ANALISIS EFEKTIVITAS PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADA PT. YUDHISTIRA CABANG PALEMBANG
Rohani Merizka Femmy Permata Sari Jurusan Akuntansi Politeknik PalComTech Palembang Abstrak PT. Yudhistira Cabang Palembang adalah penerbit buku yang memiliki tujuan yang mulia, yaitu ingin mendarmabaktikan diri pada dunia pendidikan dalam mencedaskan kehidupan bangsa di bidang buku bacaan serta beberapa kebutuhan tulis menulis agar kualitas sumber daya manusia Indonesia meningkat dan senantiasa memberikan yang terbaik bagi dunia pendidikan Indonesia. Tujuan perusahaan secara umum adalah untuk memperoleh laba maksimal dengan pengorbanan tertentu untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Laba yang di peroleh perusahaan berasal dari pendapatan usaha dikurangi dengan semua beban yang terjadi selama periode usaha. Mencapai tujuan perusahaan yang efektif dan efisien memerlukan perencanaan dan pengawasan yang baik terhadap biaya operasional perusahaan. Perencanaan disusun sebagai dasar pengawasan atas pelaksanaan kegiatan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Efektivitas Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional PT. Yudhistira Cabang Palembang. Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah jenis penelitian eksplonatori (explonatory research) dan untuk memperoleh data yang diperlukan, penulis menggunakan teknik pengumpulan data berupa dokumentasi. Jenis data yang dipergunakan adalah data primer dan data sekunder. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh penulis pada PT. Yudhistira Cabang Palembang, Dalam melakukan kegiatannya PT. Yudhistira Cabang Palembang belum melakukan analisis biaya operasional. Perusahaan hanya menghitung selisih dari anggaran dan realisasinya yang akan digunakan dalam penyusunan anggaran tahun berikutnya. Oleh karena itu analisis efektivitas perlu dilaksanakan agar dapat mengetahui anggaran biaya operasional dengan realisasi biaya operasional sekaligus sebagai alat untuk mengukur pelaksanaan kegiatan pemasaran sebagai upaya mencapai efisiensi biaya operasional pada PT. Yudhistira Cabang Palembang. Kata kunci : perencanaan, pengawasan, biaya operasional
PENDAHULUAN PT. Yudhistira Cabang Palembang adalah penerbit buku yang memiliki tujuan yang mulia, yaitu ingin mendarmabaktikan diri pada dunia pendidikan dalam mencedaskan kehidupan bangsa di bidang buku bacaan serta beberapa kebutuhan tulis menulis agar kualitas sumber daya manusia Indonesia meningkat dan senantiasa memberikan yang terbaik bagi dunia pendidikan Indonesia. PT. Yudhistira Cabang Palembang juga selalu menjaga kualitas tampilan buku-bukunya dengan mendesain secara maksimal tata letak buku. Halaman buku tidak saja berisi materi pelajara, tetapi juga memperhatikan aspek keindahan agar pembaca tidak merasa membaca sebuah teks buku yang kaku. Sampul depan dan sampul belakang buku selalu diberi sentuhan warna yang dinamis dan gambar-gambar yang alami. Biasanya, disampul belakang akan dipasang sinopsis buku dan sedikit pesan layanan masyarakat dengan panduan cerita bergambar. Ini merupakan ciri khas buku terbitan PT. Yudhistira Cabang Palembang. Guna mewujudkan itu semua, PT. Yudhistira Cabang Palembang perlu memiliki pengendalian biaya untuk mengetahui kesesuaian anggaran biaya pemasaran agar tidak terjadi penyimpangan serta hal-hal yang dapat merugikan perusahaan.
