Teknika; Vol: 3, No: 5, Maret 2013
ISSN: 2087 – 1902
Analisa Kerusakan Saluran Ferrocement dan Pemecahan Permasalahan Di Desa Sumber Agung Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Oleh: Ferry Desromi Abstract Ferrocement is a type of reinforced concrete walls, thin (3.00) cm, made of hydraulic cement mortar were reinforced with wire mesh/mesh (wiremesh) are continuous and dense layers as well as the relatively small size of the wire, ferrocement is an alternative construction technology has been used in the provision of water supply and various irrigation development, which is easy to apply. The results are robust, flexible, durable, and is more economical and easier to be adopted into good physical principles, mechanics and hydraulics theory is right, the other advantage is the use of local materials and can be made in situ or elsewhere (precast), then assembled in the field, hence tertiary ferrocement box technology innovation will be more effective and efficient, in addition to the method used is quite simple and can be adopted in various locations. Keywords: Ferrocement, irrigation, construction technology Pendahuluan Pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi merupakan salah satu faktor dalam mendukung kebijakan pemerintah untuk mewujudkan produktifitas usaha tani guna meningkatkan produksi pertanian dalam rangka ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan masyarakat khususnya petani melalui keberlanjutan system irigasi, sebagaimana diamanatkan pada peraturan pemerintah (PP) No. 20 tahun 2006 Tentang Irigasi. Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan yaitu Saluran Irigasi tersier di Desa Sumber Agung Kabupaten OKU Timur sebagian masih dari tanah dan distribusi pembagian airnya tidak merata, untuk mendukung hasil usaha pertanian maka perlu adanya perbaikan saluran irigasi tersier. Tujuan dan Ruang Lingkup Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Mengidentifikasi permasalahan, dan; 2) Menghitung anggaran dan biaya yang diperlukan untuk perbaikan.
Dosen Tetap Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Baturaja
Ferry Desromi, Hal; 1 – 11
1
Teknika; Vol: 3, No: 5, Maret 2013
ISSN: 2087 – 1902
Lingkup permasalahan penelitian ini di saluran irigasi ferrocement di Desa Sumber Agung Kabupaten OKU Timur sepanjang 600 meter untuk sampai ke bok pembagi kuarter. Ferrocement yang mengalami kerusakan terletak di beberapa tempat: a. STA 0+24 sampai dengan STA 0+36. -
Dua segmen ferro jatuh dan patah sehingga rusak total
b. STA 0+324 sampai dengan STA 0+342 -
Dua segmen ferro rusak total dan satu segmen ferro rusak ringan
c. STA 0+362 sampai dengan STA 0+380 -
Satu segmen ferro rusak total dan dua segmen ferro rusak ringan
d. STA 0+412 sampai dengan STA 0+424 - Dua segmen ferro rusak total dan satu segmen ferro rusak ringan e. STA 0+436 sampai dengan STA 0+442 -
Satu segmen ferro rusak total dansatu segmen ferro rusak ringan
f. STA 0+486 sampai dengan STA 0+492 -
Satu segmen ferro rusak ringan
Dari data survey dilokasi yang mengalami kerusakan saluran irigasi ferrosemen dan harus direhap dan diganti total adalah 8 (delapan) segmen, dan yang mengalami kerusakan ringan (15%-30%) dan hanya perlu perbaikan ringan seperti penambalan adalah 6 (enam) segmen. Pengertian Irigasi Irigasi adalah usaha penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi air permukaan, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa dan irigasi rawa. Irigasi berarti mengalirkan air secara buatan dari sumber air kepada lahan-lahan untuk memenuhi kebutuhan tanaman. Bagan Alur Penelitian Agar penelitian dapat diselesaikan secara sistematis maka dibuat langkah penelitian yang ditunjukan pada bagan alur penelitian di bawah ini :
