ANALISIS DAN OPTIMALISASI JARINGAN PADA PT NEXT GENERATION WAVE David Sutadi; Gerald Bilardo; Robin Bastian; Budiyanto Mulianto Computer Engineering Department, Faculty of Engineering, Binus University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480
[email protected];
[email protected];
[email protected];
[email protected]
ABSTRACT Using two ISPs (Internet Service Provider) is a right step for PT Next Generation Wave to ensure the availability of each employee in performing troubleshooting, setup, and support for clients. The two ISP used are Speedy and Biznet. Both ISPs have different qualities. This research implements service analyzes of both ISPs with two-day data collection of each ISP using BrixWorx. In addition, optimization is also carried out on the utilization of ISP resources by Mikrotik router with configuration using PCC (Per Connection Classifier). From the experiment results it is found that the Biznet ISP is more reliable than the Speedy ISP especially for PT Next Generation Wave. Keywords: ISP, BrixWorx, Mikrotik, Per Connection Classifier
ABSTRAK Menggunakan dua buah ISP (Internet Service Provider) merupakan langkah yang tepat bagi perusahaan PT Next Generation Wave untuk menjamin availability tiap-tiap karyawannya untuk melakukan troubleshooting, setup, dan support ke client. ISP yang digunakan adalah Speedy dan Biznet. Kedua ISP ini memiliki kualitas yang berbeda. Pada penelitian ini dilakukan analisis layanan dari kedua ISP dengan pengumpulan data masing-masing ISP selama dua hari menggunakan BrixWorx. Selain itu, dilakukan pula optimalisasi pemanfaatan sumber daya ISP dengan konfigurasi di router Mikrotik menggunakan metode PCC (Per Connection Classifier). Dari hasil percobaan didapatkan bahwa ISP Biznet lebih reliable dari pada ISP Speedy khususnya pada PT Next Generation Wave. Kata kunci: ISP, BrixWorx, Mikrotik, Per Connection Classifier
Analisis dan Optimalisasi... (David Sutadi; dkk)
43
PENDAHULUAN Pemanfaatan teknologi jaringan komputer sebagai media komunikasi data hingga saat ini semakin meningkat, terutama pada jaringan internet. Kebutuhan atas penggunaan bersama resources yang ada dalam jaringan baik software maupun hardware telah mengakibatkan timbulnya berbagai pengembangan teknologi jaringan itu sendiri. Seiring dengan semakin tingginya tingkat kebutuhan dan semakin banyaknya pengguna jaringan yang menginginkan suatu bentuk jaringan yang dapat memberikan hasil maksimal baik dari segi efisiensi maupun peningkatan keamanan jaringan itu sendiri. Perkembangan suatu perusahaan tidak luput dari meningkatnya kebutuhan perusahaan akan jaringan internet yang reliable. Hal ini berlaku juga di perusahan PT Next Generation Wave (PT NGW) yang membutuhkan koneksi ke internet dalam melakukan bisnisnya, yaitu mengintegrasi sistem, memberikan solusi dan pelayanan kepada klien, manajemen jaringan serta pemecahan masalah pada sistem klien yang dilakukan secara online maupun offline. Untuk memenuhi kebutuhan jaringan internet yang reliable di PT NGW, digunakan dua jalur internet (ISP) berkapasitas besar yaitu BizNet MetroNET 2 Mbps dan Telkom Speedy Executive 2 Mbps. Dua Jalur internet ini terhubung ke router MikroTik seri RB750 yang ada pada PT NGW. Penggunaan kedua jalur internet Speedy dan Biznet pun dipisahkan menggunakan konfigurasi yang diterapkan di router RB750, di mana alamat-alamat IP tertentu akan dilewatkan melalui jalur internet Biznet atau Speedy. Pengelompokkan alamat-alamat IP ini memicu masalah di mana saat salah satu jalur ISP terputus, maka akses internet ke IP yang melalui jalur tersebut akan ikut terputus. Dalam kesempatan kali ini, kami berkesempatan untuk mengatasi masalah yang terjadi tersebut dengan cara melalukan analisis konfigurasi router RB750 di PT NGW, analisis kualitas masing-masing ISP di PT NGW menggunakan BrixWorx, dan melakukan optimalisasi pada konfigurasi router RB750.