1
Perusahaan dalam kegitan operasional pasti memiliki tujuan dan sasaran yang hendak di capai. Tujuan perusahaan secara umum adalah untuk memperoleh laba maksimal dengan pengorbanan tertentu untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Laba yang di peroleh perusahaan berasal dari pendapatan usaha dikurangi dengan semua beban yang terjadi selama periode usaha. Mencapai tujuan perusahaan yang efektif dan efisien memerlukan perencanaan dan pengawasan yang baik terhadap biaya operasional perusahaan. Perencanaan disusun sebagai dasar pengawasan atas pelaksanaan kegiatan perusahaan. Perencanaan merupakan suatu proses penentuan aktivitas atau kegiatan yang akan dilakukan di waktu yang akan datang, di dalamnya terdapat strategi dan teknik yang dilakukan dengan mengunakan sumber daya yang ada dalam usaha mencapai tujuan perusahaan. Perencanaan biaya operasional yang tersusun baik dan sistematis. Manajemen harus menyusun suatu perencanaan atas masing-masing elemen biaya operasi secara hati-hati sebagai tolak ukur yang akan dicapai. Apabila rencana yang telah ditetapkan berbeda dengan realisasinya, maka menejemen dapat mengambil tindakan korektif sebagai tindak lanjut dari fungsi pengawasan. Pengawasan merupakan suatu kegiatan penilaian dan perbaikan tentang aktivitas yang dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan rencana telah mencapai tujuan perusahaan. Pengawasan bukan hanya mencari kesalahan tetapi juga mencegah dan memperbaiki kesalahan. Sehingga kesalahan-kesalahan itu dapat diambil tindakan agar keseluruhan pelaksanaan benar-benar sesuai atau mendekati apa yang direncanakan sebelumnya. Adanya perencanaan, perusahaan akan lebih efisien dalam menggunakan biaya untuk mendanai kegiatan operasional perusahaan dan memudahkan melakukan pengawasan sehingga pemborosan dana dapat ditekan seminimal mungkin. Anggaran merupakan penjabaran dari fungsi perencanaan. Anggaran memberikan menejemen proyeksi yang dapat dipercaya mengenai hasil-hasil dari rencana sebelum rencana tersebut terlaksana. Oleh karena itu, saat mempersiapkan anggaran pihak menejemen perusahaan harus memperhatikan dan menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi anggaran. Penyusunan rancangan anggaran, menejemen perusahaan harus mempertimbangkan laporan realisasi anggaran sebelumnya terutama biaya operasional. Adanya laporan realisasi operasional dapat diketahui penyimpangan tersebut dan tindakan apa yang akan dilakukan untuk mengurangi penyimpangan yang mungkin akan terjadi di masa yang akan datang. Tindakan tersebut bertujuan agar beban-beban biaya operasional dapat terealisasi dengan benar dan sesuai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Gambaran khususnya biaya operasional salesman dapat dijelaskan pada tabel 1: Tabel 1 Data Biaya Operasional PT. Yudhistira Cabang Palembang Tahun 2009-2012 Biaya Operasional Salesman
Selisih
Tahun Anggaran 2009
Rp.63.238.500
Realisasi Rp.61.893.000
Persenta se (%)
Lebih
Kurang
Persentase (%)
97,87
Rp.1.345.500
Rp. 0
2,13
2
2010
Rp.57.219.500
Rp.57.717.000
(100,87)
Rp. 0
(Rp.497.500)
(-0,87)
2011
Rp.58.095.000
Rp.57.665.000
99,26
Rp.430.000
Rp.0
0,74
2012
Rp.47.288.000
Rp.47.823.500
(101,13)
Rp.0
(Rp.535.500)
(1,13)
Sumber : PT. Yudhistira Cabang Palembang
