitu 51,395. Kesimpulannya Uji Heteroskedastisitas Pengujian
minat dan pengetahuan siswa terhadap
heteroskedastisitas
materi
kelistrikan otomotif secara
dalam penelitian ini menggunakan uji
rata-rata cukup tinggi dengan skor
Glejser.
lebih besar dari 30 dari total skor
Teknik
uji
Glejser
menggunakan nilai absolute residual
tertinggi 60.
apabila nilai-nilai variabel independen signifikan
terhadap
variabel
dependennya
yaitu
absolute
nilai
Tabel 1 Deskripsi Data Penelitian Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol 26, No.2, Desember 2016, ISSN:1412-383
84
Variabel Minat dan pengetahuan siswa terhadap materi kelistrikan otomotif Sarana dan prasarana sekolah yang mendukung Cara guru mengajar materi maupun praktek kelistrikan otomotif Motivasi siswa dalam mempelajari kelistrikan otomotif
Rata-rata 44,12
Standar Deviasi 7,275
36,52
6,114
36,25
6,246
37,25
6,105
Persepsi siswa terhadap sarana dan prasarana sekolah yang didapatkan dari hasil penyebaran angket (tabel 1), secara deskriptif dapat dijelaskan bahwa rata-rata skor yang didapatkan sebesar 36,52. Seperti diketahui bahwa jumlah pernyataan sebanyak 10 item dengan skala terendah 1 dan tertinggi 5 sehingga nilai total skor tertinggi adalah 50 dan nilai skor total
dan prasarana yang ada di sekolah
terendah adalah 10. Dengan demikian
mereka telah mencukupi kebutuhan
persepsi siswa terhadap sarana dan
siswa terhadap keperluannya baik itu
prasarana sekolah sebesar 36,52 lebih
sarana belajar maupun sarana praktek.
besar dari 25 (50% dari total skor
Secara
deskriptif
dapat
yaitu 50). Dengan demikian dapat
dijelaskan (tabel 1) tentang cara guru
dijelaskan bahwa skor 36,52 tersebut
mengajar terhadap materi kelistrikan
secara kualitatif memiliki pengertian
otomotif dengan rata-rata nilai skor
lebih
dapat
kuisioner sebesar 36.25 (dari total nilai
diinterprestasikan cukup mendekati
tertinggi yaitu 5 x 10 item pernyataan
tinggi atau cukup tinggi dengan
= 50, dan total nilai terendah = 1 x 10
simpangan baku 6,114
berarti nilai
item pernyataan = 10) menunjukkan
skor terhadap sarana dan prasarana
secara kualitatif bahwa Cara guru
sekolah
mengajar terhadap materi kelistrikan
dari
cukup
atau
antara 36,52 – 6,114 yaitu
30,406 hingga 36,52 + 6,114 yaitu
otomotif
42,634.
simpangan baku (standard deviasi)
Sehingga
dapat
disimpulkan
sebesar
rata-rata tinggi dengan
6,246
berarti
nilai
skor
bahwa persepsi siswa terhadap sarana
terhadap cara guru mengajar antara
dan prasarana sekolah cukup tinggi
36.25 – 6,246 yaitu 30,5 hingga 36.25
atau siswa merasakan bahwa sarana
+ 6,246 yaitu 42,5. Kesimpulannya
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol 26, No.2, Desember 2016, ISSN:1412-383
85
cara guru mengajar terhadap materi
berarti nilai skor motivasi belajar
kelistrikan otomotif
secara rata-rata
siswa antara 37.25 – 6,105 yaitu 31,5
cukup tinggi dengan skor lebih besar
hingga 37.25 + 6,105 yaitu 43,45.
dari 25 dari total skor tertinggi 50.
