IMPLEMENTASI OPEN SHORTEST PATH FIRST (OSPF) PADA JARINGAN VIRTUAL PRIVATE NETWORK (VPN)
Susam Eka Mahadi Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan Jl. H.M.Joni No.70A Medan, Sumatera Utara Telp. (061) 7368470, Fax. (061) 455 3839 E-mail :
[email protected] ABSTRAK Dalam teknologi networking ada banyak jenis routing yang dapat digunakan oleh IT network. Diantara beberapa routing OSPF adalah salah satu jenis routing yang sering digunakan dalam membangun suatu jaringan. . OSPF memiliki konfigurasi yang sederhana sehingga mudah untuk dipahami oleh IT network. Open Shortest Path First (OSPF) berperan sebagai penghubung komunikasi beberapa router. VPN (Virtual Private Network) berperan sebagai koneksi antar dua jaringan dalam suatu jaringan dengan menggunakan infrastruktur telekomunikasi umum dan menggunakan metode enkripsi tertentu sebagai media Pengamananya. Teknologi VPN memungkinkan setiap orang untuk dapat mengakses jaringan lokal dari luar menggunakan internet. Dengan menggunakan VPN, maka user dapat mengakses sumber daya yang berada dalam jaringan lokal, mendapatkan hak dan pengaturan yang sama seperti secara fisik berada di tempat dimana jaringan lokal itu berada. Kata kunci: ACL, OSPF dan VLSM ABSTRACT In networking technology there are many types of routing that can be used by IT network. Among some of the OSPF routing is one type of routing that is often used in building a network. , OSPF has a simple configuration so it is easy to be understood by the IT network. Open Shortest Path First (OSPF) serves as the communication link multiple routers. VPN (Virtual Private Network) to act as a connection between two networks in a network by using public telecommunication infrastructure and the use of certain encryption method as Pengamananya media. VPN technology allows everyone to be able to access the local network from outside using the internet. By using a VPN, then the user can access the resources within the local network, gain rights and settings are the same as physically being in a place where the local network is located.
Keywords: ACL, OSPF end VLSM
1.PENDAHULUAN
network merupakan gabungan antara teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi. Contoh
Perkembangan teknologi mempunyai pengaruh besar pada pengolahan data kususnya bidang komunikasi. Data dari satu tempat dapat dikirim ke tempat lain dengan alat telekomunikasi. Untuk data yang menggunakan komputer, pengiriman data menggunakan sistem transmisi elektronik, biasanya disebut dengan istilah komunikasi data (data communication). Di dalam sistem komunikasi,
jaringan yang banyak dilihat sehari-hari adalah jaringan radio dan televisi, dimana beberapa stasiun pemancar saling dihubungkan, sehingga suatu program yang sama dapat disiarkan ke segala penjuru.
Menurut (Sofana I, 2012) IP address
jaringan lokal, mendapatkan hak dan pengaturan
dibentuk oleh sekumpulan bilangan biner
yang sama seperti secara fisik berada di tempat
sepanjang 32 bit, yang dibagi atas 4 bagian.
dimana jaringan lokal itu berada.
Setiap bagian memiliki panjang 8 bit. IP address merupakan identifikasi setiap host pada jaringan internet. IP Address digunakan sebagai alamat dalam hubungan antar host di internet sehingga IP Address menjadi sebuah sistem komunikasi yang universal karena merupakan metode pengalamatan yang telah diterima di seluruh dunia. Jika suatu komputer memiliki lebih dari satu interface atau menggunakan dua ethernet maka harus diberikan dua IP Address untuk komputer tersebut masingmasing untuk setiap interface-nya. Setiap komputer harus memiliki IP Address yang legal. Legal berarti bahwa alamat tersebut dikenali oleh semua router di dunia dan diketahui bahwa alamat tersebut tidak
Untuk menghubungkan beberapa komputer dalam jaringan yang berbeda diperlukan sebuah router. Namun sebuah router memerlukan suatu teknik untuk menyatukan beberapa network yaitu routing. Dalam teknologi networking ada banyak jenis routing yang dapat digunakan oleh IT network. Diantara beberapa routing OSPF adalah salah satu jenis routing yang sering digunakan dalam membangun suatu jaringan. OSPF memiliki konfigurasi yang sederhana sehingga mudah untuk dipahami oleh IT network. Alasan tersebut yang mendorong penulis ingin mengembangkan VPN pada jaringan OSPF.
ada duplikatnya di tempat lain.