Berdasarkan table 1, diketahui biaya operasional dari tahun ke tahun berfluktuasi. Tahun 2009 biaya operasional dianggarkan sebesar Rp.63.238.500,- realisasi sebesar Rp.61.893.000,- pada anggaran dan realisasi tahun 2009 terdapat persentase 97,87% selisih lebih sebesar Rp.1.345.500,- persentase sebesar 2,13% dan tahun 2010 terjadi bertambahnya biaya operasional berupa anggaran sebesar Rp.57.219.500.- realisasi sebesar Rp.57.717.000,, pada anggaran dan realisasi tahun 2010 terdapat persentase (100,87%) selisih lebih sebesar (Rp.497.500,-) persentase sebesar (-0,87%,) saat pada tahun 2011 biaya operasional berupa anggaran sebesar Rp.58.095.000,- realiasasi sebesar Rp 57.665.000,- persentase sebesar 99,26% selisih lebih sebesar Rp.430.000,- persentase sebesar 0,74% dan pada tahun 2012 terjadi bertambahnya biaya oprasional berupa anggaran sebesar Rp.47.288.000,- realisasi sebesar Rp.47.823.500,- dan pada anggaran dan realisasi tahun 2012 terdapat persentase (101,13%) selisih lebih sebesar (Rp.535.500,-) persentase sebesar (1,13%). Oleh karena itu, biaya operasional di atas menunjukan perubahan di setiap tahunnya dari tahun 2009 – 2012 pada PT. Yudhistira Cabang Palembang. Pada tahun 2009 tercatat di buku besar, penjualan dan pendistribusian produk buku selama setahun (2009) sebesar Rp. 3.992.871.085,- dan selama setahun penuh menganggarakan biaya baik tetap maupun variabel sesuai daftar anggaran biaya di atas sebesar Rp. 2.047.544.292,- sehingga perusahaan mendapat laba Rp. 1.945.326.793,- dari penjualan buku selama tahun 2009. Tahun 2010 tercatat di buku besar, penjualan dan pendistribusian produk buku selama setahun (2010) sebesar Rp. 5.876.513.309,- dan selama setahun penuh menganggarakan biaya baik tetap maupun variabel sesuai daftar anggaran biaya di atas sebesar Rp. 2.963.525.661,- sehingga perusahaan mendapat laba Rp. 2.912.987.648,- dari penjualan buku selama tahun 2010. Mengalami peningkatan laba sebesar 49,74% bila dibandingkan pada tahun sebelumnya (2009) dimana laba yang dihasilkan sebesar Rp.1.945.326.793,-. Sedangkan pada tahun 2011 tercatat di buku besar, penjualan dan pendistribusian produk buku selama setahun (2011) sebesar Rp. 4.124.318.288,- dan selama setahun penuh menganggarakan biaya baik tetap maupun variabel sesuai daftar anggaran biaya di atas sebesar Rp. 2.281.160.445,- sehingga perusahaan mendapat laba Rp. 1.843.157.843,- dari penjualan buku selama tahun 2011. Sedangkan pada tahun 2012 tercatat di buku besar, penjualan dan pendistribusian produk buku selama setahun (2012) sebesar Rp. 4.853.397.375,- dan selama setahun penuh menganggarakan biaya baik tetap maupun variabel sesuai daftar anggaran biaya di atas sebesar Rp. 2.701.886.318,- sehingga perusahaan mendapat laba Rp. 2.151.511.075,- dari penjualan buku selama tahun 2012. Mengalami peningkatan laba sebesar 16.72% bila dibandingkan pada tahun sebelumnya (2011) dimana laba yang dihasilkan sebesar Rp.1.843.157.843,-. Menurut penjelasan di atas biaya operasional yang ada di perusahaan PT. Yudhistira Cabang Palembang terdiri dari beberapa jenis biaya operasional yaitu biaya operasional Salesman yang menyangkut biaya promo (brosur, spanduk), biaya buku nota dan alat tulis, biaya baju salesman, sedangkan biaya operasional kendaran kantor menyangkut tentang
3
bahan bakar, biaya service kendaraan dan biaya operasional lain-lain terdiri dari biaya Program amal bantuan. LANDASAN TEORI Biaya Menurut William (2009:30), biaya sebagai suatu nilai tukar, pengeluaran, atau pengorbanan yang dilakukan untuk menjamin perolehan manfaat. Klasifikasi Biaya Keberhasilan dalam merencanakan dan mengendalikan biaya bergantung pada pemahaman yang menyeluruh atas hubungan antara biaya dengan aktivitas bisnis. Macam-macam Biaya Menurut Mulyadi (2010:14) terdapat berbagai macam biaya dalam suatu perusahaan, yaitu : a. Biaya Produksi b. Biaya Pemasaran c. Biaya Administrasi dan Umum Penggolongan Biaya Menurut Mulyadi (2010:14) banyak berbagai macam cara penggolongan biaya, yaitu : 1. Penggolongan Biaya menurut Obyek Pengeluaran 2. 3. 4. 5.
