ANALISA STUDI KELAYAKAN DIVERSIFIKASI PRODUK MINUMAN COKLAT DALAM KEMASAN SIAP SAJI Hibelman Shidek1, Yusrizal Bakar2, Aidil Ikhsan2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Bunghatta E-mail:
[email protected]
Abstract Chokato is a product that was produce byTanjung Subur Choclate factory. Chokato still using traditional pacaging that need costomer effort to fill the choclate powder with hot water before the costomer ready to drink it. This condition aren’t mach with costomer satisfaction that need a ready to drink chocolate. That make this product very hard to penetrate and compete with other product. For solve this condition, diversification is needed.for make sure the diversification are feasible and provitable the feasibility study is a must with three aspect. Market aspect to make sure there is the market demand of the product, technical aspect to chose what technology that suitable with this conditin and last the finacial aspect to calculate the Net Present Value and Internal Rate of Return with Bank Indonesian rate in 7,75%. The result is 551,021,824 for NPV and 44,9431% for IRR. Keywords: feasibility study, diversification.
1.
produk-produk minuman kemasan siap saji.
PENDAHULUAN Kebutuhan akan produk makanan
dan minuman terus meningkat dari tahun
Hal ini ditandai dengan bermunculannya produk produk baru di pasar.
ketahun. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya
Kakao adalah salah satu bahan baku
jenis makanan dan minuman jadi yang
yang bisa diolah menjadi minuman siap
beredar di pasar. Salah satu pemicu
saji. Prodksi kakao di Indonesia terbsebar di
tingginya
produk
daerah Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
makanan jadi adalah perubahan kultur
Komuditas ini kebanyakan diekspor dalam
budaya dan sosial dalam masyarakat,
bentuk biji mentah dan kemudian diimpor
kesibukan dan tingginya tingkat kebutuhan
lagi dalam bentuk minuman dalam kemasan
akan produk yang serba praktis. Sehingga
atau produk lain yang telah mengalami
perubahan tersebut memicu kebutuhan akan
pengolahan dan pertambahan nilai.
permintaan
terhadap
produk siap saji.
Salah satu hasil olahan kakao yang
Pasar minuman dalam kemasan
telah
dihasilkan
kelompok
Tanjung
penduduk
tingkat
Chokato. Chokato adalah sebuah produk
pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi
minuman coklat yang dijual dalam bentuk
mendorong
bubuk
besar
naiknya
dan
permintaan
akan
yang
Payakumbuh
tani
sangat berpotensi di Indonesia, jumlah yang
Subur
oleh
dikemas
dalam
adalah
sebuah
kemasan. Produk ini terbuat dari kakao
Dengan demikian, onkos produksi dapat
yang diperoleh dari perkebunan rakyat di
dikurangi
daerah Payakumbuh dan sekitarnya. Produk
ditingkatkan.
ini memiliki kendala dalam hal pemasaran
Pengkajian tersebut bersifat menyeluruh
karena tidak sesuai dengan tututuan budaya
dan berusaha menyoroti segala aspek
masyarakat.
menginginkan
kelayakan proyek atau investasi. Inilah
minuman yang praktis dan siap saji,
yang dikenal sebagai studi kelayakan.
sedangkan Chokato masih dikemas dalam
Disamping sifatnya yang menyeluruh, studi
kemasan yang sederhana dan dijual dalam
kelayajan juga harus dapat menyuguhkan
bentuk bubuk sehingga harus di seduh dulu
hasil analisis secara kuantitatif tentang
sebelum diminum.
manfaat yang akan diperoleh dibandingkan
Masyarakat
dan
daya
bersaing
dapat
dengan sumber daya yang diperlukan. 2.
