ANALISIS AGIHAN IKLIM KLASIFIKASI OLDEMAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI KABUPATEN CILACAP Analysis of Oldeman Climate Clasification Distribute Using Geographycal Information System in Cilacap Regency
JURNAL PUBLIKASI ILMIAH
Oleh : Rifqi Kamala E100110038
FAKULTAS GEOGRAFI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015
2
3
ANALISIS AGIHAN IKLIM KLASIFIKASI OLDEMAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGAFIS DI KABUPATEN CILACAP (Analysis of Oldeman Climate Clasification Distribute Using Geographycal Information Sytem in Cilacap Regency) Rifqi Kamala¹, Yuli Priyana², Agus Anggoro Sigit2 Mahasiswa Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta (2) Dosen Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. Ahmad Yani, Tromol Pos I, Pabelan, Kartasura, Surakarta 57102 Email:
[email protected] (1)
ABSTRAK Klasifikasi iklim Oldeman digunakan untuk bidang pertanian yang penentuannya berdasarkan jumlah kebutuhan air (curah hujan) terhadap tanaman pangan (padi dan palawija). Informasi iklim dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam penyajiannya lebih mempermudah pemanfaatan dan pembacaanyanya. Kabupaten Cilacap merupakan kabupaten terluas di Provinsi Jawa Tengah dengan sektor pertanian sebagai penyumbang terbesar dalam pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Iklim klasifikasi Oldeman membentuk zona agroklimat yang dapat menentukan berapa kali masa tanam dalam satu tahun. Sehingga penelitian ini berjudul ANALISIS AGIHAN IKLIM KLASIFIKASI OLDEMAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI KABUPATEN CILACAP. Tujuan penelitian ini yaitu: (1) mengetahui agihan iklim dan zona agroklimat klasifikasi Oldeman di Kabupaten Cilacap, (2) mengetahui kesesuaian jenis irigasi dan zona agroklimat klasifikasi Oldeman di Kabupaten Cilacap. Metode penelitian yang digunakan analisis data sekunder dan survey daerah penelitian. Analisis data sekunder berupa penghitungan data curah hujan berdasarklan iklim klasifikasi Oldeman, interpolasi, dan overlay. Sedangkan survey daerah penelitian menekankan pada penggunaan jenis irigasi dan masa tanam di daerah tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kabupaten Cilacap memiliki tujuh tipe iklim klasifikasi Oldeman diantaranya : A1, B1, B2, B3, C2, C3, dan D3. Jenis irigasi yang digunakan ada lima diantaranya: irigasi teknis, tadah hujan, irigasi sederhana, irigasi setengah teknis, dan irigasi desa. Daerah yang memiliki kesesuaian antara jenis irigasi dan zona agroklimat berada pada Kecamatan Cilacap Selatan, Kecamatan Cilacap Utara, Kecamatan Cilacap Tengah, Kecamatan Jeruklegi, Kecamatan Kesugihan bagian timur, sebagian kecil Kecamatan Adipala bagian utara, Kecamatan Kawunganten bagian timur dan barat, Kecamatan Bantarsari bagian selatan, Kecamatan Gandrungmangu dan Kecamatan Kedungreja bagian selatan, Kecamatan Patimuan, Kecamatan Karangpucung, Kecamatan Wanareja dan Majenang bagian utara, dan Kecamatan Dayeuhluhur. Kata kunci : Oldeman, Zona Agroklimat, Kesesuaian. 4
ABSTRACT Oldeman climate classification used for agriculture that determination based on the amount of water needs (rainfall) on food crops (rice plant and crops plant). Climate information by using the Geographic Information System (GIS) in its presentation further simplify the use and readability. Cilacap District is the largest district in Central Java province with agriculture as the largest contributor in the formation of Gross Domestic Product (GDP. Oldeman climate classification establish agroclimate zone that can determine how many times the planting period in a year. Therefore this research entitle ANALYSIS OF OLDEMAN CLIMATE CLASSIFICATION DISTRIBUTE USING GEOGRAPHICAL INFORMATION SYSTEM IN CILACAP DISTRICT. The purpose of this research is: (1) determine the distribution of the climate and agroclimate zone Oldeman classification in Cilacap, (2) determine the suitability of irrigation and agroclimate zone Oldeman classification in Cilacap Regency. The method used secondary data analysis and survey research areas. Analysis of secondary data such as rainfall data calculations based climate Oldeman classification, interpolation, and overlay. While survey research area emphasizes the use of the type of irrigation and growing season in the area. The results showed that the Cilacap District has seven Oldeman climate classifications types are: A1, B1, B2, B3, C2, C3, and D3. The type of irrigation used, there are five of them: technical irrigation, rainfed, irrigation simple, semi-technical irrigation, and rural irrigation. Areas that have appropiate between the types of irrigation and agroclimate zone are is South Cilacap Subdistrict, North Cilacap Subdistrict, Central Cilacap Subdistrict, Jeruklegi Subdistrict, east side of Kesugihan Subdistrict, north side of small Adipala Subdistrict, east and west side of Kawunganten Subdistrict, south side of Bantarsari Subdistrict, south side of Gandrungmangu and Kedungreja Subdistrict, Patimuan Subdistrict, Karangpucung Subdistrict, north side of Wanareja and Majenang Subdistrict, and Dayeuhluhur Subdistrict. Keywords: Oldeman, Agroclimate Zone, Conformity.
