Analisa Performance Teknologi XBRL untuk Laporan Keuangan pada Industri Keuangan Cakra Wirabuana, I Gde Dharma Nugraha 1. 2.
DepartemenTeknikElektro, FakultasTeknik, Universitas Indonesia, Depok, 16424, Indonesia DepartemenTeknikElektro, FakultasTeknik, Universitas Indonesia, Depok, 16424, Indonesia E-mail:
[email protected],
[email protected]
Abstrak Skripsi ini bertujuan untuk memberikan deskripsi mengenai dampak eXtensible Business Reporting Language (XBRL) terhadap penyajian informasi keuangan dan bisnis. XBRL merupakan bahasa markup yang dikembangkan dari bahasa eXtensible Markup Language (XML). Ide dasar dari pengembangan bahasa XBRL adalah untuk mengatasi kendala pertukaran data dan interoperabilitas antara sistem informasi dalam penyajian dan distribusi laporan keuangan. XBRL tidak mengubah struktur item-item yang harus dilaporkan pada laporan keuangan. Fungsi XBRL hanyalah membungkus setiap data yang ada di dalam laporan keuangan dengan konteks sehingga data tersebut memiliki identitas khusus. Identitas inilah yang membuat data dapat dibaca oleh mesin komputer. Komputer tidak hanya dapat menampilkan data pada laporan keuangan tetapi mampu memahami dan membaca konteks dari data tersebut. Fungsi yang dimiliki oleh XBRL ini ternyata memberikan dampak yang begitu besar di bidang akuntansi. Perubahan paradigma pelaporan dari berbasis kertas menjadi pelaporan berbasis XBRL telah menciptakan proses bisnis yang lebih cepat, lebih baik dan lebih murah. XBRL juga memfasilitasi terciptanya rantai pelaporan keuangan yang lebih ramping. Berbagai pihak baik eksternal maupun internal yang terlibat dalam rantai pelaporan keuangan mendapatkan manfaat yang maksimal dari XBRL. Dari hasil pengujian ini diperoleh, bahwa teknologi XBRL menghasilkan efisiensi sebesar 22,42% dibandingkan dengan non-XBRL. Kata kunci: xbrl;extensible business reporting language;industrikeuangan;pelaporankeuanganelektronik.
Abstract This paper aims to provide a description of the impact of the eXtensible Business Reporting Language (XBRL) to the presentation of financial information and business. XBRL is a markup language that developed from the language eXtensible Markup Language (XML). The basic idea of the development of XBRL is a language for addressing constraint data exchange and interoperability between information systems in the preparation and distribution of financial statements. XBRL does not change the structure of the items that must be reported on the financial statements. XBRL functions simply wrap any existing data in the context of the financial statements so that the data has a special identity. Identity is what makes the data machine-readable computer. The computer not only can display the data in the financial statements but are able to understand and read the context of the data. Functions held by the XBRL turned out so great impact in the field of accounting. The paradigm shift from paper-based reporting into XBRL-based reporting has created business processes faster, better and cheaper. Also facilitates the creation of XBRL financial reporting chain leaner. Various external and internal parties involved in the financial reporting chain to get the maximum benefit from XBRL. From the test results obtained, that the XBRL technology produces an efficiency of 22.42% as compared with non-XBRL. Keywords: xbrl, extensible business reporting language, financial industry, financial reporting electronic.
Pendahuluan Masalah pelaporan keuangan sering timbul seiring dengan berkembangnya dunia usaha.
1
Analisa performance teknologi XBRL untuk ..., Cakra Wirabuana, FT UI, 2014
Tantangan untuk bersaing serta membangun peluang usaha meningkat begitu cepat. Sebuah perusahaan akan memperoleh keuntungan jika mereka mampu menyesuaikan struktur perusahaan dan mengembangkan serta memanfaatkan instrumen keuangan yang lebih inovatif.Salah satu pemanfaatan TI dalam industri keuangan adalah dengan diterapkannya sistem pelaporan data dan informasi keuangan secara on-line (online financial reporting). Salah satu contoh sistem pelaporan yang dapat dianalisis dengan relatif cepat adalah sistem TI yang berbasis XML. Sistem tersebut adalah XBRL. Pelaporan keuangan yang dipublikasikan dengan format XBRL akan memudahkan pihak internal maupun eksternal dalam melakukan analisis laporan. Dengan format tersebut, siapapun pihak yang memerlukan data dengan mudah akan mendapatkannya dan melakukan analisis tanpa harus khawatir kehilangan konsistensi data dan informasi.XBRL adalah akronim dari eXtensible Business Reporting Language atau yang biasa disebut dengan pelaporan keuangan universal yang merupakan format baru laporan keuangan dengan menggunakan perintah (tag) yang biasa digunakan di internet, sehingga tampilan laporan keuangan tersebut bisa diakses, dianalisis dan dibandingkan dengan lebih mudah. XBRL merupakan sistem pelaporan berbasis standar terbuka yang dibangun untuk mengakomodasi persiapan elektronik dan pertukaran laporan bisnis di seluruh dunia. XBRL perkembangan dari XML (eXtensible Markup Language) yang menjadi sarana standar mengkomunikasikan informasi antara perusahaan dan di internet. XBRL bukan merupakan suatu produk software. XBRL merupakan suatu open standar dan bersifat gratis (royalty-free) yang disusun oleh XBRL International Inc (www.xbrl.org).