Gambar 1 memperlihatkan tabulasi lingkup
TINJAUAN LITERATUR
dan aspek-aspek penting yang dikaji dalam
2.1 Studi Kelayakan Arti
kelayakan
dalam
pada
kegiatan mengkaji kelayakan suatu gagasan dikaitkan dengan kemungkinan tingkat keberhasilan dari tujuan yang hendak draih. Bila gagasan tersebut adalah investasi dalam pembangunan proyek berupa fasilitas produksi
baru,
maka
untuk
menilai
kelayakannya perlu dilakukan serangkaian kegiatan
mulai
dari
mengembangkan,
menganalisis, dan menyaring prakarsa atau gagasan
yang
timbul
sampai
kepada
menelusuri berbagai aspek proyek serta unit
kegiatan studi kelayakan. 2.2 Aspek Pasar Pengkajian aspek pasar berfungsi menghubungkan
manajemen
suatu
organisasi dengan pasar yang bersangkutan melalui informasi. Selanjutnya informasi ini digunakan kesempatan
untuk serta
mengidentifikasi permasalahan
yang
berkaitan dengan pasar dan pemasaran. Dengan demikian , hal itu diharapkan dapat meningkatkan kulitas keputusan-keptusan yang akan diambil.
usaha hasil proyek. Gagasan ini dapat pula
Secara keseluruhan, D. A. Aaker dan G. S.
berupa
Day
tanggapan
disebabkan
oleh
meningkatkan misalnya
atas
fasilitas
perbaikan
situasi
yang
desakan
untuk
yang
tersedia,
atau
pada
tahun
1990
memberikan
sistematika proses pengkajian aspek pasar, seperti
penilaian
situasi,
penyusunan
penggantian
strategi, pengumpulan data dan informasi,
peralatan yang sudah tua guna memperbaiki
serta analisis dan peramalan. Lingkup
efisiensi dan menekan biaya pemeliharaan.
penyusunan
strategi
termasuk
mendefinisikan
masalah
(problem
banyak tergantung pada faktor teknis
definition) yang hendak dikaji. Sementara
kondisi lokasi. Misalnya, selain keadaan
itu, agar pengkajian aspek pasar dapat
fisik lokasi (rawa, pasir, tanah keras) harus
efektif, maka hal itu harus dilakukan pada
dipertimbangkan juga hal-hal lain termasuk
jadwal yang tepat, menggunakan metode
tersedianya
yang dapat memberikan hasil yang akurat,
jembatan, dan pelabuhan. Daftar ini akan
dan memiliki relevansi erat dengan subjek
bertambah panjang bila letak geografis
yang dikaji.
lokasi masih amat terisolir dari wilayah
Bagi beberapa jenis usaha, faktor lokasi amat dominan, misalnya perhotelan, pertokoan, perumahan, dan real estate. Kriteria pemilihan di titik beratkan pada sarana perhubungan, listrik, transportasi, jarak dengan pusat kegiatan kota, bebas banjir dan genangan air, serta pemandangan sekeliling. Kelangsungan jenis usaha ini amat tergantung pada pemilihan lokasi. Lokasi yang strategis memiliki harga tanah dan biaya pembebasan yang cukup tinggi dibandingkan komponen-komponen biaya lainnya. Proyek E-MK akan memilih lokasi di daerah luar kota yang harga tanahnya relatif tidak atau belum tinggi. Lahan
dan
Membangun Proyek Disamping faktor yang dipandang perlu dari segi pemasaran, distribusi, dan secara keseluruhan, maka pemilihan lokasi juga
perlu
jalan,
2.3.2 Pendukung atau Penunjang
2.3.1 Lokasi
Menyiapkan
seperti
yang sudah maju dari segi sosial ekonomi.
2.3 Aspek Teknis
Biaya
infrastruktur,
memperhitungkan
biaya
penyiapan lahan dan pembangunan proyek. Pada berbagai proyek, biaya pembangunan
Faktor
pendukung
atau
penunjang
memainkan peranan penting dalam memilih lokasi. Di antara faktor-faktor pendukung tersebut adalah sebagai berikut. a.
Penyediaan
Utiliti.
