ANALISIS BEP (TITIK IMPAS) Titik impas suatu alternatif investasi (volume, waktu) Salah satu cara untuk pengambilan keputusan investasi. Masalah dalam penentuan BEP (titik impas): Penentuan tingakat produktif dari 2 atau lebih fasilitas produksi (dengan cost confirmation yang ada). Penentuan alternatif investasi dengan IRR (RoR)sama. Analisis Buat – beli Penentuan waktu dimana pendapatan = pengeluaran. A. BEP pada masalah produksi : Ada komponen biaya sebagai berikut : a. Biaya-biaya tetap (fixed cost) – biaya yang tidak terpengaruh
volume produksi
b. Biaya-biaya Variabel – biaya tergantung volume produksi c. Biaya total = Biaya tetap (FC) + biaya Variable (VC) Gambar :
TC Biaya
VC FC
Volume produksi
Misal : Untuk X buah produk, maka : Biaya TC = FC + VC = FC + CX
Pendapatan TR = P X
dimana : C = ongkos Variabel untuk 1 produk P = Harga produksi untuk 1 produk Titik impas bila
TC = TR
Pusat Pengembangan Pendidikan – Universitas Gadjah Mada 1
atau
P X = FC + CX X = FC titik impas (volume produksi) P–C dapat digambarkan : Gambar : Biaya
TC
Daerah Rugi
Daerah untung
Volume produksi B. Pertimbangan investasi rate : Contoh kasus PT Dudun ingin diversifikasi produk dengan asumsi Biaya awal : Rp 150 juta Biaya o/m : Rp 35.000/jam Biaya o/H : Rp 75juta/thn Untuk 1000 unit – 150 jam Harga tiap unit produk (P) = Rp 15.000,Investasi 10 thn dengan nilai sisi 0, dengan keuntungan 20% maka produk akan BEP
AC = AR AC = 150.000.000 (A/P, 20%, 10) + 75.000.000 + 150 (35.000). X 1000 AR = 15.000 – X X = 11.362 produk
Pusat Pengembangan Pendidikan – Universitas Gadjah Mada 2
C. BEP pada pemilihan alternatif investasi Gambar : Biaya
B A
X Unit Produksi
Langkah-langkah untuk analisis BEP -
Tentukan variabel dengan saluran semua yang akan dicari Gunakan EUAC/pus Jadikan dalam bentuk persamaan yang sejenis (ekuivalen) Pilih alternatif sesuai dengan hasil analisis PWI = PW2 EUAC1 = EUAC2
Contoh : Sebuah perusahaan pelat baja mempertimbangankan 2 alternatif :
A. Mesin otomatis :
Biaya awal Rp 23 juta, Salvage value Rp 4 juta dengan masa 10 th Biaya operator Rp 12.000/jam Output mesih 8 ton/jam Biaya o/m Rp 3,5 juta / thn
B. Mesin semi otomatis :
Biaya awal Rp 8 juta, sisa 0 masa pakai 5 thn Biaya operator Rp 24.000/jam Output mesih 6 ton /jam Biaya o/m Rp 1,5 juta/jam
Pertanyaan : a. berapa titik BEP 2 mesin tersebut, b. pada produksi 2000 lembar lebih ekonomis A/B ACA = Rp 12.000 x 1 jam
1 jam x X lembar = 12.000 X = 1500X 8 lembar th 8 Pusat Pengembangan Pendidikan – Universitas Gadjah Mada 3
ACB = Rp 24.000 x 1 jam
1 jam x X lembar 6 lembar
= 4000 X th
EUACA = 23 juta (A/P, 10%, 10) – 4 juta (A/F, 10%, 10) + 3,5 juta +
1500 X
EUACB = 8 juta (A/P, 10%, 5) – 0 + 1,5 juta + 4000 X AUCA = EUACB 6,992 juta + 1.500 X = 3,610 juta + 4000X 2500 X = 3,382 juta X = 1.352,8 lembar/ thn Gambar :
a. Titik BEP adalah 1.352,8 lembar b.Pada 2000 lembar, maka pilihan pada A B A
Biaya
1353 lembar
D. BEP untuk keputusan buat beli : Menganalisis perusahaan dengan membuat atau memblei suatu produk Biaya-biaya tetap pada pembuatan akan timbul pula padsa keputusan membeli (berupa biaya pemesanan & terkait) Contoh: Ongkos awal Ongkos TK/Unit Ongkos Baku/unit Nilai sisa Umur fasilitas Biaya 0/H
A 200 jt 2000 3000 10 jt 5 th 18jt/th
B 350 jt 2500 2500 15 jt 7 th 15%/th
Data diatas adalah bagian dari pembuatan suatu komponen tambahan pada industri makanan kaleng dengan beberapa produk A&B tersebut adalah komponen tambahan tersebut. Disisi lain perusahaan lain memberikan tawaran masing-masing 10.000 per karton untuk A, 15.000 per karton B Pusat Pengembangan Pendidikan – Universitas Gadjah Mada 4