METODE Metode analisis jaringan di PT NGW dilakukan dalam dua tahap yaitu dengan cara menganalisis konfigurasi router RB750 di PT NGW, dan menganalisis kualitas masing-masing ISP di PT NGW menggunakan BrixWorx. Konfigurasi router RB750 dapat langsung dilihat secara live dengan menggunakan WinBox sebagai interface konfigurasi grafikal mikrotik, Analisis konfigurasi router RB750 bertujuan untuk menemukan letak kelemahan konfigurasi yang dapat mengakibatkan memicu masalah di mana jika salah satu jalur ISP terputus, akses internet ke IP yang melalui jalur tersebut akan ikut terputus. Konfigurasi pada router RB750 yang dianalisi,s antara lain IP address, IP Firewall Mangle, dan IP Route. Analisis kualitas masing-masing ISP dilakukan dengan sistem BrixWorx, di mana sebuah verifier akan dioperasikan dalam jaringan di PT NGW untuk melakukan PING test dan HTTP test ke enam situs berbeda melalui dua ISP di PT NGW yaitu Biznet dan Speedy. Penggunaan sistem BrixWorx ini dilakukan untuk mendapatkan besar latency dan lama waktu pengunduhan halaman situs dengan masing-masing ISP di PT NGW, dengan nilai rata-rata besar latency dan lama waktu pengunduhan halaman situs, dapat diketahui performa dari kedua ISP tersebut dan ditentukan arah
44
Jurnal Teknik Komputer Vol. 20 No.1 Februari 2012: 43 - 50
routing lebih dibebankan ke ISP dengan performa yang lebih baik. Konfigurasi routing yang sedang berjalan dianalisis cara kerja routing-nya menggunakan winbox sebagai interface konfigurasi secara grafikal router mikrotik.
HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 1 dan Gambar 2 merepresentasikan grafik hasil pengujian Ping Active Test dan HTTP Active Test pada ISP Biznet. Gambar 3 dan Gambar 4 merepresentasikan grafik hasil pengujian Ping Active Test dan HTTP Active Test pada ISP Speedy.
www.detik.com
www.kaskus.us
www.facebook.com
www.google.com
www.twitter.com
www.yahoo.com
Gambar 1. Grafik hasil Ping Active Test ISP Biznet.
www.detik.com
www.facebook.com
Analisis dan Optimalisasi... (David Sutadi; dkk)
www.google.com
45
www.kaskus.us
www.twitter.com
www.yahoo.com
Gambar 2. Grafik hasil HTTP Active Test pada ISP Biznet.
www.detik.com
www.kaskus.us
www.facebook.com
www.google.com
www.twitter.com
www.yahoo.com
Gambar 3.Grafik hasil Ping Active Test pada ISP Speedy.
www.detik.com
46
www.facebook.com
www.google.com
Jurnal Teknik Komputer Vol. 20 No.1 Februari 2012: 43 - 50
www.kaskus.us
www.twitter.com
www.yahoo.com
Gambar 4. Grafik hasil HTTP Active Test pada ISP Speedy.
Tabel 1 dan Tabel 2 berikut merepresentasikan Hasil Ping Active Test dan HTTP Active Test pada ISP Biznet dan ISP Speedy. Dari hasil Ping Active Test (Tabel 1) ke 6 website yang berbeda, hasilnya menunjukkan bahwa ISP Biznet secara keseluruhan lebih baik daripada ISP Speedy. Jika dilihat dari tabel HTTP Active Test (Tabel 2), hasilnya ISP Biznet 83,3% lebih baik daripada ISP Speddy. Karena hasil Ping Active Test dan HTTP Active Test menunjukkan bahwa ISP Biznet lebih baik daripada ISP Speedy khususnya di PT Next Generation Wave, untuk load balancing kami lebih membebankan koneksi pada ISP Biznet. Tabel 1. Hasil Ping Active Test pada ISP Biznet dan ISP Speedy Biznet
