ANALISA PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OSPFv3 (OPEN SHORTEST PATH FIRST VERSION 3) DAN EIGRPv6 PADA JARINGAN IPv6
Naskah Publikasi
diajukan oleh Amrulloh 07.11.1573
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011
1
2
COMPARATIVE ANALYSIS Of ROUTING PROTOCOL OSPFv3 (OPEN SHORTEST PATH VERSION 3) AND EIGRPv6 ON NETWORKS ANALISA PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OSPFv3 (OPEN SHORTEST PATH FIRST VERSION 3) DAN EIGRPv6 PADA JARINGAN IPv6
Amrulloh Jurusan Tehnik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT Nowadays, the computers networks are growing so fast as with the needs of the community in using computer. Because of that, stock of IP version 4 it’s on the limits. Therefore, come the next generation IP or IP version 6 (IPv6). To serves the IPv6 features, there are coming protocols routing with new technology. One of them are EIGRPng (Enhanced Interior Gateway Routing Protokol Next Generation) or EIGRPv6 and OSPFv3 (Open Shortest Path First version3). They have a great difference between the algorithm they used, EIGRPv6 with their distance-vector routing protocol has feature-feature link-state and OSPFv3 with their link-state routing protocol, EIGRPv6 works on Network Layer however OSPFv3 works on Link Layer. So it will be great if comparing both of them, and with it we will know which one the more effective to do process routing in IPv6 neighbors currently in use started to replace IPv4. Besides of that, OSPFv3 and EIGRPv6 are the developing for their last technology that used in IPv4, they are OSPFv2 and EIGRP. In this Final Project, there will be an analisist about abilities and capabilities from EIGRPv6 and OSPFv3 to do the processing routing in Ipv6 environment with spesific topologies that has been determined and will be assessed based on speed in packet transmission. Expecting in the end, this Final Project will help to see and to choose which the better between the two of them.
Keywords : OSPFv3, EIGRPv6, IPv6
3
1.
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Routing protokol adalah komunikasi antara router-router, routing protokol juga mengijinkan router-router untuk sharing informasi tentang jaringan dan koneksi antar router. Router menggunakan informasi ini untuk membangun dan memperbaiki table routingnya. Contoh dari routing protokol RIP,IGRP, EIGRP, dan OSPF. IPv4 yang merupakan pondasi dari internet telah hampir mendekati batas akhir dari kemampuannya, dan IPv6 yang merupakan protokol baru telah dirancang untuk dapat menggantikan fungsi IPv6. Saat ini IPv6 sudah mulai diimplementasikan maka routing protokol juga mengikuti kebutuhan jaringan IPv6, oleh karena itu penulis akan menganalisa routing protokol OSPFv3 pada jaringan IPv6 dan sebagai bahan perbandingan akan dibandingkan dengan routing protokol EIGRPv6 atau EIGRP Next Generation). Sehingga judul skripsi ini adalah Dari uraian diatas maka penulis tertarik untuk mengetengahkan judul ” Analisa Perbandingan Routing Protokol OSPFv3 dan EIGRPv6 pada jaringan IPv6”
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, secara rinci rumusan
masalah yang dihadapi oleh masyarakat adalah memilih routing protokol
yang
digunakan sesuai kebutuhan berdasarkan kecepatan paket data pada jaringan Ipv6.
1.3
Batasan Masalah Masalah yang akan dibahas dibawah ini meliputi beberapa hal pokok yaitu : a)
Protokol jaringan yang digunakan adalah IPv6.
b)
Materi yang digunakan adalah teori tentang OSPFv3, EIGRP dan IPv6.
c)
Kecepatan dalam pengiriman paket pada OSPFv3 dan EIGRPv6 di jaringan IPv6 berdasarkan parameter bandwidth.
d)
Software yang digunakan yaitu GNS3.
