ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DIKLAT (Studi Kasus Bidang Pelatihan dan Pengembangan BKKBN Provinsi DIY)
Naskah Publikasi
diajukan oleh: Aditya Ary Pamungkas 07.12.2721
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011
3
Analysis and Design of Management Information System For Education and Training (Case Studies in Training and Development Centers at BKKBN in the Province of DIY)
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DIKLAT (Studi Kasus Bidang Pelatihan dan Pengembangan BKKBN Provinsi DIY) Aditya Ary Pamungkas Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT Various training in BKKBN Yogyakarta has put a human resource pro-fessional and moral highly competitive in the global environment in the field of family planning counseling through integrated training superior. So that will be achieved the development of competency-based human resources through capacity building of human resources. During
this
time, the
procedures in family
planning instructor training sys-
tem that is built from the Institute for Training and Development BKKBN Yogyakarta has been running it manually. Of the systems that have been running this encountered some obstacles such effective, the
as manual data
collection training
administrative completeness checks,
participants
were
certificates,
of competency training, and learning through train-ing
deemed less
etc., assessment
modules
which
all manually. Certainly has a lot of wasted technical resources such as time, cost and personnel working
on many
things. Can imagine how the
management
oftechnical resources in one school year if there are dozens of army training participants. Of the sources then
constraints that be
made of
exist and to empower the
existing technical
management information systems training. This
resys-
tem will assist in the implementation of training. System running will be com-puterized to achieve efficiency and effectiveness of existing technical re-sources, and can meet the target of completing education and training in one academic year.
Keyword : Information System, Management Information System, Education and Training
4
1.
PENDAHULUAN Berbagai kegiatan pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia di Badan
Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Provinsi Daerah Istimewa Jogjakarta (BKKBN Provinsi DIY) telah mewujudkan sumber daya manusia profesional berdaya saing tinggi dan bermoral dalam lingkungan global di bidang penyuluhan program Keluarga Berencana. Kegiatan pelatihan terpadu yang unggul ini diharapkan akan mencapai tujuan yaitu pengembangan sumber daya manusia berbasis kompetensi melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Selama ini, prosedur-prosedur pada sistem pelatihan dan pengembangan penyuluh KB yang merupakan produk dari Bidang Pelatihan dan Pengembangan BKKBN Provinsi DIY telah berjalan secara manual. Dari sistem yang telah berjalan ini ditemui beberapa kendala seperti pendataan peserta latbang secara manual yang dirasa membuang waktu dan kurang efektif, pengecekan kelengkapan administrasi, pembuatan sertifikat, penilaian kompetensi peserta latbang, pembuatan laporan pelatihan dan feedback yang kesemuanya dilakukan secara manual. Tentu saja telah banyak sumber daya teknis yang terbuang seperti waktu, biaya, dan personel yang mengerjakan banyak hal. Dapat dibayangkan bagaimana pengelolaan sumber daya teknis tersebut jika dalam satu tahun kerja terdapat puluhan angkatan peserta pelatihan dan pengembangan. Dari kendala-kendala yang ada dan untuk memberdayakan sumber daya teknis yang ada, maka dibuatlah sistem informasi manajemen pengelolaan kegiatan pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia. Sistem ini akan dibuat berdasarkan analisis permasalahan kendala-kendala yang sudah dipaparkan dan analisis kebutuhan sistem yang akan dirancang. Sistem yang berjalan akan dibuat terkomputerisasi demi tercapainya efisiensi dan efektifitas sumber daya teknis yang ada, serta dapat memenuhi target menyelesaikan kegiatan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia pada satu tahun kerja. 2.
