Volume VI, Nomor 2, Juni 2016
Jurnal
M
ISSN 2088-0421
PROGRESS `
ANALISIS KUALITAS MANAJEMEN BANDARA HALIM PERDANAKUSUMA DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN TRANSPORTASI UDARA Bambang B. Sulistiyono dan Sherly Olivia
ANALISIS BEBAN KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP TURN OVER KARYAWAN XYZ Ahmad Badawi Saluy dan Novawiguna Kemalasari PENGARUH PEMASARAN JASA DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN PADA PT SPECTA INTERNATIONAL CARGO Sri Yanthy Yosepha dan Aditya ANALISIS PENGARUH PROFESIONALISME PEGAWAI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KANTOR CABANG BRI TB SIMATUPANG JAKARTA SELATAN Wasis Gunadi dan Agus Panti Kustianto
PERKEMBANGAN KINERJA KEUANGAN PT PERTAMINA (PERSERO) JAKARTA Tutik Wiryanti dan Bambang B. Sulistiyono KEDUDUKAN HAK CIPTA DALAM MEWUJUDKAN HAK EKONOMI SEBAGAI UPAYA PERLINDUNGAN TERHADAP INTELECTUAL PROPERTY RIGHTS Indah Sari
UNIVERSITAS DIRGANTARA MARSEKAL SURYADARMA
JURNAL M PROGRESS Volume VI, Nomor 2, Juni 2016
Penanggung Jawab
ISSN 2088-0421
: Dekan Fakultas Ekonomi Ir. Bambang B. Sulistiyono, S.Sos. MAP
Pimpinan Redaksi
: Sri Yanthy Yosepha, S.Pd. MM
Staf Ahli Redaksi
: Tutik Siswanti, SE. MSi.
Sekretaris
: Rita Intan Permatasari, S.TP, MM
Anggota Redaksi
: Saur Simamora, SP, MM Dedi Wibowo, SE, MM Vera Sylvia Saragi Sitio, MP, MBA
Sirkulasi/Setting
: Dian Wijayanti, SE.
Alamat Redaksi
: Fakultas Ekonomi Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi (LPFE) Jl. Angkasa Kompleks Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta Timur-13610 Telp (021) 80880031, Fax (021) 80880030 Email :
[email protected]
Fakultas Ekonomi - Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma
JURNAL M-PROGRESS KATA PENGANTAR
P
uji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, karunia hidayah dan Ridho-Nya kepada tim redaksi, sehingga dapat menyelesaikan penyusunan Jurnal M-Progress Unsurya Volume VI, No. 2 , Juni 2016.
Jurnal M - Progrress Unsurya, merupakan jurnal yang diterbitkan oleh Fakultas Ekonomi, Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma (UNSURYA). Jurnal ini diterbitkan secara berkala setahun 2 (dua) kali, yaitu bulan Juni dan bulan Januari. Tujuan dari penerbitan jurnal ini adalah untuk mempublikasikan hasil tulisan ilmiah dalam bidang Manjemen, baik dari hasil penelitian maupun tulisan ilmiah berdasarkan studi pustaka. Selain itu dengan diterbitkan jurnal ini, maka dapat menambah wawasan, pengetahuan dan pemahaman berkaitan dengan permasalahan serta penyelesaianya dalam bidang manajemen. Pada kesempatan ini tim redaksi juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi, khususnya bagi penulis sehingga tersusunya jurnal ini dengan baik. Redaksi Jurnal M – Progress juga menerima kiriman artikel dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris yang belum pernah dipublikasikan dalam jurnal lainnya. Akhir kata, mudah-mudahan jurnal ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya.
Jakarta, Juni 2016 Ketua Tim Redaksi
Sri Yanthy Yosepha, S.Pd.MM
JURNAL M-PROGRESS Volume VI, Nomor 2, Juni 2016
ISSN 2088-0421
DAFTAR ISI
ANALISIS KUALITAS MANAJEMEN BANDARA HALIM PERDANAKUSUMA DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN TRANSPORTASI UDARA Bambang B. Sulistyono dan Sherly Olivia ................................................................................... 1
ANALISIS BEBAN KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP TURN OVER KARYAWAN XYZ Ahmad Badawi Saluy dan Novawiguna Kemalasari...................................................................... 13
PENGARUH PEMASARAN JASA DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN PADA PT SPECTA INTERNATIONAL CARGO Sri Yanthy Yosepha dan Aditya ................................................................................................ 30
ANALISIS PENGARUH PROFESIONALISME PEGAWAI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KANTOR CABANG BRI TB SIMATUPANG JAKARTA SELATAN Wasis Gunadi dan Agus Panti Kustianto .....................................................................................42
PERKEMBANGAN KINERJA KEUANGAN PT PERTAMINA (PERSERO) JAKARTA Tutik Wiryanti dan Bambang Sulistiyono ......................................................................................54
KEDUDUKAN HAK CIPTA DALAM MEWUJUDKAN HAK EKONOMI SEBAGAI UPAYA PERLINDUNGAN TERHADAP INTELECTUAL PROPERTY RIGHTS Indah Sari .................................................................................................................................................... 77
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS DIRGANTARA MARSEKAL SURYADARMA
JURNAL M-PROGRESS ANALISIS KUALITAS MANAJEMEN BANDARA HALIM PERDANAKUSUMA DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN TRANSPORTASI UDARA Bambang B Sulistiyono1 , Sherly Olivia2 Abstract Since commercialization Halim Airport, very interesting passengers who use air transport services because of its position in the city center. The Number of passengers continues to increase from year to year. So the airport management is required to furnish the service that needs of passengers. An advanced security aspects task AVSEC. This study aims to examine the effect of AVSEC (Air Transport Service) personnel capabilities and sensitivity to customer satisfaction in Halim Perdanakusuma Airport, empirically, either partially or simultaneously. This research is a quantitative descriptive study. The total population are 132 people, divided into two population, namely 66 of AVSEC officers and 66 passengers. The sample surveyed by sex, education and age. Data were analyzed by using descriptive statistics such as the Average of scores and cross tabulations Test results show that the AVSEC officer had run of function and duty well but the level of user satisfaction aviation transport services have not run yet. Keywords: Ability, Sensitivity and Customer Satisfaction Air Transport
pembangunan suatu wilayah.
PENDAHULUAN Seiring meningkatnya
dengan
semakin
kemajuan
teknologi
Hal ini
menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan signifikan dari peran suatu Bandara.
kedirgantaraan, menyebabkan Bandar Udara
Jika
dalam
paradigma
lama
(Bandara) bukan lagi hanya dipandang
dikatakan bahwa kemajuan suatu negara
sebagai tempat untuk mobilitas orang melalui
hanya bisa terjadi bila negara tersebut
perjalanan udara saja, tetapi sudah mengarah
mempunyai akses ke laut, sebagaimana yang
pada tujuan mempromosikan kepentingan
pernah dilakukan ketika Uni Soviet yang
daerah melalui keberadaan Bandara itu
berusaha merebut wilayah Siberia untuk bisa
sendiri.
membuka
bersifat
Bila semula fungsi Bandara hanya kovensional,
namun
dalam
pelabuhan
di Samudera Pasifik
Vladivostok
walaupun letaknya
perkembangannya sudah berubah menjadi
sangat jauh dari di pusat pemerintahan.
kawasan
Akan
penting
untuk
mendorong
pertumbuhan perekonomian dan 1. 2.
tetapi
sejalan
dengan
kemajuan
tehnologi kedirgantaraan saat ini, tidak ada
[email protected] [email protected]
lagi kata yang mengatakan bahwa suatu
1
ts u
vsts t s u
JURNAL M-PROGRESS negara harus memiliki pelabuhan laut jika ingin maju.
Semakin
Dalam arti bahwa kemajuan
yang
pada
pengguna
geografi
wilayahnya
jadwal
penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta
suatu wilayah saat ini tidak lagi tergantung letak
padatnya
yang
menyebabkan jasa
banyak
keluhan
penerbangan
nasional
berpantai, tetapi sebaliknya suatu negara
maupun
atau wilayah akan mengalami kemajuan
penerbangan yang melebihi toleransi waktu
perekonomian bila di wilayahnya terdapat
sampai
Bandara. Sebagai ilustrasi bahwa kota-kota
pesawat karena harus antri pendaratan,
besar seperti Medan, Makasar, Bandung,
menyebabkan
Malang,
melalui Perum Angkasa Pura (PAP) II,
Yogyakarta
mengembangkan
terus
Bandara
berupaya
keterlambatan
seperti
jadwal
Kementerian
dellay
ketibaan
Perhubungan
pada
berupaya menghidupkan kembali Bandara
Demikian gambaran
Halim Perdanakusuma menjadi Bandara
yang lain, daerah pedalaman Kabupaten
komersial sejak 10 Februari 2014, yang
Wamena yang letaknya ditengah tengah
sebelumnya
pegunungan Jaya Wijaya Papua, mampu
Bandara yang melayani penerbangan VVIP
bergerak perekonomiannya hanya karena
dan Charter filght.
memiliki Bandara.
yang strategis di tengah kota, perjalanan
tingkat internasional.
sampai
internasional
hanya
digunakan
sebagai
Selain letak posisinya
yang dilakukan oleh calon penumpang lebih
Perubahan paradigma tersebut semakin menyadarkan orang akan pentingnya peran
efektif
Bandara, sehingga pembenahan manajemen
menggunakan
Bandara
harus
Soetta. Peluang inilah kemudian ditangkap
pelanggan
oleh operator penerbangan Lion Grup dan
secara
diterapkan
modern
dengan
sudah
kepuasan
dan
efisien
dibandingkan
penerbangan
di
jika
Bandara
merupakan target utama dalam pelayanan
Garuda
yang harus dilakukan.
penerbangan baru tanpa kajian lingkungan
Menghadapi
Grup
tuntutan pasar yang demikian tidak ada
yang
pilihan
berbagai
lain
bagi
perusahaan
jasa
untuk
mendalam persoalan
menambah
sehingga
route
munculnya
seperti;
terjadinya
penerbangan untuk berupaya memberikan
penundaan penerbangan (dellay) sampai
berbagai jasa layanan berkualitas agar
dengan pembatalan (cancel) karena selain
pelanggan tetap setia menggunakan moda
padat
penerbangan,
transportasi
untuk
pelayanan
dirgantara,
sebagaimana
juga
digunakannya
penerbangan
VVIP
dikatakan oleh Kotler dalam Suprayanto dan
Presiden/Wakil Presiden atau pejabat tinggi/
Rosad
negara asing yang harus didahulukan.
(2015:134)
bahwa
kepuasan
pelanggan dinilai dari kualitas jasa yang
Kondisi Bandara Halim PK yang
didapatkan pelanggan.
memang tidak dipersiapkan untuk menjadi Bandara Komersil, menambah persoalan 2
ts u
vstst
s !u"#
JURNAL M-PROGRESS baru bagi penumpang karena terbatasnya
GRAFIK Data Jumlah Pesawat dan Penumpang 2015
ruang tunggu penumpang, kamar mandi dan
DATA JUMLAH PESAWAT 2015
ruang ibadah, demikian pula sempitnya ruang gerak penumpang. itu dengan statusnya
Selain dari pada sebagai
DES OKT JUL APR JAN
Bandara
Internasional maka sensitivitas Bandara juga semakin meningkat seperti menjadi sasaran terorisme, pembajakan maupun peredaran narkoba. Di luar hal tersebut masih terdapat
PESAWAT
persoalan ikutan lainnya yang tidak kalah
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
4500
5000
pentingnya seperti macetnya jalan keluar di depan pintu gerbang Bandara pada saat jam-
DATA JUMLAH PENUMPANG 2015
jam sibuk antara pukul 14.00 s.d 19.00, meningkatnya angka kecelakaan lalu lintas, polusi udara dari pesawat maupun kendaraan bermotor, tumbuhnya usaha kaki lima yang semakin
mengurangi
PENUMPANG
kenyamanan
0
lingkungan, munculnya transportasi liar
100000 200000 300000 400000 500000 DES
OKT
JUL APR
JAN
seperti ojek, grab yang parkir sembarangan dan lain sebagainya.
Menghadapi kondisi
tersebut menyebabkan banyak penumpang yang
merasa
kecewa,
bahkan
Sumber : data diambil dari Disops Bandara Halim PK pada April 2016
marah
Perlu dipahami bahwa manajemen
terhadap layanan yang diberikan oleh pihak
Bandara mempunyai tugas pokok dan
Bandara selama ini.
tanggungjawab dalam memberikan layanan
Yang tidak kalah
pentingnya, masyarakat sekitar lingkungan
yang
terbaik
bagi
penumpang
di luar Bandara yang mengalami frustasi
lingkungannya
yang
dalam
karena kemacetan dan dampak lingkungan
dipercayakan
lainnya, seperti kebisingan, polusi dan
(AVSEC).
sebagainya.
pendahuluan yang sudah dilakukan, ternyata
kepada
Aviation
hal
dan ini
Security
Akan tetapi dari hasil studi
Berikut disajikan data peningkatan
masih banyak tugas pokok dan tanggung
frequensi penerbangan dan peningkatan
jawab yang belum dilakukan secara baik.
jumlah penumpang
Hal ini tercermin dari banyaknya keluhan
yang
menggunakan
Bandara Halim pada 2015. sebagai berikut :
ketidakpuasan dari penumpang baik yang akan naik maupun yang turun dari pesawat.
3
ts(&)*)+, $%&u '%
v/,s%ts0,/1%*%t/% 2%/.s&%' 3u/4%5%/+% -*,.
JURNAL M-PROGRESS Berdasarkan temuan tersebut diatas maka
Tarhadap
pokok
telah dilakukan pengidentifikasian masalah
kebandarudaraan
untuk
dengan
menyebutkan terdapat empat sasaran, yaitu;
kepuasan pengguna jasa transportasi udara
Pertama; terbuka akses seluas-luasnya pada
terhadap jasa layanan yang diberikan oleh
calon
petugas keamanan AVSEC di Bandara
kelancaran prosedur marketing, Kedua ;
Halim Perdanakusuma.
tercipta
diteliti
yang
berkaitan
A.
pelayanan
pengguna
kondisi
Fathoni
jasa
(2014:151)
penerbangan
aman
pada
dan
setiap
penumpang dengan terjaminnya dari setiap kondisi yang menimbulkan rasa keraguan
TINJAUAN PUSTAKA Bandar
udara
adalah
lapangan
terhadap
keselamatan,
Ketiga
;
faktor
terbang yang digunakan untuk mendarat dan
keamanan, artinya setiap penumpang dan
lepas landas pesawat udara, naik turun
pengguna jasa penerbangan merasa aman dan
penumpang dan atau bongkar muatan kargo
terlayani dengan baik, Keempat ; tepat
atau pos, serta dilengkapi dengan fasilitas
waktu, artinya setiap schedule penerbangan
keselamatan
sebagai
take off dan landing diupayakan untuk tepat
tempat perpindahan antar moda transportasi
waktu, sehingga tidak terjadi penundaan atau
(Hadi
keterlambatan
penerbangan
Suharno,
dan
2015:2).
Dalam
penyelengaraan manajemen bandar udara
jadwal
penerbangan,
pemberangkatan dan kedatangan. Karena
terdapat tiga komponen utama sub sistem
pengelolaan
transportasi udara yang saling berinteraksi
penerbangan
antara lain:
tinggi di antara moda transportasi lainnya
Bandar Udara, Maskapai
mengandung
dunia
maka
Angkutan Udara (Penumpang).
Dimana
menjadi
prioritas
ketiga sub sistem tersebut di atas harus
dikelola
secara
saling berinteraksi dan seimbang, gambaran
manajemen.
Airport
melalui Kementerian Perhubungan telah
menurut
Hadi
Suharno,(2015:5,) sebagai berikut :
keamanan
paling
Penerbangan (Airlines) dan Pengguna Jasa
System
masalah
resiko
penerbangan
tertinggi
yang
harus
profesinal
oleh
pihak
Dalam hal ini pemerintah
mengeluarkan peraturan keamanan bandara yang dalam pelaksanaannya dilakukan oleh petugas khusus pelayanan dan keamanan
AIR SUB SYSTEM
AVSEC (Aviation Security) dimana setiap REGULATION
AIR TRANSPORTATION
SAFETY
personil keamanan penerbangan diwajibkan memiliki
kompetensi
yang
dinyatakan
dengan lisensi atau surat tanda kecakapan AIRPORT
AIRSPACE
petugas
(SKTP)
di
bidang
keamanan
penerbangan. (Peraturan Direktur Jenderal 4
ts:8;<;=> 678u 97
vA>s7tsB>AC7<7tA7 D7A@s879 EuAF7G7A=7 ?<>@
JURNAL M-PROGRESS Perhubungan
Udara
Nomor
:
Dari temuan masalah dan kajian
SKEP/2765/XII/2010 Bab I butir 9).
pustaka, dapat divisualisasikan kerangka
Demikian pula dalam hal kepekaan
berpikir sebagai berikut :
yang harus dimiliki oleh setiap petugas yang
Kerangka Berpikir
mempunyai tangung jawab besar terhadap KEMAMPUAN (X1)
keamanan dan keselamatan penerbangan,
KEPUASAN PELANGGAN (Y)
Sarlito Wiraman (2014:50-51) menyebutkan bahwa
kepekaan
sosial
KEPEKAAN (X2)
merupakan
kemampuan untuk menyesuaikan perilaku dengan harapan dan pandangan orang lain.
Keterangan :
Pengaruh parsial
Yang secara sederhana dapat diartikan
Pengaruh simultan
bahwa kepekaan sosial (social sensitivity) sebagai
kemampuan
seseorang
untuk
METODE KEGIATAN
bereaksi secara cepat dan tepat terhadap
Penelitian dilakukan di PT. Angkasa
objek atau situasi sosial tertentu yang ada di
Pura
sekitarnya.
Perdanaksuma yang berlokasi di Jl. Halim
Menyangkut
masalah
kepuasan
II
(Persero)
Perdanakusuma,
Jakarta
Bandara
Timur,
Halim
Daerah
pelanggan Kuswadi (2006:17) mengatakan;
Khusus Ibukota Jakarta. Dengan waktu yang
kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh : 1)
dibutuhkan dalam penelitian ini kurang lebih
Mutu produk atau jasa, 2) Mutu pelayanan,
selama 5 bulan dimulai sejak bulan April
3) Pebarawan Harga, 4) Waktu penyerahan
sampai
dan 5) Keamanan Pelanggan.
Adapun subjek maupun objek populasi yang
Kotler
dalam
bulan
Agustus
2016,.
akan diteliti secara generalisasi adalah
lima
petugas AVSEC sebanyak 66 orang dan
1)
pelanggan (penumpang) transportasi udara
Keandalan (reliability), 2) Daya Tanggap
bandara Halim Perdanakusuma sebanyak 66
(responsiveness), 3) Empati (emphaty), 4)
orang penumpang.
Jaminan
Berwujud
dan mampu di teliti semua maka metode
Untuk mengukur kepuasan
yang digunakan untuk meneliti petugas
Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra
AVSEC menggunakan metode Sampling
(2006:130) menyebutkan ada empat metode
Jenuh, sedangkan pelanggan transportasi
yang dapat digunakan, yaitu : 1)
Sistem
udara berdasarkan data 2015 jumlahnya
Keluhan dan Saran Industri, 2)
Survei
cukup banyak lebih dari 4 juta orang maka
Kepuasan, 3) Ghost Shopping (Pelanggan
penentuan sampel menggunakan rumus Isaac
indikator
(tangible).
menyebutkan
kepuasan
antara
(assurance),
dan
dengan
Rosad
(2015:134-135)
Suprayanto
Selanjutnya
ada lain
5)
;
Karena jumlah terbatas
Bayangan), 4) Analisa Pelanggan. 5
tsLJMNMOP HIJu KI
vSPsItsTPSUINItSI VISRsJIK WuSXIYISOI QNPR
JURNAL M-PROGRESS dan Michael dengan tingkat kesalahan 5%
data empirik atau data penelitian guna
diperoleh hasil sebanyak 66 orang.
mengetahui
Sampel
apakah
jenis
data
yang
tersebut dianggap sudah dapat mewakili
dikumpulkan di lapangan sesuai dengan
seluruh penunpang yang ada atau hasil
distribusi teoritik. Uji Asumsi Klasik juga
analisa yang diperoleh dapat di generalisir.
dilakukan
Untuk petugas AVSEC disusun berdasarkan
untuk mengetahui adanya hubungan yang
jenis
pendidikan
kuat antara variable bebas yang digunakan
sedangkan untuk pelanggan hanya jenis
dalam satu model persamaan regresi linear
kelamin, usia saja jenis pendidikan tidak
berganda.
Dalam
diambil.
dilakukan
uji
kelamin,
usia,
jenis
Data yang diteliti adalah data primer
melalui
mengetahui
uji
multikolonieritas
penelitian
ini
heteroskedastisitas ada
yang diperoleh langsung dari sumber asli
penyimpangan
(tidak melalui media perantara), sehingga
heteroskedastisitas .
juga untuk
atau
tidaknya
asumsi
klasik
peneliti harus melakukan observasi dan pengumpulan
data
melalui
penyebaran
kuesioner bagi responden petugas AVSEC maupun
penumpang
pengguna
Udara
Bandara
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
jasa
Analisa data dilakukan berdasarkan
Halim
statistik deskriptif dengan menggunakan
tehnik
distribusi frekuensi dan presentase untuk
penyebaran
karakteristik responden dan skor rata rata
kuesioner langsung pada sumbernya, yang
untuk efektifitas infografis, serta tabulasi
memuat pertanyaan dari ketiga variabel yang
silang
akan diteliti.
infografis berdasarkan karakteristik.
transportasi
di
Perdanakusuma. pengumpulan
Dengan
data
melalui
Jenis penelitian yang
untuk
menganalisis
efektivitas Hasil
dipergunakan dalam penelitian ini adalah
analisis data disajikan dalam bentuk diagram
deskriptif yaitu metode penelitian kuantitatif
pie dan clustered column.
yang bertujuan membuat kalimat (deskripsi)
diperoleh sebagai hasil perhitungan statistik
secara sistematis dan akurat mengenai fakta-
di interpretasikan secara diskriptif dalam
fakta yang terukur dalam angka, selanjutnya
pembahasan.
Angka yang
di input dan diolah menggunakan program aplikasi komputer SPSS 21. Analisis linearitas
dilakukan
bertujuan
untuk
Karakteristik Responden dengan
uji
Karakteristik
mengetahui
responden
yang
dianalisis meliputi jenis kelamin, usia dan
apakah dua variabel mempunyai hubungan
jenis pendidikan yang diakses dan dianalisis
yang linear atau tidak secara signifikan.
menggunakan
distribusi
frekuensi
Sedangkan Uji normalitas untuk pengujian 6
ts^\_`_ab Z[\u ][
vebs[tsfbeg[`[te[ h[eds\[] iuej[k[ea[ c`bd
dan
JURNAL M-PROGRESS presentase
yang
secara
lengkap
dapat
udara yang menggunakan Bandara Halim
disajikan dalam diagram pie sebagai berikut
Perdanakusuma.
:.
Gambar Gambar Jumlah Responden
Penumpang 66 org
Jenis Kelamin Penumpang dan Petugas AVSEC
Petugas AVSEC, 66 org
Hal ini untuk menggambarkan jumlah responden yang diteliti atau sebagai obyek penelitian yang seimbang antara petugas AVSEC dengan penumpang pengguna jasa transportasi udara yaitu masing masing 66 orang, yang dapat dijelaskan sebagai berikut : jumlah petugas AVSEC saat ini yang dimiliki oleh Bandara Halim sebanyak 66 orang karena jumlahnya sedikit
maka
semuannya ditetapkan sebagai responden sehingga yang digunakan adalah metode sampling
jenuh.
Sedangkan
untuk
penumpang jasa transportasi berdasarkan data 2015 berjumlah lebih dari 4 juta orang yang diasumsikan sampai Desember 2016 tidak mengalami kenaikan yang signifikan atau dianggap tetap maka penentuan sampel menggunakan dengan tabel sampel yang diketemukan jumlahnya sebanyak 66 orang
Data jumlah responden penumpang diambil dari yang angket yang dikembalikan oleh penumpang setelah kuesioner dibagikan ternyata jumlah responden pria dan wanita
adalah sama, yang dapat diasumsikan mereka
pada
umumnya
mempunyai
selera yang sama ketika membutuhkan
selanjutnya hasil analisa yang diperoleh
layanan penerbangan.
nantinya dapat digeneralisir kepada semua
responden
pelanggan (penumpang) jasa transportasi
mengembalikan angket dan diperoleh data
petugas
Sedangkan untuk AVSEC
semuanya
pria jumlahnya lebih banyak yaitu 58 orang 7
tspnqrqst lmnu om
vwtsmtsxtwymrmtwm zmwvsnmo {uw|m}mwsm urtv
JURNAL M-PROGRESS dari pada wanita hanya 8 orang. menunjukan
penyebaran
kuesioner
yang
manajemen bandara masih menganggap jenis
kelompok usia dengan asumsi masing masing
karakteristik pekerjaan lebih cocok bila
kelompok usia mempunyai selera yang
dikerjakan oleh tenaga kerja pria.
Namun
berbeda
dengan
wanita
interpretasinya terhadap layanan yang sama.
kecil
Sedangkan petugas AVSEC semua angket
semua
yang dikembalikan tampak bahwa kelompok
tepat
yang berusia 20-35 sangat dominan yaitu
walaupun
variasi
petugas
jumlahnya
menunjukkan karakteristik
lebih
bahwa
tidak
pekerjaan
dikerjakan
saat
hasil
dikembalikan selanjutnya dibagi dalam tiga
adanya
sampai
dari
ini
apabila
bahwa
Hal ini
keamanan
oleh
pria
misalnya
95%.
yang
akan
berpengaruh
pada
Hal ini menunjukkan bahwa pihak
pekerjaan pelayanan informasi, memeriksa
manajemen
penumpang
petugas
produktivitas kerjanya tinggi, cekatan dan
administrasi yang memerlukan ketekunan
terampil dalam menjalankan tugas pada
dan ketelitian yang prima.
kelompok usia tersebut.
wanita
maupun
Bandara
menginginkan
GAMBAR Tingkat pendidikan petugas AVSEC
GAMBAR Usia Penumpang dan Petugas AVSEC
Data pendidikan penumpang tidak
Data Pendidikan Petugas AVSEC
Data Usia Penumpang
S1 3%
D3 9%
52-60 29%
20-35 41%
36-51 30%
SLTA 88%
diambil dengan pertimbangan karena tidak diperlukan dalam penelitian.
Data Usia Petugas AVSEC
36-55 5%
Sedangkan
untuk petugas AVSEC datanya diakses karena menjadi salah satu karakteristk yang akan dianalisis secara tabel silang mengenai tingkat pemahaman dan ketrampilannya
20-35 95%
dalam
menjalankan
tugasnya
sekaligus
untuk membuktikan gambaran faktual dari hasil survey.
Responden usia penumpang diambil
Pada data petugas tampak
bahwa lulusan SLTA mencapai 88%,. Hal
8
ts
~u
vstst s u
JURNAL M-PROGRESS ini menggambarkan petugas lebih diarahkan
terbalik dengan kemampuan tehnis.
untuk mengerjakan pekerjaan yang bersifat
data yang terhimpun aspek penguasaan tugas
tehnis di lapangan dan berhadapan langsung
lebih dominan dikuasai oleh petugas yang
dengan penumpang. Data dari mereka yang
berasal dari lulusan D3 dibanding yang
berasal dari S1 hanya 3% karena jabatan
mayoritas petugas dari SLTA.
pimpinan petugas AVSEC terbatas.
S3 mencapai 64% sedangkan SLTA hanya 45%.
Dari
Petugas dari
Untuk petugas yang berasal dari S1
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
lebih rendah 5% dari pada lulusan D3, hal ini
1.
menunjukkan
Aspek kemampuan. Berdasarkan
Teori
Robbin
(2007:57)
bahwa kemampuan terdiri dari dua kelompok
bahwa
pekerjaan
sebagai
petugas keamanan Bandara lebih tepat jika di pimpin oleh petugas dari D3 .
yaitu kemampuan intelektual dan fisik. Dilihat dari aspek
kemampuan, sebagian
besar
menyatakan
responden
GRAFIK
mampu
Kemampuan Petugas dalam menjalankan TUPOKSI
menjalankan Tupoksinya baik pria maupun wanita namun untuk kelompok pria lebih
bahwa
kelompok
pria
lebih
menjalankan untuk tugas tugas
Berdasarkan strata pendidikan
mampu
50%
41%
70%
yang
49%
40%
60%
39%
50%
38%
40%
37%
30%
36%
20%
35%
10%
bebannya lebih berat atau yang berhubungan dengan fisik.
Berdasarkan usia
Berdasarkan jenis kelamin
menonjol sedikit sebesar 2 % ini berarti
49%
Dalam kaitannya aspek
48%
kemampuan dengan usia terlihat bahwa
48%
petugas yang berusia 20-35 tahun lebih
47%
produktif dalam arti mempunyai stamina
47%
kuat, kecekatan, dan ketangkasan dalam
46%
menyelesaikan setiap pekerjaan dibandingkan
34%
petugas yang berusia 36 – 55 tahun. Perbedaan tersebut tampak dari data usia 20-
20-35 36-55
0%
SLTA D3 S1
35 mencapai 40% sedangkan 36-55 hanya 36%.
Namun dalam hal ini bukan berarti
2.
kelompok 36-55 kurang cekatan, dengan
Tondok
bekal pengalaman yang memadai selama mereka
bertugas
menyelesaikan Aspek
maka
tugasnya
pendidikan
tetap
bisa
dengan
baik.
ternyata
Aspek Kepekaan. (2012,6)
Kepekaan
Menurut sosial
bukanlah suatu kemampuan yang dibawa anak sejak lahir, kepekaan sosial muncul dan berkembang dari dan melalui pengalaman
berbanding 9
ts u
vstst s u ¡
JURNAL M-PROGRESS yang hakekatnya merupakan hasil dari antara
individu
Dilihat dari aspek Berdasarkan jeni s kel amin
kepekaan maka petugas AVSEC yang memiliki jenis kelamin wanita lebih peka dibandingkan pria.
62%
Wanita memperoleh
skor 60% sedangkan pria 52%.
Hal ini
60%
menunjukkan bahwa sesuai dengan naluri
58%
kewanitaan yang sensitif dan terbawa sejak lebih cocok untuk jenis pekerjaan
56%
yang memerlukan kepekaan tinggi misalnya
54%
penumpang
dapat
52%
membahayakan keselamatan penerbangan.
50%
Apabila
48%
lahir,
yang
dilihat
dari
dinilai
aspek
pendidikan
terlihat petugas yang berasal dari S1 lebih
Berdasarkan pendidikan
Berdasarkan usia
60%
80%
59%
70%
58%
60%
57%
50% 40%
56%
30%
55%
20%
54% 53% Pria
10% 0%
SLTA D3 S1
lingkungannya.
dengan
20-35 36-55
interaksi
GRAFIK Kepekaan Petugas dalam melihat situasi di lapangan
peka dibanding yang dari D3 ataupun SLTA, yaitu S1 memperoleh skor 73% jauh
3.
dibanding yang dari D3 dan SLTA masing
Kuswadi
masing
perasaan senang atau kecewa seseorang
sebesar
59%.
Data
ini
Aspek
Kepuasan.
(2006:17)
kepuasan
yang
pada umumnya lebih peka dalam menilai
kinerja (hasil) produk yang dipikirkan
situasi keamanan Bandara sesuai dengan
terhadap kinerja (hasil) yang diharapkan.
tanggung
Dari
dalam
menduduki
hasil
setelah
adalah
menunjukkan bahwa petugas berasal dari S1
jawabnya
muncul
Menurut
penelitian
membandingkan
yang
telah
dilaksanakan, terlihat bahwa kepuasaan
jabatan penting sebagai petugas keamanan.
penumpang wanita terhadap kinerja petugas AVSEC masih jauh dari yang harapan, capaiannya sangat rendah dibawah 50%. Faktor kewanitaan pada umumnya menuntut adanya pelayanan yang prima dan teliti hal ini kurang didapatkan dari layanan petugas AVSEC. Demikian pula jika ditinjau dari aspek usia ternyata kelompok usia 36-51 dan 52-60 hampir sama kurang puas dengan layanan dari petugas AVSEC.
Ketidak
puasan ini terjadi karena pada kelompok 10
ts¦¤§¨§©ª ¢£¤u ¥£
vªs£ts®ª¯£¨£t£ °£¬s¤£¥ ±u²£³£©£ «¨ª¬
JURNAL M-PROGRESS usia tersebut pada umumnya tingkat sosial
DAFTAR PUSTAKA
mereka sudah tinggi, sehingga wajar apabila kelompok ini menuntut pelayanan yang
Abdullah
lebih baik namun tidak diperoleh di bandara Halim Perdanakusuma. GRAFIK
Adji, Adisasmita. 2014, “Tatanan Bandar Udara Nasional”, Graha Ilmu, Yogyakarta
Tingkat kepuasan pengguna jasa transportasi udara
Berdasarkan jenis kelamin 60%
70% 60% 50%
50%
40%
40%
30%
30%
20%
20%
10%
10% 0%
Berdasarkan Usia
0%
Pria
Wanita
Fathoni. 2014, “Manajemen Kebandarudaraan Strategis”, Koperasi BPA, Jakarta.
Anwar, Prabu Mangkunegara. 2011, “Manajemen Sumber Daya Manusia” PT. Remaja Rosdakarya, Jakarta. Dwi Indah Mustiko Ningrum 2015 “Dampak Penggunaan facebook terhadap kepekaan sosial peserta didik di SMP Negri 1 Demak” Jurnal, Universitas Negri Semarang, Semarang. Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra. 2006, Manajemen Kualitas Jasa, Yogyakarta.
KESIMPULAN Petugas AVSEC pada umumnya sudah
Hadi
memiliki kemampuan untuk menjalankan Tupoksinya dengan baik terutama pada petugas prianya pada kelompok usia antara 20-35 tahun.
Hal ini sesuai dengan tugas
pokoknya yang menuntut kepekaan terhadap situasi di lapangan yang menjadi tanggung jawabnya, namun sayangnya petugas paling peka justru hanya dimiliki oleh kelompok
Suharno. 2009, “Manajemen Perencanaan Bandar Udara”, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta.