Kesimpulannya motivasi belajar siswa
Secara
dapat
terhadap materi kelistrikan otomotif
dijelaskan (tabel 4.6) tentang motivasi
secara rata-rata cukup tinggi dengan
belajar
skor lebih besar dari 25 dari total skor
siswa
deskriptif
terhadap
materi
kelistrikan otomotif dengan rata-rata
tertinggi 50.
nilai skor kuisioner sebesar 37.25 (dari total nilai tertinggi yaitu 5 x 10 item pernyataan = 50, dan total nilai terendah = 1 x 10 item pernyataan =
Regresi Linier Berganda
10) menunjukkan secara kualitatif
Hasil
pengujian
model
bahwa motivasi belajar siswa terhadap
penelitian yaitu regresi linier berganda
materi kelistrikan otomotif rata-rata
secara deskriptif dapat digambarkan
tinggi
sebagaimana
dengan
(standard
simpangan
deviasi)
sebesar
baku 6,105
tampak
pada
tabel
berikut ini:
Tabel 2 Hasil Uji Regresi Linier Berganda Variabel Koefisien t hitung Konstanta 6,818 Minat dan pengetahuan siswa terhadap materi belajar kelistrikan 0,334 2,183 otomotif (X1) Sarana dan prasarana sekolah yang 0,417 2,559 mendukung (X2) Cara guru mengajar materi maupun 0,013 0,079 praktikum kelistrikan otomotif (X3) F hitung = 17.253 Sig. = 0.001 R Square = 0.590 Adjusted R Square = 0.556
tabel
2
di
Sig.
0,036 0,015 0,938
Sesuai dengan hasil pengujian dengan
pada
atas
SPSS 16 Windows seperti tampak
diinterprestasikan sebagai berikut:
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol 26, No.2, Desember 2016, ISSN:1412-383
86
dapat
Regresi
estimasi
dapat
dituliskan
lain
dianggap
tetap
atau
sebagai:
berpengaruh)
Y = 6,818 + 0,334X1 + 0,417X2 +
perubahan
0,013X3
prasarana sekolah sebesar 1 satuan
Dimana
artinya
masing-masing
hubungan
antara
model
dan
Koefisien regresi (X3) = 0,013 artinya,
penelitian
motivasi
sarana
siswa sebesar 0,417 satuan.
Konstanta = 6,818 artinya, dalam
variabel
adanya
akan mempengaruhi motivasi belajar
variabel secara deskriptif menyatakan:
apabila
dengan
tidak
apabila
dalam
model
penelitian
belajar
hubungan ini variabel pengaruh hanya
siswa yang dipengaruhi oleh ketiga
dipengaruhi oleh cara guru mengajar
variabel tersebut di atas yaitu (X1, X2,
(variabel lain dianggap tetap atau tidak
dan X3) tidak berpengaruh, besarnya
berpengaruh)
motivasi belajar siswa memiliki nilai
perubahan variabel cara mengajar
tetap yaitu sebesar 6,818 satuan.
sebesar 1 satuan akan mempengaruhi
Koefisien regresi (X1) = 0,334 artinya, penelitian pengaruh
apabila hubungan hanya
dalam
model
ini
variabel
dipengaruhi
dengan
adanya
motivasi belajar siswa sebesar 0,013 satuan. Uji t
oleh
Adapun hasil uji t dapat dilihat
minat dan pengetahuan siswa tentang
pada tabel coefficient hasil uji regresi
kelistrikan otomotif (variabel lain
linier
dianggap tetap atau tidak berpengaruh)
Hasilnya
dengan adanya perubahan variabel
berikut:
minat dan pengetahuan sebesar 1
berganda
Uji
pada
diringkas
t
seperti
variabel
minat
dan
pengetahuan
belajar siswa sebesar 0,334 satuan.
bahwa thitung (2,183) > ttabel (2,021)
artinya, penelitian pengaruh
apabila hubungan hanya
dalam
model
ini
variabel
dipengaruhi
diperoleh
tabel
satuan akan mempengaruhi motivasi
Koefisien regresi (X2) = 0,417
(X1)
lampiran.
hasil
maka H0 ditolak, berarti minat dan pengetahuan
siswa
mempengaruhi
motivasi belajar siswa.
oleh
Uji
sarana dan prasarana sekolah (variabel
t
variabel
sarana
dan
prasarana sekolah (X2) diperoleh hasil
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol 26, No.2, Desember 2016, ISSN:1412-383
87
bahwa thitung (2,559) > ttabel (2,021)
dimasukkan
maka H0 ditolak, berarti sarana dan
misalnya faktor biaya spp, faktor
prasarana
kualitas guru, atau faktor-faktor lain
sekolah
mempengaruhi
motivasi belajar siswa. Uji
t
dalam
penelitian
ini,
yang memiliki korelasi tinggi dengan
variabel
cara
guru
motivasi belajar siswa.
