ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI DA.N SIKAP MASYARAKAT TERHADAP PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung - Jawa Barat)
BAHRULULUM
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN/AGRIBISNl:S FAKULTAS SAINS DAN TEKN()LOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI JAKARTA 1426 H/2005 M
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARlDHI PERSEPSI DAN SIKAP MASYARAKAT TERHADAP PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK (Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung, fawa-Barat)
Oleh: BAHRULULUM
100092020256
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIFfilDAYATULLAH JAKARTA
2005 M / 1426 H
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN/AGRIBISNIS FAKULT AS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang ditulis oleh: Nama
: Bahrul Ulum
NIM
: 100092020256
Program studi
: Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis
Judul Skripsi
: Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi dan Sikap Masyarakat terhadap Penggunaan Pupuk Organik (Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung- Jawa Barat).
Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Jakarta.
Jakarta, Juli 2005
Menyetujui Dosen pembimbing
Pe~·· bingll
Pembimbing I
k.
lliilim~M.Si
.
e
(
I Ir. Juna1di, M.Si
NIP. 080 123 737
Mengetahui Ketua Jurusan I
Ir.
~
M~~in, MM NIP. 150 317 958
PERNYATAAN
DENGAN INI MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TING!GI ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, Juli 2005
BAHRULULUM
100092020256
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi robbil ala.min, segala puji serta syukur kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayalmya yang telah dilimpahkan-Nya. Tak lupa shalawat serta salam atas junjungan Nabi besar yang sekaligus kekasih Allah, Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, serta para pengikut sunnahnya. Skripsi ini merupakan salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pertanian di Fakultas Sa.ins dan Teknologi. Dengan segala kerendahan hati bahwa skripsi ini tidak akan selesai secara maksimal tanpa bantuan dari berhagai pihak. Untulc itu perkenankanlah penulis menghaturkan penghargaan dan terima kasih yang sedalamdalamnya kepada orang-orang yang selama ini iknt membantu dalam menyelesaikan skripsi ini: 1. Ayahanda dan Ibunda yang selalu membedkan kasih sayang serta do'a yang tak
pernah putus untuk keberhasilan anaknya yang tercinta. 2. Bapak Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullal1 Jakarta. 3. Bapak Ir. Mudatsir Najanmddin, MM selaku tim penguji I dalam sidang skripsi. 4. Ir. Rahmi Purnomowati, M.Si. Selaku pembimbing I. dan Ir. Junaidi, M.Si. Selaku pembimbing II. yang selanm ini telah telah memberi Ilmu dan Pengalaman dalam membimbing dan mengarahkan penulisan skripsi ini. 5. Bapak KH. Fuad Afandi selaku pimpinan Pondok Pesantren Al-ittifaq yang telal1 memberikan izin kepada penulis tmtuk melakukan penelitian.
6. Para stafnya yang diantaranya yaitu: Pak Apep Saefuddin, Pak Ahinad Syahid, Pak Dandan, Mas Ta'lif, Ganjar serta para santrinya yang tidak bisa disebutkan satu persatu dalam membantu mengumpulkan data-data. 7. Pak Ahinad Tj, Bu Rizki, dan lainya yang selama ini telah mernbed berbagai macan1 saran dan masukan yang positif demi tercapainya hasil skripsi yang bagus dan rnaksimal. 8. Kakak-kakak dan Adik-adikku yang tercinta K' Nur Hasanah, K'Siti Aisyah, Alrnmd Dahlan, Fahruddin, dan Amin Sutrisno yang telah membedkan dukungan dan rnotivasi, baik moril maupun materiil. 9. For All My Best Friend Acak, Ferry, Lucky, Angga, Ronggo, Naufal, Unul, Fitriyanti, Fatimah, Citra, Dani, Gunawan W, Syahril hidayat, Sadad, Fajar, Bagus, Yusuf, Roni dan lain-lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu terima kasih atas partisipasinya dalam menyelesaikan skripsi ini. 10. Special thank for Y- Hrp makasih banyalc atas dukungan clan Do'anya selama ini. 11. Keluarga Besar KKN Agdbisnis 2003 serta anak-anak Agribisnis secara urnum
baik Agdbisnis A maupun B Angkatan 2000 yang tidak bisa disebutkan satupersatu makasih banyak atas dukunganya.
Jalcarta, Juli 2005
Penulis
RINGKASAN BAHRUL ULUM, Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi dan Sikap Masyarakat terhadap Penggunaan Pupuk Organik (Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung, Jawa-Barat). di bawah bimbingan RAHMI lt>URNOMOWATI dan JUNAIDI. Sektor pertanian merupakan sektor yang sangat penting dalam perekonomian di Indonesia. Sebagai negara agraris, bidang pertanian merupakan urat nadi dalam setiap kegiatan perekonomian, karena perannya yang sangat dominan dalam beberapa aspek strategis pembangunan seperti: pemasok bahan balm, penyedia lapangan kerja, pencipta nilai tambah (PDB), serta salah satu penghasil devisa terbesar negara maka berdasarkan ha! tersebut, pemerintah selayaknya memperhatikan sektor ini dengan mernberikan bantuan modal kepada petani kecil agar para petani lebih giat dalam memanfaatkan lahan pertanianya secara optimal. Tampilnya sektor pertanian ini diharapkan menjadi salah satu altematif dalam mengatasi persoalan-persoalan yang berkaitan dengan pemkonomian bangsa yang semakin terpurnk. Pembangunan pada sektor ini perlu dilakukan seiring dengan arus globalisasi ekonomi yang membawa perubal1an besar pada minat konsumen terhadap produk-produk pertanian. Untuk memenuhi kualitas dan knantitas yang dikehendaki pasaran dunia, maka para petani diharapkan dapat menerapkan teknik budidaya dan pengelolaan tanaman yang serba berkembang sehingga rnendapatkan hasil yang optimal dengan memberikan pupuk organik. Pemberian pupuk tersebut dimaksudkan dapat menan1bah unsur- unsur atau zat makanan yang diperlukan tanah sehingga terjadi konservasi tanah yang bagus dan baik, memeHhara dan memperbaiki kesuburan tanah, serta dapat menyumbangkan bahan makanan kepada tanaman tersebut. Adapun tujuan penelitian adalah untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang : Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat dalam menggunakan pupuk organik, proses pendeskripsian keputusan konsumen terhadap pembelian pupuk organik, dan mengetahui sikap masyarakat terhadap penggunaan pupuk organik. Untuk menjawab persolan di atas maka peneliti melalcukan penelitian di Kampung Ciburial Desa Alam Endah Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini berdasarkan pertimbangm1 bahwa di kampung tersebut melakukan berbagai macam kegiatm1 yang berkaitan dengan agribisnis yang sekaligus telah dijadikan pusat percontohan oleh pemerintah sejak tahun 1997. Data ymig digunakan yaitu data primer dm1 data sekunder yang diolah dengan melakukan mialisa Statistik atau pengujimi statistik data dengmi terlebih dahulu 111emberikm1 kode (coding) terhadap data yang diperoleh dengan maksud menyeraganlkmi data dengan melakukm1 persentase terhadap data yang telah terkumpul berdasarkan jawaban responden yang dibuat dalam bentuk tabulasi. Sedangkan untuk pertanyam1 faktor -faktor yang mempengaruhinya, peneliti menggunakm1 mialisis komponen utama ( principal compo111~nt analysis) yang diolah
dengan bantuan program statistical package for social sciences (SPSS) release 12,0 dengan menggunakan metode analisis multivariat (multivariate analysis) yang berusaha menjelaskan ragam peubah melalui beberapa kombinasi linier dari variabelvariabel asalnya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan pupuk organik terdapat empat belas variabel asal yang akan dijadikan bahan pembahasan dengan menggunal(an metode analisis faktor dan memakai alat SPSS release 12,0 untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dalam penelitian ini, terdapat empat belas variabel asal, yaitu: umur (Xl ), tingkat pendidikan (X2), motivasi pembelian (X3), mengikuti pelatihan (X4), kepemilikan lahan (XS), pendapatan (X6), tempat pembelian (X7), informasi (XS), mudah didapat (X9), harga (XlO), luas lahan (Xl 1), penyuluhan pettanian (Xl2), kualitas pupuk (Xl3), dan manfaat pupuk (Xl4). Berdasarkan keempat belas variabel asal hanya tiga belas variabel yang terdapat pada anti-image correlation (matrik a) yang memenuhi nilai MSA (measures of sampling adequacy) lebih besar dari 0,5. karena satu variabel sisanya yaitu: harga memilild MSA di bawah 0,5 sehingga tidak dapat di prediksi. Dari seluruh variabel yang diamati bahwa variabel-variabel yang layak dijadikan sebagai variabel utama dan dipertimbangkan petani adalah: motivasi pembelian, kualitas pupuk, informasi, pendapatan, tingkat pendidikan, tempat pembelian, manfaat pupuk, kepemilikan lahan, dan luas lahat!. Berdasarkan temuan di lapangan bahwa kesembilan variabel tersebnt merupakan komponen utama yang sangat mempengaruhi terhadap persepsi dan sikap masyarakat dalam menggunakan pupuk organik. Berdasarkan basil penelitian, terdapat empat komponen utatna yang dapat mempengaruhi masyarakat dalam menggunakan pupuk, komponen utatna pertama terdiri dari motivasi pembelian pupuk dan luas lahan, komponen utama kedua terdiri dari pendapatan dan kualitas pupuk orgatrik, komponen utama ketiga terdiri dari tingkat pendidikan, kepernilikan lahan, tempat pembelian pupuk, dan manfaat pupuk, komponen utama keempat terdiri dari informasi. Sedangkan proses keputusan konsumen dalam pembelian pupuk organik dipengaruhi oleh banyaknya masyarakat dalam menggunakan pupuk organik tesebnt. Dalam menggunakan pupuk organik para petani barns mengetahui keunggulan dari pupuk tersebut dan untuk mengetahui keunggulan tersebut petani harus rnelalui Lima (5) tahap yaitu: Pengenalan kebutultan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan, dan perilaku pasca pernbelian. Berdasarkan basil dan pembahasan bahwa persepsi dan sikap masyarakat terhadap penggunaan pupuk organik relatif bagus. Persepsi masyarakat tersebut dipengaruhi oleh motivasi masyarakat terhadap pembelian pupuk organik. Pembelian pupuk tersebut dipengaruhi oleh kualitas, hru·ga, kemudahan memperoleh pupuk, dan budaya. Selain itu tingkat konsultasi masyarakat terhadap pekerja penyulultan, dan respon masyarakat terhadap pupuk organik dapat mempengaruhi pula terhadap persepsi dan sikap masyarakat dalan1 rnenggunakan pupuk tersebut.
DAFTARISI
Halaman Judul .................................................................................. .i Kata Pengantar ......................................................................................................... ii Daftar Isi .................................................................................................................. iii DAFTAR TABEL ..................................................................................................... vi DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... vii DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... viii
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ...................................................................................... 1 1.2. Pernmusan Masalah .............................................................................. 3 1.3. Tujuan Penelitian .................................................................................. 3 1.4. Manfaat Penelitian ................................................................................ 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Persepsi ................................................................................................. 5 2.1.1. PengertianPersepsi .................................................................... 5 2.1.2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Persepsi ............................. 6 2.2. Sikap ....................................................................................................... 6 2.3. Pupuk Organik ....................................................................................... 7 2.4. Perilaku Konsumen ............................................................................. 11 2.5. Tahap-tahap Proses Keputusan Pembelian .......................................... 16 2.6. Sistem Manajemen ............................................................................... 20 2.7. Kerangka Pemikiran ............................................................................. 21
BAB III. METODE PENELITIAN 3 .1. Lokasi Penelitian ................................................................................. 24 3.2. Data dan Analisis Data ........................................................................ 24
3.2.1. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 24 3.2.2. Populasi dan Sampel ................................................................... 26 3.2.3. Teknik Analisis Data .................................................................. 27
BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH 4.1. Letak Geografis ................................................................................... 32 4.2. Agribisnis Sayuran dan Buab-buahan ................................................. 33 4.3. Sarana Produksi Pertanian.................................................................... 34 4.4. Tranportasi/Kendaraan ......................................................................... 36 4.5. Kegiatan Pascapanen ............................................................................ 37 4.6. Pemasaran ............................................................................................ 39 4. 7. Karakteristik Responden ..................................................................... .41
BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Pupuk .................... .44 5.1.1. Analisis Komponen Utama ........................................................ 52 5.1.1.1. Komponenpertama ....................................................... 54 5.1.1.2. Komponen kedua ........................................................... 54 5.1.1.3. Komponenketiga ........................................................... 55 5.1.1.4. Komponen keempat ....................................................... 57 5.2. Proses Keputusan Pembelian Pupuk Organik ...................................... 58 5.2.1. Pengenalan Kebutuhan ................................................................ 58 5.2.2. Pencarian Infonnasi .................................................................... 59 5.2.3. Evaluasi Altematif ...................................................................... 60 5.2.4. Keputusan Pembelian .................................................................. 61 5.2.5. Perilaku Pasca Pembelian ........................................................... 63 5.3. Persepsi dan sikap Masyarakat Terhadap Pupuk Organik ................... 65
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan .......................................................................................... 70 6.2. Saran ..................................................................................................... 71 DAFTARPUSTAKA .............................................................................................. 72 LAMPIRAN ............................................................................................................. 74
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1 : Jenis Komoditi dan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian ..............
34
Tabel 2 : Jumlah Obat-obatan Alami yang Diproduksi ..................................
35
Tabel 3 : Fasilitas T ransportasi ... ....... .. .. .. ... .... ... ...... .... .. ......... .. ... ...... ... ... .......
36
Tabel 4 : Tingkat Penjualan Rata-rata Sayuran/hari ke Supen:narket Jakarta Tahun 2004 .........................................................................
38
Tabel 5 : Karakteristik Responden .................................................................
43
Tabel 6 : Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Pupuk Organilc Berdasarkan Anti-image Correlation (1)..........................................
45
Tabel 7 : Faktor-faktor Pertimbangan Masyarakat dalam Menggunakan Pupuk Organik Berdasarkan Anti-image Correlation (2) ................
46
Tabel 8 : Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Pupuk Organik Berdasarkan Nilai Communality......................................................
47
Tabel 9 : Faktor-faktor Pertimbangan Masyarakat dalam Menggunakan Pupuk Organik Berdasarkan Component Matrix.............................
51
Tabel 10: Faktor-faktor Pertimbangan Masyarakat dalam Menggunakan Pupuk Organik Berdasarkan Rotated Component Matrix ..............
52
Tabel 11: Korelasi Variabel Asal dengan Komponen Utama .........................
53
Tabel 12: Manfaat Konsumen dalam Membeli Pupuk Organik .....................
59
Tabel 13: Sumber Informasi ............................................................................
60
Tabel 14: Alternatif Pupuk Organik yang Dipakai .........................................
61
Tabel 15: Pihak yang Mempengaruhi Penggunaan Pupuk Org;anik ...............
61
Tabel 16: Tempat Pembelian Pupuk Organik .................................................
62
Tabel 17: Jumlah Jenis Pupuk Organik ...........................................................
63
Tabel 18: Tanggapan Masyarakat ...................................................................
63
Tabel 19: Tahap-taliap Proses Keputusan Pembelian .....................................
64
Tabel 20: Motivasi Awal Pembelian Pupuk Organik .....................................
65
Tabel 21: Jarak Pembelian Pupuk ...................................................................
66
Tabel 22: Tanggapan Masyarakat ...................................................................
67
Tabel 23: Tingkat Konsultasi ................................... .......................................
68
Tabel 24: Materi yang Diberikan Penyuluh ....................................................
68
Tabel 25: Tanggapan Petani Terhadap Penyuluh ............................................
69
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar I : Model Tradisional Proses Adopsi/Pembelian .................................
15
Gambar 2 : Kerangka Pemikiran Konseptual ....................................................
22
Gambar 3 : Pola Saluran Pemasaran Sayuran dan Buah di Pesantren Al-Ittifaq . ... .. . ... ... ... .... .. .... ... ... .... .. ... .... ... .. .... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... .
40
DAFTARLAMPIRAN
Halaman Lampiran 1 : Daftar Kuesioner yang disebarkan ke Masyarakat ..........................
74
Larnpiran 2 : Hasil Perhittmgan Melalui Statistical Package for Sosial Science (SPSS) Release 12,0 ..........................................................
78
Larnpiran 3 : Susunan dan Kadar Unsur Hara Berbagai Jenis Pupuk Kandang ....
83
Lampiran 4 : Dokumentasi Tentang Produk Pupuk Organik ................................
84
Larnpiran 5 : Matrik Rencana dan Waktu Penelitian ............................................
89
Lampiran 6 : Peta Karnpuug Ciburial, Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung Jawa- Barat .................................................................. .....
90
RABI
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bagi segenap warga Indonesia, tanah yang dikaruniakan Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang merupakan tanah yang sul:mr yang dapat ditanami berbagai macam tanaman dan di dalamnya terdapat berbagai macam sumber daya alam yang dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat. Sumber kekayaan alam Indonesia harus diusal1akan dengan sebaik-bailmya, dengan melakukan ekstraktif yang sesuai atau seimbang dengan kondisi tanah dan lingkungannya. Dengan demikian produksi dapat terus ditingkatkan, kesejahteraa11 rakyat dapat terjan1in tanpa menimbulkan gangguan dan kerusakan. Sektor pertanian merupakan sektor yang sangat penting dalam perekonomian di Indonesia. Sebagai negara agraris, bidang pertanian merupakan urat nadi dalam setiap kegiatan perekonomian, karena perannya yang sangat dominan dalam beberapa aspek strategis pembangunan seperti: pemasok bahan baku, penyedia lapangan kerja, pencipta nilai tambah (PDB), dan sektor pertanian merupakan salah satu penghasil devisa bagi negara. Tampilnya sektor pertanian ini diharapkan menjadi salah satu altematif dalam mengatasi persoalan-persoalan yang berkaitan dengan perekonomian bangsa yang semakin terpuruk. Pembangunan pada sektor pertanian perlu dilalmkan seiring dengan arus globalisasi ekonomi yang membawa perubahan besar pada minat konsumen terhadap
2
produk-produk pertanian. Ditinjau dari segi ekonomi, baik usaha di bidang pertanian maupun
di
pertambakan
dan
pertan1bangan
akan
banyak
mendatangkan
kesejahteraan, baik untuk negara dalam melanjutkan pembangunan maupun untuk rakyat demi peningkatan kesejahteraan hidupnya. Untuk memenuhi kualitas dan kuantitas yang dikehendaki pasaran dunia, maka para petani harus menerapkan teknik budidaya dan pengelolaan tanaman yang serba berkembang sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Untuk itu, tanaman harus diberi pupuk organik agar dengan pemberian pupuk tersebut diharapkan kualitas produk yang dikehendaki dapat te1jamin, kuantitas maupun total produksi yang diperlukan oleh industri yang membutuhkan dapat terpenuhi dan bisa diterima di berbagai negara di dunia. Pemberian pupuk organik pada tanah dapat menambah unsur- 1msur atau zat makanan yang diperlukan tanah sehingga terjadi konservasi tanah baik secara langsung maupun tidak langsung, memperbaiki struktur tanah, memperbaiki sifatsifat tanah, porositas tanah, daya menahan air dan kation..Jcation tanah. Dengan demikian, pemupukan pada umumnya be1tujuan untuk memelihara atau memperbaiki kesuburan tanah.yang sekaligus menyunlbangkan bahan makanan kepada tanaman yang tumbuh di tanall tersebut.