TinjauanTeoritis Terdapat 6 prinsip utama yang harus diperhatikan dalam menyusun sistem pelaporan yang ideal [1], antara lain: 1. Timely (tepat waktu). Agar informasi dan data dapat digunakan secara maksimal, sistem pelaporan harus meyakinkan penggunanya bahwa informasi dan data yang diperlukan dapat disajikan secara cepat dan tepat waktu. 2. Accurate (keakuratan). Informasi dan data yang dilaporkan harus bebas dari kesalahan dan manipulasi. 3. Reasonable (tingkat kesulitan). Pihak penerima laporan (regulator) harus mempertimbangkan tingkat kesulitan yang dihadapi pihak pelapor dalam menggunakan mekanisme yang telah ditetapkan. Dengan
2
Analisa performance teknologi XBRL untuk ..., Cakra Wirabuana, FT UI, 2014
kata lain, sistem dan mekanisme pelaporan jangan sampai menyulitkan pihak pelapor sehingga menghasilkan hasil yang kontraproduktif. 4. Relevant (relevansi). Data dan informasi yang disampaikan oleh pelapor dan kemudian diolah oleh penerima laporan harus menghasilkan informasi yang benar-benar dibutuhkan sebagaimana yang telah ditentukan. 5. Efficient (efisien). Biaya yang diperlukan dalam rangka pengumpulan data dan informasi harus proporsional dengan besarnya manfaat dan nilai informasi yang dihasilkan. 6. Transforming (dapat diolah). Data dan informasi yang diterima harus dapat diolah dan dianalisis lebih lanjut dan mempermudah user (analis) untuk melakukan kajian lebih lanjut. Hal ini dikarenakan banyak sistem pelaporan yang menghasilkan data yang statis, tidak up-to-date, dan tidak dapat diolah kembali. Proses bisnis sistem pelaporan yang terjadi saat ini kurang efisien, karena melibatkan banyak bentuk laporan dan berbagai aplikasi.
Gambar 1. Sistem Pelaporan Keuangan Saat Ini di Bank Indonesia[2]
Sedangkan, sistem pelaporan keuangan ke depan seperti ditunjukkan pada Gambar 2.
3
Analisa performance teknologi XBRL untuk ..., Cakra Wirabuana, FT UI, 2014
Gambar 2. Sistem Pelaporan Keuangan Akan Datang di Bank Indonesia[2]
2.1. Document Markup Languages Bahasa markah yang sering digunakan adalah HyperText Markup Language (HTML), salah satu format dokumen World Wide Web. HTML, yang merupakan turunan dari SGML (meskipun, ketat, tidak mematuhi semua aturan SGML), berikut banyak konvensi markah yang digunakan dalam industri penerbitan dalam komunikasi kerja dicetak antara penulis, editor, dan printer. 2.2. Document Markup Languages untuk Laporan Keuangan Terdapat beberapa teknologi atau bahasa pemrograman yang digunakan untuk keperluan penyajian laporan keuangan, diantaranya adalah: HyperText Markup Language (HTML), eXtensible Markup Language (XML), dan yang terbaru adalah eXtensible Bisnis Reporting Language (XBRL). 2.2.1. HyperText Markup Language (HTML) HyperText Markup Language (HTML) adalah sebuah markup language yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web, menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah penjelajah web Internet dan pemformatan hiperteks sederhana yang ditulis dalam berkas format American Standard Code for Information Interchange (ASCII) agar dapat menghasilkan tampilan wujud yang terintegerasi. Dengan kata lain, berkas yang dibuat dalam perangkat lunak pengolah kata dan disimpan dalam format ASCII normal sehingga menjadi halaman web dengan perintah-perintah HTML. Bermula dari sebuah bahasa yang sebelumnya banyak digunakan di dunia penerbitan dan percetakan yang disebut dengan SGML (Standard Generalized Markup Language), HTML adalah sebuah standar yang 4
Analisa performance teknologi XBRL untuk ..., Cakra Wirabuana, FT UI, 2014
digunakan secara luas untuk menampilkan halaman web. HTML saat ini merupakan standar Internet yang didefinisikan dan dikendalikan penggunaannya oleh World Wide Web Consortium (W3C). HTML dibuat oleh kolaborasi Caillau TIM dengan Berners-lee Robert ketika mereka bekerja di CERN pada tahun 1989 (CERN adalah lembaga penelitian fisika energi tinggi di Jenewa) [6]. 2.2.2. eXtensible Markup Language (XML) XML (eXtensible Markup Language) adalah bahasa markup untuk keperluan umum yang disarankan oleh W3C untuk membuat dokumen markup keperluan pertukaran data antar sistem yang beraneka ragam. XML merupakan kelanjutan dari HTML (HyperText Markup Language) yang merupakan bahasa standar untuk melacak Internet. XML merupakan bentuk format berlabel atau informasi “tag”. Format label XML menambah arti informasi yang sering dipertukarkan antara pengguna dalam bentuk metadata, yang mudah dimengerti oleh aplikasi perangkat lunak [7]. 