Kasmir. 2016, “Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori dan Praktik), PT. Rajarafindo Persada, Jakarta. Kotler Philip. 2007, Manajemen Pemasaran , jilid 2, PT Indeks, New Jersey. Kuswadi. 2006, Cara Mengukur Kepuasan Karyawan. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
wanita yang jumlahnya sangat terbatas hanya 8 orang atau 12% dari 66 orang petugas keamanan Bandara.
Lickona
Kepekaan ini tentu
berdampak pada kepuasan pengguna jasa transportasi penerbangan di Bandara Halim Perdanakusuma terutama pada kelompok wanita dan kelompok pria yang usia di atas 36 tahun.
Thomas. 2008, “Pendidikan Karakter”, Nusa Media, Bandung. Milwan Yudi. 2010, “Psikologi Pendidikan dan Aplikasinya”, Gramedia, Jakarta. Priyatno Dwi. 2008, “Mandiri Belajar SPSS” Mediakom, Yogyakarta.
Raharjo, Sahid. 13 Mei 2015 ,Uji Validitas, Uji Asumsi Klasik, Uji Reliabilitas
11
ts¸¶¹º¹»¼ ´µ¶u ·µ
v¿¼sµtsÀ¼¿Áµºµt¿µ µ¿¾s¶µ· Ãu¿ÄµÅµ¿»µ ½º¼¾
JURNAL M-PROGRESS dan Uji Hipotesis diambil dari www.spssindonesia.com , 20 Mei 2016 Sarlito Wirawan. 2014, “Pengantar Psikologi Umum”, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta. Stephen
Robin P. 2007, “Perilaku Organisasi”, PT. Indeks, Jakarta. Jurnal
12
tsÊÈËÌËÍÎ ÆÇÈu ÉÇ
vÑÎsÇtsÒÎÑÓÇÌÇtÑÇ ÔÇÑÐsÈÇÉ ÕuÑÖÇ×ÇÑÍÇ ÏÌÎÐ
JURNAL M-PROGRESS Analisis Beban Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Intensi Turnover Karyawan XYZ Ahmad Badawi Saluy1 dan Novawiguna Kemalasari2 ,
Abstract. Every organization wants its employees to have a high ability to work discipline, and retain employes. High turnover rate which will cause negative impact to the organization , it is like creating instability and uncertainty of the condition of labor , the organization also lost experienced employees who have been getting a lot of training and ultimately need to retrain new employees. The purpose of this research is to examine and analyze the effect of work load and work discipline on turnover intention. Sampling method using all population. The data is taken directly using a questionnaire with 120 respondents employees at XYZ. The method of analysis used in this research is multiple linear regression, analysis of data using SPSS software. Workload and discipline with the same affect turnover intention by 56.2% and 43.8% is explained by other variables. Research shows work load and work discipline togather significantly influence turnover intention. This means that variable turnover intention (Y) can be explained by the two independent variables work load (X1) and disciplin (X2). The results of analysis, showed that work load and discipline is a possitive significant effect on turnover intention. Work load variables are variables that most influence on turnover intention,also stated that increased workload contributed toincreasing turnover intention. Keywords: work load, work discipline, turnover intention, Involuntary Turnover, Functional Turnover
pendidik di organisasi pendidikan tidaklah
PENDAHULUAN Sebagai usaha pemerintah untuk
mudah. Organisasi tidak akan luput dari
memperbaiki kualitas sumber daya manusia mendidik
masalah-masalah seperti masalah-masalah
mendapatkan dukungan dari berbagai bidang
antara lain melanggar tata tertib, terlambat,
selain itu pemerintah juga menyiapkan
keluar tanpa ijin, dan terlambat dalam
pelatihan untuk tenaga pengajar sehingga
menyelesaikan
menyeragamkan
ilmu
menyelesaikan pengabdiannya. Pada saat
pengetahuan keseluruh penjuru nusantara.
yang sama, para karyawan dituntut untuk
Sama halnya dalam organisasi, sumber daya
dapat memberikan pelayanan yang terbaik
manusia merupakan hal terpenting, karena
untuk siswa. Semakin ketatnya peraturan
maju ataupun mundurnya suatu organisasi
untuk siswa dan tuntutan kinerja para
tergantung pada sumber dayanya yang
karyawan yang diterapkan pihak manajemen
berkualitas
dapat
menyebabkan penurunan jumlah karyawan
bersaing tetapi mempertahankan tenaga kerja
dan siswa yang sudah selesai pengabdian
melalui
áâ 2.
pendidikan,
kegiatan
penyebaran
sehingga
organisasi
ãäåäæç
[email protected]
[email protected]
ØÙ
FÚÛu t sEÛÝÞÝßà ÜÚ
tugas,
serta
tidak
Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma
JURNAL M-PROGRESS tidak berminat untuk menjadi karyawan.
keluar karyawan berjumlah 12 orang dan
Pada akhirnnya, kondisi ini berpengaruh
yang di terima menjadi karyawan berjumlah
terhadap penerimaan karyawan tetap XYZ.
18
orang.
Berdasarkan
informasi
yang
diperoleh dari observasi dan wawancara diperoleh informasi bahwa dari 20 orang, dari unsur pegawai dan pengabdian, ada sekitar 65%
diantaranya
tidak berminat
untuk
memperpanjang bekerja dan mengabdi di XYZ, Oleh karena itu kondisi ini harus disikapi sebagai fenomena penting yang dapat
mengganggu
keberlangsungan
organisasi. Gambar Data Keluar Masuk karyawan XYZ Sumber: Data Bagian Kepegawaian XYZ(2015)
Gambar di atas menunjukkan jumlah karyawan yang keluar dan masuk yang berfluktuasi tetapi jumlah karyawan pada tahun 2011 belum dicapai lagi. Pada tahun 2011 jumlah karyawan mencapai 176 dengan data karyawan keluar berjumlah 85 dan karyawan yang di terima bekerja berjumlah 56 orang. Pada tahun 2012 mengalami
Gambar Posisi Rangkap Jabatan XYZ
penurunan dratis jumlah karyawan hingga menjadi 73 karyawan dengan data karyawan
Sumber: Data Bagian Kepegawaian XYZ (2015)
keluar berjumlah 48 dan karyawan yang di Gambar di atas
terima bekerja berjumlah 40 orang. Mulai
menampilkan posisi
mengalami peningkatan jumlah karyawan
rangkap jabatan karyawan XYZ, untuk guru
dari tahun 2013 jumlah karyawan mencapai
yang merangkap pekerjaan bidang organisasi
98 dengan data karyawan keluar berjumlah
67%,
21 orang, karyawan yang di terima bekerja
wirausaha sekitar 14% dan rangkap jabatan
berjumlah 27 orang begitu juga dengan tahun
lintas instansi yakni guru jenjang SMP atau
2014 mencapai 122 orang, dengan data
SMA merangkap sebagai Dosen sekitar 19%. 14
guru
yang
merangkap
dibidang
Fakultas Ekonomi Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma
JURNAL M-PROGRESS Karyawan XYZ menjadi satu kesatuan dalam
Sumber: Data Bagian Kepegawaian XYZ (2014-2015)
Dari
pekerjaan dimana pekerjaan terbagi menjadi
data
gambar
di
atas
menunjukkan tingkat keterlambatan yang
tiga bagian yakni organisasi, pendidikan, dan
tinggi di akhir 2014 dan awal 2015 tiap
kewirausahaan,
bulannya
dimana
jumlah
karyawan
tetapi karyawan harus mampu bekerja dalam
terlamabat dan
karyawan absen tanpa
dua bidang sekaligus. Karyawan dari bagian
keterangan
menunjukkan
kepesantrenan bertugas dan bertanggung
pelanggaran disiplin terhadap kepatuhan jam
jawab
kerja,
di
bagian
sebaliknya
dan
pendidikan bahkan
di
ataupun
yang
dimana
terbanyak
indikasi
pada
bulan
bagian
desember 2014 mencapai hingga 33 orang
kewirausahaan. Tugas dan tanggung jawab
dan tanpa keterangan berjumlah 3 orang di
ganda tersebut menjadi tekanan (stres) yang
ikuti bulan januari 2015 berjumlah 18 orang
dapat meningkatkan beban kerja pegawai.
terlambat dan 1 orang tanpa keterangan,
Hal ini dapat menyebabkan lambatnya
kemudian bulan februari 2015 berjumlah 10
karyawan dalam menyelesaikan tugasnya
orang dan 1 orang tanpa keterangan, dan
atau ijin sakit.
mulai mengalami penurunan di bulan maret
Beban kerja yang tinggi juga disebabkan
2015 berjumlah 7 orang terlambat dan tidak
oleh tuntutan untuk sekaligus menjadi orang
ada yang tidak hadir tanpa keterangan, bulan
tua siswa dengan tanggung jawab tambahan
april jumlah yang terlambat 1 orang dan
melakukan pengawasan penuh pada siswa
tanpa keterangan 1 orang, tetapi mengalami
dimana jika siswa tersebut melanggar sangsi
peningkatan kembali di bulan mei 2015
dibebankan pada para karyawan tersebut
dengan karyawan terlambat 10 orang dan tanpa
keterangan
2
intentions
tidak
memasukkan
gagasan
orang. secara
Turnover eksplisit
ketegangan
yang
berhubungan dengan pekerjaan dalam model mereka, meskipun fakta bahwa itu adalah terkait dengan perilaku karyawan dari absensinya Pengontrolan
(Chong absensi
et.
al.,
karyawan
2015). XYZ
menggunakan mesin absen sidik jari dan Gambar Data Kehadiran Karyawan Periode 2014-2015
pengontrolan data dilakukan langsung oleh bagian kepegawaian pada komputer yang 15
Fakultas Ekonomi Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma
JURNAL M-PROGRESS terhubung dengan mesin absen di kantor
Menurut Kamus Human Resources and
Badan Administrasi Umum, dan laporannya
Personnel edisi ke tiga management Beban
di emailkan setiap hari kepada Pembina
Kerja adalah jumlah pekerjaan yang harus
XYZ dan dilakukan tindakan langsung
seseorang lakukan (Ivanovic, 2006:278)
berupa penalti potong gaji bagi yang terlambat di bulan berikutnya. Peraturan
guru,
lebih
didedikasikan untuk mengajar dari pada mengelola dan beban kerja manajer lebih
tentang jam kerja, secara formal yaitu jam
banyak waktunya didedikasikan untuk tugas-
pertama diawali jam 07.00 sampai 12.00
tugas administrasi atau strategi. Oleh karena
kemudian jam ke dua jam 14.00 – 16.00, dan
itu, beban kerja juga berarti suatu kondisi
untuk
sampai
dari pekerjaan dengan uraian tugasnya yang
19.30,enam hari kerja. Panduan waktu kerja,
harus diselesaikan pada batas waktu tertentu
berdasarkan kajian efek kelebihan jam kerja,
(Lea et. al., 2012).
di
untuk
Disiplin Kerja. Menurut Ivanovic (2006:79)
menghasilkan pekerjaan yang baik waktu
dalam kamus Human Resource and Personnel
bekerja adalah 11 jam istirahat sehari dengan
Management.
limit bekerja 48 jam perminggu (Burke et.
pengendalian diri untuk melakukan pekerjaan
al., 2009).
dan kurangnya disiplin bertanggung jawab
Eropa,
sore
jam
menyebutkan
yang
kerja
mengatur
waktu
XYZ
Beban
18.00
bahwa
Dari latar belakang masalah yang
Disiplin
adalah
bentuk
terhadap angka kehadiran yang buruk.
sudah diuraikan diatas maka perlu diteliti
Disiplin
adalah
prosedur
yang
lebih lanjut pengaruh beban kerja dan disiplin
mengoreksi
kerja terhadap intensi turnover karyawan
karena melanggar peraturan atau prosedur
XYZ.
dan merupakan bentuk pengendalian diri
atau
menghukum
bawahan
pegawai dan pelaksanaan yang teratur dan
KAJIAN TEORI
menunjukkan tingkat kesungguhan tim kerja
Beban Kerja. Beban kerja adalah sebagai
di dalam sebuah organisasi (Sulistiyani,
intensitas usaha dibuat oleh para pekerja
2009:290). Makna lain dari kata yang sama
untuk memenuhi tuntutan dari pekerjaan
adalah
mereka dalam kondisi fisik yang ditetapkan,
pemimpinnya.
dengan mempertimbangkan kondisi mereka
Mangkunegara (2013:129) mengemukakan
sendiri dan berbagai mekanisme bermain
bahwa “Dicipline is management action to
dalam pekerjaan mereka (Teiger et. al., 1973;
enforce organization standars” yang dapat
Tort, 1974 dalam Brun et. al., 2011:5-6).
diartikan disiplin kerja sebagai pelaksana 16
seseorang
yang
Menurut
mengikuti
Devis
dalam
Fakultas Ekonomi Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma
JURNAL M-PROGRESS manajemen untuk memperteguh pedoman-
yang statik tetapi lebih kepada dinamis.
pedoman organisasi.
Dalam organisasi yang sedang maupun besar,
Disiplin kerja (Rivai, 2008: 444
pergantian posisi tenaga kerja dan tingkat
dalam Wisantyo, 2015) adalah suatu alat
kerja konstan atau meninggalkan organisasi.
yang
digunakan
berkomunikasi
para
dengan
manajer
untuk
Karena itu setiap upaya untuk menilai
karyawan
agar
pasokan karyawan perlu untuk menilai
mereka bersedia untuk mengubah suatu
mobilitas dalam organisasi serta turnover.
perilaku
untuk
Baik voluntary turnover maupun involuntary
dan
kesediaan
turnover dapat menimbulkan biaya bagi
semua
peraturan
organisasi (Mathis dan Jackson, 2010: 160).
serta
meningkatkan seseorang
suatu
upaya
kesadaran
mentaati
perusahaan dan norma-norma sosial yang
Biaya
berlaku. Seorang karyawan yang dikatakan
pelatihan karyawan baru serta biaya yang
memiliki disiplin kerja yang tinggi jika yang
diperlukan
bersangkutan konsekuen, konsisten, taat asas,
mendapatkan
bertanggung
pekerjaannya sehingga dapat disosialisasikan
jawab
atas
tugas
yang
turnover
misalnya
bagi
biaya
karyawan
baru
kemampuan
diamanatkan kepadanya. Disiplin kerja dapat
dan diintegrasikan ke dalam organisasi.
meliputi:
Bagaimanapun
Teladan
dan
panutan
dari
costs
of
turnover
untuk
untuk dalam
yang
pemimpin; Kesesuaian dari balas jasa dan
dikeluarkan, telah memunculkan analisis
kesamaan perilaku; Disiplin oleh semua
mengenai
orang dan pengawasan dari pengawas; Sanksi
menimbulkannya (Sulistiyani, 2009:253).
sebab-sebab
yang
jika disiplin tidak ditepati; Konsistensi penegakan
disiplin;
Ketertiban
dalam
Berdasarkan penjelasan di atas, intensi
lingkungan kerja (Hasibuan, 2007: 195-198).
turnover dapat disimpulkan sebagai bentuk
Intensi Turnover Turnover adalah tingkat
keinginann seseorang yang berada di dalam
keluar
ketika
organisasi atau perusahaan untuk keluar baik
karyawan meninggalkan organisasi dan harus
dari dirinya maupun pengaruh dari luar, dan
digantikan. Intensi turnover mencerminkan
berpengaruh bagi organisasi atau perusahaan
keinginan
meninggalkan
dari segi biaya. Intensi turnover ini meliputi
organisasi dan mencari alternatif pekerjaan di
antara lain: Involuntary turnover; Voluntary
tempat lain (Mathis dan Jackson, 2010: 159).
turnover; Functional turnover; Dysfunctional
Mello
turnover;
masuk
karyawan
individu
(2011:62)
untuk
terjadi
berpendapat
bahwa
Controllable
turnover
dan
memperkirakan suplai tenaga kerja untuk
Uncontrollable turnover (Mathis dan Jackson
memenuhi jumlah karyawan bukan ukuran
(2010:160-161)). 17
Fakultas Ekonomi Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma
JURNAL M-PROGRESS Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Intensi
akan memberi mereka keseimbangan yang
Turnover.
suatu
tepat antra otoritas dan penerimaan yang
keadaan dimana seorang atau sekelompok
hasilnya turnover rendah dan produktivitas
orang dalam organisasi yang mematuhi dan
yang tinggi bagi organisasi. Sehingga dapat
menjalankan peraturan-peraturan perusahaan
ditarik
baik tertulis maupun tidak tertulis dengan
berpengaruh terhadap intensi turnover.
ditandai kesadaran akan tercapainya suatu
Pengaruh Beban Kerja, Disiplin Kerja
keinginan dan kenyataan yang diharapkan
terhadap Intensi Turnover. Waktu kerja
agar pegawai memiliki sikap disiplin yang
mempengaruhi
tinggi
sehingga
karyawan. Waktu kerja ini dilihat dari
produktivitasnya meningkat. Kesadaran dan
kesesuaian dengan standar waktu kerja yang
kesediaan
seseorang
semua
dikeluarkan Departemen Kesehatan (Depkes)
peraturan
perusahaan
norma-norma
RI, yaitu waktu normal per hari adalah
sosial yang berlaku merupakan bentuk
delapan jam lima hari kerja. Dan jika
penerimaan akan perusahaannya. Dalam
seseorang bekerja melebihi waktu tersebut
menjalankan kegiatan kerja, pegawai yang
maka
datang
kerja berlebih.
Disiplin
kerja
dalam
dan
adalah
bekerja
pulang
mentaati dan
tepat
waktunya,
hipotesa
(H2)
beban
disiplin
kerja
kerja
seorang
dapat dikatakan mengalami beban
mengerjakan semua pekerjaannya dengan
Selain itu manajer harus melihat
baik, mematuhi semua peraturan perusahaan
berbagai pengetahuan sebagai cara untuk
dan
berlaku
mengubah karyawan menjadi pekerja yang
mencerminkan kenyamanan pegawai yang
lebih baik. Namun, pengakuan yang tulus
dapat mencegah keinginan meninggalkan
dalam bentuk token penghargaan, seperti
perusahaan. Hal ini tidak didukung oleh hasil
surat prestasi, upacara penghargaan, atau
penelitian
hadiah kecil, memberikan karyawan rasa
norma-norma
sosial
yang
yang
dilakukan
oleh
(Nurmalitasari Indah et. al., 2015) yang
yang
menyatakan
kerja
diperhatikan oleh supervisor dan manajemen
berpengaruh terhadap intensi turnover tetapi
atas. Namun demikian, seperti beban kerja
tidak signifikan. Berdasarkan matrik antar
menurun sebanding dengan tanggung jawab
dimensi, hal ini dapat dikarenakan dimensi
sosial dan berbagai pengetahuan karena baik
yang digunakan banyak yang hubungannya
untuk organisasi (Chiem 2001 dalam Michael
lemah. dan berbeda dengan hasil penelitian
Stankosky, 2005:83). Sehingga dapat ditarik
Lavenant (2010) yang menyatakan bahwa
hipotesa (H3) beban kerja dan disiplin kerja
mendidik supervisor tentang aturan-aturan
berpengaruh terhadap intensi turnover.
bahwa
disiplin
18
kontribusi
mereka
peduli
dan
Fakultas Ekonomi Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma
JURNAL M-PROGRESS Pengaruh Beban Kerja terhadap Intensi
H2
Turnover. Beban kerja berpengaruh terhadap
intensi turnover karyawan XYZ
turnover, hal ini tidak hanya individu yang
H3
menanggung konsekuensi dari beban kerja,
secara bersama-sama berpengaruh terhadap
tetapi organisasi juga mereka harus menyerap
intensi turnover karyawan XYZ.
biaya ketidakhadiran, bonus
METODE
dan turnover
: Disiplin kerja berpengaruh terhadap
: Beban kerja dan disiplin kerja
karyawan yang terkait dengan tuntutan dan
Desain penelitian yang digunakan dalam
kondisi kerja yang sulit. Dalam jangka
penelitian ini adalah desain penelitian kausal
panjang
melihat
dan deskriptif. Desain penelitian kausal
penurunan kuantitas dan kualitas produk
digunakan untuk mengukur hubungan antara
mereka
2004;
beban kerja dan disiplin kerja terhadap
Rochefort, 2000 ) dan jasa (Du Tertre, 2006;
intensi turnover, serta untuk menganalisa
Rousseau dan Sarazin, 2006) karena inisiatif
bagaimana variabel beban kerja dan disiplin
peredam beban kerja karyawan meningkat
kerja mempengaruhi variabel intensi turnover
dan kreatifitas (Pierre et. al., 2011:5).
pegawai.
organisasi
beresiko
(Beech-Hawley,
et.
al.,
Beban kerja berdasarkan jumlah dari pekerjaan
yang
karyawan.
Dari
dialokasikan berbagai
Sedangkan,
desain
penelitian
deskriptif digunakan untuk memaparkan atau
kepada
menjelaskan variabel-variabel yang diteliti
penelitian
dan melihat hubungan serta ketergantungan
mendukung hubungan positif antara beban
variabel pada sub-sub variabelnya.
kerja, stres dan turnover. (Glaser et. al.,
Di
dalam Qureshi et. al., 2013) menemukan
merupakan
bahwa hubungan signifikan antara beban
variabel beban kerja (X1), dan variabel
kerja dan stres serta stres dan turnover
disiplin kerja (X2). Selain itu terdapat
penelitian ini mengasumsikan bahwa stres
variabel dependen yaitu variabel intensi
akan bermain sebagai abitrator role antara
turnover (Y). Definisi operasional dari
beban
intentions.
variabel-variabel tersebut sebagai berikut:
Sehingga dapat ditarik hipotesa (H1) beban
Beban kerja dapat berasal dari seberapa besar
kerja berpengaruh terhadap intensi turnover.
aktivitas mental; Jumlah aktivitas fisik;
kerja
dan
turnover
dalam
penelitian
variabel
ini
yang
independen
yaitu
Jumlah tekanan karena waktu; Tingkat Hipotesis penelitian ini dapat diajukan sebagai berikut: H1
: Beban kerja berpengaruh terhadap
intensi turnover karyawan XYZ
keberhasilan frustasi
yang
dalam
pekerjaan;
dialami;
Tingkat
Kesulitan
yang
dihadapi; dan pengetahuan tentang tujuan pekerjaan. Disiplin kerja dapat meliputi: 19
Fakultas Ekonomi Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma
JURNAL M-PROGRESS Teladan
dan
panutan
dari
pemimpin;
metode Cronbach Alpha, yaitu dengan
Kesesuaian dari balas jasa dan kesamaan
membagi alat ukur sebanyak jumlah item.
perilaku; Disiplin oleh semua orang dan
Reliabilitas reliabel jika > 0.70 (Umar,
pengawasan dari pengawas; Sanksi jika
2013:56),
disiplin tidak ditepati; Konsistensi penegakan
terhadap
disiplin; Ketertiban dalam lingkungan kerja.
menggunakan metode analisis Uji regresi
Intensi turnover ini meliputi antara lain:
linier berganda:
pada 30
nilai
signifikansi
responden.
0.05
Peneliian
ini
Involuntary turnover; Voluntary turnover; Y = a + b1X1 + b2X2
Functional turnover; Dysfunctional turnover;
karena pada penelitian ini terdapat
Controllable turnover dan Uncontrollable
lebih dari satu variabel independen (bebas).
turnover. Unit analilis penelitian ini adalah
Model regresi yang diteliti harus memenuhi
individu yakni karyawan. Berdasarkan data
asumsi klasik regresi linier ganda. Oleh
tahun 2014-2015, populasi dalam penelitian
karena itu variabel yang akan diteliti perlu
ini berjumlah 120 (seratus dua puluh) orang,
diuji untuk mengetahui hal-hal berikut
dimana analisa populasi penelitian ini adalah
(Umar, 2013:77):
seluruh
1.
karyawan
XYZ.
Teknik
tidak?
pengumpulan data yang digunakan di dalam penelitian ini melalui penyebaran kuesioner
2.
Apakah
data
memiliki
sifat
multikolinieritas atau tidak?
dan telaah dokumen yang terkait dengan variabel yang digunakan di dalam peneitian
Apakah data berdistribusi normal atau
3.
Apakah
data
memiliki
sifat
homoskedastisitas atau tidak?
ini. Kuesioner penelitian ini menggunakan jenis kuesioner tertutup dimana kuesioner
1). Uji Normalitas: Uji normalitas dapat
tersebut
jawabannya
dilakukan dengan melihat Normal P-P Plot of
memilih
Regression Stand. Jika data menyebar di
alternatif jawaban yang ada. Kuesioner yang
sekitar garis diagonal dan mengikuti arah
digunakan
diagonalnya, model regresi memenuhi asumsi
sehingga
sudah
disediakan
responden
di
menggunakan
tinggal
dalam skala
penelitian
pengukuran
ini yang
normalitas.
berdasarkan skala Likert 1-4. Pengujian
2).
validitas instrumen di dalam penelitian ini
(2015:185)
dilakukan dengan metode korelasi Product
VIFantara
Moment
multikolinieritas.
reliabilitas
Pearson. adalah
Metode dengan
pengujian
Uji
Multikolinieritas: menjelaskan 1-10
maka
Sujarweni
bahwa tidak
nilai terjadi
menggunakan 20
Fakultas Ekonomi Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma
JURNAL M-PROGRESS 3). Uji Heteroskedastisitas: menurut
normal.
Sujarweni (2015:181) model regresi linier
maupun
berganda dapat disebut sebagai model yang
persamaan regresi linier dapat dirangkum
baik jika model tersebut memenuhi asumsi
sebagai berikut:
baik
itu
multikolinieritasdan
heteroskedastisitas.
Konstan ta X1(beba n kerja)
model yang diamati tidak memiliki varians yang konstan dari satu observasi ke observasi (Kuncoro,
2011:118).
Bet a
T
Sig
0,565
0, 44 8 0, 39 0
5,8 55
0,0 00
5,1 06
0,0 00
Cara
Residual Plot, Metode Grafik, Uji Park, Uji Glejser, dan kelajiman (Umar, 2013:82).
R2
heteroskedastisitas
dapat
dilakukan dengan berbagai cara diantaranya:
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil uji validitas dan reliabilitas
Pengujian
Koefisien Regresi 1,231
X2(disip 0,475 lin kerja) Fhitung = 75,045
menentukan
multikoliniearitas
heteroskedastisitas.
Variabel
Heteroskedastisitas
muncul apabila kesalahan atau residual dari
lainnya
terjadi
Tabel Analisis Regresi Linier Berganda
normalitas dan bebas dari asumsi klasik statistik
Tidak
= 0,562
a. Predictors: (Constant), Disiplin Kerja (X2) , Beban Kerja( X1) b. Dependent Variable: Intensi Turnover Sumber: Hasil Olahan dengan SPSS (2016)
instrumen disajikan pada Tabel 1. Dapat
Nilai t hitung untuk variabel beban kerja adalah
dilihat bahwa seluruh item indikator valid
5.855 sedangkan nilai t
dan reliabel:
thitung > ttabel. Sementara itu nilai signifikansi
Variabel
Validitas
1
Beban Kerja
2
Disiplin Kerja
3
Intensi Turnover
10 valid 20 valid 20 valid
Dengan
Reliabilit a
Item .873 item .767
pengujian
demikian
disimpulkan
bahwa
variabel beban kerja berpengaruh terhadap variabel intensi turnover karyawan XYZ. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan Qureshi (2013) dan didukung oleh Makela (2014) yang menyimpulkan beban kerja
item .865
berpengaruh
terhadap
intensif
turnover
karyawan. Nilai t hitung untuk variabel disiplin kerja adalah 5.106 bernilai positif sedangkan
Sumber: Hasil Olahan dengan SPSS (2016)
Hasil
1.980 sehingga
sebesar 0.000 yang berarti < nilai α (0.05).
Tabel Uji Validitas dan Reliabilitas N o
tabel
asumsi
klasik
menunjukkan bahwa distribusi data bersifat
nilai t
tabel
1.980 sehingga thitung > ttabel.
Sementara itu nilai signifikansi sebesar 0.000 21
Fakultas Ekonomi Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma
JURNAL M-PROGRESS yang berarti < nilai α
(0.05). Dengan
diperoleh nilai Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak.
demikian disimpulkan bahwa disiplin kerja
Nilai signifikansi (sig) pada tabel diatas
berpengaruh
adalah 0.000, dimana nilai tersebut berarti
karyawan
terhadap XYZ.
intensi
Sesuai
turnover
dengan
hasil
penelitian dari Gormley (2011), Kademi et
nilai signifikansi (sig) < α (0.05) maka H0 ditolak. Hasil uji F menunjukkan bahwa
al., (2012) dan Bukchin et., al., (2013) variabel disiplin kerja berpengaruh signifikan
peningkatan variabel intensi
terhadap
turnover. penelitian
Berbeda Wisantyo
Fhitung (75.045) > Ftabel (3.07) signifikansi (0.000) < α
dan nilai
(0.05), sehingga
dengan
hasil
disimpulkan bahwa X1 (beban kerja) dan X2
(2015)
yang
(disiplin
kerja)
secara
bersama-sama
menyimpulkan disiplin kerja berpengaruh
berpengaruh terhadap Y (intensi turnover).
positif tetapi tidak signifikan terhadap intensi
Beban kerja dan penekanan disiplin yang
turnover.
diterima
Dari diatas,
kedua
variabel
berpengaruh
variabel beban
terhadap
independen
karyawan
XYZ
mendorong
karyawan untuk lebih memilih untuk tidak
kerja
paling
menghabiskan karir kerja di XYZ, sehingga
variabel
intensi
ini meningkatkan intensi turnover karyawan
turnover karena nilai beta variabel beban
yang dihadapi oleh bagian kepegawaian.
kerja paling besar diantara nilai beta variabel
Koefisien determinasi (r2) adalah sebesar
yang lain, yaitu 0.448, diikuti variabel
0.562. Nilai ini menunjukkan bahwa beban
disiplin kerja sebesar 0.390. Pada penelitian
kerja (X1) dan disiplin kerja (X2) secara
ini
bersama-sama mempengaruhi variabel intensi
dilakukan
uji
Anova
yang
membandingkan antara mean square dari
turnover (Y) sebesar
regression dan mean square dari residual
43.8%
sehingga didapat hasil yang dinamakan
(independen) lainnya yang tidak diteliti
Fhitung. Apabila Fhitung > Ftabel dan apabila
dalam
tingkat signifikansi lebih kecil dari α (0.05),
kepemimpinan,
maka
kompensasi,
disimpulkan
independen
secara
bahwa
variabel
bersama-sama
dijelaskan
penelitian
56.2 %, sedangkan
oleh
ini
variabel
diantaranya
budaya stres
kerja
bebas
gaya
organisasi, berdasarkan
penelitian sebelumnya yang mempengaruhi
berpengaruh terhadap variabel dependen.
intensi turnover.
Nilai Fhitung = 75.045, sedangkan Ftabel adalah
Persamaan estimasi model regresi linier
3.07 dengan ketentuan derajat kebebasan atau
berganda untuk intensi turnover karyawan
df1 (pembilang) = k-1; 3-1 = 2 dan df2
XYZ adalah: Intensi Turnover = 1.231 +
(penyebut)=n-k; 120-3 = 117, sehingga
0.565*X1 + 0.475*X2 22
Fakultas Ekonomi Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma
JURNAL M-PROGRESS Koefisien
regresi
konstanta
(a)
0.000 hal tersebut mengandung pengertian
sebesar 1.231 menunjukkan bahwa dengan
bahwa
tidak adanya nilai koefisien variabel beban
meningkat satu satuan, maka variabel intensi
kerja dan disiplin kerja maka nilai variabel
turnover naik 0.475, dimana 0,475 berbeda
intensi turnover XYZ sebesar 1.231, dan
nyata dengan 0, tidak sama dengan 0
angka tersebut memiliki makna bahwa intensi
kenaikan
turnover di XYZ cukup tinggi. Keinginan
variabel disiplin kerja berpengaruh signifikan
meninggalkan XYZ tidak hanya didasari
terhadap variabel intensi turnover karyawan
karena tekanan yang dirasakan ataupun
XYZ.
kesediaan seorang karyawan mentaati semua
suatu organisasi perlu diperhatikan karena hal tersebut berkaitan dengan rasa nyaman dalam
bekerja.