3
1.2. Perumusan Masalah Penggunaan pupuk organik dalam pertanian dipandang perlu untuk meningkatkan kualitas produk dan kuantitas hasil produksi. Dari pennasalahan di atas perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat dalam melakukan pembelian pupuk organik, proses keputusan pembelian oleh konsumen/masyarakat petani dan sikap masyarakat terhadap penggunaan pupuk organik. Sebagaimana perumusan masalah yang disusun oleh penulis maka dapat simpulkan sebagai berikut:
1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap penggunaan pupuk organik? 2. Bagaimana proses keputusan masyarakat dalam menentukan pemakaian pupuk organik? 3. Bagaimana sikap masyarakat terhadap penggunaan pupuk organik?
1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah tersebut di atas maka dapat dirumuskan bahwa tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perseps1 masyarakat dalam menggunakan pupuk organik. 2. Mendeskripsikan proses keputusan konsurnen terhadap pembelian pupuk organik. 3. Mengetahui sikap masyarakat terhadap peng&'lll1aan prnpuk organik.
4
1.4. Manfaat Penelitian Penelitian
ini
diharapkan
dapat
berguna
bagi
semua
pihak
yang
membutuhkan: 1. Sebagai syarat mendapatkan gelar kesarj anaan. 2. Sebagai perluasan pengetahuan peneliti mengenahi persepsi dikalangan masyarakat dalam menggunakan pupuk organik. 3. Sebagai salah satu media infonnasi tentang keistimewaan pupuk organik. 4. Sebagai media infonnasi bagi pihak-pihak atau instansi-instansi yang terkait dengan pengembangan pertanian.
BABU TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Persepsi 2.1.1. Pengertian Persepsi Menurut Kotler (2000:234) persepsi adalah proses yang digunakan oleh seorang individu untuk memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasikan masukanmasukan informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti. Persepsi tidak hanya bergantung pada rangsangan yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan keadaan individu yang bersangkutan. Kata kunci dalam defrnisi persepsi adalah individu, orang dapat memiliki persepsi yang berbeda atas obyek yang sama karena tiga proses persepsi yaitu: perhatian selektif, distorsi selektif, dan ingatan selektif. Persepsi adalah kemampuan untuk membedakan atau mengelompokkan, memfokuskan obyek-obyek (Sarwono, 1991:39). Akan tetapi pada hakekatnya persepsi adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang di dalam memahami informasi tentang lingkungan, baik lewat penglihatan, panclangan, penerimaan, clan penghayatan perasaan. Apa yang dihayati akan terpengaruhi oleh pengalaman yang telah terbentuk clari pengetahuan masa lalu, sehingga persepsi bukan sekedar perekaan positif dari stimulus yang mengenai alat indra. Dari penclapat beberapa ahli di atas dapat ditarik ke:;impulan bahwa persepsi merupakan proses psikologis, proses pemberian arti terhadap yang diamati atau
6
dilihat dengan menggunakan alat-a!at indra penglihat, pendengar, peraba, dan penciunl, kemudian dimasukkan dan diproses dalam otak. Sehingga individu dapat mengenali obyek-obyek dan fakta-fakta obyektif tentang suatu obyek atau benda. Dalam penelitian ini, persepsi masyarakat diartikan sebagai suatu proses pemberian arti terhadap proses penggunaan pupuk organik dalam pertanian.
2.1.2. Faktor-faktor yang Mempengarnhi Persepsi
Persepsi seseorang terhadap suatu obyek tidak berdiri sendiri. Akan tetapi dipengaruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal dari dalam maupun dari luar dirinya. Setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda s1ekalipun terhadap obyek yang sama. Menurut Singgih (1993:68) faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi adalah : motif, kesediaan dan harapan, intensitas rangsang, kontras, dan pengulangan. Menurut Slameto (1995:84) perbedaan persepsi ini dapat ditelusuri dengan adanya perbedaan-perbedaan individu, perbedaan dalam
b1~rkepribadian,
perbedaan
dalam sikap atau perbedaan dalam motivasi. Sementara menmut Irwanto dalam Singgih, (1993:72) mengemukakan beberapa faktor yang mempengarnhinya yaitu : perhatian yang selektif, ciri-ciri rangsang, nilai-nilai dan kebutuhan individu, dan pengalaman terdahulu.
2.2. Sikap
Menurut Peter dan Olson (1999:256) sikap adalah evaluasi, perasaan emosional,
dan
kecenderungan
tindakan
yang
menguntungkan atau
tidak
7
menguntungkan dan bertahan lama dari seseorang terhadap suatu objek atau gagasan. Sikap masyarakat terhadap penggunaan pupuk organik adalah kecenderungan masyarakat Ciburial dalam bertindak, berprestasi, berpikir, dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi, atau nilai dalam memilih dan memakai pupuk tersebut. Engel (1994:59) mendefinisikan sikap sebagai keseluruhan evaluasi yang dilakukan konsumen. Intensitas, dukungan dan kepercayaan adalah sifat penting dari sikap. Sikap menempatkan konsumen dalam kerangka pemikiran menyukai atau tidak menyukai suatu objek, bergerak mendekati atau menjauhi objek tersebut. Sikap mengarahkan konsumen berperilaku konsisten terhadap objek yang serupa. Sikap merupakan kecenderungan untuk berprilaku dengan cara-cara tertentu terhadap objek sikap. Sikap mempunyai daya pendorong atau motivasi, sikap bukan sekedar rekaman masa lalu, tetapi juga menentukan apaka.h orang harus pro atau kontra terhadap sesuatu. Sikap relatif menetap serta mengandung aspek evaluatif dan sikap itu sendiri timbul dari pengalaman, tidak dibawa sejak lahir akan tetapi merupakan hasil belajar.
2.3. Pupuk Organik
Menurut Soeroto (1990:32) bahwa peranan pupuk diakui sangat penting dalam usaha peningkatan produksi pertanian. Hal ini didorong pula oleh digunakannya
varietas-varietas unggul yang mempunyai respon tinggi terhadap
pemupukan, lahan-lahan pertanian yang umumnya rendah (menurun) akan meningkat
8
kesuburannya setelah diberi pupuk, baik organik maupun anorganik. Dalam hal ini peneliti lebih mengfokuskan pada penggunaan pupuk organik untuk meningkatkan produksi pertanian. seperti: pangan, hortikultura, perkebunan tidak terlepas daii peranan pupuk sebagai bahan penyubur tanah. Sejalai1 dengan usaha menemukan cara-cai·a untuk meningkatkan kesuburan tanah tersebut, pemupukan yang merupakan salah satu unsur Panca Usaha Pertanian (pembibitan, pemupukan, penanaman, pemanenan, dan pasca panen) menjadi jalan keluar bagi para petani yang telah menganggap pupuk dan pemupukan sebagai suatu hal yang tidak terpisahkan dalam kegiatan usaha tani (Jhoehana, 1986:23). Dalam meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk yang dirasa belum maksimal maim petani harus meningkatkan penggunaan pupuk tersebut sehingga tercapai hasil yang optimal, karena salah satu faktor yang membatasi produksi tanan1an adalah unsur hara dan pupuk dapat digunakai1 untuk mencapai keseimbangan hara untuk keperluan pertumbuhan tanaman sehingga dicapai produksi yang optimal (Soeminto, 1983 :26). Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari sampah (limbah) atau sisa tumbuh-tumbuhan atau hewan. Apapun bahan penyusurnya pupuk organik itu merupakan pupuk yang paling tua yang telah digunakan oleh pai·a petani. Menurut Jhoehana (1986:43) para petani sudah seharusnya menaruh perhatian terhadap penggunaan pupuk yang bernilai tinggi ini dan tidak mengabaikanya begitu saja. Sebab setiap kali panen sejumlah unsur hara daii dalam tai1ah terangkut oleh tanaman. Apabila unsur hara tersebut tidak dikembalikan ke dalain tanah maka lama
9
kelamaan lahan usaha pertanian akan menjadi kurns dan tandus, akibatnya produksi tanaman akan semakin merosot. Menurut Soeminto (1983:9) pupuk organik mengandung beberapa unsur hara makro utama seperti N (Nitrogen), P (Posphor), dan se:dikit K (Kalium) serta beberapa unsur hara mikro, meskipun kadarnya jauh lebih rendah daripada unsur hara dalam pupuk buatan (pabrik). Penilaian tersebut tidak s.emata-mata dilihat dari kandungan unsur haranya saja, tetapi lebih bat1yal( ditujukan pada pengaruh positif yang dapat diberikannya terhadap kondisi tanah. Menurut Murbandono (1988:7-8) bahwa terdapat adanya pengaruh positif dati pemberian pupuk yaitu : Membebaskan kation lain dati ikatan absorbsif (menyerap), mempengaruhi strnktur tru1ah dan mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Dengan pemberian suatu pupuk, satu atau beberapa jenis kation dilepaskan dari ikatannya secara absorbsif menjadi ion-ion bebas yang tersedia bagi tanaman. Pemupukat1 dengan pupuk kandang, kompos dan pupuk hijau mengakibatkat1 tanahtanah yang ringan strukturnya menjadi lebih baik, daya mengikat air lebih tinggi, tanah-tanah yang berat menjadi lebih ringan, mempeTbaiki struktur dan tekstur tanah sehingga bahan-bahan organis akan lebih lat1car cliurai
bisa dimanfaatkan oleh
tanaman. Menurnt Sirojuddin (1983:26) bahwa aerasi sangat penting bagi pertumbuhan akar tanaman maupun perkembat1gan jasad renik tanah. Begitu pula halnya tanah yang berpasir akan bernbah menjadi tanah yang tidak terlalu keropos (porous) apabila diberi pupuk organik, sehingga air yang ada di dalam tanah dapat bertahan lebih lama
10
dan tidak mudah menuju lapisan tanah yang lebih dalan1 sehingga tidak terjangkau oleh akar tananlan. Pada prinsipnya pupuk organik dapat meningkatkan kapasitas pengikatan air oleh tanah, Memperbaiki aerasi tanah, dan memperbaiki tingkattingkat keremahan tanah. Se1ta berpengaruh terhadap regulasi suhu tanah, mengurangi fiksasi atau pemberhentian posphor mineral, sumber nutrisi tananlan dan jasad renik tanah untuk perkembangan populasinya. Menurut Murbandono (1988:8) pula bahwa pemupukan dengan tanah bakar yang
masih banyak dilakukan pada kebun-kebun Jada akan dapat mengurangi
keasanlan serta memperbaiki sifat-sifat tanah, pengaruh garam kalsium sangat penting terhadap struktur tanah karena ion-ion kalsium tersebut dapat mengumpulkan kolloid-kolloid tanah, sehingga struktur tanah menjadi beremah. Tetapi ion-ion natrium mempunyai pengaruh sebaliknya, yaitu memperbesar dispersitas lwlloid tanah. Bila dilakukan pemupukan dengan natrium terus-menerus, struktur tanah akan menjadi lebih berat. Di Sanlping adanya pengaruh positif pada pupuk organik, terdapat pula pengaruh negatif dari pupuk organik. Menurut Sarwono (1995:114) pengaruh negatif pemberian pupuk organik adalah kurang ekonomis yang disebabkan oleh rendalmya kandungan unsur hara yang ada dalanl pupuk organik sehingga membutuhkan pupuk organik yang tinggi. Hal ini akan menyulitkan transportasi dan pemberian pupuk ke lahan pertanianya. Selain itu perhitungan dosis tida.k bisa tepat, respon tananlan lebih lambat daripada pupuk buatan, mudah terurai di daerah tropika, dan pupuk organik tersebut dapat menjadi inang bagi hanla dan penyakit akar tananlan.
11
2.4. Perilaku Konsumen Kotler ( 2000:183) mengemukakan bahwa para konsumen terdiri dari seluruh individu dan rumah tangga yang membeli atau mendapatkan barang-barang atau jasa untuk keperluan pribadi, konsumen itu sendiri terdiri dari kelompok-kelompok yang berbeda didasarkan atas usia, pendapatan, tingkat pendidikan, pola perpindahan tempat, dan selera (preferensi). Dengan adanya pengelornpokan tersebut, individu rnerniliki karakteristik pembelian tertentu sehingga pemasar dapat memaharni apa yang terjadi dalam kesadaran pembelian mulai dari adanya rangsangan dari luar hingga munculnya keputusan
pembelian pembeli.
Pengelompokan tersebut
bermanfaat bagi para pemasar dalarn merencanakan strategi pemasaran, sehingga konsumen akan puas terhadap produk atau jasa yang dikonsmnsi atau digunakan. Engel et.al. (1994:46) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai tindakan yang secara langsung mempengaruhi seseorang dalam usaha mendapatkan, rnengkonsumsi dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan sebelum dan sesudah tindakan itu dilakukan. Selanjutnya Engel at.al. (1994:47) rnenjelaskan bahwa keputusan pembelian dipengaruhi oleh tiga faktor utarna yaitu: pengaruh lingkungan, perbedaan individu dan proses psikologis. Ketiga falctor tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: I. Pengaruh lingkungan, yang terdiri dari: a. Budaya yaitu suatu nilai, gagasan dan simbol yang bermakua membantu individu untuk berkomunikasi, menafsirkan dan evaluasi sebagai anggota masyarakat.
12
Faktor ini merupakan penentu keinginan dan perilaku manusia yang paling mendasar. b. Kelas sosial adalah pembagian masyarakat yang relatif homogen dan permanen, yang tersusun secara hierarkis dan anggotanya menganut nilai-nilai, minat, dan perilaku serupa. Kelas sosial tidak hanya mencerminkan penghasilan, tetapi juga indikator lain seperti pekerjaan, pendidikan, dari tempat tinggal. c. Pengaruh pribadi yaitu dimana kepercayaan, sikap dan perilaku konsumen dipengarnhi ketika orang lain digunakan sebagai kelompok acuan. d. Pengaruh sosial yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah kelompok acuan, keluarga, peran, dan status. Kelompok acuan adalah semua kelompok yang memiliki pengaruh terhadap sikap atau perilaku seseorang. e. Situasi merupakan pengaruh yang timbul dari faktor waktu dan tempat yang spesifik dan dari karakteristik konsumen dan objek. Situasi konsumen dapat dibagi dalam lima karakteristik umum, yaitu: lingkungart fisik, lingl..'Ullgan sosial, waktu, tujuan atau sasaran tertentu, antiseden atau tidak berkedudukan tetap. 2. Perbedaan individu, terdiri dari: a. Sumberdaya konsumen terdiri dari waktu, uang, dan perhatian. Umumnya bersifat terbatas ketersedianya pada setiap sumberdaya sehingga perlu pengalokasian yang cermat. b. Motivasi dan keterlibatan. Perilaku yang termotivasi diawali oleh pengaktifan atau pengenalan kebutuhan yang timbul ketika adanya ketidakcocokan antara kondisi aktual yang diinginkan. Sedangkan keterlibatan merupakan refleksi dari motivasi
13
kuat dalam bentuk relevansi pribadi yang dapat dirasakan dari suatu produk atau jasa dalam bentuk tertentu. c. Pengetahuan merupakan pemabaman terhadap produk/jasa yang terhimpun dari informasi yang diperoleh konsumen dan terdiri dairi pengetalman produk, pengetabuan pembelian, dan pengetabuan pemakaian. d. Sikap
adalab
evaluasi,
perasaan
dan
kecenderungan
tindakan
yang
menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan Jama dari seseorang terhadap objek atau gagasan. e. Kepribadian, gaya hidup dan demografi. Kepribadian diartikan sebagai respon yang konsisten terhadap stimulus lingkungan. Gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang diek:spresikan dalam aktivitas, minat, dan opini yang berinteraksi dengan lingkungan. Sedangkan demografi merupalrnn karakteristik populasi manusia dan berperan dalam menentukan gaya hidup dan segmentasi konsumen misalnya usia, pendapatan, dan pendidikan. 3. Proses psikologis, terdiri dari: a. Pencarian informasi adalab proses dimana suatu stimulus diterima, ditafsirkan, disimpan dalam ingatan. b. Pembelajaran adalal1 suatu proses dimana pengalaman menyebabkan perubaban dan pengetabuan, sikap atau perilaku. c. Perubaban sikap dan perilaku sikap seseorang membentuk suatu pola yang konsisten dan untuk mengubab suatu sikap harus dilakukan penyesuaian besar terhadap sikap-sikap yang lain dengan pendekatan persuasif.
14
Menurut Peter dan Olson (1999: 196) perilaku pembelian konswnen dipengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Faktor budaya mernpakan penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar bagi petani dalam menentukan pupuk yang hams dipakai pada pertaniannya. Selain faktor budaya, perilaku seorang konsumen (petani) dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok acuan yaitu seseorang atau kelompok yang memiliki pengarnh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau prilaku konsumen serta keluarga yang mernpakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan juga status sosial. Di samping faktor-faktor budaya dan sosial, faktor pribadi mempengaruhi juga terhadap pembelian yang dipengaruhi oleh karakteristik pribadi yang meliputi siklus hidup dan usia, peke1jaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli. Selain faktor-faktor tersebut di atas, faktor psikologis juga dapat mempengarnhi pembelian pupuk termasuk di dalamnya motivasi, persepsi, pembelajaran, serta keyakinan dan pendirian. Menurut Peter dan Olson (1999:197) pandangart tradisional pemasaran terhadap proses pembelian atau adopsi menggambarkan sebagai suatu seri atau mata rantai kejadian kognitif yang diikuti oleh peiilaku tunggal, biasanya disebut adopsi atau pembelian. Berikut adalah model proses pengadopsian yang dilakukan dipemasaran.
15
.Model .2
Model .1
Model .3.
Model .4.
Kesadaran
Kesadaran
Perhatian
Kesadaran
Pemahaman
Pengetahuan
Ketertarikan
Ketertarikan
Keyakinan
Menyukai
Keinginan
Evalnasi
Tindakan
Pilihan
Tindakan
Percobaan
Keyakinan
Adopsi
Pembelian
Gambar 1. Model Tradisional Proses Adopsi/ Pembelian Sumber: Consumer Behavior (1999) J. Paul Peter dan Jerry C. Olson
Model-model tersebut sejalan dengan pandangan bahwa variabel kognitif (kesadaran, pemahaman, perhatian, evaluasi, keyakinan dan sebagainya ) merupakan perhatian utama pemasaran dan pengontrol utama perilaku. Meskipun model tersebut bermanfaat, adopsi dapat juga dianalisis sebagai suatu urutan perilaku. Dari perspektif diatas manager biasanya ingin meningkatkan frekuensi perilaku ini, dan mendesain strategi serta taktik untuk merealisasikannya. Walaupun strategi dan taktik untuk mengubah proses pengarnh dan kognitif seperti perhatian atau sikap dapat menjadi tahapan yang berguna, namun strategi atau taktik tersebut hams benar-benar dapat mengubah perilaku agar menguntungkan pemasar.