4
2. 2.1
LANDASAN TEORI IP versi 6 IPv4 yang merupakan pondasi dari internet telah hampir mendekati batas akhir
dari kemampuannya, dan IPv6 yang merupakan protokol baru telah dirancang untuk dapat menggantikan fungsi IPv6. Motivasi utama untuk mengganti IPv4 adalah keterbatasan IPv4 yang menyediakan IP address sepanjang 32 bit atau sejumlah 232 buah IP address. Alokasi IP address sebanyak itu pada mulanya di anggap cukup. ( Iwan Sofana, 2008) 2.2
Keunggulan IPv6 IPv6 memiliki berbagai keunggulan dibandingkan dengan IPv4. Alamat IPv4 pada
dasarnya statis dan biasanya diberikan secara berurut pada host. Hal tersebut dapat dilakukan secara otomatis menggunakan DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol). Tetapi hal tersebut pada IPv4 merupakan fungsi tambahan, sebaliknya pada IPv6 disediakan secara otomatis dan merupakan default-nya.
2.3
Routing Protokol Routing protokol adalah komunikasi antar router-router. Routing protokol
mengijinkan router-router untuk sharing informasi tentang jaringan dan koneksi antar router. Router menggunakan informasi ini untuk membangun dan memperbaiki table routingnya.
2.4
OSPF OSPF adalah protokol routing untuk IP. Ini adalah protokol link-state. Kelebihan
dari protokol ini adalah dengan cepat mendeteksi perubahan dan menjadikan routing kembali konvergen dalam waktu singkat dengan sedikit pertukaran data. OSPF menggunakan algoritma jarak terpendek, seperti algoritma Djikstra, untuk memilih jalur untuk mencapai setiap tujuan.
2.5
EIGRP EIGRP adalah versi yang disempurnakan dari IGRP dikembangkan oleh Cisco.
EIGRP adalah routing protokol yang termasuk proprietari Cisco, yang berarti hanya bisa dijalankan pada router Cisco. Kelebihan utama yang membedakan EIGRP dari protokol routing lainnya adalah EIGRP termasuk satu-satunya protokol routing yang menawarkan fitur backup route, dimana jika terjadi perubahan pada network, EIGRP tidak harus melakukan kalkulasi ulang untuk menentukan route terbaik karena bisa langsung menggunakan backup route.
5
2.6
GNS3 GNS3 adalah adalah sebuah program Graphical Network Simulator yang dapat
mensimulasikan topologi jaringan yang lebih kompleks dibandingkan dengan simulator lainnya. Operasi ini dapat dijalankan pada operating-system, seperti Windows XP professional atau Linux Ubuntu. GNS3 merupakan sebuah open source yang dapat didownload secara free dari www.GNS3.com. Prinsip kerja GNS3 adalah mengemulasi Cisco IOS pada computer, sehingga PC dapat berfungsi layaknya sebuah atau beberapa router bahkan switch. (Joko Saputra 2010)
3
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1
Analisis Sistem Analisis
sistem
dapat
didefinisikan
sebagai
bagaimana
memahami
dan
menspesifikasi dengan detail apa yang harus dilakukan oleh system. ( Hanif Al Fatta, 2007 )
3.2
Perancangan Sistem Tujuan dari sistem secara umum adalah memberikan gambaran secara umum
kepada user tentang sistem yang baru.
3.2.1 Perancangan Topologi Jaringan
Gambar 3.1 Perancangan Topologi Jaringan
6
3.2.2 Perancangan Konfigurasi Perancangan konfigurasi bertujuan untuk memudahkan penyampaian dalam memberikan informasi mengenai isi dari routing protokol OSPFv3 dan EIGRPv6 pada jaringan IPv6. Berikut hal-hal yang akan dikonfigurasi pada OSPFv3 dan EIGRP. OSPFv3 Hostname
Nama untuk masing-masing router : R1,R2,R3, R4, R5, R6, R7
Router version
Router-id
Router version yang digunakan :Ipv6 router OSPF 20
Router-id masing-masing router : router-id 1.1.1.1 untuk R1, router-id 2.2.2.2 untuk R2 dan seterusnya hingga R7
interface
Interface FastEthernet : int fa Interface loopback :int loop0
area Ip address
Area yang digunakan : OSPF 20 area 0 Menggunakan alamat Unicast contoh 10:1:1:12::5/24
EIGRP Hostname
Nama untuk masing-masing router : R1,R2,R3, R4, R5, R6, R7
Router version
Router version yang digunakan :Ipv6 EIGRP 600
Router-id
Router-id masing-masing router : router-id 1.1.1.1 untuk R1, router-id 2.2.2.2 untuk R2 dan seterusnya hingga R7
interface
Interface FastEthernet : int fa
Ip address
Menggunakan alamat Unicast contoh 10:1:1:12::5/24
7
3.2.3 Perancangan Uji Coba pengiriman Paket Jika proses konfigurasi pada masing-masing router baik pada routing protokol OSPFv3 dan EIGRP telah selesai. Selanjutnya adalah uji coba pengiriman paket. Tujuan dari uji coba ini adalah untuk mengecek setiap konfigurasi. Pengujian menggunakan perintah ping dan traceroute.