Komiditi
yang
berupa utiliti untuk membangun proyek dan yang nantinya diperlukan dalam proses produksi
meliputi
tenaga
listrik,
air
pendingin, bahan bakar, dan uap air (steam). Suatu lokasi yang berdekatan dengan sumber utiliti akan mengurangi keperluan biaya investasi awal. b.
Tenaga
Listrik.
Di
sini
harus
diperhatikan berapa besar kapasitasnya dan berpa
harga
persatuan
tenaga
serta
bagaimana keandalan dan kelangsungan suplainya. Bila hal ini tidak tersedia, maka kita harus membangun sendiri intalasi pembangkit
tenaga
listrik,
termasuk
transformator dan jaringan distribusinya, yang tentunya memerlukan biaya yang tidak kecil. c.
Air Minum, Air Proses, dan Air
Pendingin. Dari mana sumber air minum,
air
proses,
air
kuantitasnya,
pendingin,
bagaimana
cukuplah kualitasnya,
pemerintah daerah maupun pusat, serta pajak.
perlukan unit pembersih, dan lain-lain.
1.
Untuk pabrik kertas dan kilang minyak
Kemajuan
diperlukan media pendingin dalam jumlah
sekitar
yang besar. Umumnya air yang digunakan
tersedianya
sebagai media pendingin diambil dari
memberikan kemudahan, seperti pertokoan,
sungai, telaga, atau laut. Selain itu, harus
hotel, tempat rekreasi, bengkel perbaikan
juga dipikirkan kemana membuang kembali
peralatan,
dan
(servis kendaraan, mesin-mesin ringan, dan
bagaiman
dampaknya
terhadap
Kemajuan Daerah sekitarnya. atau lokasi
perkembangan
daerah
dihubungkan
dengan
berbagai
atau
sarana
pusat-pusat
yang
pelayanan
kelastarian lingkungan.
lain-lain). Bila fasilitas tersebut belum ada
d.
atau terlalu jauh letaknya dari lokasi, maka
Pembuangan Limbah. Untuk industri
kimia, pembuangan limbah merupakan
pabrik
yang
akan
didirikan
masalah yang banyak mendapatkan sorotan
memikirkan pengadaanya.
harus
dan perhatian. Isu yang sering dilemparkan adalah apakah dari segi teknis lokasi tesebut
2.
masih dapat mentolerir kadar dan macam
Faktormsikap
limbah yang dihasilkan oleh pabrik yang
kehadiran
akan
disekitarnya
dibangun.
Bila
tidak,
masih
Sikap Masyarakat masyarakat
industri tidak
atau dapat
terhadap usaha
baru
diabaikan.
mungkinkah dari segi ekonomi membangun
Berbagai faktor yang menyebabkan kurang
fasilitas
tanggapan positif dari mereka mencakup
untuk
mendaur
ulang
atau
mengurangi kadar komponen limbah yang
sikap
tidak diinginkan.
yanglah
e.
melepaskan tanahnya dengan kompesasi
Perluasan dan Pembangunan. Pada
studi
kelayakan
lengkap,
selalu
proyek/investasi dipikirkan
ingin
mempertahankan
dipegang
selama
ini,
tradisi harus
yang
yang menurutnya kurang seimbang, dan
kemukinan
melihat pengalaman ditempat lain dimana
pengembangan usaha, baik perluasan pabrik
sebagian
maupun fasilitas lainya. Dalam hal ini,
menikmati adanya industri itu. Untuk
hubungan dengan pemilihan lokasi adalah
mengubah pandangan dan sikap yang
tersedianya tanah dengan harga
negatif menjadi positif perlu dilakukan
yang
besar masyarakat
tidak
ikut
terjangkau dari segi ekonomi.
serangkaian pendekatan dan komunikasi
f.
dengan mereka bahwa apa yang yang
Lain-Lain.
Termasuk klafikasi ini
adalah lingkungan hidup, kemajuan daerah sekitarnya, sikap masarakat, perayturan
mereka duga tidaklah benar.
3.