16
2.5. Tahap-tahap Proses Keputusan Pembelian Kotler (2000:204-205), dalam proses keputusan pemlbelian terdapat 5 tahapan yaitu: pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Dalam Proses pembelian dimulai saat petani mengenali sebuah masalah atau kebutuhan yang kemudian kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal atau ekternal. Pada rangsangan internal, bahwa salah satu kebutuhan umum petani adalah pupuk, untuk mencapai titik tertentu sehingga menjadi sebuah dorongan. Pada rangsangan ekstemal, bahwa kebutuhan ditimbulkan oleh rangsangan eksternal. Sebagaimana seorang petani melihat tanah yang subur dan tanaman tumbuh dengan baik sehingga timbul suatu rangsangan terhadap petani tersebut untuk membeli dan menggunakan pupulc, baik organik maupun anorganik agar tanah tersebut bisa clitanami sayur-sayuran. Menurut Kotler (2000:204) bahwa pemasar perlu juga mengidentifikasi keadaan yang memicu kebutuhan tertentu dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah petani. Sebagai pelaku pasar harus dapat mengidentifikasi rangsangan yang paling sering membangkitlcan minat akan suatu kategor:i produk yang kemudian dapat mengembangkan strategi pemasaran yang memicu minat petani. Masih menurut Kotler (2000:205) setelah melakukan tahap pertama yaitu pengenalan masalah maka dilanjutlcan dengan tahap kedua yaitu pencarian informasi. Dalam hal ini petani yang tergugah kebutuhanya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak dan dapat dibagi menjadi dua tingkat. Situasi pencarian
17
informasi yang lebih ringan dinamakan perhatian yang menguat. Pada tingkat ini seorang petani hanya menjadi lebih peka terhadap informasi tentang pupuk organik. Pada tingkat selanjutnya, petani melakukan pencarian aktif informasi, mencari bahan bacaan, menelpon teman, dan mengunjungi toko-toko pertimian untuk mempelajari pupuk organik tersebut sehingga petani dapat mengetahui tentang keistimewaan dan keunggulan pupuk organik. Menurut Engel et.al. (1994:165) bahwa faktor-faktor lain yang mempengaruhi tahap pencarian ini adalah situasi pencarian, ciri-ciri produk, lingkungan eceran, dan konsumen itu sendiri. Tekanan waktu merupakan salah satu swnber pengaruh situasi. Situasi pembelian yang mendesak menw1tut sedikit waktu untuk melakukan pencarian ekstensif dan teliti. Pencarian ekstensif akan dilakukan apabila konswnen merasakan adanya perbedaan ciri-ciri produk diantara merek··merek yang ada. Tahap ketiga yaitu : Evaluasi altematif, dimana petani mendapatkan informasi pupuk organik dan membuat penilaian akhir. Dalam ha! ini tidak ada proses evaluasi tunggal sederhana yang digw1akan oleh semua petani atau oleh satu petani dalam semua situasi pembelian. Terdapat beberapa proses evaluasi keputusan, dan modelmodel terbam memandang proses evaluasi petani sebagai proses yang berorientasi kognitif. yaitu, model tetsebut menganggap petani membentuk penilaian atas produk terutama secara sadar dan rasional. Menurut Engel at.al. (1994:166) beberapa konsep dasar yang akan membantu dalam memahami proses evaluasi petani: pertama, petani berusaha untuk memenuhi suatu kebutuhan. Kedua, petani mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga,
18
petani memandang masing-masing produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan itu sehingga para petani memiliki sikap yang berbeda-beda dalam memandang atribut-atribut yang dianggap relevan clan penting. Petani akan memberikan perhatian terbesar pada atribut yang memberikan manfaat yang dicarinya dan pasar sebuah produk sering disegmentasikan berdasarkan atribut yang menonjol dalam kelompok konsumen yang berbeda-beda. Tahap keempat yaitu: Keputusan pembelian, pada 1ahap sebelumnya (tahap evaluasi) petani membentuk preferensi atas merek-merek dalam kumpulan pilihan. Petani juga membentuk niat untuk membeli produk yang paling disukai. Namun, ada dua faktor yang berada diantara niat pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama, adalah sikap orang lain. Sej auh mana sikap orang lain mengurangi alternatif yang disukai seseorang akan bergantung pada dua ha!: (1) Intensitas sikap negatif orang lain terhadap altematif yang disukai petani dan (2) Motivasi petani untuk menuruti keinginan orang Jain. Semakin gencar sikap negatif orang lain dan semakin dekat orang tersebut dengan konsumen, semakin besar konsumen akan mengubah niat pembelianya. Menumt Engel at.al. (1994: 168) preferensi seorang pembeli terhadap suatu merek akan meningkat jika seseorang yang ia sukai juga sangat menyukai merek yang sama. Pengaruh orang lain menjadi rumit saat beberapa orang yang dekat dengan pembeli
memiliki
menyenangkan mereka semua.
pendapat yang berlawanan dan pembeli ingin
19
Faktor kedua adalah faktor situasi yang tidak terantisipasi yang dapat mw1cul dan mengubah niat pembelian. Keputusan konsumen untuk memodifikasi, menWlda, atau menghindari suatu keputusan pembelian sangat dipengarnhi oleh resiko yang dirasakan (perceived risk). Besamya resiko yang dirasakan berbeda-beda menwut besarnya uang yang dipertaruhkan, besarnya ketidakpasti<m atribut, dan besarnya kepercayaan diri petani. Pada tahap terakhir yaitu: Perilaku pasca pembelian dimana konswnen akan mengalami level kepuasan atau ketidakpuasan tertentu setelah membeli produk tersebut. AdapWl tugas pemasar tidak berakhir saat produk dibeli, melainkan berlanjut hingga periode pascapembelian serta memantau kepuasan pascapembelian, tindakan pascapembelian dan pemakaian pascapembelian. Menurut Engel at.al. (1994:169) kepuasan pembeli merupakan fungsi dari seberapa dekat harapan pembeli atas suatu produk dengan kinerja yang dirasakan pembeli atas suatu produk tersebut. Jika kinerja produk tersebut lebih rendah daripada harapan, pelanggan akan kecewa,
jika ternyata produk tersebut sesuai harapan,
pelanggan akan puas dan jika melebihi harapan maka pelanggan akan sangat puas. Sedangkan menurut Engel at.al. (1994:170) pula bahwa kepuasan dan ketidakpuasan konsumen terhadap suatu produk akan mempengaruhi perilaku selanjutnya. Jika konswnen puas, ia akan menWljukkan kemWlgkinan yang lebih tinggi Wltuk membeli kembali produk tersebut. Pelaku pasar juga harus memantau bagaimana pembeli memakai dan membuang produk. Jika konsWlwn menyimpan itu ke dalam gudang maka produk tersebut mWlgkin tidak begitu memuaskan dan jika
20
konsumen menjual atau mempe1tukarkan produk tersebut maka penjualan produk baru akan menurun. Konsumen mungkin juga menemukan kegunaan baru produk tersebut apabila produk tersebut dipakai petani.
2.6. Sistem Manajemen Menurut Yayat M. Herujito (2001: 1-2) istilab manajemen berasal dari kata kerja to manage yang berarti control, yaitu mengendalikan, menangani atau mengelola. Manajemen adalab suatu ilnm dan seni merencanakan, mengorganisasi, mengarabkan,
mengkoordinasi
serta
mengawasi
kegiatan
seseorang
untuk
memperoleh hasil dalam rangka pencapaian tujuan yang telail ditentukan dengan cara menggerakkan orang lain untuk bekerja. Sistem manajemen yang dilakukan oleh masyarakat Ciburial meliputi kegiatan dalam mencari pangsa pasar, penyediaan produk, penanganan produk, dan tenaga kerja. Menurut Yayat M. Herujito pula (2001: 28) babwa pengorganisasian merupakan
rangka kerja tempat
manajemen dibangun.
Oleh karena
itu,
pengorganisasian perlu dilakukan dengan melibatkan seluruh pihak manajemen mulai dari bawab sampai atas. Hal itu dilakukan oleh masyarakat Ciburial dengan
melibatkan semua anggota kelurganya sampai pada pekerja buruh untuk melakukan kegiatan agribisnis secara bagus dan terorganisir dengan baik. Sedangkan dalam ha! penggerakan (actuating) seorang petani harus memberi contoh yang baik terhadap semua anggota keluaTganya serta pekerja (bmuh) untuk lebih rajin dalam menjalankan kegiatan pertaniannya agar mencapai basil yang diinginkan. Karena
21
actuating merupakan inti dari kegiatan manajemen yang dilakukan oleh masyarakat
tersebut. Dalam hal pengawasan, seorang petani harus lebih memperhatikan kinerja anggota keluarga dan buruhnya dalam melaksanakan kegiatan yang berkenaan dengan pertanian mulai dari pembibitan, penanaman, pemupukan, pemanenan, dan pasca panen.
2.7.
Kerangka Pemikiran Kebutuhan masyarakat akan sayur-sayuran organik dirasa perlu, mengingat
manfaat dan kualitas produk yang dihasilkan oleh budidaya tanaman organik sangat bagus terutama sayur-sayuran dan buah-buahan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut petani diharapkan memakai pupuk organik agar mendapatkan hasil yang bagus dan optimal sesuai dengan yang diharapkan. Tersedianya pupuk organik yang relatif banyak menimbulkan suatu persepsi dan sikap masyarakat terhadap pupuk tersebut. Untuk mengetahui persepsi dan sikap masyarakat dalam menggunakan pupuk tersebut perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat dalam mengambil keputusan terhadap pemakaian pupuk organik tersebut baik faktor internal maupun eksternal. Faktor-faktor internal yang mempengaruhi persepsi masyaralrnt dalam menggunakan pupuk organik adalah umur, tingkat pendidikan, motivasi, mengikuti pelatihan, kepemilikan lahan, dan pendapatan. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi persepsi masyarakat tersebut adalah tempat pembelian pupuk,
22
informasi pupuk, mudah diperoleh, harga pupuk, luas lahan, penyuluhan pe1ianian, kualitas pupuk, dan manfaat pupuk organik tersebut. Keputusan konsumen terhadap penggunaan produk pupuk organik dibatasi dalam lingkup taliap-tahap proses keputusan pembelian, yang terdiri dari pengenalan masalah atau kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi altematif, keputusan pembelian, dan perilaku pascapembelian. Langkah awal dalam penelitian ini adalah melakukan analisis terhadap persepsi dan sikap masyarakat dalam mengunakan pupuk organik dengan mengetahui faktor-faktor yang mempcngaruhinya. Untuk menganalisis falctor-faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat dalam menggunakan pupuk organik peneliti menggunakan metode analisis principal
component analysis deugan menggunakan program SPSS release 12,0. analisis tersebut
dimaksudkan
mempengaruhi
untuk
mengidentifikasi
faktor-faktor
yang
paling
persepsi masyarakat terhadap proses keputusan konsumen dalam
melakukan pembelian pupuk organik.
23
KERANGKA PEMIKIRAN KONSEP1fUAL Prod ukP upwkO rgam·
I
r
i
r-i
Persepsi Masyarakat
Faktor Ekstemal • Tempat pembelian • lnformasi pupnk • Mud.ah diperoleh • Harga pupuk • Luru; lahan • Penyuluhan pertanian • Kualitas pupuk • Manfaat pupuk
Faktor Internal
• Umur • Tingkat Pendidikan
• Motivasi • Mengikuti pelatihan • Kepemilikan lahan • Pendapatan
I
J.
Sikap Masyarakat Terhadap Pupuk Organik
\
-i
~
~imakai Pupuk
Tidak memakai Pupuk Organik
Analisis Faktor, Metode Analisis Komponen Utama
Organik
------------------!> Proses Keputusan Pembelian * Pengenalan kebutuhan
.
* Pencarian Informasi * Evaluasi Alternatif * Keputusan Pembelian
* Evaluasi pasca pembelian Gambar 2. Kerangka pemikiran konsep4ual Ket:
: Hubungan antar faktor : Proses/ kondisi
ii-
BABU! METODOLOGI 3.1.
Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kampung Ciburial Desa A.lam Endah Kecamatan
Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa-Barat. Pemilihan lokasi ini
berdasarkan
pertimbangan : Bahwa di kampung tersebut masyarakat melakukan berbagai macam kegiatan yang berkaitan dengan agribisnis. Hal ini ditandai dengan adanya berbagai macam kegiatan pertanian mulai dari penanaman, penyediaan bahan baku (pupuk organik) sampai pada proses produksi dan pemasaran produk tersebut. Sedangkan untuk mendapatkan hasil pertanian yang optimal dan berkual:itas maka seorang petani harus memberikan pupuk, baik pupuk organik maupun pupuk anorganik.
3.2. Data dan Analisis Data 3.2.1. Teknik pengumpulan data Teknik pengumpulan data merupakan suatu cara yang digunakan peneliti untuk menghimpun keterangan-keterangan atau data-data yang diperoleh di lapangan agar data-data tersebut dapat dipahami bukan saja oleh orang yang meneliti akan tetapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui hasil
p1~nelitian
tersebut, maka
peneliti melakukan berbagai pendekatan untuk mendapatkan hasil yang memuaskan dengan cara:
25
a. Studi literatur Studi literatur dijadikan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini dengan tujuan menambah wawasan sekaligus bal1an rujukan bagi peneliti dalam menganalisis masalah yang diteliti, juga untuk mendapatkan keterangan-keterangan penelaahan berbagai sumber tertulis yang berkenaan dengan pembahasan. b. Kuesioner Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh seorang peneliti dengan memberikan suatu daftar yang berisikan pertanyaan-pertanyaan yang disusun secara tertulis dan disebarkan oleh peneliti ke masyarakat dalam hal ini masyarakat Ciburial untuk mendapatkan data-data yang valid dan reliable dan dapat dipercaya. c. Wawancara Wawancara digunakan terhadap pihak masyarakat yang pendidikanya relatif rendah untuk mendapatkan informasi yang tidal( diperoleh melalui studi literatur dan angket. Dalam ha] ini dibantu oleh beberapa santri dalam mencari data tersebut Bahwa subyek (responden) adalah orang yang paling tahu tentang dirinya
sendiri,
bahwa apa yang dinyatakan oleh subyek kepada peneliti adalal1 benar dan dapat dipercaya. Interpretasi subyek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang dimalrnudkan oleh peneliti. Wawacara dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka.
26
Untuk penghitungan beberapa data kualitatif diukur sebagai berikut: Responden memberikan rating dengan melingkari angka yang disediakan yaitu dari angka 1-5, dimana angka 1 adalah pernyataan yang negatif terhadap produk atau atribut tersebut kurang baik dan sangat tidak berpengaruh, sedangkan angka 5 adalah pernyataan positif terhadap produk atau atribut tersebut diainggap sangat bagus dan berpengaruh.
3.2.2. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang terdiri dari manusia, benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan peristiwa sebagai sun1ber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam sebuah penelitian (Sevilla, 1993:49). Adapun populasi penelitian ini meliputi masyarakat Ciburial yang berjumlah 174 kepala keluarga (KK) yang terdiri dari masyarakat petani dan masyarakat pedagang. Sedangkan menurut Suparmoko (1986:84) sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan karakteristik yang sama, sehingga betul-betul mewaldli populasi. Menurut Gay dalam Suparmoko (1986:163) bahwa penelitian deskriptif dimana populasinya relatif kecil maka ukuran sampel minimum yang harus diambil adalah 20 % dari jumlah populasi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 60 orang petani (35%) dari jumlah populasi yang ada yakni 174 kepala keluarga (KK). Hal tersebut untuk memudahkan dalam mengolah data yang memakai program Statistical Package For Social Science (SPSS) dengan menggunakan metode analisis multivariat.
27
Teknik pengambilan sampel tersebut dengan menggunakan san1pel yang didasarkan pada pertimbangan tertentu, dan ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang sudah diketahui sebelumnya (sampling purposive). Adapun pengambilan secara sampling purposive ini dimaksudkan agar setiap kepala keluarga (KK) dapat
mewakili sebagai responden dalam memberikan pandangannya tentang alasan menggnnakan pupuk organik.
3.2.3. Telmik analisis data
Untuk menganalisis data, peneliti melakukan analisis statistik non parametrik atau pengujian statistik data dengan terlebih dahulu memberikan kode (coding) terhadap data yang diperoleh dengan maksud menyeragamkan data dengan melakukan persentase terhadap data yang telah terkumpul berdasarkan jawaban responden yang dibuat dalam bentuk tabulasi. Untuk pertanyaan faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat dalam menggunakan pupuk organik, peneliti menggtmakan ana!isis komponen utama (principal component analysis) yang diolah dengan bantuan
program statistical
package for social sciences (SPSS) release 12,0. Analisis ini merupakan salah satu
cara dalam metode analisis multivariate (multivariate analysis) yang berusaha menjelaskan ragam peubah melalui beberapa kombinasi linier dari variabel-variabel asalnya. Santoso (2002:101) pengelompokan variabel ke dalam komponen utama didasarkan pada angka mutlak terbesar dari nilai korelasi (nilai loading) yang
28
diberikan setiap variabel terhadap masing-masing komponen utama, yang diketahui dari rotated component matrix agar sebuah variabel dapat secara nyata termasuk pada sebuah faktor. Agar variabel tersebut bisa diekstrak/dianalisis maka nilainya hams di atas nilai pembatas (cut ofpoint) 0,55. Tujuan utama analisis ini adalah mereduksi sejumlah besar variabel asal (X) menjadi beberapa kelompok variabel barn yang lebih sedikit dan disebut komponen utama (Y). V ariabel asal yang saling berkorelasi terdiri dari beberapa variabel peubah (P) yang diamati pada beberapa individu atau objek (N). Pengukuran untnk p variabel pada n objek diubah ke dalam bentnk matrik. Selanjutnya melalui proses transformasi akan dihasilkan komponen utama (Y) yang mempakan kombinasi linier dari p variabel asal (X) yang modelnya dalan1 bentnk matrik:
Y=AX Dimana: Y
komponen utama berdimensi q
X
matrik asal data, berdimensi p
A
matrik yang melakukan transformasi terhadap variabel asal x sehingga diperoleh vektor komponen y, berdimensi qxp
=
a 11 a 12
......
a
a 21 a 22
......
a 2p
a ql a q2
......
a qp
lp
29
Komponen utama pertama (Yi) mernpakan kombina:si linier terbobot antara variabel asal yang dapat menerangkan keragaman data dalam persentase sebagai proporsi terbesar. Komponen utama pertama dapat dituliskan sebagai berikut:
Atau: T
Y1 = a1 Xp Dimana a 1T adalah vektor ciri (eigenvector) yang bersesuaian dengan akar ciri
(eigenvalue) yang memberikan keragaman data komponen utama terbesar. Komponen utama kedua (Y2) mernpakan kombinasi linier dari variabel asal yang memiliki keragaman maksimum kedua dan tidak berkorelasi dengan komponen utama pertama, dan demikian seternsnya. Kompon.en utamac kedua dapat dituliskan sebagai berikut: Y2 = az2 x1 + az2x2+ .......... + azp Xp Dimana kendala ragam dari komponen utama kedua mal,simum serta antara komponen kedua tidak berkorelasi dengan komponen utama,, maka vektor pembobot a/ harus dipilih dengan kendala azT az = 1 dan a 1a2 = 0. Dari kedua komponen di atas, maka komponen utama ke-j dinyatakan dalam bentuk persamaan : Yi= aj1 x1 + aj2 x2 + .......... + ajpXp Atau:
30
Interpretasi komponen utama dituangkan oleh nilai loading. Dimana nilai loading yang dipilih adalah nilai yang terbesar pada setiap variabel. Nilai loading adalah koeflsisen korelasi yang mengukur keeratan hubungan antara variabel asal dan komponen utama, yang dihitung dengan rumus:
Dimana % = vektor koefisien komponen utama ke-j
AJ = eigenvalues atau akar ciri komponen utama ke-j Nilai korelasi atau loading (x) merupakan dasar bagi pengelompokan variabel asal ke dalam suatu komponen sebagai kelompok variabel baru. Komponen utama merupakan sekelompok variabel asal yang mempunyai korelasi lebih tinggi dibandingkan dengan komponen utama lainnya. Pengelompokan variabel asal ke dalam komponen utama menuajukkan bahwa antara variabel dalam suatu kelompok tersebut memiliki keterkaitan yang merupakan dasar dari pengelompokan. Kemudian untuk mengetahui variabel yang berpengaruh paling besar terhadap sampel adalah dengan mengkuadratkan nilai loading variabel asal pada seluruh komponen utama sehingga menghasilkan nilai communality (h2). Variabel asal yang mempunyai h2 terbesar merupakan variabel yang berpengaruh paling besar terhadap sampel. Secara garis besar, tahapan proses analisis faktor dengan software SPSS 12,0 yaitu : pemilihan variabel dengan metode measures ofsampling adequacy (MSA) dan bartlett 's test of sphericity untuk memastikan bahwa variabel-variabel tersebut layak
31
untuk dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan analisis faktor. Setelah variabel dipilih dengan MSA yang kemudian diekstralcsi dengan PCA malca menghasilkan sejumlah komponen utama. Falctor yang terbentuk seringkali kurang menggambarkan perbedaan, sehingga sulit untuk di interpretasi. Untuk itu perlu dilalcukan rotasi, secara geometrik berarti pemutaran sumbu falctor baru dengan bobot baru tanpa pembahan konfigurasi asal. Metode yang digunakan adalah metode varimax. Setelah komponen utanm terbentuk, malca proses selanjutnya adalah interpretasi basil dari analisis falctor.