DASAR TEORI 2.1. Konsep Sistem Informasi Manajemen Terkait Sistem yang akan dirancang ini dapat diartikan sebagai sarana untuk memproses data-data
kegiatan
pelatihan
dan
pengembangan
SDM
yang
menghasilkan laporan-laporan sesuai dengan kebutuhan user yang digunakan untuk tujuan penerapan atau pengambilan keputusan baik oleh manajemen maupun pihak-pihak yang menggunakan khususnya Bidang Pelatihan dan Pengembangan BKKBN Provinsi DIY. Sistem informasi manajemen ini berfungsi untuk memecahkan masalah keterbatasan sumber daya teknis dan pengolahan data kegiatan pelatihan terutama
5
laporan-laporan sebagai pendukung dan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. 2.2. Analisis Sistem Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatanhambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya1. Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem (systems planning) dan sebelum tahap desain sistem (systems design). Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan didalam tahap ini akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya. Tahap ini merupakan tahap pertama dalam pengembangan pembangunan sistem informasi yang difokuskan pada masalah dan persyaratan bisnis. Tujuan utama dari analisis sistem informasi ada beberapa, yaitu2 : 1.
Menentukan kelemahan dari proses – proses bisnis pada sistem lama
untuk bisa menentukan kebutuhan dari sistem baru. 2.
Menentukan tingkat kelayakan kebutuhan sistem baru yang ditinjau dari
aspek ekonomi, teknik, operasional dan hukum. 2.3. Konsep Pemodelan Sistem Langkah awal untuk pemodelan sistem adalah dengan menyusun bagan alir atau flowchart sistem yang menggambarkan suatu tahapan penyelesaian masalah yang tersaji secara sederhana, terurai, rapi, dan jelas. Apa saja alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan dalam sistem akan dijelaskan lewat prosedur-prosedur yang ada di dalam flowchart. Setelah flowchart sistem telah dirancang, maka langkah selanjutnya adalah mem-breakdown ke dalam gambaran umum sistem yang nantinya dibuat dan berisi siapa saja yang memberikan data (inputan) ke sistem serta kepada siapa data dan informasi yang harus dihasilkan sistem. Gambaran ini tertuang dalam diagram alir data atau Data Flow Diagram (DFD) yang memberikan penekanan pada fungsi sistem. 2.4. Konsep Basis Data Istilah basis data banyak menimbulkan interpretasi yang berbeda. Chou mendefinisikan
1 2 3
basis
data
sebagai
kumpulan
informasi
Jogiyanto. Anallisis & Desain. Hal 129 Hanif Al Fatta. Analisis & Perancangan Sistem Informasi. Hal 45 George Tsu-der Chou, dBase III Plus Handbook, Que Corp., INdianan, 2nd Edition, 1987
bermanfaat
3
yang
6
diorganisasikan ke dalam tatacara yang khusus. Menurut Fabri dan Schwab 4, basis data adalah sistem berkas terpadu yang dirancang terutama untuk meminimalkan pengulangan data. Menurut Date5, basis data dapat dianggap sebagai tempat untuk sekumpulan berkas data terkomputerisasi. Sistem basis data pada dasarnya adalah sistem terkomputersiasi yang tujuan utamanya adalah memelihara informasi dan membuat informasi tersebut tersedia saat dibutuhkan. Sebelum merancang database yang digunakan oleh sistem, harus dirancang terlebih dahulu model yang mendeskripsikan hubungan antar penyimpanan data dalam Data Flow Diagram. Model ini adalah Entity Relationship Diagram yang digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data. Baru setelah model ini terbentuk, system analyst dapat menterjemahkan ke dalam rancangan tabel. 2.5. Gambaran Perangkat Lunak Yang Digunakan 2.5.1. Perangkat Lunak Web Programming HyperText Markup Language (HTML) adalah sebuah bahasa markup yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web dan menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah Web Browser. HTML juga merupakan salah satu format yang digunakan dalam pembuatan dokumen dan aplikasi yang berjalan di halaman web. HyperText Transfer Protocol (HTTP) merupakan protokol yang digunakan untuk mentransfer data dari web server ke web browser. Protokol ini mentransfer dokumen-dokumen web yang ditulis atau berformat HTML. PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Maksud dari server-side scripting yaitu sintaks dan perintah-perintah yang diberikan akan sepenuhnya dijalankan di server, tetapi disertakan dokumen HTML. Pembuatan web ini merupakan kombinasi antara PHP sendiri sebagai bahasa pemrograman dan HTML sebagai pembangun halaman web. Ketika seorang pengguna internet akan membuka suatu situs yang menggunakan fasilitas server-side scripting PHP, maka terlebih dahulu server yang bersangkutan akan memproses semua perintah PHP, si server lalu mengirimkan hasilnya dalam format HTML ke web browser pengguna internet tadi. Dengan demikian, pengguna internet tidak dapat melihat kode program yang ditulis dalam PHP sehingga keamanan halaman web menjadi lebih terjamin.