2.LANDASAN TEORI Pengalokasian alamat IP yang tepat juga
2.1
Jaringan Komputer
harus dilakukan untuk menghemat sumber daya
Jaringan komputer adalah sekumpulan peralatan-
berupa alamat IP. Selain itu unit-unit usaha juga
peralatan (node) yang terhubung oleh hubungan
diberikan kebebasan untuk menambah jumlah host
media. Sebuah node dapat berupa sebuah
sesuai dengan alokasi jumlah maksimum host yang
komputer, printer dan peralatan apapun lainnya
diberikan. Dengan kondisi seperti ini maka solusi
yang mampu mengirimkan dan menerima data
yang dapat dilakukan adalah menerapkan VPN.
yang dibangkitkan oleh node-node lainnya pada
Karena VPN dapat menyediakan konektivitas antar
suatu jaringan. Dengan demikian jaringan
lokasi yang terpisah secara lokasi.
komputer adalah sekumpulan komputer yang saling
Menurut Purwanto (2014) VPN merupakan suatu koneksi antar dua jaringan yang dibuat untuk mengkoneksikan kantor pusat, kantor cabang, telecommuters, suppliers, dan rekan bisnis lainnya, ke dalam suatu jaringan dengan menggunakan infrastruktur telekomunikasi umum dan menggunakan metode enkripsi tertentu sebagai media Pengamananya. Teknologi VPN memungkinkan setiap orang untuk dapat mengakses jaringan lokal dari luar menggunakan internet. Dengan menggunakan VPN, maka user dapat mengakses sumber daya yang berada dalam
terhubung antara satu dengan yang lainnya menggunakan protocol komunikasi melalui media transmisi pada suatu jaringan komunikasi data (Saiful D, 2013). Jaringan komputer berawal dari timesharing network yaitu rangkaian terminal yang terhubung dengan komputer sentral yang disebut mainframe. Gambaran luas area untuk masingmasing jaringan komputer adalah sebagai berikut:
2.3 Tabel 2.1 Area Cakupan Jaringan Komputer Jarak (meter)
Network
OSPF (Open Shortest Path First)
OSPF merupakan protokol perutean yang
Contoh
menggunakan konsep perutean hierarkis, artinya
Area
OSPF membagi-bagi jaringan menjadi beberapa
10 s.d 1000
LAN
Gedung
tingkatan. Tingkatan-tingkatan ini diwujudkan
1000 s.d
MAN
Kota
dengan menggunakan sistem pengelompokan area. Dengan menggunakan konsep perutean hierarki ini
100.000 100.000 s.d
WAN
Negara
menjadi lebih teratur dan tersegmentasi alias tidak
1.000.000 Up to
sistem penyebaran informasi dalam protokol OSPF
Internet
1.000.000
Antar Negara
(Sumber:SofanaI,2012)
menyebar ke manamana secara sembarangan. Efek dari keteraturan penyebaran perutean ini adalah penggunaan bandwith jaringan menjadi lebih efisien, lebih cepat mencapai konvergensi, dan
2.2
LAN (Local Area Network)
LAN (Local Area Network) merupakan jaringan
lebih akurat dalam menentukan rute-rute terbaik menuju ke sebuah lokasi (Nurhayati, 2013 : 2).
milik pribadi didalam sebuah kantor, gedung atau kampus yang berjarak sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumber daya (resource, misalnya printer) dan saling bertukar informasi.
Gambar 2.2 Protokol OSPF (Sumber: Hasibulllah, 2016:13) OSPF termasuk dalam link-state routing protocol. LSA (Link State Advertisement) adalah kumpulan informasi yang berisi tentang status link di setiap router. LSA inilah yang setiap periode tertentu dikirimkan ke router yang saling terhubung dalam sebuah domain OSPF tertentu. LSA berisi link id, state of the link, dan cost menuju network Gambar 2.1 LAN (Sumber: Saiful D, 2013 : 2)
tetangga. OSPF memiliki kemampuan pengelompokan terhadap network tertentu. Pengelompokan tersebut dikenal dengan area.