Ferry Desromi, Hal; 1 – 11
2
Teknika; Vol: 3, No: 5, Maret 2013
ISSN: 2087 – 1902
Mulai
Pengumpulan Data
Data Primer
Data Skunder - Dokumentasi - Studi Pustaka
-Survey lapangan
Analisa Permasalahan
Kesimpulan dan Saran
selesai Gambar 1. Bagan alur penlitian
Pengumpulan data Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: a) Data primer; survey lapangan. Metode survey lapangan dipergunakan untuk melakukan pengamatan terhadap suatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indera. b) Sedangkan pengumpulan data sekunder dilakukan mengumpulkann dokumentasi yang ada serta berkaitan dengan masalah yang di teliti. Bentuk pengumpulan data cara ini yaitu catatan, transkip buku, dokumen, notulen, dsb, (Arikunto, 1996 : 148). Metode dokumentasi dipergunakan untuk mendapatkan data-data yaitu berupa data-data sekunder (data yang didapat secara tidak langsung). Lokasi penelitian Penelitian saluran ferrocement di Desa Sumber Agung kabupaten OKU Timur berada di pengambilan BBG.6 Kr (Bangunan Bahuga 6 Kiri), dengan debit Q = 0,122 m³/detik, digunakan untuk mengairi area persawahan seluas 68 ha. Hal tersebut sesuai dengan debit perencanaan untuk area tersebut. Ferry Desromi, Hal; 1 – 11
3
Teknika; Vol: 3, No: 5, Maret 2013
ISSN: 2087 – 1902
Analisa dan Pembahasan Dari hasil pengumpulan data maka dapat dilihat apakah saluran ferrocement tersebut masih bisa digunakan atau memerlukan perbaikan yang sifatnya permanen atau hanya sementara. Konstruksi ferrocement terdiri dari ferrosemen dan pondasi tiang penyangga yang terbuat dari pasangan batu kali/batu gunung. Ferrocement terbuat dari campuran 1 PC : 2 pasir, dengan diperkuat oleh tulangan besi diameter 6mm dan diselimuti oleh kawat ayam. Jarak antar tulangan adalah 120 mm dan mempunyai panjang bentang 6000 mm. Setiap jarak 1500 mm diperkuat oleh balok tarik yang mempunyai ukuran 50 mm x 50 mm. Balok ini berfungsi untuk memperkuat ferrocement supaya tidak terjadi pecah pada ferrocement,seperti yang terlihat digambar 4.1.Sket Gambar rangka Ferrosement dan Pilar Pasangan Batu.
Gambar 1. Sket Gambar Ferrosement dan Pilar Pasangan Batu
Analisa Kerusakan Ferrocement
Ferry Desromi, Hal; 1 – 11
4
Teknika; Vol: 3, No: 5, Maret 2013
ISSN: 2087 – 1902
Berdasarkan data pengamatan yang kami lakukan, kerusakan ferrocement yang terjadi terletak di beberapa tempat : a. STA 0+24 sampai dengan STA 0+36. - Dua segmen ferro jatuh dan patah sehingga rusak total b. STA 0+324 sampai dengan STA 0+342 - Dua segmen ferro rusak total - Satu segmen ferro rusak ringan c. STA 0+362 sampai dengan STA 0+380 - Satu segmen ferro rusak total - Dua segmen ferro rusak ringan d. STA 0+412 sampai dengan STA 0+424 - Dua segmen ferro rusak total - Satu segmen ferro rusak ringan e. STA 0+436 sampai dengan STA 0+442 - Satu segmen ferro rusak total - Satu segmen ferro rusak ringan f. STA 0+486 sampai dengan STA 0+492 - Satu segmen ferro rusak ringan Dari data survey dilokasi yang mengalami kerusakan saluran irigasi ferrosemen dan harus direhap total adalah 8 (delapan) segmen, dan yang mengalami kerusakan ringan (15% 30%) dan hanya perlu perbaikan ringan seperti penambalan adalah 6 (enam) segmen. Kerusakan ferrosement yang terjadi banyak diakibatkan oleh: 1) Faktor usia, rata-rata ferrocement yang ada sudah berumur 10 tahun lebih, beroperasi terus menerus.
Gambar 2. Kerusakan Ferrocement
2) Tumpuan perletakan kurang mencukupi, sehingga banyak kasus ferrocement jatuh dari perletakan
Ferry Desromi, Hal; 1 – 11
5
Teknika; Vol: 3, No: 5, Maret 2013
ISSN: 2087 – 1902
Gambar 3. Kerusakan Ferrocement
3) Pondasi tiang ferrocement amblas sehingga miring, karena lokasi berada di tengah area persawahan yang bertanah lunak.