2.2.3. eXtensible Business Reporting Language (XBRL) Bahasa markup ini memiliki peran yang sangat besar dalam mengubah wajah internet masa kini. XML telah menjadi standar dalam pertukaran data antar sistem ataupun platform yang berbeda. XML juga menjadi salah satu teknologi kunci yang mendukung terwujudnya web semantik. Web semantik menjembatani komunikasi antara manusia dan mesin. Di era web semantik, apa yang ditampilkan di web juga dapat dibaca oleh mesin komputer[8].XBRL merupakan bahasa XML yang dibuat secara khusus untuk kepentingan bisnis. XBRL diperkenalkan oleh Charles Hoffman pada tahun 1998. Ide dasar dan pengembangan XBRL adalah untuk mengatasi kendala interoperabilitas antar platform dan kecepatan dalam distribusi serta duplikasi informasi keuangan untuk kepentingan analisis dan evaluasi.XBRL dapat diartikan sebagai bahasa markup yang digunakan untuk membantu aktivitas bisnis sehingga secara efisien dapat menjembatani berbagai kendala perbedaan yang terjadi antara sistem. Pemanfaatan XBRL dalam pelaporan keuangan memberikan kemudahan dalam penyusunan sejumlah besar data, mengurangi perhitungan-perhitungan yang dapat menimbulkan resiko kesalahan yang besar, meningkatkan kualitas dan akurasi informasi, serta penyampaian laporan yang lebih tepat waktu.Bahasa XBRL yang berlisensi open source ini memiliki struktur mirip dengan bahasa XML. Meskipun demikian XBRL mempunyai fungsi yang lebih baik dibandingkan dengan XML. XBRL mampu menampung kebutuhan semantik pelaporan keuangan yang melibatkan keterkaitan
5
Analisa performance teknologi XBRL untuk ..., Cakra Wirabuana, FT UI, 2014
ganda antara satu elemen dengan elemen lainnya di dalam laporan keuangan (multiple relationship). XBRL juga memiliki fitur extensibilitas yang jauh lebih baik dibandingkan dengan XML. 2.2.3.1.
Struktur Bahasa XBRL
XBRL terdiri dan dua bagian penting yaitu taksonomi dan instans (instances). Taksonomi XBRL merupakan klasifikasi yang menjadi dasar bagi penandaan elemen laporan keuangan. Taksonomi berisikan definisi-definisi tentang bagaimana sebuah elemen tersebut harus diperlakukan dalam dokumen XBRL. Instans XBRL adalah informasi keuangan yang sudah ditandai (di-tag) dengan menggunakan kaidah sintaksis bahasa markup XBRL [8]
.
2.2.3.2.
Taksonomi XBRL
Menurut teori komunikasi, dalam rangka bertukar pesan antara pemancar dan penerima, tiap peserta harus tahu kode umumnya. Itulah peran Taksonomi XBRL. Taksonomi XBRL terdiri dan dua bagian yaitu skema dan linkbase. File skema XBRL tidak berisikan data, tetapi berisikan konteks mengenai data (metadata) yang dapat digunakan untuk menjelaskan suatu data. Data yang ada di dalam dokumen instans XBRL harus direferensikan dengan elemen yang hanya dan telah didefmisikan dalam file skema XBRL. Sebagai contoh, pada laporan keuangan terdapat jumlah kas senilai Rp1.000.000.000,00. Angka yang ditandai (di-tag) tersebut harus didefmisikan dengan menggunakan skema XBRL yang mendefinisikan mengenai kas, termasuk juga metadata yang berkaitan misalkan konteks elemen, unit moneter, angka desimal, dan sebagainya
[8]
.Linkbase
merupakan ekspresi logis mengenai keterkaitan antara satu konsep dengan konsep lainnya, dengan standar yang mengatur dan formulasi yang berkaitan, serta informasi-informasi spesifik lainnya. Sekumpulan dari linkbase disebut dengan network. Linkbase terdiri dan label, referensi, formula, presentasi, kalkulasi dan definisi. Sekumpulan linkbase ini sebenarnya dapat dikategorisasikan lagi menjadi jaringan relasi (relation network) dan jaringan sumber (resource network). Diagram lengkap taksonomi XBRL dapat dilihat pada Gambar 3. Sedangkan deskripsi dari taksonomi XBRL dapat dilihat pada Tabel 1.
6
Analisa performance teknologi XBRL untuk ..., Cakra Wirabuana, FT UI, 2014
Gambar 3. Struktur Taksonomi XBRL [8]
Tabel 1. Deskripsi Taksonomi XBRL [9] Taksonomi Skema Label linkbase Referensi linkbase Presentasi linkbase Perhitungan linkbase Definisi linkbase
2.2.3.3.
Deskripsi Sekelompok elemen terstruktur yang dapat digunakan dalam dokumen contoh atau kamus istilah. Label atau teks yang terkait dengan unsur-unsur dalam kamus yang dibuat dalam bahasa yang berbeda dan digunakan untuk tujuan yang berbeda ketika menulis pada dokumen yang berbeda. Referensi untuk konsep teks yang didasarkan pada standar akuntansi. Referensi ini memainkan peran penting dalam menentukan penggunaan konsep selama pembuatan dokumen. Aturan untuk menentukan format laporan. Aturan untuk perhitungan (penambahan dan pengurangan) antara elemen dalam taksonomi yang digunakan untuk memvalidasi dokumen. Aturan Tambahan hubungan antara unsur-unsur dokumen di taksonomi dan yang digunakan untuk memvalidasi kasus.
