JT-IBSI,Volume 01, Nomor 01, Oktober 2016
Analisa Proses Produksi Ordner dengan Perhitungan Waktu Tunggu Albertus Laurensius Setyabudhi Program Studi Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknik Ibnu Sina Batam Email: nanang@stt-ibnusina.ac.id
ABSTRAK Pada Penelitian ini dilakukan sebagai salah satu cara meningkatkan produktivitas pada proses pembuatan ordner di CV. Dirgahayu Mfg. Co. Dengan membuat peta proses pembuatan ordner serta menghitung waktu tunggu masing-masing proses maka dapat dilihat bottle neck yang timbul pada proses tersebut. Dari waktu tunggu yang ada maka dapat diperoleh Througput Time masing-masing proses yang juga nantinya akan menentukan jumlah Work In Process (WIP) disetiap proses produksi yang ada. Untuk menghilangkan waktu tunggu dan Work In Process maka harus dilakukan peningkatan kapasitas pada proses yang ada, dalam hal ini salah satu proses yang harus ditingkatkan kapasitasnya adalah proses penempelan outer odner. Salah satu cara yang diambil pada penelitian ini untuk peningkatan kapasitas proses adalah dengan modifikasi sistem kerja pada proses tersebut. Hasil penelitian ini adalah Throughput time dipengaruhi oleh waktu tunggu, WIP inventory dipengaruhi oleh Throughput time, bila ingin mengurangi waktu tunggu maka harus meningkatkan kapasitas proses sehingga tidak menjadi bottleneck, meningkatkan kapasitas proses dapat dilakukan dengan 4 cara yaitu: shift/jam kerja dari mesin yang ada, modifikasi mesin yang ada, menambah jumlah mesin yang ada, modifikasi sistem pada proses terkait, serta pemilihan cara peningkatan kapasitas harus melalui proses analisis juga. Kata Kunci: Produktivitas, througput time, Work In Process, ordner
1. PENDAHULUAN
Ordner
Analisis proses adalah merupakan keahlian
digunakan oleh setiap pekerrjaan administrasi
mendasar yang dibutuhkan dalam memahami
yang ada disegala bidang usaha. Otomatis
bagaimana sebuah bisnis proses dijalankan.
permintaan ordner sangatlah banyak dan
Sebuah gambaran yang berguna mengenai
menyebar. Oleh karena itu kapasitas
sebuah
dapat
produktivitas pembuatan ordner menjadi salah
diperoleh dengan menggambarkan sebuah
satu hal yang sangat diperhatikan oleh
flowchart sederhana untuk menunjukkan aliran
manajemen pusat. Karena apabila kita tidak
material
dapat menyediakan ordner disetiap daerah
rancangan
atau
bisnis
informasi
proses
dalam
sebuah
organisasi perusahaan.
merupakan
barang
yang
sering
dan
maka otomatis market share ordner kita akan menurun 1
drastic
karena
ordner
bukan
JT-IBSI,Volume 01, Nomor 01, Oktober 2016
merupakan barang spesifik yang memiliki
Oleh karena itu, dengan menghilangkan waktu
kriteria khusus dalam penggunaannya. Apabila
tunggu,
orang tidak menemukan barang tersebut maka
meningkatkan kinerja dari sebuah proses.
dengan mudah konsumen akan pindah ke
secara
dramatis
akan
dapat
Melihat pentingnya flowchart pada
produk sejenis dengan merk lain.
sebuah analisis proses maka perlu diketahui
CV. Dirgahayu sudah cukup lama bergelut
pula lambang-lambang atau symbol yang
dalam pembuatan ordner ini. Oleh karena itu
digunakan pada sebuah flowchart untuk
proses yang ada sudah menjadi sebuah
menggambarkan aliran material atau informasi
kebiasaan yang dilakukan oleh semua pegawai
tersebut.