Gambar 4. Kerusakan Ferrocement
4) Patah ditengah-tengah ferrosement
Gambar 5. Kerusakan Ferrocement
Ferry Desromi, Hal; 1 – 11
6
Teknika; Vol: 3, No: 5, Maret 2013
ISSN: 2087 – 1902
Analisa Perhitungan Biaya Perbaikan Dalam melakukan perhitungan anggaran dan biaya perbaikan ferrocement digunakan metode harga satuan, dimana semua harga satuan dan volume setiap jenis pekerjaan dihitung. Ferrocement memiliki ketebalan 30 mm atau setara dengan 3 cm, sehingga sangatlah tipis. Satuan yang lazim digunakan untuk melakukan perhitungan anggaran dan biaya perbaikan adalah meter persegi (m²). Analisa anggaran dan biaya yang digunakan untuk melakukan perhitungan perbaikan ferrosement di Saluran Tersier Sumber Agung Kiri yang diambil dari Bangunan Pemetung 6 Kiri adalah Analisa dan Anggaran Biaya Standart Nasional Indonesia ( SNI ). Untuk Analisa Anggaran dan Biaya pekerjaan Ferrocement ditunjukkan di dalam Tabel 4.1. Tabel 1. Tabel Pekerjaan Ferrosement
ANALISA HARGA SATUAN Uraian Pekerjaan : Pekerjaan Ferrocement Satuan Mata Pembayaran: Rp 407.972,16 2 Kuantitas Pekerjaan :1M NO. A.
B.
URAIAN Material 1. Semen 2. Pasir 3. Besi beton 4. Kawat beton 5. Kawat ayam Tenaga Pembesian 1. Mandor 2. Tukang 3. Pekerja Tng Pengangkutan 1. Pekerja Tng Plesteran 1. Mandor 2. Tukang 3. Pekerja
C.
D E F G
Bekisting Material 1. Multiplek 2. Rangka kayu 3. Paku Tenaga Plesteran 1. Mandor 2. Tukang 3. Pekerja
SAT
KOEF
Kg M3 Kg Kg M2 OH OH OH
HRG SATUAN 1.650,00 159.720,00 12.950,00 18.150,00 25.440,00
260.271,00 37.789,75 400.375,15 8.588,58 407.309,66
0,0162 0,0323 0,1941
30,9170 30,9170 30,9170
82.478,00 70.000,00 60.720,00
41.309,55 69.903,34 364.380,09
0,8875
7,8870
60.720,00
0,0423 0,0423 0,5494
7,8870 7,8870 7,8870
OH
OH OH OH Lbr M
3
JUMLAH HARGA
157,7400 0,2366 30,9170 0,4732 16,0106
0,2000 0,2000 0,2000
7,8870 70.000,00 60.720,00
425.022,54
27.516,32 23.353,41 263.106,91
2,7385 0,1950 0,5500
166.375,00 2.262.700,00 18.150,00
91.123,59 88.245,30 1.996,50
7,8870
82.478,00 70.000,00 60.720,00
41.241,95 70.005,01 303.621,74
Kg OH
0,0634
7,8870
OH
0,1268
7,8870
OH
0,6340
Sub Total A + B + C Biaya Umum dan Keuntungan (10% X D) Total (D + E ) Harga Satuam M2
Ferry Desromi, Hal; 1 – 11
VOLUME
2.925.160,40 292516,0401 3.217.676,44 407.972,16
7
Teknika; Vol: 3, No: 5, Maret 2013 Asumsi : lebar Tinggi Saluran Campuran Tebal Ferrocement Bentang Per Segmen Luas Permukaan Volume campuran
ISSN: 2087 – 1902
:B :H : 1 PC : 2PS : 3 Cm : 6M :7 : 0,237 M3
Analisa Volume Ferrocement Lebar (b) Panjang kupingan Tinggi
: 0,35m : 6m :0,05m :0,55m Perbandingan kemiringan 2 : 1 Maka = ( ) x ( x 0,55 ) = 0,62 m
