ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH ( UMKM ) BATAVIA KREATIF Febrina Untari Binus University, Jakarta Barat, DKI Jakarta, Indonesia
Sugiarto Hartono Binus University, Jakarta Barat, DKI Jakarta, Indonesia
Mohamad Heykal Binus University, Jakarta Barat, DKI Jakarta, Indonesia
Abstract
99% of existing businesses in Indonesia are Micro Small and Medium Enterprises (SMEs). Micro, Small and Medium Enterprises face a more serious challenge to run the business continuity, as compared to large firms. Batavia Kreatif as the one of SMEs in Indonesia faces serious challenge to survive. The aim of this research is to make the analysis and design of accounting information systems process cash sales, consignment sales and cash receipts that can support the business processes in Batavia Krreatif. The analytical and design methods conducted to object-oriented analysis and design. The results of the analysis and design which is able to be a solution to the issue encountered Batavia Kreatif to enroll business related to the accounting information system on cash sales, consignment and cash receipts. The conclusions is Batavia Kreatif accounting information system can improve the perform of accounting in cash sales, consignment sales, cash receipt. Also generated reports become more accurate so that Batavia Kreatif can assist management in making strategic plans for the next process business activity. (FU)
Keywords : Accounting and Information Systems, Cash Sales, Consignment Sales, Cash Receipts
Abstrak 99% dari usaha yang ada di Indonesia adalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah ( UMKM ). UMKM menghadapi tantangan yang lebih serius untuk menjalankan kelangsungan bisnis, dibandingkan dengan perusahaan besar. Batavia Kreatif sebagai salah satu UMKM di Indonesia menghadapi tantangan serius dapat bertahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat analisis dan perancangan sistem informasi akuntansi penjualan tunai, penjualan konsinyasi dan penerimaan kas dimana diharapkan dapat mendukung proses bisnis yang terkait dengan proses penjualan tunai, penjualan konsinyasi dan penerimaan kas di Batavia Kreatif. Metode analisis dan perancangan yang dilakukan adalah dengan analisis berorientasi objek. Hasil analisis dan perancangan diharapkan mampu menjadi solusi untuk masalah yang dihadapi Batavia Kreatif untuk menjalankan bisnis yang terkait dengan sistem informasi akuntansi penjualan tunai, konsinyasi dan penerimaan kas. Kesimpulan sistem informasi akuntansi penjualan tunai, penjualan konsinyasi dan penerimaan kas pada Batavia Kreatif diharapkan dapat meningkatkan pencatatan akuntansi dalam penjualan tunai, penjualan konsinyasi, penerimaan kas. Juga laporan yang dihasilkan menjadi lebih akurat sehingga Batavia Kreatif dapat membantu manajemen dalam membuat rencana strategis untuk kegiatan bisnis proses selanjutnya. (FU)
Kata Kunci : Sistem Informasi dan Akuntansi, Penjualan Tunai, Penjualan Konsinyasi, Penerimaan Kas
PENDAHULUAN Peran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam perekonomian suatu negara cukup strategis, namun ketatnya kompetisi, telah memungkinkan UMKM dalam posisi yang kurang menguntungkan. ( Wijayanti & Hendra TS, 2013:4 ) UMKM yang tersebar di Indonesia merupakan bagian terbesar dalam perekonomian nasional Telah terbukti ketika awal tahun 1998, saat perekonomian sedang mengalami krisis moneter, pada saat para usaha besar berhadapan dengan situasi kebangkrutan karena tidak mampu bertahan menghadapi perubahan yang terjadi begitu cepat, ternyata UMKM berhasil membuktikan jati dirinya UMKM dapat kokoh berdiri tetap bertahan dari situasi tersebut, tidak hanya itu UMKM telah menjadi penyelamat bagi perekonomian nasional dengan cara membuka lapangan pekerjaan serta dapat mendongkrak laju perekonomian. ( Suparyanto RW, 2012:28-29 ) Pada tahun 2012, sesuai data perkembangan UMKM dan Usaha Besar yang dikeluarkan oleh kementrian koperasi dan usaha kecil menengah, jumlah UMKM di Indonesia mencapai 56.534.592 unit, sedangkan usaha besar hanya sebanyak 4.968 unit. Dapat disimpulkan dari total 56.539.560 usaha yang tersebar di Indonesia 99% nya merupakan UMKM. Dari data banyaknya jumlah UMKM yang ada,UMKM tidak terlepas dari masalah yang melilitnya. Begitu juga dengan UMKM Batavia Kreatif (selanjutnya akan disebut “BK”) dalam menjalankan usahanya menghadapi tantangan yang serius. Salah satu permasalahan utama yang dihadapi oleh BK adalah tidak tertibnya sistem pembukuan yang diterapkan serta ketersediaan data yang tidak akurat dan valid.
