ANALISA PERKEMBANGAN TENAGA KERJA DI PROVINSI SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR ANA MARIA SOFIANA S 062407044
DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009
Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
ANALISA PERKEMBANGAN TENAGA KERJA DI PROVINSI SUMATERA UTARA
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh Ahli Madya
ANA MARIA SOFIANA S 062407044
DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009
Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
PERSETUJUAN
Judul Kategori Nama Nomor Induk Mahasiswa Program Studi Departemen Fakultas
: ANALISA PERKEMBANGAN TENAGA KERJA DI PROVINSI SUMATERA UTARA : TUGAS AKHIR : ANA MARIA SOFIANA S : 062407044 : DIPLOMA (D-III) STATISTIKA : MATEMATIKA : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Diluluskan di Medan, Mei 2009
Diketahui Departemen Matematika FMIPA USU Ketua
Pembimbing
Dr.Saib Suwilo,M.Sc NIP 131 796 149
Drs.Rachmad Sitepu,M.Si NIP 131 695 909
Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
PERNYATAAN
ANALISA PERKEMBANGAN TENAGA KERJA DI PROVINSI SUMATERA UTARA
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Mei 2009
ANA MARIA SOFIANA S 062407044
Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
PENGHARGAAN
Puji dan syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karuniaNyalah sehingga Penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini tepat pada waktunya.
Tugas akhir ini berjudul “ ANALISA PERKEMBANGAN TENAGA KERJA DI PROVINSI SUMATERA UTARA “
Pada kesempatan ini, Penulis menyampaikan ucapan terimakasih atas bantuan, bimbingan dan nasehat-nasehat yang tidak ternilai kepada semua pihak yang telah membantu Penulis dalam penyelesaian Tugas Akhir ini terutama kepada :
1. Bapak Prof. Edi Marlianto, M.Sc selaku Dekan Fakultas MIPA USU. 2. Bapak Dr. Sutarman, M.Sc selaku Pembantu Dekan 1 FMIPA USU. 3. Bapak Dr. Saib Suwilo, M.Sc selaku Ketua Departemen Matematika FMIPA. 4. Bapak Drs. Suwarno Ariswoyo, M.Si selaku Koordinator Program Studi Statistika D-III FMIPA. 5. Bapak Drs. Rachmad Sitepu, M.Si selaku Dosen Pembimbing penulis yang telah banyak memberi dukungan, bimbingan serta saran dalam penulisan Tugas Akhir ini. 6. Orang tua tersayang yang telah memberikan dorongan dan motivasi kepada Penulis. 7. Kakak serta adik tersayang yang terus mendukung dalam penyelesaan tugas akhir ini. 8. Sahabatku dan teman-teman kampus serta teman-teman luar kampus, terimakasih atas segala dukungan dan doanya.
Penulis juga menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Karena itu dengan tangan terbuka Penulis menerima segala kritik dan Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
saran yang bersifat membangun dari pembaca untuk kesempurnaan Tugas Akhir ini. Penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan ilmu dan pengetahuan kepada setiap orang yang membacanya.
Akhir kata, Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Tugas Akhir ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya.
Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
DAFTAR ISI Halaman PERSETUJUAN PERNYATAAN PNGHARGAAN DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR
ii iii iv vi viii ix
Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Identifikasi Masalah 1.3 Batasan Masalah 1.4 Maksud dan Tujuan 1.5 Metode apengumpulan Data 1.6 Metode Analisis Yang Digunakan 1.7 Lokasi Penelitian 1.8 Tinjauan Pustaka 1.9 Sistematika Penulisan
1 4 4 5 6 6 8 8 9
Bab 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian Ketenagakerjaan 2.2 Angkatan Kerja 2.3 Bukan Angkatan Kerja 2.4 Ukuran Dasar Ketengakerjaan 2.4.1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Kelompok Umur 2.4.2. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin 2.5. Tingkat Penganguran 2.6. Proyeksi
14 14 15 15
Bab 3 SEJARAH SINGKAT BADAN PUSAT STATISTIK 3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS) 3.1.2 Masa Pemerintahan Jepang 3.1.3 Masa Pemerintahan RI 3.1.4 Masa Orde Baru Sampai Sekarang 3.2 Visi dan Misi 3.3 Kedudukan dan Fungsi Badan Pusat Statistik 3.4 Tata Kerja Badan Pusat Ststistik 3.5 Tugas BPS 3.6 Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik 3.7 Bagan Struktur organisasi Badan Pusat Statistik
18 19 19 20 21 22 23 23 26 28
Bab 4 ANALISIS DAN EVALUASI 4.1 Penduduk Usia Kerja 4.2 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) 4.2.1 Laju Pertumbuhan TPAK Menurut Kelompok Umur dan Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
10 11 13 13
29 33
Jenis Kelamin 4.2.2 Proyeksi TPAK di Sumatera Utara Untuk Tahun 2010 4.3 Tingkat Pengangguran 4.4. Kesempatan Kerja
37 38 59 62
Bab 5 IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Tahap Implementasi Sistem 5.2 Pengaktifan Excel 5.3 Jendela Lembar kerja Excel 5.4 Pengisian Data 5.5 Penggunaan Rumus 5.6 Pembuatan Grafik 5.7 Mengakhiri Penggunaan Excel
64 65 66 67 68 69 70
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.2 Saran
72 73
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
DAFTAR TABEL Halaman Table 4.1 Jumlah Penduduk Usia Kerja, Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja Pada Tahun 1998 s/d 2007
29
Tabel 4.2 Banyaknya Penduduk Yang Termasuk Angkatan Kerja Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2003 dan 2006
34
Tabel 4.3 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Provinsi Sumatera Utara
37
Tabel 4.4 Proyeksi TPAK menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Provinsi Sumatera Utara Tahun 2003-2010 58 Tabel 4.5 Jumlah Angkatan Kerja dan Tingkat pengangguran Terbuka Tahun 1998 s/d 2007
59
Tabel 4.6 Jumlah Angkatan kerja Yang Bekerja Tahun 1998 s/d 2007
62
Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 4.1 Grafik Jumlah Penduduk Usia Kerja, Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja di Sumatera Utara Tahun 1998 s/d 2007
32
Gambar 4.2 Grafik Persentase Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Tahun 1998 s/d 2007
32
Gambar 4.3 Grafik Jumlah Angkatan Kerja Yang Bekerja dan Sedang Mencari Kerja Tahun 1998 s/d 2007
61
Gambar 4.4. Grafik Jumlah Persentase Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Tahun 1998 s/d 2007
61
Gambar 5.1 Memulai Excel
65
Gambar 5.2 Tampilan Lembar Kerja Excel
66
Gambar 5.3 Data pada Lembar Kerja Excel
67
Gambar 5.4 Penggunaan Rumus dalam Excel
68
Gambar 5.5 Penggunaan Rumus dalam Excel
69
Gambar 5.6 Menutup Lembar Kerja Excel
71
Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu masalah pokok yang dihadapi bangsa dan negara Indonesia dari dulu hingga sekarang adalah masalah ketenagakerjaan. Banyak faktor yang mempengaruhi permasalahan ini sehingga terus berlarut tanpa adanya penyelesaian. Salah satu faktor tersebut yaitu masalah pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat dan hal tersebut tidak seimbang dengan pertumbuhan penyediaan lapangan kerja baru. Faktor lain yang mempengaruhi masalah ketenagakerjaan ini yaitu dampak krisis ekonomi yang berkepanjangan, pasar global serta tekanan kenaikan upah di tengah dunia usaha yang masih lesu. Disamping masalah-masalah tersebut di atas, faktor-faktor seperti kemiskinan, ketidakmerataan pendapatan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas politik juga sangat berpengaruh terhadap ketenagakerjaan di Indonesia. Oleh karena itu.dalam pembangunan bangsa dan Negara ini, kita sebagai masyarakat Indonesia dituntut untuk menempah ketrampilan, kemandirian, dan ketaatan serta taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa sejak dini sehingga diperoleh sumber daya manusia yang berkualitas yang sangat diutamakan sebagai tenaga pembangunan.
Dalam perencanaa pembangunan, tenaga kerja memegang peran yang sangat penting.
Tanpa
tenagakerja
tidaklah
mungkin
proses
pembangunan
dapat
dilaksanakan. Perencanaan pembangunan dibuat berdasarkan tenaga kerja yang Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
tersedia dan berkualitas. Sehingga faktor kekuatan dari manusia mungkin merupakan unsur yang sangat penting dalam pembangunan.
Sebagai salah satu Negara yang sedang berkembang, Indonesia termasuk Negara yang memiliki jumlah penduduk yang cukup banyak di dunia. Dari jumlah penduduk yang banyak ini, ada penduduk yang sebagai tebaga kerja dan ada juga penduduk yang bukan sebagai tenaga kerja. Melihat pertumbuhan penduduk Indonesia yang selalu meningkat dan tidak diimbangi dengan persediaan lapangan kerja baru maka akan memiliki dampak yang sangat kompleks dimana jumlah pengangguran juga akan meningkat. Pengangguran yang ada ini bukanlah pengangguran karena tidak memiliki pendidikan, tapi justru kebanyakan pengangguran yang ada ini lahir dari orang-orang yang memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi sehinggga pengangguran ini sering disebut dengan pengangguran terdidik. Banyak dampak dari hal ini seperti pemborosan terhadap sumber daya manusia dan juga akan mengurangi penghargaan dan kepercayaan masyarakat terhadap pentingnya pendidikan.
Begitu pula kita lihat masalah ketenagakerjaan yang terjadi di Sumatera Utara khususnya, tidak lepas dari kejadian-kejadian di atas. Penambahan penduduk usia kerja setiap tahunnya, masih banyaknya jumlah pengangguran dan lapangan kerja yang tersedia yang sangat terbatas mengakibatkan masalah ketenagakerjaan di Sumatera Utara harus mendapat perhatian yang lebih.
Dengan demikian penulis merasa tertarik untuk menganalisa tenaga kerja di Sumatera sebagai bahan untuk tugas akhir, dimana ketenagakerjaan meliputi beberapa unsur yang menarik untuk dianalisa, unsur-unsur tersebut yaitu Tenaga Kerja, Tingkat Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Partisipasi Angkatan Kerja, Lapangan Usaha, Status Pekerjaan dan Tingkat Pendidikan. Dari hal ini,penulis mengambil judul “ANALISA PERKEMBANGAN TENAGA KERJA DI PROVINSI SUMATERA UTARA “
Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
1.2 Identifikasi Masalah
Hal yang menjadi unsur penting dan sangat dibutuhkan dalam menjalankan rencana pembangunan adalah sumber daya manusia. Dari hal di atas maka diperlukan tenagatenaga yang terampil dan terdidik yang berkualitas untuk mewujudkan rencana pembangunan tersebut.
