ANALISIS BALANCED SCORECARED DALAM MENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk NAMA NPM JURUSAN
: HERU HERMAWAN : 23210282 : AKUNTANSI
Latar Belakang Masalah Di era sekarang ini, banyak perusahaan yang sulit untuk mengembangkan usahanya karena harus bersaing dengan perusahaan lain. Hal tersebut dikarenakan karena banyak perusahaan hanya focus kepada kinerja keuangan nya saja, sedangakan kinerja non keuangan diabaikan, misalnya seperti pelanggan (customers), bisnis internal (internalbusiness-process), dan pembelajaran, pertumbuhan karyawan, manajemen, dan organisasi (learning-process). Untuk dapat mencapai tujuan bisnis strategi perusahaan yang maksimal seperti penjualan dan laba, maka perusahaan harus dapat menilai dari kinerja para manajer dengan metode yang disebut metode Balanced Scorecard, yang dimana metode ini memberi manajemen organisasi suatu pengetahuan, keterampilan dan sistem yang memungkinkan karyawan dan manajemen belajar dan berkembang terus-menerus (perspektif pembelajaran dan pertumbuhan) berinovasi untuk membangun kapabilitas strategis yang tepat serta efisiensi (perspektif proses bisnis internal) agar mampu menyerahkan nilai spesifik ke pasar (perspektif pelanggan) dan selanjutnya akan mengarah pada nilai saham yang terus meningkat (perspektif finansial).
Rumusan Masalah dan Tujuan Penelitian Rumusan Masalah Tujuan Penelitian
: Bagaimana kinerja Bank Rakyat Indonesia dengan menggunakan Balanced Scorecard ? : Untuk mengetahui pengaruh kinerja Bank Rakyat Indonesia dengan menggunakan metode Balanced Scorecard yang meliputi perpektif financial, perspektif pelanggan, perspektif bisinis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.
Alat Analisis dan Pembahasan Perspektif Financial
Perspektif Pelanggan, Perspektif Bisnis Internal, Perpektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Pada perspektif ini penulis menggunakan Rasio Likuditas, Rentabilitas, dan Solvabilitas, dengan data berupa laporan keuangan periode 2008 2012, yang terdiri dari Neraca dan Laporan Laba Rugi. Pada perspektif ini penulis menggunakan kuesioner kepuasan pelanggan dan karyawan. Pada perspektif bisnis internal pengkuran dilihat dari proses inovasi, operasi, dan purna jual yang terdapat pada kuesioner karyawan. Dan pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan kepuasan karyawan dilihat dari motivasi, kepuasan , dan keselarasan pegawai.
Perspektif Financial Keterangan
2008
2009
2010
2011
2012
Rasio Liquiditas
Rumus :
Alat liquid X 100%
a. Cash Ratio
Pinjaman yang harus segera dibayar
185,98%
117,21%
Rumus :
220,69%
255,38%
357,07%
Alat liquid X 100%
b. RR
Jumlah dana simpanan pihak ketiga 8,29%
8,22%
8,98%
11,34%
12,53%
Keterangan
2008
2009
2010
2011
2012
Rasio Rentabilitas Rumus :
Laba bersih X 100%
a. ROA
Total aktiva 2,42%
2,31%
Rumus :
2,84%
3,21%
3,39%
Laba bersih X 100%
b. ROE
Modal sendiri 26,65%
26,81%
31,28%
30,29%
28,80%
Keterangan
2008
2009
2010
2011
2012
Rasio Solvabilitas Rumus :
Jumlah utang X 100%
a. DER
Jumlah modal sendiri 1000,69%
1062,79%
1002,40%
843,19%
749,76%
Perspektif Pelanggan, Proses Bisnis Internal, Pembelajaran dan Pertumbuhan Rumus :
Jumlah jawaban puas / tidak puas X 100% Jumlah jawaban kuesioner
Keterangan
Puas
Tidak Puas
Pespektif Pelanggan
74,5%
25,5%
Cukup Baik
Perspektif Proses Bisnis Internal
96,9%
3,1%
Baik
Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
97,2%
2,8%
Baik
76% - 100% Baik
56% - 75% Cukup Baik
40% - 55% Kurang Baik < 40% Tidak Baik
Kesimpulan Analisis Balanced Scorecard yang diterapkan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dapat dinilai cukup baik dan efektif. Hal ini dapat dilihat dari keempat perspektif yang menjadi tolak ukur dalam Balanced Scorecard dan telah sesuai dengan fungsinya masingmasing. Keempat perspektif tersebut dapat diintisarikan sebagai berikut : Perspektif Financial Berdasarkan hasil penilaian diatas, terlihat bahwa kinerja keuangan Bank Rakyat Indonesia untuk rasio Liquiditas, rasio Rentabilitas, dam rasio Solvabilitas cenderung baik, itu dapat dilihat dari RR, ROA, dan ROE yang telah mencapai persantase yang di inginkan, tetapi kurang baik pada Cash Ratio karena walaupun persentase disetiap tahunnya mengalami kenaikan, tetapi ini kurang baik karena banyak dana yang menganggur, dan DER yang mengukur kemampuan bank dalam melunasi hutang-hutangnya dengan mengandalkan ekuitasnya yang tergambar dalam perhitungan DER, maka itu kurang baik untuk Bank Rakyat Indonesia
Perspektif Pelanggan Dilihat dari perspektif ini kinerja perusahaan dapat dikatakan baik, karena adanya peningkatan kepercayaan dan kepuasan pelanggan terhadap produk, pelayanan dan perusahaan dilihat dari adanya peningkatan pangsa pasar yang direbut oeh perusahaan. Persepktif Proses Bisnis Internal Dilihat dari perspektif ini kinerja proses internal perusahan dapat dikatakan baik, karena perusahaan terus melaksanakan inovasi, memaksimalkan proses operasi, dan memberikan layanan purna jual yang memadai dan memuaskan para pelanggan. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Dilihat dari perspektif ini kinerja perusahaan dapat dikatakan baik, karena perusahaan sudah cukup memperoleh pegawai yang produktif dan termotivasi, sudah memiliki informasi dan data base yang cukup baik bagi pegawai. Sehingga Dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk adalah cukup baik.