mengajar (X3) diperoleh hasil bahwa thitung (0,079) < ttabel (2,021) maka H0
PEMBAHASAN
diterima, berarti cara guru mengajar
Kelistrikan
mesin
adalah
tidak mempengaruhi motivasi belajar
sistem kelistrikan yang dipergunakan
siswa.
untuk
Uji F
mempertahankannya agar tetap hidup. Berdasarkan
mesin
serta
pengujian
Bagian-bagiannya terdiri atas sistem
Fhitung diketahui sebesar (17,253) >
pengisian yang menyuplai listrik ke
Ftabel (2,84) maka H0 ditolak, berarti
baterai, kemudian baterai menyuplai
ada pengaruh yang signifikan antara
listrik
minat dan pengetahuan siswa (X1),
lainnya,
sarana dan prasarana sekolah (X2), dan
memutarkan atau menggerakan piston
cara guru mengajar
sehingga campuran udara-bahan bakar
serentak
hasil
menghidupkan
(X3), secara
(bersama-sama)
terhadap
ke
komponen sistem
kelistrikan
starter
yang
dapat dihisap ke dalam silinder untuk
motivasi belajar siswa (Y).
proses pembakaran, dan perlengkapan
Koefisien Determinasi (R2)
kelistrikan lainnya (Daryanto, 1980:
Berdasarkan
hasil
analisis
45).
diperoleh nilai R square sebesar 0,590
Penelitian dilakukan di SMK
(tabel 2) yang berarti variabel minat
YP Klaten yang merupakan sekolah
dan pengetahuan siswa, sarana dan
kejuruan
prasarana sekolah, dan cara guru
pendidikan teknik mesin otomotif
mengajar
motivasi
didukung oleh perlengkapan praktek
59,0%
yang cukup memadai (Profil sekolah,
belajar
mempengaruhi siswa
sebesar
sedangkan sisanya sebesar (41,0%)
yang
menyelenggarakan
2011).
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol 26, No.2, Desember 2016, ISSN:1412-383
88
Kontribusi variabel minat dan
penelitian oleh Zadok, Leiba, dan
pengetahuan, sarana dan prasarana
Nachmias (2011) adalah motivasi
sekolah, dan cara guru mengajar
pemakai
terhadap motivasi belajar siswa pada
mayoritas pemakainya adalah anak-
mata pelajaran kelistrikan otomotif.
anak
Kontribusi secara keseluruhan variabel
ketangkasan dalam bermain game.
pengaruh
terhadap
Sedangkan perbedaannya terletak pada
motivasi belajar siswa pada mata
yang mempengaruhi motivasinya yaitu
pelajaran
otomotif
latihan, permainan, dan tes sedangkan
ditunjukkan oleh pengaruh secara
pada penelitian ini adalah minat dan
simultan yaitu F hitung = 17,253
pengetahuan, sarana dan prasarana
signifikan pada taraf ketelitian =
sekolah, serta cara guru mengajar.
penelitian
ini
kelistrikan
game
online
sekolah
yang
Kontribusi
0,05 (= 0,001).
dimana
mengadu
minat
dan
simultan
pengetahuan terhadap motivasi belajar
minat dan pengetahuan, sarana dan
siswa pada kelistrikan otomotif.Minat
prasarana sekolah dan cara guru
dan pengetahuan berpengaruh positif
mengajar
dan
Pengaruh
secara
mendukung
penelitian
signifikan
terhadap
motivasi
oleh
belajar siswa pada kelistrikan otomotif
Zadok, Leiba, dan Nachmias (2011)
diketahui dari t hitung = 2,183 (p =
dimana
0,036)
sebelumnya
yaitu
hasil
penelitian
penelitiannya
yaitu
signifikan
signifikansi
latihan, permainan, dan tes ketiganya
koefisien
mempengaruhi
pemakai
menunjukkan bahwa apabila minat
permainan online (internet) untuk
dan pengetahuan siswa meningkat
bermain game.
akan
Persamaan
belajarnya
regresi
0,05.