produksi dibagian ordner, tanpa menyadari ada
digunakan pada sebuah flowchart antara lain
beberapa hal yang harus diperbaiki untuk dapat
adalah:
Lambang
atau
symbol
yang
meningkatkan kapasitas maupun produktivitas Flow Chart Symbol
dari proses produksi pembuatan ordner ini. Task Of Operation
Decission Points
2. METODOLOGI PENELITIAN Analisis proses adalah merupakan Storage Areas Queues (Waiting Lines)
keahlian mendasar yang dibutuhkan dalam memahami bagaimana sebuah bisnis proses
Gambar 1. Simbol flowchart
dijalankan. Sebuah gambaran yang berguna
Dan yang harus diperhatikan juga
mengenai sebuah rancangan bisnis proses dapat sebuah
diperoleh
dengan
flowchart
adalah konsep dasar ketika menganalisis
menggambarkan
sederhana
Flows of Material or Customer
sebuah proses; apa yang masuk ke proses harus
untuk
keluar dari proses tersebut. Suatu proses secara
menunjukkan aliran material atau informasi
keseluruhan ditampilkan seperti saluran dalam
dalam sebuah organisasi perusahaan. Dan
gambar berikut ini :
diagram harus mencakup semua elemen operasional serta menunjukkan bagaimana mereka dapat berjalan bersama bersama dan saling
melengkapi.
Dari
diagram
atau
flowchart yang digambarkan harus dipastikan dapat menunjukkan dimana material disimpan atau di mana permintaan yang mengalami proses antrian. Seringkali 90 persen atau lebih dari waktu yang diperlukan untuk melayani pelanggan dihabiskan hanya utnuk menunggu, 2
Sumber : Chase Aquilano Operations & Supply Management 12 th edition
JT-IBSI,Volume 01, Nomor 01, Oktober 2016
menemukan aktivitas apa yang membatasi Dari ilustrasi berdasarkan gambar diatas, outlet
output dari suatu proses dan meningkatkan
dari saluran membatasi jumlah yang dapat
kapasitas kegiatan itu. Atau dengan kata lain,
mengalir melalui saluran yang menyempit dan
tabung yang menjadi saluran dari corong perlu
digambarkan sebagai process required to
dibuat lebih besar atau apabila sesuai dengan
complete work. Dalam proses bisnis yang
ilustrasi
nyata, sumber daya tertentu dapat membatasi
meningkatkan utilitas dari proses proses apa
jumlah output. Dan apabila sesuai dengan
saja yang dibutuhkan dalam menyelesaikan
ilustrasi diatas, Jika cairan dituangkan ke
sebuah pekerjaan.
dalam corong dengan volume yang lebih besar
bertambah.
Seiring
adalah
dengan
proses menurut banyaknya stage didalam
keluar, jumlah volume dalam saluran juga terus
diatas
Sebuah proses dibagi menjadi 2 jenis
daripada jumlah volume cairan yang bisa
akan
gambar
proses tersebut, yaitu :
dengan
1. Single-stage proses, jika sebuah proses
meningkatnya cairan dalam saluran, waktu
dipandang
yang diperlukan cairan untuk mengalir melalui
secara
sederhana
dan
langsung mengeluarkan barang jadi.
saluran mengalami peningkatan pula. jika terlalu banyak cairan dituangkan ke saluran tersebut, maka akan mengakibatkan cairan tersebut akan tumpah dan tidak pernah
2. Multi-stage
mengalir melalui. Dari ilustrasi tersebut, hal
memiliki
yang sama berlaku pada proses operasional
proses, banyak
proses group
yang
kegiatan
sebelum bahan menjadi barang jadi.
nyata. jika terlalu banyak pekerjaan yang dipompa ke dalam proses, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan
Berikut ini berbagai model flowchart yang
tentunya akan mengalami peningkatan serta
akan ditemui dalam multi-stage proses dan
waktu tunggu akan meningkat pula. Dalam
sebutan untuk model flowchart tersebut.
kondisi tertentu, customer akan pergi ke
Dimana setiap model tersebut mempunyai
tempat lain dan peluang bisnis akan hilang.
jenis proses yang berbeda. Model tersebut
Ketika sebuah proses yang sedang beroperasi
antara lain adalah:
pada tingkat kapasitas, satu satunya cara untuk
1. Alternative
meningkatkan kinerja / menambah pekerjaan
paths,
model
proses
pemilihan. Dimana model flowchart ini
tanpa meningkatkan waktu tunggu adalah
menunjukan
dengan meningkatkan kapasitas yang lebih
jenis
memilih/mengambil keputusan.