4
Anthoni J. Fabbri, dan A. Robert Schwab, Practical Database Management, PWS-KENT Publishing Company, Boston, 1992 5 C. J. Date, An Introduction to Database Systems, Sixth Edition, Addison-Wesley Publishing Company, Inc., 1995
7
2.5.2. Perangkat Lunak Web Server dan Database Server Apache merupakan turunan dari web server yang dikeluarkan oleh NSCA (http://hoohoo.nsca.uiuc.edu), yaitu NSCA HTTPd sekitar tahun 1995. Pada dasarnya, Apache adalah “A PatCHy” (path) dan pengganti dari NSCA HTTPd. Apache Web Server merupakan tulang punggung dari WWW. Web Server menunggu permintaan dari client yang menggunakan Web Browser. Web Server dapat berkomunikasi dengan clientnya menggunakan protocol HTTP. Apache berada di bawah GNU (General Public License) yang bersifat free sehingga Apache dapat di download gratis di http://www.apache.org. Saat ini, Apache banyak digunakan sebagai web server untuk portal-portal besar. MySQL merupakan sebuah sistem manajemen database relasi (relational database management system) yang bersifat open source. MySQL memiliki kinerja, kecepatan proses, dan ketangguhan yang tidak kalah dibanding database-database besar lainnya yang komersil seperti ORACLE, Sybase, Unify, dan sebagainya. Beberapa pertimbangan untuk memilih MySQL adalah kecepatan
prosesnya
yang
lebih
baik
dibanding
(http://www.mysql.com/information/benchmarks.html),
DBMS
konektifitas
lainnya dengan
berbagai bahasa pemrograman, segi keamanan yang didukung oleh SSL transport layer encryption (pengacakan lapisan data), dan kemampuannya lintas platform sistem operasi. MySQL dapat didownload langsung dari situs http://www.mysql.com/download. 3.
ANALISIS 3.1. Analisis Sistem Pada tahap analisis sistem, analis mempunyai tugas untuk mendefinisikan masalah sistem dan menganalisis kebutuhan sistem. Untuk mendefinisikan masalah, ada tiga pertanyaan kunci yang harus dijawab, yaitu: a.
Apa masalah yang harus diselesaikan?
b.
Apa penyebabnya?
c.
Siapa pemakai akhir yang terlibat?