Permasalahan utama yang dialami oleh BK mendorong penulis untuk menganalisis dan merancang sistem informasi akuntansi penjualan tunai, penjualan konsinyasi dan penerimaan kas pada BK. Keberadaan sistem informasi akuntansi ini diharapkan dapat menjadi solusi atas permasalahan tidak tertibnya sistem pembukuan yang diterapkan BK serta ketersediaan data yang tidak akurat dan valid.
METODOLOGI PENELITIAN 1. Metode Pengumpulan Data i. Studi Lapangan (Field research) Dengan melakukan survei langsung ke perusahaan untuk memperoleh data primer perusahaan seperti struktur organisasi, serta gambaran proses yang sedang berjalan yakni proses pengelolaan sumber daya manusia dan unsur-unsur yang terkait dalam perusahaan. Studi lapangan ini dapat dilakukan dengan cara: a. Observation (pengamatan) dilakukan dengan cara mengamati langsung prosedur dan kegiatan pengelolaan sumber daya manusia yang sedang berjalan pada perusahaan. b. Interview (wawancara) dilakukan dengan wawancara langsung terhadap dengan divisi HRD dan divisi keuangan guna memperoleh informasi mengenai proses bisnis perusahaan secara umum maupun terperinci, serta mengetahui masalah yang ada dalam perusahaan dan solusi yang dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan yang ada. c. Documentation (dokumentasi) dilakukan dengan menelusuri dokumen-dokumen yang terkait dengan kegiatan pengelolaan sumber daya manusia pada perusahaan. d. Analytical Procedure dilakukan dalam menganalisis data yang diperoleh selama penelitian berlangsung. Prosedur analitis ini menguraikan data yang akan dianalisis, metode analisis yang akan digunakan, dan bagaimana kesimpulan dari analisis tersebut. ii. Studi Kepustakaan (Literature study) Dilakukan dengan mencari, mengumpulkan dan mempelajari teori-teori dan informasi dari berbagai buku literatur, artikel, internet, maupun media informasi lainnya. Studi kepustakaan ini juga dilakukan untuk menjadi dasar dalam perancangan sistem yang diusulkan. 2. Metode Analisis dan Perancangan Metode analisis dan perancangan yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah metode pendekatan Analisis dan Perancangan Berorientasi Objek (Object Oriented Analysis and Design/OOAD) menurut pendekatan Unified Process sesuai dengan teori dari (Satzinger, Jackson dan Brud, 2005). Untuk metode perancangan mengacu pada tahapan sebagai berikut: i. Business Modelling a. Identifikasi kegiatan yang terdapat dalam proses bisnis perusahaan. b. Membuat model dari proses bisnis yang berjalan. Dalam pembuatan model proses bisnis yang berjalan menggunakan model struktur organisasi dan activity diagram c. Menghubungkan informasi terkait dari model yang terdapat dalam alur proses bisnis. ii. Requirement Analysis a. Pengumpulan informasi detil berkaitan kebutuhan untuk pembuatan sistem yang diinginkan perusahaan b. Pendefinisian kebutuhan fungsional menggunakan bantuan model sesuai urutan berikut : a) Activity Diagram b) Event Table c) Domain Class Diagram d) User Goals e) Usecase Diagram f) CRUD Matrix g) Usecase Description h) System Sequence Diagram i) Activity Diagram for Usecase c. Membuat prioritas kebutuhan sistem yang akan dibuat. d.Pengembangan dialog untuk interaksi dengan pengguna menggunakan user interface dialog.