BAB IV GAMBARANUMUMDAERAH 4.1. Letak Geografis Kampung Ciburial terletak di sebelah selatan Kota Bandung, tepatnya di Desa Alam Endah Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Untuk lebihjelas penulis memberikan jarak antara satu tempat ke tempat lain: a. Jarak dari pusat pemerintahan Kecamatan : 8,5 km b. Jarak dari pusat Ibu kota Kabupaten
20,5 km
c. Jarak dari pusat kota administrasi
30 km
d. Jarak dari pusat provinsi OT II
37 km
Kampung Ciburial terletak di Desa Alam Endah yang berbatasan dengan Desa Panundaan di sebelah utara, Desa Patenggang di sebelah selatan, Desa Sugih Mukti di sebelah timur, dan Desa Lebak Muncang di sebelah barat. Desa Alam Endah berada di dataran tinggi, dengan ketinggian 1.150 - 1.400 meter di atas permukaan air laut (dpl) dan iklim di daerah tersebut cendenmg sejuk hingga dingin sehingga cocok untuk budidaya hortikultura terutanla sayur-sayuran dan buah strawbel1."y. Rata-rata curah hujan tahunan adalah 2200 nun/tahun dan sulm hmian antara 15°-25°C (PTPN VIII Rancabali). Berdasarkan data PTPN VIII Rancabali (2005) pula bahwa tipe iklim di Desa Alam Endah adalah tipe B, yaitu daerah basah dengan vegetasi masih hutan hujan tropika. Adapun bentuk elevasi tanah (topogm·afi) merupakan daerah yang berbukit,
33
dan sebagian besar (70%) merupakan daerab berlereng. Kampung Ciburial terdiri dari 4 RT. Adapun jumlab keseluruban dari masyarakat Ciburial adalab 174 kepala keluarga yang sebagian besar mata pencabariannya sehari-hari adalab bertani. Selain melakukan usaba dibidang pertanian, masyarakat Ciburial melakukan juga usaba dibidang petemakan, perikanan akar1 tetapi bukan bertujuan untuk dikomersilkan atau berorientasi pada pasar akan tetapi unit bisnis tersebut sebagian besar hariya digunakan untuk memenuhi kebutuhan pondok pesantren dan masyarakat itu sendiri.
4.2. Agribisnis Sayuran dan Buah-buaban Kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat Ciburial dalam melakukan kegiatan usaha taninya dimulai dari pengaturan pola tanam, penyediaan benih, bibit, sararia produksi, budidaya tariaman, pemeliharaan tariarnan, pemanenan sampai dengan pemasaran. Bidang pertanian sayur-mayur dan buab merupakan bidang usaba pokok yang dilaksanakan masyarakat. Jenis komoditas yang diusahakan saat ini meliputi beberapa jenis komoditas sayuran dari satu jenis komoditas buab-buaban, antara lain: tomat, wortel, kentang, kubis, daun bawang, buncis, kembang kol, seledri dan lain sebagainya. Jenis buab yang dibudidayakan dari diusabakan secara komersil yaitu; strawberry. Untuk pengadaar1 input
kegiatan pertaniariya, sebagian masyarakat
mengusabakan sendiri dan sebagian lagi ada yang berasal dari pemasok, seperti pengadaari bibit, sehingga mampu menghasilkan/membibitkan sendiri varietes bibit
34
hortikultura sayuran, dan sebagian belum bisa diusahakan sendiri sehingga harus membeli dari toko dan pemasok. Tabel 1. Jenis Komoditi dan Pemasru:an Hasil Produksi Pertanian Desa Ciburial.
Jenis Komoditi
Pemasaran/ Tempat tujuan
Hasil (kg)/ Satu musim
Kentang Tomat Wortel Buncis Kol Bawangdaun Bawang seledri Kembangkol Sayuran lain Strawberrv Total
Pasar tradisional/Swalayan Pasar tradisional/Swalayan Pasar tradisional/Swalayan Pasar tradisional/Swalayan Pasar tradisional/Swalayan Pasar tradisional/Swalayan Pasar tradisional/Swalayan Pasar tradisional/Swalayan Pasar tradisional/Swalayan Swalavan
42.000 85.000 84.000 25.000 32.000 18.000 15.000 6.000
-
307.000
..
-
-
Harga jnal /kg ffin)* 1.500 1.200 900 1.100 1.000 2.000 2.000 2.000
-
36.000
Sumber : Bagtan Pengelola Agnb1sms PP Al ltt1faq (1' elah Dmlah,2004) Keterangan : * Barga jual tersebut merupakan harga jual ke pasar induk Caringin Periode Minggu keempat Bulan Juli 2004
4.3. Sarana Produksi Pertanian Selain menggw1akan pupuk dan obat-obatan kimia dalam kegiatan pertanian/agribisnis tanaman sayur, masyarakat pnn telah mernproduksi sendiri pupuk dan obat-obatan alami nntuk kegiatan usaha taninya. Namu:n unit usaha pupuk dan obat-obatan alami yang sebagian diproduksi oleh masyarakat, bukanlah suatu unit bisnis yang dikomersilkan melainkan nntuk dignnakan pada lahan pertanianya sendili-sendiri. Dengan Penggnnaan bahan-bahan alami yang diproduksi sendiri tersebut diharapkan akan mengu:rangi pengeluaran usaha tani secara keselu:ruhan.
35
Untuk meningkatkan kualitas basil produksi pertanianya, para petani lebih banyak menggunakan pupuk alami dibanding pupuk buatan (kimia) dan itu dibuktikan dengan banyaknya masyarakat mengunakan pupuk kandang, hijauan, dan bokasi cair. Bahan-bahan yang
digunakan
untuk
pembuatart bokasi
calf
adalah
MFAlbakteri pengurai, daun krinyu 15 kg, gula pasir 1 kg, terasi 1 kg, dan pupuk kandang 30 kg. Adapun dosis pemakaian dan aplikasi pupuk tersebut yaitu dengan melarutkan 2 liter Bokasi cair ke dalam 1 drum berisi 200 liter air untuk 1000 tanaman dengan luas lahan 400 m2. sedangkan frekuensi pemberian pupuk tersebut setiap 7-10 hari sekali, 4-5 kali dalam semusim tanan1. Selain pupuk tersebut terdapat pula obat-obatan alami. (Tabel 2) Tabel 2. Jumlah Obat-obatan Alami yang Diproduksi Jenis Obat-obatan
Simabat
Ciknabat Inabat Dacoca
Betapur
Komposisi/ baban·baban
MFA, 0,5 liter, kacang babi 0,5 kg, gula merah 0,5 kg, bawang putih 100 gram, bawang merah 100 gram, cabe rawit 100 gram, temulawak dan biji sirsak 0,5 kg. Kencur 2 kg, bawang putih 200 gram Ikan mujair 1 kg, cuka 40% 1 liter dan 1 buah nanas Minyak tanah 1 liter, belerang 1 liter, rinso 0,25 kg, bahan kimia 0,25 kg. Kapur 0,5 kg, dan temulawak sebanyak 0,5 kg.
Sumber: Data primer, diolah (2004)
Fllngsi.
Sebagai pestisida,fungisida, dan insektisida.
Sebagai fungisida. Sebagai fungisida. Sebagai perangsang pertumbuhan dam1. Seba1~ai fungisida
36
Jenis hama yang biasanya menyerang tanaman saynnm umumnya adalah kutu daun, ulat grayak, ulat daun dan nematoda. Untuk menanggulangi hama tersebut para petani harus memberi obat-obatan alami yang mereka produksi sebelum merusak tanaman sayurannya sehingga tidak terjadi kerusakan yang menyebabkan kegagalan panen.
4.4. Transportasi/Kendaraan Untuk memudahkan kegiatan agribisnisnya, terutama dalam hal pengangkutan pupuk ke lahan pertanianya sebagian masyarakat mengalami kesulitan dalam mengangkut pupuk tersebut yang disebabkan oleh tidak memadainya fasilitas jalanraya sehingga tidak memungkinkan petani membawa pupuk tersebut dengan lancar. Karena itu, mm1cul suatu gagasan untuk memperbaiki fasilitas transportasi baik dari segi kendaraan maupun fasilitas jalan raya. Fasilitas transportasi di kampung Ciburial kurang memadai sehingga bagi sebagian masyarakat mengalarni kesulitan dalam membawa pupuk ke lahan pertanianya. Kesulitan masyarakat tersebut diakibatkan oleh rusaknya fasilitas jalan raya, daerahnya yang berbukit-bukit dan dataran tinggi. Dengan adanya fasilitas tersebut maka masyarakat lebih memilih untuk membawa pupuk dan hasil pertanian mereka dengan menggunakanjasa ojek sebelum dipasarkan.
37
Tabel 3. Fasilitas Tranportasi Jeuis keudaraau Colt diesel Truk Sepeda motor
Jumlah
·.
Unit
I<'uugsi
2 1 7
Mengangkut hasil pertanian mereka dari sawah untuk dibawa ke pasar tradisional maupun supermarket. Sedangkan untuk sepeda motor biasanya dipakai untuk membawa pupuk ke lahan pertanianya.
10
Sumber :Data primer, diolah (2004)
4.5. Kegiatau Pascapaneu Kegiatan pascapanen yang dilakukan oleh masyarakat dimaksudkan untuk memperoleh nilai tambah dari produk yang dihasilkan dairi budidaya pada lahan sendiri. Kegiatan tersebut meliputi pembersihan terhadap sisa-sisa hasil panen, dan sortasi terhadap kualitas hasil produksi kemudian dipasarkan ke tengkulak dan sebagian lagi masyarakat membawa hasil produksi ke pesantren untuk dipasarkan ke berbagai tempat yaitu; pasar tradisional, supermarket (Makro, Diamond, Galael, yogya, dan Matahari). Kegiatan ini dilakukan oleh pondok pesantren karena mereka mempunyai pangsa pasar tersendiri. dimana, masyarakat yang mempunyai perhatian akan kebersihan dan kualitas yang diberikan sesuai dengan harga yang ditawarkan. Kegiatan pasca panen yang dilakukan masyarakat Ciburial diharapkan dapat memenuhi keinginan dan kepuasan pondok pesantren sehingga pihak supermarket tetap mempercayakan pembelian sayuran-sayuran organik ke ;pondok pesantren.
38
Permintaan produk dari supe11narket selalu bertambah seiring dengan banyaknya konsumen yang membeli sayuran organik, peningkatan jumlah penduduk Indonesia dan kesadaran masyarakat akan manfaat yang didapatkan dengan mengkonsumsi sayuran organik, terbukti dengan banyaknya volume sayur-sayuran yang dikirimkan ke pasar swalayan. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 5. Tabel tersebut menmtjukkan rata-rata pengiriman per/hari ke supermarket Jakarta, dan sisa produksinya dikirimkan ke pasar ummn (tradisional). Tabel 4. Tingkat Penjualan Sayuran ke Supermarket Jakarta Per/hari Jnmlah · Ifarga per Total (Rp) (k.,./hari) ke IRn) . 5.000 500.000 Buncis 100 Wortel 500 5.000 2.500.000 675.000 Tomat 450 1.500 Kol JOO 2.500 250.000 5.000 150.000 Diamond Buncis 30 5.000 500.000 Wortel JOO Ken tang 100 4.500 450.000 2.500 75.000 Kol 30 225.000 Tomat 150 1.500 3.500 105.000 Kembangkol 30 36.000 Pucuk labu 10 3.600 Tespong 3.200 32.000 10 66.000 Daun mint 11.000 6 4.000 24.000 Daun ubi 6 4.800 48.000 10 Selada bokor Labu parani.; 2.000 200.000 100 30.000 Labu siam 20 1.500 40.000 Leunca 10 4.000 Daun leek 10 7.500 75.000 Seledri 7.500 75.000 JO Daun bawang 7.500 225.000 30 Bawaim kucai 7.500 75.000 10 Strawberrv 36.000 504.000 14 Kenikir 5.000 20.000 4 6.880.000 Jumlah 1840 Sumber; Bagian Pemasaran Pondok Pesantren Al Ittifaq (Telah Diolah,2004) Super market MakroDC
Jenis saynr
39
4.6. Pemasaran Pemasaran merupakan sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Sehingga pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam dunia usaha. Masyarakat Ciburial memasarkan hasil pertanianya ke tengkulak dan pesantren. Dengan adanya pasar tersebut maka masyarakat akan lebih mudah dalam menjual basil pertanianya, sehingga kegiatan pasca panen akan berjalan lancar. Untuk memberikan kepuasan pelanggan pondok pesantren melakukan kegiatan pemasaran tiga kali dalam sehari yaitu: pada pukul 05.00 pagi, pukul 16.00 sore, dan dini hari pada pukul 02.00 Wib.di samping itu, pondok pesantren juga melakukan grading atau pengolahan produk yang dihasilkan oleh pondok untuk memuaskan konsumen. Grading tersebut terbagi dalam empat kategori, untuk kategori/ mutu I biasanya dikirim ke supermarket-supermarket sesuai dengan pesanan yang diminta sebelurnnya sedangkan untuk kategori/mutu I! dikirim ke pasar lokal atau pasar tradisioanal. Dan untuk kategori/mutu III dan IV dikonsumsi oleh santri, tamu dan terakhir di konsumsi oleh temak. Produk yang dipasarkan ke supermarket dan ke
pasa~
tradisional mempunyai
perbedaan kriteria baik dari segi ukuran, berat, warna, kualitas, dan terutama kemasan yang dipakai. Untuk produk yang dikirim ke pasar biasanya langsung dijual ke bandar atau dijual di jalan setelah dilakukan sortasi sehingga untuk penjualan ke pasar lokal
40
tidak dilakukan pasca panen karena biasanya langsung diambil oleh para bandar setelah dimasukkan ke dalam peti di tempat pemanenan. Sedangkan alur pemasaran sayuran yang dilakukan oleh masyarakat Ciburial adalah sebagai berikut:
Pedagang Pengumpul
Pasar Tradisional
Petani Produsen
Petani Produsen
Konsumen
sayuran
H
Pondok Pesantren
Pasar Supermarket
Pedagang Pengumpul
Pasar Supermarket
Konsumen bu ah
Gambar 3. Pola Saluran Pemasaran Sayur Mayur dan Buah di Pesantren Al-iitifaq(2004). Sumber: Bagian pemasaran pondok pesantren Al-ittifaq, (2004)
Untuk melakukan kerjasama dengan pihak supermarket biasanya digunakan sistem kerjasama yang akan saling menguntungkan sedangkan sistem yang digunakan pondok pesantren dalam menjalankan kerjasama perdagangan dengan supermarket dilakukan dengan tiga cara yaitu: a. Jika suatu produk telah masuk ke supermarket maka segala sesuatu yang berkenaan dengan produk tersebut menjadi tanggung jawab pihak supermarket (sistem putus). b. Jika suatu produk yang telah masuk ke supermarket tersebut mengalarni kernsakan sehingga menimbulkan suatu kerngian malrn kerngian rnenjadi tanggung jawab kedua belah pihak (sistem semi konsinyasi)
41
c. Jika suatu produk yang telah masuk ke supermarket tersebut mengalami kerugian
maka kerugian ditanggung oleh pondok pesantren (sistem konsinyasi). Sedangkan sistem yang digunakan oleh pondok pesantren saat ini adalah sistem putus karena sistem tersebut mengurangi tingkat resiko kerugian pasar. Kerjasama dengan supermarket terns dipertahaukan dengan menerapkan 3 K yaitu: Kontinuitas/Ketepatan waktu, Kualitas/Ketepatan ukuran,wama, dan mutu, dan KuantitasNolume. Selain kerjasama dengan pihak supermarket ( Makro, HERO, Yogya, Matahari, dan Diamond). Pondok pesantren juga melakukan kerjasama dengan pihalc petani suplier komoditi (Petani kecil dan petani besar). Kerjasama tersebut dilakukan dengan maksud apabila pesanan yang diminta supermarket melebihi produksi maka pondok pesantren akan membeli komoditi ke petani dengan syarat yang sudah ditentukan.