5
didasarkan pada jumlah bulan basah
PENDAHULUAN Iklim
adalah
jalannya
berturut-turut, yaitu: zona A, zona B,
keadaan cuaca atau keseluruhan dari
zona C, zona D, dan zona E.
gejala-gejala cuaca di daerah tertentu
Sedangkan subtipenya didasarkan
sepanjang tahun dan dari tahun ke
pada jumlah bulan kering berturut-
tahun
turut yaitu: zona 1, zona 2, zona 3,
(Daldjoeni,
1986).
Iklim
merupakan salah satu faktor yang
dan
mempengaruhi
Karakteristik
pertumbuhan
produksi tanaman
digunakan
untuk
dan serta
zona
4
(Lakitan, zona-zona
1994). tersebut
berbeda satu sama lain disebut zona
menduga
agroklimat.
keragaman tanaman dan mengetahui
Kabupaten
Cilacap
apakah tanaman dapa hidup di suatu
merupakan kabupaten terluas di Jawa
iklim tertentu.
Tengah dengan sektor pertanian
Pemanfaatan informasi iklim
merupakan
penyumbang
terbesar
di Indonesia sangat sedikit untuk
dalam pembentukan PDRB yaitu
sektor pertanian yang sebagian mata
sebesar
pencaharian masyarakatnya sebagai
disusul dengan sektor perdagangan
petani. Pengetahuan tentang iklim
21,87% dan sektor industri sebesar
berupa
20,24%
karakteristik
dan
pendugaannya sangat diperlukana
apa
yang
tepat
yang
(Cilacap
kemudian
Dalam
Angka
2014).
agar para petani dapat menentukan tanaman
29,4%
Kemajuan
teknologi
yang
untuk
semakin modern membuat informasi
ditanam, waktu penanaman serta
iklim dengan menggunakan Sistem
pengolahannya.
Informasi Geografis (SIG) lebih
Klasifikasi iklim yang tepat
mempermudah
dalam
digunakan untuk pertanian adalah
pemanfaatannya. Analisis SIG dapat
klasifikasi iklim menurut Oldeman.
diterapkan
Klasifikasi iklim Oldeman memakai
bereferensi keruangan.
unsur curah hujan sebagai dasar
selama
data
tersebut
Dari uraian diatas, peneliti
penentuan klasifikasi iklimnya. Tipe
membuat
judul
“ANALISIS
utama
AGIHAN
IKLIM
KLASIFIKASI
klasifikasi
Oldeman 6
OLDEMAN
MENGGUNAKAN
data sekunder dan survei daerah
INFORMASI
penelitian. Analisis data sekunder
SISTEM GEOGRAFIS
DI
KABUPATEN
berupa penghitungan
CILACAP”.
data curah
hujan berdasarkan iklim klasifikasi Oldeman, interpolasi, dan overlay.
RUMUSAN MASALAH
Sedangkan survey daerah penelitian
Rumusan masalah dari penelitian ini
merupakan
yaitu :
memanfaatkan hasil survei lapangan
1. Bagaimanakah agihan iklim dan
zona
klasifikasi
yang
sebagai sumber data dengan cara
agroklimat Oldeman
metode
mencatat, melihat secara sistematis
di
obyek yang ada.