taraf
latihan, permainan, atau tes? Dimana
minat
=
pada
sebesar
meningkatkan sebesar
Adapun
0,334
0,334
motivasi satuan
penelitian
ini
penelitian
oleh
dengan catatan bahwa tidak ada
Zadok, Leiba, dan Nachmias (2011)
variabel lain yang mempengaruhinya
adalah pada variabel dependennya,
selain minat dan pengetahuan siswa
dimana variabel yang diteliti oleh
tersebut terhadap kelistrikan otomotif.
dengan
penelitian
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol 26, No.2, Desember 2016, ISSN:1412-383
89
Penelitian merupakan
ini
sekaligus
penelitian
mendukung
yang
dapat
(nyata).
Adapun
penelitian
yang
sebelumnya
mendukung adalah penelitian Lee dan
yaitu penelitian oleh Nilsen (2009),
Yuan (2010) dimana effect of learning
dimana
penelitian
(2009)
motivation salah satunya dipengaruhi
adalah
self-efficacy
mempengaruhi
oleh variabel total kualitas pengajaran
siswa
yang salah satu sub variabelnya adalah
motivasi
penelitian
siswa secara positif dan signifikan
Nilsen
akademis
meningkatkan
kegiatan
dalam
belajarnya.
sarana
Self efficacy merupakan kondisi pada
atau
perlengkapan
belajar
sekolah.
diri sendiri yang memotivasi atau
Kontribusi cara guru mengajar
keinginan atau minat untuk mampu
terhadap motivasi belajar siswa pada
atau kemauan keras untuk melakukan
kelistrikan
sesuatu
mengajar dalam pengaruhnya terhadap
atas
dasar
pengetahuan
tersebut.
otomotif.
Cara
guru
motivasi belajar sekolah tidak begitu
Kontribusi sarana dan prasarana
berpengaruh atau dapat dikatakan
sekolah terhadap motivasi belajar
memiliki
siswa pada kelistrikan otomotif
signifikan atau berarti. Ini diketahui
Adapun
pengaruh
tetapi
tidak
dan
berdasarkan t hitung = 0,079 tidak
prasarana sekolah terhadap motivasi
signifikan ( = 0,938) pada taraf
diketahui sebesar thitung = 2,559
signifikansi
signifikan
taraf
penelitian yang sejenis yaitu cara guru
signifikansi = 0,05. Koefisien
mengajar mirip dengan penelitian
regresi sebesar 0,417 menunjukkan
yang dilakukan oleh Bernaus dan
bahwa apabila sarana dan sarana
Gardner
(2008),
sekolah
pengaruh
faktor-faktor
(=0,015)
meningkat
sarana
pengaruh
pada
maka
akan
=
0,05.
yaitu
Adapun
tentang
lingkungan
meningkatkan motivasi belajar siswa
baik guru maupun siswa terhadap
sebesar 0,417 satuan.
motivasi dalam meningkatkan prestasi
dan
Ini menunjukkan bahwa sarana
bahasa Inggris. Namun dalam hal ini
prasarana
penelitian Bernaus dan Gardner (2008)
sekolah
memiliki
pengaruh terhadap motivasi belajar
pengaruh
guru
dalam
mengajar
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol 26, No.2, Desember 2016, ISSN:1412-383
90
merupakan
pengaruh
yang
tidak
41% dipengaruhi oleh faktor lain yang
langsung dari Intrumental orientation.
tidak masuk dalam penelitian ini.
Dimana salah satu alat itu adalah pengajaran yang dilakukan oleh tenaga
SIMPULAN DAN SARAN
pengajar (guru).