Untuk
variabel
tersebut
disiplin
menunjukkan
kerja
bahwa
Tabel Perbandingan Penelitian Terdahulu Varia Wisan Nurhas Burke Guglie bel tyo mandia et mi et (2015 r al.,(20 al.,(20 ) Nadini, 10) 12) et., al. 2013
peraturan organisasi. Kepastian keberlanjutan
karyawan
apabila
itu
diperlukan penggalian informasi yang lebih dalam agar ditemukan faktor-faktor apa saja
X1
yang harus diperbaiki demi menurunkan
X2
intensi turnover karyawan XYZ, terutama
Y
variabel beban kerja dan variabel disiplin
×
√ : Berpengaruh dan signifikan ×: Berpengaruh dan tidak sifgnifikan
kerja. Koefisien regresi variabel beban kerja (b1) = 0.565 dengan nilai signifikansi 0.000 hal tersebut mengandung pengertian bahwa
apabila
variabel
beban
kerja
meningkat satu satuan, maka variabel intensi turnover naik 0.565, dimana 0.565 berbeda nyata dengan 0, tidak sama dengan 0. Kenaikan
tersebut
menunjukkan
bahwa
variabel beban kerja berpengaruh signifikan
Sumber: Hasil Olahan Penulis
Analisis Dimensi: Untuk melakukan analisis dimensi diperlukan matrik korelasi dimana antar variabel independen dengan variabel dependen. Hal tersebut dilakukan untuk meneliti kuat hubungan dimensi antar variabel sehingga dapat ditemukan dimensi yang dominan mempengaruhi variabel yang bersangkutan.
terhadap variabel intensi turnover karyawan XYZ. Koefisien regresi variabel disiplin kerja (b2) = 0.475 dengan nilai signifikansi 23
Fakultas Ekonomi Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma
JURNAL M-PROGRESS
Tabel Matriks Korelasi Dimensi Antar Variabel Variabel
Beban Kerja (X1)
Disiplin Kerja (X2)
Dimensi
Involuntary
(X1,1) Usaha Mental
(Y1)
(Y2) Voluntary Turnover
(Y3) Functional Turnover
(Y4) Dysfunctional Turnover
(Y5) Uncontrollabl e Turnover
,321
,226
,303
,345
,301
,414
(X1,2)Usaha Fisik
,303
,223
,324
.101
,231
,324
(X1,3)Usaha Sementara
,483
,385
,426
,185
,311
,285
(X1,4)Performansi
,186
,235
,297
,243
,221
,384
(X1,5)Tingkat Frutasi
,324
,249
,375
,250
,340
,388
(X1,6) Kesulitan Tugas
,391
,285
,337
,369
,390
,401
(X2,1) Tujuan dan Kemampuan
,420
,422
,495
,215
.158
.020
(X2,2)Keteladanan pimpinan
,429
,362
,469
,258
,254
,231
(X2,3) Balas Jasa
,353
,332
,431
.107
,195
.004
(X2,4) Keadilan
,480
,306
,428
,235
,228
,261
(X2,5) Waskat
,376
,354
,433
,289
,222
.135
(X2,6) Sanksi
,245
.123
,296
,236
,359
,329
(X2,7) Ketegasan
,226
,231
,302
,369
,392
,392
(X2,8)Hubungan Kemanusiaan
,275
.179
,197
,381
,343
,448
Turnover
(Y6) Controllable Tunover
Sumber : Hasil Olahan dengan SPSS (2016)
Korelasi sedang dan positif sebesar
kerja dan standar kerja yang belum terpenuhi
0.483 antara dimensi usaha sementara dengan
oleh karyawan XYZ serta mengurangi jumlah
dimensi
tekanan yang berkaitan dengan waktu yang
involuntary
turnover,
dimana
karyawan tidak berpikir untuk menghabiskan
dirasakan
karir di XYZ, dan berpikir untuk mencari
berlangsung.
pekerjaan
di
perusahaan
lain
selama
elemen
pekerjaan
yang
Korelasi sedang dan positif sebesar
dikarenakan tidak kuat dengan standar dan
0.495 antara dimensi tujuan dan kemampuan
peraturan kerja. XYZ harus meningkatkan
dengan
kebijakan organisasi, memperbaiki peraturan
menunjukkan bahwa karyawan XYZ lebih 24
dimensi
functionall
tunover,
Fakultas Ekonomi Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma
JURNAL M-PROGRESS tertarik untuk bekerja di pekerjaan yang lebih santai
dan
memiliki
waktu
fleksibel.
Disiplin kerja berpengaruh terhadap intensi turnover karyawan XYZ secara positif
Karyawan merupakan orang yang berada
dan
pada pekerjaan sesuai dengan kemampuan
disiplin kerja yang paling kuat hubungannya
dan memahami tujuan dari XYZ, dimana
adalah dimensi tujuan dan kemampuan
karyawan tersebut yang memiliki kinerja
terhadap
rendah atau karyawan yang mengganggu
menunjukkan bahwa karyawan XYZ lebih
keluar, serta tujuan yang dibebankan kepada
tertarik untuk bekerja di pekerjaan yang lebih
karyawan dari organisasi harus jelas dan
santai dan memiliki waktu fleksibel. Apabila
ditetapkan secara ideal dan menantang bagi
terjadi kenaikan disiplin kerja maka intensi
kemampuan
turnover akan terjadi kenaikan.
dibebankan
karyawan, kepada
pekerjaan
seseorang
yang
signifikan.
karyawan
Dimensi
dimensi
Beban
pada
functionall
kerja
dan
variabel
turnover
disiplin
kerja
harus sesuai dengan kemampuan karyawan
berpengaruh
bersangkutan. Tetapi jika pekerjaan itu di
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
luar kemampuannya atau jauh di bawah
intensif turnover karyawan XYZ, artinya
kemampuannya
dan
beban kerja dan disiplin kerja harus lebih
kedisiplinan karyawan akan rendah. Di sini
diperhatikan oleh pihak manajemen agar bisa
letak pentingnya asas the right man in the
mengantisipasi timbulnya turnover karyawan
right place, the right man on the right job
XYZ.
maka
kesungguhan
(Mangkunegara, 2013:67).
secara
Perlu
perhatian
bersama-sama
dari
pihak
manajemen XYZ untuk menentukan setandar
PENUTUP
dan jadwal kerja yang teratur dan terjadwal
Beban kerja berpengaruh terhadap intensi turnover karyawan XYZ secara positif dan signifikan. Dimensi pada variabel beban kerja yang paling kuat hubungannya adalah dimensi usaha sementara terhadap dimensi involuntary turnover dimana karyawan tidak berpikir untuk menghabiskan karir di XYZ, dan berpikir untuk mencari pekerjaan di tempat
lain.
mempunyai
Perubahan
pengaruh
intensi turnover.
beban
searah
kerja
perubahan
sehingga pemerataan pekerjaan dapat lebih merata sehingga mengurangi jumlah tekanan yang
berkaitan
dengan
waktu.
Pihak
manajemen XYZ perlu menambah tenaga kerja
di
bidang
kewirausahaan
dan
kepesantrenan sehingga karyawan dibidang pendidikan dapat fokus di bidang pendidikan dan tidak terjadi kelebihan beban pekerjaan dikarenakan usaha sementara yang timbul. Beban kerja melalui dimensi-dimensinya seberapa besar aktivitas mental, jumlah 25
Fakultas Ekonomi Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma
JURNAL M-PROGRESS aktivitas fisik, jumlah tekanan karena waktu,
variabel-variabel lain yang tidak diteliti
tingkat keberhasilan dalam pekerjaan, tingkat
dalam penelitian ini seperti variabel kepuasan
frustasi
yang
kerja, variabel gaji, budaya organisasi dan
dihadapi, dan pengetahuan tentang tujuan
gaya kepemimpinan dan masih banyak lagi
pekerjaan, yang semuanya harus diperhatikan
yang dapat mempengaruhi intensi turnover
guna menekan intensi turnover karyawan.
karyawan.
yang
dialami,
Dalam
kesulitan
penelitian
ini,
variabel
untuk
Secara akademis bisa dipakai
bahan
pengembangan
teori
dari
disiplin kerja berpengaruh terhadap intensi
manajemen sumber daya manusia dan bisa
turnover pegawai XYZ secara signifikan dan
menjadi bahan rujukan. Beban kerja adalah
positif.
situasi
Pemberian
sanksi
yang
sesuai
win-win
bagi
studi
memberikan
bukti
prosedur dan jelas perlu dipertahankan. serta
mengenai
tujuan yang dibebankan kepada karyawan
empiris bahwa karyawan berpikir untuk
dari organisasi harus jelas dan ditetapkan
meninggalkan
secara ideal dan menantang bagi kemampuan
merasa beban kerja yang berlebih, demikian
karyawan, hal ini akan memberikan kejelasan
pula lingkungan kerja juga merupakan faktor
pegawai XYZ untuk bekerja sesuai aturan
kunci
dan aman dalam menjalankan tugasnya.
peraturan yang dibuat mengenai disiplin kerja
Perlu
diperhatikan
kedua-duanya
antara beban kerja dan disiplin kerja secara bersama-sama
berdasarkan
turnover
organisasi,
untuk
pekerjaan
ketika
mempertahankan
mereka
karyawan
yang baik dan transparan akan mengurangi intensi turnover.
hipotesis
penelitian antara beban kerja dan disiplin
DAFTAR RUJUKAN
kerja tersebut berpengaruh terhadap intensi turnover ini artinya tidak hanya beban kerja saja yang berpengaruh terhadap intensi turnover
tetapi
disiplin
kerja
juga
berpengaruh. Dengan terpenuhi kebutuhan pegawai
dan
mengurangi
bersikap intensi
adil
turnover
sehingga dengan
sendirinya karyawan XYZ akan bekerja dengan
lebih
baik,
Alexander. Jeffrey. A., Richard L., Hyun J.O., Esther Ullman. 2008. “A Causal Model of Voluntary Turnover Among Nursing Personnel in Long-Term Psychiatric Settings”. SMITREC. pp. 415-427.
profesional,
dan
bertanggung jawab. Penelitian dimasa depan pada intensi
Armstrong, M. 2009. Armstrong’s Handbook of Human Resource Management, Practice. 11th Edition. Saxon Graphics Ltd. London. Azwar, S. 2008. Validitas dan Reliabilitas. Sigma Alpha. Yogyakarta.
turnover dapat lebih dikembangkan pada 26
Fakultas Ekonomi Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma
JURNAL M-PROGRESS Berka, Chris, Daniel J. Levendowski., Michelle N. Lumicao., Alan Yau. 2007. “EEG Correlates of Task Engagement and Mental Workload in Vigilance, Learning, and Memory Task”. Aviation, Space, and Environmental Medicine. Vol 78 No. 5 bag 2. Bukchin, Y., Cohen Yuval. (2013). Minimising Troughput Loss in Assembly Lines due to Absenteeism and Turnover via Work-Sharing. Taylor & Francis Group. Vol 51, No 20, pp 6140-6151. Burke, Ronald J; Parbudyal S, Lisa F. 2010. Work Intensity: Potential Antecedents and Consequences. Emerald Group Publishing Limited. Vol. 39 No 3, pp 347-360. Chong, Vincent K., Gery S.M. 2015. The Impact of the Antecedents and Consequences of Job Burnout on Junior Accountants’ Turnover Intentions: A Structural Equation Modelling Approach. AFAANZ. Accounting and Finance 55, pp 105– 132. Conklin, Mark H., PharmD, and Shane P. D. 2007. “Job Turnover Intentions Among Pharmacy Faculty”. American Journal of Pharmaceutical Education. 71 (4) Article 62. Dewanti, Rully Nur. 2015. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transaksional dan Transformasional serta Kepuasan Gaji terhadap Turover Intention di PT. PMMK”, Tesis. Universitas Mercubuana. Jakarta. Dogbey, Evelyn A. 2008. The Relationships Among Unit Culture, Work Stress,Compassion Fatigue And Sense Of Wellbeing In Operating Room
Nurses In Level One Or Two Trauma Centers. ProQuest, pp l1-188 Guglielmi, Dina., Chiara Panara, Silvia Simbula. 2012. “The Determinats of Teachers’ Well-Being The Mediating Role of Mental Fatigue”. European Journal of Mental Health 7, pp 204220. Gormley, Denise K., Susan K. 2011. “Predictors of Turnover Intention in Nurse Faculty”. SLACK Incorporated, pp 190-196. Hasibuan, M. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edis revisi. PT. Bumi Aksara. Jakarta. Hauck. Erica L., Lori Anderson S., Luz Eugenia., Cox Fuenzalida., 2008. “Workload Variability and Social Support: Effects on Stress and Performance”. Curr Psychoo. 27:122125. Hausknecht, John; Julianne M. Rodda, Michael J. Howard. 2009. “Targeted Employee Retention: PerformanceBased and job-Related Differences in Reported Reasons for Staying”. Human Resource Management Vol. 48, pp 269-288 https://en.wikipedia.org/wiki/Heteroscedastic ity#/media/File:Heteroscedasticity.png (diakses tanggal 10 Agustus 2016) _______/Homoscedasticity#/media/File:Hom oscedasticity.png (diakses tanggal 10 Agustus 2016) Irvianti, Laksmi Sito Dwi; Renno Eka Verina. 2015. Analisis Pengaruh Stres, Beban Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhhadap Turnover Intention Karyawan Pada PT. XL Axiata Tbk Jakarta. Binus Business Review Vol. 6 No. 1. 117-26 27
Fakultas Ekonomi Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma
JURNAL M-PROGRESS
Ivanovic, A., Collin. P. H. 2006. Dictionary of Human Resources and Personnel Management, third edition, A & C Black Publisher Ltd. London. Kademi, Mojgan; Eesa Mohammadi, Zohreh Vanaki. 2012. “Nurses’ Experiences of Violation of Their Dignity”. SAGE. 19(3), pp 328-340. Kato, Tkao., Cherly Long. 2006. “Executive Turnover and Firm Performance in China”. Departmannt of Economics Vol 96, No. 2. Lavenant, Michael S. 2010. The Art of Employee Discipline: How to Retain Control & Increase Production, Nonprofit World Vol 28, Number 4 Published by the Society for Nonprofit Organizations, Michigan 48187 734451-3582 Lea, Victoria M; Sarah A. Corlett and Ruth M. Rodgers. 2012. Workload and its Impact on Community Pharmacists’ Satisfaction and Stress: a Review of the Literature, International Journal of Pharmacy Practice 20, pp 259–271. Levin, Scott; France, Daniel J; Hemphill, Robin et.,al. 2006. “Tracking Workload in the Emergency Departemen”. ProQuest. 48.3. pp. 526 Makela, Kasper; Mirja Hirvensalo, Peter R. Whipp. 2014. Should I Stay or Shpuld I Go? Physical Education Teachers’ Career Intentions. Routledge Taylor & Francis Group, pp234-244. Mampane, PM. 2012. The Crisis of Teacher Turnover. A Threat To Public Service Stability, GCBF. Vol. 7 No 1, pp. 293301
Mangkunegara, A.A.A.P. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. Mansoer, Muhammad Ikbal. 2014. “Pengaruh Disiplin kerja dan Sistem Kompensasi terhadap Kinerja Pegawai Negri Sipil di Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Ternate”, Tesis Program Studi Magister Manajemen. Program Pascasarjana Universitas Mercubuana. Mathis, Robert L., Jackson John H. 2010. Human Resource Managemen Thirteenth Edition, South-Western Cengage Learning USA. Mello, Jeffrey A. 2011. Strategic Human Resource Management 3rd Edition, Cengage Learning, South-Western, USA. Mosadeghrad, Ali. M. 2013. “Occupational Stress and Trunover Intention: Implications for Nursing Management”. International Journal of Health Policy and Managememnt. I(2). pp 169-176. Nandini, Nurhasmadia. Thinni Nurul R. 2013. Penyebab Turnover Intention Pada Pegawai Instalasi Gizi Rumah Sakit PHC Surabaya. Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Vol. 1 No. 3. 272-279. Neumann, W. Patrick, Jan Dull. 2010. Human factors: spanning the gap between OM and HRM. Emerald. Vol. 30 No. 9. pp 923-950. Pierre, Sebastien Fournier. et al. 2011. Exploratory Study to Identify Workload Factors that Have an Impact on Health and Safety. A Case Study in Service Sector. Studies and Research Projects, Irsst, Québec.
28
Fakultas Ekonomi Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma
JURNAL M-PROGRESS Qureshi, Muhammad Imran; Mehwish Iftikhar, Syed Gohar Abbas, Umar Hassan, Khalid Khan and Khalid Zaman. 2013. “Relationship Between Job Stress, Workload, Environment and Employees Turnover Intentions: What We Know, What Shoul We Know”. World Applied Sciences Journal 23 (6) pp. 764-770. Rambur, Betty; Palumbo, Mary Val. 2008. “A Cross-Disciplinary Statewide Healthcare Workforce Analysis”. Journal of Allied Health. 37.2. pp. 105. Sadili, Samsudin, Wijaya, E. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Pustaka Setia, Bandung. Singarimbun, Masri, Sofian Efendi. 2006. Metode Penelitian Survai, Cetakan ke 18 (Revisi). LP3ES, Jakarta. Singh, Kultar. 2007. Quantitative Social Research Methods. Sage Publications. India. Silaen, Sofar dan Widiyono. 2013. Metodologi Penelitian Sosial Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis. In Media, Jakarta. Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Alfabeta, Bandung. Sulistiyani, A. T., dan Rosida. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia “Konsep, Teori dan Pengembangan dalam Konteks Organisasi Publik”, Edisi Kedua, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Supranto, dan Limakrisna Nandan. 2013. Petunjuk Praktis Penelitian Ilmiah untuk Meyusun Skripsi, Tesis, dan Disertasi, Edisi 3. Penerbit Mitra Wacana Media: Jakarta. Thibodeaux, Amy K., Myron B. Labat, David E. Lee, Cherie A. Labat, 2015. The Effects Of Leadership And HighStakes Testing On Teacher Retention. Academy of Educational Leadership Journal Volume 19, Number 1, pp 227249. Umar, Husein. 2013. Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan: Paradigma Positivistik dan Berbasis Pemecahan Masalah. Edisi 1-4. Rajawali Pers. Jakarta Universitas Mercubuana. 2016. Buku Bimbingan Penyusunan Tesis Edisi 10 Program Magister Manajemen. Universitas Mercubuana. Jakarta. Wastlund Erk. 2007. Experimental Studies of Human-Computer Innteraction: Working memory and mental workload in complex cognition”. Departement of Psychology. Gohenburg. Wisantyo, Nurmalitasari Indah. 2015. Pengaruh Stres Kerja, Disiplin Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Intensi Turnover (Studi pada Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, kecil dan menengah). Jurnal MIX, Volume V, No. 1, pp. 5469.
Sujarweni, V. Wiratna. 2015. SPSS untuk Penelitian. Pustaka Baru Press. Yogyakarta. Sunyoto, D. 2011. Pratis SPSS Untuk Kasus. Nuha Medika, Yogyakarta.
29
Fakultas Ekonomi Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma
JURNAL M-PROGRESS PENGARUH PEMASARAN JASA DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. SPECTA INTERNATIONAL CARGO Sri Yanthy Yosepha1 dan Aditya2 Abstrak Marketing service sector is fundamental in developing the business industry, so the quality of service needs to be improved in order to achieve customer satisfaction. This study uses primary data using questionnaires distributed to customers in PT Specta International Cargo. The sample of 30 respondents. Sample technique used the technique of Non-probability sampling that the saturation sampling technique.. This study aimed to examine the effect of the marketing of
services and quality of service to the level of customer satisfaction at PT. Specta International Cargo empirically, either partially or simultaneously. Data were processed by using SPSS 21.0. The t-test services marketing variables can be seen that tcalculate for marketing variable services by 1245. Tcalculate then compared with the value t, you are looking at α = 5%: 2 = 2.5% (test 2 sides) with degrees of freedom (df) n-k-1 or (29) 30-2-1. Where n is the number of samples and k is the number of independent variables. Based on these calculation, obtained t 0.783. This means tcalculate > t.tabel. The t-test service quality variables can be seen that tcalculate to the variable quality of service by 0437. Tcalculate then compared with the value ttable, you are looking at α = 5%: 2 = 2.5% (test 2 sides) with degrees of freedom (df) n-k-1 or (29) 30-2-1. Where n is the number of samples and k is the number of independent variables. Based on these calculation, it can be ttable 0.783. It means tcalculate> ttable. The results of the test F can be Fcalculate 0.790. Fcalculate value is so compared with the value Ftable sought by the 95% confidence level, α = 5%, with 1 df (number of variable1) or 3-1 = 2, and df 2 (nk-1) or 30-2-1 , Based on these calculations, obtained Ftable 3.23, It means Fcalculate> Ftable. Keywords: Marketing services, quality of service and customer satisfaction level at PT. Specta International Cargo
1 2
[email protected] [email protected]
èé
êëkìlíëî ïkonomi
ðniñeòîiíëî ó iòôëníëòë õëòîekël öìò÷ëdëòmë
JURNAL M-PROGRESS tidak
PENDAHULUAN
menyebabkan
kepemilikan
Kemajuan dunia transportasi pada era
perpindahan
apapun.
Lalu
kualitas
pelayanan yaitu jasa berpusat pada upaya
globalisasi sekarang ini membuat jarak,
pemenuhan
batas dan waktu antar wilayah, bahkan antar
kebutuhan
dan
keinginan
Negara bukanlah suatu hambatan yang
pelanggan serta ketepatan penyampaiannya
besar.
Salah satu perkembangan
untuk mengimbangi harapan pelanggan.
sektoral yang penting di Indonesia adalah
Sehingga kepuasan merupakan evaluasi
perkembangan sub-sektor jasa angkutan
konsumen terhadap produk atau jasa dimana
udara.
Perkembangan
–
sektor
produk atau jasa tersebut telah memiliki
sektor
kepuasan mereka, sedangkan pelanggan
ekonomi dan bisnis berdampak terhadap
yaitu masyarakat yang pada umumnya
meningkatnya permintaan jasa angkutan udara.
Meningkatnya
angkutan
udara
banyaknya sehingga
permintaan
ini
diikuti
perusahaan persaingan
membutuhkan
jasa
barang
dan
jasa
yang
berpotensi melakukan pembelian.
semakin
penerbangan,
antar
perusahaan
penerbangan semakin ketat. Agar unggul PERUMUSAN MASALAH
dalam bersaing, perusahaan penerbangan
Diidentifikasikan dalam beberapa hal
menuntut kinerja yang sempurna dari setiap
yaitu :
proses yang dijalankan oleh perusahaan jasa.
1. Apakah pemasaran jasa berpengaruh
Untuk itu pemasaran sangat dibutuhkan agar
dengan kepuasan pelanggan?
fluktuasi/permintaan transportasi udara terus
2. Apakah kualitas pelayanan berpengaruh
berkembang. Salah
satu
dari
sekian
dengan kepuasan pelanggan?
banyak
perusahaan yang memiliki profil sebagai
3. Apakah pemasaran jasa dan kualitas
jasa angkutan barang di sektor jasa angkutan
pelayanan berpengaruh dengan kepuasan
udara yaitu PT. Specta International Cargo.
pelanggan?
Kemudian perlu adanya pemasaran dan kualitas
pelayanan
merupakan
TUJUAN
suatu
Tujuan
pencapaian yang diperoleh perusahaan agar
adalah
setiap
tindakan
ini
adalah
mengetahui pengaruh pemasaran jasa dan
pelanggan merasa puas. Pemasaran jasa itu sendiri
penelitian
kualitas
yang
pelayanan
terhadap
kepuasan
pelanggan.
ditawarkan oleh salah satu pihak kepada pihak lain yang secara prinsip intangible dan
TINJAUAN PUSTAKA
øù
Fakultas Ekonomi Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma
JURNAL M-PROGRESS Berbagai riset dan literature manajemen dan
1. Pemasaran Jasa Menciptakan
nilai
dan
kepuasan
pemasaran jasa mengungkapkan bahwa jasa
pelanggan adalah inti pemikiran pemasaran
memiliki
modern. Tujuan kegiatan pemasaran adalah
membedakan
menarik pelanggan baru dengan menjanjikan
dinamakan paradigm IHIP : (1) Intangibility
nilai
artinya jasa tidak dapat dilihat, dirasa,
yang
pelanggan
tepat saat
dan mempertahankan dengan
karakteristik
barang
dan
yang
jasa
yang
memenuhi
dicium, didengar, atau diraba sebelum dibeli
harapannya sehingga dapat menciptakan
dan dikonsumsi (2) Heterigeneity artinya
tingkat kepuasan.
terdapat banyak variasi bentuk, kualitas dan
Menurut
ini
empat
Lupiyoadi
(2006:5),
jenis, tergantung pada siapa, kapan dan
pemasaran jasa adalah setiap tindakan yang
dimana
ditawarkan oleh salah satu pihak kepada
Inseparability artinya jasa dijual terlebih
pihak lain yang secara prinsip intangible dan
dahulu, baru kemudian diproduksi dan
tidak
perpindahan
dikonsumsi pada waktu dan tempat yang
kepemilikan apapun. Sedangkan menurut
sama dan (4) Perishability artinya jasa
Umar (2003:76), pemasaran jasa adalah
merupakan komoditas yang tidak tahan
pemasaran yang bersifat intangible dan
lama, tidak dapat disimpan untuk pemakaian
immaterial
ulang di waktu datang, dijual kembali, atau
menyebabkan
dan
dilakukan
pada
saat
konsumen berhadapan dengan produsen.
(3)
2005: 22).
yang terdiri dari tujuh hal, yaitu: Product
3.
Kualitas Pelayanan
(jasa seperti apa yang ingin ditawarkan
Menurut
Lewis
dan
Booms
(bagaimana
(dikutip dalam Tjiptono dan Chandra, 2005:
strategi penentuan harga), Place (bagaimana
121), kualitas layanan sebagai ukuran
sistem penghantaran / penyampaian yang
seberapa
akan diterapkan), Promotion (bagaimana
diberikan mampu sesuai dengan harapan
promosi yang harus dilakukan), People (tipe
pelanggan. Sedangkan menurut Wyckof
kualitas dan kuantitas orang yang akan
(dikutip dalam Tjiptono 1996:16), kualitas
terlibat dalam pemberian jasa), Process
pelayanan adalah tingkat kesempurnaan
(bagaimana proses dalam operasi jasa),
yang diharapkan dan pengendalian atas
Customer Service (bagaimana yang akan
tingkat
diberikan kepada konsumen).
memenuhi keinginan pelanggan, sedangkan
2.
Price
diproduksi.
2004) (dikutip dalam Tjiptono dan Chandra,
dimana memiliki elemen marketing mix
konsumen),
tersebut
dikembalikan. (Lovelock & Gummeson,
Ada beberapa hal pada Pemasaran Jasa
kepada
jasa
baik
tingkat
keunggulan
layanan
tersebut
yang
untuk
tujuan kepuasan pelenggan menurut Fredi
Karakteristik Jasa
úû
Fakultas Ekonomi Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma
JURNAL M-PROGRESS Rangkuti (2002:20) menyatakan bahwa
3. Jaminan (assurance), yakni perilaku
“Tujuan manajemen pelayanan jasa adalah
para karyawan mampu menumbuhkan
untuk meningkatkan kualitas tertentu, karena
kepercayaan
erat kaitannya dengan pelanggan, tingkat ini
perusahaan
dihubungkan
menciptakan rasa aman bagi para
dengan
tingkat
kepuasan
pelanggan”.
pelanggan dan
terhadap
perusahaan
bisa
pelanggannya. Jaminan juga berarti
Dalam riset selanjutnya, Parasuraman,
bahwa para karyawan selalu bersikap
Zeithaml and Berry (1988) menemukan
sopan dan menguasai pengetahuan dan
adanya overlapping di antara beberapa
ketrampilan yang dibutuhkan untuk
dimensi di atas. Oleh sebab itu, mereka
menangani
menyederhanakan sepuluh dimensi tersebut
masalah pelanggan.
menjadi lima dimensi pokok. Kompetensi, kesopanan,
kredibilitas
pertanyaan
atau
4. Empati (empathy), berarti perusahaan
keamanan
memahami masalah para pelanggan dan
disatukan menjadi jaminan (assurance).
bertindak demi kepentingan pelanggan,
Sedangkan
dan
serta memberikan perhatian personal
pelanggan
kepada para pelanggan dan memiliki
akses,
kemampuan
dan
setiap
komunikasi,
memahami
diintegrasikan menjadi empati (empathy).
jam operasi yang nyaman.
Dengan demikian, terdapat lama dimensi
5. Bukti
fisik
utama yang disusun sesuai urutan tingkat
dengan
kepentingan relatifnya sebagai berikut:
perlengkapan,
1. Reliabilitas
(reliability),
berkaitan
daya
(tangibles),
berkenaan
tarik
fasilitas
fisik,
dan
material
yang
digunakan perusahaan, serta penampilan
dengan kemampuan perusahaan untuk
karyawan
memberikan layanan yang akurat sejak pertama kali tanpa membuat kesalahan
4. Kepuasan Pelanggan
apapun dan menyampaikan jasanya
Kepuasan pelanggan adalah perasaan
sesuai dengan waktu yang disepakati. 2. Daya
tanggap
berkenaan
dengan
senang atau kecewa seseorang sebagai hasil
(responsiveness),
dari perbandingan antara prestasi atau
kesediaan
produk
kemampuan
para
karyawan
membantu
para
pelanggan
dan untuk
yang
dirasakan
dan
yang
diharapkannya (Kotler, 1997:36).
dan
Pelanggan dapat mengalami salah satu
merespon permintaan mereka, serta
dari tingkat kepuasan dan disebut sebagai
menginformasikan kapan jasa akan
kepuasan pelanggan, yaitu:
diberikan dan kemudian memberikan
1. Bila kinerja lebih rendah dari harapan
jasa secara cepat.
pelanggan
üý
Fakultas Ekonomi Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma
JURNAL M-PROGRESS •
Pelanggan akan merasa tidak puas,
Gambar
berdasarkan
konsep
teori
karena harapannya lebih tinggi daripada
bahwa Pemasaran Jasa dan Kualitas
yang diterima pelanggan dari pemberi
Pelayanan simultan dan secara parsial
jasa.
masing-masing berpengaruh terhadap
2. Bila kinerja sesuai dengan harapan
Kepuasan Pelanggan. •
pelanggan
Garis tipis (
) : Menunjukkan
Pelanggan akan merasa puas karena
adanya pengaruh parsial masing-masing
harapannya sesuai dengan apa yang
dari Pemasaran Jasa dan Kualitas
diterima oleh pelanggan dari pemberi
Pelayanan. •
jasa. 3. Bila kinerja melebihi dari harapan
Garis tebal (
) : Menunjukkan
adanya pengaruh simultan Pemasaran
pelanggan.
Jasa dan Kualitas Pelayanan Terhadap
Pelanggan akan merasa sangat puas
Kepuasan Pelanggan.
karena apa yang diterimanya melebihi dari apa yang diharapkannya.
METODOLOGI PENELITIAN
Definisi kepuasan menurut Zeithaml dan
1.
Bitner (2003:86) adalah:
Jenis Penelitian Penelitian
ini
dilakukan
dengan
“Satisfaction is the customer evaluation
pendekatan deskriptif kuantitatif yaitu data
of product or service in terms of whether
yang diperoleh berupa angka. Lalu di
that product or service has meet their needs
analisis lebih lanjut dalam analisis data
and expectation”.
namun dalam penyajian data akan diberikan
Dapat
diartikan
bahwa,
kepuasan
gambaran rasional yang akan disajikan
adalah evaluasi konsumen terhadap produk
dalam gambar, grafik dan tabel.
atau jasa dimana produk atau jasa tersebut telah memiliki kepuasan mereka.
2.
Sumber Data Sumber data adalah segala sesuatu yang
dapat memberikan informasi mengenai data KERANGKA BERPIKIR
a.
Data primer yaitu data yang dibuat oleh
Pemasaran Jasa (X1)
peneliti
permasalahan ditanganinya.
untuk
menyelesaikan
yang Pada
sedang
penelitian
ini
Kepuasan Pelanggan (Y) Kualitas Pelayanan (X2) þþ
Fakultas Ekonomi Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma
JURNAL M-PROGRESS
b.
penulis menggunakan data kuesioner
Hasil Uji Regresi Linear Sederhana
sebagai data primer.
untuk H1 (uji t)
Data sekunder yaitu data yang telah
Dalam uji hipotesis pertama ini, rumusan
dikumpulkan
hipotesis
untuk
maksud
selain
dan
kriteria
menyelesaikan masalah yang di ambil
keputusannya adalah:
dari
Hipotesis 1:
catatan
perusahaan
atau
berupa
dokumentasi absensi,
H01
gaji,
pengambilan
Pemasaran jasa tidak berpengaruh
laporan keuangan publikasi perusahaan,
positif terhadap kepuasan pelanggan
laporan
pada PT. Specta International Cargo.
pemerintah,
data
yang Ha1
diperoleh dari majalah, dan lain-lain
Pemasaran jasa memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan
sebagainya.
pada PT. Specta International Cargo. Kriteria Pengambilan Keputusan: 3.
Berdasarkan Uji t:
Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini mengambil sumber data
1. H0 diterima jika –ttabel < thitung < ttabel
primer dari kuesioner yang disebar
2. H0 ditolak jika –thitung < ttabel atau
kepada
pelanggan
PT
thitung > ttabel
Specta
International Cargo sebanyak 30 orang
Berdasarkan signifikasi:
lalu mendapat data angka yang disusun
1. H0 diterima jika signifikasi >
dan klasifikasi kategori pada skala
0.05
interval (Likert) dan dibuatkan data
2. H0 ditolak jika signifikasi < 0.05
kuesioner dengan STS, TS, KS, S, dan SS. Selanjutnya dilakukan pengujian atas validitas
dan
reliabilitas
data
dengan
menggunakan program aplikasi computer SPSS. 21.0.
Tabel Hasil Uji t Variabel Pemasaran Jasa Coefficients Model
ANALISIS DAN PEMBAHASAN ANALISIS HASIL UJI HIPOTESIS 1.
a
Unstandardi Stand zed
ardize
Coefficients
d
Hipotesis 1 (H1): Pemasaran Jasa
Coeffi
Terhadap Kepuasan Pelanggan
cients
ÿ
t
Si g.
Fakultas Ekonomi Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma
JURNAL M-PROGRESS B
(Consta
Erro
Terhadap Kepuasan Pelanggan
r
Hasil Uji Regresi Linear Sederhana
8
Pemasa
2. Hipotesis 2 (H2): Kualitas Pelayanan
Beta
18.08 2.65
nt) 1
Std.
6.8
1
.0
untuk H2 (Uji t)
24 00
.179 .144
.229
1.2
ran_Jas
Dalam uji hipotesis kedua ini, rumusan
.2
hipotesis
45 24
dan
kriteria
pengambilan
keputusannya adalah:
a
Hipotesis 2:
a. Dependent Variable: Kepuasan_Pelanggan
H02 : Kualitas Pelayanan tidak berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dilihat
bahwa
thitung
untuk
pada PT. Specta International Cargo.
variabel
pemasaran jasa sebesar 1.245. Nilai thitung
Ha2 : Kualitas Pelayanan memiliki pengaruh
kemudian dibandingkan dengan nilai ttabel,
positif terhadap kepuasan pelanggan
yang dicari pada α = 5% : 2 = 2,5% (uji 2
pada PT. Specta International Cargo.
sisi) dengan derajat kebebasan (df) n-k-1
Kriteria Pengambilan Keputusan:
atau (29) 30-2-1. Dimana n adalah jumlah
Berdasarkan Uji t:
sampel dan k adalah jumlah variabel bebas.
1. H0 diterima jika –ttabel < thitung < ttabel
Berdasarkan perhitungan tersebut, didapat
2. H0 ditolak jika –thitung < ttabel atau thitung > ttabel
ttabel sebesar 0.783. ini berarti thitung > ttabel.