iii. Design Activity a. Desain deployment environment. b. Desain software architecture. c. Desain usecase realization dan database menggunakan bantuan model sesuai urutan berikut: a) First Cut Class Diagram b) Completed Three-Layer Design Sequence Diagram c) Updated Class Diagram d) Package Diagram d. Desain user interface dan system output menggunakan bantuan model e. Desain system security and control
HASIL DAN PEMBAHASAN Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas Sistem penjualan tunai merupakan sistem yang dilakukan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga terlebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli. (Mulyadi, 2008 : 455) Aktivitas penjualan tunai biasanya dijumpai dalam perusahaan perdagangan retail. Prosedur penjualan tunai yang telah terkomputerisasi dimulai dari bagian penjualan yang menginput data – data barang yang dibeli berikut dengan jumlah barang yang dibeli oleh customer ke dalam program, selanjutnya sistem akan menginformasikan harga dan total harga keseluruhan yang harus dibayar oleh customer beserta diskon dan informasi lainnya ke dalam faktur penjualan tunai.Setelah informasi yang dibutuhkan diinput dalam faktur penjualan, bagian penjualan akan mencetak bukti pembayaran yang akan diserahkan kepada customer. (Puspitawati & Anggadini, 2010 : 174) Penerimaan kas merupakan tahap keempat dalam siklus pendapatan. Departemen yang terlibat dalam kegiatan penerimaan kas ini adalah kasir, yaitu bagian yang berada dibawah departemen keuangan, yang bertugas menangani penerimaan kas dan penyetorannya ke bank, dan bagian piutang dagang, yaitu bagian yang berada di bawah manajer akuntansi dan bertugas untuk mencatat perlunasan piutang dari pelanggan. (Krismiaji, 2010: 316-334)
Formatted: Font: 10 pt, Do not check spelling or grammar Formatted: Font: 10 pt, Do not check spelling or grammar Formatted: Font: 10 pt Formatted: Font: 10 pt
Analisis Masalah dan Solusi Terkait Siklus Penjualan dan Penerimaan Kas pada UMKM Batavia Kreatif 1. Pengelolaan transaksi bisnis BK khususnya siklus pendapatan dilakukan secara sederhana dan tradisional dengan menggunakan micrososft excel, akibatnya Bagian akuntansi terlambat dalam mencatat transaksi harian, Laporan Retur Barang, Laporan Penjualan Tunai, Laporan Penjualan Konsinyasi dan Laporan Penerimaan Kas tidak rutin dibuat serta terjadinya kesalahan dalam pencatatan transaksi. 2. Pencatatan penerimaan kas masuk dari hasil penjualan tunai dan konsinyasi digabung dalam satu pembukuan, akibatnya tidak dapat diketahui laba sesungguhnya dari masing-masing hasil penjualan tunai dan konsinyasi dan dengan tidak terhubungnya antara data penjualan tunai dengan data penerimaan kas, sehingga data penerimaan kas tidak dapat dibandingkan dengan jumlah kas fisik. 3. Pencatatan transaksi atas penjualan konsinyasi ke konsinyi diakui sebagai penjualan kredit, akibatnya tingkat retur barang BK pada tahun 2013 sebesar Rp869.265.000- dimana pengiriman barang konsinyasi yang telah diakui sebagai penjualan adalah sebesar Rp2.730.999.000-. dari perbandingan tingkat retur dan penjualan yang telah diakui menghasilkan perbandingan sebesar 32%, sehingga dapat menimbulkan penilaian bahwa kualitas produk yang dihasilkan oleh BK sangat buruk ( cacat produksi ), pada awal periode, pencatatan penjualan meningkat secara signifikan tetapi dalam bentuk piutang, sementara itu piutang yang lama dapat menimbulkan penilaian terhadap laporan yang dihasilkan bahwa risiko piutang tak tertagih tinggi, dan informasi yang dihasilkan dari laporan tidak akurat, sehingga owner dapat salah langkah dalam mengambil kebijakan terkait strategi bisnis usaha. 4. Tidak terdapat sistem nomor register nota penjualan tercetak yang dibuat oleh manajemen serta Chart Of Account ( COA ) dalam melakukan pencatatan transaksi, akibatnya terdapat resiko duplikasi nomor nota penjualan, nomor nota penjualan tidak dicantumkan sehingga bagian akuntansi mengalami kesulitan dalam melakukan validasi transaksi penjualan