Instans XBRL
Dokumen yang berisikan data yang telah ditandai dengan taksonomi XBRL beserta konteks, unit pengukuran, dan komentar yang disusun dengan menggunakan sintaks bahasa markup XBRL disebut sebagai dokumen instans XBRL. Setiap dokumen instans memiliki referensi kepada satu taksonomi XBRL, misalkan Baja taksonomi XBRL International Finance Reporting Standards, General Purpose Financial Reporting for Profit-Oriented Entities, Incorporating Additional Requirements for Banks and Similar Financial Institutions (XBRL IFRS-GP), yaitu taksonomi yang dikhususkan untuk pelaporan keuangan yang mengacu pada standar pelaporan keuangan internasional (International Financial Reporting Standard, IFRS). Penyusunan dokumen instans XBRL harus sesuai dengan Financial Reporting Instances Standards (FRIS)[8]. 2.2.3.4.
Cara Kerja XBRL
XBRL dapat dianalogikan seperti barcode yang membuat setiap produk memiliki identitas khusus yang unik. Pemanfaatan XBRL dilakukan dengan memberikan tagterhadap setiap data
7
Analisa performance teknologi XBRL untuk ..., Cakra Wirabuana, FT UI, 2014
yang ada di dalam laporan keuangan sesuai dengan taksonomi XBRL yang digunakan. Tag menyebabkan masing-masing data memiliki nilai guna yang lebih optimal [8].
Gambar 4. Bagian Laporan Keuangan [8]
Baris laporan keuangan yang diperlihatkan pada Gambar 4 di atas hanya dapat dibaca oleh manusia. Komputer memerlukan data yang terstruktur dalam penyajian datanya agar dapat dikenali dan dibaca oleh mesin (dalam hal ini adalah sistem operasi/perangkat lunak). Ide dasar inilah yang mendasari konsep teknis dari XBRL, daripada memperlakukan laporan keuangan hanya sebagai sekumpulan teks, halaman web atau dokumen tercetak, akan lebih baik memperlakukan setiap elemen laporan keuangan sebagai individu data terpisah yang bersifat unik. Contoh kodifikasi atas baris laporan keuangan di atas dengan menggunakan XBRL diperlihatkan pada Gambar 5 di bawah ini:
Gambar 5. Contoh Sintaks XBRL [8]
2.3. Metode Sistem Analisis Laporan Keuangan Setidaknya terdapat 3 kelompok cara yang dapat dilaksanakan dalam melakukan analisis laporan keuangan. Ketiga cara tersebut tidak berdiri sendiri atau saling menggantikan (substitute), tapi lebih merupakan hasil proses pengembangan. Ketiga cara tersebut adalah [1]: a.
Sistem analisis yang dikembangkan dari hasil pengolahan pelaporan keuangan secara hardcopy (paper bound). 8
Analisa performance teknologi XBRL untuk ..., Cakra Wirabuana, FT UI, 2014
b.
Sistem analisis yang dikembangkan dari hasil pelaporan keuangan dengan menggunakan form elektronik (web-based/program bound).
c.
Sistem analisis yang dikembangkan dari sistem pelaporan yang adaptif (Adaptive Standard-Based).
Gambar 6. Evolusi Cara Penyampaian dan Analisis Laporan Keuangan [1]
2.3.1. Sistem Analisis Laporan Keuangan yang Dikembangkan dari Hasil Pengolahan Pelaporan Keuangan secara Hardcopy (Paper Bound) Secara ringkas, mekanisme sistem ini adalah sebagai berikut: a.
Pelapor: pihak pelapor menyampaikan laporan keuangan dalam bentuk hardcopy, yaitu berupa laporan keuangan berkala (tahunan, tengah tahunan, dan triwulanan).
b.
Penerima: pihak penerima laporan akan melakukan klarifikasi dan kemudian melakukan input ulang terhadap data dan informasi yang diperlukan untuk dianalisis.
c.
Piranti analisis: untuk melakukan analisis dapat digunakan aplikasi (tools), seperti Ms. Excel (spreadsheet) atau aplikasi database.
d.
Output: hasil dari analisis hanya dapat dimanfaatkan oleh pihak internal dan biasanya tidak dapat diolah lagi secara langsung oleh pihak eksternal. Pihak eksternal memerlukan input ulang (‘copy-paste’) untuk melakukan analisis sesuai kebutuhan.
e.
Secara umum, analisis laporan keuangan berdasarkan mekanisme ini belum menciptakan efisiensi dan efektifitas analisis. Walaupun sistem yang digunakan relatif mudah untuk dibangun, namun sistem analisis ini belum menghasilkan efisiensi, membutuhkan waktu pengolahan data yang lebih lama (time-consuming), dan memiliki resiko terjadinya kesalahan yang lebih besar (error-prone).
Jika diukur berdasarkan 6 prinsip utama yang harus diperhatikan dalam menyusun sistem pelaporan yang ideal, maka sistem analisis paper-bound dapat digambarkan sebagai berikut:
9
Analisa performance teknologi XBRL untuk ..., Cakra Wirabuana, FT UI, 2014
Gambar 7. Sistem Analisis Laporan Keuangan secara Paper-Bound[1]
2.3.2. Sistem Analisis yang Dikembangkan dari Hasil Pelaporan Keuangan dengan Menggunakan FormElektronik (Web-Based/Program Bound) Secara ringkas, mekanisme sistem ini adalah sebagai berikut: a.