4.7. Karakteristik Responden Berdasarkan hasil penelitian di lapangan bahwa karakteristik responden, dalam ha! ini masyarakat Ciburial dapat dikelompokkan menjadi beberapa katagori, yaitu: Jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, kepemilikan tanah, luas lahan, jenis tanaman yang dibudidayakan, hasil produksi pertanian selama satu kali musim panen, dan pendapatan bersih. Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan bahwa jenis kelarnin laki 83,33%, dan perempuan sebesar 16,66%. Umur responden yang kurang dari 25 th sebesar 28,33%, antara 26 sampai 40 th sebesar 35%, antara 41 sampai 50 th sebesar
42
18,33%, clan lebih dari 50 th sebesar 18,33%. Sedangkan tingkat pendidikan para responden relatif beragam yaitu tingkat pendidikanya hariya sampai SD sebesar 56,66%, SMP sebesar 41,66%, SMA sebesar 10%, dan Akademi/Perguruan Tinggi sebesar 8,33%. Berdasarkan temnan di lapangan bahwa masyarakat sebagai pemilik tanah sebesar 71,66%, sebagai petani penyewa sebesar 20%, sebagai penyewa bagi (bagi hasil) sebesar 6,66%, dan lain-lain sebesar 1,66%. Sedangkan jumlah keseluruhan lahan yang dimiliki petani kurang dad 0,5 hektar sebesar 60%, antara 0,5 sampai 1,4 hektar sebesar 25%, antara 1,5 sampai 2 hektar sebesar IJ. ,66%, dan lebih dari 2 hektar sebesar 3,33%. Untuk tanaman yang dibudidayakan, petani menanam sayuran sebesar 58,33%, padi sebesar 5%, buah Strawberry sebesar 33,33%, dan bunga 3,33%. Adapun ditinjau dari jumlah hasil produksi selama sa1tu musim panen, bahwa jumlah basil produksi pertanianya relatif beragam tergantung luasnya lahan yang dimiliki. Jumlah hasil produksi kurang dari 2 kwintal sebesar 61,66%, antara 3 sampai 4 kwintal sebesar 15%, antara 5 sampai 6 kwintal sebesar 13,33%, dan lebih dari 6 kwintal sebesar 10%. Sedangkan tingkat pendapatan petani yang kurang dari 1 juta dalam sekali musim panen sebesar 26,66%, antara 1 sampai 3 juta sebesar 31,66%%, antara 4 sampai 5 juta sebesar 26,66%, clan pendapatan petani yang lebih dari 5 juta dalam satu kali musim panen sebesar 15%.
43
Tabet 5. Karakteristik Responden
Karakte1istik responden (petani)
.
Jenis kelamin • Laki-laki • Peremouan Umur • < 25 tahun • 26-40 tahun • 41 -50 tahun • > 50 tahun Tingkat pendidikan • SD • SMP • SMA • Akadem i/Penmruan tin aai Kepemilikan tanah • Pemilik tanah • Petani penyewa • Penyewa bagi (bagi hasil) • Lain-lain Luas lahan • < 0,5 hektar • 0,5 - 1,4 hektar • 1,5 - 2 hektar • > 2 hektar Jenis tanaman yang dibudidayakan • Sayuran • Padi • Buah-buahan • Bumm Hasil produksi • < 2 kwintal • 3-4 kwintal • 5 -6 kwintal • > 6 kwintal Pendapatan • < 1 juta • 1 - 3 juta • 4-5juta • > 5 iuta Sumber: Data Primer, diolah (2005)
Jumlah (orang)
Persentase (%)
50 10
83,33% 16,66%
17 21 11 11
28,33% 35% 18,33% 18,33%
34 15 6 5
56,66% 41,66% 10% 8,33%
43 12 4 l
71,66% 20% 6,66% 1,66%
36 15 7
60% 25% 11,66% 3,33%
2 35 3 20
2
58,33% 5% 33,33% 3,33%
37 9 8 6
61,66% 15% 13,33% 10%
16 19 16 9
26,66% 31,66% 26,66% 15%
BABV HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Puimk Organik Dalam penelitian ini, terdapat empat belas variabel asal yang akan dijadikan bahan pembahasan dengan menggunakan alat atau program statistical package for
social science (SPSS) dengan memakai metode analisis faktor (multivariate analysis). Adapun faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu: umur (Xl), tingkat pendidikan (X2), motivasi pembelian (X3), mengikuti pelatihan (X4), kepemilikan lahan (XS), pendapatan (X6), tempat pembelian (X7), informasi pupuk (XS), mudah diperoleh (X9), harga pupuk (Xl 0), luas lahan (Xll ), penyuluhan pertanian (X12), kualitas pupulc (X13), dan manfaat pupuk (Xl4). Dari keempat belas variabel tersebut diperoleh angka K-M-0 MSA sebesar 0,615 dan nilai chi-square pada bartlett 's test of sphericity 136,807 dengan signifikansi 0,001. Oleh karena angka K-M-0 MSA tersebut telah mencapai 0,50 dengan nilai chi-square yang sangat besar dan signifikansi jauh di bawah 0,50 (0,001 < 0,05), maka keempat belas variabel yang cliaualisis dapat dimasuldam untuk diproses lebih lanjut. Berdasarkan empat belas variabel asal yang diamati hanya tiga belas variabel yang terdapat pada anti-image correlation (matrik a) yang memenuhi nilai MSA
(measures of sampling adequacy) lebih besar dari 0,5. karena variabel sisanya yaitu: harga pupuk memiliki nilai MSA (measures of sampling adequacy) di bawah 0,5
45
sehingga tidak dapat di prediksi. Nilai "a" terbesar pada anti-image correlation merupakan komponen utama analisis. Tabel 6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Pupuk Organik Berdasarkan Anti-image Correlation (1) No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
Jenis faktor Penyuluhan pertanian Motivasi pembelian Mengikuti pelatihan Kepemilikan lahan Manfaat pupuk Mudah didapat Luas lahan Informasi Kualitas pupuk Tempat pembelian Pendapatan Tingkat pendidikan Umur Harga
Nilai matrik a 0,740 0,696 0,689 0,686 0,647 0,605 0,602 0,585 0,583 0,540 0,537 0,524 0,516 0,485
Swnber : Data primer, diolah (2005)
Dengan adanya nilai MSA di bawah 0,5 yang terdapat pada (Tabel 6), maka perlu dilakukan proses pengujian ulang untuk mendapatkan nilai MSA di atas 0,5. Berdasarkan basil pengujian ulang tersebut maka diperoleh angka K-M-0 MSA sebesar 0,624 dan nilai chi-square pada bartlett's test of sphericity 124,847 dengan siguifikansi 0,001. Oleh karena angka K-M-0 MSA tersebut telah mencapai 0,50 dengan nilai chi-square yang sangat besar dan signifikansi jauh di bawah 0,50 (0,001 < 0,05), maka ketiga belas variabel yang dianalisis dapat dimasukkan untuk diproses lebih lanjut.
46
Tabel 7. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengguna:m Pupuk Organik Berdasarkan Anti- image Correlation (2) No 1. 2. 3. 4.
5. 6. 7.
8. 9. 10. 11. 12. 13.
Jenis faktor Motivasi pembelian Penyuluhan pertanian Mengikuti pelatihan Kepemilikan lahan Manfaat pupuk Luas lahan Mudah didapat Kualitas pupuk Informasi Pendapatan Tempat pembelian Umur Tingkat Pendidikan
Nilai matrik a 0,721 0,715 0,703 0,676 0,649 0,641 0,608 0,595 0,584 0,531 0,531 0,513 0,513
Sumber : Data primer, d10lah (2005)
Dari seluruh variabel yang diamati pada (Tabel 7), bahwa variabel-variabel tersebut mempunyai nilai di atas 0,50 sehingga variabel-variabel tersebut layak diproses lebih lanjut. Berdasarkan anti-image correlation yang terdapat pada (Tabel 7) di atas dapat diketahui bahwa komponen utama yang dapat mempengaruhi persepsi dan sikap masyarakat dalam menggunakan pupuk organik yaitu: motivasi pembelian, penyuluhan pertani!!!l, mengikuti pelatihan, kepemilikan lahan, manfaat pupuk, luas lahan, mudah didapat, kualitas pupuk, informasi, pendapatan, tempat pembelian, umur, dan tingkat pendidikan. Setelah mengetalmi variabel-variabel yang lulus kriteria berdasarkan antiimage correlation, maka proses selanjutnya yaitu mengetahui variabel-variabel yang
layak diproses lebih lanjut berdasarkan nilai communalities. Berdasarkan hasil penelitian bahwa nilai communalities masing-masing vruiabel yang merupakan
47
keragaman (varian) dari sebuah variabel dapat dijelaskan oleh faktor yang akan terbentuk. Nilai communality tersebut menunjukkan respon positif yang dapat mempengaruhi masyarakat dalam menilai dan menyikapi yartg kemudian dilanjutkan dengan pembelian pupuk organik. Peringkat tertinggi dengan nilai communality 0,683 menunjukkan respon terbesar yang artinya faktor tersebut mempengaruhi masyarakat dalam menggunakan pupuk organik (Tabel 8). Sedangkan nilai communality yang kurang dari 0,50, maka variabel-variabel tersebut tidalc layak diproses Iebih Ianjut. Hal ini dapat menjadi ukuran bahwa faktor tersebut bukan faktor yang mempengarnhi penggunaan pupuk organik di masyarakat. Tabel 8. Faktor-faktor Pertimbangan Masyarakat dalam Menggunakan Pupuk Organik Berdasarkan Nilai Communality .
No X6 X9 X3 XS 5. XI 6. X7 7. X4 8. X12 9. X13 10. X2 1. 2. 3. 4.
Variabel = pendapatan = mudah didapat = motivasi pembelian = informasi =umur = tempat pembelian = mengikuti pelatihan = kualitas pupuk = manfaat pupuk = tingkat pendidikan
Communality 0,683 0,663 0,622 0,616 0,610 0,576 0,570 0,566 0,543 0,517
Sumber : Data primer, dtolah (2005)
Berdasarkan nilai communality pada (Tabel 8), bahwa variabel-variabel yang mempunyai nilai di atas 0,50 yang dipertimbangkan masyarakat adalah: pendapatan,
48
mudah didapat, motivasi pembelian, informasi, umur, tempat pembelian, mengik:uti pelatihan, kualitas pupuk, manfaat pupuk, dan tingkat pendidikan. Pendapatan merupakan faktor yang mempunyai nilai communality terbesar dan mempunyai nilai 0,683. Semakin tinggi pendapatan seseorang maka akan semakin
tinggi
kemampuan
masyarakat
petani
dalam
memenuhi
tingkat
kebutuhannya terhadap suatu barang. Sebaliknya semakin rendah tingkat pendapatan masyarakat yang diterima dari kegiatan usaha taninya maka kemampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan semakin rendah. Besamya pendapatan petani sangat menentukan tingkat kemampuan petani dalam mernbeli dan menggunakan pupuk. Peluang atau kemungkinan untuk membeli pupuk akan semakin besar dengan semakin meningkatnya pendapatan. Kemudahan mendapatkan pupuk merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat dalam menggunakan pupuk organik tersebut. Faktor tersebut mempunyai nilai 0,663. Berdasarkan temuan di lapangan bahwa tingkat penggunaan pupuk organik oleh masyarakat untuk lahan pertaniannya sangat dipengaruhi oleh kemudahan masyarakat dalam mendapatkan barang/pupuk organik. Semakin mudah masyarakat dalam mendapatkan pupuk dengan kualitas yang bagus dan harga terjangkau maka akan semakin banyak masyarakat dalam menggunakan pupuk tersebut. Motivasi masyarakat dalam menggunakan pupuk organik merupakan faktor yang mempengaruhi pula terhadap persepsi masyarakat dalam menggunakan pupuk tersebut. Falctor tersebut mempunyai nilai 0,622. Motivasi masyarakat yang k:uat
49
dalam menggunakan pupuk organik akan mempengaruhi masya:rakat dalan1 melakukan proses keputusan pembelian pupuk. Berdasarkan temuan di lapangan ballwa motivasi tersebut dipengaruhi oleh kualitas, harga, mudall didapat dan budaya. Informasi pertanian merupakan salall satu faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat dalanl menggunaJ(an pupuk organik. falctor tersebut mempunyai nilai 0,616. Informasi yang banyak tentang pupuk dan pemupukan akan mempengaruhi persepsi petani yang dilanj utkan dengan pembelian terhadap pupuk organik. Semakin banyalc informasi pertanian yang didapat maka akan semakin banyak pengetalluan yang berkaitan dengan pertanian yang didapat. Umur merupakan salall satu faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat dalanl menggunakan pupuk organik. Faktor tersebut mempunyai nilai 0,610. semakin tua umur seseorang dalanl menyikapi yang dilanjutkan dengan pemakaian terhadap pupuk organik akan berbeda dengan pemuda. Perbedaan itu disebabkan oleh pengalaman seseorang dalam me1tjalankan usallataninya.
Semakin tua umur
seseorang maka akan semakin banyak pengalaman yang didapat dalanl pertanian. Tempat pembelian pupuk merupakan variabel dengan nilai Communality 0,576. Hal ini menunjukkan ballwa tempat pembelian pupuk dapat memberilrnn pengaruh yang sangat besar terhadap persepsi masyaralrnt dalam menggunakan pupuk organik. Dari segi kualitas pupuk organik yang dipakai masyarakat, ballwa pembelian pupuk organik di toko dan pesantren akan sangat berbeda dengan pembelian di tetangga. Kualitas pupuk di toko pertanian dan pesantren dipengaruhi oleh kandungan atau komposisi yang terdapat pada pupuk tersebut.
50
Mengikuti pelatihan mempengaruhi pula terhadap persepsi masyarakat dalam menggunakan pupuk organik. Faktor tersebut mempunyai nilai 0,570. Sedngnya masyarakat dalam mengikuti pelatihan maka akan rnendapatkan banyak pengetahuan yang berkaitan dengan kegiatan pertanian termasuk di dalarnnya pemupukan, sehingga masyarakat mempunyai persepsi yang bagus dan di lanjutkan dengan penggw1aan pupuk organik. Kualitas pupuk organik merupakan faktor yang mempengaruhi pula terhadap persepsi masyarakat dalam menggunakan pupuk organik tersebut. Faktor tersebut mempunyai nilai 0,566. Semakin bagus kualitas pupuk yang akan digunakan pada lahan pertanian maka semakin banyak masyarakat dalam menggunakan pupuk organik. Penggunaan pupuk organik yang bagus dan berkualitas akan berakibat pula terhadap pertunibuhan tanaman yang bagus sehingga dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas basil produksi. Berdasarkan temuan di lapangan bahwa manfaat pupuk organik dapat mempengaruhi terhadap pembelian pupuk. Pembelian pupuk tersebut disebabkan oleh kualitas dan kuantitas basil produksi pertanian yang memakaj pupuk organik. Faktor tersebut mempunyai nilai 0,543. Berdasarkan ha! tersebut bahwa masyarakat menggunakan pupuk organik untuk meningkatkan kualitas
basil produksi
pertaniarmya. Tingkat pendidikan mernpakan salah satu faktor yang mempengaruhi pula terhadap penggunaan pupuk organik. Faktor tersebut mempunyai nilai 0,517. semaldn
51
tinggi tingkat pendidikan seseorang maka akan lebih selektif dalam menggunakan pupuk yang dipakai pada lahan pertanianya agar mendapatkan hasil yang optimal. Tabel 9. Faktor-faktor Pertimbangan Masyarakat dalam Menggunakan Pupuk Organik Berdasarkan Component matrix No 1. 2. 3. 4.
Component matrix
Variabel X2 X3 X12 X13 X8 X7 X6 X4
= = =
tingkat pendidikan motivasi pembelian kualitas pupuk manfaat pupuk informasi tempat pembelian pendapatan mengiknti pelatihan
0,657 0,653 0,633 0,576 0,570 0,552 0,551 0,536
= 5. = 6. = 7. = = 8. Sumber : Data pnmer, d10lah (2005)
Setelah
mengetahui
faktor-faktor
pertimbangan
masyarakat
menggunakan pupuk organik berdasarkan nilai communality, maka
dalam langkah
selanjutnya yaitu pengujian melalui komponen matrik. Berdasarkan analisis komponen matrik pada (Tabel 9), dapat diketahui bahwa faktor-faktor yang dipertimbangkan masyaralcat dalam menggunakan pupuk organik yaitu: tingkat pendidikan, motivasi pembelian, kualitas pupuk, manfaat pupuk, informasi, tempat pembelian, pendapatan, dan mengikuti pelatihan. Kedelapan variabel tersebut merupakan faktor-faktor yang sangat mempengaruhi terhadap persepsi masyarakat dalam menggunakan pupuk organik. Setelah dilakukan pengujian melalui komponen matrik maka dilanjutkan dengan pengujian melalui rotated component matrix. Berdasarkan rotated component matrix yang terdapat pada (Tabel 10), bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
52
masyarakat dalam menggunakan pupuk organik adalah motivasi pembelian, kualitas pupuk, informasi, pendapatan, tingkat pendidikan, tempat pembelian, manfaat pupuk, kepemilikan lahan, dan luas lahan. Faktor-faktor tersebut merupakan faktor yang dapat mempengaruhi persepsi masyarakat dalam menggunakan pupuk organik. Tabel 10. Faktor-faktor Pertimbangan Masyarakat dalam Menggunakan Pupuk Organik Berdasarkan Rotated Component matrix No 1. 2. 3. 4.
5. 6. 7. 8.
9.
Variabel X3 Xl2 X8 X6 X2 X7 Xl3 X5 XlO
= motivasi pembelian = kualitas pupuk = infonnasi pupuk = pendapatan = tingkat pendidikan = tempat pembelian =manfaat = kepemilikan lahan = luas lahan
.
Rotated Component matrix 0,768 0,735 0,699 0,690 0,673 0,667 0,641 0,541 0,501
Sumber : Data pnmer, d10lah (2005)
Berdasarkan nilai yang terdapat pada rotated component matrix tersebut maka kesembilan variabel tersebut akan dianalisis lebih Ianjut. V ariabel tersebut merupakan komponen utama, analisis komponen tersebut dilakukan untuk mengetahui faktorfaktor yang paling berpengaruh terhadap penggunaan pupuk organik yang dipengaruhi oleh faktor-faktor lainya. Lebih lanjut secara rinci proses analisis data melalui SPSS release 12,0 dapat dilihat pada (Lampiran 2). 5.1.1. Analisis Komponen Utama Dari keseluruhan faktor tersebut diatas dapat dijelaskan tentang korelasi variabel asal dengan komponen utan1a. Pengelompokan variabel kedalam komponen utama didasarkan pada angka mutlak terbesar dari nilai korelasi (nilai loading) yang
53
diberikan setiap variabel terhadap masing-masing komponen utama yang diketahui dari Rotated Componen Matrik. Pengolahan terhadap ketiga belas variabel asal dengan metode ekstraksi
Principal Component Analysis (PCA) menghasilkan komponen utama yang menerangkan keragaman data sebesar 56,555 persen. Penentuan jumlah faktor yang dianalisis berdasarkan hasil penghitungan dengan menggunakan program SPSS
(statistical package for social science) menghasilkan empat komponen utama yang diketahui dari Total Variance Explained. Reduksi data tersiebut akan memudahkan dalam berkonsentrasi terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat dalam menggunakan pupuk organik. Tabel 11. Korelasi Variabel Asal dengan Komponen Utama Komponen utama
Akar ciri
1
2,531
2
2,002
3
4
1,577
1,242
Variabel asal yang mempeugaruhi (X3) motivasi 19,470 (Xl 0) luas lahan (X6) pendapatan 15,398 (Xl2) kualitas
Nilai loading 0,768 0,501 0,690 0,735
(X2) tingkat pendidikan (X5) kepemilikan 12,128 lahan (X7) tempat pembelian) (Xl3) manfaat pupuk
0,673
Varian
9,557
Sumber : Data pnmer, dmlah (2005)
(X8) informasi
0,541 0,667 0,641 0,699
54
5.1.1.1. Komponen Pertama Komponen utama pertama terdiri dari motivasi pembelian (X3), dan luas lahan (XlO). Setiap variabel memiliki korelasi positif dan mampu menerangkan keragaman data sebesar 19,470 persen. Hal tersebut yang mempengaruhi proses keputusan masyarakat dalam menggunakan pupuk. Berdasarkan temuan di lapangan bahwa masyarakat mengatakan setuju 26,66%, mengatakan biasa saja 58,33%, dan hanya 15% dari masyarakat yang mengatakan tidak setuju bahwa motivasi masyarakat dalam menggunakan pupuk organik dapat mempengaruhi terhadap persepsi masyarakat dalam menggunakan pupuk. Motivasi masyarakat yang kuat dalam menggunakim pupuk organik akan mempengaruhi masyarakat dalam melakukan proses keputusan pembelian pupuk yang dikehendaki. Variabel kedua yang mempengaruhi komponen utarna pertama adalah !uas lahan. Sebesar 5% mengatakan setuju bahwa luas lahan dapat mempengaruhi penggunaan pupuk, sebesar 58,33% mengatakan biasa saja, clan 36,66% rnengatakan tidak setuju. Faktor ini merupakan salah satu yang mempengaruhi keputusan pembelian pupuk organik.