besar. ini memerlukan sebuah upaya untuk 3
proses
JT-IBSI,Volume 01, Nomor 01, Oktober 2016
2. Simultaneous activities, model proses ISTILAH KUNCI Proses / Process
yang berjalan sejajar. Dimana model flowchart ini menunjukan jenis proses yang harus berjalan bersama-sama dan
Adalah setiap set kegiatan yang dilakukan oleh
kemudian hasilnya digabungkan pada
organisasi yang mengambil masukan (Input)
proses selanjutnya.
dan mengubahnya menjadi keluaran (Output). Idealnya nilai Ouput harus lebih besar bagi
3. Different product produced, model proses akhirnya
pemilihan berbeda.
yang
organisasi apabila dibandingkan dengan nilai
produk
Input awal.
Dimana model
flowchart menunjukan dua proses yang
Waktu siklus / Cycle Time
berjalan setelah adanya pengambilan
Rasio waktu rata-rata perbandingan antara unit
keputusan, dan hasil dari dua proses
yang berurutan dalam suatu proses. Istilah ini
tersebut berdiri sendiri.
kadang-kadang digunakan untuk mengartikan waktu yang telah berlalu, antara tahap awal dan tahap akhir dalam menyelesaikan sebuah pekerjaan. Kegunaan / Utilization Rasio antara waktu pemanfaatan waktu oleh sumber daya yang telah diaktifkan relatif terhadap waktu yang tersedia untuk digunakan. Buffering adalah tempat penyimpanan diantara tahap di mana output dari suatu tahapan ditempatkan sebelum
digunakan
dalam
tahap
hilir.
Buffering memungkinkan beberapa tahapan untuk beroperasi secara independen.
Blocking Kegiatan dalam sebuah tahapan yang harus berhenti karena tidak adanya tempat untuk Sumber : Chase Aquilano Operations & Supply Management 12 th edition
4
JT-IBSI,Volume 01, Nomor 01, Oktober 2016
menyimpan hasil pekerjaan yang baru saja
setengah jadi ini
dibuat dan ditebar di
diselesaikan
beberapa titik dalam proses. Barang terlebih
Starving
dahulu dibuat setengah jadi dan disimpan pada beberapa titik dalam sebuah proses. Barang
Kegiatan dalam sebuah tahapan yang harus
setengah jadi ini kemudian dirakit pada akahir
berhenti karena tidak adanya pekerjaan.
proses sesuai dengan pesanan aktual dari Bottleneck Sebuah
Sumber
customer atau pelanggan. daya
yang
membatasi
kapasitas atau output maksimum dalam sebuah proses. Make to Order sebuah proses yang diaktifkan hanya sebagai
Sumber : Chase Aquilano Operations & Supply
Productivity Management 12 th edition
respons terhadap suatu permintaan.
Adalah rasio output terhadap input. mengambil nilai dari output dan membagi dengan nilai dari input yang biasanya digunakan untuk mengukur faktor produktivitas total. Secara alternatif, faktor produktivitas parsial diukur berdasarkan Individual Input dan sering kali tidak dihitung menggunakan nilai mata uang
Sumber : Chase Aquilano Operations & Supply Management 12 th edition
seperti rupiah maupun dollar akan tetapi
Make to Stock
dengan menggunakan satuan Unit/orang
sebuah proses yang menghasilkan produk
Efficiency
standar yang tersimpan dalam persediaan
Adalah rasio antara Ouput aktual dalam suatu
barang jadi. produk disampaikan dengan cepat
proses dibandingkan dengan standar Output
kepada pelanggan dari persediaan barang jadi
yang telah ditetapkan. Run Time Adalah
waktu
yang
dibutuhkan
untuk
menghasilkan suatu bagian tertentu. Sumber : Chase Aquilano Operations & Supply Management 12 th edition
Setup Time Adalah
Hybrid
waktu
yang
dibutuhkan
untuk
mempersiapkan mesin untuk membuat item
Menggabungkan dari kedua Fitur yakni make
tertentu
to order dan make to stock. Jenis produk 5
JT-IBSI,Volume 01, Nomor 01, Oktober 2016
Operation Time
πβπππ’πβππ’π‘ π‘πππ =
Adalah jumlah antara Run time dan setup Time
ππππ β ππ β ππππππ π πβπππ’πβππ’π‘ πππ‘π
untuk sebuah batch selesai diproses. PERHITUNGAN PERFORMANCE
Throughput Time
PROSES
Rata-rata waktu yang dibutuhkan unit dalam melalui proses keseluruhan, dari bahan baku sampai menjadi barang jadi, dimana waktu tunggu juga termasuk dihitung didalamnya. Lead time istilah yang digunakan untuk merujuk kepada total waktu yang dibutuhkan pelanggan untuk menerima pesanan (termasuk waktu untuk memproses pesanan, waktu
Dari
tunggu dan waktu pengiriman)
gambar
diatas
dapat
dilihat
cara
perhitungan dari berbagai macam variasi
Throughput Rate
perhitungan performance secara praktis. Hal
Output rata-rata dimana produk diharapkan
ini
selesai diproduksi dalam satu periode waktu
perlu
diketahui
untuk
menyamakan
persepsi dalam analisa proses yang ada.