Penggolongan Biaya menurut Fungsi Pokok dalam Perusahaan Penggolongan Biaya menurut Hubungan Penggolongan Biaya Menurut Perilaku Penggolongan Biaya atas Dasar Jangka Waktu Manfaatnya
Biaya Operasional Biaya operasional menurut Blocher (2000:96) adalah merupakan semua biaya yang dikeluarkan dan dianggap habis dalam masa tahun buku. Dimana biaya operasional tersebut harus disusun didalam anggarn untuk dipergunakan sebagai alat membuat rencana anggaran di masa yang akan datang. Seperti yang kita ketahui setiap perusahaan akan dihadapkan dengan masa yang penuh dengan ketidakpastian, oleh karena itu diperlukan kebijakan dalam mengambil keputusan dalam kegiatan tersebut. - Klasifikasi biaya operasional Biaya Operasional digolongkan dalam dua golongan besar, yaitu biaya penjualan dan biaya administrasi umum. Adapun jenis-jenis dari masing-masing biaya tersebut adalah sebagai berikut : a. Biaya Penjualan b. Biaya Adminitrasi dan Umum Perencanaan Setiap perusahaan yang ingin bertahan, tumbuh ataupun menginginkan berkerjanya perusahaan secara lancar memerlukan adanya perencanaan. Fungsi manajemen yang pokok adalah perencanaan pengorganisasian dan fungsi pengawasan. Perencanaan pada dasarnya adalah memilih alternatif-alternatif yang mungkin dilaksanakan dengan pertimbang tujuan perusahaan serta sumber-sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan dan kendala-kendala yang dihadapi. Untuk mencapai manajemen harus
4
mengetahui data yang relevan terutama yang menyangkut penghasilan dan biaya dimasa yang akan datang. Menurut Carter dan Usry (2005:87) “perencanaan adalah proses untuk menentukan tujuan organisasi yang akan dicapai perusahaan dan mengatur strategi yang akan dilaksanakan dengan mengunakan sumber daya yang ada”. Ada dua jenis perencanaan yaitu : a. Perencanaan jangka pendek b. Perencanaan jangka panjang Pengawasan Pengawasan merupakan bagian dari fungsi manajemen yang berupaya rencana yang sudah ditetapkan dapat tercapai sebagaimana mestinya. Pengawasan mencakup upaya memeriksa apakah semua terjadi sesuai dengan rencana yang ditetapkan, perintah yang dikeluarkan dan prinsip yang dianut. Menurut Harahap (2006:10) “Pengawasan adalah segala usaha dan kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui dan menilai apakah pelaksanaan tugas sesuai dengan yang sebenernya”. Pengawasan menurut Carter dan Usry (2005:12) “Usaha sistematis perusahaan untuk mencapai tujuan dengan cara membandingkan prestasi kerjadengan rencana membuat tindakan yang tepat untuk mengkoreksi perbedaan-perbedaan yang penting”. Berdasarkan pengertian di atas disimpulkan bahwa pengawasan dapat dianggap sebagai aktivitas untuk menentukan, mengkoreksi penyimpangan-penyimpangan penting dalam hasil yang dicapai dari aktivitas-aktivitas yang direncanakan. Apabila pelaksanaan ditemukan penyimpangan maka diadakan tindakan perbaikan agar rencana sejalan dengan pelaksanaan. Pengawasan perlu dilakukan agar tercapainya kegiatan yang efektif dan efisien. Untuk mendukung pengawasan yang baik maka perlu mengetahui suatu pengukur dari kegiatan yang efektif dan efisien tersebut. Menurut Hansen dan Mowen (2006:483) “Ukuran efisien merupakan ukuran keuangan yang mencakup laporan biaya aktivitas, anggaran, peksibel, laporan realisasi. Keuangan ini dirancang untuk menilai seberapa baik pengunaan sumber daya. Sedangkan ukuran efektif yang merupakan ukuran non keuangan mencakup kinerja aktivitas yang dilakukan, pekerja yang terlibat dan ukuran ini harus mendukung tujuan umum yaitu perbaikan berkelanjutan”. Proses ini dibentuk oleh tiga macam angka yang bersifat umum yaitu : a. Menetapkan alat pengukuran (standar) b. Mengadakan penilaian (evaluasi) c. Mengadakan tindakan perbaikan (koreksi) Pengawasan terhadap biaya operasional tidak akan dapat berjalan dengan baik tanpa adanya perencanaan terlebih dahulu. Untuk mendapatkan pengawasan yang baik terhadap biaya operasional perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut : a. Pengeluaran atau biaya hanya di perkenankan atas dasar persetujuan yang diberikan oleh pejabat yang berwenang, dan sebelumnya pengeluaran tersebut memang benarbenar diperlukan. b. Pengeluaran atau biaya yang terjadi merupakan tugas pengawasan kepada mereka yang diberikan wewenang. Dalam melaksanakan pengawasan biaya operasional dapat digunakan tekhik pengawasan sebagai berikut : a. Pengawasan menggunakan anggaran b. Pengawasan menggunakan standar
5