Peraturan Pemerintah dan Pajak
adalah perlu dilakukan pengkajian dan
Paraturan pemerintah pusat dan daerah
perencanaan atas segala faktor dalam satu
dapat memberikan berbagai insentif bagi
bentuk perencanaan yang menyeluruh, yang
rencana investasi. Demikian pula halnya
terdiri dari mata rantai penelitian sumber
dengan berbagai pungutan dan pajak:
pencemaran, menentukn jenis dan sifat
pembebasan bea masuk, dan lain-lain.
pencemaraan, memilih atau merekayasa alat
Daerah yang memberlakukan insentif dan
untuk
memberikan pelayanan (perijianan) paling
memenuhi peraturan sertra angka toleransi,
baik tentu akan lebih menarik bagi calon
dan akhirnya menghitung biaya yang
insvetor.
diperlukan
4.
pengoperasianya di masing-masing calon
Lingkungan Hidup
Masalah lingkungan saat ini semakin
lokasi.
mendapatkan
5.
perhatiaan
karena
mengendalikanya
untuk
agar
masih
pengadaan
dan
Analisi Biaya Lokasi
impelementasi fisik proyek dan operasi
Salah satu cara untuk melakukan analisis
intalasi
biaya
nantinya
perubahan
yang
sering dapat
membawa
mempengaruhi
pemilihan
menggunakan
lokasi
location-volume
kelastrian lingkungan. Oleh karena itu,
dengan sistematika sebagai berikut.
pemilihan
a.
lokasi
hendaknya
didahului
Hitung
biaya
tetap
dan
adalah analysis variabel
dengan kegiatan penelitian dan perencanaan
masing-masing lokasi.
yang sebaik-baiknya agar impelementasi
b.
fisikproyek berikutnya pengoperasiannya
lokasi.
berpegang pada pengertian pembangunan
c.
berwawasan lingkungan, yaitu pemanfaatan
menghasilkan total biaya terendah.
sumber daya alam dilakukan sesuai dengan
6.
kemampuan daya dukung alam sekitarnya.
Berkembang
Dengan
hidup
Dengan adanya berbagai faktor diatas dan
terjaga.
perkembangan yang menyertainya, maka
Karena kondisi awalnya (sebelum dibangun
timbul suatu kecendrungan dalam memilih
proyek)
lokasi seperti berikut.
demikian,
dimasa-masa
kelastariang
mendatang
antarabsatu
dan
tetap lain
tempat
Buat garis total biaya msing-masing Periksa
lokasi
Kecendrungan
mana yang
yang Semakin
berbeda, maka usaha untuk melestarikan
a.
pun memerlukan penanganan yang berbeda.
proyek pembangunan fasilitas manufaktur
Demikian juga halnya dengan biaya yang
dan industri cendrung memilih lokasi
diperlukan
jumlahnya.
dipinggiran kota, dimana hal ini dipicu oleh
Hubungannya dengan pembangunan proyek
harga tanah yang umunya lebih rendah,
tidak
sama
Mengarah ke Pinggiran Kota. Proyek-
terlalu sulit untuk memenuhi tuntutaan atau
ke Indonesia dengan tujuan mencari sumber
peraturan lingkungan hidup, relatif masih
daya, dalam hal ini tenaga kerja yang relatif
dekat dengan kota sebagai sumber penyedia
murah dibandingkan dinegerinya. Ini dapat
tenaga kerja, dan juga utaliti (listrik, air
dibedakan dari industri yang sifatnya
minum, dan lain-lain), pasaran produk, dan
technology
jaringan transportasi.
produksinya dan produknya mengandung
b.
Daeah
Industri
based,dimana
proses
Eksklusif.
teknologi canggih, seperti industri pesawat
Kecendrungan lainya adalah mengarah
terbang, barang-barang elektronika, dan
kedaerah industri eksklusif (DIE), yaitu
lain-lain. Pertimbangan pemilihan lokasi
suatu suatu daerah yang disiapkan oleh
proyek industri jenis ini umumnya tidak
pihak
terlalu terkait dengan sumber daya yang
pemerintah
atau
swasta
untuk
menampung fasilitas produksi yang akan didirikan.