Pelapor: pihak pelapor menyampaikan laporan keuangan dengan mengisi form yang disediakan dan ditentukan sebelumnya. Biasanya form tersebut disediakan di web site atau menggunakan aplikasi khusus yang didistribusikan (download). Dibandingkan dengan metode pertama, pelapor akan merasa lebih mudah dan lebih aman dalam melakukan pelaporan.
b.
Penerima: pihak penerima laporan tidak perlu melakukan klarifikasi karena pada form tersebut telah diprogram (coded) sedemikian rupa sehingga dapat meminimalisasi kemungkinan terjadinya kesalahan. Data yang diinput akan disimpan dalam suatu database.
c.
Piranti analisis: untuk melakukan analisis dapat digunakan aplikasi yang dapat mengambil data dari database dan di-set untuk melakukan analisis sebagaimana yang dibutuhkan. Dibandingkan dengan metode pertama, penerima laporan akan lebih mudah melakukan analisis. Jika merasa dibutuhkan, program analsis dapat dikembangkan lebih lanjut (continues programming).
d.
Output: hasil dari analisis dapat dimanfaatkan oleh pihak internal maupun oleh pihak eksternal walaupun tidak dapat diolah lagi secara langsung. Meskipun hasil analisis dapat segera dipublikasikan dan diakses oleh pihak eksternal, namun user tetap memerlukan input ulang (‘copy-paste’) untuk melakukan analisis sesuai kebutuhan.
e.
Secara umum, analisis laporan keuangan berdasarkan mekanisme ini lebih mudah dilaksanakan dibandingkan mekanisme sebelumnya. Namun untuk menyelenggarakan
10
Analisa performance teknologi XBRL untuk ..., Cakra Wirabuana, FT UI, 2014
sistem analisis ini memerlukan sumber daya yang lebih banyak (tenaga, dana, dan waktu).Namun yang harus diperhatikan adalah data dan hasil analisis dari mekanisme ini belum siap untuk digunakan oleh aplikasi lainnya yang dikembangkan dengan bahasa programming yang berlainan (data exchange). Jika diukur berdasarkan 6 prinsip utama yang harus diperhatikan dalam menyusun sistem pelaporan yang ideal, maka sistem analisis web-based/program bound dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 8. Sistem Analisis Laporan Keuangan secara Web-Based/Program Bound[1]
2.3.3. Sistem Analisis yang Dikembangkan dari Sistem Pelaporan yang Adaptif (Adaptive Standard-Based) Secara ringkas, mekanisme sistem ini adalah sebagai berikut: a.
Pelapor: pihak pelapor menyampaikan laporan keuangan secara elektronik melalui beberapa cara: form “web-based”, format spreadsheet, maupun menyusun sendiri format laporannya. Namun satu hal yang pasti adalah: lewat model penyampaian apapun, semua cara tersebut akan dikaitkan dengan ‘requirement’ khusus (terstandar). Hasil dari pengolahan data atau informasi yang diinput/dilaporkan akan dapat dibaca secara konsisten pula, siapapun usernya dan apapun aplikasi (tool) yang digunakan. Perbedaan dengan kedua metode sebelumnya, pelapor harus mengikuti kaidah-kaidah yang telah ditetapkan dalam melakukan pengisian/pelaporan data. Hal ini ditujukan agar data/informasi tersebut dapat diolah lebih lanjut secara lebih mudah dan lebih konsisten.
b.
Penerima: pihak penerima laporan tidak perlu melakukan klarifikasi karena pada form tersebut karena pelapor mengikuti kaidah-kaidah yang telah ditentukan (terstandar), sehingga dapat meminimalisasi kemungkinan terjadinya kesalahan. Data yang diinput akan disimpan dalam suatu database.
11
Analisa performance teknologi XBRL untuk ..., Cakra Wirabuana, FT UI, 2014
c.
Piranti analisis: untuk melakukan analisis dapat digunakan aplikasi yang “comply” terhadap standar data yang telah ditentukan, yang dapat mengambil data dari database dan di-set untuk melakukan analisis sebagaimana yang dibutuhkan. Dibandingkan dengan kedua metode sebelumnya, penerima laporan akan lebih mudah melakukan analisis. Bahkan user lain dapat mengambil data (exchange data) dengan lebih mudah tanpa harus merasa khawatir kehilangan konsistensi data dan informasi.
d.
Output: hasil dari analisis dapat dimanfaatkan oleh pihak internal maupun oleh pihak eksternal, bahkan dapat diolah sedemikian rupa menjadi format lainnya sesuai dengan kebutuhan user (extensible).
e.
Secara umum, analisis laporan keuangan berdasarkan mekanisme ini lebih berdaya guna dan
efisien
dibandingkan
dengan
kedua
sistem
sebelumnya.