Anggaran Menurut Firdaus (2009:257) bahwa anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis, terkoordinir dan menyeluruh yang dinyatakan secara kuantitatif dalam kesatuan moneter, dan berlaku untuk jangka waktu tertentu dimasa yang akan datang sebagai alat pengendalian atas kegiatan-kegiatan perusahaan serta sebagai alat pengukur hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan. Menurut Munandar (2005:2), Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang. Jenis-jenis Anggaran Menurut Gunawan (2005:63) anggaran merupakan perencanaan kegiatan-kegiatan tahunan suatu organisasi yang dapat dikelompokkan menjadi : 1. Anggaran Operasional 2. Anggran Keuangan Manfaat Anggaran Penyusunaan anggaran secara cermat dan baik akan mendatangkan manfaat-manfaat bagi perusahaan. Menurut Halim (2006:166) Manfaat-manfaat anggaran yang dapat diterima oleh perusahaan yaitu : 1. Sebagai alat bantu untuk membuat dan mengkoordinasikan perencanaan jangka pendek. 2. Sebagai alat komunikasi antara rencana yang disusun dengan para manager pusat bertanggung jawab. 3. Sebagai alat untuk memotivasi peran manager dalam mencapai tujuan pusat pertanggung jawabaan yang dipimpinnya. 4. Sebagai dasar untuk mengendalikan kegiatan-kegiatan yang sedang dilaksanakan. 5. Sebagai pedoman untuk mengevaluasi prestasi para manager dan pusat pertanggung jawaban yang dipimpinnya. 6. Sebagai piranti pendidikan bagi para manager. Manfaat-manfaat anggaran di atas tidak dapat begitu saja diperoleh secara penuh dan berimbang oleh perusahaan yang telah menggunakannya tanpa ada usaha yang optimal dari para manager pusat pertanggung jawaban untuk menggunakan anggaran sebagai alat pencapai tujuan. Kelemahan Anggaran Meskipun manfaat anggaran jelas meyakinkan dan berjangkauan luas, namun anggaran mempunyai keterbatasan dan kelemahan-kelemahan. Menurut Gunawan (2005:53) kelemahan-kelemahan anggaran adalah sebagai berikut : 1. Karena anggaran disusun berdasarkan estimasi (potensi penjualan, kapasitas produksi, dan lain-lain), maka terlaksananya dengan baik kegiatan-kegiatan tergantung pada ketetapan estimasi tersebut. 2. Anggaran hanya merupakan rencana, dan rencana tersebut baru berhasil apabila dilaksanakan sunguh-sunguh. 3. Anggaran hanya merupakan suatu alat yang dipergunakan untuk membantu manager dalam melaksanakan tugasnya bukan menggantikannya. 4. Kondisi yang terjaddi tidak selalu 100% sama dengan yang diramalkan sebelumnya, karena ini anggaran perlu memiliki sifat yang luwes.
6
Efektivitas Efektivitas berhubungan dengan tujuan perusahaan, sedangkan efisiensi berhubungan dengan sumber-sumber yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Suatu pelaksanaan dikatakan efektif jika tujuan yang ditetapkan sebelumnya dapat tercapai dengan pelaksanaan tersebut sedangkan suatu pelaksanaan dikatakan efisien jika pencapaian tujuan tersebut dilaksanakan dengan pemakaian sumber-sumber yang efektif. Pengertian Efektivitas menurut Supriyono (2006:33) “Efektivitas merupakan hubungan antara keluaran suatu pusat tanggungjawab dengan sasaran yang harus dicatat, semakin besar kontribusi keluaran yang dihasilkan terhadap nilai pencatatan sasaran tersebut maka dapat dikatakan semakin efektif pula unit tersebut”. Dari definisi diatas, maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa efektivitas adalah hubungan antara keluaran dan pusat tanggungjawab dengan sasaran yang ingin dicapai oleh sustu perusahaan, semakin besar keluaran yang dihasilkan terhadap nilai pencapaian maka dapat dikatakan efektif pula unit tersebut. Umumnya efektivitas selalu berhubungan dan dipadukan dengan efisiensi yang merupakan suatu kegiatan dalam pencapaian tujuan perusahaan. Unit organisasi yang yang efisien belum tentu efektif, karena meskipun unit tersebut menghasilkan keluaran dengan menggunakan masukan yang minimal atau menghasilkan keluaran terbanyak belum tentu mencapai tujuan organisasi yang maksimal, unit tersebut menjadi kurang aktif atau dengan kata lain efektivitasnya kurang memadai. ANALISIS Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh penulis pada PT. Yudhistira Cabang Palembang, maka bab ini penulis akan membahas dan menganalisis data yang telah diperoleh dari penelitian tersebut. Analisis yang akan dilakukan oleh penulis adalah Analisis Efektivitas Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional pada PT. Yudhistira Cabang Palembang.Berikut tabel 4.1 laporan biaya operasional pada PT. Yudhistira Cabang Palembnag tahun 2009 sampai dengan 2012. Tabel 2 Data Biaya Operasional PT. Yudhistira Cabang Palembang Tahun 2009–2012 Biaya Operasional Salesman
Selisih
Tahun Anggaran
Realisasi
Persentase (%)
Lebih
Kurang
Persentase (%)
2009
Rp.63.238.50 0
Rp.61.893.000
97,87
Rp.1.345.50 0
Rp. 0
2,13
2010
Rp.57.219.50 0
Rp.57.717.000
(100,87)
Rp. 0
(Rp.497.500)
(-0,87)
2011
Rp.58.095.00 0
Rp.57.665.000
99,26
Rp.430.000
Rp.0
0,74
2012
Rp.47.288.00 0
Rp.47.823.500
(101,13)
Rp.0
(Rp.535.500)
(1,13)
Sumber : PT. Yudhistira Cabang Palembang
Tabel 2 di atas menjelaskan laporan biaya operasional pada PT. Yudhistira Cabang Palembang tahun 2009 sampai dengan tahun 2012.