Process Velocity
Sehingga tidak sampai terjadi perbedaan
Rasio atau perbandingan antara throughput
perhitungan. Dan bila seseorang berkata
time dengan waktu yang dibutuhkan untuk
bahwa utilization dari produksinya mencapai
memberi nilai tambah.
95% itu ada dasarnya serta perhitungannya.
Value-added time 3. ANALISA DAN PEMBAHASAN
Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan
Berikut ini akan dilihat flowchart dari proses
pekerjaan yang berguna untuk memberi nilai
produksi ordner yang ada saat ini. Dimana
tambah pada produk.
tampak disana bahwa pada setiap proses
Littleβs law Sebuah
pernyataan
memiliki work-in-process karena setiap proses matematika
tentang
memiliki waktu tunggu.
hubungan antara throughput rate, throughput time dan jumlah persediaan work-in-process (WIP). Dimana throughput time sama dengan hasil pembagian work-in-process dengan throughput rate.
6
JT-IBSI,Volume 01, Nomor 01, Oktober 2016
7
JT-IBSI,Volume 01, Nomor 01, Oktober 2016
Seperti kita lihat dari data serta perhitungan
mempengaruhi throughput time yang ada. Hal
yang ada, data mengenai waktu tunggu
ini dapat kita lihat dari simulasi perhitungan
nilainya cukup besar. Hal ini tentunya akan
dibawah ini.
mempengaruhi nilai throughput time, dan menurut Littleβs law throughput time juga akan mempengaruhi jumlah WIP inventory pada kolom akhir. Berikut ini hasil perhitungan throughput time untuk data perhitungan diatas. οΆ Perhitungan proses ordner Plain
οΆ Perhitungan proses ordner Marble
Jumlah WIP inventory yang besar dan nilai throughput time yang cukup lama sangat tidak menguntungkan untuk sebuah perusahaan ataupun
bidang
usaha.
Karena
dengan
banyaknya WIP inventory berarti banyak juga uang
yang
berhenti
disana,
hal
ini
mengakibatkan perputaran uang semakin lama. Hal ini sangat tidak menguntungkan bagi pengusaha. Selain itu Throughput time yang lama menunjukkan bahwa proses produksi yang sangat panjang sehingga customer pun semakin lama dalam menerima produk yang ada. Hal ini juga membuat produk yang ada kurang kompetitif, bila customer mendapat produk serupa dari pesaing dalam jangka waktu yang lebih cepat maka tentunya mereka akan segera pindah. Oleh karena itu sangat penting mengurangi waktu tunggu yang ada. Karena itu sangat 8
JT-IBSI,Volume 01, Nomor 01, Oktober 2016
dapat
mempercepat
produk
sampai
ke
customer. Selain itu dengan hilangnya waktu tunggu maka WIP inventory juga menurun. Dan ini akan mempercepat putaran uang yang ada. Akan tetapi jika kita ingin menghilangkan waktu
tunggu,
itu
akan
mempengaruhi
kapasitas masing-masing proses yang ada. Bila kita amati kapasitas masing-masing dibawah ini, maka kita akan mendapati beberapa proses yang menjadi bottleneck dan itu harus dihilangkan agar waktu tunggu yang ada juga menurun atau hilang. Adapun kapasitas masing-masing proses adalah seperti berikut ini.
