Jurnal DISPROTEK
Volume 6 No. 2 Juli 2015
ANALISA KERUSAKAN JEMBATAN BONGPES DESA GERDU KABUPATEN JEPARA 1
Mochammad Qomaruddin Zuli Rubiatin ; Tri Hanafiah Munawaroh ; 2Windiya Lista Putri
2
2
Dosen dan 2Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara
[email protected]
1
ABSTRACT Bridges conditions Bongpes Gerdu Village district of Jepara are found damage and rust on the bridge structure . This situation makes people uncomfortable passing the bridge. Methods of data collection was conducted by observation, questionnaires and interviews to the community . The main cause of the destruction of this bridge is a a factor of age more than 40 years , almost all parts of the bridge is not feasible installed from hand rail rusty , hollow bodies in the course of the bridge , steel structure rusty and very narrow width of the bridge . Recommendations to the Government District / Central Java is to restore or redesign the construction of the bridge with a width of bridge which could be passed to fourwheeled vehicles, so that access to economic and community development is increasing. Keyword: Bongpes bridge , bridge damage ABSTRAK Kondisi Jembatan Bongpes Desa Gerdu Kabupaten Jepara banyak ditemukan kerusakan dan berkarat pada struktur jembatan. Keadaan ini membuat masyarakat tidak nyaman lewat jembatan tersebut. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi, kuesioner kepada masyarakat dan wawancara. Penyebab utama kerusakan jembatan ini adalah faktor usia jembatan yang sudah lebih dari 40 tahun, hampir semua bagian jembatan sudah tidak layak terpasang mulai dari hand rail berkarat, badan jembatan yang berlubang pada jalannya, besi struktur yang sudah berkarat dan lebar jembatan yang sangat sempit. Rekomendasi kepada Pemerintah Kabupaten/Provinsi Jawa Tengah, dimohon untuk perbaikan kembali atau redesign pembangunan jembatan tersebut dengan lebar jembatan yang dapat dilewati kendaraan roda empat, sehingga akses perekonomian dan pembangunan masyarakat semakin meningkat. Kata Kunci: Jembatan Bongpes, Kerusakan Jembatan. PENDAHULUAN
pengecatan, permukaan perkerasan jalan
Jembatan merupakan suatu bangunan
tidak rata dapat menjadikan retak dan
yang berfungsi sebagai penghubung dua
berlubang, tidak ada drainase pada yang
tempat yang terputus adanya rintangan
baik di atas plat jembatan, sehingga air
seperti lembah yang dalam, alur sungai,
hujan turun melalui lubang yang ada pada
danau, saluran irigasi,
dan lain-lain.
perkerasan atau sambungan jembatan.
Kerusakan
terjadi
pada
Jembatan Bongpes ini sudah berusia lebih
konstruksi jembatan diantaranya kondisi
dari 40 tahun, kerusakan yang terjadi
rangka baja yang berkarat dikarenakan
membuat
tidak
nyaman dan khawatir jika melewatinya.
yang
adanya
sering
perawatan
seperti
77
masyarakat
merasa
tidak
Jurnal DISPROTEK
Volume 6 No. 2 Juli 2015
Akses pembangunan dan saat evakuasi
jalan
bencana banjir menjadi sangat lambat
jembatan
karena
darurat.
jembatan
tersebut
tidak
bisa
raya,
jembatan
kereta
penyebrangan,
api,
dan
jembatan
dilewati kendaraan roda empat. METODE PENELITIAN TINJAUAN PUSTAKA
Metode
Pada bagian ini menjelaskan tentang
dengan cara Observasi yang diarahkan
pengertian jembatan. Jembatan adalah
pada kegiatan memperhatikan secara
suatu konstruksi yang berfungsi untuk
akurat, mencatat fenomena yang muncul,
menghubungkan dua bagian jalan yang
dan mempertimbangkan hubungan antar
terputus oleh adanya rintangan-rintangan
aspek
seperti lembah yang dalam, alur sungai,
Observasi
danau, saluran irigasi, kali, jalan kereta
penelitian berbagai disiplin ilmu, baik ilmu
api, jalan raya yang melintang tidak
eksakta maupun ilmu-ilmu social. Langkah
sebidang
Jembatan
selanjutnya dengan metode penyebaran
infrastruktur
Quesioner & Wawancara di lokasi sekitar
dan
merupakan
lain-lain.
prasarana
penelitian
dalam
ini
dilaksanakan
fenomena
menjadi
tersebut.
bagian
dalam
transportasi darat yang sangat penting.