Speedy
Biznet
Speedy
Biznet
Speedy
Rata-rata Minimum RTL
Rata-rata Minimum RTL
Rata-rata Maksimum RTL
Rata-rata Maksimum RTL
Rata-rata RTL
Rata-rata RTL
detik.com
1735,995 µs
22293,5 µs
4718,55 µs
24531,98 µs
3187,605 µs
23119,14 µs
facebook.com
229634,4 µs
264593,8 µs
232659,5 µs
266897,3 µs
231109 µs
265493,8 µs
google.com
15367,37 µs
49750,94 µs
18372,55 µs
52462,59 µs
16820,48 µs
50728,49 µs
kaskus.us
1239,09 µs
25864,36 µs
4271,295 µs
28318,95 µs
2715,545 µs
26976,82 µs
twitter.com
209492,5 µs
262430,7 µs
213114,7 µs
277363,4 µs
211104,3 µs
270426,1 µs
yahoo.com
280969,8 µs
342133 µs
304769,7 µs
359965,1 µs
292976,5 µs
351357,6 µs
Tujuan
Keterangan: █ = lebih baik; █ = kurang baik
Analisis dan Optimalisasi... (David Sutadi; dkk)
47
Tabel 2. Hasil dari HTTP Active Test pada ISP Biznet dan ISP Speedy
Tabel Perbandingan Hasil HTTP Active Test Biznet Speedy Tujuan Rata rata Rata rata waktu waktu detik.com 8813726 µs 7470993 µs facebook.com
3201578 µs
3713974 µs
google.com
235899,5 µs
635534,3 µs
kaskus.us
4059651 µs
5088986 µs
twitter.com
4859913 µs
10211145 µs
yahoo.com
3010465 µs
18212081 µs
Keterangan: █ = lebih baik; █ = kurang baik Untuk mencoba load balancing berhasil atau tidak, kami mengambil data traffic pada mikrotik, dan hasilnya menunjukkan, perbandingan traffic yang melalui Biznet dibandingkan dengan Speedy yaitu 2: 1 (Tabel 3). Dan untuk mengetes apakah terjadi failover apabila salah satu jalur terputus, kami melakukannya dengan cara sebagai berikut: (1)data traffic mikrotik pada saat jalur internet Speedy di non aktifkan, dari data yang dihasilkan dari router mikrotik menunjukkan bahwa failover bekerja dengan baik, seluruh traffic internet dialihkan ke Biznet dan tidak ada yang gagal failover. Data singkat dapat dilihat pada Tabel 4; (2) data traffic mikrotik pada saat jalur internet Biznet di non aktifkan, dari data yang dihasilkan dari router mikrotik menunjukkan bahwa failover bekerja dengan baik, seluruh traffic internet dialihkan ke Speedy dan tidak ada yang gagal failover. Data singkat dapat dilihat pada Tabel 5. Table 3. 177 Traffic Biznet 2: Speedy 1 177 Traffic Biznet 2: Speedy 1 No
Protocol
Src-address
Dst-address
Reply-src-address
Reply-dst-address
Mark
Result
1
udp
192.168.1.102:52266
61.5.119.236:4090
61.5.119.236:4090
202.169.39.52:52266
SPEEDY
BIZNET
2
tcp
192.168.1.102:52235
173.224.218.196:80
173.224.218.196:80
202.169.39.52:52235
BIZNET
BIZNET
3
udp
192.168.1.250:11361
95.215.62.26:80
95.215.62.26:80
202.169.39.52:11361
BIZNET
BIZNET
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
176
udp
92.83.118.41:41717
118.96.58.202:43512
118.96.58.202:43512
92.83.118.41:41717
SPEEDY
SPEEDY
177
tcp
192.168.1.98:1695
204.152.184.139:80
204.152.184.139:80
118.96.58.202:1695
SPEEDY
SPEEDY
48
JUMLAH TRAFFIC MELALUI SPEEDY
50
JUMLAH TRAFFIC MELALUI BIZNET
118
Jurnal Teknik Komputer Vol. 20 No.1 Februari 2012: 43 - 50
Tabel 4. 145 Traffic pada saat Speedy off.