Salah satu akibat dari pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali yang terjadi di Sumatera Utara yaitu meningkatnya jumlah usia produktif, tetapi peningkatan jumlah usia produktif ini tidak seimbang dengan ketersediaan lapangan pekerjaan yang ada di Sumatera Utara. Secara nyata dapat kita lihat bahwa faktor pendidikan dari penduduk usia kerja sangat mempengaruhi mutu dari angkatan kerja itu sendiri.Semakin tinggi pendidikan penduduk usia kerja maka tinggi pula kualitas dari penduduk usia kerja tersebut.
Melihat hal tersebut di atas, maka penulis ingin mencoba mengetahui perbandingan diantara jumlah penduduk usia kerja, tingkat partisipasi angkatan kerja yang ditinjau dari kelompok umur dan jenis kelamin dengan menggunakan data jumlah ketenagakerjaan di Sumatera Utara.
1.3 Batasan Masalah
Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Agar sasaran yang igin dicapai penulis tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditetapkan maka penulis melakukan pembatasan terhadap permasalahan yang telah diuraikan di atas. Batasan permasalahan di atas yaitu membahas tentang perbandingan angkatan kerja dengan penduduk usia kerja menurut kelompok umur dan jenis kelamin, mengetahui tingkat partisipasi angkatan kerja, proyeksi tingkat partisipasi angkatan kerja tahun 2010 di Sumatera Utara, mengetahui angka pengangguran yang ada di Sumatera Utara serta menganalisa kesempatan kerja dari perbandingan angkatan kerja yang bekerja terhadap jumlah angkatan kerja.
1.4 Maksud dan Tujuan
Secara umum penulisan ini dimaksudkan untuk menganalisa laju pertumbuhan jumlah penduduk usia kerja baik yang termasuk dalam angkatan kerja maupun yang bukan angkatan kerja. Tujuan dari penulisan mengenai analisa perkembangan tenaga kerja propinsi Sumatera Utara ini, adalah : 1. Untuk mengetahui perkembangan tenaga kerja di Sumatera Utara dari tahun ke tahun 2. Untuk menggambarkan besarnya Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja yang terjadi di Sumatera Utara 3. Untuk mengetahui jumlah angka pengangguran di sumatera Utara 4. Untuk mengetahui persentase angkatan kerja menurut umur dan jenis kelamin Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
5. Khusus bagi penulis,penulisan ini mempunyai tujuan yaitu sebagai wadah penerapan ilmu pengetahuan yang diperoleh penulis selama masa perkuliahan.
1.5 Metode Pengumpulan Data
Dalam penulisan tugas akhir ini, metode pengumpulan data yang digunakan penulis adalah sebagai berikut : 1. Penelitian Kepustakaan Yaitu
metode
yang
digunakan
untuk
memeproleh
informasi
dari
perpustakaan,dengan cara membaca buku,refrensi dan bahan-bahan yang bersifat teoritis yang mendkung penulisan tugas akhir 2. Penelitian Lapangan Yaitu metode yang digunakan untuk memperoleh atau mengumpulkan data dan informasi dengan cara terjun langsung ke lapangadan melihat keadaan yang sesungguhnya. Dalam hal ini, penulis memperoleh data dari Badan Pusat Statistik ( BPS ) dimana data ini adalah data sekunder.
1.6 Metode Analisis yang Digunakan
Dalam mengolah data penelitian ini, analisis yang digunakan adalah ilmu demografi yang disesuaikan dengan permasalahan dan tujuan penelitian.selain itu, penulis juga ingin menyajikan gambaran-gambaran yang berisikan perbandingan yang merupakan ukuran dasar dalam angkatan kerja. Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
a.Tingkat Parisipasi Angkatan Kerja Yaitu menggambarkan jumlah angkatan kerja dalam suatu kelompok umur sebagai persentase penduduk dalam kelompok umur tersebut. Secara umum dapat dirumuskan :
TPAK =
Angka tan Kerja x100% PendudukUsiaKerja (TenagaKerja )
a.1.Tingkat Aktifitas Menurut Umur,digunakan rumus :
TPAK (Gol.Umur ) =
JumlahAngka tan Kerja (Gol.Umur ) x100% JumlahTenagaKerja (Gol.Umur )
a.2.Tingkat Aktifitas Menurut jenis Kelamin,digunakan Rumus :
TPAK ( Laki − laki ) =
JumlahAngka tan KerjaLaki − laki x100% JumlahTenagaKerjalaki − laki
b.Tingkat Pengangguran (Unemployment rate) Yaitu bagian dari angkatan kerjayang tidak bekerja dan sedang aktif mencari pekerjaan (pengangguran terbuka). Secara umum dapat dirumuskan :
TP =
JumlahAngka tan KerjaSedangMencariKerja x100% JumlahAngka tan Kerja
c.Laju Pertumbuhan Geometri (Geometric Growth) Yaitu laju pertumbuhan yang bertahap dari tahun ke tahun. Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Dapat dirumuskan : Pt = Po (1+r)t
1.7 Lokasi Penelitian
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penyelesaian tulisan ini, penulis melakukan penelitian atau pengumpulan data mengenai Perkembangan Tenaga Kerja dari BPS (Badan Pusat Statistik) Sumatera Utara yang beralamat di Jalan Asrama No.179 Medan. Waktu pelaksanaan penelitian yaitu mulai tanggal 2 - 26 Februari 2009.
1.8 Tinjauan Pustaka
Banyak informasi yang mendukung penyelesaian tugas akhir ini, seperti : a.Dari buku Menurut Lembaga Demografi, FEUI, Dasar-Dasar Demografi,bahwa ‘menaruh minat pada pembahasan tentang ketenagakerjaan yaitu karena seluruh penduduk disuatu Negara, baik bayi, anak-anak,pemuda, maupun orang-orang tua, semuanya mengkonsumsi barang dan jasa umtuk memenuhi kebutuhannya’. b.Dari Internet Menyatakan bahwa ‘Masalah ketenagakerjaan kembali memunculkan satu problem yang signifikan, yaitu besarnya angka pengangguran terdidik. Yang dimaksud dengan pengangguran terdidik adalah mereka yang mempunyai kualifikasi lulusan pendidikan Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
yang cukup namun masih belum memiliki pekerjaan. Pada tahun 2008, sebanyak 4,5 juta dari 9,4 juta orang pengangguran berasal dari lulusan SMA, SMK, program Diploma, dan Universitas. Artinya, separuh dari total angka pengangguran adalah pengangguran terdidik. 1.9 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan diuraikan untuk memberikan kerangka atau gambaran dari tugas akhir ini, yaitu sebagi berikut : BAB 1
: PENDAHULUAN Pada
Bab
ini
berisi
tentang
latar
belakang,identifikasi
masalah,batasan masalah,maksud dan tujuan,metode pengumpulan data,metode
analisis
yang
digunakan,likasi
penelitian,tinjauan
pustaka dan sistematika penulisan. BAB 2
: TINJAUAN TEORITIS Pada Bab ini berisi tentang suatu tinjauan teori untuk diaplikasikan dalam pengolahan data yang diperoleh.
BAB 3
: SEJARAH TEMPAT RISET Pada Bab ini penulis memaparkan tentang sejarah tempat riset yaitu Badan Pusat Statistik (BPS) propinsi Sumatera Utara.
BAB 4
: ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada Bab ini penulis memaparkan tentang pengolahan dan penganalisaan data yang ada dalam tugas akhir ini.
BAB 5
: IMPLEMENTASI SISTEM Implementasi system maksudnya yaitu program yang digunakan untuk mengolah data yang ada.
Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
BAB 6
: KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi tentang kesimpulan yang diambil dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya dan penulis mencoba memberikan saran yang mungkin dapat bermanfaat untuk masa yang akan datang.
BAB 2
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Pengertian Ketenagakerjaan
Batasan umur minimum usia kerja di Indonesia adalah 15 tahun ke atas. Tetapi kenyataannya anak-anak (penduduk usia kerja < 15 tahun ) sudah mulai terjun ke pasaran kerja. sehingga banyak juga Negara menggunakan batasan usia kerja yang berumur 10 tahun ke atas. Batasan umur penduduk usia kerja di setiap Negara berbeda-beda, tetapi yang sering dijadikan pertimbangan adalah tingkat perekonomian dan situasi tenaga kerja. Semakin maju pereknomian di suatu daerah atau Negara batas umur yang ditentukan untuk usia keja minimum semakin tinggi.
Yang dimaksud dengan tenaga kerja adalah jumlah seluruh penduduk dalam suatu wilayah atau Negara yang dapat memproduksi barang atau jasa dan jika ada permintaan terhadap mereka dan mereka mau berpartisipasi dalam aktifitas tersebut.
Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Pengukuran ketenagakerjaan pada umumnya dapat didekati dengan dua cara yaitu Gainful Worker Approach (pendekatan kebiasaan) dan Labour Force Approach (pendekatan saat ini). Menurut pendekatan secara Gainful Worker, penduduk yang berumur tertentu didasarkan pada kegiatan yang biasa dilakukan, yang berarti tidak menganggap penting kegiatan-kegiatan lain yang tidak termasuk dalam kategori yang biasa dilakukan. Sedangkan dalam pendekatan secara Labour Force, seluruh penduduk dalam kelompok umur tertentu dan dalam kurun waktu tertentu yang melakukan kegiatan utama, sehingga pendekatan ini memberika batas yang tegas dalam jangka waktu tertentu, apa kegitan utamanya. Dengan referensi waktu yang tegas untuk kegiatan utama/waktu yang terbanyak maka penduduk yang berumur 15 tahun ke atas dibedakan dalam kelompok Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja.
2.2 Angkatan Kerja
Yang dimaksud dengan angkatan kerja adalah penduduk yang berumur 15 tahun ke atas yang secara aktif melakukan kegiatan ekonomis yang menghasilkan barang dan jasa dalam kurun waktu tertentu.
Jumlah angkatan kerja ini tergantung oleh jumlah Tingkat partisipasi Angkatan Kerja(Labour Force Participation Rate) dan jumlah penduduk usia kerja atau struktur umur penduduk , yaitu persentase tenaga kerja yang menjadi angkatan kerja. Kelompok angkatan kerja terbagi dalam kelompok angkatan kerja yang bekerja, angkatan kerja yang sedang mencari pekerjaan dan yang tidak memiliki pekerjaan dikelompokkan bukan angkatan kerja. Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
A.Kelompok Angkatan Kerja Yang Bekerja Yang termasuk dalam kelompok angkatan kerja yang bekerja antara lain : 1. Mereka yang selama seminggu sebelum pencacahan melakukan sesuatu pekerjaan dengan maksud memperoleh penghasilam atau keuntungan dan lamanya bekerja paling sedikit dua hari. 2. Mereka yang selama seminggu sebelum pencacahan tidak melakukan pekerjaan atau bekerja kurang dari dua hari tetapi mereka adalah : a) Pekerja tetap Pegawai-pegawai pemerintah atau swasta yang sedang tidak masuk kerja karena cuti, sakit, mogok dan lain sebagainya. b) Petani-petani yang mengusahakan tanah pertanian yang tidak bekerja karena menunggu hujan untuk menggarap sawah dan sebagainya. c) Orang-orang yang bekerja dalam bidang keahlian seperti dokter, tukang cukur dan sebagainya.