Masalah yang harus diselesaikan dalam instansi terkait adalah belum adanya sistem berbasis teknologi informasi yang dapat membantu mencapai efisiensi dan efektifitas sumber daya teknis pada Bidlatbang BKKBN DIY dalam mengelola kegiatan pendidikan dan pelatihan, serta pengembangan sumber daya manusia pada tiap tahun kerja. Penyebab dari masalah tersebut di atas adalah masih terkendalanya kegiatan pelatihan dan pengembangan dengan sistem yang lama, serta kurangnya sumber
8
daya teknis dalam mengelola sistem yang dapat mempercepat dan mempermudah pengelolaan pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia. Pemakai akhir dari sistem ini adalah Bidang Pelatihan dan Pengembangan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta, yang mana sistem ini dapat membantu mengelola kegiatan pelatihan dan pengembangan pada setiap tahun kerja. Setelah masalah teridentifikasi, analis harus membuat analisis kelemahan sistem di mana akan didapatkan beberapa masalah yang harus dipecahkan. Setelah mengidentifikasi masalah, maka fase selanjutnya adalah membuat analisis kebutuhan sistem yang bertujuan untuk memahami dengan benar kebutuhan dari sistem baru dan mengembangkan sebuah sistem yang mewadahi sistem tersebut atau memutuskan bahwa sebenarnya pengembangan sistem baru dibutuhkan atau tidak. Analisis kebutuhan ini dibagi ke dalam dua jenis, kebutuhan fungsional yang berisi proses-proses yang dilakukan oleh sistem dan apa saja informasi yang dihasilkan, serta kebutuhan non-fungsional yang berisi perilaku yang dimiliki oleh sistem meliputi operasional, kinerja, keamanan dan politik budaya. Setelah menganalisis kebutuhan sistem, analis harus mengevaluasi kelayakan sistem tersebut untuk memastikan bahwa rancangan sistem tersebut bisa teruskan atau tidak. Dalam analisis ini, secara teknis dan operasional, sistem informasi manajemen diklat sudah layak untuk diterukan, diperkuat dengan analisis secara ekonomi di mana pada tahun ketiga pengimplementasian sistem dapat diambil keuntungan secara finansial. 3.2. Pemodelan Proses Sebagai langkah awal pemodelan proses, analisis harus membuat flowchart sistem yang menggambarkan apa saja alur kerja atau proses dalam sistem. Berikut adalah gambaran flowchart rancangan sistem informasi manajemen diklat.
9
Gambar 3.1 Flowchart Sistem Setelah itu, analis harus mem-breakdown ke dalam rancangan diagram alir data atau Data Flow Diagram yang berisi siapa saja yang memberikan data (inputan) ke sistem serta kepada siapa data dan informasi yang harus dihasilkan sistem.
10
Gambar 3.2 Data Flow Diagram Level 0
Gambar 3.3 Data Flow Diagram Level 1
3.3. Pemodelan Data Sebelum merancang database yang digunakan oleh sistem, harus dirancang terlebih dahulu model yang mendeskripsikan hubungan antar penyimpanan data
11
dalam Data Flow Diagram. Model ini adalah Entity Relationship Diagram yang digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data.
Gambar 3.4 Model Entity Relationship Diagram Baru setelah model ini terbentuk, system analyst dapat menterjemahkan ke dalam rancangan tabel. 3.4. Desain Antar Muka Setelah rancangan sistem dan database selesai dibuat maka langkah selanjutnya adalah menyiapkan rancangan desain antar muka (interface) yang berfungsi menjembatani antara sistem dengan pengguna yang akan menjalankan sistem tersebut. Secara garis besar dalam sistem informasi manajemen diklat ini terdapat tiga rancangan, yaitu rancangan form masukan data (input), rancangan form manajemen data, dan rancangan form keluaran data (report). Berikut adalah beberapa contoh rancangan desain antar muka sistem tersebut.
12
Gambar 3.5 Rancangan Form Input Data Pelatihan
Gambar 3.6 Rancangan Form Manajemen
13
Gambar 3.7 Rancangan Form Laporan Pelatihan (F/II)
14
4.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pemrograman Sistem Sebelum memulai untuk membuat atau coding program, harus dipersiapkan terlebih dahulu environtment untuk mendukung kegiatan ini, yaitu web server Apache dan database server MySQL yang sudah terintegrasi dalam paket aplikasi WampServer2. Setelah web server dan database server terinstal, maka langkah selanjutnya adalah membuat database dengan memanfaatkan aplikasi phpMyAdmin bawaan WampServer2.
Gambar 4.1 Sukses Import Database Setelah database telah tersedia, maka coding program dapat dilakukan. Kegiatan ini terbagi dalam pembuatan modul program dan pemrograman template program. 4.2. Pengetesan Program Pengetesan program mutlak dilakukan setelah pembuatan program selesai dilakukan. Ada 3 langkah untuk memulai pengetesan program, yaitu deteksi kesalahan penulisan source code program (syntax errors) dimana kesalahan ini mudah terdeteksi karena compiler akan memberitahukan letak kesalahan sewaktu kompilasi program, selanjutnya adalah deteksi kesalahan proses (run-time errors) di mana kesalahan ini juga relative mudah ditemukan kesalahannya, dan langkah terakhir adalah deteksi kesalahan logika (logical errors) di mana letak kesalahannya didapat dari debugging yaitu pelacakan kesalahan secara logika. Jika ketiga tahapan tersebut telah dilaksanakan dan lolos dari pengetesan program, maka proses selanjutnya dapat dilanjutkan.
