ANALISIS BREAK EVENT POINT SEBAGAI DASAR PERENCANAAN LABA PADA RUMAH MAKAN TEKWAN 115
Nama NPM Pembimbing
: Putri Indriasari : 22209360 : Ary Natalina, S.Sos., MM
Latar Belakang Masalah Break event point biasa disingkat BEP atau yang dikenal dengan Titik Impas adalah suatu keadaan dimana dalam operasi perusahaan, perusahaan tidak memperoleh laba dan tidak menderita rugi atau dengan kata lain pendapatan sama dengan jumlah biaya. Memperoleh laba merupakan tujuan utama bagi setiap perusahaan, karena laba yang diperoleh setiap perusahaan merupakan suatu tolok ukur keberhasilan manajemen perusahaan dalam mengoperasikan suatu usaha yang dijalaninya. Oleh karena dalam menjalani kegiatan usaha harus direncanakan terlebih dahulu dengan baik, agar mencapai satu tujuan yaitu memperoleh laba yang diharapkan. Analisis break event point sangat penting bagi perusahaan karena dengan adanya analisis titik impas ini para pelaku kegiatan usaha dapat mengetahui hubungan antara penjualan, produksi, harga jual, biaya, rugi, laba, sehingga memudahkan para pemimpin perusahaan untuk mengambil kebijaksanaan serta merencanakan tingkat volume produksi atau penjualan untuk menghasilkan laba.
Rumusan Masalah dan Batasan Masalah Rumusan Masalah 1. Pada tingkat volume penjualan berapakah yang akan dicapai BEP atau titik impas, dimana usaha tersebut akan memperoleh laba dan tidak mengalami kerugian? 2. Bagaimana perhitungan Margin Of Safety pada usaha tersebut? 3. Bagaimana besarnya perencanaan laba yang diperoleh pada perusahaan dengan menggunakan metode Break Event Point ?
Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, materi pembahasan yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah perhitungan Break Event Point ( BEP ), volume penjualan, biaya-biaya dan penentuan harga produk yang menyangkut pembelanjaan dan pendapatan berdasarkan aspek biaya. Sebagai obyek penelitian maka dana yang digunakan adalah realisasi biaya serta penjualan Tekwan bulan Desember 2013.
Tabel Biaya Bahan Baku Rumah Makan Tekwan 115 Desember 2013 Jumlah No
Nama Bahan Baku
Bahan
Satuan
Harga Satuan
Total Harga
Baku 1
Ikan Tenggiri
120
Kg
Rp. 65.000
Rp. 7.800.000
2
Tepung Kanji
60
Kg
Rp.
8.500
Rp. 510.000
3
Telur
30
Kg
Rp. 17.000
Rp. 510.000
4
Ongkos Giling
120
Kg
Rp.
5.000
Rp. 600.000
5
Udang
30
Kg
Rp. 45.000
Rp. 1.350.000
5
Bumbu - bumbu Bawang Putih
48
Kg
Rp. 12.000
Rp. 576.000
Bawang Merah
24
Kg
Rp. 30.000
Rp. 720.000
Ebi
12
Kg
Rp. 30.000
Rp. 360.000
Sedap Malam
6
Kg
Rp. 35.000
Rp. 210.000
Lada
30
Bungkus
Rp. 2.000
Rp.
60.000
Garam
20
Bungkus
Rp. 1.000
Rp.
20.000
Penyedap Rasa
3,5
Kg
Rp. 20.000
Rp.
70.000
6
Mie Putih
30
Bungkus
Rp. 12.000
Rp. 360.000
7
Timun
30
Kg
Rp. 5.000
Rp. 150.000
8
Kecap
80
Botol
Rp. 9.000
Rp. 720.000
9
Saos
80
Botol
Rp. 8.500
Rp.
680.000
10
Cabe
30
Kg
Rp. 25.000
Rp.
750.000
11
Seledri
50
Ikat
Rp. 5.000
Rp.
250.000
12
Tahu
150
Buah
Rp. 1.000
Rp.
150.000
13
Gas 3 Kg
10
Tabung
Rp. 14.000
Rp.
140.000
TOTAL
Rp. 15.896.000
Tabel Biaya Variabel dan Biaya Tetap Rumah Makan Tekwan 115 Desember 2013 No
Jenis Bahan Baku
Biaya Variabel
1
Ikkan Tenggiri
Rp. 7.800.000
2
Tepung Kanji
Rp.
510.000
3
Telur
Rp.
510.000
4
Ongkos Giling
Rp.
600.000
5
Udang
Rp. 1.350.000
6
Bumbu - bumbu Bawang Putih
Rp.
576.000
Bawang Merah
Rp.
720.000
Ebi
Rp.
360.000
Sedap Malam
Rp.
210.000
Lada
Rp.
60.000
Garam
Rp.
20.000
Penyedap Rasa
Rp.
70.000
7
Mie Putih
Rp.
360.000
8
Timun
Rp.
150.000
9
Kecap
Rp.
720.000
10
Saos
Rp.
680.000
Biaya Tetap
11
Cabe
Rp.