B. Kelompok Angkatan Kerja Yang Sedang Mencari Pekerjaan Yang termasuk dalam kelompok angkatan kerja yang sedang mencari kerja antara lain : Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
1. Mereka yang belum pernah bekerja dan sedang berusaha untuk mencari pekerjaan. 2. Mereka yang bekerja pada saat pencacahan sedang mengangggur akibat dari pemectan atau berhenti atas keinginan sendiri dan berusaha untuk mendapatkan pekerjaan. 3. Mereka yang dibebastugaskan dan sedang berusaha mendapatkan pekerjaan. 2.3 Bukan Angkatan Kerja
Bukan angkatan kerja adalah bagian dari tenaga kerja yang tidak bekerja ataupun mencari pekerjaan. Jadi, mereka ini adalah bagian dari tenaga kerja yang sesungguhnya tidak terlibat dalam kegiatan produktif yaitu memproduksi barang atau jasa. Yang termasuk dalam kelompok bukan angkatan kerja antara lain : 1. Mereka yang sedang dalam masa pendidikan (sekolah) 2. Mereka yang mengurus rumah tangga tanpa mndapat upah 3. Mereka yang hanya menerima pendapatan 4. dan kegiatan lainnya
2.4 Ukuran Dasar Ketengakerjaan
Ukuran angkatan kerja yang sering digunakan adalah Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dan tingkat pengangguran.Tingkat partisipasi angkatan kerja ini akan dianalisis menurut umur dan jenis kelamin. Dalam Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja ini kita akan melihat persentase penduduk usia kerja yang melakukan kegiatan Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
produktifitas dengan perbandingan antara kelompok angkatan kerja dengan penduduk usia kerja secara keseluruhan. Semakin tinggi TPAK maka semakin besar kterlibatan penduduk usia kerja dalam pasar kerja.
Secara umum rumus dari TPAK ini yaitu :
TPAK =
JumlahAngka tan Kerja x100% JumlahTenagaKerja
2.4.1 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Kelompok Umur
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja menurut kelompok umur ini yaitu perbandingan antara kelompok angkatan kerja golongan umur tertentu dengan penduduk usia kerja golongan umur tertentu secara keseluruhan. Dapat dirumuskan :
TPAK (Gol.Umur ) =
JumlahAngka tan Kerja (Gol.Umur ) x100% JumlahTenagaKerja (Gol.Umur )
2.4.2 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja menurut jenis kelamin adalah prsentase perbandingan antara jumlah angklatan kerja yang berjenis kelamin laki-laki atau Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
perempuan dengan jumlah tenaga kerja yang berjenis kelamin laki-laki atau perempuan. TPAK ini disajikan terpisah antara laki-laki dan perempuan. Rumus misalnya untuk laki-laki :
TPAK ( Laki − laki ) =
JumlahAngka tan KerjaLaki − laki x100% JumlahTenagaKerjalaki − laki
2.5 Tingkat Penganguran
Penganguran adalah bagian dari angkatan kerja yang sekarang ini tidak bekerja dan sedang aktif mencari pekerjaan, dan pengangguran ini sering disebut dengan pengangguran terbuka atau penuh. Perbandingan jumlah pencari kerja sebagai pengukur tingkat pengangguran atau lazim dikenal sebagai Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT),dapat dirumuskan :
TP =
JumlahAngka tan KerjaSedangMencariKerja x100% JumlahAngka tan Kerja
2.6 Proyeksi
Proyeksi adalah gambaran tentang apa yang terjadi pada masa yang akan datang dalam bentuk data kuantitatif berdasarkan data kuantitatif sebelumnya. Proyeksi ini digunakan sebagai penentuan tentang data kuantitatif pada masa yang akan datang. Hal ini merupakan hal yang sangat penting dalam penentuan perencanaan tertentu yang dianggap berhubungan dengan hasil produksi.
Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Proyeksi bukanlah merupakan suatu ramalan mengenai jumlah penduduk atau tenaga kerja, tetapi merupakan suatu perhitungan ilmiah yang didasarkan kepada asumsi dan komponen laju pertumbuhan yang menentukan karakteristiknya di masa yang akan dating yaitu kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk.
Dalam hal ini proyeksi biasanya dilandasi oleh laju pertumbuhan tingkat partisipasi angklatan kerja di masa lalu.untuk mengetahui jumlah angkatan kerja pada tahun 2010, dapat dilakukan dengan melakukan metode proyeksi berdasarkan data tahun 2003 dan 2006. Dimana laju pertumbuhan dapat diukur dengan dua cara, yaitu :
1.Pertumbuhan Geometri (Geometric Growth) Yaitu pertumbuhan bertahap dari tahun ke tahun.Dirumuskan dengan ; Pt = Po (1+r)t Keterangan : Pt
= Jumlah angkatan kerja pada tahun t
Po
= Jumlah angkatan kerja pada tahun dasar
R
= Tingkat pertumbuhan angkatan kerja
T
= Jangka waktu
2. Pertumbuhan Exponensial (Exponential Growth) Yaitu pertumbuhan yang berlangsung terus menerus.Dirumuskan dengan : Pt = Po . ert
Keterangan : Pt
= jumlah angkatan kerja pada tahun t
Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Po
= jum;ah angkatan kerja pada tahun dasar
r
= tingkat pertumbuhan
t
= jangka waktu
e
= angka exponensial,besarnya 2,718282
Dalam perhitungan Poyeksi Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja ini, penulis menggunakan metode proyeksi dengan cara pertumbuhan Geometri, untuk dipergunakan dalam menentukan jumlah tenaga kerja pada tahun 2010.
Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
BAB 3
SEJARAH SINGKAT BADAN PUSAT STATISTIK (BPS)
3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS)
Badan Pusat Statistik (BPS) adalah lembaga Negara Non Departemen. Badan Pusat Statistik melakukan kegiatan yang ditugaskan oleh pemerintah antara lain pada bidang pertanian, agrarian, pertambangan, kependudukan, social, ketenagakerjaan, keuangan, pendapatan dan keagamaan. Selain hal-hal tersebut Badan Pusat Statistik juga bertugas untuk melaksanakan koordinasi di lapangan, kegiatan statistik dari segenap instansi baik di pusat maupun di daerah dengan tujuan mencegah dilakukannya pekerjaan yang serupa oleh dua atau lebih instansi, memajukan keseragaman dalam pengguaan definisi, klasifikasi dan ukuran-ukuran lainnya.
Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Berikut Sejarah Badan Pusat Statistik dibagi dalam tiga macam, yaitu masa sebelum kemerdekaan, masa setelah kemerdejaan dan masa Orde Baru. Masa sebelum kemerdekaan dibagi kembali dalam dua masa yaitu masa pemerintahan Belanda dan masa pemerintahan Jepang.
3.1.1 Masa Pemerintahan Hindia Belanda
Pada bulan Februari 1920, kantor Statistik untuk pertama kalinya didirikan oleh Direktur Pertanian, Kerajinan dan Perdagangan dan berkedudukan di Bogor. Kantor ini diserahii tugas untuk megolah dan mempublikasikan data statistik.
Pada bulan Maret 1923 dibentuk suatu komisi untuk badan Statistik yang anggotanya merupakan wakil dari tiap – tiap departemen. Komisi tersebut diberi tugas untuk merencanakan tindakan – tindakan yang mengarah sejauh mungkin untuk mencapai kesatuan dalam kegiatan di bidang statistik di Indonesia.
Pada bulan September 1924 nama lembaga tersebut diganti menjadi Kantor Pusat Statistik dan dipidahkan ke Jakarta, bersamaan dengan itu beralih pula pekerjaan Statistik Perdagangan yang sekarang disebut Kantor Bea Cukai.
3.1.2 Masa Pemerintahan Jepang
Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Pada Juni 1942 Pemerintah Jepang baru mengaktifkan kembali kegiatan statistik yang utamanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan perang/militer. Dan tugas serta fungsi kegiatan statistik pada saat ini lebih terkonsentrasi untuk keperluan militer.
3.1.3 Masa Pemerintahan RI
Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 kegiatan statistik ditangani oleh lembaga baru yaitu Kantor Penyelidikan Perangkaan Umum Republik Indonesia ( KAPPURI ). Perkembangan berikutnya KAPPURI dilebur menjadi Kantor Pusat Statistik (KPS) dan berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Menteri Kemakmuran.
Dengan Keputusan Presiden RI Nomor 172 Tahun 1957, terhitung mulai 1 Juni 1957 KPS diubah menjadi Biro Pusat Statistik, dan urusan statistik yang semula menjadi tanggung jawab dan wewenang Menteri Perekonomian dialihkan menjadi wewenang dan berada di bawah Perdana Menteri. Berdasarkan Keppres ini pula secara formal nama Biro Puasat Statistik dipergunakan.
3.1.4 Masa Orde Baru Sampai Sekarang
Seiring dengan perkembangan zaman, khususnya pada pemerintahan Orede Baru, untuk memenuhi kebutuhan dalam plerencanaan dan evaluasi pembangunan, mutlak dibutuhkan data statistik. Untuk mendapatkan data secara tepat dan akurat, salah satu unsurnya adalah pembenahan organisasi BPS. Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Dalam masa Orde Baru ini, BPS telah mengalamai empat kali perubahan struktur organisasi : 1. Peraturan pemerintah No.16 tahun 1980 tentang organisasi BPS. 2. Peraturan pemerintah No.6 tahun 1980 tentang organisasi BPS. 3. Peraturan pemerintah No.2 tahun 1992 tentang kedudukan, tugas, fungsi, susunan dan tata kerja BPS. 4. Undang – undang No.16 tahun 1997 tentang statistik. 5. Keputusan Presiden RI No.86 tahun 1998 tentang BPS. 6. Keputusan Kepala BPS No.100 tahun 1998 tentang organisasi dan tata kerja BPS. 7. PP 51 tahun 1998 tentang penyelenggaraan statistik.
Tahun 1968, ditetapkan peraturan pemerintah No.16 tahun 1968 yaitu yang mengatur organisasi dan tata kerja di pusat dan daerah. Tahun 1980, peraturan pemerintah No.6 tahun1980 tentang organisasi sebagai pengganti peraturan pemerintah No.16 tahun 1968. Berdasarkan peraturan pemerintah No.6 tahun 1980 di tiap provinsi terdapat perwakilan BPS dengan nama kantor statistik provinsi dan di kabupaten atau kotamadya terdapat cabang perwakilan BPS dengan nama kantor statistik kabupaten atau kotamadya. Pada tanggal 19 Mei 1997 menetapkan tentang statistik sebagai pengganti UU No.6 dan 7 tentang sensus dan statistik. Pada tanggal 17 Juli 1998 dengan keputusan presiden RI No. 89 tahun 1998, ditetapkan BPS sekaligus mengatur tata kerja dan struktur organisasi BPS yang baru.
Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
3.2 Visi dan Misi
Adapun visi Badan Pusat Statistik adalah menjadi sumber informasi statistik sebagai tulang punggung informasi pembangunan nasional dan regional, didukung sumber daya manusia yang berkualitas, ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang muktahir.
Sedangkan misi Badan Pusat Statistik adalah untuk menjunjung pembangunan nasional, BPS mengembangkan misi mengarahkan pembangunan statistik pada penyediaan data statistik yang handal dan bernutu, efektif dan efesien, peningkatan kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaan statistik dan pembangunan ilmu statistik.
3.3 Kedudukan dan Fungsi Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik sebagai lembaga pemerintah non departemen yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Presiden (Keppres No.86 tahun 1998), dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan beberapa ketentuan perundangan : 1. UU No.16 tentang Statistik. 2. Keputusan presiden No.86 tahun 1998 tentang BPS. 3. Peraturan pemerintah No.51 tahun 1999 tentang penyelenggaraan statistik.
Berdasarkan keputusan Presiden No. 86 tahun 1998 dalam menyelenggarakan statistik dasar melaksanakan koordinasi dan kerja sama serta mengembangkan dan
Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
membina statistik sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku. Fungsi yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik adalah : 1. Perumusan kebijaksanaan perencanaan, pengumpulan, pengolahan, penyajian data, dan analisis di bidang statistik produksi dan kependudukan serta bidang statistik distribusi dan neraca nasional. 2. Pembinaan dan pelaksanaan koordinasi kegiatan statistik dengan departemen dan instansi lainnya dalam mengembangkan berbagai jenis statistik yang diperlukan,
serta
pelaksanaan
kerjasama
dibidang
statistik
dengan
lembaga/organisasi lain baik di dalam maupun luar negeri. 3. Penyajian data kepada pemerintah dan masyarakat dari hasil kegiatan statistik produksi dan kependudukan serta statistik distribusi dan neraca nasional secara berkala baik dari hasil penelitian maupun dari data sekunder. 4. Penyebarluasan ststistik melalui berbagai cara baik langsung maupun tidak langsung. 5. Pengolahan keuangan, kepegawaian dan organisasi, perlengkapan dan perbekalan, serta memberikan pelayanan administrasi di lingkungan BPS.
3.4 Tata Kerja Badan Pusat Ststistik
Para deputi wajib melaksanakan koordinasi dan kerja sama teknis statistik di dalam dan luar negeri sesuai dengan bidang tugas masing – masing dan harus melaporkan kepada kepala BPS. Dalam melaksanakan tugasnya wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sibronisasi dan sinlifiksi, baik dalam lingkungan masing –
Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
masing antara satuan unit organisasi di lingkungan BPS maupun dengan instansi lainnya di luar BPS sesuai bidang masing – masing.
3.5 Tugas BPS
Menurut Keputusan Presiden RI No.6 tahun 1992 tugas BPS adalah : 1. Melakukann kegiatan statistik yang ditugaskan kepadanya oleh pemerintah, antara lain dibidang pertanian, agraria, pertambangan, perindustrian, perhubungan, perdagangan, sosial, ketenagakerjaan, keuangan, pendapatan nasional, pandidikan, dan keagamaan. 2. Atas nama pemerintah melaksanakan koordinasi di lapangan kegiatan statistik dari segenap instansi pemerintah baik di pusat maupun di daerah dengan tujuan mencegah dilakukannya pekerjaan yang serupa oleh dua atau lebih instansi, memajukan keseragaman dalam penggunaan defenisi, klasifikasi, dan lain – lain. 3. Mengadakan segala daya agar masyarakat menyadari akan tujuan dan kegunaan statistik.
Berdasarkan Keppres ini Kepala berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada presiden serta mempunyai tugas : 1. Memimpin BPS sesuai dengan tugas dan fungsi BPS serta membina aparatur BPS agar berdayaguna dan berhasilguna. 2. Menentukan kebijakan teknis pelaksanaan dibidang statistik yang secara fungsional manjadi tanggungjawabnya sesuai dengan peraturan perundang – Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
undangan yang berlaku serta kebijakan umum yang telah ditetapkan oleh pemerintah. 3. Membina dan melaksanakan koordinasi dengan departemen dan instansi lainnya dalam mengembangkan berbagai jenis statistik yang diperlukan, serta melaksanakan kerjasama dibidang statistik dengan lembaga/ organisasi lain baik di dalam maupun di luar negeri.
Wakil Kepala BPS berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala BPS serta mempunyai tugas : 1. Membantu Kepala BPS dalam membina dan mengembangkan administrasi BPS agar berdayaguna dan berhasilguna. 2. Membantu Kepala BPS dalam mengkoordinasikan tugas – tugas Deputi, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Statistik da Perwakilan BPS di daerah. 3. Mewakili Kepala BPS dalam hal Kepala BPS berhalangan.
Deputi
Administrasi
mempunyai
tugas
menyelenggarakan
pembinaan
pengelolaan keuangan, kepegawaian dan organisasi, perlengkapan dan perbekalan, pengendalian, serta memberikan pelayanan administrasi dilingkungan BPS.
Deputi perencanaan dan analis statistik adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi BPS yang mnempunyai tugas penyelenggaraan pembinaan kegiatan perencanaan program dan metodologi statistik, system informasi statistik, pengelolaan hasil sensus, survei dan data sekunder diserta analis dan pengembangan analis.
Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Deputi statistik produksi dan kependudukan adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi BPS yang mempuyai tugas menyelenggarakan pembinaan kegiatan statistik pertanian, industri, konstruksi, pertmabngan energi, kesejahteraan rakyat, serta statistik demografi dan ketenagakerjaan.
Deputi statistik produksi dan neraca nasional adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi BPS yang mempunyai tugas menyelenggarakan pembinaan kegiatan statistik harga dan keuangan, perdagangan dan jasa, serta neraca nasional.
3.6 Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik
Strutur Organisasi BPS dipimpin oleh seorang seorang kepala dibantu oleh bagian tata usaha. Tata usaha terdiri dari: 1. Sub bagian urusan dalam 2. Sub bagian perlengkapan dan perbekalan 3. Sub bagian keuangan
Uraian tugas bagian Tata Usaha: 1. Menyusun program kerja tahunan bagian 2. Mengatur dan melaksanankan perhimpunan dan penyusunan program kerja tahunan, baik rutin maupun proyek kantor BPS provinsi dan menyimpanya ke BPS. Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
3. Mengatur dan melaksanakan urusan dalam yang meliputi surat menyurat, pengadaan dan percetakan arsip, rumah tangga, pemeliharaan gedung, keamanan dan ketertiban lingkungan, serta perjalanan dinas dalam dan luar negeri. 4. Mengatur dan melaksanakan urusan perlengkapan dan perbekalan yang meliputi penyusunan rencana kebutuhan, penyaluran dan pengemasan, penyimpanan pergudangan, inventaris, penghapusan, serta pemeliharaan peralatan dan perlengkapan. 5. Mengatur dan melaksanakan urusan keungan yang meliputi tata usaha keungan, pembendaharaan, verifikasi dan pembukaan.
Organisai BPS berdasarkan keppres RI Nomor 6 tahun 1996 terdiri atas: 1. Kepala 2. Wakil kepala 3. Deputi administrasi 4. Deputi perencanaan dan analis Statistik 5. Deputi Statistik produksi dan kependudukan 6. Deputi Statistik produksi dan neraca nasional 7. Pusat pendidikan dan pelatihanan Statistik 8. Perwakilan BPS di Daerah 9. Unit pelaksanaan teknis
Deputi Perencanaan dan Analis Statistik (PAS) mengkoordinasi 3 biro yakni: Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
1. Biro perencanaan dan pengendalian 2. Biro pengolahan dan penyajian 3. Biro analisis dan pengembangan
Deputi pembinaan Statistik mengkordinir 4 biro, yakni: 1. Biro Statistik dan industri 2. Biro Statistik distribusi 3. Biro Statistik sosial dan kependudukan 4. Biro Statistik neraca nasional
3.7 Bagan Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik (BPS) :
Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
BAB 4 ANALISIS DAN EVALUASI
4.1 Penduduk Usia Kerja
Penduduk usia kerja adalah penduduk yang berusia 15 tahun ke atas yang terdiri dari Angkatan Kerja, bila mereka mencari pekerjaan dan bukan Angkatan Kerja, bila mereka bersekolah, mengurus rumahtangga dan kegiatan lainnya.
Table 4.1 Jumlah Penduduk Usia Kerja, Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja Pada Tahun 1998 s/d 2007 Penduduk Usia Angkatan Bukan Angkatan Tahun Kerja Kerja Kerja TPAK (%) 1998 8.918.131 5.227.016 3.691.115 58,61 1999 8.705.624 5.062.320 3.643.304 58,14 2000 8.992.394 5.283.268 3.709.126 58,75 2001 9.023.803 5.206.535 3.817.268 57,69 2002 9.119.076 5.283.857 3.835.219 57,94 2003 7.890.583 5.239.910 2.650.673 66,40 2004 7.997.002 5.514.170 2.482.832 68,95 2005 8.067.008 5.803.112 2.263.896 71,93 2006 8.208.651 5.491.696 2.716.955 66,90 2007 8.378.148 5.654.131 2.724.017 67,48 (Sumber : Sensus Penduduk 2000, Susenas dan Sakernas 1997-2006, BPS)
Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa pada tahun 1998, jumlah tenaga kerja yang ada di Sumatera Utara sekitar 8,9 juta jiwa lebih tetapi yang termasuk dalam angkatan kerja hanya berkisar 5,2 juta jiwa dan sisanya tersebut merupakan bukan Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
angkatan kerja. Pada tahun 1999, jumlah tenaga kerja tersebut mengalami penurunan sebesar 0,2 juta menjadi sekitar 8.7 juta jiwa, begitu juga dengan jumlah angkatan kerja yang mengalami penurunan sekitar 0,2 juta jiwa juga. Pada tahun 2000, jumlah tenaga kerja di Sumatera Utara mengalami kenaikan sekitar 0,2 juta jiwa menjadi 8,9 juta jiwa sehingga jumlahnya tersebut seimbang lagi dengan tahun 1998 dimana yang termasuk dalam angkatan kerja berkisar 5,2 juta jiwa dan sisanya adalah bukan angkatan kerja. Kemudian pada tahun 2001 jumlah tenaga kerja mengalami kenaikan lagi sekitar 0,1 juta jiwa menjadi 9,02 juta jiwa dimana jumlah angkatan kerjanya sekitar 5,2 juta jiwa dan sisanya merupakan bukan angkatan kerja. Kenaikan jumlah tenaga kerja ini terjadi juga pada tahun 2002, yang walaupun hanya mengalami kenaikan sekitar 0,1 juta jiwa
namun ini menunjukkan bahwa masyarakat tetap
semangat dalam mencari pekerjaan. Dari kenaikan tersebut maka jumlah tenaga kerja tahun 2002 menjadi sekitar 9,1 juta jiwa. Tetapi pada tahun 2003 dan 2004, jumlah tenaga kerja di Sumatera Utara mengalami penurunan yang cukup drastis.Dapat kita lihat dari tabel, jumlah tenaga kerja pada tahun 2003 hanya sekitar 7,8 juta jiwa dan tahun 2004 sekitar 7,9 juta jiwa. Masing-masing tahun mengalami penurunan jumlah tenaga kerja sekitar 1,3 juta jiwa dan 1,2 juta jiwa dari tahun 2002. Tetapi pada tahun 2004 walaupun jumlah tenaga kerja mengalami penurunan, jumlah angkatan kerja mangalami kenaikan dari tahun-tahun sebelumnya dimana jumlahnya dapat kita lihat sebesar 5,5 juta jiwa. Jumlah ini merupakan jumlah terbesar dari tahun 1998 sampai 2004. Pada tahun 2005 jumlah tenaga kerja mengalami kenaikan sekitar 0,1 juta jiwa dari tahun 2004, dimana jumlahnya menjadi sekitar 8,06 juta jiwa dan jumlah angkatan kerja juga mengalami kenaikan sekitar 0,3 juta jiwa dari tahun 2004 menjadi 5,8 juta jiwa dan sisanya merupakan bukan angkatan keja. Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Tahun 2006 juga menunjukkan adanya kenaikan jumlah tenaga kerja sekitar 0,2 juta jiwa dari tahun 2005 dimana jumlahnya sekitar 8,2 juta jiwa dan yang termasuk dalam angkatan kerja adalah 5,4 juta jiwa dan sisanya merupakan bukan angkatan kerja. Kenaikan ini juga terjadi tahun 2007, dapat kita lihat bahwa jumlah tenaga kerja tahun 2007 sekitar 8,3 juta jiwa, berarti kenaikannya adalah sekitar 0,1 juta jiwa dan yang termasuk dalam angkatan kerja sekitar 5,6 juta jiwa yang juga ikut mengalami kenaikan sekitar 0,2 juta jiwa, dan sisa dari jumlah angkatan kerja ini merupakan bukan angkatan kerja.