Berdasarkan signifikasi:
Selain itu, uji hipotesis juga dapat dilakukan dengan melihat signifikasi pada
1. H0 diterima jika signifikasi > 0.05
uji t, dimana H0 ditolak dan Ha diterima jika
2. H0 ditolak jika signifikasi < 0.05
signifikasi lebih kecil dari 0.05. Signifikasi
Adapun
hasil
pada uji t variabel pemasaran jasa adalah
sederhana adalah
analisis
regresi
linear
sebesar 0.224, dengan demikian lebih kecil dari 0.05. Dengan itu, kesimpulan yang dapat ditarik adalah H0 ditolak dan Ha
Tabel Hasil Uji t Variabel Kualitas Pelayanan
diterima. Hipotesisnya adalah pemasaran jasa
memiliki
pengaruh
positif
dan
signifikan terhadap kepuasan pelanggan
Coefficients Model
pada PT. Specta International Cargo.
a
Unstandardize Standar T
Sig
d Coefficients
.
dized Coeffici ents
Fakultas Ekonomi Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma
JURNAL M-PROGRESS B
Std.
3.
Beta
Kualitas
Error 20.029 3.080
(Constant)
2 .061
.139
.082
0
a. Hasil Uji F Dalam rangka menguji hipotesis ketiga,
6
yaitu apakah terdapat pengaruh positif dan
a. Dependent Variable: Kepuasan_Pelanggan
signifikan
Nilai
jasa
dan
maka perlu dilakukan uji F.
thitung
Rumusan hipotesis dan kriteria pengambilan
kemudian dibandingkan dengan nilai ttabel,
keputusannya adalah:
yang dicari pada α = 5% : 2 = 2,5% (uji 2
Hipotesis 3:
sisi) dengan derajat kebebasan (df) n-k-1
H03 : Pemasaran jasa dan kualitas pelayanan
atau (29) 30-2-1. Dimana n adalah jumlah
secara
sampel dan k adalah jumlah variabel bebas.
bersama-sama
berpengaruh
Berdasarkan perhitungan tersebut, didapat
positif
tidak terhadap
kepuasan pelanggan pada PT. Specta
ttabel sebesar 0.783. ini berarti thitung > ttabel.
International Cargo.
Selain itu, uji hipotesis juga dapat
Ha3 : Pemasaran jasa dan kualitas pelayanan
dilakukan dengan melihat signifikasi pada
secara
uji t, dimana H0 ditolak dan Ha diterima jika
bersama-sama
memiliki
pengaruh positif terhadap kepuasan
signifikasi lebih kecil dari 0.05. Signifikasi
pelanggan
pada uji t variabel kualitas pelayanan adalah
pada
PT.
Specta
International Cargo.
sebesar 0.666, dengan demikian lebih kecil
Kriteria Pengambilan Keputusan:
dari 0.05.
Berdasarkan Uji F:
Dengan itu, kesimpulan yang dapat
1. H0 diterima jika Fhitng < Ftabel
ditarik adalah H0 ditolak dan Ha diterima. Hipotesisnya
pemasaran
atau simultan terhadap kepuasan pelanggan,
dilihat bahwa thitung untuk variabel kualitas 0.437.
antara
kualitas pelayanan secara bersama-sama
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat
sebesar
Terhadap
.437 .66
Pelayanan
pelayanan
Pelayanan
Kepuasan Pelanggan
6.50 .00
1 Kualitas_
Hipotesis 3 (H3): Pemasaran Jasa dan
adalah
kualitas
2. H0 ditolak jika Fhitung > Ftabel
pelayanan
Berdasarkan signifikasi:
memiliki pengaruh positif dan signifikan
1. H0 diterima jika signifikasi > 0.05
terhadap kepuasan pelanggan pada PT.
2. H0 ditolak jika signifikasi < 0.05
Specta International Cargo.
Hasil uji F untuk hipotesis ketiga adalah :
Tabel Hasil Uji F
Fakultas Ekonomi Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma
JURNAL M-PROGRESS PEMBAHASAN
a
ANOVA Model
Regr
Squar
terhadap Kepuasan Pelanggan.
es
e
Uji t variabel pemasaran jasa dapat
2.237 .790 .464
dilihat
76.492
27
a. b.
80.967
sisi) dengan derajat kebebasan (df) n-k-1
29
atau (29) 30-2-1. Dimana n adalah jumlah
Dependent Variable: kepuasan_Pelanggan Predictors: (Constant), Kualitas_Pelayanan, Pemasaran Jasa
sampel dan k adalah jumlah variabel bebas. Berdasarkan perhitungan tersebut, didapat ttabel sebesar 0.783. Ini berarti thitung > ttabel. Hasil dari pengujian yang telah dilakukan
Fhitung sebesar 0.790. Nilai Fhitung kemudian
membuktikan bahwa pemasaran jasa (X1)
dibandingkan dengan nilai Ftabel yang dicari dengan tingkat keyakinan 95%, α
memiliki
= 5%,
positif
serta
nilai signifikasi (pada uji t) sebesar 0.224
perhitungan tersebut, didapat Ftabel 3.23,
dan koefisiennya sebesar 0.179 bernilai
dengan demikian Fhitung > Ftabel. Signifikasi
positif. Hal ini berarti semakin tinggi
pada uji F sebesar 0.464, dengan demikian
peluang pemasaran jasa yang didapat,
hal ini berarti lebih kecil dari 0.05.
makan akan semakin baik pula tingkat
Kesimpulan yang dapat diambil, H0 ditolak Hipotesisnya
yang
pada PT. Specta International Cargo, dengan
dan df 2 (n-k-1) atau 30-2-1. Berdasarkan
diterima.
pengaruh
signifikan terhadap kepuasan pelanggan (Y)
dengan df 1 (jumlah variabel-1) atau 3-1 = 2,
Ha
variabel
yang dicari pada α = 5% : 2 = 2,5% (uji 2
Berdasarkan tabel di atas, didapat nilai
dan
untuk
kemudian dibandingkan dengan nilai ttabel,
2.833
ual Total
thitung
pemasaran jasa sebesar 1.245. Nilai thitung
n Resid
bahwa
b
essio 1
berpengaruh
Squar
2
Sig.
Jasa
Mean
4.475
F
A. Pemasaran
Sum of Df
kepuasan pelanggan yang dimiliki oleh PT.
adalah
Specta International Cargo.
pemasaran jasa dan kualitas pelayanan
Dilihat dari analisis deskriptif data
secara bersama-sama memiliki pengaruh
pemasaran jasa, sebagian besar pelanggan
positif terhadap kepuasan pelanggan pada
setuju sesuai dengan dimensi intangible,
PT. Specta International Cargo
heterogeneity, inseparability, perishability, hal
ini
berarti
kebijakan
perusahaan
mengenai pemasaran jasa sudah memenuhi harapan para pelanggan. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan hasil
yang
sesuai
dengan
penelitian
Fakultas Ekonomi Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma
JURNAL M-PROGRESS terdahulu, yaitu penelitian yang dilakukan
atau (29) 30-2-1. Dimana n adalah jumlah
Dedek Kurniawan Gultom (2013), Dedik
sampel dan k adalah jumlah variabel bebas.
Fatkul Anwar (2014) dan Abdullah Sachur
Berdasarkan perhitungan tersebut, di dapat
(2013) yang menyatakan bahwa pemasaran
ttabel sebesar 0.783. Ini berarti thitung > ttabel.
jasa berpengaruh positif dan signifikan
Hasil dari pengujian yang telah dilakukan
terhadap kepuasan pelanggan. Apabila
dikaitkan
membuktikan bahwa kualitas pelayanan (X2) teori
memiliki pengaruh positif dan signifikan
pemasaran jasa dan kepuasan pelanggan,
terhadap kepuasan pelanggan (Y) pada PT.
penelitian ini selaras dengan teori yang
Specta International Cargo. Ini dibuktikan
dinyatakan oleh Lupiyoadi bahwa suatu
dari hasil regresi (uji t) yang menunjukkan
tindakan yang ditawarkan pihak produsen
nilai signifikasi sebesar 0.666 dan nilai
kepada konsumen, dalam arti jasa yang
koefisien positif sebesar 0.061. hal ini
diberikan
berarti semakin baik kualitas pelayanan yang
tidak
dengan
dapat
dilihat,
dirasa,
ada di perusahaan akan memberikan dampak
didengar atau diraba sebelum dikonsumsi.
positif terhadap kepuasan pelanggan.
Selanjutnya adalah mengenai kualitas
Dilihat dari hasil analisis deskriptif data
pelayanan. Berdasarkan hasil analisis dan pengujian di atas, maka dapat diperoleh
kualitas
kesimpulan bahwa kualitas pelayanan yang
pelanggan setuju sesuai dengan dimensi
ada
pengaruh
reliabilitas,
responsivitas,
terhadap kepuasan pelanggan pada PT.
kesopanan,
hal
Specta International Cargo. Ini menunjukkan
perusahaan mengenai kualitas pelayanan
bahwa kualitas pelayanan yang dirasakan
sudah memenuhi harapan para pelanggan.
di
perusahaan
memiliki
menentukan
tingkat
ini
sebagian
besar
akses,
berarti
dan
kebijakan
Hasil dalam penelitian ini menunjukkan
oleh pelanggan sangat penting dan berarti dalam
pelayanan,
hasil
kepuasan
yang
sesuai
dengan
penelitian
terdahulu, yaitu penelitian yang dilakukan
pelanggan.
Dedek Kurniawan Gultom (2013), Dedik B. Kualitas
Pelayanan
Fatkul Anwar (2014) dan Abdullah Sachur
berpengaruh
terhadap Kepuasan Pelanggan.
(2013) yang menyatakan bahwa kualitas
Uji t variabel kualitas pelayanan dapat
pelayanan
dilihat bahwa thitung untuk variabel kualitas pelayanan
sebesar
0.437.
Nilai
berpengaruh
positif
dan
signifikan terhadap kepuasan pelanggan
thitung
kemudian dibandingkan dengan nilai ttabel,
C. Pemasaran
Jasa
dan
Kualitas
berpengaruh
terhadap
yang dicari pada α = 5% : 2 = 2,5% (uji 2
Pelayanan
sisi) dengan derajat kebebasan (df) n-k-1
Kepuasan Pelanggan.
Fakultas Ekonomi Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma
JURNAL M-PROGRESS Hasil dari uji F di dapat nilai Fhitung sebesar
0.790.
Nilai
Fhitung
kebebasan (df) n-k-1 atau (29) 30-2-1.
kemudian
Dimana n adalah jumlah sampel dan k
dibandingkan dengan nilai Ftabel yang dicari dengan tingkat keyakinan 95%, α
adalah
= 5%,
Berdasarkan
dengan df 1 (jumlah variabel-1) atau 3 – 1 =
2. Terbukti
dengan demikian Fhitung > Ftabel.
tersebut,
secara
empiris
kualitas
pelayanan (X2) memiliki pengaruh positif
Hasil dari pengujian yang telah membuktikan
perhitungan
bebas.
thitung > ttabel.
perhitungan tersebut, didapat Ftabel 3.23,
juga
variabel
didapat ttabel sebesar 0.783. Ini berarti
2, dan df 2 (n-k-1) atau 30-2-1. Berdasarkan
dilakukan
jumlah
dan
bahwa
signifikan
pelanggan
pemasaran jasa (X1) dan kualitas pelayanan
(Y)
terhadap pada
PT.
kepuasan Specta
International Cargo. Uji t variabel
(X2) secara bersama-sama atau simultan memiliki pengaruh positif dan signifikan
kualitas
terhadap kepuasan pelanggan pada PT.
bahwa thitung untuk variabel kualitas
Specta International Cargo. Ini dibuktikan
pelayanan sebesar 0.437. Nilai thitung
dari hasil uji F yang menunjukkan nilai
kemudian dibandingkan dengan nilai
signifikasi sebesar 0.464, yang berarti lebih
ttabel, yang dicari pada α = 5% : 2 =
kecil dari 0.05
2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat
KESIMPULAN
kebebasan (df) n-k-1 atau (29) 30-2-1.
1. Terbukti secara empiris pemasaran jasa
dapat
dilihat
Dimana n adalah jumlah sampel dan k
(X1) memiliki pengaruh positif dan
adalah
signifikan terhadap kepuasan pelanggan
jumlah
variabel
bebas.
Berdasarkan perhitungan tersebut, di
(Y) pada PT. Specta International Cargo hal ini dilakukan perusahaan
pelayanan
dapat ttabel sebesar 0.783. Ini berarti
dalam
thitung > ttabel.
pemasaran jasa sesuai dengan standard kepuasan
3. Terbukti secara empiris pemasaran jasa
pelanggan tercapai dengan signifikan.
(X1) dan kualitas pelayanan (X2) secara
Uji t variabel pemasaran jasa dapat
bersama-sama memiliki pengaruh positif
operasional
sehingga
dan
dilihat bahwa thitung untuk variabel
signifikan
pelanggan
pemasaran jasa sebesar 1.245. Nilai
(Y)
terhadap pada
PT.
kepuasan Specta
International Cargo. Hasil dari uji F di
thitung kemudian dibandingkan dengan
dapat nilai Fhitung sebesar 0.790. Nilai
nilai ttabel, yang dicari pada α = 5% : 2
Fhitung kemudian dibandingkan dengan
= 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat
Fakultas Ekonomi Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma
JURNAL M-PROGRESS Pelanggan dan Analisis Kasus PLN-JP, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
nilai Ftabel yang dicari dengan tingkat keyakinan 95%, α = 5%, dengan df 1 (jumlah variabel-1) atau 3 – 1 = 2, dan
df
2
Berdasarkan
(n-k-1)
atau
perhitungan
Sugiyono.
30-2-1. tersebut,
didapat Ftabel 3.23, dengan demikian
Tjiptono, Fandy dan Chandra, Gregorius. 2005. Manajemen Kualitas Jasa, ANDI, Yogyakarta.
Fhitung > Ftabel.
Tjiptono, Fandy, Chandra, Yanto dan Diana, Anastasia. 2004. Marketing Scales, ANDI, Yogyakarta.
DAFTAR PUSTAKA Alma,
2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung.
Buchari. 2002. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, CV Alvabeta, Bandung.
Yoeti,
Azwar, Saifuddin. 2012. Reliabilitas dan Validitas, Edisi 4, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Oka A. 2006. Pemasaran Pariwisata, Edisi Revisi, Angkasa, Bandung
Husein, Umar. 2003. Metodologi Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, PT. Gramedia Pustaka, Jakarta. Husein, Umar. 2008. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta. Lupiyoadi, Hamdani. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi Kedua. Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Priyatno, Duwi. 2010. Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian dengan SPSS dan Tanya Jawab Ujian Pendadaran, Gaya Media, Yogyakarta. Rangkuti,
Freddy. 2002. Measuring Customer Satisfaction Teknik Mengukur dan Strategi Meningkatkan Kepuasan
Fakultas Ekonomi Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma
JURNAL M-PROGRESS ANALISIS PENGARUH PROFESIONALISME PEGAWAI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KANTOR CABANG BRI TB SIMATUPANG JAKARTA SELATAN Wasis Gunadi1 dan Agus Panti Kustianto2 ABSTRAK Penelitian mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan diantaranya adalah profesionalisme pegawai dan gaya kepemimpinan. Penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh profesionalisme Pegawai dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kineja Pegawai di Kantor Cabang BRI, TB Simatupang , Jakarta Selatan” . Penelitian tersebut dilaksanakan untuk meneliti korelasi dan pengaruh variabel tersebut terhadap Kinerja Pegawai. Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Bank BRI Cabang TB Simatupang, Jakarta Selatan. Seluruh karyawan yang bekerja di BRI Cabang TB Simatupang.Metode Penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan Regresi Linear Berganda, dengan menyebarkan angket atau kuisioner yang diuji validitas dan reliabilitasnya sebelum di sebarkan ke responden, setelah melalui uji persyaratan analisis, yaitu, uji homogenitas , uji normalitas dan uji linearitas, maka dilanjutkan dengan uji hipotesis, Penelitian ini menyimpulkan bahwa Profesionalisme Pegawai mempunyai pengaruh positif terhadap Kinerja Pegawai, Gaya Kepemimpinan berpengaruh positif terhadap Kinerja Pegawai, Profesionalisme Pegawai dan Gaya Kepemimpinan mempunyai pengaruh terhadap Kinerja Pegawai, dengan koefisien determinasi (adjusted R2) yang diperoleh sebesar 0,367 atau 36,7 %, sedangkan 63,3 % adalah faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Pada taraf nyata 0,05 Profesionalisme Pegawai dan Gaya Kepemimpinan berpengaruh positif terhadap Kinerja Pegawai. Profesionalisme Pegawai memberikan kontribusi sebesar 0,587 terhadap Kinerja Pegawai, yang berarti bahwa jika Profesionalisme Pegawai meningkat satu unit, maka Kinerja Pegawai juga mengalami peningkatan, sebesar 0,587 unit. Kontribusi Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai adalah sebesar 0,192, artinya jika Gaya Kepemimpinan meningkat satu unit, maka Kinerja Pegawai mengalami peningkatan sebesar 0,192 unit.
profesionalisme dan gaya kepemimpinan.
PENDAHULUAN Sumber
Daya
(SDM)
Kepemimpinan didefinisikan sebagai
mempunyai peran yang sangat penting , maka
kemampuan yang dimiliki seseorang untuk
penanganan sumber saya manusia berbeda
mempengaruhi orang lain agar bekerja
dengan
mencapai tujuan dan sasaran, Patola dalam
sumber
Manusia
daya
yang
lainnya,
dikarenakan Sumber Daya Manusia(SDM)
Ummah(2011:6).
selalu berkembang dan bertambah baik
mempengaruhi
kualitas dan kuantitasnya, sehingga akan
pimpinan
diperoleh kinerja pegawai secara maksimal.
digunakan
Terdapat
yang
mencapai hasil kerja yang maksimal. Hal ini
mempengaruhi kinerja pegawai, antara lain
didasarkan pada argument yang menyatakan
beberapa
&' ()*+*,-.)/+01)233'435 ' ),-*6).7+8-*7+).7301)233'435
faktor
akan
Kemampuan yang
dimiliki
menentukan
pegawai
seorang
cara
bawahannya
yang dalam
! " #$%
JURNAL M-PROGRESS bahwa seorang pemimpin memiliki otoritas
yang sudah diraih saat ini agar tidak terjadi
dalam
penurunan secara drastis, kiranya perlu dikaji
merencanakan,
mengarahkan,
mengkoordinasikan, dan mengawasi perilaku
ulang
pegawai
dalamnya, yaitu profesionalisme dan gaya
sesuai
dengan
fungsi
dari
setiap
faktor
yang
manajemen. Seorang pemimpin dianggap
kepemimpinan
baik jika mau menerima adanya perubahan,
peningkatan kinerja pegawai.
mau menerima kritik dan saran dari bawahan
Salah
untuk
satu
dapat
berperan
di
mendukung
permasalahan
yang
secara terbuka, dan sering memperhatikan
dihadapi Bank Rakyat Indonesia Kantor
kesejateraan mereka.
Cabang TB Simatupang, Jakarta Selatan
Kinerja pegawai merupakan salah satu
adalah
keterlambatan
pegawai.
faktor utama yang dapat mempengaruhi
Keterlambatan
kemajuan perusahaan. Semakin tinggi atau
peningkatan dari tahun 2013 ke tahun 2014
semakin baik kinerja pegawai maka tujuan
(ditunjukkan pada Tabel di bawah ini).
pegawai
menunjukkan
perusahaan akan semakin mudah dicapai,
Tabel
begitu pula sebaliknya, apabila kinerja
. Keterlambatan pegawai PT BRI Cabang TB.Simatupang. 2013
pegawai rendah atau tidak baik, maka tujuan itu akan sulit dicapai. Oleh karena itu upaya-
TRIWULAN 1
Jumlah keterlambaan (hari) 15
untuk
TRIWULAN 1I
22
mencapai tujuan dan kelangsungan hidup
TRIWULAN III
30
perusahaan tergantung pada kualitas kinerja
TRIWULAN 1V
20
TRIWULAN
upaya untuk meningkatkan kinerja pegawai merupakan perusahaan,
suatu
tantangan
karena
manajemen
keberhasilan
sumber daya manusia yang ada didalamnya. Kinerja
Bank
Rakyat
Sumber : Kepegawaian BRI TB Simatupang
Indonesia Tabel Keterlambatan pegawai PT BRI Cabang TB.Simatupang. Tahun 2014
secara umum dan Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang TB Simatupang , Jakarta Selatan secara khusus saat ini tidak terlepas dari profesionalisme
pegawai dan gaya
2014
Triwulan I
Jumlah keterlambatan (hari) 30
dapat
Triwulan II
25
meningkatkan kinerja pegawai PT Bank
Triwulan III
38
Rakyat Indonesia Cabang TB Simatupang
Triwulan IV
32
kepemimpinan. Data kinerja pegawai Bank
Triwulan
Rakyak Indonesia Cabang TB Simatupang tahun
2013
mengalami
dibandingkan penurunan.
tahun Untuk
atau setidaknya mempertahankan kinerja
Sumber : Kepegawaian BRI TB Simatupang
9:
;<=>?@
KP
JURNAL M-PROGRESS KERANGKA BERPIKIR Berdasarkan fenomena tersebut di atas, maka dirasakan perlu untuk meneliti “Pengaruh Profesionalisme
Pegawai
dan
Pemasaran Jasa (X1)
Gaya
Kepemimpinan terhadap Kineja Pegawai di
Kantor
Cabang
PT
BRI,
Kepuasan Pelanggan(Y )
TB Kualitas Pelayanan (X2)
Simatupang , Jakarta Selatan”.
TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
HIPOTESA a. Ho = Tidak terdapat pengaruh secara simultan Profesionalisme Pegawai ( X1)
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh
dan Gaya Kepemimpinan ( X2) terhadap
profesionalisme
pegawai dan gaya kepemimpinan terhadap
Kinerja Pegawai (Y) BRI Cabang
kinerja
Simatupang.
pegawai
di
PT
BRI
Cabang
Ha = Terdapat pengaruh secara parsial
TB.Simatupang Jakarta . Penelitian
ini
diharapkan
simultan Profesionalisme
dapat
dan Gaya Kepemimpinan ( X2) terhadap
bermanfaat antara lain bagi : 1)
Peneliti:
menambah
ruang
Kinerja
lingkup
mengenai pengembangan kinerja SDM.
b. H01 =
ini
(Y)
BRI
Cabang
Tidak terdapat pengaruh secara
parsial Profesionalisme Pegawai ( X1)
Bagi Perusahaan Penelitian
Pegawai
Simatupang.
bidang penelitian, khususnya penelitian
2)
Pegawai ( X1)
diharapkan
terhadap Kinerja Pegawai (Y) BRI
bisa
memberikan kontribusi untuk menyusun
Cabang Simatupang
kebijakan yang lebih baik, khususnya
Ha1 = Terdapat pengaruh secara parsial
kebijakan pengembangan kepemimpinan
Profesionalisme Pegawai (X1) terhadap
dan profesionalisme pegawai dalam
Kinerja
rangka peningkatan kinerja pegawai
Simatupang.
Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang
Pegawai
(Y)
BRI
Cabang
c. H02 = Tidak terdapat pengaruh secara parsial
TB Simatupang , Jakarta Selatan.
Gaya
terhadap
Kepemimpinan
Kinerja
Pegawai
(Y)
(X2) BRI
Cabang Simatupang. Ha2 = Terdapat pengaruh secara parsial Gaya
RR
Kepemimpinan
(X2)
terhadap
STUVWXTY ZU[\[]^ _ `\^abcY^XTY d^ceT\XTcT fTcYbUTW gVchTiTc]T
JURNAL M-PROGRESS Kinerja
Pegawai
(Y)
BRI
Cabang
Simatupang.
deskriptif
disajikan bahan analisis berupa
ukuran pemusatan, letak dan penyebaran seperti mean, modus, media dan simpangan
METODOLOGI PENELITIAN
baku, juga digunakan ukuran skewness dan
Tempat dan Waktu Penelitian
kurtosis untuk menggambarkan distribusi
Penelitian ini dilakukan di Bank BRI Cabang
data apakah normal atau tidak, dilengkapi
TB Simatupang, Jakarta Selatan. Seluruh
dengan
karyawan yang bekerja di BRI Cabang TB
mengetahui normalitas data dengan uji
Simatupang, selama enam bulan, sejak bulan
Kolmogorov-Smirnov
Maret 2015 sampai dengan bulan Agustus
Dalam pembahasan ini hanya akan dilakukan
2015.
analisis
Populasi dan Sampel
gambaran
Populasi penelitian adalah pegawai BRI
minimum, maksimum, mean, dan standar
Kanca TB Simatupang sebanyak 120 orang
deviasi. Sedangkan dalam analisis inferensia
yang
dignunakan
terdiri
dari
Pegawai
Tetap
BRI
beberapa
deskriptif data
bertujuan
untuk
sebanyak
Variabel
tak
orang,
dan
Pegawai
dan
untuk
Shapiro-Wilk.
dengan tentang
analisis
sebanyak 40 orang, Pegawai Kontrak BRI 60
pengujian
memberikan jumlah
data,
regeresi
berganda
meramalkan
nilai-nilai
bebas
atau
Variabel
Outsourching sebanyak 20 orang. Dari 120
terikat(dependen )Y berdasarkan dengan
orang anggota populasi, diambil sampel yang
hasil
beranggotakan 100 pegawai, yang terdiri dari
bebas(independen) X1, X2, maka untuk
40 orang pegawai tetap BRI dan 60 orang
menganalisis
pegawai kontrak BRI.
Karyawan, Gaya Kepemimpinan, dengan
pengukuran
hubungan
pada
Variabel
Profesionalisme
Data diperoleh dari pengumpulan
Kinerja akan digunakan analisis tersebut
data primer dan sekunder dari beberapa
dengan model persamaan sebagai berikut ini :
sumber/lembaga. Instrumen utama dalam
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
pengumpulan da primer berupa kuisioner yang dibagikan pada responsedn (anggota
dimana: Y: Kinerja, a: konstanta, b1-b2 :
sample) yang terdiri dari kuisioner untuk
koefisien regresi, X1: Profesionalisme
variabel-variabel Profesionalisme Pegawai,
Pegawai, dan X2: Gaya Kepemimpinan
Gaya Kepemimpinan dan Kinerja Pegawai. Perhitungan model ini akan dihitung dengan METODE ANALISIS
mempergunakan perangkat lunak analisis statistik SPSS Version 20.0 pada komputer.
Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dan inferensia. Dalam analisis
jk
lmnopqmr sntutvw x yuwz{|rwqmr }w|~muqm|m m|r{nmp o|mm|vm
JURNAL M-PROGRESS Tabel Kisi-Kisi Instrumen Penelitian berkenaan dengan uji validitas Variabel Profesionalis me Pegawai
Definisi Indikator Kemampuan beradaptasi
Pengetahuan dan skill yang cukup
Mampu menjalankan tugas dan fungsi
Gaya Kepemimpinan Kepemimpinan Direktif.
Kinerja
Pernyataan 1. Mampu melakukan pekerjaan pada Tempat yang berbeda. 2. Mampu bekerja pada suasana kerja yang berbeda. 3. Mampu bekerjasama dengan rekan yang baru di tempat yang berbeda. 1. Punya pengetahuan yang cukup untuk melakukan pekerjaan . 2. Punya skill yang cukup untuk melakukan pekerjaan. 3. Pengetahuan dan skill masih mampu untuk ditingkatkan. 1. Mampu menjalankan tugas yang diberikan atasan. 2. Mampu berfungsi pada jabatan yang diberikan 1. Pimpinan mengambil keputusan dengan tepat dan hati-hati. 2.Pimpinan punya keahlian dan pendidikan yang sesuai. 3. Dapat bekerja dengan efektif
Kepemimpinan Suportive.
1.Pimpinan selalu memberikan contoh yang baik. 2.Pimpinan memberikan arahan bagi anak buah. 3.Pimpinan bersikap adil terhadap bawahan.
Kepemimpinan Participating
1.Pimpinan memberikan motivasi dan saran bagi anak buah. 2.Pimpinan memberikan penghargaan atas prestasi karyawan
Perencanaan
1.Karyawan mampu dalam membuat rencana pekerjaan sehingga efisien 2.Karyawan mampu dalam membuat rencana pekerjaan sehingga efektif
Pelaksanaan
1. Peningkatan ketepatan kerja karyawan menjadi lebih baik dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan keinginan lembaga. 2. Kinerja tim sangat mendukung dalam peningkatkan produktivitas lembaga. 3. Karyawan melaksanakan Pekerjaan sesuai dengan perencanaan.
JURNAL M-PROGRESS Evaluasi
1. Peningkatan ketepatan kerja karyawan menjadi lebih baik dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan keinginan lembaga. 2. Kinerja tim sangat mendukung dalam peningkatan produktivitas lembaga 3. Karyawan melaksanakan Pekerjaan sesuai dengan perencanaan.
Tabel Hasil uji validitas: Variabel
X1
Butir
r tabel 0,444
r hitung 0,950
Siginifikansi 0,000
Keterangan
Butir 1 Butir 2
0,444
0,911
0,000
Valid
Butir 3
0,444
0,456
0,043
Valid
Butir 4
0,444
0,951
0,000
Valid
Butir 5
0,444
0,007
0,977
Tidak Valid
0,444
0,165
0,488
Tidak Valid
0,444
0,871
0,000
Valid
Butir 8
0,444
0,889
0,000
Valid
Butir 1
0,444
0,794
0,000
Valid
Butir 2
0,444
0,929
0,000
Valid
Butir 3
0,444
0,904
0,000
Valid
Butir 4
0,444
0,864
0,000
Valid
Butir 5
0,444
0,801
0,000
Valid
0,444
0,918
0,000
Valid
0,444
0,216
0,359
Tidak Valid
Butir 8
0,444
0,325
0,163
Tidak Valid
Butir 1
0,444
,016
,946
Tidak Valid
Butir 2
0,444
0,899
,000
Valid
Butir 3
0,444
0,492
,028
Valid
Butir 4
0,444
0,619
,004
Valid
Butir 5
0,444
,028
,906
Tidak Valid
0,444
0,618
,004
Valid
0,444
0,844
,000
Valid
0,444
0,796
,000
Valid
Butir 6 Butir 7
X2
Butir 6 Butir 7
Y
Butir 6 Butir 7 Butir 8
Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
¡¢£¤ ¥ ¦§¦¨© ª «§©¬®¤©£¤ ¯©®°§£® ±®¤ ¢ ²¡®³´®¨
JURNAL M-PROGRESS Kinerja (Y) Dari hasil pengolahan data , maka butirReliability Statistics
butir pernyataan variabel Profesionalisme (X1) dari 8 pertanyaan nomor 5 dan 6 tidak valid , Gaya Kepemimpinan (X2) pertanyaan nomor
Cronbach's
Cronbach's
Alpha
Alpha Based on
7 dan 8 tidak valid dan Kinerja pertanyaan
Standardized
nomor 1 dan 5 tidak valid dilihat dari nilai r hitung
N of Items
Items
> r tabel. ,722
Adapun hasil uji realibilitas disajikan pada
,767
9
tabel berikut: Tabel Uji Reliabilitas Pada Setiap Variabel Profesionalisme (X1)
Dari hasil pengolahan data , maka butir-butir pernyataan variabel Profesionalisme
(X1) ,
Gaya Kepemimpinan (X2) dan Kinerja (Y) Reliability Statistics Cronbach's Alpha
,727
Cronbach's N of Items Alpha Based on Standardized Items ,747 8
semuanya reliabel
dilihat dari nilai Nilai
Cronbach Alpha > 0,7.
HASIL PENELITIAN Deskripsi Obyek Penelitian. Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di
Gaya Kepemimpinan (X2)
Indonesia.
Pada
awalnya
Bank
Rakyat
Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja Reliability Statistics Cronbach's Alpha
,775
Cronbach's N of Items Alpha Based on Standardized Items ,903 8
dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto", suatu lembaga keuangan yang melayani
orang-orang
berkebangsaan
Indonesia (pribumi). Lembaga tersebut berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI. 1. Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI
µ¶
·¸¹º»¼¸½ ¾¹¿À¿Á à ÄÀÂÅÆǽ¼¸½ ÈÂÇɸÀ¼¸Ç¸ ʸǽƹ¸» ˺Ç̸͸ÇÁ¸
JURNAL M-PROGRESS adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di
Bidang Rular dan Ekspor Impor dipisahkan
Republik Indonesia. Dalam masa perang
masing-masing menjadi dua Bank yaitu
mempertahankan kemerdekaan pada tahun
Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor
1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk
Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan
sementara waktu dan baru mulai aktif
Undang-undang
kembali setelah perjanjian Renville pada
menetapkan kembali tugas-tugas pokok
tahun 1949 dengan berubah nama menjadi
BRI sebagai bank umum.
Bank Rakyat Indonesia Serikat.
No.
21
tahun
1968
5. Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-
2. Pada waktu itu melalui PERPU No.41tahun
Undang Perbankan No. 7 tahun 1992 dan
1960 dibentuklah Bank Koperasi Tani dan
Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992
Nelayan
merupakan
status BRI berubah menjadi perseroan
peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan
terbatas. Kepemilikan BRI saat itu masih
dan Nederlandsche Maatschappij (NHM).
100% di tangan Pemerintah Republik
Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden
Indonesia. Pada tahun 2003, Pemerintah
(Penpres)
Indonesia memutuskan untuk menjual 30%
(BKTN)
No.9
yang
tahun
1965,
BKTN
diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia
saham
dengan nama Bank Indonesia Urusan
perusahaan publik dengan nama resmi PT.
Koperasi Tani dan Nelayan.
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.,
3. Setelah berjalan selama satu bulan, keluar
bank
ini,
sehingga
menjadi
yang masih digunakan sampai dengan saat
Penpres No. 17 tahun 1965 tentang
ini.
pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam ketentuan
Hasil Analisis Deskriptif
baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi,
Umur responden yang terbanyak adalah umur
Tani
BKTN)
kurang atau sama dengan 30 tahun yaitu
diintegrasikan dengan nama Bank Negara
sebanyak 50 orang atau 50 %, diikuti dengan
Indonesia unit II bidang Rural, sedangkan
usia responden 31 – 40 tahun sebanyak 20
NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit
orang atau 20 %, usia responden diatas 30
II bidang Ekspor Impor (Exim).
sebanyak 30 orang atau 30 % . Hal ini
dan
Nelayan
(eks
4. Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun
menunjukkan bahwa pegawai pada BRI
Pokok
Cabang Simatupang. sebagian besar masih
Perbankan dan Undang-undang No. 13
berusia muda dan pada umur yang sangat
tahun 1968 tentang Undang-undang Bank
produktif,
Sentral,
dimiliki masih relatif tinggi.