Kabupaten Cilacap? 2. Bagaimana kesesuaian jenis
Pengolahan Data
irigasi dan zona agroklimat klasifikasi
Oldeman
Pengolahan
di
data
dalam
penelitian ini diantaranya : (1)
Kabupaten Cilacap?
penghitungan Oldeman
iklim
klasifikasi
didasarkan
banyaknya
TUJUAN PENELITIAN
bulan basah secara bertururt-turut
Penelitian inibertujuan untuk :
dan bulan kering berturut-turut, (2)
1. Mengetahui agihan iklim dan
pengolahan
data
spasial,
zona agroklimat klasifikasi
dengan
Oldeman
Informasi Geografis (SIG) metode
di
Kabupaten
Cilacap.
menggunakan
yaitu
interpolasi
Krigging,
Sistem
sedangkan
2. Mengetahui kesesuaian jenis
overlay berupa tumpang susun dua
irigasi dan zona agroklimat
peta atau lebih yang menghasilkan
klasifikasi
peta baru, dan (3) survey daerah
Oldeman
di
Kabupaten Cilacap.
penelitian yang ditekankan pada penggunaan
yang
irigasi
yang
digunakan untuk mengalirkan air ke
METODE PENELITIAN Metode
jenis
digunakan
lahan pertanian dan masa tanam
dalam penelitian ini adalah analisis
tanaman pertanian di daerah tersebut. 7
Penghitungan
Iklim
kerapatan fluks radiasi surya rendah
Klasifikasi
sepanjang tahun.
Oldeman Kriteria dalam klasifikasi ini
B1
: Sesuai untuk padi
didasarkan pada penghitungan bulan
terus menerus dengan perencanaan
basah (rata-rata curah hujan > 200
awal
mm) dan bulan kering (rata-rata
Produksi tinggi bila panen musim
curah hujan < 100 mm) secara
kemarau.
musim
tanam
yang
baik.
berturut-turut. Penghitungan tersebut
B2, B3 : Dapat tanam padi
disajikan dalam Tabel 1 dan Tabel 2:
dua kali setahun dengan varietas
Tabel 1 tipe Utama Klasifikasi Iklim
umur pendek dan musim kering yang
Oldeman
pendek
cukup
untuk
tanaman
palawija.
Tipe Utama
Bulan Basah berturut-turut A >9 B 7–9 C 5–6 D 3–4 E <3 Sumber : Handoko, 1995
C1
: Tanam padi dapat
sekali dan palawija dua kali setahun. C2, C3, C4
:
Setahun
hanya dapat satu kali tanam padi dan penanaman palawija kedua harus berhati-hati jangan jatuh pada bulan
Tabel 2
kering.
Subdivisi Klasifikasi Iklim Oldeman
D1
Bulan Kering Subdivisi berturut-turut 1 <2 2 2–3 3 4–6 4 >6 Dari lima tipe dan empat Sumber : Handoko, 1995 subdivisi tersebut
maka
pendek
: Tanam padi umur
satu
kali
dan
biasanya
produksi bias tinggi karena kerapatan fluks radiasi tinggi. Waktu tanam palawija cukup. D2, D3, D4
:
Hanya
Oldeman
mungkin satu kali padi atau satu kali
mengelompokkan tipe iklim menjadi
palawija setahun, tergantung pada
daerah agroklimat, antara lain :
adanya persediaan air irigasi.
A1, A2
: Sesuai untuk
E
padi terus-menerus tetapi produksi kurang
karena
pada
: Daerah ini umumnya
terlalu kering, mungkin hanya dapat
umumnya
8
satu kali palawija, itupun tergantung
peta kesesuaian jenis irigasi dan zona
adanya hujan.
agroklimat klasifikasi Oldeman di
Sumber : Handoko, 1995
Kabupaten Cilacap.
Interpolasi
Survei Daerah Penelitian
Interpolasi metode
merupakan
yang
untuk
memfokuskan pada jenis saluran
tidak
irigasi
yang
mengalirkan air ke lahan pertanian
yang
dan masa tanam tanaman pertanian
berdekatan dapat berjarak teratur
di daerah tersebut dengan metode
maupun tidak teratur. Dalam SIG ada
pengambilan sampel menggunakan
berbagai
purposive sampling.