Jembatan
Sedangkan bila terjadi kerusakan maka
Kecamatan
akan menyebabkan aktifitas ekonomi dan
Jepara. Wawancara saya tujukan kepada
sosial masyarakat menjadi terhambat.
3 narasumber
Berdasarkan fungsinya jembatan dapat
tentang
dibedakan antara lain: Jembatan kayu,
kondisi jembatan bongpes ini, seperti
jembatan beton bertulang, jembatan beton
petinggi
prategang, jembatan gantung, jembatan
masyarakat di desa tersebut. Kemudian
cable
kami
stayed,
Bongpes
di
Desa
Pecangaan
sejarah
desa
Gerdu
Kabupaten
yang mengetahui jelas atau
mengerti
Gerdu
dan
akan
tokoh
jembatan
sederhana.
lokasinya,
jembatan
analisanya berupaya mengukur apa yang
dibedakan diantaranya: jembatan diatas
ditemukan dalam wawancara, selain itu
sungai, jembatan diatas lembah, jembatan
juga untuk menentukan seberapa luas
diatas jalan yang ada (fly over), jembatan
atau
diatas saluran irigasi, jembatan didermaga
diekspresikan dalam suatu wawancara.
(jetty). Berdasarkan panjang bentangnya,
Langkah-langkah pada alur Penelitian ini
dibedakan
dilakukan sebagai berikut:
Berdasarkan
sebagai
berikut:
jembatan
bentang pendek (kurang 40m), jembatan bentang menengah (antara 40m sampai 125m), jembatan bentang panjang (lebih dari
125m).
Berdasarkan
fungsinya
jembatan dibedakan menjadi: jembatan
78
menggunakan
terbatasnya
kuesioner,
sentimen
agar
yang
Jurnal DISPROTEK
Volume 6 No. 2 Juli 2015
langkah selanjutnya adalah melakukan Mulai
pengujian rumusan masalah yang telah dirumuskan
Rumusan Masalah & Tujuan
pada
awal
penulisan.
Rumusan masalah yang diuji adalah sebagai berikut :
Observasi, Quesioner & Wawancara
a. Kondisi jembatan yang sempit dan tingkat keamanan yang kurang. Pada
Analisa & Pembahasan
pertanyaan Quesioner no. 6 yaitu yang Kesimpulan & Saran
menanyakan : setujukah anda apabila jembatan bongpes diperlebar? dan
Selesai
setelah melakukan pengolahan data Bagan. Alur Penelitian
menghasilkan data sebagai berikut: Tabel II.Hasil jawaban soal no.6
ANALISA DAN PEMBAHASAN
Jawaban
Berdasarkan hasil penilaian, dan hasil dari
Responden
Jumlah
Prosentase %
pengelompokan antara lain didapat hasil
Setuju
352
92%
bahwa 74 dari 100
Kurang Setuju
15
4%
Tidak Setuju
14
4%
responden adalah
kelompok yang peduli dengan kondisi jembatan
dan
menginginkan
segera
b. Kenyamanan saat melewati jembatan
perbaikan atau pembangunan jembatan
bongpes sebagai jembatan alternatif.
tersebut, 19 dari 100 merasa nyaman
Quesioner no. 8 yang menanyakan :
dengan jembatan tersebut, 7 dari 100
sudah
adalah
perduli
jembatan ini? dan setelah melakukan
merasa nyaman
pengolahan data menghasilkan data
kelompok
yang
dengan perbaikan dan
tidak
nyamankah
anda
melewati
dengan kondisi jembatan tersebut, Jika di
sebagai berikut:
ringkas ke dalam diagram adalah sebagai
Tabel III. Hasil jawaban soal no. 8
berikut:
Jawaban responden Nyaman
Diagram Hasil Pengelompokan Responden Berdasarkan Penilaian
7%
Kurang Nyaman
DARURAT BIASA
19%
Tidak Nyaman
16
Prosentase % 10 %
156
43 %
88
47 %
Jumlah
BAIK
Dari pengolahan data dan prosentase 74%
di atas dapat di simpulkan bahwa responden
Setelah responden
melakukan dan
nyaman
dengan
keadaan jembatan yang sempit dan
pengelompokan
mengetahui
tidak
hampir semua bagian jembatan rusak
hasilnya,
79
Jurnal DISPROTEK
Volume 6 No. 2 Juli 2015
mulai dari hand rail, badan jembatan
sudah tidak layak ini dimungkinkan karena
berlubang, dan besi struktur nya yang
faktor usia jembatan yang sudah lebih dari
berkarat, tingkat keamanan jembatan
42 Tahun. Tidak ada perawatan yang
bongpes
dan
intensif yang seharusnya sepuluh tahun
berbahaya bagi pengguna jembatan
sekali ada perbaikan, sejak Tahun 1972
tersebut.