Jumlah penduduk usia kerja yang merupakan tenaga kerja ini mengalami kenaikan dan penurunan, begitu juga dengan angkatan kerja mengalami kenaikan dan penurunan jumlah. Kedua faktor ini mempunyai pengaruh pada Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dimana angka Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja yang paling tinggi terdapat pada tahun 2005 sebesar 71,93 % dan juga merupakan tahun yang memiliki jumlah angkatan kerja yang paling tinggi, yaitu sebesar 5.803.112 jiwa dimana jumlah tenaga kerjanya sebesar 8.208.651 jiwa.
Dari hal di atas berarti pada tahun 2005 banyak penduduk usia kerja yang sudah mendapatkan pekerjaan baik itu laki-laki atau perempuan yang merupakan kategori penduduk angkatan kerja yang secara ekonomis berpotensi menghasilkan pendapatan baik yang sudah bekerja maupun yang sedang mencari pekerjaan. Semakin tinggi tingkat partisipasi angkatan kerja maka semakin besar keterlibatan penduduk usia kerja ke dalam pasar kerja. Jumlah penduduk usia kerja, angkatan kerja dan bukan angkatan kerja di atsas dapat juga kita lihat melalui grafik berikut :
Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Jumlah Penduduk
10000000 9000000 8000000 7000000 6000000 5000000 4000000 3000000 2000000 1000000 0
Penduduk Usia Kerja Angkatan Kerja Bukan Angkatan Kerja
1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
Tahun
Gambar 4.1 Grafik Jumlah Penduduk Usia Kerja, Angkatan Kerja dan Bukan
Persen (%)
67.48
66.9
71.93
66.4 68.95
57.94
57.69
58.75
58.14
80 70 60 50 40 30 20 10 0
58,61
Angkatan Kerja di Sumatera Utara Tahun 1998 s/d 2007
1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 20062007
Tahun
Gambar 4.2 Grafik Persentase Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Tahun 1998 s/d 2007
Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
4.2 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja merupakan angka yang menunjukkkan persentase angkatan kerja terhadap penduduk usia kerja. Angka TPAK ini dapat digunakan sebagai dasar untuk mengetahui penduduk yang aktif bekerja atau yang sedang mencari pekerjaan atau bermanfaat untuk mengetahui bagian dari tenaga kerja yang sesungguhnya terlibat, atau berusaha untuk terlibat, dalam kegiatan produktif yaitu memproduksi barang dan jasa. Angka TPAK yang kecil berarti dapat diduga bahwa penduduk usia kerja banyak yang tergolong bukan angkatan kerja baik yang sedang sekolah maupun mengurus rumahtangga dan lainnya, sebaliknya bila angka TPAK besar berarti sudah banyak penduduk usia kerja yang bekerja ataupun berusaha mencari kerja. Dengan demikian angka TPAK dipengaruhi oleh faktor jumlah penduduk yang masih bersekolah dan penduduk yang mengurus rumahtangga. Biasanya untuk mengamati perkembangan suatu daerah atau Negara , tingkat partisipasi angkatan kerja dari perempuan yang banyak diperhatikan baik dari segi umur maupun pendidikan, berbeda dengan laki-laki karena pada umumnya perempuan mempunyai peranan ganda sebagai ibu yang melaksanakan tugas rumahtangga, mengasuh dan membesarkan anak dan bekerja untuk menambah penghasilan keluarga. Oleh karena itu, TPAK perempuan berbeda dari waktu ke waktu, baik antardaerah maupun Negara. Hal ini dapat kita lihat melalui tabel penduduk yang memperlihatkan jumlah angkatan kerja menurut kelompok umur dan jenis kelamin berikut :
Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Tabel 4.2 Banyaknya Penduduk Yang Termasuk Angkatan Kerja Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2003 dan 2006 Golongan Umur 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59 60 - 64 65+ Jumlah
Tahun 2003 Laki-laki Perempuan 715.124 706.930 530.082 568.864 477.587 511.294 427.511 443.393 389.831 404.892 348.194 338.702 266.407 252.204 180.900 179.951 138.715 144.668 121.011 126.612 189.699 219.834 3.785.061 3.897.344
Tahun 2006 Laki-laki Perempuan 710.524 674.316 652.45 630.786 532.191 544.929 448.741 480.336 408.020 429.684 372.413 385.452 329.886 328.081 258.974 250.148 179.436 177.631 125.676 134.301 226.878 266.196 4.245.189 4.301.860
(Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional 2002 dan 2006)
Dari tabel 4.2 di atas dapat diketahui TPAK menurut kelompok umur dan jenis kelamin pada golongan tertentu dengan menggunakan data tahun 2003 dan 2006 seperti yang tertera dibawah ini :
A. TPAK Laki-laki 1. Pada tahun 2003 Misalkan kita ambil untuk kelompok umur 15-19 tahun,35-39 tahun dan 65+ tahun,maka diperoleh TPAK yaitu : Umur 15-19 tahun : TPAK =
715.124 x100% = 18,89 % 3.785.061
Umur 35-39 tahun : TPAK =
389.831 x100% = 10,29% 3.785.061
Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Umur 65 + tahun : TPAK =
189.699 x100% = 5,01 % 3.785.061
2. Pada tahun 2006 Misalkan kita ambil untuk kelompok umur 15-19 tahun,35-39 tahun dan 65+ tahun,maka diperoleh TPAK yaitu : Umur 15-19 tahun : TPAK =
710.524 x100% = 16,73 % 4.245.189
Umur 35-39 tahun : TPAK =
408.020 x100% = 9,61 % 4.245.189
Umur 65+ tahun : TPAK =
226.878 x100% = 5,34 % 4.245.189
B. TPAK Perempuan 1. Pada tahun 2003 Misalkan kita ambil untuk kelompok umur 15-19 tahun,35-39 tahun dan 65+ tahun,maka diperoleh TPAK yaitu : Umur 15-19 tahun : TPAK =
706.930 x100% = 18,13 % 3.897.344
Umur 35-39 tahun : TPAK =
404.892 x100% = 10,38 % 3.897.344
Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Umur 65+ tahun : TPAK =
219.834 x100% = 5,64 % 3.897.344
2. Pada tahun 2006 Misalkan kita ambil untuk kelompok umur 15-19 tahun,35-39 tahun dan 65+ tahun,maka diperoleh TPAK yaitu : Umur 15-19 tahun : TPAK =
674.316 x100% = 15,67 % 4.301.860
Umur 35-39 tahun : TPAK =
429.684 x100% = 9,98 % 4.301.860
Umur 65+ tahun : TPAK =
266.196 x100% = 6,18 % 4.301.860
Dengan menggunakan rumus dan cara yang sama maka dapat diperoleh Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di Privinsi Sumatera Utara pada tahun 2003 dan 2006 pada setiap kelompok umur dan jenis kelamin dan hasilnya dapat kita lihat dalam tabel di bawah ini :
Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Tabel 4.3 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Provinsi Sumatera Utara Golongan Umur 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59 60 - 64 65+
Tahun 2003 Laki-laki Perempuan 18,89 18,13 14,01 14,59 12,61 13,12 11,29 11,37 10,29 11,38 9,19 8,69 7,03 6,47 4,77 4,61 3,66 3,71 3,19 3,24 5,01 5,69
Tahun 2006 Laki-laki Perempuan 16,73 15,67 15,36 14,66 12,53 12,66 10,57 11,16 9,61 9,98 8,77 8,96 7,77 7,62 6,10 5,81 4,22 4,12 2,96 3,12 5,34 6,18
Tabel 4.3 menunjukkkan perbandingan antara TPAK laki-laki dengan TPAK perempuan, dimana TPAK laki-laki pada tahun 2003 hampir seimbang dengan TPAK perempuan di tahun yang sama. Begitu juga yang terlihat pada TPAK laki-laki dan TPAK perempuan di tahun 2006, hampir semuanya seimbang. Hal ini terjadi mungkin karena sudah semakin banyak perempuan
yang
berperan dalam kegiatan
perekonomian.
4.2.1 Laju Pertumbuhan TPAK Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
Banyak fakor yang mempengaruhi Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja seperti fakor demografis, sosial dan ekonomi baik dari segi umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, daerah tempat tinggal, agama, pendapatan dan bagi wanita faktor utama yang sangat mempengaruhi adalah jumlah anak. Dari semua faktor tersebut tidak terlalu mempengaruhi Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja pada laki-laki karena pada
Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
umumnya laki-laki merupakan pencari nafkah dalam keluarga. Oleh sebab itu hamper semua laki-laki yangsudah mencapai usia kerja terjun dalam kegiatan perekonomian.
Berbeda dengan laki-laki, perempuan mempunyai tugas pokok yaitu sebagai istri dan sebagai ibu. Selain dari tugas itu perempuan harus bias mengurus rumahtangga,melahirkan dan membesarkan anak, tetapi walaupun dengan segala tugas tersebut masih banyak juga perempuan yang juga terjun ke dalam kegiatan perekonomian untuk menambahi penghasilan untuk keluarga. Oeh karena itu pertumbuhan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja perempuan dewasa ini semakin meningkat.