1967
fungsi
tentang
yang
Undang-undang
intinya
mengembalikan
dengan
semangat
kerja
yang
Bank Indonesia sebagai Bank
Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II
ÎÏ
ÐÑÒÓÔÕÑÖ ×ÒØÙØÚÛ Ü ÝÙÛÞßàÖÛÕÑÖ áÛàâÑÙÕÑàÑ ãÑàÖßÒÑÔ äÓàåÑæÑàÚÑ
JURNAL M-PROGRESS Tabel Hasil Uji Regresi Coefficientsa
Responden terbanyak adalah laki-laki yaitu sebanyak
55
orang
(55
%)
dibanding
perempuan yang hanya 45 orang (45%).
Model
sebagian besar memiliki pendidikan atas atau
Unstandar Stan t Si dized dardi g. Coefficient zed s Coef ficie nts B Std. Beta Erro r 5,64 2,24 2,5 ,01 (Constant) 3 9 09 4 X1_Profe ,587 ,093 ,532 6,3 ,00 sionalism 09 0 1 e_Pegawa i X2_Gaya ,192 ,088 ,185 2,1 ,03 _Kepemi 99 0 mpinan a. Dependent Variable: Y_Kinerja_Pegawai
akademis ke atas.
Sehingga persamaan regresinmya adalah:
Jumlah responden yang paling sedikit adalah dari kelompok responden yang berpendidikan S2
yaitu sebanyak 3 orang atau 3% dari
jumlah responden, berpendidikan S1
yaitu
sebanyak 23 orang atau 23% dari jumlah responden,
kelompok
responden
yang
berpendidikan D3 yaitu sebanyak 60 orang atau 60% dari jumlah responden, kemudian kelompok
responden
yang
berpendidikan
SLTA yaitu sebanyak 14 orang atau 14% dari jumlah responden. Hal ini menunjukkan bahwa pegawai BRI Cabang Simatupang
Hasil Analisis Inferensia
Y = 5,643 + 0.587 X1 + 0.192 X2,
a. Hasil uji homogenitas adalah bahwa
Keterangan:
variabel-variabel yang diteliti adalah homogen
Y = Kinerja pegawai
(bervariance sama). Variabel-variabel yang
X1 = Profesionalisme Pegawai
diteliti juga berasal dari populasi yang
X2 = Gaya Kepemimpinan ANOVAa
berdistribusi normal. Selanjutnya hasil uji linieritas antar variabel menunjukkan bahwa hubungan fungsi antara variabel independen dan dependen adalah linier, yang ditunjukkan oleh nilai signifikansi = 0,307 yang lebih besar dari 0,05, yang artinya terdapat hubungan linear
secara
Profesionalisme
signifikan Pegawai
antara (X1)
variable dengan
variable Kinerja (Y). Adapun hasil analisis dan pengujian hipotesis regresi antar variabel adalah sebagai berikut:
Model
Sum df Mea F Sig of n . Squar Squa es re Regr 220,3 2 110, 29, ,00 essi 08 154 75 0b on 9 1 Resi 359,0 97 3,70 dual 52 2 Tota 579,3 99 l 60 a. Dependent Variable: Y_Kinerja_Pegawai b. Predictors: (Constant), X2_Gaya_Kepemimpinan, X1_Profesionalisme_Pegawai Sumber: Lampiran output SPSS
çè
éêëìíîêï ðëñòñóô õ öòô÷øùïôîêï úôùûêòîêùê üêùïøëêí ýìùþêÿêùóê
JURNAL M-PROGRESS Dari persamaan tersebut dapat dijelaskan
mengalami peningkatan sebesar 0,192
bahwa:
unit. d. Koefisien
a. Pengujian pengaruh variabel bebas secara
Hasil perhitungan statistik menunjukkan hitung
=
29,759.
determinasi
Tabel Nilai Koefisien Korelasi dan Determinasi
dilakukan dengan menggunakan uji F.
F
dan
ditunjukkan oleh hasil berikut::
bersama-sama terhadap variabel terikatnya
nilai
relasi
Dengan
Model Summary
menggunakan batas nilai F tabel = 3,15, maka
F
hitung
>
F
tabel
M od el
Std. Error of the Estima te ,617 ,380 ,367 1,9239 1 a 4 a. Predictors: (Constant),
dengan
signifikansi 0,05, maka diperoleh nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,000. yang
berarti
bahwa
hipotesis
dalam
penelitian ini menolak Ho dan menerima Ha. Dengan demikian dapat berarti bahwa
Kepemimpinan
diterima. Artinya, pada taraf nyata 0,05 variabel Profesionalisme Pegawai dan Gaya Kepemimpinan
X1_Profesionalisme_Pegawai
mempunyai
pengaruh terhadap Kinerja Pegawai “
secara
simultasn
berpengaruh terhadap variabel Kinerja
R Adjust Squ ed R are Square
X2_Gaya_Kepemimpinan,
hipotesis Ha “Profesionalisme Pegawai dan Gaya
R
Hasil perhitungan regresi dapat diketahui bahwa koefisien determinasi (adjusted R2) yang diperoleh sebesar 0,367. Hal ini berarti 36,7% variasi variabel kinerja pegawai dapat dijelaskan oleh variabel
Profesionalisme
Pegawai dan Gaya Kepemimpinan, sedangkan
Pegawai. b. Secara parsial, Profesionalisme Pegawai memberikan kontrobusi sebesar 0,587 terhadap Kinerja Pegawai, yang berarti
sisanya sebesar 63.3 % diterangkan oleh variabel lain yang tidak diamati dalam penelitian ini.
bahwa jika Profesionalisme Pegawai meningkat satu unit, maka Kinerja
KESIMPULAN
Pegawai juga mengalami peningkatan, 1. Pada taraf nyata Profesionalisme Pegawai
sebesar 0,587 unit. c.
Secara
parsial,
Kepemimpinan
kontribusi terhadap
dan Gaya Kepemimpinan
Gaya
positif terhadap Kinerja Pegawai.
Kinerja
Pegawai adalah sebesar 0,192, artinya
2. Profesionalisme
unit,
maka
Kinerja
Pegawai
memberikan
kontrobusi sebesar 0,587 terhadap Kinerja
jika Gaya Kepemimpinan meningkat satu
berpengaruh
Pegawai,
Pegawai
yang
berarti
bahwa
jika
Profesionalisme Pegawai meningkat satu unit,
maka
Kinerja
Pegawai
juga
JURNAL M-PROGRESS mengalami peningkatan, sebesar 0,587 unit.
Desianti, Mathis , Robert L 2005, “Manajemen Sumber Daya Manusia, ” Buku 1, Salemba Empat Jakarta.
3. Kontribusi Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai adalah sebesar 0,192, artinya
jika
meningkat
Gaya
satu
unit,
Filippo, Edwin B.2000. Manajemen Personalia.Penerbit Erlangga. Jakarta
Kepemimpinan maka
Kinerja
Pegawai mengalami peningkatan sebesar 0,192 unit. 4. Koefisien determinasi (adjusted R2) dari hubungan fungsi antara variabel-variabel bebas dengan variabel terikatnya adalah sebesar sebesar 0,367, artinya 36,7%
Gomes, Faustino Cardoso, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Andi, Yogyakarta. Hani Handoko, 2000, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia,Yogyakarta: BPFE Herman Sofyandi, 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta
variasi variabel Kinerja Pegawai dapat dijelaskan oleh variabel Profesionalisme Pegawai
dan
sedangkan
Gaya
sisanya
Herujito, Yayat M. 2006. Dasar-Dasar Manajemen.PT Grasindo. Jakarta
Kepemimpinan,
sebesar
63.3
%
Kartasasmita, Ginandjar. 1997. Administrasi Pembangunan. Jakarta: LP3ES.
diterangkan oleh variabel lain yang tidak Kartono Kartini. 2008. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: Raja Grafindo
diamati dalam penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA Achmad S Ruky. 2003. Sumber Daya Manusia Berkualitas Mengubah Visi menjadi
Realitas.
Edisi
Pertama.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Ancok, D. 2002. Teknik Penyusunan Skala Pengukur. Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan Universitas Gadjah Mada.Yogyakarta.
Anwar Prabu Mangkunegara. 2005. Sumber Daya Manusia perusahaan. Remaja Rosdakarya: Bandung
Maharani Puspa and Wismantoro, Yohan (2013) Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, Pelatihan, Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Bank BRI Cabang Ahmad Yani Semarang. Skripsi Fakultas Ekonomi Bisnis. Malayu S.P. Hasibuan, 1998,Manajemen Sumber Daya Manusia , Yogyakarta: Bumi Aksara Mangkunegara, A.A Anwar Prabu., 2006 Perencanaan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia.PT. Refika Aditama, Bandung. Miftah Thoha (2010), Kepemimpinan dan Manajemen, Devisi Buku Perguruan Tinggi, PT. Raja Grafindo Persada, Kakarta.
! "#$#%& ' ($&)*+!&! ,&+-$+ .+!* /+01+%
JURNAL M-PROGRESS Panggabean, S., Mutiara. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bogor: Ghalia Indonesia Persada. Robbins. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia.Penerbit Salemba Empat. Jakarta Samsudin, Sadili. 2006, Manajemen Sumber Daya Manusia, cetakan ke -1 Siagian, Sondang P. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT Bumi Aksara: Jakarta
Susilo Supardo, 2006, Kepemimpinan, DasarDasar dan Pengembangannya. CV. Andi offset. Yogyakarta. Tjokrowinoto M. 1996. Pembangunan : Dilema danTantangan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset. Umar, Husein. 2009. Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis. Penerbit Rajawali Pers, Jakarta Ummah Laily, 2011, Pemaknaan Kompensasi Pada Karyawan Kontrak Bagian SalesUniversitas Pendidikan Indonesia repository.upi.
Simamora, Henry. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia ,Edisi 2, STIE YKPN.Yogyakarta Sugiyono. 2002. Administrasi. Bandung
Metode Penerbit
Penelitian Alfabeta,
.
23
4567895: ;6<=<>? @ A=?BCD:?95: E?DF5=95D5 G5D:C658 H7DI5J5D>5
JURNAL M-PROGRESS PERKEMBANGAN KINERJA KEUANGAN PT PERTAMINA (Persero) JAKARTA Tutik Wiryanti1 dan Bambang B. Sulistiyono2 ABSTRACT PT Pertamina (Persero) is a State-owned Enterprise (SOE) whose shares are not listed on the stock exchange, so the Company does not present information about the stock price,number of outstanding shares, market capitalization, highest and lowest price, closing price, and trading volume.The share holder owned 100% by Government of the Republic of Indonesia, the company’s shares are not to be traded. Pertamina improved its performance based on the strategy of “aggressive upstream, profitable downstream.” As a world-class company, Pertamina transformed challenges into opportunities. Pertamina maximized efficiency and optimized production. On the other hand, the optimized performance was enhanced in line with strengthening the performance of good corporate governance (GCG).The rise in crude oil production and the acquisition of Murphy Oil Corp.assets in Malaysia was one of the good achievements in 2014. In general, Pertamina’s financial performance, financial ratios and operational performance were quite satisfactory, although some achievements did not meet expectations. Its performance and achievements, Pertamina will move faster. The theme of “Inspiring Indonesia to the World” in Annual Report 2014 was chosen to convey the moving-forward of global energy issues and to inspire others as an energy provider. Keywords : Financial Performance, Development
detfwgyr hftijklmgfneom o p qghlnu srsklmgfneom o KL
MNOPQRNS TOUVUWX Y ZVX[\]SXRNS ^X]_NVRN]N `N]S\ONQ aP]bNcN]WN
JURNAL M-PROGRESS Pemberlakuan UU migas melalui UU No. 22
PENDAHULUAN PT
Pertamina
Jakarta
Tahun 2001, merubah tata kelola migas di
merupakan Badan Usaha Milik Negara
Indonesia, sehingga peran Pertamina tidak
(BUMN)
lagi
yang
(Persero)
tidak
memperdagangkan
sebagai
regulator,
sehingga
sahamnya di bursa efek sehingga tidak
penyelenggara Public Service Obligation
memiliki informasi harga saham, jumlah
(PSO) dilakukan melalui kegiatan usaha.
saham yang beredar, kapitalisasi pasar, harga
Berdasarkan UU No. 19 Tahun 2003 Tanggal
saham tertinggi dan terendah, harga saham
17 September 2003 Pertamina resmi menjadi
penutupan dan volume perdagangan saham.
PT Pertamina (Persero) yang melakukan
Pemegang Saham PT Pertamina (Persero)
kegiatan usaha migas pada sektor hulu dan
100% dimiliki oleh Pemerintah Republik
sektor hilir. Pada tanggal 10 Desember 2005
Indonesia dan saham perusahaan tidak
PT Pertamina (Persero) berganti logo yang
diperdagang-kan.
PT
semula berlambang kuda laut menjadi anak
Pertamina (Persero), pada awalnya sekitar
panah yang warna dasar hijau, biru dan
tahun 1950an Pemerintah Republik Indonesia
merah yang merefleksikan unsur dinamis dan
menunjuk Angkatan Darat yang mendirikan
kepedulian lingkungan.Tanggal 10 Desember
PT Eksploitasi Tambang Minyak Sumatera
2007
Utara untuk mengelola ladang minyak di
menetapkan visi yang baru untuk “Menjadi
wilayah
10
Perusahaan Minyak Nasional Kelas Dunia”.
Desember 1957, perusahaan tersebut berubah
Pada tanggal 14 Juni 2011 menyempurnakan
nama
visi
Sebelum
Sumatera.
menjadi
PT
menjadi
Pada
tanggal
Perusahaan
Minyak
PT Pertamina (Persero)
baru
“Menjadi
Perusahaan
Energi
Nasional disingkat PERMINA dan tanggal
Nasional Kelas Dunia”. Tanggal 9 Juli 2012
itu
lahirnya
dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar
PERTAMINA sampai saat ini. Pada tanggl 1
Biasa (RUPSLB) menyetujui Perubahan
Juli 1961, PT Permina berubah menjadi PN
Anggaran
Permina.Tanggal 20 Agustus 1968 PN
perluasan bidang usaha Pertamina di bidang
Permina dan PN Pertamina dilebur menjadi
penyelenggaraan energi, energi baru dan
PN Pertamina. Berdasarkan UU No.8 Tahun
terbarukan
diperingati
sebagai
Dasar
Pertamina
dalam
hal
1971 pada tanggal 15 Desember 1971, pemerintah mengendalikan langsung dan mengatur peran
PEMBAHASAN Pembahasan ini akan menguraikan
PN Pertamina untuk
menghasilkan dan mengelola migas dari ladang-ladang minyak serta menyediakan kebutuhan bahan bakar gas di Indonesia.
tentang visi dan misi Perusahaan, tujuan, tata nilai unggulan 6 C, keunggulan perusahaan, bidang usaha, produk dan jasa, unit kerja, sertifikasi (unit operasi, unit bisnis dan tt
uvwxyzv{ |w}~} ~
{zv{
v~zv
v v
{wvy x
vv
v
JURNAL M-PROGRESS lainnya), perkembangan kinerja operasional
menghasilkan barang dan atau jasa yang
dan kinerja keuangan PT Pertamina (Persero)
yang bermutu tinggi dan berdaya saing
Jakarta selama tahun 2009 – 2014. Jumlah
kuat.
Aset PT Pertamina (Persero) per Desember
3. Meraih keuntungan guna meningkatkan
2014 sebesar US$ 50.328 juta. Modal Dasar
nilai perseroaan dengan menerapkan
per
prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.
Desember
2014
200.000.000.000.000,-
(dua
yaitu
Rp.
ratus
triliun
rupiah), terdiri dari 200.000.000 lembar
Tata Nilai Unggulan 6 C : Untuk mewujudkan Visi dan Misi
saham dengan nilai nominal Rp. 1.000.000,(satu juta rupiah) per lembar saham. Modal ditempatkan per 31 Desember 2014 yaitu Rp.83.090.697.000.000,- (delapan puluh tiga triliun sembilan puluh miliar enam ratus
Perusahaan berdasarkan standar global dan penerapan tata kelola, perusahaan memiliki tata nilai sebagai komitmennya berikut ini : a. Clean (Bersih) Dikelola secara profesional, menghindari
sembilan puluh tujuh juta rupiah), terdiri dari
benturan kepentingan, tidak menoleransi
83.090.697 lembar saham dengan nilai
suap, menjunjung tinggi kepercayaan dan
nominal Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah) per
integritas, berpedoman pada asas-asas
lembar saham.
tata kelola korporasi yang baik.
Visi dan Misi Pertamina : Visi : Menjadi Perusahaan Energi Nasional
b. Competitive (Kompetitif)
Kelas Dunia. Misi : Menjalankan usaha Minyak, Gas serta Energi
Baru
terintegrasi,
dan
Terbarukan
berdasarkan
Mampu
berkompetisi
regional
maupun
mendorong
secara
dalam
skala
internasional,
pertumbuhan
investasi,
membangun budaya sadar biaya dan
prinsip-prinsip
menghargai kinerja.
komersial yang kuat. Tujuan Perusahaan : 1. Melakukan usaha energi, yaitu minyak dan
gas
bumi,
energi
baru
dan
c. Confident (Percaya Diri) Berperan dalam pembangunan ekonomi
terbarukan, baik di dalam negeri maupun
nasional,
di luar negeri serta kegiatan lain yang
bangsa.
gas bumi, energi baru dan terbarukan. 2. Pengembangan optimalisasi sumber daya Perseroan
dalam
(BUMN) dan membangun kebanggaan
usaha di bidang energi yaitu minyak dan
dimiliki
pelopor
reformasi Badan Usaha Milik Negara
terkait atau menunjang kegiatan
yang
menjadi
d. Customer
Focus
(Fofus
pada
Pelanggan)
untuk
¡ ¢£¤
JURNAL M-PROGRESS Berorientasi pada kepentingan pelanggan
dan sosial Indonesia, dengan melibatkan
dan berkomitmen untuk memberikan
perguruan tinggi
pelayanan terbaik kepada pelanggan.
5. Memenuhi standar kelas dunia, yang dibuktikan dengan mengurangi drilling
e. Commercial(Komersial) Menciptakan orientasi
nilai
dengan
time dan rig moving, pengeboran lebih
mengambil
cepat 311 hari dari yang ditargetkan di
tambah
komersial,
lapangan Banyu Urip, Blok Cepu
keputusan berdasarkan prinsip-prinsip
6. Memiliki
bisnis yang sehat. f.
kemampuan
meningkatkan
Capable(Berkemampuan)
produksi migas sebesar 3% di Indonesia
Dikelola oleh pemimpin dan pekerja
untuk periode 2010-2013 ketika operator
yang profesional yang memiliki talenta
lain mengalami penurunan
dan
penguasaan
berkomitmen
teknis
dalam
tinggi,
7. Menjaga keseimbangan ekonomi, sosial dan
membangun
lingkungan,
yang
diwujudkan
dengan memperoleh 4 PROPER Emas
kemampuan riset dan pengembangan.
dan 42 PROPER Hijau tahun 2014, dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Keunggulan Pertamimna sebagai
Kehutanan, serta penghargaan dalam dan
Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia, yaitu:
luar negeri 8. Memiliki
1. Mengoperasikan bisnis yang terintegrasi dari
hulu hingga
Pertamina
sebagai
hilir,
distribusi
menjadikan
Perusahaan
memadai
dan
dan
jaringan
terintegrasi,
didukung oleh 8 Marketing Operation
yang
Region, 557 unit Stasiun Pengisian Bulk
mampu menghadapi persaingan kelas
Elpiji, 62 unit Depot Pengisian Pesawat
dunia
Udara, 21 unit Terminal LPG, 3 unit
2. Memiliki wilayah operasi blok migas
LOBP, 109 unit Terminal BBM, 5.155
internasional diAsia Tenggara, Afrika,
unit SPBU, 25 unit SPBG, 1.624 unit
dan Timur Tengah 3. Melakukan henti,
infrastruktur
jalur Pipa Gas, 192 unit Kapal Tanker,
inovasi
yang
Pertamina
dibuktikan
tanpa
14 unit STS, 135 Terminal Khusus, 214
melalui
Dermaga, 19 unit SPM, 12 unit CBM
Continuous Improvement Program (CIP)
dan 6 unit Pengolahan Menyediakan
dengan value creation Rp8 triliun tahun
energi
2014
manusia
4. Mengembangkan teknologi eksplorasi,
secara
luas
dengan
bagi
tetap
kehidupan
berkontribusi
positif terhadap planet bumi, seperti
produksi minyak dan gas serta panas
program pengurangan emisi CO2 dan
bumi sesuai kondisi geologis, topografi ¥¦
§¨©ª«¬¨ ®©¯°¯±² ³ ´°²µ¶·²¬¨ ¸²·¹¨°¬¨·¨ º¨·¶©¨« »ª·¼¨½¨·±¨
JURNAL M-PROGRESS program menabung 100 juta pohon
Sektor
sebagai
terhadap
kegiatan eksplorasi, pengembangan dan
pemanasan global (global warming) dan
produksi minyak dan gas.Kegiatan usaha
kelestarian lingkungan
lainnya pada sektor hulu adalah jasa
bentuk
kepedulian
Hulu Pertamina terdiri
dari
meningkatkan
teknologi bidang hulu, jasa pengeboran,
produksi migas sebesar 3% di Indonesia
pengembangan energi panas bumi dan
untuk periode 2010-2013 ketika operator
Gas Metana Batubara (GMB) seta Shale
lain mengalami penurunan.
Gas.
9. Memiliki
kemampuan
10. Mengoperasikan Very Large Gas Carrier (VLGC)
terbesar
di
dunia,
b. Sektor Energi Baru dan Terbarukan Sektor
yaitu
energi
baru
dan
terbarukan
Pertamina Gas 1 dan Pertamina Gas 2
Pertamina membawahi kegiatan usaha
dengan
gas, energi baru dan terbarukan secara
kapasitas
masing-masing
terintegrasi dari hulu (komersialisasi gas,
84.000CuM. Bidang Usaha, Produk dan Jasa
tidak termasuk eksplorasi dan produksi
Menurut Anggaran Dasar yang terakhir,
gas) hingga ke hilir.
pasal 3 yang direvisi sesuai Akta Pernyataan
c. Sektor Pengolahan
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
Pada sektor
PT Pertamina (Persero) No. 01 tanggal 1
menjalankan kegiatan usaha di dalam
Agustus
dan di luar negeri yang antara lain
2012
bahwa
kegiatan
usaha
perusahaan adalah melakukan usaha di
mencakup
bidang
pabrik,
penyelenggaraan
usaha
energi
pengolahan, Pertamina
pengolahan,
petro
kimia,
pengelolaan kilang
LNG,
meliputi minyak dan gas bumi, energi baru
regasifikasi LNG serta pengapalan LNG.
dan terbarukan serta kegiatan lain yang
Selain itu, Pertamina
terkait atau menunjang kegiatan usaha di
pembangkit listrik panas bumi.
bidang
energi.
Kegiatan
usaha
yang
juga mengelola
d. Sektor Pemasaran
dijalankan Pertamina saat ini terbagi atas
Pada bagian hilir, Pertamina melakukan
sektor hulu, sektor gas, energi baru dan
usaha
terbarukan, sektor pengolahan dan sektor
distribusi bebagai jenis produk seperti
pemasaran.
juga
bahan bakar minyak (BBM), pelumas,
menjalankan kegiatan usaha lain seperti jasa
gas, produk petro kimia serta produk-
konsultan, transportasi, rumah sakit dan
produk non BBM lainnya untuk pasar
properti.
domestik dan mancanegara.
Selain
a. Sektor Hulu
itu,
Pertamina
pemasaran,
perdagangan
dan
Unit Kerja PT Pertamina (Persero) Tahun 2014 ¾¿
ÀÁÂÃÄÅÁÆ ÇÂÈÉÈÊË Ì ÍÉËÎÏÐÆËÅÁÆ ÑËÐÒÁÉÅÁÐÁ ÓÁÐÆÏÂÁÄ ÔÃÐÕÁÖÁÐÊÁ
JURNAL M-PROGRESS •
6 unit Pengolahan
•
135 Terminal Khusus
•
8 Marketing Operation Region
•
214 Dermaga
•
557 unit Stasiun Pengisian Bulk Elpiji
•
19 unit SPM ( Single Point Mooring)
•
62 unit Depot Pengisian Pesawat Udara
•
14 unit STS (Ship to Ship)
(DPPU)
•
12 unit CBM (Central Buoy Mooring)
•
21 unit Terminl LPG
•
23 Anak Perusahaan
•
3 unit Lube Oil Blending Plant (LOBP)
•
6 Perusahaan Asosiasi
•
109 unit Terminal BBM
•
7 Entitas Ventura Bersama
•
1.624 unit Jalur Pipa Gas
Sertifikasi(Unit Operasi, Unit Bisnis dan
•
192 unit Kapa Tanker (64 kapal milik
lainnya)
sendiri) dan lainnya sewa
PT Pertamina (Persero) dalam menunjang
5.155
kegiatan
• •
unit Stasiun Pengisian Bahan
operasi
dan
bisnisnya
sudah
Bakar Umum (SPBU)
memiliki sertifikasi secara nasional maupun
25 unit Stasiun Pengisian Bahan Bakar
internasional sebagai berikut :
Gas (SPBG)
×Ø
ÙÚÛÜÝÞÚß àÛáâáãä å æâäçèéßäÞÚß êäéëÚâÞÚéÚ ìÚéßèÛÚÝ íÜéîÚïÚéãÚ
JURNAL M-PROGRESS Tabel Sertifikasi (Unit Operasi, Unit Bisnis dan lainnya)
tU n iOperasi/Unit
Bisnis
Sertifikat
Tanggal Berlaku
Badan
Sertifikasi
1
Operasi Pemasaran Wil VII
ISO 9001:2008, OHSAS 18001:
8 Des 2011 - 8 Des 2014
BSI
2
Operasi Pemasaran Wil. II
ISO 9001:2008
8 Des 2013 - 8 Des 2016
BSI
ISO 14001:2004
29 Nop 2014-29 Nop 2017
Sulawesi
Sumatera Selatan
3
Operasi Pemasaran Wil. I
4
DPPU Ngurah Rai
6
7
Unit V-Balikpapan
8
Unit IV - Cilacap
9
10
5
Sumatera Utara
TBBM Rewulu Yogyakarta
Unit VI - Balongan
Unit IV - Plaju Unit IV - Dumai
11 PT Pertamina (Persero) C S
12 PT Pertamina (Persero)
C S
13 PT Pertamina (Persero) 14 PT Pertamina (Persero)
2007, ISO 14001:2004 OHSAS 18001: 2007
23 Maret 2013 - 21-03-2016
ISO 9001:2008
1 Des 2013 - 30 Nop 2016
OHSAS 18001:2007
23 Maret 2013 - 21-03-2016
ISO 14001:2004
26 Juli 2012 - 26 Juli 2015
ISO 5001:2011
3 Juli 2014 - 3 Juli 2017
ISO 5001:2011
26 Maret 2014 - 26-03-2017
ISO 9001:2008, OHSAS 18001:
BSI BSI BSI BSI BSI BSI BSI BSI
22 Maret 2012 - 26-03-2015
SGS
ISO 9001:2008, OHSAS 18001:
Sept 2012 - Sept 2015
TUV
ISO 9001:2008, OHSAS 18001:
Oktober 2012 - Oktober 2015
ISO 9001:2008, OHSAS 18001:2007
16 Januari 2013 - 16-01-2016
TUV Nord
ISO 9001:2008, OHSAS 18001:2007
16 Januari 2013 - 16-01-2016
TUV Nord,
2007, ISO 14001:2004 2007, ISO 14001:2004 2007, ISO 14001:2004
ISO 14001:2004, ISO 17025:2005 ISO 14001:2004, ISO 17025:2005
14 Juni 2012 - 14 Juni 2015
Rhienlan TUV
Rhienlan
TUV Nord KAN
ISO/IEC 2000.1:2011
29 Oktober 2014
TUV SUDPSB
ISO/IEC 27001:2005
7 Nopember 2014
TUV SUDPSB
DOC (Document of Compliance) IS
23 Desember 2014
ISO 9001:2008
4 Des 2014 - 4 Des 2015
PteLtd Spore PteLtd S'pore
BKI, NK Class LRQA
Sumber : Laporan Tahunan PT Pertamina (Persero) Tahun 2009 – 2014
60
ðñòóôõñö ÷òøùøúû ü ýùûþÿ öûõñö û ñùõñ ñ ñ öÿòñô ó ññ úñ
JURNAL M-PROGRESS Kinerja Operasional PT Pertamina (Persero) Ikhtisar Kinerja Operasional PT Pertamina (Persero) selama 6 tahun dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel Kinerja Operasional PT Pertamina (Persero) Tahun 2009 – 2014 e p sD rik :
t n
yn i ak Mentah :
Temuan Cadangan Minyak, Produksi Minyak Mentah
1232
4567
4568
4564
4566
4565
MMBO
129,39
102,04
108,70
343,34
62,806
61,43
BSCFG
973,18
783,73
964,10
769,54
1.644,50
1.393,79
GWh
2.831,40
2.961,85
2.125,11
2.006,08
2.114,92
2.089,74
MMBO
Gas Bumi :
Temuan Cadangan Gas Bumi Produksi Gas Bumi
87,19
BSCFG
Panas Bumi, Produksi Uap Setara Listrik : Operasi Sendiri Pertamina Kontrak Operasi Bersama
588,67
GWh
Pengelolaan Kilang :
73,55
6.941,59
557,67
6.282,94
71,76
563,15
7.081,20
70,76
558,60
7.082,54
4559
70,01
532,85
6.983,39
64,40
502,05
7.146,02
Peng. Minyak Mentah, Gas dll
Juta Barel
314,42
314,03
308,12
308,80
314,40
331,17
Volume Produksi Non BBM
Juta Barel
22,18
21,74
23,56
25,11
21,86
23,95
Volume Produksi BBM (10 prodk) Distribusi & Pemasaran
Juta Barel
241,16
239,04
238,76
237,04
235,79
249,87
Penjualan BBM (10 produk)
Juta KL
65,17
65,37
64,88
64,60
59,76
58,58
Ekspor Produk Kilang
Juta MT
37,73
42,40
29,94
31,54
40,46
39,00
Penjualan Domestik Non BBM Impor Produk Kilang, Beli Dms Penjualan LNG
Juta KL
65,17
Juta Barel Juta Barel
65,37
234,56
22,81
632,63
662,00
7,23
226,47 650,32
6,46
212,70 813,71
5,72
178,59 965,34
5,01
133,69
1.009,12
Sumber : Laporan Tahunan PT Pertamina (Persero) Tahun 2009 - 2014
Dengan adanya data tersebutbisa dianalisis
Selama tiga tahun (2010, 2011 dan
mengenai
Kinerja
2014) terjadi peningkatan temuan
PT Pertamina (Persero)
cadangan minyak dan kondesat,
mulai tahun 2009 – 2014 dan hasilnya
tetapi selama dua tahun (2012,
berikut ini :
2013) mengalami penurunan.Tahun
1. Minyak Mentah
2010 temuan cadangan minyak dan
pertumbuhan
Operasional
kondensat mengalami peningkatan
a. Temuan Cadangan Minyak dan
sebesar 2,23% dibandingkan 2009,
Kondensat
peningkatan 61
temuan
cadangan
!"#"$% & '#%()* % +%*,#* -* ) .*/0*$
JURNAL M-PROGRESS minyak dan kondensat pada tahun 2011
sebesar
a. Temuan Cadangan Gas Bumi Temuan
446,72%
cadangan
gas
bumi
dibandingkan 2010, tetapi tahun
meningkat selama tiga tahun (2010,
2012
2012,
mengalami
penurunan
2014),
tetapi
menurun
68,34%
selama dua tahun (2011, 2013)
2013
seperti berikut ini. Tahun 2010
menurun temuannya sebesar 6,13%
peningkatan temuan cadangan gas
dibandingkan 2012 dan tahun 2014
bumi sebesar 17,99% dibandingkan
meningkat
2009,
temuannya
sebesar
dibandingkan
2011,tahun
temuan
cadangan
namun
tahun
2011
minyak dan kondensat sebesar
mengalami penurunan temuannya
26,80% dibandingkan 2013.
sebesar 2010,
b. Produksi Minyak Mentah
produksi
produksi
minyak
penurunan
produksinya
meningkat
sebesar
25,28%
temuannya
sebesar
tahun 2014 meningkat temuan cadangan gas bumi sebesar 24,17%
dibanding-kan 2009, pada tahun sedikit
2012
18,71% dibandingkan 2012 dan
minyak
mentah tahun 2010 sebesar 8,71%
2011
dibandingkan
dibandingkan 2011, tahun 2013 ada
mentah terus-menerus berikut ini: peningkatan
tahun
temuannya
Mulai tahun 2010 – 2014 terjadi peningkatan
53,21%
dibandingkan 2013.
peningkatan
sebesar
0,88%
b. Produk Gas Bumi
dibandingkan 2010, tahun 2012
Produk gas bumi meningkat selama
masih
peningkatan
empat tahun (2010, 2011, 2012,
1,60%
2014), namun terjadi penurunan
sedikit
produksinya
yaitu
dibandingkan 2011, tahun 2013
pada
meningkat
peningkatan produk gas bumi pada
produksinya
sebesar
tahun
2013.Terdapat
2,49% dibandingkan 2012 dan
tahun
tahun 2014 peningkatan produksi
dibandingkan 2009, peningkatan
minyak
produksi gas bumi pada tahun 2011
mentah
yaitu18,49%
dibandingkan 2013.
2010
sebesar
6,1%
sebesar 4,83% dibandingkan 2010, tahun
2. Gas Bumi
2012
produksinya 62
sedikit sebesar
meningkat 0,81%
;<=>?@KP
JURNAL M-PROGRESS dibandingkan 2011, tahun 2013
2011, 2012), namun tahun 2013,
sedikit
produksinya
2014 terdapat peningkatan.Tahun
sebesar 0,97% dibandingkan 2012
2010 terjadi penurunan pengelolaan
dan
meningkat
minyak mentah, gas dan lainnya
produksi gas bumi yaitu 5,56%
sebesar 5,06% diban-dingkan tahun
dibandingkan 2013.
2009,
menurun
tahun
2014
sedikit
pengelolaannya 3.