3.ANALISIS DAN PERANCANGAN
keras dalam perancangan jaringan VPN dapat
SISTEM
dijelaskan sebagai berikut:
Analisis dan perancangan merupakan
Tabel 3.1 Kebutuhan Perangkat Keras
suatu pendekatan yang sistematis untuk mengindentifikasi masalah. Analisis dan
Perangkat Keras
Spesifikasi
perancangan sistem memerlukan tahapan yang
Processor
Kecepatan 1,8 GHz
sistematis untuk mendapatkan rancangan sistem
Memory
2048 MB
yang baik dan sesuai dengan kegunaan dan
VGA
512 MB
tujuannya.
Hardisk
500 GB
Monitor
15”
Keyboard
Standard
Mouse
Standard
3.1
Analisis Masalah
Dalam sebuah jaringan yang terdiri dari beberapa router tidak akan dapat berkomunikasi kecuali berada dalam satu router. Untuk menghubungkan koneksi PC dari beberapa router yang berbeda maka tentu diperlukan sebuah teknik yang sering disebut dengan routing. Dalam penelitian ini routing yang dipilih adalah OSPF, routing ini dilakukan untuk menghubungkan koneksi agar PC dapat terhubung dengan PC router lainnya. Sedangkan untuk koneksi ke server akan digunakan VPN (Virtual Private Network) dimana PC yang akan dihubungkan ke server harus menyesuaikan
3.4
Perancangan Jaringan
Perancangan jaringan dilakukan untuk memudahkan admin jaringan dalam penerapan pada aplikasi Cisco Packet Tracer. Peranjangan simulasi jaringan akan dijelaskan melalui desain OSPF, perancangan VPN dan flowchart. Pada perancangan jaringan OSPF membutuhkan beberapa device seperti router, switch, PC dan server.
username dan password. 3.4.1 3.2
Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
Analisis kebutuhan perangkat lunak merupakan software yang akan digunakan pada tahap perancangan jaringan. Perancangan VPN disimulasikan menggunakan aplikasi Cisco Packet Tracer v.6.3.
Perancangan OSPF
Untuk memudahkan penulis melakukan perancangan OSPF maka terlebih dahulu dilakukan desain jaringan menggunakan logik. Hal ini dilakukan untuk memhami konsep jaringan yang akan dirancang. Desain logik ini juga berfungsi untuk memudahkan admin jaringan mengetahui device-device apa saja yang diperlukan dalam
3.3
Analisis Kebutuhan Perangkat Keras
Komputer terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak yang saling berinteraksi. Perangkat lunak memberikan instruksi-instruksi kepada perangkat keras untuk melakukan tugas tertentu. Perangkat keras memberikan dukungan untuk memproses perangkat lunak. Kebutuhan perangkat
interface aplikasi Cisco Packet Tracer v.6.3.
DHCP. Start IP addres masukan network yang akan diberikan kepada PC sebagai koneksi VPN. 1.
Service
: pilihan
menghidupkan DHCP 2.
Pool Name
: nama DHCP
yang akan digunakan 3.
Start IP address : network yang digunakan untuk VPN
4.
Subnet Mask
: Netmask dari
network
B.
Setting AAA Server
Gambar 3.1 Perancangan OSPF Berdasarkan gambar 3.1 untuk menghubungkan router server, cabang-1 dan cabang-2 maka diterapkan OSPF. Konfigurasi OSPF dilakukan pada setiap router. Konfigurasi OSPF digunakan hanya untuk menghubungkan koneksi dari PC ke PC saja, sedangkan VPN (Virtual Private Network) digunakan untuk koneksi
Gambar 3.3 Setting AAA Server
dari PC ke server.
3.4.2
Berdasarkan gambar 3.3 ntuk menentukan
Perancangan VPN
Perancangan VPN dilakukan device server, dimana
username dan password dilakukan pada device
dalam server ada beberapa konfigurasi yang harus
server. Username dan password tersebut digunakan
diselesaikan agar koneksi VPN dapat dilakukan.
untuk menghubungkan koneksi PC ke server.
A.
Adapun fungsi dari beberapa texbox adalah sebagai
Setting DHCP Server
berikut: 1.
Pilihan untuk mengaktifkan AAA server.
2.
Masukan client server dengan nama “vpnServer”.
Gambar 3.2 Setting DHCP Server Berdasarkan gambar 3.2 untuk menghubungkan koneksi VPN maka terlebih dahulu diatur DHCP server nya. Pool Name diisikan “DHCPserver” sebagai inisial nama
3.