Pertanyaan :
a. Pada kebutuhan berapa pertahunkah perusahaan membuat sendiri A & B b. Bila kebutuhan 2000 karton / th keptusan apa yang harus diambil Asumsi : A&B independen Tidak ada biaya pesan Tidak ada diskon
Komponen A EUAC A beli = 10.000 XA EUACA Buat = = 200 jt (A/P, 15%,5) + 18 Jt + (2000+3000) XA + 10 jt (A/F, 15%,5) = 46,194 jt + 5.000 XA – 1,8097 jt + 18 jt = 62,3843 jt + 5.000 XA. EUACA beli = EUACA buat 10.000 XA = 62,3843 jt + 5.000 XA XA = 12,477 karton Komponen B EUACB beli = 15.000 XB EUACB buat = = 350 jt (A/P, 15%, 7) + (2500 + 2.500) XB – 15 jt (A/F, 15%,7) + 15 jt = 97.7706 jt + 5.000 XB EUACB beli = EUACB Buat 15.000 XB = 97,7706 jt + 5000 XB XB = 9.777 karton
Jawaban Soal : HJS = Harga jual Satuan BBS = Biaya beban satuan = Rp 31.000
= 4.500 jt / 90.000 = Rp 50.000 = 990jt + 1080jt + 360jt + 270jt + 90jt = 90.000
KMS = Kotribusi nargin satuan Biaya Tetap = 890jt + 400jt + 350jt Kapasitas produksi = 150.000 satuan/thn
= 50.000 – 31.000 = 19.000 = 1.640jt/thn
a). Harga turun 10%, kapasitas 150.000 satuan/thn HJS = (50.000 – 5000) = 45.000,KMS = 45.000 – 31.000 = 14.000,Pusat Pengembangan Pendidikan – Universitas Gadjah Mada 5
KK/KMT . KMT
= Kontribusi kotor/kontribusi margin total
PPH = (150.000 x 14.000 – 1640) = 460.000.000 0,20 x 25jt 0,25 x 25jt 129.000.000 0,35 x 410jt 330.750.000,-
b). Komisi T 10%, 135.000 satuan Komisi = 5000 – 3000 = 2000 KMS = 19.000 – 2000 = 17.000,KMT = (135.000 x 17.000 – 1640 jt) = 655.000.000 187.750.000 PPH 467.250.000,c). Iklan = +500jt BT = 1640 + 500 = 2140 jt JP = 140.000 satuan KMT = (140.000 x 19.000 – 2140jt) = 520.000.000 – 147.250.000= 372.750.000,d). Komisi = 2000 KMS = 17.000 Iklan = 500jt BT = 2140 JP = 150.000 KMT = (17.000 x 150.000 – 2140) = 410.000.000 – PPH = 295.750.000,e). HJS = 5000 KMS = 21.500 JP = 140% x 90.000 = 126.000 Komisi = 2.500 Iklan = 500jt = 2140jt KMT = 126.000 x 21.500 – 2140 = 569.000.000 – 161.940.000 = 407.050.000 f). BPPTL tetap + 500jt = 2140jt HJS = 45.000 KMS = 14.000 JP = 200.000 KMT/KK = 14.000 x 200.000 – 2140jt = 660.000.000 – 189.250.000 = Rp 470.750.000
PILIH F karena KMT (Kontribusi Margin Total/Kontribusi kotor) TERBESAR
Pusat Pengembangan Pendidikan – Universitas Gadjah Mada 6
PROJECT BALANCE Kasus : Misalnya ada cash flow: Tahun ke 0 1 2 3 4 5
cash flow after tax - 10.000,+ 1000 + 5000 disc rate : 20% + 8000 + 6000 + 3000
Penyelesaian : PB (20) 0 = - 10.000,PB (20) 1 = - 10.000,PB (20) 2 = - 11.000,PB (20) 3 = - 8260 (1,2) PB (20) 4 = - 1840 (1,2) PB (20) 5 = + 3792 (1,2)
(1,2) + 1000 (1,2) + 5000 + 8000 + 6000 + 3000
= = = = =
- 11.000 - 8260 - 1840 + 3792 + 7550
- 10.000
+7550 +3792 1
- -10.000
2
3 -8260
1840
4
5
-11.000
Pusat Pengembangan Pendidikan – Universitas Gadjah Mada 7
Diagram Plot Project Balance mengandug 4 karakteristik : 1. PB (i) T yaitu tuture worth dari investasi 2. Kapan project Balance berubah dari (-) ke (+) yang berupakan discounted payback period. 3. Luas daerah dimana (PB (-) menggambarkan resiko kerugian yang dihadapi investasi jiika terpaksa dihentikan sebelum ח 4. Luasan dari PB positif merupakan potensi laba, setelah n diagram project Balance menunjukkan besarnya “laba” & laju akumulasinya.
2 cash flow sbb ; pilih mana? I
Tahun ke
Cash flow II
Tahun ke -
Cash flow
0 1 2 3 4
- 1000 912 684 456 228
0 1 2 3 4
- 1000 631 631 631 631
Pusat Pengembangan Pendidikan – Universitas Gadjah Mada 8