Namun
untuk
menyelenggarakan sistem analisis model ini memerlukan sumber daya yang relatif banyak mengingat diperlukannya penyusunan standar yang digunakan, baik oleh pelapor, penerima laporan, maupun pihak eksternal lainnya yang terkait dengan penggunaan data dan informasi. Jika diukur berdasarkan 6 prinsip utama yang harus diperhatikan dalam menyusun sistem pelaporan yang ideal, maka sistem analisis adaptive standard-based dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 9. Sistem Analisis Laporan Keuangan secara Adaptive Standard-Based[1]
Salah satu contoh sistem analisis dengan metode ini adalah penggunaan XBRL (eXtensible Business Reporting Language) dalam sistem pelaporan keuangan secara elektronik.Contoh implementasi XBRL dalam pelaporan keuangan secara elektronik adalah apa yang dikembangkan oleh Deutsche Börse. Hasil dari pelaporan berbasis XBRL, maka secara otomatis akan menghasilkan format laporan dalam bentuk Ms.Excel, HTML, PDF, dan XBRL.XBRL merupakan salah satu sistem yang bisa dikategorikan sebagai sistem yang adaptive (Adaptive Standard-Based). Pada beberapa tahun belakangan ini banyak regulator di industri keuangan di seluruh dunia yang mulai menerapkan apa yang disebut dengan XBRL
12
Analisa performance teknologi XBRL untuk ..., Cakra Wirabuana, FT UI, 2014
(eXtensible Business Reporting Language).XBRL bukan merupakan suatu produk software. XBRL merupakan suatu open standar, bersifat gratis (royalty-free). XBRL disusun oleh XBRL International Inc. (www.xbrl.org), suatu konsorsium internasional, organisasi nonprofit, yang saat ini beranggotakan lebih 250 institusi. Keanggotaan tersebut mewakili dari berbagai
kalangan
baik
dari
pemerintahan,
swasta,
maupun
LSM
(http://www.xbrl.org/XBRLandBusiness/).Secara singkat, dengan XBRL, suatu organisasi dapat menambahkan ‘label’ informasi terstandar pada suatu data keuangan sehingga data tersebut akan memiliki struktur dan konteks (data on data) yang konsisten dan bisa diperbandingkan. Dari data tersebut dapat dihasilkan beragam format laporan disesuaikan dengan kebutuhan yang diinginkan. Dengan mengimplementasikan XBRL, suatu organisasi akan dapat menghasilkan suatu informasi keuangan secara lebih cepat, konsisten, akurat, dan lebih relevan.
Gambar 10. Metode Pelaporan Keuangan Cara Tradisional dan XBRL [1]
Secara garis besar, proses alur informasi yang dihasilkan dari implementasi XBRL dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 11. Alur Informasi yang Dihasilkan dari Implementasi XBRL [1]
13
Analisa performance teknologi XBRL untuk ..., Cakra Wirabuana, FT UI, 2014
Gambar 12. Perbandingan Laporan Keuangan Saat Ini dan ke Depan [2]
Metode Penelitian Subyek/bahan penelitian adalah data laporan keuangan dari Bank Indonesia, dengan cara melakukan perhitungan waktu yang diperlukan sejak data diterima server Bank Indonesia sampai dengan proses validasi data. Output dari tabel tersebut di atas akan disajikan dalam bentuk diagram, dengan sumbu x yang menggambarkan Laporan, dan sumbu y menggambarkan Waktu. Hasil Penelitian Lazimnya, setiap institusi keuangan (bank) membuat sebuah Laporan Stabilitas Moneter & Keuangan (LSMK), laporan ini mencakup keseluruhan aspek financial dan aspek non financial kepada Bank Indonesia (BI). Untuk mendukung seluruh laporan yang dibuat institusi keuangan (bank), maka BI harus menyediakan sarana dan prasarana agar proses pengiriman dan analisa laporan tersebut berjalan dengan baik. XBRL menjadi salah satu alternatif untuk menjawab seluruh keburuhan tersebut. 4.1. Metode Penerapan XBRL Keunggulan XBRL adalah data dan informasi tersebut mudah dimengerti, diolah, diintegrasikan, dan dianalisis oleh siapa saja, dengan aplikasi manapun asalkan XBRLenabled. Saat ini hampir seluruh software developer terkemuka sudah memuatkan XML, dasar dari XBRL, dalam sistem dan aplikasi yang dikembangkannya (Microsoft, Sun, Oracle, HP, Linux, dll). Bahkan XBRL juga dapat diolah melalui aplikasi yang dikembangkan dengan teknologi berbasis open source. XBRL bukan merupakan standar akuntansi baru dan tidak memerlukan perubahan terhadap standar akuntansi yang sudah ada. 14
Analisa performance teknologi XBRL untuk ..., Cakra Wirabuana, FT UI, 2014
4.2. Skenario Implementasi Pemanfaatan XBRL dalam proses pengarsipan laporan keuangan jelas memberikan manfaat yang besar. Data-data keuangan setiap perusahaan akan dapat ditelusuri, dikomparasi dan dievaluasi secara lebih detail hingga pada elemen-elemen dasarnya. Taksonomi XBRL dapat menampung berbagai standar akuntansi serta regulasi yang mengatur suatu fakta bisnis yang terjadi. Dengan demikian pemanfaatan XBRL akan meningkatkan kepatuhan dan implementasi terhadap standar akuntansi dan regulasi yang berhubungan dengan pelaporan keuangan. 4.3. Skenario Pengujian Parameter yang digunakan pada pengujian ini adalah parameter waktu yang dibutuhkan suatu laporan sejak diterima oleh server Bank Indonesia sampai dengan selesai proses validasinya. Sehingga pada akhirnya akan didapatkan berapa besar efisiensi waktu yang dihasilkan yang berupa perbandingan pembuatan laporan tanpa menggunakan XBRL dan pembuatan laporan dengan menggunakan XBRL. Data yang digunakan untuk pengujian ini didapatkan dari log data yang ada di Bank Indonesia yang merupakan data real laporan keuangan pada tahun 2013, seperti ditunjukkan pada tabel 2 di bawah ini: Tabel 2. Data Pengujian Laporan (x)
Waktu dalam menit menggunakan XBRL (yxbrl)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1,23 1,28 1,30 1,70 1,72 1,80 2,45 2,50 3,35 3,72
Waktu dalam menit menggunakan Non-XBRL (ynon-xbrl) 9,22 9,23 9,24 9,36 9,38 9,39 9,41 9,43 9,45 9,47
Waktu yang tercantum dalam kedua lampiran tersebut merupakan hasil perhitungan dari: Validation time - Input time, lalu hasilnya dikonversi ke dalam satuan menit. Validation time dan input time ini berlangsung di sisi server Bank Indonesia. Output dari tabel tersebut di atas akan disajikan dalam bentuk diagram, dengan sumbu x yang menggambarkan Laporan, dan sumbu y menggambarkan Waktu.