Pada
disediakan
DIE
umumnya
infrastruktur
(jalan
bersangkutan.
telah serta
komunikasi)ndan keperluaan utaliti. Di
2.4 Aspek Finansial NVP
samping itu, juga akan ditemui masalah
Didalam Buku
Studi Kelayakan
perizinan yang lebih mudah dan lancar
Proyek Industri karangan Ir. Iman Soeharto,
mengingat lokasi ini telah disediakan
dijelaskan bahwa : “Kriteria nilai sekarang
khusus untuk maksud tersebut.
bersih (net present value-NPV) didasarkan
c.
Resource versus Technology Base.
atas konsep pendiskontoan seluruh arus kas
Dalam era globalisasi, pemmilihan lokasi
nilai sekarang. Dengan mendiskontokan
sering
batas-batas
semua arus kas masuk dan keluar selama
kedaulatan negara. Misalnya, dalam industri
umur proyek (investasi) ke nilai sekarang,
yang bersifat resaurce based. Yaitu yang
kemudian menghitung angka bersihnya,
mengarah pada penggunaan sumber daya
akan diketahui selisihnya dengan memakai
yang tersedia, seperti kekayaan alam atau
dasar yang sama, yaitu harga (pasar) saat
bahan baku, serta tenaga kerja untuk
ini.
mendapatkan
proyek
diperhatikan, yaitu faktor nilai waktu dari
pembangunan seperti ini cendrung memilih
uang dan (selisih) besar arus kas masuk dan
lokasi
yang
keluar. Hal ini amat membantu pengambil
bersangkutan dan dengan harga yang
keputusan untuk menentukan pilihan. NPV
menarik. Sebagai contoh, industri sepatu
menunjukan jumlah lump-sum yang dengan
berpindah dari korea ke indonesia atau
arus diskonto tertentu memberikan angka
kali
dekat
melampaui
nilai
tambah,
sumber
daya
industri tekstil tertentu beralih dari Jepang
Berarti
sekaligus
dua
hal
telah
seberapa besar nilai usaha (Rp) tersebut pada saat ini.”
A. Biaya
Pertama
dan
Pengeluaran
tahunan
Adapun arus kas proyek (investasi) yang
Untuk proyek yang tidak terlalu
akan dikaji meliputi keseluruhan, yaitu
besar dan relatif singkat, biaya pertama
biaya
produksi,
umumnya diperlukan sebagai single sum
pemeliharaan, dan lain lain pengeluaran.
yang terjadi pada tahun 0. Namun, untuk
Bila ditulis dengan rumus akan menjadi:
proyek besar dengan periode lebih lama
pertama,
operasi,
diperlakukan dengan secara teliti, yaitu Studi Kelayakan
diperhitungkan dengan single sum seri.
Proyek Industri karangan Ir. Iman Soeharto,
Biaya pembebasan (pembelian) tanah dan
dijelaskan bahwa : “Kriteria nilai sekarang
modal kerja seringkali dimasukkan sebagai
bersih (net present value-NPV) didasarkan
biaya
atas konsep pendiskontoan seluruh arus kas
tahunan, seperti biaya operasi, produksi,
nilai sekarang. Dengan mendiskontokan
pemeliharaan,
semua arus kas masuk dan keluar selama
dikurangkan dari pendapatan kemudian
umur proyek (investasi) ke nilai sekarang,
diperhitungkan sebagai single sumI
kemudian menghitung angka bersihnya,
didiskontokan disaat ini. Nilai sisa, bila ada,
akan diketahui selisihnya dengan memakai
diperhitungkan pada akhir proyek dengan
dasar yang sama, yaitu harga (pasar) saat
mendiskontokannya kenilai sekarang.
Didalam Buku
ini.
Berarti
sekaligus
dua
hal
pertama.