4.2.2 Proyeksi TPAK di Sumatera Utara Untuk Tahun 2010
Data TPAK yang telah diperoleh dapat diproyeksikan untuk mengetahui TPAK pada tahun 2010 dimana terlebih dahulu harus dicari laju pertumbuhannya yang dibagi atas 11 kelompok umur dan jenis kelamin laki-laki dan perempuan, dengan menggunakan laju pertumbuhan geometri.
Dari tabel 4.2.2 di atas maka dapat dicari laju pertumbuhan dan proyeksi TPAK laki-laki dan perempuan pada tahun 2003 dan 2006, dengan menggunakan data tahun 2003 sebagai tahun dasar (Po) seperti tang tertera dibawah ini : A. Proyeksi TPAK Jenis Kelamin laki-laki Umur 15-19 tahun Dengan
: Po = 18,89 Pt = 16,73
Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Pt 16,73
= Po (1+r)t = 18,89 (1+r)3
log (1+r)
=
log Pt − LogPo t
log (1+r)
=
log 16,73 − Log18,89 3
log (1+r)
=
1,223495 − 1,276231 3
log (1+r)
=
− 0,052736 3
log (1+r)
= -0,017558
(1+r)
= Antilog -0,017558
r
= 0,960377-1
r
= -0,039623
Maka : Pt = Po (1+r)t Pt = 18,89 (1-0,039623)4 Pt = 18,89 (0,850681) Pt = 16,07 Umur 20-24 tahun Dengan
: Po = 14,01 Pt = 15,36
Pt 15,36 log (1+r)
= Po (1+r)t = 14,01 (1+r)3 =
log Pt − LogPo t
Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
log (1+r)
=
log 15,36 − Log14,01 3
log (1+r)
=
1,186391 − 1,146438 3
log (1+r)
=
0,039953 3
log (1+r)
= 0,013318
(1+r)
= Antilog 0,013318
r
= 1,031141-1
r
= 0,031141
Maka : Pt = Po (1+r)t Pt = 15,36 (1+0,031141)4 Pt = 15,36 (1,130504) Pt = 17,36 Umur 25-29 tahun Dengan
: Po = 12,61 Pt = 12,53
Pt 12,53
= Po (1+r)t = 12,61 (1+r)3
log (1+r)
=
log Pt − LogPo t
log (1+r)
=
log 12,53 − Log12,61 3
log (1+r)
=
1,097951 − 1,100715 3
Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
− 0,002764 3
log (1+r)
=
log (1+r)
= -0,000921
(1+r)
= Antilog -0,000921
r
= 0,997882-1
r
= -0,002118
Maka : Pt = Po (1+r)t Pt = 12,53 (1-0,002118)4 Pt = 12,53 (0,991555) Pt = 12,42 Umur 30-34 tahun Dengan
: Po = 11,29 Pt = 10,57
Pt 10,57
= Po (1+r)t = 11,29 (1+r)3
log (1+r)
=
log Pt − LogPo t
log (1+r)
=
log 10,57 − Log11,29 3
log (1+r)
=
1,024075 − 1,052694 3
log (1+r)
=
− 0,028619 3
log (1+r)
= -0,009539
(1+r)
= Antilog -0,009539
Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
r
= 0,9782751-1
r
= -0,021725
Maka : Pt = Po (1+r)t Pt = 10,57 (1-0,021725)4 Pt = 10,57 (0,915891) Pt = 9,68 Umur 35-39 tahun Dengan
: Po = 10,29 Pt = 9,61
Pt
= Po (1+r)t = 10,29 (1+r)3
9,61 log (1+r)
=
log Pt − LogPo t
log (1+r)
=
log 9,61 − Log10,29 3
log (1+r)
=
0,982723 − 1,012415 3
log (1+r)
=
− 0,029692 3
log (1+r)
= -0,009897
(1+r)
= Antilog -0,009897
r
= 0,977469-1
r
= -0,022531
Maka : Pt = Po (1+r)t Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Pt = 9,61 (1-0,022531)4 Pt = 9,61 (0,912876) Pt = 8,77 Umur 40-44 tahun Dengan
: Po = 9,19 Pt = 8,77
Pt
= Po (1+r)t = 9,19 (1+r)3
8,77 log (1+r)
=
log Pt − LogPo t
log (1+r)
=
log 8,77 − Log 9,19 3
log (1+r)
=
0,942999 − 0,963315 3
log (1+r)
=
− 0,020316 3
log (1+r)
= -0,006772
(1+r)
= Antilog -0,006772
r
= 0,984528-1
r
= -0,015472
Maka : Pt = Po (1+r)t Pt = 8,77 (1-0,015472)4 Pt = 8,77 (0,939534) Pt = 8,24 Umur 45-49 tahun Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Dengan
: Po = 7,03 Pt = 7,77
Pt
= Po (1+r)t = 7,03 (1+r)3
7,77 log (1+r)
=
log Pt − LogPo t
log (1+r)
=
log 7,77 − Log 7,03 3
log (1+r)
=
0,890421 − 0,846955 3
log (1+r)
=
0,043466 3
log (1+r)
= 0,014487
(1+r)
= Antilog 0,014487
r
= 1,033920-1
r
= 0,033920
Maka : Pt = Po (1+r)t Pt = 7,77 (1+0,033920)4 Pt = 7,77 (1,142741) Pt = 8,88 Umur 50-54 tahun Dengan
: Po = 4,77 Pt = 6,10
Pt 6,10
= Po (1+r)t = 4,77 (1+r)3
Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
log (1+r)
=
log Pt − LogPo t
log (1+r)
=
log 6,10 − Log 4,77 3
log (1+r)
=
0,785329 − 0,678518 3
log (1+r)
=
0,106811 3
log (1+r)
= 0,035604
(1+r)
= Antilog 0,035604
r
= 1,085435-1
r
= 0,085435
Maka : Pt = Po (1+r)t Pt = 6,10 (1+0,085435)4 Pt = 6,10 (1,388082) Pt = 8,47 Umur 55-59 tahun Dengan
: Po = 3,66 Pt = 4,22
Pt 4,22
= Po (1+r)t = 3,66 (1+r)3
log (1+r)
=
log Pt − LogPo t
log (1+r)
=
log 4,22 − Log 3,66 3
Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
log (1+r)
=
0,625312 − 0,563481 3
log (1+r)
=
0,061831 3
log (1+r)
= 0,020610
(1+r)
= Antilog 0,020610
r
= 1,048601-1
r
= 0,048601
Maka : Pt = Po (1+r)t Pt = 4,22 (1+0,048601)4 Pt = 4,22 (1,209041) Pt = 5,10 Umur 60-64 tahun Dengan
: Po = 3,19 Pt = 2,96
Pt 2,96
= Po (1+r)t = 3,19 (1+r)3
log (1+r)
=
log Pt − LogPo t
log (1+r)
=
log 2,96 − Log 3,19 3
log (1+r)
=
0,471291 − 0,503791 3
log (1+r)
=
− 0,03250 3
log (1+r)
= -0,010833
Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
(1+r)
= Antilog -0,010833
r
= 0,975365-1
r
= -0,024635
Maka : Pt = Po (1+r)t Pt = 2,96 (1-0,024635)4 Pt = 2,96 (0,905042) Pt = 2,71 Umur 65+ tahun Dengan
: Po = 5,01 Pt = 5,34
Pt 5,34
= Po (1+r)t = 5,01 (1+r)3
log (1+r)
=
log Pt − LogPo t
log (1+r)
=
log 5,34 − Log 5,01 3
log (1+r)
=
0,727541 − 0,699838 3
log (1+r)
=
0,027703 3
log (1+r)
= 0,009234
(1+r)
= Antilog 0,009234
r
= 1,021489-1
r
= 0,021489
Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Maka : Pt = Po (1+r)t Pt = 5,34 (1+0,021489)4 Pt = 5,34 (1,088767) Pt = 5,81 B. Proyeksi TPAK Jenis Kelamin Perempuan Umur 15-19 tahun Dengan
: Po = 18,13 Pt = 15,67
Pt 15,67
= Po (1+r)t =18,13 (1+r)3
log (1+r)
=
log Pt − LogPo t
log (1+r)
=
log 15,67 − Log18,13 3
log (1+r)
=
1,195069 − 1,258398 3
log (1+r)
=
− 0,063329 3
log (1+r)
= -0,021109
(1+r)
= Antilog -0,021109
r
= 0,952557-1
r
= -0,047443
Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Maka : Pt = Po (1+r)t Pt = 15,67(1-0,047443)4 Pt = 15,67(0,823311) Pt = 12,90 Umur 20-24 tahun Dengan
: Po = 14,59 Pt = 14,66
Pt 14,66
= Po (1+r)t =14,59 (1+r)3
log (1+r)
=
log Pt − LogPo t
log (1+r)
=
log 14,66 − Log14,59 3
log (1+r)
=
1,166134 − 1,164055 3
log (1+r)
=
0,002079 3
log (1+r)
= 0,000693
(1+r)
= Antilog 0,000693
r
= 1,001597-1
r
= 0,001597
Maka : Pt = Po (1+r)t Pt = 14,66(1+0,001597)4 Pt = 14,66(1,006403) Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Pt = 14,75
Umur 25-29 tahun Dengan
: Po = 13,12 Pt = 12,66
Pt 12,66
= Po (1+r)t =13,12 (1+r)3
log (1+r)
=
log Pt − LogPo t
log (1+r)
=
log 12,66 − Log13,12 3
log (1+r)
=
1,102434 − 1,117934 3
log (1+r)
=
− 0,01550 3
log (1+r)
= -0,005167
(1+r)
= Antilog -0,005167
r
= 0,988173-1
r
= -0,011827
Maka : Pt = Po (1+r)t Pt = 12,66(1-0,011827)4 Pt = 12,66(0,953525) Pt = 12,07 Umur 30-34 tahun Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Dengan
: Po = 11,37 Pt = 11,16
Pt 11,16
= Po (1+r)t =11,37 (1+r)3
log (1+r)
=
log Pt − LogPo t
log (1+r)
=
log 11,16 − Log11,37 3
log (1+r)
=
1,047664 − 1,055761 3
log (1+r)
=
− 0,008097 3
log (1+r)
= -0,002699
(1+r)
= Antilog -0,002699
r
= 0,993805-1
r
= -0,006195
Maka : Pt = Po (1+r)t Pt = 11,16(1-0,006195)4 Pt = 11,16(0,975449) Pt = 10,87 Umur 35-39 tahun Dengan
: Po = 11,38 Pt = 9,98
Pt
= Po (1+r)t
Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
=11,38 (1+r)3
9,98 log (1+r)
=
log Pt − LogPo t
log (1+r)
=
log 9,98 − Log11,38 3
log (1+r)
=
0,999131 − 1,056142 3
log (1+r)
=
− 0,057011 3
log (1+r)
= -0,019004
(1+r)
= Antilog -0,019004
r
= 0,957185-1
r
= -0,042815
Maka : Pt = Po (1+r)t Pt = 9,98(1-0,042815)4 Pt = 9,98(0,839428) Pt = 8,38 Umur 40-44 tahun Dengan
: Po = 8,69 Pt = 8,96
Pt 8,96
= Po (1+r)t =8,69 (1+r)3
log (1+r)
=
log Pt − LogPo t
log (1+r)
=
log 8,96 − Log 8,69 3
Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
log (1+r)
=
0,952308 − 0,939019 3
log (1+r)
=
0,013289 3
log (1+r)
= 0,004429
(1+r)
= Antilog 0,004429
r
= 1,010250-1
r
= 0,010250
Maka : Pt = Po (1+r)t Pt = 8,96(1+0,010250)4 Pt = 8,96(1,041635) Pt = 9,33 Umur 45-49 tahun Dengan
: Po = 6,47 Pt = 7,62
Pt 7,62
= Po (1+r)t =6,47 (1+r)3