15
Analisa performance teknologi XBRL untuk ..., Cakra Wirabuana, FT UI, 2014
Pembahasan 5.1. Hasil Pengujian dan Analisis Sistem Hasil pengujian pada bab III digambarkan dalam diagram berikut ini:
15.00 10.00
ynon-‐xbrl
5.00
yxbrl
0.00 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Gambar 13. Hasil Pengujian
Dari diagram di atas dapat terlihat, bahwa waktu yg dibutuhkan pada teknologi XBRL sejak laporan diterima oleh Bank Indonesia sampai dengan proses validasi lebih cepat dibandingkan dengan non-XBRL.Sehingga, teknologi XBRL ini memenuhi salah satu dari 6 prinsip utama yang harus diperhatikan dalam menyusun sistem pelaporan yang ideal, yaitu Timely (tepat waktu), dimana informasi dan data yang diperlukan dapat disajikan secara cepat dan tepat waktu agar informasi dan data tersebut dapat digunakan secara maksimal.Dengan kata lain, teknologi XBRL dapat menghemat waktu pekerjaan suatu lembaga atau perusahaan, dengan menghemat waktu berarti biaya yang dikeluarkan pun dapat lebih ditekan, sehingga teknologi XBRL ini juga memenuhi prinsip Efficient (efisien), dimana biaya yang diperlukan dalam rangka pengumpulan data dan informasi proporsional dengan besarnya manfaat dan nilai informasi yang dihasilkan. 5.2. Perbandingan Pembuatan Laporan Keuangan dengan Menggunakan XBRL dan NonXBRL Besar nilai efisiensi waktu yang dihasilkan antara pembuatan laporan keuangan dengan menggunakan XBRL dan non-XBRL adalah sebagai berikut: Tabel 3. Perbandingan Hasil Pengujian
Laporan (x) a
Waktu dalam menit menggunakan XBRL (yxbrl) b
Waktu dalam menit menggunakan NonXBRL (ynon-xbrl) c
16
Analisa performance teknologi XBRL untuk ..., Cakra Wirabuana, FT UI, 2014
Efisiensi (%) d = b/c
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rata-rata
1,23 1,28 1,30 1,70 1,72 1,80 2,45 2,50 3,35 3,72 2,105
9,22 9,23 9,24 9,36 9,38 9,39 9,41 9,43 9,45 9,47 9,358
13,38% 13,90% 14,06% 18,17% 18,31% 19,17% 26,03% 26,51% 35,45% 39,26% 22,42%
Pada tabel di atas dapat diperhatikan, bahwa teknologi XBRL mampu menghasilkan efisiensi sebesar 22,42% dibandingkan dengan non-XBRL. Nilai efisiensi tersebut dapat ditingkatkan jika teknologi XBRL ini diintegrasikan secara penuh dan dilakukan penyempurnaan standarisasi oleh regulator. Contoh sintaks dokumen XBRL yang digunakan di Bank Indonesia adalah sebagai berikut:
<Jenis aset: Surat Berharga> <mata uang:IDR> 7000 Alur proses dalam mendapatkan data dari mulai input time sampai dengan validation time adalah sebagai berikut: 1.
Pengguna (dalam hal ini adalah Bank Indonesia),meng-uploadfile instance yang sudah dikompresi, kemudian diberi nomor urut untuk antrian ekstraksi, disini muncul input time;
2.
File yang di-upload kemudian diekstraksi dan diberi nomor urut yang mengikuti nomor urut sebelumnya;
17
Analisa performance teknologi XBRL untuk ..., Cakra Wirabuana, FT UI, 2014
3.
Hasil upload akan tersimpan ke dalam table yang kemudian dapat dilihat oleh pengguna pada Laporan Status Upload;
4.
Nomor urut digunakan untuk masuk ke dalam validator (Altova);
5.
File divalidasi (muncul validation time), kemudian validator akan men-generate file error yang disimpan ke dalam table;
6.
Jika gagal validasi, maka fileinstance tidak akan di-convert ke csv, jika lolos maka file instance akan di-convert ke csv;
7.