Luas ferrosement : = ( 2 x 0,05 ) + ( 2 x 0,62 ) + 0,35) x 6,00 = ( 0,10 + 1,24 + 0,35 ) x 6,00 = 1,69 x 6,00 = 10,14 m² Analisa Bahan dan Tenaga Bahan dan tenaga yang diperlukan untuk mengerjakan 1 segmen ferrocement adalah: Besi Besi yang dipakai Ø6 – 12 = 600 : 12 + 1 = 51 batang = 169 : 12 + 1 = 14 batang Berat jenis besi Ø6 – 12 = 0,222 Kg/m = 65 x 0,222 = 14,43 Kg/m Luas ferrosement = 10,14 m2 = 10,14 x 14,43 = 146,32 Kg/m Semen Plesteran 1 : 2 tebal 3Cm dengan indeks 10,224 x 2 = 10,224 x 2 = 20,448 Kg Luas ferrosement = 10,14 M2 2 = 10,14 M x 20,448 Kg = 207,34 Kg/ M2 Pasir Plesteran 1 : 2 tebal 3 Cm dengan indeks 0,02 x 2 = 0,02 x 2 = 0,04 Luas ferrosement = 10,14 M2 = 10,14 M2 x 0,04 = 0,42 M3 Kawat ayam = 10,14 M2 x 2 = 20,28 M2 Ferry Desromi, Hal; 1 – 11
8
Teknika; Vol: 3, No: 5, Maret 2013
Kawat Beton = 1,4 : 100 x 146,32 Luas ferrosement = 10,14 M2 x 2,1
ISSN: 2087 – 1902
= 2,1 Kg = 10,14 M2 = 21 Kg
Tenaga Pembesian -Mandor = 0,0004 x 146,32 = 0,1 -Tukang = 0,0070 x 146,32 =1 -Pekerja= 0,0070 x 146,32 =1 Tenaga Plesteran -Mandor = 0,0300 x 10,14 = 0,3 -Tukang = 0,3000 x 10,14 =3 -Pekerja= 0,6000 x 10,14 =6 Bekisting Multipllek / Plywood 9 mm ( 1,20 x 2,40 ) Satu lembar plywood memiliki luasan = 2,88 M2 Luas penampang = 10,14 : 2,88 = 3,5 lembar Rangka Kayu Menggunakan kaso 5/5 Cm Referensi SNI DT 91-011-2007 (6.19) memasang 1 M2 rangka langit-langit ( 50 x 100 ) kayu. Panjang kaso 4 M = 4 : 12 x 3 = 0,66 Jadi 0,66 : 100 = 0,006 Tenaga Bekisting -Mandor = 0,0750 x 10,14 = 0,7 -Tukang = 0,3000 x 10,14 = 3 -Pekerja= 0,150 x 10,14 = 1,5 Jadi bahan material dan tenaga yang dibutuhkan untuk membuat satu segmen Ferrosement adalah : Besi = 146,32 K/m x Rp. 159.720 =Rp. 1.894.844 Semen = 20,448 Kg x Rp. 1650 = Rp. 342.111 3 Pasir = 0,405 M x Rp. 159.720 = Rp. 64.686 Kawat Ayam = 20,88 x Rp. 25.440 = Rp.515.923 Kawat Beton = 21 x Rp. 18.150 = Rp. 38.115 Tenaga Pembesian -Mandor = 0,1 x Rp. 82.478 = Rp. 8.247 -Tukang = 1 x Rp. 70.000 = Rp. 70.000 -Pekerja= 1 x Rp. 60.7200 = Rp 60.720 Tenaga Plesteran -Mandor = 0,3 x Rp. 82.478 = Rp .24.743 -Tukang = 3 x Rp. 70.000 = Rp.212.940 -Pekerja= 6 x Rp.60.720 = Rp. 364.800 Plywood 9 mm = 3.5 x Rp. 166.375 = Rp. 607.268,75 Ferry Desromi, Hal; 1 – 11
9
Teknika; Vol: 3, No: 5, Maret 2013
ISSN: 2087 – 1902
Rangaka Kayu = 0,006 x Rp. 2.262.700 = Rp.15.084 Tenaga Bekisting -Mandor = 0,7 x Rp. 82.478 = Rp. 57.734 -Tukang = 3 x Rp.70.000 = Rp.210.000 -Pekerja= 1,5 x Rp.60.720 = Rp.91.080 Seluruh bahan dan tenaga untuk membuat satu segmen feerosement adalah: Rp. 4.578.330. Total saluran ferrocement yang mengalami kerusakan yang sangat parah dan memerlukan penggantian adalah sebanyak 8 segmen. Perkiraan biaya yang harus dikeluarkan adalah: = Rp. 4.578.330 x 8 Segment = Rp. 36.626.640 Untuk ferrocement yang mengalami kebocoran di dinding maupun di dasar salurannya diasumsikan kerusakan ringan yaitu 15% sampai 