7
Dalam melakukan kegiatannya PT. Yudhistira Cabang Palembang belum melakukan analisis biaya operasional. Perusahaan hanya menghitung selisih dari anggaran dan realisasinya yang akan digunakan dalam penyusunan anggaran tahun berikutnya. Oleh karena itu analisis efektivitas perlu dilaksanakan agar dapat mengetahui anggaran biaya operasional dengan realisasi biaya operasional sekaligus sebagai alat untuk mengukur pelaksanaan kegiatan pemasaran sebagai upaya mencapai efisiensi biaya operasional pada PT. Yudhistira Cabang Palembang. Adapun biaya yang terdapat pada PT. Yudhistira Cabang Palembang terdiri dari : 1. Biaya pegawai, antara lain : a. Biaya gaji dan Upah karyawan b. Biaya lembur c. Biaya tunjangan d. Biaya bonus dan THR 2. Biaya fasilitas, antara lain : a. Biaya sewa gedung b. Biaya peralatan dan perlengkapan kantor c. Biaya perbaikan dan pemeliharaan kantor d. Biaya penyusutan kantor e. Biaya perbaikan dan pemeliharaan kendaraan kanntor f. Biaya penyusutan kendaraan kantor g. Biaya cetak dan fotocopy biaya komunikasi h. Biaya listrik i. Biaya air j. Biaya konsumsi kantor k. Biaya lain-lain 1. Biaya oprasional, antara lain : a. Biaya oprasional salesman b. Biaya oprasional kendaraan kantor 2. Biaya Overhead lain-lain, antara lain : a. Biaya perjalanan dinas b. Biaya pajak kendaraan c. Biaya pengiriman buku d. Biaya sumbangan e. Biaya bank Berikut ini rekapitulasi biaya operasional pada PT. Yudhistira Cabang Palembang pada tahun 2009 yang dapat dilihat pada tabel 3: Tabel 3 Rekapitulasi Biaya Operasional PT. Yudhistira Cabang Palembang 2009 Uraian Rekening
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
Selisih
232.169.000
232.239.000
(70.000)
-0,03%
1.500.000
1.474.600
25.400
1,69%
25.183.640
25.101.372
82.268
0,32%
(Rp)
%
Pengeluaran Rutin Biaya Pegawai Gaji dan Upah Karyawan Lembur Tunjangan
8
Biaya Kantor Alat Tulis Kantor dan Perlengkapan Komputer Biaya Cetak dan Fotocopy Biaya Komunikasi
3.447.000
3.590.250
(143.250)
-4,15%
475.000
232.700
242.300
51,01%
10.300.000
8.016.812
2.283.188
22,16%
Biaya Listrik dan Air Biaya Konsumsi Karyawan
5.800.000
4.229.565
1.570.435
27,07%
4.550.000
4.825.200
(275.200)
-6,04%
Biaya Lain-lain
5.764.875
6.295.777
(530.902)
-9,20%
61.388.500
60.269.000
1.119.500
1,82%
1.850.000
1.624.000
226.000
12,21%
Biaya Bank Pengeluaran Variabel
240.000
395.372
(155.372)
-64,73%
Perbaikan Komputer
1.230.000
1.360.000
(130.000)
-10,56%
2.350.000 (1.750.000)
-291,66%
Biaya Operasional Operasional Salesman Operasional Kendaraan Kantor Biaya Bank
Pemeliharaan Aktiva Tetap Mauble dan Perlengkapan Kantor Sumbangan Jumlah
600.000 2.815.000
2.665.000
466.471.115
463.826.748
150.000
5,32%
2.644.367 0,0056%
Sumber: PT. Yudhistira Cabang Palembang,2013
Berdasarkan tabel di atas tahun 2009 biaya operasional yang di anggarkan sebesar Rp. 466.471.115,- dan biaya operasional yang terealisasi sebesar Rp. 463.826.748,terjadi selisih biaya operasional sebesar Rp. 2.644.367,- dengan persentase 0,0056%. Hal ini menunjukkan bahwa biaya operasional yang di anggarkan lebih besar daripada biaya operasional yang terealisasi dikarenakan biaya operasional saat promosi mengalami penurunan.