Hasil file csv dapat di-download oleh pengguna sesuai dengan hak aksesnya;
8.
Hasil validasi juga disimpan ke dalam table yang kemudian dapat dilihat pada suatu interface bernama Absensi Laporan;
9.
Akses pengguna ke menu Upload akan dicatat ke audit log sistem;
10. Proses Upload akan dicatat ke audit log perubahan nilai. Activity Diagram User (Bank Indonesia)
Aplikasi (contoh: LBUS)
Server BI Server BI Database BI (JKTLSMKOUT-01) (JKTXNETFTPS-02) (JKTLSQLLSMK)
Validator
Simpan file ekstraksi
Upload file instance
Jika sukses
Simpan data audit (trail upload)
Simpan file ekstraksi
Validasi file XML
Jika gagal Simpan hasil validasi dan log error
Jika gagal
Error message
Download CSV
Generate CSV
Simpan hasil validasi
Jika sukses
Simpan data CSV
Gambar 14. Activity Diagram (Alur Proses Data sejak Input Time sampai dengan Validation Time)
Kesimpulan dan Saran •
Kesimpulan
Dari hasil pengujian dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat 3 metode yang dapat dilaksanakan dalam melakukan analisis laporan keuangan, antara lain: a.
Sistem analisis laporan keuangan yang dikembangkan dari hasil pengolahan pelaporan keuangan secara hardcopy (paper bound);
b. Sistem analisis yang dikembangkan dari hasil pelaporan keuangan dengan menggunakan form elektronik (web-based/program bound);
18
Analisa performance teknologi XBRL untuk ..., Cakra Wirabuana, FT UI, 2014
c.
Sistem analisis yang dikembangkan dari sistem pelaporan yang adaptif (Adaptive Standard-Based).
2. Sistem analisis yang dikembangkan dari sistem pelaporan yang adaptif (Adaptive Standard-Based), atau yang dewasa ini disebut dengan XBRL merupakan metode pelaporan keuangan terkini yang dapat meningkatkan kegunaan sistem pelaporan secara elektronik, memudahkan dilakukannya publikasi laporan keuangan, karena sifat kompatibilitasnya yang memungkinkan datanya dapat diolah kembali menjadi format yang diinginkan: PDF, txt, Ms. Excel, selain itu meningkatkan kemudahan akses informasi finansial, sehingga bagi para investor dalam hal pengambilan keputusan bisnis bisa lebih cepat. 3. Teknologi XBRL ini bersifat Efficient (efisien), dimana dari hasil pengujian didapatkan efisiensi sebesar 22,42% dibandingkan dengan teknologi non-XBRL.
•
Saran
Pengujian dan analisis sebaiknya dapat dilakukan juga menggunakan aplikasi Hadoop, karena data-data yang dihasilkan pada sistem XBRL dapat dikategorikan sebagai Big Data, dan aplikasi Hadoop merupakan aplikasi yang sesuai untuk menganalisa Big Data.
Daftar Referensi [1]
D. Hendratto, Studi Tentang Analisis Laporan Keuangan Secara Elektronik, Jakarta: BAPEPAM, 2005.
[2]
Indonesia, Bank, "Integrasi Sistem Pelaporan dengan Menggunakan Metodologi XBRL," Bank Indonesia, Jakarta, 2013.
[3]
Indonesia, Bank, "Petunjuk Teknis Kamus Data Laporan Stabilitas Moneter dan Sistem Keuangan Bulanan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah," Bank Indonesia, Jakarta, 2013.
[4]
Wikipedia,
"Bahasa
markah,"
5
April
2013.
[Online].
Available:
http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_markah. [Accessed 1 Desember 2013]. [5]
Wikipedia,
"Daftar
bahasa
markah,"
6
April
2013.
[Online].
Available:
http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_bahasa_markah. [Accessed 29 November 2013]. [6]
Wikipedia,
"HTML,"
18
September
2013.
[Online].
http://id.wikipedia.org/wiki/HTML. [Accessed 5 Desember 2013].
19
Analisa performance teknologi XBRL untuk ..., Cakra Wirabuana, FT UI, 2014
Available:
[7]
Wikipedia,
"XML,"
17
Mei
2013.
[Online].
Available:
http://id.wikipedia.org/wiki/XML. [Accessed 5 Desember 2013]. [8]
A. Perdana, "Extensible Business Reporting Language (XBRL): Implikasi Pada Paradigma dan Rantai Pasok Pelaporan Keuangan," Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2011, pp. A15-A18, 2011.
[9]
A. Nursyaima, "Nur Syaima's Notes," 10 November 2013. [Online]. Available: http://chibechan.wordpress.com/2013/11/10/xbrl-pengertian/ . [Accessed 3 Desember 2013].
[10]
Wikipedia,
"XBRL,"
13
Desember
2013.
[Online].
Available:
http://id.wikipedia.org/wiki/XBRL. [Accessed 21 Desember 2013]. [11]
Filona,
"..Still
The
One..,"
5
Februari
2013.
[Online].
Available:
http://filona93.blogspot.com/2013/02/xbrl-sebagai-sistem-e-reporting-bisnis.html. [Accessed 29 November 2013].
20
Analisa performance teknologi XBRL untuk ..., Cakra Wirabuana, FT UI, 2014