Dan masukan IP Gateway dari server.
4.
Masukan secret dengan nama “cisco”.
5.
Pilih server type dengan “radius”.
6.
Masukan username dengan nama “ekasusam”
7.
Masukan password nya juga “ekasusam”.
8.
Tekan add untuk membuat AAA server.
3.4.3
akan
Flowchart
Flowchart
digunakan
untuk
berkomunikasi.
Pemberian
alamat
IP
menjelaskan
dilakukan dengan dua cara yaitu, static dan DHCP.
bagaimana alur kinerja dari perancangan yang akan
Konfigurasi IP address secara static dilakukan
dibuat dalam simulasi jaringan. Flowchart simulasi
secara
membantu
perancangan
memasukan IP address satu per satu pada setiap PC
jaringan mulai dari konfigurasi IP address hingga
yang ada. Sedangkan DHCP dilakukan secara
penerapan VPN Server.
otomatis dimana admin jaringan cukup melakukan
menjelaskan
tahapan
manual
oleh
admin
jaringan dengan
konfigurasi DHCP pada server ataupun router. Selanjutnya, router yang akan memberikan IP Address secara otomatis pada setiap PC nya. Dalam penelitian ini pemberian alamat IP dilakukan dengan cara static karena PC yang dilibatkan dalam simulasi jaringan tidak banyak.
Gambar 3.4 Flowchart Simulasi Untuk memudahkan memahami flowchart yang terlihat pada gambar 3.4 maka perlu dijelaskan alur tahapannya. Pertama sekali yang harus dilakukan adalah proses konfigurasi IP Gambar 3.5 Konfigurasi IP Address
address. Kedua, lakukan konfigurasi OSPF, dimana OSPF
digunakan
untuk
menghubungkan
komunikasi antar router. Selanjutnya lakukan konfigurasi memasukan
VPN,
dimana
beberapa
konfigurasi
command
VPN
pada
CLI
(Command Line Interface) yang terdapat pada router. Dan pada konfigurasi VPN juga dilakukan
Berdasarkan
disimulasikan pada perancangan janringan VPN tidak banyak. Berikut penjelasan konfigurasi IP address: 1.
2.
Jika username dan password sesuai dengan koneksi
ke
Masukan IP address sesuai dengan Network yang digunakan.
PC. Pengaturan ini dilakukan pada AAA server.
maka
proses
dengan cara static, karena jumlah PC yang
dan password yang akan disesuaikan pada setiap
VPN
3.5
pemeberian IP address pada setiap PC dilakukan
untuk membuat sebuah group dengan username
pengaturan
gambar
Sesuaikan subnet mask dengan kelas IP yang digunakan.
server
3.
terhubung. Sebaliknya jika username dan password
Masukan IP Gateway sesuaikan dengan IP router yang digunakan.
tidak sesuai maka PING ke server akan gagal.
4.
Masukan DNS server sesuai dengan IP server.
3.5
Analisis IP Address
IP address adalah hal terpenting dalam jaringan komputer, sebeb PC yang tidak memiliki IP Address tidak akan dikenal oleh PC lainnya yang
3.6
Analisis VPN Server
VPN server dilakukan untuk menghubungkan suatu komunikasi jaringan menggunakan penyesuaian
username dan password terhadap server. Untuk
dilakukan adalah IP router, konfigurasi server,
menghubungkan PC ke server maka terlebih dahulu
routing OSPF dan konfigurasi VPN Server.
masukan kunci VPN pada PC. Setelah itu maka lakukan penyesuaian group-name, key-group, host
4.IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
IP, username dan password pada VPN PC.
SISTEM
4.1
Implementasi Simulasi Jaringan
Perancangan simulasi jaringan yang dilakukan pada bab sebelumnya akan diimplementasikan menggunakan sebuah software yaitu Cisco Packet Tracer v.6.3. Cisco Packet Tracer merupakan perangkat lunak yang dikeluarkan oleh vendor jaringan terbesar di dunia yaitu CISCO. Aplikasi ini dikeluarkan oleh Cisco untuk memberi Gambar 3.6 Penyesuaian VPN Server Berdasarkan
gambar
3.6
kemudahan kepada pihak admin jaringan dalam VPN
melakukan perancangan jaringan sementara.