3.2.4 Perancangan Table Routing Perancangan table routing bertujuan untuk melihat table routing pada routing protokol OSPFv3 maupun EIGRPv6. Dengan adanya table routing maka akan memudahkan untuk melihat rute/interface yang dilewati setiap node. Berikut isi dari table routing : Jenis routing yang akan di tandai dengan code : O untuk OSPF, D untuk EIGRP. Node-node yang terhubung dengan router. Interface yang dilewati setiap node 3.2.5 Perancangan Traffik Perancangan trafik bertujuan untuk melihat proses sebuah router berjalan atau beban trafic setiap router. Perancangan trafic tidak dibuat secara manual. Disini hanya melihat beban traffic sebuah router.
OSPF
Proses traffic yang akan dilihat bebannya yaitu OSPFv3 queue staististics, interface statistics : OSPFV3 packets received/sent
EIGRP
Traffic pada EIGRPv6 menampilkan paket Hello, Update, Query, Reply, ACK baik paket sent / received. 4
IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN
4.1
Konfigurasi
4.1.1 Konfigurasi OSPFv3
Cek support OSPF di jaringan Ipv6
8
Setiap router dikonfigurasi dengan klik kanan pada router > console. R1>enable R1#configure terminal R1(config )#ipv6 r)#ipv6 unicast-routing R1(config outer ospf 20 R1(config-rtr)#router-id 1.1.1.1 R1(config-rtr)#no shutdown R1(config-rtr)#exit R1(config)#interface loopback0 R1(config)#ipv6 address 1:1:1:1::1/64 R1(config-if)#ipv6 ospf 20 area o R1(config-if)#no shutdown R1(config-if)#end R1(config)interface fa1/0 R1(config-if)ipv6 address 10:1:1:12::1/64 R1(config-if)ipv6 ospf 20 area 0 R1(cobfig-if)no shutdown R1(config-if)exit
R2>enable R2#configure terminal R2(config)#ipv6 unicast-routing R2(config)#ipv6 router ospf 20 R2(config-rtr)#router-id 2.2.2.2 R2(config-rtr)#no shutdown R2(config-rtr)#exit R2(config)#interface Loopback0 R2(config-if)#ipv6 address 2:2:2::2/64 R2(config-if)#ipv6 ospf 20 area 0 R2(config-if)#no shutdown R2(config-if)#exit R2(config)#interface FastEthernet1/0 R2(config-if)#ipv6 address 10:1:1:12::2/64 R2(config-if)#ipv6 ospf 20 area 0 R2(config-if)#no shutdown R2(config-if)#exit R2(config)#interface FastEthernet1/1 R2(config-if)#bandwidth 512 R2(config-if)#ipv6 address 10:1:1:14::2/64 R2(config-if)#ipv6 ospf 20 area 0 R2(config-if)#no shutdown R2(config-if)#exit R2(config)#interface FastEthernet2/0 R2(config-if)#bandwidth 64
9
R2(config-if)#ipv6 address 10:1:1:15::2/64 R2(config-if)#ipv6 ospf 20 area 0 R2(config-if)#no shutdown R2(config-if)#exit R2(config)#interface FastEthernet2/1 R2(config-if)#bandwidth 128 R2(config-if)#ipv6 address 10:1:1:13::2/64 R2(config-if)#ipv6 ospf 20 area 0 R2(config-if)#no shutdown R2(config-if)#end
Gambar 4.4 Hasil Konfigurasi R1
Gambar 4.1 Hasil konfigurasi R1
4.1.2
Konfigurasi EIGRPv6
Cek support EIGRP pada IPv6
Gambar 4. 2 Hasil Cek Support EIGRP di Jaringan Ipv6
10