5.1.1.2. Komponen Kedua Komponen utama keclua tercliri clari faktor penclapatan (X6), clan kualitas pupuk (Xl2) yang mempunyai korelasi positif. Faktor tersebut menerangkan
55
keragaman data sebesar 15,398 persen. Faktor tersebut yang mempengaruhi proses keputusan pembelian pupuk organik. Pendapatan merupakan hal penting bagi petani uutuk membeli dan mendapatkan suatu barang. Semakin tinggi pendapatan seseorang semakin tinggi pula pengeluaran uutuk mencukupi suatu kebutuhan. Dalam penelitian tersebut sebagian besar masyarakat menyatakan biasa saja sebesar 68,33% bahwa pendapatan dapat mempengaruhi terhadap pembelian pupuk, sebesar 15% rnenyatakan setuju, dan mengatakan tidak berpengaruh sebesar 16,66%. Kualitas pupuk organik yang bagus akan mempengaruhi masyarakat dalam menggunakan pupuk organik. Sebesar 8,33% masyarakat menyatakan setuju bahwa kualitas pupuk organik dapat mempengaruhi proses keputusan konsumen dalam melakukan pembelian pupuk, sebesar 70% menyatakan biasa saja bahwa kualitas pupuk organik dapat mempengaruhi proses keputusan pembdian, dan hanya 21,66% yang menyatakan tidak setuju bahwa kualitas pupuk organik dapat mempengaruhi proses keputusan pembelian.
5.1.1.3. Komponcn Ketiga Komponen utama ketiga terdiri dari tingkat pendidikan (X2), kepemilikan lahan (XS), tempat pembelian (X7) dan manfaat pupuk organik (X13) yang berkorelasi positif. Faktor tersebut memberikan kontribusi keragaman data sebesar 12,128 persen. Faktor tersebut yang mempengaruhi proses keputusan pembelian pupuk organik.
56
Berdasarkan temuan di lapangan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi masyarakat dalam menggunakan pupuk organik adalah tingkat pendidikan. Sebagian besar masyarakat menyatakan biasa saja sebesar 55%, menyatakan setuju sebesar 13,33%, dan menyatakan tidak setuju sebesar 31,66% bahwa tingkat pendidikan dapat mempengaruhi terhadap proses keputusan pembelian pupuk. Kepemilikan lahan pertanian akan mempengaruhi pula terhadap masyarakat dalam melakukan pembelian pupuk organik. Motivasi petarti penyewa, petani bagi hasil, dan petani pemilik terhadap pembelian pupuk organik akan sangat berbeda dalam hal pemberian pupuk pada lahan pertanianya. Sebesar 26,66% mengatakan setuju
bahwa
kepemilikan
lahan
akan
mempengaruhi
masyarakat
dalam
menggunakan pupuk organik, mengatakan biasa saja sebesar 50%, dan hanya 23,33% yang mengatakan tidak setuju bahwa kepemilikan lahan akan mempengaruhi terhadap proses pembelian pupuk. Tempat pembelian pupuk organik dapat mempengaruhi pula terhadap masyarakat dalam menggunakan pupuk organik. Tempat pembelian pupuk yang dekat dan persediaan yang banyak akan memudahkan masyarakat dalam menggunakan pupuk organik. Sebesar 11,66% mengatakain setuju bahwa tempat pembelian pupuk dapat mempengaruhi terhadap pembelian pupuk, sebesar 66,66% mengatakan biasa saja bahwa tempat pembelian pupuk dapat mempengaruhi terhadap penggunaan pupuk, dan sebesar 21,66% yang mengatakan bahwa tempat pembelian pupuk tidak dapat mempengarnhi terhadap penggunaan pupuk.
57
Berdasarkan temuan di lapangan bahwa masyarakat mengatakan setuju 18,33%, mengatakan biasa saja 56,66%, dan mengatakan tidak setuju 25% bahwa
manfaat pupuk organik dapat mempengaruhi terhadap pembelian pupuk. Semakin banyak manfaat yang dihasilkan oleh pupuk organik maka akan semakin banyak pula masyarakat dalam menggunakan pupuk tersebut. Faktor tersebut merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi masyarakat dalam melakukan proses keputusan pembelian.
5.1.1.4. Komponen Keempat Komponen utama keempat terdiri dari faktor informasi (X8) yang berkorelasi positif dan memberikan kontribusi keragaman data sebesar 9,207 persen. Faktor tersebut yang mempengaruhi proses keputusan pembelian pupuk. Infom1asi tentang kandungan pupuk organik yang dipalmi oleh masyarakat dapat mempengaruhi pula terhadap proses keputusan pembelian pupuk tersebut. Sebesar 11,66% mengatakan setuju bahwa informasi tentang pupuk organik dapat mempengaruhi terhadap proses keputusan pembelian, sebe8ar 68,33% mengatakan biasa saja bahwa infonnasi tentang pupuk organik dapat mempengaruhi proses keputusan pembelian, dan mengatakan tidak setuju sebesar 20% bahwa informasi tentang pupuk dapat mempengaruhi terhadap proses keputusan pembelian pupuk tersebut. Setelah
mengetahui
komponen
utama
dan
faktor-faktor
yang
mempengaruhinya maka tahap terakhir yaitu mengetahui sejauh mana korelasi
58
terhadap keempat faktor tersebut melalui component transformation matrix. Jika diperhatikau pada angka-angka diagonal pada component transformation matrix yang terdapat pada lampiran 2, maka dapat diketahui bahwa antara komponen 1 dengan 1. komponen 2 dengan 2. komponen 3 dengan 3. komponen 4 dengan 4 memiliki angka di atas 0,5 (0,862, 0,811, 0,810 dan 0,894) ha! ini membuktikan bahwa keempat faktor atau komponen yang terbentuk sudah tepat, karena mempunyai korelasi yang tinggi.
5.2. Proses Keputusan Pembelian Pupnk Organik
Proses keputusan pembelian masyarakat dalan1 menggunakan pupuk organik dilakukan melalui lima tahap, tahap pertama yaitu pengenalan kebutuhan. dimana, masyarakat ditawari beberapa kebutuhan yang akan dipa!kai, tahap kedua yaitu pencarian informasi tentang suatu produk, setelah mendapatkan berbagai informasi maka tahap ketiga adalah mengevaluasi berbagai alternatif pilihan terhadap suatu produk, tahap keempat adalah keputusan pembelian suatu produk yang diinginkan, setelah melakukan pembelian maka tahap terakhir adalah perilaku pasca pembelian. 5.2.1. Pengenalan Kebutuhan
Proses pembelian pupuk organik oleh masyarakat dirnulai ketika petani mulai merasakan dan mengenali adanya kebutuhan akan suatu produk pupuk organik. Dengan menyadari adanya kebutuhan tersebut, masyarakat akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan yang mereka harapkan. Pada kondisi ini pondok pesantren dan toko-toko pertanian harus mampu melihat kondisi yang diharapkan masyarakat
59
(petani), sehingga mampu menawarkan pupuk organik yang sesuai dengan keinginan petani. Berdasarkan temuan di lapangan bahwa manfaat yang dicari oleh masyarakat dalam menggunakan pupuk organik adalah untuk menin;gkatkan hasil produksi (36,66%), meningkatkan kualitas produksi (48,33%), mengurangi terkena hama penyakit (10%), dan mempercepat pertumbuhan (5%). (Tabel 12) Tabel 12. Manfaat Konsumen dalam Membeli Pupuk Organik Manfaat • " " "
Uniuk meningkatkan produksi pertanian Untuk meningkatkan kualitas produksi Untuk mengurangi terkena hama penyakit Lain-lain (Mero erce at ertumbuhan) Jumlah
Jurrilah (oran 22
Perseritase
%)
29 6
36,66% 48,33% 10%
3
5%
60
100%
Sumber: Data primer, diolah (2005)
5.2.2. Pencarian Informasi Setelah para petani mengetahui dan mengenali suatu kebutuhan , maka tahap selanjutnya adalah pencarian informasi mengenai keunggulan dan keistimewaan pupuk organik yang ingin dipergunakan pada lahan pertaniannya. Untuk mengetahui tentang hal tersebut maka para petani harus menghubungi
p·~kerja
penyuluh sebagai
upaya dalam meningkatkan pengetahuan tentang pertanian. Para petani melakukan konsultasi terhadap pekerja penyuluhan. Setelah melakukan konsultasi terhadap pekerja penyuluh maka petani akan mendapatkan berbagai infmmasi yang berkaitan dengan pertimian. Adapun informasi
60
yang didapat masyarakat Ciburial berasal dari berbagai sumber. Sumber informasi mengenahi pupuk organik berasal dari pekerja penyuluh (36,66%), teman/tetangga (26,66%), ketua kelompok tani (13,33%), saudara (8,33%), tuan tanah (10%), dan radio (5%). Temuan di Japangan menunjukkan bahwa sumber informasi yang paling banyak memberikan informasi tentang pupuk organik adalaih pekerja penyuluh dan teman /tetangga sesarna petani. (Tabel 13) Tabel 13. Sumber Informasi .
Sumber informasi tefltang pupuk organik.
• •
• • •
•
Pekerja penyuluh Teman/ Tetangga Ketua kelompok tani Saudara Tuan tanah Lain-lain (Radio)
Jumlah
Jumlah (orang) 22 16 8 6 3
Persentase (%) 36,66% 26,66% 13,33% 8,33% 10% 5%
60
100%
5
Sumber : Data pnmer, d1olah (2005)
5.2.3. Evaluasi Alternatif Tahap ini merupakan tahap dimana petani menggunakan pupuk organik dan membuat pertimbangan nilai terbaik yang harus diambil petani dalam memenuhi kebutuhan. Berdasarkan temuan di lapangan bahwa pupuk organik di Kampung Ciburial relatif banyak sehingga petani harus mempertimbangkan jenis pupuk organik yang akan dijadikan pilihan altematif dalam pemakaian pupuk tersebut w1tuk lahan pertanianya. Altematif pupuk organik yang banyak dipakai masyarakat adalah pupuk
61
kandang (56,66%), pupuk hijau/hijauan muda (20%), kompos (18,33%) dan pupuk guano sebesar (5%). (Tabel 14) Tabel 14. Altematif Pupuk Organik yang Dipakai Pupuk organik yang dipakai masyarakat
.. • .. •
,',
'
'
·.·· ·.·
'
Pupuk kandang Pupuk hijau Kompos Guano Jumlah
Jmnlah (orang) 34 12
3
Persentase ··. (%) 56,66% 20% 18,33% 5%
60
100%
11
' '
'•
Somber: Data primer, diolah (2005)
5.2.4. Keputusau Pembelian Pada tahap ini petani mengambil keputusan mengenai proses keputusan pembelian pupuk organik. Pembelian pupuk yang dilakukan oleh masyarakat Ciburial dipengaruhi oleh pihak luar yang menyuruh masyarakat dalam membeli dan memilih pupuk organik tersebut. (Tabel 15) Berdasarkan penelitian bahwa masyarakat membeli pupuk organik atas dorongan dari pekerja penyuluh (35%), teman/tetangga
(25%), ketua kelompok tani (15%), saudara (13,33%), tuan tanah (11,66%). Tabel 15. Pihak yang Mempengaruhi Penggtmaan Pupuk Organik Siapa yang menyuruh llnda dalam memilih pupuk organik • Peke1ja Penyuluh • Teman/tetangga sesama petani • Ketua kelompok tani • Saudara • Tuan tanah '
Jumlah Sumber: Data pnmer, d10lah (2005)
',
'
I '
Jumlah (orang) 21 15 9 8 7
60
. Persentllse ·.·. (%)'
35% 25% 15% 13,33% 11,66%
100%
62
Berdasarkan temuan di lapangan bahwa tempat pembelian pupuk organik merupakan salah satu penentu terhadap pembelian pupnk. Tempat pembelian pupnk yang dilaknkan oleh masyarakat Ciburial relatif beragam. Berdasarkan hasil penelitian bahwa masyarakat membeli pupnk organik untnk kegiatan pertaniannya di toko-toko pertanian sebesar (31,66%), di pasar sebesar (3,33%), pondok pesantren (60%), dan hanya (5%) yang membeli pupnk dari tetangganya. (Tabel 16) Tabel 16. Tempat Pembelian Pupuk Organik •.
'
Tempat pembelian pup11kotga11ik ..
• •
• D
.
Toko- toko pertanian Tetangga Pasar Pondok pesantren
.
.
•
Junilah {orang) 19 3 2 36
60
.· .···
Persentase · (%) . . 31,66% 5% 3,33% 60%
100%
Sumber: Data primer, diolah (2005)
Sedangkan hasil penelitian tentang jenis pupnk organik di kampung Ciburial, bahwa terdapat beberapa jenis pupnk organik yang dipakai pada lahan pertanianya (Tabel 17). untnk menilai sejauh mana pengetahuan masyarakat tentang pupnk organik, maka per!u dilihat berapa banyak jenis yang diketahui oleh masyarakat. Banyaknya jenis pupuk organik di Ciburial mengakibatkan banyaknya pilihan pupnk organik yang akan dipakai oleh masyarakat. Semakin banyak pilihan semakin beragam persepsi dan sikap masyarakat dalam memilih dan menggunakan pupnk tersebut.
63
Tabel 17. Jumlah Jenis Pupuk Organik .
Jumlal1 pupuk organik yang ada di Ci burial dan dipakai oleh masyarakat
Jumlal1 (orang) .
.·
"
• "..
1-2 jenis 3-4 jenis 5-6 jenis > (, ;Pn;o
-
Total
'
I
Persentase (%) •
13 37 8 2
21,66% 61,66% 13,66% 3.33%
60
100%
Sumber : Data prnuer, d10lah (2005)
5.2.5. Perilaku Pasca Pembelian Setelah petani melakukan pembelian pupuk organiik, maka mereka akan mengevaluasi hasil pembelian pupuk tersebut. Hasil evaluasi pembelian itu dapat berupa respon positif petani terhadap pupuk tersebut. Keyakinan sikap yang terbentuk pada tahap ini akan mempengaruhi niat pembeli selanjutnya. Tanggapan masyaralrnt terhadap pupuk organik relatifberagam. (Tabel 18) Tabel 18. Tanggapan Masyarakat Tru.lggapan petani terhadaj) or anik Sangat baik Baik Biasa saja/ sedang Tidak ada tan a an
pupuk
4
Persentase (%) 26,66% 61,66% 5% 6,66%
60
100%
Junuah (otan ) 16 37
3 Jumlah
Sumber : Data primer, diolah (2005)
Dari hasil penelitian tersebut maka peneliti dapat menyimpulkrui bahwa tanggapan maupun respon masyarakat terhadap pupuk organik relatifbagus. Semakin bagus respon masyarakat terhadap suatu produk akrui semakin tinggi tingkat
64
keinginan masyarakat dalam menggunakan produk pupuk organik tersebut. Respon positif masyarakat terhadap pupuk organik akan mempengaruhi terhadap pemakaian pupuk selanjutnya. Tabel 19. Tahap-tahap Proses Keput11San Pembelian Pengenalan kebntuhlln Manfaat
Untuk meningkatkan kualitas roduksi Pencarian Iilforinasi Teman/tetangga dan peke1ja Sumber informasi en luhan Eyaluasi Alternatif Alternatif pupuk organik yang Pupuk kandang di akai Kep1ltusan pelllhelian Pekeija penyuluhm1 Pondok Pesantren
Bagus/Baik
Berdasarkan hasil
pembahasan bahwa tahap-tahap
proses keputusan
pembelian pupuk organik dimulai ketika masyarakat mengenali akm1 manfaat pupuk tersebut. Untuk mengetahui manfaat pupuk organik, maka masyarakat akan mencari informasi yang berkaitan dengan pupuk tersebut. Adapun sumber informasi mengenahi pupulc organik berasal dari teman dan pekerja penyuluhmi. Setelah mendapatkan infonnasi, maka tahap selanjutnya masyarakat akan menggunakan pupuk organik yang dipertimbangkan dengan melakukan pembelian
65
terhadap pupuk tersebut. Keputusan pembelian masyarakat terhadap pupuk tersebut dipengaruhi oleh pekeija penyuluhan. Setelah melakukan pembelian terhadap pupuk organik tersebut maka tahap terakhir yaitu menanggapi dan menilai pupuk tersebut setelah menggunakannya pada lahan pertanian. Berdasarkan temuan di lapangan bahwa tanggapan masyarakat terhadap pupuk organik relatif bagus sebagaimana dijelaskan pada (Tabel 18).
5.3. Sikap Masyarakat terhadap Pupuk Organik Untuk mengetahui sikap masyarakat terhadap penggunaan pupuk organik maka peneliti hams mengetahui hal-hal yang dapat mempengaruhi masyarakat dalam memutuskan suatu pembelian. Hal-ha! yang dapat mempengaruhi sikap masyarakat dalan1 menggunakan pupuk organik adalah motivasi masyarakat dalam menggunakan pupuk organik. Kebutuhan terhadap pupuk organik didoroug oleh kualitas pupuk organik yang dipakai pada lahan pertaniannya. Sebagian besar motivasi petani dalarn menggunakan pupuk organik adalah harga terjangkau (30%), mudah didapat (16,66%), kualitasnya (48,33%), dan budaya (5%). (Tabel 20) Tabel 20. Motivasi Awai dalam Menggunakan Pupuk Organik . . ..
.··
Moti'\!asi
·.
• • • •
Harga terjangkau Mudah didapat Kualitas bagus Lain-lain (budaya) Jumlah
Sumber: Data pnmer, diolah (2005)
..