Dengan alur proses yang berubah seperti berikut:
Dengan hilangnya waktu tunggu diharapkan throughtput time menjadi lebih kecil sehingga 9
JT-IBSI,Volume 01, Nomor 01, Oktober 2016
Dari data diatas dapat dilihat bahwa ada
dilakukan
penambahan
bottleneck pada proses Outer chipboard
meningkatkan kapasitas. Tetapi hasil ini tidak
laminating process, linened process, etiket
maksimal
process, dan mekanik process. Agar supaya
shift/jam kerja memang mengurangi waktu
waktu tunggu yang ada dapat hilang maka
tunggu dari proses cutting chipboard process,
bottleneck harus dihilangkan, yaitu dengan
akan tetapi akan tetap keluar waktu tunggu dari
cara memperbesar kapasitas dari proses yang
outer chipboard laminating process ke proses
menjadi bottleneck tersebut. Hal ini dapat
selanjutnya. Demikian juga sama kasusnya
dilakukan dengan menambah kapasitas dari
untuk mekanik process, waktu tunggu dari
proses tersebut dengan cara antara lain adalah:
proses sebelumnya akan hilang tetapi akan
karena
dengan
mesin
untuk
penambahan
1. Shift/jam kerja dari mesin yang ada
timbul waktu tunggu baru untuk proses
2. Modifikasi mesin yang ada
sesudahnya. Jadi akan lebih baik peningkatan
3. Menambah jumlah mesin yang ada
kapasitas dengan mengubah dan memodifikasi
4. Modifikasi sistem pada proses terkait
mesin, atau sistem kerja yang ada di dalam proses tersebut.
Perlu dicatat bahwa Kapasitas actual merupakan hasil kali dari kapasitas dengan
Untuk memodifikasi sistem kerja maka kita
effisiensi yang ada. Karena tidak mungkin
harus melihat proses sebagai single-stage
tenaga kerja yang ada menggunakan jam kerja
process. Agar memudahkan modifikasi yang
satu shift total untuk memproduksi, karena ada
ada, maka kita menggunakan proses yang
waktu
sederhana sehingga tidak melebar. Sebagai
setup,
waktu
pembersihan
dan
penyiapan bahan.
contoh modifikasi sistem kerja yang ada, yang kapasitas
sudah dilakukan adalah modifikasi sistem
tersebut dapat kita lihat kembali pada tabel
kerja inner chipboard laminating process.
berikut ini.
Pada awal proses ini berjalan kapasitas proses
Hasil
dari
penambahan
hanya mencapai + 2000 pcs/shift, dengan menggunakan tenaga kerja sejumlah 6 - 8 orang. Dan ini sangatlah tidak efektif bila dilihat oleh mata management. Dengan kapasitas dari proses yang lainnya mencapai + 8000 pcs/shift maka harus ada perbaikan pada Pada outer chipboard laminating process dan
proses
mekanik process dilakukan penambahan shift/
bottleneck pada proses ini. Adapun formasi
jam kerja untuk meningkatkan kapasitas. Dan
tenaga kerja yang ada pada mesin adalah
pada linened process dan etiket process
seperti berikut ini. 10
tersebut.
Sehingga
tidak
terjadi
JT-IBSI,Volume 01, Nomor 01, Oktober 2016
analisa
proses
lebih
dalam.
Setelah
menganalisa maka diusulkan menggunakan jumlah tenaga kerja 5 orang, tetapi target perorang tetap sehingga target pershift menjadi 10000 pcs/shift. Bila dilihat dari kapasitas perorang maka akan sama saja, tetapi kalau Gambar 2. Formasi awal mesin huming
dilihat dari bobot team maka akan cukup berat
Dengan duduk berhadapan maka akan lebih
bagi tenaga kerja yang berada ditengah.
sering tenaga kerja berinteraksi sehingga
Karena dengan sistem yang pertama maka dia
pekerjaan kurang efektif, dan tenaga kerja
bekerja seorang diri untuk memenuhi target
yang membelakangi arah jalan mesin akan
sebesar 4000 pcs/shift. Sedangkan untuk
susah merasakan kedatangan raw material.