15
4.3. Instalasi Sistem dan Konfigurasi Database Setelah database berhasil dibuat, maka sistem dapat diinstal ke komputer. Setelah Apache web-server terinstal dalam pake WampServer2, maka secara default folder untuk meletakkan file-file aplikasi sistem informasi manajemen adalah di C:\wamp\www. Buat folder baru untuk tempat file-file aplikasi sistem informasi manajemen, dalam kasus ini kita beri nama sim. Jadi, lokasi penyimpanan file-file aplikasi terdapat di folder C:\wamp\www\sim. Setelah folder tempat penyimpanan aplikasi SIM telah dibuat, kemudian salin file-file aplikasi tersebut ke dalam folder yang telah dibuat. Untuk diperhatikan bahwa nama folder yang telah dibuat akan menjadi alamat url aplikasi SIM yang dipanggil melalui address bar web browser. Sebelum menggunakan aplikasi tersebut, konektivitas antara aplikasi SIM dengan database sim harus dikonfigurasi terlebih dahulu. Buka file koneksi.php yang terletak di dalam folder library. File ini berisi baris kode untuk membuat koneksi antara aplikasi SIM dengan database. Proses editing dapat dilakukan dengan menggunakan notepad. Pada file koneksi.php, ubahlah parameterparameter pada bagian ini: $server = ""; $username = ""; $password = ""; $database = ""; Isi variabel $server dengan localhost, variabel $username dengan root, variabel $password dengan kata kunci phpMyAdmin yang sudah diubah atau jika masih default tidak perlu diisi/dikosongkan, kemudian variabel $database dengan sim sehingga parameter tersebut menjadi seperti berikut: $server = "localhost"; $username = "root"; $password = ""; $database = "sim"; Simpan file koneksi.php dan tutup notepad. Setelah konfigurasi konektivitas database dengan aplikasi selesai, maka aplikasi SIM dapat digunakan dengan membuka terlebih dahulu web browser default, pada kasus ini adalah Mozilla Firefox. Ketik localhost/sim pada address bar web browser.
16
4.4. Pengujian Sistem Pengujian terhadap sebuah sistem secara umum dapat dilakukan dengan metode White-box dan Black-box. Jika tahapan tersebut telah dilaksanakan dan lolos dari pengujian sistem, maka proses selanjutnya dapat dilanjutkan. 4.5. Pemilihan dan Pelatihan Personel Tahapan ini mencakup pengenalan gambaran umum sistem kepada pengguna, latihan atau simulasi untuk menjalankan prosedur-prosedur dalam sistem, latihan mengoperasikan program, serta pelatihan pemeliharaan sistem. 4.6. Konversi Sistem Untuk mengkonversi sistem yang lama dengan sistem yang baru di kantor Bidang Pelatihan dan Pengembangan BKKBN Provinsi DIY, digunakan pendekatan konversi paralel (parallel conversion). Pendekatan ini dilakukan dengan cara mengoperasikan sistem yang baru bersama-sama dengan sistem yang lama selama suatu periode waktu tertentu. Dalam kasus di kantor Bidang Pelatihan dan Pengembangan BKKBN Provinsi DIY, konversi akan dilakukan sejak implementasi sistem baru hingga awal tahun anggaran baru yaitu 2012/2013. 4.7. Pemeliharaan Sistem Kegiatan ini mencakup perawatan pada perangkat keras seperti CPU, kabel data, printer dan lain-lain. Serta perawatan pada perangkat lunak seperti back-up database. 4.8. Manual Sistem
Gambar 4.2 Halaman Beranda
17
Gambar 4.3 Halaman Login Administrator
Gambar 4.4 Halaman Manajemen Data Pelatihan
Gambar 4.5 Halaman Input Data Pelatihan
18
Gambar 4.6 Halaman Report Laporan Pelatihan (F/II) 5.