Adapun dan
pengeluaran
lain-lain,
jumlah dan
telah
Hal lainya yang perlu diperhatikan
diperhatikan, yaitu faktor nilai waktu dari
adalah konsep NPV didasarkan atas asumsi
uang dan (selisih) besar arus kas masuk dan
bahwa arus kas proyek yang berbentuk
keluar. Hal ini amat membantu pengambil
direinvestasi dengan arus pengembalian (i)
keputusan untuk menentukan pilihan. NPV
yang besar dengan sama dengan biaya
menunjukan jumlah lump-sum yang dengan
modal perusahaan bersangkutan.
arus diskonto tertentu memberikan angka
Untuk proyek yang tidak terlalu
seberapa besar nilai usaha (Rp) tersebut
besar dan relatif singkat, biaya pertama
pada saat ini.”
umumnya diperlukan sebagai single sum
Adapun arus kas proyek (investasi)
yang terjadi pada tahun 0. Namun, untuk
yang akan dikaji meliputi keseluruhan, yaitu
proyek besar dengan periode lebih lama
biaya
produksi,
diperlakukan dengan secara teliti, yaitu
pemeliharaan, dan lain lain pengeluaran.
diperhitungkan dengan single sum seri.
Bila ditulis dengan rumus akan menjadi:
Biaya pembebasan (pembelian) tanah dan
pertama,
operasi,
modal kerja seringkali dimasukkan sebagai
biaya
pertama.
Adapun
pengeluaran
langsung atau dengan menggali informasi-
tahunan, seperti biaya operasi, produksi,
informasi
pemeliharaan,
teknologi internet dan sebagainya.
dan
lain-lain,
jumlah
melalui
media
informasi
dikurangkan dari pendapatan kemudian diperhitungkan sebagai single sumI
dan
3.2. Studi Literatur
didiskontokan disaat ini. Nilai sisa, bila ada,
Salah satu hal yang perlu dilakukan dalam
diperhitungkan pada akhir proyek dengan
persiapan
mendiskontokannya kenilai sekarang.
mendayagunakan sumber informasi yang
penelitian
adalah
Hal lainya yang perlu diperhatikan
tersedia. Studi literatur dilakukan untuk
adalah konsep NPV didasarkan atas asumsi
memperoleh dasar bagi usaha pemecahan
bahwa arus kas proyek yang berbentuk
masalah yang akan dihadapi. Melalui tahap
direinvestasi dengan arus pengembalian (i)
ini diperoleh konsep-konsep, acuan-acuan
yang besar dengan sama dengan biaya
atau pedoman yang berhubungan dengan
modal perusahaan bersangkutan.
permasalahan yang akan dibahas. Dasar teori tersebut selanjutnya digunakan sebagai
3.
pedoman
METODOLOGI PENELITIAN Untuk
memecahkan
pengolahan
data
dan
suatu
penganalisaan, sehingga proses penelitian
persolan, diperlukan suatu metoda yang
dan pemecahan masalah dijalankan dengan
strategis sehingga tujuan bias tercapai
berdasarkan kepada suatu logika tertentu.
dengan efektif dan efisien. Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah dalam pengambilan keputusan yaitu : 3.3. Identifikasi Masalah 3.1. Penelitian Pendahuluan
Dalam
Dilakukan untuk melihat secara jelas
tentunya hal utama yang mesti dijelaskan
permasalahan yang ada, sehingga dapat
secara tegas dan terstruktur adalah gejala-
merumuskan kerangka dan ruang lingkup
gejala awal dalam subtansi kajian. Tahapan
penelitian
identifikasi
sebagai
menyelesaikan
dasar
masalah.
dalam Penelitian
melaksanakan
masalah
suatu
disini
penelitian,
dilakukan
melalui survey awal kelapangan ataupun
pendahuluan meliputi tentang pengamatan
dengan
terhadap wilayah, kondisi dan potensi
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan
minuman ringan berbahan baku kakao pada
dapat disimpulkan bahwa peluang pasar
saat
tehadap minuman siap saji berbahan kakao
ini.