sistem yang kedua maka mereka bekerja sama
Sehingga mereka akan cenderung hanya
memenuhi target sebesar 10000 pcs/shift.
membantu
tenaga
kerja
yang
berada
dihadapannya. Ini menyebabkan kerja semakin lambat. Dan tentunya berpengaruh pada hasil yang ada, akan memperkecil output dari proses ini. Sehingga perlu dikurangi dan dirubah Gambar 4. Formasi terakhir mesin huming
formasi duduk tenaga kerja yang ada. untuk
Dengan formasi terakhir ini maka target tenaga
hanya
kerja yang ditengah menjadi 2500 pcs /shift.
dijalankan oleh 2 tenaga kerja saja. Dan
Dan itu akan mempermudah tenaga kerja yang
masing-masing tenaga kerja ditargetkan untuk
ada, selain itu tidak ada biaya yang dikeluarkan
mendapatkan
untuk modifikasi mesin. Data perhitungan
Ada
usulan
memodifikasi
dari mesin
hasil
management sehingga
sebesar
2000
dapat dilihat pada perhitungan dibawah ini.
pcs/orang/shift. Jadi 2 orang harus dapat 4000 pcs/ shift. Formasi yang diusulkan menjadi seperti berikut ini.
Gambar 3. Formasi usulan management Untuk memutuskan formasi tersebut dapat dipakai atau tidak maka perlu dilakukan 11
JT-IBSI,Volume 01, Nomor 01, Oktober 2016
Dapat dilihat dari perhitungan yang mungkin
DAFTAR PUSTAKA
dilakukan adalah alternative nomor 1 dan 2.
Angiz, L. M. Z., Mustafa, A., Ghani, N. A., &
Yang lainnya kurang baik karena speed
Kamil A. A. (2012). Group Decision
maksimal dari mesin yang ada 35 pcs/min,
via Usage of Analytic Hierarchy
sehingga kapasitas tenaga kerja lebih tinggi
Process and Preference Aggregation
dari kapasitas mesin. Jadi akan sangat tidak
Method,
effiseien.
41(3)(2012): 361β366.
Dari
alternative
1
dan
2
Sains
Malaysiana
dibandingkan kembali maka akan dilihat agar
Erbasi, A., & Parlakhaya, R. (2012). The Use
tidak terjadi bottleneck maka alternative ke 2
of Analytic Hiearchy Process in The
yang dipakai. Selain itu kapasitas perorang
Balanced Scorecard: an Approach in a
untuk mencapai alternative 1 sangatlah susah.
Hotel firm. Business and Management
Sehingga alternative yang diambil adalah
Review. Vol Vol. 2(2). h: 23-37.
alternative 2, dan dijalankan sampai sekarang.
Groselj, P., Stim, L. Z., Ayrilmis, N., & Kuzman, M. K. (2014). Comparison of
4. KESIMPULAN
some aggregation techniques using
1. Throughput time dipengaruhi oleh waktu
group
tunggu. 2. WIP
hierarchy process,
Expert Systems with Applications 42 inventory
dipengaruhi
oleh
(2015) 2198β2204, Elsevier Ltd.
Throughput time
Kazibudzki,
3. Bila ingin mengurangi waktu tunggu maka harus
analytic
meningkatkan
kapasitas
P.
(2011).
Comparison
of
Analytic Hierarchy Process and some
proses
New Optimization Procedures for
sehingga tidak menjadi bottleneck.
Ratio Scaling, Scientific Research of
4. Meningkatkan kapasitas proses dapat
the Institute of Mathematics and
dilakukan dengan 4 cara yaitu:
Computer Science, 1(10) 2011, 101-
a.
Shift/jam kerja dari mesin yang ada
108.
b.
Modifikasi mesin yang ada
c.
Menambah jumlah mesin yang ada
M. A. (2013). Application of AHP in
d.
Modifikasi sistem pada proses terkait
the Design of a Strategy Map,
5. Pemilihan cara peningkatan kapasitas
Scientific Research, iBusiness, 2013,
Quezada , L. E., Palominos, P. I., & Gonzalez
harus melalui proses analisis juga.
5, 133-137.
12