Jtunlah·•••• · .Persentase .· · . (%) ·. (orang) 18 30% 10 16,66% 48,33% 29 5% 3 60 Lrno%
66
Berdasarkan hasil penelitian bahwa timbulnya moti.vasi masyarakat dalam menggunakan pupuk organik adalah harga, dimana pembelian pupuk organik oleh masyarakat dipengamhi oleh harganya yang mural1 sebesar 30% dan sebagian Jagi mengatakan bahwa pembelian pupuk tidak dipengaruhi oleh harganya yang murah sebesar 70%. Jarak pembelian pupuk dengan tempat tinggal masyarakat Ciburial relatif dekat. Hal ini yang memudahkan masyarakat dalam mendapatkan pupuk organik. Berdasarkan hasil penelitian bahwa masyarakat membeli pupuk dengan jarak kurang dari 1 km sebesar (55%), I km sampai 5 km sebesar (38,33%), 6 km sampai IO km sebesar (5%), dan hanya (1,66%) yang membeli pupuk lebih dari IO km. (Tabel 21) Tabel 21. Jarak Pembelian Pupuk ·.
Jarak pembelian pupuk ',
• •
• •
',
,
,
< 1 km 1 km-5km 6km-10km >IO km
,
...
...
Jumlah (orang) 33 23 3 I 60
.
•Pei"sentase I (%) .·. 55% 38,33% 5% 1,66% 100%
Sumber: Data primer, diolah (2005)
Sedangkan berdasarkan kualitas pupuk organik yang dipakai untuk usaha taninya. Masyarakat Ciburial mengatakan bahwa kualitas pupuk organik sangat bagus sebesar 48,33%, bagus sebesar 40%, sedang sebesar 8,33%, dan hanya 3,33% dari masyarakat yang mengatakan bahwa kualitas pupuk organik tidak bagus untuk
67
pe1ianian. Dari kualitas pupuk organik itulah timbul motivasi masyarakat dalam menggunakan pupuk organik. (Tabel 22) Tabel 22. Tanggapan Masyarakat ·.. Tanggapan.masyarakatterhadap.kualitas I Jufulah •. ,. Persentase •· pupuk organik . . {orang)···.... {%) Sangat bagus 29 48,33% Bagus 24 40% Se dang 5 8,33% Tidak ba=s 2 3,33%
60
100%
Sumber: Data plimer, diolah (2005)
Selain motivasi, tingkat konsultasi masyarakat terhadap pekerja penyuluhan dapat mempengaruhi pula terhadap persepsi dan sikap masyarakat dalam menggunakan pupuk organik tersebut. Seringnya masyarakat melakukan konsultasi terhadap peke1ja penyuluh akan banyak mendapatkan informasi tentang pupuk organik sehingga menimbulkan suatu persepsi dan sikap masyarakat yang dilanjutkan dengan pengambilan keputusan untuk memakai pupuk organik tersebut. Tingkat konsultasi masyarakat terhadap pekerja penyuluhan relatif beragam, sebagian masyarakat mengatakan sangat sering (48,33%), jarang (21,66%), sering (25%) dan tidak pernah sebesar (5%) seringnya masyarakat melakukan konsultasi terhadap pekerja penyuluhan maka akan menambah pengetahuan tentang pe1ianian. Seringnya konsultasi terhadap pekerja penyuluhan dapat memecahkan pula persoalan-persoalan yang berkaitan dengan pertanian. (Tabel 23)
68
Tabel 23. Tingkat Konsultasi Masyarakat Konsultasi terhadap pekerja penyuluhan Tidakpemah Jarang Sering Sang:at sering:
Jumlah (otan~)
3
Jumlah
13 15 29 60
Persentase (%) 5% 21,66% 25% 48,33% 100%
Sumber : Data primer, diolah (2005)
Seiingnya masyarakat melakukan konsultasi terhadap pekerja penyuluh akan banyak memecahkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh petani yang berkaitan dengan kegiatan pertanian. Adapun masalah-masalah yang dilakukan pekerja penyuluh terhadap masyarakat petani berkaitan dengan hama penyakit sebesar (31,66%), teknologi budidaya sebesar (10%), permodalan dan manejemen sebesar (11,66%), dan pupuk dan pemupukan (46,66%). (Tabel 24) Tabel 24. Materi yang Diberikan Penyuluh Materi/masalah•yang.diberikan.pekerja en !uh terhada etani
Jumlah oran 19 6 7 28 60
Persentase
(%) 31,66% 10% 11,66% 46,66% 100%
Sumber : Data primei-, diolah (2005)
Berdasarkan temuan di lapangan bahwa konsultasi masyarakat mengenai permasalahan-pennasalahan pertanian terhadap pekerja penyuluh selalu dapat
69
dipecahkan sebesar (61,66%), kadang-kadang dapat dipecahkan sebesar (30%), dan tidak dapat dipecahkan sebesar (8,33%). (Tabel 25) Tabel 25. Tanggapan Petani terhadap Penyuluh Jumlah orru1 37 18
5 Jumlah
60
Persen.tase
(% 61,66% 30% 8,33% 100%
Sumber : Data primer, diolah (2005)
Persepsi dan sikap masyarakat yfillg bagus terhadap pupuk organik sangat berpengaruh terhadap respon masyarakat. Respon masyarakat tersebut berupa pembelian dan penggunaan pupuk orgruuk. Semakin tinggi respon masyarakat terhadap suatu barang akan mempengruuhi persepsi yang; kemudian dilru1jutkan dengan tindakan atau pembelian terhadap barang tersebut. Berdasarkan penelitian bahwa respon masyarakat dalam menggunakan pupuk orgaillk sfillgat baik/bagus (26,66%), baik/bagus (61,66%), biasa saja/sedang (5%), dan tidak ada tru1ggapan (6,66%). (Tabel 18)
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulau Berdasarkan hasil dan pembahasan yang dilakukan oleh peneliti maka dapat disimpulkan bahwa: Berdasarkan variabel utama yang dipertimbangkan petani adalah motivasi pembelian, kualitas pupuk, informasi pupuk, pendapatan, tingkat pendidikan, tempat pembelian, manfaat pupuk, kepemilikan lahan, dan luas lahan. Analisis faktor metode ekstraksi analisis komponen utarna digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antar beberapa faktor yang menjadi pertimbangan responden sehingga menghasilkan empat komponen utama, komponen utarna pertama terdiri dari motivasi pembelian pupuk dan luas lahan, komponen kedua terdiri dari pendapata11 dan kualitas pupuk organik, komponen ketiga terdiri dari tingkat pendidil(an, kepemilikan lahan, tempat pembelian pupuk., dan manfaat pupuk, komponen keempat terdiri dari informasi pertanian. Manfaat yang dicari oleh masyarakat tentang penggunaan pupuk organik adalah meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil produksi. Sumber informasi dalam menggunakan pupuk organik adalah pekerja penyuluhan dan tetangga. Sedangkan altematif pupuk organik yang dipakai masyarakat Ciburial adalah pupuk kandang, sedangkan pihak yang mempengaruhi terhadap penggunaan pupuk organik adalah pekerja penyuluhan. Tempat pembelian pupuk organik adalah di Pondok Pesantren dan toko pertanian, Sedangkan jumlah jenis pupuk organik di Ciburial sebanyak 3-4 macam, dan Tanggapan masyarakat terhadap penggunaan pupuk organik adalah baik.
71
Persepsi dan sikap masyarakat terhadap penggunaan pupuk organik relatif bagus hal itu dipengaruhi oleh motivasi masyarakat dalam melakukan pembelian terhadap pupuk tersebut. Adapun motivasi tersebut dipengaruhi oleh harga, kualitas pupuk, kemudahan memperoleh pupuk, dan budaya. Berdasarkan temuan lapangan bahwa harga yang te1jangkau dapat mempengarnhi sikap masyarakat dalam menggunakan pupuk organik, kualitas pupuk organik sangat bagus dapat mempengaruhi pula terhadap masyarakat dalam menggunakan pupuk organik, dan kemudahan mendapatkan barang yang meliputi stock dan jarak pembelian pupuk dapat mempengaruhi pula terhadap penggunaan pupuk. Selain itu tingkat konsultasi masyarakat terhadap peke1ja penyuluhan, respon masyarakat dapat mempengaruhi pula terhadap persepsi dan sikap masyarakat dalmn menggunakan pupuk organik tersebut.
6.2. Saran
l. Dalam upaya mempengaruhi keputusan pembelian petani terhadap pupuk organik maka pihak produsen ym1g bersangkutar1 harus memperhatikan kualitas, kemudahan mendapatkan barang, dan hm·ga sehingga memudahkan petani dalam melakukan kegiatan usaha taninya. 2. Agar kegiatan usahataninya bisa be1jalan lancar matka pemerintal1 setempat harus memperbaiki fasilitas transp01iasi baik jalan raya maupun kendaraan yang mengangkut hasil pertanian dengan didukung oleh masyarakat dalam mewujudkan usaha tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Dirgagunasa, Singgih. Pengantar Psikologi, (Jakarta: Sumber Widya, 1993),Cet.Ke4 Engel, et.al., Perilaku Konsumen. Jilid I, Edisi Keenam, (Jaka1ia: Binapura Aksara, 1994) Herujito,Yayat M. Dasar-dasar manajemen, (Jakarta: PT. Grasindo,2001) Handoko, Ir. Dr. Klimatologi dasar "Landasan Pernahaman Fisika Atrnosfu dan Unsur-Unsur Iklirn". (Bogor: Pustaka Jaya, 1993) Hardjowigeno, Sarwono. llmu Tanah, Ke-4
(Bogor: Akadernika Pressindo, 1995), Cet.
Kotler, Philip. Manajemen pemasaran ( Edisi Milleniurn I). (Jakarta : Prenhellindo, Th2000) Murbandono Hs, L. Membuat Kompos .(Jakarta : Swadaya. 1988) Paul Peter, J. Olson, Jerry C. Consumer Behavior (Perilaku. Konsumen dan Strategi Pernasaran) edisi ke-4.jilid I, (Jakarta: Erlangga 1999) PTPN VIII Rancabali, Data Monografi Desa Alam Endah, Rancabali 2005. Sabri, M. Ali Yusuf. Pengantar Psikologi dan Perkembangan, (Jakarta: Pedornan Ilmu J aya, 1993 ), Cet. Ke-1. Sahidu, Sirojuddin. Ir. Kotoran Ternak Sebagai Sumber Energi. Dawarucci Press,1983)
(Jakarta :
Santoso, Singgih, Buku latihan SPSS Statistik Multivariat. (Jakarta : PT. Elex Media Kornputindo, 2002) Saiwono, Sarlinto Wirawai1 Pengantar Psikologi Umum, (Jakarta: Bulan Bintang, 1991), Cet, Ke-6. Setyarnidjaja, Djoehana.M.Ed. Pupuk dan Pemupukan (Jakaita : CV. Simplex, 1986) Sevilla, Consuello G., et.al. Pengantar Metode Penelitian. (Jakarta : Universitas Indonesia (UI- Press), 1993)
73
Slameto, Be/ajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Reineka Cipta, 1995), Cet. Ke-3. Soeminto, Bagyo."Pupuk-Pupuk OrganikAlam". (Jakarta: CV.Karya Indah 1983). Sosrosoedirjo, R.soeroto.et.al. "flmu Memupuk II". (Jakarta : CV .Yasaguna, 1990) Sugiono, Dr. Metode Penelitian Bisnis. (Jakarta: Alfabeta, 1999) Suparmoko, M. Metode Penelitian Praktis. (Yogyakarta : BPFE. 1986)
Lampiran 1. Daftar Kuesioner
Nama responden Tanggal wawancara Daerah I tempat penelitian
74
: Kampung Ciburial, Bandung, Jawa - Barat
A. Bubuhkan tanda silang (X) pada no pilihan jawaban anda 1. Berapa umur anda ? a.< 25 tahun b. 26- 40 tahun c. 41- 50 tahun d. > 50tahun 2. Tingkat pendidikan yang dicapai? a. SD (sekolah dasar) b. SMP (sekolah menengah pertama) c. SMA (sekolah menengah atas) d. Akademi/Perguruaan Tinggi 3. Apakah status anda? a. Pemilik tanah b. Petani penyewa c. Penyewa bagi (bagi hasil) d. Lain-lain (sebutkan) 4. Berapa jnmlah keseluruhan lahan pertanian anda? a. < 0,5 hektar b. 0,5 -1,4 hektar c. 1,5 - 2 hektar d. > 2 hektar 5. Jenis tanaman apa yang anda budidayakan/tanam? a. Sayuran b. Padi c. Buah d. Bunga 6. Berapa jumlah keseluruhan hasil produksi pertanian anda selama 1 mus1m panen? a. < 2 kwintal b. 3 - 4 kwintal c. 5 - 6 kwintal d. > 6 kwintal 7. Berapajumlah pendapatan anda selama satu kali musim panen? a.< 1 juta b. 1 - 3 juta c. 4-5 juta d. > 5 juta
75
8. Apakah anda pernah menghubungi pekerja penyuluhan selama ini? a. Tidak pernah b. Sangat jarang c. Sering (2 kali setiap bulan) d. Sangat sering (4 kali setiap bulan) 9. Apakal1 penyuluh dapat memecahkan permasalahan anda? a. Selalu dapat b. Kadang-kadang c. Tidak dapat 10. Materi atau persoalan apa yang se1ing diberikan oleh penyuluh tersebut? a. Hania penyakit b. Teknik/teknologi budidaya c. Pennodalan dan manajemen d.Pupuk 11. Jika anda memakai pupuk organik, alternatif pupuk apa yang anda pakai? a. Pupuk kandang b. Hijauan c. Guano d. Kompos 12. Dari manakah stm1ber informasi pupuk organik di peroleh pada waktu itu? a. Pekerja penyuluhan b. Teman I Tetangga sesama petani c. Ketua kelompok tani d. Saudara e. Tuan tanah f. Radio 13. Siapa yang menyuruh anda memakai pupuk organik? a. Pekerja penyuluhan b. Teman /tetangga sesama petani c. Ketua kelompok tani d. Saudara e. Tuan tanah 14. Apa motivasi anda memakai pupuk organik? a. Harganya terjangkau b. Mudal1 didapat c. Kualitas bagus d. Lain-lain (sebutkan) 15. Apakah menurut anda pemilihan pupuk organik dipengaruhi oleh harganya yang mural1? a. Ya
b. Tidak 16. Bagaimana kualitas pupuk organik menurut anda? a. Sangat bagus b. Bagus
76
17. Ada berapa jenis pupuk organik di Ciburial? a. l-2jenis b. 3-4 jenis c. 5-6 jenis d. > 6jenis. 18. Bagaimana tanggapan konsumen terhadap produk pupuk organik tersebut? a. Sangat baik b. Baik c. Biasa saja /sedang d. Tidak ada tanggapan 19. Manfaat apa yang dicari dalam melakukan pembelian pup1L1k organik? a. Untuk meningkatan kuantitas produksi b. Untuk meningkatm1 kualitas hasil produksi c. Untuk mengurm1gi terkena hama penyakit d. Lain-lain (sebutkm1) 20. Dimana anda membeli pupuk organik? a. Toko-toko pertanian b. Tetangga c. Pasar d. Lain-lain (sebutkan) 21. Berapa jarakuya dari tempat tinggal anda? a.
10 km 22. Apakah tempat pembelian pupuk tersebut merupakan penentu terhadap pemalcaian pupuk orgm1ik? a. Ya b. Tidak
77
B. Penilaian konsumen terhadap pupuk organik Diantara atribut berik:ut, apakah yang mempengaruh:i persepsi dan sikap anda dalam mengunakan dan membeli pupuk organik? Beri penilaian anda dengan tanda silang (X). I. Sangat tidak berpengaruh Skor: 1 2. Tidak berpengaruh Skor: 2 3. Netral/Biasa saja Skor: 3 4. Berpengaruh Skor: 4 5. Sangat berpengarnh Skor: 5
No 1 2 3 4
5 6
7 8
9 10
11
11 12 13 14
Indikator Umur Tingkat uendidikan Motivasi Mengikuti uelatihan Kepemilikan tanah Pendauatan Kualitas uuuuk Manfaat pupuk Mudah diperoleh Hargapupuk Informasi pupuk Penyuluhan uertanian Luas lal:lan Infrnrmasi Tempat pembelian
1 2 3 •t 5 Sangat tidak beroengarnh Sangat tidak beroengaruh Sangat tidak bemengaruh Sangat tidak berpengarnh
Sangat beroengaruh Sangat berpengaruh Sangatberpengaruh Sangat berpengaruh
Sa11gat tidak berpe11garuh Sangat tidak berpengaruh Sangat tidak bemengaruh Sangat tidak berpengaruh Sangat tidak berpengaruh Sangat tidak berpengaruh Sangat tidak bemengaruh Sangat tidak berpengaruh
Sangat berpe11garuh Sangat bemengaruh Sangat bemengaruh Sangat bemengarnh Sangat berpengaruh Sangat berpengaruh Sangat beroengaruh Sangat berpengaruh
Sangat tidak berpengarnh Sangat tidak bernengaruh Sangat tidak bemengaruh
Sangat bemengarnh Sangat bernengaruh Sangat bemengaruh
1ctor Analysis KMO and Bartlett's Test
:aiser-Meyer-O!kin Measure of Sampling
wequacy. lartlett:s Test of )phelicity
,615
Approx. Chi-Square df Sig.