Solusi yang diusulkan untuk dapat mengatasi masalah yang sedang dihadapi PT Rejeki Alam Sari : 1. Membuat sistem informasi akuntansi penjualan tunai, penjualan konsinyasi dan penerimaan kas yang dapat menghasilkan Laporan Retur Barang, Laporan Penjualan Tunai, Laporan Penjualan Konsinyasi dan Laporan Penerimaan Kas. 2. Melakukan pemisahan pencatatan penerimaan kas masuk untuk masing – masing penjualan tunai maupun konsinyasi. 3. Menghubungkan antara data penjualan tunai, penjualan konsinyasi dengan data penerimaan kas, sehingga data penerimaan kas dapat dibandingkan dengan jumlah kas fisik. 4. Pencatatan penjualan barang secara konsinyasi yang semula dilakukan secara pencatatan kredit, diubah sesuai dengan tata cara pencatatan penjualan barang konsinyasi, yaitu ketika terjadi penjualan konsinyasi perpindahan barang dari BK ke konsinyi hanya diakui sebagai perpindahan barang. Dan barang yang telah berpindah masih menjadi persediaan dagang BK, sedangkan penjualan konsinyasi dapat terjadi ketika adanya pemindahan resiko dan manfaat atas barang dagang ke pembeli atau pelanggan bukan terjadi ketika adanya pemindahan resiko dan manfaat atas barang dagang ke konsinyi. Pencatatan penjualan konsinyasi yang akan diusulkan sebagai solusi adalah dengan menggunakan metode laba terpisah. 5. Membuat nomor register nota penjualan tercetak. 6. Membuat Chart Of Account Beberapa hasil dari analisis dan perancangan yang telah dibuat adalah usecase diagram dan user interface. Berikut ini merupakan contoh dari domain class diagram dan user interface yang diusulkan : class Domain Class Bagian Akuntans i
Bagian Gudang
Bagian Penjualan
Kas ir
Karyawan
1
+ +
1 + 1 1
1
IdKaryawan NomorKTP NomorNPW P NamaKaryawan AlamatKaryawan NomorTelepon TanggalLahir Status Jenis Kelamin Bagian 1 Gaji
1 + + + + + + +
1
Hak Akses + + # +
1..* 1
IdHakAkses IdKaryawan NamaKaryawan Password LoginTerakhir
1 1
1..* Form Bukti Kas Mas uk
0..*
1..*
Form Retur Barang + + + + + +
IdFormReturBarang IdFormPenjualanTunai TanggalReturBarang IdBuktiPembayaran IdBarang JumlahBarangRetur HargaJual
0..1
0
0..1
1
Form Penjualan Tunai + + + + +
+ + + + + +
IdFormBuktiKas Mas uk IdKaryawan TanggalBuktiKasMas uk JumlahKas Masuk NamaBank NomorRekeningBank NomorRefferens Setoran
1..* Konsinyi Surat Kontrak Konsinyasi
IdFormPenjualanTunai TanggalTrans aks i IdBarang TotalBarang TotalHarga Diskon
+ + + + + + +
Detail Barang Penjualan Tunai
1
1
1..*
+ + + + + +
IdFormPenjualanTunai IdBarang NamaBarang Satuan HargaSatuan JumlahBarang
0..1
+ + + + + + + +
IdBuktiPembayaran IdFormReturBarang TanggalTransaks i IdFormPenjualanTunai IdBarang TotalDiskon GrandTotal JumlahBayar Kembalian
1 DetailBarangRetur 1..*
+ + + + + + + +
IdFormReturBarang IdBarang IdBarangRetur NamaBarang Kategori JumlahBarang Satuan HargaSatuan
1 +
1..*
+ + + + + + + + +
1..*
IdKonsinyi Jenis Kons inyi NamaPerus ahaan: int NamaKonsinyi Jabatan: int AlamatKons inyi NomorKTP NomorNPWP NomorTelepon AlamatEmail St atus NamaBank: int NomorRekening: int
1..*
1
Memo Penjual an Konsinyasi
Form penjualan konsinyasi
1..*
0..*
+ + + + + + + + + +
Buk ti Pembayaran
1
+ +
IdSuratKontrakKonsinyasi IdKonsinyi TanggalPembuatanSuratKontrakKonsinyas i IdKaryawan PeriodeLaporan TanggalAwalMasaBerlaku TanggalHabis MasaBerlaku Mas aBerlakuSuratKontrakKonsinyasi
1 Barang + + + + + + + + + + + +
IdBarang NamaBarang Kategori SubKategori JumlahTers edia SatuanProduksi SatuanJual HPP Margin Diskon HargaJualMinimum Status Barang Lokas i
1..