750.000
12
Seledri
Rp.
250.000
13
Tahu
Rp.
150.000
14
Gas 3 Kg
Rp.
140.000
Biaya Overhead 15
Biaya Listrik
Rp.
350.000
16
Biaya Telepon
Rp.
250.000
17
Biaya Trasnportasi
Rp.
310.000
18
Gaji Pegawai
Rp. 6.400.000
19
Sewa Lahan Usaha
Rp.
20
Biaya perlengkapan
Rp. 16.220.000
21
Biaya Dep Perlengkapan Total
Rp.
666.667
150.250
Rp. 16.896.000
Rp. 23.286.667
Perhitungan BEP Dalam Unit Sebelum melakukan perhitungan Break Even Point dalam unit harus diketahui terlebih dahulu jumlah biaya perunit ( perporsi ) seperti perhitungan berikut ini : Biaya Variabel Biaya Variabel/unit =
Rp 16.896.000 =
Penjualan
4.650
= Rp 3633,5483 / porsi Jadi jumlah biaya variabel perunit ( porsi ) produk adalah Rp 3633,5483
setelah diketahui biaya varibel perunit baru dapat dilakukan perhitungan break even dalam unit sebagai berikut : Biaya tetap BEP ( Q ) = Harga perunit – Biaya variabel / unit Rp 23.286.667 = Rp 12.000 – 3633,5483 Rp 23.286.667 = 8.366,4517 = 2783,3385 / Unit ( Porsi ) Dari perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa untuk mencapai tingkat penjualan Break Event Point, jumlah penjualan tekwan sebanyak 2783,3385 unit ( porsi ). Selama satu bulan merupakan suatu penjualan minimum yang harus terlaksana bagi Rumah Makan Tekwan 115, bila penjualan dibawah 2783,3385 unit ( Porsi ) maka perusahaan akan menderita kerugian, dengan biaya tetap sebesar Rp 23.286.667 dan biaya variabel perunit ( Porsi ) Rp 3633,5483, serta harga jual perunit Rp 12.000.
Perhitungan BEP Dalam Rupiah Biaya Tetap BEP (Rp)
= 1-
Biaya Variabel Pendapatan Penjualan Rp 23.286.667
=
1-
Rp 16.896.000 Rp 55.800.000 Rp 23.286.667
= 1= =
Rp 0,30279569 Rp 23.286.667 Rp 0,69720431 Rp 33.400.062/ bulan
Penggunaan BEP Dalam Perencanaan Laba Laba yang diharapkan
= laba x (hasil penjualan) = 40 % x (Rp 55.800.000 ) = Rp. 22.320.000 Maka volume penjualan yang harus dicapai sesuai dengan laba yang ditargetkan : a. Penjualan (unit) = biaya tetap + laba Harga jual per unit – biaya variabel / unit = Rp 22.286.667 + Rp 22.320.000 Rp 12.000 - 3633,5483 = Rp 45.606.667 Rp 8366,4517 = 5.452 unit/ Porsi
Penjualan (Rp)
=
=
= = =
Biaya tetap + laba 1Biaya variabel Pendapatan Penjualan Rp 23. 286.667 + Rp 22.320.000 1Rp 16.896.000 Rp 55.800.000 Rp 45.606.667 10,30279569 Rp 45.606.667 0,69720431 Rp 65.413.633
Margin Of Safety ( MOS ) Penjualan yang dianggarkan Margin Of Safety =
X 100% Penjualan BEP (Rp) Rp 22.320.000
= =
X 100 % Rp 33.400.062 66.83 %
Kesimpulan Setelah mengamati, menguji, menganalisis, dan membahas maka penulis menyimpulkan sebagai berikut : Break Event Point sebesar 2783,3385 unit ( Porsi ), diartikan bila penjualan diatas 2783,3385 unit ( Porsi ) maka perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang lebih banyak. Break Event Point sebesar Rp 33.400.062 berarti, jumlah pendapatan dari penjualan dalam posisi tidak menguntungkan juga tidak merugi. Pada Desember 2013 perusahaan dapat mencapai titik BEP (unit) 2783,3385 unit ( Porsi ) dan titik BEP (Rp) Rp 33.400.062, dengan total biaya variabel sebesar Rp 16.896.000, total biaya tetap sebesar Rp 23.286.667, jumlah penjualan sebanyak 5.452 unit ( Porsi ) dengan harga jual Rp 12.000 /Porsi. Dalam keadaan Break Event Point perusahaan tidak akan mengalami kerugaian ataupun tidak mendapat keuntungan. Margin of safety 66,83 % berarti, tingkat penjualan untuk usaha tersebut tidak boleh turun lebih dari 66,83 % agar usaha tersebut tidak menderita kerugian. Jika perusahaan menginginkan perencanaan laba sebesar 40 % dari penjualan maka perusahaan akan memperoleh kenaikan laba sebesar Rp 22.320.000, maka perusahaan akan melakukan penjualan sebesar Rp 65.413.633 atau sebanyak 5.452 unit/ Porsi.