dilakukan
Penelitian dengan
pendahuluan cara
ini
pengamatan
memanfaatka
masih sangat berpeluang.
media
lainnya.
dan data skunder. Data primer merupakan 3.4. Perumusan Masalah dan Penetapan
data yang diperoleh dari penelitian dan
Tujuan
pengamatan
Perumusan untuk
masalah
merupakan
merumuskan
suatu
langsung
kelapangan,
usaha
sementara data skunder merupakan data-
fenomena
data yang diperoleh melalui dinas terkait
permasalahan yang ada secara sistematik
yang sudah disajikan sedemikian rupa.
berdasarkan teori-teori yang ada. Pada
1. Gambaran umum wilayah Sumatera
penelitian
Barat
ini
perumusan
masalah
dirumuskan berdasarkan pada hasil dari
2. Jumlah Penduduk Sumatera Barat
penelitian pendahuluan dan studi literatur
3. Jumlah Industri dan Jenisnya
yang telah dilakukan. Dimana lingkup
4. Pendapata Perkapita
perumusan
5. Pengeluaran Perkapita
masalah
meliputi
tentang
kondisi difersivikasi saat ini, ditabah isu-isu
6. Kondisi Sumber Daya bahan baku kakao
seputar produk minuman siap saji dalam
Sumatera Barat
kemasan.
7. Harha bahan baku minuman siap saji 8. Manfaat Minuman Coklat
3.5. Pembatasan Ruang Lingkup Penelitian
9. Industri Minuman jadi Di Sumatera Barat
Kajian
10. Teknologi Pembuatan Minuman Dalam
kelayakan
diversifikasi
produk
minuman coklat siap saji dibatasi pada
Kemasan
kajian aspek finansial, pasar serta aspek
11. Estimasi biaya Alih Daya
teknis dan operasi. Sementara untuk aspek lain
hanya
ditinjau
berdasarkan
studi
3.7. Pengulahan Data
komparasi terhadap beberapa perusahaan
Tahapan
pengolahan
yang telah lebih dulu melakukan kegiatan
ditunjukkan pada:
ini.
a) Analisis Pasar
data
yang
akan
b) Analisis Teknis 3.6.
Pengumpulan Data
c) Analisis Finansial
Tahapan ini menjelaskan tentang kebutuhan data dan informasi yang diperlukan untuk
3.8. Tahapan Analasis Hasil
analisis lebih lanjut. Untuk memudahkan
Analisis hasil dilakukan untuk memberikan
pengumpulan data yang akan dilakukan,
penjelasan dan interpretasi dari hasil-hasil
maka
yang
data
dikelompokkan
dalam menjadi
penelitian dua
ini
kategori
berdasarkan sumbernya, yaitu data primer
sudah
diperoleh
pada
bagian
sebelumnya sekaligus sebagai dasar untuk
pengambilan keputusan dan rekomendasi
MULAI
penelitian. 3.9. Penutup Merupakan
bagian
yang
berisikan
kesimpulan yang diperoleh berdasarkan
Potensi Bahan Baku Kakao Demand Minuman Kemasan Siapa saji Diversifikasi Produk
Kondisi Produk saat ini Peningkatan Daya Saing Produk Trend Minuman Kemasan siap saji saat ini
Aspek Pasar Aspek Finansial Aspek Teknis dan Operasi
Kesimpulan Saran
hasil pengolahan data analisa dari hasil pengolahan data. Penarikan kesimpulan ini merupakan rangkuman dari hasil penelitian yang dilakukan. Juga dilengkapi dengan saran atau masukan strategi bagi investor ataupun pihak-pihak yang terkait dengan penelitian. Agar dapat mengetahui langkah-langkah penelitian ini lebih rinci dan jelas maka dapat dilihat dari tabel pendekatan analisis masing2 tujuan dan flowchart metodologi penelitian yang terdapat pada gambar berikut :
SELESAI
4.