Panas
Bumi
Produksi
Uap
menurun pengelolaannya sebesar
penurunan panas bumi produksi uap
0,22% dibandingkan 2011, tahun
setara listrik, tetapi tahun 2012 – 2014
2013 meningkat pengelolaannya
mengalami peningkatan produksinya.
sebesar 1,92% dibandingkan 2012
Tahun 2010, panas bumi produksi uap dalam
1,78%
2010, tahun 2012 masih sedikit
Pada tahun 2010 dan 2011 terjadi
listrik
sebesar
pada tahun 2011 dibandingkan
Setara Listrik
setara
penurunan
dan tahun 2014 sangat sedikit
produksinya
peningkatannya
menurun sebesar 1,47% dibandingkan
yaitu
0,12%
dibandingkan 2013.
2009, tahun 2011 sedikit menurun produksinya
sebesar
0,11%
b. Volume
Produksi
BBM
(10
dibandingkan 2010, tetapi tahun 2012
produk utama)
meningkat produksinya sebesar 1,29%
Volume Produksi BBM (10 produk
dibandingkan 2011, tahun 2013 sedikit
utama) selama empat tahun (2011 –
meningkat produksinya sebesar 0,42%
2014)
dibandingkan 2012 dan tahun 2014
produksi,
tetapi
meningkat produksinya sebesar 5,71%
menurun
volume
dibandingkan 2013.
Tahun
mengalami
2010
peningkatan tahun
2010
produksinya.
terjadi
penurunan
volume produksi BBM (10 produk 4. Pengelolaan Kilang a. Pengelolaan
Minyak
utama) Mentah,
pengelolaan
5,63%
dibandingkan 2009, tahun 2011
Gas dan lainnya. Dalam
sebesar
sedikit minyak
meningkat
produksinya
sebesar 0,53% diban-dingkan 2010,
mentah, gas dan lainnya mengalami
tahun 2012 sedikit peningkatan
penurunan selama tiga tahun (2010,
produksinya 63
sebesar
0,73%
RSTUVWSX YTZ[Z\] ^ _[]`abX]WSX c]bdS[WSbS eSbXaTSV fUbgShSb\S
JURNAL M-PROGRESS dibandingkan 2011, pada tahun
dan
2013 sangat sedikit peningkatannya
produksinya
yaitu 0,12% dibandingkan 2012
dibandingkan 2013.
tahun
2014
meningkat
yaitu
2,02%
dan tahun 2014 masih sedikit meningkat
produksinya
5. Distribusi dan Pemasaran
yaitu
a. Penjualan
0,89% dibandingkan 2013.
sedikit
produksinya
peningkatan penjualan BBM ( 10
0,73%
produk utama), tetapi pada tahun
dibandingkan 2011, pada tahun
2014
2013 sangat sedikit peningkatannya
penurunan
seperti berikut ini : tahun 2010
dan tahun 2014 masih sedikit produksinya
mengalami
penjualan BBM. Perkembangannya
yaitu 0,12% dibandingkan 2012
meningkat
produk
Selama tahun 2010 – 2013 terjadi
peningkatan
sebesar
(10
utama)
0,53% diban-dingkan 2010, tahun 2012
BBM
meningkat penjualan BBM yaitu
yaitu
2,19%
0,89% dibandingkan 2013.
dibandingkan
2009,
peningkatan penjualan BBM pada tahun
c. Volume Produksi Non BBM Volume
produksi
Non
2011
sebesar
8,10%
dibandingkan 2010, tahun 2012
BBM
sedikit meningkat
mengalami penurunan selama tiga
penjualannya
sebesar 0,43% dibandingkan 2011,
tahun (2010, 2012, 2013), namun
tahun
meningkat produksinya selama dua
2013
penjualannya
tahun (2011, 2014). Pada tahun
sedikit sebesar
meningkat 0,76%
dibandingkan 2012 dan tahun 2014
2010 terjadi penurunan volume
sedikit menurun penjualan BBM
produksi Non BBM sebesar 8,73%
sebesar 0,31% dibandingkan 2013.
dibandingkan 2009, peningkatan produksinya sebesar 14,87% pada tahun 2011 dibandingkan 2010,
b. Penjualan Domestik Non BBM
tahun 2012 mengalami penurunan
Mulai tahun 2010 – 2014 terjadi
produksi
6,17%
peningkatan penjualan domestik
dibandingkan 2011, pada tahun
Non BBM secara terus-menerus.
2013 masih menurun produksinya
Terdapat
yaitu 7,72% dibandingkan 2012
Domestik Non BBM pada tahun
sebesar
64
kenaikan
penjualan
ijklmnjo pkqrqst u vrtwxyotnjo zty{jrnjyj |jyoxkjm }ly~jjysj
JURNAL M-PROGRESS 2010 sebesar 14,17% dibandingkan
Selama
2009,
tahun
5
tahun
ini
terjadi
2011
kenaikan
peningkatan impor produk kilang
sebesar
12,94%
dan pembelian domestik terus-
dibandingkan 2010, tahun 2012
menerus. Tahun 2010 terdapat
penjualan
sebesar
peningkatan impor sebesar 33,59%
11,92% dibandingkan 2011, tahun
dibandingkan 2009, tahun 2011
2013 penjualan naik sebesar 6,92%
impor meningkat sebesar 19,10%
dibandingkan 2012 dan tahun 2014
dibandingkan 2010, tahun 2012
penjualan domestik Non BBM
meningkat impornya sebesar 6,47%
meningkat
dibandingkan 2011, tahun 2013
penjualan
meningkat
sebesar
11,51%
dibandingkan tahun 2013.
sedikit
produksi
Non
impornya
sebesar 1,03% dibandingkan 2012
c. Volume Produksi Non BBM Volume
meningkat
BBM
dan
tahun
2014
meningkat
yaitu
2,51%
mengalami penurunan selama tiga
impornya
tahun (2010, 2012, 2013), namun
dibandingkan 2013.
meningkat produksinya selama dua
e. Penjualan LNG
tahun (2011, 2014). Pada tahun
Penjualan LNG terdapat penurunan
2010 terjadi penurunan volume
selama empat tahun (2010, 2011,
produksi Non BBM sebesar 8,73%
2012, 2014), namun tahun 2013
dibandingkan 2009, peningkatan
ada peningkatan penjualan LNG,
produksinya sebesar 14,87% pada
perkembangannya seperti berikut :
tahun 2011 dibandingkan 2010,
pada tahun 2010 ada penurunan
tahun 2012 mengalami penurunan
penjualan LNG sebesar 4,34%
produksi
dibandingkan
sebesar
6,17%
2009,
penurunan
dibandingkan 2011, pada tahun
penjualan LNG pada tahun 2011
2013 masih menurun produksinya
sebesar
yaitu 7,72% dibandingkan 2012
2010, tahun 2012 penjualan LNG
dan
menurun
tahun
2014
produksinya
meningkat
yaitu
2,02%
Produk
dibandingkan
sebesar
20,08%
dibandingkan 2011, tetapi tahun
dibandingkan 2013. d. Impor
15,71%
2013 penjualan LNG meningkat Kilang
yaitu 1,80% dibandingkan 2012
dan
dan tahun 2014 penjualan LNG
Pembelian Domestik 65
JURNAL M-PROGRESS menurun
sebesar
4,44%
dibandingkan 2013.
Kinerja Keuangan PT Pertamina (Persero) Dibawah ini disajikan data mengenai ikhtisar Kinerja Keuangan PT Pertamina (Persero)
tahun
–
2009
2014
sebagai
berikut
:
Tabel Kinerja Keuangan PT Pertamina (Persero) Tahun 2009 – 2014 D
® ¯°±
IPSI
Laporan Laba-Rugi (Jutaan US$) Penjualan & Pendapatan Usaha lain
Beban Pokok Penjualan, BebanUsaha Laba Usaha Penghasilan (beban) lain-lain Bersih Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan Beban Pajak Penghasilan Laba Tahun Berjalan Pendapatan (beban) Komprehensif lain Jumlah Pendapatan Komprehensif Laba yang dapat Diatribusikan kepada : Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali Jumlah Pendapatan Komprehensif Diatribusikan : Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali EBITDA
2014
2013
2012
2011
2010
2009
70.648
71.102
70.924
67.297
47.559
35.135
1.505 30
3.062 5
2.761 5
2.399 6
1.811 0
1.558 -11
1.493 19 5.834
2.897 -1 6.657
2.749 2 6.057
2.393 6 5.592
1.835 -2 4.396
1.39 -2 3.541
66.015 4.633 -754 3.879 2.344 1.535 -23 1.512
66.264 4.838 195 5.033 1.966 3.067 -171 2.896
66.16 4.764 38 4.802 2.037 2.766 -14 2.752
61.944 5.353 -849 4.504 2.099 2.405 -7 2.399
44.349 3.210 89 3.299 1.488 1.811 22 1.833
32.467 2.668 16 2.684 1.137 1.547 -159 1.388
Laporan Neraca/Posisi Keuangan (dalam Jutaan US$) Aset Lancar
20.378
24.146
22.026
17.638
14.478
14.960
Aset Tidak Lancar
29.950
25.196
18.933
17.286
15.527
18.544
Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas
18.870 32.292
15.607 32.053
11.616 25.766
8.869 21.641
7.358 18.237
7.215 18.483
Ekuitas
18.036
17.289
15.193
13.283
11.768
15.020
Total Aset Liabilitas Jangka Pendek
50.328 13.422
66
49.342 16.446
40.949 14.150
34.924 12.772
30.004 10.879
33.504 11.269
¡¢ £ ¤ ¢¥¦§¢ ¨¢§© § ª§¦ «§¬§¡
JURNAL M-PROGRESS Total Liabilitas dan Ekuitas Modal Kerja Bersih Total Investasi pada Entitas Asosiasi Rasio Keuagan-Keptusan Menteri BUMN No.100 ROE (%) ROI (%) Rasio Kas (%) Rasio Lancar (%) Total Aset Turn Over (%) Total Modal Sendiri terhadap Total Aset (%) Periode Kolektibilitas (hari) Perputaran Persediaan (hari) DESKRIPSI
Rasio Keuangan Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas (%) Rasio Liabilitas terhadap Aset (%) Rasio Laba/Rugi terhadap Aset (%) Rasio Laba/Rugi terhadap Pendapatan (%) Kurs Rata-rata US$/Rp.
50.328 6.956 504
49.342 7.701 381
40.959 7.876 337
34.924 4.866 262
30.004 3.599 196
33.504 3.691 220
16,22 13,49 29,45 151,82 164,12
31,88 14,89 29,42 146,82 159,93
30,01 16,10 30,82 155,66 189,58
29,04 17,27 26,38 138,09 209,68
24,05 15,91 23,22 133,09 173,01
14,92 12,90 17,92 176,15 129,09
33,07 37,00 36,00
30,08 43,00 47,00
31,92 34,00 46,00
33,14 30,00 42,00
34,63 29,00 50,00
20,06 47,00 52,00
2014
2013
2012
2011
2010
2009
98,98 89,30 67,05 55,15 45,74 27,57 35,07 31,15 24,75 20,86 17,83 12,94 2,99 6,16 6,70 6,87 6,02 4,65 2,12 4,28 3,87 3,56 3,60 4,44 1.878,30 0.451,37 9.380,39 8.779,49 9.084,55 10.398,35
u Sm ber : Laporan Tahunan PT Pertamina (Persero)
Tahun 2009 - 2014.
67
²³´µ¶·³¸ ¹´º»º¼½ ¾ ¿»½ÀÁ¸½·³¸ ýÂij»·³Â³ ų¸Á´³¶ ƵÂdzȳ¼³
JURNAL M-PROGRESS
Sesuai dengan data tersebut diatas, bisa
juta USD), 2014 (70.648 juta USD).
diuraikan perkembangan kinerja keuangan
Dalam penjualan dan pendapatan usaha
PT Pertamina (Persero) selama tahun 2009 –
lainnya
2014. Kinerja keuangan perusahaan terdiri
empat tahun (2010, 2011, 2012, 2013),
dari
tetapi tahun 2014 mengalami penurunan.
laporan
Keuangan
Laba-Rugi, Rasio
selama
Perkembangannya berikut ini : tahun
masing-masing akan difokuskan beberapa
2010 terjadi peningkatan hasil penjualan
poin saja. Fokus laporan Laba-Rugi antara
dan pendapatan usaha lain sebesar
lain penjualan dan pendapatan usaha lain,
35,36% dibandingkan 2009, tahun 2011
laba usaha, laba sebelum pajak penghasilan
hasil penjualan dan pendapatan lain
dan
meningkat
bersih.
Keuangan
peningkatan
yang
laba
dan
Neraca/Posisi
terjadi
Fokus
Laporan
sebesar 2010,
41,50%
Neraca/Posisi Keuangan yaitu Total Aset,
dibandingkan
Total Liabilitas, Ekuitas dan Modal Kerja
penjualan dan pendapatan meningkat
Bersih. Fokus Rasio Keuangan adalah ROE,
sebesar
ROI, Rasio Kas, Rasio Lancar, Perputaran
tahun 2013 penju-alan dan pendapatan
Persediaan, Total Aset Turn Over, Total
lain sedikit peningkatannya yaitu 0,25%
Modal Sendiri terhadap Total Aset, Rasio
dibandingkan 2012, tahun 2014 sedikit
Liabilitas terhadap Ekuitas, Rasio Liabilitas
menurun penjualan dan pendapatan
terhadap Aset, Rasio Laba (Rugi) terhadap
lainnya yaitu 0,64% dibandingkan 2013.
5,39%
tahun
dibandingkan
2012
2011,
jumlah Aset dan Rasio Laba (Rugi) terhadap Pendapatan.
2. Laba Usaha Hasil
Laba
Usaha
PT
Pertamina
Fokus Laporan Laba-Rugi
(Persero) adalah tahun 2009 (2.668 juta
1. Penjualan dan Pendapatan Usaha
USD), 2010 (3.210 juta USD), 2011
lainnya
(5.353 juta USD), 2012 (4.764 juta
Hasil penjualan dan pendapatan usaha
USD), 2013 (4.838 juta USD), 2014
lain PT Pertamina (Persero) yaitu tahun
(4.633
2009 (35.135 juta USD), 2010 (47.559
mengalami peningkatan selama tiga
juta USD), 2011 (67.297 juta USD),
tahun ( 2010, 2011, 2013), tetapi selama
2012 (70.924 juta USD), 2013 (71.102
dua tahun (2012, 2014) laba usaha
68
juta
USD).
Laba
usaha
ÉÊËÌÍÎÊÏ ÐËÑÒÑÓÔ Õ ÖÒÔ×ØÙÏÔÎÊÏ ÚÔÙÛÊÒÎÊÙÊ ÜÊÙÏØËÊÍ ÝÌÙÞÊßÊÙÓÊ
JURNAL M-PROGRESS menurun. berikut
Perkembangannya :
meningkat
tahun
2010
laba
sebesar
sebagai
sebesar
usaha
6,62%
pada
tahun
2012
dibandingkan 2011, meningkat labanya
20,31%
sebesar
4,81%
pada
tahun
2013
dibandingkan 2009, tahun 2011 laba
dibandingkan 2012 dan tahun 2014 laba
usaha lebih meningkat yaitu 66,76%
ini
dibandingkan 2010, namun laba usaha
dibandingkan 2013.
menurun
sebesar
2,93%
menurun sebesar 11% pada tahun 2012 dibandingkan 2011, tahun 2013 laba
4. Laba Bersih Laba Bersih PT Pertamina (Persero)
usaha sedikit meningkat yaitu 1,55%
selama enam tahun yaitu 2009 (1.547
dibandingkan 2012 dan laba usaha
juta USD), 2010 (1.811 juta USD), 2011
menurun kembali sebesar 4,24% pada
(2.405 juta USD), 2012 (2.766 juta
tahun 2014 dibandingkan 2013. 3. Laba
Sebelum
Beban
USD), 2013 (3.067 juta USD), 2014
Pajak
(1.535 juta USD). Laba bersih ini
Penghasilan
meningkat terus-menerus selama empat
PT Pertamina (Persero) memperoleh
tahun (2010, 2011, 2012, 2013), namun
laba sebelum beban pajak penghasilan :
laba bersih menurun pada tahun 2014.
tahun 2009 (2.684 juta USD), 2010
Perkembangannya
(3.299 juta USD), 2011 (4.504 juta
bersih meningkat sebesar 17,06% pada
USD), 2012 (4.802 juta USD), 2013
tahun 2010 dibandingkan 2009, tahun
(5.033 juta USD), 2014 (3.879 juta
2011
USD). Laba sebelum beban pajak penghasilan
selama
empat
dibandingkan 2012 tetapi tahun 2014 laba bersih menurun sebesar 49,95%
22,91%
dibandingkan 2013.
dibandingkan 2009, tahun 2011 lebih labanya
yaitu
36,53%
dibandingkan 2010, laba ini meningkat
meningkat
2013 laba ini meningkat yaitu 10,88%
ini, tahun 2010 laba usaha sebelum
meningkat
lebih
tahun 2012 dibandingkan 2011, tahun
tahun 2014. Perkembangannya berikut
sebesar
bersih
bersih meningkat sebesar 15,01% pada
2010 – 2013 dan terjadi penurunan pada
meningkat
laba
sebesar 32,80% dibandingkan 2010, laba
tahun
meningkat terus-menerus mulai tahun
pajak
berikut ini : laba
Fokus Laporan Neraca/Posisi Keuangan 1. Total Aset
69
àáâãäåáæ çâèéèêë ì íéëîïðæëåáæ ñëðòáéåáðá óáðæïâáä ôãðõáöáðêá
JURNAL M-PROGRESS Total Aset PT Pertamina (Persero)
dibandingkan
adalah tahun 2009 (33.504 juta USD),
meningkat
2010 (30.004 juta USD), 2011 (34.924
dibandingkan 2012, total aset meningkat
juta USD), 2012 (40.959 juta USD),
0,7% pada 2014 dibandingkan 2013.
2011,
total
24,4%
liabilitas
pada
2013
2013 (49.342 juta USD), 2014 (50.328 juta USD). Pertumbuhan total aset
3. Ekuitas Ekuitas yang dimiliki PT Pertamina
perusahaan berikut ini, tahun 2010 total aset
mengalami
penurunan
(Persero) yaitu tahun 2009 (15.020 juta
10,45%
USD), 2010 (11.768 juta USD), 2011
dibandingkan 2009, total aset meningkat
(13.283 juta USD), 2012 (15.193 juta
16,4% pada 2011 dibandingkan 2010,
USD), 2013 (17.289 juta USD), 2014
total aset meningkat 17,28% pada 2012
(18.036 juta USD). Pertumbuhan ekuitas
dibandingkan 2011, tahun 2013 total
perusahaan adalah tahun 2010 ekuitas
aset meningkat 20,47% dibandingkan
perusahaan
2012, total aset meningkat 2% pada
mengalami
penurunan
21,65% dibandingkan 2009, tahun 2011
2014 dibandingkan 2013.
ekuitas
naik
sebesar
12,87%
dibandingkan 2010, ekuitas naik 14,38%
2. Total Liabilitas PT Pertamina (Pesero) memiliki total
pada 2012 dibandingkan 2011, ekuitas
liabilitas yaitu tahun 2009 (18.483 juta
naik 13,8% pada 2013 dibandingkan
USD), 2010
2012, ekuitas meningkat 4,32% pada
(18.237 juta USD), 2011 (21.641 juta
2014 dibandingkan 2013.
USD), 2012 (25.766 juta USD), 2013 (32.053 juta USD), 2014 (32.292 juta
4. Modal Kerja Bersih Modal kerja besih yaitu menunjukkan
USD). Perkembangan total liabilitas
besarnya dana yang tersedia untuk
perusahaan adalah tahun 2010 total
membiayai kegiatan sehari-hari. PT
liabilitas mengalami penurunan sebesar 1,33%
dibandingkan
2009,
Pertamina (Persero) memiliki modal
total
kerja bersih yaitu tahun 2009 (3.691 juta
liabilitas meningkat 18,66% pada 2011 dibandingkan meningkat
2010, 19,06%
total pada
USD), 2010 (3.599 juta USD), 2011
liabilitas
(4.866 juta USD), 2012 (7.876 juta
2012
USD), 2013 (7.701 juta USD), 2014
÷ø
ùúûüýþúÿ
û
ÿþúÿ úþúú úÿûúý ü úúú
JURNAL M-PROGRESS (6.956 juta USD). Peningkatan dan penurunan
modal
kerja
bersih
perusahaan berikut ini : 2010 modal kerja
bersih
mengalami
Fokus Rasio Keuangan 1. ROE (Return on Equity) ROE
penurunan
dari total ekuitas yang digunakan. Hasil
bersih meningkat 35,2% pada 2011
ROE PT Pertamina (Persero) yaitu tahun
dibandingkan 2010, modal kerja bersih 61,86%
pada
2009 (14,92%), 2010 (24,05%), 2011
2012
(29,04%),
dibandingkan 2011, modal kerja bersih
modal
kerja
bersih
2012
(31,88%),
2013 meningkat 2,22% dibandingkan 2012,
efektivitas
manajemen dalam menghasilkan laba
2,49% dibandingkan 2009, modal kerja
meningkat
menunjukkan
(30,01%),
2014
2013
(16,22%).
Perkembangan ROE perusahaan : tahun
2014
2010 ROE meningkat cukup besar yaitu
meningkat 9,67% dibandingkan 2013.
61,19% dibanding 2009, tahun 2011 Rasio Keuangan – Keputusan Menteri
ROE
BUMN No. 100
dibandingkan 2010, ROE naik sebesar
Rasio
Keuangan
sebagai
alat
meningkat
sebesar
20,75%
yang
3,34% pada tahun 2012 dibandingkan
digunakan dalam pemeriksaan terhadap
2011, ROE naik sebesar 6,23% pada
kesehatan keuangan perusahaan.Hal ini
tahun 2013 dibandingkan 2012, tetapi
untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan
ROE mengalami penurunan 49,12%
kinerja perusahaan.Perhitungan rasio-rasio
pada tahun 2014 dibandingkan tahun
keuangan ini dilakukan untuk memperoleh
2013.
perbandingan yang dapat lebih berguna dibandingkan dengan angka-angka yang
2. ROI (Return on Investment) ROI
berdiri sendiri.Rasio Keuangan terdiri dari lima jenis utama yaitu likuiditas, pengungkit (hutang),
pencakupan,
aktivitas
dan
yaitu
mengukur
diperoleh
pemegang
merupakan
salah
satu
hasil
yang
saham
dan
rasio
yang
komprehensif baik dalam lingkupnya
profitabilitas. Adapun hasil rasio keuangan
(laba
PT Pertamina (Persero) yang merujuk keputusan Menteri BUMN No.100 sebagai
bersih)
maupun
dalam
kemanfaatannya
(pemegang
saham).
ROI, menunjukkan hasil bagi investor,
berikut :
dalam hal ini pemerintah Republik
!" #"$" %"! &"'("
JURNAL M-PROGRESS Indonesia sebagai satu-satunya investor,
sebesar 29,58% dibandingkan 2009,
100% pemegang saham PT Pertamina
rasio kas naik sebesar 13,61% pada
(Persero). Hasil ROI PT Pertamina
tahun 2011 dibandingkan 2010, tahun
(Persero) adalah tahun 2009 (12,90%),
2012 rasio kas meningkat sebesar
2010 (15,91%), 2011 (17,27%), 2012
16,83%
(16,10%),
2014
namun tahun 2013 rasio kas menurun
sebagai
yaitu 4,54% dibandingkan tahun 2012
2013
(14,89%),
(13,49%). Pertumbuhan ROI berikut
:
tahun
2010
hasil
ROI
dibandingkan
tahun
2011,
dan tahun 2014 rasio kas sangat sedikit
mengalami kenaikan sebesar 23,33%
naik yaitu 0,1% dibandingkan 2013.
dibandingkan 2009, ROI meningkat sebesar
8,55%
pada
tahun
2011
4. Rasio Lancar(Current Ratio) Rasio Lancar, menunjukkan ukuran
dibandingkan 2010, tetapi ROI menurun sebesar
6,77%
pada
tahun
kecukupan
2012
kekayaan
segera dibayar. Hasil Rasio Lancar PT
menurun sebesar 7,52% dibandingkan
Pertamina (Persero) yaitu tahun 2009
2012 dan tahun 2014 ROI mangalami penurunan yaitu 9,4% dibandingkan 2013.
(176,15%),
2010
(133,09%),
2011
(138,09%),
2012
(155,66%),
2013
(146,42%),
2014
(151,82%).
Pertumbuhan Rasio Lancar berikut ini :
3. Rasio Kas (Cash Ratio) Kas,
untuk
memenuhi utang lancar yang harus
dibandingkan 2011, tahun 2013 ROI
Rasio
likuid
menunjukkan
ukuran
tahun 2010 Rasio Lancar menurun
kecukupan kekayaan (dana) kas yang
sebesar 24,45% dibandingkan 2009,
likuid
transaksi,
rasio lancar naik sebesar 3,76% pada
kewajiban lancar yang segera dibayar.
tahun 2011 dibandingkan 2010, rasio
Hasil Rasio Kas PT Pertamina (Persero)
lancar meningkat 12,72% pada tahun
yaitu
2010
2012 dibanding-kan 2011, tahun 2013
untuk
tahun
memenuhi
2009
(17,92%),
(23,22%),
2011
(26,38%),
2012
rasio
(30,82%),
2013
(29,42%),
2014
dibandingkan 2012 dan tahun 2014 rasio
(29,45%). Perkembangan Rasio Kas
lancar naik sebesar 3,69% dibandingkan
berikut ini : 2010 hasil rasio kas naik
2013.
)*
lancar
menurun
5,94%
+,-./0,1 2-34356 7 8469:;160,1 <6;=,40,;, >,;1:-,/ ?.;@,A,;5,
JURNAL M-PROGRESS penggunaan aktiva untuk menghasilkan 5.
Perputaran Persediaan (inventory
penjualan. Hasil perputaran aktiva total
turnover)
PT Pertamina (Persero) : tahun 2009
Perputaran
persediaan
menunjukkan
kecepatan perputaran persediaan barang untuk
mengha-silkan
penjualan.
barang
berada
Pertamina
(Persero)
dalam
2010
sebesar
2012,
9,59%
pada 2011,
tahun
2012
tahun
2013
rasio total modal sendiri terhadap aset :
2013
tahun 2009 (20,06%), 2010 (34,63%), 2011 (33,14%), 2012 (31,92%), 2013
perputaran
(30,08%), 2014 (33,07%). Perkembangan rasio total moal sendiri
2014 dibandingkan 2013.
terhadap asset : tahun 2010 rasio total modal sendiri terhadap aset meningkat
6. Total Asset Turn Over (Perputaran
sebesar 72,63% dibandingkan 2009,
Aktiva Total)
menunjukkan
21,19%
PT Pertamina (Persero) memiliki hasil
persediaan meningkat 23,4% pada tahun
Perputaran
sebesar
2011
(Total of Equity to Total Asset)
perputaran persediaan meningkat 2,17% dibandingkan
tahun
7. Total Modal Sendiri Terhadap Aset
persediaan meningkat 9,52% pada tahun 2011,
2009,
34,02%
tahun 2014 dibandingkan 2013.
2011 dibandingkan 2010, perputaran
dibandingkan
sebesar
dan meningkat sebesar 2,62% pada
persediaan menurun 16% pada tahun
2012
(164,12%).
menurun 15,64% dibandingkan 2012
penurunan
3,85% dibandingkan 2009, perputaran
2014
meningkat
dibandingkan
Perkembangan
mengalami
2013
dibandingkan 2010, tetapi menurun
perputaran persediaan perusahaan yaitu tahun
(189,58%),
meningkat
hari), 2012 (46 hari), 2013 (47 hari), hari).
2012
dibandingkan
memiliki
2009 (52 hari), 2010 (50 hari), 2011 (42
(36
(209,68%),
total
perputaran persediaan berikut ini : tahun
2014
2011
yaitu tahun 2010 hasil perputaran aktiva
persediaan dan makin cepat terjual. PT
(173,01%),
Pertumbuhan perputaran aktiva total
makin sedikit waktu yang diperlukan suatu
2010
(159,93%),
Semakin tinggi angka perputaran berarti
untuk
(129,09%),
Aktiva
Total
bagaiman
tahun 2011 terjadi penurunan yaitu 4,3%
yaitu
dibandingkan 2010, rasio ini menurun
efisiensi
BC
DEFGHIEJ KFLMLNO P QMORSTJOIEJ UOTVEMIETE WETJSFEH XGTYEZETNE
JURNAL M-PROGRESS sebesar
3,68%
pada
tahun
2012
dibandingkan 2011, tahun 2013 rasio ini menurun yaitu 5,76% dibandingkan
9. Rasio Liabilitas terhadap Aset (Debt to Assets Ratio) Rasio Liabilitas terhadap Aset yaitu
2012 tetapi tahun 2014 rasio ini
menunjukkan mengukur jumlah relatif
meningkat sebesar 9,94% dibandingkan
dari dana yang berasal dari utang
2013.
terhadap aset. Selama enam tahun hasil 8. Rasio
Liabilitas
rasio liabilitas terhadap aset
terhadap
Ekuitas(Debt to Equity Ratio)
Pertamina
Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas yaitu
(12,94%),
2010
(17,83%),
2011
mengukur jumlah relatif dari dana yang
(20,86%),
2012
(24,75%),
2013
berasal dari pinjaman terhadap modal
(31,15%), 2014 (35,07%). Pertumbuhan
sendiri. Hasil Rasio Liabilitas terhadap
rasio ini sebagai berikut : terjadi
Ekuitas PT Pertamina (Persero) yaitu
peningkatan rasio liabilitas terhadap aset
tahun 2009 (27,57%), 2010 (45,74%),
sebesar
2011 (55,15%), 2012 (67,05%), 2013
dibandingkan 2009, rasio ini meningkat
(89,30%), 2014 (98,98%). Pertumbuhan
16,99% pada tahun 2011 dibandingkan
rasio liabilitas terhadap ekuitas sebagai
2010,
berikut : tahun 2010 rasio liabilitas
terhadap aset naik sebesar 18,65%
terhadap ekuitas meningkat sebesar
dibandingkan 2011, tahun 2013 rasio ini
65,9% dibandingkan 2009, rasio ini
meningkat 25,86% dibandingkan 2012
meningkat yaitu 20,57% pada tahun
dan tahun 2014 rasio ini naik sebesar
2011 dibandingkan 2010, tahun 2012
12,58% dibandingkan 2013.
rasio
ini
meningkat
dibandingkan
tahun
yaitu
21,58%
2011,
terjadi
peningkatan rasio ini sebesar 33,18%
(Persero)
37,79%
tahun
:
PT
pada
2012
tahun
tahun
rasio
2009
2010
liabilitas
10. Rasio Laba (Rugi) terhadap Jumlah Aset (Return On Asset/ROA) Rasio Laba (Rugi) terhadap Jumlah Aset
pada tahun 2013 dibandingkan 2012 dan
yaitu
tahun 2014 rasio liabilitas terhadap
menunjukkan
efektivitas
manajemen dalam menghasilkan laba
ekuitas meningkat 10,84% dibandingkan
dari jumlah aktiva yang digunakan.
tahun 2013.
Hasil rasio laba-rugi terhadap jumlah
[\
]^_`ab^c d_efegh i jfhklmchb^c nhmo^fb^m^ p^mcl_^a q`mr^s^mg^
JURNAL M-PROGRESS aset PT Pertamina (Persero) yaitu tahun
rasio ini meningkat sebesar 8,71% pada
2009 (4,65%), 2010 (6,02%), 2011
tahun 2012 dibandingkan 2011, tahun
(6,87%), 2012 (6,70%), 2013 (6,16%),
2013 rasio ini meningkat yaitu 10,59%
2014 (2,99%). Perkembangan ROA
dibandingkan 2012, namun tahun 2014
berikut ini : tahun 2010 ROA meningkat
rasio ini mengalami penurunan secara
sebesar 29,46% dibandingkan 2009,
drastis sebesar 50,47% dibandingkan
tahun 2011 ROA meningkat 14,12%
2013.
dibandingkan 2010, tahun 2012 ROA menurun 2,47% dibandingkan 2011,
PENUTUP
tahun 2013 ROA menurun sebesar
PT
Pertamina
(Persero)
terus
8,06% dibandingkan 2012 dan tahun
berupaya meningkatkan hasil kinerjanya
2014 ROA menurun drastis sebesar
baik kinerja operasional maupun kinerja
51,46% dibandingkan 2013.
keuangan
melalui
upstream, 9. Rasio
Laba
(Rugi)
terhadap
Pendapatan
yang
menunjukkan
efektivitas
manajemen dalam menghasilkan laba perusahaan
profitable
terhadap
penjualan
dan
pendapatan lainnya. Hasil rasio labarugi terhadap pendapatan PT Pertamina (Persero) yaitu tahun 2009 (4,44%), 2010 (3,80%), 2011 (3,56%), 2012 (3,87%), 2013 (4,28%), 2014 (2,12%). Perkembangan rasio laba (rugi) terhadap pendapatan pada tahun 2010 menurun sebesar 14,41% dibanding-kan 2009, rasio ini menurun sebesar 6,32% pada tahun 2011 dibandingkan 2010, tetapi
“aggressive downstream“.
Pertamina sebagai perusahaan kelas dunia, mengelola
Rasio Laba (Rugi) terhadap Pendapatan
strategi
tantangan
kesempatan,
juga
menjadi
sebuah
menerapkan
strategi
efisiensi dan optimalisasi produksi. Disisi lain,
kinerja
yang
optimal
terus
dikembangkan, sejalan dengan penguatan kinerja tata kelola perusahaan yang baik (good
corporate
governance/GCG).