1
IdFormPenjualanKons inyas i IdSurat Jalan IdMemoPenjualanKons inyas i TanggalFormPenjualanKons inyas i IdKons inyi IdBarang JumlahBarangTerjual HargaJualSatuan TotalHarga Dis count GrandTotal
+ + + + + + + + + + +
1..* Jasa Pengirim +
1..*
IdJasaPengirim NamaJasaPengirim 1
IdMemoPenjualanKons inyas i TanggalMemoPenjualanKons inyas i IdKons inyi AlamatPengiriman IdBarang JumlahBarang HargaSatuan TotalHarga Dis count TotalDiskon BiayaKirim GrandTotal
1 1
1
1
1
0..*
1
Surat Jalan
1..* 0..*
Detail Barang MemoPenjualan Kons inyasi + + + + +
1..*
IdMemoPenjualanKons inyas i IdBarang Jumlahbarang HargaSatuan Lokasi Pengiriman
1..*
+ + + +
IdSurat Jalan IdMemoPenjualanKons inyas i IdBarang IdKons inyi Biaya Pengiriman
1
0..*
+ + + + +
Detail Barang Masuk + + +
IdBuktiBarangMas uk IdBarang JumlahBarangMas uk
1..*
Form Barang Sisa
1..*
1
1..*
IdFormBarangSisa IdFormPenjualanKons inyas i IdKonsinyi IdBarang JumlahBarangSisa LokasiBarang
0..1 1 0..*
1..*
Bukti Barang Masuk + + + + + +
IdBuktiBarangMas uk IdFormBarangSisa IdFormReturBarang TanggalBarangMasuk IdBarang JumlahBarangMasuk SatuanBarangMasuk
1..*
1..*
1
Jurnal
1..*
1..*
+ + +
IdJurnal IdTransaks i TanggalJurnal NamaJurnal
1..*
1 1
Detail Jurnal
1..*
+ + + +
IdJurnal IdCOA Debit Kredit
1 1..*
Gambar 1. Domain Class Diagram UMKM Batavia Kreatif
COA +
IdCOA NamaAkun
Gambar 2. User Interface form Penjualan Tunai
Gambar 3. System Output Bukti Pembayaran Kasir memiliki hak akses untuk menginput dan menerima pembayaran atas barang yang dibeli oleh pelanggan. Form penjualan tunai digunakan ketika kasir menginput penjualan yang dilakukan di toko atau booth pameran. Nomor Id Form Penjualan Tunai akan tergenerate secara otomatis oleh sistem. Kasir akan menginput kode barang yang akan dibeli oleh pelanggan, setelah selesai input nama barang, satuan, harga dan diskon akan muncul secara otomatis. Kasir akan menginput jumlah barang yang akan dibeli, Form Penjualan Tunai yang berisi data keterangan pemesanan barang yang akan dibeli oleh pelanggan, terdiri dari IdBarang, TanggalTransaksi, NamaBarang Satuan, HargaBarang, Jumlah, Total, TotalBarang, TotalHarga, Pembayaran dan Kembalian. Tombol “cari data barang” berfungsi untuk mencari data barang.Dalam tampilan pencarian data barang, kasir dapat mencari data barang dengan menginput nama barang, kemudian data barang akan muncul. ketika kasir menekan tombol simpan, maka akan muncul bukti pembayaran yang memberikan informasi mengenai barang yang dibeli.
Berikut ini merupakan contoh laporan-laporan yang dihasilkan dengan sistem informasi akuntansi penjualan dan penerimaan kas pada Batavia Kreatif :
Gambar 4. Laporan Penjualan Tunai Harian
Gambar 5. Laporan Penjualan Konsinyasi
Gambar 6. Laporan Penerimaan Kas
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan dari hasil analisis dan perancangan sistem informasi akuntansi penjualan dan penerimaan kas pada UMKM Batavia Kreatif, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. BK akan dapat lebih mudah melakukan pembukuan penjualan konsinyasi. 2. BK akan dapat meningkatkan pengendalian sistem keuangannya, yaitu dokumen penjualan yang lebih rapih, lengkap, tepat waktu dan resmi karena terdapat nomor register nota tercetak di setiap dokumen penjualan dan penerimaan kas yang dibuat. Selain itu dengan adanya penyusunan Chart Of Account ( COA ) dapat membuat pencatatan atas setiap transaksi menjadi berhubungan ( integrated ), sehingga akan lebih mudah untuk menganalisis terhadap penjualan tunai maupun konsinyasi, sekaligus dapat diketahui sisa barang dagang di gudang BK ataupun Konsinyi. 3. BK memiliki prosedur retur penjualan yang pasti atau baku. 4. BK dapat menghasilkan jenis laporan yang lebih beragam yang terkait dengan penjualan tunai, penjualan konsinyasi dan penerimaan kas. Laporan yang dihasilkan tersebut dapat membantu BK dalam membuat rencana strategis untuk kegiatan BK selanjutnya. 5. Penyediaan kebutuhan informasi dan laporan terkait penjualan, piutang dagang dan penerimaan kas dapat dipenuhi, karena sistem dapat menyediakan laporan penjualan tunai, laporan penjualan konsinyasi, laporan retur penjualan dan juga jurnal umum. 6. Membantu keakuratan manajemen BK dalam pengambilan keputusan. Saran Saran yang dapat diberikan kepada Batavia Kreatif terkait dengan untuk pengembangan sistem selanjutnya di masa yang akan datang, antara lain sebagai berikut: 1. BK perlu melakukan evaluasi secara periodik terhadap keseluruhan sistem terutama yang berkaitan dengan prosedur penjualan tunai, penjualan konsinyasi dan penerimaan kas sehingga dapat mengetahui apakah sistem yang telah dirancang dapat memenuhi kebutuhan BK seiring perkembangan bisnis BK. 2. Perlunya melakukan pemeliharaan atau maintenance secara berkala terhadap Sistem Informasi Akuntansi penjualan tunai, penjualan konsinyasi dan penerimaan kas guna memperbaiki atapun meningkatkan kinerja dari sistem tersebut.