Berikut ini rekapitulasi biaya operasional pada PT. Yudhistira Cabang Palembang pada tahun 2010 yang dapat dilihat pada tabel 4 : Tabel 4 Rekapitulasi biaya operasional PT. Yudhistira Cabang Palembang 2010 Uraian Rekening
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
Selisih (Rp)
%
(400.000)
-0.18%
156.650
0.43%
Pengeluaran Rutin Biaya Pegawai Gaji dan Upah Karyawan
221.680.000 222.080.000
Biaya Kantor Alat Tulis Kantor dan
3.638.500
9
3.795.150
Perlengkapan Komputer Biaya Cetak dan Fotocopy
425.000
369.000
56.000
0.13%
Biaya Komunikasi
7.400.000
4.987.471
2.412.529
0.32%
Biaya Listrik dan Air
4.600.000
5.274.362
674.362
0.14%
Biaya Konsumsi Karyawan
4.289.000
3.748.100
540.900
0.12%
10.529.000
10.847.775
318.775
0.03%
57.219.500
57.717.000
(479.500)
-0.008%
Biaya Bank Pengeluaran Variabel
260.000
265.000
(5.000)
-1.92%
Perbaikan Komputer
985.000
715.000
270.000
27.41%
3.310.000
3.410.000
(100.000)
-3.02%
383.335.396 382.208.254
1.127.142
0,0029%
Biaya Lain-lain Biaya Operasional Operasional Salesman Biaya Bank
Pemeliharaan Aktiva Tetap Sumbangan Jumlah
Sumber: PT. Yudhistira Cabang Palembang,2013
Berdsarkan tabel di atas tahun 2010 biaya operasional yaang di anggarkan sebesar Rp. 383.335.396,- dan biaya operasional yang terealisasi sebesar Rp. 382.208.254,terjadi selisih biaya operasional sebesar Rp. 1.127.142,- dengan persentase 0,0029%. Hal ini menunjukkan bahwa biaya operasional yang di anggarkan lebih besar dari pada biaya operasional yang terealisasi di karenakan mengalami kenaikan pemesanan. Berikut ini rekapitulasi varians biaya pemasaran pada PT. Yudhistira Cabang Palembang pada tahun 2011 yang dapat dilihat pada tabel 5 : Tabel 5 Rekapitulasi biaya operasional PT. Yudhistira Cabang Palembang 2011 Realisasi (Rp)
(Rp)
%
26.564.372
26.563.972
400
0.001%
3.549.500
3.187.450
362.050
10.20%
300.000
199.910
100.090
33.36%
Biaya Komunikasi
5.200.000
3.992.709
1.207.291
23.21%
Biaya Listrik dan Air
5.450.000
7.822.381 (2.372.381)
Biaya Konsumsi Karyawan
3.950.000
3.265.700
684.300
17.32%
9.503.800
10.244.020
(740.220)
-7.78%
58.095.000
57.665.000
430.000
0.74%
Uraian Rekening
Anggaran (Rp)
Selisih
Pengeluaran Rutin Biaya Pegawai Tunjangan Biaya Kantor Alat Tulis Kantor dan Perlengkapan Komputer Biaya Cetak dan Fotocopy
Biaya Lain-lain Biaya Operasional Operasional Salesman
10
-43.52%
Biaya Bank Biaya Bank Pengeluaran Variabel
175.000
50.000
22.22%
145.000
(25.000)
-20.83%
600.000
605.000
(5.000)
-0.83%
159.000
259.000
(100.000)
-62.89%
418.708.797
419.117.267
(408.470)
-0,0009%
225.000
Biaya Perbaikan dan Pemeliharaan Perbaikan dan Pemeliharaan Kantor 120.000 Perbaikan Komputer Pemeliharaan Aktiva Tetap Mauble dan Perlengkapan Kantor Jumlah
Sumber: PT. Yudhistira Cabang Palembang,2013
Dari tabel di atas tahun 2011 biaya operasional yaang di anggarkan sebesar Rp. 418.708.797,- dan biaya operasional yang terealisasi sebesar Rp. 419.117.267,- terjadi selisih biaya operasional sebesar (Rp. 408.470,-) dengan persentase -0,0009%. Hal ini menyebabkan biaya operasional yang di anggarkan lebih kecil dari pada biaya operasional yang terealisasi di karenakan meningkatnya harga promosi. Berikut ini rekapitulasi biaya operasional pada PT. Yudhistira Cabang Palembang pada tahun 2012 yang dapat dilihat pada tabel 6 : Tabel 6 Rekapitulasi biaya operasional PT. Yudhistira Cabang Palembang 2012 Uraian Rekening