Naiknya produksi minyak mentah dan akuisisi aset Murphy Oil Corp. di Malaysia merupakan salah satu pencapaian yang baik tahun 2014. Selain itu, Pertamina diakui oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah berhasil mengendalikan gratifikasi, sehingga langkah perusahaan akan semakin cepat.
tu
Pertamina
mengangkat
tema
vwxyz{w| }x~~
|{w| w{ww w|
xwz ywww
JURNAL M-PROGRESS “Inspiring Indonesia to the World“ pada Laporan Tahunan 2014 untuk mengiringi laju pergerakan isu energi global dan berbagi inspirasi sebagai penyedia energi. Pertamina
sudah
memiliki
sertifikasi
nasional dan internasional sebagai dasar melaksanakan menerima nasional
operasinya
banyak maupun
dan
juga
penghargaan
baik
internasional
sebagai
pengakuan prestasinya yang mendunia. Kinerja
Keuangan
dan
Kinerja
Operasional Pertamina cukup memuaskan, meskipun masih ada pencapaian yang belum sesuai
harapan.
perkembangan
Secara
Kinerja
keseluruhan
Keuangan
dan
Kinerja Operasi PT Pertamina (Persero)
Eitman, David K, et al; Multinational Business Finance, 9thEdition, Addison-Wesley Publishing Co.,California - USA, 2001. Eiteman, David K., et.al., Multinational Business Finance, Book 1st and 2nd, 9th edition, Addison-Wesley Publishing Co.,Inc., New Jersey, 2005. Fabozzi, Frank J.; Investment Management, Prentice Hall, Inc.A.Simon & Schusterr Co., New Jersey-USA, 1995. Libby, Robert et. al; Financial Accounting, 2nd ed., McGraw-Hill Co., New York – USA, 1998. Martono and D. Agus Harjito; Financial Management,1st ed., Ekonisia-FE UII, Yogyakarta-Indonesia, 2007.
cenderung meningkat selama tahun 2009 2014. Selanjutnya hasil analisis ini akan menjadi acuan untuk lebih meningkatkan capaian yang lebih baik pada tahun 2015 dan masa mendatang.
Miller, Roger LeRoy and Pulsinelli, Robert W.; Modern Money and Banking, Second Edition, McGraw-Hill Book Company,New York – USA, 1989. Mudrajad Kuncoro; International Financial Management, 1st ed., BPFEYogyakarta Indonesia, 1997.
DAFTAR PUSTAKA
Auerbach, Robert D.; Money, Banking and Financial Markets, Third Edition, Macmillan Publishing Co., New York – USA, 1989. Eitman, David K, et al; Multinational Business Finance, 8thEdition, Addison-Wesley Publishing Co.,California-USA,1998.
PT. Pertamina (Persero); Laporan Tahunan 2009 – 2014, Pertamina, Jakarta, 2009 – 2014. Reilly, Frank K. and Brown, Keith C.; Investment Analysis and Portofolio Management, Fifth Edition, The Dryden Press, Philadelphia-USA, 1997.
¡ ¢ £¤¥
JURNAL M-PROGRESS Salvatore, Dominick; International nd th Economics,Book 2 ,9 edition, John Wiley& Sons, Inc., New York, USA, 2007. Sentanoe Kertonegoro, Analisa dan Manajemen Investasi, Widya Press, Jakarta, 2005. Sharpe, William F. et al; Investment, 5th ed., Prentice Hall, Inc. New Jersey – USA, 1995. Sharpe, William F. et al; Investment, Book 1th and 2nd, Prentice Hall(Singapore) Pte.Ltd., 1997. Sri Handaru Yuliati and Handoyo Prasetyo; International Financial st Management, 1 ed., Andi Publisher, Yogyakarta-Indonesia, 1998. Suad Husan; Financial Management, Book 1th and 2nd, 4th ed., BPFEYogyakarta Indonesia, 1997. Van Horne, James C. and Wachowicz, Jr. John M.; Princip of Financial Management, 9th ed., Prentice Hall Inc., New Jersey - USA, 1995. Van Horne, James C.and Wachowicz, Jr. John M.; Financial Managementand Policy, Eleventh-International Edition, Prentice Hall Inc., New Jersey-USA, 1998.
¦¦
§¨©ª«¬¨ ®©¯°¯±² ³ ´°²µ¶·²¬¨ ¸²·¹¨°¬¨·¨ º¨·¶©¨« »ª·¼¨½¨·±¨
-PROGRESS KEDUDUKAN HAK CIPTA DALAM MEWUJUDKAN HAK EKONOMI SEBAGAI UPAYA PERLINDUNGAN TERHADAP INTELLECTUAL PROPERTY RIGHTS Indah Sari0 Abstract This research aimed at analysing how copyrights could bring about economic rights for innovators and authors. In addition of generating economic rights, copyrights also protecting intellectual property rights. As we know, intellectual property rights is rights obtained from one’s thoughts or ideas, and it has economical values for the innovator and/or author. As it consequence, people required to get license from and grant royalty to the innovator and/or author when they need to gain further these economic values. This condition also valid to the copyrights as contained in law no. 28 of 2014 on Copyrights. Research here focused on economic rights of copyrights; what kind of economic advantages would gained by the innovator and/or author of his/her creation Keywords: Copyrights, Economic Rights, Intellectual Property Rights
meningkatkan kesejahteraan tidak hanya
PENDAHULUAN Indonesia sebagai negara kepulauan
bagi para Penciptanya saja, tetapi juga bagi
memiliki keanekaragaman seni dan budaya
bangsa dan negara.1 Kekayaan seni, budaya
yang sangat kaya. Hal itu sejalan dengan
dan juga teknologi yang merupakan karya
keanekaragaman etnik, suku bangsa, dan
intelektual manusia haruslah mendapatkan
agama yang secara keseluruhan merupakan
payung hukum yang jelas dan tegas.
potensi nasional yang perlu dilindungi.
Hukum tidak dapat berkembang tanpa
Kekayaan seni dan budaya itu salah satu
dukungan ekonomi yang tumbuh, tetapi,
sumber dari karya intelektual yang dapat
perekonomian tidak akan tumbuh dan
dan perlu dilindungi oleh undang-undang.
berkembang jika hukum tidak mampu
Kekayaan itu tidak semata-mata untuk
menjamin keadilan yang pasti dan kepastian
seni dan budaya itu sendiri, tetapi dapat
yang adil. Demikian pula tanpa stabilitas
dimanfaatkan
politik dan derajat kebebasan yang teratur,
untuk
meningkatkan
kemampuan di bidang perdagangan dan
dinamika
perekonomian
tidak
akan
industri yang melibatkan para Pencipta. Dengan
demikian,
budaya
yang
0
kekayaan
dilindungi
seni itu
dan dapat
Dosen Tetap FH Unsurya dan aktif (LKBH) Unsurya serta anggota (ADI) [email protected]
1
Lihat lebih lanjut Penjelasan Umum Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta pada Kitab Undang-Undang HaKI (Hak Kekayaan Intelektual), Fokusmedia, Bandung, 2013, hal.2.
¾¾
¿ÀÁÂÃÄÀÅ ÆÁÇÈÇÉÊ Ë ÌÈÊÍÎÏÅÊÄÀÅ ÐÊÏÑÀÈÄÀÏÀ ÒÀÏÅÎÁÀÃ ÓÂÏÔÀÕÀÏÉÀ
JURNAL M-PROGRESS berkembang. Politik menyediakan tatanan
Akan tetapi kebebasan yang dikembangkan
kehidupan bermasyarakat dan bernegara,
tersebut tentulah harus berada dalam pagar-
sekaligus membuka ruang untuk kebebasan. pagar atau mengikuti rambu-rambu hukum
undangan.4 Keberadaan Hak Cipta haruslah
yang menjamin keteraturan.2 Begitu juga
mendapatkan dasar hukum yang jelas dan
dengan keberadaaan Intellectual Property
tegas
Rights.
Ciptaannya
agar
si
Pencipta
memang
dengan
karya
dilindungi
oleh
Undang-Undang.
Maka
atas Kekayaan Intelektual (HaKI) atau HKI
beberapa
dengan
pada
mengambil, atau meniru Ciptaan si Pencipta
Intellectual Property Rights atau Hak
prinsipnya adalah hasil pemikiran,
orang
mudah
tadi.
hukum diakui
dan diberikan hak atas
keteraturan ekonomi. Hak Cipta itu sendiri
kebendaan sehingga hasil pemikiran, kreasi
secara otomatis mengandung Hak Ekonomi
dan desain tersebut dapat diperjual belikan.
atau nilai ekonomi
Dengan demikian, seseorang yang memiliki
selain Hak Moral yang melekat pada Hak
Hak Kekayaan Intelektual dapat diberikan
Cipta. Si Pencipta bebas dan berhak untuk
royalti atau pembayaran oleh orang lain
menikmati
yang memanfaatkan atau menggunakan
ekonomi dari Ciptaannya, dan jika orang
nakan Hak Kekayaan Intelektual tersebut.3
lain ingin menikmati nilai ekonomi tersebut
atas Kekayaan Intektual
tentu
ada
kegunaan
tidak
atau
kreasi dan desain seseorang yang oleh
Dari sekian banyak ruang lingkup Hak
Inilah
seseorang
hukum
bagi
bagi si Penciptanya
nilai
ekonomi/keuntungan
aturan
main
yang
jelas
(HaKI) salah
sebagaimana dirumuskan dalam Undang-
satunya adalah keberadaan Hak Cipta. Hak
Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak
Cipta itu sendiri merupakan Hak Eksklusif
Cipta.
Pencipta
yang
timbul
secara
otomatis
Adapun
dasar
pertimbangan
berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu
dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 28
Ciptaan
Tahun 2014 tentang Hak Cipta
diwujudkan dalam bentuk nyata
tanpa mengurangi dengan ketentuan
adalah5 :
pembatasan sesuai
bahwa Hak Cipta merupakan kekayaan
peraturan perundang-
intelektual di bidang ilmu pengetahuan, seni dan
2 Jimly Asshiddiqie, Konstitusi Ekonomi, Penerbit KOMPAS, Jakarta, 2010, hal.16. 3 Zaeni Ashadie, Hukum Bisnis Prinsip Dan Pelaksanaannya di Indonesia, Rajawali Pers, Jakarta, 2012, hal.215
sastra
yang
mempunyai
peranan
4
Lihat Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. 5 Lihat lebih lanjut dasar pertimbangan diundangkannya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta
63
Ö×ØÙÚÛ×Ü ÝØÞßÞàá â ãßáäåæÜáÛ×Ü çáæè×ßÛ×æ× é×æÜåØ×Ú êÙæë×ì×æà×
JURNAL M-PROGRESS strategis dalam mendukung pembangunan
Menurut Soerjono Soekamto, metode
bangsa dan memajukan kesejahteraan umum
adalah proses, prinsip-prinsip dan tata cara
sebagaimana diamanatkan oleh Undang-
memecahkan suatu masalah, sedangkan
Undang Dasar Negara Republik Indonesia.
penelitian adalah pemeriksaan secara hati-
Karena perkembangan ilmu pengetahuan,
hati, tekun dan tuntas terhadap suatu gejala
teknologi, seni dan sastra sudah demikian
untuk menambah pengetahuan manusia.
pesat sehingga memerlukan peningkatan
Maka metode penelitian dapat diartikam
perlindungan dan jaminan kepastian hukum
sebagai proses, prinsip-prinsip dan tatacara
bagi Pencipta, Pemegang Hak Cipta, dan
untuk memecahkan masalah yang dihadapi
pemilik Hak Terkait.
dalam melakukan penelitian.6
Berdasarkan
uraian
diatas
Adapun jenis penelitian ini adalah
akhirnya
penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut
penelitian
ruang lingkup Hak Cipta dan seberapa besar
adalah penelitian yang berdasarkan sumber
Kedudukan Hak Cipta dalam mewujudkan
data
Hak Ekonomi. Akhirnya penulis mengambil
perundang-undangan, keputusan-keputusan
judul penelitian ini “KEDUDUKAN HAK
pengadilan,
CIPTA DALAM MEWUJUDKAN HAK
hukum dan pandangan sarjana hukum yang
EKONOMI
terkemuka.7 Dalam teknik analisis data
SEBAGAI
UPAYA
yuridis
sekunder
normatif
saja
maksudnya
yakni
teori-teori
hukum,
konsep
PERLINDUNGAN
TERHADAP
penulis
INTELLECTUAL
PROPERTY
yaitu data yang telah dikumpul kemudian
RIGHTS”
diolah
menggunakan metode
peraturan
dan
dianalisis
dengan
kualitatif
metode
kualitatif. Penggunaan metode kualitatif RUMUSAN MASALAH a. Apa saja ruang lingkup dari Hak Cipta? b. Bagaimana kedudukan Hak Cipta
karena sekunder
data
yang diolah
dengan
adalah
deskriptif
data
analisis.
Melakukan analisis hanya sampai taraf deskripsi
saja
yaitu
menganalisis
dan
dalam mewujudkan Hak Ekonomi
menyajikan fakta secara sistematis sehingga
sebagai upaya perlindungan terhadap
lebih mudah dipahami dan kemudian dapat
Intellectual Property Rights?
ditarik suatu kesimpulan.
METODOLOGI PENELITIAN
6
Soerjono Soekamto, Pengantar Penelitian Hukum, UI Press, Jakarta, 1986, hal.6 7 Suratman, Philips Dillah, Metode Penelitian Hukum, Alfabeta, Bandung, 2012, hal.11
íî
ïðñòóôðõ öñ÷ø÷ùú û üøúýþÿõúôðõ úÿðøôðÿð ðÿõþñðó òÿððÿùð
JURNAL M-PROGRESS TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan dari penelitian ini
kegiatan
ekonomi.
dipercaya
mampu
Persaingan menjadi
Sehat
penggerak
adalah:
kegiatan ekonomi
1.
Untuk mengkaji dan menganalisis
menjamin kemungkinan
lebih dalam apa yang dimaksud
lebih luas dari tindakan
dengan Hak Cipta, ruang lingkup Hak
Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual atau
Cipta, subjek Hak Cipta dan dasar
Intellectual Property Rights sebagai hak
hukum Hak Ciptaa
kepemilikan
Untuk meneliti kajian yang lebih
menjadi elemen yang krusial dari kebijakan
dalam lagi bagaimana peranan Hak
perdagangan
Cipta
Hak
memahami gejala dan aspek ekonomi yang
Ekonomi bagi Pencipta dalam upaya
terkait dengan kebijakan perdagangan serta
melakukan
mengkaitkannya
2.
dalam
mewujudkan
perlindungan
terhadap
karena
pribadi
hal tersebut
kebebasan yang bagi semua.
(private
proses
property)
industri.
dengan
Guna
struktur
Intellectual Property Rights (Hak atas
internasional atau secara khusus dinamika
Kekayaaan Intelektual), dan juga akan
hubungan
dikaji Hak-Hak Ekonomi apa saja
perlindungan Hak Kekayaan Intelektual
yang diatur dalam Undang-Undang
tidak dapat diabaikan.8
ekonomi
internasional,
maka
Perhatian terhadap Hak Kekayaan
Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak
Intelektual dalam perdagangan internasional
Cipta.
sangat besar. Hal ini terbukti dengan adanya perundingan di Jenewa pada September
HASIL DAN PEMBAHASAN INDONESIA
1990 Intellectual Property in Business
TRIPs SEBAGAI
Briefing mendiskusikan masalah tersebut,
A. PERAN DALAM
yang kini dikenal dengan TRIPs atau Trade
AGENDA WTO dengan
Related Aspects of Intellectual Property
cirinya Persaingan Sehat (fair competition)
Rights (Aspek-Aspek Dagang yang terkait
merupakan tujuan agenda global WTO
dengan Hak Kekayaan Intelektual). Menurut
(World Trade
penjelasan Undang-Undang Nomor 7 tahun
Sistem
ekonomi
pasar
Organization).
Indonesia
sebagai salah satu anggota WTO secara
1994
proaktif mendukung pencapaian Persaingan
Establising the World Trade Organization
Sehat yang diyakini merupakan persyaratan mutlak
tentang
pengesahan
Agreement
suatu
untuk menstimulasi
8
Nasution, Rahmi Jened Parinduri, Interface Hukum Kekayaan Intelektual dan Hukum Persaingan (Penyalahgunaan HKI), Rajawali Pers, Jakarta, 2013, 52-54
JURNAL M-PROGRESS (Persetujuan
Pembentukan
Perdagangan
Dunia)
Organisasi
perundingan
ini
dilakukan oleh World Intellectual Property Organization (WIPO).10 Gambaran di atas menunjukan bahwa
bertujuan untuk: 1.
2.
3.
Meningkatkan perlindungan terhadap
Hak Kekayaan Intelektual telah menjadi
Hak Kekayaan Intelektual dari produk-
bagian
produk yang diperdagangkan
menjaga
Menjamin prosedur pelaksanaan Hak
perdagangannya, diakui bahwa pertumbuhan
Kekayaan
ekonomi suatu negara banyak bergantung
Intelektual
tidak
suatu
negara
keunggulan
untuk industri
menghambat kegiatan perdagangan.
pada perdagangannya, yang pada akhirnya
Merumuskan
ditentukan
mengenai
4.
yang
terpenting
aturan
serta
pelaksanaan
disiplin
perlindungan
pula
oleh
keunggulan
komparatif yang dimilkinya. Sementara itu
terhadap Hak Kekayaan Intelektual.
keunggulan komparatif banyak bergantung
Mengembangkan prinsip, aturan, dan
pada kemampuan teknologinya, yang salah
mekanisme
satu unsurnya adalah pada bidang cakupan
kerjasama
internasional
untuk menangani perdagangan barang-
Kekayaan
barang
atau
Intelektual marupakan salah satu bagian
pembajakan atas Hak atas Kekayaan
sangat strategis dalam kegiatan ekonomi
Intelektual.9
suatu negara pada saat ini.11
hasil
pemalsuan
Trade Related Aspects of Intellectual
Intelektual.
Jadi,
Kekayaan
Berdasarkan uraian di atas sebagai
Property Rights sendiri menekankan sistem
sebuah
Hak Kekayaan Intelektual dimaksud untuk
pergaulan internasional yang luas akhirnya
“contribute to the promotion of technology,
Indonesia telah ikut serta dalam pergaulan
to the mutual advantage of producers and
masyarakat dunia dengan menjadi anggota
users of technological knowledge an in a
dalam Agreement Establishing the World
manner conductive to social and ecomonic
Trade
welfare, and to a balance of rights and
Pembentukan
obligations”.
Dunia) yang mencakup pula Agreement on
Kesemuanya
tetap
memperhatikan berbagai upaya yang telah
Trade
Negara
besar
dan
Organization
Related
(Persetujuan
Organisasi
Aspects
mempunyai
Perdagangan
of
Intellectual
Property Rights (Persetujuan tentang AspekAspek Dagang Hak Kekayaan Intelektual, selanjutnya disebut TRIPs, melalui Undang9
Muhammad Djumhana, R. Djubaedillah, Hak Milik Intelektual Sejarah, Teori, dan Praktiknya di Indonesia, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2014, hal.4-5
10 11
80
Ibid, hal.5 Ibid, hal.5
!"#$% &!'(')* + ,(*-./%*$% 0*/1($/ 2/%.!# 3"/45/)
JURNAL M-PROGRESS Undang Nomor 7 Tahun 1994. Selain itu
adalah karya-karya yang timbul atau lahir
Indonesia
karena kemampuan intelektual manusia.13
juga
meratifikasi
Berne
Convention for the Protection of Artistic and Literary
Works
(Konvensi Berne
Hak
Kekayaan
Intelektual
ini
(Intellectual Property Rights (IPR) baru ada
dan
jika kemampuan intelektual manusia telah
Sastra) melalui Keputusan Presiden Nomor
membentuk sesuatu, baik yang bisa dilihat,
18 Tahun 1997
dan World Intellectual
didengar, dibaca, maupun digunakan secara
Property Organization Copyrights Treaty
praktis. David I. Bainbridge mengatakan
(Perjanjian
bahwa:
tentang
Perlindungan
Hak
Karya
Cipta
Intellectual
Property
selanjutnya
disebut
Seni
WIPO/World Organization),
WCT,
Keputusan Presiden Nomor
is
the
collective nama given to legal rights which
19 Tahun
protect the product of the human intellect.14 The term intellectual property seem to be
PERLINDUNGAN
TERHADAP
the best available to cover that body of legal
PROPERTY
rights which arise from mental and artistic
INTELLECTUAL
endeavour.”15
RIGHTS Hak
Property
melalui
1997.12 B.
“Intellectual
Kekayaan
Intelektual
atau
Dari uraian diatas kita dapat menyimpulkan
disingkat dengan “HKI” atau akronim
bahwa
“HaKI” adalah padanan kata yang biasa
merupakan hak yang berasal dari hasil
digunakan
kegiatan kreatif suatu kemampuan daya
untuk
Intellectual
Property
Hak
Kekayaan
Intelektual
ini
Rights (IPR) yakni hak yang timbul bagi
pikir manusia yang diekspresikan
hasil olah pikir otak yang menghasilkan
kalayak umum dalam berbagai bentuknya,
suatu produk atau proses yang berguna
yang memiliki manfaat serta berguna dalam
untuk manusia.
menunjang
Pada intinya HKI
atau
kehidupan
manusia,
kepada
juga
HaKI adalah hak untuk menikmati secara
memiliki nilai ekonomi. Bentuk nyata dari
ekonomis
kemampuan
hasil
dari
suatu
kreativitas
karya intelekktual tersebut
intelektual. Objek yang diatur dalam HKI
13
12
Lihat lebih lanjut Penjelasan Umum Undang-Undang tentang Hak Cipta Nomor 19 Tahun 2002 dalam Kitab Undang-Undang HaKI (Hak Kekayaan Intelektual) Fokus Media, Bandung, 2013, hal. 2 dan 3. Baca juga UndangUndang Nomor 7 Tahun 1994 serta Keputusan Presiden Nomor 18 Tahun 1997.
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, Buku Panduan Hak Kekayaan Intelektual, Tangerang, 2005, hal.3 14 David I. Bainbridge, 1990, Computers and the Law, Cetakan Pertama, London: Pitman Publishing. H.7 15 John F. Williams, 1986, A Manager’s Guide to Patent, Trade Marks & Copyright, Cetakan Pertama, London: Kogan Page, h.11
81
6789:;7< =8>?>@A B C?ADEF
JURNAL M-PROGRESS bisa dibidang teknologi, ilmu pengetahuan,
tidak berwujud 18. Untuk hal ini dapat dilihat
ataupun seni dan sastra.16
batasan benda yang dikemukan dalam pasal
Hak kekayaan intelektual adalah hak
499 KUH Perdata19, yang berbunyi : benda
kebendaan, hak atas sesuatu benda yang
ialah tiap-tiap barang dan tiap-tiap hak yang
bersumber dari hasil kerja otak, hasil kerja
dapat dikuasai oleh Hak Milik.20
rasio. Hasil dari pekerjaan rasio manusia
Bagaimanakah sistem HKI? Sistem
yang bernalar. Hasil kerja itu berupa benda
HKI merupakan hak privat (private rights).
immateril. Benda yang tidak berwujud. Kita
Disinilah ciri khas HKI. Seseorang bebas
ambil misalnya karya cipta lagu. Untuk
untuk
menciptakan alunan nada (irama) diperlukan
mendaftarkan karya
pekerjaan otak. Hasil kerja otak dirumuskan
tidak. Hak eksklusif yang diberikan Negara
sebagai intelektualitas. Begitulah ketika
kepada individu pelaku HKI (inventor,
irama lagu tadi tercipta berdasarkan hasil
pencipta, pendesain dan sebagainya), tiada
kerja otak, ia dirumuskan sebagai Hak atas
lain dimaksudkan sebagai penghargaan atas
Kekayaan Intelektual (Intellectual Property
hasil karya (kreativitasnya) dan agar orang
Rights). Berbeda misalnya hasil kerja fisik,
lain terangsang untuk dapat lebih lanjut
petani mencangkul, menanam menghasilkan
mengembangkannya lagi. Sehingga dengan
buah-buahan. Buah-buahan tadi adalah hak
sistem HKI tersebut kepentingan masyarakat
milik juga tetapi hak milik materil. Hak
ditentukan
milik atas benda yang berwujud.
17
mengajukan
melalui
permohonan
atau
intelektualnya
atau
mekanisme
Disamping itu sistem HKI menunjang
Jika ditelusuri lebih lanjut Hak atas Kekayaan
Intelektual
merupakan
bagian dari benda yang tidak
sebenarnya
diadakannya sistem dokumentasi yang baik atas segala bentuk kreativitas manusia sehingga
kemungkinan
berwujud (benda immateril). Benda dalam
teknologi atau hasil karya
kerangka
sama
hukum
diklasifikasikan
perdata ke
dalam
pasar.
dapat berbagai
dapat
dihasilkannya lainnya yang
dihindar/cegah.
Dengan
dukungan dokumentasi yang baik tersebut,
kategori, salah satu diantara kategori itu,
diharapakan
adalah pengelompokan benda
memanfaatkannya dengan maksimal untuk
ke dalam
klasifikasi benda berwujud dan benda yang 16
Muhammad Djumhana, R. Djubaedillah, Op.Cit, 2014, hal.17-18 17 H. O.K.Saidin, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual (Intellectual Property Rights), Rajawali Pers, Jakarta, 2004, hal. 9-10
keperluan
masyarakat
hidupnya
dapat
atau
18 Baca Salim H, Pengantar Huku Perdata Tertulis (BW), Sinar Grafika, Jakarta. 2005 Baca tentang “Hukum Benda”hal 89-110. 19 Lihat lebih lanjut pasal 499 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata 20 H. O.K Saidin, Op.Cit, 2004, hal. 11
82
MNOPQRNS TOUVUWX Y ZVX[\]SXRNS ^X]_NVRN]N `N]S\ONQ aP]bNcN]WN
JURNAL M-PROGRESS mengembangkannya
lebih
lanjut
untuk
didasarkan pada Convention World
Establising
memberikan nilai tambah yang lebih tinggi
The
Intellectual
lagi.21
Organization. Dalam beberapa
Adapun pengelompokan Hak atas Kekayaan
bidang
Intelektual (Intellectual Property Rights)
dilindungi tersebut masih ditambah lagi
adalah sebagai berikut:22
beberapa bidang lain yaitu: trade secret,
kekayaan
service
dan
2. Hak Milik (baca: hak kekayaan)
protection.Sehingga
Perindustrian (Industrial Property
perindustrian
Rights)
sebagai berikut:
Cipta
sebenarnya
dapat
lagi
itu
literatur
perindustrian
1. Hak Cipta (Copy Rights)
Hak
mark,
Property
unfair
yang
competition
hak atas kekayaan dapat
diklasifikasikan
1.
Patent
diklasifikasikan ke dalam dua bagian yaitu:
2.
Utility Models
1. Hak Cipta dan
3.
Industrial Designs
4.
Trade Secrets
5.
Trade Marks
Selanjutnya hak atas kekayaan perindustrian
6.
Service Marks
dapat diklasifikasikan lagi menjadi:
7.
Trade Names or Commercial Names
1.
Patent (Paten)
8.
Appelations of Origin
2.
Utility
9.
Indications of Origin
2. Hak
yang
berkaitan
(bersempadan)
dengan Hak Cipta (neighbouring rights)
Models
(Model
Rancang
Bangun) atau dalam hukum Indonesia
10. Unfair Competition Protection.
dikenal dengan istilah paten sederhana
Berdasarkan
kerangka
WTO/TRIPs
(simple patent)
(World Trade Organization/Trade Related
3.
Industrial Design (Desain Industri)
Aspects of Intellectual Property Rights) ada
4.
Trade Merk (Merek Dagang)
dua bidang lagi yang perlu ditambahkan
5.
Trade Names ( Nama Niaga atau Nama
yakni:
Dagang)
1. Perlindungan Varietas Baru Tanaman
Indication of Source or Appelation of
2. Integrated
6.
Origin (Sumber tanda atau sebutan) Pengelompokan perindustrian
hak
seperti
atas tertera
(rangkaian
elektronika terpadu).
kekayaan diatas
Circuits
Dari
perkembangan
pengaturan
Hak
yang
Kekayaan
ada
kini
Intelektual
menempatkan undang-undang tidak semata21
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, Op.Cit, 2005, hal.3 22 H.O.K Saidin, Op.Cit, 2004, hal.13-15.
mata bersifat tambahan, tetapi juga pembuat
83
defghiej kflmlno p qmorstjoiej uotvemiete wetjsfeh xgtyezetne
JURNAL M-PROGRESS undang-undang
telah
bermaksud
untuk
Adapun prinsip-prinsip yang terkandung
memberikan sutu ketentuan yang lebih
dalam
bersifat
(Intellectual Property Rights) adalah:24
memaksa.
Namun
pengaturan
Hak
atas
Kekayaan
Intelektual
a. Prinsip keadilan (the principle of
tersebut masih bertumpu pada sifat asli yang
natural justice)
ada pada Hak Kekayaan Intelektual tersebut, diantaranya:23
Pencipta sebuah karya atau orang lain yang
a. Mempunyai jangka waktu terbatas Dalam
bekerja membuahkan hasil dari kemampuan
arti setelah masa perlindungannya, Ciptaan
intelektualnya, wajar memperoleh imbalan.
(Penemuan) tersebut akan menjadi milik
Imbalan
umum. Namun ada pula yang setelah habis
ataupun bukan materi, seperti adanya rasa
masa perlindungannya bisa diperpanjang
aman karena dilindungi dan diakui atas hasil
terus, misalnya Hak Merek, tetapi ada juga
karyanya.
yang
perlindungannya
hanya
bisa
tersebut
dapat
berupa
materi
b. Prinsip ekonomi (the economic argument)
diperpanjang satu kali dan jangka waktunya tidak sama lamanya dengan jangka waktu
Prinsip ekonomi Hak Kekayaan Intelektual
perlindungan pertama, contoh Hak Paten.
ini merupakan hak yang berasal dari hasil
b. Bersifat eksklusif dan mutlak
kegiatan
kreatif suatu kemampuan daya
dapat
pikir manusia yang diekpresikan kepada
dipertahankan terhadap siapapun. Yang
khalayak umum dalam berbagai bentuk,
mempunyai hak itu dapat menuntut terhadap
yang memilki manfaat serta berguna dalam
pelanggaran yang dilakukan oleh siapapun.
menunjang
Si
Kekayaan
Maksudnya
bahwa
hak tersebut
pemilik/pemegang
Intelektual
mempunyai
Hak
Kekayaan suatu
hak
kehidupan Intelektual
manusia.
Hak
merupakan
suatu
bentuk kekayaan bagi pemiliknya. Dari
monopoli, yaitu dia dapat mempergunakan
kepemilikannya
haknya dengan melarang siapapun tanpa
mendapatkan keuntungan, misalnya dalam
persetujuannya membuat ciptaan/penemuan
bentuk pembayaran royalty atau technical
ataupun menggunakannya.
fee.
c. Bersifat Mutlak yang bukan kebendaan
seseorang
akan
c. Prinsip kebudayaan (the culture argument) Kita mengonsepsikan bahwa karya manusia itu
pada
hakikatnya
bertujuan
untuk
23
Muhammad Djumhana, R Djubaedillah, Op.Cit, 2014. hal. 19-20
24
84
Ibid, hal. 21-22.
{|}~| }
| ||| |}| ~||
|
JURNAL M-PROGRESS memungkinkannya hidup. Selanjutnya dari
Kebendaan yakni: “hak mutlak atas suatu
karya itu pula akan timbul suatu gerak hidup
benda
yang harus menghasilkan
lebih banyak
kekuasaan langsung atas suatu benda dan
karya lagi. Dengan konsepsi demikian maka
dapat dipertahankan terhadap siapapun”.
pertumbuhan
ilmu
Rumusan bahwa Hak Kebendaan itu adalah
pengetahuan, seni, dan sastra sangat besar
hak mutlak yang juga berarti hak absolut
artinya bagi peningkatan taraf kehidupan,
yang dapat pertentangkan
peradaban dan martabat manusia.
relatif, hak nisbi atau biasanya disebut juga
d. Prinsip sosial (the social argument)
persoonlijk atau hak perorangan. Hak yang
Hak apapun yang diakui oleh hukum dan
disebut
diberikan kepada perseorangan atau kepada
dipertahankan terhadap orang tertentu, tidak
persekutuan atau kesatuan lain, tidak boleh
terhadap
dan
perkembangan
dimana
hak
terakhir
semua
diberikan semata-mata untuk memenuhi
kebendaan.
kepentingan perseorangan, persekutuan atau
Ada
itu
ini
memberikan
dengan hak
hanya
orang
seperti
dapat
hak
25
beberapa
ciri
pokok
yang
kesatuan itu saja, tetapi juga pemberian hak
membedakan hak kebendaan dengan hak
kepada perseorangan, persekutuan/kesatuan
relatif atau perorangan yaitu:26
itu diberikan dan diakui oleh hukum. Hal
1. Merupakan hak yang mutlak, dapat
ini disebabkan
dipertahankan terhadap siapapun juga
dengan diberikannya hak
tersebut kepada perseorangan, persekutuan
2. Mempunyai zaaksgevolg atau droit de
atau kesatuan
suite (hak yang mengikuti). Artinya hak itu
hukum itu, kepentingan
seluruh masyarakat akan terpenuhi.
terus mengikuti bendanya dimanapun juga (dalam tangan siapapun juga) benda itu
C. RUANG LINGKUP HAK CIPTA
berada. Hak itu terus saja mengikuti orang
Hak Cipta Sebagai Hak Kebendaan
yang mempunyainya.
Sebelum
kita mengkaji lebih jauh
3. Sistem yang dianut dalam hak kebendaan
tentang keberadaan Hak Cipta sebagai Hak
dimana terhadap yang lebih dahulu terjadi
Kebendaan, maka ada baiknya jika terlebih
mempunyai kedudukan
dahulu kita uraikan apa sebenarnya yang
lebih
dimaksud dengan Hak Kebendaan. Dalam
kemudian.
bahasa Belanda Hak Kebendaan ini disebut
4. Mempunyai sifat
zakelijk recht. Prof. Sri Soedewi Masjchoen
(hak yang didahulukan)
Sofwan, memberikan rumusan tentang Hak
25 26
85
tinggi
dari
dan tingkat yang
pada
yang
terjadi
droit de preference
H. OK. Saidin, Op.Cit, 2004, hal. 48-49 Ibid, ha.l 49
¡¢ £¢¤¢ ¥¢¡ ¦¢§¨¢
JURNAL M-PROGRESS 5. Adanya apa yang dinamakan gugat
bahwa: menurut paham undang-undang
kebendaan
yang dinamakan benda
6. Kemungkinan untuk dapat memindahkan
barang
hak
dikuasai
kebendaan
itu
dapat
sepenuhnya
ialah
tiap-tiap
dan tiap-tiap hak yang dapat menjadi
objek
kekayaan
dilakukan.