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Parameter Kelayakan 4.1.1 Aspek Pasar Dengan melihat tren perkembangan pasar minuman dari pengeluaran perkapita penduduk sumatera barat cenderung untuk
meningkat setiap tahun. Ini adalah salah
551.021.824. Artinya selama NVP besar
satu
meningkatkan
dari nol atau positif maka investasi layak
pendapatan daerah dengan menciptakan
untuk dilakuakan atau dengan kata lain
produk local yang berdaya saing yang
investasi
kemudian mampu persaing dengan produk
keuntungan
yang sudah ada, karena produk kita
tertutupi.
peluang
untuk
memiliki nilai lebih yaitu tanpa bahan pengawet maka diperkirakan akan mampu menarik
perhatian
masyarakat
yang
membutuhkan produk minuman kesehatan yang
bernutrisi
tinggi
tanpa
bahan
pengawet.
yang
akan
setelah
menghasilkan
biaya
investasi
4.2.2 IRR IRR = 44,9431% yaitu besar dari bunga pinjaman bank yaitu sebesar 17,5%. Artinya debitur masih mampu mngembalikan bunga pinjaman minimum atau MARR (minimum attractive rate of return). Hasil IRR yang sangat tinggi
4.1.2 Aspek Teknis
menunjukkkan bahwa nilai biaya yang
Bahan baku yang banyak dan belum
diperkirakan belum termasuk biaya
terolah dengan baik adalah suatu peluang
operational, gudang dan pemasaran secara
untuk
menyelurh, ditambah pengalaman masa
meningkatkan
hasil
pertanian
menjadi industri minuman siap saji. Di
lalu dari bisnis minuman dan makan jadi
Sumatera Barat sejauh data yang diperoleh,
pada umumnya 30% dari stock mengalami
pengolahan hasil kakao menjadi produk
expire dan ditarik ke pembuat. Artinya
olahan terdapat di dua kabupaten yaitu Kab.
tidak semua produk minuman laku terjual.
50 Kota dan Pariaman. Kedua pabrik
Bila semua hal ini dihitung dan di
pengolahan ini telah mampu menghasilkan
masukkan kedalam biaya maka IRR akan
produk-produk yang bernilai jual.
turun.
4.2 Aspek Finansial
5.
4.2.1 NVP
Dari pengolahan data yang telah
Dari Data yang diperoleh dari website Bank Indonesia, suku bunga saat dilakukan
KESIMPULAN
penelitan
Sehingga dihasilkan
adalah
7,75%.
NPV senilai Rp.
dilakukan maka dapat diambil kesimpulan antara lain : Dari Pengolahan data ivestasi deversifikasi produk coklat dalam kemasan siap saji
layak untuk dilakukan berdasarkan analisis NPV yaitu bernilai positif. Analisa IRR menunjukkan investasi layak dilakukan sejauh nilai bunga tidak melebihi 44,9431%,
Namun,
harus
diperhatikan
bahwa perhitungan tersebut dihasilkan dari asuumsi harga bahan baku tetap. . 6.
UCAPAN TERIMA KASIH Saya mengucapkan terima kasih yang
sedalam-dalamnya kepada : Bapak Yusrizal Bakar, S.T.,M.T selaku Pembimbing I Bapak Aidil Ikhsan ,S.T.,M.T selaku Pembimbing II Yang
telah banyak
bimbingan, arahan,
memberikan
dan bantuan yang
sangat berharga selama ini. 7.
DAFTAR PUSTAKA
Panduan Pelaksanaan Tugas Akhir Edisi Revisi Oktober 2013 Paul E, Degarmo, 1997, Ekonomi Teknik, Prenhalindo, Indonesia Sumatera Barat Dalam Angka, 2013 Sumatera Barat Dalam Angka, 2012 Sumatera Barat Dalam Angka, 2011 Sumatera Barat Dalam Angka, 2010 Soeharto, Iman, 2002, Studi Kelayakan Proyek Industri, Erlangga, Jakarta. Z. Harmaizar, Ir dkk, 2006, Mengenali Potensi Wirausaha, CV. Dian Anugerah Perkasa, Bekasi.