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
Selisih (Rp)
%
Pengeluaran Rutin Biaya Pegawai Tunjangan Biaya Kantor Alat Tulis Kantor dan Perlengkapan Komputer
23.831.680
24.074.340 (242.660)
-0,01
3.485.300
3.027.950
457.350
0,13
300.000
145.900
154.100
0,51
Biaya Komunikasi
4.995.000
3.354.950
1.640.050
0,33
Biaya Listrik dan Air
7.200.000
7.568.675
(368.675)
-0,05
Biaya Konsumsi Karyawan
4.100.000
3.141.000
959.000
0,23
9.574.025
9.601.125
27.100
0,003
47.288.000
47.823.500
(535.500)
-0,01
135.000
177.000
(42.000)
-0,31
1.585.000
(310.000)
-0,24
Biaya Cetak dan Fotocopy
Biaya Lain-lain Biaya Operasional Operasional Salesman Biaya Bank Biaya Bank Pengeluaran Variabel
Biaya Perbaikan dan Pemeliharaan Perbaikan Serv Kend Kantor 1.275.000
11
Perbaikan dan Pemeliharaan Kantor
245.000
644.000
(399.000)
-1,62
Perbaikan Komputer
883.000
1.578.000
(695.000)
-0,78
103.312.005
102.724.440
644.765
0,0062%
Pemeliharaan Aktiva Tetap Jumlah
Sumber: PT. Yudhistira Cabang Palembang,2013
Dari tabel di atas tahun 2012 biaya operasional yaang di anggarkan sebesar Rp. 103.312.005,dan biaya operasional yang terealisasi sebesar Rp. 102.724.440,- terjadi selisih biaya operasional sebesar Rp. 644.765,- dengan persentase 0,0062%. Hal ini menggambarkan biaya operasional yang di anggarkan lebih besar dari pada biaya operasional yang terealisasi di karenakan biaya keperluan kantor dibawah perkiraan. PENUTUP Setelah melihat permasalahan analisis efektivitas pengawasan dan perencanaan pada PT.Yudhistira Cabang Palembang, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa : 1. Perusahaan dalam menyusun anggaran secara total sudah baik karena sudah memenuhi batas standar biaya perusahaan. 2. Anggaran dan realisasi secara total tahun 2009 mempunyai persentase yang menguntungkan (favorable) sebesar 0,0056%, tahun 2010 mempunyai persentase yang menguntungkan (favorable) sebesar 0,0029%, tahun 2011 mempunyai varians yang merugikan (unfavorable) sebesar -0,0009%, dan pada tahun 2012 mempunyai persenatase yang menguntungkan (favorable) sebesar 0,0062%. Anggaran dan realisasi secara detail masih mempunyai standar persentase yang tinggi. 3. Pada analisis efektivitas perencanaan dan pengawasan biaya operasional PT. Yudhistira cabang Palembang telah berjalan baik selama 4 tahun terakhir walaupun tahun 2011 mengalami kerugian. DAFTAR PUSTAKA Carter, William K. 2009. Akuntansi Biaya. Jakarta : Salemba Empat. Firdaus. 2009. Akuntansi Biaya. Jakarta : Salemba Empat. Gunawan. 2005. Teori Anggaran. Jakarta : Salemba empat. Halim. 2006. Manajemen Biaya Akuntansi. Jakarta : Salemba empat. Hansen, Don R. dan Maryane M. Mowen, 2006. Akuntansi Manajemen, Edisi Tujuh, Buku Kedua. Jakarta : Salemba Empat. Harahap,Syafri Sofyan, 2006. Teori Akuntansi. Jakarta : Bumi Aksara. Hasibuan, S.P. Malayu, 2006. Manajemen. Jakarta : Bumi Aksara. James. 2005. Anggaran Biaya. Jakarta : Salemba Empat. Mulyadi. 2010. Akuntansi Biaya. Yogyakarta : Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. Munandar. 2005. Teori Akuntansi Biaya. Jakarta : Salemba Empat.
12
Robert N, Anthony. 2005. Sistem Pengendalian Manajemen, Buku 1. Jakarta : Salemba Empat Sarwono, Jonathan. 2006. Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS 13. Yogyakarta : ANDI Sunandar. 2005. Teori Akuntansi Biaya. Jakarta : Salemba Empat. Supriyono. 2006. Teori Akuntansi. Yogyakarta : BPFE.
13