dibangunnya bendung karet bersamaan
juga
sangat
kurang
c. Pada pertanyaan Quesioner no. 9 yaitu:
keinginan
apa
yang
dengan
anda
jembatan.
sebelumnya
sudah
pernah diperbaiki satu kali, itupun hanya
harapkan terhadap jembatan ini?
perawatan kecil karena bagian tengah
Tabel III.Hasil jawaban soal no.9
besi mulai berkarat dan kayu yang sudah
Jawaban Responden Diperbaiki Dibangun
karena
120
33%
rapuh. Data yang didapat dari wawancara dengan Petinggi Desa Gerdu Kabupaten Jepara bahwa Jembatan itu sebenarnya masih tanggung jawab BPSDA Jateng
Tidak Keduanya Responden diperbaiki
236
Prosentase % 66%
Jumlah
2 lebih
banyak
1%
atau Balai Pengelolaan Sumber Daya Air
memilih
Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah
dan
dibangun
kembali,
Kabupaten Jepara belum punya hak untuk
kondisi
jembatan
bongpes
membangun. Tapi karena kondisi yang
diatas sungai yang sangat lebar dan
darurat
arus sungai yang deras membuat
masyarakat mengajukan ke Pemerintah
pengguna jembatan merasa takut jika
Kabupaten Jepara. Namun Kabupaten
menyeberang.
Responden
berharap
Jepara belum berani mengambil alih
pembangunan
jembatan
segera
karena belum ada pengalihan hak secara
cepat diperbaiki sebelum terjadi hal-hal
resmi. Sebenarnya jembatan itu milik
yang tidak dinginkan.
BPSDA Jateng namun dimanfaatkan oleh
ini
dan
mendesak
terpaksa
masyarakat Jepara. KESIMPULAN DAN SARAN Banyak
Adapun harapan masyarakat pada jembatan
jembatan Bongpes ini dapat dibangun
yang merasa tidak nyaman karena lebar
dengan lebar 6 sampai 7 meter yang
jembatan yang begitu sempit membuat
dapat
pengguna
sampai
Sehingga akses ekonomi pembangunan
pengguna yang lain lewat. Tidak hanya
dan evakuasi bencana banjir yang sering
itu, bagian badan jembatan yang sudah
terjadi didesa tersebut menjadi lebih cepat
berlubang menimbulkan getaran di area
teratasi. Dan Saran kepada masyakat di
jembatan saat dilewati dan keadaan hand
sekitar Desa Gerdu Kabupaten Jepara,
rill
diharapkan
yang
saling
sudah
pengguna
menunggu
berkarat
menambah
ketidak nyaman. Keadaan jembatan yang
dilewati
bergotong
80
mobil/roda
masyarakat royong
ikut dan
empat.
merawat, menjaga
Jurnal DISPROTEK
Volume 6 No. 2 Juli 2015
infrastruktur jembatan Bongpes, agar tidak cepat rusak. Saran kepada Pemerintah, sebaiknya dalam secara
dilakukan
perbaikan
atau
menyeluruh.
pelaksanaannya,
langkah
kongkrit
pembangunan Jika
sangat
ditunda merugikan
masyarakat, adapun kondisi jembatan yang
membahayakan
bagi
pengguna
yang melewatinya. DAFTAR PUSTAKA Departemen Pekerjaan Umum, 1993, “Panduan Pemeriksaan Jembatan”. Sistim Manajemen Jembatan, Jakarta. Jaja, 2013, “Analisis Penentuan Prioritas Kerusakan Jembatan Studi Kasus Ruas Jalan Muara Tembesi Muara Bulian - Mandalo Darat Provinsi Jambi”, Thesis Program Magister Jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Supriyadi dan Muntohar, 2007. Jembatan” Beta offset, Yogyakarta
81