Simpulan
Hasil
penelitian
cara
Terdapat pengaruh positif dan
guru
mengajar terhadap motivasi belajar
signifikan
siswa diketahui cara guru mengajar
pengetahuan siswa terhadap motivasi
tidak
yang
belajar dalam mengikuti pelajaran
4.16.
kelistrikan otomotif. Ini terlihat dari
memiliki
signifikan Dimana
pengaruh
(bermakna) cara
guru
tabel mengajar
hasil
ini
uji
faktor
minat
hipotesis
nilai
0,05)
dan
signifikan
cara pandang siswa terhadap gurunya
pengaruh secara parsial nilai t hitung
mengajar
memiliki
(2,183) > t tabel (2,021) maka H0
pengaruh yang bermakna (signifikan)
ditolak, berarti minat dan pengetahuan
terhadap motivasi belajarnya.
siswa mempengaruhi motivasi belajar
tidak
simultan
siswa
ketiga
variabel
kelistrikan otomotif.
mempengaruhi
motivasi
Terdapat pengaruh postif dan
belajar siswa (tabel 4.15). Dimana
signifikan faktor sarana dan prasarana
perubahan variasi motivasi belajar
sekolah terhadap motivasi belajar
siswa dapat dijelaskan oleh perubahan
siswa
variasi ketiga variabel tersebut yaitu
krlistrikan otomotif. Ini terlihat dari
sebesar (R Square) 0,590 atau 59%.
hasil
Artinya secara serentak atau simultan
signifikan (0,015 < 0,05) dan secara
ketiga
dapat
parsial nilai t hitung (2,559) > t tabel
mempengaruhi
(2,021) maka H0 ditolak, berarti
Namun
secara
(bersama-sama) tersebut
variabel
menjelaskan
atau
tersebut
dalam
<
dimana
merupakan persepsi siswa juga yaitu
ternyata
(0,036
dan
dalam
uji
mengikuti
mengikuti
hipotesis
dan
pelajaran
pelajaran
dimana
prasarana
nilai
motivasi belajar siswa sebesar 59%
sarana
sekolah
sedangkan pengaruh sisanya yaitu
mempengaruhi motivasi belajar siswa dalam mengikuti pelajaran kelistrikan otomotif.
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol 26, No.2, Desember 2016, ISSN:1412-383
91
Terdapat pengaruh negatif dan
belajarnya dalam mengikuti pelajaran
tidak signifikan faktor cara guru
kelistrikan otomotif.
mengajar terhadap motivasi belajar
Saran
siswa
dalam
mengikuti
pelajaran Pada saat pembelajaran sebelum
kelistrikan otomotif. Ini terlihat dari hasil
uji
hipotesis
dimana
guru masuk ke kelas memberi materi
nilai
kepada siswa,
signifikan (0,938 > 0,05) dan secara
berusaha untuk
parsial nilai t hitung (0,079) < t tabel
pengalaman
persepsi siswa terhadap cara guru tidak
motivasi
pengetahuan
siswa,
Dengan
minat
dan
secara
terhadap
motivasi
mengikuti
sarana
dan
belajar
dimana
oleh guru. dan
signifikan
(simultan)
secara
adalah
media
mengajarkan materi pelajaran dibantu oleh alat pelajaran dan alat peraga
dan
(agar
murid
dapat
menangkap
pelajaran lebih baik). Oleh media, di
bersama-sama
mempengaruhi
prasarana
.......Sarana
membantu guru dalam mengajar. Guru
prasarana sekolah, dan cara guru mengajar
metode
pendidikan (media pengajaran) untuk
maka H0 ditolak, berarti minat dan sarana
dan
materi pelajaran yang disampaikan
nilai f hitung (17,253) > t tabel (2,84)
siswa,
konsep
siswa akan termotivasi mengikuti
dalam
(0,0001 < 0,05) dan secara simultan
pengetahuan
minat,
pembelajaran yang tepat, sehingga
kelistrikan
nilai
memahami
memilih
otomotif. Ini terlihat dari hasil uji hipotesis
dari
siswa, guru dapat menyusun strategi
bersama-sama
pelajaran
didapat
kemampuan, dan pengetahuan awal
prasarana sekolah, dan cara guru mengajar
yang
dengan hasil yang dicapai siswa.