menduga
digunakan
Survei dalam penelitian ini
nilai-nilai
diketahui
pada
berdekatan,
yang lokasi
titik-titik
macam
metode
untuk
yang
digunakan
untuk
interpolasi, dan dalam penelitian ini menggunakan Krigging
metode
yang
interpolasi
Data
mengasumsikan
Jenis data untuk melakukan
bahwa jarak dan orientasi antara
penelitian
ini
merupakan
data
sampel data menunjukkan korelasi
sekunder
yang
diperoleh
dari
spasial yang penting dalam hasil
instansi-instansi terkait dan data dari
(ESRI, 1996).
hasil survey lapangan. Data sekunder diantaranya : 1. Data curah hujan rata-rata
Overlay Teknik penelitian
overlay
dalam
selama 30 tahun (1981-2010)
yaitu
dengan
2. Data koordinat lokasi pos
ini
menggabungkan peta jenis irigasi
penakar curah hujan
yang diperoleh dari pengamatan di
Sedangkan
lapangan
lapangan diantaranya :
dengan
peta
zona
agroklimat iklim klasifikasi Oldeman yang
telah
menghasilkan
diolah peta
1. 2. 3. 4. 5.
sehingga
baru
untuk
dianalisis. Peta baru tersebut berupa 9
data
hasil
Irigasi teknis Tadah hujan Irigasi sederhana Irigasi setengah teknis Irigasi desa
survey
Kecamatan Cialacap Selatan bagian
HASIL PENELITIAN Agihan
Iklim
dan
timur, Kecamatan Bantarsari bagian
Zona
timur,
Agroklimat Klasifikasi Oldeman Dari data curah hujan yang
dan
sebagian
Kecamatan
Karangpucung bagian timur.
digunakan untuk pernghitungan dan
Tipe B2 tersebar di wilayah:
menggunakan SIG maka didapati
Kecamatan Sampang bagian selatan,
Kabupaten Cilacap memiliki tujuh
Kecamatan
tipe iklim diantaranya: A1, B1, B2,
Kecamatan
B3, C2, C3, dan D3.
Kesugian bagian timur, Kecamatan
Tipe A1 tersebar di wilayah:
Cilacap
Kroya
bagian
Maos,
Selatan
utara,
Kecamatan
bagian
tengah,
Kecamatan
Jeruklegi,
Kecamatan
Kecamatan Kampung Laut bagian
Cilacap
Utara,
Kecamatan
timur,
Kecamatan
Kawunganten
Kesugihan sebelah barat, sebagian
bagian tengah, Kecamatan Bantarsari
kecil Kecamatan Adipala bagian
bagian
selatan, sebagian kecil Kecamatan
Gandrungmangu
Binangun
Kecamatan
Kecamatan Kedungreja bagian timur,
Nusawungu sebelah selatan. Zona
Kecamatan Sidareja bagian timur,
agroklimat tipe ini sesuai untuk padi
Kecamatan
terus menerus.
Kecamatan
Cipari,
Cimanggu,
Kecamatan
dan
Tipe
B1
dengan
zona
utara,
Kecamatan bagian
utara,
Karangpucung,
bagian
menerus dengan perencanaan awal
Majenang
musim yang baik. Tipe ini tersebar di
agroklimat berupa tanam padi dua
wilayah:
kali dengan varietas umur pendek
Kesugihan
bagian tengah, Kecamatan Adipala,
bagian
dan
Wanareja
agroklimat sesuai untuk padi terus
Kecamatan
selatan,
Kecamatan
Kecamatan
selatan.
Zona
dan satu kali palawija.
Kecamatan Kroya bagian selatan,
Tipe
B3
dengan
zona
Kecamatan Binangun, Kecamatan
agroklimat
Nusawungu,
Kecamatan
kali dan musim kering yang pendek
timur,
untuk tanam palawija, tersebar pada
Kawunganten
bagian
Kecamatan Jeruklegi bagian barat,
wilayah:
Kecamatan
bagian
Cilacap
Tengah, 10
dapat tanam padi dua
Kecamatan utara,
Sampang
sebagian
kecil
Kecamatan
Maos
bagian
utara,
meliputi
wilayah:
Kecamatan
Kecamatan Cilacap Selatan bagian
Patimuan bagian barat, Kecamatan
tengah, Kecamatan Kampung Laut
Wanareja bagian utara, Kecamatan
bagian
Dayeuhluhur
tengah,
Kawunganten
Kecamatan
bagian
tengah,
dan
bagian utara.