log (1+r)
=
log Pt − LogPo t
log (1+r)
=
log 7,62 − Log 6,47 3
log (1+r)
=
0,881955 − 0,810904 3
log (1+r)
=
0,071051 3
log (1+r)
= 0,023684
Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
(1+r)
= Antilog 0,023684
r
= 1,056049-1
r
= 0,056049
Maka : Pt = Po (1+r)t Pt = 7,62(1+0,056049)4 Pt = 7,62(1,243759) Pt = 9,48 Umur 50-54 tahun Dengan
: Po = 4,61 Pt = 5,81
Pt 5,81
= Po (1+r)t =4,61 (1+r)3
log (1+r)
=
log Pt − LogPo t
log (1+r)
=
log 5,81 − Log 4,61 3
log (1+r)
=
0,764176 − 0,663701 3
log (1+r)
=
0,100475 3
log (1+r)
= 0,033492
(1+r)
= Antilog 0,033492
r
= 1,080169-1
r
= 0,080169
Maka : Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Pt = Po (1+r)t Pt = 5,81(1+0,080169)4 Pt = 5,81(1,361341) Pt = 7,91 Umur 55-59 tahun Dengan
: Po = 3,71 Pt = 4,12
Pt
= Po (1+r)t =3,71 (1+r)3
4,12 log (1+r)
=
log Pt − LogPo t
log (1+r)
=
log 4,12 − Log 3,71 3
log (1+r)
=
0,614897 − 0,569374 3
log (1+r)
=
0,045523 3
log (1+r)
= 0,015174
(1+r)
= Antilog 0,015174
r
= 1,035557-1
r
= 0,035557
Maka : Pt = Po (1+r)t Pt = 4,12(1+0,035557)4 Pt = 4,12(1,149995) Pt = 4,74 Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Umur 60-64 tahun Dengan
: Po = 3,24 Pt = 3,12
Pt
= Po (1+r)t =3,24 (1+r)3
3,12 log (1+r)
=
log Pt − LogPo t
log (1+r)
=
log 3,12 − Log 3,24 3
log (1+r)
=
0,494155 − 0,510545 3
log (1+r)
=
− 0,016390 3
log (1+r)
= -0,005463
(1+r)
= Antilog -0,005463
r
= 0,987499-1
r
= -0,012501
Maka : Pt = Po (1+r)t Pt = 3,12(1-0,012501)4 Pt = 3,12(0,950926) Pt = 2,97 Umur 65+ tahun Dengan
: Po = 5,69 Pt = 6,18
Pt
= Po (1+r)t
Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
=5,69 (1+r)3
6,18 log (1+r)
=
log Pt − LogPo t
log (1+r)
=
log 6,18 − Log 5,69 3
log (1+r)
=
0,790988 − 0,755112 3
log (1+r)
=
0,035875 3
log (1+r)
= 0,011959
(1+r)
= Antilog 0,011959
r
= 1,027919-1
r
= 0,027919
Maka : Pt = Po (1+r)t Pt = 6,18(1+0,027919)4 Pt = 6,187(1,116440) Pt = 6,89
Dari hasil perhitungan proyeksi Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di atas, maka diperoleh jumlah tingkat partisipasi angkatan kerja kepada kelompok umur dan jenis kelamin. Untuk melihat perbandingan jumlah tingkat partisipasi angkatan kerja tahun 2003 dan 2006 dengan jumlah tingkat partisipasi angkatan kerja pada tahun 2010 nanti, maka hasil perhitungan yng telah diperoleh tersebut disusun ke dalam tabel seperti yang terlihat pada tabel berikut :
Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Tabel 4.4 Proyeksi TPAK menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Provinsi Sumatera Utara Tahun 2003-2010 Golongan Umur 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59 60 - 64 65+
Tahun 2003 Laki-laki Perempuan 18,89 18,13 14,01 14,59 12,61 13,12 11,29 11,37 10,29 11,38 9,19 8,69 7,03 6,47 4,77 4,61 3,66 3,71 3,19 3,24 5,01 5,69
Tahun 2006 Laki-laki Perempuan 16,73 15,67 15,36 14,66 12,53 12,66 10,57 11,16 9,61 9,98 8,77 8,96 7,77 7,62 6,10 5,81 4,22 4,12 2,96 3,12 5,34 6,18
Tahun 2010 Laki-laki Perempuan 16,07 12,90 17,36 14,75 12,42 12,07 9,68 10,87 8,77 8,38 8,24 9,33 8,88 9,48 8,47 7,91 5,10 4,74 2,71 2,97 5,81 6,89
Dari tabel di atas memperlihatkan pada tahun 2010 TPAK laki-laki mengalami penurunan terutama pada kelompok umur dewasa. Pada kelompok umur 55-59 menurun tajam dari tahun-tahun sebelumnya menjadi 5,10 persen dan pada kelompok umur 60-64 tahun juga mengalami penurunan menjadi 2,71 persen. Hal ini memang tidak jauh berbeda dengan tahun 2003 dan tahun 2006, dimana persentase TPAK juga hanya berkisar maasing-masing 3,19 dan 2,96 persen.
Begitu juga dengan TPAK perempuan, juga cenderung mengalami penurunan yang drastis bila dibandingkan dengan tahun 2003 dan 2006. Pada tahun 2003 TPAK perempuan 18,13, pada tahun 2006 TPAK perempuan 15,67 dan proyeksi pada tahun 2010 juga mengalami penurunan menjadi 12,90 persen. Hal ini mungkin disebabkan oleh kesibukan kaum perempuan dalam mengurus rumahtangga sehingga tidak mempunyai banyak waktu untuk bekerja. Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
4.3 Tingkat Pengangguran
Tingkat pengangguran merupakan angka yang menunjukkan berapa banyak dari jumlah angkatan kerja yang sedang aktif mencari pekerjaan. Perbandingan jumlah pencari kerja sebagai pengukur tingkat pengangguran atau lazim dikenal sebagai Tingkat Pengangguran terbuka (TPT). Pengertian dari tingkat pengangguran terbuka ini adalah perbandingan jumlah penduduk yang sedang mencari pekerjaan terhadap jumlah angkatan kerja yang ada.
Tabel 4.5 Jumlah Angkatan Kerja dan Tingkat pengangguran Terbuka Tahun 1998 s/d 2007 Tahun 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
Angkatan Kerja Bekerja Mencari Kerja 4.855.296 371.720 4.735.800 326.520 4.947.539 335.729 4.977.323 229.212 4.928.353 355.504 4.835.793 404.117 4.756.078 758.092 5.166.132 636.980 4.859.647 632.049 5.082.797 571.334
Jumlah
TPT (%)
5.227.016 5.062.320 5.283.268 5.206.535 5.283.857 5.239.910 5.514.170 5.803.112 5.491.696 5.654.131
7,11 6,45 6,35 4,40 6,72 7,71 13,74 10,97 11,51 10,10
(Sumber : Susenas 1998-2007, BPS) Dari tabel di atas Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dapat dicari dengan menggunakan rumus seperti di bawah ini : TPT (tahun 1998) =
371.720 x 100 % = 7,11 % 5.227.016
Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
TPT (tahun 1999) =
326.520 x 100 % = 6,45 % 5.062.320
TPT (tahun 2000) =
335.729 x 100 % = 6,35 % 5.283.268
TPT (tahun 2001) =
229.212 x 100 % = 4,40 5.206.535
TPT (tahun 2002) =
355.504 x 100 % = 6,72 % 5.283.857
TPT (tahun 2003) =
404.117 x 100 % = 7,71 % 5.239.910
TPT (tahun 2004) =
758.092 x 100 % = 13,74 % 5.514.170
TPT (tahun 2005) =
636.980 x 100 % = 10,97 % 5.803.112
TPT (tahun 2006) =
632.049 x 100 % = 11,51 % 5.491.696
TPT (tahun 2007) =
571.334 x 100 % = 10,10 % 5.654.131
Dapat dilihatbahwa persentase mencari kerja terhadap angkatan kerja atau tingkat pengangguran terbuka pada tahun 1998 sebesar 7,11 % dan mengalami penuunan menjadi 6,45 % ditahun 1999. Kemudian pada tahun 2000 terjadi penurunan lagi sampai pada tahun 2001,dimana pada tahun 2001 angka tingkat pengangguran terbuka menurun sampai hanya mencapai 4,40 %, tetapi hal ini tidak berlangsung lama karena pada tahun 2002 terjadi kenaikan tingkat pengangguran menjadi 6,72 persen. Hal ini mungkin disebabkan kerena ketidakseimbangan antara penawaran kerja terhadap permintaan tenaga kerja. Akibat dari keadaan seperti ini akan membuat adanya pekerja yang bekerja kurang dari jam kerja. Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Berikut grafik yang memperlihatkan perbandingan jumlah angkatan kerja yang
Jumlah Angkatan Kerja
bekerja dengan yang mencari kerja : 6000000 5000000 4000000 Bekerja Mencari Kerja
3000000 2000000 1000000 0 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
Tahun
Gambar 4.3 Grafik Jumlah Angkatan Kerja Yang Bekerja dan Sedang Mencari Kerja Tahun 1998 s/d 2007
14 12 8 TPT
Persentase
10 6 4 2 0
1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
Tahun
Gambar 4.4. Grafik Jumlah Persentase Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Tahun 1998 s/d 2007 Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
4.4. Kesempatan Kerja
Jumlah angkatan kerja dari tahun ke tahun terus bertambah, namun pertambahan jumlah angkatan kerja ini tidak diimbangi dengan persediaan lapangan pekerjaan sehingga banyak angkatan kerja yang tidak tertampung dalam kegiatan perekonomian. Dengan banyaknya angkatan kerja dan sedikitnya lapangan pekerjaan mengakibatkan pengangguran terbuka terus berkembang dan sulit untuk diatasi.
Kesempatan kerja merupakan angka perbandingan antara jumlah angkatan kerja yang bekerja terhadap jumlah angkatan kerja.