KESIMPULAN Berdasarkan beberapa poin yang telah dijelaskan di atas, dan berdasarkan analisis
sistem pada BAB III serta penerapan yang dijelaskan di BAB IV, maka dapat disimpulkan bahwa aplikasi ini telah layak untuk diimplementasikan secara fungsional dalam memecahkan masalah organisasi pada kantor Bidang Pelatihan dan Pengembangan Perwakilan BKKBN Provinsi DIY yang nyata, dengan memperhatikan ketentuan yang sesuai dan berlaku. Untuk kepentingan dan peningkatan yang lebih jauh lagi maka diperlukan rekomendasi tertentu, baik secara teknis maupun sistematis mengenai sistem yang telah diusulkan ini. Adapun rekomendasi tersebut diterangkan dalam penjelasan sebagai berikut: a.
Karena sistem ini merupakan generasi pertama pada kantor Bidang Pelatihan
dan Pengembangan BKKBN Provinsi DIY, maka diperlukan adanya pemeliharaan dan perbaikan pada bug dan kesalahan sistem yang ditemui saat sistem diterapkan. b.
Sistem ini dibuat dengan menggunakan pemrograman berbasis objek sehingga
memudahkan untuk mengelola dan mengembangkan sistem apabila di kemudian hari terdapat beberapa penyesuaian. Namun demikian alangkah baiknya jika pembuatan sistem menggunakan teknologi pemrograman berbasis objek yang powerful seperti Code Igniter yang dapat meng-handle sistem dalam skala besar.
19
DAFTAR PUSTAKA ----------------------1994, Pembangunan Keluarga Sejahtera di Indonesia, Berdasarkan UU. No.
10
Tahun
1992
dan
GBHN
1993,
Kantor
Menteri
Negara
Berencana
dan
Program
Kependudukan/BKKBN, Jakarta. BKKBN,
1981.
Sejarah
Perkembangan
Keluarga
Kependudukan, BKKBN, Jakarta. BKKBN. 2009. Buku Panduan: Identitas Lembaga BKKBN dan Identitas Program KB. BKKBN. 2009. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional No. 1163/HK-010/B5/2009 Tentang Petunjuk Teknis Penyetaraan Perolehan Angka Kredit Jabatan Fungsional Widyaiswara Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional. Jakarta. Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta : Andi Offset. Robert A. Leitch/K. Roscoe Davis. 1983. Accounting Information Systems. New Jersey: Prentice-Hall Fabbri, Anthoni J./ Schwab, Robert A. 1992. Practical Database Management. Boston: PWS-KENT Publishing Company Date, C.J.. 1995. An Introduction to Database Systems, Sixth Edition. Addison-Wesley Publishing Company, Inc. Jogianto, Prof. Dr. MBA, Akt.. 1990. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Offset. Chou, George Tsu-der. 1987. dBase III Plus Handbook Second Edition. Indiana : Que Corp. Fathansyah, Ir. 2002. Basis Data. Bandung : Informatika. Betha, Ir., Husni Iskandar Pohan, Ir., M.Eng. 2001. Pemrograman Web dengan HTML. Bandung : Informatika Kadir, Abdul. 2001. Dasar Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP. Yogyakarta: Andi Offset.
20
Sunarfrihantono, Bimo. 2002. PHP dan MySQL untuk Web. Yogyakarta : Andi Offset. Arbie. 2004. Manajemen Database Dengan MySQL. Yogyakarta : Andi Offset. Jogianto, Prof. Dr.. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta : Andi Offset. Wahyono, Teguh. 2004. Sistem Informasi (Konsep Dasar, Analisis Desain dan Implementasi). Yogyakarta : Graha Ilmu.