3.
4.
BK perlu melakukan sosialisasi sebelum masa transisi sistem dan mengadakan pelatihan (training) kepada karyawan. Tujuannya adalah agar karyawan dapat beradaptasi dengan perubahan dan memahami prosedur dalam sistem yang baru sehingga dapat meminimalkan masalah yang mungkin terjadi ketika sistem telah diterapkan. Perlunya pengembangan sistem informasi akuntansi secara keseluruhan tidak hanya mencangkup sistem informasi akuntansi penjualan dan penerimaan kas saja namun keseluruhan proses bisnis yang dilakukan BK. Sehingga semua proses bisnis BK dapat saling terintegrasi dalam pengolahan data.
REFERENCES Satzinger, J. W., Jackson, R. B., & Burd, S. D. (2005). Object-oriented Analysis And Design With The Unified Process. Thomson Course Technology. Considine, B., Parkes, A., Olesen, K., Blount, Y., & Speer, D. (2012). Accounting Information Systems : understanding business prosess. Australia: John Willey. Dasaratha, R. V., & Frederick , J. L. (2008). Sistem Informasi dan Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat. Drebin, A. (1999). Advanced Accounting ( Akuntansi Keuangan Lanjutan ). Jakarta: Erlangga. Gondodiyoto, S. (2007). Audit Sistem Informasi ( Pendekatan CobIT ). Jakarta: Mitra Wacana Media. Hardcastle, E. (2011). Business Information Systems. bookboon.com. Hollander, A. S., Denna, E. L., & Che, J. O. (2000). Accounting, information technology, and business solutions. Irwin/McGraw-Hill. IAI. (2010). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Dewan Standart Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia. Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia. (2014). Retrieved Maret 13, 2014, from Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia: http://www.depkop.go.id/index.php?option=com_phocadownload&view=category&id=121:penerimaancpns&Itemid=93 Krismiaji. (2010). Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: AMP YKPN. Krugman, P. R., & Obstfeld, M. (2000). International Economics : Theory and Policy. Longman. McLeod, R., & Schell, G. P. (2007). Management Information Systems. Pearson/Prentice Hall. O'Brien, J., & Marakas, G. (2010). Introduction to Information Systems. New York: McGrawHill. Purcell, Melanie;. (2014). The Value Of Regularly Reviewing the Chart of Accounts. Proquest, 51. Puspitawati, L., & Anggadini, S. D. (2010). Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Graha Ilmu. Romney, M. B., & Steinbart, P. J. (2005). Accounting Information Systems. Pearson/Prentice Hall. Rudianto. (2012). Pengantar Akuntansi Konsep dan Teknik Penyusunan Laporan Keuangan. Jakarta: Erlangga. Sukidjo. (2004). STRATEGI PEMBERDAYAAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta, 1-14. Suparyanto RW, S. M. (2012). KEWIRAUSAHAAN : Konsep dan Realita pada Usaha Kecil. Bandung: Alfabeta. Weygandt, Jerry J., Kimmel, Paul D., Kieso, Donald E.(2010). Accounting Principles. (9th edition). Asia: John Wiley and Sons, Inc. Wibowo, & Arif, A. (2008). Akuntansi Keuangan Dasar 2. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo). Winter, S. J. (2009). The value of information systems to small and medium-sized enterprises: Information and communications technologies as signal and symbol of legitimacy and competitiveness. Proquest, 6591.
RIWAYAT HIDUP Febrina Untari lahir di Jakarta pada 01 Februari 1992. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara program ganda jurusan Sistem Informasi dan Akuntansi pada September 2014.