(property) atau hak milik. Rumusan ini
Hak Cipta sebagai Hak Kekayaan Immateril
akan menempatkan Hak Cipta sebagai hak
Yang dimaksud dengan hak kekayaan
yang merupakan
bagian dari benda. Hak
immateril adalah suatu hak kekayaan yang
Cipta menurut rumusan ini dapat dijadikan
objek haknya adalah benda tidak berwujud
objek Hak Milik, oleh karena itu, ia
(benda tidak bertubuh). Dalam hal ini
memenuhi kriteria pasal 499 KUH Perdata.
banyak yang dapat
Si Pemegang Hak Cipta dapat menguasai
dijadikan objek hak
kekayaan yang termasuk dalam cakupan
Hak Cipta sebagai Hak Milik.29
benda
Dasar Hukum Hak Cipta
tidak bertubuh. Misalnya, hak
tagihan,
hak
yang
ditimbulkan
dari
Adapun peraturan Hak Cipta yang
penerbitan surat-surat berharga, hak sewa
pernah berlaku di Indonesia tertuang dalam:
dan lain-lain sebagainya. Hak kekayaan
a. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1982
immateril
tentang Hak Cipta
dirumuskan semua benda yang
tidak dapat dilihat atau diraba dan dapat
b. Undamg-Undang Nomor 7 Tahun 1987
dijadikan
tentang Perubahan atas Undang-Undang
objek
hak
kekayaan
merupakan hak kekayaan immateril.
adalah 27
Nomor 6 Tahun 1982 tentang Hak Cipta
Jika kita ingin memastikan tempat atau
c. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1997
kedudukan Hak Cipta itu sebagai hak
tentang Perubahan atas Undang-Undang
kekayaan immateril maka ada baiknya kita
Nomor 6 Tahun 1982 tentang Hak Cipta
lihat dulu
sebagaimana telah diubah dengan Undang-
rumusan pasal 499 KUH
Perdata.28 Pasal ini secara implisit (tersirat)
Undang Nomor 7 Tahun 1987.
dan menunjukkan
d. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002
bahwa Hak Cipta itu
dapat digolongkan sebagai benda yang
tentang Hak Cipta.
dimaksud
e. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014
oleh pasal tersebut. Pasal 499
KUH Perdata memberikan batasan tentang
tentang Hak Cipta.
rumusan benda, menurut
Apa itu Hak Cipta?
pasal tersebut
27
Ibid, hal.52 Baca lebih lanjut Pasal 499 Kitab Undang-Undang Hukum (KUH) Perdata 28
29
86
H. OK. Saidin, Op.Cit, hal. 52-53
©ª«¬®ª¯ °«±²±³´ µ ¶²´·¸¹¯´®ª¯ º´¹»ª²®ª¹ª ¼ª¹¯¸«ª ½¬¹¾ª¿ª¹³ª
JURNAL M-PROGRESS Sebagaimana yang dirumuskan dalam
lebih lanjut dari pihak yang menerima
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014
tersebut secara sah.
tentang Hak Cipta bahwa Hak Cipta adalah
Ciptaan yang dilindungi oleh Hak Cipta
Hak Eksklusif Pencipta yang timbul secara
menurut Undang-Undang Nomor 29 Tahun
otomatis
2014 tentang Hak Cipta.30
berdasarkan prinsip deklaratif
setelah suatu Ciptaan diwujudkan
dalam
Adapun Ciptaan yang dilindungi meliputi
bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan
Ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan,
sesuatu
seni, dan sastra, terdiri atas:
dengan
ketentuan
peraturan
perundang-undangan.
a. buku, pamflet, perwajahan karya tulis
Hak Cipta terdiri atas Hak Ekonomi
yang diterbitkan, dan semua hasil karya
(Economic Rights) dan Hak Moral (Moral Rights). Hak Ekonomi adalah Hak untuk
tulis lainnya. b. Ceramah, kuliah, pidato, dan Ciptaan
mendapatkan manfaat ekonomi atas Ciptaan serta produk terkait. Hak Moral adalah Hak
sejenis lainnya. c. Alat
peraga
yang melekat pada diri Pencipta atau Pelaku
kepentingan
yang tidak dapat dihilangkan atau dihapus
pengetahuan
tanpa alasan apapun, walaupun Hak Cipta
pendidikan
untuk
dan
e. Drama, drama musikal, tari, koreografi,
atau
bersama-sama menghasilkan suatu ciptaan
pewayangan dan pantomim f. Karya seni rupa
dalam segala bentuk
seperti lukisan, gambar, ukiran, kaligrafi,
yang bersifat khas dan pribadi.
seni pahat, patung atau kolase.
Ciptaan adalah setiap hasil karya cipta dibidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra
g. Karya seni terapan
yang dihasilkan atas inspirasi, kemampuan,
h. Karya arsitektur
pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan,
i. Peta
atau keahlian yang diekspresikan
j. Karya seni batik atau seni motif lain
dalam
k. Karya Fotografi
bentuk nyata. Pemegang Hak Cipta adalah Pencipta sebagai Pemilik Hak Cipta, pihak yang menerima hak tersebut
ilmu
teks.
Pencipta adalah seorang atau beberapa yang secara sendiri-sendiri
dibuat
d. Lagu dan/atau musik dengan atau tanpa
atau Hak Terkait telah dialihkan,
orang
yang
l. Potret m. Karya Sinematografi
secara sah dari
Pencipta, atau pihak lain yang menerima
30 Baca lebih lanjut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta
87
ÀÁÂÃÄÅÁÆ ÇÂÈÉÈÊË Ì ÍÉËÎÏÐÆËÅÁÆ ÑËÐÒÁÉÅÁÐÁ ÓÁÐÆÏÂÁÄ ÔÃÐÕÁÖÁÐÊÁ
JURNAL M-PROGRESS n.
Terjemahan, tafsir, saduran, bunga
Tidak ada Hak Cipta atas hasil karya
rampai, basis data, adaptasi, aransemen,
berupa:
modifikasi,
a.
Hasil rapat terbuka lembaga negara
b.
Peraturan perundang-undangan
c.
Pidato Kenegaraan atau pidato pejabat
dan karya lain
hasil
transformasi. o.
Terjemahan,
adaptasi,
aransemen,
pemerintah
tranformasi, atau modifikasi ekspresi d.
budaya tradisional. p.
Hakim dan
Kompilasi Ciptaan atau data, baik dalam format yang dapat dibaca dengan Program Komputer
e.
Kitab Suci atau simbol keagamaan.
maupun media
lainnya. q.
Putusan Pengadilan atau Penetapan
D. HAK EKONOMI BAGIAN DARI
Kompilasi ekspresi budaya tradisional
HAK CIPTA
selama kompilasi tersebut merupakan
Di dalam Konstitusi kita yaitu Pasal
karya yang asli
28H
Ayat
(4)
UUD
r.
Permainan video
menyatakan”Setiap
s.
Program Komputer.
mempunyai hak milik pribadi dan hak milik
Hasil Karya yang Tidak Dilindungi
tersebut tidak boleh diambil alih sewenang-
orang
1945 berhak
oleh Hak Cipta.Hasil karya yang tidak
wenang oleh siapapun”. Ketentuan Pasal 28
dilindungi oleh Hak Cipta meliputi:
H Ayat (4) UUD 1945 pasca reformasi ini
a.
Hasil Karya yang belum diwujudkan
mirip dengan rumusan Pasal 26 Ayat (2)
dalam bentuk nyata
UUDS 1950, yaitu “Seorangpun tidak boleh
Setiap ide, prosedur, sistem, metode,
dirampas dengan semena-mena”. Namun
konsep, prinsip, temuan atau data
dalam Pasal 26 Ayat (3) UUDS ini
walaupun
diungkapkan,
ditambahkan, “Hak milik itu adalah suatu
dinyatakan, digambarkan, dijelaskan,
fungsi sosial”. Sedangkan dalam Pasal 28 H
atau
UUD 1945 Pascareformasi, konsepsi hak
b.
c.
telah
digabungkan
dalam
sebuah
Ciptaan.
milik yang berfungsi sosial itu tidak ada
Alat, benda, atau produk yang
lagi. Dengan ketentuan bahwa hak milik
diciptakan hanya untuk menyelesaikan
pribadi tidak dapat diambil oleh siapapun,
masalah teknis atau yang bentuknya
berarti konsepsi hak milik pribadi dalam
hanya ditujukan untuk kebutuhan
UUD 1945 bersifat mutlak, kecuali atas
fungsional.
ganti
88
kerugian
yang
didasarkan
atas
×ØÙÚÛÜØÝ ÞÙßàßáâ ã äàâåæçÝâÜØÝ èâçéØàÜØçØ êØçÝæÙØÛ ëÚçìØíØçáØ
JURNAL M-PROGRESS transaksi
yang
bersifat
sukarela.
Hak Ekonomi dapat juga diberi istilah
Penggantian kerugian juga harus ditentukan
dengan Financial Rights adalah hak yang
atas kesepakatan harga secara bersama.
dimiliki
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
mendapatkan keuntungan atas Ciptaannya.
konsepsi hak milik dalam UUD 1945
Hak Ekonomi ini pada setiap Undang-
mengalami
Undang Hak Cipta selalu
liberalisasi
dengan
meninggalkan unsur-unsur sosialisme dalam fungsi hak milik.
31
oleh
seorang
Pencipta
untuk
berbeda, baik
terminologinya, jenis hak yang meliputinya, maupun ruang lingkup dari tiap jenis Hak
Hak Cipta yang merupakan bagian dari
Ekonomi tersebut. Secara umum setiap
Hak Milik Intelektual (Intellectual Property
negara
Rights)
Hak Ekonomi tersebut meliputi jenis hak:33
otomatis
Ekonomi Ciptaannya
di
mengandung
dalamnya tersebut
karena Pencipta
Hak
dengan akan
minimal mengenal dan mengatur
a.Hak reproduksi atau penggandaan b.Hak adaptasi
mendapatkan keuntungan atau menikmati
c. Hak distribusi
keuntungan
d. Hak pertunjukan
atas Ciptaannya. Dan tidak
setiap orang bebas untuk menggunakan atau
e. Hak penyiaran
menikamati Ciptaan si Pencipta tersebut
f. Hak program kabel
karena didalamnya ada nilai ekonomis yang
g. Droit de suite (Hak yang mengikuti)
diperoleh dari
h. Hak pinjam masyarakat
olah pikir
si
Pencipta
sehingga Hak Cipta ini juga mengandung
a. Hak reproduksi atau penggandaan34 Hak Pencipta untuk menggandakan
unsur-unsur liberalisme. Hak Cipta terdiri atas Hak Ekonomi
Ciptaannya, ini merupakan penjabaran dari
(economic rights) dan Hak Moral (moral
Hak Ekonomi si Pencipta. Dalam istilah
rights). Hak Ekonomi
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002
adalah hak untuk
mendapatkan manfaat ekonomi atas Ciptaan
tentang
Hak
Cipta,
Hak
Reproduksi
serta hak yang terkait. Hak Moral adalah
termasuk dalam pengertian “mengumumkan
hak yang melekat pada diri Pencipta atau
atau memperbanyak” sebagaimana yang
Pelaku yang tidak dapat dihilangkan atau
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1)35. Dalam
dihapus tanpa alasan apapun, walaupun Hak
pengertian umum, reproduksi sama dengan
Cipta atau Hak Terkait telah dialihkan.32 31
Jimly Asshiddiqie, Op.Cit, hal, 265. Kitab Undang-Undang HAKI (Hak Kekayaan Intelektual), Fokusmedia, Bandung, 2013, hal. 3. 32
33 Muhammad Djumhana, R.Djubaedillah, Op,Cit, 2014, hal 79. 34 Ibid, hal. 79-80. 35 Lihat lebih lanjut Pasal 2 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta
89
îïðñòóïô õðö÷öøù ú û÷ùüýþôùóïô ÿùþ ï÷óïþï ïþôýðïò ñþïïþøï
JURNAL M-PROGRESS perbanyakan, yaitu menambah jumlah suatu
yang dimaksudkan agar Ciptaan tersebut
Ciptaan dengan pembuatan yang sama, atau
dikenal oleh masyarakat. Dalam hak ini
menyerupai
dengan
termasuk pula bentuk yang tercantum dalam
mempergunakan bahan-bahan yang sama,
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000
termasuk
tentang Hak Cipta Pasal 2 ayat (1)38
Ciptaan tersebut
mengalihwujudkan
sesuatu
Ciptaan. Hak reproduksi ini juga mencakup
“mengumumkan
perubahan bentuk Ciptaan satu ke Ciptaan
termasuk
lainnya,
mengadaptasi,
misalnya,
rekaman
musik,
atau
memperbanyak”,
kegiatan
menerjemah, mengaransemen,
pertunjukan drama, juga pembuatan duplikat
mengalihwujudkan, menjual, menyewakan,
dalam rekaman suara dan film.
meminjamkan, mengimpor, memamerkan,
b.Hak Adaptasi36
mempertunjukan
Hak untuk mengadakan
adaptasi
dapat
menyiarkan,
kepada
publik,
merekam,
dan
berupa penerjemahan dari bahasa satu ke
mengkomunikasikan Ciptaan kepada publik
bahasa
melalui sarana apapun.
yang
lain,
aransemen
musik,
dramatisasi dari nondramatik, mengubah
d.Hak penampilan atau perfomance right.39
menjadi cerita fiksi dari karangan non fiksi,
Hak ini dimiliki para pemusik, dramawan,
atau sebaliknya. Pengertian adaptasi pada
ataupun seniman lainnya yang karyanya
uraian
dapat
diatas
modifikasi
pada
dasarnya
berupa
dari karya yang ada menjadi
terungkapkan
pertunjukan.
Pengaturan
dalam
bentuk
tentang
hak
karya lainnya, sebagai hasil eksplorasi atas
pertunjukan ini di kenal, baik dalam
karya
Konvensi
pertamanya
dalam
rangka
Berne
(Konvensi
tentang
mengeksploitasi potensi yang dimilikinya
perlindungan karya seni dan sastra) maupun
guna mendapatkan nilai tambah yang lebih
Konvensi
besar .
tersendiri dalam sebuah Konvensi, yaitu
c.Hak distribusi37
Konvensi Roma (Konvensi untuk bidang-
Hak distribusi adalah hak yang dimiliki
bidang
Pencipta masyarakat
untuk setiap
menyebarkan hasil
pada
ciptaannya.
Penyebaran tersebut dapat berupa bentuk penjualan, penyewaan, atau bentuk lain 36 Muhammad Djumhana, R Djubaedillah, Op, Cit, 2014, hal. 81 37 Ibid, hal.82
Universal,
yang
terkait
bahkan
dengan
diatur
Hak
38
Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000 menyatakan bahwa Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya yang timbul secara otomatis setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi pembatasan menurut peraturan perundang-undangan. Yang dimaksud dengan hak eksklusif adalah hak yang sematamata diperuntukan bagi pemegangnya sehingga tidak ada pihak lain yang boleh memanfaatkan hak tersebut tanpa izin pemegangnya. 39 Muhammad Djumhana, R Djubaedillah, Op, Cit, 2014, hal. 84
JURNAL M-PROGRESS Cipta/Neighbouring Rights, Related Rights).
1974 yang dikenal dengan Relating to the
Dengan pasti
Distribution of Programme Carryng Signals
setiap perundang-undangan
Hak Cipta setiap negara akan mengaturnya.
Transmitted
Dalam
dibeberapa negara, hak penyiaran ini masih
Undang-Undang
Hak
Cipta
ditentukan bahwa performing right adalah Hak Esklusif
by
Satelite.
Hanya
saja
merupakan cakupan dari hak pertunjukan.
dan dilindungi selama 28
Menyiarkan
sebagai
bentuk
hak
tahun. Menurut Copinger, “pendaftaran
tersendiri dari bagian hak ekonomi adalah
tidak
suatu kegiatan
diperlukan
untuk
mendapatkan
dari pemilik hak cipta
perlindungan bagi hak pertunjukan ini.
termasuk
Peraturan yang berlaku sekarang di Inggris
pertunjukan umum (public performance),
untuk mengatur
Hak Pertunjukan ini
mengkomunikasikan pertunjukan langsung
adalah Performers Protection Act 1958 dan
(life perfomance), dan mengkomunikasikan
yang terakhir dikeluarkan tahun 1973.
40
secara
menyewakan,
interaktif
suatu
melakukan
karya
rekaman
adalah
pelaku. Yang dimaksud dengan pelaku
termasuk untuk penyajian kuliah, pidato,
adalah aktor, penyanyi, pemusik, penari atau
khotbah,
mereka yang menampilkan, memperagakan,
Yang
dimaksud
presentasi
baik
pertunjukan
melalui
suara,
visual
juga
maupun
menyangkut
penyiaran film, dan rekaman suara
pada
media televisi, radio, dan tempat lain yang menyajikan tampilan tersebut
41
mempertunjukan. menyampaikan,
Menyanyikan, mendeklamasikan,
atau
memainkan suatu karya musik, drama, tari, sastra, folklore, atau karya seni lainya. 43
e. Hak penyiaran (broadcasting right)42
f.
Hak program kabel 44
Hak untuk menyiarkan bentuknya berupa
Hak ini hampir sama dengan hak penyiaran
mentransmisikan
oleh
hanya saja mentransmisikannya melalui
peralatan tanpa kabel. Hak penyiaran ini
kabel. Dengan demikian, Pencipta atau
meliputi penyiaran ulang dan mentransmisi
Pemegang Hak Cipta tidak dapat berdiri
ulang. Ketentuan hak ini telah diatur baik
sendiri
dalam Konvemsi Berne maupun Konvensi
menggandakan Ciptaannya, mereka harus
Universal, juga konvensi sendiri misalnya
bekerja
Konvensi Roma 1961 dan Konvensi Brussel
penyiaran.
suatu
Ciptaan
dalam
sama
mengumumkan
dengan
Badan
atau
lembaga/badan
Penyiaran
televisi
mempunyai suatu studio tertentu, dari sana 40
Ibid, hal 84 dikutip dari Copinger and Skone James, 1980, Copyright, Cetaka keduabelas, London: Sweet &Maxwell, h.5000 41 Ibid, hal. 84 42 Ibid, hal. 88
43
Lihat Pasal 1 angka 10 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000 tentang Hak Cipta. 44 Muhammad Djumhana, R Djubaedillah, Op, Cit, 2014, hal. 89-90
!"#$%!& '"()(*+ , -)+./0&+%!& 1+02!)%!0! 3!0&/"!$ 4#05!6!0*!
JURNAL M-PROGRESS disiarkan program-program melalui kabel
Ekonomi terdapat dalam Pasal 8, 9,10.
kepada pesawat pelanggan. Jadi, siarnya
11,12,13,14,15.
sudah pasti bersifat komersil.
Pasal 8:
g. Droit de suite hak
itu
45
terus
(Hak Mengikuti artinya
mengikuti
bendanya
Hak Ekonomi merupakan Hak Eksklusif Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk
dimanapun juga (dalam tangan siapapun
mendapatkan
juga ) benda itu berada .
Ciptaannya
Adalah hak yang dimilki oleh Pencipta.
manfaat
ekonomi
atas
Pasal 9:
Hak ini mulai diatur dalam Pasal 14 bis
1, Pencipta atau Pemegang Hak Cipta
Konvensi Berne revisi Brussel 1948 yang
sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 8
kemudian ditambah lagi dengan Pasal 14
memiliki Hak Ekonomi untuk melakukan:
hasil revisi Stockholm 1967. Ketentuan
a.
Penerbitan Ciptaan
Droit de suite ini menurut petunjuk
b.
Penggandaan Ciptaan dalam segala
WIPO
(World
Intellectual
dari
Property
bentuknya
Organization) yang tercantum dalam buku
c.
Penerjemahan Ciptaan
Guide to the Berne Convention merupakan
d.
Pengadaptasian, pengaransemenan, atau
hak tambahan, Hak ini bersifat kebendaan. h. Hak pinjam masyarakat atau public lending right Hak
ini
e.
Pendistribusian Ciptaan atau salinannya
f.
Pertunjukan Ciptaan
yang
g.
Pengumuman Ciptaan
diperpustakaan, yaitu
h.
Komunikasi Ciptaan
i.
Penyewaan Ciptaan
46
dimiliki
oleh
karyanya tersimpan
Pencipta
dia berhak atas suatu pembayaran pihak
tertentu
diciptakannya masyarakat
karena sering dari
pentransformasian Ciptaan
dari
karya
yang
2. Setiap orang yang melaksanakan
dipinjam
oleh
Ekonomi sebagaimana yang dimaksud pada
milik
ayat (1) wajib mendapatkan izin Pencipta
perpustakaan
pemerintah tersebut.
atau Pemegang Hak Cipta
Dimanakah Hak Ekonomi ini diatur
3. Setiap orang yang tanpa izin Pencipta
yang merupakan bagian dalam Hak Cipta?
atau
Hal ini dijelaskan dalam Undang-Undang
melakukan
Nomor 28 Tahun 2014 bahwa pengaturan
Penggunaan secara Komersil Ciptaan
tentang
Pasal 10:
45 46
Hak
Cipta
Hak
mengandung
Hak
Pemegang
Hak
Cipta
Penggandaan
dilarang dan/atau
Ibid, hal. 90 Ibid, hal, 90
78
9:;<=>:? @;ABACD E FBDGHI?D>:? JDIK:B>:I: L:I?H;:= M
JURNAL M-PROGRESS Pengelola tempat perdagangan
dilarang
Potret
membiarkan
dan/atau
dalam ayat (1) yang memuat 2 orang
penggandaan barang hasil pelanggaran Hak
atau lebih, wajib meminta persetujuan
Cipta dan/atau Hak yang terkait ditempat
dari orang yang ada dalam Potret atau
perdagangan yang dikelolanya.
ahli warisnya.
penjualan
Pasal 11: 1.
Hak
Pasal 13: Ekonomi
untuk
Pengumuman,
melakukan
pendistribusian Ciptaan
2.
Komunikasi
atau salinan
Potret
atau
seorang
atau
beberapa orang
Pasal 9 ayat (1) huruf e tidak berlaku
dalam suatu pertunjukan umum tidak
terhadap Ciptaan atau salinan yang
dianggap
telah dijual atau yang telah dialihkan
Cipta, kecuali dinyatakan lain atau
kepemilikan Ciptaan kepada siapapun.
diberi
Hak
menyewakan
Pertunjukan atau pemegang hak atas
Ciptaan atau salinannya sebagaimana
pertunjukan tersebut sebelum atau pada
yang dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1)
saat pertunjukan berlangsung.
huruf i tidak berlaku terhadap program
Pasal 14:
komputer
Untuk
Ekonomi
untuk
dalam hal ini program
Pelaku Pertunjukan
sebagai
pelanggaran
persetujuan
oleh
kepentingan
Hak
Pelaku
keamanan,
komputer tersebut bukan merupakan
kepentingan
objek esensial dari penyewaan.
kepentingan proses peradilan pidana, instansi
Setiap
orang
penggunaan
umum,
yang
dan/atau
berwenang
dapat
dilarang
melakukan
melakukan
secara
komersial,
Pendistribusian atau Komunikasi Potret
penggandaan,
2.
Pendistribusian,
sebagaimana yang dimaksud dalam
Pasal 12: 1.
sebagaimana yang dimaksud
Pengumuman,
tanpa harus mendapatkan
pengumuman,
persetujuan
pendistribusian, dan/atau Komunikasi
dari seorang atau beberapa orang yang
atas
berada dalam Potret.
potret
yang
dibuatnya
guna
kepentingan reklame atau periklanan
Pasal 15:
secara komersial tanpa persetujuan dari
1.Kecuali diperjanjian lain,
orang yang dipotret atau ahli warisnya.
dan/atau
pemegang Ciptaan fotografi,
Penggunaan
lukisan,
gambar,
penggandaan,
secara
komersial,
karya
pemilik
arsitektur,
patung, atau karya seni lain berhak
pengumuman,
melakukan
pendistribusian, dan/atau Komunikasi
PQ
pengumuman
Ciptaan
RSTUVWSX YTZ[Z\] ^ _[]`abX]WSX c]bdS[WSbS eSbXaTSV fUbgShSb\S
JURNAL M-PROGRESS dalam
suatu
pameran
umum
atau
4. Ketentuan mengenai Hak Cipta
Penggandaan dalam suatu katalog yang
sebagai
diproduksi untuk keperluan
sebagaimana yang dimaksud pada ayat
pameran
objek
jaminan
fidusia
tanpa persetujuan Pemcipta.
(3)
2. Ketentuan Pengumuman Ciptaan
peraturan perundang-undangan.
sebagaimana yang dimaksud pada ayat
Pasal 17:
(1)
1. Hak Ekonomi
berlaku juga terhadap Potret
sepanjang tidak bertentangan
dengan
dilaksanakan
sesuai
dengan
atas suatu Ciptaan
tetap berada di tangan Pencipta
atau
ketentuan sebagaiman yang dimaksud
Pemegang Hak Cipta selama Pencipta
dalam Pasal 12.
atau Pemegang Hak Cipta
Apakah Hak Ekonomi yang terdapat di
mengalihkan seluruh
dalam Hak Cipta dapat dialihkan?
dari Pencipta atau Pemegang Hak Cipta
Ketentuan ini diatur dalam Pasal 16, 17
tersebut kepada penerima pengalihan
18 dan 19 Undang-Undang Nomor 28
hak atas Ciptaan.
Tahun 2014:
2.
Pasal 16:
Pencipta atau Pemegang Hak Cipta
1. Hak Cipta
merupakan Benda
Hak
Cipta
dapat
Ekonomi
dialihkan beralih
Hak Ekonomi
yang
dialihkan
untuk seluruh atau sebagian tidak dapat
bergerak tidak berwujud 2.
Hak
tidak
atau
untuk
keduakalinya
oleh
Pencipta atau Pemegang Hak Cipta
dialihkan, baik seluruh maupun sebagian
yang sama.
kerena:
Pasal 18:
a. Pewarisan
Ciptaan buku, dan/atau semua hasil
b. Hibah
karya
c. Wakaf
musik dengan atau tanpa teks yang
d. Wasiat
dialihkan dalam perjanjian jual putus
e. Perjanjian tertulis
dan/atau pengalihan tanpa batas waktu,
f. Sebab lain yang dibenarkan sesuai
Hak Ciptanya beralih kembali kepada
dengan ketentuan
peraturan perundang-
tulis lainnya, lagu dan/atau
Pencipta pada saat perjanjian tersebut
undangan
mencapai jangka waktu 25 (dua puluh
3. Hak Cipta dapat dijadikan objek
lima tahun)
jaminan fidusia.
Pasal 19:
ij
klmnoplq rmstsuv w xtvyz{qvplq |v{}ltpl{l ~l{qzmlo n{ll{ul
JURNAL M-PROGRESS 1. Hak Cipta yang dimilki Pencipta
manfaat ekonomi bagi masyarakat luas. Hak
yang belum, telah, atau tidak dilakukan
Ekonomi
Pengumuman,
reproduksi atau penggandaan, hak adaptasi,
Pendistribusian,
Komunikasi meninggal
setelah
atau
Penciptanya
dunia menjadi milik ahli
hak
tersebut
distribusi,
peformance
dapat
hak
right,
berupa;
hak
penampilan
hak
atau
penyiaran,
hak
waris atau milik penerima wasiat.
program kabel, droit de suite (hak yang
2. Ketentuan sebagaimana dimaksud
mengikuti) dan hak pinjam masyarakat atau
pada ayat (1) tidak berlaku jika hak
public lending rights.
tersebut
Di dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun
diperoleh
secara
melawan
hukum.
2014 tentang Hak Cipta tegas-tegas telah dinyatakan juga
bahwa:
Pemegang Hak Cipta
KESIMPULAN Dari uraian diatas dapatlah penulis
Pencipta atau
sebagaimana yang
dimaksud dalam memiliki hak ekonomi
menyimpulkan bahwa Hak Cipta otomatis
untuk melakukan:
atau secara tidak langsung memunculkan
a. Penerbitan Ciptaan
Hak Ekonomi bagi Pencipta karena Hak
b. Penggandaan
Cipta memberikan keuntungan finansial
bentuknya
Ciptaan
dalam
segala
bagi Penciptanya. Disamping itu juga orang
c. Penerjemahan Ciptaan
lain yang
d. Pengadaptasian, pengaransemenan, atau
Pencipta
akan menggunakan Ciptaan harus
terlebih
dahulu
pentransformasian Ciptaan
mendapatkan izin dari Pencipta dan dia
e. Pendistribusian Ciptaan atau salinannya
harus memberikan Royalty atau Technical
f. Pertunjukan Ciptaan
Fee kepada Pencipta. Dengan demikian si
g. Pengumuman Ciptaan
Pencipta tentu mendapatkan keuntungan
h. Komunikasi Ciptaan
dari Royalty atau Technical Fee tersebut.
i. Penyewaan Ciptaan
Hasil Ciptaan Pencipta harus memiliki manfaat serta berguna secara ekonomi bagi masyarakat untuk menunjang kehidupan
DAFTAR PUSTAKA
manusia sehingga Hak Ekonomi yang terkandung di dalam Hak Cipta tersebut tidak hanya menguntungkan
pribadi bagi
Asshiddiqie, Jimly, Konstitusi Ekonomi, Penerbit KOMPAS, Jakarta, 2010
Penciptanya saja tetapi juga mempunyai
JURNAL M-PROGRESS Asyhadie, Zaeni, Hukum Bisnis Prinsip dan Pelaksanaanya di Indonesia, Rajawali Pers, Jakarta, 2012. Direktoral Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, Buku Panduan Hak Kekayaan Intelektual, Tangerang, 2005 Djumhana, Muhammad dan Djubaedillah, R, Hak Milik Intelaktual Sejarah, Teori dan Praktiknya di Indonesia, PT.Citra Aditya Bakti, Bandung, 2014 HS, Salim, Pengantar Hukum Perdata Tertulis (BW), Sinar Grafika, Jakarta, 2005 Nasution, Rahmi Jened Parinduri, Interface Hukum Kekayaan Intelektual dan Hukum Persaingan (Penyalahgunaan HKI), Rajawali Pers, Jakarta, 2013 Saidin, H. OK, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual (Intellectual Property Rights), Rajawali Pers, Jakarta, 2004 Soekamto, Soerjono, Pengantar Penelitian Hukum, UI Press, Jakarta, 1986. Suratman, Philips Dillah, Metode Penelitian Hukum, Alfabeta, Bandung, 2012. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta Kitab
Undang-Undang HaKI (Hak Kekayaan Intelektual), Fokusmedia, Bandung, 2013
Kitab
Undang-Undang (KUH Perdata)
Hukum
Perdata
¡¢£ ¤¥¦¥§¨ © ª¦¨«¬£¨¢£ ®¨¯¦¢ °£¬¡ ± ²³§
JURNAL M-PROGRESS PETUNJUK PENULISAN MAJALAH ILMIAH “JURNAL M-PROGRESS” 1. Naskah diketik dengan MS Word, jenis huruf Times News Roman 11, ukuran kertas A4 (297 x 210), dengan jarak 1,5 spasi, jumlah 10 s/d 16 halaman, (termasuk gambar, ilustrasi dan daftar pustaka). 2. Naskah berupa hasil penelitian atau pengabdian kepada masyarakat, yang merupakan naskah asli dan belum pernah dipublikasikan di media masa manapun. Makalah yang telah dipresentasikan dalam suatu pertemuan ilmiah, apabila belum dipubilkasikan dapat diterima. 3. Sistematika penulisan sebagai berikut: a. JUDUL Singkat, jelas dan mencerminkan isi. b. Nama (para) penulis atau baris kepemilikan Ditulis lengkap tanpa gelar disertai keterangan instansi tempat bekerja, alamat, Telepon, Fax dan alamat E-mail. c. ABSTRAK Abstrak diawali dengan judul makalah dalam bahasa Inggris. Berisi inti sari makalah, cara penyelesain masalah, dan hasil yang diperoleh. Selanjutnya abstract ditulis dalam bahasa Inggris, satu alinea dengan maksimal 150 kata. Keyword: berisi 2 s/d 5 kata dalam bahasa Inggris. d. PENDAHULUAN Berisi latar belakang masalah, permasalahan, tujuan, ruang lingkup, dan berisi teori yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan, serta menjelaskan metodologi yang dipergunakan berisi bahan, alat yang digunakan, dan cara melakukan penelitian. e. PEMBAHASAN Berisi penyajian data dalam bentuk tabel, grafik, gambar dan/atau lain sebagainya. Permohonan dilakukan terhadap hubungan berbagai variabel baik bebas maupun terikat, analisis tentang keterkaitan data dengan hipotesa
´µ¶·¸¹µº »¶¼½¼¾¿ À Á½¿ÂÃĺ¿¹µº Å¿ÄƵ½¹µÄµ ǵĺöµ¸ È·Äɵʵľµ
JURNAL M-PROGRESS penelitian dan kesesuaian hasil penelitian terhadap teori yang digunakan berikut alasannya. f.
KESIMPULAN Berisi kesimpulan dari pembahasan.
g. DAFTAR PUSTAKA Penulisan daftar pustaka disusun tanpa nomor berdasarkan abjad dengan urutan penulisan sebagai berikut nama pengarang, tahun terbit, judul, penerbit dan kota penerbitan. Nama pengarang mendahulukan nama keluarga atau nama dibalik tanpa gelar. 4. Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia dengan berpedoman pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan. 5. Hindari pemakaian istilah asing (kecuali bila sangat diperlukan). Penulisan istilah asing dicetak dengan huruf miring / italic. 6. Isi
tulisan
bukan
tanggung
jawab
redaksi.
Redaksi
berhak
mengedit
redaksionalnya, tanpa mengubah arti. 7. Bagi penulis yang naskahnya diterbitkan akan diberi 1 (satu) eksemplar cetak lepas. 8. Bagi pengirim naskah harus menyertakan print out naskah serta 1 (satu) CD berisi copy naskahnya dikirim ke Redaksi Jurnal M-Progress Alamat : Fakultas Ekonomi, Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma, Fakultas Ekonomi, Kampus B, Komplek Angkasa, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Telp. 02180880030, Fax. 021-80880031, email : [email protected]
Fakultas Ekonomi Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma
ËÌÍÎÏÐÌÑ ÒÍÓÔÓÕÖ × ØÔÖÙÚÛÑÖÐÌÑ ÜÖÛÝÌÔÐÌÛÌ ÞÌÛÑÚÍÌÏ ßÎÛàÌáÌÛÕÌ