Terdapat pengaruh postif dan faktor
minat
materi pembelajara guru tidak kecewa
terhadap
pelajaran kelistrikan otomotif.
signifikan
mengetahui
lingkungannya. Agar saat memberi
mempengaruhi
belajarnya
guru harus
dan pengetahuan awal siswa atau
(2,021) maka H0 diterima, berarti
mengajar
seorang
sisi lain, guru bisa “dibantu atau
motivasi
digantikan” keberadaannya. Dengan kata lain, guru bisa tidak ada di kelas, Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol 26, No.2, Desember 2016, ISSN:1412-383
92
digantikan oleh media. Dari hasil
lupa pula agar pihak sekolah selalu
penelitian
siwa
memonitoring kinerja dan cara guru
sarana dan prasarana sudah memadai
mengajar dalam proses pembelajaran
namun demikian haruslah diperhatikan
kelistrikan.otomotif.
fungsi dan kesesuaian sarana tersebut
……Secara umum hasil penelitian ini
dengan materi yang diajarkan, dalam
menunjukan bahwa motivasi siswa
hal ini terutama kesesuaian dengan
terhadap
pembelajaran
perkembangan
kelistrikan
otomotif
menurut
persepsi
teknologi
baik.
yang
tidak
Namun
……Dari hasil penelitian menurut
mempengaruhi motivasi belajar siswa,
persepsi siswa cara guru mengajar
terutama cara guru mengajar menurut
tidak
motivasinya,
persepsi siswa tidak ada pengaruh,
maka agar siswa dalam pembelajaran
maka perlu ada peneliti lain dengan
kelistrikan otomotif selalu termotivasi
penambahan faktor-faktor yang lebih
hendaknya
menspesifikan terhadap kinerja dan
guru
yang
mengampu
materi kelistrikan perlu meningkatkan
faktor
sudah
kelistrikan.otomotif.
mempengaruhi
ada
materi
cara guru mengajar.
kompetensinya dan skillnya. Tidak DAFTAR PUSTAKA Alisuf, M. Sabri, 1996. Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional, Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya. A.M, Sardiman, 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers. Anonim, Undang-Undang Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Asep, Sudjana, 2004. Paradigma Baru Manajemen Ritel Modern. Yogyakarta: Graha ...........Ilmu Bafadal,Ibrahim, 2006, Peningkatan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar (SD), Jakarta: Bumi Aksara. Darajat, Zakiah, dkk, 1995. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam Cet. ke-1. Jakarta: Bumi Aksara. Daryanto. 2011. Sistem kelistrikan Motor. Bandung: Satu Nusa. Dharma, Surya. 2009. Manajemen Kinerja Falsafah Teori dan Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT Rineka Cipta. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol 26, No.2, Desember 2016, ISSN:1412-383
93
Djojonegoro, Wardiman. 1999. Pengembangan Sumber Daya Manusia Melalui SMK. B. Jakarta: Balai Pustaka. Gujarati. 2006. Dasar-dasar Ekonometrika jilid 2. Jakarta: Erlangga Hamalik,Oemar. 2005. Kurikulum dan Pembelajran. Jakarta:Bumi Antariksa Hasibuan, H. Malayu SP, 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Makmun S. Abin dan Saud S. Udin. 2006. Perencanaan Pendidikan Suatu Pendekatan Komprehensif. Bandung. PT. Remaja Rosdakrya. Martoyo, S. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi 4, Yogyakarta: BPFE. Nawawi, H. Hadari, 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis yang Kompetitif. Yogyakarta.: Gajah Mada University Press. Rismayani, 2007. Usaha Tani dan Pemasaran Hasil Pertanian, Cetakan I. Medan: USU Press. Setyaningsih, Sri Oktafia. 2008. Kajian Tentang Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar dan Keterampilan Pemecahan Masalah Siswa Kelas XI SMAN 7 Malang Pada Materi Pokok Larutan Penyangga. Skripsi, Program Studi Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang. Sirojuzilam. 2008. Disparitas Ekonomi dan Perencanaan Regional. Medan: Pustaka Bangsa Press. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta. Sirodjuddin, Ardan. 2008. SMK Lebih Menjanjikan Masa Depan Dibandingkan Dengan SMA. [online]. http://ardansirodjuddin. wordpress.com/ 2008/06/03/smk-lebih-menjanjikan-masa-depan-di-banding-sma/. Diakses tanggal 25 Juni 2011 pukul 22:10-22:30. Suryosubroto, 2004. Manajemen Pendidikan di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Tu’u. 2004. Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Wahyosumidjo, 1997. Kepemimpinan dan Motivasi, Cetakan III, Ciawi-Bogor: Ghalia Indonesia.
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol 26, No.2, Desember 2016, ISSN:1412-383
94