Tabel 4.6 Jumlah Angkatan kerja Yang Bekerja Tahun 1998 s/d 2007 Tahun 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
Angkatan Kerja 5.227.016 5.062.320 5.283.268 5.206.535 5.283.857 5.239.910 5.514.170 5.803.112 5.491.696 5.654.131
Bekerja 4.855.296 4.735.800 4.947.539 4.977.323 4.928.353 4.835.793 4.756.078 5.166.132 4.859.647 5.082.797
Mencari Kerja 371.720 326.520 335.729 229.212 355.504 404.117 758.092 636.980 632.049 571.334
(Sumber : BPS Sumatera Utara )
Daari tabel di atas dapat kita ketahui persentase kesempatan kerja dengan menggunakan rumus berikut ini : Kesempatan Kerja (1998) =
4.855.296 x 100 % = 92,88 % 5.227.016
Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Kesempatan Kerja (1999) =
4.735.800 x 100 % = 93,54 % 5.062.320
Kesempatan Kerja (2000) =
4.947.539 x 100 % = 93,64 % 5.283.268
Kesempatan Kerja (2001) =
4.977.323 x 100 % = 95,59 % 5.206.535
Kesempatan Kerja (2002) =
4.928.353 x 100 % = 93,27 % 5.283.857
Kesempatan Kerja (2003) =
4.835.793 x 100 % = 92,28 % 5.239.910
Kesempatan Kerja (2004) =
4.756.078 x 100 % = 86,25 % 5.514.170
Kesempatan Kerja (2005) =
5.166.132 x 100 % = 89,02 % 5.803.112
Kesempatan Kerja (2006) =
4.859.647 x 100 % = 88,49 % 5.491.696
Kesempatan Kerja (2007) =
5.082.797 x 100 % = 89,89 % 5.654.131
Dari perhitungan di atas maka dapat kita lihat bahwa kesempatan kerja pada tahun 1998 di Propinsi Sumatera Utara adalah sebesar 92,88 persen, kemudian tahun 1999 meningkat menjadi 93,54 persen dan meningkat pula pada tahun 2000 menjadi 93,64 persen. Persentase kesempatan kerja di tahun 2001 juga mengalami peningkatan sebesar 1,95 persen menjadi 95,59 persen. Tetapi peningkatan ini hanya terjadi sampai tahun 2001 karena pada tahun-tahun berikutnya persentase kesempatan kerja menurun. Pada tahun 2002 persentase kesempatan kerja sebesar 93,27 persen, begitu juga tahun 2003 sebesar 92,28 persen dan pada tahun 2004 mengalami penurunan drastis menjadi 86,25 persen dan tahun-tahun berikutnya sampai pada tahun 2007 Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
mengalami naik dan turun, tahun 2005 persentase kesempatan kerja tersebut sebesar 89,02 persen, tahun 2006 persentase sebesar 88,49 samapi pada tahun 2007 persentase kesempatan kerja menjadi 89,89 persen.
BAB 5
IMPLEMENTASI SISTEM
5.1 Tahap Implementasi Sistem
Tahapan implementasi merupakan tahapan penerapan hasil desain tertulis ke dalam programming (coding). Pada tahapan inilah seluruh hasil desain dituangkan ke dalam bahasa pemrograman tertentu untuk menghasilkan sebuah sistem informasi yang sesuai dengan hasil desain tertulis.
Tahapan implementasi sistem harus dapat menemukan basis apa yang akan diterapkan dalam menuangkan hasil desain tertulis sehingga sistem yang dibentuk memiliki kelebihan-kelebihan tersendiri (contoh dalam hal efesien baik itu efesiense pemakai memori maupun dalam waktu proses mengakses data).
Implementasi yang sudah selesai harus diujicoba kehandalannya sehingga dapat diketahui kehandalan dari sistem yang ada dan telah sesuai dengan apa yang
Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
diinginkan. Dalam data pengolahan jumlah penduduk, implementasi yang digunakan penulis adalah dengan menggunakan Software Excel.
Selain berfungsi sebagai pengolah angka, menampilkan data, ataupun sebagai manipulasi angka, Excel juga dapat digunakan untuk manipulasi teks computer, untuk dapat mendayagunakan Excel dengan maksimal, harus bisa juga menguasai sistem operasi Microsoft Windows.
5.2 Pengaktifan Excel
Tahap pertama yang harus dilakukan adalah mengaktifkan windows. Pastikan Microsoft Excel berada dalam jaringan Microsoft Windows. Lalu dilanjutkan dengan langkah-langkah sebagi beikut : 1. Dari windows, klik start pada taskbar. Lalu klik program. Tampil item menu program aplikasi yang telah di instalasi. 2. Klik Microsoft Excel, maka akan muncul tampilan seperti berikut :
Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Gambar 5.1 Memulai Excel 5.3 Jendela Lembar Kerja Excel
Setelah pengaktifan, akan tampil lembar kerja Excel yang siap digunakan. Lembar kerja adalah kumpulan kolom dan baris, dimana kolom berurutan dari atas ke bawah dan baris berurutan ke kanan. Excel memiliki 256 kolom dan 65.536 baris pada setiap lembar kerja. Bentuk lembar kerja tersebut seperti di bawah ini :
Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Gambar 5.2 Tampilan Lembar Kerja Excel
Pada setiap kolom dan baris terdapat sel. Sel ini diidentifikasikan dengan alamat yang merupakan kombinasi antara abjad untuk kolom dan angka untuk baris. Pada lembar kerja Excel terdapat banyak elemen yang memiliki fungsi yang tersendiri.
5.4 Pengisian Data
Pengisian data ke dalam lembar kerja Excel adalah sama dengan pemasukan atau pengetikan data kedalamnya.
Dalam mengisi data ke dalam lembar kerja dengan keyboard, diperlukan langkah-langkah sebagai berikut : Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
1. Letakkan pointer pada sel yang ingin diisi data. 2. Ketik data yang diinginkan. 3. Tekan enter atau klik tombol kiri mouse pada sel yang lain untuk konfirmasi atau mengakhirinya.
Gambar 5.3 Data pada Lembar Kerja Excel
5.5 Penggunaan Rumus Pada Excel kita dapat melakukan perhitungan secara cepat dengan menggunakan rumus-rumus. Pengetikan rumus harus tepat karena bila tidak tepat perhitungan tidak akan membuahkan hasil seperti yang kita inginkan. Contohnya dapat kita lihat seperti di bawah ini :
Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Gambar 5.4 Penggunaan Rumus dalam Excel
Setelah dilakukan sampai langkah yang ada dalam lembar kerja excel seperti pada gambar 4.8 maka kita tekan Enter sehingga akan muncul hasil dari perhitungan dengan menggunakan rumus “sum” pada excel. Namun bila pengetikan dan penggunaan rumus tidak tepat maka akan muncul hasil seperti di bawah :
Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Gambar 5.5 Penggunaan Rumus dalam Excel
5.6 Pembuatan Grafik
Grafik pada Excel dapat dibuat menjadi satu dengan data atau terpisah pada lembar kerja grafik tersendiri, namun masih berada di file yang sama. Untuk membuat grafik pada Excel, bisa menggunakan icon Chart Wizard yang terdapat pada toolbar. Adapun langkah-langkah yang diperlukan adalah : a. Sorot sel atau range yang ingin di buat grafik. b. Klik icon chart wizard, tampil kotak dialog Chart Type. c. Klik tipe grafik yang diinginkan dan klik Next. Tampil kotak dialog Chart Source Data.
Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
d. Pada tampilan akan terlihat range data yang telah disorot dan klik radiobutton rows atau coloums yang diinginkan. Klik next, tampil kotak dialog Chart Options. e. Pada chart options,ketik judul grafik. Stelah itu klik next, tampil kotak dialog Chart ocation. f. Anda bisa memilih tempat untuk meletakkan grafik ini, lalu klik finish. Maka grafik akan ditempatkan di lembar kerja.
5.7 Mengakhiri Penggunaan Excel
Apabila sudah selesai bekerja dengan Excel, maka ada beberapa alterntif untuk keluar dari jendela Excel, yaitu : Cara pertama : 1. Pilih dan klik menu File 2. Klik Exit atau tekan Alt+F4 3. Bila ternyata lembar kerja belum disimpan dalam dokumen, maka akan muncul kotak pilihan untuk menyimpannya. Jika ingin disimpan maka kita klik Yes. Dapat kita lihat dalam gambar 5.6 berikut :
Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Gambar 5.6 Menutup Lembar Kerja Excel
Cara kedua : Klik tombol Close (X) pada sudut kanan jendela.
Cara ketiga : Klik dua kali icon Control Menu yang berada di pojok kiri jendela kerja excel.
Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
BAB 6
KASIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
1. Laju pertumbuhan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di Sumatera Utara menurut kelompok umur dan jenis kelamin mengalami penurunan seiring dengan bertambahnya usia. 2. Tingkat Pengangguran Terbuka di Sumatera Utara semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini terjadi mungkin karena susahnya mendapatkan pekerjaan dalam situasi keterbatasan lapangan pekerjaan. 3. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja perempuan di Sumatera Utara mengalami kenaikan karena semakin banyak perempuan yang terjun ke pasar perekonomian untuk membantu mencari nafkah buat kelurga. 4. Dari proyeksi angkatan kerja tahun 2010 di Sumatera Utara, terjadi penurunan angkatan kerja mungkin ini disebabkan oleh terjadinya perpindahan penduduk untuk mencari nafkah di luar pulau Sumatera karena lapangan kerja di Sumatera Utara masih terbatas. 5. Persentase kesempatan kerja di Sumatera utara juga mengalami penurunan setiap tahunnya. Hanya di tahun 2001 kesempatan kerja memiliki persentase yang tinggi. Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
6.2 Saran
1. Masyarakat daerah Sumatera Utara perlu mendapat perhatian yang lebih dari pemerintah dalam hal penyediaan lapangan kerja melihat jumlah tenaga kerja yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. 2. Meningkatkan kesadaran akan budaya persaingan yang positif, sehat, bekerja keras serta pengembangan motivasi bagi angkatan kerja usia muda sehingga dapat menciptakan pekerjaan daripada harus terus menanti pekerjaan yang tidak pasti. 3. Baik pemerintah maupun pihak swasta mampu menaruh perhatian yang lebih bagi tenaga kerja yang ada di Sumatera Utara khususnya, baik dari segi penyediaan lapangan kerja maupun dari segi peningkatan kualitas tenaga kerja.
Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik.Sumatera Utara Dalam Angka 1997s/d 2006. Sumatera Utara : BPS Mantra,Ida Bagoes Prof,Ph.D.2004.Dasar-dasar Demografi.Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Mantra,Ida Bagoes Prof,Ph.D.2004.Demografi Umum.Yogyakarta : Pustaka Pelajar. www.geogle.id/html/tenaga kerja sumatera utara.htm.Diakses tanggal 11februari,2009
Ana Maria Sofiana S : Analisa Perkembangan Tenaga Kerja Di Provinsi Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009