Kecamatan Gandrungmangu bagian Kecamatan
timur,
sebagian kecil kecamatan Majenang
Kecamatan Bantarsari bagian tengah,
tengah,
bagian
Tipe D3 hanya tersebar di
Kedungreja
wilayah
Kecamatan
Dayeuhluhur
bagian tengah, Kecamatan Sidareja
bagian barat. Zona agroklimat berupa
bagian barat, Kecamatan Majenang
satu kali padi atau satu kali palawija.
bagian
tengah,
dan
Kecamatan
Wanareja bagian tengah.
Kesesuaian Jenis Irigasi dan Zona
Tipe C2 tersebar di wilayah:
Agroklimat Klasifikasi Oldeman
bagian barat Kecamatan Cilacap
Berdasarkan survey lapangan
Selatan, bagian barat Kecamatan
dan pengolahan data curah hujan,
Kampung
Laut,
bagian
barat
Kabupaten
Kecamatan
Kawunganten,
bagian
lima jenis irigasi untuk pertanian
Cilacap
menggunakan
selatan
Kecamatan
Bantarsari,
yaitu: irigasi teknis, tadah hujan,
bagian
selatan
Kecamatan
irigasi sederhana, irigasi setengah
Gandrungmangu,
bagian
timur
teknis, dan irigasi desa. Sedangkan
Kecamatan Patimuan, bagian selatan
zona agroklimat ada tujuh tipe
Kecamatan
diantaranya: A1, B1, B2, B3, C2, C3,
Kedungreja,
bagian
tengah Kecamatan Wanareja, dan
dan D3.
bagian utara Kecamatan Majenang,
Daerah
yang
memiliki
dengan zona agroklimat satu kali
kesesuaian antara jenis irigasi dan
tanam padi dan penanaman palawija
zona
kedua
Kecamatan
harus
berhati-hati
jangan
sampai jatuh pada bulan kering. Tipe
C3
Kecamatan
berada
Cilacap Cilacap
pada Selatan, Utara,
zona
Kecamatan
Cilacap
Tengah,
agroklimat satu kali padi dan satu
Kecamatan
Jeruklegi,
Kecamatan
kali
Kesugihan bagian timur, sebagian
palawija,
dengan
agroklimat
yang
agihannya 11
kecil Kecamatan Adipala bagian
sebagian
utara,
Adipala bagian utara.
Kecamatan
Kawunganten
kecil
Kecamatan
bagian timur dan barat, Kecamatan Bantarsari
bagian
Kecamatan
Gandrungmangu
Kecamatan selatan,
selatan,
Kedungreja Kecamatan
Kecamatan
SARAN
dan
Berdasarkan penelitian yang
bagian
telah
Patimuan,
menyarankan
Karangpucung,
utara,
dan
peniliti
beberapa
hal,
diantaranya:
Kecamatan Wanareja dan Majenang bagian
dilakukan,
1. Penambahan
Kecamatan
pos
penakar
curah hujan minimal satu pos
Dayeuhluhur.
penakar curah hujan di setiap kecamatan dan perbaikan pos curah hujan agar pos-pos
KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan,
maka
yang sudah tersedia.
dapat
2. Penambahan
disimpulkan sebagai berikut:
irigasi
pada
daerah belum memiliki irigasi
1. Kabupaten Cilacap memiliki
terutama wilayah yang masih
tujuh tipe iklim, diantaranya:
menggunakan
A1, B1, B2, B3, C2, C3, dan
untuk kegiatan pertaniannya.
D3.
tadah
hujan
3. Perbaikan irigasi sederhana,
2. Kabupaten Cilacap memiliki
irigasi setangah teknis, dan
16 daerah yang mempunyai
irigasi desa menjadi irigasi
kesesuaian antara jenis irigasi
teknis.
dan zona agroklimat, seperti pada
Kecamatan
Cilacap
Selatan, Kecamatan Cilacap Utara,
Kecamatan
Cilacap
Tengah,
Kecamatan
Jeruklegi,
Kecamatan
Kesugihan
bagian
timur,
12
DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik. 2014. Cilacap Dalam Angka 2014. Cilacap : BPS. Daldjoeni. 1986. Pokok-Pokok Klimatologi. Bandung : Penerbit Alumni. ESRI. 1996. Using the ArcView Spatial Analyst. Redland : Environmental Systems Research Institute, Inc. Handoko. 1995. Klimatologi Dasar. Bogor : Pustaka Jaya. Lakitan, Benyamin. 1994. Dasar-Dasar Klimatologi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
13