136,807 91 ,001
Anti-Image Matrices tingkat
u;nur
.nti-image Covarlan1 umur tingkat pendldikan
motivasi mengikuti pelatihan kepemilikan lahan
pendapatan
tempat pembelian informasi pupuk mudah d-idapat harga pupu!< luas lahan penyu!uhan pertani1 k.ualltas pupuk manfaat pupuk inti-image Correlatic umur tingkat pendidtkan motivasi mengikuti pelatihan kepemtlikan tahan pendapalan
tempat pembelian informasi pupuk mudah didapat ha.-ga pupuk luas lahan penyu\uhan pertani kuaritas pupuk manfaat pupuk
,819 -,029 -,099 ,004 -,182 ,135 -,105 ,144 ,041 -,012 ,048 ,078 -,035 ,081 ,5162
-,036 -,138 ,006 -,234 ,175 -,137 ,164 ,061 -,015 ,063 ,102 -,046 ,107
--ndidikan -,029 ,807 ,055 ,013 -, 101 -, 113 -,142 ,044 -, 114 ,009 -,089 ,018 ,067 -,184 -,036 ,s24a
,on
,on
,sooa
,017 -,130 -,146 -,186 ,057 -, 173 ,012
-, 118 ,023 ,089 -,246
kepemmkan lahan -,182 -, 101 ,032 -,019 -,019 ,742 -,036 -,002 -,033 -,032 ,168 -,138 -,028 ,062 ,079 ,061 ,097 -,035 -,Q{l1 -,017 -,115 -,182 -, 138 ,130 ,006 -,234 ,017 -,130 ,202 ,046 ,689" -,027 ,686a -,027 -,051 -,085 -,047 -,044 ,238 -,186 -,046 ,096 ,109 ,080 ,141 -,048 -,024 ·,002 -,265 -,159 ,190 -, 191
tempat
mengikuti
motives! -,009 ,055 ,648 ,134 ,032 -,087 ,091 -,076 '153 -, 103 -, 122 ,104 -,017 -,039 -, 138
,202 ,046 -,127 ,133 -,110 ,258 -,143 -, 181 ,152 -,026 -,058
....,,.iatihan ,004 ,013 ,134 ,673
Ian ,.,,,,......h..,lian ,135 -,105 -, 113 -,142 -,087 ,091 -,036 -,033 -,002 -,032 ,727 ,001 ,001 ,723 -, 161 -,040 ,155 '127 -,009 ,071 ,101 ,218 ,015 -,095 -,122 ,079 ,146 -,111 ,175 -, 137 -,148 -,186 -,127 ,133 -,051 -,047 -,085 -,044 ,5378 ,001
,001 -,219 ,246 -,012 ,142 ,021 -,171 ,205
,540" -,054 ,202 ,094 ,306 -,131
'111 -,157
informasi n.U"'"k ,144 ,044 -,Q76
,168 -,138 -,161 -,040 ,742 -, 126 ,022 -,017 ,094 ,017 -.044 ,184 ,057 -, 110 ,238 -, 186 -,219 -,054
,sssa -, 198 ,028 -,023 ,129 ,024 -,061
mudah didanat
I
,041 -, 114 ,153 -,028 ,002 ,155 ,127 -,126 ,544 -,155 -,003 -,164 ,152 ,099 ,061 -,173 ,258 -,046 ,098 ,246 ,202 -,198
,oosa -,237 -,005 -,264 ,246 ,161
penyuluhan
harna ,...,.....,,k Juas lahan -n=f<>nian -,012 ,009 -. 103 ,079 ,061 -,009 ,071 ,022 -, 155 ,788 ,215 -,080 -, 127 -,038 -,015 ,012 -,143 ,109
,oao -,012 ,094 ,028 -,237
.485a ,288 -,106 -, 170 -,051
,048 -.oa9 -, 122 ,097 -,035 '101 ,218 -,017 -,003 ,215 ,702 -,003 ,050 ,003 ,063 -,118 -, 181 ,141 -,048 ,142 ,306 -,023 -,005 ,288 ,602' -,004 ,072 ,004
,078 ,018 '104 -,017 -,001 ,015 -,095 ,094 -, 164 -,080 -,003 ,716 -, 110 ,oa8 ,102 ,023 ,152 -,024 -,002 ,021 -, 131 ,129 -,264 -,106 -,004 ,740" -, 155 ,124
kua!itas ""~"'
-,035 ,007 -,017 -,182 -, 115 -,122 ,079 ,017 ,152 -,127 ,050 -,110 ,702 -,030 -,046 ,089 -,026 -,265 -,159 -, 171 '111 ,024 ,246 -,170 ,072 -,155
,5838 -,043
manfaat ououk ,081 -, 184 -,039 ,130 -,138 ,146 -, 111 -,044 ,099 -,038 ,003 ,oae -,030 ,697 ,107 -,246 -,058 ,190 -, 191 ,205 -,157 -,061 '161 -,051 ,004 ,124 ·,043 ,647a
a. Measures of Sampling Adequacy(~JiSA)
~
tctor Analysis KlllO and Bartlett's Test ~aiser~Meyer-Ol!tin
Measure of Sampling
I
'dequacy. rartlett'S Test Of ;phericity
,624 124,847 78 ,001
Approx. Chi-Square df Sig.
Anti~image
umur ~nti-image
Covariar umur tingkat pendidikan motivasi mengikuti pelatihar kepemilikan lahan pendapatan tempat pembetian informasi pupuk mudah didapat 1uas tahan penyuluhan pertan kua!itas pupuk manfaat pupuk ~nti-tmage Corre!ati umur tingkat pendidikan n·10Wasi mengikuti pelatihar kepemilikan lahan pendapatan tempat pembelian informasi pupuk mudah didapat luas lahan penyuluhan pertan kualitas pupuk manfaat pupuk
,819 -,029 -,103 ,006 -,183 ,135 -,105 ,144 ,041 ,056 ,078 -,038
,081 ,513' -,035 -,140
,007 -,233 ,175 -,138 ,185 ,059 ,o70 ,101 -,050 ,107
Matrices
mengikuti kepemilikan tern pat informasi mudah penyuluhan kualitas manfaat tingkat M~Uk '\.Qnd.aoatan pembeHan nuouk nAndidikan motivasi l"\J:>.latihan lahan didaoat luas lahan .-..:i.rtanian ououk -,183 ,144 ,135 -,029 -,103 ,006 -,105 ,041 ,056 ,078 -,038 ,081 -,144 ,012 -,102 ,807 -,113 ,044 -,119 -,100 ,019 ,070 -,185 ,056 -,105 ,149 ,058 ,041 -,090 ,103 -,075 ,095 -,035 -,045 ,651 '144 ,012 -,025 -,035 ,168 -,013 ,083 -,009 -,177 ,681 -,041 ,135 ,149 -,038 -,141 -,025 ,747 -,062 ,079 -,056 ,005 -,109 -,136 -,102 ,041 -,035 ,727 -,090 -,062 -,113 ,002 -, 161 ,162 ,113 ,014 -,127 ,146 -,041 -,038 ,002 ,730 -,144 -,042 ,151 ,219 -,089 ,094 -,109 ,103 ,168 -,161 ,743 -,042 -,141 -,129 ,044 -,025 ,097 ,021 -,043 -,075 -,119 -,013 ,079 ,162 ,151 -,129 ,576 ,046 -,193 ,138 ,144 ,097 -,100 ,113 ,219 -,025 ,045 ,766 ,021 ,095 ,083 -,056 ,014 -,105 -,009 ,005 ,014 ,019 -,089 ,097 -,193 ,021 ,724 -,128 ,095 ,085 ~,036 -,177 -,109 -,037 ,094 ,021 ,138 ,095 ,070 -,127 -,128 ,723 -,109 -,043 ,014 -,136 ,146 ,085 ,136 ,097 -,185 -,045 -,037 ,699 -,233 ,175 -,136 -,036 -,140 ,185 ,059 ,070 ,101 -,050 ,107 ,0071 -,131 -,147 -,127 ,5132 ,080 -,186 ,057 -,175 ,024 ,092 -,246 _ 1/J,7 ........ '!), nco HO 1'0 ,,107 ?~' ,vvu -, •on .v.... ,_ ......... , ... -,052 ,vov -.000 ''" 1 1.C. I ··-~ •"'"'' ,016 ,222 ,703' -,050 -,058 ,236 -,021 ,115 -,013 -,252 ,197 -.036 -,131 -,188 -,036 ,676' -,084 -,052 -,189 ,121 -,074 -,148 ,058 ,007 -,050 -,084 ,003 -,219 ,152 -,147 -,130 ,531' ,251 ,020 -,176 ,205 -,058 -,052 ,003 -,057 -,188 ,148 ,531 2 ,232 ,293 -,123 ,130 -,153 ,584a ,238 -,189 -,219 -,057 -,033 ,057 -,197 ,132 ,029 -,060 -,107 -,021 ,121 -,175 ,251 ,232 -,197 ,053 -,299 ,214 ,153 ,233 ,608' ,641a ,152 -,033 ,028 ,115 -,127 -,147 -,074 ,293 ,069 ,128 ,020 -,013 ,007 ,024 ,020 -,123 ,132 -,299 ,028 ,715' -,177 ,120 ,139 -,148 -,252 -,177 -,176 ,092 ,130 ,029 -,052 ,214 ,128 -,052 ,595' ,197 -,188 ,205 -,246 -,056 -,153 -,060 ,153 ,020 ,120 -,052 ,649"
·~!~
..~
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)
~
Communalities Initial
umur tingkat pendidikan
motivasi mengikuti pelatihan kepemilikan lahan pendapa!an tempat pembelian
informasi pupuk mudah didapat luas lahan penyuluhan pertanian kualttas pupuk manfaat pupuk
1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000
Extraction
,610 ,517 ,622
,570 ,447 ,663
,576 ,616 ,663
,464 ,476 ,566 ,543
Extraction Method: Principal Component Analysis. Total Variance Explained
Conioonent 1 2 3 4 5 6 7
8 9 10 11 12 13
Total 2,531 2,002 1,577 1,242 ,943
,825 ,78-4 ,696 ,619 ,527 ,473
,424 ,357
Initial Eiaenvalues /o of Variance Cumulative o/o 19,470 19,470 34,869 15,398 46,997 12,128 56,555 9,557 63,811 7,256 70,155 6,344 ?6,189 6,034 81,541 5,352 86,304 4,763 90,356 4,052 93,994 3,638 97,253 3,259 2,747 100,000
0
Extraction Sums of Sauared laadi~s Total o/o of Variance Cumulative o/o 2,531 19,470 19,470 2,002 15,398 34,869 1,577 12,128 46,997 1,242 9,557 56,555
Rotation Sums of Souared Loadin'"'"' 0 Tola! /o of Variance Cumulative % 2,284 17,566 17,566 1,860 14,306 31,872 1,806 13,896 45,767 1,402 56,555 10,788
Extraction Method: Principal Component Analysis.
~
··~··~=n
2
1
umur
,1$3 ,212
t!ngk.et pendldikan
,653
motivasi
mengikutl pelal:Uian kepi:imi!ikan lahan pendapatan tempa! pembelian informasi pupuk mudah dldapat II.las lahan penyu\uhan perti;mian kualitas pupuk
3
,379 ,031 -,137
4
,154
.,($39
,657 -,385 -,122 ,221
•, 165 -,015 ,064
·"'"
,536 ,383 ,337
-,383
-,602 ,304
,505 -,287 -,449
,552 -,016 ,259
-,567
-,090
-,643
,064
,026 ,576
,633 ,026
,118 -,395
,551 ,000 ,570 ,178 -,206 ,205 ,OSS
,459
,006
-,518 ,497 ,312 ,060
,455
manfaat pupuk.
ExtractiOn Method: Prlnelpal Component Analysis. a. 4 components extracted.
Rotated Component Matrbt'
Com ...... ~~t 2
1 umur tlngkat pendidlkan motivasi mengikuti pelatihan
kepemilikan Iahan pendapatan tempat pembelian
lnformasi pupuf: mudeb didapat luaslahan penyu!uhan pertanlan kuaHtas pupuk
3
,208
,069
-,087 ,768 -,545 ,240 ,120 -,262 ,297 -,535 ,501 -,675 -,050
-,205 ,145 ,401 ,307 ,690 ,180 ,010 -,546 -,419
4
,220 ,673 -,092 -,157 ,541 ,049 ,6$7 ,198 -,178 -,160 -,129 -,083 ,541
-,044
,735 ,346 -, 101 Extraction N'tSihod: Principal Component Analysis. Rotation Method: Vari:max with Kaiser Normalization. a. Rotation converged in 13 iterations. m~~!Sat pupuk
-,714
'121 ,054 -,296 -,046 ,437 -,171 ,699 ,217 ,103 ,037 -,127 ,030
Component Transformation Matrix Comnonent
1
1 2 3
,862 -,263 -,305 -,308
4
2
3 ,173
,811 -,487 ,274
4
,450 ,331 ,810 ,177
,155 -,405 -, 116 ,894
Extraction Method: Principal ComponentAnalysis.
Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
= -
82
pnddikan motivasi 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 4,00 3,00 3,00 4,00 3,00 2,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 4,00 4,00 2,00 3,00 3,00 3,00 2,00 4,00 2,00 3,00 3,00 3,00 2,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 2,00 2,00 3,00 3,00 3,00 4,00 2,00 2,00 2,00 4,00 4,00 3,00 3,00 3,00 2,00 2,00 2,00 3,00 3,00 2,00 2,00 3,00 3,00 3,00
3,00 3,00 4,00 4,00 2,00 4,00 2,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 4,00 3,00 3,00 2,00 2,00 3,00 4,00 3,00 4,00 3,00 4,00 4,00 3,00 3,00 4,00 3,00 3,00 2,00 3,00 4,00 4,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 4,00 4,00 4,00 3,00 3,00 3,00 2,00 2,00 3,00 4,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 4,00 3,00 3,00 3,00
pelatihan
3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 4,00 3,00 2,00 3,00 3,00 4,00 4,00 2,00 2,00 2,00 3,00 4,00 4,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 2,00
3,00 3,00 4,00 3,00 2,00
2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 4,00 4,00 3,00 2,00 2,00 3,00 4,00 4,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 4,00 4,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00
lahan
3,00 4,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 2,00 4,00 2,00 4,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 2,00 4,00 4,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00
2,00 4,00 3,00 3,00 3,00 4,00 4,00 3,00 3,00 2,00 4,00 3,00 3,00 2,00 2,00 4,00 4,00 4,00 3,00 3,00 2,00 3,00 4,00 4,00 3,00 2,00 2,00 3,00 3,00 4,00 3,00 2,00 3,00 3,00 4,00 3,00
Pendaptan lokasi 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 4,00 3,00 3,00 2,00 3,00 4,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 4,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 4,00 3,00 4,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 4,00 2,00
2,00 4,00 2,00 3,00 3,00 4,00 3,00 4,00 3,00 2,00 3,00
3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 4,00 3,00 4,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 4,00
3,00 3,00 4,00 3,00 3,00 3,00 2,00
3,00 2,00 4,00 2,00 3,00 3,00 3,00 4,00 3,00 3,00 2,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 4,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00
Informasi
Mud ah
Harga
3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 2,00 3,00 4,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 4,00 3,00 3,00 4,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 4,00 4,00 2,00 3,00 2,00 2,00 3,00 3,00 2,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 2,00 4,00 4,00 3,00 3,00
3,00 3,00 3,00
3,00 2,00 3,00 4,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 4,00 2,00 4,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 4,00 2,00 2,00 3,00 3,00 3,00 2,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 4,00 2,00 3,00 2,00 3,00 4,00 3,00
2,00
3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 4,00 3,00 3,00 2,00 4,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 2,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 2,00 3,00 4,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 2,00 3,00 3,00 3,00
2,00
3,00 3,00 2,00 4,00
2,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 2,00 4,00 3,00 3,00 2,00 2,00 3,00 4,00 3,00 3,00
Luas 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 2,00 2,00 3,00 2,00 2,00 3,00 3,00
3,00 3,00 3,00 2,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 4,00 4,00 3,00 2,00 2,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 2,00 3,00 3,00 4,00 3,00 3,00 2,00 2,00 2,00 3,00 3,00 2,00 2,00 2,00 2,00
Pcnyuluhan
3,00 3,00 3,00
3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 4,00 3,00 2,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 2,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 2,00 2,00 2,00 3,00 4,00 3,00 3,00 3,00 2,00 2,00 2,00 3,00 3,00 4,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 4,00 3,00 2,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 4,00 4,00 3,00 2,00 3,00 2,00 3,00 3,00
Kualitas Manfaat 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 4,00 3,00 3,00 2,00 2,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 2,00 4,00 3,00 2,00 3,00 3,00 4,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 2,00
3,00 3,00 4,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 2,00 2,00 3,00 4,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00
4,00 3,00 4,00 4,00 3,00 2,00 4,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00
3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 4,00 4,00 3,00 4,00 3,00 4,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 4,00 3,00 3,00 4,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 2,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 2,00 4,00 3,00 3,00 2,00 2,00 2,00 3,00 2,00
2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00
Lampiran 3. Susunan dan Kadar Unsur Hara Berbagai Jenis Pupuk Kandang
83
Persentase Kandungan Air dan Unsur Hara dalam Pupuk Kandang dari Beberapa Jenis Hewan EKSPERIMEN · -- -- --IliO-'', _ ··.. ... -- -- :_ , - - 1,. ·.
JENIS.HEWAN.
__ -
1
.
.
·.· .·
.·
,'
-','
,'
75
0,55
0,30
0,40
Cai ran
90
1,35
Trace
0,25
Keseluruhan
78
0,70
0,25
0,10
Padat (Segar)
85
0,40
0,20
1,35
Cai ran
92
1,00
Trace
1,35
Keseluruhan
86
0,60
0,15
0,45
Kerb au
Padat (Segar)
85
0,42
0,23
0,15
Babi
Padat
80
0,55
0,50
0,45
Cai ran
97
0,40
0,10
0,45
Keseluruhan
87
0,50
0,35
0,40
Padat (segar)
60
0,75
0,50
0,45
Cai ran
85
1,35
0,05
2,10
Keseluruhan
68
0,95
0,35
1,00
Sapi
Domba
','
1'205 •··. . K20
.. ·.
Padat (Segar)
Kuda
i',
• .N ·. -<-'
,, '_, ' , ' '
,'
Unggas: . Ayam
', i
<
.
;
/
.•
•.••·. >
·.• ....•. ·..• ·.. ·•.· ...
. • •..·· •· .· .•• •• •
J . , .)' .
>
.
<:< ...< :.( •.>· . . · · .••. ·.·..·.· · ·.·•· ·
Keseluruhan
55
1,00
0,80
0,40
Padat (kerlnRI
-
1,63
1,54
0.85
Bebek
Padat (kerlng)
-
1,00
1,54
0,85
Anrrsa
Padat (kerlng)
-
0,55
1,40
0,95
1,76
1,78
1,00
-
Meroati Padat (kering) Sumber: Supardt (1994), SoesrosoedtrdJO dkk.(t.t)
Lampiran 4. Proses pembuatan pupuk Bio One
Gambar 1. Proses Pembuatan Pupuk Organik Bio one
Gambar 2. Pengadukan Pupuk Bio One
84
85
Gambar 3. Pupuk Bio One
Gambar 4. Pupuk Bio One Siap Pakai
86
Gambar 5. Pupuk Bio One
Gambar 6. Proses Pembuatan Kompos
87
Gambar 7. Tempat Pembuatan Kompos
Gambar 8. Pupuk Kompos
88
Gambar 9. Pupuk Kandang
Gambar 10. Pupuk Guano
89
Lampiran 5 matrik waktu penelitian
Matrik Reneana dim Waktu Penelitian
No
Penelitian dihaksanakiln pada bnlan/minggu Maret April Mei ;
Uraian Penelitian
Ket.
:,
l
2
3 4
l
')
~
3
4; 1 2
1.
Persiapan penelitian
-v
i
2.
Pra-survei
..J
i
3.
Konsultasi
4.
Survey
5.
Pemrumnulan data
6.
Pengolahan dan analisis data
3
4
'
-v -v -v -v -v -v '
7.
Penulisan laporan
I -v -v -v -v I
90
PETA KAMPUNG CIBURIAL DESA ALAMEl\JDAH KEC. RANCABALI KAB. BANDUNG
izl
_j
UT ARA
- -16 13 A II
../
A
K A N
CIASIN Datar Puspu
J
RW. 10
,\
M p MTs.ALIF
A
N G PP.Al !ttifaq
BARUTUNGGUL
I ---·---- ---- --
'------1--------lf! '----------·-
r------1---------------l(\V U.l
Ml'.l
KETERANGAN . • Jalan Propinsi e Ja!an yang n1sak 0 Balas R\V • Sungai .,
•
rvlesjid Pondok
MTs. AL!F
UMDDUillDDlilUUUDUUU
c=i 1111
tc<·:YJ