Configuration, lakukan penyesuaian username, password dan lainnya sesuai dengan konfigurasi
4.2
AAA server yang sudah dilakukan. Adapun penjelasannya sebagai berikut: 1.
2.
Implementasi IP Address Setelah desain awal selesai dilakukan,
maka selanjutnya pengalamatan IP. Pemberian IP
Masukan group name standard yaitu
address dilakukan dengan cara static, dimana
“ciscogroup”.
masing-masing PC memiliki IP yang berbeda
Masukan group key juga standard
dengan PC yang lainnya.
“ciscogroup”. 3.
Untuk host IP sesuaikan dengan host IP
4.3
router server. 4.
5.
6.
Untuk memberikan IP router dapat
Masukan username sesuai dengan
dilakukan pada Command Line Interface (CLI). IP
konfigurasi di server “ekasusam”.
router diberikan pada semua router dan port
Masukan juga password yang di setting
interface yang akan digunakan. Adapun pemberian
pada AAA_server “ekasusam”.
IP router sebagai berikut:
Tombol untuk koneksi. 4.4
3.7
Implementasi IP Router
Konfigurasi
Pengujian Ke PC Sebelum dilakukan pengujian dari PC ke
Dalam sebuah jaringan proses konfigurasi
server terlebih dahulu dilakukan pengujian koneksi
sangatlah penting, karena untuk menghubungkan
antar PC. Pengujian dilakukan untuk melihat
beberapa device yang ada beberapa command yang
apakah koneksi PC dari router cabang-1 dapat
dimasukan pada CLI (Command Line Interface)
terhubung dengan router cabang-2.
dan beberapa command itu hanya bisa dilakukan dengan konfigurasi. Adapun konfigurasi yang
B.
Pengaturan HTTP
Gambar 4.22 Setting HTTP Berdasarkan gambar 4.22 setelah DNS
Gambar 4.17 PING dari PC-A1 ke PC-B01
server selesai dilakukan maka selanjutnya setting Berdasarkan gambar 4.17 PING dari PCA1 terhadap PC-B01 dengan IP tujuan 192.50.118.1 gagal dilakukan terlihat tampillan “Destination Host Unreachable”. Dengan demikian
HTTP dimana tampilan web sederhana ini digunakan untuk pengujian PC ke server melalui “Web Browser”. 4.6
Setelah melakukan beberapa test
koneksi PC ke PC router outdoor tidak dapat dihubungkan.
Hasil Pengujian
pengujian maka dibentuk sebuah hasil pengujian berupa white box yang terdapat pada tabel 4.2 dan
4.5
Pengujian Ke Server Sebelum dilakukan pengujian ke server
perlu dilakukan pengaturan PC server agar proses
tabel 4.3. Tabel 4.1. Hasil Pengujian Sebelum Penerapan VPN
pengujian dapat dihubungkan. Adapun pengaturan yang diperlukan adalah DNS dan HTTP. A.
Router
Nama
Koneksi
Koneksi
PC
Sesama PC
Ke Server
PC-A1
Reply
PC-A2
Reply
PC-A3
Reply
PC-A3
Reply
Pengaturan DNS
Cabang-1
Gambar 4.21 Setting DNS-Server Berdasarkan gambar 4.21 pengaturan DNS
PC-
terlebih dahulu enable DNS service. Kemudian
B01
tentukan nama yang akan menjadi domain dan
PC-
address yang menjadi pusat akses server. IP address yang digunakan sebagai DNS-server
Cabang-2
B02 PC-
adalah IP server yaitu: 205.130.207.170, dimana
B02
address ini akan dimasukan kedalam konfigurasi IP
PC-
PC agar bisa dilakukan pengujian melalui web browser.