N o
Proto col
1
tcp
2
tcp
3
tcp
4
tcp
…
…
192.168.1.102: 53089 192.168.1.141: 56992 192.168.1.141: 56965 192.168.1.102: 53081 …
…
…
…
… 14 2 14 3 14 4 14 5
…
Src-address
145 Traffic saat Speedy off Reply-srcDst-address address 74.125.235.16: 74.125.235.16: 80 80 74.125.235.17: 74.125.235.17: 443 443 192.168.1.1:82 192.168.1.1:82 91 91 74.125.235.17: 74.125.235.17: 443 443 … … …
…
… … … 192.168.1.116: 208.88.186.10: 208.88.186.10: udp 23407 34023 34023 192.168.1.102: 174.129.13.24 174.129.13.24 tcp 53352 8:80 8:80 192.168.1.102: 174.129.13.24 174.129.13.24 tcp 53353 8:80 8:80 192.168.1.98:1 204.152.184.1 204.152.184.1 tcp 823 39:80 39:80 JUMLAH TRAFFIC MELALUI SPEEDY
Reply-dstaddress 202.169.39.52: 53089 202.169.39.52: 56992 192.168.1.141: 56965 202.169.39.52: 53081 …
Resul t BIZN ET BIZN ET
Mark SPEE DY SPEE DY
local BIZN ET …
BIZN ET …
…
…
…
… 202.169.39.52: 23407 202.169.39.52: 53352 202.169.39.52: 53353 202.169.39.52: 1823
… BIZN ET SPEE DY BIZN ET SPEE DY
… BIZN ET BIZN ET BIZN ET BIZN ET
0
JUMLAH TRAFFIC MELALUI BIZNET
134
Tabel 5. 80 Traffic pada saat Biznet off. 80 Traffic saat BIZNET off No
Protocol
Src-address
Dst-address
Reply-src-address
Reply-dst-address
mark
result
1
tcp
192.168.1.141:57484
69.171.227.36:443
69.171.227.36:443
118.96.58.202:57484
BIZNET
SPEEDY
2
tcp
192.168.1.145:55712
117.199.50.28:52348
117.199.50.28:52348
118.96.58.202:55712
BIZNET
SPEEDY
3
tcp
192.168.1.141:56965
192.168.1.1:8291
192.168.1.1:8291
192.168.1.141:56965
BIZNET
local
4
tcp
192.168.1.141:57500
209.85.175.125:5222
209.85.175.125:5222
118.96.58.202:57500
BIZNET
SPEEDY
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
77
udp
192.168.1.102:55777
203.130.196.155:53
203.130.196.155:53
118.96.58.202:55777
BIZNET
SPEEDY
78
tcp
192.168.1.102:53400
209.85.175.113:80
209.85.175.113:80
118.96.58.202:53400
SPEEDY
SPEEDY
79
udp
192.168.1.102:49693
203.130.196.155:53
203.130.196.155:53
118.96.58.202:49693
BIZNET
SPEEDY
80
tcp
192.168.1.102:53401
209.85.175.100:80
209.85.175.100:80
118.96.58.202:53401
SPEEDY
SPEEDY
JUMLAH TRAFFIC MELALUI SPEEDY
70
JUMLAH TRAFFIC MELALUI BIZNET
0
Analisis dan Optimalisasi... (David Sutadi; dkk)
49
SIMPULAN Dari hasil-hasil yang didapatkan dan pembahasannya, dapat disimpulkan bahwa: (1) penggunaan dua buah ISP di PT NGW dapat dimanfaatkan sebagai failover sehingga apabila suatu saat salah satu ISP bermasalah dapat langsung ditanganin oleh ISP yang lain; (2) penggunaan router mikrotik memberikan banyak keuntungan jika dibandingkan dengan router lainnya, terutama banyaknya fitur-fitur yang ditawarkan dan fleksibilitas dan pengembangan jika dibutuhkan; (3) penggunaan Per-Connection-Classifier mengoptimalisasi pemanfaatan bandwidth dari kedua ISP pada PT NGW.
DAFTAR PUSTAKA Doughlas, E Comer. (2000). Internetworking with TCP/IP. Indiana: Prentice Hall International. Lukas, Jonathan. (2006). Jaringan Komputer (edisi pertama). Yogyakarta: Graha Ilmu. Peterson, Larry and Davie, Bruce. (2003). Computer Networks: A System Approach (3rd edition). Sanfransisco: Elsevier. Pratama, A., Raffles, P., Aprilia, Y. (2010). Analisis dan Implementasi Bandwidth Management Dan Pengaturan Hak Akses Menggunakan Mikrotik Routeros pada PT Mulia Knitting Factory. Sehan, F., Yufianto, G. (2010). Perancangan Jaringan Berbasis PC Router Mikrotik pada PT Cakrawala Lintas Media. Skripsi tidak diterbitkan. Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bina Nusantara. Skripsi tidak diterbitkan. Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bina Nusantara.
50
Jurnal Teknik Komputer Vol. 20 No.1 Februari 2012: 43 - 50