30% . untuk perehapan yang rusak ringan tidak dibutuhkan biaya sepenuhnya hanya penambalan yang mengalami kerusakan,ini juga harus mendapat perhatian khusus karena kalau tidak segera diperbaiki lama-lama bias menjadi rusak berat. Disini diasumsikan perbaikan ringan 30% dari dana merehap satu ferrosemen, jadi total kerusakan ringan saluran ferrosemen yang harus diperbaiki adalah 6 Segment. Perkiraan biaya yang harus dikeluarkan adalah : = Rp. 4.578.330 x (30%) = Rp.1.373.499 = Rp.1.373.499 x ( 6 segmen ) = Rp. 8.240.994 Jadi untuk merehap saluran tersier ferrosement di desa Sumber Agung Kabupaten OKU Timur dari pintu pengambilan air BBG kiri sampai ke bok pembagi kwarter di butuhkan dana: Rehap berat : Rp. . 36.626.640 Rehap ringan : Rp 8.240.994. Rp. 44.867.634 Kesimpulandan Saran Saluran IrigasiFerrocement yang berada di Desa Sumber Agung, , Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur yang pengambilan dari pintu air BBG 6 Kiri ( Bangunan Bahuga Kiri) rata-rata berusia diatas 10 tahun, sehingga banyak mengalami kerusakan. Kerusakankerusakan yang terjadi dan dominan adalah: a) b) c) d)
Rusak akibat dimakan usia Ferrocement jatuh dari perletakan Pondasi ferrocement amblas Patah di tengah-tengah saluran
Ferry Desromi, Hal; 1 – 11
10
Teknika; Vol: 3, No: 5, Maret 2013
ISSN: 2087 – 1902
Untuk merehap saluran tersier ferrosement di desa Sumber Agung Kabupaten OKU Timur dari pintu pengambilan air BBG kiri sampai ke bok pembagi kwarter di butuhkan dana: Rehap berat : Rp. . 36.626.640 Rehap ringan : Rp 8.240.994. Rp. 44.867.634 Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang sudah dirumuskan untuk kelangsungan irigasi agar fungsinya bertahan lama penulis menyarankan : 1. Pemeliharaan jaringan irigasi lebih ditingkatkan. 2. Larangan mencangkuli area disekitar pondasi ferrosement. 3. Larangan melobangi ferrocement. 4. Larangan berjalan diatas ferrocement.
DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2001. Peraturan Pemerintah No.77 Tahun 2001 Tentang Irigasi Anonim, 2004. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air. DPU Pengairan. 1987. Aspek-Aspek Tehnik Jaringan Irigasi. Jakarta: Dirjen Pengairan Kartasapoetra, A.G. 1991. Teknologi Pengairan Pertanian Irigasi. Jakarta: Bumi Aksara Direktorat Jenderal Pengairan. 1986. Standar Perencanaan Irigasi (KP. 01-05) Bustomi, Fuad. 1999. Sistem Irigasi: Suatu Pengantar Pemahaman, Tugas Kuliah Sistem Irigasi. Program Pascasarjana Program Studi Teknik Sipil. Yogyakarta: Pascasarjana UGM Hansen, Vaughn. 1986. Dasar-Dasar dan Praktek Irigasi. Jakarta: Erlangga Gambar konstruksi Ferrocement Proyek Irigasi Komering Pedoman Operasional dan Pemeliharaan Bendung Perjaya Analisa dan Anggaran Biaya Standar SNI
Ferry Desromi, Hal; 1 – 11
11