B01
Reply
Reply
Reply
Reply
Request Time Out Request Time Out Request Time Out Request Time Out Request Time Out Request Time Out Request Time Out Request Time Out
Berdasarkan tabel 4.2 bahwa sebelum diterapkan VPN maka koneksi dari PC cabang-1 ke PC cabang-2 dapat terhubung sedangkan koneksi dari PC ke server tidak dapat terhubung. Tabel 4.2. Hasil Pengujian Setelah Penerapan VPN
Router
Cabang-1
Nama
Koneksi
PC
Sesama PC
PC-A1
Reply
PC-A2
Reply
PC-A3
Reply
PC-A4 PCB01 PCCabang-2
B02 PCB03 PCB04
Reply
Reply
Reply
Reply
Reply
Koneksi Ke Server Reply Request
Gambar 4.35 Interface Hasil Perancangan
Time Out Request
Berdasarkan gambar 4.35 merupakan hasil
Time Out
perancangan VPN (Virtual Private Network) bahwa
Request
koneksi yang dapat dihubungkan menggunakan
Time Out
routing OSPF adalah koneksi dari PC terhadap PC
Request
cabang router lain. Sedangkan VPN (Virtual
Time Out
Private Network) digunakan untuk menghubungkan
Request
koneksi PC terhadap server.
Time Out Request
5.KESIMPULAN DAN SARAN
Time Out Request
5.1
Time Out
Kesimpulan Setelah dilakukan pengujian maka
kesimpulan dari implementasi OSPF pada jaringan Berdasarkan tabel 4.3 bahwa setelah diterapkan VPN maka koneksi dari PC cabang-1 ke
VPN adalah: 1.
PC cabang-2 dapat terhubung dan koneksi dari
digunakan sebagai penghubung router untuk
salah satu PC router cabang-1 (PC-A1) dapat terhubung ke server. Adapun keterangan hasil
koneksi dari PC ke PC. 2.
pengujian tabel dapat dijelaskan sebagai berikut: 1.
dari jaringan yang berbeda kedalam jaringan server tanpa melalui proses tabel routing/satic
Request Time Out : menyatakan bahwa koneksi terputus.
VPN (Virtual Private Network) dapat digunakan untuk menghubungkan suatu PC
Replay : menyatakan bahwa koneksi terhubung.
2.
OSPF (Protocol Open Shortest Path First)
route. 3.
VPN (Virtual Private Network) dapat digunakan untuk meningkatkan keamanan
4.7
Hasil Perancangan Jaringan Setelah melakukan perancangan pada bab
sebelumnya maka hasil interface perancangannya adalah seperti gambar 4.24.
suatu jaringan dengan menyesuaikan username dan password untuk dapat masuk kedalam jaringan server.
5.2
Saran Penulis menyadari keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki, namun
Purwanto, 2014, Perancangan Jaringan VPN Router Dengan Metode Link State Routing Protocols, Palembang
mencoba memberikan saran yang mungkin dapat membantu untuk pengembangan selanjutnya. Adapun saran tersebut antara lain: 1.
Dalam penelitian ini untuk menghubungkan koneksi PC digunakan routing OSPF, maka diharapkan dalam penelitian selanjutnya dapat
2.
Saiful D, 2013, Perancangan Jaringan LAN pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan Software Cisco Packet Tracer, Journal Volume 4 No.3, Medan. Septian, 2013, Monitoring Aktifitas Jaringan Dan
dikembangkan menggunakan routing lainnya
Simulasi Access Control List Pada STMIK
seperti BGP (Border Gateway Protocol).
PALCOMTECH Berbasis Cisco Router,
Hasil penerapan VPN (Virtual Private
STMIK Palcomtech.
Network) hanya dapat terlihat pada proses simulasi saja, maka diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat dirancang pada jaringan yang lebih nyata.
DAFTAR PUSTAKA
Dwi, 2014, Analisis Kinerja Routing Dinamis Pada Topologi Mesh Dengan Teknik OSPF Dalam Jaringan LAN Menggunakan Cisco Packet Tracer, Medan. Hasibullah, 2016, Analisis Perbandingan Singel dan Multiple Area Menggunakan Protokol OSPF Pada Jaringan Ethernet (Studi Kasus: Lab Jaringan S-1 ILKOM USU), Medan. Listanto. 2011. Teknik Jaringan Komputer. Jakarta, Prestasi Pustaka Novi, 2011, Penerapan Teknik Kriptografi Stream Chiper Untuk Pengamanan Basis Data, Juornal Volume 6, No.1, Jakarta. Nurhayati, 2014, Simulasi Layanan Virtual Private Network Internet Protocol (VPN IP) Menggunakan Simulator GNS3, Journal ICT Vol. 5 No. 9, Jakarta.
Sofana I, 2012, CISCO CCNA & Jaringan Komputer, Bandung: Informatika.