Setiap router dikonfigurasi dengan klik kanan pada router > console R1>enable R1#config t R1(config)#ipv6 unicast-routing R1(config)#ipv6 router eigrp 6000 R1(config-rtr)#router-id 1.1.1.1 R1(config-rtr)#no shut R1(config-rtr)#exit R1(config)# R1(config)interface fa1/0 R1(config-if)ipv6 address 10:1:1:12::1/64 R1(config-if)ipv6 eigrp 6000 R1(cobfig-if)no shutdown R1(config-if)exit R2>enable R2#configure terminal R2(config)#ipv6 unicast-routing R2(config)#ipv6 router eigrp 6000 R1(config-rtr)#router-id 2.2.2.2 R2(config-rtr)#no shutdown R2(config-rtr)#exit R2(config)#interface FastEthernet1/0 R2(config-if)#ipv6 address 10:1:1:12::2/64 R2(config-if)#ipv6 eigrp 6000 R2(config-if)#no shutdown R2(config-if)#exit R2(config)#interface FastEthernet1/1 R2(config-if)#bandwidth 512 R2(config-if)#ipv6 address 10:1:1:14::2/64 R2(config-if)#ipv6 eigrp 6000 R2(config-if)#no shutdown R2(config-if)#exit R2(config)#interface FastEthernet2/0 R2(config-if)#bandwidth 64 R2(config-if)#ipv6 address 10:1:1:15::2/64 R2(config-if)#ipv6 eigrp 6000 R2(config-if)#no shutdown R2(config-if)#exit R2(config)#interface FastEthernet2/1 R2(config-if)#bandwidth 128 R2(config-if)#ipv6 address 10:1:1:13::2/64 R2(config-if)#ipv6 eigrp 6000 R2(config-if)#no shutdown R2(config-if)#end
11
Gambar 4.3 Hasil Konfigurasi EIGRP
4.2
Uji Coba Pengiriman Paket
Ping
Gambar 4.4 Hasil ping dari R1 ke R5
Traceroute
Gambar 4.5 Hasil Traceroute EIGRPv6
12
Gambar 4.6 Hasil Traceroute OSPFv3
4.3
Table Routing
OSPFv3
Gambar 4. 7 Table Routing OSPFv3
13
EIGRPv6
Gambar 4.8 Table Routing EIGRPv6
5
PENUTUP
5.1
Kesimpulan Dari penjelasan dan uraian pada bab-bab sebelumnya sampai pada akhir “Analisa
Perbandingan Routing Protokol OSPFv3 (OPEN Shortest Path First version 3) dan EIGRPv6 pada Jaringan IPv6 ”, Maka dapat disimpulkan bahwa : 1) Dengan menipisnya alamat Ipv4 maka migrasi ke alamat IPv6 akan menjadi solusi utama karena IPv6 mempunyai kapasitas alamat yang lebih besar dan mendukung routing protokol. 2) Setiap router dalam routing protokol yang sama membangun tabel routingnya, berdasarkan informasi dari router tetangga untuk sharing informasi antar router. 3) Berdasarkan kecepatan pengiriman paket dengan parameter yang digunakan adalah bandwidth bahwa routing protokol EIGRPv6 lebih baik penggunaannya daripada OSPFv3. 5.2 Saran Adapun saran-saran yang dapat disampaikan pada penulisan skripsi ini, antara lain:
14
1) Penelitian ini akan semakin baik apabila dikembangkan lebih lanjut untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan maksimal dari sebelumnya karena penelitian yang sekarang masih belum sempurna. 2) Untuk kelancaran proses pembuatan penelitian ini, kebutuhan hardware dan software sangat diperlukan dan disarankan untuk mengecek terlebih dahulu spesifikasi hardware dan software yang akan digunakan. Hardware yang digunakan minimal RAM 4GB, Hardisk 160 GB, Intel ® core ™ 2 Duo CPU T5800 @2.00 GHz (2CPUs), ~ 2.0GHz
DAFTAR PUSTAKA
http://ipv6.com/articels/general/IPv6-Addressing.htm http://www.cisco.com/en/US/docs/ios/ipv6/configuration/guide/ip6-eigrp.html http://www.cisco.com/en/US/docs/ios/ipv6/configuration/guide/ip6ospf_ps6922_TSD_Pro ducts_Configuration_Guide_Chapter.html Saputra J,2010. Praktikum CCNA di Komputer Sendiri menggunakan GNS3. Jakarta : mediakita Sofana I, 2008. Membangun Jaringan Komputer. Bandung : Informatika
15